2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik
-
Upload
aghnia-qinthari -
Category
Documents
-
view
36 -
download
2
description
Transcript of 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik
![Page 1: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/1.jpg)
2.4. Dampak Penting Hipotetik
Dalam perumusan dampak penting hipotetik perlu dilakukan dengan menggunakan
serangkaian proses sebagai berikut:
- Identifikasi dampak potential
- Evaluasi dampak potensial, klasifikasi dan prioritas dampah penting hipotetik
A. Identifikasi Dampak Potensial
Kegiatan pelingkupan pada tahap ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap
dampak lingkungan (primer atau sekunder) yang secara potensial akan timbul akibat adanya
kegiatan Terminal Terpadu Gedebage.
Identifikasi dampak potensial diperoleh melalui serangkaian aktifitas yaitu pemahaman
mengenai komponen-komponen kegiatan, pengamatan lapangan dan hasil konsultasi serta
diskusi dengan para pakar, dan masyarakat yang berkepentingan terutama mereka yang tinggal
di wilayah tapak proyek.
Metode identifikasi dampak potensial dilakukan dengan menggunakan Metode Alir
memalui hubungan sebab akibat antara bentuk kegiatan dengan komponen lingungan. Selain
itu, untuk generalisasi digunakan juga Metode Matrik melalui interaksi antara komponen
kegiatan dan komponen lingkungan yang terkena dampak pada setiap tahapan kegiatan, mulai
dari tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi Terminal Terpadu Gedebage.
a) Tahap Pra Konstruksi
Pada tahap pra konstruksi, kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak
potential terhadap komponen lingkungan adalah:
1. Survey lapangan
Dari kegiatan survey lapangan ini diperkirakan akan menimbulkan beberapa dampak
isu sosial berupa keresahan masyarakat (gangguan kamtibmas) dan keresahan/persepsi
masyarakat
2. Pembebasan lahan
Kegiatan pembebasan lahan ini diperkirakan menimbulkan beberapa dampak
diantaranya:
Kesesuaian ganti rugi lahan, kegiatan ini dapat menimbulkan dampak
keresahan/persepsi dari pemilik lahan.
![Page 2: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/2.jpg)
Perubahan kepemilikan lahan (alih fungsi lahan), kegiatan ini dapat menimbulkan
dampak pada kondisi ekonomi masyarakat sekitar yaitu berupa perubahan mata
pencaharian dan pekerjaan masyarakat setempat. Dari adanya peralihan mata
pencaharian penduduk sekitar akan mengakibatkan tingkat pendapatan penduduk
sekitar.
Secara keseluruhan dampak yang ditimbulakan dari kegiatan pra-konstruksi ini dapat
dilihat pada bagan alir berikut.
Gambar 2.1. Bagan alir identifikasi dampak pembangunan Terminal Terpadu
Gedebage tahap pra-konstruksi
b) Tahap Konstruksi
Pada tahap konstruksi, kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak
potential terhadap komponen-komponen lingkungan adalah:
1. Pengosongan lahan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Pembersihan/pengosongan lahan
Dampak yang mungkin terjadi dengan adanya kegiatan pembersihan lahan adalah
rusaknya ekosistem di sekitar lokasi proyek, yaitu persawahan. Hal ini mengakibatkan
flora dan fauna di lokasi tersebut mengalami penurunan baik jumlah maupun
keanekaragaman.
Perubahan mata pencaharian
Keresahan/persepsi pemilik lahan
Perubahan kepemilikan lahanKesesuaian ganti rugi
Keresahan/persepsi masyarakat
Isu sosial
Pembebasan lahanSigi lapangan
Tahap Pra Konstruksi
![Page 3: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/3.jpg)
Penggalian dan penimbunan tanah untuk keperluan penyiapan lokasi bangunan
Dampak yang mungkin terjadi dengan adanya kegiatan ini adalah peningkatan debu dan
partikulat sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas udara. Akibat turunnya kualitas
udara ini, adalah gangguan kesehatan pada flora dan fauna serta masyarakat sekitar pun
dapat terjadi.
Perataan lahan secara parsial
Seperti halnya di atas, dampak potensial yang terjadi akibat adanya kegiatan ini adalah
peningkatan debu dan partikulat sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas udara.
Akibat turunnya kualitas udara ini, gangguan kesehatan pada flora dan fauna serta
masyarakat sekitar pun dapat terjadi.
