3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
-
Upload
defrankytheodorus -
Category
Documents
-
view
246 -
download
0
Transcript of 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
1/51
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting
karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak
diberbagai negara termasuk Indonesia. Menurut WHO, di negara berkembang
diperkirakan 1,87 juta anak balita meninggal karena diare, 8 dari 1 kematian tersebut
pada umur kurang dari ! tahun. Penyebab utama kematian akibat diare adalah dehidrasi
akibat kehilangan "airan dan elektrolit melalui tinja. Penyebab kematian lainnya adalah
disentri, kurang gi#i dan in$eksi. %olongan umur yang paling banyak menderita akibat
diare adalah anak&anak karena daya tahan tubuhnya yang masih rendah 'Widoyono,
!().
*ampai saat ini kasus diare di Indonesia masih "ukup tinggi dan menimbulkan
banyak kematian terutama pada bayi dan balita. +erdasarkan hasil iset -esehatan asar
diare merupakan penyebab utama kematian pada bayi '/1,0) dan anak balita '!2,!).
*alah satu langkah dalam pen"apaian target M%3s '%oal ke&0) adalah menurunkan
kematian anak menjadi !4/ bagian dari tahun 1(( sampai tahun !12. +erdasarkan
*ur5ei -esehatan umah 6angga '*-6), *tudi Mortalitas dan iset -esehatan asar
dari tahun ke tahun diketahui baha diare masih menjadi penyebab utama kematian balita
di Indonesia '-emenkes !11).
umlah penduduk -abupaten *ikka pada tahun !1/ sebanyak /12.989 tersebar di
!/ Puskesmas yang berada dalam lingkup kerja inas -esehatan -abupaten *ikka.
umlah kasus diare se"ara keseluruhan pada tahun yang sama sebanyak /.2(/ penderita
dengan insiden rate 'I) 1,2 . *ementara itu kasus diare pada balita rata&rata
pertahunnya men"apai 9.87, hal ini menunjukkan baha jumlah kasus diare pada balita
tinggi di kabupaten *ikka. -e"amatan Magepanda merupakan salah satu -e"amatan yang
terletak di -abupaten *ikka. +erdasarkan data yang diperoleh dari inas -esehatan
-abupaten *ikka jumlah penderita diare balita di -e"amatan Magepanda lebih tinggi
se"ara presentase dibandingkan -e"amatan lain di -abupaten *ikka, dimana jumlah
penderita diare pada tahun !1/ men"apai 287 kasus dengan jumlah balita yang
menderita diare sebanyak /1 balita atau sekitar !,07 dari total jumlah penduduk dalam
lingkup kerja Puskesmas Magepanda menempati urutan pertama dari keseluruhan jumlah
kasus diare balita di seluruh Puskesmas, diikuti puskesmas Wolomarang dengan jumlah
1
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
2/51
kasus diare 07( kasus dan jumlah penderita diare balita sebanyak /0 kasus atau sekitar
1,(9 dari total jumlah penduduk dalam lingkup kerja Puskesmas Wolomarang dan
diurutan ke&/ Puskesmas -opeta dengan jumlah kasus diare 272 kasus dengan jumlah
balita yang menderita diare sebanyak /7 kasus atau sekitar 1,2( dari total jumlah
penduduk dalam lingkup kerja Puskesmas -opeta ':aporan istribusi Penderita iare
Menurut %olongan ;mur di -abupaten *ikka 6ahun !1/, data inas -esehatan).
6ingginya kejadian diare tentunya dipengaruhi oleh banyak $aktor yang dapat di"ari
penyebabnya. ari sisi epidemiologi diare, penyebaran diare dan $aktor yang menentukan
terjadinya diare dapat dikelompokkan berdasarkan penyebaran diare menurut orang
'berdasarkan kelompok umur, misalnya penyebaran diare pada balita yang dapat
dipengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku ibu), penyebaran diare menurut aktu
'dipengaruhi iklim) dan penyebaran diare menurut tempat 'dipengaruhi keadaan
geogra$is, kepadatan penduduk, kebiasaan penduduk, pelayanan kesehatan dll).
Pentingnya mengetahui $aktor penyebab tingginya angka kejadian diare balita maka
peniliti dalam kesempatan ini meneliti tentang Hubungan Pengetahuan, *ikap dan
Perilaku Ibu terhadap kejadian iare pada +alita di Wilayah -erja Puskesmas
Magepanda Periode Oktober !1/ & Oktober !10.
2
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
3/51
1.2 Rumusan Masalah
+erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian adalah masih tingginya kejadian diare pada balita di ilayah kerja
Puskesmas Magepanda periode Oktober !1/ sampai Oktober !10 yang dapat diuraikan
dalam bentukibrio "holera
>ibrio "holera mempunyai ! biotipe yaitu tipe ?l 6or dan Mask
selain itu ada ! serotipe yaitu Ogaa dan Inaba. Pada tahun 1(91
biotipe ?l 6or pernah menyebabkan pandemi ketujuh.
*higella
%enus *higella dibagi menjadi 0 kelompok serologik yaitu ariasi kajadian diare menurut
aktu berbeda antara daerah satu dengan yang lainnya. WHO pemah mengadakan
penelitian dimana diketahui baha insiden diare dipengaruhi oleh iklim. *edangkan
menurut Winardi +ambang '1(8!) diperkirakan sekitar 1 dari kunjungan ke
umah *akit, +alai Pengobatan, Puskesmas, berdasarkan laporan dari seluruh
Indonesia adalah penderita penyakit diare serta terlihat pula adanya 5ariasi musim
hujan.
