30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok
-
Upload
greenakses -
Category
Documents
-
view
106 -
download
0
description
Transcript of 30079820 Analisa Wilayah Laporan Akhir Kab Solok
LAPORAN
ANALISA WIALAYAH
“KABUPATEN SOLOK”
Dibuat Oleh :
1. Alex Iskandar 2006 / 73520
2. Desi Jaswita 2006 / 73528
3. Netty C. Batubara 2006 / 73488
4. Trimayuri Ningsih 2006 / 73540
5. Desi Asmalia 2006 / 73560
6. Nanda Eka Saputra 2006 / 73556
7. Diana Wulan Sari 2006 / 73516
8. Rahma Fitria 2006 /
9. Arki Putra 2006 / 73518
10. Nelli Hidayati 2006 / 73502
11. Fakrur Razi Fadli 2006 / 73508
12. Ayong Fasiska 2006 / 73468
13. Ariski Yulian Putra 2006 / 73504
14. Aprizon Putra 2007 / 89059
15. Rita Septika 2006 / 73494
16. Huriyani Zurdi 2006
17. Yondri Saputra 2006 / 73514
18. Syafrizal 2005 /
19. Fitria Rosa 2006 / 73490
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2009
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNYA lah
penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Selanjutnya shalawat beserta salam penulis kirimkan untuk Nabi Besar
MUHAMMAD SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam yang tidak berilmu pengetahuan ke alam
yang berilmu pengetahuan yang kita rasakan sekarang ini.
Tujuan utama penulis dalam membuat laporan ini adalah untuk melengkapi tugas akhir
semester Analisa Wilayah.
Laporan ini dapat diselaikan penulis karena adanya bimbingan dorongan dan juga semangat dari
berbagai pihak, oleh karena itu selaku penulis kami mengucapakan terima kasih terutama kepada Ibuk Dra. Hj.
Kamila Latif, MS dan Ibuk Ahyuni, ST, M.Si selaku pembimbing mata kuliah Analisa Wilayah. Dan juga kami
juga ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dorongan dan semangat untuk
menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari di dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Kepada semua
pihak penulis mohon saran maupun tanggapan terhadap tugas ini agar dapat di jadikan sebagai alat yang
berguna dalam pembelajaran.
Padang, Juni 2009
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
BAB I PENDAHULUAN 1
a. Latar Belakang 1b. Batasan Masalah 4c. Tujuan Masalah 4d. Manfaat Penulisan 4
BAB II ANALISIS FISIK 5
a. Peta Dasar 5b. Pembuatan Peta Hasil Overlay 5
BAB III ANALISIS EKONOMI DAN SARANA PRASARANA 15
a. Analisis Ekonomi 15b. Analisis Sarana Prasarana 28
BAB IV ANALISIS SOSIAL KEPENDUDUKAN 45
a. Jumlah Penduduk 45b. IPM 49c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin 52d. Angka Kelahiran 56e. Kematian Bayi 61f. Tingkat Harapan Hidup 64g. Angka Melek Hidup 66h. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 67i. Sisa Pendaftaran Tenaga Kerja 70j. Jenis Pekerjaan 72
BAB V ANALISIS POLA RUANG 76
a. Dasar Teori 76b. Sistematika Laporan Peta 76c. Gabungan Analisis Wilayah 81
BAB VI KATEGORI DAN GENERALISASI 84
a. Kategori Wilayah 84b. Generalisasi 85
4
DAFTAR TABEL
1. Pertumbuhan PDRB berdasarkan harga konstan 2000 152. Pertumbuhan PDRB persektor berdasarkan harga konstan 2000 173. Persentase persektor 204. Hasil produksi pertanian menurut kecamatan 225. Persentase hasil priduksi 236. Kegiatan perekonomian yang terkait dengan lahan 247. Produksi sayuran 258. Produksi buah-buahan 269. Keterkaitan industri 2710. Persentase kondisi jalan 2911. Persentase panjang jalan perkecamatan 3112. Kondisi pelayanan listrik 3313. Kondisi pelayanan perbankan 3414. Kondisi telekomunikasi 3515. Pelayanan air bersih perpiaan dan non perpiaan 3616. Kondisi sanitasi lingkungan 3817. Pelayanan fasilitas pendidikan 3918. Pelayanan fasilitas kesehatan 4219. Jumlah penduduk Kab. Solok 4520. Jumlah penduduk Kota Padang 4621. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menurut kecamatan 4622. Data IPM 4923. Angka IPM 5024. Jumlah penduduk berdasarakan umum dan jenis kelamin 5225. Perbandingan dengan jumlah penduduk Kota Padang 5426. Jumlah kelahiran bayi 5627. Angka lahir hidup menurut puskesmas 5828. Jumlah kematian bayi kabupaten Solok 6129. Jumlah kematian bayi Kota Padang 6230. Angka kematian bayi menurut puskesmas 6231. Angka harapan hidup 6532. Angka melek huruf 6633. Banyaknya penduduk 10 tahun ke atas menurut jenis kegiatan 67
dan jenis kelamin Kab. Solok34. Banyaknya penduduk 10 tahun ke atas menurut jenis kegiatan 68
dan jenis kelamin Kota Padang35. Sisa pendaftaran tenaga kerja 7036. Banyaknya penduduk 10 tahun ke atas yang mempunyai pekerjaan 72
menurut lapangan pekerjaan utama
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
Kabupaten Solok adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini
memiliki luas wilayah 7.146 km² dan populasi 500.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Arosuka.
Kabupaten Solok dibentuk berdasarkan UU No. 12 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom dalam
lingkungan propinsi Sumatera Tengah. Dalam UU ini dinyatakan bahwa pusart pemerintahan kabupaten Solok
berada di Solok, salah satu nagari dalam kabupaten Solok.
Tahun 1970, ibukota kabupaten Solok ini berubah status menjadi Kotamadya, sehingga pusat
pemerintahan kabupaten Solok berada dalam wilayah pemerintahan Kotamadya Solok. Secara berangsur angsur
kemudian pusat pemerintahan kabupaten Solok "digeser" ke Koto Baru, Kecamatan Kubung. Namun seiring
dengan perkembangan pemerintahan kemudian, Kotobaru tidak memadai lagi untuk berfungsi sebagai pusat
pemerintahan karena beberapa faktor, antara lain:
Lahan milik pemerintah yang tersedia sangat terbatas, sehingga tidak mungkin untuk mengembangkan
gedung / sarana perkantoran.
Lahan masyarakat disekitar Koto Baru adalah sawah yang subur yang didukung oleh irigasi yang baik
dan produktivitasnya cukup tinggi, sehingga "sayang" kalau mesti dialih fungsikan untuk menjadi
perkantoran pemerintah.
Letak Koto Baru tidak berada ditengah tengah wilayah administrasi pemerintahan kabupaten sehingga
cukup menyulitkan bgi masyarakat yang berjarak jauh.
Karena ketebatasan lahan di Koto Baru, sebagian bangunan perkantoran pemerintah kabupaten Solok
masih terdapat dalam wilayah administrasi Kota Solok, sehingga mempersulit koordinasi/konsultasi
antar Unit Kerja. Juga terpisahnya perkantoran ini membuat prosedur pelayanan masyarakat menjadi
tidak efektif dan efisien.
1. Letak Geografis
Kabupaten Solok yang memiliki luas wilayah 3.738 km2 ini terletak antara 01o 20' 27" Lintang Selatan -
01o 21' 39" Lintang Selatan dan 100o 25' 00" sampai 10o 33' 43" Bujur Timur. Batas-batas wilayah Kabupaten
Solok adalah :
a) Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Tanah Datar.
b) Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Dharmasraya, Kota Sawahlunto dan Kabupaten
Sawahlunto Sijunjung.
c) Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Solok Selatan.
d) Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota
Padang.
Kabupaten Solok dikenal dengan sebutan Solok nan Indah. Pemerintah Propinsi Sumatera Barat
menunjuk daerah ini sebagai salah satu dari 16 daerah tujuan wisata di Sumatera Barat yang layak
dikembangkan karena memang potensi kepariwisataan kabupaten ini sangat besar. Didukung lagi oleh letak
kabupaten Solok yang strategis sehingga sangat memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan.
6
Dari Padang, ibukota propinsi Sumatera Barat, kabupaten Solok berjarak sekitar 64 km dan bisa dicapai
dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit dengan menggunakan jalur transportasi darat. Dari Kota Bukittinggi
jaraknya sekitar 76 km dan bisa dicapai lewat jalur jalan Lintas Sumatera dengan melewati kota Sawahlunto dan
Kota Solok. jalan didaerah ini umumnya telah diaspal dan berada dalam kondisi yang baik. Angkutan umum
dari dan menuju kabupaten Solok seperti bus umum dan taksi dengan mudah bisa didapat. Lagipula daerah ini
dilalui oleh jalur Lintas Sumatera ( Trans Sumatera Highway ) sehingga transportasi dari dan menuju daerah ini
tidaklah sukar. Untuk angkutan dalam daerah tersedia banyak oplet / mikrolet dengan trayek ke hampir semua
pelosok dalam kawasan kabupaten Solok.
2. Letak Topografi
Secara umum daerah ini beriklim tropis dengan temperatur bervariasi antara 12o C hingga 30o C.
Ketinggian daerah berkisar antara 329 sampai 1.700 meter di atas permukaan laut. Daerah dengan ketinggian
antara 300 sampai 500 meter diatas permukaan laut meliputi sekitar 37 %, kawasan yang berada pada ketinggian
500 sampai 1.000 meter meliputi 34 % dan kawasan yang berada pada ketinggian 1.000 sampai 1.700 meter
meliputi sekitar 29 % dari luas keseluruhan kabupaten Solok.
Elemen Topografi yang paling meninjol dari Kabupaten Solok adalah danau. Daerah ini mempunyai lima
buah danau yaitu Danau Singkarak ( 1.129,29 Ha), Danau Diatas (17,19 Ha), Danau Dibawah (16,83 Ha),
Danau Talang (1,9 Ha) dan Danau Tuo (1,5 Ha). Perbedaan cukup tajam antara satu kawasan dengan kawasan
lainnya membuat kondisi sumber daya alam saling berbeda.
3. Letak Demografi
Penduduk Kabupaten Solok hingga pertengahan tahun 2005 berjumlah 350.433 jiwa. Penyebaran
penduduk tidak merata karena pengaruh topografi kabupaten Solok yang sebagian besar adalah dataran tinggi /
perbukitan serta aspek aspek lain seperti potensi ekonomi dan kemudahan aksesibilitas. Konsentrasi penduduk
terbesar berada di Kecamatan Kubung yaitu sebesar 15,60 %, disulusul oleh Kecamatan Lembah Gumanti (
13,88 % ) dan Kecamatn Gunung Talang (12,82 % ).
Pertumbuhan penduduk di Kabupatan Solok rata rata sebesar 1,2 % pertahun. Sampai pada pertengahan
tahun 2005, komposisi penduduk kabupaten Solok terdiri dari laki-laki sebanyak 172.448 jiwa ( 49,21 % ) dan
perempuan sebanyak 177.985 jiwa ( 50.79 % ), dengan kepadatan penduduk sebesar 92 jiwa / km2. Dari jumlah
keseluruhan penduduk, 52,14 % diantaranya adalah penduduk pada kelompok umur angkatan kerja.
Mata pencaharian utama dari 69,7 % penduduk daerah ini adalah bertani. Sektor perdagangan, hotel dan
restoran hanya menyerap sekitar 11,5 % dari tenaga kerja, sektor jasa dan industri sebesar 7,4 % dan sektor lain
lain sebesar 3%.
4. Administrasi
7
Wilayah Adminstrasi Pemerintah Kabupaten Solok secara Yuridis Formil dibentuk dengan Undang
Undang No.12 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam OLingkunagn Propinsi
Sumatera Tengah. Pada awal pembentukannya, kabupaten Solok semula terdiri 12 Kecamatan dan 83 Nagari.
Perkembangan keadaan kemudian yang berupa beberapa perubahan status Administrasi Pemerintahan
dilakukan pada tahun 1970 ,1983, 2000 dan 2001 sehingga Kabupaten Solok akhirnya terdiri dari 19
Kecamatan, 86 nagari dan 426 jorong. Wilayah administrasi terakhir ini ditetapkan dengan Perda No. 4 tahun
2001 tentang Pemerintahan Nagari dan Perda No. 5 tahun 2001 tentang Pemetaan dan Pembentukan Kecamatan.
Sebagai konsekwensi dari pemekaran ini, jumlah kecamatan di Kabupaten Solok sekarang menjadi 14
kecamatan serta nagari dari 86 menjadi 74 nagari.
B. Batasan Masalah
1. Aspek Fisik
2. Aspek Ekonomi dan Sarana Prasarana
3. Aspek Sosial Kependudukan
4. Aspek Pola Ruang
C. Tujuan penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang Analisis Wilayah Kabupaten Solok.
D. Manfaat penulisan
1. Sebagai sumbangan wacana pemikiran bagi pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan
pengembangan Kabupaten Solok
2. Masyarakat, yaitu sebagai pengetahuan bagi masyarakat Umum
3. Akademisi, yaitu menjadi bahan referensi penulisan atau penelitian lebih lanjut.
BAB II
ANALISIS FISIK
8
I. Peta dasar
Dalam pembuatan peta fisik daerah Kab, Solok terlebih dahulu disediakan peta-peta dasar yaitu:
a. Peta Topografi daerah Kab. Solok skala 1 : 180.000 cm
b. Peta Jenis tanah daerah Kab. Solok sakala 1 : 180.000 cm
c. Peta Geologi daerah Kab. Solok sakala 1 : 180.000 cm
d. Peta Existing daerah Kab. Solok sakala 1 : 180.000 cm
e. Peta Curah hujan daerah Kab. Solok sakala 1 : 180.000 cm
II. Pembuatan peta hasil overlay
a. Alat dan bahan
A. Peta dasar
B. Kertas minyak atau kertas kalkir
C. Pena OHP
D. Penggaris
E. Pensil warna
F. Penghapus
b. Cara kerja
1) Pembuatan Peta Kemiringan Lereng
Peta lereng dapat dibuat melalui peta topografi dengan melihat ketinggian daerah melalui kontur.
Berdasarkan pengamatan peta topografinya dapat diamati bahwa Kabupaten Solok merupakan daerah
perbukitan. Hal ini terbukti dengan besarnya jumlah kemiringan lereng yang tergolong dalam kategori amat
curam. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan dapat dilihat berikut ini:
Kelas I = 0 – 8 % (Datar) dengan skor 20. banyak terdapat di sekitar daerah sebelah selatan
kota solok.
Kelas II = 8 – 15 % (Landai) dengan skor 40
Kelas III = 15 – 25 % (agak curam) dengan skor 60. lereng ini banyak terdapat di daerah
kecamatan pantai cermin dan ssebagian di kecamatan lembah gumanti.
Kelasa IV = 25 – 45 % (Curam) dengan skor 80.
Kelas V = > 45 % (sangat curam) dengan skor 100
Hasil pembuatan peta lereng, dapat diketahui bahwa daerah kabupaten Solok kebanyakan memiliki
daerah dengan kemiringan lereng 25 – 45 % atau tergolong curam (dapat dilihat pada lembar kerja peta lereng
Kabupaten Solok skala 1 : 180.000 cm).
2) Pembuatan peta penggunaan lahan
Pembuatan peta ini diambil dari peta topografi, dimana penggunaan lahan yang ada di Kabupaten Solok
antara lain:
Sawah
Kebun campuran
9
Perkebunan
Semak / Rumput
Tegalan / Ladang
Tandus
Hutan
Pemukiman
Daerah peersawahan dan pemukiman banyak terdapat di kecamatan bukit sundi, setengah dari
kecamatan talang digunakan untuk sawah dan perumahan. Hasil pengamatan dari peta penggunaan lahan dapat
disimpulkan bahwa daerah hutan banyak terdapat di daerah bagian timur Kabupaten Solok serta di sebelah
selatannya telah dipergunakan untuk pemukiman dan perladangan serta persawahan.
