3.5. Proses Kerja Penata Cahaya...199 3.5. Proses Kerja Penata Cahaya Dalam produksi drama televisi...
Transcript of 3.5. Proses Kerja Penata Cahaya...199 3.5. Proses Kerja Penata Cahaya Dalam produksi drama televisi...
199
3.5. Proses Kerja Penata Cahaya
Dalam produksi drama televisi “Lost”penulis bertanggung jawab sebagai
penata cahaya, menurut Purba (2013:53) “penata cahaya adalah orang yang
bertugas merencanakan pengaturan cahaya-cahaya yang berasal dari beberapa
sumber terhadap orang-orang atau suatu dekorasi yang lain sehingga merupakan
satu-kesatuan yang mendukung dan memenuhi persyaratan teknis, artistik, dan
dramatik.”
Menurut Nugroho (2014:142) “penata cahaya yang baik untuk drama
televisi adalah agar dapat menghasilkan gambar yang menarik sesuai dengan
tuntutan naskah serta rencana produksinya. Dengan demikian, penata cahaya
(lighting operator) dituntut untuk terus mengambangkan daya reka dan daya
ciptanya.”
Sedangkan penulis menyimpulkan bahwa penata cahaya adalah orang
yang mengatur dan bertanggung jawab atas pencahayaan yang ada pada film ini,
yang di mana dimulai dengan tahap pra produksi sampai pasca produksi. Tata
cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan
pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan
ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan
suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam sebuah film (mise en
scene). Seperti halnya mata manusia, kamera membutuhkan cahaya yang cukup
agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan, penonton akan bisa
melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek
lainnya, dengan lingkungannya, dan
kapan peristiwa itu terjadi. Sesuai yang sudah dijelaskan diatas, peranan cahaya
amat sangat penting, atau bisa dibilang inti sebuah visual. Dengan adanya cahaya
kita bisa mewujudkan keinginan sang Sutradara dan kita dapat memvisualkan
cerita yang sudah dibuat oleh sang penulis naskah.
200
3.5.1. Pra Produksi
Menurut Nugroho (2014:107) mengemukakan “Ditahap pra produksi ini
penata cahaya memahami dan mendalami naskah yang akan diproduksikan,
mengadakan rapat dengan produser dan sutradara untuk menyatukan persepsi dan
mengetahui apa keinginan dari produser dan sutradara. Tidak lupa membuat
konsep pencahayaan dan blocking lighting yang tepat sesuai dengan yang tertera
pada naskah, melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran
penempatan pencahayaan yang tepat dan mendata keperluan peralatan teknis yang
dibutuhkan pada saat produksi.
Berdasarkan kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa seorang penata
cahaya haruslah memahami naskah dan mengadakan rapat dengan sutradara dan
kameramen agar mengerti apa saja kebutuhan pencahayaan yang nantinya akan
dipakai. Setelah penulis membaca naskah, penulis mendapat gambaran untuk
menggunakan lighting Viltrox VL D85T, dan beberapa LED, penulis juga akan
memastikan apakah sesuai dengan kemauan kameramen. Penulis juga membuat
konsep dan menentukan cahaya seperti apa yang diinginkan, baik penentuan
cahaya indoor ataupun outdoor.
3.5.2. Produksi
“Yang dimaksud dengan produksi ialah pelaksanaan pengubahan bentuk
naskah menjadi bentuk visual sesuai dengan kaidah – kaidah yang berlaku bagi
drama televisi. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk kelengkapan
pencahayaan, mengoperasikan perlengkapan peralatan lighting dengan baik dan
benar sesuai dengan blocking lighting yang telah dibuat pada saat pra produksi
agar didapat hasil yang memuaskan.” Nugroho (2014:108).
Berdasarkan kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa seorang penata
cahaya harus dapat mengoperasikan peralatan lighting yang dibutuhkan dengan
sebaik-baiknya dan juga menampatkan lighting pada posisi blocking yang telah
dibuat, dan tetap mengikuti keinginan Sutradara dan Kameramen agar
mendapatkan hasil yang sesuai dan maksimal. Penulis juga tidak lupa melakukan
201
komunikasi dengan crew teknis yang lainnya agar tidak ada kesalah pahaman
pada saat produksi.pada film ini penulis memiliki konsep yang sesuai untuk
memberikan cahaya yang sama dengan keadaan asli di lokasi yang akan
digunakan untuk pengambilan gambar. Pada scene ruang tamu, kamar, ruang
makan penulis menggunakan lampu Viltrox VL D85T sebagai key light, dan
penulis juga menggunakan tambahan LED untuk menerangi bagian yang masih
terasa gelap sesuai keinginan kameramen dan sutradara.
3.5.3. Pasca Produksi
“Pemeriksaan ulang hasil gambar untuk melihat penataan cahaya yang
telah diproduksi, menganalisa hasil akhir gambar, dan mendata kekurangan dari
gambar yang telah diambil serta mengevaluasi hasil akhir gambar.” Nugroho
(2014:110).
Pada tahap pasca produksi tidak banyak hal yang dapat dilakukan oleh
seorang penata cahaya pada tahap ini selain melihat hasil gambar bersama seorang
editor serta menganalisa dan mengevaluasi juga mendata apa saja yang menjadi
kekurangan pencahayaan pada gambar yang telah diambill.
3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya
Dalam pra produksi drama televisi LOST peran dan tanggung jawab
penulis menyiapkan lighting dan beberapa alat lainnya, penulis juga mengatur
penempatan pencahayaan yang tepat sesuai dengan blocking lighting agar dapat
menghasilkan ruang dan dimensi yang di inginkan, serta mengatur cahaya agar
terlihat seperti warna aslinya. Dan tidak lupa penulis bersama sutradara
berdiskusi untuk mempelajari naskah kemudian menentukan warna cahaya apa
yang ingin dipakai dalam proses pembuatan drama televisi dan juga penata cahaya
perlu mengetahui keinginan atau interpretasi sutradara.
Dalam tahap produksi drama televisi LOST penulis memaksimalkan
cahaya yang ada pada suatu ruangan dengan menggunakan prinsip dasar Three
202
Points Lighting yaitu Key Light, Fill light, dan Back light. Apabila masih ada yang
terlihat gelap atau kurang cahaya, penulis akan menggunakan lampu tambahan
agar cahaya terlihat sempurna dikamera dan sesuai apa yang diinginkan oleh
sutradara, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya
jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam
sebuah film.
Dalam pasca produksi drama televisi LOST penulis mereview hasil
gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah diproduksi, menganalisa hasil
akhir gambar, dan mendata kekurangan dari gambar yang telah diambil serta
mengevaluasi hasil akhir gambar.
