4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

download 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

of 15

Transcript of 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    1/15

    BAHAN BAKAR NABATI

    ENERGI AALTERNATIF

    PERTEMUAN KE-4

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    2/15

    Undang-undang No. 30 tahun 2007

    Tentang Energi pasal 21

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    3/15

    Kewajiban Pemakaian BBN

    Permen ESDM No. 32 Tahun 2008

    BIOETHANOL (Minimum)

    Sector 2008 2009 2010 2015 2020 2025

    Transportation, PublicService Obligation (PSO)

    3%

    (Existing)

    1% 3% 5% 10% 15%

    Transportation, Non

    PSO

    5%

    (Existing)

    5% 7% 10% 12% 15%

    Industry 5% 7% 10% 12% 15%

    BIODIESEL (Minimum)

    Sector 2008 2009 2010 2015 2020 2025

    Transportation,

    Public Service Obligation (PSO)

    1%

    (Existing)

    1% 2.5% 5% 10% 20%

    Transportation, Non

    PSO

    1% 3% 7% 10% 20%

    Industry 2.5% 2.5% 5% 10% 15% 20%

    Electricity 0.1% 0.25% 1% 10% 15% 20%

    Sumber: Migas

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    4/15

    Produktivitas Bahan Baku Bioethanol

    6,6796,192

    3,835

    3,498 3,311

    2,591

    -

    1,000

    2,000

    3,000

    4,000

    5,000

    6,000

    7,000

    Litre/hecta

    re

    Sugar beet

    (France)

    Sugarcane

    (Brazil and

    Indonesia}

    Cassava

    (Nigeria)

    Sweet

    Sorghum

    (India)

    Corn (U.S.) Wheat

    (France)

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    5/15

    Produktivitas Bahan Baku Biodiesel

    -

    500

    1,000

    1,500

    2,000

    2,500

    3,000

    3,500

    4,000

    4,000

    3,3333,000

    2,151

    954 842 767

    Liter/Ha

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    6/15

    Kapasitas Produksi

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    7/15

    Insentif/Subsidi (Juta Rupiah)

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    8/15

    Subsidi dan Penggunaannya

    Tahun 2009 (Rp. 1.000 /lt) Tahun 2010 (Rp. 2.000 /lt)

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    9/15

    Produksi & Produsen

    Sumber: APROBI

    Produsen BBN Berlisensi

    Ethanol, 13 produsen;

    Bioethanol 5 produsen

    Biodiesel, 23 produsen

    Bahan Baku Molases, Tebu, Singkong,

    Sweet Sorghum

    Minyak Sawit, Jarak,

    Nyamplung,

    Riset

    Mikro Alga

    Biomasa

    Kapasitas Produksi BBN

    Ethanol, 272.000 kl

    Biodiesel, 3,9 jt kl

    Sumber: APROBI

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    10/15

    Pemakaian 2010

    Penggunaan Biodiesel Dalam Negeri sebesar229.000 kilo liter

    Menggunakan Tenaga Kerja Sekitar 21.000Orang

    Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca sebesar613.000 Ton CO2 (4%)

    Menghemat Impor Bahan Bakar Minyak

    setara dengan 4 hari Impor

    (1.440.251 Barrel)

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    11/15

    PROGRAM BIOETHANOL

    BAHAN BAKU/ HILIR Masih kurang, baik jumlah maupun jenis

    Harga yang tinggi Perlu adanya dukungan aturan dan ketegasan pelaksanaan ketersediaan lahan.

    Perlu dukungan perijinan dan insentifjika perkebunan dikhusus kan untuk BBN.

    Perlu dukungan Riset untuk bahan baku alternatif

    Perlu insentif perpajakan dari hulu ke hilir bagi BBN

    Perlu dukungan Finansial (Biofuel Fund)

    PRODUKSI BIOETHANOL Kemampuan teknologi untuk memproduksi generasi pertama cukup memadai

    Perlu pengembangan Industri Generasi 2 dengan insentif

    Perlu pengembangan teknologi industri untuk DME

    Perlu pengembangan teknologi penanganan limbah

    Perlu produsen yang tersebar (Investasi baru)

    Perlu dukungan Peningkatan fasilitas, produksi dan distribusi

    Perlu kemudahan, penyederhanaan, percepatan perijinan (Produsen BBN skala

    menegah dan kecil)

    Perlu adanya Insentif Fiskal

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    12/15

    Program Bioethanol (2)

    PEMAKAIAN Terkait erat dengan Kebijakan Energi

    Terhentinya program BBN Bioethanol di tahun 2010

    Perlu

    Evaluasi menyeluruh Program BBN Bioethanol,

    terutama kebijakan harga BBM dan Indeks Harga

    BBN Bioethanol

    Kebijakan tentang Otomotif (Perdagangan dan

    Perindustrian)

    Insentif bagi pengguna

    Semua pemangku kepentingan menggunakan BBN

    Sosialisasi pemakaian Bioethanol.

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    13/15

    PROGRAM BIODIESEL Tersedia cukup minyak sawit

    Harga cenderung mengikuti harga Fossil Crude Oil

    Perlu adanya dukungan aturan dan ketegasan pelaksanaan ketersediaanlahan.

    Perlu dukungan perijinan dan insentif jika perkebunan dikhususkan untuk

    BBN.

    Perlu dukungan Riset untuk bahan baku alternatif (Mikro Alga dll)

    Perlunya insentif perpajakan dari hulu hingga hilir Perlu dukungan Finansial (Biofuel Fund)

    PRODUKSI BIODIESEL

    Kemampuan teknologi telah dikuasai

    Perlu peningkatan kemampuan teknologi dan kualitas (Pengembangan

    AVTUR) Perlu produsen yang tersebar (Investasi baru)

    Perlu dukungan Peningkatan fasilitas, produksi dan distribusi

    Perlu kemudahan, penyederhanaan, percepatan perijinan (Produsen BBN

    skala menengah dan kecil)

    Perlu ada Insentif Fiskal

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    14/15

  • 8/12/2019 4_BAHAN BAKAR NABATI(1) (1).pptx

    15/15

    Harapan

    Adanya mekanisme Evaluasi rutin pelaksanaan dan kebijakanprogram BBN

    Koordinasi bersama semua pihak dan sosialisasi pelaksanaanprogram BBN baik di tingkat pusat maupun di daerah

    Mempercepat keluasan pemakaian BBN, dimulai dari semuasektor di lingkungan ESDM

    Untuk ekspor Biodiesel, diperlukan koordinasi denganpemangku kepentingan lebih luas serta rencana dan tindak

    lanjut yang terpadu (contoh: Non Trade Barrier)