5A Dalam Konseling Kelompok

13

Click here to load reader

Transcript of 5A Dalam Konseling Kelompok

Page 1: 5A Dalam Konseling Kelompok

1. Ask

Pada kasus ‘morning sickness’ dimana sasaran konselingnya pada ibu-ibu hamil, maka

berikut adalah daftar pertanyaan pertama yang ditanyakan pada ibu-ibu hamil yang akan

dikonseling yaitu:

a) Riwayat morning sickness yang dialami oleh ibu hamil, termasuk pada saat kapan

mengalami muntah mual (ada yang hanya di pagi hari dan ada yang sepanjang hari),

ditanyakan pula sudah berapa lama mengalami morning sicknes (berapa minggu

berjalan atau berapa bulan)

b) Riwayat gejala yang muncul misalnya apakah ibu-ibu hamil mengalami penurunan

berat badan secara drastis, atau mengalami kehilangan nafsu makan, recall untuk

mengetahui apakah terjadi penurunan asupan makanan selama morning sickness, dan

apakah mengalami dehidrasi (ditandai dengan warna urin atau intensitas banyaknya

buang air kecil)

c) Faktor psikologis, misalnya mengalami tekanan selama kehamilan, masalah keretakan

rumah tangga atau ekonomi keluarga yang dapat menyebabkan strees dan beban

pikiran bagi ibu hamil.

d) Riwayat penyakit lain yang bisa memperparah morning sickness misalnya maag atau

gastrointestinal lainnya.

e) riwayat usaha yang pernah dilakukan ibu-ibu hamil untuk menghilangkan morning

sickness.

f) Jenis makanan atau rasa atau aroma khusus yang bisa memicu adanya mual atau

muntah.

2. Advice

Setelah diketahui data-data dasar yang diperlukan dalam mengkaji kasus tersebut, maka

selanjutnya yang harus dilakukan oleh konselor adalah memberikan informasi kepada

anggota kelompok tentang morning sickness diantaranya sebagai berikut :

a) Pengertian Morning Sickness

Morning sickness adalah gangguan yang dialami oleh ibu hamil di awal

trisemester pertama dengan gejalan-gejalan berupa rasa panas diperut, mual, muntah-

muntha disertai pusing. Morning sickness bukan berarti rasa mualnya hanya terjadi di

pagi harti saja, rasa mual dapat terjadi setiap saat, bisa malam, siang, atau pun setiap

waktu. Setiap wanita hamil akan mempunyai derajat mual yang berbeda-beda, ada

Page 2: 5A Dalam Konseling Kelompok

yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa mual dan ada yang

merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga memerlukan pengobatan.

Kehamilan pada trisemester satu terjadi perubahan aktifitas hormonal secara

besar-besaran pada ibu, sehinga dapat dengan mudah memperngaruhi stabilitas emosi

ibu dan menyebabkan morning sickness. Berikut pembagian derajat mual pada ibu

hamil:

1. Ringan

Mual ringan (dan kadang-kadang muntah) dialami oleh 45% wanita hamil dan

merupakan bentuk yang paling umum. Mual biasanya terjadi pada pagi hari (morning

sickness) tetapi dapat diprovokasi oleh bepergian atau stress emosional setiap saat.

Mual muncul sebanyak 1-3 kali, tidak mengganggu aktivitas dan produksi air liur

masih dirasakan normal oleh ibu

2. Sedang

Mual sedang dialami oleh 5% wanita hamil atau 10% dari semua wanita yang

menderita mual. Gejala dapat terjadi setiap waktu siang maupun malam hari. Pasien

merasa tersiksa dan mungkin mengalami dehidrasi ringan. Mual muncul sebanyak 4-

6 kali dan mengganggu aktivitas sehingga sering beristirahat. Mual pada derajat

sedang ini muncul karena mencium aroma yang memicu mual, sehingga produksi air

liur jugam neingkat saat mual muncul.

3. Berat

Mual bentuk ini tidak umum, dialami oleh 1 dlam 1000 wanita hamil. Mual

berlangsung terus-menerus dan muntah sering. Karena itu disebut hiperemesis

gravidarum. Wanita ini cepat mengalami dehidrasi dan asidoketotik. Ibu merasa eneg

pada ulu hati dan mual muncul sebanyak 7 kali atau lebih sehingga sangat

mengganggu aktivitas membutuhkan banyak waktu untuk beristirahat. Mual pada

skali berat ini muncul secara tiba-tiba tanpa faktor pemicu (aroma yang tidak

disukai).