3) Pembuatan peta jenis tanah
Pada daerah penelitian yaitu Kabupaten Solok terdapat 6 jenis tanah yaitu:
tanah pedsolik merah kuning dengan skor 60, Podsolik merah kuning adalah jenis tanah masam
yang secara alami mempunyai produktivitas rendah, didominasi oksida Al dan Fe serta daya ikat
P yang tinggi sehingga menyebabkan ketidaktersedianya unsur P dalam tanah. Jenis tanah ini
terdapat pada daerah sebagian besar kecamatan tigo lurah, kecamatan payung sekaki, kecamatan
IX koto selasih dan sebagian kecil kecamatan X koto diatas. Jumlah tanah pedsolik pada
kecamatan-kecamatan tersebut sekitar 32,4% dari luas kabupaten solok skala 1: 180.000cm.
tanah latosol, dengan skor 30. terdapat pada kecamatan X koto diatas, kec junjung sirih
kecamatan talang, kecamatan danau kembar, kecamatan lembang gumanti dan sisanya terdapat
pada kecamatan X koto singkarak. Luasnya sebesar 10,7% dari luas Kabupaten Solok skala
1:180.000cm.
tanah complek pedsolik merah kuning, dengan skor 60. terdapat pada kecamtan X koto
singkarak. Luasnya sekitar 2,9% dari luas kabupaten solok.
tanah andosol dan regosol, dengan skor 60. Terdapat di daerah kecamatan bukit sundi,
kecamatan lembang jaya, kecamatan lembah gumanti, Kecamatan hiliran gumanti dan
kecamatan pantai cermin. Luasnya sekitar 35% dari luas kabupaten solok skala 1:180.000cm.
tanah andosol, dengan skor 60, Terdapat di kecamatan bukit sundi, kecamatan lembang jaya,
sebagian kecil lembah gumanti. Luasnya sebesar 18,3% dari luas kabupaten solok skala
1:180.000cm.
tanah regosol, dengan skor 75. terdapat pada daerah sebagian kecamatan x koto singkarak
dengan luas persen 0,7% dari luas kabupaten solok skala 1:180.000cm.
Hasil yang dapat dilihat ternyata didaerah Kabupaten Solok jenis tanahnya kebanyakan tanah pedsolik
merah kuning dan tanah andosol regosol.
4) Pembuatan peta curah hujan
10
Dari peta curah hujan dan data yang didapat, dapat diketahui bahwa curah hujan di Kabupaten solok terbagi
dalam empat golongan dimana skor yang didapat ádalah 10 yang berarti curah hujannya sangat rendah, dengan
rata – rata hujan yang didapat antara lain yaitu:
- 5,5 mm/ hari, dikecamatan X koto diatas dan sebagian kecil kecamatan bukit sundi dan kecamatan
junjung sirih dengan luasan persen 12,5%.
- 5,5 – 6,85 mm/hari, terdapat pada daerah kecamatan tiga lurah, kecamatan payung sekaki, kecamatan
hiliran gumanti, sebagian kecil kecamatan junjung sirih, kecamatan X koto singkarak dan kecamatan
pantai cermin.
- 6,85 – 8,22 mm/hari, terdapat pada kecamatan junjung sirih, kecamatan X koto singkarak, payung
sekaki, lembah gumanti dan sebagian kecil kecmatan danau kembar, kecamatan kubung dan
kecamatan pantai cermin. Besar persentasenya 32%.
- 8,22 – 11 mm/hari, terdapat pada daerah kecamatn tigo lurah, kecamatan hiliran gumanti dan sebagian
kecil kecamatan payung sekaki, lembah gumanti, kecamatan danau kembar dan kecamatan talang.
Dengan besar persentase 26,5%.
5) Pembuatan peta geologi
Dari peta geologi dapat diketahui jenis batuan di daerah Kabupaten Solok adalah:
- Qou = Andiferentiated acid vulkanic rocks- Kgr = granite rocks- Ps = Silungkang pormation- Qal = batuan aluvium sungai- Qf = Alluvial fans- Jgr = introsive Rocks- Kd = Diorite- Pb = Barisan formation- Pbl =Limestone- Pckl = batuan metamorf- Pcks = Batuan metamorf- Tgdr = granodiorite- Tmo = upper member of ombilin formation- Tmol = lower member of ombilin formation- Qol = volcanic Rocks- Tob = brani formation- Qtou = undifferentiated volcanic products- Qyu = undiferented volcanic Rokcs- Ta = andesit to basalt- Tatl = Limestone member of tutur formation- Gr = granodiorite- G = granite- Trtl = state and shale
6) Peta Arahan I
Peta arahan I adalah peta hasil overlay peta lereng dengan peta jenis tanah dan peta curah hujan, hasil
overlay ini merupakan peta arahan penggunaan lahan.
11
Ada tiga factor utama yang digunakan dalam peruntukan kesesuaian lahan yaitu kemiringan lereng, factor
jenis tanah berdasarkan kepekaan terhadap erosi, dan factor curah hujan harian rata-rata. Penetapan klasifikasi
penggunaan lahan dilakukan dengan jalan menjumlahkan skor ketiga faktor tersebut. Peta kesesuaian lahan
Kabupaten Solok skala 1;180.0000 dibuat berdasarkan kepada peta kemiringan lereng, peta jenis tanah dan peta
curah hujan kota Bukittinggi skala 1:180.000.
Adapun scoring yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Faktor Kemiringan Lereng
Kelas 1 = 0-8 % (datar) Skor 20
Kelas II = 8-15 % (landai) Skor 40
Kelas III = 15-25 % (agak curam) Skor 60
Kelas IV = 25-45 % (curam) Skor 80
Kelas V = >45 % (sangat curam) Skor 100
2. Faktor Kepekaan Tanah Terhadap Erosi
Kelas 1 = Skor 15
Aluvial, Gleisol, Planosol, Hidromorf, Cambisol, Kelabu, Laterik Air Tanah (tidak peka).
Kelas 2 = Skor 30
Latosol (agak peka)
Kelas 3 = Skor 45
Brown Forest Soil, Non calcic brown, Meditranian (agak peka).
Kelas 4 = Skor 60
Andosol, Laterik, Grumusol, Podsol, Podsolic (peka).
Kelas 5 = Skor 75
Regosol, Litosol, Renzina, (sangat peka).
3. Faktor Intensitas Curah Hujan
Kelas 1 = s/d 13,6 mm/hr Skor 10 (sangat rendah)
Kelas 2 = 13,6-20,7 mm/hr Skor 20 (sedang)
Kelas 3 = 20,7-27,7 mm/hr Skor 30 (tinggi)
Kelas 4 = 27,7-34,8 mm/hr Skor 40 (sangat tinggi)
Kelas 5 = >34,8 mm/hr Skor 50 (sangat tinggi)
Kriteria yang digunakan untuk menentukan masing-maisng penggunaan lahan mulai dari kawasan lindung,
kawasan penyangga, kawasan budidaya dan kawasan pemukiman adalah:
12
Kawasan Lindung
Areal yang mempunyai jumlah skor untuk kemampuan lahan sama dengan atau lebih dari 175, atau
memenuhi salah satu atau beberapa syarat sebagai berikut:
Mempunyai lereng lapangan > 45%
Tanah sangat peka terhadap erosi yaitu jenis tana Regosol, litosol, Organosol, dan Renzina dengan
lereng > 15%.
Merupakan jalur pengaman aliran sungai/air sekurang-kurangnya 100 m di kiri kanan sungai /aliran
air tersebut.
Merupakan pelindung mata air, sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 m di sekeliling mata air
tersebut.
Mempunyai ketinggian antara 500 m di pulau-pulau di mana pegunungan hanya sekitar 1000 m dpl
dan 1000 m di atas permukaan atau lebih untuk pulau-pulau yang mempunyai gunung-gunung
tinggi.
Guna keperluan/kepentingan khusus dan diterapkan oleh pemerintah sebagai kawasan lindung.
Kawasan Penyangga
Areal dengan skor untuk kemampuan lahan antara 124-174 dan atau memenuhi beberapa criteria umum
berikut:
Keadaan fisik areal memungkinkan untuk dilakukn budidaya secara ekonomis.
Lokasi secara ekonomis mudah dikembangkan sebagai kawasan penyangga.
Tidak merugikan sendi-sendi ekoligi/lingkungan hidup.
Kawasan Budi daya Tanaman Tahunan
Yang termasuk dalam kawasan ini adalah areal dengan jumlah skor untuk kemampuan lahan 124 ke bawah
serta cocok atau seharusnya dikembangkan usaha tani tanaman tahunan (papohonan, tanaman perkebunan, dan
tanaman industri). Di samping itu areal tersebut harus memenuhi criteria umum untuk kawasan penyangga.
Kawasan Budi daya Tanaman Semusim/Setahun
Yang termasuk dalam kategori kawasan ini adalah areal dengan criteria seperti dalam penetapan kawasan
budi daya tanaman tahunan, tetapi area tersebut cocok atau seharusnya dikembangkan untuk usaha tani tanaman
semusim/setahun.
Kawasan Permukiman
Yang dapat terjadikan kawasan permukiman pada prinsipnya adalah areal yang sama dengan kawasan budi
daya., hanya saja lahan tersebut mempunyai kemiringan lereng sebaiknya antara 0 sampai 8 %. Kawasan
Lindung
13
Areal yang mempunyai jumlah skor untuk kemampuan lahan sama dengan atau lebih dari 175, atau
memenuhi salah satu atau beberapa syarat sebagai berikut:
- Mempunyai lereng lapangan > 45%
- Tanah sangat peka terhadap erosi yaitu jenis tana Regosol, litosol, Organosol, dan Renzina dengan
lereng > 15%.
- Merupakan jalur pengaman aliran sungai/air sekurang-kurangnya 100 m di kiri kanan sungai
/aliran air tersebut.
- Merupakan pelindung mata air, sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 m di sekeliling mata air
tersebut.
- Mempunyai ketinggian antara 500 m di pulau-pulau di mana pegunungan hanya sekitar 1000 m
dpl dan 1000 m di atas permukaan atau lebih untuk pulau-pulau yang mempunyai gunung-
gunung tinggi.
- Guna keperluan/kepentingan khusus dan diterapkan oleh pemerintah sebagai kawasan lindung.
Kawasan Penyangga
Areal dengan skor untuk kemampuan lahan antara 124-174 dan atau memenuhi beberapa criteria umum
berikut:
- Keadaan fisik areal memungkinkan untuk dilakukn budidaya secara ekonomis.
- Lokasi secara ekonomis mudah dikembangkan sebagai kawasan penyangga.
- Tidak merugikan sendi-sendi ekoligi/lingkungan hidup.
Kawasan Budi daya Tanaman Tahunan
Yang termasuk dalam kawasan ini adalah areal dengan jumlah skor untuk kemampuan lahan 124 ke bawah
serta cocok atau seharusnya dikembangkan usaha tani tanaman tahunan (papohonan, tanaman perkebunan, dan
tanaman industri). Di samping itu areal tersebut harus memenuhi criteria umum untuk kawasan penyangga.
Kawasan Budi daya Tanaman Semusim/Setahun
Yang termasuk dalam kategori kawasan ini adalah areal dengan criteria seperti dalam penetapan kawasan
budi daya tanaman tahunan, tetapi area tersebut cocok atau seharusnya dikembangkan untuk usaha tani tanaman
semusim/setahun.
Kawasan Permukiman
Yang dapat terjadikan kawasan permukiman pada prinsipnya adalah areal yang sama dengan kawasan budi
daya., hanya saja lahan tersebut mempunyai kemiringan lereng sebaiknya antara 0 sampai 8 %.
I. Cara Kerja
1. Membuat peta dasar Kota Bukittinggi lengkap dengan batas-batas administratifnya.
2. Membuat sungai yang ada.
14
3. Mengoverlay peta lereng, peta jenis tanah serta peta curah hujan skala 1:10.000 pada peta dasar yang
tela dibuat.
4. Menetapkan penggunaan lahan yang sesuai untuk masing-masing daerah dengan jalan menjumlahkan
ketiga skor yang telah ditetapkan pada peta lereng, peta jenis tanah dan peta curah hujan.
II. Hasil
Dari hasil overlay peta kemiringan lereng, curah hujan dan jenis tanah Kabupaten Solok skala 1:180.000 maka
didapatkanlah peta kesesuaian lahan Kabupaten Solok yang terdiri dari kawasan:
1. Kawasan Lindung, terdapat pada daerah kecamatan X koto diatas bagian timurny dan
kecamatan X koto singkarak bagian utara.
2. Kawasan Penyangga, rata-rata tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Solok
3. Kawasan Budidaya tanaman semusim/tahun, sebagian kecil terdapat di bagian timur
kecamatan tigo lurah dan sebagian besar terdapat di bagian barat Kabupaten Solok
4. kawasan budidaya tanaman tahunan, terdapat di bagian utara kabupaten Solok dan sebagian
kecil terdapat di kecamatan payung sekaki dan kecamatan tigo lurah
5. Kawasan Pemukiman, tersebar di bagian timur dan tengah kabupaten solok.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran I pada makalah ini.
G. Peta arahan II
a. Deskripsi
Peta rawan bencana merupakan peta yang dibuat untuk mengetahui daerah-daerah yang rawan terhadap
bahaya bencana seperti: longsor, banjir dan erosi. Peta rawan bencana Kabupaten Solok skala 1:180.000 dibuat
berdasarkan overlay peta geologi dan peta bentuk lahan Kabupaten Solok skala 1:180.000.
b. Cara kerja
1) Buat peta dasar Kabupaten Solok skala 1:180.000 lengkap dengan batas administratif dan sungainya.
2) Overlaykan peta geologi dan peta bentuk lahan Kabupaten Solok skala 1:180.000.
3) Batasi daerah yang menjadi lokasi rawan bencana.
c. Hasil
Dari hasil overlay peta geologi dan peta bentuk lahan Kabupaten Solok skala 1:180.000, maka
didapatkanlah daerah yang rawan terhadap bencana :
- Daerah rawan longsor terdapat pada daerah kecamatan tigo lurah dan kecamatan talang.
- Daerah lelehan gunung api, rawan gempa dan awan panas berada di sekitar gunung talang.
- Daerah rawan banjir di daerah kecamatan Kubung , disekitar batang lembang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran II pada makalah ini.
H. Peta Penyimpangan Lahan
a. Deskripsi
15
Peta penyimpangan lahan yaitu peta yang dibuat untuk menggambarkan penggunaan lahan yang tidak
sesuai dengan penggunaan lahan yang seharusnya. Peta penyimpangan lahan Kabupaten Solok skala 1:180.000
dibuat berdasarkan overlay peta kesesuaian lahan dan peta penggunaan lahan Kabupaten Solok skala 1:180.000.
b. Cara Kerja
1. Buat peta dasar Kabupaten Solok skala 1:180.000 lengkap dengan batas administratif dan sungainya.
2. Overlay peta penggunaan lahan dan peta kesesuaian lahan Kabupaten Solok skala 1 : 180.000
3. Batasi kawasan yang penggunaan lahannya tidak sesuai dengan arahan penggunaan lahan seharusnya.
c. Hasil
Dari hasil overlay peta kesesuaian lahan dan peta penggunaan lahan Kabupaten Solok skala 1:180.000
maka diketahuilah adanya penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan arahan pengunaan lahan seharusnya,
diantaranya:
1. Adanya daerah yang seharusnya berfungsi sebagai kawasan tanaman tahunan tapi dilapangan terjadi
penyimpangan lahan digunakan untuk pemukiman dan sawah. Penyimpangan ini terdapat di sekitar
kecamatan X koto diatas. Penyimpangan ini sebesar o,7% dari luas kabupaten solok pada skala
1;180.000cm.
2. Lahan yang seharusnya digunakan untuk hutan tetapi dilapangan digunakan sebagai pemukiman dan
sawah. Penyimpangan ini sebesar 2,6% dari luas Kabupaten solok. Penyimpangan ini terdapat di
sekitar daerah kecamatan bukit sundi dan kecamatan kubu.
lahan seharusnya digunakann untuk hutan tetapi kenyataan di lapangan digunakan untuk hutan.
Penyimpangan ini terdapat di daerah kecamatan tigo lurah sekitar 0,4% dari luas Kabupaten Solok pada
skala 1: 180.000cm.
9) Peta Arahan Sesungguhnya
Peta arahan sesungguhnya merupakan overlay dari peta penggunaan lahan, peta arahan I dan arahan II
(rawan Bencana). Pada peta ini kelompok kami tidak memasukkan lagi penggunaan lahan yang menyimpang.
Jadi dalam peta arahan sesungguhnya ini adalah peta yang seharusnya dan sudah tidak ada lagi daerah yang
termasuk dalam penyimpangan lahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran III pada makalah kami.
BAB III
16
ANALISIS EKONOMI DAN SARANA PRASARANA
A. ANALISIS EKONOMI KABUPATEN SOLOK
1. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok berdasarkan harga konstan 2000
Berdasarkan data yang telah di peroleh maka diperoleh kesimpulan bahwa PDRB Kabupaten Solok
semakin meningkat setiap tahunnya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok yang
juga ikut meningkat setiap tahunnya, seperti dapat kita lihat pada table dan diagram dibawah ini :
Tabel : Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Berdasarkan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah).
