8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Transcript of 8.11 BAB2 Penerapan Dan an Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 6
BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PKn
A. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan model dan strategi pembelajaran PKn yang sesuai
dengan materi esensial dalam penerapan dan pengembangan.
B. Materi Pokok
1. Pengertian – pengertian
2. Karakteristik mata pelajaran PKn
3. Tujuan pembelajaran mata pelajaran PKn
4. Ruang lingkup mata pelajaran PKn
5. Klasifikasi materi esensial pelajaran PKn
6. Berbagai Model Pembelajaran
7. Berbagai Strategi Pembelajaran Berbasis PAKEM
8. Pemilihan model pembelajaran sebagai bentuk implementasi strategi
pembelajaran
9. Penentuan model dan strategi pembelajaran yang sesuai untuk materi
materi penerepan pengembangan pembelajaran materi esensial.
C. Uraian Materi
1. Pengertian
Model dan strategi adalah istilah yang sering kita dengar. Dalam
penggunaannya, orang sering menggunakan kata model dan strategi pada
kata yang sama. Karena itu pada modul ini, penulis akan memabahas
strategi pembelajaran berdasarkan pemahaman berikut ini:
a. Model Pembelajaran merupakan tingkat terluas dari praktek
pendidikan dan berisikan orientasi filosofi pembelajaran. Model
digunakan untuk menyeleksi dan menyusun strategi pengajaran,
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 7
metode, keterampilan, dan aktivitas siswa untuk memberikan tekanan
pada salah satu bagian pembelajaran (topik konten)
b. Strategi Pembelajaran adalah separangkat kebijaksanaan yang terpilih,
yang telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi
c. Pendekatan Pembelajaran adalahlan atau arah yang ditempuh oleh guru
atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana
materi itu disajikan. Misalnya memahami suatu prinsip dengan
pendekatan induktif atau deduktif.
d. Metode Pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat
diterapkan pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar dengan
ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan
sebagainya.
e. Teknik Mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode
pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan
kebiasaan guru, ketersediaan media pembelajaran serta kesiapan siswa.
Misalnya teknik mengajarkan perkalian dengan penjumlahan berulang.
Dalam suatu proses pembelajaran, strategi yang diambil dengan
satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode dan dalam satu
metode dapat digunakan lebih dari satu teknik. Secara sederhana dapat
dirunut sebagai rangkaian:
teknik � metode � pendekatan � strategi � Model
dengan demikian teknik, metode dan pendekatan adalah suatu alat untuk
mencapai tujuan pembelajaran dalam strategi pembelajaran dan masih
dalam suatu desain model pembelajaran.
Dari pengertian antara model, strategi, pendekatan dan metode
serta teknik diharapkan guru mata pelajaran pada umumnya dan khususnya
PKn mampu memahami, mengerti sehingga dapat memilih model
pembelajaran dan mempunyai strategi pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang akan di ajarkan.
Strategi belajar-mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur
kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 8
pengajarannya. Strategi belajar-mengajar terdiri atas semua komponen
materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu
siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain strategi
belajar-mengajar juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang
cocok dengan tujuan yang akan dicapai Tiap tingkah laku yang harus
dipelajari perlu dipraktekkan. Karena setiap materi dan tujuan pengajaran
berbeda satu sama lain, maka jenis kegiatan yang harus dipraktekkan oleh
siswa memerlukan persyaratan yang berbeda pula. Menurut Gropper
sesuai dengan Ely bahwa perlu adanya kaitan antara strategi belajar
mengajar dengan tujuan pengajaran agar diperoleh langkah-langkah
kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.
2. Karakteristik Mata Pelajaran PKn
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada hal-hal berikut:
a. Pembentukan warganegara yang memahami kewajibannya untuk
menjadi warganegara Indonesia sebagaimana yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.
b. Pembentukan warganegara yang mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter sebagaimana yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.
c. Ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin dicapai, PKn menekankan
penguasaan dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan. Selain itu
ada apresiasi yang tinggi terhadap materi sehingga punya keinginan
yang kuat untuk melakukan atau menerapkan isinya. Dengan kata lain
pelajaran PKn menuntut terpadunya 3 ranah pendidikan secara
seimbang yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 9
3. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran PKn
Tujuan mata pelajaran PKn pada tingkat MTs sesuai dengan
standar isi agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
Kewarganegaraan
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
antikorupsi
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
4. Ruang Lingkup dan Klasifikasi PKn
Ruang lingkup mata pelajaran PKn dalam Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada satuan pendidikan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a. Persatuan dan Kesatuan Bangasa meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,
Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
b. Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,
Peraturanperaturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan
peradilan internasional
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 10
c. Hak Asasi Manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional
HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
d. Kebutuhan Warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,
Persamaan kedudukan warga negara
e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi
f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan
system politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideology negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilainilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideology terbuka
h. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi
globalisasi.
