(5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan...

50
METODE PENGUMPULAN DATA .

Transcript of (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan...

Page 1: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

METODE PENGUMPULAN DATA .

Page 2: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

Metode Pengumpulan Data

¨  Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data.

¨  Metode pengumpulan data sangat ditentukan oleh metodologi riset, apakah kuantitatif atau kualitatif. ¤  riset kualitatif, metode pengumpulan datanya:

observasi (field observations), focus group discussion, wawancara mendalam (intensive/depth interview) dan studi kasus (Wimmer, 2000: 110; Sendjaya, 1997: 32).

¤  riset kuantitatif, metode pengumpulan datanya: kuesioner (angket), wawancara (biasanya berstruktur), dan dokumentasi.

Page 3: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

Metode dan Instrumen Pengumpulan JenisMetodePengumpulanData JenisInstrumenPengumpulanData

Angket(Ques,onnaire)

a.Angket(Ques,onnaire)b.Da5arCocok(Checklist)c.Skala(Scale)d.Inventori(Inventory)

Wawancara(Interview)a.PedomanWawancara(Interviewquide)b.Da5arCocok(Checklist)c.TelephoneSurveys

Observasi

a.LembarPengamatanb.PanduanPengamatanc.Da5arCocokd.SistemKategorie.SistemSkala

UjianatauTest a.SoalUjianb.Inventori

Dokumentasi

a.Da5arCocok(Checklist)b.Tabelc.Fotod.ProdukTertulis/Tercetake.Rekaman

Page 4: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

KUESIONER (ANGKET)

¨  Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden.

¨  Kuesioner bisa dikirim melalui pos atau periset mendatangi secara langsung responden.

¨  Kuesioner bisa diisi saat periset datang sehingga pengisiannya didampingi periset, bahkan periset bisa bertindak sebagai pembaca pertanyaan dan responden tinggal menjawab berdasarkan jawaban yang disediakan.

¨  Kuesioner bisa diisi sendiri oleh responden tanpa bantuan atau kehadiran periset. Kemudian hasilnya dikirim atau diambil sendiri oleh periset.

¨  Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap rnengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. ¤  Ada beberapa jenis angket atau kuesioner: angket terbuka dan

tertutup.

Page 5: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

KUESIONER (ANGKET)

¨  Bila pertanyaan diformulasi sedemikian rupa sehingga responden mempunyai kebebasan untuk menjawab tanpa adanya alternatif jawaban yang diberikan periset.

Angket terbuka

(1) Pendidikanapasajayangpernahsaudaraiku,?

TingkatPendidikan: 1............. 2............. 3............. 4.............

Tempat: 1............. 2............. 3............. 4.............

Tahunlulus: 1............. 2............. 3............. 4.............

(2) Setujukah Anda terhadap tayangan kekerasan di TV selama Ramadhan? BerikanalasanAnda!

...................................................................................................................................

Page 6: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

KUESIONER (ANGKET)

¨  Suatu angket di mana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh periset. Responden tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya, biasanya dengan memberikan tanda X atau √.

Angket tertutup

(1) PernahkahAndamendengarkanRadioPramborsFM?a. Pernahb. TidakPernah

(2) Jikapernah,acaraapayangpalingandasuka?a. YourDailyPlaylistb. DJShowAndaric. HalloAdityad. CelebrityonYourDailyPlayliste. MangkalSoreSamaDartof. PramborsTop40Showsg. DJShowYudhah. KilasSantai

Page 7: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

KUESIONER (ANGKET)

¨  Biaya relatif murah; ¨  Mempermudah pengumpulan data

pada responden yang terpencar-pencar;

¨  Sangat tepat untuk sampel di atas 1000;

¨  Walaupun sampelnya besar, tapi dapat dilaksanakan serempak;

¨  Hemat waktu; ¨  Dapat menggunakan jasa pos,

sehingga tidak terlalu tergantung pada petugas pengumpul data; dan

¨  Kalaupun menggunakan petugas pengumpul data, hanya terbatas pada fungsi menyebarkan dan menghimpun angket dari responden. Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di sini.

¨  Terbatas pada responden yang bisa membaca menulis.

