7 Analisis Kandungan Vitamin C
-
Upload
muhammad-faisal -
Category
Documents
-
view
257 -
download
3
Transcript of 7 Analisis Kandungan Vitamin C
Analisis kandungan vitamin C
PengenalanMetode analisis
Pengenalan vitamin C
• Vitamin C memiliki nama lain asam askorbat (ascorbic acid)
• Banyak terdapat pada buah dan sayur• Sifatnya larut dalam air, mudah rusak• Rumus molekul C6H8O6
Kandungan vitamin c pada buah dan sayur
Penurunan kadar vitamin C terjadi selama penyimpanan
• Orange juice may lose half of its vitamin C in a week in the refrigerator,
• but cut fruit may lose much less after 6 days (Some examples: mango, strawberry, and watermelon: less than 5%, Pineapple: 10%, Kiwi: 12%, and Cantaloupe: 25%, after 6 days)
Penurunan kadar vitamin c akibat pembekuan dan perebusan
Asupan vit C
Pentingnya vitamin C
• Vitamin C is a highly effective antioxidant. • In small amounts vitamin C can protect
indispensable molecules in the body, such as proteins, lipids (fats), carbohydrates, and nucleic acids (DNA and RNA),from damage by free radicals and reactive oxygen species that can be generated during normal metabolism as well as through exposure to toxins and pollutants
Penyiapan bahan tanaman untuk dianalisis
• Timbang bahan tanaman yang akan dianalisis, misalnya buah dan daun
• Bahan tanaman dihancurkan (misalnya dengan digerus di mortar atau dilumatkan dengan blender)
• Pisahkan cairan dan padatannya dengan disaring atau disentrifus
• Gunakan cairannya untuk dianalisis
Metode analisis vitamin c
• Tetrasi asam basa• Tetrasi reduksi oksidasi (iodometri)
Metode analisis vitamin c dengan tetrasi asam basa
• Menetapkan konsentrasi vitamin C dalam bahan dengan larutan basa yang diketahui konsentrasinya (larutan standar), misalnya larutan sodium hidroksida 0,1 N.
Prinsip dengan reaksi netralisasi asam basa
As. Askorbat + NaOH Na Askorbat + H2OHC6H7O6 + NaOH NaC6H7O6 + H2O
Peralatan
• buret, statip, erlemeyer, gelas ukur, pipet
Cara baca vulume larutan dalam buret dan wadah ukur yang lain
Prosedur tetrasi 1. Disiapkan peralatan yang diperlukan, larutan jus buah,
natrium hidroksida standar (NaOH), indikator phenolphthalein
2. buret diisi dengan larutan NaOH sampai batas (tanda) 0 ml
3. Erlemeyer disisi dengan volume tertentu jus buah dan beberapa tetes indikator phenolphthalein (larutan tidak berwarna)
4. NaOH diteteskan ke jus buah sedikit demi sedikit sampai jus berubah warnanya (pink)
5. Volume NaOH yang menetes ke jus buah dicatat.6. Tetrasi diulang minimal 3 kali
Perhitungan konsentrasi
Pada titik akhir tetrasiRumus V asam x N asam = V basa x N basa• V asam= volume as aslorbat (diketahui)• N asam= Normalitas asam askorbat (dicari)• V basa = volume sodium hidroksida (diketahui)• N basa = Normalitas sodium hidroksida
(diketahui)
Contoh perhitungan
• Konsentrasi larutan standar NaOH = 1,02 N• Volume NaOH yang menetes = 25,05 ml• Vol jus buah = 25 ml• Konsentrasi vit C dalam jus ?
