5 m, Poace, Swot Revisi
-
Upload
yosi-dwi-saputro-part-ii -
Category
Documents
-
view
88 -
download
1
description
Transcript of 5 m, Poace, Swot Revisi
![Page 1: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/1.jpg)
Pengkajian 5M
PENGKAJIAN 5M
1. Man
Jumlah personil yang ada tergabung dalam tim imunisasi bayi dan balita ini belum
sesuai dengan kebutuhan program. Akan terjadi double job karena masing-masing
personil dalam tim ada yang memegang lebih dari satu program sehingga terkadang
kurang fokus.
Koordinator : Wahyu, Amd.Keb
Planning
Saat melakukan program imunisasi bayi dan balita pada saat ini akan dibantu oleh 8
mahasiswa praktek profesi kesehatan dari Universitas Brawijaya dan di bantu oleh
kader-kader yang akan dibentuk.
Organizing
Pengorganisasian program imunisasi bayi dan balita akan dibentuk kader-kader yang
akan meneruskan dan bermanfaat untuk melaksanakan program pengembangan
imunisasi bayi dan balita.
Actuating
Pemberdayaan masyarakat, peningkatan profesionalisme pengelolaan program dengan
pembentukan kader imunisasi bayi dan balita di masyarakat.
Controlling
Kontroling terhadap keefektifan imunisasi bayi dan balita di daerah tertentu dilakukan
oleh bidan dan perangkat desa yang kemudian dilaporkan kepada Kepala Program.
Kemudian ini dilaporkan kepada Kepala Puskesmas yang kemudian diteruskan ke
Kepala Dinkes dan kemudian dilaporkan ke Pusat.
Evaluasi
Kader mampu melakukan penyuluhan tentang imunisasi bayi dan balita dan mampu
mengkoordinir seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga imunisasi bayi dan
balita kedepannya.
2. Material
Alat yang digunakan untuk menjalankan program ini meliputi kuesioner, lembar verifikasi
yang telah disediakan oleh dinas kesehatan terkait.
Planning
Alat yang digunakan akan ditabulasi dan dikelompokkan sesuai masalah yang sering
muncul pada pengkajian dan akan didiskusikan untuk mencari penyelesaian masalah.
![Page 2: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/2.jpg)
Organizing
Kuesioner digunakan untuk mengkaji status kesehatan masyarakat serta imunisasi bayi
dan balita yang ada di masyarakat tersebut dilakukan oleh mahasiswa keperawatan
Universitas Brawijaya
Actuating
Dilakukan pengkajian sesuai jumlah sampel yang telah dihitung, serta dilakukan diskusi
hasil pengkajian dengan mengundang seluruh elemen masyarakat dan perwakilan
setiap RT yang berada di dusun Klampok Bawah
Controlling
Kontroling terhadap kuesioner yang diberikan kepada masyarakat dilakukan oleh
pembimbing klinik dan pembimbing Akademik yang bertugas dari Universitas Brawijaya
Evaluasi
Kuesioner dan hasil kuesioner dilevaluasi oleh setiap mahasiswa yang melakukan
pengkajian dan di laporkan kepada pembimbing Akademik
3. Metode
Metode yang telah dilakukan dalam program imunisasi bayi dan balita ini antara lain:
Survey,pengawasan, pemantauan, pengambilan sampel air.
Planning
Memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya
imunisasi bayi dan balita dengan mengikuti jadwal pelaksaan posyandu yang telah
ditentukan.
Organizing
Pengorganisasian metode tersebut dapat dilaksanakan dengan pemantauan,
pengawasan oleh beberapa kader yang telah dibentuk dan perangkat desa
Actuating
Actualisasi dari metode tersebut dilakukan pengarahan dan Pengawasan terhadap
pengelolaan program imunisasi bayi dan balita ini dilakukan langsung oleh Kepala
Puskesmas dan digerakkan oleh yang bertugas dari ketua imunisasi bayi dan balita.
Controlling
Pengarahan dan Pengawasan terhadap pengelolaan program imunisasi bayi dan balita
ini dilakukan langsung oleh Kepala Puskesmas
Evaluasi
![Page 3: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/3.jpg)
Evaluasi terhadap metode yang dilakukan adanya laporan tertulis dan dokumentasi dari
perangkat desa bahwa pengawasan dan pemantauan diwilayah tersebut telah
terlaksana dengan baik.