Penyiapan tapak untuk pembangunan
Pada kegiatan penyiapan tapak untuk pembangunan, dampak yang mungkin terjadi
adalah timbulnya keresahan masyarakat karena pada tahap ini masyarakat mulai sadar
bahwa adanya proyek pembangunan yang sudah pasti yang kemungkinan besar dapat
mempengaruhi kehidupan mereka.
2. Mobilisasi alat berat dan material
Dampak yang ditimbulkan dengan adanya kegiatan ini adalah peningkatan getaran dan
kebisingan akibat keluar masuknya alat berat dan kendaraan yang membawa material
bangunan. Akibat adanya getaran ini, kerusakan prasarana jalan dapat terjadi. Selain itu
peningkatan bising juga dapat ditimbulkan karena alasan tersebut. Dampak lain yang
ditimbulkan dengan adanya kegiatan ini adalah gangguan lalu lintas dan kerusakan pada
ekosistem sawah sekitar proyek.
3. Pembangunan terminal terpadu
Dampak yang terjadi akibat pembangunan terminal terpadu merupakan dampak yang
paling banyak dan besar pada tahap konstruksi proyek. Hal ini dikarenakan pada kegiatan
ini, terjadi peningkatan debu dan partikulat yang mengakibatkan penurunan kualitas udara
dan peningkatan kebisingan. Penurunan kualitas udara ini akan menyebabkan gangguan
pada flora dan fauna serta kesehatan masyarakat sekitar.
Meningkatnya jumlah limpasan air hujan juga ditimbulkan karena lahan yang tadinya
terbuka sekarang dibangun bangunan-bangunan yang tidak dapat menyerap air hujan. Selain
![Page 4: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/4.jpg)
itu, peningkatan getaran dan kebisingan juga jelas akan terjadi akibat adanya pembangunan
ini.
c) Tahap Operasi
Pada tahap operasi, kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak potential
terhadap komponen lingkungan adalah:
1. Mobilisasi bus dan angkutan umum
Dampak yang mungkin dapat terjadi dengan adanya kegiatan mobilisiasi bus dan
angkutan umum adalah penyebaran emisi gas dari knalpot kendaraan tersebut. Adanya
penyebaran emisi gas ini dapat berpengaruh pada kualitas udara di sekitar lokasi Terminal
Terpadu Gedebage dan berujung pada penurunan kualitas udara. Penurunan kualitas udara
juga akan berpengaruh pada kondisi flora dan fauna di sekitar lokasi. Untuk fauna seperti
burung akan kemungkinan menjauh dari lokasi sedangkan untuk flora diprediksi akan
menambah beban dalam pengaturan sirkulasi udara secara alami. Tidak hanya flora dan
fauna, manusia akan terganggu kondisi kesehatannya dengan adanya penurunan kualitas
udara dan bisa memicu timbulnya penyakit pada manusia seperti sesak napas atau yang lebih
parah. Hal ini tentunya menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan masyarakat di lokasi.
Selain penyebaran emisi, dampak lainnya pada kegitan ini adalah dari bunyi klakson
bus dan transportasi umum lainnya di lokasi. Bunyi klakson ini akan memicu peningkatan
kebisingan di lokasi Terminal Terpadu Gedebage. Kebisingan ini akan kengurangi
kenyamanan masyarakat di lokasi terutama para penumpang.
Aktifitas mobilisasi bus dan angkutan umum ini jika tidak dikelola dengan baik juga
akan berdampak pada terganggunya aktivitas lalu lintas di sekitar kawasan. Kesemerawutan
tempat parkir mobil juga mungkin terjadi bahkan lebih parahnya lagi bisa memungkinkan
terjadinya kerusakan prasarana jalan.
2. Naik turun penumpang
Kegiatan naik turun penumpang haruslah diperhatikan oleh pihak pengelola.
Kemungkinan dampak buruk yang terjadi adalah gangguan lalu lintas karena kurangnya
pemahaman para penumpang mengenai jalur mobilisasi penumpang yang baik di lokasi.
Selain itu kegiatan ini tentunya tidak lepas dengan keramaian sehingga memuka peluang
bagi para pedagang asongan khususnya untuk memanfaatnya. Walaupun hal ini menjadi
keuntungan bagi para pedagang tetapi kurang baik bagi kenyamanan para penumpang.
