5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc
-
Upload
jufrialdy-aldy -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
Transcript of 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc
7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc
http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 1/8
Modul 5
BEDAH REPOSISI FRAKTUR NASAL
(ICOPIM 5-216)
1. TUUAN
1.1. Tu!u"# $%&'%l"!""# u&u&
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi, topografi, dan fisiologi
hidung, mekanisme trauma nasal, gambaran klinis fraktur nasal dan work-up penderita fraktur nasal, serta
menentukan tindakan operatif dengan perawatan paska operasinya
1.2. Tu!u"# $%&'%l"!""# *u+u+
Setelah mengikuti sesi ini peserta latih akan memiliki kemampuan untuk :
1. Mampu menjelaskan anatomi, topografi, dan fisiologi hidung (tingkat kompetensi K3, 3! ak
",3,#,$%
". Mampu menjelaskan hubungan arah trauma dengan tipe fraktur nasal yang terjadi (tingkat
kompetensi K3, 3! ak ",3,#,$%
3. Mampu menjelaskan gambaran klinis fraktur nasal (tingkat kompetensi K3, 3! ak ",3,#,$%
&. Mampu menjelaskan komplikasi akut fraktur nasal serta penanganannya (tingkat kompetensi K3,
3! ak ",3,#,$%'. Mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang radiologis dengan posisi yang tepat untuk diagnostik
fraktur nasal (tingkat kompetensi K3, 3! ak ",3,#,$,1"%
#. Mampu membaa ) interpretasi *+foto fraktur nasal (tingkat kompetensi K3, ', 3!ak
",3,&,',#,$,-,1%
$. Mampu melakukan work-up penderita fraktur nasal meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang (tingkat kompetensi K3, ', 3!ak 1+1%
-. Mampu menjelaskan maam immobilisasi untuk fraktur nasal (tingkat kompetensi K3, 3!ak
",3,#,$%
/. Mampu menjelaskan indikasi reposisi, tehnik reposisi ) immobilisasi, dan komplikasi reposisi
fraktur nasal (tingkat kompetensi K3, 3!ak ",3,#,$%
1. Mampu melakukan pembedahan fraktur nasal, serta melakukan perawatan perioperatif dan
mengatasi komplikasi (tingkat kompetensi K3, ', 3!ak 1+ 1"%
2. POKOK BAHASAN , SUB POKOK BAHASAN
1.natomi, topografi, fisiologi hidung dan mekanisme trauma dari fraktur nasal
".Maam, diagnosis, dan renana pengelolaan fraktur nasal
3.0eknik operasi fraktur nasal dan komplikasinya
&.Work up penderita fraktur nasal
'.erawatan penderita fraktur nasal pra operatif dan paska operasi
. AKTU
METODE . roses pembelajaran dilaksanakan melalui metode:
1) small group discussion
2) peer assisted learning (%
3) bedside teaching
4) task-based medical education
2. eserta didik paling tidak sudah harus mempelajari:
1) bahan auan (references%
2) ilmu dasar yang berkaitan dengan topik pembelajaran
3) ilmu klinis dasar
. enuntun belajar (learning guide% terlampir
4. 0empat belajar (training setting): bangsal bedah, kamar
operasi, bangsal perawatan pasa operasi.
/. MEDIA 1. Workshop ! elatihan2. 2elajar mandiri
3. Kuliah
1
7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc
http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 2/8
7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc
http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 3/8
2entuk pre test
# 0ssa dan oral sesuai dengan tingkat masa pendidikan
2uku auan untuk pre test
1. 2ailey 2M, Manisali M.;ae, <aws, Mouth and 0eeth. 9n =llis 2, 2rown S
eds . >amillton 2ailey?s =mergeny surgery 13th ed. 6arghese o. ", "$+"3$
". ood @<, <urkiewieA M<. lasti and @eonstruti8e Surgery. 9n riniple of
Surgery ShwartA -th ed., M 5raw >ill 9n."', 1-$+ 1--
3. awrene 0, owerstein . lasti Surgery. 9n Borton Surgery , 2asi Siene
and linial =8idene. Springer. "1, "11 + "13
&. 4e <ong , Sjamsuhidayat. 2uku ajar 9lmu 2edah 9ndonesia, "nd ed. =5.
