5. Laporan Remaja Putri Mulyorejo
-
Upload
rizal-firman-perdana -
Category
Documents
-
view
402 -
download
24
description
Transcript of 5. Laporan Remaja Putri Mulyorejo
-
LAPORAN PRE-DIETETIC INTERNSHIP ROTASI COMMUNITY
(PELAKSANAAN KEGIATAN NCP KOMUNITAS PADA KELOMPOK SASARAN REMAJA
PUTRI)
DI PUSKESMAS MULYOREJO KOTA MALANG
Tanggal 24 Maret s.d 5 April 2014
Oleh :
Safira Nuri Ramadhani NIM. 105070300111053
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKUKTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2014
-
151
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PERSETUJUAN PRE-DIETETICS INTERNSHIP ROTASI COMMUNITY
(PELAKSANAAN KEGIATAN NCP KOMUNITAS PADA KELOMPOK SASARAN REMAJA
PUTRI)
DI PUSKESMAS MULYOREJO KOTA MALANG
Tanggal 24 Maret s.d 5 April 2014
Oleh :
Safira Nuri Ramadhani NIM. 105070300111053
Telah mendapat persetujuan dan dipresentasikan pada :
Hari/Tanggal : Jumat, 4 April 2014
Perceptor, Community Instructure,
dr. Umar Usman Nanang Setyawan, S.Gz NIP. 19691111 199903 1 007 NIP. 19810212 201101 1 002
Community Supervisor,
Catur Saptaning W, MPH NIK. 840712 0712 0 031
-
152
3.2 NCP Komunitas
3.2.1 Interpretasi Hasil Screening (Data Primer)
Dari hasil pengolahan data primer dengan jumlah responden 20 orang, maka
didapatkan data dasar untuk penentuan masalah gizi adalah sebagai berikut:
Data Dasar Sintesa Data
Status Gizi
Status gizi berdasarkan IMT/U:
- 40% underweight
- 35% normal
- 15% overweight
- 10% obesitas
Cut Off Underweight 20%-39,9%
Prevalensi Status gizi Underweight
40% termasuk tinggi
Asupan makanan dan pola makan
Hasil Recall (single 24-h recall)
a. Energi
- Rata-rata intake remaja 1107,72 kkal
- Berdasarkan AKG per masing-masing umur,
maka 100% intake remaja putri
- 87,5% defisit berat
b. Karbohidrat
- Rata-rata intake karbohidrat remaja 162,95 gr.
Berdasarkan AKG:
Cut off:
Lebih 120%
Cukup 90-119%
Defisit ringan 80-89%
Defisit sedang 70-79%
Defisit berat
-
153
- 70% deficit berat
- 15% deficit sedang
- 10% deficit ringan
- 5% cukup
c. Lemak
- Rata-rata intake lemak remaja putri 38,06 gr.
Berdasarkan AKG:
- 75% deficit berat
- 10% deficit sedang
- 10% deficit ringan
- 5% cukup
d. Protein
- Rata-rata intake protein remaja putri 39,69 gr
Berdasarkan AKG:
- 65% deficit berat
- 25% deficit sedang
- 5% deficit ringan
- 5% cukup
Rata-Rata intake protein remaja
Putri kurang dari AKG
-
154
Hasil FFQ
a. Pola konsumsi sumber Fe
100% kurang mengkonsumsi sumber Fe
b. Konsumsi sumber vitamin C
Remaja putri memiliki intake sumber vitamin C
- 45% kurang
- 50% cukup
c. Konsumsi makanan penghambat Fe
- Terdapat 40% remaja putri yang jarang
konsumsi sumber makanan yang mengandung
zat inhibitor Fe
- Terdapat 60% remaja putri yang sering
konsumsi sumber makanan yang mengandung
Cut off:
Lebih 120%
Cukup 90-119%
Defisit ringan 80-89%
Defisit sedang 70-79%
Defisit berat 50% dikatakan tinggi
Konsumsi makanan penghambat
Fe cukup tinggi
-
155
zat inhibitor Fe
Pola Makan
a. Frekuensi makan dalam sehari)
- 45% makan 3x/hari
- 55% makan 2x/hari
b. Kebiasaan mengkonsumsi camilan
- 85% memiliki kebiasaan ngemil
- 50% sering (4-7x/minggu)
- 35% tidak sering (3x/minggu)
- 5% remaja putri mengkonsumsi makanan
camilan sepinggan
- 75% remaja putri mengkonsumsi makanan
camilan sepinggan
Sebagian besar dari remaja putri
masih memiliki kebiasaan makan
2x/hari
Cut off: >50% dikatakan tinggi
Kebiasaan mengkonsumsi camilan
pada remaja putri tergolong tinggi
