5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
-
Upload
sabrina-fitria -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 1/32
39
KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADIS
DALAM ISLAM
Pengkajian hadis adalah penting dan
tetap aktual, sebab kedudukannya dalam
Islam sangat penting. Hadis sebagai sumber
ajaran Islam yang kedua, setelah al-Qur'an.
Sumber ajaran yang dimaksud meliputisebagai sumber ajaran akidah, ibadah,
akhlak, dakwah, pendidikan dan peradaban.
Bagaimana mengidolakan dan meneladani
Rasululllah SAW. dalam hidup dan kehidupan
ini tentu berdasar pada pengetahuan hadis
Nabi SAW.1 Kedudukan hadis dalam Islam
yang sangat penting ini didasarkan pada
kedudukan Nabi SAW. yang diberi
rekomendasi dan otoritas oleh Allah. Misalnya
Allah membahasakan keberadaan Nabi Saw.
sebagai li tukhrija an-Nâs min azh-Zhulumâti
ilâ an-Nûr (Allah mengutus Nabi SAW. untuk
mengeluarkan manusia dari alam kegelapanmenuju alam terang benderang). (QS.
1Syekh Yusuf al-Qaradhawi menulis
sebuah buku berjudul as-Sunnah Mashdar li al-Hadharah (Hadis Sebagai Sumber Peradaban).Dalam buku ini diuraikan dengan sistematismengenai kedudukan hadis yang penting
terutama pada bidang ilmu pengetahuan danperadaban. Demikian juga dalam masalah hukum,Dr. Mustafa as-Siba’i juga menulis buku as-Sunnah wa Makanatuha fi at-Tasyri’i al-Islami.
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 2/32
40
Ibrahim/14: 1). Latahdi ilâ Shirâth al-
Mustaqîm (untuk memberi petunjuk menuju
pada jalan Shirat al-Mustaqim). (QS. Asy-Sura/42: 52). Li Tubayyina li an-Nâs ma
Nuzzila Ilaihim (untuk menjelaskan kepada
manusia apa yang diturunkan kepada
mereka). (QS. An-Nahl/16: 44). Li Tubayyina
lahum al-Ladzi ikhtalafû fihi (untuk
menjelaskan kepada manusia apa yang
mereka perselisihkan). (QS. An-Nahl/16: 64).Li Tahkuma baina an-Nasi bimâ Arâka Allah
(untuk mengadili di antara manusia dengan
apa yang telah diwahyukan Allah). (QS. An-
Nisa’/4: 105), dan redaksi lainnya. Selain
dengan ungkapan tersebut, Allah
menegaskan eksistensi hadis, dengan firman-
Nya:
ما و ه ذو خمم ف ل مس ر ك تمما ما آ و ن فا ع ك ا ن
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka
terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu
maka tinggalkanlah. (QS. Al-Hasyr [59]: 7.(
Al-Qur'an sebagai sumber pertama dan
utama membutuhkan penjelasan mengenai
isi kandungannya dari hadis. Bahkan para
ulama hadis seringkali menyatakan bahwa al-
Qur'an lebih banyak membutuhkan hadis,
daripada hadis membutuhkan al-Qur'an,sebab bahasa al-Qur'an banyak bersifat
umum dan global sehingga sulit dipahami
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 3/32
41
kecuali setelah ada penjelasannya dari hadis
Nabi SAW. Oleh karena itu, salah satu syarat
mutlak yang harus dipenuhi bagi merekayang ingin menafsirkan al-Qur'an ialah harus
tahu dan mengerti hadis dan ilmu hadis serta
sejarah perjalanan kehidupan Nabi SAW.
Allah SWT. menegaskan keberadaan Nabi
SAW. sebagai penjelas dan penafsir al-
Qur’an.
مما ب يمم ر ك مم ذ ي إ ا ز ن أ و ي إ ل ن ز ا
Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur'an, agar
kamu (Muhammad) menjelaskan kepada
umat manusia apa yang telah diturunkan
kepada mereka). (QS. An-Nahl/16: 44.(
Aisyah isteri Rasulullah SAW. pernah
ditanya oleh Sa`ad ibn Hisyam: "Bagaimana
akhlak Rasulullah SAW.? Beliau menjawab:
رآ ق ق كا
"Akhlak Rasulullah SAW. adalah al-Qur'an". (HR. Ahmad dari Aisyah).2
Ayat dan hadis tersebut mengandung
arti bahwa penjelasan secara konkrit
mengenai isi kandungan al-Qur'an salah
satunya ada pada hadis. Hadis Nabi SAW.
baik berupa sabda, perbuatan, taqrir, atau
2 Musnad al-Imâm Ahmad ibn Hambal Hadis No.24080.
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 4/32
42
pun hal ihwal kepribadian Nabi SAW. Dalam
hadis lain bersumber dari Ibnu Abbas, Nabi
SAW. bersabda ketika haji Wada':
كمم ر ت د مم إنمم مما امم أ مما ممض ت م ف م ص ع إ ا ي ف ى مم ب ي ن ة س و ا ك :د أ
س و ي ع Wahai sekalian manusia, sesungguhnyaaku telah tinggalkan kepada kalian, jika
berpegang teguh pada keduanya
niscaya tidak akan sesat selamanya,
yaitu Kitab Allah (al-Qur'an) dan Sunnah
Nabi SAW. (HR. Hakim).