No TahunJumlah PDRB
(Jutaan Rupiah)Pertumbuhan
Ekonomi
1 2003 1435192.76
2 2004 1519416.99 5.54
3 2005 1608661.4 5.55
4 2006 1705496.5 5.68
5 2007 1811861 5.87
Jumlah 6645435.89
Sumber Data : BPS Kabupaten Solok 2008
Pertumbuhan Ekonomi :
1. Tahun 2004 = PDRB tahun 2004- PDRB tahun 2003 X 100%PDRB tahun 2004
PE 2004 = 1519416.99-1435192.76 X 100%1519416.99
PE 2004 = 5.54%2. Tahun 2005 = PDRB tahun 2005- PDRB tahun 2004 X 100%
PDRB tahun 2005PE 2004 = 1608661.4-1519416.99 X 100%
1608661.4PE 2005 = 5.55%
3. Tahun 2006 = PDRB tahun 2006- PDRB tahun 2005 X 100%PDRB tahun 2006
PE 2006 = 1705496.5-1608661.4 X 100%1705496.5
PE 2006 = 5.68%4. Tahun 2007 = PDRB tahun 2007- PDRB tahun 2006 X 100%
PDRB tahun 2006PE 2007 = 1811861-1705496.4X 100%
1811861PE 2007 = 5.87%
Grafik Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Tahun 2003-2007 :
17
Berdasarkan tabel dan bgrafik di atas dapat kita lihat bahwa jumlah PDRB Kabupaten Solok (jutaan
rupiah) terus meningkat dari tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 adalah 1235192.76, tahun 2004 adalah
1519416.99, tahun 2005 adalah 1608661.4, tahun 2006 adalah 1705496.5, dan tahun 2007 adalah 1811861. Jadi
jumlah PDRB Kabupaten Solok berdasarkan harga konstan 2000 selama tahun 2003-2007 adalah 6645435.89.
Jadi pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Solok dari tahun 2003-2007 selalu mengalami
peningkatan yaitu dari tahun 2003-2004 meningkat sebanyak 5.54 %, dari tahun 2004-2005 meningkat sebanyak
5.55%, tahun 2005-2006 meningkat sebanyak 5.68%, dan tahun 2006-2007 meningkat sebanyak 5.87%.
Tabel : Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Persektor Berdasarkan Harga Konstan 2000
(Jutaan Rupiah)
TahunNo Sektor-Sektor
2003 2004 2005 2006 20071 Pertanian 508981.07 649629.21 686991.28 726116.64 768356.72 Pertambangan dan
Penggalian48951.74 50773.62 54693.24 58871.8 65029.79
3 Industri Pengolahaan 110218.63 109394.48 117664.7 125642.37 133846.814 Listrik, Gas, dan Air
Bersih5278.19 5716.63 6148.66 6665.39 7210.3
5 Bangunan 70080.73 82363.25 88350.62 95082.94 101767.276 Perdagangan, Hotel,
dan Restoran144966.82 211572.54 224780.62 240071.32 256868.34
7 Pengangkutan danKomunikasi
143211.92 147293.07 157229.46 167917.31 179883.22
8 Keuangan, Persewaan,dan Jasa Perusahaan
30673.64 30889.74 32138.98 34049.08 36795.21
9 Jasa-Jasa 172830.02 231784.45 240663.85 251079.65 262103.36
Jumlah 1235192.76 1519416.99 1608661.4 1705496.5 1811861
Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008
Grafik Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Persektor Berdasarkan Harga Konstan 2000 Tahun
2003-2005 :
18
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor pertanian Kabupaten Solok terjadi naik turun
selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 508981.07 pada tahun 2004 jumlahnya adalah
89244.41, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 686991.28, pada tahun 2006 jumlahnya adalah 726116.64, pada
tahun 2007 jumlahnya adalah 768356.7. Jadi jumlah Sektor pertanian Kabupaten Solok Selama tahun 2003-
2007 adalah 3340074.9.
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten Solok
semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 48951.74 pada tahun
2004 jumlahnya adalah 50773.62, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 54693.24 , pada tahun 2006 jumlahnya
adalah 58871.8, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 65029.79. Jadi jumlah Sektor pertambangan dan penggalian
Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 278320.19.
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor industry pengolahan Kabupaten Solok semakin
meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 110218.63, pada tahun 2004
jumlahnya adalah 109394.48, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 117664.7, pada tahun 2006 jumlahnya adalah
125642.37, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 133846.81. Jadi jumlah Sektor industry pengolahan Kabupaten
Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 596766.99.
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor listrik, gas dan air bersih Kabupaten Solok
semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 5278.19, pada tahun 2004
jumlahnya adalah 5716.63, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 6148.66, pada tahun 2006 jumlahnya adalah
6665.39, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 7210.3. Jadi jumlah Sektor listrik, gas dan air bersih Kabupaten
Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 31019.17.
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor bangunan Kabupaten Solok semakin meningkat
selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 70080.73, pada tahun 2004 jumlahnya adalah
82363.25, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 88350.62, pada tahun 2006 jumlahnya adalah 95082.94, pada
tahun 2007 jumlahnya adalah 101767.27. Jadi jumlah Sektor bangunan Kabupaten Solok Selama tahun 2003-
2007 adalah 437644.81.
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor perdagangan , hotel dan restoran Kabupaten
Solok semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 144966.82, pada
tahun 2004 jumlahnya adalah 211572.54, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 224780.62 pada tahun 2006
jumlahnya adalah 240071.32, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 256868.34. Jadi jumlah Sektor perdagangan ,
hotel dan restoran Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 1078259.64.
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor pengakutan dan komunikasi Kabupaten Solok
semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 143211.92 pada tahun
19
2004 jumlahnya adalah 147293.07, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 157229.46, pada tahun 2006 jumlahnya
adalah 167917.31, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 179883.22. Jadi jumlah Sektor pengakutan dan
komunikasi Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 795534.98.
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
Kabupaten Solok semakin meningkat selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah
30673.64, pada tahun 2004 jumlahnya adalah 30889.74, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 32138.98, pada
tahun 2006 jumlahnya adalah 34049.08, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 36795.21. Jadi jumlah Sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Kabupaten Solok Selama tahun 2003-2007 adalah 164546.65.
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa sektor jasa-jasa Kabupaten Solok semakin meningkat
selama tahun 2003-2007 yaitu pada tahun 2003 jumlahnya adalah 172830.02, pada tahun 2004 jumlahnya
adalah 231784.45, pada tahun 2005 jumlahnya adalah 240663.85, pada tahun 2006 jumlahnya adalah
251079.65, pada tahun 2007 jumlahnya adalah 262103.36. Jadi jumlah Sektor pertanian Kabupaten Solok
Selama tahun 2003-2007 adalah 1158461.33.
Jadi PDRB Kabupaten Solok selama tahun 2003-2007 didukung oleh sector pertaniannya yang sangat
maju.
2. Sektor-sektor Penunjang PDRB Kabupaten Solok
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Persektor Berdasarkan Harga konstan 2000 banyak terdapat
pada sector pertaniannya, karena Kabupaten Solok merupakan salah satu Kabupaten yang banyak menghasilkan
beras, buah-buahan, sayuran dan lainnya. Seperti dapat kita lihat dalam penjelasan dibawah ini :
Tabel : Persentase Persektor Tahun 2007
No Sektor-Sektor Tahun 2007 Persentase (%)
1 Pertanian 768356.7 42.41
2 Pertambangan dan Penggalian 65029.79 3.59
3 Industri Pengolahaan 133846.81 7.37
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 7210.3 0.4
5 Bangunan 101767.27 5.62
6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 256868.34 14.18
7 Pengangkutan dan Komunikasi 179883.22 9.93
8 Keuangan, Persewaan, dan JasaPerusahaan
36795.21 2.03
9 Jasa-Jasa 262103.36 14.47
Jumlah 1811861 100
Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008
Diagram lingkaran Persentase Persektor Kabupaten Solok Tahun 2007 :
20
Berdasarkan table di atas dapat kita ketahui bahwa persentase penunjang PDRB Kabupaten Solok
Tahun 2007 yang terbesar adalah Sektor Pertanian yaitu 42.41%, kemudian Sektor Jasa-Jasa sebesar 14.47%,
Sector Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar 14.18%, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 9.93%,
Sektor Industri Pengolahan sebesar 7.39%, Sektor Bangunan sebesar 5.62%, Sektor Pertambangan dan
Penggalian sebesar 3.59%, Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan sebesar 2.03% dan Sektor Listrik,
Gas, dan Air Bersih sebesar 0.4%.
3. Hasil Produksi yang Paling Menunjang PDRB Kabupaten Solok
Hasil produksi sector pertanian Kabupaten Solok yang menunjang PDRB Kabupaten Solok adalah
Produksi padi sawah, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Namun yang paling
menunjang PDRB adalah padi sawah sebagai mana kita ketahui bahwa Kabupaten Solok merupakan salah satu
kabupaten penghasil beras di Provinsi Sumatera Barat.
Tabel : Hasil Produksi Pertanian Menurut Kecamatan di Kabupaten Solok Tahun 2007 (Ton)
Hasil ProduksiNo Kecamatan
Padi SawahJagung Kedelai
KacangTanah
KacangHijau
UbiKayu Ubi Jalar
1 Pantai Cermin 14039.44 305 98.4 577.6 6612 Lembah Gumanti 2976.56 7 531.8 72273 Hiliran Gumanti 12115.07 129 17.4 1146.5 1041.94 Payung Sekaki 12166.79 19 12.7 34.7 3.5 795.1 12505 Tigo Lurah 9468.69 112 18.4 12.6 581.1 617.96 Lembang Jaya 29147.97 230 28.1 14 995 125607 Danau Kembar 90.5 63 1229.6 2397.38 Gunung Talang 50340.9 68 10.8 1609.2 31989 Bukit Sundi 46534.92 128 6.3 43 1168.4 502.8
10 IX Koto SungaiLasi
9146.47 29 8.8 15.5 823.4 579.3
11 Kubung 42657.34 137 3.3 48.8 4 876.1 76812 X Koto Diatas 10618.34 415 25.9 29.5 15.1 1921.8 75713 X Koto Singkarak 27295.21 223 8.8 4 1095.814 Junjung Sirih 9086.8 689 12.2 6.4 341.2 181.7
Jumlah 19691.7857 2554 74.4 348.2 59.6 13692.6 31741.9Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008
Grafik Hasil Produksi Pertanian Menurut Kecamatan di Kabupaten Solok Tahun 2007 (Ton) :
21
Tabel : Persentase Hasil Produksi Kabupaten Solok Tahun 2007:
No Hasil Produksi Jumlah Persentase
1 Padi Sawah 275685 85.05
2 Jagung 2554 0.79
3 Kedelai 74.4 0.023
4 Kacang Tanah 348.2 0.11
5 Kacang Hijau 59.6 0.02
6 Ubi Kayu 13692.6 4.22
7 Ubi Jalar 31741.9 9.79
Jumlah 324155.7 100Sumber Data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008
Grafik Persentase Hasil
Produksi Kabupaten Solok Tahun 2007
:
Berdasarkan data di atas maka
dapat kita lihat bahwa sektor pertanian
yang sangat menunjang perekonomian masyarakat Kabupaten Solok adalah Sektor Pertanian padi sawah
sejumlah 85.05%, kemudian ubi jalar 9.8%, ubi kayu 4.22%, jagung 0.79%, kacang tanah 0.11%,
kedelai 0.023%, dan kacang hijau 0.018%.
4. Kegiatan Perekonomian Yang Menyangkut Lahan Tahun 2007
Kegiatan perekonomian yang menyangkut lahan di Kabupaten Solok tahun 2007 terdiri dari Pertanian
tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Dimana pertanian tanaman pangan yang
merupakan subsektor yang apling menunjang kegiatan ekonomi yang paling menyangkut lahan.
Tabel : Kegiatan Perekonomian Yang Terkait Dengan Lahan
NOKOMODITI
PERTANIAN2007
1 Tanaman Holtikultura 599707.72 Perkebunan 107968.13 Peternakan 37898.44 Kehutanan 11293.275 Perikanan 11489.25
Jumlah 768356.7Sumber data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008
Diagram Batang Kegiatan Perekonomian yang Terkait dengan Lahan Tahun 2007 :
22
Berdasakan tabel dan diagram diatas maka dapat kita ketahui bahwa subsektor yang paling banyak di
Kabupaten Solok adalah subsektor tanaman pangan sebanyak 599.707.7, kemudian subsektor perkebunan
sebanyak 107.968,1, sub sektor peternakan sebanyak 37.898,4, sub sektor perikanan sebanyak 11.489,25, dan
sub sektor kehutanan sebayak 11.293,27.
5. Agribisnis yang Ada di Kabupaten Solok Tahun 2007
Agribisnis Kabupaten Solok adalah kegiatan bisnis yang menyangkut bidang pertanian yang ada di
Kabupaten Solok. Dilihat dari padi sawah, luas tanamnya adalah 51.828 Ha yang menghasilkan gabah sebanyak
14.039,44 Ton. Sedangkan untuk sayur-sayuran dan buah-buahan dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel : Produksi Sayuran Kabupaten Solok Tahun 2007
No Jenis tanaman Luas tanam Produksi
1 Bawang merah 1916 1866
2 Bawang putih 122 116
3 Bawang daun 220 201
4 Kentang 1482 1465
5 Kubis 2134 2023
6 Petsai dan sawi 12 10
7 Kacang panjang 98 85
8 Cabe 860 936
9 Tomat 716 685
10 Terung 91 77
11 Buncis 267 245
12 Ketimun 61 54
13 Kangkung 42 44
14 Bayam 51 47
15 Wortel 120 126
16 Cabe rawit 86 81
Sumber data : Dinas Pertanian
Berdasarkan table di atas dapat kita lihat bahwa Kabupaten Solok merupakan salah satu Kabupaten
penghasil sayuran di Provinsi Sumatera Barat. Kubis merupakan tanaman agribisnis yang banyak di produksi di
Kabupaten Solok berdasarkan data di atas yaitu dengan luas tanam 2.134 Ha dapat memproduksi 66.581,4 Ton,
kemudian kentag dengan luas tanam 1482 Ha dapat memproduksi sebanayk 26.099,8 Ton, Bawang Merah
dengan luas tanam 1.916 Ha dapat memproduksi 16.618.1 Ton, tomat dengan luas tanam 716 Ha dapat
memproduksi sebanyak 13.622,6 Ton, cabe dengan luas tanam 860 Ha dapat memproduksi sebanyak 5.855 Ton,
23
wortel dengan luas tanam 120 dapat memproduksi sebanyak 2.547 Ton, buncis dengan luas tanam 267 Ha dapat
memproduksi sebanyak 2.077,7 Ton, bawang daun dengan luas tanam 220 Ha dapat memproduksi sebanyak
1.626,5 Ton, terung dengan luas tanam 91 Ha dapat memproduksi sebanyak 906,7 Ton, bawang putih dengan
luas tanam 122 ha dapat memproduksi sebanyak 724,9 Ton, kacang panjang dengan luas tanam 98 Ha dapt
memproduksi sebanyak 409,3 Ton, cabe rawit denan luas tanam 86 ha dapat memproduksi sebanyak 394,1 To,
kangkung dengan luas tanam 42 Ha dapat memproduksi 264,1 Ton, bayam dengan luas tanam 51 Ha dapat
memproduksi sebanyak 228,4 Ton, petsai dan sawi dengan luas tanam 12 Ton dapat memproduksi sebanyak 168
Ton, dan ketimun dengan luas tanam 61 Ha dapat memproduksi sebanyak 152,6 Ton
Tabel : Produksi buah-buahan Kabupaten Solok Tahun 2007
No Jenis komoditi Jumlah tanam Produksi (ton)
1 Alpokat 225952 11413.9
2 Duku 0 0
3 Durian 135371 4728.7
4 Jambu biji 8255 71.2
5 Jeruk 309077 1828.2
6 Mangga 11121 69.2
7 Manggis 29333 297.7
8 Nangka 11747 237.7
9 Nenas 3681 1.4
10 Pepaya 16819 124.4
11 Pisang 242474 3641.9
12 Rambutan 103580 849.9
13 Sawo 10625 399.6
14 Markisa 1525562 91035.1
15 Sirsak 823 9.8
16 Sukun 3211 35.4Sumber data : Dinas Pertanian Kabuaten Solok
Berdasarkan data di atas dapat kita ketahui bahwa Kabupaten Solok merupakan Kabupaten penghasil
buah markisah yaitu dengan jumlah tanam 1.525.562 dapat memproduksi 91.035,1 Ton, alpokat dengan jumlah
tanam 225.952 dapat memproduksi sebanayk 11.413,9 Ton, Durian dengan jumlah tanam 135.371 dapat
memproduksi sebanyak 4.728,7 Ton, Pisang dengan jumlah tanam 242.474 dapat memproduksi sebanyak
3.641,9, jeruk dengan jumlah tanam 309.077 dapat memproduksi sebanyak 1.818,2 Ton, rambutan dengan
jumlah tanam 103.580 dapat memproduksi sebanyak 849,9 Ton, sawo dengan jumlah tanam 10.625 dapat
memproduksi sebnyak 399,6 Ton, manggis dengan jumlah tanam 29.333 dapat memproduksi sebanyak 297,7
Ton, nangka dengan jumlah tanam 11.747 dapat memproduksi sebanyak 237,7 Ton, papaya dengan jumlah
tanam 16.819 dapat memproduksi sebanyak124,4 Ton, jambu biji dengan jumlah tanam 8.255 dapat
memproduksi sebanyak 71,2 Ton, mangga dengan jumlah tanam 11.121 dapat memproduksi sebanyak 69,2 Ton,
sukun dengan jumlah tanam sebanyak 3.211 dapat memproduksi sebanyak 35,4 Ton, sirsak dengan jumlah
tanam 832 pata memproduksi sebanyak 9,8 Ton, nenas dengan jumlah tanam 3.681 dapat memproduksi
sebanayk 1,4 Ton dan duku tidak ada datanya.