23
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
24/51
2.2. Ke'an&%a Te+'i
Gam)a' 2.2. %e'an&%a te+'i
2.3 Ke'an&%a K+nse0
24
EJADIAN
DIARE PADA
BALITA
!NEK#!
BAKTER!
!RU#
PARA#!T
KERA,UNAN
ALERG! MALAB#$R#!
!NT$K#!KA#!
EPIDEMIOLOGI
DIARE
TEMPATA TURANG
PENGETAHUAN
, SI AP DAN
PERILA U IBU
EADAAN GEOGRAFIS
EPADATAN
PENDUDU
EBIASAAN
PENDUDU
I LIM
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
25/51
Gam)a' 2.3. %e'an&%a %+nse0
BAB 3
MET$DE PENEL!T!AN
25
KE"AD!AN D!ARE
BAL!TA
PENGETAHUAN !BU
#!KAP !BU PER!LAKU !BU
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
26/51
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu studi cross sectionalbersi$at retrospekti$ untuk
mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan kejadian diare pada
balita. -elompok studi yaitu ibu memiliki balita yang pernah mengalami diare
berdasarkan pen"atatan dan pelaporan diare bulanan Puskesmas Magepanda selama
periode Oktober !1/&Oktober !10 dan dilakukan penyuluhan tentang diare kemudian
ditentukan status diare 'diare atau tidak) balita, selanjutnya diambil data dengan
kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang diare
balita.
3.2 a%tu *an l+%asi 0enelitian
Wilayah penelitian ditetapkan berdasarkan pen"atatan dan pelaporan diare
bulanan Puskesmas Magepanda selama periode Oktober !1/&Oktober !10 di desa
dengan penderita diare tebanyak yaitu terdapat / desa dari 2 desa yaitu desa Magepanda,
desa one dan esa eroroja. Penelitian dilakukan di -e"amatan Magepanda ilayah
kerja Puskesmas Magepanda mulai dari tanggal ! *eptember !10 hingga tanggal !
esember !10.
3.3 P+0ulasi Penelitian
Populasi target adalah semua ibu yang memiliki balita berumur &2( bulan.
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita berumur
&2( bulan yang hadir saat dilakukan penyuluhan tentang diare.
3.4 #am0el *an a'a 0emilihan sam0el
Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu metode purposi5e sampling,
dimana dari 2 desa yang berada di puskesmas Magepanda dipilih / desa dengan jumlah
kasus diarenya terbanyak. -eterbatasan aktu, tenaga serta jarak maka ! desa tidak
dilakukan penelitian karena letaknya jauh dari Puskesmas dan lebih dekat dengan kota
dimana masyarakat dari ! desa ini sedikit terdata sebagai penderita diare balita dan lebih
sering berobat langsung ke kota. *elanjutnya dilakukan kunjungan ke / desa tersebut dan
dilakukan penyuluhan tentang diare.
3.- Estimasi )esa' sam0el
+esar sample dengan data nominal dengan menggunakan purposi5e sampling
6idak padat 07 08.2
Bukup padat 02 09.0
Padat 2 2.!
6otal (7 1.
Pen*a0atan G 1uta 99 98.
1 uta& 2 uta !2 !2.8
2 uta 9 9.!
6otal (7 1.
NHunian alam umah
Umu' 'es0+n*en
32
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
33/51
6abel diatas menunjukkan baha ibu yang memiliki balita di ilayah kerja
Puskesmas magepanda periode Oktober !1/&Oktober !10 terbanyak pada kelompok umur
ibu antara umur !1 tahun sampai / tahun sebanyak 08 orang atau sekitar 0(,2 . -emudian
diikuti kelompok usia ibu yang berumur /1 tahun sampai 0 tahun dengan jumlah /7 orangatau sekitar /8,1 , kelompok usia ibu dibaah ! tahun dengan jumlah ( orang atau sekitar
(,/ dan kelompok ibu yang berusia lebih dari 01 tahun menjadi kelompok umur yang
terendah terdapat / orang atau sekitar /,1 . ari hasil ini terlihat ibu yang memiliki balita
kebanyakan pada usia reproduksi.
Tin&%at 0en*i*i%an 'es0+n*en
6abel diatas didapatkan baha jumlah responden sebanyak (7 ibu yang memiliki
balita dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 82 orang atau 87.9 yaitu tidak
bersekolah, sampai melanjutkan *ekolah asar4sederajat, dan melanjutkan *ekolah :anjutan
6ingkat Pertama4sederajat, tingkat pendidikan sedang sebanyak 11 orang atau 11./ yaitu
sampai melanjutkan ke *ekolah :anjutan 6ingkat =tas4sederajat dan tingkat pendidikan
tinggi sebanyak 1 orang atau 1. yaitu sampai melanjutkan ke Perguruan 6inggi. ari hasil
ini terlihat masih banyaknya ibu dengan pendidikan rendah berbanding sangat jauh dengan
ibu yang dapat memiliki tingkat Pendidikan 6inggi. Hal ini menandakan minat ibu untuk
menempuh pendidikan setinggi&tingginya sangat kurang.
Pe%e'jaan 'es0+n*en
6abel diatas menunjukkan baha ibu yang memiliki balita terbanyak pada kelompok
ibu dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 99 orang atau sekitar 98, ,
kemudian pekerjaan sebagai petani sebanyak 12 orang atau 12,2, diurutan ketiga ibu
dengan dengan pekerjaan sebagai irasasta dengan jumlah 11 orang atau 11,/ , dan
diurutan kempat ibu dengan pekerjaan sebagai Pegaai Degeri *ipil sebanyak 2 orang atau
2,!. ari hasil ini terlihat masih banyaknya ibu dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
atau dapat digolongkan sebagai tidak memiliki pekerjaan.