¨  Formulasi angket membu-tuhkan kecermatan tinggi, sehingga betul-betul mampu mewakili periset dalam pengumpulan data. Memerlukan uji coba dan merevisi angket tersebut.

¨  Menyebabkan periset terlalu banyak tergantung atau membutuhkan kerja sama dengan objek riset.

Kelebihan Kekurangan

Page 8: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

CHECKLIST

¨  Checklist atau daftar cek adalah suatu daftar yang memuat beberapa aspek yang akan diriset. Checklist ini berfungsi sebagai alat bantu bagi periset untuk mencatat tiap-tiap peristiwa yang dianggapnya penting.

No. PERNYATAANALTERNATIFJAWABAN

4 3 2 1SS S KS TS

1. BukuPedomanPengajaran √2. TersedianyaOHP √3. KualitasDosen √

Page 9: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

WAWANCARA (INTERVIEW)

¨  Wawancara adalah percakapan antara periset—seseorang yang berharap mendapatkan informasi—dan informan—seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek (Berger, 2000: 111).

¨  Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

¨  Wawancara ini merupakan salah satu metode pengumpulan data pada riset kualitatif. Namun, saat ini beberapa riset kuantitatif banyak juga yang menjadikan wawancara sebagai salah satu metode pengumpulan data.

Page 10: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

WAWANCARA (INTERVIEW)

¨  Wawancara dalam riset kualitatif, yang dise-but sebagai wawancara mendalam (depth interview) atau wawancara secara intensif (intensive-interview) dan kebanyakan tak berstruktur. Tujuannya untuk mendapatkan data kualitatif yang mendalam.

¨  Wawancara dalam riset kuantitatif, biasanya bersifat terstruktur (dilengkapi dengan daftar pertanyaan terstruktur) dan sebagai penam-bah data yang diperoleh dari kuesioner. Terkadang alternatif jawaban sudah disiapkan oleh periset.

Page 11: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

WAWANCARA (INTERVIEW)

¨  Wawancara Pendahuluan Pada wawancara jenis ini, tidak ada sistematika tertentu, tidak terkontrol, informal, terjadi begitu saja, tidak diorganisasi atau terarah.

¨  Wawancara Terstruktur (Structured Interview)

Pada jenis wawancara ini, periset menggunakan pedoman wawancara (interview guide/schedule), yang merupakan bentuk spesifik yang berisi instruksi yang mengarahkan periset dalam melakukan wawancara. Wawancara jenis ini dikenal juga sebagai wawancara sistematis utau wawancara terpimpin.

Jenis-jenis Wawancara

Page 12: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

WAWANCARA (INTERVIEW)

¨  Wawancara Semistruktur (Semistructured Interview)

pewawancara biasanya mempunyai daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang terkait dengan permasalahannya. Wawancara ini dikenal pula dengan nama wawancara terarah atau wawancara bebas terpimpin.

¨  Wawancara Mendalam (Depth Interview) Wawancara mendalam adalah suatu cara mengum-pulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif.

Jenis-jenis Wawancara

Page 13: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

WAWANCARA (INTERVIEW)

¨  Digunakan untuk subjek yang sedikit atau bahkan satu dua orang saja. Mengenai banyaknya subjek, tidak ada ukuran pasti.

¨  Menyediakan latar belakang secara detail (detailled background) mengenai alasan.

¨  Wawancara mendalam memerhatikan bukan hanya jawaban verbal informan, tapi juga observasi yang panjang mengenai respons-respons nonverbal informan. nforman memberikan jawaban tertentu.

¨  Wawancara mendalam ini biasanya dilakukan dalam waktu yang lama dan berkali-kali. Tidak seperti wawancara yang biasa digunakan dalam survei yang mungkin beberapa menit

¨  Memungkinkan memberikan pertanyaan yang berbeda atas informan yang satu dengan yang lain. Susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap informan

¨  Wawancara mendalam sangat dipengaruhi oleh iklim wawancara. Semakin kondusif iklim wawancara (keakraban) antara periset (pewawancara) dengan informan, maka wawancara dapat berIangsung terus.