24
6. Keterkaitan Industri Kabupaten Solok Tahun2007
Jenis industry yang ada di Kabupaten Solok adalah Industri sandang, pangan, kerajinan, industry kimia,
bahan bangunan, industry logam, mesin, perbengkelan
Tabel : Keterkaitan Industri Kabupaten Solok Tahun 2007
No Jenis Industri Tahun 2007 Persentase1 Industri Sandang 1444 18.37
2 Industri Pangan 1693 21.53
3 Industri Kerajinan 2468 31.39
4 Industri Kimia.Bahan Bangunan 1714 21.80
5 Industri Logam, Mesin, danPerbengkelan
543 6.91
Jumlah 7862 100
Sumber data : Dinas Koperindag Kabupaten Solok Tahun 2007
Berdasarkan table di atas maka terdapat keterkaitan industry yang ada di Kabupaten Solok dimana
industry yang satu dengan yang lain saling mendukung. Keterkaitan Industri tersebut juga harus di dukung oleh
ketersediaan bahan baku yang tersedia di Kabupaten Solok. Dimana industry kerajinan merupakan industry
yang paling banyak menyerap tenaga kerja yaitu 2.468, Industry kimia dan bahan bangunan Industri PanAan
sebanyak 1.693, Industri Sandang sebanyak 1.444, dan Industri Logam, Mesin dan Perbengkelan sebanyak 543.
B. ANALISIS SARANA PRASARANA KABUPATEN SOLOK
Sarana prasarana Kabupaten Solok adalah terdiri dari jalan, listrik, perbankan, sarana kesehatan, dan
pendidikan.
1. Kondisi Jalan Kabupaten Solok Tahun 2007
Kondisi jalan di Kabupaten Solok adalah Aspal, kerikil dan tanah. Berdasarkan data yang diperoleh
dapat kita ketahui bahwa kondisi jalan di Kabupaten Solok sudah banyak yang beraspal.
Berdasarkan Tabel dan Diagram Lingkaran di atas maka jika dilihat dari kondisi jalan Aspal adalah
Kecamatan yang paling baik kondisi jalan aspal nya adalah Kecamatan X Koto di Atas yaitu 13,2 %, kemudian
Kecamatan X Koto Singkarak 12,89%, Kecamatan Gunung Talang yaitu 11,67%, Kecamatan Kubung yaitu
10,65%, Kecamatan Payung Sekaki yaitu 9%, Kecamatan Lembang Jaya yaitu 6,9%, Kecamatan Bukit Sundi
yaitu 6,8%, Kecamatan Lembah Gumanti yaitu 5,9%, Kecamatan Hiliran Gumanti yaitu 5,5%, Kecamatan IX
Koto Sei Lasi yaitu 4,7%, Kecamatan Pantai Cermin yaitu 4,3%, Kecamatan Danau Kembar yaitu 3,7%,
Kecamatan Tigo Lurah yaitu 3,03% dan Kecamatan Jujung Sirih yaitu 1,8%.
25
Diagram Lingkaran Kondisi Jalan Kerikil Kabupaten Solok Tahun 2007 :
Berdasarkan Tabel dan Diagram lingkaran di atas maka Kecamatan yang paling banyak jalannya
kerikil adalah Kecamatan Tigo Lurah yaitu 22,17%, Kecamatan Gunung Talang yaitu 13,24%, Kecamatan
Kubung yaitu 11,27%, Kecamatan Danau Kembar yaitu 10,2%, Kecamatan Payung Sekaki yaitu 8,3%,
Kecamatan X Koto di Atas yaitu 6,6%, Kecamatan Hiliran Gumanti yaitu 6,4%, Kecamatan Pantai Cermin yaitu
6,1%, Kecamatan Lembang Jaya Yaitu 5,05%, Kecamatan X Koto Singkarak yaitu 3,8%, Kecamatan Bukit
Sundi yaitu 2,4%, Kecamatan Lembah Gumanti yaitu 2,3%, Kecamatan IX Koto Sei Lasi yaitu 1,17% dan
Kecamatan Jujung Sirih yaitu 1,02%.
Diagram Lingkaran Kondisi Jalan Tanah Kabupaten Solok Tahun 2007:
Berdasarkan Tabel dan Diagram lingkaran di atas maka kecamatan yang paling banyak jalan tanahnya
adalah Kecamatan Tigo Lurah yaitu 27,05%, Kecamatan Hiliran Gumanti 22,53%, Kecamatan Lembah
Gumanti 12,2%, Kecamatan X Koto Diatas 10%, Kecamatan X Koto Singkarak 7,11%, Kecamatan Gunung
Talang yaitu 5,9%, Kecamatan Payung Sekaki yaitu 3,75%, Kecamatan Lembang Jaya yaitu 3,34%, Kecamatan
IX Koto Sei Lasi yaitu 2,5%, Kecamatan Pantai Cermin yaitu 2,3%, Kecamatan Danau Kembar yaitu 1,7%,
Kecamatan Kubung yaitu 1,3%, sedangkan Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Junjung Sirih yaitu 0%.
26
Tabel : Persentase Panjang Jalan Perkecamatan Di Kabupaten Solok Tahun 2007
No Kecamatan Panjang Jalan (KM) Persentase
1 Pantai Cermin 46.35 3.75
2 Lembah Gumanti 75 6.06
3 Hiliran Gumanti 179.3 14.49
4 Payung Sekaki 62.8 5.08
5 Tigo Lurah 187.1 15.12
6 Lembang Jaya 71.93 5.81
7 Danau Kembar 46.47 3.76
8 Gunung Talang 117.73 9.52
9 Bukit Sundi 45.95 3.71
10 IX Koto Seilasi 43.1 3.48
11 Kubung 88.5 7.15
12 X Koto Tangah 109.4 8.84
13 Junjung Sirih 23.9 1.93
14 X Koto Diatas 139.8 11.3
Jumlah 1237.33 100Sumber data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008
Diagram Lingkaran Persentase Panjang Jalan Kabupaten Solok Per Kecamatan Tahun 2007 :
Berdasarkan table dan diagram lingkaran di atas maka panjang jalan di Kabupaten Solok Per
Kecamatan Tahun 2007 adalah Kecamatan Tigo Lurah dengan panjang jalan 187,1 KM dan luas wilayahnya
602,5 KM2, Kecamatan Hiliran Gumanti dengan panjang jalan 179,3 KM dan luas wilayahnya 263,28 KM2,
Kecamatan X Koto Diatas dengan panjang jalan 139,8 KM dan luas wilayahnya 295,5 KM, Kecamatan Gunung
Talang dengan panjang jalan 117,73 KM dan luas wilayahnya 385 KM2, Kecamatan X Koto Singkarak panjang
jalannya 109,4 KM dan luas wilayahnya 102,5 KM2, Kecamatan Kubung panjang jalannnya 88,5 KM dan luas
wilayahnya 192 KM2, Kecamatan Lembah Gumanti panjang jalannya 75 KM dan Luas wilayahnya 459,72
KM2, Kecamatan Lembang Jaya panjang jalannya 71,93 KM dan luas wilayahnya 99,9 KM2, Kecamatan
Payung Sekaki panjang jalannya 62,8 KM dan luas wilayahnya 364,5 KM2, Kecamatan Pantai Cermin panjang
jalannya 46,35 KM dan luas wilayahnya 366 KM2, Kecamatan Danau Kembar panjang jalannya 46,47 KM dan
luas wilayahnya 70,1 KM2, Kecamatan Bukit Sundi panjang jalannya 45,95 KM dan luas wilayahnya 109 KM2,
Kecamatan IX Koto Sei Lasi panjang jalannya 43,1 KM dan luas wilayahnya 171 KM2, dan Kecamatan Junjung
Sirih panjang jalannya 23,9 KM dan luas wilayahnya 257 KM2.
27
2. Kondisi Pelayanan Listrik Kabupaten Solok Tahun 2007
Tabel : Kondisi Pelayanan Listrik Kabupaten Solok Tahun 2007
NO Kecamatan Daya Tersambung Nilai Rekening
1 Pantai Cermin 1839200 95453830
2 Lembah Gumanti 3772950 233242755
3 Hiliran Gumanti 659350 34625625
4 Payung Sekaki 659350 36382865
5 Tigo Lurah 0 0
6 Lembang Jaya 1885320 126882735
7 Danau Kembar 918950 51102580
8 Gunung Talang 5941460 459377175
9 Bukit Sundi 2772700 173487045
10IX Koto SungaiLasi
16845011105150
11 Kubung 6830740 534182945
12 X Koto Singkarak 2773 303617840
13 Junjung Sirih 830 69535185
14 X Koto Diatas 1416 129231630
Jumlah 25453489 2258227360Sumber data : PT.PLN (Persero) Wilayah III Cabang Solok Tahun 2008
Diagram Batang Daya Tersambung Perlistrikan Kabupaten Solok Tahun 2007 :
Berdasarkan table dan diagram batang diatas maka dapat kita ketahui bahwa kecamatan
yang paling banyak daya tersambung adalah Kecamatan Kubung yaitu 6.830.740 VA, Kecamatan
Gunung Talang yaitu 5.941.460 VA, Kecamatan Lembah Gumanti yaitu 3.772.950 VA,
Kecamatan Bukit Sundi yaitu 2.772.700 VA, Kecamatan Lembang Jaya yaitu 1.885.320 VA,
Kecamatan Pantai Cermin yaitu 1.839.200 VA, Kecamatan Danau Kembar yaitu 918.950 VA,
Kecamatan Hiliran Gumanti dan Kecamatan Payung Sekaki yaitu 695.350 VA, Kecamatan IX
Koto Sei Lasi yaitu 168.450 VA, Kecamatan X Koto Singkarak yaitu 2.773 VA, Kecamatan X
Koto Diatas yaitu 1.416 VA, Kecamatan Junjung Sirih yaitu 830 dan Kecamatan Tigo Lurah 0
VA.
3. Kondisi Pelayanan Perbankan Kabupaten Solok Tahun 2007
28
Tabel : Kondisi Pelayanan Perbankan Kabupaten Solok Tahun 2007
No Bulan Penabung Jumlah
1 Januari 247 76896000
2 Februari 217 28182880
3 Maret 277 93460000
4 April 336 112640000
5 Mei 337 55855000
6 Juni 312 62250000
7 Juli 334 63400000
8 Agustus 316 56200000
9 September 313 6230000
10 Oktober 262 53200500
11 November 312 56300600
12 Desember 372 56236000
Jumlah 3635 720850980Sumber data : Kantor Pos dan Giro Kabupaten Solok Tahun 2008:
Berdasarkan table di atas maka dapat kita lihat pada Bulan Desember jumlah penabungnya adalah 372
dengan jumlah Rp.56.236.000,-, Bulan Mei sebanyak 337 dengan jumlah Rp.55.855.000,-, Bulan April
sebanyak 336 dengan jumlah Rp.112.640.000,-, Bulan Juli sebanyak 334 dengan jumlah Rp.63.400.000,-, Bulan
Agustus sebanyak 316 dengan jumlah Rp. 56.200.000,-, Bulan September sebanyak 313 dengan jumlah Rp.
6.230.000,-, Bulan Juni sebanyak 312 dengan jumlah Rp. 62.250.000,-, Bulan November sebanyak 312 dengan
jumlah Rp. 56.300.600,-, Bulan Maret sebanyak 277 dengan jumlah Rp. 93.460.000,-, Bulan Oktober sebanyak
262 dengan jumlah Rp. 53.200.500,-, Bulan Januari sebanyak 247 dengan jumlah 76.896.000,-, dan Bulan
Februari sebanyak 217 dengan jumlah Rp.28.182.880,-.
4. Kondisi Telekomunikasi Kabupaten Solok Tahun 2007
Tabel : Kondisi Telekomunikasi Kabupaten Solok Tahun 2007
No Kantor Satuan Sambungan Telepon Banyak Pelanggan
1 STO Solok 4844 5108
2 STO Sulit Air 277 323
3 STO Talang 708 325
4 CTR Bukit Sileh 123 189
5 STO Sumani 562 533
6 DLC Paninggahan 0 225
7 STO Sangir 349 357
8 STO Alahan Panjang 364 406
9 STO Muara Labuh 812 863
10 WWL Solok 196 364
11 Flexi Solok 921 1258
12 DLC Cupak 0 362
Jumlah 9156 10313Sumber data : PT.Telkom Solok
Diagram Batang Kondisi Telekomunikasi Kabupaten Solok Tahun 2007 :
29
Berdasarkan table dan diagram batang di atas maka dapat kita ketahui bahwa kondisi sambungan
telepon yang paling banyak adalah terdapat di STO Solok sebanyak 4.844 dengan banyak pelanggan 5.108
rumah, Flexi Solok sebanyak 921 dengan jumlah pelanggan 1.258 rumah, STO Muara Labuh sebanyak 812
dengan jumlah pelanggan 863 rumah, STO Talang sebanyak 708 dengan jumlah pelanggan 325 rumah, STO
Sumani sebanyak 562 dengan jumlah pelanggan 533 rumah, STO Alahan Panjang sebanyak 364 dengan jumlah
pelanggan 406 rumah, STO Sangir sebanyak 349 dengan jumlah pelanggan 357 rumah, STO Sulit Air sebanyak
277 dengan jumlah pelanggan 323 rumah, WWL Solok sebanyak 196 dengan jumlah pelanggan 364 rumah,
CTR Bukit Sileh sebanyak 123 dengan jumlah pelanggan 189 rumah sedangkan data untuk DLC Paninggahan
dan DLC Cupak tidak ada.
5. Kondisi Pelayanan Air Bersih Kabupaten Solok Tahun 2007
Tabel : Pelayanan Air Bersih Perpipaan Dan Non Perpipaan Kabupaten Solok
Sambungan rumah Kran umumNo Unit
Perpipaan Non perpipaan Perpipaan Non perpipaan
1 Alahan Panjang 399 321 1 27
2 Cupak 863 151 6 16
3 Muara Panas 2539 465 18 35
4 Pusat 1571 211 9 32
5 Bukit Sileb 85 178 0 0
6 Koto Sani 691 93 4 12
7 Sulit Air 81 209 0 0
8 Surian 161 26 0 0
9 Kayu Aro 608 70 1 0
10 Sirukam 29 0 0 0
11 Talang 360 128 0 0
Jumlah 7387 1852 39 122Sumber data : PDAM Kabupaten Solok Tahun 2008
Berdasarkan pelayanan air bersih Sambungan rumah Kabupaten Solok dengan perpipaan paling banyak
terdapat di Unit Muara Panas sebanyak 2.994, Unit pusat sebanyak 1.782, Unit Cupak sebanyak 1.014, Unit
Kota Sani sebanyak 784, Unit Alahan Panjang sebanyak 720, Unit Kayu Aro sebanyak 678, Unit Talang
sebanyak 488, Unit Sulit Air sebanyak 290, Unit Bukit Sileh sebanyak 263, Unit Surian sebanyak 187, dan Unit
Sirukam sebanyak 29.
Sedangkan pelayanan air bersih sambungan rumah Kabupaten Solok dengan non perpipaan paling
banyak terdapat di Unit Muara panas sebanyak 2.539, Unit Pusat sebanyak 1.571, Unit Cupak sebanyak 863,
30
Unit Kayu Aro sebanyak 608, Unit Alahan Panjang sebanyak 399, Unit Talang sebanyak 360, Unit Surian
sebanyak 161, Unit Bukit Sileh sebanyak 85, Unit Sulit Air sebanyak 81, dan Unit Sirukam sebanyak 29.
Berdasarkan pelayanan air bersih berdasarkan kran umum perpipaan Kabupaten Solok Tahun 2007
yang paling banyak terdapat di Unit Muara Panas sebanyak 53, Unit Pusat sebanyak 41, Unit Alahan Panjang
sebanyak 28, Unit Cupak sebanyak 22, Unit Koto Sani sebanyak 16, Unit Kayu Aro sebanyak 1 dan unit-unit
yang lain tidak ada.
Sedangkan pelayanan air bersih berdasarkan kran umum non perpipaan Kabupaten Solok Tahun 2007
yang paling banyak terdapat di Unit Muara Panas sebanyak 18, Unit Pusat sebanyak 9, Unit Cupak sebanyak 6,
Unit Koto Sani sebanyak 4, Unit Kayu Aro dan Unit Alahan Panjang sebanyak 1 dan unit-unit yang lain tidak
ada.