Dengan Peraturan Menteri no 22 Tahun 2006 tentang Standard
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Dalam modul ini hanya akan membahas strategi pada model pelajaran
terkait pada materi penerapan dan pengembangan strategi pembelajaran.
5. Klasifikasi Materi Esensial Pelajaran PKn
Jika diperhatikan pelajaran PKn dapat diklasifikasikan pada
beberapa hal yaitu:
a. Materi yang terkait dengan hak dan kewajiban warga negara
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 11
b. Materi yang terkait dengan hukum dan perundang-undangan seperti
HAM dan Peraturan Perundang-undangan.
c. Materi yang terkait dengan Sistem pemerintahan seperti Demokrasi
dan otonomi daerah
d. Materi yang terkait dengan norma dan kehidupan sehari-hari seperti
Pancasila dan Globalisasi
Masing-masing materi tersebut membutuhkan model pembelajaran atau
strategi yang bereda.
Selain itu dari sisi standar kompetensi padan pelajaran PKn ini umumnya
terbagi 3 yaitu:
a. Pemahaman konsep
b. Penunjukan sikap
c. Penampilan prilaku
Ketiga standar kompetensi tersebut harus dapat diuraikan dalam model
pembelajaran yang sesuai serta pilihan materi yang tepat sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
6. Berbagai Model Pembelajaran
Selama ini Saudara mungkin sudah mengenal banyak model
pembelajaran beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Model Pembelajaran CBSA
CBSA atau cara belajar siswa aktif adalah aktivitas pelajar sendiri
dimana pola atau sistem pembinaan iklim kegiatan belajar peserta
didik, tinggi dan aktif serta berhasil dengan baik secara tuntas.
Karakter CBSA sebenarnya keterlibatan individu para siswa baik pikir
dan rasa dalam kegiatan belajar mengajar, yang berkaitan dengan
assimilasi kognitif dalam mencapai pengetahuan, pembentukan sikap,
dan keterampilan melalui kebiasaan dan latihan.
b. Model Pembelajaran Tuntas.
Belajar tuntas merupakan model pembelajaran yang dapat
dilaksanakan di dalam kelas, dengan asumsi bahwa di dalam kondisi
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 12
yang tepat semua peserta didik akan mampu belajar dengan baik dan
memperoleh hasil belajar secara maksimal tehadap seluruh bahan yang
dipelajari. Model pembelajaran tuntas akan terlaksana jika siswa
menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan secara penuh dan
bahan pengajaran dibuat secara sistematis. Model pembelajaran tuntas
dikembangkan oleh Bloom yang meliputi tiga bagian yaitu pertama
mengidentifikasi prakondisi, kedua mengembangkan prosedur
operasional dan ketiga hasil belajar. Yang membedakan model ini
dengan model non belajar tuntas adalah:
1) pelaksanaan tes secara teratur untuk mendapatkan umpan balik.
2) peserta didik baru boleh melanjutkan pelajaran jika sudah
menguasa pelajaran secara tuntas.
3) Pelayanan bimbingan diberikan anak didik yang gagal menguasa
materi
c. PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses
pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan
gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari peserta
didik dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang
hanya menerima ceramah guru tentang pengetahuan. Jika
pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan
hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka
pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan
sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 13
7. Macam-macam Strategi Pembelajaran yang Berbasis PAKEM
Strategi dikelompokkan menjadi strategi langsung (direct), strategi
tidak langsung (indirect), strategi interaktif (interactive), strategi melalui
pengalaman (experiential), dan strategi mandiri (independent).
Melalui strategi tersebut dapat dilaksanakan dengan bermacam-
macam. Antara lain adalah:
a. Koperatif (CL, Cooperative Learning).
Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai
makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain,
mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pemberian tugas, dan
rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok
secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi
(sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling
membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena
koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar
menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Jadi metode pembelajaran koperatif adalah kegiatan
pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling
membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau
inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif
(kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang,
siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan
fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan
atau presentasi.
Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, membentuk
kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan
pelaporan.
b. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai
dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang
terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling),
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 14
sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajikan, motivasi
belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana
menjadi kondusif - nyaman dan menyenangkan. Pensip pembelajaran
kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami,
tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan
sosialisasi.
Ada tujuh komponen pembelajarn kontekstual sehingga bisa
dibedakan dengan metode lainnya, yaitu modeling (pemusatan
perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-
petunjuk, rambu-rambu, contoh), questioning (eksplorasi,
membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi,
inkuiri, generalisasi), learning community (seluruh siswa partisipatif
dalam belajar kelompok atau individual, minds-on, hands-on,
mencoba, mengerjakan), inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis,
konjektur, generalisasi, menemukan), constructivism (membangun
pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis),
reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut), authentic assessment
(penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap
setiap aktvitas-usaha siswa, penilaian portofolio, penilaian seobjektif-
objektifnya darei berbagai aspek dengan berbagai cara).
c. Model Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning)
Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang
menjurus pada ketrampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan
dengan cara pembelajaran langsung. Adalah menyiapkan siswa, sajian
informasi dan prosedur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri,
dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau
ekspositori (ceramah bervariasi).
d. Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)
Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model
pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 15
menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari
kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat
tinggi. Kondisi yang tetap hatrus dipelihara adalah suasana kondusif,
terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan
agar siswa dapat berpikir optimal.
Indikator pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi
(analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi,
konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri
e. Problem Solving
Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang
tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem
solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian
(menemukan pola, aturan, atau algoritma). Sintaknya adalah: sajikan
permasalah yang memenuhi kriteria di atas, siswa berkelompok atau
individual mengidentifikasi pola atau atuiran yang disajikan, siswa
mengidentifkasi, mengeksplorasi,menginvestigasi, menduga, dan
akhirnya menemukan solusi.
f. Problem Posing
Bentuk lain dari problem solving adalah problem posing, yaitu
pemecahan masalah dengan melalui elaborasi, yaitu merumuskan
kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih simple sehingga
dipahami. Sintaknya adalah: pemahaman, jalan keluar, identifikasi
kekeliruan, menimalisasi tulisan-hitungan, cari alternative, menyusun
soal-pertanyaan.
g. Problem Terbuka (OE, Open Ended)
Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya
pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan
berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi
jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan
orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi,
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 16
sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntut untuk
berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang
bervariasi dalam memperoleh jawaban. Selanjutnya siswa juga diminta
untuk menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut. Dengan
demikian model pembelajaran ini lebih mementingkan proses dari
pada produk yang akan membentuk pola pikir, keterbukaan, dan ragam
berpikir.
h. Probing-prompting
Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru
menyajikan serangkaian petanyaan yang sifatnya menuntun dan
menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan
pengetahuan siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang
sedang dipelajari. Selanjutnya siswa mengkonstruksi konsep-prinsip-
aturan menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru
tidak diberitahukan.
i. Pembelajaran Bersiklus (cycle learning)
Ramsey (1993) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif
secara bersiklus, mulai dari eksplorasi (deskripsi), kemudian
eksplanasi (empirik), dan diakhiri dengan aplikasi (aduktif). Eksplorasi
berarti menggali pengetahuan prasyarat, eksplanasi berarti
mengenalkan konsep baru dan alternative pemecahan, dan aplikasi
berarti menggunakan konsep dalam konteks yang berbeda.
j. Reciprocal Learning
Weinstein & Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam
pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana siswa
belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri. Sedangkan Resnik
(1999) mengemukan bahwa belajar efektif dengan cara membaca
bermakna, merangkum, bertanya, representasi, hipotesis.
Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer (1999)
mengemukakan cara pembelajaran resiprokal, yaitu: informasi,
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 17
pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul, membaca-
merangkum.
k. SAVI
Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan
bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki
siswa. Istilah SAVI sendiri adalah kependekan dari: Somatic yang
bermakna gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di mana belajar
dengan mengalami dan melakukan; Auditory yang bermakna bahwa
belajar haruslah dengan melaluui mendengarkan, menyimak,
berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendepat, dan
menaggapi; Visualization yang bermakna belajar haruslah
menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar,
mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga;
dan Intellectualy yang bermakna bahawa belajar haruslah
menggunakan kemampuan berpikir (minds-on), belajar haruslah
dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui
bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta,
mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan.
l. TGT (Teams Games Tournament)
Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa
heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah
memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja
individual dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif dan
kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskusi
nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan (games)
yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan
ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil
kelompok sehuingga terjadi diskusi kelas.
