4.P3B SUMATERA
-
Upload
pryandi-siahaan -
Category
Documents
-
view
244 -
download
7
Transcript of 4.P3B SUMATERA
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 1/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas segala rahmat dan hidayahNya
yang kita terima hingga bisa tersusunnya makalah ini. Makalah ini disusun untuk
berpartisipasi dalam penyelenggaraan workshop nasional SCADA
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari
pihak-pihak lain, untuk itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan
kepada:
1 Manajemen UPB Sumbagut atas kesempatan yang diberikan kepada kami
untuk menyusun karya ini.
2 Rekan-rekan di Teleinformasi Data pada khususnya dan seluruh staf karyawan
di UPB Sumbagut pada umumnya.
3 Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan secara langsung
maupun tidak langsung baik secara materi maupun moril.
Kami yakin bahwa dalam penulisan makalah masih terdapat kekurangan sehingga
kami mengharapkan adanya masukan yang bisa kami pertimbangkan untuk
memperbaikinya.
Dan sebagai penutup kami harapkan makalah ini bisa bermanfaat bagi yang memerlukan.
Terima kasih
1
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 2/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................................iii
Abstrak............................................................................................................................iv
BAB I LATAR BELAKANG...............................................................................................1
BAB II ISSUE STRATEJIK...............................................................................................2
BAB III ANALISIS PERMASALAHAN...............................................................................4
BAB IV PERUMUSAN OFI DAN PEMBAHASAN.............................................................5
BAB V USULAN AFI.........................................................................................................7
BAB VI PENUTUP............................................................................................................8
Daftar Pustaka..................................................................................................................v
2
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 3/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
ABSTRAK
Penggunaan aplikasi EMS (Energy Management System) seperti Load Flow
Calculation dan State Estimator merupakan salah satu bentuk penyempurnaan sistem
SCADA, dimana dengan aplikasi ini akan sangat membantu dalam menjalankan
perencanaan, pengoperasian maupun evaluasi terhadap kegiatan penyaluran dan
pengoperasian sistem sehingga dapat mengurangi gangguan dan mempercepat proses
pemulihan gangguan.
Makalah ini berisi mengenai aplikasi EMS yang tersedia di PT PLN (Persero) UPB
Sumbagut beserta kendala-kendala yang dihadapai dalam upaya untuk memaksimalkan
fungsi dari EMS. Bagaimanapun SCADA/EMS adalah sebuah sarana penunjang
kelangsungan pengaturan sistem tenaga listrik, dimana peran penting sdm sebagai
pengguna dan pengelola dari aplikasi ini tidak boleh diabaikan.
3
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 4/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
BAB I
LATAR BELAKANG
Semakin besarnya sistem tenaga listrik yang beroperasi menyebabkan semakin
kompleksnya proses pengaturan yang harus dilakukan, mulai dari proses penyaluran
hingga penormalan gangguan, dan sistem SCADA dibangun untuk membantu dispatcher
dalam proses penyaluran dan pengaturan sistem.
Saat ini pembangunan sistem SCADA semakin berkembang, mulai dari kecepatan
hingga tambahan fungsi-fungsi yang bisa dijalankan oleh sistem ini. Penambahan aplikasi
EMS (Energy Management System) seperti Load Flow Calculation dan State Estimator
merupakan salah satu bentuk penyempurnaan sistem SCADA, dimana dengan aplikasi iniakan sangat membantu dalam menjalankan perencanaan, pengoperasian maupun
evaluasi terhadap kegiatan penyaluran dan pengoperasian sistem sehingga dapat
mengurangi gangguan dan mempercepat proses pemulihan gangguan.
Namun salah satu hal perlu untuk diperhatikan adalah pemanfaatan dan
pemeliharaan aplikasi EMS ini, meskipun sebuah sistem SCADA yang dibangun
dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi canggih yang memiliki banyak fitur dan mahal belum
tentu manfaat yang diberikan bisa dirasakan ketika end user tidak/kurang menguasai
penggunaan aplikasi tersebut. Kendala lainnya ialah tidak adanya pengkinian (update)
database peralatan yang akan mempengaruhi proses dalam aplikasi EMS sehingga
output yang dihasilkan juga menjadi tidak lagi akurat.
Kondisi tersebut diatas mengakibatkan kurang berfungsinya aplikasi EMS yang
telah tersedia pada sistem SCADA yang telah dibangun PT PLN (Persero) UPB
Sumbagut, yang pada akhirnya aplikasi-aplikasi tersebut tidak bisa dimanfaatkan dengan
maksimal sesuai dengan fungsinya.