![Page 5: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/5.jpg)
3. Administrasi penumpang
Pada kegiatan administrasi penumpang yang mungkin menimbulkan dampak adalah
pada antrian pembelian karcis. Jika tidak dilakukan pengelolaan dengan baik akan
menimbulkan ketidaknyamanan penumpang. Selain itu ada kemungkinan sperti ruang
tunggu penumpang yang penuh akan menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan
penumpang juga.
4. Pengerahan Tenaga Kerja
Adanya kegiatan baru di lokasi terminal akan mengundang bagi masyarakat sekitar
ataupun masyarakat luar daerah untuk berkesempatan meraih keuntungan secara ekonomi.
Masyarakat dapat berkesempatan bekerja sebagi petugas terminal dan juga memicu kegiatan
perdagangan di sekitar lokasi karena tingkat keramaian pada terminal yang tinggi.
Namun adanya kegiatan perdagangan juga memungkinkan terjadinya gangguan lalu
lintas dan perusakan prasarana jalan jika tidak dikelola dan ditertibkan secara baik.
Ditambah lagi sistem berdagang yang lebih aktif seperti pedagang asongan akan memicu
ketidaknyamanan dari para penumpang.
5. Pengelolaan persampahan dan fasilitas air bersih
Pengelolaan persampah dan fasilitas air bersih haruslah dilakukan dengan baik. Jika
tidak tentunya akan berdampak bagi aktifitas di terminal terutama menyangkut kenyamanan
masyarakat di lokasi. Ketersedian air bersih untuk sanitasi yang sering terganggu, sampah
yang menumpuk merupakan contoh pengelolaan yang buruk yang mungkin terjadi.
Secara keseluruhan identifikasi dampak dari kegiatan operasi dapat dilihat di bagan alir
pada Gambar 2.2 di bawah.
d) Tahan Pasca Operasi
Pada tahap Pasca Operasi, kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak
potential terhadap komponen lingkungan adalah:
1. Pengerahan Tenaga Kerja
Dalam proses pembongkaran terminal akan dilakukan perekrutan tenaga kerja yang
melibatkan warga sekitar yang dapat memicu peningkatan taraf hidup dan produktifitas
masyarakat sekitar. Tersedianya lapangan kerja dapat juga meningkatan aktivitas
ekonomi di sekitar terminal seperti perdagangan yang dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.
![Page 6: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/6.jpg)
2. Pembongkaran dan perapihan lokasi kegiatan
Proses pembongkaran dan perapihan lokasi pasca operasi terminal akan menimbulkan
kebisingan dari proses penghancuran bangunan. Adapun proses pembongkaran dapat
meningkatkan jumlah debu atau partikulat yang terbang ke udara. Hal ini juga akan
menimbulkan keresahan masyarakat akibat ketidaknyamanan masyarakat dalam
beraktivitas di sekitar terminal.
3. Demobilisasi alat berat dan material
Pada proses demobilisasi alat berat dan material akan menimbulkan penurunan kualitas
udara dan peningkatan kebisingan yang membuat gangguan kenyamanan masyarakat.
Proses pengangkutan ini juga dapat menyebabkan kerusakan sarana dan prasarana
seperti jalan apabila tidak dilakukan penertiban dengan baik. Selain itu, transportasi
material dari pembongkaran terminal menyebabkan kemacetan lalu lintas.
4. Pelepasan Tenaga kerja
Ketika terminal telah selesai beroperasi, para pekerja dan warga sekitar yang memiliki
kesempatan bekerja dalam proses pembongkaran dan perapihan terminal akan
kehilangan pekerjaannya. Hal ini akan menimbulkan keresahan pada masyarakat,
karena penurunan kesempatan bekerja pada masyarakat akan berdampak pada
penurunan pendapatan ekonomi mereka. Selain itu warga yang melakukan usaha
disekitar terminal seperti berdagang akan kehilangan tempat usaha mereka dan mencari
daerah lain yang berpotensi dalam meningkatkan pendapatan mereka.
Secara keseluruhan identifikasi dampak dari kegiatan pasca operasi dapat dilihat di
bagan alir pada Gambar 2.4 di bawah.
