9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

33
8 September 2011 8 September 2011 Subowo Subowo 1 PERAN FILSAFAT DALAM PERAN FILSAFAT DALAM PENELITIAN PENELITIAN STRUKTUR PENELITIAN DAN STRUKTUR PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH PENULISAN ILMIAH

Transcript of 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

Page 1: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 8 September 2011 SubowoSubowo 11

PERAN FILSAFAT DALAM PERAN FILSAFAT DALAM PENELITIANPENELITIAN

STRUKTUR PENELITIAN DAN STRUKTUR PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAHPENULISAN ILMIAH

Page 2: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 2

PENELITIAN DAN PENULISAN

ILMIAH

Page 3: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 3

Penelitian ilmiah pada hakikatnya merupakan operasionalisasi metode ilmiah dalam kegiatan keilmuan

Penulisan ilmiah pada dasarnya merupakan argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan.

Page 4: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 4

STRUKTUR PENELITIAN DAN

PENULISAN ILMIAH

Page 5: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 5

Penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah sehingga menghasilkan pengetahuan Jika penelitian menggunakan metode ilmiah

maka akan diperoleh ilmu pengetahuan Ilmu bersifat universal dan obyektif

Hasil penelitian yang berbentuk ilmu harus dikomunikasikan dengan bahasa verbal

Kedua kegiatan: penelitian dan penulisan ilmiah membutuhkan pengetahuan filsafat ilmu

Page 6: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 6

Page 7: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 7

Page 8: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 8

LANGKAH-LANGKAH PENGAJUAN MASALAH

BERDASARKAH LOGIKA ILMIAH

Page 9: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 9

Page 10: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 10

SUMBER MASALAH

Page 11: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 11

BACAAN:

LAPORAN HASIL PENELITIANLAPORAN HASIL PENELITIAN

JURNAL, TESIS, DESERTASIJURNAL, TESIS, DESERTASI SEMINAR

DISKUSI DAN PERTEMUAN ILMIAH LAIN DISKUSI DAN PERTEMUAN ILMIAH LAIN PERNYATAAN PEMEGANG OTORITAS BIDANG

ILMU PENGAMATAN SEPINTAS DARI GEJALA ALAM PENGALAMAN PRIBADI INTUISI

Page 12: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 12

DARI BERBAGAI SUMBER AKAN DAPAT DIIDENTIFIKASI MASALAH YANG RELEVAN DENGAN TUJUAN DAN KEGUNAANNYA

IDENTIFIKASI MASALAH

Page 13: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 13

Penelitian diawali dengan masalah Masalah harus dibatasi ruang lingkupnya Pembatasan diperlukan untuk memudahkan

identifikasi faktor-faktor yang terlibat dalam masalah bersangkutan. Faktor yang tidak termasuk dalam lingkup Faktor yang masuk dalam lingkup permasalahan

Pembatasan masalah akan memfokuskan permasalahan sehingga dapat dilanjutkan dengan perumusan masalah

Page 14: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 14

PERUMUSAN MASALAH

Page 15: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 15

Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan dengan jelas mengenai apa saja yang ingin dicarikan jawabannya.

Perumusan masalah dijabarkan dari identifikasi dan pembatasan masalah

Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.

Perumusan masalah yang baik bukan saja membantu memusatkan pikiran, namun sekaligus mengarahkan juga cara berpikir peneliti (memerlukan berpikir filsafati).

Perumusan masalah berfungsi juga untuk mengidentifikasi pengetahuan ilmiah yang relevan.

Page 16: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 8 September 2011 SubowoSubowo 1616

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN KERANGKA KERANGKA PEMIKIRANPEMIKIRAN

Page 17: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 17

Untuk menemukan jawaban terhadap suatu masalah yang sudah dapat diidentifikasi dan dibatasi, dikembangkan kerangka pemikiran.

Kerangka pemikiran adalah: Suatu kajian teoretis berdasarkan pengetahuan

ilmiah yang relevan yang memungkinkan kita untuk melakukan pengujian empiris terhadap kesimpulan analisis teoretis

Pengujian empiris dapat dilakukan apabila telah dirumuskan hipotesis (jawaban sementara)

Dibangun pada dasar konseptual masalah yang sudah berhasil dirumuskan.

Page 18: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 18

PENYUSUNAN KERANGKA PEMIKIRAN Tujuan penyusunan kerangka ilmiah:

perumusan hipotesis. Dalam rangka memecahkan masalah, ditempuh cara

ilmiah dengan mempergunakan pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi, untuk memperoleh jawaban teoretis (sementara) yang dapat diandalkan.

Agar kerangka teoretis meyakinkan, argumentasi yang diajukan harus dapat memenuhi beberapa syarat.

Kerangka berpikir disusun dengan alur pikir yang logis yang berujung pada kesimpulan hipotesis

Page 19: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 19

SYARAT PENYUSUNAN

ARGUMENTASI

Page 20: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 20

Teori yang digunakan merupakan pilihan dari sejumlah teori yang relevan

Terdapat penjelasan mengapa dipilih teori tersebutTeori yang digunakan harus mencakup perkembangan terbaru dalam bidangnya

Analisis filsafati teori-teori keilmuan yang terpilih yang difokuskan kepada cara berpikir ilmiah yang mendasari pengetahuan tersebut, dengan pemba-hasan secara eksplisit mengenai:

Postulat, asumsi dan prinsip yang mendasarinya. Mampu mengidentifikasi masalah yang timbul sekitar

disiplin keilmuan tersebut.