4
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 5/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
BAB II
ISSUE STRATEJIK
Sistem transmisi ketenagalistrikan di regional wilayah Sumbagut meliputi 39 gardu
induk dan 9 pusat pembangkit. Dengan kondisi tersebut berdasarkan standar SCADA
(SPLN) Master Station di UPB Sumbagut ada di level 3 RCC (21 – 70 total GI), yang
berarti tidak distandarkan untuk ditanamkan aplikasi EMS dan DTS, dimana Aplikasi EMS
disyaratkan pada level 4 RCC (70 – 150 total GI) atau level 3 IRCC, sedangkan aplikasi
DTS disyaratkan pada level 5 IRCC.
Kondisi Sistem SCADA yang saat ini beroperasi di PT PLN (Persero) UPB
Sumbagut dibangun oleh PT Siemens Indonesia pada tahun 2006-2007 yang mencakup25 gardu induk/pembangkit dengan 25 RTU Microsol baru serta mengintegrasikan 2
pembangkit yang menggunakan RTU IDS yang telah terpasang sebelumnya, untuk
software master station menggunakan Sinaut Spectrum 4.5.1 dengan operasi sistem Unix
Sun Solaris 10 dan database Oracle 9.
Sinaut Spectrum yang saat ini berperasi dilengkapi dengan aplikasi EMS yang
mendukung fungsi-fungsi untuk proses perencanaan, pengoperasian dan evaluasi sistem,
diantaranya adalah Network Topology , State Estimator, Load Flow dan DTS (Dispatcher
Training Simulator).
Dengan memanfaatkan EMS kita bisa melakukan simulasi terhadap langkah-
langkah yang akan diambil dalam eksekusi perintah pada saat pengoperasian sistem,
sehingga gangguan-gangguan yang terjadi akibat kesalahan pengoperasian bisa
dihindari. Berdasarkan data-data yang diterima kita juga bisa melakukan evaluasi
terhadap apa yang telah dilakukan dan apa saja yang telah terjadi termasuk gangguan-
gangguan sistem selama kita melakukan pengoperasian sistem, sehingga bisa dilakukan
tindak lanjut atau langkah-langkah yang diperlukan.
Konfigurasi jaringan yang ada saat ini bisa dievaluasi ulang, arah aliran daya dan
besaran-besaran yang diperlukan bisa diamati saat itu juga, sehingga jika ingin
melakukan perubahan konfigurasi bisa disimulasikan dengan data dinamis yang sesuai
dengan data realtime di lapangan untuk mengetahui hasilnya apakah dengan perubahan
konfigurasi jaringan ini mendapatkan hasil yang positif atau malah sebaliknya.
5
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 6/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
State Estimator akan memeriksa akurasi data metering, sehingga bila ada
penyimpangan pembacaan yang dianggap terlalu besar state estimator akan memberikan
data pembanding yang merupakan hasil perhitungan berdasarkan data-data real di
lapangan. Bila ada data pengukuran yang tidak dapat diterima oleh master station karena
gangguan, state estimator akan membantu untuk memberikan data metering peralatan
yang dipantau dengan angka-angka hasil perhitungan.
Bekerja sama dengan Udiklat Tuntungan, UPB Sumbagut memfasilitasi sarana
Dispatcher Training Simulator untuk uji kompetensi dispatcher , dengan fasilitas DTS ini
peserta uji kompetensi seolah-olah sedang mengatur sistem dalam kondisi yang
sebenarnya, dimana trainer akan memberikan simulasi-simulasi kasus pada transmisi,
diantaranya switching / pemeliharaan penghantar, serta gangguan terhadap sistem mulai
dari gangguan pembangkit, transmisi hingga trafo. Pada uji kompetensi ini peserta dituntut
untuk dapat mengambil keputusan yang tepat terhadap kondisi yang sedang terjadi pada
sistem transmisi sesuai dengan standar prosedur yang sudah ditetapkan, dimana
pengambilan keputusan oleh peserta uji kompetensi tersebut yang akan menjadi bahan
penilaian dalam uji kompetensi dispatcher. DTS akan memberikan respon terhadap
langkah-langkah yang dilakukan oleh peserta sesuai dengan karakteristik sistem tenaga
listrik yang sedang diatur. Walaupun data untuk aplikasi DTS ini berjalan secara offline,
namun data didapat dengan meng-capture data real time pada suatu waktu dan kondisi
tertentu, sehingga keakuratan DTS ini tentu saja sangat dipengaruhi oleh kondisi data-
data realtime yang sedang berjalan, jika data-data tersebut tidak akurat maka respon dari
DTS juga menjadi kurang sesuai dengan kondisi sistem dilapangan yang terkini.