6. Kondiasi Sanitasi Kabupaten Solok Tahun 2007
Tabel : Kondisi Sanitasi Lingkungan Kabupaten Solok Tahun 2007
No Sanitasi lingkungan Persentase
1 Sendiri 40.97
2 Bersama 37.84
3 Umum 19.18
4 Tidak Ada 2.01
TOTAL 100Sumber data : BPS Kabupaten Solok Tahun 2008
Diagram Batang Kondisi Sanitasi Kabupaten Solok Tahun 2007 :
Berdasarkan tabel dan diagram batang maka kondisi sanitasi di Kabupaten Solok Tahun 2007 yang
paling banyak adalah sanitasi milik sendiri berjumlah 40,97%, sanitasi milik bersama berjumlah 37.84%,
sanitasi milik umum berjumlah 19.18% dan yang tidak memiliki sanitasi adalah 2,01%
7. Kondisi Fasilitas Pendidikan Kabupaten Solok Tahun 2007
Fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Solok adalah terdiri dari TK, SD, SLTP dan SLTA yang
terdiri dari sekolah negeri dan swasta.
Tabel : Pelayanan Fasilitas Pendidikan Kabupaten Solok Tahun 2007
31
Sumber data : Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kabupaten Solok Tahun 2007
Diagram Batang Pelayanan Fasilitas Pendidikan TK Kabupaten Solok Tahun 2007 :
Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas maka dapat kita ketahui jumlah TK Negeri hanya
terdapat di Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Kubung masing-masing 1 Buah. Sedangkan TK swasta
banayk terdapat di Kecamatan Gunung Talang sebanyak 17 Buah, Kecamatan X Koto Diatas sebanyak 16 Buah,
Kecamatan Kubung dan Kecamatan Lembah Gumanti masing-masing 15 Buah, Kecamatan X Koto Singkarak
sebanyak 13 Buah, Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Lembang Jaya masing-masing 8 Buah, Kecamatan
Danau Kembar dan Kecamatan Junjung Sirih masing-masing sebanyak 4 Buah, Kecamatan Lembah Gumanti
dan Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 3 Buah, Kecamatan Pantai Cermin dan Kecamatan IX Koto Sei Lasi
sebanyak 2 Buah, sedangkan Kecamatan Tigo Lurah sebanyak 1 Buah.
Diagram Batang Pelayanan Fasilitas Pendidikan SD Kabupaten Solok Tahun 2007 :
TK SD SLTP SLTANo Kecamatan
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
1 Pantai Cermin 0 2 20 0 4 4 1 0
2 Lembah Gumanti 0 15 34 1 5 5 2 3
3 Hiliran Gumanti 0 3 16 1 4 4 2 0
4 Payung Sekaki 0 3 9 0 2 2 1 0
5 Tigo Lurah 0 1 12 0 2 2 0 0
6 Lembang Jaya 0 8 24 0 4 4 1 0
7 Danau Kembar 0 4 13 1 2 2 1 0
8 Gunung Talang 0 17 42 1 6 6 4 1
9 Bukit Sundi 1 8 21 1 3 3 1 1
10 IX Koto Seilasi 0 2 17 0 2 2 1 0
11 Kubung 1 15 41 4 6 6 2 2
12 X Koto Tangah 0 13 35 1 7 7 4 2
13 Junjung Sirih 0 4 14 1 2 2 1 1
14 X Koto Diatas 0 16 32 0 4 3 2 2
JUMLAH 2 111 330 11 53 52 23 12
32
Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas dapat kita ketahui jumlah SD Negeri yang terbanyak di
Kecamatan Gunung Talang sebanyak 42 Buah, Kecamatan Kubung sebanyak 41 Buah, Kecamatan X Koto
Singkarak sebanyak 35 Buah, Kecamatan Lembah Gumanti sebanyak 34 Buah, Kecamatan X Koto Diatas
sebanyak 32 Buah, Kecamatan Lembang Jaya sebanyak 24 Buah, Kecamatan Bukit Sundi sebanyak 21 Buah,
Kecamatan Pantai Cermin sebanyak 20 Buah, Kecamatan IX Koto Sei Lasi sebanyak17 Buah, Kecamatan
Hiliran Gumanti sebanyak 16 Buah, Kecamatan Junjung Sirih sebanyak 14 Buah, Kecamatan Danau Kembar
sebanyak 13 Buah, Kecamatan Tigo Lurah sebanyak 12 Buah, dan Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 9 Buah.
Sedangkan SD Swasta yang paling banyak terdapat di Kecamatan Kubung sedangkan di Kecamatan
Lembah Gumanti, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Danau kembar, Kecamatan Gunung Talang,
Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan X Koto Singkarak dan Kecamatan Junjung Jaya masing-masing 1 Buah dan
pada Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Tigo Lurah, Kecamatan Lembang Jaya,
Kecamatan IX Koto Sei Lasi, dan Kecamatan X Koto Diatas adalah tidak ada.
Diagram Batang Pelayanan Fasilitas Pendidikan SLTP Kabupaten Solok Tahun 2007:
Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat kita lihat bahwa jumlah SLTP Negeri yang paling banyak
terdapat di Kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 7 Buah, Kecamatan Kubung dan Kecamatan Gunung Talang
masing-masing 6 Buah, Kecamatan Lembah Gumanti sebanyak 5 Buah, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan
Hiliran Gumanti, Kecamatan Lembang Jaya dan Kecamatan X Koto Diatas masing-masing 4 Buah, Kecamatan
Bukit Sundi sebanayk 3 Buah, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Tigo Lurah, Kecamatan Danau Kembar,
Kecamatan IX Koto Sei Lasi dan Kecamatan Junjung Jaya masing-masing 2 Buah.
Sedangkan SLTP Swasta yang paling banyak terdapat di Kecamatan Kubung sebanyak 7 Buah,
Kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 5 Buah, Kecamatan Hiliran Gumanti dan Kecamatan X Koto Diatas
masing-masing 3 Buah, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Lembang Jaya,
33
Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan Junjung Sirih masing-masing 2 Buah,dan KecamatanPayung Sekaki,
Kecamatan Tigo Lurah, Kecamatan Danau Kembar, Kecamatan Bukit Sundi masing-masing 1 Buah, sedangkan
Kecamatan Tigo Lurah dan Kecamatan IX Koto Sei Lasi tidak ada.
Diagram Batang Pelayanan Fasilitas Pendidikan SLTA Kabupaten Solok Tahun 2007 :
Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat kita ketahui bahwa jumlah SLTA Negeri yang paling
banyak terdapat di Kabupaten Gunung Talang dan X Koto Singkarak masing-masing sebanyak 4 Buah,
Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Kubung dan Kecamatan X Koto Diatas
masing-masing 2 Buah, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Lembang Jaya,
Kecamatan Danau Kembar, Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan IX Koto Singkarak, Kecamatan Junjung Sirih
masing-masing 1 Buah sedangkan Kecamatan Tigo Lurah tidak ada.
Sedangkan SLTA Swasta banyak terdapat di Kecamatan Lembah Gumanti sebanayk 3 buah,
Kecamatan Kubung, Kecamatan X koto singkarak, dan Kecamatan X Koto Diatas masing-masing sebanyak 2
buah, Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Junjung sirih sebanyak 1 Buah
sedangkan Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan
Tigo Lurah, Kecamatan Lembang Jaya, Kecamatan Danau Kembar dan Kecamatan IX Koto Sei Lasi tidak ada.
8. Kondisi Fasilitas Kesehatan Kabupaten Solok tahun 2007
Tabel: Pelayanan Fasilitas Kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2007
No Kecamatan Puskesmas Puskesmas pembantu Posyandu
1 Pantai Cermin 1 5 37
2 Lembah Gumanti 1 8 62
3 Hiliran Gumanti 1 4 31
4 Payung Sekaki 1 3 16
5 Tigo Lurah 1 4 22
6 Lembang Jaya 1 8 45
7 Danau Kembar 1 4 27
8 Gunung Talang 3 15 69
9 Bukit Sundi 1 5 36
10 IX Koto Seilasi 1 4 27
11 Kubung 2 8 73
12 X Koto Tangah 1 10 54
34
13 Junjung Sirih 1 2 32
14 X Koto Diatas 2 9 51
Jumlah 18 89 582Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2008
Diagram Batang Pelayanan Fasilitas Kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2007:
Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat kita lihat bahwa jumlah puskesmas paling banyak terdapat
di Kecamatan Gunung Talang sebanyak 3 Buah, Kecamatan Kubung dan Kecamatan X Koto Diatas masing-
masing 2 Buah, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Hiliran Gumanti,
Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Tigo Lurah, Kecamatan Lembang Jaya, Kecamatan Danau Kembar,
Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan IX Koto Sei Lasi, Kecamatan X Koto Singkarak dan Kecamatan Junjung
Sirih masing-masing 1 Buah.
Jumlah puskesmas pembantu paling banyak terdapat di Kecamatan Gunung Talang sebanyak 15 Buah,
Kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 10 Buah, Kecamatan X Koto Diatas sebanyak 9 Buah, Kecamatan
Lembah Gumanti, Kecamatan Lembang Jaya, dan Kecamatan Kubung masing-masing 8 Buah, Kecamatan
Pantai Cermin dan Kecamatan Bukit Sundi masing-masing 5 Buah, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan
Tigo Lurah, Kecamatan Danau Kembar, dan Kecamatan IX koto Sei Lasi masing-masing 4 Buah, Kecamatan
Payung Sekaki sebanyak 3 Buah, sedangkan Kecamatan Junjung Sirih sebanyak 2 Buah.
Jumlah Posyandu yang terbanyak di Kabupaten Solok adalah terdapat di
Kecamatan Kubung sebanayk 73 Buah, Kecamatan Gunung Talang sebanyak 69 Buah, Kecamatan
Lembah Gumanti sebanyak 62 Buah, Kecamatan X Koto Singkarak sebanyak 54 Buah, Kecamatan X Koto
Diatas sebanyak 51 Buah, Kecamatan Lembang Jaya sebanyak 45 Buah, Kecamatan Pantai Cermin sebanyak 37
Buah, Kecamatan Bukit Sundi sebanyak 36 Buah, Kecamatan Junjung Sirih sebanyak 32 Buah, Kecamatan
Hiliran Gumanti sebanyak 31 Buah, Kecamatan Danau Kembar dan Kecamatan IX Koto Sei Lasi masing-
masing 27 Buah, Kecamatan Tigo Lurah sebanyak 22 Buah dan Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 16 Buah.
35
BAB IV
ANALISIS SOSIAL KEPENDUDUKAN
A. JUMLAH PENDUDUK
Tabel . Jumlah Penduduk Kabupaten Solok 2004-2007
Tahun Laki-laki Perempuan
2007 173419 178095
2006 171335 175953
2005 169190 173750
2004 163683 169505
Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Solok 2004-2007
173419
171335
169190
163683
178095
175953
173750
169505
155000
160000
165000
170000
175000
180000
2007 2006 2005 2004
Tahun
Jum
lah
Laki-laki
Perempuan
Dari grafik dapat kita lihat, bahwa setiap waktu jumlah penduduk kabupaten Solok cenderung naik dari
tahun ketahun. Untuk lebih jelasnya, pertumbuhan penduduk yang terjadi pada kabupaten Solok akan kita lihat
perkecamatannya masing-masing seperti grafik dibawah ini:
Tabel . Jumlah Penduduk Kota Padang 2004-2007
Tahun Laki-laki Perempuan
2007 416945 421248
2006 410580 409160
2005 395711 405633
2004 385460 399280
36
Grafik Jumlah Penduduk Kota Padang 2004-2007
416945
410580
395711
385460
421248
409160405633
399280
360000
370000
380000
390000
400000
410000
420000
430000
2007 2006 2005 2004
Tahun
Jum
lah
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Penduduk laki-laki dan perempuan menurut kecamatandi kabupaten Solok
No Laki-laki Perempuan Luas Kepadatan
1 Pantai Cermin 10390 10416 366,0 56.85
2 Lembah Gumanti 24280 24517 459,72 106.15
3 Hiliran Gumanti 8266 8245 263,28 62.71
4 Payung Sekaki 4232 4331 364,5 23.49
5 Tigo Lurah 4424 4504 602,5 14.82
6 Lembang Jaya 12821 13038 99,9 258.85
7 Danau Kembar 9386 10293 70,1 280.73
8 Gunung Talang 22358 22694 385,0 117.02
9 Bukit Sundi 11187 11847 109,0 211.32
10 IX Koto Sungai Lasi 5197 5236 171,0 61.01
11 Kubung 27284 27551 192,0 285.60
12 X Koto Singkarak 10636 11091 299,5 211.97
13 Junjung Sirih 16330 17300 102,5 130.86
14 X Koto Diatas 6628 7032 257,0 46.23
Jumlah 173419 178095 940,45
37
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Solok
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
Panta
i Cer
min
Lem
bahGum
anti
Hilir
anG
uman
ti
Payun
gSek
aki
Tigo
Lura
h
Lem
bang
Jaya
Dan
auKem
bar
Gun
ung
Talan
g
Bukit
Sundi
IXKot
oSung
aiLas
i
Kubun
g
XKot
oSin
gkar
ak
Junjun
gSiri
h
XKot
oDia
tas
Laki-laki
Perempuan
Berdasarkan grafik di atas, kita dapat mengetahui jumlah penduduk di Kabupaten Solok meningkat dari
tahun ke tahun, dimana jumlah penduduk perempuan lebih besar dari pada jumlah penduduk laki-laki. Hal ini
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya masyarakat di kabupaten Solok mampu melaksanakan
penghidupannya yang minimum dari sumber-sumber alam yang ada di sekitarnya. Berkembangnya penduduk
hanya dimungkinkan kalau terjadi pula perimbangan dalam penghidupannya. Faktor yang lain adalah
disebabkan oleh angka kecepatan kelahiran dan kecepatan kematian. Pada dasarnya jumlah penduduk tidak akan
bertambah jika angka kelahiran tidak melampaui angka kematian.
Penurunan dalam kecepatan angka pertumbuhan, kemungkinan dikarenakan manusia secara sukarela
membatasi kesuburan kelahirannya. Jika kecepatan angka kelahiran tidak diturunkan, pertumbuhan penduduk
mungkin akan melebihi perkembangan benda-benda keperluan hidupnya.
Berikut ini adalah tabel tentang perbandingan jumlah penduduk antara anak anak dan dewasa di
kabupaten Solok dari tahun 2004 samapai tahun 2007 sebagai berikut:
Luas Kabupaten Solok per Kecamatan
10%
12%
7%
10%
15%3%2%10%
3%5%
5%3%
7%8%
Pantai Cermin
Lembah Gumanti
Hiliran Gumanti
Payung Sekaki
Tigo Lurah
Lembang Jaya
Danau Kembar
Gunung Talang
Bukit Sundi
IX Koto Sungai Lasi
Kubung
X Koto Singkarak
Junjung Sirih
X Koto Diatas
38
Berdasarkan bagan diatas dapat kita simpulkan bahwa kecamatan yang tergolong terluas adalah
kecamatan Tigo Lurah, kemudian kecamatan Lembah Gumanti, sedangkan yang terkecil adalah kecamatan
Danau Kembar. Sehingga berdampak kepada penyebaran penduduk di kabupaten Solok untuk lebih jelasnya
maka kita dapat melihat penyebaran penduduk Kabupaten Solok perkecamatan yang ada pada bagan di bawah
ini
Penyebaran Penduduk Kabupaten Solok 2007
3% 6% 3%1%1%
14%
16%
6%11%3%
16%
11%
7% 2%
Pantai Cermin
Lembah Gumanti
Hiliran Gumanti
Payung Sekaki
Tigo Lurah
Lembang Jaya
Danau Kembar
Gunung Talang
Bukit Sundi
IX Koto Sungai Lasi
Kubung
X Koto Singkarak
Junjung Sirih
X Koto Diatas
Berdasarkan bagan diatas dapat kita simpulkan bahwa penyebaran penduduk pada kabupaten Solok
yang paling padat terdapat di Kecamatan Kubung, dan yang terjarang adalah kecamatan Tigo Lurah. Secara
garis besar, penyebaran penduduk Kabupaten Solok tergolong tersebar tidak merata. Hal ini tampak jelas pada
bagan diatas, dimana tidak terjadi perbedaan yang mencolok terhadap penyebaran penduduk.
B. IPM
Data IPM Kabupaten Solok 2002-2007
2002 63.7
2004 68.75
2005 68.9
2006 68.8
2007 69.2
39
Grafik IPM Kabupaten Solok 2002-2007
63.7
68.75 68.9 68.869.2
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
2002 2004 2005 2006 2007
Angka IPM Kab. Solok tahun 2004
No Puskesmas IPM Peringkat
1 Pantai Cermin 65,65 11
2 Lembah Gumanti 68,23 7
3 Hiliran Gumanti 64,48 12
4 Payung Sekaki 63,13 13
5 Tigo Lurah 61,46 14
6 Lembang Jaya 67,32 10
7 Danau Kembar 66,21 9
8 Gunung Talang 69,52 4
9 Bukit Sundi 69,48 5
10 IX Koto Sungai Lasi 67,9 8
11 Kubung 73,24 1
12 X Koto Singkarak 75,86 2
13 Junjung Sirih 71,91 3
14 X Koto Diatas 68,36 6
Jumlah 68,75
Grafik
40
Nilai IPM Kab. Solok 2004
65.6568.23
64.4863.13
61.46
67.32 66.21
69.52 69.4867.9
73.2475.86
71.91
68.36
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Panta
i Cer
min
Lem
bahGum
anti
Hilir
anG
uman
ti
Payun
gSek
aki
Tigo
Lura
h
Lem
bang
Jaya
Dan
auKem
bar
Gun
ung
Talan
g
Bukit
Sundi
IXKot
oSung
aiLas
i
Kubun
g
XKot
oSin
gkar
ak
Junjun
gSiri
h
XKot
oDia
tas
Sedangkan IPM kabupaten Solok pada tahun 2002 (63,7), 2005 (68,9), 2006 (68,8) dan 2007 (69,2).
Salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian IPM kabupaten Solok adalah untuk mengetahui tingkat
kemajuan pembangunan manusia pada masing-masing kecamatan. Dari data menunjukkan bahwa nilai IPM
kecamatan yang terendah sebesar 61,46 yaitu di kecamatan Tigo Lurah dan tertinggi sebesar 73,24 di kecamatan
Kubung. Seiring dengan keberhasilan pemerintah mengatasi berbagai permasalahan ekonomi yang terjadi,
penetapan angka IPM mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Dari kategori, IPM Kabupaten Solok tergolong menengah ke atas (66 < IPM < 80), sedangkan tingkat
IPM kota Padang pada tahun 2007 yakni sebesar 76,5, maka apabila dibandingkan ternyata IPM kota Padang
lebih baik dari IPM kabupaten Solok.
C. JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN
Berikut ini data penduduk kabupaten Solok berdasarkan jenis kelamin tahun 2007. Dari data ini dapat
kita buat piramida penduduk dan grafik komposisi penduduk.
Tingkat Umur Laki-Laki Perempuan Sex Ratio
(L/P x 100%)
0 – 4
5 – 9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
18.024
19.619
19.871
18.245
14.549
11.531
16.526
17.823
20.748
20.235
13.944
13.335
109,06
110,07
95,77
90,16
104,3
86,47
41
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
+ 65
11.362
11.263
10.738
11.078
8.751
4.614
5.022
8.499
12.021
11.433
12.607
10.650
7.560
4.927
5.775
10.499
94,51
98,51
103,97
115,75
93,64
86,91
83,43
96,98
Untuk lebih jelasnya perhatikan piramida berikut ini dengan seksama.
Berdasarkan piramida diatas seperti yang sudah kita gambarkan dapat kita simpulkan bahwa
perbandingan penduduk laki laki dan perempuan relatif seimbang walaupun penduduk perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan penduduk yang laki laki tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan kalau
kita lihat bentuk piramida diatas digolongkan kepada piramida berbentuk segitiga yang menandakan sebagian
besar penduduk berada dalam kelompok usia mudaa tau berciri ekspansif. Artinya penduduk tumbuh cepat
karena terjadi penurunan tingkat kematian bayi tetapi tingkat kelahiran masih tinggi hal ini wajar saja karena hal
itu juga terjadi pada penduduk indonesia yang mana ciri dari negara berkembang itu tingkat kelahiran yang
tinggi sehingga jumlah usia produktif besar daripada penduduk yang berusia tidak produktif
42
Perbandingan dengan Jumlah Penduduk Kota Padang
Tingkat Umur Laki-Laki Perempuan Sex Ratio
(L/P x 100%)
0 – 4
5 – 9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
+ 65
40171
43327
42681
45990
48969
36858
32380
28491
25929
23657
17568
9669
8147
13105
36954
38955
38796
47102
55494
38383
32887
30217
27722
28410
17432
9194
8173
17256
108,71
111,22
110,09
97,64
88,24
96,03
98,46
94,29
93,53
105,56
100,56
100,78
105,17
96,15
Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
43
Uintuk mengetahui bagaimana jumlah penduduk berdasarkan umur dapat kita perhatikan pada grafik
berikut ini :
Komposisi Penduduk Kabupaten Solok tanun 2007
10%
11%
11%
11%
8%7%
7%
7%
6%
6%
5%
3%
3%5%
0 – 4
5 – 9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
65
Pada piramida diatas kita dapat mengetahui bahwa penduduk Kabupaten Solok yang berusia antara 0 –
40 tahun jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan penduduk berusia diatasnya ini menandakan bahwa
penduduk berusia produktif lebih banyak bila dibandingkan dengan penduduk yang berusia lanjut dalam artian
sudah berkurang produktifitasnya
Di bawah ini dapat kita lihat grafik komposisi kota Padang.
Jumlah Penduduk Kota Padang berdasarkan tingkat umur 2007
9%
10%
10%
11%
12%9%
8%
7%
6%
6%
4%
2%
2%
4%
0 – 4
5 – 9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
> 65
D. ANGKA KELAHIRAN
Untuk mengetahui analisis kependudukan Kabupaten Solok maka kita bisa lihat dari tabel dan grafik di
bawah ini:
44
Tabel. Jumlah Kelahiran Bayi di Kabupaten Solok 2004-2007
Tahun Jumlah
2004 6678
2005 6409
2006 6857
2007 6666
Jumlah Kelahiran Kabupaten Solok 2004-2007
6678
6409
6857
6666
6100
6200
6300
6400
6500
6600
6700
6800
6900
2004 2005 2006 2007
Tabel. Jumlah Kelahiran Bayi di Kota Padang 2005-2007
Tahun Jumlah
2005 14782
2006 15212
2007 14264
Kelahiran bayi Kota Padang 2005-2007
14782
15212
14264
13600
13800
14000
14200
14400
14600
14800
15000
15200
15400
2005 2006 2007
Kelahiran
Angka lahir hidup menurut Puskesmas pada tahun 2007
No Puskesmas Lahir Hidup Peringkat
45
1 Pantai Cermin 407 7
2 Lembah Gumanti 1059 2
3 Hiliran Gumanti 315 10
4 Payung Sekaki 159 14
5 Tigo Lurah 169 13
6 Lembang Jaya 507 5
7 Danau Kembar 359 8
8 Gunung Talang 818 3
9 Bukit Sundi 448 6
10 IX Koto Sungai Lasi 179 12
11 Kubung 1.113 1
12 X Koto Singkarak 596 4
13 Junjung Sirih 221 11
14 X Koto Diatas 316 9
Jumlah 6.666
Jumlah Kelahiran Kab. Solok 2007
409
1071
322
160 177
511
359
827
455
182
1123
602
228
317
0
200
400
600
800
1000
1200
Panta
i Cer
min
Lem
bahGum
anti
Hilir
anG
uman
ti
Payun
gSek
aki
Tigo
Lura
h
Lem
bang
Jaya
Dan
auKem
bar
Gun
ung
Talan
g
Bukit
Sundi
IXKot
oSung
aiLas
i
Kubun
g
XKot
oSin
gkar
ak
Junjun
gSiri
h
XKot
oDia
tas
Sedangkan jumlah penduduk di kabupaten Solok terdapat seperti tabel di bawah ini
]
Tabel 1. Jumlah Penduduk Kabupaten Solok 2004-2007
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2007 173419 178095 351514
2006 171335 175953 347288
2005 169190 173750 342940
2004 163683 169505 333188
Dari data diatas kita dapat menggolongkan setiap kelahiran dalam setahun dengan menggunakan rumus
angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) sebagai berikut (Tri Haryanto(2004: 49)
Keter
CBR
B
P
Perlu
kelahiran kasa
angka kelahira
A
Sumb
Jadi:
CBR
CBR
CBR
CBR
CBR = B/P x 1000
46
angan:
: Angka Kelahiran Kasar
: Jumlah Kelahiran Selama Setahun
: Jumlah Penduduk.
kita ketahui bahwa angka kelahiran kasar dinegara berkembang tidak sama dengan angka
r di negara maju, angka kelahiran kasar dinegara berkembang lebih besar dibandingkan dengan
n kasar dinegara maju untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:
ngka Kelahiran Kasar (CBR )
Negara Berkembang Negara Maju
Rendah < 30 per 1000 penduduk < 20 per 1000 penduduk
Sedang 30 – 40 per 1000 penduduk 20 – 30 per 1000penduduk
Tinggi > 40 per 1000 penduduk > 30 per 1000 penduduk
er: Tri Haryanto (2004: 49)
Tahun 2004 : B/P x 1000
: 6678/333188 x 1000 = orang = 20 Orang
Tahun 2005 : B/P x 1000
: 6409/342940 x 1000 = = 18,6 = 19 orang
Tahun 2006 : B/P x 1000
: 6857/347588x 1000 = 19,7 = 20 orang
Tahun 2007 : B/P x 1000
: 6666/351514x 1000 = 18,9 orang = 19
47
Pada Tahun 2004 setiap 1000 penduduk terjadi penambahan sebesar 20 orang, pada tahun 2005 setiap
1000 orang terjadi penambahan sebesar 19 orang, pada tahun 2006 setiap 1000 orang penduduk terjadi
penambahan sebesar 20 orang, dan pada tahun 2007 setiap 1000 orang penduduk terjadi penambahan sebesar 19
orang, ini berarti bahwa tingkat kelahiran di Kabupaten Solok konstan/tetap setiap tahunnya
E. KEMATIAN BAYI
Berikut adalah tabel grafik angka kematian bayi Kabupaten Solok dari tahun 2004 sampai tahun 2007.
Tabel. Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Solok 2004-2007
Tahun Jumlah
2004 82
2005 56
2006 38
2007 77
Jumlah Kematian Bayi Kabupaten Solok 2004-2007
82
56
38
77
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2004 2005 2006 2007
Tabel. Jumlah Kematian Bayi di Kota Padang 2004-2007
Tahun Jumlah
2005 24
2006 11
2007 11
48
Kematian bayi Kota Padang 2005-2007
24
11 11
0
5
10
15
20
25
30
2005 2006 2007
Kematian bayi
Angka kematian bayi menurut Puskesmas pada tahun 2007
No Puskesmas Lahir Hidup Peringkat
1 Pantai Cermin 2 11
2 Lembah Gumanti 12 1
3 Hiliran Gumanti 7 5
4 Payung Sekaki 1 12
5 Tigo Lurah 8 4
6 Lembang Jaya 4 9
7 Danau Kembar - 14
8 Gunung Talang 9 3
9 Bukit Sundi 7 6
10 IX Koto Sungai Lasi 3 10
11 Kubung 10 2
12 X Koto Singkarak 6 8
13 Junjung Sirih 7 7
14 X Koto Diatas 1 13
Jumlah 77
49
Jumlah kematian bayi kabupaten Solok 2007
2
12
7
1
8
4
0
9
7
3
10
6
7
1
0
2
4
6
8
10
12
14
Panta
i Cer
min
Lem
bahGum
anti
Hilir
anG
uman
ti
Payun
gSek
aki
Tigo
Lura
h
Lem
bang
Jaya
Dan
auKem
bar
Gun
ung
Talan
g
Bukit
Sundi
IXKot
oSung
aiLas
i
Kubun
g
XKot
oSin
gkar
ak
Junjun
gSiri
h
XKot
oDia
tas
Dari data diatas kita dapat menggolongkan setiap kematian dalam setahun dengan menggunakan rumus
angka kematian kasar Crude Death Rate (CDR ) yang menunjukan jumlah orang yang mati dalam setiap seribu
penduduk disuatu wilayah.
Crude Death Rate (CDR) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
CDR : Angka Kematian Kasar
D : Jumlah Kematian bayi Selama Setahun
P : Jumlah Penduduk/bayi lahir.
Jadi:
CDR Tahun 2004 : D/P x 1000
: 82/6678 x 1000 = 12, 2orang = 12 Orang
CDR Tahun 2005 : D/P x 1000
: 56/6409x 1000 = =8,73 = 9 orang
CDR Tahun 2006 : D/P x 1000
: 38/6857 x 1000 = 5,54 = 6 orang
CDR Tahun 2007 : D/P x 1000
: 77/6666 x 1000 = 11,5 orang = 11
CDR = D/P x 1000
50
Pada tahun 2004 setiap 1000 kelahiran terjadi kematian sebesar 12 orang, pada tahun 2005 setiap 1000
kelahiran terjadi kematian sebesar 9 orang, pada tahun 2006 setiap 1000 kelahiran terjadi kematian sebesar 6
orang, dan pada tahun 2007 setiap 1000 kelahiran terjadi kematian sebesar 11 orang juga, ini berarti jumlah
angka kematian di kabupaten Solok relatif tetap.
F. TINGKAT HARAPAN HIDUP
Angka harapan hidup di kabupaten Solok
Angka harapan hidupKab
2006 2007
Solok 65,2 65,65
Tingkat Harapan Hidup Kabupaten Solok 2006-2007
62.5
65.65
60.5
61
61.5
62
62.5
63
63.5
64
64.5
65
65.5
66
2006 2007
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan angka harapan hidup pada tahun 2007 apabila
dibandingkan tahun 2006, yaitu sebesar 45 bulan (tahun 2006 = 65 tahun 20 bulan dan tahun 2007 = 65 tahun 65
bulan)
Angka harapan hidup Sumatera Barat
Angka harapan hidupKab
2006 2007
Solok 68,50 68,8
51
Tingkat Harapan Hidup Sumatera Barat
68.5
68.8
68.35
68.4
68.45
68.5
68.55
68.6
68.65
68.7
68.75
68.8
68.85
2006 2007
Harapan Hidup
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan angka harapan hidup di provinsi Sumatera Barat
dari tahun 2006 ke tahun 2007
Apabila angka harapan hidup di provinsi Sumatera Barat kita bandingkan dengan angka harapan hidup
di kabupaten Solok, maka dapat kita ketahui bahwa angka harapan hidup di kabupaten Solok di bawah rata-rata
angka harapan hidup Sumatera Barat
G. ANGKA MELEK HURUF KABUPATEN SOLOK TAHUN 2006-2007
WILAYAH 2006 2007
SOLOK 97,10 97,10
Dari data di atas angka Melek Huruf Kabupaten Solok tahun 2006-2007 tidak mengalami peningkatan.
Ini cukup baik walaupun tidak ada peningkatan. Semua ini mungkin terjadi karena masih kurangnya motivasi
dari Pemda Solok. Mereka mungkin beranggapan behwa angka 97,10 % sudah cukup tinggi, padahal masih ada
2,90 % penduduk Kabupaten Solok yang masih belum melek huruf. Ini perlu disikapi secepatnya karena tidak
menutup kemungkinan angka melek huruf penduduk Kabupaten Solok pada tahun berikutnya akan berkurang.
Untuk membuat suatu daerah maju terutama sekali perlu pembangunan masyarakatnya terlebih dahulu, terutama
dalam bidang pendidikan. Kalau perlu masyarakat Kabupaten Solok 100 % melek huruf agar Kabupaten Solok
menjadi daerah yang maju.
H. TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI KAB. SOLOK
Banyaknya Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Dan Jenis Kelamin
Kabupaten Solok 2007
Jenis kegiatan Laki-laki Perempuan TOTAL
Angkatan kerja
1. Bekerja2. Mencari pekerjaan
91515
4281
39334
2791
130849
7072
52
Bukan angkatan kerja
1. Sekolah2. Mengurus rumah tangga3. Lainnya
26251
1013
13705
30875
58776
119770
56136
59789
25675
JUMLAH 2007
2006
2005
2004
135775
134142
132462
128150
143746
142017
140239
136813
279521
276159
272701
264963
Persentase Angkatan Kerja Kabupaten Solok 2007
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Laki-laki Perempuan
Jenis kelamin
Pers
en
tase
Angkatan kerja
Bukan angkatan kerja
Banyaknya Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Dan Jenis Kelamin Kota
Padang 2007
Jenis kegiatan Laki-laki (%) Perempuan (%) TOTAL
Angkatan kerja 66,8 23,6 43,38
3. Bekerja4. Mencari pekerjaan
62,45
3,37
22,49
1,12
41,21
2,17
Bukan angkatan kerja 34,18 76,4 56,62
4. Sekolah5. Mengurus rumah tangga6. Lainnya
23,77 28,0 26,08
53
2,38
8,04
43,7
4,6
24,36
6,24
JUMLAH 2007
2006
2005
2004
100 100 100
Persentase Angkatan Kerja Kota Padang 2007
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Laki-laki Perempuan
Jenis kelamin
Pers
en
tase
Angkatan kerja
Bukan angkatan kerja
Pada tahun 2007 tercatat 279521 orang penduduk kab.solok yang diatas 10 tahun ke atas menurut jenis
kegiatan dan jenis kelamin. Dimana 51,42 persennya adalah perempuan. banyaknya penduduk berumur 10 tahun
ke atas menurut jenis kegiatan dan jenis kelamin,pada angkatan kerja laki-laki lebih banyak daripada perempuan
baik yang bekerja maupun yang mencari pekerjaan. Sedangkan pada bukan angkatan kerja laki-laki cenderung
lebih sedikit dibandingkan perempuan ditinjau dari sekolah dan mengurus rumah tangga. Hal ini dikarenakan
laki-laki lebih banyak yang bekerja pada angkatan kerja dibandingkan perempuan yang lebih banyak mengurus
rumah tangga. Sehingga partisipasi penduduk yang berumur 10 tahun ke atas dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Hal ini juga dapat kita lihat pada total semuanya dari tahun ke tahun semakin meningkat. sehingga
menunjukkan kalau angka partisipasi masyarakat semakin hari semakin membaik,membuktikan pemerintah
semakin baik dalam memberikan kesempatan atau lowongan pekerjaan pada masyarakatnya.