4. Machine
Dalam menjalankan program imunisasi bayi dan balita ini bekerja sama dengan
berbagai elemen masyarakat, seperti Dinas Kesehatan, Pejabat Desa setempat (Ka.
Desa, Ka. Dusun, Ka. RT/RW), bidan desa, kader-kader Posyandu, dan PKK, serta
masyarakat setempat.
Planning
Dalam menjalankan program imunisasi bayi dan balita bekerja sama dengan pejabat
desa setempat, elemen-elemen masyarakat dan bidan desa, kader-kader Posyandu,
PKK, tokoh masyarakat serta masyarakat
Organizing
Pengorganisasian dilakukan oleh pejabat desa setempat dan dibantu oleh mahasiswa
prkatek keperawatan Universitas Brawijaya.
Actuating
Kolaborasi antara ternaga kesehatan dan pihak-pihak yang terkait selama ini sudah
berjalan dengan baik. Tim bekerja sama dengan Dinas Kesehatan yang menyediakan
peralatan, kemudian juga menjalin kerja sama dengan bidan desa, dan kader-kader
Posyandu dan PKK yang sudah ada di desa tersebut
Controlling
Controlling terhadap keefektifan tersebut dibuktikan dengan keterlibatan Pejabat Desa
setempat (Ka. Desa, Ka. Dusun, Ka. RT/RW), bidan desa, kader-kader Posyandu, dan
PKK, serta masyarakat setempat dalam melaksanakan implementasi dari program
imunisasi bayi dan balita
Evaluasi
Adanya bukti keterlibatan Pejabat Desa setempat (Ka. Desa, Ka. Dusun, Ka. RT/RW),
bidan desa, kader-kader Posyandu, dan PKK,serta peran serta masyarakat desa untuk
melaksanakan program imunisasi bayi dan balita
5. Money
Dana yang dikeluarkan untuk menjalankan program ini diperoleh dari dana BOK
(Bantuan Operasional Kesehatan) sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing
Puskesmas.
![Page 4: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/4.jpg)
Planning
Untuk program imunisasi bayi dan balita disini dana diperoleh dari BOK untuk
menjalankan program sesuai dinas kesehatan. Namun, dalam pelaksanan praktek
profesi kesehatan mahasiswa keperawatan didanai dengan iuran masing-masing
mahasiswa dan bertujuan untuk memberdayakan masyarakan bukan untuk pembiayaan
pembuatan tempat-tempat umum imunisasi bayi dan balita.
Organizing
Pengorganisasian dana dengan pembentukan bendahara umum pemegang iuran
mahasiswa dan pembentukan bendahara-bendaraha setiap acara berlangsung.
Actuating
Pengelolaan dana dari iuran mahasiswa digunakan untuk pengadaan lokmin dan acara-
acara yang dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan hidup sehat dan bersih
Controlling
Controlling dana dilakukan oleh bendahara umum dari Mahasiswa dengan adanya
laporan bukti nota secara tertulis
Evaluasi
Evaluasi dana yang telah digunakan terdapat laporan bukti secara tertulis.
3.2.2.4 Pengkajian POACE
PENGKAJIAN POACE
a. Planning
Untuk program imunisasi bayi dan balita di Puskesmas Dau sudah terplanning dengan
baik sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan dari Kementrian Kesehatan.
Visi: dengan pelayanan kesehatan berstanndart internasional kita wujudkan masyarakat
kecamatan Dau sehat dan mandiri menuju kabupaten malang sehat dan MDGs 2015
Misi:
1. Meningkatkan kemandirian massyarakat di bidang kesehatan melaliu
pemberdayaan masyarakat, swasta, dan kerjasama lintas sector
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada masyarakat
3. Meningkatkan kualitas program kesehatan masyarakat dan monitoring
4. Meningkatkan kualitas sumberdaya kesehatan
![Page 5: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/5.jpg)
5. Meningkatkan kualitas manajemen dan tertib administrasi.
b. Organizing
Organisasi pelaksana untuk program imunisasi bayi dan balita bidang sanitasi dasar ini
disesuaikan dengan kebutuhan program dan ketersediaan sumber daya manusia yang
ada di Puskesmas.
c. Actuating
Berdasarkan visi, misi, kebijaksananaan, dan tujuan program imunisasi bayi dan balita
pada sanitasi dasar ini, maka strategi yang dirumuskan adalah: Pemberdayaan
masyarakat, peningkatan profesionalisme pengelolaan program, Desentralisasi, dan
pembangunan berwawasan imunisasi bayi dan balita.