m. VAK (Visualization, Auditory, Kinestetic)
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 18
Pembelajaran ini menganggap bahwa pembelajaran akan efektif
dengan memperhatikan ketiga hal tersebut di atas, dengan perkataan
lain manfaatkanlah potensi siwa yang telah dimilikinya dengan
melatih, mengembangkannya. Istilah tersebut sama halnya dengan
istilah pada SAVI, dengan somatic ekuivalen dengan kinesthetic.
n. TAI (Team Assisted Individualy)
Terjemahan bebas dari istilah di atas adalah Bantuan Individual
dalam Kelompok (Bidak) dengan karateristirk bahwa tanggung jawab
belajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun
pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru. Pola komunikasi
guru-siswa adalah negosiasi dan bukan imposisi-intruksi.
o. STAD (Student Teams Achievement Division)
STAD adalah salah sati model pembelajaran koperatif dengan
sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan
bahan belajar-LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi
kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor
perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan
individual dan berikan reward.
p. NHT (Numbered Head Together)
NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran koperatif dengan
sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki
nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap
kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor
siswa, tiap siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama)
kemudian bekerja kelompok, presentasi kelompok dengan nomnor
siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi
kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa,
umumkan hasil kuis dan beri reward.
q. Jigsaw
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 19
Pembeajaran ini termasuk pembelajaran koperatif dengan sintaks
seperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok
heterogen, berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian
sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok
bertugas membahasa bagian tertentu, tiap kelompok bahan belajar
sama, buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama
sehingga terjadi kerja sama dan diskusi, kembali ke kelompok asal,
pelaksana tutorial pada kelompok asal oleh anggotan kelompok ahli,
penyimpulan dan evaluasi, refleksi.
r. TPS (Think Pairs Share)
Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif dengan sintaks:
Guru menyajikan materi klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan
siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku
(think-pairs), presentasi kelompok (share), kuis individual, buat skor
perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.
s. TS-TS (Two Stay – Two Stray)
Pembelajaran model ini adalah dengan cara siswa berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya adalah
kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa
lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima dua orang dari
kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja
kelompok, laporan kelompok.
t. CORE (Connecting, Organizing, Refleting, Extending)
Sintaknya adalah (C) koneksi informasi lama-baru dan antar
konsep, (O) organisasi ide untuk memahami materi, (R) memikirkan
kembali, mendalami, dan menggali, (E) mengembangkan,
memperluas, menggunakan, dan menemukan.
u. SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
Pembelajaran ini adalah strategi membaca yang dapat
mengembangkan meta kognitif siswa, yaitu dengan menugaskan siswa
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 20
untuk membaca bahan belajar secara seksama-cermat, dengan sintaks:
Survey dengan mencermati teks bacaan dan mencatat-menandai kata
kunci, Question dengan membuat pertanyaan (mengapa-bagaimana,
darimana) tentang bahan bacaan (materi bahan ajar), Read dengan
membaca teks dan cari jawabanya, Recite dengan pertimbangkan
jawaban yang diberikan (cartat-bahas bersama), dan Review dengan
cara meninjau ulang menyeluruh
v. CRI (Certainly of Response Index)
CRI digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran yang
berkenaan dengan tingkat keyakinan siswa tentang kemampuan yang
dimilkinya untuk memilih dan menggunakan pengetahuan yang telah
dimilikinya. Hutnal (2002) mengemukakan bahwa CRI menggunakan
rubric dengan penskoran 0 untuk totally guested answer, 1 untuk
amost guest, 2 untuk not sure, 3 untuk sure, 4 untuk almost certain, dn
5 untuk certain.
w. DLPS (Double Loop Problem Solving)
DPLS adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan
masalah dengan penekanan pada pencarian kausal (penyebab) utama
dari timbulnya masalah, jadi berkenaan dengan jawaban untuk
pertanyaan mengapa. Selanjutnya menyelesaikan masalah tersebut
dengan cara menghilangkan gap yang menyebabkan munculnya
masalah tersebut.