6
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 7/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
BAB III
ANALISIS PERMASALAHAN
Tujuan dibangunnya sistem SCADA yang dilengkapi dengan EMS adalah untuk
memudahkan dalam perencanaan, pengaturan, maupun evaluasi sistem tenaga listrik,
sehingga pihak yang berkaitan dengan operasi sistem akan terbantu. Selain fungsi DTS,
fungsi-fungsi yang lainnnya belum dimanfaatkan secara maksimal, dikarenakan
pengetahuan dari dispatcher maupun staf SCADA yang minim mengenai aplikasi EMS
serta kebiasaan pengaturan sistem tanpa memanfaatkan EMS yang pada akhirnya
semakin menimbulkan keengganan untuk memanfaatkannya.
Salah satu manfaat yang didapat dalam mengimplementasikan aplikasi EMSadalah dalam penyusunan SOP pengaturan sistem. Ketika melakukan penyususan SOP,
sebelum ditetapkan, tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam SOP bisa
disimulasikan terlebih dahulu menggunakan aplikasi EMS. Dari hasil simulasi ini bisa
diketahui hasilnya apakah rancangan tersebut telah sesuai dengan yang diinginkan.
Namun hal ini tidak pernah dilakukan karena kondisi sistem yang sebenarnya memang
belum membutuhkan adanya aplikasi EMS (RCC kelas 3) sehingga tidak terbiasa untuk
menggunakan aplikasi ini.
Selain itu, kurang sesuainya data peralatan sistem yang ada di lapangan dengan
database EMS menyebabkan hasil simulasi juga menjadi kurang akurat. Kurang
sesuainya data di lapangan dengan database di EMS disebabkan belum adanya enjinir
yang mampu untuk melakukan update database EMS.
7
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 8/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
BAB IV
PERUMUSAN OFI DAN PEMBAHASAN
Dengan kondisi sistem tenaga listrik yang berjalan saat ini dispatcher sudah
terbiasa melakukan pengaturan sistem tenaga listrik dengan SCADA tanpa
memanfaatkan fungsi EMS, sehingga seolah-olah fungsi EMS ini tidak diperlukan lagi.
Seperti pada umumnya sebuah sarana, ketika sudah kurang dibutuhkan, maka perhatian
untuk memelihara/menjaga juga kurang optimal. Hal ini ditunjang oleh minimnya
kemampuan sdm baik dispatcher sebagai operator maupun staf SCADA yang
bertanggung jawab terhadap pemeliharaan terhadap aplikasi EMS tersebut.
Selain itu proses regenerasi dispatcher yang bertugas di ruang kontrol tidak diikutidengan pembekalan mengenai fungsi-fungsi EMS, sehingga tidak terbiasa untuk
memanfaatkan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh peralatan sistem SCADA ini secara
maksimal.
Pemeliharaan terhadap database peralatan juga salah satu hal penting yang harus
dilakukan untuk menjaga akurasi perhitungan yang dilakukan oleh aplikasi EMS.
Penambahan-penambahan peralatan baru dilapangan (penambahan bay, pembangunan
pembangkit/gardu induk) yang terhubung ke master station hanya bisa untuk fungsi
telemetering, teleindikasi dan telekontrol, sedangkan untuk data yang dibutuhkan oleh
aplikasi EMS tidak diupdate, kecuali harus mendatangkan kembali enjinir dari luar
dikarenakan kemampuan sdm yang terbatas.
8
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 9/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
Gambar 1.1 Tampilan Load Flow
Dengan sudah terpasangnya aplikasi EMS di UPB Sumbagut sudah seyogyanya
aplikasi ini bisa kita gunakan semaksimal mungkin, ditunjang dengan kondisi dimana
sebagian besar dispatcher yang bertugas di UPB Sumbagut merupakan generasi muda
yang masih sangat berpotensi untuk dikembangkan, aset-aset perusahaan yang sayang
untuk dilewatkan. Perekrutan tenaga-tenaga baru di bidang SCADATel yang ditempatkan
di PLN UPB Sumbagut masih bisa dimaksimalkan dengan pembekalan mengenai EMS
ini, yang belum tentu pernah diterima selama kuliah.
