76846728 Kidney Stone
Transcript of 76846728 Kidney Stone
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
1/41
Ginjal
Kedua ginjal terletak retroperitoneal, masing-masing di sisi kiri dan kanan
vertebral column dan dilindungi oleh ribs ke 11 dan 12.Ginjal kanan
terletak sedikit lebih inferior terhadap ginjal kiri karena ginjal kanan
berbatasan dengan lobus kanan hepar.Ginjal kanan terletak di thorakal
12-lumbar 3 dan ginjal kiri terletak pada thorakal 11-lumbar 2.
Batas-batas ginjal :
Superior diafragma
Inferior musculus quadratus lumborum
Ventral ginjal kanan hepar, duodenum, ascending colon
Ventral ginjal kiri gaster, spleen, pancreas, jejunum, descending
colon
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
2/41
Pada ginjal terdapat renal hilum yang merupakan celah vertical tempat
arteri renalis masuk dan vena renalis dan ureter keluar.Renal hilum kanan
terletak pada lumbar 2 sedangkan renal hilum kiri terletak pada lumbar 1
Frontal section
Fungsi ginjal
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
3/41
Regulasi komposisi ion pada darah
Dengan mengatur kadar ion Na+,K+,Ca2+,Cl-, dan phosphate
(HPO42-)
Regulasi pH darahDengan mengekskresi H+ ke urine dan mempertahankan ion
bikarbonat (HCO3-)
Regulasi volume darah
Dengan mempertahankan / mengurangi air dalam
urine.Meningkatnya volume darah akan meningkatkan tekanan
darah dan sebaliknya
Regulasi tekanan darah
Dengan mensekresi enzim rennin yang akan mengaktifkan RAA
pathway. Meningkatnya rennin menyebabkan meningkatnya
tekanan darah. Mekanismenya :
Mempertahankan osmolaritas darah
Dengan mengatur pengeluaran air dan larutan dalam urine, ginjal
mempertahankan osmolaritas darah yaitu 300 mili osmol / liter
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
4/41
Produksi hormone
1. Calcitriol Merupakan bentuk vit D aktif yang membantu
mengatur keseimbangan kalsium
2. Erithropoietin
Menstimulasi produksi eritrosit Regulasi kadar glukosa darah
Ginjal dapat menggunakan asam amino glutamine dalam
glukoneogenesis untuk mensintesis molekul glukosa.Glukosa
tersebut kemudian dilepaskan ke dalam darah untuk menjaga kadar
glukosa darah normal
Ekskresi zat sisa dan substansi asing
Dengan membentuk urine, ginjal membantu membuang zat sisa
yang tidak berfungsi di dalam tubuh.Substansi asing yang
diekskresikan melalui urine biasanya berasal dari makanan seperti
obat-obatan dan racun
Vaskularisasi
Ginjal diperdarahi oleh renal arteri ( yang merupakan cabang dari
abdominal aorta). Renal arteri bercabang menjadi 2 yaitu left renal arteri
dan right renal arteri. Di hilum renal arteri bercabang menjadi 5
segmental arteri. Segmental arteri didistribusikan ke 2 cabang, yaitu
cabang anterior dan posterior.
Cabang anterior ke :
1. Segmen Superior (apical) disuplai oleh superior segmental arteri.
2. Segmen anterosuperior dan anteroinferior disuplai oleh
anterosuperior segmental arteri dan anteroinferior arteri.
Cabang superior ke segmen posterior ginjal disuplai oleh posterior
segmental arteri.
Masing-masing segmental arteri bercabang masuk ke parenchyma dan
menembus renal column diantara renal pyramid membentuk interlobar
arteri. Interlobar arteri akan melengkung diantara renal medulla dan
cortex membentuk arcuate arteri. Arcuate arteri akan bercaabang
membentuk interlobular arteri. Interlobular arteri masuk ke renal cortex
dan bercabang menjadi afferent arteriol. Aferen arteriol akan membentuk
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
5/41
glomerulus. Ujung glomerulus akan keluar membentuk eferen arteriol,
dimana eferen arteriol akan membawa darah keluar dari glomerulus.
Eferen arteriol-eferen arteriol akan membentuk peritubular capillaries,
yang mengelilingi nephron di renal cortex. Beberapa eferen arteriolmerupakan kapiler berbentuk loop yang panjang disebut vasa recta yang
mensuplai darah ke tubula-tubula nephron. Peritubular capillaries-
peritubular capillaries akan membentuk peritubular venul, kemudian
membentuk interlobular vein, yang juga menerima darah dari vasa recta.
Kemudian darah didrainase ke arcuate vein kemudian ke interlobar vein
dan akhirnya darah keluar dari ginjal melalui renal vain.
INNERVASI GINJAL
SYMPATHETIC
T10-T11
Abdominopelvic (lesser dan least)
Aorticorenal ganglia
Periarterial plexuses
Renal plexus
Parasympatetic
Vagus (X) nerve
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
6/41
Posterior Vagal trunk
Periarterial plexuses
Renal plexus
Histologi
Ginjal dilapisi oleh renal capsule yang terdiri dari 2 lapisan parietal dan
lapisan visceral. Lapisan viseralnya tersusun dari jaringan lemak
perirenal. Ginjal terdiri dari 2 lapisan, yaitu kortex dan medulla. Warna
kortex lebih gelap daripada warna medulla. Pada cortex terdapat
glomerulus, tubulus kontortus subscaular, tubulus kontortus dan tubulus
lurus serta terdapat arteri interlobular, vena interlobular, arteri arkuata
dan arteri interlobar. Pada medulla terdapat dasar pyramid, tubululi
rectus, arteri interlubaris, vena interlubaris, jaringan ikat sinus renali.
Pada renal sinus dan renal medulla epitel yang melapisinya epitel selapis
silindris dan epitel transisional.
Renal Capsul
Renal Cortex
Renal pelvis Renal medula
Renal pyramid
Renal Papila
Renal sinus
NEPHRON
Renal Corpuscle
Renal Corpuscle terdiri atas seberkas kapiler yaitu glomerulus.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
7/41
Glomerulus dikelilingi oleh kapsul epitel berdinding ganda yang
disebut Kapsula Bowman.