Pengarahan dan Pengawasan
Pengarahan dan Pengawasan terhadap pengelolaan program imunisasi bayi dan
balita dalam sanitasi dasar ini dilakukan langsung oleh Kepala Puskesmas.
Supervisi
Pendampingan terhadap pengelolaan program imunisasi bayi dan balita
sanitaasi dasar ini dilakukan langsung oleh kepala program
Komunikasi
Ada buku yang digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan secara terperinci
yang telah dilakukan oleh tim beserta evaluasinya. Alurnya berawal dari bidan
desa dan perawat desa yang mendokumentasikan kemudian disampaikan
kepada kepala program di puskesmas selanjutnya pendokumentasian
disampaikan ke dinas kesehatan terkait. Komunikasi antar tim dilakukan
langsung sebelum dan setelah program dilaksanakan.
Kolaborasi
Kolaborasi antara ternaga kesehatan dan pihak-pihak yang terkait selama ini
sudah berjalan dengan baik. Tim bekerja sama dengan Dinas Kesehatan yang
menyediakan peralatan, kemudian juga menjalin kerja sama dengan perawat
desa, bidan desa, dan kader-kader Posyandu dan PKK yang sudah ada di desa
tersebut.
![Page 6: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/6.jpg)
d. Controling
Kontroling terhadap keefektifan sanitasi dasar di daerah tertentu dilakukan oleh bidan
dan perawat desa yang kemudian dilaporkan kepada Kepala Program. Kemudian ini
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas yang kemudian diteruskan ke Kepala Dinkes dan
kemudian dilaporkan ke Pusat.
e. Evaluasi
Evaluasi terhadap keberhasilan program dilakukan di akhir pelaksanaan program sesuai
dengan kriteria hasil yang telah ditetapkan di awal. Akan tetapi evaluasi dari program ini
kurang terstandar sesuai dengan kebijakan dari pusat sehingga perlu untuk disamakan
lagi persepsi kriteria evaluasi antara teori dan di lapangan
3.2.2.5 Analisa SWOT
Strength WeaknessMan
1. Sudah adanya petugas kesehatan dari Puskesmas Dau yang bertanggung jawab terhadap program imunisasi bayi dan balita di dusun Klampok Bawah desa Kucur
2. Perangkat Desa Kucur, perangkat dusun Klampok Bawah, serta tenaga kesehatan di desa kooperatif dan mendukung dalam pelaksanaan program imunisasi bayi dan balita
3. Masyarakat aktif dalam kegiatan posyandu
4. Sebagian besar masyarakat (orangtua) sadar akan pentingnya imunisasi bayi dan balita
Material1. Sudah tersedianya lembar observasi dan
evaluasi dari puskesmas Dau untuk memantau imunisasi bayi dan balita
2. Sudah adanya pedoman khusus dari puskesmas tentang imunisasi bayi dan balita
Methode1. Sudah dilakukannya observasi,
pengawasan, dan pengambilan sampel air oleh perangkat desa serta puskesmas terkait pemakaian jamban oleh warga
Man1. Jumlah personil yang ada tergabung dalam
tim imunisasi bayi dan balita bidang sanitasi dasar ini belum sesuai dengan kebutuhan program
2. Masing-masing personil memegang lebih dari satu program sehingga dalam pelaksanaanya menjadi kurang focus dan optimal
3. Pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang imunisasi bayi dan balita terbatas karena belum pernah mengikuti pembinaan sebelumnya
4. Sebagian besar masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang kurang
5. Ada beberapa warga yang tidak kooperatif terhadap program yang telah direncanakan bersama, misal: tidak mau mengikuti penyuluhan kesehatan
Material1. Tidak terdapat buku panduan khusus untuk
masyarakat tentang imunisasi bayi dan balita
2. Fasilitas yang disediakan untuk menjalankan program ini masih kurang
Methode1. Belum ada inovasi terbaru untuk
menjalankan program imunisasi bayi dan
![Page 7: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/7.jpg)
terutama di dusun Klampok Bawah2. Ada kegiatan rutin warga seperti
pengkajian, PKK, dan kerja bakti3. Sudah pernah dilakukannya penyuluhan
kesehatan oleh perangkat desa terkait pemakaian jamban tersebut
Machine1. Ada program khusus dari Puskesmas Dau
terkait imunisasi bayi dan balita di desa Kucur terutama untuk menciptakan 100% bayi dan balita terimunisasi
2. Dalam menjalankan program imunisasi bayi dan balita ini bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, seperti DInas Kesehatan, Pejabat Desa setempat (Ka. Desa, Ka. Dusun, Ka. RT/RW), bidan desa, kader-kader Posyandu, dan PKK, serta masyarakat setempat.
