5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

9
Modul 5 BEDAH REPOSISI FRAKTUR NASAL (ICOPIM 5-216) 1. TUUAN 1.1. Tu!u"# $%&'%l"!""# u&u& Setelah mengikuti sesi ini peser ta didik memahami dan mengerti tentang anatomi, topografi, dan fisiologi hidung, mekanisme trauma nasal, gambaran klinis fraktur nasal dan work-up pender ita fraktur nasal, serta menentukan tindakan op eratif dengan perawatan paska operasinya 1.2. Tu!u"# $%&'%l"!""# *u+u+ Setelah mengikuti sesi ini peserta latih akan memiliki kemampuan untuk : 1. Mampu menje laskan anatom i, to pogr afi, dan fisiol ogi hidun g ( tingk at k ompe tensi K3, 3! ak ",3,#,$% ". Mampu menje laskan hubun gan ar ah trau ma den gan tip e frak tur na sal y ang terj adi (ti ngkat kompetensi K3, 3! ak ",3,#,$% 3. Mampu menjelask an gambaran kli nis frak tur nasal (t ingka t kompe tensi K3, 3! ak ",3,# ,$% &. Mampu menjelask an komplikasi ak ut frak tur nasa l serta pen angan anny a (tingkat ko mpet ensi K3, 3! ak ",3,#,$% '. Mampu menjelask an peme riksaan pe nunja ng radio logis deng an posisi ya ng tepat untu k diagnos tik fraktur nasal (tingkat kompetensi K3, 3! ak ",3,#,$,1"% #. Mampu memb aa ) inte rpret asi *+fo to frak tur na sal (tin gkat k ompe tensi K3 , ', 3!ak ",3,&,',#,$,-,1% $. Ma mpu mel ak uk an work-up penderita fraktur nasal meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik dan  pemeriksaan penunjang (tingkat kom petensi K3, ', 3!ak 1+1% -. Mampu menje laskan maam immobilisasi untuk fraktur nas al (ting kat kom peten si K3, 3!ak ",3,#,$% /. Mampu menje laskan indik asi rep osisi, t ehnik reposi si ) immobilisasi, dan komp likasi r eposis i fraktur nasal (tingkat kompetensi K3, 3!ak ",3,#,$% 1. Mampu melakukan pembedahan frak tur nasal, serta melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasi (tingkat kompetensi K3, ', 3!ak 1+ 1"% 2. POKOK BAHASAN , SUB POKOK BAHASAN 1. natomi, topografi, fisiologi hidung dan mekanisme trauma dari fraktur nasal ".Maam, diagnosis, dan renana pengelolaan fraktur nasal 3. 0e knik operasi fraktur nasal dan komplikasiny a &. Work up penderita fraktur nasal '. erawatan penderita fraktur nasal pra operatif dan paska operasi . AKTU  METODE . roses pemb elajara n di laksan akan melalu i me tode: 1) smal l gro up discussion 2) pe er assisted learn ing (% 3) bedsid e teachi ng 4) tas k-b ase d med ical educat ion 2. eserta didik palin g tida k sud ah ha rus mempela jari: 1)  bahan auan (references% 2) ilmu dasar yang berkaitan dengan topik pe mbelajaran 3) ilmu klinis dasar . enunt un be lajar ( learning guide% terlampir 4. 0empat belajar (train ing settin g): bangsal bedah, kamar  operasi, bangsal perawatan pasa operasi. /. MEDIA 1. Worksh op ! elatihan 2. 2elajar mandiri 3. Kuliah 1

Transcript of 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

Page 1: 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 1/8

Modul 5

BEDAH REPOSISI FRAKTUR NASAL

(ICOPIM 5-216)