Ke0a*atan tem0at tin&&al ;Hunian Dalam Rumah=
6abel diatas menunjukkan baha kepadatan tempat tinggal dalam serumah terbanyak
berjumlah kurang dari 2 orang sebanyak 07 orang atau sekitar 08,2 digolongkan kedalam
hunian yang tidak padat, urutan kedua tidak berbeda jauh untuk kepadatan tempat tinggal
dalam serumah yang "ukup padat dimana hunian dalam rumah berjumlah 9 sampai 1 orang
33
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
34/51
dengan jumlah 02 orang atau 09.0 dan diurutan ketiga atau terbaah untuk kepadatan
tempat tinggal dalam serumah padat dimana hunian dalam rumah lebih dari 11 orang dengan
jumlah 2 orang atau 2.!. ari hasil ini terlihat kepadatan tempat tinggal ibu dalam serumah
adalah tidak terlalu padat dimana dalam serumah hanya tinggal 1 keluarga.
Pen*a0atan %elua'&a 'es0+n*en
6abel diatas menunjukkan baha pendapatan keluarga dengan penghasilan kurang
dari 1 juta memiliki jumlah terbanyak yaitu 99 orang atau 98.. berikutnya diikuti dengan
pendapatan keluarga ibu dengan pendapatan 1 juta sampai 2 juta sebanyak !2 orang atau
!2.8, dan ketiga penghasilan lebih dari 2 juta dengan jumlah 9 orang atau 9.! . ari hasil
ini menunjukkan masih banyaknya keluarga yang memiliki penghasilan rendah yang
hidupnya serba kekurangan, sehingga sangat kurang dalam mendukung perekonomian
keluarga.
4.1.3. Tin&%at 0en&etahuan i)u tentan& *ia'e
+erikut ini adalah tabel sebaran tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita di
ilayah kerja Puskesmas Magepanda periode Oktober !1/&Oktober !10.
Ta)el 4.1.3. #e)a'an tin&%at 0en&etahuan i)u
Ereuen"y Per"entase
Tin&%at
0en&etahuan
endah 2( 9.8
Bukup !! !!.7
+aik 19 19.2
6otal (7 1.
6abel diatas menunjukkan baha tingkat pengetahuan ibu yang memiliki balita
dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 2( orang atau 9.8, ibu dengan tingkat
pengetahuan "ukup sebanyak !! orang atau !!.7 dan ibu dengan tingkat pengetahuan baik
19 orang atau 19.2. Hal ini menandakan baha masih banyak ibu yang memiliki tingkat
pengetahuan rendah tentang diare.
4.1.4. #i%a0 i)u tentan& *ia'e
+erikut ini adalah tabel sebaran sikap ibu yang memiliki balita di ilayah kerja
Puskesmas Magepanda periode Oktober !1/&Oktober !10.
Ta)el 4.1.4. #e)a'an si%a0 i)u
Ereuen"y Per"entase
34
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
35/51
#i%a0 6idak siap 9/ 90.(
Bukup siap 18 18.9
*iap 19 19.2
6otal (7 1.
6abel diatas menunjukkan baha sikap ibu yang memiliki balita dengan sikap tidak
siap sebanyak 9/ orang atau 90.(, ibu dengan sikap "ukup siap sebanyak 18 orang atau
18.9 dan ibu dengan sikap siap sebanyak 19 orang atau 19.2. Hal ini menandakan baha
masih banyak ibu dengan sikap tidak siap dalam menghadapi diare balita.
4.1.-. Pe'ila%u i)u tentan& *ia'e
+erikut ini adalah tabel sebaran perilaku ibu yang memiliki balita di ilayah kerja
Puskesmas Magepanda periode Oktober !1/&Oktober !10.
Ta)el 4.1.-. #e)a'an 0e'ila%u i)u
Ereuen"y Per"ent
Pe'ila%u 6idak baik 2( 9.8
Bukup baik 1( 1(.9
+aik 1( 1(.9
6otal (7 1.
6abel diatas menunjukkan baha perilaku ibu yang memiliki balita dengan perilaku
tidak baik sebanyak 2( orang atau 9.8, ibu dengan perilaku "ukup baik sebanyak 1( orang
atau 1(.9 dan ibu dengan perilaku baik 1( orang atau 1(.9. Hal ini menandakan baha
masih banyak ibu dengan perilaku tidak baik dalam hal men"egah dan tindakan penanganan
aal terhadap balita yang terkena diare
4.2. Analisis Biariabel yang akan dianalisis se"ara bi5ariat adalah umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu,
kepadatan rumah tempat tinggal, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu tentang diare, sikap
ibu tentang diare, perilaku ibu tentang diare yang akan di"ari hubungannya dengan kejadian
diare balita.
4.2.1. Hu)un&an %ema%naan anta'a umu' i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita
Pada penelitian ini umur ibu dikategorikan menjadi kurang dari ! tahun, !1 sampai
dengan / tahun, /1 sampai dengan 0 tahun dan lebih dari 0 tahun. Hasil analisa tabulasi
35
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
36/51
silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al memberikan hasil nilai p K .(/7 'p,2)
menunjukkan baha tidak ada hubungan signi$ikan antara umur ibu dengan kejadian diare
balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi oleh besar atau ke"ilnya umur
ibu. 6idak ada hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian diare balita. *etiap
golongan umur ibu mempunyai resiko yang sama untuk kejadian diare pada balita.
