3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat
-
Upload
sinta-dewi-lengkas -
Category
Documents
-
view
167 -
download
25
description
Transcript of 3 Laporan Modul 8 Isolasi Asam Sitrat
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
1. Judul
Isolasi Asam Sitrat
2. Tujuan
Memisahkan asam sitrat dari sari buah limau melalui perhitungan yang cermat
3. Dasar Teori
3.1. Sejarah Asam Sitrat
1Asam sitrat diyakini ditemukan oleh alkimiawan Arab-Yemen (kelahiran Iran) yang hidup pada
abad ke-8, Jabir Ibn Hayyan. Pada zaman pertengahan, para ilmuwan Eropa membahas sifat asam
sari buah lemon dan limau; hal tersebut tercatat dalam ensiklopedia Speculum Majus (Cermin Agung)
dari abad ke-13 yang dikumpulkan oleh Vincent dari Beauvais. Asam sitrat pertama kali diisolasi pada
tahun 1784 oleh kimiawan Swedia, Carl Wilhelm Scheele, yang mengkristalkannya dari sari buah
lemon. Pembuatan asam sitrat skala industri dimulai pada tahun 1860, terutama mengandalkan
produksi jeruk dari Italia. Pada tahun 1893, C. Wehmer menemukan bahwa kapang Penicillium dapat
membentuk asam sitrat dari gula. Namun demikian, pembuatan asam sitrat dengan mikroba secara
industri tidaklah nyata sampai Perang Dunia I mengacaukan ekspor jeruk dari Italia. Pada tahun 1917,
kimiawan pangan Amerika, James Currie menemukan bahwa galur tertentu kapang Aspergillus niger
dapat menghasilkan asam sitrat secara efisien, dan perusahaan kimia Pfizer memulai produksi asam
sitrat skala industri dengan cara tersebut dua tahun kemudian.
3.2. Pengertian Asam Sitrat
2Asam sitrat dengan rumus molekul (COOH)CH2C(OH)(COOH)CH2COOH.1H2O adalah asam
organik yang tergolong dalam asam trikarboksilat. Asam sitrat merupakan penyusun utama dari jeruk
manis (citrus sinensis), limau (C. Limon), arbei (fragraria) dan lain-lain. Kandungan asam sitrat dalam
sari jeruk limau dapat mencapai 58 mg/ml dan mempunyai pH 2,5. Asam sitrat mengandung molekul
air, dan air ini akan lepas bila kristal dipanaskan pada suhu 130 0C. Asam sitrat anhidrida memiliki sifat
fisis sebagai berikut, titik leleh 153 0C, rapatan 1,665 0C, larut dalam air, alkohol dan eter. Asam sitrat
dapat dipisahkan dengan garam kalsium sitrat. Dalam percobaan ini kedalam sari jeruk jeruk limau
ditambahkan kalium karbonat. Asam sitrat dengan ion kalsium membentuk garam kalsium sitrat yang
1 Anonim, 2010. Asam Sitrat. (online) available : http://belajarkimia.wordpress.com 2 Team teaching. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Gorontalo : Lab. Kimia UNG
1
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
mempunyai larutan rendah dalam air. Kalsium sitrat yang terbentuk selanjutnya dapat dipisahkan
dengan penyaring. Selanjutnya kalsium sitrat diubah menjadi kalsium sitrat dan asam sitrat dengan
menambahkan asam sulfat. Asam sulfat yang sudah bebas selanjutnya dapat diidentifikasi.3Selain itu juga, Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan
buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan
alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam
biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam
mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat
pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis
buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering,
pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut). Rumus kimia asam sitrat adalah
C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin
pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatri karboksilat .
3.2.1. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Asam Sitrat
4Sifat-sifat fisis asam sitrat dirangkum pada tabel di sebelah kanan. Keasaman asam sitrat
didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini
terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga
untuk mengendalikan pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk
garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan
sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air (lihat keterangan tentang kegunaan di bawah). Pada
temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna putih. Serbuk kristal tersebut dapat
berupa bentuk anhydrous (bebas air), atau bentuk monohidrat yang mengandung satu molekul air
untuk setiap molekul asam sitrat. Bentuk anhydrous asam sitrat mengkristal dalam air panas,
sedangkan bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin. Bentuk
monohidrat tersebut dapat diubah menjadi bentuk anhydrous dengan pemanasan di atas 74 °C.