![Page 7: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/7.jpg)
Gambar 2.2. Bagan alir identifikasi dampak pembangunan Terminal Terpadu Gedebage tahap operasi
![Page 8: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/8.jpg)
Gambar 2.3. Bagan alir identifikasi dampak pembangunan Terminal Terpadu Gedebage tahap operasi
Tahap Operasi
Pengelolaan Persampahan dan Fasilitas Air Bersih
Pengerahan Tenaga Kerja
Administrasi Penumpang
Naik Trun Penumpang
Mobilisasi dan Bus dan Angkutan
Umum
Tenaga Kerja Resmi
Pedagang kaki lima
dan asongan
Penumpukan sampah
Air Bersih TergangguEmisi Gas
Knalpot Kendaraan
Bunyi Klakson
Kendaraan
KebisinganAntrian
Penumpang Penuh
Gangguan Lalu Lintas
Penurunan Kualitas Udara
Rusaknya Fasilitas
Jalan
Peningkatan ekonomi
Gangguan Kesehatan Manusia
Gangguan Flora dan
FaunaKetidaknyamanan
Masyarakat
Pelepasan Tenaga KerjaDemobilisasi Alat berat dan Pembongkaran dan Perapihan Pengerahan Tenaga Kerja
Pasca Operasi
![Page 9: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/9.jpg)
Gambar 2.4. Bagan alir identifikasi dampak pembangunan Terminal Terpadu Gedebage tahap pasca operasi
Tabel 2.1. Identifikasi Dampak Potensial Pembangunan Terminal Terpadu Gedebage
Pelepasan Tenaga KerjaDemobilisasi Alat berat dan Pembongkaran dan Perapihan Pengerahan Tenaga Kerja
![Page 10: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/10.jpg)
No
Komponen LingkunganTahap Pra Konstruksi
Tahap Konstruksi
Tahap OperasiTahap Pasca Operasi
Sig
i lap
anga
n (
Isu
so
sial
)
Pem
beb
asan
lah
an
(kes
esu
aian
gan
ti r
ugi
)
Pen
goso
nga
n L
ahan
Mob
ilis
asi A
lat
Ber
at
dan
Mat
eria
l
Pem
ban
gun
an
Ter
min
al T
erp
adu
Mob
olis
asi b
us
dan
A
ngk
uta
n U
mu
m
Nai
k T
uru
n P
enu
mp
ang
Keg
iata
n A
dm
inis
tras
i P
enu
mp
ang
Pel
uan
g U
sah
a L
okal
Pen
gera
han
Ten
aga
Ker
ja
Pen
gelo
laan
per
sam
pah
an
dan
lim
bah
Pen
gera
han
Ten
aga
Ker
ja
Pem
bon
gkar
an d
an
Per
apih
an L
okas
i
Dem
obil
isas
i Ala
t B
erat
d
an M
ater
ial
Pel
epas
an T
enag
a K
erja
![Page 11: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/11.jpg)
I Fisik-Kimia
1 Penurunan kualitas udara
2 Peningkatan kebisingan
3 Peningkatan limpasan air hujan
4 Penurunan kualitas air
5 Kerusakan sawah/tanah
6 Gangguan lalu lintas
7 Kerusakan prasarana jalan 8 Peningkatan getaran
II Biologi
1 Flora
2 Fauna
3 Biota air
III Sosian Ekonomi Budaya
1 Keresahan masyarakat
2 Keresahan pemilik lahan
3 Penurunan pendapatan
4 Peningkatan aktifitas ekonomi local
IV Kesehatan
1 Gangguan kesehatan masyarakat
2 Gangguan kenyamanan masyarakat
![Page 12: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/12.jpg)
B. Evaluasi Dampak Potensial dan Klasifikasi Dampak Penting Hipotetik
Pada langkah ini, evaluasi dampak potensial dan pemusatan dampak penting
ditempuh sekaligus mengingat eratnya kaitan kedua proses pelingkupan tersebut. Evaluasi
dampak potensial bertujuan untuk menghilangkan atau meniadakan dampak yang dipandang
tidak terlalu relevan atau tidak penting sehingga diperoleh seperangkat dampak penting
hipotetik. Untuk klasifikasi dan prioritas yang dimaksud untuk mengorganisasi dampak
penting hipotetik yang terkait dengan rencana kegiatan ke dalam beberapa kelompok
(Peraturan Menteri Negara Lingkungan, 2006).