-
156
Tingkat Pengetahuan Gizi
Pengetahuan remaja putri terkait zat gizi
-35% kurang pengetahuan
-60% cukup pengetahuan
-5% baik pengetahuan
Pengetahuan remaja putri terkait zat gizi tertentu (Fe
dan kalsium) terdapat 100% memiliki pengetahuan
kurang
Pengetahuan remaja putri terkait anemia terdapat
- 90% memiliki pengetahuan kurang
- 10% pengetahuan baik
Cut off: >80% dikatakan baik
Pengetahuan remaja putri terkait
zat gizi masih kurang
Pengetahuan remaja putri terkait
Fe dan kalsium kurang
Pengetahuan remaja putri terkait
anemia masih kurang
-
157
Aktivitas Fisik
- 10% memiliki aktivitas fisik sedang
- 90% memiliki aktivitas rendah
Kurangnya aktivitas fisik
Status Penyakit Infeksi (1 bulan terakhir)
Sebanyak 70% remaja putri mengaku pernah sakit
pada satu bulan terakhir
- 10% menderita diare
- 55% menderita batuk
- 70% menderita pilek
- 35% menderita demam
Sebanyak 70% kejadian penyakit
infeksi terjadi pada remaja putri
Higiene Sanitasi
Kebiasaan potong kuku
- 50% jarang (2 minggu sekali)
Cut off:
frekuensi 1x/mgg >80% dikatakan
jumlah
rendah
sedang
tinggi
-
158
- 40% sering (1 minggu sekali)
- 10% lainnya
Kebiasaan cuci tangan
- 75% kurang
- 25% baik
baik
Kebiasaan bersih diri kurang
Cut off:
>80% dikatakan baik
Kebiasaan bersih diri kurang
Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan
- 75% remaja putri di rumah saja bila sakit
- 55% menyatakan tidak puas dengan pelayanan
kesehatan
- 75% menyatakan terdapat UKS di sekolah
- 40% menyatakan tidak pernah menggunakan
fasilitas di UKS
Cut off:
Kategori pemanfaatan pelayanan
kesehatan oleh remaja putri
dikatakan baik jika prevalensi
>80%
Pemanfaatan pelayanan
kesehatan oleh remaja putri
rendah.
Akses terhadap Informasi pada Remaja Putri
-
159
85% tidak mendapatkan informasi terkait
gizidankesehatan dalam 3 bulan terakhir
Cut off:
Dikatakan baik jika akses terhadap
informasi >80%
Paparan informasi yang minim
pada remaja putri
Budaya Makan
60% remaja putri memiliki food belief
3.2.2 Interpretasi Data Sekunder
Jumlah remaja yang bersekolah baik di SMP/MTs maupun di SMA/MA
keseluruhan sebanyak 3737 orang yang termasuk di wilayah kerja Puskesmas
Mulyorejo, dengan distribusi menurut tingkat sekolah :
SMP sebanyak 1619 orang dengan jumlah sarana sekolah 4
MTs sebanyak 434 orang dengan jumlah sarana sekolah 2
SMU sebanyak 958 orang dengan jumlah sarana sekolah 4
SMK sebanyak 726 orang dengan jumlah sarana sekolah 2
Peran serta masyarakat:
Jumlah guru UKS sebanyak 71 orang
-
160
3.2.3 Problem Tree
Prevalensi penyakit
infeksi tinggi
Prevalensi Underweight
Remaja Putri Tinggi (40%)
Intake energi remaja
putri rendah
Kebiasaan Konsumsi
Makanan Ringan tinggi
Perilaku Hygiene
Remaja Putri Rendah Pemanfaatan pelayanan
kesehatan rendah
Pengetahuan mengenai gizi
dan kesehatan rendah
Intake lemak
rendah
Intake protein
rendah
Intake Karbohidrat
rendah
Pola Makan Kurang Baik pada
Remaja Putri Tinggi
Keterpaparan informasi tentang gizi
dan kesehatan rendah
-
161
3.2.4 Diagnosa Gizi Komunitas
3.2.4.1 Objective Tree
Menurunkan Prevalensi
penyakit Infeksi
Menurunkan Prevalensi
Underweight Remaja Putri
Meningkatkan Intake
Energi remaja putri
Menurunkan Kebiasaan
Konsumsi Makanan Ringan
Meningkatkan
Perilaku Hygiene
Remaja Putri
Meningkatkan
Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan
Meningkatkan Pengetahuan
Mengenai Gizi dan Kesehatan
Meningkatkan
Intake lemak
Meningkatkan
Intake protein
Meningkatkan