Karakteristik unik wawancara mendalam

Page 14: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

WAWANCARA (INTERVIEW)

Dimensi Wawancara Observasi

Waktu Masalampau&sekarang(past&present)

Sekarang&sedangberlangsung(present/inprogress)

Jenisdata•  Sikap(a.tudes)•  Mo,vasi(mo2va2on)•  Pernyataanverbal

•  Tindakan/periIaku(ac2ons&bahavior)

•  Interaksi&percakapan(interac2on&conversa2on)

•  Konteks(context)

Metodebertanya(asking),mendengar(hearing)&memeriksa(probing)

mengama,(seeing)&mendengarkan(hearing)

Perbedaan wawancara dan observasi Sumber: Berger, 2000:113

Page 15: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

WAWANCARA (INTERVIEW)

¨  Periset harus menjamin anonimitas. Periset harus menjelaskan kepada informan (responden) bahwa apa yang mereka sampaikan dijamin kerahasiaannya dan tidak ada seorang pun di luar periset yang dapat mengenal siapa penyedia informasi tersebut.

¨  Pastikan bahwa periset telah bertindak akurat. Periset seharusnya merekam melalui tape-recorded untuk meyakinkan bahwa dia telah mendapatkan informasi akurat. Jika tidak memungkinkan membawa alat perekam, peneliti bisa menggunakan catatan.

¨  Hindarkan pertanyaan yang mengarahkan jawaban. “Apakah ini karena Guru Anda lebih menyukai pria daripada wanita?”. Seharusnya: ”Apa yang lebih disukai Guru Anda, pria atau wanita?”.

¨  Mintalah informan mendefinisikan istilah-istilah yang tidak dipahami.

Periset diharuskan menanyakan kembali terhadap istilah-istilah yang digunakan informan sewaktu menjawab pertanyaan,yang belum dipahami periset.

Bagaimana Wawancara yang Baik?

Page 16: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

WAWANCARA (INTERVIEW)

¨  Tetap fokus Periset harus memastikan agar pertanya-annya tetap fokus pada permasalahan riset.

¨  Periset harus memastikan pertanyaannya jelas dan bisa dimengerti oleh informan.

Jika pertanyaan kita tidak jelas, akan membi-ngungkan dan bisa jadi akan menerima jawaban yang tak berguna.

¨  Periset tidak segan meminta contoh dan penjelasan detail sebagai upaya memenuhi prinsip authenticity.

Hakikat wawancara mendalam adalah memperoleh jawaban atau data yang lebih mendalam. Karena itu periset diharapkan tidak cepat berpuas diri terhadap jawaban informan.

¨  Periset harus menyiapkan pertanyaan sebelum wawancara. Meski wawancara mendalam bersifat tak terstruktur, di mana peneliti biasanya tidak menggunakan daftar pertanyaan, namun agar wawancara berjalan efektif dan dapat menggali data sesuai permasalahan, periset harus menyiapkan beberapa pertanyaan penting.

Bagaimana Wawancara yang Baik?

Page 17: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

WAWANCARA (INTERVIEW)

¨  Periset membaca ulang seluruh material wawancara dan mencoba mendapatkan garis besar atau gambaran umum hasil wawancara.

¨  Periset membuat transkrip wawancara. ¨  Periset membagi transkrip wawancara ke

dalam topik-topik. ¤  Selanjutnya topik-topik ini dipisahkan

berdasarkan kategorinya sesuai tujuan riset. ¤ Kategori ini harus dapat meng-cover semua

transkrip wawancara dan diusahakan tidak tumpang tindih antar kategori.

¤ Dari masing-masing kategori ini, periset selanjutnya menganalisisnya.

Pengkodingan hasil wawancara

Page 18: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

OBSERVASI

¨  Suatu kegiatan observasi baru bisa dimasuk-kan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian bila memenuhi syarat sebagai berikut: (Nazir, 1985: 234) ¤ Observasi digunakan dalam riset dan telah

direncanakan secara sistematik. ¤ Observasi harus berkaitan dengan tujuan riset

yang telah ditetapkan. ¤ Observasi yang dilakukan harus dicatat secara

sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian.

¤ Observasi dapat dicek dan dikontrol mengenai validitas dan reliabilitasnya.

Page 19: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

OBSERVASI

¨  Periset melakukan pemilihan (selection) terhadap fenomena yang akan diriset. Pemilihan ini berkaitan dengan permasalahan yang diambil.