3.5.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Pada film ini penulis memiliki konsep yang sesuai untuk memberikan
cahaya yang sama dengan keadaan asli di lokasi yang akan digunakan untuk
pengambilan gambar. Pada scene ruang tamu, kamar, ruang keluarga, dan ruang
makan penulis menggunakan Viltrox VL D85T sebagai key light dan tambahan
LED untuk menerangi bagian yang masih terasa gelap sesuai keinginan sutradara
dan kameramen. Penulis. Berikut penjelasan per scene:
• Scene 1 dan 3 ( Ruang Keluarga ) : disini penata cahaya menggunakan
lampu Viltrox VL D85T dan 2 LED sebagai fill light tambahan.
• Scene 2 ( Halaman Rumah ) : disini penata cahaya hanya menggunakan 2
LED sebagai fill light..
• Scene 6 dan 14 ( Tukang Martabak ) : disini penulis masih menggunakan
lampu Viltrox VL D85T dan tambahan 1 LED untuk fill light tambahan.
• Scene 7 ( Ruang Tamu ) : masih menggunakan lampu yang sama Viltrox
VL D85T dan tambahan 2 LED untuk fill light tambahan.
• Scene 8 ( Kamar Vino ) : lampu yang digunakan Viltrox VL D85T sebagai
key light.
203
• Scene 9 ( Ruang Makan ) : lampu yang digunakan Viltrox VL D85T dan 2
LED sebagai fill light tambahan.
b. Konsep Produksi
Konsep produksi pada pembuatan drama televisi LOST konsep warna
cahaya yang diinginkan sutradara adalah bersifat natural namun tetap menambah
cahaya pendukung untuk lebih mendramatisir pada saat adegan tertentu. Menurut
Sarwo Nugroho (2014:143) dalam tata cahaya, ada tiga prinsip dasar lighting
yaitu Back Light : Cahaya dari belakang subjek dengan arah kamera dan diatur
hingga jatuh pada kepala dan bahu pada subjek, penyinaran ini membentuk garis
tepi pada subjek (rim light) yang memisahkan pada latar belakang dan untuk
menambah ketajaman yang nyata dengan memberikan kontras sehingga tampak
kesan tiga dimensi. Key light : Penyinaran terarah yang utama yang jatuh pada
subjek menghasilkan bayangan kuat, memberikan tekanan segi yang menarik dari
wajah artis dan membentuk dimensi pada kepala dan wajah.
Fill Light : Cahaya yang digunakan untuk melunakkan bayangan yang dihasilkan
oleh lampu key light ataupun lampu lainnya.
c. Konsep Teknis
Konsep teknis pada pembuatan drama televisi LOST penulis
menggunakan lampu Viltrox VL D85T, dan 4 LED. Kenapa penulis memilih
lampu Viltrox VL D85T karena Viltrox tipe ini menghasilkan cahaya yang kuat
dengan kontras yang kuat untuk digunakan sebagai key light, dengan karakter
seperti ini penulis hanya perlu memberikan cutting cahaya yang di keluarkan oleh
lampu Viltrox ini. Dan penulis juga menggunakan 2 LED sebagai fill light
tambahan atau membantu efek back light pada scene tertentu.
204
3.5.6. Kendala Produksi dan Solusinya
Dalam melakukan proses pengambilan gambar tidak ada kendala yang
berarti, hanya kendala-kendala kecil yang masih bisa di atasi oleh penulis dan
crew lainnya. Kendala yang terjadi disaat shooting berlangsung adalah pada saat
scene ruang keluarga lighting bocor dari tangga memantul pada kaca jendela
rumah. Solusi yang penulis lakukan adalah dengan memberi cutting lampu agar
tidak terjadi pantulan di kaca jendela.
205
3.5.7. Lembar Kerja Penata Cahaya
1. Konsep Penata Cahaya
2. Lighting Sheet
3. Spesifikasi Lighting
4. Blocking Lighting
206
Konsep Penata Cahaya
Pada pembuatan drama televisi “Lost” penulis melakukan tugasnya dari
tahap pra produksi yaitu mulai dari membedah naskah sampai di akhiri dengan
membuat blocking lighting. Menurut Fachruddin, Andi (2012:18) “Perencanaan
dan detail petunjuk pelaksanaan produksi harus dibuat terlebih dahulu.
Perencanaan pengambilan gambar, story board, sehingga memiliki panduan
dalam mengatur shoot.” Tidak lupa penulis berdiskusi dengan produser, sutradara,
dan penata kamera untuk menentukan warna cahaya apa yang nantinya akan
digunakan, dan penulis juga beridskusi untuk mengatur tentang tata letak posisi
lighting dan equipment yang akan digunakan pada saat proses shooting nantinya.
Pada tahap produksi, “Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk
kelengkapan pencahayaan, mengoperasikan perlengkapan peralatan lighting
dengan baik dan benar sesuai dengan blocking lighting yang telah dibuat pada saat
pra produksi agar didapat hasil yang memuaskan.” Sarwo Nugroho (2014:108).
Penulis sebagai penata cahaya menyiapkan equipment lighting yang telah
disepakati bersama pada tahap pra produksi kemudian mengatur tata letak lighting
sesuai dengan apa yang telah dikonsepkan pada saat pra produksi bersama
produser, sutradara, dan penata kamera.
Pada tahap akhir yaitu bagian tahap pasca produksi, tidak banyak hal yang
dapat dilakukan oleh penulis. Hal – hal yang dapat dilakukan penulis pada saat
pasca produksi hanya melihat hasil gambar yang telah masuk proses editing
kemudian mengevaluasi bagian mana saja yag mengalami masalah dalam proses
pengambilan gambar pada saat produksi, meganalisa hasil akhir gambar, dan
mendata kekurangan dari gambar yang telah diambil serta mengevaluasi hasil
akhir gambar.” Sarwo Nugroho (2014:110).
207
LIGHTING SHEET
Production Company : BSI Produser : Muhammad Risky
Project Title : Lost Sutradara : Rizky Akbar
Durasi : 20 Menit Penata Cahaya : Yeremia Tarsardo
No. Scene Shot Key Light Fill
Light
Back
Light
Notes
1 1 1 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
2 2 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
3 3 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
4 4 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
5 5 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
6 2 1-4 - - Tidak meggunakan lighting
dikarenakan scene ini
outdoor
7 3 1-3 Viltrox LED Viltrox tidak langsung
208
VL D85T 5’ diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
8 4 1-4 - - Tidak menggunakan
lighting di karenakan
pencahayaan yang sudah
cukup
9 5 1 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
10 6 1-4 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak lagsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
11 7 1-5 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
12 8 1-6 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
13 9 1-5 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
14 10 1-3 - - Tidak menggunakan
lighting dikarenakan
pencahayaan yang sudah
cukup.