Ta)el. 4.2.1. Hu)un&an %ema%naan anta'a umu' i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita
a'ia)el iare
Ca 6idak 6otal ;ji $ P Ho
Umu' -urang ! tahun 9 / (
!1&/ tahun /9 1! 08 Bhi&* / .2 %agal
/1&0 tahun !8 ( /7 .(/7 itolak
:ebih 01 tahun ! 1 /
4.2.2. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0en*i*i%an i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita
Pada penelitian ini pendidikan ibu dikelompokkan menjadi pendidikan rendah,
pendidikan sedang dan pendidikan tinggi. Hasil analisa tabulasi silang dengan (2
Bon$iden"e Inter5al berada antara inter5al ,!17&,70/ memberikan hasil nilai p K .1
'pG,2) menunjukkan baha terdapat hubungan signi$ikan antara pendidikan ibu dengan
kejadian diare balita. esiko terjadinya diare pada balita dipengaruhi oleh pendidikan ibu,
dimana semakin rendah pendidikan ibu kejadian diare akan semakin meningkat. Hal ini
disebabkan karena pola pikir yang terbentuk proses pendidikan dimana semakin tinggi
pendidikan maka in$ormasi dan pengetahuan tentang diare akan semakin banyak sehingga
"ara pen"egahan dan penanganan diare akan semakin baik.
Ta)el. 4.2.2.Hu)un&an %ema%naan anta'a 0en*i*i%an i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita
a'ia)el iare
Ca 6idak 6otal ;ji $ P Ho
Pen*i*i%a
n
endah 98 17 82 Bhi&*
*edang / 8 11 .1 ! G.2 itolak
6inggi 1 1
4.2.3. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0e%e'jaan i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita
Pada penelitian ini pekerjaan ibu dikelompokkan menjadi pekerjaan sebagai Pegaai
Degeri *ipil, irasasta, petani, dan ibu rumah tangga. Hasil analisa tabulasi silang dengan
(2 Bon$iden"e Inter5al berada antara inter5al 1,((9&1,/9 memberikan hasil nilai p K .22
'p,2) menunjukkan baha tidak terdapat hubungan signi$ikan antara pekerjaan ibu
dengan kejadian diare balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi oleh
36
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
37/51
pekerjaan ibu, dimana tidak ada hubungan antara ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
ataupun sebagai pegaai negeri sipil untik terjadinya diare pada balita.
Ta)el. 4.2.3. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0e%e'jaan i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita
a'ia)el iare
Ca 6idak 6otal ;ji $ P Ho
Pe%e'jaan PD* / ! 2
Wirasata 7 0 11 Bhi&* / .2 %agal
Petani 1 2 12 .22 itolak
Ibu rumah tangga 2! 10 98
4.2.4. Hu)un&an %ema%naan %e0a*atan 'umah tin&&al *en&an %eja*ian *ia'e )alita
Pada penelitian ini kepadatan rumah tinggal ibu dikelompokkan menjadi kepadatan
rumah tinggal yang tidak padat, "ukup padat dan padat. Hasil analisa tabulasi silang dengan(2 Bon$iden"e Inter5al berada antara inter5al ,1(&,(7( memberikan hasil nilai p K .07
'p,2) menunjukkan baha tidak terdapat hubungan signi$ikan antara kepadatan rumah
tinggal ibu dengan kejadian diare balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi
oleh kepadatan rumah tinggal ibu, dimana tidak ada hubungan antara kepadatan rumah
tinggal dengan terjadinya diare pada balita.
Ta)el. 4.2.4. Hu)un&an %ema%naan anta'a %e0a*atan *en&an %eja*ian *ia'e )alita
a'ia)el iareCa 6idak 6otal ;ji $ P Ho
Ke0a*atan 6idak padat /! 12 07 Bhi&* %agal
Bukup padat /9 ( 02 .07 ! .2 itolak
Padat 0 1 2
4.2.-. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0en*a0atan %elua'&a *en&an %eja*ian *ia'e )alita
Pada penelitian ini pendapatan keluarga ibu dikelompokkan menjadi pendapatan
keluarga kurang dari 1 juta, pendapatan keluarga 1 juta sampai dengan 2 juta dan pendapatan
keluarga lebih dari 2 juta. Hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al
berada antara inter5al ,892&1,8!2 memberikan hasil nilai p K .82 'p.2) menunjukkan
baha tidak terdapat hubungan signi$ikan antara pendaptan keluarga ibu dengan kejadian
diare balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi oleh pendapatan keluarga
ibu, dimana tidak ada hubungan antara ibu dengan pendapatan kurang dari 1 juta dengan
pendapatan keluarga ibu yang lebih dari 2 juta untuk terjadinya diare pada balita.
Ta)el. 4.2.- Hu)un&an %ema%naan anta'a 0en*a0atan *en&an %eja*ian *ia'e )alita
a'ia)el iareCa 6idak 6otal ;ji $ P Ho
37
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
38/51
Pen*a0atan G 1 juta 2 19 99 %agal
1 @ 2 juta 18 7 !2 Bhi&* ! .2 itolak
2 juta 0 ! 9 .82
4.2.. Hu)un&an %ema%naan Tin&%at Pen&etahuan i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita
Pada penelitian ini tingkat pengetahuan ibu dikelompokkan menjadi tingkat
pengetahuan rendah, tingkat pengetahuan "ukup dan tingkat pengetahuan tinggi. Hasil analisa
tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada antara inter5al ,07/&1,0//
memberikan hasil nilai p K .! 'pG,2) menunjukkan baha terdapat hubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan angka kejadian diare pada balita dimana
semakin rendah tingkat pengetahuan ibu maka angka kejadian diare balita akan semakin
tinggi. Hal ini sesuai dengan angka kejadian diare balita yang tinggi di ilayah kerja
puskesmas magepanda periode Oktober !1/&Oktober !10 disebabkan karena tingkat
pengetahuan ibu yang rendah tentang diare.