"',33$+3&"
'. 2ailey 2<. Basal frature. >ead and Bek Surgery. 7tolaryngol. 1//3(1%: //1+1#
#. ;onsea @<, alker @6, Basal ;rature in: 7ral and Ma*illofaial 0rauma. 6ol.1
1//1,#"+#'.
$. olton <<,2eekhuis 5<. Management of nasal frature. 7tolaryngol lin Borth m
1/-#C 1/C$3
-. lyton M9, esser 0><. 0he role of radiography in the managemant of nasalfrature. < aryngologol 7tol 1/-#C 1:$/$
/. =l+Kholy . Manipulation of frature nose using topial loal anesthesia. <
aryngolo 7tol 1/-/C 13:'-
1. aldron <, Mithell 42, ;ord 5. @edution of frature nasal boneC general 8s loal
anaesthesia. lin 7tolaryngol 1/-/C 1&C3'$
11. onstantian M2, n algorithm for orreting the asymmetrial nose. last @eonstr
Surg 1/-/C-3:-1
2entuk Djian ! test latihan
Djian 7S (K, , %, dilakukan pada tahapan bedah dasar oleh Kolegium 9.
2edah.
Djian akhir stase, setiap di8isi! unit kerja oleh masing+masing senter pendidikan.
Djian akhir kognitif nasional, dilakukan pada akhir tahapan bedah lanjut (jaga 99%oleh Kolegium 9. 2edah.
Djian akhir profesi nasional (kasus bedah%, dilakukan pada akhir pendidikan oleh
Kolegium 9. 2edah
3. REFERENSI
1. 2ailey 2M, Manisali M.;ae, <aws, Mouth and 0eeth. 9n =llis 2, 2rown S eds . >amillton
2ailey?s =mergeny surgery 13th ed. 6arghese o. ", "$+"3$
". ood @<, <urkiewieA M<. lasti and @eonstruti8e Surgery. 9n riniple of Surgery ShwartA - th
ed., M 5raw >ill 9n."', 1-$+ 1--
3. awrene 0, owerstein . lasti Surgery. 9n Borton Surgery , 2asi Siene and linial
=8idene. Springer. "1, "11 + "13&. 4e <ong , Sjamsuhidayat. 2uku ajar 9lmu 2edah 9ndonesia, "nd ed. =5. "',33$+3&"
'. 2ailey 2<. Basal frature. >ead and Bek Surgery. 7tolaryngol. 1//3(1%: //1+1#
#. ;onsea @<, alker @6, Basal ;rature in: 7ral and Ma*illofaial 0rauma. 6ol.1 1//1,#"+#'.
$. olton <<,2eekhuis 5<. Management of nasal frature. 7tolaryngol lin Borth m 1/-#C 1/C$3
-. lyton M9, esser 0><. 0he role of radiography in the managemant of nasal frature. < aryngologol
7tol 1/-#C 1:$/$
/. =l+Kholy . Manipulation of frature nose using topial loal anesthesia. < aryngolo 7tol 1/-/C
13:'-
1. aldron <, Mithell 42, ;ord 5. @edution of frature nasal boneC general 8s loal anaesthesia. lin
7tolaryngol 1/-/C 1&C3'$
11. onstantian M2, n algorithm for orreting the asymmetrial nose. last @eonstr Surg
1/-/C-3:-1
3
7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc
http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 4/8
4. URAIAN REPOSISI FRAKTUR NASAL
4.1. I#odu+
a. 4efinisi
0indakan melakukan pengembalian dari fragmen tulang nasal yang mengalami patah tulang kembali
ke kedudukan semula
b. @uang lingkup
;raktur nasal adalah fraktur pada os nasal akibat adanya ruda paksa
. 9ndikasi operasi
4eformitas
d. Kontra indikasi operasi
0idak ada kontra indikasi operasi fraktur nasal
e. 4iagnosis banding:
;raktur naso etmoidalis kompleks
;raktur maksila
f. emeriksaan penunjang
foto nasal, untuk menyingkirkan diagnosis banding dengan foto waters
Setelah memahami, menguasai dan mengerjakan modul ini maka diharapkan seorang dokter ahli bedahmempunyai kompetensi serta penerapannya dapat dikerjakan di @S endidikan dan @S jaringan
pendidikan, serta dapat dipergunakan oleh program studi disiplin ilmu terkait.