Kapsula Bowman terdiri atas 2 lapisan :
a. Lapisan visceralb. Lapisan parietal
Di antara kedua lapisan tersebut terdapat urinary space ( yang
menampung cairan yang telah disaring melalui dinding kapiler
dan lapisan visceral.
Renal Corpuscle memiliki :
1. Vascular pole
Tempat arteriol aferen masuk dan arteriol eferen keluar.
2. Urinary pole
Temapat dimulainya Proximal Convulated Tubule.
Lapisan visceral
meliputi kapiler glomerulus.
Sel-sel pada lapisan visceral disebut podosit.
Podosit mempunyai badan sel yang menjulurkan beberapa
cabang yang disebut prosesus primer.
Setiap cabang primer menjulurkan banyak prosesus sekunder
yang disebut pedikel.
Prosesus sekunder podosit berseling-seling, membuat celah-
celah memanjang yang disebut celah filtrasi ( filtration silt ).
Di antara sel-sel endotel dari kapiler glomerulus dan podosit
terdapat lamina basalis tebal. Lamina basalis ini meruapkan
penyarng yang memisahkan darah dalam kapiler dengan
urinary space.
Lapisan parietal
membentuk batasan luar renal corpuscle.
Lapisan Parietal kapsula Bowman terdiri atas epitel selapis
gepeng yang ditunjang lamina basalis dan selapis tipis serat
retikulin.
Pada urinary pole, epitelnya berubah menjadi epitel selapis
silindris yang menjadi ciri Proximal Convulated Distal.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
8/41
Selain sel endotel dan podocyte, di glomerular capillaries juga
terdapat sel mesengial.
GLOMERULAR FILTRATION
Filtration Membrane
Sel endotel dari glomerullar capillaries dan podoytes membentuk filtration
membrane. Filtration membrane ini mengijinkan filtrasi air dan zat
terlarut, tetapi mencegah filtrasi plasma protein, blood cells, dan platelet.
Substansi yang difilter dari darah harus melewati 3 barrier yaitu :
a) Glomerular Endothelial Cells
Memiliki fenestra ( pori ) yang besar ( d = 0,007 0,1 um ), semua
solutes di blood pasma keluar dari glomerular capillaries, tetapi
mencegah filtrasi blood cells dan platelets.
Pada sekitar glomerular capillaries dan cleft antara afferent dan
efferent arteriole terdapat Mesangial cells, mesangial cells ini
berfungsi meregulasi GFR. Ketika mesangial cells berkontraksi maka
surface area untuk filtrasinya berkurang sehingga GFR pun
menurun, tetapi ketika mesangial cells berelaksasi maka surface
area untuk filtrasinya bertambah sehingga GFR pun meningkat
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
9/41
b) Basal Lamina
Merupakan acellular material antara endotel dan podocytes. Basal
lamina ini mengandung collagen fibers dan proteoglycan di matriks
glycoproteinnya. Basal lamina ini muatannya negatif pada bagian
proteoglycannya, sehingga plasma protein yang besar yang
muatannya juga negatif tidak bisa melewatinya. ( basal lamina
mencegah filtrasi plasma protein yang besar )
c) Filtration Slit yang dibentuk Podocytes
Extending dari masing masing podocyte membentuk footlike
process (pedicle) yangmembungkus glomerular capillaries, jarak
antara 1 pedicle ke pedicle lain membentuk Filtration Slit. Pada
filtration slit ini air, glukosa, vitamin, asam amino, plasma protein
yang sangan kecil, urea, dan ion ( Na+, Cl-, K+, HCO3-, HPO42- )
Net Filtration Membrane
Glomerular filtration bergantung pada 3 tekanan, yaitu :
a) Glomerular Blood Hydrostatic Pressure ( GBHP )
Merupakan tekanan darah di glomerular capillaries. GBHP ini
meningkatkan filtrasi. Besar GBHP = 55mmHg.
b) Capsular Hydrostatic Pressure ( CHP )
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
10/41
Merupakan tekanan hidrostatik yang dihasilkan oleh glomerrular
filtrate di capsular space dan renal tubule. CHP ini menurunkan GFR.
Besar CHP = 15mmHg.
c) Blood Colloid Osmotic Pressure ( BCOP )Merupakan tekanan osmotik yang disebabkan adanya protein
protein plasma. BCOP ini meurunkan GFR. Besar BCOP = 30mmHg.
Net filtration Pressure adalah total tekanan yang meningkatkan filtrasi,
rumusnya ;
NFP = GBHP CHP BCOP
Jadi, NFP = 55mmHg 15 mmHg 30mmHg = 10mmHg.
Dengan tekanan sebesar 10mmHg, maka blood plasma bisa difilter dari
glomerulus ke capsular space.
Glomerular Filtration Rate
GFR merupakan jumlah filtrat yang terbentuk dari semua renal corpuscle
di masing masing ginjal selama periode waktu tertentu ( menit ).
Nilai normal GFR pada pria 125mL/menit, sedangkan pada wanita
105Ml/menit.
Jika GFR sangat tinggi, substansi yang dibutuhkan dengan cepat melalui
renal tubule, dan beberapa tidak direabsorpsi lalu terbuang di urin.
Namun, jika GFR sangan rendah, maka hampir semua filtrate direabsorpi
dan waste tidak terbuang semua ke urin.
Mekanisme yang meregulasi GFR adalah dengan menyeimbangkan aliran
darah yang masuk dan keluar dari glomerulus, juga dengan merubah
surface area filtrasi pada glomerular capillaries.
3 mekanisme yang mengontrol GFR adalah :
1. Renal Autoregulation of GFR
Merupakan kemampuan ginjal untuk mempertahankan constant
renal blood flow & GFR despite normal.
Terdapat 2 mekanisme dari renal autoregulation ini :
a) Myogenic Mechanism
Terjadi ketika tekanan darah yang tinggi menghasilkan
peregangan (stretching) afferent arteriole, lalu merangsang
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
11/41
kontraksi otot polos pada dinding afferent arteriole, sehingga
limen arteiole menyempit dan mengakibatkan renal blood flow
menurun sehingga GFR menurun.
b) Tubuloglomerular FeedbackMacula densa menghasilkan feedback terhadap glomerulus.