Ta)el. 4.2.. Hu)un&an %ema%naan anta'a tin&%at 0en&etahuan i)u *en&an %eja*ian
*ia'e )alita
a'ia)el iare
Ca 6idak 6otal ;ji $ P Ho
Tin&%at endah 21 8 2(
Pen&etahuan Bukup 11 11 !! Bhi&* ! G.2 itolak
6inggi 1 9 19 .!
4.2.7. Hu)un&an %ema%naan anta'a si%a0 i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita
Pada penelitian ini sikap ibu dikelompokkan menjadi sikap tidak siap, sikap "ukup
siap, dan sikap siap. Hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada
antara inter5al ,99&1,299 memberikan hasil nilai p K .! 'pG,2) menunjukkan baha
terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan angka kejadian diare pada balita
dimana semakin tidak siap ibu maka angka kejadian diare balita akan semakin tinggi. Hal ini
sesuai dengan angka kejadian diare balita yang tinggi di ilayah kerja puskesmas magepandaperiode Oktober !1/&Oktober !10 disebabkan karena sikap ibu yang tidak siap.
Ta)el.4.2.7. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0en*i*i%an i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita
a'ia)el iare
Ca 6idak 6otal ;ji $ P Ho
#i%a0 6idak siap 20 ( 9/
Bukup siap ( ( 18 Bhi&* ! G.2 itolak*iap ( 7 19 .!
38
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
39/51
4.2.8. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0e'ila%u i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita
Pada penelitian ini perilaku ibu dikelompokkan menjadi perilaku tidak baik, perilaku
"ukup baik dan perilaku baik. Hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al
berada antara inter5al ,011&1,/7 memberikan hasil nilai p K .8 'pG,2) menunjukkan
baha terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku ibu dengan angka kejadian diare
pada balita dimana semakin tidak baik perilaku ibu maka angka kejadian diare balita akan
semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan angka kejadian diare balita yang tinggi di ilayah kerja
puskesmas magepanda periode Oktober !1/&Oktober !10 disebabkan karena perilaku ibu
yang tidak baik.
Ta)el. 4.2.8. Hu)un&an %ema%naan anta'a 0e'ila%u i)u *en&an %eja*ian *ia'e )alita
a'ia)el iare
Ca 6idak 6otal ;ji $ P Ho
Pe'ila%u 6idak baik 0( 1 2(
Bukup baik 10 2 1( Bhi&* ! G.2 itolak
+aik ( 1 1( .8
39
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
40/51
BAB -
PEMBAHA#AN
Pada penelitian didapatkan hasil data baha jumlah responden sebanyak (7 ibu yang
memiliki balita dengan jumlah balita yang mengalami diare sebanyak 7! orang dengan
presentase 70,! dan jumlah balita yang tidak mengalami diare sebanyak !2 orang dengan
presentase !2.8 di ilayah kerja Puskesmas Magepanda Periode Oktober !1/&Oktober
!10.
Umu' 'es0+n*en
i"ari hubungan kemaknaan antara umur ibu dengan kejadian diare balita dan
didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al memberikan hasil
nilai p K .(/7 'nilai p ,2) menunjukkan baha tidak ada hubungan signi$ikan antara
umur ibu dengan kejadian diare balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi
oleh besar atau ke"ilnya umur ibu. *etiap golongan umur ibu mempunyai resiko yang sama
untuk kejadian diare pada balita. Hasil ini sesuai dengan penelitian oko Irianto et al tentang
Eaktor&$aktor yang Mempengaruhi -ejadian iare pada =nak +alita dimana hasil penelitian
tersebut tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian diare
balita. Hasil yang sama ini menunjukkan umur ibu tidak memegang peranan penting untuk
terjadinya diare pada balita. *eharusnya karakteristik pada ibu balita berdasarkan umur sangat
berpengaruh terhadap pen"egahan terjadinya diare pada balita. *emakin tua umur ibu maka
kesiapan dalam pen"egahan terjadinya diare pada balita akan semakin baik. ;mur seharusnya
menjadi indikator dalam kedeasaan disetiap pengambilan keputusan untuk melakukan
sesuatu yang menga"u pada setiap pengalaman. ;mur seseorang sedemikian besarnya akan
mempengaruhi perilaku, karena semakin lanjut umurnya maka semakin lebih bertanggung
jaab, lebih tertib, lebih bermoral, dan lebih menyadari arti penting dari kesehatan.
*edangkan di Puskesmas Magepanda sekitar 0(,2 anak balita mempunyai ibu yangberumur !1&/ tahun dan sekitar /8,1 ibu yang berumur /1&0 tahun. Ini dapat dimengerti
karena umur tersebut merupakan usia subur seorang ibu. *eharusnya usia ini sudah "ukup
membentuk kedeasaan seseorang agar lebih menyadari kesehatan dan dapat men"egah
terjadinya diare berdasarkan pengalaman namun hasil penelitian menunjukkan tidak ada
hubungan bermakna menandakan pengalaman yang terbentuk tidak berjalan dengan baik.
-edeasaan seorang ibu yang diharapkan dapat men"egah diare tidak terbentuk dengan baik.