Imam Malik, Al-Baihaqy dan Ibnu Abdil Bar juga meriwayatkan hadis yang semakna dengan
hadis riwayat Hakim di atas dengan susunan
redaksi agak berbeda, namun maksudnya sama.
Dengan demikian, posisi hadis dalam Islam sangat
signifikan dan urgen.
Fungsi Hadis dalam Kaitannyadengan Al-Qur’an
Kedudukan hadis dalam Islam sangat
penting sebagaimana disebutkan di atas. Hal ini
semakin jelas dilihat dari kedudukan Nabi SAW.
sebagai penjelas atau penafsir al-Qur'an. AllahSWT. sendiri menegaskan dalam al-Qur'an.
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 5/32
43
مما ب يمم ر ك مم ذ ي إ ا ز ن أ و
ي إ ل ن ز Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur'an, agarا
kamu (Muhammad) menjelaskan kepada
umat manusia apa yang telah diturunkan
kepada mereka). (QS. An-Nahl [16]: 44.(
Namun demikian, bukan berarti bahwa
semua ayat al-Qur’an tidak jelas kecuali adapenafsirannya dari hadis, sebab ayat-ayat al-
Qur’an dilihat dari sisi tafsir terdiri atas beberapa
macam, sebagaimana dipetakan oleh Ibnu Abbas
(68 H/687 M), yaitu ada empat macam; 1. ayat-
ayat yang (hampir) semua orang tahu maksudnya.
2. ayat-ayat yang tidak diketahui maksudnya
kecuali ahli bahasa arab, 3. ayat-ayat yang tidakdiketahui maksudnya kecuali ijtihad para ulama, 4.
ayat-ayat yang tidak diketahui maksudnya kecuali
Allah.
Ada ayat yang hampir semua orang tahu
tanpa perlu tafsir, misalnya ayat:
ر د ء ش ك ى ع إSesungguhnya Allah maha kuasa atas
segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah [2]: 20)
Semua orang tahu bahwa Allah maha kuasa
atas segala sesuatu. Ayat seperti ini dapat
dipahami melalui terjemahannya saja. Berbeda
dengan ayat-ayat umumnya yang terkadang lain
yang disebutkan, namun lain pula yang
dimaksudkan. Inilah yang kemudian perlunya
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 6/32
44
tafsir, baik tafsir dengan pendekatan bahasa Arab
atau pun ijtihad para ulama. Misalnya:
ق ش د أ ة وFitnah lebih keras bahayanya dari
pembunuhan. (QS. Al-Baqarah [2]: 191
Kata "fitnah" dalam ayat ini tidak seperti
yang dipahami menurut bahasa Indonesia. Kalau
ada orang yang mencemarkan nama baiknya,membuat gosip, membohongi, disebut fitnah. Para
ulama tafsir dalam kitab-kitab tafsirnya3
menyebutkan bahwa yang dimaksud kata fitnah
dalam ayat tersebut adalah syirik. Syirik lebih
berbahaya daripada membunuh. Dengan syirik
akan menghapus semua amal baik yang pernah
dilkukan, bahkan dengan tegas Allah berfirman:
ر أ ر غ إء ا و ا ر غ و
Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapayang dikehendaki-Nya. (QS. An-Nisa’ [4]: 48).
Allah mengampuni dosa-dosa yang lain,
sedang syirik tidak diampuni). Itulah yang
dimaksud besar bahayanya.
3 Jalalauddin as-Suyuthi dan Jalaluddin al-Mahalli,Tafsir al-Jalâlayn, Bandung: al-Ma’arif, t.th. Juz I h. ; al-
Qurthubi, al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an,
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 7/32
45
Dengan demikian, ayat-ayat yang tidak
diketahui kecuali atas bantuan informasi yang
disampaikan para ulama dan pendekatan bahasaArab yang sangat menentukan penjelasan al-
Qur’an itu. Dalam konteks inilah kemudian
keberadaan hadis yang banyak diketahui para
ulama yang menjelaskan maksud al-Qur’an
tersebut. Para ulama telah merumuskan secara
rinci dan jelas bahwa fungsi hadis Nabi SAW.
terhadap al-Qur’an, di antaranya adalah:
Pertama, bayân at-ta'kîd , yakni hadis
berfungsi sebagai penjelasan yang bersifat
menguatkan, menekankan, atau mempertegas
apa yang terdapat dalam al-Qur'an. Misalnya hadis
yang bersumber dari Tsauban bahwa Nabi SAW.
bersabda:
ث ث أ ف ي س ن إ و ت ا نا أ و ب ن ن أ ع ز ك ذ ك
د ب ن ب يي (ذر هو)Sesungguhnya akan ada nanti di kalangan
umatku 30-an orang pendusta semuanyamengaku sebagai nabi, padahal aku adalah
penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.
(HR. Tirmidzi).
Hadis ini memperjelas dan menegaskan apa
yang sudah difirmankan Allah dalam al-Qur’an
bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah nabi
terakhir, dan tidak ada lagi nabi sesudahnya.