Konsep Mual Dan Muntah Pagi Hari (Morning Sickness)

Morning sickness atau muntah di pagi hari timbul pada 50%-75% wanita

hamil, dimuali antara bulan pertama dan kedua setelah terlambat menstruasi, jika ibu

hamil tidak mengalami gejala ini kemungkinan calon ayah yang merasakannya, dapat

disertai rasa tidak enak di dalam mulut. Mual biasanya terjadi pada pagi hari (mornig

sickness) dapat diprovokasi oleh bepergian atau stress emosional setiap saat. Seperti

Page 3: 5A Dalam Konseling Kelompok

mengidam acar dan es krim, mual di pagi hari adalah satu gejala kehamilan yang

tidak harus terjadi. Kauss yang umum dari rasa mual pgi hari cukup jarang

mengganggu nutrisi sehingga tidak membahayakan janin sedang berkembang.

Bahkan ibu yang kehilangan berat badan selama beberapa bulan pertama kehamilan

karena mereka sulit menelan makanan, juga tidak membahayakan bayinya, sejuah

mereka mengimbangi berat badan yang hilang dengan memperbaiki asupan di bulan

selanjutnya. Dan bagi kebanyakan ibu, mual itu terjadi tidak lebih dari trisemester

pertama.

Kenyataan bahwa mual pagi hari lebih sering terjadi cenderung lebih oarah

pada kehamilan pertama, mendukung konsep bahwa faktor fisik dan psikologis juga

terlibat. Secara fisik, tubuh yang baru pertama kali mengalami kehamilan belum siap

untuk mengalami peningkatan hormon dan perubahan lain divbandingkan tubuh yang

sudah pernah hamil. Secara emosional mereka yang hamil untuk pertama kalinya

cenderung peka terhadap berbagai kecemasan dan rasa takut yang akan

mengganggu ;lambung. Sedangkan ibu yang pernah hamil sebelumnya bisa

teralihkan perhatiannya dari rasa mual oleh tuntutan pemeliharaan anak-anak lainnya

(tetapi bebrapa ibu mengalami mual yang lebih parah pada kehamilanb berikutnya

daripada kehamilan pertamanya).

Terlepas dari apapun penyebabnya, efek dari mual pada pagi hari sungguh

merupakan penderitaan bagi ibu yang mengalaminya, sehingga ia membutuhkan

semua dukungan yang bisa didapatkan dari pasangan, keluarga dan tenaga kesehatan.

Faktor-Faktor Mual

Penyebab terjadinya morning sickness samp[ai saat ini tidak dapat diketahui

secara pasti. Gejala ini mungkin diakibatkan karena kadar hormon estrogen dan

human chrionic gonodotropin (hcg) yang berlebihan dalam serum darah ibu.

Adanya ketidak seimbangan hormon progestrogen dan hormon estrogen akan

merangsnag lambung shingga asam lambung menjadi meningkat, menimbulkan rasa

mual sampai muntah. Bebrapa penelitian melaporkan bahwa beberapa faktor

mungkin berhubungan dengan meningkatnya resiko morning sickness yaitu hamil

pada usia muda dan hamil pertama kalinya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya mual pada awal

kehamilan, antara lain :

1. Kadar hormon.

Page 4: 5A Dalam Konseling Kelompok

2. Respon pusat mual dan muntah di otak terhadaphormon kehamilan.

3. Kadar stess

4. Keletihan

5. Peregangan yang cepat dari otot rahim

6. Relaksasi relatif dan jaringan otot pada saluran pencernaan (sehingga

pencernaan kurang efisien)

7. Kelebihan asam dalam lambung

8. Meningkatnya indra penciuman pada ibu hamil.

Disebutkan bahwa ada faktor predisposisi yan gmenyebabkan mual (morning

sickness) yaitu :

A. Usia

Usia ibu mempengaruhi bagaimana mengambil keputusan dalam pemeliharaan

kesehatannya. Kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan

dan persalinan adalah 20-30 tahun.

Usia 20 dan 30 adalah usia idela untuk hamil dan melahirkan menurut organisasi

kesehatan dunia (who), sedang para ahli berpendapat usia dan fisik wanita

mempengaruhi proses kehamilan, kesehatan janin dan persalinannya

B. Paritas

Paritas adalah status melahirkan anak pada seorang wanita. Wanita hamil atau

jumlah kehamilan yang pernah dialami oleh seorang wanita (termasuk kehamilan

yang sekarang) disebut gravida, dengan adanya kehamilan pertama disebut

primigravida dan kehamilan berikutnya multigravida. Wanita yang belum pernah

hamil sampai stadium viabilitas adalah nulligravida. Grande multigravida adalah

wanita yang pernah hamil lebih dari lima kali.

C. Pekerjaan

Pekerjaan ibu adalah kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan oleh seorang ibu

dengan maksud untuk memperoleh penghasilan. Pengaruh kehamilan pada

pekerjaan dan pengaruh pekerjaan pada kehamilannya terutama tergantung pada

jenis pekerjaan dan orang-orang tempat bekerja.