I. SISA PENDAFTARAN TENAGA KERJA PADA KANTOR SOSNAKER KAB. SOLOK
Pendidikan yangditamatkan
Laki-laki Perempuan Total
Tidak tamat SD - - -
54
SD
SLTP
SLTAD1 dan D2
Sarjana muda D3
Sarjana
9
29
1449
4
165
224
1
15
2699
32
394
402
10
44
4148
36
559
626
Jumlah 2007
2006
2005
2004
1880
1998
2150
2668
3543
3089
3242
3143
5423
5087
5392
5811
Pada tahun 2007 tercatat sebanyak 5423 orang yang terdaftar sebagai pencari kerja pada dinas sosial
dan tenaga kerja kabupaten solok. Dari jumlah yang terdaftar tersebut sebagian besar diantaranya adalah wanita
yaitu sebanyak 65,33persen. Sedangkan kalau dikelompokkan menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan
jumlah terbesar ada di kelompok SLTA yaitu 76,4 persen dan dari tamatan SD sebanyak 11,54 persen.
Sisa Pendaftaran Kerja Tingkat Pendidikan Kab. Solok
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Tidak
Tamat
SD
SD SLTP SLTA D1 dan
D3
Sarjana
Muda
D3
Sarjana
Laki-laki
Perempuan
Pendidikan yangditamatkan
Laki-laki Perempuan Total
Tidak tamat SD
SD
-
86
-
13
-
99
55
SLTP
SLTAD1 dan D2
Sarjana muda D3
Sarjana
361
4917
59
907
2614
146
5104
468
1690
4220
507
10021
527
2597
6834
Jumlah 2007
2006
2005
2004
8944
7219
10121
11539
11641
7018
14130
15281
20585
14237
24260
16820
Sisa Pendaftaran Kerja Tingkat Pendidikan
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Tidak
Tamat
SD
SD SLTP SLTA D1 dan
D3
Sarjana
Muda
D3
Sarjana
Laki-laki
Perempuan
J. JENIS PEKERJAAN KAB. SOLOK
Banyaknya Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Mempunyai pekerjaan Menurut Lapangan
Pekerjan Utama
Lapangan usaha Laki-laki
Perempuan jumlah
56
a. pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan,b. pertambangan dan penggalianc. industryd. listrik,gas dan air,e. konstruksif. perdagangan,rumah makan dan hotelg. komunikasi dan transportasih. keuangani. jasa-jasaj. lainnya
63550
243
2542
113
3102
8373
5762
378
7279
172
30242
228
646
60
131
3920
26
-
3905
177
93792
471
3188
173
3233
12293
5788
378
11184
349
Jumlah 2007
2006
2005
2004
91514
90414
89282
86376
39355
38862
38375
37437
130849
129276
127657
123813
Banyaknya jumlah penduduk yang berumur 10 tahun ke atas yang mempunyai pekerjaan menurut
lapangan pekerjaan utama baik laki-laki maupun perempuan lebih banyak bekerja dibidang
pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan dibandingkan dengan bidang lainnya seperti industry,konstruksi,dll.
Dari jumlahnya pun dapat kita lihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah partisipasi laki-laki maupun perempuan
yang di atas 10 tahun yang pekerjaan menurut lapangan pekerjaan utama semakin meningkat di mana pada
tahun 2004 jumlahnya 123813,secara berurut-urut tahun 2005,127657,129267,130849. Dan dimana pada tahun
2007 tercatat 71,67 persen bekerja dibidang pertanian, prikanan, kehutanan, perburuan.Dan menunjukkan bahwa
penduduk paling sedikit bekerja di bidang listrik,air dan gas. Yaitu sebanyak 0,13 persen.tapi juga Membuktikan
bahwa pemerintah kabupaten solok dari tahun ke tahun telah memperluas lapangan pekerjaan utama sebagai
tempat mencari nafkah penduduk.
57
Jenis Pekerjaan Penduduk Kab. Solok
73%
0%2%0%
2%
10%
4%0% 9% 0%
pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan,
pertambangan danpenggalian
industry
listrik,gas dan air,
konstruksi
perdagangan,rumahmakan dan hotel
komunikasi dantransportasi
keuangan
jasa-jasa
lainnya
Lapangan usaha Laki-laki Perempuan jumlah
k. pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan,l. pertambangan dan penggalianm. industryn. listrik,gas dan air,o. konstruksip. perdagangan,rumah makan dan hotelq. komunikasi dan transportasir. keuangans. jasa-jasat. lainnya
6,59
0,63
11,23
0,41
12,08
30,09
12,81
12,62
1,48
2,05
4,22
0
9,58
0,51
8,96
37,51
8,23
4,75
24,6
1,53
Jumlah 2007
2006
2005
2004
58
Jenis Pekerjaan Penduduk Kota Padang 2007
6% 0%11%
0%
11%
36%
11%
9%
14%2%
pertanian,kehutanan,perburuan,perikanan,
pertambangan danpenggalian
industry
listrik,gas dan air,
konstruksi
perdagangan,rumahmakan dan hotel
komunikasi dantransportasi
keuangan
jasa-jasa
lainnya
Bayi tinggi, maka angka harapan hidup akan rendah
59
BAB V
ANALISIS POLA RUANG
Dengan Membuat Peta Kabupaten Solok yang Mengkaji tentang Peta Sistem Jaringan (Jaringan Jalan,
Jaringan Perpipaan PDAM, dan Jaringan Listrik), Peta Sebaran Pemukiman, dan Peta kepadatan penduduk
secara Manual, bertujuan memberikan keterampilan kepada Kami, Mahasiswa Pendidikan Geografi untuk dapat
membuat peta berdasarkan Pola ruang yang kami analisis dari Analisa pola Keruangan Kabuapaten Solok.
Tujuan pembuatan peta Pola Ruang dengan skala 1:180.000 dengan sistem manual ini, selain
memberikan keterampilan kepada kami Mahasiswa Pendidikan Geografi. Juga bertujuan untuk memenuhi tugas
Pada Mata kuliah Analisa wilayah dengan aspek-aspek Pola keruangan Di kabupaten Solok yang mengkaji
tentang Sistem Jaringan (Jaringan Jalan, Jaringan Perpipaan PDAM, dan Jaringan Listrik), Sebaran
Pemukiman, dan kepadatan penduduk, yang diberikan oleh Dosen Pada mata kuliah Analisa Wilayah.
A. Dasar Teori
Pemetaan Pola Keruangan Kabaupaten Solok ini diambil dari Album Peta Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Solok Tahun 2008-2028. Pada Mata Kuliah Sebelumnya telah diuraiakan Tentang konsep
dasar Dari Geografi Desa/kota dan Geografi Pembangunan sebagaimana atau bagaimana prosesnya, Secara
konsepsual pengertian pengembangan Pola Ruang wilayah dapat dirumuskan sebagai rangkaian upaya untuk
mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya, merekatkan dan menyeimbangkan
pembangunan nasional dan kesatuan wilayah nasional, meningkatkan keserasian antar kawasan, keterpaduan
antar sektor pembangunan melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang
berkelanjutan dalam wadah NKRI.
B. Sistematika Laporan Peta
Dalam Pembuatan Peta pada Mata kuliah Analisa Wilayah ini bertujuan untuk menuntut kami
mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi untuk mempraktekkannya dalam pembuatan peta dengan sistem
manual berdasarkan apa yang telah dipelajari pada Mata kuliah sebelumnya, baik dalam mata kuliah Kartogarfi,
Prat. Interprestasi Udara, Prat.Geomorfologi dan Sebagainya. Dan dengan itu diharapkan kami sebagai
mahasiswa bimbingan pada mata kuliah Analisa Wilayah yang dibimbing oleh dosen ibu Dra.Hj.Kamila Latif,
M.S dan ibu Ahyuni, ST, M.Si yang telah atau boleh dikatakan Luas kajian dan pengalamannya dari kami-kami
Mahasiswa/mahasiswi Geogarfi Tentang apa itu Geografi Pembangunan. Kajian Geografi pada pembuatan peta
ini adalah dalam kaitan seperti yang disebutkan tadi yaitu pada Aspek Pola Sistim Jaringan Wilayah yang
menjadi topik atau permasalah utamanya dengan skala yang telah ditentukan.
1. Adapun Peta yang harus dibuat adalah:
a. Peta Sistem Jaringan Jalan
b. Peta Sistem Jaringan Perpipaan PDAM
60
c. Peta Sistem Jaringan Listrik
d. Peta Sebaran Pemukiman
e. Peta kepadatan penduduk
2. Bahan, Sumber dan Alat:
1. Album Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Solok Tahun 2008-2028 dari Bupati /
BAPPEDA Kabupaten Solok.
2. Laporan Jumlah Penduduk dan rata-rata kepadatan penduduk menurut kecamatan dari Kantor BPS
Kota Padang.
3. Kertas HVS
4. Pena Snowman Permanent 4 warna.
5. Penggaris
6. Pensil/Pena
7. Dan lain-lain.
3. Hasil Laporan
a. Peta Sistem Jaringan Jalan
Dalam Pembuatan Peta Sistem Jaringan Jalan Kabupaten Solok, yang menjadi acuannya atau
contohnya adalah dari Album Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Solok Tahun 2008-2028, lembar
sistem jaringan jalan skala 1:180.000. Dalam pembuatan peta ini dapat diturunkan menjadi peta sistem Jaringan
Listrik, Jaringan PDAM dan Jaringan Irigasi.
- Langkah Kerja:
Tentukan terlebih dahulu daerah /objek mana yang diteliti/analisa.
Setelah menentukan daerah/objek yang diambil untuk dianalisa, kemudian buat dari mana daerah yang
jadi awal kita menganalisa, seperti daerah Surian kecamatan Pantai Cermin di selatan, Kota Padang /
Arosuka di sebelah barat, Sungai Lasi kecamatan X Koto di atas disebelah Timur, dan Tanjung Balit
Kecamatan X Koto Singkarak disebelah Utara.
Salin Kenampakan seperti Titik Sebagai Kota Kecamatan, Batas Kabupaten/Kecamatan, Danau, Jalan
Kereta Api, Jalan Lingkar Arosuka, Jalan Negara/Propinsi/Lokal, Sungai dan Lain-lain.
Masukkan Simbol dan cantumkan kedalam keterangan atau legenda.
- Hasil:
Adapun hasil yang didapat dari pemetaan Pembuatan Peta Sistem Jaringan Jalan Kabupaten Solok
adalah Jaringan Jalan yang menggambarakan Jaringan akses Transportasi dan Perhubungan Kabupaten
Solok dengan daerah lainnya. Ditambah lagi terdapatnya Tatanan Hubungan sitem jaringan Jalan antar
Pola Ruang Wilayah Meliputi Propinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, Kelurahan, dan Desa.yang
bervariasi.
61
b. Peta Sistem Jaringan Perpipaan PDAM
Dalam pembuatan peta sistem jaringan perpipaan pdam kabupaten solok, yang menjadi acuannya atau
contohnya adalah dari album peta rencana tata ruang wilayah kabupaten solok tahun 2008-2028, lembar sistem
jaringan jalan skala 1:100.000. dalam pembuatan peta ini dapat diturunkan menjadi peta jaringan irigasi,
pengairan untuk areal persawahan pada lahan atau Daerah aliran sungai yang terdapat di kabupaten solok
Melalui Titik/keterangan yang diarsir pada lembaran peta yang menandakan daerah aliran Perpipaan PDAM
Pada Desa atau Kecamatan.
- Langkah Kerja:
Tentukan terlebih dahulu daerah /objek mana yang diteliti/analisa.
Setelah menentukan daerah/objek yang diambil untuk dianalisa, kemudian buat mana daerah yang kita
analisa, seperti daerah atau sekeliling daerah danau atas danau bawah, Alahan Panjang/Simpang
Tanjuang nan IV, kecamatan Lembah Gumanti/Lembah Jaya dan daerah disekitar Danau Singkarak
Seperti Kecamatan Tigo Luhak Junjung Sirih, X Koto Singkarak, Singkarak. Dan Kecamatan X Koto
diatas Tanjuang Balit yang dimana menjadi titik utama Aliran dari Sistem Perpipaan PDAM Kabupaten
Solok.
Salin Kenampakan seperti Titik Sebagai Kota Kecamatan, Batas Kabupaten/Kecamatan, Danau, Sungai
dan daerah yang diasril pada Peta Lembaran Peta Sistem Jaringan Perpipaan PDAM yang menjadi
objek pada Daerah yang dianalisa.
Masukkan Simbol dan cantumkan kedalam keterangan atau legenda.
- Hasil:
Adapun hasil yang didapat dari pemetaan Pembuatan Peta Sistem Jaringan Perpipaan PDAM
Kabupaten Solok adalah Jaringan Perpipaan yang menggambarakan Permasalahan pengelolaan DAS (Daerah
Aliran Sungai) pada Perpipaan PDAM dapat dilakukan melalui suatu pengkajian komponen komponen DAS
dan penelusuran hubungan antar komponen yang saling berkaitan, sehingga tindakan pengelolaan dan
pengendalian yang dilakukan tidak hanya bersifat parsial dan sektoral, tetapi sudah terarah pada penyebab utama
kerusakan dan akibat yang ditimbulkan, serta dilakukan secara terpadu.
Salah satu persoalan pengelolaan DAS pada Perpipaan PDAM Kabupaten Solok adalah dalam konteks
wilayah adalah letak hulu sungai yang biasanya berada pada suatu kabupaten tertentu dan melewati beberapa
kabupaten serta daerah hilirnya berada di kabupaten lainnya Seperti disebelah utara Kabupaten Solok pada
Daerah disekitar Danau Singkarak Seperti Kecamatan Tigo Luhak Junjung Sirih, X Koto Singkarak, Singkarak.
Dan Kecamatan X Koto diatas Tanjuang Balit yang dekat dengan Kabupaten Tanah Datar.
c. Peta Sistem Jaringan Listrik
Dalam pembuatan peta sistem jaringan Listrik kabupaten solok, yang menjadi acuannya atau contohnya
adalah dari album peta rencana tata ruang wilayah kabupaten Solok tahun 2008-2028, lembar sistem jaringan
jalan skala 1:100.000. dalam pembuatan peta ini dapat diturunkan menjadi peta Penerangan jalan dan Peta
Hirarki Pusat Pelayanan. yang terdapat di kabupaten solok Melalui Titik/Garis/keterangan yang diarsir pada
62
lembaran peta yang menandakan daerah sistem jaringan Listrik kabupaten solok Pada Desa, Kecamatan dan
kabupaten disekitar Wilayah Kabupaten Solok.
- Langkah Kerja:
Tentukan terlebih dahulu daerah /objek mana yang diteliti/analisa.
Setelah menentukan daerah/objek yang diambil untuk dianalisa, kemudian buat garis mana daerah yang
kita analisa, seperti daerah-daerah yang diberi Titik-titik seperti daerah-daerah yang berada di sekitar
Daerah Singkarak yang menjadi Pusatnya. Kecamatan Kubung Selayo, Kecamatan Bukit Sundi Muara
Panas, Kecamatan Gunung Talang,Kecamatan Lembah Gumanti, dan Kota Solok yang menjadi Objek
utama Analisa yang utama jelas terlihat kenampakannya menjadi daerah jaringan Listrik yang terluas di
Kabupaten Solok
Sa;lin Kenampakan seperti Titik Sebagai Kota Kecamatan, garis pada Batas Kabupaten/Kecamatan,
Jalan Kereta Api, Jalan Lingkar Arosuka, Jalan Negara/Propinsi/Lokal, Sungai dan Yang Utama Titik
dan arah garis yang menghubungkan Pusat Jaringan Listrik, Jaringan Listrik, Danau, dan Lain-lain.
Masukkan Simbol dan cantumkan kedalam keterangan atau legenda.
- Hasil:
Adapun hasil yang didapat dari pemetaan Pembuatan Peta Sistem Jaringan Listrik Kabupaten
Solok adalah Jaringan Listrik yang menggambarakan Permasalahan Penerangan pada Jaringan Listrik,
dapat dilakukan melalui suatu pengkajian komponen komponen Pelistrikan Negara (PLN) dan
penelusuran hubungan antar komponen yang saling berkaitan, sehingga tindakan penerangan dan
pengendalian yang dilakukan tidak hanya bersifat parsial dan sektoral, tetapi sudah terarah pada
penyebab utama Penerangan Aliran Listrik dan akibat yang ditimbulkan, serta dilakukan secara
terpadu.