1. TUUAN

1.1. Tu!u"# $%&'%l"!""# u&u&

Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi, topografi, dan fisiologi

hidung, mekanisme trauma nasal, gambaran klinis fraktur nasal dan work-up penderita fraktur nasal, serta

menentukan tindakan operatif dengan perawatan paska operasinya

1.2. Tu!u"# $%&'%l"!""# *u+u+

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih akan memiliki kemampuan untuk :

1. Mampu menjelaskan anatomi, topografi, dan fisiologi hidung (tingkat kompetensi K3, 3! ak

",3,#,$%

". Mampu menjelaskan hubungan arah trauma dengan tipe fraktur nasal yang terjadi (tingkat

kompetensi K3, 3! ak ",3,#,$%

3. Mampu menjelaskan gambaran klinis fraktur nasal (tingkat kompetensi K3, 3! ak ",3,#,$%

&. Mampu menjelaskan komplikasi akut fraktur nasal serta penanganannya (tingkat kompetensi K3,

3! ak ",3,#,$%'. Mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang radiologis dengan posisi yang tepat untuk diagnostik

fraktur nasal (tingkat kompetensi K3, 3! ak ",3,#,$,1"%

#. Mampu membaa ) interpretasi *+foto fraktur nasal (tingkat kompetensi K3, ', 3!ak

",3,&,',#,$,-,1%

$. Mampu melakukan work-up penderita fraktur nasal meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik dan

 pemeriksaan penunjang (tingkat kompetensi K3, ', 3!ak 1+1%

-. Mampu menjelaskan maam immobilisasi untuk fraktur nasal (tingkat kompetensi K3, 3!ak

",3,#,$%

/. Mampu menjelaskan indikasi reposisi, tehnik reposisi ) immobilisasi, dan komplikasi reposisi

fraktur nasal (tingkat kompetensi K3, 3!ak ",3,#,$%

1. Mampu melakukan pembedahan fraktur nasal, serta melakukan perawatan perioperatif dan

mengatasi komplikasi (tingkat kompetensi K3, ', 3!ak 1+ 1"%

2. POKOK BAHASAN , SUB POKOK BAHASAN

1.natomi, topografi, fisiologi hidung dan mekanisme trauma dari fraktur nasal

".Maam, diagnosis, dan renana pengelolaan fraktur nasal

3.0eknik operasi fraktur nasal dan komplikasinya

&.Work up penderita fraktur nasal

'.erawatan penderita fraktur nasal pra operatif dan paska operasi

. AKTU

  METODE . roses pembelajaran dilaksanakan melalui metode:

1) small group discussion

2) peer assisted learning (%

3) bedside teaching 

4) task-based medical education

2. eserta didik paling tidak sudah harus mempelajari:

1)  bahan auan (references%

2) ilmu dasar yang berkaitan dengan topik pembelajaran

3) ilmu klinis dasar 

. enuntun belajar (learning guide% terlampir 

4. 0empat belajar (training setting): bangsal bedah, kamar 

operasi, bangsal perawatan pasa operasi.

/. MEDIA 1. Workshop ! elatihan2. 2elajar mandiri

3. Kuliah

1

Page 2: 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 2/8

Page 3: 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 3/8

  2entuk pre test 

  # 0ssa dan oral  sesuai dengan tingkat masa pendidikan

  2uku auan untuk pre test 

1. 2ailey 2M, Manisali M.;ae, <aws, Mouth and 0eeth. 9n =llis 2, 2rown S

eds . >amillton 2ailey?s =mergeny surgery 13th ed. 6arghese o. ", "$+"3$

". ood @<, <urkiewieA M<. lasti and @eonstruti8e Surgery. 9n riniple of 

Surgery ShwartA -th ed., M 5raw >ill 9n."', 1-$+ 1--

3. awrene 0, owerstein . lasti Surgery. 9n Borton Surgery , 2asi Siene

and linial =8idene. Springer. "1, "11 + "13

&. 4e <ong , Sjamsuhidayat. 2uku ajar 9lmu 2edah 9ndonesia, "nd  ed. =5.