Dalam al-Qur’an, Allah berfirman:
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 8/32
46
جا د ح أ ا أ د كا ا
ب يي ت ا و ل س Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapakو
dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi
dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi.
(QS. Al-Ahzab [33]: 40).
Hadis dan ayat tersebut sama-sama
menjelaskan tentang Nabi Muhammad SAW.sebagai nabi terakhir, tidak ada lagi nabi
sesudahnya. Keberadaan hadis tersebut
mempertegas apa yang sudah disebutkan dalam
al-Qur’an. Kalau sudah ada penafsiran dan
penegasan dari hadis Nabi SAW. seperti ini, maka
kalimat “ ب يي ت ا ” (penutup para nabi)
dalam ayat tersebut tidak perlu lagi ditafsirdengan analisis kebahasaan dan segala macam
interpretasi. Apalagi kalau hal ini sudah menjadi
ijma’ (kesepakatan para ulama). Itulah sebabnya,
bagi mereka yang ingin menafsirkan al-Qur’an
harus mengerti hadis dan ilmu hadis.
Dikhawatirkan ayat yang sudah dijelaskan oleh
hadis dengan sangat jelas tapi masih diutak atik
dengan berbagai macam analisis. Apalagi kalau
hanya sekedar untuk mencari pembenaran, bukan
mencari kebenaran.
Contoh lainnya, hadis yang diriwayatkan
dari Abu Hurairah, Nabi SAW. bersabda:
ف ض ف ل ا كا نا ص ر ق
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 9/32
47
Barangsiapa yang mempunyai harta
kekayaan, tapi tidak berkorban, maka
janganlah mendekati tempat shalat kami.(HR. Hakim).
Hadis ini mempertegas perintah berkorban
dalam al-Qur’an.
ر( ث ا ي ط ع أ نا ص 1 إ ف (
ر ن و ر Sesungguhnya Kami telah memberikan
kepadamu ni`mat yang banyak. Maka dirikanlah
shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. (QS. Al-
Kautsar [108]: 1-2).
Demikian juga hadis yang diriwayatkan dari
Ibnu Umar, katanya:
ى ق ة س ي أ ة ي ا ىف ن ر ع و س أ
ى- ى ب ه ر ف س ف . ا أ ر ي خ أ -سو يع
(ذر هو)”Ghaylan ibn Salamah ats-Tsaqafi masuk
Islam dan ia memiliki 10 orang isteri pada masa
jahiliyah, semuanya ikut masuk Islam bersamanya.
Maka Nabi SAW. menyuruhnya memilih empat di
antaranya. (HR. Tirmidzi).
Hadis ini mempertegas maksud ayat berikutini mengenai batas maksimal poligami, yakni
empat orang isteri.
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 10/32
48
أ إ فو ط ق ت ا
ا
ا ن فا ى ا ي
ا و ث و ى ء ا Dan jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim
(bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga
atau empat. (QS. An-Nisa’, 4: 3).
Dengan penegasan hadis tersebut, maka
pendapat yang mengatakan boleh kawin sampai
sembilan orang isteri, dengan alasan ayat tersebut
2 + 3 + 5 = 9 adalah terbantah dan tertolak.
Demikian juga hadis yang bersumber dari Abu
Hurairah, bahwa Nabi SAW. bersabda:
إ ك د ح أ ب ق ى ح د ح أ
Allah tidak menerima shalat seseorang di
antara kalian kalau berhadats4 sampai ia
berwudhu. (HR.Bukhari).
Hadis ini menegaskan bahwa shalat
seseorang tidak sah kecuali ia berwudhu.
4 Berhadats, maksudnya dalam keadaan tidaksuci secara maknawiyah, seperti belum ada wudhunya.Hadats ada dua macam; hadats kecil dan hadats besar.Hadats kecil dapat dibersihkan dengan cara wudhu atau
tayammum, sedangkan hadats besar, misalnya dalamkeadaan junub atau haidh, dapat dibersihkan dengancara mandi atau pun tayammum dengan syarat-syarat
tertentu.
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 11/32
49
Maksudnya, wudhu merupakan syarat sahnya
shalat. Hadis ini mempertegas kembali apa yang
disebutkan ayat al-Qur’an.
ى إ إ ء ذ ا أ ا د أ و ج و فا ص س ءو ر و ف ر ى إ
ي ب ى إ ج أ و Hai orang-orang yang beriman, apabila kamuhendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki. (QS. Al-
Maidah [5]: 6).
Ayat ini memuat tentang dasar hukumbahwa syarat sah shalat ialah harus berwudhu
terlebih dahulu. Ketetapan hukum dalam ayat ini
tentang wudhu sebagai syarat sahnya shalat
dipertegas lagi oleh hadis tersebut di atas.
Kedua, Bayân at-tafsîr , yakni hadis
berfungsi menjelaskan maksud kandungan ayat al-
Qur'an. Penjelasan atau tafsir Nabi SAW. terhadap
al-Qur’an terkadang hanya bersifat contoh saja
sehingga tidak membatasi dan membakukan
sebagaimana yang tertulis dalam hadis itu.