Salah satu persoalan pada Sistem Jaringan Listrik di Kabupaten Solok adalah dalam konteks
wilayah adalah letak hulu sungai, jalan, dan daerah yang memiliki topografi yang tinggi yang biasanya
berada pada suatu kabupaten tertentu dan melewati beberapa kabupaten serta daerah hilirnya berada di
kabupaten lainnya Seperti disebelah utara bagian selatan Kabupaten Solok pada Daerah Paninggahan
Kecamatan Tigo Luhak Junjung Sirih, X Koto Singkarak, Dan Kecamatan Hiliran Gumanti Talang
Babungo arah ke Tumur yang boleh dikatakan masih kurang/minim akses Transportasi dan penerangan
(listrik).
d. Peta Sebaran Pemukiman
Dalam pembuatan peta Sebaran Pemukiman kabupaten solok, yang menjadi acuannya atau contohnya
adalah dari album peta rencana tata ruang wilayah kabupaten Solok tahun 2008-2028, lembar sistem jaringan
jalan skala 1:100.000. dalam pembuatan peta ini dapat diturunkan menjadi peta Kepadatan Penduduk, Peta
Pariwisata, Peta Wilayah Pengembangan dan Peta Hirarki Pusat Pelayanan. yang terdapat di kabupaten solok
Melalui Titik/Garis/keterangan yang diarsir pada lembaran peta yang menandakan daerah Sebaran Pemukiman
kabupaten solok Pada Desa, Kecamatan, Kota dan kabupaten disekitar Wilayah Kabupaten Solok.
63
- Langkah Kerja:
Tentukan terlebih dahulu daerah/objek mana yang diteliti/analisa atau yang memiliki Kepadatan
Penduduk dan Pusat Pelayanan.
Setelah menentukan daerah/objek yang diambil untuk dianalisa, kemudian buat garis mana daerah yang
kita analisa, seperti daerah-daerah yang diberi Titik-titik seperti daerah-daerah yang berada di sekitar
Daerah Kota Solok Kecamatan Lubuk Sikarah, Kecamatan Tanjung Harapan yang menjadi Pusatnya.
Kecamatan Kubung Selayo, Kecamatan Bukit Sundi Muara Panas, Kecamatan Gunung Talang,
Kecamatan Lembah Gumanti, dan yang menjadi Objek utama Analisa yang utama jelas terlihat
kenampakannya seperti jaringan Jalan lokal maupun Nasional, Pusat Administrasi Pemerintahan,
Kegiatan Pertanian, Perekonomian, dan Wilayah Pengembangan.
Salin Kenampakan seperti Titik Sebagai Kota Kecamatan, Permukiman dan lain-lain, garis pada Batas
Kabupaten/Kecamatan, Jalan Kereta Api, Jalan Lingkar Arosuka, Jalan Negara/Propinsi/Lokal, Sungai
dan Yang Utama Titik-titik yang menghubungkan Pusat utama permukiman dan pelayanan.
Masukkan Simbol dan cantumkan kedalam keterangan atau legenda.
- Hasil:
Adapun hasil yang didapat dari Peta Sebaran Pemukiman Kabupaten Solok adalah sebaran
permukiman penduduk yan terpadat atau yang memiliki luas areal yang luas yang juga memiliki jumlah
penduduk yang banyak yang mendiami Areal tersebut yang menggambarakan juga hubungan
Perekonomian, Pelayanan Administrasi, sosial dan Kesehatan.
e. Peta kepadatan penduduk
Dalam pembuatan peta kepadatan penduduk kabupaten solok, teknik/data Yang kami peroleh adalah
Sampel Luas daerah, Jumlah Penduduk dan Rata-rata Kepadatan penduduk Kabupeten Solok dari BPS Kota
Padang tahun 2007.
- Langkah Kerja:
Data hasil pengumpulan data baik secara langsung maupun tidak langsung disusun berdasarkan acuan
yang telah ditentukan kemudian diolah dan dianalisa menjadi bagian-bagian penting yang disusun
kedalam uraian dalam bentuk Diagram Majemuk (Pratikum Kartografi ;Dra.Ernawati,M.SI .1999) yang
terdapat pada tiap Titik kecamatan diKabupaten Solok.
Data hasil wawancara baik secara lisan maupun tertulis dicatat dan disusun secara berurutan, serta
dilakukan analisa untuk menguatkan data hasil penelitian yaitu membandingkan antara praktek yang
terjadi dalam obyek penelitian dan teori-teori dari berbagai literature.
Dari data hasil analisis dari berbagai sumber kemudian dari itu kami ditarik sebuah kesimpulan.
C. GABUNGAN ANALISIS WILAYAH KABUPATEN SOLOK MELALUI POLA TITIK, GARIS
DAN LUASAN
64
1. Pola Titik
Dalam pembuatan pola titik kab.Solok, yang menjadi acuannya atau contohnya adalah dari
Album Tata Ruang wilayah Kab.Solok Th 2008-2028 dan Peta Adminiustrasi Kab. Solok Keluaran
PLN, Peta Sistem Pembagian wilayah pembangunan dengan skala 1:180.000. Dalam pembuatan Peta
ini dapat diturunkan menjadi Peta Pola Titik sitim jaringan transportasi, Persebaran Penduduk dan
persebaran Wilayah.
Langkah Kerja:
Tentukan terlebih dahulu daerah / objek yang diteliti atau di Analisis.
Setelah menentukan daerah yang diambil untuk dianalisis, kemudian dari mana daerah yang
menjadi awal kita menganalisa, seperti daerah surian Kec.Pantai Cermin, Hilir Gumanti diselatan,
sungai lasi kec. X Koto diatas daerah timur, dan tanjung balit dikec. X Koto Singkarak disebelah
utara. Dimana didaerah tersebut menjadi satu-satunya wilayah pembangunan dan Alahan panjang
dikec. Lembah Gumanti (H_III) Menjuadi titik utama wilayah Pembangunan Wliayah Hirarki pusat
pelayanan kota kab.Solok untuk Wilayah Pembangunan tiga.
Pada Pembagian wilayah kedua, Daerah selingkar Arosuka kec.Talang disebelah Barat, Kecamatan
Lembang Jaya diselatan dan Kec. IX Koto Sei.Lasi, Payung Sekaki dan Bukit Sundi dibagian Barat
(H_II) menjadi satu-satunya wilayah pembangunan pada hiraki pusat pelayanan kota Kab. Solok,
Untuk Wilayah Pembangunan Dua.
Pada pembagian Wilayah Pertama diutara bagian Kab. Solok, Kecamatan Junjung Sirih dibagian
Barat, X Koto Singkarak dibagian Selatan dan X koto diatas dibagian Utara menjadi satu-satunya
Wilayah pembangunan yang pertama, yang dimana singkarak (H_I) Kec. X koto Singkarak menjadi
titik utama wilayah pembangunan pada wilayah pembangunan Hirarki pusat pelayanan kota Kab.
Solok, Untuk wilayah pembangunan pertama.
2. Pola Garis
Dalam pembuatan pola Garis kab.Solok, yang menjadi acuannya atau contohnya adalah dari
Album Tata Ruang wilayah Kab.Solok Th 2008-2028 dan Peta Adminiustrasi Kab. Solok Keluaran
PLN, Peta Sistem Pembagian wilayah pembangunan dengan skala 1:180.000. Dalam pembuatan Peta
ini dapat diturunkan menjadi Peta Sistim jaringan jalan, Peta Sistim Jaringan Listrik dan peta Sistim
Jaringan Irigasi.
Langkah Kerja
Tentukan terlebih dahulu daerah / objek yang diteliti atau di Analisis.
Setelah menentukan daerah yang diambil untuk dianalisis, kemudian dari mana daerah yang
menjadi awal kita menganalisa, Seperti daerah bagian Kab. Solok yaitu daerah kota Pasang menuju
65
Kota Solok. Pola Garis yang nampak yaitu Jalan Negara yang menghubungkan Kab. Solok dengan
Kab. Solok Selatan sampai Jambi, Sebelah Timur menghubungkan Kota Solok dengan Kota
Sawahlunto.
Jalan lintas Propinsi dan Kabupaten yang menjadi jalan utamanya yaitu didaerah Arosuka, Lubuk
Selasih Kec. Talang sampai daerah simapang Tanjuang Nan IV Menjadi jalan utama Kab. Solok
untuk lintas Transfortasi dibagian Selatan. Sedangkan Selayo sampai Sungai Lasi menjadi lintas
utama dibagian timur Kab. Solok dan Tanjuang Balit Sampai Paninggahan menjadi Lintas
Tranfortasi selingkar Danau Singkarak yang Menghubungkan Kab. Solok dengan Kab. Tanah
Datar.
3. Pola Luasan
Dalam pembuatan pola luasan kab.Solok, yang menjadi acuannya atau contohnya adalah dari
Album Tata Ruang wilayah Kab.Solok Th 2008-2028 dan Peta Administrasi Kab. Solok Keluaran
PLN, Peta Sistem Pembagian wilayah pembangunan dengan skala 1:180.000. Dalam pembuatan Peta
ini dapat diturunkan menjadi Peta Sebaran Permukiman, Peta Kepadatan Penduduk, dan Peta Hirarki
Pusat Pelayanan yang terdapat diKab. Solok, yang melalui Pola Titik, Garis, dan luasan yang diarsir
pada lembaran peta yang menandakan daerah sistem jalan, Irigasi, dan Permukiman pada Desa,
Kecamatan dan Kabupaten disekitar Wilayah diKabupaten Solok.
Langkah Kerja
Setelah menentukan daerah atau objek yang diambil atau dianalisis , kemudian lembar Peta Kab.
Solok dibagi atas tiga bagian persis seperti apa yang disajikan pada pola titik. Disini Wilayah
luasan yang diambil adalah wilayah pembagian pembangunan sama seperti pola titik, kami lebih
menitik beratkan pada luasan seperti WPP A Mencakup kecamatan X Koto luhak, X Koto
Singkarak dan Sijunjung Sirih, WPP B Mencakup Kec. Talang, Kec. Kubung, Kec, Bukit sundi,
Kec.Lembang Jaya, Kec. Payung Sekaki dan IX Koto Sei,Lasi. Sedangkan untuk wilayah WPP C
Mencakup Kec. Lembah Gumanti, Kec. Danau Kembar, Kec.Hiliran Gumanti, Kec. Pantai Cermin
dan Kec. Tigo Luhak.
Sedangkan untuk luasan lainnya kami mengarsir Danau-Danau yang ada dikabupaten Solok, Seperti
Danau Singkarak WPP A, dan Danau Atas_Bawah, Talang di WPP C.
Masukkan Simbol dab cantumkan kedalam kseterangan atau legenda pada Peta.
66
67
BAB VI
KATEGORI DAN GENERALISASI WILAYAH KABUPATEN SOLOK
1. KATEGORI WILAYAH KABUPATEN SOLOK
A. Kategori Fisik Wilayah Kabupaten Solok
Jenis tanah yang mendominasi kabupaten Solok adalah andosol dan regosol dengan persentase 35%, tanah
ini subur dan cocok untuk pertanian. Struktur geologi pada daerah ini adalah batuan vulkanik dan intrusi, daerah
ini dilalui patahan semangko. Dari keadaan geologi tersebut, dapat dilihat pada peta kemiringan lereng pada
Kabupaten Solok lerengnya tergolong curam. Pada beberapa daerah sering trjadi bencana longsor, sehingga hal
ini bisa menghambat pembangunan.
Kesesuaian lahan pada daerah ini adalah kawasan penyangga sehingga banyak terdapat kawasan hutan
lindung. Sementara, untuk penggunaan lahannya adalah untuk pertanian. Pergeseran funsi lahan sebanyak 0,7 %
pada kawasan hutan dijadikan kawasan pemukiman dan sebanyak 2,6% kawasan hutan dijadikan kawasan
pertanian. Ini berarti tidak terjadi penyimpangan lahan yang cukaup berarti.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa wilayah Kabupaten Solok merupakan daerah yang subur
dan sesuai untuk lahan pertanian, namun karena daerah Kabupaten Solok ini sebagian besar merupakan kawasan
penyangga dan pada daerah lainnya cukup berpotensi terjadi bencana. Maka, wilayah Kabupaten Solok
sebaiknya lebih diperuntukkan sebagai hutan lindung. Jika pertanian ingin dikembangkan pada wilayah
Kabupaten Solok ini hendaknya pertanian dikembangkan pada daerah yang relatif datar atau landai.
B. Kategori Ekonomi Wilayah Kabupaten Solok
Pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Solok dilihat dari sektor pergerakan ekonomi dibandingkan
wilayah Sumbar sudah mulai maju dan perekonomiannya masih tradisional, karena sektor basis yang mendukung
pergerakan perekonomian wilayah Kabupaten Solok adalah sektor pertanian. Sarana dan prasarana di Kabupaten
Solok cukup karena wilayah Kabupaten Solok memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan memiliki sektor berbasis
pertanian. Jadi Kabupaten Solok belum terjadi transpormasi ke sektor lain.
C. Kategori Sarana dan Prasarana Kabupaten Solok
Wilayah Kabupaten Solok di aspek kependudukan terlihatg bahwa penduduk tmbuh dengan cepat,
dengan dominan oleh kaum perempuan dan partisipasi kerja yang tidak stabil dan angka putus sekolahnya
pun sangat besar. Serta besarnya resiko kematian dikarenakan tingkat kesejahteraan masyarakat tiap
tahunnya menurun dengan jumlah penduduk laki-laki 173.4192 dan perempuan 178.095 dengan
pertumbuhan penduduk 0,6 %, tingkat partisispassi angkatan kerja 27,95 % , angka putus sekolah 54 %,
jumlah yang melek huruf 97,1 % (tahun 2007 ), tingkat kelahiran 66,6 % dan kematian 77 %.
D. Kategori Pola Keruangan Kabupaten Solok
68
Sistem Jaringan Jalan Kabupaten Solok adalah Jaringan Jalan yang menggambarakan Jaringan akses
Transportasi dan Perhubungan Kabupaten Solok dengan daerah lainnya. Ditambah lagi terdapatnya Tatanan
Hubungan sitem jaringan Jalan antar Pola Ruang Wilayah Meliputi Propinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan,
Kelurahan, dan Desa.yang bervariasi.
Salah satu persoalan pada Sistem Jaringan Listrik di Kabupaten Solok adalah dalam konteks wilayah adalah
letak hulu sungai, jalan, dan daerah yang memiliki topografi yang tinggi yang biasanya berada pada suatu
kabupaten tertentu dan melewati beberapa kabupaten serta daerah hilirnya berada di kabupaten lainnya Seperti
disebelah utara bagian selatan Kabupaten Solok pada Daerah Paninggahan Kecamatan Tigo Luhak Junjung
Sirih, X Koto Singkarak, Dan Kecamatan Hiliran Gumanti Talang Babungo arah ke Tumur yang boleh
dikatakan masih kurang/minim akses Transportasi dan penerangan (listrik). Peta sebaran permukiman penduduk
yan terpadat atau yang memiliki luas areal yang luas yang juga memiliki jumlah penduduk yang banyak yang
mendiami Areal tersebut yang menggambarakan juga hubungan Perekonomian, Pelayanan Administrasi, sosial
dan Kesehatan.
2. GENERALISASI WILAYAH KABUPATEN SOLOK
Kesimpulan bahwa wilayah Kabupaten Solok merupakan daerah yang subur dan cocok untuk
pertanian, namun karena daerah Kabupaten Solok ini sebagian besar memiliki lereng yang curam, maka
wilayah Kabupaten Solok sebaiknya lebih diperuntukan sebagai hutan lindung. Jika pertanian ingin
dikembangkan pada wilayah Kabuapaten Solok ini, hendaknya pertanian hanya dikembangkan pada daerah
Kabuapaten Solok yang tidak terlalu curam. Sedangkan pengembangan untuk pertanian dan pembangunan di
daerah yang sebagian curam ini memerlukan pengetahuan dan teknologi yang tinggi untuk
mengembangkannya.
Dilihat dari perekonomian Kabupaten Solok masih tergolong tradisional yang bergerak pada
sektor pertanian. Sarana dan prasarana di Kabupaten Solok masih kurang memadai, maka dari itu pemerintah
Kabupaten Solok berusaha untuk mencukupi sarana dan prasarana Kabupaten Solok tersebut.
Dan penduduk Kabupaten Solok tumbuh dengan cepat namun tingkat kesejahteraannya masih
kurang dan beresiko, sehingga tingkat kemiskinan semakin meningkat.
Untuk itu dari generalisasi diatas kami penulis menyarankan kepada pemerintah Kabupaten
Solok untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan cara mencari alternatif lain untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat selain dari pertanian. Dan tingkatkan pengetahuan masyarakatnya
tentang rawan bencana di Kabupaten Solok agar masyarakat lebih mengetahui wilayah mana yang tidak bisa
dibangun dan digunakan untuk potensi perekonomian.