209
15 11 1 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
16 12 1-2 - - Tidak menggunakan
lighting dikarenakan di
scene ini outdoor
17 13 1-5 - - Tidak menggunakan
lighting dikarenakan
pencahayaan yang cukup.
18 14 1-4 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
19 15 1-2 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
20 16 1 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
21 17 1-3 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
22 18 1-5 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
23 19 1-4 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
210
LED langsung diarahkan
ke objek.
24 20 1-5 Viltrox
VL D85T
LED
5’
Viltrox tidak langsung
diarahkan ke objek, namun
LED langsung diarahkan
ke objek.
255 21 1-4 - - Tidak menggunakan
lighting dikarenakan di
scene ini outdoor
211
Spesifikasi Lighting
Gambar III.71
Viltrox VL D85T
Specification:
Lamp beads : 112pcs(3300K)/112pcs(5600K),SMD Lamp beads
Color Temperature : 3300K~5600K(adjustable)
Color rendering index : 95+
Brightness : 20%-100%(adjustable)
Max. Brightness : 2900LM(4400K, 100% FULL)
Max. Illuminance : 2800Lux/0.5m( 4400K, 100% FULL
Power : 40W
Continue light time : Approx.1h(100%Full, NP-F960/2400mAh)
AC adapter(included) : Input 100~240/1.2A/50-60Hz; Output: 18V/2A(Total
cable length: 3.5m)
Battery(not included) : Li-battery NP-F550/F570/ F960/F970 series
Size : 360*240*25mm
Weight : 1.08Kg
Remote controller:
Frequency : FSK 2.4GHZ wireless remote system
Control distance (in open air) : 20 meters Wireless remote group : Single group (
A/B/C/D/E/F ), Full group( ABCDEF )
Channel :19
Stand-by time : 2.5 minutes without operation, it will off automatic
Power : R03 Size AAA 1.5V battery
Dimension : 141mm¡Á55mm¡Á18mm
Viltrox Set :
• Light Stand (1x)
• AC/DC Adaptor (1x)
• Battery V-Mount (1x)
• D-Tap Charger (1x)
• Cable Over Length 10m (1x)
212
LED Video Light 5 Inch YN-160
Gambar III.72
Jumlah : 4
Temperatur warna : 5,500 K
Jumlah lampu LED : 160 butir
Daya pancar lampu LED :
1 meter pada 1480 lux
2 meter pada 450 lux
3 meter pada 178 lux
4 meter pada 101 lux
Daya : 6 x AA baterei , Sony NP F550/750/970 atau Panasonic D28S/D54S
Perubahan daya : 14 step
LED Set :
Handle utk pegangan/ bisa utk menancap di stand
- Filter warna (dof, kuning)
- Tas kecil (1x)
- Battery Sony NP-F970 (2x)
- Battery Charger (1x)
213
Blocking Lighting
Production : BSI Producer : Muhammad Risky
Project Title : Lost Director : Rizky Akbar
Durasi : 20 Menit Penata Cahaya : Yeremia Tarsardo
Gambar III.73,74,75,76,77
214
Gambar
III.78,79,80
215
Gambar III.81,82
216
Gambar III.83,84,85,86,87
217
3.6. Proses Kerja Penata Suara
Penata suara adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kualitas audio
secara keseluruhan selama proses produksi berlangsung, konsep serta kualitas
audio yang dihasilkan “Dalam produksi drama televisi ”Lost” Penata suara
bertangggung jawab terhadap pengoperasian semua peralatan control elektronik
baik audio/video yang digunakan saat di lokasi. Menurut Nina Kusumawati,
dkk(2017:124)
Penata suara dalam kegiatan produksi bertanggung jawab terhadap porsi
suara termasuk bunyi-bunyian, music dan special effect. Ia menyiapkan,
menempatkan, menginstalasi mikrofon dan bahan-bahan yang diperlukan untuk
prerecording.
Penulis berperan sebagai penata suara harus bisa mengontrol jenis suara
yang dihasilkan dalam produksi. Dalam produksi drama televisi penata suara
mempunyai 9 tahapan yaitu:
a. Menyampaikan pesan tentang keadaan yang sebenernya kepada
pendengar atau penonton.
b. Tanpa audio sebagian besar gambar akan kehilangan unsur
realismenya.
c. Tanpa audio kita sebagia penonton akan kehilangan konsentrasi.
d. Menekankan sebuah adegan atau peristiwa tertentu dalam sebuah
adegan, baik melalui efek suara atau alunan music yang di buat untuk
menggambarkan suasana atau atmosfer suatu tempat kejadian.
e. Menentukan tempat dan suasana tertentu, keadaan tenang, tegang,
gembira maupun sedih, misalnya seperti suara ombak, camar dan angin
memperkuat latar cerita di tepi pantai.
f. Menentukan atau memberikan informasi waktu, contoh bunyi kkok
ayam.
g. Untuk menjelaskan datang dan perginya seorang pemain. Contoh suara
ketukan pintu, suara motor menjauh, dan suara langkah kaki, gebrakan
meja, dan lain sebagainya.
218
h. Sebagai tanda pengenal suatu acara atau music identitas acara
(soundtrack).
i. Menciptakan efek khayalan atau imajinasi.
3.6.1. Pra Produksi
Pada pertemuan pertama seluruh crew drama televisi “Lost” membahas
tugas drama televisi, untuk membicarakan tugas dan wewenang dari masing-
masing jobdesk pada pertemuan kedua membahas tema yang akan dituangkan
dalam produksi drama televisi seperti menentukan cerita film yang baik untuk
dibuat dalam produksi drama televisi ini. Dan bebrapa ide cerita yang ada,
akhirnya penulis setuju dengan ide cerita salah satu anggota tim yang
mengusulkan mengangkat tema cerita tentang seorang kakak yang tidak terima
adiknya meninggal dunia. Dalam tahap pra produksi, penulis membuat treatment
audio untuk memudahkan pada saat sulit proses shooting dan editing berlangsung.
Penulis pun mencoba membelah naskah bersama sutradara dan penulis naskah,
pada akhirnya penulis merancang konsep pengambilan suara sesuai dengan
naskah dan permintaan sutradara.
Setelah konsep selesai dibuat penulis memikirkan apa-apa saja yang
diperukan pada saat produksi, seperti, clip on, boom mic, zoom dan perlengkapan
lainnya yang dibutuhkan drama televisi “Lost.