Hal utama yang perlu diperhatikan seorang wanita karir yang memutuskan hamil

tetapi mempertahankan pekerjaan adalah kenyamanan tempat kerja. Nyaman

mencakup bersih dari polusi lingkungan, minim stress fisik maupun mental dan

menghindari atmosfer lingkungan yang kurang simpatik.

Page 5: 5A Dalam Konseling Kelompok

Agar mencapai kehamilan yang sehat, juga perlu meninjau kembali seberapa

berat beaban pekerjaan. Beban meliputi beban fisik, misalnya pekerjaan yang

butuh banyak kegiatan berdiri untuk waktu yang lama atau banyak mengangakat

barang berat. Kondisi tempat kerja dengan suara berisik, suhu yang terlalu panas,

jam kerja yang terlalu panjang.

Komplikasi

Sekitar 2-5% keadaan muntah dan mual semakin menghebat, dan begitu

menghebatnya sehingga memerlukan rawat inap di rumah sakit. Salah satu

komplikasi yang paling sering dialami adalah dehidrasi atau disebut juga

kekurangan cairan. Andaikata dehidrasi tersebut tidak segera diganti dengan

cairan yang cukup dan benar maka sudah dipastikan akan mempengaruhi janin

yang ada dalam kandungan.

Cara Mengatasi

o Makan sering dalam porsi kecil, misalnya setiap dua jam sekali (bahkan

malam hari, anda bisa melakukannya).

o Menghindari makanan berbau tajam, terlalu asin atau makanan berbumbu.

Beberapa ibu hamil bahkan tidak bisa mengkonsumsi daging, telur atau susu.

o Mencoba ngemil crackers setelah bangun pagi

o Makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi (madu, pisang,

kentang, nasi, sereal dan tahu)

o Minum jus manis atau flat soda di pagi hari

o Mencoba akupuntur untuk meringankan derita mual

o Tidak merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol, batasi asupan kopi

selama tribulan pertama.

o Minum peppermint tea

o Mencoba ginger tea (rebus jahe di air, saring dan campurkan dengan madu)

o Jika masih mual, mencoba mengulum permen jahe.

o Mendapat dukungan dari pasangan dan menggurangi stress.

Penatalaksanaan Diet

Beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses

kehamilan yang sehat, antara lain : mengkonsumsi makanan dengan porsi yang

cukup dan teratur, menghindari makanan yang terlalu pedas atau asin,

Page 6: 5A Dalam Konseling Kelompok

menghindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi, menghindari

makanan dan minuman yang mengandung alkohol, menghindari makanan yang

mengandung bahan pengawet dan zat pewarna dan menghindari merokok.

Kehamilan membutuhkan makanan yang berkualitas. Itu bukan berarti

menu yang mahal dan rumit, atau makanan yang tidak dapat dinikmati. Ini berarti

diet makanan bervariasi yang lezat dan baik untuk pertumbuhan bayi, dan yang

memberikan energi bagi ibu hamil serta membuat mata bercahaya, rambut lebat

dan kulit bercahaya sebagai berikut :

1) Untuk mempertahankan energi, adalah lebih baik untuk sering mengemil

makanan yang berkualitas seperti kacang, buah segar, daripada dua kali

makan yang banyak dalam sehari.

2) Makanan camilan disamping tempat tidur. Melupakan semua nasehat ibu

tentang makan di tempat tidur. Hal ini merupakan pendekatan yang paling

efektif untuk mengatasi mual di pagi hari. Dengan lambung penuh, maka

iritasi karena lambung kosong dapat dicegah. Jika lelah tidur dengan

sebuah buku (atau seorang teman yang baik) dan camilan yang tinggi

protein atau karbohidrat (misalnya, fig bar dan susu atau keju dan crackers

dari gandum spesial). Ketika mengalami kesulitan menelan makanan

padat, pilih cairan yang paling sedikit menimbulkan ketidaknyamanan dan

yang banyak mengandung nutrisi : double milk , jus buah atau sayuran,

kaldu baik kaldu jernih atau dicampur dengan sayuran, daging atau keju

cottage, atau sari buah yang dibuat dari jus tanpa sirup gula. Cairan beku

juga dapat dipilih. Dan coba pula es krim. Jika sebaliknya merasakan

bahwa makanan padat lebih mudah turun daripada makanan cair, cobalah

mendapatkan cairan dalam bentuk padat, dari makanan yang mempunyai

kandungan air yang tinggi, seperti buah yang mempunyai kandungan air

yang tinggi, seperti buah melon dan sayuran hijau .

3) Menyiapkan persediaan camilan yang mengandung karbohidrat dan tidak

mudah rusak (misalnya roti stick atau crackers yang dibuat dari biji

gandum spesial, roti biskuit, roti panggang, serealia kismis, air jeruk dan

snack yang tinggi protein seperti keju atau telur rebus), sehingga dapat

dimakan ketika merasa lapar di tengah malam. Simpan di tempat yang

mudah terjangkau, juga segera sesudah membuka mata di pagi hari.