"',33$+3&"

'. 2ailey 2<. Basal frature. >ead and Bek Surgery. 7tolaryngol. 1//3(1%: //1+1#

#. ;onsea @<, alker @6, Basal ;rature in: 7ral and Ma*illofaial 0rauma. 6ol.1

1//1,#"+#'.

$. olton <<,2eekhuis 5<. Management of nasal frature. 7tolaryngol lin Borth m

1/-#C 1/C$3

-. lyton M9, esser 0><. 0he role of radiography in the managemant of nasalfrature. < aryngologol 7tol 1/-#C 1:$/$

/. =l+Kholy . Manipulation of frature nose using topial loal anesthesia. <

aryngolo 7tol 1/-/C 13:'-

1. aldron <, Mithell 42, ;ord 5. @edution of frature nasal boneC general 8s loal

anaesthesia. lin 7tolaryngol 1/-/C 1&C3'$

11. onstantian M2, n algorithm for orreting the asymmetrial nose. last @eonstr

Surg 1/-/C-3:-1

  2entuk Djian ! test latihan

Djian 7S (K, , %, dilakukan pada tahapan bedah dasar oleh Kolegium 9.

2edah.

Djian akhir stase, setiap di8isi! unit kerja oleh masing+masing senter pendidikan.

Djian akhir kognitif nasional, dilakukan pada akhir tahapan bedah lanjut (jaga 99%oleh Kolegium 9. 2edah.

Djian akhir profesi nasional (kasus bedah%, dilakukan pada akhir pendidikan oleh

Kolegium 9. 2edah

3. REFERENSI

1. 2ailey 2M, Manisali M.;ae, <aws, Mouth and 0eeth. 9n =llis 2, 2rown S eds . >amillton

2ailey?s =mergeny surgery 13th ed. 6arghese o. ", "$+"3$

". ood @<, <urkiewieA M<. lasti and @eonstruti8e Surgery. 9n riniple of Surgery ShwartA - th

ed., M 5raw >ill 9n."', 1-$+ 1--

3. awrene 0, owerstein . lasti Surgery. 9n Borton Surgery , 2asi Siene and linial

=8idene. Springer. "1, "11 + "13&. 4e <ong , Sjamsuhidayat. 2uku ajar 9lmu 2edah 9ndonesia, "nd ed. =5. "',33$+3&"

'. 2ailey 2<. Basal frature. >ead and Bek Surgery. 7tolaryngol. 1//3(1%: //1+1#

#. ;onsea @<, alker @6, Basal ;rature in: 7ral and Ma*illofaial 0rauma. 6ol.1 1//1,#"+#'.

$. olton <<,2eekhuis 5<. Management of nasal frature. 7tolaryngol lin Borth m 1/-#C 1/C$3

-. lyton M9, esser 0><. 0he role of radiography in the managemant of nasal frature. < aryngologol

7tol 1/-#C 1:$/$

/. =l+Kholy . Manipulation of frature nose using topial loal anesthesia. < aryngolo 7tol 1/-/C

13:'-

1. aldron <, Mithell 42, ;ord 5. @edution of frature nasal boneC general 8s loal anaesthesia. lin

7tolaryngol 1/-/C 1&C3'$

11. onstantian M2, n algorithm for orreting the asymmetrial nose. last @eonstr Surg

1/-/C-3:-1

3

Page 4: 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 4/8

4. URAIAN REPOSISI FRAKTUR NASAL

4.1. I#odu+

a. 4efinisi

0indakan melakukan pengembalian dari fragmen tulang nasal yang mengalami patah tulang kembali

ke kedudukan semula

 b. @uang lingkup

 ;raktur nasal adalah fraktur pada os nasal akibat adanya ruda paksa

. 9ndikasi operasi

  4eformitas

d. Kontra indikasi operasi

  0idak ada kontra indikasi operasi fraktur nasal

e. 4iagnosis banding:

;raktur naso etmoidalis kompleks

;raktur maksila

f. emeriksaan penunjang

foto nasal, untuk menyingkirkan diagnosis banding dengan foto waters

Setelah memahami, menguasai dan mengerjakan modul ini maka diharapkan seorang dokter ahli bedahmempunyai kompetensi serta penerapannya dapat dikerjakan di @S endidikan dan @S jaringan

 pendidikan, serta dapat dipergunakan oleh program studi disiplin ilmu terkait.