Intake Karbohidrat
Meningkatkan Pola Makan
Baik pada Remaja Putri
Meningkatkan Keterpaparan
Informasi tentang Gizi dan
Kesehatan
-
162
3.2.4.2 Participant Analysis
Person/
group
Categorize Charecteristics Interest, motives,
attitude
Potential
(strenght/weakness)
Implication for the
project
Remaja
putri
Pelaku - Emosi masih labil
- Mudah dipengaruhi
- Mudah menerima informasi
- Sering mengikuti perilaku yang
dilakukan temannya
- Rentan anemia defisiensi besi
- Suka makan jajanan ringan
- Jarang mengkonsumsi buah
dan sayuran
- Suka mengkonsumsi
jajanan saat istirahat
sekolah
- Lebih memilih konsumsi
snack dibandingkan
makanan utama
- Menghindari sarapan pagi
- Variasi makan kurang
- Ingin meningkatkan
prestasi sekolah
(+)
- Mudah menerima
informasi
- Mudah dipengaruhi
- Mudah diajak kerjasama
bila diberikan perhatian
(-)
- Kurangnya pengetahuan
terhadap gizi dan
kesehatan
- Emosi labil
Sebagai responden
atau sasaran utama
dari proyek sehingga
sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan
proyek
Ibu Pendukung - Penyedia makanan di rumah
- Cerewet
- Melakukan apa saja untuk
kebaikan anaknya
- Penyabar dan penyayang
- Masih percaya mitos atau
kepercayaan
- Mudah mempengaruhi anak
- Sebagai contoh pola hidup
- Ibu ingin anaknya sehat
- Ibu ingin anaknya
berprestasi di sekolah
(+)
- Penyayang dan penyabar
- Dekat dengan anak yaitu
remaja putri
- Melakukan apa saja untuk
kebaikan anaknya
(-)
- Kurang terpapar informasi
mengenai gizi dan
Sebagai pihak yang
dapat mendukung
berjalannya program
-
163
pada anak kesehatan
- Pengetahuan yang kurang
mengenai gizi dan
kesehatan
Ayah Pendukung - Pencari nafkah dalam
keluarga
- Pembuat keputusan dalam
keluarga sebagai kepala
rumah tangga
- Susah menerima informasi
baru
- Melakukan apa saja untuk
anaknya
- Sebagai contoh pola hidup
pada anak
- Ingin anaknya lebih sehat
- Ingin anknya berprestasi
di sekolah
(+)
- Penentu keputusan dalam
keluarga
- Penyedia dana
- Bertanggung jawab
terhadap keluarga
(-)
- Susah menerima informasi
baru
- Terkadang kurang
perhatian pada kondisi
anaknya karena terlalu
menyerahkan kondisi anak
pada istrinya
Sebagai pendukung
berjalannya program ini
karena ayah yang
memberikan izin anak
untuk mengikuti
program
Tenaga
kesehatan
Pelaksana
program
- Peduli
- Berkompeten
- Tegas dalam menjalankan
program
- Teliti
- Ingin daerah yang di
bawahi oleh puskesmas
tersebut derajat
kesehatannya lebih baik
(+)
- Berkompeten
- Info mengenai kesehatan
selalu terbaru
- Mengetahui profil daerah
Sebagai pelaksana
yang memegang peran
utama dalam program
ini seperti
merencanakan,
-
164
- Bertanggung jawab
- Harus selalu memperbarui info
mengenai kesehatan
- Pelaksanaan program
tergantung dana yang tersedia
- Mengetahui profil daerah
setempat
- Pendapatan sedikit namun
waktu dan tenaga yang
dibutuhkan besar
setempat
- Bertanggung jawab dan
teliti
(-)
- Terkadang kurang sabar
- Pelaksanaan program
tergantung dana yang di
didapat
- Terkadang memanipulasi
data yang kurang sesuai
dengan harapan
- Jumlahnya terkadang
terbatas karena
pendapatannya sedikit
implementasi, monev
Pemerintah
setempat
Pendukung - Perhitungan
- Sulit diajak bernegosiasi
- Penyedia dana
- Terkadang tidak mau ambil
resiko
- Mencari reward
Baik untuk pemerintahan
maupun daerahnya
(+)
- Penyedia dana
(-)
- Sulit diajak bernegosiasi
- Tidak mau ambil resiko
Sebagai pendukung
berjalannya program,
karena merupakan
penyokong dana
berjalannya program.