¨  Periset menerapkan strategi pengubahan atau memprovokasi. Strategi ini bermaksud memberikan stimuli atau rangsangan agar terjadi perilaku tertentu dari subjek riset.

¨  Pencatatan adalah upaya melakukan perekaman atas peristiwa yang diobservasi.

¨  Pengkodingan artinya membuat data yang ada dalam pencatatan lebih sederhana sehingga mudah dibaca.

¨  Observasi dilakukan untuk tujuan empiris, sesuatu yang dapat dijelaskan secara empiris.

Tahapan Observasi

Page 20: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

OBSERVASI

¨  Sistem Kategori Instrumen yang biasanya digunakan untuk observasi dan telah disiapkan lebih dulu sehingga lebih sistematis. Sebuah kategori adalah pertanyaan yang menggambarkan suatu kelas fenomena ke dalam perilaku yang diamati tersebut dapat dilambangkan.

¨  Sistem Skala Instrumen sistem skala menuntut periset menetapkan subjek pada kategori atau kontinum dengan memberi nomor atau angka pada kategori-kategori tersebut (Nazir, 1985: 224).

¨  Sistem Tanda Instrumen pengumpulan data di mana periset memperkirakan lebih dulu perilaku-perilaku yang mungkin dilakukan individu selama periode observasi. Perkiraan ini di tulis dalam daftar perilaku.

¨  Dairy Keeping Periset secara rutin melengkapi catatan observasinya dengan membuat buku harian riset.

¨  Analisis Dokumen Periset menggunakan beberapa dokumen sebagai sumber informasi dalam menginterpretasi data hasil observasi

Instrumen Observasi

Page 21: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

¨  Metode pengumpulan data atau riset untuk memahami sikap dan perilaku khalayak.

¨  Biasanya terdiri dari 6-12 orang yang secara bersamaan dikumpulkan, diwawancarai dengan dipandu oleh moderator.

¨  Moderator memimpin responden (peserta diskusi) tentang topik yang dipersiapkan melalui diskusi yang tidak terstruktur.

¨  Moderator dapat dirangkap oleh periset atau diperankan orang lain.

Page 22: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

¨  Tidak ada jawaban benar atau salah dari responden. Setiap orang (peserta FGD) harus merasa bebas untuk menjawab, berkomentar atau berpendapat (positif atau negatif) asal sesuai dengan permasalahan diskusi.

¨  Segala interaksi dan perbincangan harus terekam dengan baik.

¨  Diskusi harus berjalan dalam suasana informal, tidak ada peserta yang menolak menjawab, peserta dapat memberikan komentar meskipun dia tidak ditanya sehingga terjadi tukar pendapat secara terus-menerus.

¨  Moderator harus mampu membangkitkan suasana diskusi agar tidak ada yang mendominasi pembicaraan dan tidak ada yang jarang berkomentar (diam saja).

Page 23: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

¨  Periset mendefinisikan masalah. ¨  Periset menentukan sampel. ¨  Menyiapkan sarana atau fasilitas diskusi. ¨  Tahap pelaksanaan diskusi. ¨  Analisis dan interpretasi data.

Data yang terkumpul dari diskusi berbentuk data mengenai interaksi (nonverbal) dan perbincang-an (conversation). Data conversation ini biasanya berbentuk sinopsis perbincangan. Sementara data interaksi akan lebih mudah diamati dengan bantuan video recorder.

Secara umum tahapan dalam FGD

Page 24: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

MENYUSUN INSTRUMEN RISET

1.  Mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul riset. 2.  Mencari indikator atau aspek setiap variabel. 3.  Menderetkan diskriptor dari setiap indikator. 4.  Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen. 5.  Melengkapi instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata

pengantar.

Variabel Indikator Pengukuran Instrumen

Terpaanberita Frekuensimenonton Interval Kuesioner

Agama Jenis-jenisAgama Nominal Kuesioner

Kecan,kan Tinggibadan Rasio Kuesioner

Instrumen Riset Kuantitatif

Page 25: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

MENYUSUN INSTRUMEN RISET

Judul: “Hubungan antara Iklim Komunikasi dengan Kepuasan Organisasi”

¨  Mengidentifikasi Variabel-variabel dalam Rumusan Judul Riset.

