3._jurnal_kmpl.docx

22
BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Setiap zat baik itu zat padat, cair, atau gas disusun oleh partikel-partikel kecil yang bergetar. Jika sebuah benda dipanasi, partikel-partikel di dalamnya bergetar lebih kuat sehingga menjauh, hal ini dikatakan memuai. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, banyak kalangan dunia industri yang menggunakan logam sebagai bahan utama operasional atau sebagai bahan baku produksinya. Baja karbon banyak di gunakan terutama untuk membuat alat-alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan rumah tangga. Aplikasi pemakaiannya, semua struktur logam akan terkena pengaruh gaya luar berupa tegangan-tegangan gesek sehingga menimbulkan deformasi atau perubahan bentuk. Usaha menjaga agar logam lebih tahan gesekan atau tekanan adalah dengan cara perlakuan panas pada baja, hal ini memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan kekerasan baja sesuai kebutuhan. Proses ini meliputi pemanansan baja pada suhu tertentu dan di dinginakan pada media tertentu pula. I. 2 Pembatasan Masalah 1

Transcript of 3._jurnal_kmpl.docx

BAB IPENDAHULUAN

I. 1Latar BelakangSetiap zat baik itu zat padat, cair, atau gas disusun oleh partikel-partikel kecil yang bergetar. Jika sebuah benda dipanasi, partikel-partikel di dalamnya bergetar lebih kuat sehingga menjauh, hal ini dikatakan memuai.Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, banyak kalangan dunia industri yang menggunakan logam sebagai bahan utama operasional atau sebagai bahan baku produksinya. Baja karbon banyak di gunakan terutama untuk membuat alat-alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan rumah tangga. Aplikasi pemakaiannya, semua struktur logam akan terkena pengaruh gaya luar berupa tegangan-tegangan gesek sehingga menimbulkan deformasi atau perubahan bentuk.Usaha menjaga agar logam lebih tahan gesekan atau tekanan adalah dengan cara perlakuan panas pada baja, hal ini memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan kekerasan baja sesuai kebutuhan. Proses ini meliputi pemanansan baja pada suhu tertentu dan di dinginakan pada media tertentu pula.

I. 2Pembatasan MasalahPercobaan ini dibatasi dengan bagaimana praktikan melakukan percobaan dengan menentukan koefisien muai panjang logam pada batang besi, alumunium, dan kuningan.

I. 3Tujuan PercobaanTujuan percobaan ini adalah menentukan koefisien muai panjang logam pada batang besi, alumunium, dan kuningan.

I. 4 MetodologiAdapun metodologi yang penulis gunakan dalam laporan praktikum ini adalah berbentuk eksperimen di laboratorium dan perhitungan secara kuantitatif.

I. 5 Sistematika PenulisanKATA PENGANTARDAFTAR ISIABSTRAKBAB I PENDAHULUANI. 1Latar belakangI. 2 Pembatasan masalahI. 3 Tujuan percobaanI. 4 MetodologiI. 5Sistematika penulisan

BAB II KERANGKA TEORIII. 1Konsep tertulisII. 2Hipotesis

BAB III PELAKSANAAN DAN PENGOLAHAN DATAIII. 1PersiapanIII. 1. 1Alat dan BahanIII. 2 PelaksanaanIII. 2. 1 Cara kerjaIII. 3Pengolahan dataIII. 3. 1 Data RuanganIII. 3. 2 Lembar Data

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASILBAB V KESIMPULAN DAN SARANLAMPIRAN LAPORAN PENDAHULUANLAMPIRAN LEMBAR DATADAFTAR PUSTAKABAB IIKERANGKA TEORI

II. 1 Konsep TertulisApabila benda dipanaskan (suhu naik) maka akan mengalami pemuaian. Ada tiga jenis pemuaian benda, yaitu :

1. Muai PanjangPemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut, sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada.Contoh pemuaian panjang yaitu pada kabel jarinagn listrik, pada pagi hari kabel tampak kencang dan pada siang hari akan tampak kendor. Fenomena tersebut karena kabel mengalami pemuaian panjang akibat terkena sinar matahari (panas).

Sebuah batang logam bila dipanaskan akan mengalami pertambahan panjang, dirumuskan : . . . . . . (1) . . . . . . . . . . . . .(2) . . . . . . . . . . . . . .(3)

Keterangan := Koefisien muai panjang logam ( /oC)Lt= Panjang batang logam pada suhu t (m)Lo= Panjang batang mula-mula sebelum dipanaskan (m)L= Pertambahan panjang logam (m)t= t2 t1 = selisih suhu akhir dan suhu awal (oC)Jika batang logam diletakan diatas roda silinder tanpa slip, maka pertambahan panjang logam menyebabkan roda silinder berputar. Sehingga pertambahannya dapat dilihat/dibaca pada skala S melalui pergeseran jarum r.

2. Muai LuasPemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.

3. Muai Volume (ruang)Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara.

Hubungan koefisien muai :

Keterangan :Ao= Luas mula-mula (m2)At= Luas setelah dipanasi (m2) = Pertambahan luas (m2)Vo= Volume mula-mula (m3)Vt= Volume setelah dipanasi (m3) = Pertambahan Volume (m3) = Koefisien muai luas ( /oC) = Koefisien muai volume ( /oC) = Perubahan suhu (oC)

II. 2Hipotesis1. Batang logam yang dipanaskan akan mengalami pemuaian.2. Semakin tinggi suhu batang logam, maka pemuaian yang terjadi nilainya semakin besar.

