3. KOMUNIKASI KONSELING
-
Upload
laiyinul-arikah -
Category
Documents
-
view
77 -
download
7
Transcript of 3. KOMUNIKASI KONSELING
PRESENTED BY : GUSKHUR
AKADEMI FARMASI MUHAMMADIYAH CIREBON
KOMUNIKASI DLM KONSELING
PENGERTIAN KONSELING
Suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan seseorang kpd orang lain dlm membuat suatu keputusan atau memecahkan masalah melalui pemahaman tentang fakta-fakta dan perasaan yang terlibat di dalamnya
Suatu hubungan saling membantu dimana dua orang : seorang konselor dan seorang klien (dalam situasi saling tatap muka) memutuskan; bekerja sama dalam upaya membantu klien menolong dirinya sendiri untuk;
• Menyelesaikan masalah2 tertentu dalam hidupnya • Lebih dapat mengerti dirinya• Lebih dapat menyesuaikan dirinya
TUJUAN KONSELING
Memberikan keterampilan, pengetahuan dan jangkauan kepada berbagai sumber daya
Membantu klien menanggapi masalah2 dalam
kehidupan klien
Mengurangi kekhawatiran dan penderitaan Meningkatkan fungsi klien seoptimal mungkin
Menawarkan pelbagai alternatif penyelesaian masalah
PERAN KONSELOR
Konselor berfungsi sebagai fasilitator yang mendorong diwujudkannya potensi yang baik itu, serta menghargai klien sebagai seorang individu yang unik dan bebas serta bertanggung jawab
Tugas konselor adalah membantu agar keputusan yang di ambil oleh klien adalah realistis dan dapat dilaksanakan (the art of the possible) dengan merangkul segala aspek positif dan negatif dari keputusan-nya itu
PERSYARATAN UNTUK KONSELOR
Mempunyai ilmu (knowledge) Mempunyai ketrampilan (skill) Mengerti / mampu bersikap (attitude)
dengan tepat & adekuat
Menurut Kurzt (1998), dalam dunia kedokteran ada dua pendekatan komunikasi konseling
yang digunakan:
1. Disease centered communication style
atau doctor centered communication style.
2. Illness centered communication style atau
patient centered communication style.
1. Disease centered communication style
Komunikasi berdasarkan kepentingan dokter dalam usaha menegakkan diagnosis, termasuk penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda dan
gejala-gejala.
2. Illness centered communication style Komunikasi berdasarkan apa yang dirasakan
pasien tentang penyakitnya yang secara individu merupakan pengalaman unik. Di sini termasuk pendapat pasien, kekhawatirannya, harapannya, apa yang menjadi kepentingannya serta apa yang dipikirkannya
Keberhasilan komunikasi antara dokter dan pasien
melahirkan kenyamanan dan kepuasan bagi kedua belah pihak
menciptakan satu kata tambahan bagi pasien yaitu empati.
EMPATI
Empati adalah upaya dan kemampuan untuk mengerti, menghayati dan menempatkan diri seseorang di tempat orang lain sesuai dengan identitasnya
Menerima orang lain sebagaimana adanya Mengerti dan menghargai nilai dan sistem nilai
orang yang diempati Tidak bersikap menghakimi, menyalahkan atau
membenarkan Dasar empati adalah KASIH SAYANG
(compassion)
Empati itu sendiri dapat dikembangkan apabiladokter memiliki ketrampilan mendengar danberbicara yang keduanya dapat dipelajari dandilatih.
Bylund & Makoul (2002) mengembangkan 6tingkat empati yang dikodekan dalam suatu sistem(The Empathy Communication CodingSystem(ECCS) Levels)
Level 0: Dokter menolak sudut pandang pasien Mengacuhkan pendapat pasien
Misal :Membuat pernyataan yang tidakmenyetujui pendapat pasien seperti“Kalau stress ya, mengapa datang ke sini?” Atau “Ya, lebih baik operasi saja sekarang.”
