5. Tutorial Rubella1
-
Upload
nuzhah-al-idrus -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
description
Transcript of 5. Tutorial Rubella1
TUTORIAL RUBELLA
Penyaji : NuzhahPembimbing klinik : dr. Cristina Kolondam, Sp.A
IDENTITAS
Nama: An. MS
Umur : 9 tahun 4
bulan
Jenis kelamin: Laki-laki
Alamat : Desa
Binangga
Agama : Islam
Ruangan : Nuri
Atas RSU Anutapura
Keluhan utama: Demam Riwayat penyakit sekarang:
Anak masuk rumah sakit dengan keluhan demam sejak 3 hari, demam turun setelah diberikan obat penurun panas. Anak mengeluh nyeri pada saat menggerakan mata.Menggigil (+), sakit kepala (+), muncul bintik kemerahan hanya pada wajah (+), kejang (-), mimisan (-), perdarahan gusi (-). Batuk (-), sesak (-), sakit menelan (+), mual (-), muntah (-). Anak juga merasakan sakit bagian belakang telinga (+).BAK Lancar dan BAK biasa.
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu:Saat umur 1 tahun pernah
dirawat di RS dengan demam juga
Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada keluarga yang
menderita penyakit dengan gejala yang sama
Pemeriksaan fisis
Keadaan umum:
Status Pasien: sakit sedang/kompos mentis
Status gizi: BB/TB = 103 % (gizi baik)
Berat badan: 27 KgTinggi badan: 140
cm
Tanda vital:
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan: 24 kali/menit
Suhu: 37,8o C
Kepala
Wajah: tidak pucat,
ruam exanthem pada
wajah (+)
Deformitas: tidak ada
Bentuk: normocephal
Rambut: hitam dan
tidak rontok
Mata:
Konjungtiva:
Anemis (-)
Sklera: ikterik
(-)
Pupil: isokor
Mulut:
Bibir: tidak
pucat, tidak
kering, tidak
pecah-pecah
Leher
KGB: ada pembesaran
(+) bagian
retroauricular
Tiroid: normal
Massa: tidak ada
Paru-paru:
Inspeksi: simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi
Palpasi: vocal premitus normal
Perkusi: sonor
Auskultasi: bronkhovesikuler, tidak ada ronkhi dan wheezing
Jantung:
Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: ictus kordis teraba di ics v linea midclavicularis sinistra
Perkusi: pekak, batas jantung normal
Auskultasi: bunyi jantung I dan II
reguler, murmur &
gallop tidak ada
Perut
Inspeksi: datar, massa tidak ada
Auskultasi: peristaltik ada kesan normal
Palpasi: tidak ada massa,
hepar dan lien tidak
teraba
Perkusi: tympani
Ekstremitas
Atas: tidak ada
edema, tonus otot
normal, akral hangat
Bawah: tidak ada
edema, tonus otot
normal, akral hangat
Resume
Anak masuk rumah sakit dengan keluhan demam sejak 3
hari, demam turun setelah diberikan obat penurun panas.
Anak mengeluh nyeri pada saat menggerakan
mata.Menggigil (+), sakit kepala (+), muncul bintik
kemerahan hanya pada wajah (+), kejang (-), mimisan (-),
perdarahan gusi (-). Batuk (-), sesak (-), sakit menelan (+),
mual (-), muntah (-). Anak juga merasakan sakit bagian
belakang telinga (+).BAK Lancar dan BAK biasa. Tanda
vital: TD: 100/70 mmHg, N: 80 x/menit, P: 24 x/menit , S:
37,4 0C. Pemeriksaan fisis dalam batas normal dan rumpleed
test negatif.