Teman Pendukung - Teman cerita
- Selalu ingin tahu masalah
temannya
- Baik
- Ingin membuat temanya
merasa bahagia
- Membantu
menyeleseikan masalah
(+)
- Dipercaya remaja putri
- Bisa menasehati remaja
putri
Sebagai pendukung
berjalannya program,
karena teman atau
sahabat bisa
-
165
- Mendukung temannya
- Membantu menyeleseikan
masalah
(-)
- Mengikuti keinginan remaja
putri
- Melakukan apapun yang
membuat remaja putri
senang
menyampaikan saran
kepada remaja putri
Tokoh
masyarakat
Pendukung - Dihormati oleh masyarakat
- Bijaksana
- Pengambil kebijakan sosial di
daerah tersebut
- Sebagai panutan warga
- Dapat menasehati
warganya
- Sebagai penengah
warga
- Masih percaya dengan
budaya dan adat istiadat
setempat
(+)
- Dipercaya masyarakat
- Pengambil keputusan
sosial
(-)
- Memegang budaya
setempat
- Kurang bisa menerima
informasi baru
Sebagai pendukung
berjalannya program ,
dan menyediakan
sarana prasarana
-
166
3.2.4.3 Alternative Analysis
Kriteria Pendekatan
Meningkatkan pengetahuan
tentang kebutuhan gizi
Meningkatkan perilaku hygiene
remaja putri
Kegiatan a. Edukasi tentang kebutuhan
gizi seimbang
b. Edukasi tentang pola makan
a. Edukasi cara mencuci
tangan dengan benar
b. Praktek mencuci tangan
dengan benar
Sumber
- Money
- Material
- Time
- Infrastructure
- Manpower
4
5
4
4
4
4
3
3
3
4
Kegawatan
Masalah 4 3
Sosial dan
Komunitas 3 3
Ketahanan 4 5
Kelayakan 4 4
T O T A L 36 32
Keterangan :
Skor 1 5 : terendah sampai tertinggi
-
167
3.2.4.4 Project Planning Matriks
Objective Indicator Means Of Verification Assumption
Goal
Menurunkan presentase
status gizi underweight
Menurunkan presentase status
gizi underweight dari 40 %
menjadi
-
168
3.2.5 Pelaksanaan Intervensi Gizi
3.2.5.1 Latar Belakang
Berdasarkan data primer hasil survey, memperlihatkan bahwa tingkat
pengetahuan para remaja putri terkait kebutuhan gizi dan anemia masih
rendahdisertai dengan adanya praktek pola makan yang kurang baik seperti malas
makan sehingga asupan gizi remaja putri berada di bawah AKG.
3.2.5.2 Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dan memberikan pemahaman kepada remaja
putri mengenai gizi seimbang dan anemia.
3.2.5.3 Sasaran
Sasaran edukasi gizi adalah remaja putri di Panti Asuhan Putra Harapan
Asrori.
