4

3
 4.1. Asosiasi Logis Tema dan Kasus Perancangan Tema yang dipilih adalah kaj ian Form Follows' Function !entuk  mengikuti "ungsi# se!agai pendekatan desain. $alam kaitannya dengan o!jek desain Pusat %i!uran &a'am di &anado !isa dilihat pada penjelasan di!awah ini Pada dasarnya( suatu masa atau o!jek itu ada aki!at pola akti)itas yang akhirnya menuntut dan mem!entuk suatu gu!ahan yang !er"ungsi mewadahi. *ntuk menghadirkan o!jek perancangan pusat hi!uran malam( maka pendekatan desain ini menggunakan "orm "ollows' "unction. Pemilihan pendekatan desain terse!ut datang dari pemikiran serta moti)asi untuk menghadirkan se!uah o!jek rancangan yang mengutamakan kenyamanan pengunj ung. +!jek rancangan adalah Pusat hiburan Malam merupakan se!uah o!jek yang !erlokasi di &anado. +!jek rancangan pada dasarnya digunakan se!agai Pusat hi!uran malam yang didalamnya terjadi akti"itas hi!uran( akti"itas li)e music( kuliner( penginapan( serta dan lainnya. 4., Asosiasi Tema -ecara Te oritis $iawali dengan hadirnya ke!utuhan manusia yang harus dipenuhi( arsitektur hadir mendampingi perkem!angan manusia dulu hingga sekarang. $imulai dari masa dimana arsitektur hadir hanya se!agai se!uah usaha  pemenu han ke! utuh an "isik hing ga ke m asa dimana arsitektur d apa t ha dir $ alam  !er !aga i ha l. Te rma suk dida lamnya ada lah "ung si y ang han ya sekadar untu k memperindah saja. $i tiap tiap masa terse!ut( arsitektur hadir dengan karakteristik  dan nilai yang !er!eda. /ilainilai dan karakteristik terse!ut selalu !erkem!ang seiring dengan majunya pola pikir manusia. 0ila !angunan merupakan perwujudan dari karya arsitektur maka elemen dasar yang !erkaitan dengannya ialah !agaimana kita mem!uat atau dengan kata lain merancangnya. 0angunan yang dihasilkan dari suatu gu!ahan arsitek menjadi karya arsitektur yang tidak lepas dari unsur "ungsi aki!at adanya kegiatan dan  pen ggu na yai tu m anusia. Arsit ekt ur p ada awalny a meru pak an se !ua h ! ent uk solusi yang !ersi"at lokal terhadap suatu masalah( terutama ke!utuhan akan  per lind ung an dan nau nga n d ari alam .