¤ variabel bebas : Iklim Komunikasi ¤ variabel terikat: Kepuasan Organisasi

Instrumen Riset Kuantitatif

Page 26: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

MENYUSUN INSTRUMEN RISET Menjabarkan Variabel Tersebut Menjadi Indikator

¨  Indikator adalah menunjukkan atau menya-takan sesuatu yang menjadi petunjuk bagi subvariabel atau dimensi atau variabel itu sendiri.

¨  Variabel: Iklim Komunikasi n Gerald M. Goldhaber dalam buku Organizational

Communication menyatakan iklim komunikasi terdiri dari lima faktor, yang dapat diringkas seperti berikut:

n  Kepercayaan n  Pembuatan keputusan bersama n  Dukungan n  Keterbukaan n  Perhatian atas tujuan kinerja yang tinggi

Instrumen Riset Kuantitatif

Page 27: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

MENYUSUN INSTRUMEN RISET Menjabarkan Variabel Tersebut Menjadi Indikator

¨  Variabel: Kepuasan Organisasi ¤  Kepuasan organisasi adalah persepsi mengenai seberapa jauh

anggota organisasi merasa puas dengan pekerjaannya, kepenyeliaan, upah, dan keuntungan, promosi kerja, dan dengan rekan sejawat.

¤  Kepuasan juga menggambarkan evaluasi atas suatu keadaan internal efektif, sehingga menggambarkan konsep individu dan konsep mikro, sedangkan iklim merupakan deskripsi kondisi eksternal bagi individu (Pace & Faules, 2001: 163).

¨  Berdasarkan teori diatas, maka indikator kepuasan organisasi adalah: ¤  Kepuasan kerja ¤  Kepuasan kepenyeliaan atau supervisi ¤  Kepuasan upah dan keuntungan ¤  Kepuasan penilaian prestasi, promosi, dan peluang kerja ¤  Kepuasan pada rekan sejawat

Instrumen Riset Kuantitatif

Page 28: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

MENYUSUN INSTRUMEN RISET Menderetkan Indikator Menjadi Deskriptor

¨  lklim Komunikasi (Variabel) a. Kepercayaan (indikator)

• Persepsi anggota organisasi tentang seberapa jauh atasan, bawahan, dan sesama rekan kerja dapat dipercaya (deskriptor)

b. Pembuatan keputusan bersama (indikator) • persepsi anggota organisasi tentang keterlibatannya dalam proses

pembuatan keputusan bersama (deskriptor) c. Dukungan (indikator)

• persepsi anggota organisasi tentang perhatian atau dukungan organisasi pada karyawannya dan dukungan karyawan pada organisasinya (deskriptor)

d. Keterbukaan (indikator) • persepsi anggota organisasi tentang keterbukaan organisasi terhadap

informasi yang dianggap penting bagi anggota, kebebasan dan kemudahan anggota dalam memperoleh informasi (deskriptor)

e. Perhatian atas tujuan kinerja yang tinggi (indikator) • persepsi anggota organisasi tentang keinginan anggota dan organisasi

untuk selalu memiliki tujuan kinerja tinggi (deskriptor)

Instrumen Riset Kuantitatif

Page 29: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

MENYUSUN INSTRUMEN RISET Menderetkan Indikator Menjadi Deskriptor

¨  Kepuasan Organisasi (Variabel) a. Kepuasan kerja (indikator)

• persepsi tentang seberapa jauh anggota organisasi merasa puas dengan jenis pekerjaan yang diberikan dan kondisi lingkungan pekerjaan (deskriptor)

b. Kepuasan kepenyeliaan atau supervisi (indikator) • persepsi tentang seberapa jauh anggota organisasi merasa puas

dengan sistem kepengawasan dan penyelianya (deskriptor) c. Kepuasan upah dan keuntungan (indikator)

• persepsi tentang seberapa jauh anggota organisasi merasa puas dengan gaji, tunjangan, dan fasilitas yang diterima (deskriptor)

d. Kepuasan penilaian prestasi, promosi, dan peluang kerja (indikator) • persepsi tentang seberapa jauh anggota organisasi merasa puas

dengan sistem penilaian, promosi, dan kesempatan dalam memperoleh peluang dalam pekerjaan (deskriptor)

e. Kepuasan rekan sejawat (indikator) • persepsi tentang seberapa jauh anggota merasa puas dengan

hubungannya dengan sesama rekan kerja (deskriptor)

Instrumen Riset Kuantitatif

Page 30: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

MENYUSUN INSTRUMEN RISET Merumuskan Setiap Deskriptor Menjadi Butir-Butir Instrumen

¨  Pada tahap ini peneliti menjabarkan deskriptor menjadi beberapa pertanyaan atau pernyataan.