Sintaknya adalah: identifkasi, deteksi kausal, solusi tentative,
pertimbangan solusi, analisis kausal, deteksi kausal lain, dan rencana
solusi yang terpilih. Langkah penyelesdai maslah sebagai berikurt:
menuliskan pernyataan masalah awal, mengelompokkan gejala,
menuliskan pernyataan masalah yang telah direvisi, mengidentifikasui
kausal, imoplementasi solusi, identifikasi kausal utama, menemukan
pilihan solusi utama, dan implementasi solusi utama.
x. CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition)
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 21
Terjemahan bebas dari CIRC adalah komposisi terpadu membaca
dan menulis secara koperatif.. Sintaksnya adalah: membentuk
kelompok heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan bacaan
sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca
bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap
wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil
kelompok, refleksi.
y. IOC (Inside Outside Circle)
IOC adalah mode pembelajaran dengan sistim lingkaran kecil dan
lingkaran besar (Spencer Kagan, 1993) di mana siswa saling membagi
informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda
dengan ssingkat dan teratur. Sintaksnya adalah: Separu dari sjumlah
siswa membentuk lingkaran kecil menghadap keluar, separuhnya lagi
membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang
berhadapan berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang berada di
lingkran luar berputar keudian berbagi informasi kepada teman (baru)
di depannya, dan seterusnya
z. Role Playing
Sintak dari model pembelajaran ini adalah: guru menyiapkan
scenario pembelajaran, menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari
scenario tersebut, pembentukan kelompok siswa, penyampaian
kompetensi, menunjuk siswa untuk melakonkan scenario yang telah
dipelajarinya, kelompok siswa membahas peran yang dilakukan oleh
pelakon, presentasi hasil kelompok, bimbingan penimpoulan dan
refleksi.
Masih banyak lagi metode-metode pembelajaran yang data
digunakan. Kuncinya semua harus dilaksanakan secara aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 22
8. Pemilihan Model Pembelajaran Sebagai Bentuk Implementasi
Strategi Pembelajaran
Berdasarkan paparan diatas, maka model yang tepat dan saat ini
dinilai dapat mempresentasikan strategi yang mampu mencapai mencapai
tujuan pembelajaran adalah model PAKEM (Pembelajaran Aktif,
Komunikatif, Efektif dan Menyenangkan).
Dalam memilih strategi yang tepat untuk Penerapan model PAKEM
ini harus memperhatikan komponen dalam PAKEM itu sendiri, yang
pertama adalah Pembelajaran Aktif. Pembelajaran menuntut peran guru
sebarai berikut:
a. Guru Sebagai Pengarah Dalam Pembelajaran
Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah
adalah memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka
menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah.
Melalui bidang pendidikan, guru mempengaruhi aspek kehidupan,
baik sosial, budaya maupun ekonomi.
Guru memegang berbagai peranan yang mau tidak mau harus
dilaksanakannya sebagai guru. Yang dimaksud sebagai peran adalah
pola tingkah aku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas
dari pekerjaan atau jabatan tertentu.
Disadari bahwa guru senantiasa dihadapkan pada beberapa
permasalahan yang memerlukan inisiatif sekolah mengarahkan, dan
kemampuan mengadministrasikan/melaksanakannya. Dalam
administrasi modern siswa merupakan salah satu komponen dalam
pengambilan keputusan dimana tugas guru adalah mengambil inisiatif
kegiatan dan mengatur mereka. Termasuk alam hal ini kemampuan
guru untuk menciptakan suasana bersahabat diantara para siswa sebab
paling tidak dalam beberapa masa tertentu mereka akan belajar dan
bergaul bersama sebagai suatu kelompok. Karena tugas guru yang
penting mengenai hal ini adalah mengembangkan kelompok tersebut
dengan semangat kelompok (Group Spirit), kebersamaan kepentingan
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 23
dan perhatian, yaitu belajar ntuk kemajuan kebersamaan kepentingan
dan perhatian, yaitu belajar untuk kemajuan.
b. Guru Sebagai Pembimbing Dalam Pembelajaran
Menurut Dr. E. Mulyasa, M.Pd dalam bukunya yang berjudul
“Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan “bahwa sebagai pembimbing, guru memerlukan
kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut :
1) Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi
yang hendak dicapai.
2) Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran,
dan yang saling penting bahwa peserta didik melaksanakan
kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmania, tetapi mereka
harus terlibat secara psikologis.
3) Guru harus memaknai kegiatan belajar. Hal ini mungkin
merupakan tugas yang paling sukar tetapi penting, karena guru
harus memberikan kehidupan dan arti terhadap kegiatan belajar.
4) Guru harus melaksanakan penilaian.
c. Guru Sebagai Pengatur Sirkulasi Dalam Jalannya Proses Pembelajaran
Siswa adalah inti dari proses belajar mengajar. Selain siswa,
faktor penting dalam proses belajar mengajar adalah guru. Guru
sangat berperan penting dalam menciptakan kelas yang komunikatif.