Money1. Ada sumber keuangan khusus dari
masyarakat desa sendiri untuk membantu warga yang ingin membangun jamban namun kekurangan dana
balita, hanya sebatas survey rumah-rumah, pengawasan, serta penyuluhan
2. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang adanya penyuluhan kesehatan terkait program tersebut sehingga terdapat beberapa warga yang tidak tahu jika ada penyuluhan kesehatan
3. Tidak ada rencana kegiatan rutin untuk program imunisasi bayi dan balita terkait pemakaian jamban di desa Gading Kulon ini
Machine1. Kurangnya monitoring dan evaluasi rutin
dan berkala dari pihak puskesmas kepada kader dan perangkat desa
Money1. Tidak ada anggaran dari Desa untuk
program imunisasi bayi dan balita terutama untuk pembangunan jamban bagi warga yang kurang mampu
Oportunity ThreatMan
1. Adanya dukungan positif dari pihak kepala keluarga warga dusun Klampok Bawah terhadap program ini sehingga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang belum mengimunisasikan bayi balitanya untuk melakukan imunisasi
2. Adanya dukungan dari pihak posyandu dalam pemberian pengetahuan tentang pentingnya imunisasi bayi dan balita
Material1. Adanya buku tentang pedoman
pemakaian jamban yang tepatMethode
1. Dapat dilakukan penyuluhan kesehatan terkait imunisasi bayi dan balita di Sekolah Dasar sehingga membiasakan siswanya mulai dini mengenal pentingnya imunisasi bayi dan balita terutama pemakaian jamban yang tepat
Machine-Money
Man1. Terdapat beberapa warga yang memiliki
anggapan bahwa imunisasi bayi dan balita tersebut kurang penting karena akan menghabiskan biaya serta tidak tidak berdampak apapun untuk bayi dan balitanya mendatang
Material-Methode-Machine-Money-
![Page 8: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/8.jpg)
-
SKOR SWOT
Strength Skor Bobot TotalMan
1. Sudah adanya petugas kesehatan dari Puskesmas Dau yang bertanggung jawab terhadap program imunisasi bayi dan balita di dusun Klampok Bawah Gading Kulon
2. Perangkat Desa Gading Kulon, perangkat dusun Klampok Bawah, serta tenaga kesehatan di desa kooperatif dan mendukung dalam pelaksanaan program imunisasi bayi dan balita ini
3. Perangkat desa dan dusun (Kepala desa, Kepala dusun, Ketua RT) sudah dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakatnya terkait imunisasi bayi dan balita terutama masalah penggunaan jamban yang tepat
4. Masyarakat aktif dalam kegiatan lingkungannya (PKK dan pengajian)
5. Sebagian besar masyarakat sadar akan pentingnya imunisasi bayi dan balita terutama penggunaan jamban
Material1. Sudah tersedianya lembar observasi dan evaluasi dari
puskesmas Dau untuk memantau imunisasi bayi dan balita terutama terkait pemakaian jamban oleh masyarakat
2. Sudah adanya pedoman khusus dari puskesmas tentang criteria penggunaan jamban yang tepat
3. Sebagian besar masyarakat memiliki lahan yang cukup untuk pembuatan jamban
Methode1. Sudah dilakukannya observasi, pengawasan, dan
pengambilan sampel air oleh perangkat desa serta puskesmas terkait pemakaian jamban oleh warga terutama di dusun Klampok Bawah
2. Ada kegiatan rutin warga seperti pengkajian, PKK, dan kerja bakti
3. Sudah pernah dilakukannya penyuluhan kesehatan oleh perangkat desa terkait pemakaian jamban tersebut
Machine1. Ada program khusus dari Puskesmas Dau terkait imunisasi
bayi dan balita di desa Gading Kulon terutama untuk menciptakan 100% pemakaian jamban oleh warga
2. Dalam menjalankan program imunisasi bayi dan balita ini bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, seperti DInas Kesehatan, Pejabat Desa setempat (Ka. Desa, Ka. Dusun, Ka. RT/RW), perawat desa, bidan desa, kader-kader Posyandu, dan PKK, serta masyarakat setempat.