BAB IIIPELAKSANAAN DAN PENGOLAHAN DATA

III. 1 PersiapanIII. 1. 1Alat dan BahanAdapun peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:1. Dial Gauge/Muchenburg2. Bejana Penguap

3. Thermometer4. Penjepit

5. Batang Logam6. Stopwatch

7. Spirtus8. Penggaris

III. 2 PelaksanaanIII. 2. 1 Cara kerjaMencatat keadaan ruang laboratorium (suhu), sebelum dan sesudah percobaan.1. Mencatat panjang awal dan suhu awal batang logam.2. Meletakan batang logam diatas muchenburg dan mengatur jarum ke posisi Oo.3. Menempelkan thermometer pada batang logam.4. Membakar batang logam beberapa detik.5. Mencatat pergeseran jarum dan suhu pada thermometer.6. Melakukan percobaan sebanyak 5 kali.7. Mengulangi percobaan demi percobaan menggunakan batang logam yang berbeda.8. Membuat tabel data pengamatan.

III. 3 Pengolahan DataIII. 3. 1Data RuanganDalam praktikum telah dicatat suhu ruangan pada saat sebelum dan sesudah melakukan praktikum. Suhu sebelum percobaan: 26oC Suhu sesudah percobaan: 26oC

III. 3. 2Lembar DataNoNama BatangPanjang ( cm )Suhu ( oC)

L1L2T1T2

1Alumunium( 29,7 0,05 )(29,72 0,05)( 25 0,5 )( 100 0,5 )

2Besi( 29,7 0,05 )(29,74 0,05)( 24 0,5 )( 101 0,5 )

3Kuningan( 29,7 0,05 )(29,72 0,05)( 24 0,5 )( 102 0,5 )

BAB IVPEMBAHASAN DAN HASIL

1. Menghitung pertambahan panjang batang logam beserta rambatan kesalahannya.A. Alumunium Pertambahan Panjang

;

Kesalahan RelatifKecermatan Relatif = 100% - KR = 100% - 16,825% = 83,175%

Perubahan Suhu ;

Kesalahan RelatifKecermatan Relatif = 100% - KR = 100% - 1,33% = 98,67%

B. Besi Pertambahan Panjang

;

Kesalahan RelatifKecermatan Relatif = 100% - KR = 100% - 8,41% = 91,59%

Perubahan Suhu

;

Kesalahan RelatifKecermatan Relatif = 100% - KR = 100% - 1,299% = 98,701%

C. Kuningan Pertambahan Panjang

;

Kesalahan RelatifKecermatan Relatif = 100% - KR = 100% - 16,825% = 83,175%

Perubahan Suhu ;

Kesalahan RelatifKecermatan Relatif = 100% - KR = 100% - 1,28% = 98,72%

2. Menghitung koefisien muai panjang logam beserta rambatan kesalahannya.A. Alumunium /oC

;

/oC

/oC /oC

Kesalahan RelatifKecermatan Relatif = 100% - KR = 100% - 18,37% = 81,63%

B. Besi /oC

;

/oC

/oC /oC

Kesalahan RelatifKecermatan Relatif = 100% - KR = 100% - 10% = 90%

C. Kuningan /oC

;

/oC

/oC /oC

Kesalahan RelatifKecermatan Relatif = 100% - KR = 100% - 18,19% = 81,81%

3. Membandingkan harga koefisien muai yang didapat dengan harga koefisien muai menurut literatur, berapa besar kesalahannya?Menurut LiteraturMenurut Percobaan

Alumunium24 x 10-6Alumunium

Besi19 x 10-6Besi

Kuningan11 x 10-6Kuningan

4. Pembahasan Lt dan Lo pada percobaan Lt: Panjang batang logam setelah dipanaskan. Lo: Panjang batang mula-mula sebelum dipanaskan.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

V. 1 KesimpulanSetiap zat baik itu zat padat, cair, atau gas disusun oleh partikel-partikel kecil yang bergetar. Jika sebuah benda dipanasi, partikel-partikel di dalamnya bergetar lebih kuat sehingga menjauh, hal ini dikatakan memuai.Harga koefisien muai logam bila dilihat dari jenis bahannya ternyata batang logam yang memiliki nilai koefisien muai logam terbesar adalah alumunium. Perbedaaan koefisien muai panjang logam yaitu sangat terlihat. Urutan koefisien dari terbesar ke koefisien terkecil adalah alumunium, kuningan, dan besi.Temperatur batang logam sebelum dan sesudah percobaan akan mengalami perubahan. Dimana sebelum percoabaan temperatur logam tetap, sedangkan setelah percobaan temperatur logam meningkat (naik) karena dipanaskan.

V. 2 SaranAlat peraga atau yang berhubungan dengan praktikum agar lebih disempuranakan, dilengkapi, dan di perbanyak lagi, sehingga dalam praktikum seorang praktikan mendapatkan hasil yang sebaik mungkin.15