Ketika tekanan darah meningkat, maka GFR pun meningkat,
sehingga filterd fluid mengalir lebih cepat di sepanjang renal
tubule lalu PCT dan loop of Henle hanya sebentar
mereabsorpsi Na+, Cl-, dan air. Macula Densa mendeteksi
increased delivery of Na+, Cl-, dan air, sehingga macula densa
menghambat pelepasan NO, lalu afferent arteriole
berkonstriksi sehingga blood flow ke glomerular capillaries
berkurang dan akhirnya GFR pun turun menuju normal.
2. Neural Regulation of GFR
Kidney disuplai oleh saraf simpatetik.
Ketika rest / normal, stimulasi simpatetik itu sedikit, sehingga
afferent an efferent arterioole bedilatasi lalu renal autoregulation
yang berperan mengontrol GFR.
Ketila moderate stimulation sympathetic menyebabkan afferent dan
efferent sama sama berkonstriksi ( dengan ukuran yang sama )
sehinggga blood flow yang mengalir dan keluar dari glomerulus
hampir sama, dan ini menyebabkan GFR sedikit menurun.
Ketika high stimulation sympathetic, maka konstriksi afferent
arteriole terjadi sangat mencolok yang mengakibatkan blood flow ke
glomerular capillaries sangat menurun, sehingga GFR pun sangat
menurun.
3. Hormonal Regulation of GFR
Terdapat 2 hormon yang meregulasi GFR yaitu :
a) Angitensinogen II
Merupakan vasoconstrictor yang sangat potensial sehingga
bisa menyempitkan lumen afferent dan efferent arteriole yang
akan menurunkan renal blood flow, sehingga GFR pun
menurun.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
12/41
b) Atria Natriuretic Peptide ( ANP )
Stretching atria karena tingginya volume pada atrium
mengakibatkan sel sel di atria mensekresikan ANP. Anp ini
merelaksasikan Mesangial Cells sehingga capillary surfacearea untuk filtrasi bertambah banyak, dan GFR pun
meningkat.
PEMBENTUKAN URIN
Didalam kapiler glomeruler, darah disaring oleh dinding2 endotel
kapiler glomeruler.
Yang tersaring keluar masuk ke kapsul Bowman adalah air dan zat
terlarut dengan berat molekul rendah seperti glukosa, Cl, Na, K,
Fosfat, Urea, asam urat, dan kreatinan.
Penyaringan ini dimungkinkan terjadi di kapiler glomeruler karena:
Dinding kapiler glomeruler lebih permeabel daripada dinding
kapiler di tempat lain.
Tekanan darah dalam kapiler glomeruler lebih tinggi
dibanding di tempat lain.
Mekanisme penyaringan:
Karena ada daya dorong (yaitu tekanan hidrostatik darah)
yang mendorong zat2 tersaring keluar dari kapiler glomeruler
masuk ke kapsul Bowman.
Daya dorong itu memperoleh perlawanan dari:
Tekanan hidrostatik dalam kapsul Bowman.
Tekanan osmotik koloid plasma dari kapiler glomeruler.
Walaupun ada perlawanan, tetapi penyaringan tetap berjalan
karena Tekanan hidrostatik dalam kapiler glomeruler lebih besar
daripada tekanan hidrostatik kapsul Bowman maupun tekanan
osmotik koloid plasma kapiler glomeruler.
Selisih tekanan tersebut disebut Tekanan Filtrasi Efektif.
TFE = Tek Hid glomeruler (Tek Hid kapsul + Tek osm glomeruler)
Zat yang tersaring keluar disebut filtrat.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
13/41
Jumlah filtrat yang terbentuk dalam satu menit disebut Laju Filtrasi
Glomeruler (Glomeruler Filtration Rate) (GFR).
Setelah filtrat masuk ke kapsul Bowman, kemudian masuk ke
tubulus. Reabsorsi.
Di dalam tubulus ini terjadi reabsorbsi dan sekresi ion-ion dan
zat-zat lain.
Reabsorbsi ini melalui mekanisme difusi, osmose dan tranpor
aktif.
Di dalam tubulus kontortus proksimal terjadi reabsorbsi 85 %
Na, Cl, dan air. Sedangkan glukosa, dan asam amino
direabsorbsi 100 %.
Urea juga mengalami reabsorbsi, tetapi hanya 50 %.
Ion lain seperti K, Ca, fosfat, dll juga direabsorbsi.
Sekresi.
Di samping reabsorbsi, terjadi juga sekresi di tubulus
kontortus distal dan tubulus pengumpul.
H, K, Amonium, Kreatinin, obat-obatan, disekresi di tubulus
kontortus distal dan tubulus pengumpul.
Sekresi ini penting untuk menjaga pH dan keseimbangan
asam basa tubuh dan pengeluaran zat-zat racun.
Mekanisme Pengenceran.
Dipengaruhi oleh ADH (Anti diuretik Hormon) dan aldosteron.
ADH dan aldosteron menyebabkan meningkatnya
permeabilitas tubulus sehingga akan meningkatkan reabsorbsi
air
Hal ini akan menyebabkan volume urin menurun.
Apabila ADH jumlahnya menurun, maka reabsorbsi air juga
menurun. Akibatnya jumlah urin meningkat.
Hal-hal yang menyebabkan ADH naik:
Peningkatan osmolalitas plasma.
Penurunan volume dan tekanan darah.
Hal-hal yang menyebabkan ADH turun:
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
14/41
Penurunan osmolalitas plasma.
Peningkatan volume dan tekanan darah
Histologi Tubulus renalis
a. Tubulus kontortus proksimal : Lebih panjang dari pada tubulus
kontortus distal, dilapisi oleh epitel selapis kuboid. Sitoplasma asidofilik
karena adanya mitokondria panjang dalm jumlah besar untuk transport
ion. Apeks memiliki banyak mikrovili dengan panjang kira-kira 1 um, yang
membentu brush border. Banyak kanalikuli diantara pangkal mokrovili
untuk kemampuan menyerap makromolekul. Ada vesuka pinositotik
dibrntuk oleh evaginasi membrane apikal. Mitokondria berkumpul di basal
sel.
b. Ansa henle : struktur berbentuk U. terdiri atas empat ruas, yaitu ruas
tebal desenden, ruas tipis desenden, ruas tipis asenden dan ruas tebal
asenden.. Lumen ruas nefron ini lebar karena terdiri atas sel epitel
gepeng yang intinya sedikit menonjol ke dalam lumen.
c. Tubulus kontortus distal : Dilapisi oleh epitel selapis kuboid.berbeda
dengan tubulus kontortus proksimal, tumulus kontortus distal tidak
memiliki brush border, kanalikuli dan vesikel apikal. Sel-sel tubulus
kontortus distal biasanya menjadi silindris dalam daerah
jukstaglomerulus dan intinya berhimpitan.