Misalnya ketika Nabi SAW. menafsirkan ayat siapa
yang dimaksud mereka yang dimurkai dan mereka
yang sesat dalam ayat
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 12/32
50
ر ي ي ع ن أ ذ ر
ي ضا و ي
ع ض غ
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau
anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula
jalan) mereka yang sesat. (QS. Al-Fatihah: 7).
Hadis Nabi SAW. menjelaskan bahwa yang
dimaksud mereka yang dimurkai ( ض غ )adalah orang-orang Yahudi, dan mereka yang
sesat ( ضاي ) adalah orang Nasrani. (HR.
Tirmidzi).
Orang-orang Yahudi dimurkai oleh Allah
salah satunya disebabkan karena mereka
mengetahui kebenaran, tapi mereka menolakkebenaran itu. Demikian juga, orang-orang nasrani
dikategorikan sesat juga disebabkan antara lain
karena mereka mempunyai ilmu pengetahuan,
namun ilmu pengetahuannya tidak mampu
mengantarkan dirinya kepada kebenaran itu,
bahkan justru semakin membuatnya jauh dari
kebenaran. Hadis Nabi SAW. tersebut, tidakmembatasi dan membakukan bahwa hanya orang-
orang Yahudi dan Nasrani saja yang tergolong al-
Maghdhûb dan adh-Dhâllîn dalam surat al-Fatihah,
namun hadis nabi SAW. tersebut menyebutkan
sebagai contoh saja, sehingga siapa pun yang
memiliki sifat dan karakter dasar yang sama
dengan yang dimiliki orang-orang yahudi dan
Nasrani sebagaimana disebutkan di atas, maka
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 13/32
51
boleh jadi mereka juga tergolong dari al-
maghdhub dan adh-Dhallin.5
Penjelasan hadis terhadap al-Qur’an yang
disebut sebagai bayân at-tafsir , oleh para ulama
merumuskannya dalam tiga macam bentuk:
a) Bayân at-tafshîl yakni penjelasan hadis
yang merinci maksud ayat al-Qur’an yang bersifat
mujmal (global). Misalnya ayat
ص ي أ و Dan dirikanlah shalat. (QS. Al-Baqarah [2]:
43.(
Ayat ini memerintahkan shalat, namun
tidak jelas bagaimana cara pelaksanaannya. Hadis
Nabi SAW. yang menjelaskan secara rincimengenai cara pelaksanaannya, sebagaimana
dalam hadis yang bersumber dari Abu Hurairah
Radhiyallahu 'anhu, ia menerangkan:
ل س و د ج أف جا س و ي ع ى
ف ء جا ث ى ص ف د ة ي ح نا ى ل س ل قا ف ي ع ج ي ع و س و ي ع
ث ى ص ف ج ر ف ص ت ن ف ص ف
5 Penafsiran mengenai dua golongan ini al-Maghdhûb dan adh-Dhâllîn dapat dilihat dalam Tafsir al-Marâghi karya Syekh Ahmad Mustafa al-Maragi dan
Tafsir al-Mishbah karya Prof. DR. M. Quraish Shihab.
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 14/32
52
ي ع و ل قا ف ف ء جا
ف ل قا ف ص ت
ن ف ص ف ج افا ع ا د ف و أ ة ي ن ا ى إ إ ل قا ف ل س
ب ق س ث ء ب س ف ص ر ي ت ا أ ر ث ر ب ف ة ب ق
ئ ط ت ى ح ك
ث رآ ق
ث ا ا ت ى ح ف ث ا ك ف ث د ج سا ئ ط ت ى ح د س ى ح د س ث ا جا ئ ط ت ى ح
ئ ط ت ى ح ف ث د ج سا ئ ط ت ا ك ت ف ف ث ا جا
(اخب)52207(Bahwa ada seorang laki-laki masuk ke masjid,
dan Rasulullah SAW. sedang duduk di salah
satu pojok masjid. Lalu orang tersebut shalat.
Setelah shalat, ia datang kepada Nabi SAW.
dan mengucapkan salam kepadanya. Beliau
menjawab salamnya wa 'alaikassalam.Ulangilah shalat Anda! Anda belum shalat.
Setelah sampai tiga kali berulang, akhirnya
orang itu berkata: "Wahai Rasulullah, ajarilah
aku tentang cara shalat. Rasulullah SAW.
mengajarkan, kalau Anda hendak shalat
sempurnakanlah wudhumu, lalu
menghadaplah kiblat, dan bertakbir ihramlah,kemudian bacalah ayat al-Qur'an yang
mudah bagimu. Kemudian ruku'lah hingga
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 15/32
53
tenang, lalu bangkitlah dari ruku' hingga
berdiri tegak lurus. Seterusnya sujudlah
hingga tenang, kemudian bangkit dari sujudhingga tenang. Laksanakanlah yang demikian
itu semuanya dalam shalatmu. (HR. Bukhari).
Demikian juga, dalam al-Qur'an Allah
berfirman:
ي
ؤ
ى ع
ن كا
ص
إات ا ا ك
Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban
yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman. (QS. An-Nisa' [4]: 103).
Waktu-waktu yang ditentukan itu, kapan?