Evaluasi dampak potensial serta pemusatan dampak penting hipotetik disusun
berdasarkan hasil diskusi dengan para pakar dan institusi terkait serta saran dan masukan
melalui wawancaradengan masyarakat.
a) Tahap Pra Konstruksi
Evaluasi dampak potensial beberapa kegiatan pada tahap pra konstruksi adalah sebagai
berikut:
1. Survey lapangan
Dari kegiatan survey lapangan ini diperkirakan akan menimbulkan beberapa dampak
isu sosial berupa keresahan masyarakat (gangguan kamtibmas) dan
keresahan/persepsi masyarakat. Keresahan masyarakat ini desebabkan karena adanya
isu pembangunan proyek. Hal ini dapat ditanggulangi dengan mengadakan sosialisasi
tentang akan diadakannya proyek kepada masyarakat dan pengumuman di media
massa.
2. Pembebasan lahan
Kegiatan pembebasan lahan ini diperkirakan menimbulkan beberapa dampak
diantaranya:
Kesesuaian ganti rugi lahan, kegiatan ini dapat menimbulkan dampak
keresahan/persepsi dari pemilik lahan. Adanya keresahan pemilik lahan
disebabkan karena kekhawatiran warga mengenai ganti rugi lahan miliknya oleh
pihak pemilik proyek. Namun keresahan ini dapat ditanggulangi dengan adanya
penggantian kesesuaian ganti rugi sehingga lahan dapat berpindah kepemilikan
kepada pihak pemilik proyek.
Perubahan kepemilikan lahan (alih fungsi lahan), kegiatan ini dapat menimbulkan
dampak pada kondisi ekonomi masyarakat sekitar yaitu berupa perubahan mata
pencaharian dan pekerjaan masyarakat setempat. Sebelum diadakan pembebasan
![Page 13: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/13.jpg)
lahan, mata pencaharian warga sekitar adalah dengan bertani di sawah. Setelah
sawah tersebut dibebaskan maka warga memperoleh ganti rugi lahan yang dapat
digunakan sebagai modal untuk membuka atau mencari mata pencaharian baru.
Dari adanya peralihan mata pencaharian penduduk sekitar akan mengakibatkan
tingkat pendapatan penduduk sekitar. .
Sehingga dapat disimpulkan tidak ada dampak penting hipotetik dari kegiatan pra
konstruksi pembangunan Terminal Gedebage Kota Bandung.
3. Tahap Konstruksi
Evaluasi dampak potensial beberapa kegiatan pada tahap konstruksi adalah sebagai
berikut:
1. Pengosongan Lahan
Dari kegiatan pengosongan lahan ini dapat menimbulkan dampak kerusakan
ekosistem karena disebabkan oleh penggalian dan perataan tanah. Hal ini
mengakibatkan rusaknya sawah di sekitar lokasi proyek sehingga dapat menurunkan
jenis (keanekaragaman) dan jumlah flora dan fauna di lingkungan tersebut. Selain itu,
kegiatan ini juga dapat menimbulkan dampak menurunnya kualitas udara. Penurunan
kualitas udara ini disebabkan karena peningkatan debu dan partikulat akibat kegiatan
pengosongan lahan. Hal ini selain dapat menggangu flora dan fauna juga kesehatan
masyarakat sekitar. Dampak lain yang dapat ditimbulkan dari kegiatan ini adalah
keresahan masyarakat. Keresahan masyaraat ini dapat timbul saat dimulai
pembangunannya tapak. Hal ini menandakan proyek akan segera dimulai.
2. Mobilisasi Alat Berat dan Material
Mobilisasi alat berat dan material yang akan digunakan pada tahap konstruksi ini
dapat menimbulkan gangguaan lalu lintas. Akibat adanya keluar masuk kendaraan
lalu lintas di sekitar proyek dapat terganggu apabila tidak ada SOP yang mengatur
mengenai akses ini. Kegiatan ini juga menimbulkan dampak terhadap peningkatan
getaran dan kebisingan di wilayah sekitar proyek. Getaran yang ditimbulkan akibat
keluar masuknya proyek dapat mengakibatkan rusaknya eksosistem sekitar.
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktivitas ini dapat menggangu kehidupan
masyarakat sekitar.
![Page 14: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/14.jpg)
3. Pembangunan Terminal
Adanya pembangunan Terminal Terpadu Gedebage dapat mempengaruhi kualitas
lingkungan sekitar, diantaranya:
- Meningkatnya limpasan air hujan. Meningkatnya limpasan air hujan dikarenakan
ruang yang tadinya terbuka sekarang dibangun terminal sehingga limpasan air
hujan meningkat.