Reabsorpsi dan Sekresi Tubular
Reabsorpsi dilakukan padamembran apical dari sel-sel tubul. Membrane
basolateral yang nanti berkontak dengan vasa recta (pertitubular capillary
sgt permeable trhdp air) untuk kemudian dibawa ke interlobular vein
renal vein IVC.
Reabsorpsi dapat dilakukan melalui paracellular reabsorption(diatara sel)
contoh: air, atau melalui transcellular reabsorption(lewat sel itu sendiri).
Reabsorpsi & Sekresi di PCT
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
15/41
Na+ symporter (di membrane apical): glukosa, asam amino, asam laktat,
HPO42-(phosphate), dan SO42-(sulfate).
Na+/ H+ antiporter: mereabsorpsi Na+ dengan melepaskan H+ ke urine
(cairan tubulus).Di sel tubulus, hasil metabolism (CO2), dilepaskan. Lalu dengan bantuan
enzim carbonic anhydrase, terjadilah:
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
Jadi, sel2 ginjal dapat mensintesis bikarbonat baru, sebagai buffer.
Air paling banyak direabsorpsi di PCT (65%) dengan kecepatan filtrasi
80ml/ min.
Sel yang melapisi PCT, DCT, dan Henle permeable terhadap air karena
mereka memiliki banyak molekul aquaporin-1, yang merupakan suatu
protein integral di membrane plasma dan merupakan channel membrane
yang meningkatkan kecepatan pergerakan air dalam melewati membrane
apical dan basolateral.
Reabsorpsi di Lengkung Henle
Cairan memasuki Loop Henle dengan kecepatan 40-45 mL/ min.
osmolalitas cairan tubulus masih mirip dengan darah.
Reabsorpsi di DCT
Cairan memasuki DCT dengan kecepatan 25 mL/ min, karena 80% air
telah direabsorpsi.
Reabsorpsi dan sekresi di Colecting Duct
Ketika cairan mencapai akhir dari DCT, 90-95% larutan dan air kembali ke
aliran darah. Ada 2 sel, principal dan intercalated yang ada di akhir DCT
hingga ke collecting duct. Principal mereabsorpsi Na+ dan sekresi K+,
sementara sel intercalated mereabsorpsi K+ dan HCO3-, serta mensekresi
H+.
komposisi Urin
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
16/41
Sifat Urin:
Urin encer berwarna kuning pucat, urin kental berwarna
kuning pekat, urin baru jernih, kalau didiamkan agak lama
menjadi keruh.
Baunya khas, kalau didiamkan akan berbau amonia.
pH bervariasi 4,8 7,5. Biasanya sekitar 6,0. Bila banyak
makan protein, urin menjadi lebih asam, bila banyak makan
sayur urin akan menjadi lebih basa.
Berat jenis urin 1,001 1,035.
Tubular reabsorption & secretion
Ada tiga prinsip :
1. Volume fluid yang masuk ke proximal convoluted tubule lebih besar
dari total plasma darah karena GRF yang tinggi.
2. Reabsorpsi :
Air dan larutan (ex : glucose, asam amino, urea, Na+, K+, Ca+,
HCO3-, dan HPO42- melalui aktif atau pasif transport) diserap
kembali.
Sel yang lebih ke distal bertanggung jawab untuk homeostatis
air dan ion tertentu.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
17/41
Protein dan peptide melalui pinocytosis.
1. Sekresi : mentransfer material (H+, K+, NH4+, creatinine, dan obat
seperti penicillin dari darah ke cairan tubular). Ada 2 hal penting
yang dihasilkan adalah sekresi H
+
mengontrol pH dan sekresi zatlain untuk menguranginya di tubuh.
A. Rute reabsorpsi
Ada 2 rute : lewat diantara adjacent tubule cells atau melalui cell
tubule individu.
Sepanjang renal tubule yang menggabungkan cell terdapat tight
junction.
Apical membrane yang ke tubular fluid dan basolateral
membrane yang ke interstitial fluid di base dan sisi selnya.
Cairan melewati sel dengan passive transport sel di sisi sel yang
biasa dikenal paracellular reabsorpsi (50% air dan ion diserap
melalui osmosis).
Di transcellular reabsorpsi : zat melewati dari cairan di lumen
melalui apical membrane dari sel tubule melewati cytosol dan
keluar ke interstitial fluid melalui basolateral membrane.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
18/41
A. Reabsorpsi dan sekresi di proximal convoluted tubule.
Proximal convoluted tubule mereabsorpsi air, glucosa, asam
amino, asam laktat, vitamin larut air dan nutrisi lain dengan
bantuan transport Na+.
Na+/ glucose transport symport di apical membrane.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
19/41
A. Na+/ H+ transport antiport di proximal convoluted tubule.
Berdasarkan gradien konsentrasi.
Na+ dari lumen ke sel di reabsorpsi.
H+ dari sel ke lumen di sekresi.
CO2 hasil dari metabolisme sel. Carbonic anhydrase untuk katalis pembentukan H2CO3 dari H2O
dan CO2.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
20/41
A. Passive reabsorpsi Cl-, K+, Ca2+, Mg2+, urea, dan air di bagian
setengah kedua proximal convoluted tubule.
Melakukan passive difusi berdasarkan gradien.
Melalui paracelluler dan transcellular.
Cl- yang diserap mengakibatkan sel lebih negative, sehingga K+,
Ca2+, dan Mg2+ diserap juga untuk menjaga keelektronegatifan di
sel.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
21/41
A. Reabsorpsi loop of henle.
Reabsorpsi Na+, K+, Ca2+, HCO3-, Cl-, dan air.