Hadis Nabi SAW. yang menguraikan secara rincitentang waktu shalat shubuh, dhuhur, ashar,
maghrib, dan Isya. Sebagaimana dalam hadis yang
bersumber dari Abdullah bin 'Amr, bahwa Nabi
SAW. bersabda:
إ ر ظ و
ر ض ا ط ك ج ر كا ر و ص ت ا ر ص و و ر ص ا ر غ و و
ى إ ء ا و و غ و و س و ي ص ن
ط
ت
ا ر
ب ص ف ف
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 16/32
54
ن ر ي ط ت ا ن ف ص ع
طا ي Waktu shalat dhuhur ialah ketika matahariش
sudah tergelincir sampai baying-bayangseseorang itu sama panjang denganbadannya, yakni sebelum masuk waktuashar. Waktu ashar ialah sampai mataharibelum lagi kuning cahayanya. Waktu shalatmaghrib ialah selama syafaq awan merahbelum lagi lenyap. Waktu shalat isya sampaitengah malam kedua, sedang waktu shalatsubuh ialah mulai terbit fajar sampaiterbitnya matahari, kalau matahari telahterbit, maka hentikanlah shalat karena iaterbit di antara dua tanduk setan. (HR.Muslim).
Dalam al-Qur'an, Allah berfirman:
ي ب ح ا ى ع و بي س ي إ طا س
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan keBaitullah. (QS. Ali 'Imran [3]: 97).
ر و ت أ و Dan sempurnakanlah ibadah haji dan
`umrah karena Allah. (QS. Al-Baqarah: 196).
Kedua ayat tersebut menerangkan
mengenai kewajiban bagi umat Islam yang mampu
melaksanakan ibadah haji. Hanya saja batas
kewajiban bagi mereka yang mampu, bagaimana
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 17/32
55
kalau ada udzur, dan atau menggantikan haji
orang tua, tidak ada penjelasannya dalam ayat al-
Qur’an. Maka di sinilah keberadaan hadis NabiSAW. menjelaskan secara rinci. Sebagaimana
diriwayatkan dari Abu Hurairah, katanya
Rasulullah SAW. menceramahi kami. Beliau
bersabda:
ي ع ر ف د ا ا أ
ل س ا عا ك أ ج ل قا ف لف قا ف ثا ث ا ا ى ح ف س و ي ع ى ل س
ط س ا و ب ج ن Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya Allahmewajibkan atas kalian ibadah haji, makalaksanakanlah ibadah haji. Lalu seorang laki-laki bertanya wahai Rasulullah: "Apakahkewajiban itu setiap tahun? Beliau diamsehingga orang tersebut mengulangipertanyaannya sampai tiga kali. RasulullahSAW. menjawab: "Seandainya aku menjawab"ya", maka wajiblah setiap tahun dan kalian
tidak akan mampu melaksanakannya. (HR.Muslim).
Hadis ini memperjelas bahwa kewajiban haji
hanya sekali dalam setahun. Demikian juga dalam
riwayat dari Ibnu Abbas, ia mengetakan:
ى إ ء جا ة ي ج أ ر أ
قا ف س و ي ع ى ب ى ح ت ف ت أ ذ ن أ إ
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 18/32
56
ا ع ح ن ل ا ا ع ح ف أ ت ا
ك أ
أ
ىع كا
أ أ
ء ا ف ا ح أ اف ض ة ي اBahwa seorang perempuan dari Juhainahdatang kepada Nabi SAW. bertanya: "Ibukutelah bernadzar untuk melaksanakan haji,namun belum sempat melaksanakannya iameninggal, apakah aku boleh
menghajikannya? Nabi SAW. menjawb: "Ya,hajikanlah dia. Bagaimana pendapatmu,seandainya ibumu berhutang kepada oranglain, apakah engkau harus membayarnya?Bayarlah hutangnya kepada Allah. Hutangkepada Allah jauh lebih wajib dibayar. (HR.Bukhari).
أ ر أ ض ر ع بي ك ي ش أ إ ل س ا ا و ف ة ض ر ف ي ع
ه ر ي ر ى ع أ طي س و ي ع ى ب ل قا ف
ع Diriwayatkan dari al-Fadhl bahwa seorangف
perempuan dari Khats'am bertanya kepada
Rasulullah SAW.: "Wahai Rasulullah, ayahku
sudah lanjut usia dan wajib haji, namun tidak
sanggup duduk di atas kendaraan unta. Nabi
SAW. menjawab: "Hajikanlah dia". (HR.
Muslim).
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 19/32
57
Hadis ini menjelaskan bahwa bagi orang
yang sudah wajib haji, namun tak dapat
melaksanakannya karena ada udzur, maka bolehdihajikan ahli warisnya.