Guru juga banyak megambil andil dalam proses belajar mengajar.
Alokasi waktu untuk melakukan aktivitas dalam proses belajar
mengajar juga menentukan teknik dan metode yang akan diterapkan
oleh guru. Sebagai pengatur dalam proses pembelajaran, guru harus
adil dalam memberikan perlakuan kepada siswa, baik secara
komunikatif maupun dalam tindakan nyata. Agar supaya menciptakan
kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa. hal-hal yang harus dilakukan oleh guru untuk
menciptakan pembelajaran yang kreatif adalah sebagai berikut :
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 24
a. Guru Mengembangkan Kecakapan Berpikir
Kecakapan berpikir pada dasarnya merupakan kecakapan
menggunakan pikiran/rasio kita secara optimal. Kecakapan berpikir
mencakup antara lain kecakapan menggali dan menemukan informasi
(information searching), kecakapan mengolah informasi dan
mengambil keputusan secara cerdas (information processing and
decision making skills), serta kecakapan memecahkan masalah secara
arif dan kreatif (creative problem solving skill).
Kecakapan melakukan observasi sangat penting dalam upaya
menggali informasi. Observasi dapat dilakukan melalui pengamatan
fenomena alam lingkungan, melalui berbagai kejadian sehari-hari,
peristiwa yang teramati langsung maupun dari berbagai media cetak
dan elektronik, termasuk internet.
Agar informasi yang terkumpul lebih bermakna harus diolah.
Hasil olahan itulah yang sebenarnya dibutuhkan oleh manusia. Oleh
karena itu, kecakapan berpikir tahap berikutnya adalah kecakapan
mengolah informasi. Mengolah informasi artinya memproses
informasi tersebut menjadi simpulan.
Jika informasi telah diolah menjadi suatu simpulan, maka tahap
berikutnya orang harus mengambil keputusan berdasarkan simpulan-
simpulan tersebut. Fakta menunjukkan seringkali orang takut
mengambil keputusan karena takut menghadapi risiko yang muncul,
pada hal informasi untuk dasar pengambilan keputusan telah tersedia.
Oleh karena itu sejak dini, siswa perlu belajar memecahkan
masalah, sesuai dengan tingkat berpikirnya. Untuk memecahkan
masalah memang dituntut kemampuan berpikir rasional, berpikir
kreatif, berpikir alternatif, berpikir sistem, berpikir lateral dan
sebagainya.
Kecakapan sosial atau kecakapan antar-personal (inter-personal skill)
mencakup antara lain kecakapan komunikasi dengan empati
(communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 25
skill).Empati, sikap penuh pengertian dan seni komunikasi dua arah
perlu ditekankan karena yang dimaksud berkomunikasi di sini bukan
sekedar menyampaikan pesan, tetapi isi pesannya sampai dan disertai
dengan kesan baik yang dapat menumbuhkan hubungan harmonis.
b. Guru Melakukan Suatu Tindakan
Dalam perkembangan dunia pendidikan masa kini, kepandaian
guru tidak hanya dalam menjelaskan pelajaran saja. Guru masa kini
sebagai pendidik profesional (dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik) membutuhkan peningkatan professional
secara terus menerus. Sehingga tercipta suasana belajar-mengajar yang
menyenangkan, siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada
belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti
meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah
cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan
apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran
berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan
menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak
ubahnya seperti bermain biasa. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh
seorang guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan,
antara lain :
a. Guru Mampu Merancang Pembelajaran Dengan Baik.
Lesson Study dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan
keprofesionalan guru, yaitu dengan menguraikan delapan pengalaman
yang diberikan Lesson Study kepada guru sebagai berikut. Lesson
Study memungkinkan guru untuk:
1) memikirkan dengan cermat mengenai tujuan dari pembelajaran,
materi pokok, dan bidang studi,
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 26
2) mengkaji dan mengembangkan pembelajaran terbaik yang dapat
dikembangkan,
3) memperdalam pengetahuan mengenai mengenai materi pokok
yang diajarkan,
4) memikirkan secara mendalam tujuan jangka panjang yang akan
dicapai berkaitan dengan siswa,
5) merancang pembelajaran secara kolaboratif,
6) mengkaji secara cermat cara dan proses belajar serta tingkah laku
siswa,
7) mengembangkan pengetahuan pedagogis yang kuat/penuh daya,
dan
8) melihat hasil pembelajaran sendiri.
b. Guru Mampu Memilih Materi Yang Tepat
Yang dimaksud disini adalah penyesuaian materi dengan strategi yang
akan digunakan. Jika pilihan tersebut tepat maka proses pembelajaran
akan menyenangkan tapi jika tidak maka bisa berakibat tidak
efektifnya kegiatan belajar mengajar.
c. Guru Mampu Memilih Dan Mengembangkan Strategi Yang Dapat
Melibatkan Peserta Didik Secara Optimal
Strategi belajar-mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu,
yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat
memberikan pengalaman belajar kepada siswa .