Tidak ada lagi glucose, asam amino, dan nutrisi lain di loop of
henle. Tidak ada osmosis air karena loop of henle tidak bergantung
pada regulasi volume dan osmolarity dari cairan tubuh.
Na+, K+, 2Cl- melalui symporter.
Air diserap di descending loop of henle, bukan di ascending.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
22/41
A. Reabsorpsi di distal convoluted tubule.
80% air sudah diserap.
Reabsorpsi Na+, dan Cl- berlanjut dengan Na+/Cl- symport.
Mereabsorpsi air.
A. Reabsorpsi dan sekresi di collecting duct.
90-95% larutan dan air telah kembali ke aliran darah.
Na+ diserap sedangkan K+ disekresikan.
Intercalated cell menyerap K+ dan HCO3-, juga mensekresikan H+.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
23/41
Hormonal regulasi dari tubular reabsorpsi dan sekresi.
Ada 4 hormonal untuk reabsorpsi Na+, Cl-, dan air juga sekresi K+.
Aldosteron dan angiotensin II penting untuk pengaturan reabsorpsi danregulasi.
Hormone untuk reabsorpsi air adalah ADH.
Atrial natriuretic peptide untuk menghambat penyerapan elektrolit dan
air.
Antidiuretic hormone
ADH dikeluarkan posterior pituitary untuk mengatur facultative waterabsorption dengan menambahkan permeabilitas air di principal cell di
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
24/41
bagian akhir distal convoluted tubule dan melalui collecting duct. ADH
menurun maka permeabilitas air menurun. Di principal cell ada vesicle
kecil yang mengandung banyak channel air yang disebut aquaporin-2.
Ketika ADH merosot, aquaporin-2 dipindahkan dari apical membrane kecytosol melalui endocytosis.
Rennin angiotensin aldosteron
Ketika BV dan BP menurun, dinding afferent berdilatasi dan
juxtaglomerullar cell menskresikan enzyme rennin ke darah. Stimulasi
sympathetic secara langsung melepas rennin dari juxtaglomerular cell.
Rennin memotong sepuluh asam amino peptide dari angiotensinogen
yang disebut angiotensin I yang disintesis di hepatocyte. Angiotensin
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
25/41
converting enzyme menubah angitensin I menjadi angiotensin II yang
merupakan hormone bentuk active.
Angiotensin II mempengaruhi renal physiologi dengan 3 cara :
1. GFR menurun oleh vasocontriksi di afferent arteriol.2. Reabsorpsi Na+, Cl-, dan air meningkat di proximal convoluted
tubule dengan menstimulasi active Na+/ H+ transport antiport.
3. Menstimulus adrenal korteks untuk melepas aldosteron yang
menstimulus principal cell di collecting duct untuk rebasorpsi Na+
dan Cl-, juga sekresi K+. Dengan menyerap Na+ dan Cl-, maka air
menurun dan BV meningkat.
Atrial natriuretic peptide
Berfungsi untuk menghambat reabsorpsi Na+ dan air, juga aldosteron dan
ADH. Efek ini berakibat pada meningkatnya ekskresi Na+ di urin dan
peningkatkan pengeluaran urine mengakibatkan BV dan BP menurun.
Mekanisme Sekresi Tubular
Mekanisme sekresi tubular adalah proses aktif yang memindahkan zat
kelluar dari darah dalam kapiler peritubular melewati sel-sel tubular
menuju cairan tubuh untuk dikeluarkan dlam urine .Zat-zat seperti ion
hydrogen ,kalium dan amonium ,produk akhir metabolic kreatinin dan
asam hipurat serta obat-obatan tertentu (penisilin) secara aktif disekresi
ke dalan tubulus. Sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang
penting untuk mengeluarkan zat-zat kimia asing atau tidak diinginkan .
Tubulus proksimal
Reabsorpsi : (65%) Na+ , Cl- , HCO3- , K+ , H2O ,glukosa dan asam
amino
Sekresi : H+, asam organic,basa,
Ansa henle
Reabsorpsi : (25%) Na+, Cl- , K+ , Ca2+ , HCO3- , Mg2+
Sekresi : H+
Tubulus distal bagian awal
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
26/41
Reabsorpsi : Na+ , Cl- , Ca2+ , Mg2+
Tubulus distal bagian akhir dan duktus koligentes
Ada 2 tipe sel :
1) Sel-sel prinsipalisa. Reabsorpsi : Na+ , H2O
b. Sekresi : K+
2) Sel-sel intercalated
a. Reabsorpsi : K+ , HCO3-
b. Sekresi : H+
Pembentukan urin
Ginjal normal memiliki kemampuan yang besar untuk membentuk
proporsi zat terlarut dan air dalam urin sebagai respons terhadap
berbagai perubahan . Bila terdapat kelebihan air dalam tubuh ,dan
osmolaritas cairan tubuh menurun , ginjal akan mengeluarkan urin
dengan osmolaritas serendah 50 mOsm/liter ,yaitu suatu konsentrasi yang
hanya sekitar seperenam dari osmolaritas cairan ekstraselular tinggi,
ginjal akan mengeluarkan urin dengan konsentrasi sekitar 1200-1400
mOsm/liter . yang juga penting ,ginjal dapat mengeluarkan sejumlah
besar urin encer atau sejumlah kecil urin pekat tanpa perubahan besar
dalam kecepatan ekresi zat terlarut sperti natrium dan kalium .
Kemampuan untuk mengatur pengeluaran air ini terlepas dari
pengeluaran zat terlarut yang penting untuk bertahan hidup, terutama
bila pemasukan cairan terbatas . ada suatu sistem umpan baik kuat yang
mengatur osmolaritas plasma dan konsentrasi natrium,yang bekerja
dengan cara menghambat ekskresi air oleh ginjal,dan tidak bergantung
pada nilai ekskresi zat terlarut.Pelaku utama dari sistem umpan balik ini
adalah hormone antidiuretik (ADH ),yang juga disebut vasopressin.