3 Yamin. 2013. Asam Sitrat. (online) available : http://yaminanggri.blogspot.com4 Cahya. 2010. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Asam Sitrat. (online) available : http://cahya.blogspot.com
2
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti asam karboksilat lainnya. Jika dipanaskan di atas 175 °C,
asam sitrat terurai dengan melepaskan karbon dioksida dan air.
3.2.2. Kegunaan, Kemampuan dan Keamanan Asam Sitrat5Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet
makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E
number ) adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan untuk menyediakan
logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak suplemen makanan. Sifat sitrat sebagai larutan
penyangga digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat-
obatan.
Kemampuan asam sitrat untuk meng-kelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun
dan deterjen. Dengan meng-kelat logam pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan
deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat penghilang kesadahan.
Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat
penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar
ion tersebut sebagai kompleks sitrat. Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obat-
obatan untuk melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai ganti asam nitrat,
karena asam nitrat dapat menjadi zat berbahaya setelah digunakan untuk keperluan tersebut,
sementara asam sitrat tidak. Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada es krim untuk menjaga
terpisahnya gelembung-gelembung lemak. Dalam resep makanan, asam sitrat dapat digunakan
sebagai pengganti sari jeruk.
Ada pun keamana asam sitrat : Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh
semua badan pengawasan makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini secara alami
terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme
dan dihilangkan dari tubuh. Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat
dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca
mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut.
3.3. Pengertian Jeruk dan Jeruk Nipis
5 Indah. 2013. Asam Sitrat. (online) available : http://indah.blogspot.com
3
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
6Jeruk adalah salah satu jenis buah yang banyak mengandung vitamin C dan berguna untuk
menjaga daya tahan tubuh. Buah ini termasuk dalam keluarga Citrus yang berasal dari suku Rutaceae.
Sebagian besar jeruk memiliki rasa yang asam dan menyegarkan, itu karena kandungan asam sitrat
dalam jeruk tersebut, meskipun tidak jarang kita menemukan buah jeruk yang rasanya manis. Jeruk
nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilakn buah dengan nama yang sama.
Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki
diameter 3-6 cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan lemon.
7Jeruk nipis termasuk salah satu jenis Citrus geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu
yang banyak memiliki dahan dan ranting. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang
bermanfaat, misalnya asam sitrat, asam amino (Triptofan, lisin), minyak atsiri, damar, glikosida, asam
sitrun, lemak kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin B dan C. selain itu, jeruk juga mengandung
senyawa saponin dan flavonoid.
Gambar 1. Jeruk nipis
Citrus aurantifolia biasa dikenal dengan nama Jeruk nipis, banyak tumbuh di Asia bagian selatan,
Jepang dan Indonesia. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada lingkungan beriklim tropis. Tanaman ini
memiliki bunga yang berwarna putih. Buah yang dihasilkan memiliki rasa yang sangat asam. Kulit
buahnya tipis dan berwarna hijau atau kuning.
6 Ahira, Anne. 2011. Jeruk. (online) available : http://anneahira.com7 Anonim. 2010. Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia). (online) available : http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com
4
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
4. Alat dan Bahan
4.1. Alat
Nama Gambar Fungsi
Gelas kimia Gelas kimia berfungsi sebagai wadah dari suatu
larutan dan juga sebgai media pemanasan cairan
Kaca Arloji Tempat untuk menimbang bahan kimia dan
mengeringkan suatu bahan dalam desikator
Gelas Ukur Untuk mengukur volume larutan yang tidak
meerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam
jumlah tertentu
Oven Sebagai tempat untuk mengeringkan sampel
5
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
Spatula Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk
padatan
Kertas Saring Tingkatan untuk siswa (teknis). Ukuran: 58 x 58
cm, Kegunaan Untuk menyaring larutan.