¨  Tahap ini dikenal pula dengan istilah kisi-kisi penyusunan instrumen.

¨  Di sini pekerjaan menjadi ringan, terarah, dan bisa dipertanggung-jawabkan.

¨  Dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, peneliti berusaha mencapai validitas isi (internal) untuk instrumennya.

Instrumen Riset Kuantitatif

Page 31: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

MENYUSUN INSTRUMEN RISET Melengkapi Instrumen dengan Petunjuk Pengisian dan Kata Pengantar

¨  Contoh: Data-data dalam profil ini bersifat rahasia dan dijamin tidak akan memengaruhi kondisi pekerjaan yang sedang Anda kerjakan. Bacalah setiap instruksi dengan teliti dan saksama, dan jawablah setiap pertanyaan dengan jawaban yang jujur. Profil ini tidak akan berguna tanpa kerja sama Anda. Terima kasih atas kesediaan Anda untuk berparti-sipasi!

Instrumen Riset Kuantitatif

Page 32: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

MENYUSUN INSTRUMEN RISET Melengkapi Instrumen dengan Petunjuk Pengisian dan Kata Pengantar

¨  Instruksi 2.: Jawablah semua pertanyaan sejujur dan selugas mungkin. Tunjukkanlah respon Anda untuk setiap pertanyaan dengan memberi tanda X (silang) di kolom yang telah disediakan. Berikan satu jawaban saja di setiap pertanyaan. Berikan tanda X (silang) jika Anda: SS – Sangat Setuju, dengan setiap pertanyaan yang diajukan. S – Setuju, dengan setiap pertanyaan yang diajukan. TS – Tidak Setuju, dengan setiap pertanyaan yang diajukan. STS – Sangat Tidak Setuju, dengan setiap pertanyaan yang diajukan.

Tanggal : Jam Mulai : WIB Departemen/Bagian : Lama masa kerja : Kode kuesioner :

¨  Instruksi 1.: Isilah data-data di bawah ini dengan huruf balok! Instrumen Riset Kuantitatif

Page 33: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

MENYUSUN INSTRUMEN RISET

¨  Menyusun instrumen riset kualitatif lebih bebas dan tidak terikat aturan.

¨  Periset bebas menggali data tanpa aturan-aturan ketat seperti pembuatan kuesioner, bebas memilih informan, bebas menilai keadaan, bebas menentukan data mana yang dipakai dan yang tidak sesuai dengan tujuan risetnya.

¨  Instrumen pokok riset kualitatif adalah periset sendiri. Periset adalah “alat pengumpul data”.

Instrumen Riset Kualitatif

Page 34: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA

¨  Pengukuran adalah upaya pemberian tanda angka (numeral) atau bilangan pada suatu objek atau peristiwa dengan aturan-aturan tertentu.

¨  Pengukuran adalah upaya memberikan nilai-nilai pada variabel. Nilai-nilai ini berbentuk notasi bilangan.

n Misalnya, “Saya memberi nilai 9 untuk kecantikannya”; “pengangguran meningkat 10% dalam setahun”; “Ia menonton TV 5 jam sehari”.

¨  Fungsi dari pengukuran (Suhartono, 2002: 75) adalah agar objek riset dapat dibanding-kan atau dikelompokkan

Page 35: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala Pengukuran

¨  Dengan menentukan skala pengukuran, berarti periset telah mampu mengklasifi-kasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah riset selanjut-nya.

¨  Skala pengukuran, yaitu: skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.