4.2. Ko&$%%#+ %" &odul, List of skill
0ahapan 2edah 4asar ( semester 9 E 999 %
• ersiapan pra operasi :
onamnesis.
o emeriksaan ;isik.
o emeriksaan penunjang.
o 'nformed consent.
• ssisten ", assisten 1 pada saat operasi.
•
*ollow up dan rehabilitasi. 0ahapan bedah lanjut (Semester. 96+699% dan hief residen (Semester 6999+9F %
• ersiapan pra operasi :
onamnesis.
o emeriksaan ;isik.
o emeriksaan penunjang.
o 'nformed consent
• Melakukan 7perasi ( 2imbingan, Mandiri %.
o enanganan komplikasi.
o *ollow up dan rehabilitasi.
&
7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc
http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 5/8
4.. Alo&" d"# Po+%du
Alo&"
FRAKTUR NASAL
@iwayat 5ejala emeriksaan• @iwayat trauma Sakit =dema, ekimosis
• =pistaksis 7bstruksi jalan nafas Byeri, mobilit
• erubahan penampilan >ematom septal, dislokasi
@adiografi nasal (keakuratan 'G% E dokumentasi;oto nasal E dokumentasi
Singkirkan trauma lain, terutama pada anak+anak
1. ulang hidung depresi 1. %islokasi fraktur tulang hidungseptum berat ematom septal unilateral atau bilateral ". 4e8iasi piramid H'G lebar Inasal bridge?
2. %e&iasi piramid 6578 3. *raktur septal terbuka
lebar Inasal bridge? &. 4eformitas menetap setelah reduksi tertutup'. 4islokasi septum kaudal 9nsisi dan drainase,#. ;raktur spina anterior Splints septal
@eduksi tertutup danSplinting @eduksi terbuka J!+ eksisi kartilago,
splinting
4./. T%# O$%"+
Menjelang operasi
enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani serta
resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk
dilakukan operasi ( 'nformed consent %.
Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi. 9nstrumen yang digunakan
untuk reduksi tertutup adalah ele8ator 2oies atau 2allenger, forep sh dan alsham.
enderita puasa minimal # jam sebelum operasi .
ntibiotika profilaksis, efaAolin atau kombinasi lindamyin dan 5aramyin, dosis menyesuaikan
untuk profilaksis.
I. REDUKSI TERTUTUP
$embiusan4engan anestesi umum
osisi pasien terlentang, dikerjakan di kamar operasi dengan anestesi general atau lokal.
4isinfeksi lapangan operasi dengan larutan hibitan+alkohol $G 1:1.
apangan operasi dipersempit dengan linen steril
<arak antara tepi rongga hidung ke sudut nasofrontal diukur, kemudian instrumen dimasukkan
sampai batas kurang 1 m dari pengukuran tadi.
;ragmen yang depresi diangkat dengan ele8ator dalam arah berlawanan dari tenaga yang
menyebabkan fraktur, biasanya kearah antero+lateral. @eposisi fraktur nasal dapat dilakukan dengan
forsep alsam, sedangkan untuk reposisi fraktur septun digunakan forsep alsam.