0,05
0,1
0,07
0,06
0,1
0,05
0,08
0,1
0,09
0,08
0,04
0.03
0,1
3
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
0,15
0,4
0,28
0,18
0,4
0,15
0,24
0,4
0,36
0,24
0,12
0,09
0,4
![Page 9: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/9.jpg)
Money1. Ada sumber keuangan khusus dari masyarakat desa sendiri
untuk membantu warga yang ingin membangun jamban namun kekurangan dana
0,05 4 0,2
1 3,61Weakness Slor Bobot Total
Man1. Jumlah personil yang ada tergabung dalam tim imunisasi bayi
dan balita bidang sanitasi dasar ini belum sesuai dengan kebutuhan program
2. Masing-masing personil memegang lebih dari satu program sehingga dalam pelaksanaanya menjadi kurang focus dan optimal
3. Pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang imunisasi bayi dan balita serta pemakaian jamban yang tepat terbatas karena belum pernah mengikuti pembinaan sebelumnya
4. Sebagian besar masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang kurang
5. Motivasi masyarakat untuk mengubah perilaku hidup sehat yang kurang karena factor kebiasaan sehingga masih ada warga yang telah memiliki jamban namun tidak menggunakannya dan tetap menggunakan sungai
6. Ada beberapa warga yang tidak kooperatif terhadap program yang telah direncanakan bersama, misal: tidak mau mengikuti penyuluhan kesehatan
Material1. Tidak terdapat buku panduan khusus untuk masyarakat
tentang pemakaian jamban yang tepat2. Fasilitas yang disediakan untuk menjalankan program ini
masih kurangMethode
1. Belum ada inovasi terbaru untuk menjalankan program imunisasi bayi dan balita, hanya sebatas survey rumah-rumah, pengawasan, serta penyuluhan
2. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang adanya penyuluhan kesehatan terkait program tersebut sehingga terdapat beberapa warga yang tidak tahu jika ada penyuluhan kesehatan
3. Tidak ada rencana kegiatan rutin untuk program imunisasi bayi dan balita terkait pemakaian jamban di desa Gading Kulon ini
Machine1. Kurangnya monitoring dan evaluasi rutin dan berkala dari
pihak puskesmas kepada kader dan perangkat desaMoney
1. Tidak ada anggaran dari Desa untuk program imunisasi bayi dan balita terutama untuk pembangunan jamban bagi warga
0,1
0,08
0,06
0,08
0,1
0,08
0,04
0,06
0,1
0,05
0,06
0,09
0,1
4
4
3
3
4
3
2
3
4
2
3
3
3
0,4
0,32
0,18
0,24
0,4
0,24
0,08
0,18
0,4
0,1
0,18
0,27
0,3
![Page 10: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/10.jpg)
yang kurang mampu1 3,29
Opportunity Skor Bobot TotalMan
1. Adanya dukungan positif dari pihak kepala keluarga warga dusun Klampok Bawah terhadap program ini sehingga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain untuk dapat menggunakan jamban dengan tepat di rumah
2. Adanya dukungan dari pihak Sekolah Dasar dalam pemberian pengetahuan tentang penggunaan jamban yang tepat pada siswanya sehingga dapat membiasakan siswanya mengenal jamban dan dapat menggunakannya dengan tepat mulai dini
Material1. Adanya buku tentang pedoman pemakaian jamban yang
tepatMethode
1. Dapat dilakukan penyuluhan kesehatan terkait imunisasi bayi dan balita di Sekolah Dasar sehingga membiasakan siswanya mulai dini mengenal pentingnya imunisasi bayi dan balita terutama pemakaian jamban yang tepat
Machine-Money
1.