Selama proses produksi berlangsung penulis menggunakan ZOOM H4N
yang disambungkan dengan CLIP ON SENNHISER G3. Alasan penulis merekam
audio terpisah dari kamera adalah untuk mendapatkan kualitas audio yang bagus,
memudahkan control input audio dan monitoring serta tidak membebani proses
kerja kameramen.
Tahap pra produksi menurut Nina Kusumawati dkk (2017:127)
a. Memahami dan mendalami naskah yang akan diproduksi.
Pemahaman ini dimaksudkan untuk mengetahui dan mencari apa
yang harus direkam dan apa yang harus dibuat sound effectnya
pada saat produksi. Dalam hal ini yang harus diphami adalah
tentang aksi tokoh dlam sebuah scene, lingkungan atau suasana
219
setting dan atmosfir yang akan direkam di lokasi. Tingkat emosi
tokoh yang berhubungan dengan keras lemahnya suara (apakah
suasana marah atau sedih/menangis ) dan transisi suasana dan
waktu antar scene.
b. Membuat perencanaan pengelompokan suara dan sound effect.
Dari hasil pemahaman naskah kemudian penata audio
mengelompokkan suara dan sound effect dalam bentuk treatment
audio. Treatment audio ini dibuat untuk mempermudah pada saat
produksi. Kita tinggal memilih mana yang akan diproduksi dan
direkam terlebih dahulu sesuai dengan lokasi yang sudah
ditentukan.
c. Memilih backsound, theme song dan scoring music yang tepat
untuk naskah yang akan diproduksi. Pemilihan ini disesuaikan
dengan tema dan genre yang akan diproduksi. Pada tahap ini
penata suara sudah mulai mendapatkan bayangan untuk
mendapatkan backsound pada bagian-bagian dari produksi yang
akan dibuat.
d. Mengadakan rapat koordinasi dengan crew yang lain ( sutradara,
produser dan penanggung jawab teknis) dalam rapat ini penata
suara memaparkan secara teknis (peralatan) dan non teknis dari apa
yang ada di dalam naskah sesuai dengan perencanaannya.
Penulis menyimpulkan penata suara harus bisa menentukan konsep suara
sehingga dengan memberikan hasil terbaik. Setelah selesai tahap pra produksi,
tahap selanjutnya adalah produksi.
3.6.2. Produksi
Pada tahap produksi, penulis dituntut untuk menyiapkan, mengatur dan
memonitor audio. Penulis juga membuat volley yang sesuai dengan kebutuhan
scene per scennya pada saat produksi berlangsung. Dalam tahap produksi drama
220
televisi “Lost” seluruh audio yang terekam menggunakan Zoom H4N serta Clip
On Sennhiser G3.
Tahap produksi menurut Nina Kusumawati dkk, (2017:128)
a. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk
perekaman suara dan sound effect sesuai dengan script dan scene yang
akan diproduksi.
b. Mengoperasikan perlengkapan peralatan audio dengan baik dan benar
agar didapat hasil yang memuaskan.
c. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan sutradara dan crew
teknis yang lain agar tidak terjadi kesalahpahaman.
d. Menguasai secara teknis setiap peralatan audio yang dipakai dan selalu
bersiap jika terjadi gangguan teknis.
e. Melakukan perekaman dilokasi (real sound).
f. Melakukan perekaman dan pembuatan sound effect.
g. Menyeleksi lokasi berdasarkan factor akustik.
h. Mengurangi dan menghapus sound yang tidak diperlukan.
i. Mengatur tinggi rendahnya level audio yang terekam.
Penulis menyimpulkan penata suara bertugas merekam suara secara
langsung. Merekam suara secara langsung (direct sound) dilakukan untuk
mengambil suara-suara dialog para pemain agar tercipta mood pameran saat
shooting dilakukan. Setelah tahap produksi selesai maka tahap selanjutnya adalah
pasca produksi.
3.6.3. Pasca Produksi
Setalah tahapan produksi selesai dilakukan, penulis kemudian melakukan
terhadap selanjutnya, yaitu tahapan pasca produksi. “Pasca produksi adalah
penyelesaian akhir dari produksi. Pada tahap ini terdapat beberapa aktivitas seperti
pengeditan film atau cut to cut proses ini dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan mood berdasarkan konsep cerita yang telah dibuat, disini pemberian
221
special effect sangat berperan pengoreksian warna, pemberian suara, dan music
latar hingga rendering”.
Proses yang akan dilakukan oleh penata suara dalam tahap pasca produksi
adalah :
1. Menuangkan konsep cerita yang telah dibuat kedalam cue sheet untuk
kebutuhan atau acuan bagi sound penyunting gambar dan rerecording
mixer
2. Ikut terlibat secara langsung dalam pembuatan suara-suara efek baru
3. Memimpin dan menggerahkan dalam semua bagian di sound-post
department
4. Berhak hadir dan memberikan masukan pada saat melakukan music
spotting
5. Bertanggung jawab hasil desain suara
6. Bersama re-recording mixer mengawasi pelaksanaan pemindahan
suara (sound transferring) hasil final mix dari jalur suara magnetic
maupun media digital ke jalur suara optic analog maupun digital
hingga ke married print.
Penulis menyimpulkan pada tahap pasca produksi semua konsep yang
sudah dibuat pada saat pra produksi dituangkan semua pada saat pasca produksi.
Penulis juga harus peka terhadap b suara yang noise sehingga mendapatkan hasil
maksimal dalam praproduksi kali ini. Tahapan pasca produksi adalah tahapan
terakhir dalam produksi sebuah drama televisi.
222
3.6.4. Peran Dan Tanggung Jawab Penata Suara
Dalam produksi ini penulis berusaha membuat audio seperti aslinya
dengan menambahkan efek scoring. Penata suara juga bertanggung jawab atau
hasil produksi dan pascaproduksi. “Penata suara juga bertanggung jawab terhadap
kualitas audio secara teknis maupun non teknis. Memahami instalasi jaringan
distribusi audio secara teknis dan dapat mengatasi apabila terdapat gangguan.
Mengetahui karakter mic dan peralatan audio yang lainnya, dan mempersiapkan
peralatan audio sesuai dengan yang dibutuhkan, berkordinasi dengan program
Director/ Produser dan rekan kerja yang lain selama proses produksi program
televisi berlangsung. Dan mempersiapkan peralatan audio lainnya. Penulis
berperan sebagai penata suara bertanggung jawab penuh atas semua jenis suara
yang keluar dalam produksi kali ini.