Mekanisme urin encer
Bila terdapat kelebihan air dalam tubuh, ginjal dapat mengeluarkan urin
encer sebanyak 20 liter/hari ,dengan konsentrasi serendah 50
mOsm/liter.Pembentukan urin encer bila kadar ADH sangat rendah. Pada
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
27/41
cabang asenden ansa henle ,cairan tubulus menjadi sangat encer karena
bagian segmen ini impermeable terhadap air .Pada tubulus distal dan
koligentes,cairan tubulus selanjutnya diencerkan oleh reabsorpsi natrium
klorida dan kegagalan mereabsorpsi natrium klorida dan kegagalanmereabsorpsi air saat kadar ADH sangat rendah ,kegagalan ini
menghasilkan volume urin yang encer dan besar .
Mekanisme urin pekat
Kemampuan ginjal membentuk urin yang pekat terjadi karena air secara
terus menerus hilang dari tubuh melalui berbagai cara ,termasuk paru-
paru melalui evaporasi ke dalam udara ekspirasi, traktus gastrointestinal
melalui feses, dan ginjal melalui ekskresi urin ,kadar ADH yang yang
meningkatkan permeabilitas tubulus distal dan tubulus koligentes
terhadap air ,sehingga membuat segmen-segmen tubulus ini
mereabsorspi air cukup banyak .akibat sistem arus bolak balik ,cairan
interstisial yang menyelubungi duktus pengumpul menjadi hiperosmotik
dan osmolaritas yang tinggi dari cairan interstisial medulla ginjal yang
membentuk gradient konsentrasi yang diperlukan untuk osmosis air
keluar dari duktus.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
28/41
Ureter
Ureter memiliki panjang 25-30 cm, berdinding tebal, dan salurannya
sempit, berdiameter variatif antara 1-10 mm. Seperti ginjal, letak dari
ureter adalah retroperitoneal. Terdapat dua buah ureter yang masing-
masing menghubungkan bagian pelvis ginjal dan bagian trigonal dari
vesica urinaria di bagian posteroinferior.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
29/41
Faal: (transport urin)
Urine mengalir dari renal calyx menuju pelvis kemudian disalurkan oleh
ureter menuju urinary bladder dengan cara kontraksi peristaltik. Dinding
dari ureter mengandung otot polos dan diinervasi oleh saraf simpatis dan
parasimpatis, serta intramular plexus. Kontraksi peristaltik dirangsang
oleh saraf parasimpatis, sedangkan saraf simpatis bekerja sebagai
inhibitor. Selain itu, aliran urin juga dipengaruhi oleh tekanan hidrostatis
dan gaya gravitasi.
Ureter berhubungan dengan urinary bladder di regio trigonal yang
mengandung detrusor muscle. Detrusor muscle berupa otot yang
mencegah agar urine dari bladder tidak kembali lagi ke ureter pada saat
bladder terisi penuh dan tekanannya meningkat. Sebaliknya,
gerakan/kontraksi peristaltik yang kuat dari ureter meningkatkan tekanan
di bagian distal dari ureter sehingga urine dapat mengalir masuk ke
bladder.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
30/41
Pada keadaan abnormal, kontraksi dari bladder pada saat micturition
tidak disertai degan penutupan jalur ke ureter, akibatnya urine dari
bladder dapat kembali atau masuk ke dalam ureter sehingga
menyebabkan pembesaran dari ureter, kondisi ini disebut visciouretralreflux. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan di daerah calyx
dan kemudian dapat merusak bagian renal medulla.
Ureter merupakan organ retroperitoneal.Ureter mentransportasikan urine
dari renal pelvis ke urinary bladder. Ureter panjangnya 25-30 cm dan
diameternya 1 mm sampai 10 mm. Ureter menyilang pada bagian awal
dari external iliac artery dan melewati pelvis brim, meninggalkan
abdomen dan masuk ke lesser pelvis. Pada bagian base dari urinary
bladder, ureter melengkung ke bagian medial dan melewati dinding
posterior urinary bladder.
Secara anatomi tidak ada katup pada bagian pembuka antara ureter dan
urinary bladder. Namun ketika urinary bladder terisi menyebabkan
kontraksi dari otot bladder yang berperan sebagai sphincter untuk
mencegah urine kembali ke ureter ketika bladder berkontraksi.
Vaskularisasi Ureter
Bagian superior ureter berada di abdomen yang disupply oleh arteri yang
berasal dari abdominal aorta dan bagian inferior di pelvis yang disupply
oleh arteri yang berasal dari pelvis artery.
Arteri yang mensuplai bagian terminal dari ureter pada wanita adalah
cabnag dari uterine arteries dan pada laki-laik dari inferior vesical arteries.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
31/41
Histologi Ureter
3 lapisan jaringan yang membentuk dinding ureter:a. Mucosa
Membrane mucus dengan epitel transisional.
Lamina propria yang terdiri dari jaringan ikat areolar dengan
collagen, elastic fiber dan jaringan limfatik.
Mucus disekresikan oleh sel goblet.
a. Muscularis
Inner longitudinal layer Outer circular layer
Muscularis di bagian distal ureter adalah inner longitudinal,
middle circular dan outer longitudinal
Peristaltis adalah fungsi utama muscularis
a. Adventitia
Lapisan jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah,
pembuluh limfatik dan sarf yang menginervasi muscularis danmukosa.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
32/41
URINARY BLADDER
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
33/41
Urinary Bladder adalah organ muscular berongga yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan urine.Kapasitas urine antara 700-800 ml. Letaknya,
pada laki-laki di posterior dari simfisis pubis dan anterior dari rectum
sedangkan pada wanita terletak di inferior uterus dan posterior vagina.
Trigonum adalah area halus, triangular, dan relative tidak dapat
berkembang yang terletak secara internal di bagian dasar kandung
kemih. Sudut-sudutnya terbentuk dari tiga lubang. Di sudut atas trigonum,
dua ereter bermuara ke kandung kemih. Urethra keluar dari kandung
kemih di bagian apeks dari trigonum.
Bagian dari otot trigenum yang mengelilingi jalan keluar uretra berfungsi
sebagai spincter urethral interna yang menjaga saluran tetap tertutup.
Otot ini diinervasi oleh neuron parasimpatis. Spincter uretra eksternal
terbentuk ileh serabut otot rangka dan otot parineal transversa yang
berada di bawah kwndali volunter. Bagian pubokoksigeus pada otot
levator ani juga berkontribusi dalam pembentukan spincter.