4.2. Ko&$%%#+ %" &odul, List of skill 

  0ahapan 2edah 4asar ( semester 9 E 999 %

• ersiapan pra operasi :

onamnesis.

o emeriksaan ;isik.

o emeriksaan penunjang.

o 'nformed consent.

• ssisten ", assisten 1 pada saat operasi.

 *ollow up dan rehabilitasi.  0ahapan bedah lanjut (Semester. 96+699% dan hief residen (Semester 6999+9F %

• ersiapan pra operasi :

onamnesis.

o emeriksaan ;isik.

o emeriksaan penunjang.

o 'nformed consent 

• Melakukan 7perasi ( 2imbingan, Mandiri %.

o enanganan komplikasi.

o *ollow up dan rehabilitasi.

&

Page 5: 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 5/8

4.. Alo&" d"# Po+%du

Alo&"

FRAKTUR NASAL

@iwayat 5ejala emeriksaan• @iwayat trauma Sakit =dema, ekimosis

• =pistaksis 7bstruksi jalan nafas Byeri, mobilit

• erubahan penampilan >ematom septal, dislokasi

@adiografi nasal (keakuratan 'G% E dokumentasi;oto nasal E dokumentasi

Singkirkan trauma lain, terutama pada anak+anak 

1. ulang hidung depresi 1. %islokasi fraktur tulang hidungseptum berat ematom septal    unilateral atau bilateral ". 4e8iasi piramid H'G lebar Inasal bridge?

2. %e&iasi piramid 6578 3. *raktur septal terbuka

lebar Inasal bridge? &. 4eformitas menetap setelah reduksi tertutup'. 4islokasi septum kaudal 9nsisi dan drainase,#. ;raktur spina anterior Splints septal

@eduksi tertutup danSplinting @eduksi terbuka J!+ eksisi kartilago,

splinting

4./. T%# O$%"+

Menjelang operasi

enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani serta

resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk 

dilakukan operasi ( 'nformed consent %.

Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi. 9nstrumen yang digunakan

untuk reduksi tertutup adalah ele8ator 2oies atau 2allenger, forep sh dan alsham.

enderita puasa minimal # jam sebelum operasi .

ntibiotika profilaksis, efaAolin atau kombinasi lindamyin dan 5aramyin, dosis menyesuaikan

untuk profilaksis.

I. REDUKSI TERTUTUP

 $embiusan4engan anestesi umum

osisi pasien terlentang, dikerjakan di kamar operasi dengan anestesi general atau lokal.

4isinfeksi lapangan operasi dengan larutan hibitan+alkohol $G 1:1.

apangan operasi dipersempit dengan linen steril

<arak antara tepi rongga hidung ke sudut nasofrontal diukur, kemudian instrumen dimasukkan

sampai batas kurang 1 m dari pengukuran tadi.

;ragmen yang depresi diangkat dengan ele8ator dalam arah berlawanan dari tenaga yang

menyebabkan fraktur, biasanya kearah antero+lateral. @eposisi fraktur nasal dapat dilakukan dengan

forsep alsam, sedangkan untuk reposisi fraktur septun digunakan forsep alsam.

<angan terlalu ditekan (dibawah tulang hidung yang tebal dekat sutura nasofrontal% karena daerah ini

 jarang terjadi fraktur, lagipula bisa menyebabkan robekan mukosa dan perdarahan.