Hasil darah lengkap
WBC 3,7 103/mm3
HGB 14.2 g/dl
HCT 43,4 %
PLT 181 103/mm3
Diagnosis kerja:
Rubella
• Diagnosis banding:
Rubeola
• Penatalaksanaan:
IVFD RL 16 tetes/menit
Paracetamol 500 mg 3x1/2 tablet
Follow upS: Panas (-), menggigil (-), sakit bagian
mata (+),sakit kepala (+), Nyeri Menelan (+), pembesaran KGB retroauricular, (+), ruam makula di wajah dan bagian dada (+) BAB 1x biasa
O: TD: 90/60 mmHg, N:82 x/menit, P:24 x/menit, S:36,5ºC
A: Rubella
• P: IVFD RL 16 tetes/menit, Paracetamol
500 mg 3x1/2 tablet (KP)
Hasil darah lengkap
WBC 3,5 103/mm3
HGB 12,1 g/dl
HCT 38 %
PLT 142 103/mm3
Follow up
S:Panas (-), menggigil (-), sakit bagian mata (+),sakit kepala (+), Nyeri Menelan (+), pembesaran KGB retroauricular, (+), ruam makula di wajah(-) ruam bagian dada dan ekstremitas (+) BAB 1x biasa
O: TD: 100/60 mmHg, N:74 x/menit, P:24 x/menit, S:36,8ºC
A: Rubella
Follow up S:Panas (-), menggigil (-), sakit
bagian mata (+),sakit kepala (-), Nyeri Menelan (+), pembesaran KGB retroauricular, (+), ruam makula di wajah(-) bagian dada (-) dan ekstremitas (mulai menghilang).
O: TD: 100/60 mmHg, N:74 x/menit, P:24 x/menit, S:36,8ºC
A: Rubella
• P: Aff infus Pasien pulang
PEMBAHASAN
RUBELLA
Merupakan penyakit virus yang sering
pada anak dan dewasa muda ditandai
dengan masa prodromal yang pendek,
pembesaran kelenjar getah bening servikal,
suboksipital, dan post auricular disertai
erupsi yang berlangsung selama 2-3 hari.
Pendahuluan
etiologi
RNA virus, genus Rubvirus, famili Togaviridae.
Patogenesis
Penularan melalui oral droplet (nasofaring/pernapasan)--- darah. Penularan 7 hari
sebelum sampai 5 hari setelah timbul erupsi.
Manifestasi KlinikMasa inkubasi 14-21 hariMasa prodromal
pada anak tanpa keluhanbiasanya ada demam ringan, sakit kepala, nyeri tenggorok, kemerahan pada konjungtiva, rinitis, batuk dan limfadenopati. Pembesaran kel. Limfa 5-7 hari sebelum timbul ruam.
Masa eksantemamulai retroaurikuler atau wajah dengan cepat meluas ke kraniocaudal ke bagian lain tubuh. Mula-mula makula berbatas tegas, meluas dan menyatau--- morbiliform
PengobatanJika tidak terjadi komplikasi
bakteri, pengobatan adalah simtomatis.
PengobatanJika tidak terjadi komplikasi
bakteri, pengobatan adalah simtomatis. Adamantanamin hidrokhlorida (amantadin) telah dilaporkan efektif in vitro dalam menghambat stadium awal infeksi rubella pada sel yang dibiakkan
PrognosisPrognosis rubella anak adalah
baik; sedang prognosis rubela kongenital bervariasi menurut keparahan infeksi. Hanya sekitar 30% bayi dengan ensefalitis tampak terbebas dari defisit neuromotor
Kesimpulan Rubella (German measles) merupakan suatu penyakit virus
yang umum pada anak dan dewasa muda, yang ditandai oleh suatu masa prodromal yang pendek, pembesaran kelenjar getah bening servikal, suboksipital dan postaurikular, disertai erupsi yang berlangsung 2-3 hari.
Di negara tropis, infeksi rubella lebih sering terjadi pada akhir musim hujan dan pada musim panas dengan kecendrungan timbulnya epidemik setiap 5 tahun. Rubella masih prevalen di beberapa penjuru dunia, terutama Asia Tenggara.
Rubella disebabkan oleh suatu RNA virus, genus Rubivirus, famili Togaviridae.
Cara Penularannya melalui kontak dengan sekret nasofaring dari orang terinfeksi. Infeksi terjadi melalui droplet atau kontak langsung dengan penderita.
Tidak ada obat yang spesifik untuk mencegah infeksi rubella.Tatalaksana rubella adalah simtomatis
IFFIm
Vodafone
Measles Initiative Working Together to Save Lives
Thank YouJapaneseGovernment