3.6.5. Proses Penciptaan Karya
Dalam tugas drama ini penata suara mencoba dengan kemampuan yang
dimiliki, dengan segala keterbatasan dilapangan baik teknis maupun skill. Penata
suara berusaha semaksimal mungkin agar drama televisi ini berjalan sesuai yang
sudah direncanakan dan dapat dinikmati oleh penonton.
a. Konsep Kreatif
Konsep audio yang bergenre drama sesuai dengan naskah.
Menggunakan banyak instrument-instrument yang bernuansa dan
beberapa instrument sehingga terbawa dalam isi drama yang dibuat.
Seperti.
b. Konsep Produksi
Pada tahap ini penulis bekerja sama dengan sutradara dan penyunting
gambar membicarakan konsep yang akan digunakan untuk membawa
penonton terbawa suasana di drama televisi “Lost”. Dan juga
menambahkan back sound maupun music instrument.
c. Konsep Teknis
223
Kemudian pada tahap produksi penata suara menggunakan zoom H6n
professional voice & Wireless clip on. Penggunaan zoom dan wireless
clip on ini bertujuan agar suara yang di rekam tidak terlalu noise dan
bisa terdengar lebih jelas dan merekam atmosfer yang terdengar
dilokasi tersebut. Untuk pemilihan zoom dan wireless clip on penulis
beserta crew sudah menetapkan bersama untuk pemilihan alat.
3.6.6. Kendala Produksi Dan Solusinya
Dalam tahap produksi drama televisi “Lost” penulis menemukan bebrapa
kendala serta solusi yang sudah didiskusikan bersama kru.
Kendala : ide cerita berubah-ubah membuat lambatnya penyelesaian lembar
kerja.
Solusi : semua tim bekerja sama membantu penulis naskah dalam
menyelesaikan naskah.
Kendala : kekurangan anggota tim
Solusi meminta bantuan kepada temen untuk proses produksi
Kendala : clip on kabel nya sedikit eror
Solusi : clip on dibantu dengan boom mic
224
3.6.7. Lembar Kerja Penata Suara
1. Spesifikasi Kebutuhan Audio Produksi
2. Treatment Audio
225
SPESIFIKASI KEBUTUHAN AUDIO PRODUKSI
1. Zoom H6n
Gambar.III.88
Brand : zoom
3D : No
Curved : No
Model : H4N Acccessories Kit
Berat : 1.25
2. Wireless Clip On Sennhiser G3
226
Gambar.II.89
Fitur :
• Ek 100 G3 Adaptive Diversity Receiver
• Sk 100 G3 Bodypack Transmitter With Mute Function
• Me 2 Cardioid Clip On Microphone
• 1680 Tunable Frequencies Across 42 MHZ
• Auto Frequency Scan Finds Open Bands
• 3 Level Squelch To Block Interference
• 20 Banks With 12 Channel Presets Each
• Compander For Clearer Sound
• Auto Lock Prevents Accidental Adjustment
3. Boom mic (Senneheiser MKH 416)
Gambar III.90
• Sennheiser boom mic MKH416
• Pistol grip
• Windshield basket
• Stick boom/boom pale
• Audio cable
• Stick boom 5 meter
4. Sennehaiser HD 201
227
Gambar.III.91
Sennehaiser HD 201
Fitur :
▪ Powerfull sound reproduction
▪ Rich, crisp bass response
▪ Lightweight and comfortable to wear
▪ Good attenuation of ambient noise
▪ Extremely rugged
▪ High-quality leatherette ear pads
▪ Goold-plated ¼” (6.3mm) jack adaptor
▪ Frekuensi:21 – 18.000 Hz
▪ Impedance:24 ohm
▪ Panjang kabel:3 m
▪ Kepekaan / sensitivitasi: 108 Db
Production Company : BSI Produser : Muhammad Risky
228
Project Title : Lost Sutradara : Rizky Akbar
Duration : 20 MENIT Penata Suara :Ahmad Faiq Pahlevi
Table.III.65
Treatment Audio
N
o
Scen
e
Script Equipmen
t
Atmosfe
r
Voley Music
1. 1. Sarah dan vino
yang sedang asik
menonton film,
disela-sela
menonton vino
sambil makan
cemilan seperti
biasa mengisengi
sarah dengan
melempar
makanannya,
sarah yang sedang
serius nonton
kesal dengan vino.
Sarah pun
membalas
keisengan vino.
Clip on,
zoom dan
boom mic
Ruang
keluarga
Suara tv backsoun
d
2. 2. Sarah yang sangat
antusias
mengantar papa
dan vino ke dalam
mobil. Lalu sarah
memeluk papanya,
Clip on,
zoom dan
boom mic
Jalanan
Halaman
rumah
Suara
mesin
mobil
-
229
dan memeluk vino
juga. Papa dan
vino menyuruh
sarah untuk jaga
dirinya dan
menjaga
mamanya.
Papa
“Sar kamu jaga
diri baik-baik ya
dan jaga mama
juga jangan
sampai sakit”
Sarah
“Siap pah
laksanakan”
Vino
“Jangan siap-siap
aja lu kak, inget
nurut sama mama”
Sarah
“Udah lu jaga diri
baik-baik di negeri
orang, jangan
bikin ulah mulu,
mama mah aman
sama gue, ye gak
mah ?”
230
Mama
“Iya mama sama
sarah aman kok
disini, papa sama
vino kalo udah
sampe langsung
kabarin kita ya”
Papa
“Yaudah kita jalan
dulu ya”
(Vino dan papa
masuk mobil
berlalu
meninggalkan
sarah dan mama)
Mama dan sarah
masuk kedalam
rumah.
3. 3. Sarah yang sedang
menonton televisi
mendapat siaran
berita tentang
kecelakan pesawat
tujuan Jakarta –
London. Sarah
kaget langsung
memanggil mama.
Mama
menghampiri
sarah melihat
siaran tersebut.
Clip on,
zoom dan
boom mic
Ruang
keluarga
Suara tv -
231
Sarah
“maaaa!”
(teriak memanggil
mamanya)
Mama
“apa sih sar, gak
usah teriak gitu”
(kaget karna
panggilan sarah)
(mama
menghampiri
sarah dan duduk
disamping sarah
sambil melihat
siaran tersebut)
Mama dan sarah
terlihat sangat
sedih karena
kecelakaan
pesawat itu,
pesawat yang
ditumpangi
papanya. Sarah
yang terpukul
langsung
meninggalkan
mama sendiri
diruang keluarga.
232
Lalu terdengar
suara sarah
membanting pintu
kamarnya.
4. 4. Sarah yang sedang
mengerjakan tugas
disebuah kafe
favoritnya,lalu
datang sahabatnya
Rena yang telah
mencari sarah di
sekitar kampus.