Demikian pula ayat:
كا ز ت وآ Dan tunaikanlah zakat. (QS. Al-Baqarah:
43).Khusus zakat fitrah mengenai subyek dan
obyek, siapa yang wajib mengeluarkan dan apa
yang harus dikeluarkan tidak dijelaskan dalam
ayat al-Qur'an tersebut. Hadis Nabi SAW. yang
menguraikannya secara rinci, sebagaimana
diriwayatkan dari Ibnu Umar, katanya:
ي ع ى ل س ر ف و أ ر ت عا ا ر ط كا س و
ر و د ب ى ع ر ي ش عا ا ر بي و ر غي ص و ى ن و ر ك ذ و
ب ؤ ت أ
ا ر أ
و ي
) ص ى إ ا رو (يع
Rasulullah SAW. mewajibkan zakat fitrah
berupa satu sha' kurma atau satu sha'
anggur bagi umat Islam; budak, merdeka,
laki-laki, perempuan, anak-anak dan orangtua yang sudah lanjut usia. Beliau
memerintahkan mengeluarkannya sebelum
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 20/32
58
berangkat pergi shalat id. (HR. Sepakat
Bukhari dan Muslim).
b) Bayân at-taqyîd , yakni fungsi hadis
sebagai penjelasan yang bersifat membatasi
pengertian ayat al-Qur'an yang mutlak, misalnya
ayat:
ط فا ة ا و ا و
ا د أ
Pencuri Laki-laki dan perempuan, potonglah
tangan keduanya. (QS. Al-Maidah [5]: 38).
Kata ”Pencuri” dalam ayat tersebut bersifat
mutlak. Pencuri macam apa? Barang curian apa
yang menyebabkan boleh diberlakukan hukum
potong tangan. Apakah orang mencuri hand phoneyang nilai harganya hanya Rp. 500.000 sudah
harus dipotong tangannya? Demikian juga kata
”tangan”, batasannya sampai dimana?
Kemutlakan yang disebutkan dalam ayat tersebut
akan dibatasi oleh adanya penjelasan hadis baik
berupa perbuatan Nabi SAW. maupun ucapannya.
Misalnya Rasulullah SAW. menjelaskan.
ا ف إ ط د ع صا ف
Potong tangan tidak berlaku, kecuali bagi
orang yang mencuri senilai seperempat dinar
atau lebih. (HR. Bukhari dan Muslim).
Penjelasan hadis ini membatasi bahwa
hukum potong tangan akan berlaku apabila
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 21/32
59
barang yang dicuri itu sudah sampai pada batasan
1/4 dinar atau lebih. Dalam kajian hukum fikih,
terdapat beberapa riwayat yang dijadikan dasarhukum oleh para ulama dalam menentukan
batasan minimal harta yang dicuri. Selain yang
disebutkan dalam hadis tersebut, yakni ¼ Dinar,
ada juga yang menyebutnya batasannya adalah
senishab harta yang dizakati, yakni 85 gram emas.
Demikian juga batasan tangan yangdipotong dijelaskan melalui perbuatan Nabi SAW.
Batasan hukum potong tangan pada pergelangan.
Dalam al-Qur'an, Allah berfirman:
و أ ا ت ة ي و د … sesudah dipenuhi wasiat yang dibuatnya
atau sesudah dibayar hutangnya … (QS. An-Nisa'[4]: 12).
Dalam ayat ini tidak ada batasan maksimal
berapa jumlah harta yang boleh diwasiatkan.
Hadis Nabi SAW. yang menjelaskan batasan
maksimalnya, sebagaimana hadis yang
diriwayatkan dari Sa'ad bin Abi Waqqash, ketikameminta kepada Nabi SAW. agar diizinkan
berwasiat 2/3 harta warisannya. Nabi SAW.
menolak permintaan Sa'ad. Kemudian minta izin
lagi 1/2 saja diwasiatkan, beliau pun tetap
menolak. Kemudian Sa'ad minta izin lagi hanya 1/3
hartanya akan diwasiatkan. Nabi SAW. menyetujui
dan bersabda:
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 22/32
60
ث و د ت أ ر ي ك و
ة عا ع د ت أ
ر ي ء يا أ
د أ ف ا
Sepertiga saja, sepertiga sudah banyak,
engkau meninggalkan ahli warismu dalam
keadaan kaya itu lebih baik dari pada engkau
meninggalkan mereka dalam keadaan miskin
yang akan menjadi beban dan tanggungan
orang lain.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi,
Nasai, dan Ahmad dari Sa’ad ibn Abi
Waqqas).
Berdasarkan hadis ini para ulama
menetapkan batasan maksimal harta yang dapat
diwasiatkan adalah sepertiganya.
c) Bayân at-takhshish, yakni hadis berfungsi
sebagai penjelasan yang bersifat mengkhususkan
ayat al-Qur’an yang bersifat umum. Misalnya ayat:
مما ف ر غمم و ر مم ومم ج و ف ت
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat,maka ke manapun kamu menghadap di
situlah wajah Allah. (QS. Al-Baqarah [2]: 115).
Secara tekstual ayat ini adalah bersifat
umum. Kalau dipahami secara umum dari tekstual
redaksinya, maka shalat menghadap ke arah
mana saja hukumnya boleh. Pemahaman danpenerapan hukum seperti ini adalah sangat keliru,
sebab salah satu syarat sahnya shalat adalah
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 23/32
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 24/32
62
Tidak ada shalat bagi orang yang tidak
membaca surat al-Fatihah. (HR. Bukhari dan
Muslim dari 'Ubbadah bin ash-Shamit).
Mayoritas ulama memahami kalimat "tidak
ada shalat, maksudnya tidak sah". Oleh karena itu,
hadis ini dijadikan dasar penetapan bahwa
membaca al-Fatihah merupakan rukun shalat.