Dalam pembangun sistem SCADA yang akan dilengkapi dengan EMS, selain
memperhatikan standar SCADA harus dipertimbangkan juga akan kebutuhan sistem akan
aplikasi ini, terutama mengenai fasilitas-fasilitas yang akan diberikan, fitur-fitur apa
sajakah yang dibutuhkan, apakah cukup dengan Load FLow dan State Estimator , atau
harus dilengkapi dengan fitur DTS, analisa hubung singkat atau fitur-fitur lainnya. Dalam
hal ini staf-staf yang berkaitan langsung dengan pengoperasian sistem yang paling
mengerti akan kebutuhan ini, karena merekalah yang sehari-hari berkutat dengan
pengoperasian sistem tenaga listrik.
9
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 10/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
Gambar 1.2 Single Line Diagram yang dilengkapi data dari State Estimator
10
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 11/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
BAB V
USULAN AFI
Dalam mengelola sistem SCADA yang meliputi aplikasi EMS dibutuhkan sdm yang
mumpuni, baik dari segi teknis maupun administratif. Kondisi ideal dalam pembangunan
SCADA ialah sdm yang terlibat secara langsung dari mulai tahap perencanaan,
pembangunan, comissioning, sampai pada pengelolaan SCADA. Sedangkan kondisi yang
terdapat pada UPB Sumbagut saat ini ialah kurangnya sdm yang ikut serta pada tahap
perencanaan hingga comissioning , sehingga pengetahuan terhadap aplikasi EMS pada
enjinir SCADA maupun Dispathcer UPB Sumbagut masih tergolong minim. Untuk itu perlu
diadakan kegiatan training khusus bagi enjinir SCADA dan Dispatcher mengenaipemahaman akan fasilitas EMS dari dasar hingga implementasinya.
Apabila dilihat dari manfaat yang didapat dengan mengimplementasikan EMS
dalam aktifitas pengaturan operasi sistem tenaga listrik, pihak manajemen hendaknya ikut
mendorong sdm yang berkompeten untuk memanfaatkan fasilitas EMS, sehingga
semakin sering digunakan maka perhatian terhadap aplikasi ini semakin besar.
Persiapan sdm agar sistem SCADA dapat dikelola dengan baik dapat dilakukan
dengan mengerahkan sdm yang ada pada pembangunan SCADA baru dari mulai tahap
perencanaan, pembangunan, comissioning , sampai pada pengelolaan secara
menyeluruh, sehingga akan di dapatkan sdm yang menguasai peralatan Master Station.
Hal ini berkaitan dengan jumlah minimum enjinir yang bertanggung jawab untuk masing-
masing peralatan sesuai dengan standar SCADA. Diperlukan juga untuk menyiapkan
enjiniir dari bidang operasi sistem untuk pengelolaan EMS.
Proyeksi jabatan yang ditentukan oleh manajemen hendaknya juga disesuaikan
dengan kebutuhan di lapangan, karena pada saat ini proyeksi jabatan untuk staff SCADA
tidak sesuai dengan SPLN mengenai kebutuhan akan enjinir yang harus menangani
SCADA/EMS.
11
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 12/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
BAB VI
PENUTUP
Kemampuan dan jumlah staf yang menggunakan dan mengelola sistem
SCADA/EMS sangat mempengaruhi manfaat sistem SCADA/EMS terhadap pengaturan
operasi sistem tenaga listrik. Penggunaan aplikasi EMS pada sebuah sistem operasi yang
belum memenuhi kriteria akan memberikan manfaat yang kurang signifikan, sehingga
akan menimbulkan keengganan untuk menggunakannya yang pada akhirnya aplikasi ini
menjadi kurang terpelihara.
Pada pembangunan sistem SCADA/EMS hendaknya mengacu pada SPLN yangtelah diterbitkan untuk meningkatkan efektifitas sistem SCADA/EMS.
12
5/10/2018 4.P3B SUMATERA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/4p3b-sumatera 13/13
Workshop SCADA 2011 PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
UPB SUMBAGUT
DAFTAR PUSTAKA
P. Plattner, D. Fields, “Project Development Distribution and Transparency” Bulettin,
NISH, 2009.
N Toshida, M. Uesugi, Y. Nakata, M. Nomoto, T. Uchida, “Open Distributed EMS/SCADASystem”, Hitachi Review Vol. 47, 1998.
Karl Stum, RogerMosier, and Tudi Haasl, “Energy Management Systems”, PECI, 1997.
13