Langsung
menghampiri
Sarah dan
menanyakan kabar
sekaligus bertanya
kenapa sarah
jarang terlihat
dikampus. Sarah
terdiam lalu
menjawab
pertanyaan Rena.
Kemudian Sarah
langsung pamit
pulang dan
meninggalkan
Rena sendiri.
Rena
“hee sar, kemana
aja lo gak
kelihatan di
Clip on,
zoom dan
boom mic
Café
Jalanan
Suara
ketikan
Suara
keramaian
pengunjun
g cafe
Backsoun
d
233
kampus, gue cari-
cari juga?”
Sarah
(tersenyum)
“ah gak kemana-
mana kok gue, lo
aja kali yang liat.”
Rena
“apan sih orang lo
gak pernah
kelihatan, lo
kenapa?”
Sarah
“gue gapapa kok
Ren, oh y ague
bali dulu ya”
(kemudian sarah
merapihkan
laptopnya)
Rena
“buru-buru banget
sih lu sar, baru jug
ague sampe”
Sarah
(tersenyum dan
dengan cepat
berlalu
meninggalkan
234
Rena)
Rena
“eh sar… hati-
hati”
5. 5. Ketika sarah
keluar dari kafe
mendapat pesan
singkat. Sarah
melihat pesan itu
tanpa
membalasnya.
Sarah langsung
bergegas pulang.
Dan berfikir
sebelum sampai
rumah sarah akan
membelikan
martabak telur
kesukaan vino.
Boom mic Depan
café
Suara
kendaraan
mobil &
motor
-
6. 6. Sampai di tukang
martabak sarah
langsung
memesan
martabak telur
kesukaan vino.
Abang martabak
heran tumben
sekali sarah
membeli martabak
telur padahal kan
sarah gak suka.
Sarah menjawab
Clip on
dan zoom
Tukang
martaba
k
Jalanan
Suara
klakson
Suara
kendaraan
mobil &
motor
Suara
orang jalan
Backsoun
d
235
untuk adiknya.
Sarah
“Bang biasa ya
martabak telur
special gak pake
daun bawang”
Abang martabak
“lah neng tumben,
udah suka
sekarang sama
martabak telur”
Sarah
“si abang bisa aja,
udah ah bikini”
Kang martabak
“oke siap neng”
Footage
Terlihat tukang
martabak yang
sedang membuat
adonan, mengocok
telur, menyiapkan
kompor, lalu
langsung
memasak dan
selesai
memberikan
kepada sarah.
236
7. 7. Sarah langsung
menghampiri
mama yang
sedang menonton
televisi. Mama
menanyakan ke
sarah apa yang
sedang di bawa
oleh nya. Sarah
memberitahu
kalau ini martabak
telur. Mama
terdiam
mendengar
jawaban sarah dan
terlihat sedih.
Sarah berlalu
meninggalkan
mama ke kamar.
Sarah
“Assalamu’alaiku
m ma”
(salim)
Mama
“Waalaikum’sala
m sar, itu apa yang
kamu bawa ?
Sarah
“oh ini ma biasa
martabak telur”
Clip on,
zoom dan
boom mic
Ruang
keluarga
Sofa
Suara tv
Suara
motor dan
mobil
-
237
Mama
(terlihat sedih)
Sarah
“yaudah ma aku
kekamar dulu ya”
(sarah berlalu
meninggalkan
mama ke kamar)
8. 8. Saat masuk kamar, lalu
duduk di meja belajar
sambil membuka
laptopnya dan
berbicara ke vino.
Sarah sambil
mengerjakan tugasnya
terus asik berbicara
sampai tak sadar udah
tengah malem. Sarah
keluar dari kamar vino.
Sarah
“woi liat dong nih gua
bawain martabak telur
kesukaan lo”
(naro di meja belajar)
Sarah
Clip on
dan
zoom
Kamar
tidur
Suara
kantong
kresek
martabak
-
238
“Eh gimana rencana lo
buat kuliah di London,
kapan mau survei nya,
gue juga dikit lagi
kelar nih tugasnya.
Emang lo disana bisa
jaga diri, kan lo masih
suka ketergantungan
sama mama papa
apalagi sama gue, tapi
ya lokan cowo pasti
bisa sih, eh udah
malem nih gue
kekamar dulu ya, bye”
(sarah keluar dari
kamar vino)
239
9. 9. Sarah sedang
menyiapkan sarapan
untuk mama dan vino,
tiba-tiba mamanya
datang menghampiri
sarah di meja makan.
Sarah meminta tolong
untuk membangunkan
vino untuk sarapan.
Mama pun terlihat
sedih dengn tingkah
sarah yang semakin
aneh.
Sarah
“ma, ayo kita sarapan,
eh iya nanti tolong
bangunin vino ya ma
buat sarapan, udah aku
siapain”
Mama
(sedih dengan ucapan
sarah)
“yaudah yang penting
kamu aja dulu
sarapan”
Sarah dan mama
sarapan bersama.
Clip on,
zoom
dan
boom
mic
Meja
makan
Suara piring
& tutup selai
Suara
gembrakan
meja
Suara
gesaran
kursi
-
240
Mama
“emang jamu mau
kemana sar?”
Sarah
“rencananya sih mau
ke kafe biasa”
(sambil membuka
laptop dan
mengerjakan
pekerjaannya)”
Mama yang melihat
sarah sarapan sambil
mengerjakan tugasnya
pun menyuruh untuk
focus sarapannya, tapi
sarah tetap
melanjutkan tugasnya,
sarah langsung cerita
ke mamanya kapan
vino berangkat kuliah
di London.
Mama
“oh yasudah kalau
gitu, kamu sarapan
dulu yang bener
ngerjainnya di tunda
dulu”
241
Sarah
“iya mah udah
deadline soalnya, oh
iya ma si vino kapan
sih berangkatnya,
semalem aku tanyain
gak di jawab”
Mama
“udah kamu gak usah
terlalu mikirin adikmu,
focus aja sama tugas
kamu yang belum
kelar itu”
Sarah
“udah mau kelar kok
ma, tapi aku kan
pengen tau kapan vino
berangkat, biar bisa
kosongin waktu”
Mama yang
mendengar ucapan
sarah sangat terpukul,
dan menyuruh sarah
tidak terlalu
memikirkan vino”
Mama
“udah ah kamu
242
ngomongin vino terus”
(sambil merapihkan
piring-piring)
Sarah
“mama tinggal jawab
aja susah banget,
yaudah deh aku mau
jalan dulu”
(merapihkan laptop
lalu meninggalkan
mama di meja makan)
243
10. 10. Sampai di kafe, sarah
memesan minum lalu
duduk dibangku. Sarah
sambil mengerjakan
tugasnya.