Level 1:
Dokter mengenali sudut pandang pasien secara sambil lalu
Misal :
dokter berkata “A ha”, tapi dokter mengerjakan hal lain: menulis, membalikkan badan, menyiapkan alat, dan lain-lain
Level 2:
Dokter mengenali sudut pandang pasien secara implisit
Misal :
• Pasien, “Pusing saya ini membuat saya sulit bekerja”
• Dokter, “Ya...? Bagaimana bisnis Anda akhir-akhir ini?
Level 3:
Dokter menghargai pendapat pasien
Misal :
• “Anda bilang Anda sangat stres datang ke sini? Apa Anda mau menceritakan lebih jauh apa yang membuat Anda stres?”
Level 4:
Dokter mengkonfirmasi kepada pasien
Misal :
• “Anda sepertinya sangat sibuk, saya mengerti seberapa besar usaha Anda untuk menyempatkan berolah raga”
Level 5:
Dokter berbagi perasaan dan pengalaman (sharing feelings and experience) dengan pasien.
Misal :
• “Ya, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkan Anda berdua.Beberapa pasien pernah mengalami aborsi spontan, kemudian setelah kehamilan berikutnya mereka sangat, sangat, khawatir”
TUJUAN DAN MANFAAT
TUJUAN komunikasi dokter dg pasien :
Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter dan pasien).
Membantu pengembangan rencana perawatan pasien bersama pasien, untuk kepentingan pasien dan atas dasar kemampuan pasien, termasuk kemampuan finansial.
Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan pasien.
Membimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya tentang penyakit/masalah yang dihadapinya.
Tujuan dari komunikasi efektif antara dokter dan pasiennya adalah
untuk mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dokter, lebih memberikan dukungan pada pasien, denganndemikian lebih efektif dan efisien bagi keduanya (Kurtz, 1998).
MANFAAT
1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan
medis.
2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.
3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.
4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.
APLIKASI KOMUNIKASI DLM PRAKTEK DOKTER
Aplikasi komunikasi dalam interaksi
antara dokter dan pasien di tempat praktik
diartikan tercapainya pengertian dan
kesepakatan yang dibangun dokter bersama
pasien pada setiap langkah penyelesaian
masalah pasien.
Ada empat langkah yang terangkum dalam satukata untuk melakukan komunikasi, yaitu SAJI(Poernomo, Ieda SS, Program Family Health
Nutrition,Depkes RI, 1999).
S = SalamA = Ajak BicaraJ = JelaskanI = Ingatkan
6 LANGKAH KUNCI KONSELING(GATHER)
G – Greet (Berikan salam) SASalam yg. bersahabat akan membuat klien merasa diterima, membangun hubungan yg. baik dan menimbuilkan kepercayaan dalam diri klien
A – Ask (Tanyakan) T
Petugas kesehatan harus mempunyai kemampuan untuk bertanya dan mendengar dengan efektif
T – Tell (Berikan informasi /Uraikan) U
Petugas kesehatn harus dapat memberi berbagai alternatif kepada klien & konsekuaensinya
6 LANGKAH KUNCI KONSELING GATHER (lanjutan…..))
H – Help (Bantu) TUPetugas kesehatan membantu klien mengambil
keputusan yang tepat
E – Explaining ( Jelaskan) JPetugas kesehatan mengingatkan / menjelaskan
kepada klien apa yang harus dilakukan setelah mengambil suatu keputusan.
R – Return ( Ulangi Kunjungan ) USetelah selesai petugas kesehatan mengundang
pasien kembali bila merasa membutuhankannya.
SOLERSMILE =SENYUM/ MENGHADAP & NGANGGUK KE KLIEN
OPEN & NON-JUDGEMENT=EKSPRESI MUKA TDK
MENILAI,BERSIKAP TERBUKA
LEAN TOWARD CLIENT= TUBUH CONDONG KE KLIEN
EYE CONTACT=TATAP MATA SESUAI BUDAYA SETEMPAT
RELAXED & FRIENDLY MANNER= SANTAI & SIKAP
BERSAHABAT
25