Melalui mikroskop terlihat dindingnya terdiri dari 3 bagian, yaitu mukosa,
muskularis dan serosa. Mukosanya dilapisi epitel transisional dan lamina
propianya lebih lebar daripada ureter.apabila kosong kuboid sedangkan
apabila terisi akan berbentuk gepeng. Muskularisnyaterdiri dari jaringan
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
34/41
otot longgar dan serosanya terdiri dari jaringan ikat superficial dan
mesotel peritoneum.
Anatomi
Berbentuk cekungan, yang secara umum pada pria dan wanitaterletak di pelvic cavity, posterior dari symphisis pubic.
Letak secara spesifik, pada pria : berbatasan langsung pada anterior
dari rectum.
Pada wanita : anterior dari vagina, inferior dari
rectum.
Urinary bladder ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan urine
untuk sementara waktu.
Urinary bladder pada pria, ukurannya lebih besar daripada wanita,
karena pada wanita memiliki uterus yang menekan urinary bladder
pada wanita, sehingga ukurannya lebih kecil.
Keadaan urinary bladder ketika terisi dan ketika kosong, menjadi
berbeda ;etak nya. Pada orang dewasa dalam keadaan kosong,
terletak di superior symphisis pubic . dan ketika terisi penuh, akan
naik ke jaringan lemak extraperitoneal pada anterior dinding
abdomen, bahkan bias ke tingkat umbilicus.
Terdapat ligament yang menggantungkan urinary bladder pada
symphisis pubic. Pada pria nama ligament nya, puboprostatic
ligament. Pada wanita, nama ligament nya, puboresical ligament.
Kapasitas urinary bladder : 700-800 ml
Ketika kosong, bladder akan berbentuk tetrahedral. Bladder secara
external memiliki :
Apex : bladder ke arah superior tepi symphisis pubic ketika
kosong.
Fundus : bersebrangan dengan apex yang dibentuk oleh dinding
posterior
Body : diantara apex dan fundus
Neck : bertemunya fundus dan inferolateral surface.
Bladder memiliki 4 permukaan :
Superior
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
35/41
2 inferolateral
Posterior
Dinding pada bladder mengandung sebagian besar otot detrusor.
Pada bagian posterior, memiliki struktur yang terbuka, yaitu internalurethral orifice yang dibentuk oleh muscle fibers.
Pada inferior bladder terdapat external urethral sphincter yang
mengandung otot skeletal.
Juga di dalam bladder terdapat ureteric orifice yang dikelilingi oleh
otot detrusor yang menguatkan bladder ketika berkontraksi, untuk
membantu pencegahan pengembalian kembalinya urine ke dalam
ureter.
Vaskularisasi Urethra
Supply
Common internal iliac bladder, male
urethra
Superior vesical anterosuperior
bladder
Pelviv artery
Inferior vesical fundus & neck bladder in
male
Vaginal vesical fundus & neck bladder in
female
Histologi
Preparat potongan melintang (gambar 1)
Bladder memiliki 3 lapisan :
Mukosa
Terdiri atas lipatan-lipatan mukosa. Dimana lipatan-lipatan
tersebut akan hilang sewaktu bladder di regangkan.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
36/41
Dilapisi epitel transisional yang mengandung lebih banyak
lapisan sel.
Lamina propria nya lebih lebar dari yang di ureter.
Muskularis Terdiri atas otot-otot polos
Serosa
Terdiri atas jaringan ikat superficial yang menyatu dengan
jaringan ikat superficial
Mesotel peritoneum merupakan lapisan terluar bladder.
Preparat potongan melintang lapisan mukosa
(6) pada bladder kosong, sel-sel superficial epitel transisional
berbentuk kuboid.
(9) bila bladder penuh dan epitel transisionalnya diregangkan, sel-
sel nya menjadi gepeng.
(2) terdapat 2 daerah pada lamina propria:
- bagian atas : lebih padat, terdiri atas serat halus dan sejumlah
fibroblast.
- bagian bawah : lebih dalam, terdiri atas jaringan ikat longgar tidak
teratur.
Anatomi, Fisiologi dan Hubungan Persarafan pada Kandung
Kemih
Kandung kemih terdiri dari 2 bagian utama:
1. Bagian korpus: bagian utama, tempat pengumpulan urin
2. Bagian leher: berbentuk corong, merupakan perluasan bagian
korpus, berjalan ke bawah dan k e depan menuju segitiga
urogenital dan berhubungan dengan uretra.
Otot polos kandung kemih disebut juga otot detrusor. Serabut ototnya
meluas ke segala arah dan ketika berkontraksi meningkatkan tekanan
hingga 40-60 mmHg. Jadi kontraksi otot detrusor merupakan tahap utama
pada pengososngan kandung kemih. Potensial aksi dapat menyebar ke
seluruh otot detrusor menyebabkan kontraksi seluruh kandung kemih
pada saat yang bersamaan.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
37/41
PERSARAFAN KANDUNG KEMIH
Persarafan utama berasal dari saraf-saraf pelvis,yang berhubungan
dengan medulla spinalis melalui pleksus sakralis (S3-S4) dari medullaspinalis.
Saraf sensorik: mendeteksi derajat regangan dalam dinding kandung
kemih. Sinyal regangan merupakan sinyal yang kuat terutama berperan
untuk memicu reflek pengosongan kandung kemih.
Saraf motorik: merupakan saraf parasimpatik. Saraf ini berakhir d sel
ganglion yang terletak di dalam dinding kandung kemih. Mempersarafi
otot detrusor ( kontraksi kandung kemih).
Selain saraf pelvis, terdapat 2 persarafan lain, yaitu serabut motorik
skeletal yang dibawa melalui saraf pudendus ke spincter eksterna
kandung kemih. Saraf ini mengatur otot rangka volunter pada spincter
tsb. Selain itu juga mendapatkan persarafan simpatis dari saraf
hipogastrik terutama berhbungan dengan L2 dari medulla spinalis.
Serabut simpatis merangsang pembuluh darah dan memberi sedikit efek
terhadap proses kontraksi kandung kemih.
MIKTURISI/ BERKEMIH
Mikturisi adalah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi
dengan uri. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama:
1. Pertama: kandung kemih terisi secara progressive hingga tegangan
pada dindingnya meningkat melebihi ambang batas.