Penangas Untuk memanaskan larutan
Corong Corong sebagai tempat kertas saring dan tempat
untuk menuangkan larutan kedalam buret agar
larutan tidak tumpah
Batang
Pengaduk
Untuk mengaduk cairan didalam gelas kimia
Neraca Analitik Sebagai tempat untuk menimbang jumlah zat
yang diperlukan
6
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
4.2. Bahan
No Nama bahan Sifat fisik Sifat kimia
1 H2SO4 Berat molekul : 98 gr/mol
Titik didih : 315-338 °C
Titik lebur : 10 °C
Bentuk : Cairan Kental tak
berwarna
Densitas : 1,8 kg/L pada 40C
Merupakan asam kuat.
Bersifat korosif.
Memiliki afinitas yang sangat besar
terhadap air.
Bersifat sangat reaktif.
Merupakan asam bervalensi dua.
2 Aquades (H2O) - Titik didih 100ºC
- Titik leleh 0ºC
- Tidak mempunyai rasa.
Pelarut yang baik, Reaktivitas
kimianya ada pada tingkat yang
ideal. Dapat terurai, dapat berubah
menjadi unsur kimia lain. Dapat
berubah wujud.
3 Asam sitrat Rumus kimia CH2(COOH)Sebagai bahan pengawet.
7
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
Titik lebur 426 k
Pka 3,15
Densitas 1,66x 103 kg/m3
Berbentuk serbuk Kristal
berwarna putih
Meng Kristal didalam air
panas
Sabun,
4 CaCO3 Kapasitas panas (250C): 5,8
96kal/mol0C
Kelarutan,250C: 0,0014 gr/
100 gr H2O
Kelarutan, 1000 C: 0,002 gr/
100 gr H2O
Panas penguapan, 1 atm :
12.700 kal/mol
ΔHf = −1207 kJ·mol−1
S = 93 J·mol−1·K−1
Terbakar pada suhu 8250C
Asam klorida encer terjadi
penguraian dengan berbuih karena
karbon dioksida dilepaskan CO3 +
2H+ → CO2 + H2O
Dengan larutan barium klorida
terbentuk endapan putih barium karb
onat
CO3 + Ba2+ → BaCO3
5 Kalsium Sitrat Terurai pda 230 0 CDapat menguraikan zat seperti sulfat,
fosfat. Diperoleh dari asm sitrat,
Kristal tak berbau berasa garam,
larut dalam air dan gliserol.
8
Jeruk Kapur Tulis (CaCO3)
Memeras dan mengukur volumenyaMengalihkan sari buah ke gelas piala 250 mL dan mendidihkannyaMenyaring padatan dan mengalihkan sari buah yang telah disaring ke gelas piala pertama
Menimbang 5 gr CaCO3 diatas gelas arloji 5 cmMencatat bobot gelas 1 plus CaCO3
Filtrat
Menambahkan serbuk CaCO3 kedalam sari jeruk sedikit demi sedikit sampai reaksi tidak teramati lagiMengaduk dengan batang gelas dan diamati gejala reaksiMenimbang sisa CaCO3 yang tersisa plus gelas arlojiMemanaskan campuran dan kemudian disaring menggunakan corong Buchner
Residu
Residu
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
5. Prosedur Kerja
9
Filtrat
Mengalihkan kedalam gelas piala 250 mLMemanaskan hingga volume berkurang 10 mLMemmasukkan dalam lemari pendingin dan diamati pembentukan kristalMenyaring dengan kertas saring yang telah ditimbang terlebih dahulu
Filtrat Kristal
Mengeringkan kristal dalam oven (100⁰C) dan ditimbang bobot kertas saring plus asam sitratMenghitung bobot asam sitrat yang diperoleh
Bobot asam sitrat 0,209 mg/ml
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
10
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
6. Hasil Pengamatan
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Memeras air buah limau dengan mengukur
volumenya
Volume air buah limau 50 ml
2 Menyaring buah limau
3 Mengalihkan sari buah limau kegelas piala 250
ml dan mendidihkan untuk mengkoagulasikan
proteinnya.
4 Menimbang sekitar 5 gram CaCO3 serbuk diatas
gelas arloji dan mencatat bobot gelas arloji
CaCO3
CaCO3 serbuk berwarna putih bobot
gelas arloji + CaCO3 = 47,0324 gr.