Sehingga dapat mengisi lambung sebelum bangun dari tempat tidur .

Page 7: 5A Dalam Konseling Kelompok

4) Diet ringan dengan moto “Lebih baik makan sedikit tetapi sering”.

3. Asses

Selanjutnya adalah Asses yaitu menentukan keinginan ibu hamil untuk mengatasi

penyakitnya dan berhenti untuk mengalami mornign sickness.

Adapun caranya adalah :

a) Mengukur kesiapan anggota kelompok konseling dalam hal ini ibu-ibu hamil untuk

berusaha berhenti mengalami morning sickness, yang dibutuhkan adalah komitmen

ibu hamil untuk mengikuti setiap tahap konseling termasuk keinginan untuk berhenti

karena terkadang ibu hamil juga rewel untuk melakukan apa yang dikonseligkan.

b) Menggali dukungan sosial dari kelompok misalnya suami, keluarga terdekat, rekan

kerja, saudara kandung, dan tetangga.

c) Berbagi pengalaman dan saling memotivasi, karena terkadang dalam konseling

kelompok, ada anggota yang progresnya cepat berjalan, dan ada yang lambat dalam

mengatasi masalahnya, maka diperlukan motivasi yang terus-menerus, jangan sampai

anggota lain merasa sulit mengejar ketertinggalannya.

4. Assist

Setelah itu, melangkah pada tahap assist yaitu membantu anggota kelompok untuk mengatasi

penyakit yang dialami. Bisa dilakukan dengan cara membuat perencanaan menu atau

kegiatan yang bisa dilakukan oleh ibu hamil ini untuk mengatasi morning sickness misalnya :

Pagi hari :

1. Perbanyak waktu istirahat ditempat tidur. Jangan tergesa-gesa bangun dari tempat

tidur setelah membuka mata dipagi hari. Beri jeda sekitar satu jam antara membuka

mata dan bangun dari tempat tidur.

2. Makan crackers atau roti kering 20-30 menit sebelum bangun dari tempat tidur.

Crackers dapat mencegah lambung kosong dan menstabilkan kadar gula darah dalam

tubuh.

Siang hari :

1. Makan 4-5 kali dengan porsi kecil sebagai pengganti makanan berat dan menghindari

terlalu kenyang atau terlalu lapar. Lambung yang kosong dan kadar gula darah yang

rendah dalam tubuh akibat lamanya rentang makan dapat menyebabkan mual seperti

halnya makan yang terlalu banyak pada satu saat.

2. Makan makanan tinggi protein dan karbohidrat untuk mencegah mual.

Page 8: 5A Dalam Konseling Kelompok

3. Mengurangi makanan yang mengandung banyak air, sebagai gantinya minumlah

setengah jam sebelum atau sesudah makan namun tidak bersamaan pada saat makan.

4. Minum sedikit dan sering tiap 2-3 jam walaupun tidak haus, 10-12 gelas air/hari untuk

menghindari dehidrasi.

5. Jus buah, teh herbal, makanan atau minuman yang terbuat dari jahe dapat mengurangi

rasa mual.

Malam hari :

1. Sebelum tidur makan snack, yogurt, roti, susu, sereal atau sanwich.

2. Menghindari makanan yang berminyak, terlalu pedas dan beraroma menyengat yang

dapat menyebabkan mual.

3. Tidak tidur terlalu malam. Wanita hamil perlu energi untuk bangun pagi dan

melakukan aktivitas esok harinya. Jika bangun tengah malam, makanlah cracker

beberapa potong

Selain itu, juga dapat dilakukan cara yaitu dukungan sosial, memaksimalkan potensi dan

partisipasi keluarga dalam mendukung secara emosional kepada ibu hamil untuk mengatasi

morning sickness dengan menciptkan suasana rumah yang nyaman.

5. Arrange

Tahap terakhir adalah rancangan tindak lanjut, yaitu menyusun rencana baru yang akan

dipakai untuk mengevaluasi jika rencana sebelumnya tidak dapat mengatasi masalah morning

sickness.

1) Terlebih dahulu mengatur lagi pertemuan yang aman bagi para anggota konseling ibu

hamil untuk menceritakan masing-masing pangalamannya dalam mengusahakan apa

yang disarankan dalam konseling sebelumnya.

2) Maka selanjutnya para anggota kelompok konseling akan menceritakan tentang

hambatan apa yang dialami dalam mengatasi morning sickness, masalah apa lagi yang

muncul sebagai penyebab morning sickness, atau dukungan apa yang didapat yang

ternyata memudahkan untuk mengatasi morning sickness.

3) Setelah itu, disusun kembali rencana yang bisa dilakukan, dengan memperhatikan

segala masukan dari anggota kelompok.