3.2.5.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat : Panti Asuhan Putra Harapan Asrori kota Malang
Hari/tanggal : Rabu, 2 April 2014
Waktu : pkl. 14.20 14.55 WIB
3.2.5.5 Teknis Kegiatan
a. Materi
Gizi seimbang untuk remaja putri dan pola makan yang baik serta anemia
defisiensi besi (pengertian, penyebab, cara mencegah, akibat).
b. Media
Video dan poster
c. Pertanyaan pre test dan post test
Pre test dilakukan sebelum penyampaian materi, post test diberikan setelah
materi disampaikan. Berikut ini daftar pertanyaan untuk pre test dan post test:
Pengertian anemia adalah?
a. Kurang darah b.Darah rendah c. Darah tinggi
Apa penyebab anemia?
a. Stres
b. Galau
c. Menstruasi
Bagaimana cara mencegah anemia?
a. Banyak tidur
b. banyak makan lemak
c. banyak makan sayur
Sumber lemak yang paling banyak adalah?
a. Daging
-
169
b. Kulit ayam
c. Kacang-kacangan
Zat yang menghasilkan energi?
a. Karbohidrat
b. Mineral
c. Vitamin
d. Susunan Acara
Waktu Durasi Kegiatan
14.20-14.30 10 Persiapan dan pre test
14.30- 14.50 20 Pemberian materi dan tanya jawab
14.50-14.55 5 Post test dan penutupan
3.2.5.6 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Faktor Pendukung
Pihak panti asuhan sangat kooperatif
Peserta edukasi yang antusias
Tersedianya tempat edukasi yang mendukung
Faktor Penghambat
Faktor cuaca menyebabkan sasaran remaja putri tidak dapat segera pulang
untuk mengikuti edukasi, sehingga peserta edukasi hanya sebanyak 5 orang
3.2.6 Pelaksanaan Monitoring Evaluasi
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan edukasi gizi hanya sebanyak 5
orang.Kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik dan lancar, serta peserta penyuluhan
antusias selama mengikuti kegiatan ini. sebagai bahan evaluasi maka telah diadakan
pre test dan post test dengan hasil sebagai berikut :
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5
Pre test
Post test
-
170
Dari grafik terlihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang cukup
signifikan pada peserta penyuluhan, ditandai dengan meningkatnya jumlah peserta
yang dapat menjawab pada masing-masing pertanyaan (5 pertanyaan). Hal ini secara
umum menandakan bahwa kegiatan penyuluhan membawa output perubahan tingkat
pengetahuan yang signifikan pada seluruh peserta atau bisa dikatakan berhasil karena
meningkatkan pengetahuan peserta 80%.
Indikator Keberhasilan
Jumlah peserta hadir 5 remaja putri
Antusiasme peserta tinggi dibuktikan dengan ada siswa yang bertanya
Kenaikan nilai pre-post test 80%
-
171
3.3 Konseling
CATATAN ASUHAN GIZI
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDART (PAGT)
Nama : An.yazid Jenis Kelamin : laki-laki
Usia : 15 bulan Tanggal : 27 Maret 2014
Assessment Diagnosa Gizi (PES)
Intervensi Rencana Monitoring
dan Evaluasi Data Dasar Identifikasi Masalah Terapi Diet Terapi Edukasi
Antro:
TB 72 cm ; BB 6,1 kg
WAZ: -4,54
HAZ: -2,97
WHZ: -4,6
Fisik Klinis :
Susah makan
Dietary :
- 100 gr nasi, 50 gr
daging, 100 gr
sayur
- Recall:
- E: 268,4
Underweight
Stunting
Wasting
Asupan lemak (61%),
karbohidrat (41,2%)
NI 5.6.1 Asupan
lemak tidak adekuat
dihubungkan dengan
susah makan
dibuktikan dengan
Tujuan:
1. Meningkatkan
berat badan
2. Meningkatkan
intake lemak dan
karbohidrat
Syarat diet:
1. Bentuk makanan
biasa