Page 36: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala Pengukuran

¨  Skala nominal adalah skala yang paling sederhana. Bilangan atau angka hanya sebagai simbol yang menandai suatu objek untuk membedakan dengan objek lainnya. Secara umum mempunyai ciri-ciri: 1. angka yang tertera hanya simbol saja, tidak ada makna lain 2. tidak mempunyai urutan 3. tidak mempunyai nol mutlak 4. kategori data bersifat mutually exclusive (satu objek hanya untuk satu kategori) 5. kategori data tidak disusun secara logis

Contoh: ¨  “Sumber informasi yang utama bagi Anda?”

1. Radio 2. Koran 3. Televisi 4. Saluran interpersonal ¨  “Siapa calon presiden yang Anda pilih dalam Pemilu 2004?”

1. Megawati 2. Susilo Bambang 3. Wiranto 4. Amien Rais ¨  “Informasi apa yang paling Anda sukai?”

1. Kriminal 2. Olahraga 3. Hiburan 4. Politik

Page 37: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala Pengukuran

¨  Skala ordinal adalah skala yang berda-sarkan ranking atau urutan dari jenjang yang paling tinggi ke rendah atau sebaliknya. Namun jarak antar jenjang tidak sama.

Contoh: 1. Juara 1 dengan nilai 50 2. Juara 2 dengan nilai 35 3. Juara 3 dengan nilai 25 4. Juara 4 dengan nilai 5

Page 38: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala Pengukuran

¨  Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data lainnya dan mempunyai bobot atau jarak atau interval yang sama.

Contoh: ¨  Penghasilan: antara 200.000-299.000; 300.000-399.000 ¨  Frekuensi menonton TV:

¤  1-5 jam : sangat rendah ¤  6-10 jam : cukup ¤  11-15 jam : tinggi ¤  16-20 jam : sangat tinggi

Page 39: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala Pengukuran

¨  Skala rasio adalah skala yang mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama. Misal : ¤ umur manusia (0,1,2,3 tahun, dst), ¤ berat badan, ¤ tinggi badan, dan lainnya.

Page 40: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala untuk Instrumen

¨  Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseo-rang tentang sesuatu objek sikap. Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secara spesifik dan sistematik oleh periset.

¨  Indikator-indikator dari variabel sikap terhadap suatu objek merupakan titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi responden.

¨  Setiap pernyataan atau pertanyaan tersebut dihubung-kan dengan jawaban yang berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata: sangat setuju (SS); Setuju (S); netral (N); Tidak Setuju (TS); Sangat Tidak Setuju (STS) atau Sangat Puas; Puas; Cukup Puas; Tidak Puas; Sangat Tidak Puas atau Sangat Baik; Baik; Sedang; Buruk; Sangat Buruk, dan lainnya tergantung indikator penelitian.

Skala Likert

Page 41: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala untuk Instrumen

Contoh penggunaan Skala Likert dalam kuesioner:

¨  Apa yang anda inginkan bila anda membaca koran? ¤  Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang

berkaitan dengan lingkungan masyarakat terdekat. a. Sangat Setuju; b. Setuju; c. Ragu-ragu; d. Tidak Setuju; e. Sangat Tidak Setuju

¤  Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa

dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan dunia. a. Sangat Setuju; b. Setuju; c. Ragu-ragu; d. Tidak Setuju; e. Sangat Tidak Setuju

(Di sini, pilihan ragu-ragu bisa digunakan bisa tidak)

Skala Likert

Page 42: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala untuk Instrumen

¨  Menghitung skor: ¤ Dari contoh di atas, jawaban Sangat Setuju

bernilai atau skor 5; Setuju (4); Ragu-ragu (3); Tidak Setuju (2); Sangat Tidak Setuju (1).

¤ Anggap saja instrumen kuesioner tersebut disebarkan kepada 100 responden, dan ditemukan jawaban terhadap pertanyaan no. 1, yaitu: n  responden yang menjawab 5 ada 50 orang; n menjawab 4 ada 30 orang; n menjawab 3 ada 10 orang; n menjawab 2 ada 7 orang; n menjawab 1 ada 3 orang

Skala Likert

Page 43: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala untuk Instrumen

¨  Jumlah skor untuk pertanyaan no. 1: Skor tertinggi (untuk jawaban sangat setuju): 5 x 100 = 500 Skor terendah (sangat tidak setuju): 1 x 100 = 100