Dalam hubungannya dengan al-Qur'an, hadis ini
sebagai penjelasan yang bersifat khusus danmembatasi keumuman ayat berikut:
س فا ء ر ق ر إ و ح ر ت ص ن أ و
Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka
dengarkanlah baik-baik, dan diamlah
perhatikanlah dengan tenang agar kamu
mendapat rahmat. (QS. Al-A'raf [7]: 204).
Ayat ini menegaskan bahwa siapa saja yang
mendengar bacaan al-Qur'an harus
mendengarkannya dan diam, kecuali orang yang
sedang shalat, ia boleh membaca surat al-Fatihah.
Pengecualian ini didasarkan pada hadis riwayatBukhari dan Muslim di atas.
Dalam al-Qur'an Allah berfirman:
ي ؤ ى ع ن كا ص إتا ا ا ك
Sesungguhnya shalat itu adalah kewajibanyang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman. (QS. An-Nisa' [4]: 103).
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 25/32
63
Ayat ini dengan tegas bahwa waktu shalat
sudah ditentukan. Shalat subuh dilaksanakan pada
waktu subuh. Shalat dhuhur dilaksanakan padadhuhur. Shalat ashar dilaksanakan pada waktu
ashar. Shalat magrib dilaksanakan pada waktu
maghrib, dan shalat isya dilaksanakan pada waktu
isya. Hadis Nabi SAW. menjelaskan bahwa ada
waktu-waktu tertentu boleh dijamak, maksudnya
dua waktu shalat digabung menjadi satu.
Misalnya, shalat Ashar dilakukan pada waktudhuhur. Shalat dhuhur dilaksanakan pada waktu
ashar. shalat isya dilaksanakan pada waktu
maghrib. Penjelasan hadis tentang hal ini
merupakan pengecualian dan pembatasan
terhadap ayat tersebut di atas. Diriwayatkan dari
Anas bin Malik, katanya:
ي ع ى ل س كا ز ت أ ب ت إ س و
ر ص و ى إ ر ظ ر أ ف ا ي ف ل ز ن ث
ر ظ ى
ت ر أ
ب ك ث
Rasulullah SAW. apabila hendak berangkat
sebelum matahari condong ke barat
(sebelum masuk waktu dhuhur) beliau
menunda shalat dhuhur ke waktu shalat
ashar. Kemudian beliau berhenti dari
perjalananya dan menggabungkan
pelaksanaan shalat dhuhur dan ashar.
Apabila matahari sudah condong ke barat
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 26/32
64
(waktu dhuhur sudah masuk) sebelum
berangkat, beliau shalat dhuhur kemudian
naik atas kendaraan lalu berangkat. (HR.Bukhari).
Contoh lain lagi, misalnya dalam al-Qur'an,
Allah berfirman:
ر ك ذ ك و أ ف ي
ي ي ن
ح Allah mensyariatkan bagimu tentang
(pembagian harta warisan) untuk anak-
anakmu. Yaitu: bagian seorang anak lelaki
sama dengan bagian dua orang anak
perempuan. (QS. An-Nisa' [4]: 11).
Ayat ini bersifat umum bahwa anak akanmewarisi harta orang tuanya. Demikian juga
sebaliknya, orang tuanya akan mewarisi anaknya.
Namun, hadis Nabi SAW. mengkhususkan atau
mengecualikan dalam beberapa hal. Misalnya
kecuali bagi para nabi. Rasulullah SAW. bersabda:
ا ن ء ا ي ب ن
ر ةن د ه ا ك ر ت Kami para nabi tidak diwarisi. Apa yang
kami tinggalkan adalah sedekah. (HR. Bukhari dan
Muslim).
Hukum waris yang berlaku umum dalam
ayat tersebut di atas di-takhsis atau dikecualikanorang yang membunuh orang yang akan diwarisi,
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 27/32
65
sebagaimana dalam hadis yang bersumber dari
Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda:
ي ش ل ق ت قا ي Bagi pembunuh tidak mewarisi orang yang
dibunuhnya sedikit pun. (HR. Nasai).
Dalam hadis lain yang juga bersumber dari
Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda:
ر ت قا Orang yang membunuh itu tidak mewarisi
harta (orang yang dibunuh). (HR. Ibnu Majah,
II/913).
Hukum waris yang berlaku umum
sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut di
atas juga di-takhsis atau dikecualikan bagi orang
kafir. Hadis yang bersumber dari Usamah bin Zaid,
bahwa Nabi SAW. bersabda:
ر ف ا و ر ف ا ر
Seorang muslim tidak mewarisi orang kafir
dan orang kafir tidak mewarisi orang muslim.
(HR. Bukhari).
Inilah beberapa contoh hadis berfungsi
sebagai bayân at-takhshish.
Ketiga Bayân tasyri' atau bayân taqrîr ,
maksudnya fungsi hadis sebagai penjelasan yang
bersifat menetapkan hukum yang belum
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 28/32
66
ditetapkan dalam al-Qur'an. Misalnya hadis yang
melarang menikahi perempuan dengan cara
memadukan isteri dan bibinya.