Transcript of 4

4.1. Asosiasi Logis Tema dan Kasus PerancanganTema yang dipilih adalah kajian Form Follows' Function (bentukmengikuti fungsi) sebagai pendekatan desain. Dalam kaitannya dengan objekdesain Pusat Hiburan Ma'am di Manado bisa dilihat pada penjelasan dibawah ini:Pada dasarnya, suatu masa atau objek itu ada akibat pola aktivitas yangakhirnya menuntut dan membentuk suatu gubahan yang berfungsi mewadahi.Untuk menghadirkan objek perancangan pusat hiburan malam, maka pendekatandesain ini menggunakan form follows' function. Pemilihan pendekatan desaintersebut datang dari pemikiran serta motivasi untuk menghadirkan sebuah objekrancangan yang mengutamakan kenyamanan pengunj ung.Objek rancangan adalah Pusat hiburan Malam merupakan sebuah objekyang berlokasi di Manado. Objek rancangan pada dasarnya digunakan sebagaiPusat hiburan malam yang didalamnya terjadi aktifitas hiburan, aktifitas livemusic, kuliner, penginapan, serta dan lainnya.4.2 Asosiasi Tema Secara TeoritisDiawali dengan hadirnya kebutuhan manusia yang harus dipenuhi,arsitektur hadir mendampingi perkembangan manusia dulu hingga sekarang.Dimulai dari masa dimana arsitektur hadir hanya sebagai sebuah usahapemenuhan kebutuhan fisik hingga ke masa dimana arsitektur dapat hadir Dalamberbagai hal. Termasuk didalamnya adalah fungsi yang hanya sekadar untukmemperindah saja. Di tiap-tiap masa tersebut, arsitektur hadir dengan karakteristikdan nilai yang berbeda. Nilai-nilai dan karakteristik tersebut selalu berkembangseiring dengan majunya pola pikir manusia. Bila bangunan merupakan perwujudan dari karya arsitektur maka elemen dasar yang berkaitan dengannya ialah bagaimana kita membuat atau dengan katalain merancangnya. Bangunan yang dihasilkan dari suatu gubahan arsitek menjadikarya arsitektur yang tidak lepas dari unsur fungsi akibat adanya kegiatan danpengguna yaitu manusia. Arsitektur pada awalnya merupakan sebuah bentuksolusi yang bersifat lokal terhadap suatu masalah, terutama kebutuhan akanperlindungan dan naungan dari alam.Manusia selalu berdampingan dengan alam dan tidak dapatmelepaskannya dari batasan dan hukum-hukumnya. Karenanya iklim danlingkungan memegang peranan penting dalam membentuk cara hidup manusiaatau ( lebih jauh) kebudayaan manusia. Keadaan alam yang berbeda melahirkanperbedaan kebudayaan yang berbeda pula, demikian pula dengan arsitektur.Salah satu falctor penting pewujud bentuk dalam arsitektur adalah fungsi.Karena pada dasamya arsitektur adalah wadah pemenuhan kebutuhan terhadapaktivitas manusia, tercakup di dalamnya kondisi alami. Sedangkan aktivitastimbul dari kebutuhan manusia, baik fisik maupun psikologis. Fungsi dapatberubah dan berkembang terus menerus tidak pernah berhenti. Menurut HoratioGreenough (dalam Sutrisno,1984) terdapat hubungan erat antara bentuk, fungsidan alam. Ia memperkenalkan from follows' function (bentuk mengikuti fungsi)dengan dua prinsip utama: bentuk akan berubah jika fungsi berubah dan fungsibaru tidak mungkin diikuti bentuk lama.Schultz (1988), membagi tugas bangunan menjadi dua kutub utama yaitulingkungan fisik dan simbol yang berkaitan. Pallasma juga mengemukan bahwapenghuni atau pengamat dalam arsitektur terhadap keseluruhan bentuk fisiknyatidak semata melayani fungsi arsitektur berkenaan dengan kenyamanan dalampengertian termal, cahaya dan kekakuan secara fisik tetapi juga kesan,pengalaman dan makna yang terpendam yang mengajak dan diajak berkelanakedalam keseluruhan penampakannya dalam sebuah geometri rasa. Ada berbagaikemungkinan penyesiiaian bentuk dalam arsitektur sekalipun tujuan fungsionaldan kondisi lingkungannya sama.Arsitektur adalah lingkungan alamiah yang sengaja ditata dan dibangununtuk kepentingan tertentu dalam hidup manusia. Bentuk, fungsi dan simboladalah perangkat yang saling berhubungan dan secara bersama-sama membentukwujud secara keseluruhan dari objek arsitektur. Seluruh kultur dalam sebuahlingkungan dapat saja mempengaruhi dan membentuk cara bagaimana arsitekturdibangun dan dikembangkan (Agrest,1976). Penyusunan seluruh elemen dalamkeutuhan arsitektur tidak bisa ditafsirkan dalam satu frame tunggal atau parsial.Perwujudan bentuk dan keterkaitan dengan fungsi didalamnya melibatkan banyakaspek yang perlu dilihat secara holistic.

Teori `form follows' function` diartikan bukan sekedar pengertian dangkalbahwa bentuk terwujud dari fungsi semata. Ini menjelaskan bahwa hasil akhir darisuatu `bentuk` itu keluar akibat analisa dari suatu proses berpikir dan penguraiankembali. Berkaitan dengan program pembentuknya, baru jalinan penguraian tersebut disinergikan kembali dan disintesakan untuk menentukan wujudnya atau `shape` nya. 'Bentuk` (form) disini tidal( membicarakan tentang suatu hasil 3 dimensi yang terlihat sebagai karya arsitektur tetapi menjelaskan tentang rangkaian proses yang disebabkan oleh fungsi pembuatnya.