Berbagai jenis strategi Belajar Mengajar dapat dikelompokkan
berdasarkan berbagai pertimbangan yaitu antara lain :
1) Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.
2) Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan.
3) Atas dasar Pertimbangan Pengaturan Guru
Berdasarkan paparan diatas secara umum beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM adalah:
a. Memahami sifat yang dimiliki anak
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 27
b. Mengenal anak secara perorangan
c. Memanfaatkan prilaku anak dalam mengorganisasikan kelas
d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
e. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan
belajar
h. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Adapun metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam
menerapkan model pembelajaran PAKEM bermacam-macam. Kita
mengenal bermacam-macam strategi pembelajaran. Diantaranya strategi
ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi, pemberian tugas, team
teaching, pemecahan masalah, bermain peran (role player) dan lain-lain.
Pada dasarnya metode-metode tersebut bisa saja digunakan dalam model
PAKEM. Hal itu tergantung pada kemampuan guru. Apakah ia bisa
menghadirkan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan dengan metode-metode tersebut.
9. Penentuan Model dan Strategi Pembelajaran PKn
Pengembangan materi esensial memuat beberapa Standard
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Setiap kompteensi dasar
memiliki beberapa indikator sendiri-sendiri. Dalam menerapkan model
PAKEM pada tiap komptensi dipilih model yang disesuaikan dengan
kebutuhan indikator pembelajaran. Model pembelejaran yang dipakai
adalah pembelajaran langsung, tidak langsung, dan interaktif. Penerapan
model itu dilakukan dengan berbagai metode yang sesuai pula.
pemetaannya dapat Saudara lihat pada tabel di bawah ini.
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 28
Pemetaan Strategi dan Metode Pembelajaran Materi Esensial Penerapan dan Pengembangannya
No Standar Kompetensi
(SK) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Strategi/metode
1
2
3
Menampilkan prilaku
yang sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila
Demokrasidalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
Partisipasi masyarakat
dalam perumusan
kebijakan publik di
1.1 Menunjukkan sikap
positif terhadap pancasila
dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
• Menyetujui Pancasila sebagai dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara
• Mendukung peraturan-peraturan yang
berasaskan pancasila
• Mempertahankan argumentasi Pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara
Pembelajaran
metode strategi
masalah
1.2 Menunjukkan sikap
positif terhadap
pelaksanaan demokrasi
dalam bnerbagai
kehidupan
• Menjelaskan dan memberikan contoh yang
baik dalam budaya demokrasi
• Menjelaskan bagaimana dapat menunjukkan
sikap demokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat
Pembelajaran
dengan strategi
kontekstual
Memahami pelaksanaan
otonomi daerah
• Menjelaskan bagaimana cara penilaian
secara positif dalam kedaulatan rakyat
Pembelajaran model
kontekstual
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 29
daerah
• Menjelaskan bagaimana cara memberikan
nilai positif terhadap pemerintah
4
5
Memahami hidup yang
berpegang teguh
terhadap nilai-nilai
pancasila
Hak Asasi Manusia dan
Kedaulatan Rakyat
2.1. Menjelaskan pancasila
sebagai dasar nnegara
dan ideologi negara
• Menjelaskan pentingnya ideologi dalam
sebuah negara
• Menjelaskan makna pancasila sebagai dasar
negara
• Menjelaskan pancasila sebagai ideologi
negara
• Menjelaskan latar belakang pancasila
sebagai dasar negara secara kronologis
• Menjelaskan latar belakang pancasila
sebagai ideologi negara
Pembelajaran
dengan strategi
ekspositori
2.2. Memberika pemahama
tentang kedaulatan
rakyat dan sistem
pemerintahan di
• Memberikan rumusan tentang pengertian
Hak Asasi Manusia dan kedaulatan rakyat
• Menjelaskan sistem pemerintahan Indonesia
Berbasis masalah
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 30
Indonesia
2.3. Menunjukkan sikap
positif terhadap
kedaulatan rakyat dan
sistem pemerintahan
Indonesia
• Menunjukkan sikap positif terhadap
kedaulatan rakyat
• Menunjukkan sikap positif terhadap
pemerintahan Indonesia
Pembelajaran
Kontekstual
3 Memahami pelaksanaan
otohoni daerah
3.1. Mendeskripsikan
pengertian otonomi
daerah
• Menjelaskan pengertian otonomi daerah.