'

Page 6: 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 6/8

@eduksi disempurnakan dengan melakukan Imolding? fragmen sisa dengan menggunakan jari. ada

kasus fraktur dislokasi piramid bilateral, reduksi septum nasal yang tidak adekuat menyebabkan

reposisi hidung luar tidak memuaskan.

Stabilisasi septum dengan splints Silasti, pasang tampon pada tiap lubang hidung dengan sofratul.

Splints dengan menggunakan gips kupu+kupu. 0ampon dilepas pada hari ke 3 paska reposisi.

Meskipun kebanyakan fraktur nasal dan septal dapat direduksi seara tertutup, beberapa hasilnya

tidak optimal, disini penting merenanakan reduksi terbuka.

II. REDUKSI TERBUKA

0ahapan operasi:

enderita dalam anestesi umum dengan pipa orotrakheal, posisi telentang dengan kepala sedikit

ekstensi .

4esinfeksi lapangan operasi dengan larutan >ibitane dalam alkohol $G 1: 1, seluruh wajah

terlihat .

  ersempit lapangan operasi dengan menggunakan kain steril

9nsisi pada kulit ada beberapa pilihan, melalui bekas laserasi yang sudah terjadi, insisi >L, insisi

 bilateral , 6ertikal midline, insisi bentuk L.

  9nsisi diperdalam sampai perios dan perdarahan yang terjadi dirawat.

  erios diinsisi , dengan rasparatorium keil fragmen tulang dibebaskan.4ilakukan pengeboran fragmen tulang dengan mata bor diameter 1 mm, tiap pengeboran lindungi

dengan rasparatorium dan disemprot dengan aNuadest steril.

akukan reposisi dan fiksasi antara kedua fragmen tulang dengan menggunakan kawat 3 atau ',

sesuaikan dengan kondisi fragmen tulang. ada fraktur komunitif dapat dipertimbangkan

 penggunaaan bone graft .

  uka diirigasi dengan larutan garam faali.

uka operasi dijahit lapis demi lapis, perios, lemak subkutan dijahit dengan 8iryl atau de*on 3,

kulit dijahit dengan dermalon '.

  4.5. Ko&$l"+ o$%"+

 Komplikasi awal/cepat 

Menakup keadaan edema, ekimosis, epistaksis, hematoma, infeksi dan kebooran

liNuor . H%&"o& ukup serius dan membutuhkan drainase. >arus diari adanya hematom septal pada setiap

kasus trauma septal karena kondisi ini menyebabkan timbulnya infeksi sehingga kartilago septal

hilang dan akhirnya terbentuk deformitas pelana. >ematom septal harus diurigai jika didapati nyeri

dan pembengkakan yang menetapC komplikasi ini perlu diperhatikan pada anak+anak. Splint silasti

dapat digunakan untuk menegah reakumulasi darah pada tempat hematom.

E$+"++ biasanya sembuh spontan tapi jika kambuh kembali perlu dikauter, tampon nasal atau

ligasi pembuluh darah. erdarahan anterior karena laserasi arteri etmoid anterior, abang dari arteri

optalmikus (sistem karotis interna%. erdarahan dari posterior dari arteri etmoid posterior atau dari

arteri sfenopalatina abang nasal lateral, dan mungkin perlu ligasi arteri maksila interna untuk 

menghentikannya. <ika menggunakan tampon nasal, tidak perlu terlalu banyak, karena dapat

mempengaruhi suplai darah pada septum yang mengalami trauma sehingga menyebabkan nekrosis.I#7%+  tidak umum terjadi, tapi antibiotik profilaksis penting untuk pasien yang mempunyai

 penyakit kelemahan kronis, immuno-compromised  dan dengan hematom septal.

K%'o8o"# l9uo  jarang dan disebabkan fraktur Iribriform plate? atau dinding posterior sinus

frontal. Kebooran kulit ukup diobser8asi selama & sampai # minggu dan biasanya terjadi

 penutupan spontan. Konsultasi bedah saraf.