0,4
0,3
0,1
0,2
4
3
3
3
1,6
0.9
0,3
0,6
1 3,4Treath Skor Bobot Total
Man1. Terdapat beberapa warga yang memiliki anggapan bahwa
penggunaan jamban tersebut kurang penting karena akan menghabiskan biaya serta tidak adanya dampak negatif jika BAB di sungai
Material-Methode-Machine-Money-
1 1 1
1 1
5 43
21
-10 - 9 -8 - 7 -6 -5 - 4 - 3 -2 - 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-1
-2
-3
O
![Page 11: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/11.jpg)
S-W= 3,61-3,29= 0,32
O-T= 3,4-1= 2,4
DAFTAR MASALAH
1. Resiko rentan perilaku kesehatan 2. Kurang pengetahuan 3. Kesiapan untuk meningkatkan koping komunitas4. Hambatan pemeliharaan lingkungan
Prioritas Masalah
No Masalah I JUM
MgxSvxMnxNcxAfMg Sv Mn Nc Af
1 Resiko rentan perilaku kesehatan
3 3 4 3 4 432
2 Kurang pengetahuan 4 4 3 4 4 960
3 Kesiapan untuk meningkatkan koping komunitas
3 2 4 3 3 216
4 Hambatan pemeliharaan 4 3 3 4 4 576
T
W S
![Page 12: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/12.jpg)
lingkungan
Keterangan :
Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah tersebut (magnitude)
Besarnya kerugian yang ditimbulkan (severity)
Bisa dipecahkan (manageability)
Nursing concern
Ketersediaan sumber daya (affordability)
Nilai yang diberikan pada aspek 1 sampai 5 (nilai 1 = sangat kurang, nilai 2 =
kurang, nilai 3 = cukup, nilai 4 = besar/bisa/tersedia dan nilai 5 = sangat
besar/sangat bisa/sangat tersedia)
Masalah Prioritas
Kurang Pengetahuan 1
Hambatan pemeliharaan lingkungan 2
Resiko rentan perilaku kesehatan 3
Kesiapan untuk meningkatkan koping komunitas 4
3.2.2.6 Plan Of Action
1. Hambatan pemeliharaan lingkungan
No Penyebab Cara Penyelesaian Masalah
1. Penyuluhan tentang Demam Berdarah kurang.
- Memberikan penyuluhan mengenai
DBD (upaya preventif, kuratif).
2 Kurangnya kesadaran untuk mengubah perilaku untuk memperkecil kerentanan.
- Mengadakan pemberantasan sarang
nyamuk: safari desa bersih.
- Kolaborasi dengan perangkat desa
dan PKK untuk mengarah warga
untuk melakukan safari desa bersih.
3 Masyarakat cenderung mengubah perilaku hanya pada saat terkena DBD.
- Melibatkan masyarakat dalam
menjaga lingkungan di sekitar:
pembersihan sarang nyamuk dengan
![Page 13: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/13.jpg)
kegiatan kerja bakti.
- Kolaborasi dengan perangkat desa
dalam upaya persuasif.
- Penanaman tumbuhan pengusir
nyamuk.
2. Resiko rentan perilaku kesehatan
No Penyebab Cara Penyelesaian Masalah
1. Kurangnya manajemen dalam menggerakan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan DBD yang hanya dilakukan pada saat munculnya kasus DBD
- Penggerakan proses actuating
dengan melibatkan semua
komponen di dalam masyarakat
(partnership)
3. Kurang Pengetahuan
No Penyebab Cara Penyelesaian Masalah
1. Kurang terpaparnya siswa terhadap informasi tentang DBD.
- Pemberikan penyuluhan tentang
DBD (pencegahan dan upaya untuk
mengatasinya.
- Pelatihan cara menemukan jentik
nyamuk.
- Pembentukan siswa sadar jentik
(semantik).
2 Program UKS lebih cenderung mengarah pada tindakan kuratif: pusing, pingsan, dll.
- Kolaborasi dengan guru UKS untuk
mengarahkan siswa dalam aplikasi
tindakan preventif pembasmian
sarang nyamuk di sekolah.
4. Kesiapan untuk meningkatkan koping komunitas No Penyebab Cara Penyelesaian Masalah
1. Kurang pengetahuan kader jumantik berkaitan dengan minimnya pajanan informasi dan pelatihan.
- Pelatihan kader jumantik.
- Pemberian buku pedoman kader
![Page 14: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/14.jpg)
jumantik.