Perhitungan penetapan kadar vit c dalam jus
Rumus; NaVa = NbVb• NbVb= 1,02 Nx 25,05 ml• NaVa= N vit C x 25 ml• 25 ml N vit C = 1,02 N x 25,05 ml• N vit C= 1,02 N x 25,05 ml • 25 ml• = 1,022 NJadi konsentrasi vit c dalam jus = 1,022 N
• Konsentrasi vit C dalam jus =1,022 N • 1 M vit C= 2 N vit c• 1,022 N vit C=1/2 (1,022) M vit c• Konsentrasi vit C dalam jus= ½ (1,022 ) mol/L• ½ (1,022) mol vit C = ? Gram• =1/2 (1,022) mol x MR vit C• MR vit C=176,12 gram/mol• =1/2 (1,022) mol x 176,12 gram/mol• =89,99 gram• Dalam 1 L jus terkandung 89,99 g vit C• BJ cairan jus dianggap 1 g/ml, shg 1 L = 1kg =1000 g• Persen kadar vit c dalam bahan=89,99 g x 100• 1000 g• =8,99 %
Metode tetrasi iodometri
• Bahan;• Larutan potasium iodat (KIO3) • Larutan potasium iodida (KI)• HCl• Amilum 0,5% (indikator)• Bahan yang mengandung vit C
Ada 2 tahap reaksireaksi 1. berguna untuk menghasilkan iod (I2)reaksi 2. iod digunakan untuk mengoksidasi vitamin c
Oksidasi asam askorbat menjadi asam dehidroaskorbat
• Kedua reaksi tersebut membutuhkan suasana asam, sehingga ditambahkan asam klorida
• Reaksi pertama juga membutuhkan ion iodium sehingga ditambahkan KI
Titik akhir tetrasi
• Segera setelah semua asam askorbat dioksidasi oleh iod, akan terjadi kelebihan iod.
• kelebihan iod akan bereaksi dengan amilum membentuk warna biru tua
Tahap perhitungan
• Volume potasium iodat ditentukan rata-ratanya
• Hitung mol iodat yang bereaksi membentuk iod
• Dengan menggunakan persamaan reaksi antara ion iodida dan iodat, hitung banyaknya iod yang terbentuk
• IO3− + 5 I− + 6 H+ → 3 I2 + 3 H2O
• tentukan banyaknya asam askorbat yang bereaksi dengan iod berdasar reaksi berikut
Asam askorbat + I2 → 2 I− + H+ + asam dehidroaskorbat• Hitung konsentrasi asam askorbat dalam larutan
bahan yang ditetrasi (M) • Hitung konsentrasi asam askorbat dalam bahan
(% atau g/100g, mg/100g)
contoh tritrasi iodometri• Isi erlemeyer 250 ml dengan 20 ml bahan cair yang
mengandung vit c, 5 ml potasium iodida (KI) 0,6 M, 5 ml HCl 1 M, 1 ml (3 – 4 tetes) pati 5%
• Isi buret dengan larutan potasium iodat (KIO3) 0.002 M sampai batas 0 ml
• Keluarkan isi buret tetes demi tetes ke larutan bahan dalam erlemeyer sambil dikocok
• Hentikan penetesan segera setelah larutan dalam erlemeyer berubah warna menjadi biru yang bila dikocok tidak hilang
• Tetrasi diulang minimal 3 x
3. Analisis kadar vit c dengan spektrofotometer
Cara analisis vitamin C dengan spectrofotometer uv-vis
• Disiapkan larutan standar vitamin C pada berbagai konsentrasi dengan pelarut air murni dan sampel yang akan dianalisis
• Larutan standar dan sampel dimasukan ke cuvet• Cuvet selanjutnya dimasukan ke spektofotometer secara
berurutan dari kons kecil ke basar dan sampelnya• Pada layar catat Abosorbannya (serapan cahayanya)• Buat kurva Absorban linear untuk berbagai konsentrasi
larutan standar, tentukan persamaanya• Hitung konsentrasi vit c dalam sampel dengan menggunakan
persamaan liniernya
Contoh pembacaan absobansi
Contoh kurva linier dan persamaannya antara konsentrasi dan absorbansi
Keunggulan dan kelemahan
Keunggulan• Cara analisis mudah• Ketelitian tinggi
Kelemahan• Alat mahal