  Ko&$l"+ l"#!u

Komplikasi ini berupa obstruksi jalan nafas, fibrosis!kontraktur, deformitas sekunder,  snechiae,

hidung pelana dan perforasi septal. enatalaksanaan terbaik dari komplikasi ini adalah dengan

menegah terjadinya komplikasi itu sendiri.

4.6. Mo"l"+

  ;raktur nasal saja tanpa perdarahan hebat dan aspirasi tidak mengakibatkan kematian

#

Page 7: 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 7/8

4.3. P%":""# P"+" '%d"*

9nfus @inger aktat ! 4ekstrose ' G 1 : & dilanjutkan selama 1 hari

ntibitika profilaksis diteruskan setiap - jam , sampai 3 kali pemberian .

nalgetika diberikan kalau perlu

enderita sadar betul boleh minum sedikit , sedikit

2ila - jam kemudian tidak apa apa boleh makan bubur ( lanjutkan 1 minggu %

erhatikan posisi tidur , jangan sampai daerah operasi tertekan.

@awat luka pada hari ke " + 3 , angkat jahitan hari ke+$.

4.4. Follow-Up

0ampon hidung dilepas hari 3+&

Splint septum dilepas hari 1

5ips kupu+kupu dilepas minggu ke+3

Kontrol tiap bulan selama 3 bulan

4.;. K"" u#8 *raktur nasal reposisi terbuka tertutup

;. DAFTAR CEK PENUNTUN BELAAR PROSEDUR OPERASI

 Bo 4aftar ek penuntun belajar prosedur operasi Sudahdikerjakan

2elumdikerjakan

PERSIAPAN PRE OPERASI

1  'nformed consent 

" aboratorium

3 emeriksaan tambahan

& ntibiotik propilaksis

' airan dan 4arah

# eralatan dan instrumen operasi khusus (plate, prolene

mesh, prothese, dll.%

ANASTESI

1 Barose dengan general anesthesia, regional, lokalPERSIAPAN LOKAL DAERAH OPERASI

1 enderita diatur dalam posisi terlentang, pundak diganjal

dengan bantal (hiperekstensi%

" akukan desinfeksi dan tindakan asepsis ! antisepsis pada

daerah operasi.

3 apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.

TINDAKAN OPERASI

1 9nsisi sesuai dengan indikasi operasi

" Selanjutnya irisan diperdalam menurut jenis operasi tersebut

diatas

3 rosedur operasi sesuai kaidah bedah digestif 

PERAATAN PASCA BEDAH

1 Komplikasi dan penanganannya

" engawasan terhadap 2 dan penanganannya

3 erawatan luka operasi

atatan: Sudah ! 2elum dikerjakan beri tanda

$

 

Page 8: 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

7/21/2019 5-REPOSISI FRAKTUR NASAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/5-reposisi-fraktur-nasaldoc-56db92d4a310a 8/8

1<. DAFTAR TILIK 

2erikan tanda   dalam kotak yang tersedia bila keterampilan!tugas telah dikerjakan dengan

memuaskan (1%C tidak memuaskan ("% dan tidak diamati (3%

1. M%&u"+"# angkah! tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun

2. Td"  

&%&u"+"#

0idak mampu untuk mengerjakan langkah! tugas sesuai dengan prosedur 

standar atau penuntun

  . Td" d"&" angkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama

 penilaian oleh pelatih

 Bama peserta didik 0anggal

 Bama pasien Bo @ekam Medis

DAFTAR TILIK No K%""# , l"#"* l#  

P%#l""#

1 2

1 ersiapan re+7perasi

" nestesi

3 0indakan Medik! 7perasi

& erawatan asa 7perasi ) *ollow-up

eserta dinyatakan :

  ayak

  0idak layak 

melakukan prosedur

0anda tangan pelatih

0anda tangan dan nama terang

-