2 Struktur organisasi (beran, fungsi) dan anggaran dana yang belum jelas.
- Pelatihan manajemen program
jumantik
3.3 ANALISA DATA
3.3.1 Analisa Kesehatan Wilayah Binaan
DATA INDIKATOR
Angka Bebas Jentik (ABJ) di Desa
Sumber Sekar pada bulan Juni 2012
yaitu 83.3%
Pada tahun 2010 ditemukan 4 kasus DBD
di Dusun Klampok Bawah sementara
Pada Tahun 2012 bulan Juli ditemukan 1
kasus DBD
Standar ABJ sesuai kebijaksanaan program
P2-DBD tahun 2004 adalah 95 %
Jumlah kader jumantik di Desa Sumber
Sekar yaitu 3 orang
Kader jumantik belum terlaksana secara
sistematis
Kader jumantik belum mendapatkan
pelatihan
Standar jumlah kader jumantik yaitu 5 kader
per desa (Depkes, 1992)
Proses penggerakan masyarakat belum
terlaksana secara maksimal
Actuating merupakan usaha menggerakkan
anggota-anggota kelompok sedemikian rupa
sehingga mereka berkeinginan dan
berusaha untuk mencapai tujuan khususnya
di bidang kesehatan oleh karena para
anggota tersebut juga ingin untuk mencapai
tujuan tersebut dengan melalui berbagai
pengarahan dan motivasi
Hasil kuesioner pre test mengenai DBD
untuk SD Sumber Sekar 1 untuk nilai ≥ 70
yaitu 56/139= 40%
Hasil kuesioner pre test mengenai DBD
Seluruh siswa SD Sumber Sekar 1 dan 3
memperoleh nilai ≥ 70 yaitu 100%
![Page 15: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/15.jpg)
untuk SD Sumber Sekar 3 untuk nilai ≥ 70
yaitu 31/54= 57%
3.3.2 Analisa Data Asuhan Keperawatan
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Masih ditemukannya
jentik di vas bunga,
kaleng bekas, kolam,
dan tempat
penampungan air
kulkas
Kurangnya masyarakat
dalam menjaga
kebersihan lingkungan
Sosialisasi secara
berkelanjutan kepada
warga mengenai DBD
masih kurang
Terdapat kandang
ternak yang
berdekatan dengan
rumah
Warga kurang
memahami mengenai
DBD
Hambatan
pemeliharaan
lingkungan
Terdapatnya jentik di vas bunga, kaleng bekas,
kolam, dan tempat penampungan air kulkas
Kurangnya sosialisasi secara berkelanjutan
kepada warga mengenai DBD
Pengetahuan dan motivasi masyarakat tentang kebersihan
lingkungan terkait DBD masih kurang.
![Page 16: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/16.jpg)
2. Kurangnya
pemantauan kepada
masyarakat mengenai
tindakan pencegahan
DBD
Masyarakat melakukan
tindakan pencegahan
DBD saat kasus DBD
terjadi
Resiko rentan
perilaku
kesehatan
3. Hasil kuesioner pre
test untuk SD Sumber
Sekar 1 untuk nilai ≥
70 yaitu 56/139= 40%
Hasil kuesioner pre
test untuk SD Sumber
Sekar 3 untuk nilai ≥
70 yaitu 31/54= 57%
Kurang
Pengetahuan
4. Belum terbentuknya
struktur organisasi
yang jelas
Program yang telah
dijalankan adalah
pemantauan Angka
Kesiapan
untuk
meningkatkan
koping
komunitas
Adanya kader jumantik
Struktur organisasi, peran, dan
fungsi belum jelas
Kurangnya pelatihan
kader jumantik
Kurang terpaparnya informasi DB
Dilakukan pembagian kuesioner pre test
mengenai DBD
Hasil kuesioner pre test untuk nilai ≥ 70 yaitu
40% dan 57%
Pengetahuan siswa-siswi SD tentang DBD
rendah.
Kasus DBD terjadi lagi
Masyarakat melakukan tindakan pencegahan DBD
saat kasus DBD terjadi
Kegiatan penggerakan masyarakat kurang
maksimal
Kurangnya proses penggerakan masyarakat
mengenai DBD
![Page 17: 5 m, Poace, Swot Revisi](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082609/55cf98d5550346d03399efdd/html5/thumbnails/17.jpg)
Bebas Jentik (ABJ)
Pendokumentasian
terkait dengan daftar
nama warga yang
menderita DB dan
dokumentasi nilai ABJ
Kader jumantik kurang
mengerti mengenai
peran, tugas, dan buku
panduan jumantik
Kurang terpaparnya informasi mengenai DBD dan pelatihan
jumantik
Kurang pengetahuan
kader jumantik
Kurang efektifnya
kinerja kader jumantik