5 Menambahkan CaCO3 kedalam sari jeruk sedikit
demi sedikit sampai reaksi tidak teramati lagi.
Karena campuran cenderung berbusa, aduklah
Campuran berbusa dan lama kelamaan
busanya hilang dan berwarna campuran
11
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
dengan batang pengaduk dan mengamati dari
dekat untuk melihat gejala reaksi.berwarna coklat kekuningan.
6 Memperhatikan pH larutan pada saat semua
asam sitrat telah terkonversi menjadi kalsium
sitrat.
pH = 10
7 Menentukan bobot CaCO3 yang tersisa plus
gelas arloji.
Bobot CaCO3 yang tersisa + gelas arloji
= 42,2012 gr.
8 Memanaskan campuran untuk mengendapkan
kalsium sitrat (zat ini menurun kelarutannya
dalam air panas dibandingkan dalam air dingin).
9 Menyaring campuran menggunakan kertas saring.
Filtrat pada gelas kimia dan residu
dikertas saring
10 Memanaskan kembali campuran dan
menambahkan H2SO4 sebanyak Ca3CO3 yang
digunakan.
Campuran berbusa saa tditambahkan
H2SO4 kemudian busanya hilang
11 Menambahkan air hingga volume campuran
mencapai 50 ml
12 Memanaskan campuran hingga volume menjadi
10 ml.
Volume campuran 10 ml warna
campuran merah bata
13 Mendinginkan campuran Terbentuk Kristal
14 Mengeringkan Kristal dalam oven dan menulis
bobot kertas saring yang telah ditimbang.
Kertas saring kosong 1,8 gr Kertas
saring kosong + Kristal = 1,862 gr
15 Menghitung bobot asam sitrat. Bobot asam sitrat = 20 %
12
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
7. Pembahasan
Pada percobaan asam sitrat ini kita menggunakan buah jeruk lemon yang telah diperas, lalu
disaring sehingga mendapatkan sari dari buah jeruk tersebut. Setelah di dapatkan sari buahnya
kemudian di panaskan. Jika dipanaskan di atas 175 °C, asam sitrat terurai dengan melepaskan karbon
dioksida dan air. Reaksi yang terjadi:
C6H8O7(l) → C5H6O4(l) + CO2(g) + H2O(l)
Setelah selesai dipanaskan sari buah jeruk ditambahkan sedikit demi sedikit CaCO3 sebanyak 5
gr hingga tidak ada lagi reaksi. Tujuan penambahan bubuk CaCO3 yaitu untuk menghasilkan garam
kalsium kemudian akan membentuk garam kalsium sitrat. Kemudian mengukur pH larutan tersebut
dengan pH universal. Maka kita mendapatkan pH asam pada angka 10, pH tersebut di dapatkan pada
perasan jeruk lemon sebanyak 50 mL. Sari buah yang sudah di beri CaCO3 di panaskan hingga
terbentuk endapan. Asam sitrat mengandung banyak molekul air, dan air ini akan lepas jika
dipanaskan. Kemudian di saring kembali hingga endapan yang didapat. Reaksi yang terbentuk :
CaCO3(s) + C5H6O4(l) → CaC5HO2 ↓ + HCO3(l) + 2H2O(l)
Hal ini karena asam sitrat dengan ion kalsium membentuk garam kalsium sitrat yang mempunyai
kelarutan rendah dalam air. Kemudian endapan di beri H2SO4 sebanyak 4 mL. Penambahan H2SO4 ke
dalam endapan bertujuan untuk menguraikan asam sitrat. Untuk mengetahui tidak ada lagi reaksi pada
13
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
penambahan CaCO3 dapat dilihat jika tidak ada lagi pembentukan gelembung dari penambahan
sejumlah bubuk CaCO3.
Kemudian di panaskan kembali hingga asam sitrat terurai dan menghasilkan larutan berwarna
kecoklatan, hati-hati pada saat memanaskan Hot Plate yang di gunakan jangan terlalu panas.