<angan terlalu ditekan (dibawah tulang hidung yang tebal dekat sutura nasofrontal% karena daerah ini
jarang terjadi fraktur, lagipula bisa menyebabkan robekan mukosa dan perdarahan.
'
7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc
http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 6/8
@eduksi disempurnakan dengan melakukan Imolding? fragmen sisa dengan menggunakan jari. ada
kasus fraktur dislokasi piramid bilateral, reduksi septum nasal yang tidak adekuat menyebabkan
reposisi hidung luar tidak memuaskan.
Stabilisasi septum dengan splints Silasti, pasang tampon pada tiap lubang hidung dengan sofratul.
Splints dengan menggunakan gips kupu+kupu. 0ampon dilepas pada hari ke 3 paska reposisi.
Meskipun kebanyakan fraktur nasal dan septal dapat direduksi seara tertutup, beberapa hasilnya
tidak optimal, disini penting merenanakan reduksi terbuka.
II. REDUKSI TERBUKA
0ahapan operasi:
enderita dalam anestesi umum dengan pipa orotrakheal, posisi telentang dengan kepala sedikit
ekstensi .
4esinfeksi lapangan operasi dengan larutan >ibitane dalam alkohol $G 1: 1, seluruh wajah
terlihat .
ersempit lapangan operasi dengan menggunakan kain steril
9nsisi pada kulit ada beberapa pilihan, melalui bekas laserasi yang sudah terjadi, insisi >L, insisi
bilateral , 6ertikal midline, insisi bentuk L.
9nsisi diperdalam sampai perios dan perdarahan yang terjadi dirawat.
erios diinsisi , dengan rasparatorium keil fragmen tulang dibebaskan.4ilakukan pengeboran fragmen tulang dengan mata bor diameter 1 mm, tiap pengeboran lindungi
dengan rasparatorium dan disemprot dengan aNuadest steril.
akukan reposisi dan fiksasi antara kedua fragmen tulang dengan menggunakan kawat 3 atau ',
sesuaikan dengan kondisi fragmen tulang. ada fraktur komunitif dapat dipertimbangkan
penggunaaan bone graft .
uka diirigasi dengan larutan garam faali.
uka operasi dijahit lapis demi lapis, perios, lemak subkutan dijahit dengan 8iryl atau de*on 3,
kulit dijahit dengan dermalon '.
4.5. Ko&$l"+ o$%"+
Komplikasi awal/cepat
Menakup keadaan edema, ekimosis, epistaksis, hematoma, infeksi dan kebooran
liNuor . H%&"o& ukup serius dan membutuhkan drainase. >arus diari adanya hematom septal pada setiap
kasus trauma septal karena kondisi ini menyebabkan timbulnya infeksi sehingga kartilago septal
hilang dan akhirnya terbentuk deformitas pelana. >ematom septal harus diurigai jika didapati nyeri
dan pembengkakan yang menetapC komplikasi ini perlu diperhatikan pada anak+anak. Splint silasti
dapat digunakan untuk menegah reakumulasi darah pada tempat hematom.
E$+"++ biasanya sembuh spontan tapi jika kambuh kembali perlu dikauter, tampon nasal atau
ligasi pembuluh darah. erdarahan anterior karena laserasi arteri etmoid anterior, abang dari arteri
optalmikus (sistem karotis interna%. erdarahan dari posterior dari arteri etmoid posterior atau dari
arteri sfenopalatina abang nasal lateral, dan mungkin perlu ligasi arteri maksila interna untuk
menghentikannya. <ika menggunakan tampon nasal, tidak perlu terlalu banyak, karena dapat
mempengaruhi suplai darah pada septum yang mengalami trauma sehingga menyebabkan nekrosis.I#7%+ tidak umum terjadi, tapi antibiotik profilaksis penting untuk pasien yang mempunyai
penyakit kelemahan kronis, immuno-compromised dan dengan hematom septal.