Skala Likert

Jumlah skor untuk 50 orang yang menjawab 5 : 50 x 5 = 250 Jumlah skor untuk 30 orang yang menjawab 4 : 30 x 4 = 120 Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab 3 : 10 x 3 = 30 Jumlah skor untuk 7 orang yang menjawab 2 : 7 x 2 = 14 Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 1 : 3 x 1 = 3

Jumlah = 417

Page 44: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala untuk Instrumen

¨  Jika dilihat dari prosentasenya: 0%-20% = sangat lemah 21%-40% = lemah 41%-60% = cukup 61%-80% = kuat 81%-100% = sangat kuat   maka:

sikap yang tercantum pada pertanyaan no.1 adalah 417/500 x 100% = 83%, tergolong sangat kuat.

STS TS R S SS

0 100 200 300 400 500 417

Skala Likert

Page 45: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala untuk Instrumen

¨  Skala Guttman disebut juga skalogram, merupakan skala kumulatif.

¨  Skala ini disusun secara kontinum (diurutkan secara hierarki) sedemikian rupa sehingga seseorang yang setuju/menerima sebuah item pertanyaan akan setuju/menerima item pertanyaan selanjutnya.

¨  Skala ini biasanya digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten.

Misalnya, yakin-tidak yakin; ya-tidak; pernah-tidak pernah; positif-negatif; benar-salah; dan lainnya

Skala Guttman

Page 46: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala untuk Instrumen

Contoh penggunaan Skala Guttman dapat dilihat seperti berikut ini: 1.  Program kekerasan di TV membahayakan masyarakat

(a. Ya; b. Tidak) 2.  Anak-anak seharusnya tidak diperbolehkan menonton

tayangan Kekerasan di TV (a. Ya; b. Tidak)

3.  Pengelola TV seharusnya tidak rnemproduksi tayangan kekerasan di stasiun TV mereka (a. Ya; b. Tidak)

4.  Pemerintah seharusnya membatasi tayangan kekerasan di TV (a. Ya; b. Tidak)

Skala Guttman

Page 47: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala untuk Instrumen

¨  Diasumsikan seseorang yang setuju dengan pernyataan no.4 akan setuju juga dengan pernyataan no.1-3.

¨  Lebih lanjut, jika kita asumsikan skala yang dibuat valid, maka orang yang setuju dengan pernyataan no.2 juga akan setuju dengan pernyataan no. 1, tapi tidak otomatis setuju dengan pernyataan no.3 dan 4.

Skala Guttman

Page 48: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala untuk Instrumen

¨  Skala ini berusaha mengukur arti suatu objek atau konsep bagi seorang responden.

¨  Responden diminta menilai suatu objek atau konsep pada suatu rangkaian karakteristik bipolar (dua kutub).

¨  Rangkaian karakteristik bipolar ini dapat digunakan untuk mengukur tiga dimensi sikap: a. Aktivitas: tingkat gerakan suatu objek, misalnya

aktif-pasif, cepat-lambat, panas-dingin. b. Potensi: kekuatan atau atraksi fisik suatu objek,

misalnya besar-kecil, kuat-lemah, berat-ringan. c. Evaluasi: hal-hal yang menguntungkan atau tidak

menguntungkan suatu objek, misalnya baik-buruk, bersih-kotor, jujur-bohong, fair-tidak fair, bernilai-tidak bernilai.

Skala Diferensial Semantik

Page 49: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala untuk Instrumen

¨  Bagaimana pendapat Anda tentang acara “Goyang Ngebor Inul” di TV?

Skala Diferensial Semantik

5 4 3 2 1

Baik Buruk

Menyenangkan Tidak Menyenangkan

Bernilai Tidak Bernilai

Berguna Tidak Berguna

Page 50: (5) Pengumpulan Datasiti_masitoh.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70674/(5... · Kemampuan teknis dalam menggali dan/atau mencatat data seperti metode lain tidak dibutuhkan di

PENGUKURAN DATA Skala untuk Instrumen

¨  Bagaimana pendapat Anda tentang Internal Magazine Hotel Kita?

Skala Diferensial Semantik

5 4 3 2 1

Fair Tidak Fair

Puas Tidak Puas

Bagus Buruk

Aktual Kuno