Tin&%at 0en*i*i%an 'es0+n*en
40
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
41/51
i"ari hubungan kemaknaan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian diare
balita dan didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada
antara ,!17&1,(/! memberikan hasil nilai p K .1 'nilai pG,2) menunjukkan baha
terdapat hubungan signi$ikan antara pendidikan ibu dengan kejadian diare balita. esiko
terjadinya diare pada balita dipengaruhi oleh pendidikan ibu, dimana semakin rendah
pendidikan ibu kejadian diare akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena pola pikir
yang terbentuk dalam proses pendidikan dimana semakin tinggi pendidikan maka in$ormasi
dan pengetahuan tentang diare akan semakin banyak sehingga "ara pen"egahan dan
penanganan diare akan semakin baik. Hasil ini sesuai dengan penelitian oko Irianto et al
tahun 1((9 tentang Eaktor&$aktor yang Mempengaruhi -ejadian iare pada =nak +alita
dimana terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian
diare balita. Hasil yang sama ini menunjukkan pendidikan mempunyai peranan yang penting
dalam kaitan dengan diare. Pendidikan orang tua yang rendah berpengaruh terhadap
peningkatan penyakit dalam hal ini adalah penyakit diare. i Puskesmas Magepanda sekitar
87,9 pendidikan ibu rendah yaitu hanya menyelesaikan pendidikan sampai tingkat *:6P,
dari hasil ini kebanyakan yang tidak bersekolah atau putus sekolah. 6ingkat pendidikan
seseorang akan berpengaruh dalam pemberian respon terhadap sesuatu yang datangnya
dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional
terhadap in$ormasi yang datang dan akan ber$ikir sejauh mana keuntungan yang akan
diperoleh. *ehingga diperlukan peme"ahan masalah untuk mengatasi banyaknya ibu yang
berpendidikan rendah agar peningkatan kejadian diare dikemudian hari dapat ditekan. *alah
satu upaya jangka pendek adalah dengan upaya peningkatan penyuluhan khususnya diare
se"ara intensi$ dan berkelanjutan kepada seluruh lapisan masyarakat di masing&masing desa
sehingga diharapkan dengan upaya tersebut masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita
mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak tentang diare, dan mau serta mampu
menerapkan pengetahuan yang diterima untuk men"egah serta dapat tepat dan "epat dalam
penanganan aal pada balita yang terkena diare. ;paya jangka panjang adalah dengan
memberikan pengertian kepada masyarakat akan arti pentingnya pendidikan sehingga anak
tidak putus sekolah dengan bekerjasama dengan pemerintah dalam memberikan bantuan
pendidikan kepada keluarga yang tidak mampu serta melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh
agama dalam memantau anak&anak agar tidak putus sekolah.
Pe%e'jaan 'es0+n*en
41
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
42/51
i"ari hubungan kemaknaan antara pekerjaan ibu dengan kejadian diare balita dan
didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada antara
inter5al ,!/&!,1/ memberikan hasil nilai pK.22 'nilai p,2) menunjukkan baha
tidak terdapat hubungan signi$ikan antara pekerjaan ibu dengan kejadian diare balita. esiko
terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi oleh pekerjaan ibu, dimana tidak ada hubungan
antara ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga ataupun sebagai pegaai negeri sipil untuk
terjadinya diare pada balita. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian oko Irianto et al tahun
1((9 tentang Eaktor&$aktor yang Mempengaruhi -ejadian iare pada =nak +alita dimana
pada penelitian tersebut terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dan keakti$an
dalam berorganisasi dengan kejadian diare balita. Perbedaan hasil ini dikarenakan pada
penelitian Irianto et al tahun 1((9 menyatukan pekerjaan dengan keakti$an ibu dalam
berorganisasi dimana in$ormasi akan lebih banyak didapat jika ibu mengikuti organisasi
sehingga dapat mengurangi angka kejadian diare balita, sedangkan pada penelitian yang
dilakukan di ke"amatan Magepanda hanya menilai pekerjaan ibu tanpa melihat keakti$an
dalam berorganisasi sehingga memberikan hasil tidak ada hubungan yang bermakna antara
pekerjaan ibu dengan peningkatan kejadian diare balita selain itu perbedaan ini juga dapat
disebabkan karena hampir sebagian ibu di ke"amatan Magepanda rata&rata bekerja sebagai
ibu rumah tangga sehingga tidak memberikan hasil bermakna antara pekerjaan ibu dengan
kejadian diare balita. *eharusnya ibu dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga memiliki
aktu yang banyak dalam mengurus anak yang menderita diare, karena bila ibu dengan
pekerjaan dengan kesibukan yang tinggi saat balita terkena diare biasanya kurang "epat
tertangani karena kesibukan dari pekerjaan ibu. imana penanganan balita yang terkena diare
di karenakan ketiadaan aktu untuk memeriksakan ke tenaga kesehatan, hal ini terjadi karena
aktunya kadang bersamaan dengan aktu kerja yang tidak bisa ditinggalkan yang akibatnya
diare pada balitanya akan semakin kritis. ibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja
biasanya akan "epat tertangani dengan penanganan sederhana seperti pemberian "airan oralit
serta banyaknya aktu untuk mengontrol keadaan balitanya, hal ini dapat memper"epat
penyembuhan diare pada balita dan memberikan prognosis yang lebih baik.