K%'o8o"# l9uo jarang dan disebabkan fraktur Iribriform plate? atau dinding posterior sinus
frontal. Kebooran kulit ukup diobser8asi selama & sampai # minggu dan biasanya terjadi
penutupan spontan. Konsultasi bedah saraf.
Ko&$l"+ l"#!u
Komplikasi ini berupa obstruksi jalan nafas, fibrosis!kontraktur, deformitas sekunder, snechiae,
hidung pelana dan perforasi septal. enatalaksanaan terbaik dari komplikasi ini adalah dengan
menegah terjadinya komplikasi itu sendiri.
4.6. Mo"l"+
;raktur nasal saja tanpa perdarahan hebat dan aspirasi tidak mengakibatkan kematian
#
7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc
http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 7/8
4.3. P%":""# P"+" '%d"*
9nfus @inger aktat ! 4ekstrose ' G 1 : & dilanjutkan selama 1 hari
ntibitika profilaksis diteruskan setiap - jam , sampai 3 kali pemberian .
nalgetika diberikan kalau perlu
enderita sadar betul boleh minum sedikit , sedikit
2ila - jam kemudian tidak apa apa boleh makan bubur ( lanjutkan 1 minggu %
erhatikan posisi tidur , jangan sampai daerah operasi tertekan.
@awat luka pada hari ke " + 3 , angkat jahitan hari ke+$.
4.4. Follow-Up
0ampon hidung dilepas hari 3+&
Splint septum dilepas hari 1
5ips kupu+kupu dilepas minggu ke+3
Kontrol tiap bulan selama 3 bulan
4.;. K"" u#8 *raktur nasal reposisi terbuka tertutup
;. DAFTAR CEK PENUNTUN BELAAR PROSEDUR OPERASI
Bo 4aftar ek penuntun belajar prosedur operasi Sudahdikerjakan
2elumdikerjakan
PERSIAPAN PRE OPERASI
1 'nformed consent
" aboratorium
3 emeriksaan tambahan
& ntibiotik propilaksis
' airan dan 4arah
# eralatan dan instrumen operasi khusus (plate, prolene
mesh, prothese, dll.%
ANASTESI
1 Barose dengan general anesthesia, regional, lokalPERSIAPAN LOKAL DAERAH OPERASI
1 enderita diatur dalam posisi terlentang, pundak diganjal
dengan bantal (hiperekstensi%
" akukan desinfeksi dan tindakan asepsis ! antisepsis pada
daerah operasi.
3 apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
TINDAKAN OPERASI
1 9nsisi sesuai dengan indikasi operasi
" Selanjutnya irisan diperdalam menurut jenis operasi tersebut
diatas
3 rosedur operasi sesuai kaidah bedah digestif
PERAATAN PASCA BEDAH
1 Komplikasi dan penanganannya
" engawasan terhadap 2 dan penanganannya
3 erawatan luka operasi
atatan: Sudah ! 2elum dikerjakan beri tanda
$
7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc
http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 8/8
1<. DAFTAR TILIK
2erikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan!tugas telah dikerjakan dengan
memuaskan (1%C tidak memuaskan ("% dan tidak diamati (3%
1. M%&u"+"# angkah! tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
2. Td"
&%&u"+"#
0idak mampu untuk mengerjakan langkah! tugas sesuai dengan prosedur
standar atau penuntun
. Td" d"&" angkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama
penilaian oleh pelatih
Bama peserta didik 0anggal
Bama pasien Bo @ekam Medis
DAFTAR TILIK No K%""# , l"#"* l#
P%#l""#
1 2
1 ersiapan re+7perasi
" nestesi
3 0indakan Medik! 7perasi
& erawatan asa 7perasi ) *ollow-up
eserta dinyatakan :
ayak
0idak layak
melakukan prosedur
0anda tangan pelatih
0anda tangan dan nama terang
-