Page 21: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 21

Teori keilmuan merupakan landasan yang kokoh dalam membangun kerangka berpikir

Teori keilmuan dapat digali dari kajian pustaka

Teori keilmuan dapat digunakan sebagai premis dalam kerangka berpikir, jika telah teruji kebenarannya

Argumentasi berdasarkan logika deduktif dengan menggunakan pengetahuan ilmiah sebagai premis-premis dasar

Argumentasi disusun sistematik dan analitik.

TEORI KEILMUAN DALAM KERANGKA BERPIKIR

Page 22: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 22

KERANGKA KERANGKA PIKIRANPIKIRAN

LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN HIPOTESIS

Page 23: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 23

HIPOTESIS MERUPAKAN KLIMAKS KERANGKA BERPIKIR

Hipotesis bukan merupakan kumpulan teori-teori yang tidak disusun dalam suatu struktur logika berpikir tertentu.

Mengapa hipotesis menjadi bersifat bukan merupa-kan klimaks?

Kurangnya pengetahuan tentang metode ilmiah: fungsi teori dan hipotesisPersepsi yang salah tentang hipotesis sebagai dugaan belakaAnggapan kerangka berpikir merupakan arena untuk unjuk kemampuan intelektual yang berfungsi untuk tujuan lain, yang tidak relevan dengan penelitian.

Page 24: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 24

LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN HIPOTESIS LEWAT KERANGKA PIKIRAN

Pengkajian teori-teori ilmiah yang digunakan dalam analisis.

Pembahasan penelitian-penelitian lain yang relevan

Menggunakan premis-premis yang tercakup oleh teori ilmiah dan penelitian lain, dengan menyatakan secara tersurat postulat, asumsi dan prinsip yang digunakan (jika perlu)

Perumusan hipotesis

Page 25: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 8 September 2011 SubowoSubowo 2525

LANGKAH-LANGKAH LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PENYUSUNAN METODOLOGI METODOLOGI PENELITIAN PENELITIAN

Page 26: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 8 September 2011 SubowoSubowo 2626

Page 27: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 8 September 2011 SubowoSubowo 2727

HASIL PENELITIANHASIL PENELITIAN

Menyatakan variabel-variabel yang ditelitiMenyatakan teknik analisis dataMendeskripsikan hasil analisis dataMemberikan penafsiran terhadap kesimpulan analisis dataMenyimpulkan pengujian hipotesis apakah ditolak atau diterima.

Page 28: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 8 September 2011 SubowoSubowo 2828

Diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari aspek-aspek penelitian dengan meletakkan dalam kerangka mengarah kepada kesimpulan. Aspek-aspek penelitian:• Masalah• Kerangka teoretis• Hipotesis, • metodologi penelitian,• penemuan penelitianKesimpulan bersifat menyeluruh dan terpadu, diuraikan dengan pendekatan filsafati• Harus dapat dipertanggungjawabkan• Secara analitis melihat implikasi yang ditimbulkan

dari kesimpulan

Page 29: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 8 September 2011 SubowoSubowo 2929

Page 30: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 8 September 2011 SubowoSubowo 3030

KOMUNIKASI ILMIAH KOMUNIKASI ILMIAH

Page 31: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 8 September 2011 SubowoSubowo 3131

Ilmu yang bersifat universal harus dikomunika-sikanHasil penelitian adalah ilmu pengetahuan Metode komunikasi:• Secara verbalSecara verbal

LisanLisan

Tertulis Tertulis

Sifat komunikasi ilmiah:• Terbuka Terbuka • Produktif (penelitian dapat diulang oleh siapapun) Produktif (penelitian dapat diulang oleh siapapun) • Impersonal Impersonal • Tidak emosional Tidak emosional • Obyektif Obyektif

Page 32: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 8 September 2011 SubowoSubowo 3232

RANGKUMANRANGKUMAN

Penelitian ilmiah pada hakikatnya merupa-Penelitian ilmiah pada hakikatnya merupa-kan operasionalisasi metode ilmiah dalam kan operasionalisasi metode ilmiah dalam kegiatan keilmuankegiatan keilmuan• Penelitian ilmiah bertumpu pada filsafat ilmu Penelitian ilmiah bertumpu pada filsafat ilmu

Penulisan ilmiah pada dasarnya merupa-Penulisan ilmiah pada dasarnya merupa-kan argumentasi penalaran keilmuan yang kan argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan.dikomunikasikan lewat bahasa tulisan.• Penulisan ilmiah membutuhkan keterampilan Penulisan ilmiah membutuhkan keterampilan

critical thinking critical thinking dan pemanfaatan sarana dan pemanfaatan sarana berpikir ilmiah (bahasa, matematika dan berpikir ilmiah (bahasa, matematika dan statistika) statistika)

Page 33: 9. Filsafat Dalam Penelitian Ilmiah

8 September 2011 Subowo 33

PENUTUP

• Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri:

Apakah sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu?Apakah ciri-cirinya yang hakiki yang membedakan ilmu dari pengetehuan-pengetahuan lainnya yang bukan ilmu?Bagaimana saya ketahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar?Kriteria apa yang dipakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah?Mengapa kita mesti mempelajari ilmu?Apakah kegunaan sebenarnya?