Ke0a*atan 'umah tin&&al 'es0+n*en
i"ari hubungan kemaknaan antara kepadatan rumah tinggal ibu dengan kejadian
diare balita dan didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al
berada antara inter5al ,1(&,(7( memberikan hasil nilai p K .07 'nilai p,2)
menunjukkan baha tidak terdapat hubungan signi$ikan antara kepadatan rumah tinggal ibu
dengan kejadian diare balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi oleh42
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
43/51
kepadatan rumah tinggal ibu, dimana tidak ada hubungan antara kepadatan rumah tinggal
dengan terjadinya diare pada balita. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian oko Irianto et al
tahun 1((9 tentang Eaktor&$aktor yang Mempengaruhi -ejadian iare pada =nak +alita
dimana pada penelitian tersebut terdapat hubungan yang bermakna antara kepadatan rumah
tinggal ibu dengan kejadian diare balita. Perbedaan hasil ini dikarenakan pada penelitian
Irianto et al tahun 1((9 memperhitungkan luas bangunan rumah dengan jumlah anggota
keluarga dalam satu rumah. emi kenyamanan tinggal serumah maka seharusnya rumah
memenuhi kebutuhan kondisi tempat tinggal yang sehat dimana seharusnya satu orang
menghuni sekitar 1 meter persegi, keluarga yang memiliki balita yang menghuni rumah
tinggal untuk 1 orang dibaah luas 1 meter persegi mempunyai resiko menderita diare
hampir ! kali lipat dibanding keluarga yang memiliki balita yang tinggal dengan luas 1
meter persegi untuk 1 orang. Pada penelitian ini tidak memperhitungkan luas melainkan
hanya jumlah anggota keluarga sehingga hasilnya tidak bermakna antara kepadatan rumah
tinggal dengan angka kejadian diare.
Pen*a0atan %elua'&a 'es0+n*en
i"ari hubungan kemaknaan antara pendapatan keluarga ibu dengan kejadian diare
pada balita didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada
antara inter5al ,892&1,8!2 memberikan hasil nilai p K .82 'p,2) menunjukkan baha
tidak terdapat hubungan signi$ikan antara pendapatan keluarga ibu dengan kejadian diare
balita. esiko terjadinya diare pada balita tidak dipengaruhi oleh pendapatan keluarga ibu,
dimana tidak ada hubungan antara ibu dengan pendapatan kurang dari 1 juta dengan
pendapatan keluarga ibu yang lebih dari 2 juta untuk terjadinya diare pada balita. Hasil ini
tidak sesuai dengan penelitian oko Irianto et al tahun 1((9 tentang Eaktor&$aktor yang
Mempengaruhi -ejadian iare pada =nak +alita dimana pada penelitian tersebut terdapat
hubungan yang bermakna antara pendapatan dengan kejadian diare balita. Perbedaan hasil
penelitian karena pada penelitian ini ibu tidak mengetahui se"ara pasti pendapatan keluarga
dalam sebulan hanya mena$sirkan sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan
kenyataannya. =pabila tingkat pendapatan baik maka $asilitas kesehatan mereka khusunya
didalam rumah akan terjamin misalnya dalam hal penyediaan air bersih, penyediaan jamban
sendiri, atau jika mempunyai ternak akan dibuatkan kandang yang baik sehingga terjaga
kebersihannya. endahnya pendapatan merupakan rintangan yang menyebabkan orang tidak
mampu memenuhi $asilitas kesehatannya sesuai kebutuhannya.
Tin&%at 0en&etahuan 'es0+n*en
i"ari hubungan kemaknaan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian diare43
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
44/51
pada balita dan didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al
antara ,07/&1,0// memberikan hasil nilai p K .! 'nilai pG,2) menunjukkan baha
terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan angka kejadian
diare pada balita dimana semakin rendah tingkat pengetahuan ibu maka angka kejadian diare
balita akan semakin tinggi. Hasil ini sesuai dengan penelitian serupa yang dilakukan oleh
Do5ie ?. Mauliku dan ?ka Wulansari mengenai hubungan antara pengetahuan ibu dengan
kejadian diare pada balita di Puskesmas +atujajar -abupaten +andung +arat pada periode
anuari sampai uli tahun !8. ari 87 responden yang di teliti terdapat hubungan antara
pengetahuan ibu dengan kejadian diare balita dimana hasil uji statistik didapatkan nilai
pK,9 'pG,2). Hasil yang sama ini menunjukkan baha pengetahuan ibu tentang diare
sebagian besar masih rendah, hal ini disebabkan karena kurangnya in$ormasi dan penyuluhan
tentang diare. i Puskesmas Magepanda penyuluhan yang dilakukan hanya bersi$at personal
atau pribadi kepada ibu yang anaknya mengalami diare saat datang berobat ke puskesmas,
sehingga kemungkinan terjadinya diare sangat besar pada masyarakat lain yang belum
terkena diare. Perlunya upaya peningkatan penyuluhan khususnya diare se"ara intensi$ dan
berkelanjutan kepada seluruh lapisan masyarakat di masing&masing desa sehingga diharapkan
dengan upaya tersebut masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita memiliki pengetahuan
yang lebih banyak tentang diare, dan mau serta mampu menerapkan pengetahuan yang
diterima untuk men"egah serta dapat tepat dan "epat dalam penanganan aal pada balita
yang terkena diare.
#i%a0 'es0+n*en
i"ari hubungan kemaknaan antara sikap ibu dengan kejadian diare pada balita dan
didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada antara
inter5al ,99&1,299 memberikan hasil nilai p K .! 'nilai pG,2) menunjukkan baha
terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan angka kejadian diare pada balita
dimana semakin tidak siap ibu maka angka kejadian diare balita akan semakin tinggi. Hasil
ini sesuai dengan penelitian serupa yang dilakukan oleh Do5ie ?. Mauliku dan ?ka Wulansari
mengenai hubungan antara sikap ibu dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas
+atujajar -abupaten +andung +arat pada periode anuari sampai uli tahun !8. ari 87
responden yang di teliti pada penelitian tersebut terdapat hubungan antara sikap ibu dengan
kejadian diare balita dimana hasil uji statistik didapatkan nilai pK,1( 'pG,2).