2. Porsi makan kecil
dan sering (>3x
makan utama, 2-
3x makanan
selingan)
Tujuan:
Untuk menambah
pengetahuan ibu
terkait pola makan
yang baik
Materi:
- Taburia diberikan
tidak langsung
semua karena
akan membuat
makanan menjadi
berair, taburia
diberikan hanya 1
bungkus saat
Antropometri
- Penimbangan BB
dan pengukuran TB
secara berkala
(1x/bulan di
posyandu)
- Terjadi peningkatan
status gizi menjadi
normal
Dietary
FI 5.1 Asupan lemak
meningkat >70%
AKG melalui metode
24-H recall
-
172
- P: 15,4
- L: 9,4
- KH: 28,6
- ASI sering
- Suka makan jeruk
- Tidak suka makan
biskuit
hasil recall 61%
(defisit berat)
NI 5.8.1 Asupan
karbohidrat tidak
adekuat dihubungkan
dengan susah makan
dibuktikan dengan
hasil recall
41,1%(defisit berat)
NC. 3.1 Underweight
dihubungkan dengan
pola makan yang
salah dibuktikan
dengan WAZ -4,54
anak akan makan
- Diberikan biskuit
rasa jeruk karena
balita suka
mengkonsumsi
jeruk
- Dipertahankan ASI
dan susu yang
sudah diberikan
puskesmas
- Pola makan yang
baik dan variasi
makanan
Waktu: 15 menit
Tempat: Poli gizi
puskesmas
Mulyorejo
Metode: Konseling
FI 5.3 Asupan
KHmeningkat >70%
AKG melalui metode
24-H recall
-
173
CATATAN ASUHAN GIZI
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDART (PAGT)
Nama : An.Fairuz Jenis Kelamin : laki-laki
Usia : 18 bulan Tanggal : 1 April 2014
Assessment Diagnosa Gizi
(PES)
Intervensi Rencana Monitoring
dan Evaluasi Data Dasar Identifikasi Masalah Terapi Diet Terapi Edukasi
Fisik Klinis :
Berat badan sering
turun, aktivitas tinggi
Dietary :
Anak tidak mau
makan nasi dan lauk
kuah, hanya mau
bubur SUN dan lauk
ceker.
Anak susah makan
Anak pilih-pilih
makanan
NB 1.5 pola makan
yang salah
dihubungkan dengan
kurangnya
pengetahuan tentang
makanan dan gizi
ditandai dengan tidak
mau makan nasi dan
hanya mau lauk
tertentu
Tujuan:
1. Meningkatkan
berat badan
2. Meningkatkan
intake lemak dan
karbohidrat
Syarat diet:
1. Bentuk makanan
biasa
2. Porsi makan kecil
dan sering (>3x
makan utama, 2-
3x makanan
selingan)
Tujuan:
1. Untuk menambah
pengetahuan ibu
terkait pentingnya
pengenalan
makanan anak
sejak dini
2. Untuk memberikan
tips menyiasati
anak yang susah
makan dengan
variasi pengolahan
3. Untuk menambah
pengetahuan ibu
pentingnya nasi
4. Memberikan
Pemantauan berat
badan 1 bulan sekali
-
174
penjelasan
terhadap ibu
mengapa berat
badan sering turun
Materi:
1. Menjelaskan
kebutuhan gizi
untuk balita
2. tips untuk balita
yang tidak mau
makan, yaitu:
makanan diberikan
porsi kecil tetapi
sering atau balita
disuapi sambil
diajak bermain.
Dan diberikan lauk
kering tetapi selain
ceker, seperti
dibuatkan abon
daging.
3. Anak harus
-
175
dikenalkan
berbagai macam
jenis makanan
sejak dini agar
balita tidak susah
makan di kemudian
hari
4. Nasi tetap harus
diberikan kepada
anak
5. Berat badan sering
turun karena
aktivitas anak yang
banyak tetapi
makan hanya
sedikit.
Waktu: 15 menit
Tempat: Poli gizi
puskesmas Mulyorejo
Metode: Konseling
-
176
3.4 Kegiatan Lain
a. Posyandu
Mengikuti kegiatan posyandu bersama kader dan petugas puskesmas. Kegiatan
pada posyandu terdiri dari penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan,
pembagian PMT, dan konseling gizi.
-
177
LAMPIRAN
a. Konseling
b. Edukasi di Panti Asuhan Putra Harapan Asrori
-
178
c. Media edukasi