Boom
mic
Café
Kursi dan
meja
Suara
ketikan
-
244
11. 11. Mama menelpon Rena
dan memberitahu
tentang sikap sarah
yang semakin aneh.
Mama memberitahu
kalau sarah sedang
mengerjakan tugasnya
di kafe favoritnya.
Mama (1)
Assalamualaikum ren,
kamu lagi dimna, sibuk
gak ?
Mama (2)
“gini loh akhir-akhir ini
sikapnya sarah aneh,
kamu ngerasa kan ren
?”
Mama(3)
“mangkanya tante minta
tolong sama kamu
untuk temuin sarah dan
ajak ngobrol, kan kamu
temen deketnya kali aja
sarah terbuka sama
kamu”
Mama(4)
“sekarang sarah lagi
Clip on,
zoom
dan
boom
mic
Ruang
tamu
Suara
keramaian
di sekeliling
rumah
-
245
ngerjain tugas di kafe
biasa”
246
12. 12. Rena yang sedang
berjalan mendengar
teleponnya bordering,
disaat melihat ternyata
dari mamanya sarah,
lalu rena mengangkat
teleponnya dan
menanyakan
keberadaan sarah, rena
langsung mematikan
teleponnya dan menuju
ke kafe yang tidak jauh
dari keberadaan rena.
Rena (1)
“waalaikumsalam tante,
aku lagi dijalan, oh gak
sibuk, ada apa ya tan?”
Rena (2)
“iya tan belakangan ini
juga aku ngerasa sarah
berubah setiap kali aku
ketemu, dia selalu
menghindar”
Rena (3)
“yaudah tan, nanti aku
coba temuin sarah, oh
iya emang sekarang
sarah ada dimana tan ?”
Clip on
dan
zoom
Jalanan Suara
kendaraan
mobil &
motor
Dering
telepon
-
247
Rena (4)
“oke tan kebetulan aku
juga gak jauh dari
kafenya.
Assalamualaikum tan”
(mematikan
teleponnyadan menuju
kafe)
248
13. 13. Sampai di kafe, rena
melihat sarah yang
sedang kepusingan
dengan tugasnya.
Rena langsung
menghampiri sarah
dan menanyakan ke
sarah apa yang
sedang dipikirkan
sampai tugasnya
terlantar. Dan akhir-
akhir ini sikapnya
aneh. Sarah yang
menjawab
pertanyaan rena
dengan seerlunya,
lalu sarah
pamituntuk pulang.
Rena
“woi pusing bener
kayanya sama
tugas”
Sarah
(kaget)
“Eh elu
ren,ngagetin aja sih,
Clip on,
zoom
dan
boom
mic
Café Suara
ketikan
Suara
buka
pintu
Suara
langkah
kaki
Backsound
249
iyanih pusing gak
kelar-kelar tugasnya
pak didik”
Rena
“Lagian lo mikir
apaan sih,gak
biasanya tugas lo
keteter gini”
Sarah
“Gue cuma mikirin
kapan vino
berangkat ke
London”
Rena
“yaelah sar, ntar
juga vino ngabarin
lo kali, udah gausah
lo pikirin, mending
lo fokus, dari pada
gak kelar ntar lu
kena hukuman”
Sarah
“iya iya dikit lagi
juga kelar,ah gw
udahan dulu ya,
mau balik dulu gue”
Rena
“kebiasaan lo
ninggalin gue mulu”
250
Sarah
“hehe maaf sar,
yaudah gue balik ya
bye”
Rena
“oke hati-hati”
251
14. 14. Sarah yang baru sampai
rumah langsung duduk
didepan sambil beristirahat,
sarah selalu berbicara
tentang vino, mama yang
baru sampai pun melihat
sarah sedang berbicara
sendiri, dan menyuruh sarah
untuk masuk kedalam.
Mama
“sar kamu ngapain disini,
bukannya kedalam”
Sarah
“eh mama, iya aku lagi
ngaso aja, mama dari mana”
Mama
“ini mama beli martabak
kesukaan kamu”
Sarah
“wihh enak nih kayanya,
yaudah yuk kita masuk”
(sarah dan mama masuk
kedalam rumah)
Clip on,
zoom dan
boom
mic
Depan
rumah
Suara
buka
pagar
Suara
langkah
kaki
-
252
15. 15. Mama dan sarah
masuk kedalam dan
duduk diruang
keluarga, lalu mama
mencoba
menyadarkan sarah
tentang keadaan yang
sebenernya. Namun
sarah tetap tidak mau
menerima kenyataan,
dan mama pun tak
kuasa menahan emosi
lalu menampar sarah.
Sarah kecewa atas
perlakuan mamanya,
kemudian sarah
meninggalkan mama
sendiri.
Mama
“sar mama mau bicara
sama kamu, ayo
duduk”
Sarah
“mau bicara apa sih
ma”
(duduk)
Sarah
Maksud mama
gimana sih, orang aku
Clip on,
zoom dan
boom mic
Sofa
Ruang
keluarga
Suara
tamparan
-
253
gak ngapa-ngapain
kok”
Mama
“kamu sadar gak sih
kalo vino udah gak
ada”
Sarah
“apaan sih ma, orang
aku kemarin masih
beliin martabak telur
kesukaannyavino kok,
aku juga kemarin
ngobrol, mama ngaco
ya”
Mama
‘kamu sadar sarah
vino udah gak ada”
(nada bicara sama
mulai keras)
Sarah
“mama yang sadar,
jelas-jelas vino ada
dikamarnya”
Mama
“saraaaahh”
(emosi lalu menampar
254
sarahh)
Sarah
“mama nampar aku”
(kaget karna ditampar
mama sambil
memegang pipi dan
meninggalkan mama)
255
16. 16. Sarah masuk kamar
sambil menangis dan
menutup pintu lalu
langsung menelepon rena
untuk datang kerumahnya
esok hari.
Sarah (1)
“hallo ren, lo sibuk gak?”
(sambil menangis)
Sarah (2)
“gue minta lo besok
dateng kerumah ya”
Sarah (3)
“yaudah gue tunggu
besok, thank you ren”
(menutup telepon)
Clip on,
zoom dan
boom mic
Dalam kamar Suara
gebrakan
pintu
Suara
langkah
kaki
-
256
17. 17. Rena yang sedang asik
membaca novel tiba-
tiba mendengar
teleponnya berdering,
ternyata sarah yang
menelepon. Rena
mengangkat
teleponnya dan
menanyakan maksud
dari sarah
meneleponnya malam
hari. Rena pun
mengiyakan untuk
besok datang
kerumahnya.