2. Kedua: reflek saraf ( reflek mikturisi) yang akan mengosongkan
kansung kemih, jika gagal setidaknya akan menimbulkan keinginan
berkemih yang disadari.
REFLEKS MIKTURISI
Refleks mikturisi merupakan sebuah siklus yang lengkap yterdiri dari:
1. Kenaikan tekanan secara cepat dan progresif
2. Periode tekanan menetap
3. Kembalinya tekanan kandung kemih ke nilai tonus basal.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
38/41
Bila reflex mikturisi tidak dapat mengosongkan kandung kemih,elemen
persarafan pada refkleks ini biasanya akan tetap dalam keadaan
terinhibisi sampai beberapa saat hingga satu jam. Bila kandung kemih
terus diisi maka reflex mikturisi semakin kuat.Bila refleksnya sudah cukup kuat, akan memicu reflex lain yang berjalan
melalui saraf pudendus ke spincter eksterna untuk menghambatnya. Jika
inhibisi lebih kuat daripada sinyal konstriksor volunter ke spinter eksterna,
maka akan terjadi pengeluaran urin.
FASILITASI/INHIBISI PROSES MIKTURISI OLEH OTAK
Refleks mikturisi adalah reflex medulla spinalis yang bersifat otonom,
tetapui dapat dihambat oleh pusat di brain. Pusatnya meliputi pusat
fasilitasi dan inhibisi di spons dan pusat di korteks serebri.
Refleks mikturisi merupakan penyebab dasra berkemih, tetapi biasanya
pusat yang lebih tinggi akan melakukan kendali sbb:
1. Menjaga agar reflex mikturisi tetap terhambat sebagian kecuali bila
mikturisi diinginkan
2. Dapat mencegah mikturisi dengan cara spincter eksterna terus
melakukan kontraksi tonik hingga saat yang tepat datang.
3. Pada saat berkemih, pusat kortikal memfasilitsi pusat mikturisi
sacral dan menghambat spincter eksterna hingga pengeluaran urin
dapat terjadi.
Pengeluaran urin secara volunter dimulai dengan cara sbb:
Mula-mula orang tersebut secara volunter mengkontraksikan
ototmperutnya yang akan meningkatkan tekanan di kandung kemih dan
memungkinkan urin tambahan masuk ke leher kandungn kemih dan
uretra posterior dalam keadaan di bawah tekanan sehingga meregangkan
dindingnya. Hal ini mencetuskan reflex mikturisi dan menghambat
spincter eksterna. Biasanya seluruh urin dapat dikeluarkan dan sisanya 5-
10 ml di kandung kemih.
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
39/41
KASUS
Mr.Danu,40 tahun , mengeluh sakit pada bagian belakang tubuh sebelah
kanan ketika kamu menggantikan dokter di ruang gawat darurat.
Keadaannya baik sejam sebelum datang ke Rumah Sakit Hasan Sadikin,30 menit berikutnya dia tercatat mengalami sakit tumpul di daerah right
flank. Sebulan yang lalu dia juga pernah mengeluh hal yang sama.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan temperaturnya 370 C, BP 130/80, PR 96
x/mnt, RR 20 x/mnt.Sakit pada sudut costovertebrale kanan. Terasa sakit
saat dipalpasi di daerah right flank.
Dia disarankan untuk menjalani tes laboratorium lebih lanjut.
Dari hasil labnya didapatkan:
Hb 14,5 g/dl, Ht 45%, WBC 7000mm3, dengan bentuk yang normal.
Urin : Terdapat hematuria (penuh dengan endapat eritrosit) yang
mikroskkopik.
Abdominal X-ray (RUB) : terdapat batu ginjal pada lumbal II pravertebral
kanan
Dia didiagnosa mengalami batu ginjal.
Dia diberi obat analgesic untuk rasa sakitnya.
Kidney stone
Definisi
Adalah gabungan crystal, protein, atau substansi lain yang dapat
menghalangi urinary tract.
Kidney stone ada 4 jenis :
Calcium oxalate / calcium phosphate stone
Kemungkinan terbentuknya 70-80 %.Pembentukan batu ginjal ini
terutama terjadi pada pH urine basa
Struvit stone
Kemungkinan terbentuknya 15 %.Komposisi batu ginjal ini yaitu
magnesium, ammonium, dan phosphate
Uric acid stone
Kemungkinan terbentuknya 7 %.Komposisi batu ginjal ini yaitu asam
urat.Pembentukannya terjadi terutama pada pH urine asam
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
40/41
Cystine stone
Kemungkinan terbentuknya 1-2 %. Pembentukannya terjadi
terutama pada pH urine asam
Faktor resiko
Jenis kelamin ( laki-laki lebih sering terkena daripada perempuan)
Usia ( umur 20-30 tahun lebih rentan terkena)
Ras
Lokasi geografis ( temperature lokasi yang hangat atau tropis lebih
rentan terkena daripada lokasi dengan temperature dingin)
Faktor musim
Fluid intake ( banyak mengkonsumsi air menurunkan resiko batu
ginjal)
Asupan makanan
Pekerjaan
Pathofisiologi
Ada 3 faktor yang menyebabkan pembentukan kidney stone:
1. Supersaturasi (adanya konsentrasi yang lebih dari normal) garam
didalam urine, sehingga garam tersebut tidak dapat larut dalam
urine
2. Mengendapnya garam tersebut membentuk kristal kecil (biasanya
terjadi di collecting duct)
3. Perkembangan kristal tersebut menjadi batu ginjal karena
kristalisasi ( proses dimana kristal-kristal saling melekat)
Pathomekanisme kidney stone
-
8/2/2019 76846728 Kidney Stone
41/41
Mr. Danu 40
tahun
Supersaturasi
1/lebih garam pada
urine
Garam tidak
dapat larut
dalam urine
Terjadi
pengendapan dan
kristalisasi garam
Pergerakan stone
ke daerah sempit
Mengiritasi
lapisan mukosa
pada daerah
tersebut
Pendarah
an
Kidney stone
pada renal
pelvis
Pain on right
costovertebral
angle
Gradual onset of
dull pain in the
right flank
Hematuri
a