و ا ع ى ع أ ر ت ا ا ى ع
Tidak boleh menikahi seorang perempuan
dan bibinya. (HR. Bukhari dan Muslim).8
Ketetapan hukum bahwa tidak bolehmemadukan isteri dengan bibinya dalam
hadis ini belum ada ketentuannya dalam al-
Qur'an. Hadislah yang menetapkan demikian.
Demikian juga masalah binatang buas yang
tidak boleh dimakan. Sebagaimana dalam
hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas,
katanya:
ي ع ى ل س ى ن با نا ك ع س و
ر ي ط خ ك ع و Rasulullah SAW. melarang makan semua
binatang buas yang bertaring dansemua burung yang mempunyai kuku
cakar yang tajam. (HR. Muslim).
8 Muhammad Muhammad Abû Zahw, al-Hadîts
wa al-Muhadditsûn, (Mesir: t.p., t.th.), h. 38-9; Ahmad`Umar Hâsyim, as-Sunnah an-Nabawiyyah wa`Ulûmuhâ Dirâsah Tahlîliyyah li as-Sunnah an-
Nabawiyyah, (T.tp.: Maktabah Garîb, t.th.), h. 30-33.
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 29/32
67
Larangan Nabi SAW. dalam hadis ini
menunjukkan larangan yang bersifat haram,
bukan hanya sekedar larangan makruh. Halini dijelaskan dalam hadis lain yang
bersumber dari Abu Hurairah, Nabi SAW.
bersabda:
ك ف با نا ك ر
ح
Semua binatang buas yang bertaring
haram dimakan. (HR. Muslim).
Hadis Nabi SAW. tersebut menetapkan
hukum keharaman hewan buas dan semua
burung yang mempunyai cakar. Dalam al-
Qur'an yang diharamkan dimakan yaitu
bangkai, darah mengalir, daging babi, dan
yang disembelih tidak menyebut nama Allah.
مم إ حمم أو مما ممف د جمم أ مم أ إ مم ط ع مما ممى ع مما ر مم و أ حا مم مما و أ ة مم ي مم
ر يمم غ أ قا ف و أ ج ن ف ر ز ف عمما و مما ر يمم ر ط حي ف
Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam
wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang
yang hendak memakannya, kecualikalau makanan itu bangkai, atau darah
yang mengalir atau daging babi --karena
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 30/32
68
sesungguhnya semua itu kotor-- atau
binatang yang disembelih atas nama
selain Allah. Barangsiapa yang dalamkeadaan terpaksa sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka sesungguhnya
Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (QS. Al-An'am [6]: 145).
Posisi hadis sebagai bayân ta'kîd danbayân tafsîr tidak diperselisihkan para ulama.
Sedangkan bayân taqrîr menetapkan hukum
yang tidak ada dalam al-Qur'an masih
diperdebatkan oleh para ulama, ada yang
membolehkan ada juga yang tidak.
Sedangkan bayân taqrîr yakni
menetapkan hukum yang tidak ada dalam al-
Qur'an, diperselisihkan oleh para ulama, ada
yang membolehkan ada juga yang tidak.9
Namun, imam Syafi'i bahkan mayoritas
ulama membolehkan bahwa hadis Nabi SAW.
mempunyai otoritas menetapkan hukum
yang tidak ada ketetapannya dalam al-Qur'an, dengan alasan:
9 M. Quraish Shihab mengutip pendapat gurunya`Abdul Halim Mahmud mantan Syaikh Al-Azhar, bahwaada dua fungsi sunnah terhadap al-Qur'an yang tidakdiperselisihkan, yakni bayân ta'kîd dan bayân tafsîr .Lalu M. Quraish Shihab menambahkan fungsi taqrîr
yang masih diperdebatkan, selengkapnya lihat dalam"Membumikan" Al-Quran Fungsi dan Peran WahyuDalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1996),
Cet. XIII h. 122-123.
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 31/32
69
1. Banyak ayat al-Qur'an yang memberi
otoritas kepada Nabi SAW. untuk
ditaati.
مما و ه ذو خمم ف ل ممس ر ك تمما ا آ و ن فا ع ك ا ن
Apa yang diberikan Rasul kepadamu
maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu makatinggalkanlah.. (QS. Al-Hasyr [59]: 7 ).
2. Hadis Nabi SAW. yang menunjukkan
bahwa al-Qur'an dan hadis merupakan
sumber utama.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Nabi
SAW. bersabda ketika haji Wada':
كمم ر ت د مم إنمم مما امم أ مما ممض ت م ف م ص ع إ ا ي ف ى مم ب ي ن ة س و ا ك :د أ
س و ي ع Wahai sekalian manusia, sesungguhnyaaku telah tinggalkan kepada kalian, jika
berpegang teguh pada keduanya
niscaya tidak akan sesat selamanya,
yaitu Kitab Allah (al-Qur'an) dan Sunnah
Nabi SAW. (HR. Hakim).
3. Selama Nabi SAW. diyakini ma'shum(terpelihara dari dosa), maka tidak ada
halangan baginya untuk menetapkan
8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam
http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 32/32
70
syariat. Berdasar hal ini, maka Nabi
SAW. berhak menetapkan hukum yang
tidak diatur dalam al-Qur'an.