Rena (1)
“iya hallo sar, engga
kok, ada apa?”
Rena (2)
“oh kerumah lo,
yaudah iya besok gue
dateng”
Rena (3)
“oke sar sama-sama”
(menutup teleponnya)
Clip on,
zoom
dan
boom
mic
Kamar Suara
dering
telepon
-
257
18. 18. Rena mengetuk pintu
rumah sarah. Lalu
mama sarah yang
membuka kan pintu, dan
menanyakan maksud
kedatangan rena. Rena
memberitahu kalau
semalem sarah
menelepon untuk
menyuruhnya datang.
Mama pun akan
berusaha membuat sarah
sadar. Mama langsung
menyuruh rena masuk
kedalam kamar sarah.
Rena
“assalamualaikum”
(mengetuk pintu)
Mama
“waalaikumsalam, eh
kamu ren tumben kesini
pasti disuruh sarah ya”
Rena
“iya tan semalem dia
nelepon kaya abis
nangis gitu, pasti
berantem lagi ya sama
tante”
Mama
“tante cuma pengen
Clip on,
zoom
dan
boom
mic
Depan
rumah
Suara
membuka
pintu
Suara
langkah
kaki
-
258
bikin sarah sadar ajar
ren, tapi dia tetep kekeh,
makanya tante gak
sengaja nampar dia,
harapan tante cuma
dikamu ren, kamu
ngomong pelan-pelan
yak e sarah biar sadar”
Rena
“oh pasti gara-gara itu
lagi, iya tan nanti aku
coba ngomong kesarah
kok, yaudah aku ke
kamar sarah dulu ya
tan”
(berlalu meninggalkan
mama sarah)
19. 19. Rena masuk kedalam
kamar sarah.sarah
yang sedang
membaca buku kaget
dengan kedatangan
rena. Rena langsung
menanyakan ke sarah
maksud dan
tujuannya menyuruh
datang kerumah. Lalu
sarah menceritakan
atas kelakuan
mamanya kemarin.
Clip on,
zoom
dan
boom
mic
Dalam
kamar
Tempat
tidur
Suara
buka
pintu
Suara
langka
kaki
-
259
Rena menasehati
sarah dan
menjelaskan tentang
keadaan yang
sebenarnya terjadi.
Sarah tetap tidak
mempercayainya.
Rena pun dengan
emosi menyuruh
sarah melihat kamar
vino. Sarah dengan
percaya dirinya
menantang rena untuk
ke kmar vino.
Rena
(masuk kedalam
kamar)
“woii sok banget baca
buku”
Sarah
“eh lo kebiasaan
ngagetin”
Rena
“ada apa lo nyuruh
gue kesini, pasti
berantem sama
nyokap”
Sarah
“pasti lo udah ketemu
nyokap”
Rena
“iya nyokap lo yang
260
bukain pintunya tadi,
emang kenapa sih,
pasti lo batu dah kalo
dikasih tau sama
nyokap sendiri”
Sarah
“bukannya gitu ren,
ini beda masalahnya,
masa nyokap gue
mikir gue ini gak
sadar bicarasama
orang yang udah gak
ada”
Rena
Lah emangbener kan
lo tuh ibarat udah
kaya orang gila”
Sarah
“loh kok malah
ngatain gue gila, gue
gak gila, gue masih
suka ngobrol sama
vino kok malah
kemarin gue bawain
martabak kesukaan
dia”
Rena
“oke kalo emang lo
gak gila coba buktiin
ke gue kalo vino ada
dikamarnya”
Sarah
261
“oke sini ikut gue”
(narik tangan rena)
20. 20. Sarah langsung
masuk kekamar vino
dan disusul rena.
Rena memberikan
sarah bukti yaitu
martabak telur yang
pernah sarah belikan
untuk vino tidak ada
yang makan, lalu rena
menarik tangan sarah
untuk melihat barang-
barang vino yang
sudah kosong di
lemari. Sarah tetap
tidak mempercayai
bukti-bukti yang
diberikan oleh rena.
Sarah menarik tangan
rena untuk pergi.
Rena“mana liat, ada
vino gak ? dan ini
martabak yang lo
bilang sampe jamuran
gini, gak ada yang
makan kan”
Clip on,
zoom
dan
boom
mic
Kamar Suara
engsel
pintu
Membuka
pintu
Gebrakan
pintu
-
262
(sedikit emosi)
Sarah
“vin … vinoooo”
(memaggil nama
vino)
Rena
Údah gak usah lo
panggil lagi vino tuh
udah gak ada, lo gak
inget lo sendiri yang
nganter vino ketempat
peristirahatnya”
Sarah
“apaan sih lo ren, gue
gak inget” udahlah lo
sama aja kaya nyokap
gue, mending lo pergi
aja dari sini”
(menarik tangan rena
supaya pergi)
21. 21. Sarah yang sangat
emosi menyuruh rena
pergi, namun rena
tetap berusaha
membuat sadar sarah,
mama pun mendengar
suara sarah dan rena,
langsung
menghampirinya.
Mama memberikan
bukti lagi berupa
photo-photo waktu
Clip on,
zoom
dan
boom
mic
Kamar
&
tangga
Suara
langkah
kaki
Backsound
263
sarah mengantarkan
jenazah papa dan
vino. Sarah semakin
syok dan tidak bisa
menerima kenyataan
ini.
Sarah
“udah mending lo
pergi ajadari rumah
gue, lo sebagai
sahabat bukannya
ngedukung malah
sama aja kaya
nyokap”
Rena
“gue sama nyokap lo
cuma pengen lo sadar
sar”
Mama
“ini ada apa, kok
malah bertengkar
gini, sar maksud
mama sama rena tuh
biar kamu sadar gak
terus-terusan
menganggap vino
ada, kalo kamu gak
percaya kamu liat ini
photo-photo kamu”
Sarah
(sarah terdiam
menerima photonya
264
dan melihat)
FLASHBACK :
KUBURAN
Sarah, mama dan rena
beserta keluarga
sangat terpukul atas
kehilangan papa sarah
dan vino. Sarah yang
bisa menerima
kepergiannya lalu
menangis terisak-isak
kemudian sarah
pingsan.
FADE TO BLACK :
22. 22. FADE IN :
Sarah terlihat berdoa
di depan kuburan
papa dan vino, sarah
sedih tapi sudah
menerima kenyataan
kalau vno sudah tidak
ada, sarah pergi
meninggalkan
kuburan.
END.
Clip on,
zoom
dan
boom
mic
Kuburan Suara
hembusan
angin
Suara
kicauan
burung
Suara
adzan
Backsound