6erbentuknya sikap dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang
dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan itu sendiri, dan lembaga
agama serta $aktor emosi dalam indi5idu. Hasil yang sama ini menunjukkan proses
44
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
45/51
terbentuknya sikap tidak berjalan dengan baik sehingga tingginya sikap ibu yang "enderung
tidak siap dalam menghadapi diare balita. Masyarakat Magepanda merupakan masyarakat
yang sebagian besar masih memiliki keper"ayaan terhadap leluhur, kebudayaan yang kuat
dimana anak yang menderita diare selalu dikaitkan dengan leluhur mengakibatkan
ke"enderungan terjadi peningkatan pengobatan tradisional berupa ramuan. Hal ini
berpengaruh terhadap pengalaman pribadi yang terus menerus diturunkan ke generasi
berikutnya, selain itu kurangnya media massa, institusi atau lembaga pendidikan dalam
berperan membentuk sikap seseorang masih belum dapat memberikan pengaruh berarti
karena banyaknya masyarakat yang tidak sekolah dan putus sekolah sehingga berpengaruh
terhadap pembentukan sikap yang tidak baik. Oleh karena itu perlu dilakukan pendekatan
se"ara personal atau melalui tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, lembaga atau institusi
pendidikan sehingga diharapkan setelah dilakukan pendekatan tersebut akan lebih mudah
memahami maksud dan tujuan serta kerugian bila diare tidak disikapi se"ara baik sehingga
ibu menjadi sadar dan dapat bersikap lebih baik dalam menghadapi diare dan terjadinya diare
balita dapat di"egah serta dapat tepat dan "epat dalam penanganan aal pada balita yang
terkena diare sehingga prognosa diare dapat lebih baik.
Pe'ila%u 'es0+n*en
i"ari hubungan kemaknaan antara perilaku ibu dengan kejadian diare pada balita dan
didapatkan hasil analisa tabulasi silang dengan (2 Bon$iden"e Inter5al berada antara
inter5al ,011&1,7(( memberikan hasil nilai p K .8 'nilai pG,2) menunjukkan baha
terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku ibu dengan angka kejadian diare pada
balita dimana semakin tidak baik perilaku ibu dalam menghadapi balita yang mengalami
diare maka angka kejadian diare balita akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin baik
perilaku ibu dalam menghadapi balita yang mengalami diare maka angka kejadian diare
balita akan semakin ke"il. Hasil ini sesuai dengan penelitian serupa yang dilakukan oleh
Do5ie ?. Mauliku dan ?ka Wulansari mengenai hubungan antara perilaku ibu dengan
kejadian diare pada balita di Puskesmas +atujajar -abupaten +andung +arat pada periode
anuari sampai uli tahun !8. ari 87 responden yang di teliti pada penelitian tersebut
terdapat hubungan antara perilaku ibu dengan kejadian diare balita dengan hasil uji statistik
didapatkan nilai pK,! 'pG,2). Perilaku manusia dapat mempengaruhi $aktor lainnya
yaitu lingkungan dan penyebab penyakit. Perilaku manusia yang baik akan dapat menjadikan
lingkungan yang baik serta memperke"il kemampuan kuman dan penyebab penyakit lainnya
dalam menimbulkan penyakit. Masyarakat Magepanda sebagian besar masih memiliki
perilaku yang tidak baik. -urangnya pengetahuan serta sikap ibu yang tidak baik
45
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
46/51
mengakibatkan perilaku ibu dalam menjaga diri dan lingkungan yang sehat sangat rendah.
endahnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan *anitasi 6otal +erbasis
Masyarakat4*6+M '*top buang air besar sembarang tempat, "u"i tangan pakai sabun,
pengolahan air minum dan makanan rumah tangga, pengolahan sampah, pengolahan limbah
air rumah tangga) menjadi $aktor penting meningkatkan kemampuan kuman dalam
penyebaran penyakit, sehingga perlunya peningkatan promosi kesehatan dan meningkatkan
penyuluhan tentang diare diharapkan ibu terlebih dahulu tahu apa itu diare, penyebab diare,
gejala, "ara penularan serta pentingnya pen"egahan terhadap penyakit yang dapat
menimbulkan bahaya bagi kesehatan. *etelah ibu mengetahui tujuan dan man$aat dari
berperilaku sehat serta bahaya yang akan terjadi jika berperilaku tidak sehat maka ibu
tersebut akan menilai atau menyikapi perilaku tersebut. Proses pembentukan perilaku ini
harus selalu dipantau oleh pihak puskesmas misalnya dengan meningkatkan $rekuensi
kunjungan oleh petugas kesehatan lingkungan untuk mengetahui apakah ibu yang telah
diberikan penyuluhan mengerti dan sadar serta dapat melaksanakan 2 pilar *6+M tersebut.
Hasil yang diharapkan dapat ter"apai peningkatan derajat kesehatan yang lebih baik dan
proses penularan penyakit khususnya diare dapat berkurang sehingga ter"ipta suatu
lingkungan sehat sekitar rumah dan pada akhirnya kejadian diare di ilayah Puskesmas
Magepanda bisa menurun.
46
-
7/25/2019 3. pendahuluan dan data lengkap siap print revisi.doc
47/51
BAB
KE#!MPULAN DAN #ARAN
.1. Kesim0ulan
ari hasil penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu
dengan kejadian diare pada balita di ilayah kerja Puskesmas Magepanda Periode Oktober
!1/&Oktober !10 dapat menjaab pertanyaan penelitian dalam bentuk rumusan masalah
yang telah diuraikan sehingga di"apai tujuan dari dilakukannya penelitian