• Menjelaskan tujuan otonomi daerah
• Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi otonomi daerah.
• Menunjukkan dasar hukum penyelenggaraan
otonomi daerah.
• Menjelaskan prinsip-prinsip
penyelenggaraan otonomi daerah.
• Mengidentifikasi hal yang menjadi urusan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Pembelajaran
langsung
3.2. Menjelaskan pentingnya
partisipasi masyarkat
• Menguraikan partisipasi masyarakat dalam
otonomi daerah.
• Menjeklaskan sifat-sifat pokok kedaulatan
Pembelajaran
dengan Strategi
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 31
dalam perumusan
kebijakan publik di
daerah
• Menyebutkan macam-macam teori
kedaulatan
• Mendeskripsikan lembaga kedaulatan
secara langsung
5 Menampilkan perilaku
yang sesuai dengan nilai-
ilai Pancasila
Menguraikan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi Negara
• Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung
dalam sila-sila pada Pancasil
• Menjelaskan kedudukan nilai Pancasila bagi
masyarakat Indonesia sebagai satu kesatuan
yang utuh
• Menjelaskan kedudukan Pancasila terhadap
Ideologi Asing
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 32
D. Rangkuman
Strategi pembelajaran adalah suatu cara dalam melakukan kegiatan
pembelajaran yang bertujuan agar kompetensi dasar dan indikator
pembelajarannya dapat tercapai, melalaui pendekatan, metode dan teknik
dalam kerangka suatu model pembelajaran.
Mengingat banyak sekali model pembelajaran yang ada, saudara harus
bisa memilih model dan strategi yang tepat agar proses pembelajaran berjalan
efektif sesuai harapan.
Ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin dicapai, PKn menekankan
tiga ranah pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan karekteristik materi PKn tentang Pancasila maka model
yang dipilih pada modul ini adalah model PAKEM atau pembelajaran aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan dengan strategi ekspositori, pemberian
tugas dan resitasi, pemecahan masalah dan Role Playing.
Untuk merancang bangun sebuah strategi pembelajaran maka Saudara
perlu mempersiapkan hal sebagai berikut: menguasai materi yang harus
Saudara ajarkan, memberikan apa yang Saudara punyai kepada para siswa
dengan sepenuh hati, menanamkan sikap kepada siswa agar “mencintai”
materi yang Saudara ajarkan.
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 33
E. Latihan/Tugas
Pelajarilah dan jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Sebutkan beberapa pengertian model pembelajaran ?
2. Apa yang disebut dengan strategi pembelajaran berbasis PAKEM ?
3. Sebutkan tujuan pembelajaran maetri PKN !
4. Apa yang disebut dengan model pembelajaran langsung ?
5. Apa yang disebut dengan model pembelajaran secara Kontekstual ?
F. Tes Mandiri
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini
1. Jalan atau arah yang ditempuh oleh guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran disebut juga ....
a. strategi pembelajaran
b. pendekatan Pembelajaran
c. metode pembelajaran
d. teknik Pembelajaran
2. Penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran yang telah
disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru disebut ….
a. strategi pembelajaran
b. pendekatan pembelajaran
c. langkah pembelajaran
d. tehnik pembelajaran
3. Agar diperoleh langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang efektif,
strategi pembelajaran seharusnya dikaitkan dengan ….
a. tujuan pembelajaran
b. pendekatan pembelajaran
c. langkah pembelajaran
d. tehnik pembelajaran
4. Pada pelajaran PKn pada MTs, Berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan adalah bagian dari ....
Penerapan Dan Pengembangan
Strategi Pembelajaran Materi Esensial Mata Pelajaran Pkn Mts
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag 34
a. materi kewarganegaraan
b. strategi pembelajaran
c. pendekatan pembelajaran
d. tujuan pelajaran kewarganegaraan
5. Model pembelajaran yang bahannya ditentukan oleh guru dan anak didik
disebut dengan ....
a. model pembelajaran unit
b. model pembelajaran modul
c. model pembelajaran tuntas
d. model pembelajaran CBSA