Kemudian menambahkan air panas kedalam campuran sampai volume total sekitar 50 mL. Kumpulkan
endapan kalsium sulfat dengan penyaring vakum, penggunaan penyaringan vakum untuk
mendapatkan filtrate dari asam sitrat tersebut, menggunakan corong buchner dan labu isap bersih.
Kemudian memindahkan hasil penyaringan tersebut kedalam gelas piala, dan mengurangi hasil filtrat
menjadi 10 mL dengan cara mendidihkan larutan beberapa saat. Setelah volume filtrate menjadi 10
mL, larutan tersebut didinginkan dengan es batu sehingga sampai terdapat endapan yang berbentuk
Kristal, didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin disebut bentuk monohidrat.
Kemudian menyaring filtrate tersebut sampai mendapatkan Kristal yang utuh. Setelah
didapatkan Kristal tersebut di panaskan di oven selama 15 menit pada suhu 1000C. Sehingga kita
mendapatkan bobo asam sitrat dari lemon tersebut sebanyak 20%. Asam sitrat tersebut biasanya
digunakan untuk membuat rasa asam pada minuman atau makanan. Keasaman asam sitrat
didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini
terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga
untuk mengendalikan pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk
garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan
sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air.
8. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan hasil pengamatan yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa
dalam percobaan isolasi asam sitrat yang diambil dari sari jeruk lemon menggunakan sekelumit atau
beberapa metode yang dapat digunakan dari mereaksikan dengan kapur, proses penyaringan dan
pengendapan untuk mendapatkan kristal asam sitrat. Asam sitrat ini banyak digunakan untuk
menambah rasa asam pada beberapa makanan dan tumbuhan. Dan didapatkan bobot asam sitrat dari
lemon sebanyak 20%.
14
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
15
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
Pertanyaan Praktikum
1. Tulislah persamaan reaksi yang terlibat dalam percobaan ini, menggunakan rumus (C6H5O7 )H3
untuk asam sitrat, dengan atom hidrogen asam dituliskan diluar tanda kurung :
a. Reaksi kalsium karbonat dengan asam sitrat
b. Reaksi asam sulfat dengan endapan kalsium sitrat
2. Asam sitrat adalah asam hidroktrikarboksilat . Dapatkah senyawa ini membentuk lakton secara intra
molekuler? Mengapa?
Jawaban Pertanyaan
1. Persamaan reaksi yang terlibat dalam percobaan ini, menggunakan rumus (C6H5O7 )H3 untuk
asam sitrat
a) CaCO3 + (C6H5O7)H3 → CaC6 H5 O7 + 3HCO3
b) 3H2SO4 + 2CaC6H5O7 → 2(C6 H5O7 ) + Ca2 SO4
2. Iya, karena asam sitrat merupakan asam hidroksitrikarboksilat yang terdapat tiga gugus karboksil
sehingga dapat menyebabkan terbentuknya laktomn secara intra molekuler. Laktomn secara intra
molekuler dapat terjadi pada reaksi antara gugus hidroksil dan gugus karboksil yang terletak di
satu molekul dan reaksi itu terdapat pada asam sitrat
16
Praktikum Kimia Organik 1Tahun 2014, Tanggal 04 April, Modul 6
Daftar Pustaka
Anonim, (2010). Asam Sitrat. (online) Available : http://belajarkimia.wordpress.com diakses 5/04/2014
pukul 19:11 wita
Anonim. (2010). Jeruk Nipis. (online) Available : http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com diakses
5/04/2014 pukul 19:15 wita
Ahira, Anne. (2011). Jeruk. (online) Available : http://anneahira.com diakses 5/04/2014 pukul 19:19 wita
Cahya. (2010). Sifat Fisis dan Sifat Kimia Asam Sitrat. (online) Available : http://cahya.blogspot.com
diakses 5/04/2014 pukul 19:21 wita
Indah. (2013). Asam Sitrat. (online) Available : http://indah.blogspot.com diakses 5/04/2014 pukul 19:25
wita
Teaching, Team. (2014). Penuntun Praktikum Kimia Organik. Gorontalo : Lab. Kimia UNG
Yamin. (2013). Asam Sitrat. (online) Available : http://yaminanggri.blogspot.com diakses 5/04/2014
pukul 19:29 wita
17