- Penurunan kualitas udara. Penurunan kualitas udara ini disebabkan karena
peningkatan debu dan partikulat akibat kegiatan pengosongan lahan. Hal ini selain
dapat menggangu flora dan fauna juga kesehatan masyarakat sekitar.
- Peningkatan getaran. Getaran yang ditimbulkan dari kegiatan ini dikarenakan
aktivitas dari pembangunan proyek pembangunan. Hal ini dapat mengganggu
aktivitas warga sekitar proyek bahkan kalau getarannya melebihi baku mutu
properti di sekitar proyek dapat rusak, misalnya rumah warga.
- Peningkatan kebisingan. Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktivitas
pembangunan ini dapat menggangu kehidupan masyarakat sekitar.
Sehingga dampak penting hipotetik yang dihasilkan dari evaluasi beberapa dampak potensial
pada proses konstruksi di Terminal Terpadu Gedebage adalah sebagai berikut:
Kerusakan ekosistem dan penurunan kualitas udara di daerah proyek dan sekitar proyek
pada saat pengosongan lahan.
Penurunan kualitas udara apda saat proses pembangunan Terminal Terpadu Gedebage
4. Tahap Operasi
Evaluasi dampak potensial beberapa kegiatan pada tahap pra konstruksi adalah sebagai
berikut:
1. Mobilisasi Bus dan Angkutan Umum
Kegiatan ini dapat menimbulkan dampak penurunan kualitas udara. Penyebaran emisi
gas dari knalpot kenadaraan dapat berpengaruh pada kualitas udara di sekitar lokasi
Terminal Terpadu Gedebage dan berujung pada penurunan kualitas udara. Penurunan
kualitas udara juga akan berpengaruh pada kondisi flora dan fauna di sekitar lokasi.
Selain itu juga akan berpengaruh pada kesehatan manusia. Dampak lain yang dapat
ditimbulkan adalah kebisingan seperti bunyi klakson yang dapat memicu peningkatan
kebisingan di lokasi Terminal Terpadu Gedebage. Gangguan lalu lintas juga dapat
![Page 15: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/15.jpg)
ditimbulkan deri kegiatan ini. Aktifitas mobilisasi bus dan angkutan umum ini jika
tidak dikelola dengan baik juga akan berdampak pada terganggunya aktivitas lalu
lintas
2. Naik Turun Penumpang
Kegiatan ini dapat menimbulkan dampak berupa gangguan lalu lintas. Gangguan lalu
lintas ini terjadi karena kurangnya pemahaman para penumpang mengenai jalur
mobilisasi penumpang yang baik di lokasi.
3. Administrasi Penumpang
Adanya kegiatan administrasi penumpang dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi
penumpang itu sendiri, seperti Antrian pembelian karcis yang tidak terkelola dengan
baik.
4. Pengerahan Tenaga Kerja
Pengerahan tenaga kerja dapat menimbulkan dampak terhadap rusaknya fasilitas
jalan. Pengaturan pedagang yang beroperasi di kawasan terpadu yang kurang baik
mengenai perannya untuk menjaga lingkungan akan memicu rusaknya fasilitas tempat
mereka berjualan. Pengaturan posisi pedagang yang beroperasi di kawasan terpadu
akan memicu gangguan lalu lintas. Akan tetapi, dampak positif dari kegiatan ini
adalah meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar sehingga dapat meningkatkan
peluang usaha bagi penduduk lokal maupun dari luar. Namun harus dikelola dengan
baik jangan sampai terjadi keresahan masyarakat lokal akan tidak dapat peluang
pekerjaan.
5. Pengelolaan Fasilitas Persampahan dan Fasilitas Air Bersih
Pengelolaan sampah yang tidak teratur sehingga memungkin terjadinya penumpukan
sampah yang pada akhirnya akan menyebabkan keresahan pada masyarakat
masyarakat sekitar terutama penumpang. Dan pengelolaan fasilitas air yang tidak baik
bisa memungkinkan terjadinya kebutuhan air yang tidak tercukupi sehingga
menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat terutama penumpang.
Sehingga dampak penting hipotetik yang dihasilkan dari evaluasi beberapa dampak
potensial pada proses operasi di Terminal Terpadu Gedebage adalah sebagai berikut.
![Page 16: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/16.jpg)
Penurunan kualitas udara akibat emisi kendaraan di Terminal Terpadu Gedebage.
Terjadinya Gangguan lalu lintas jika pengelolaan mobilisasi kendaraan, mobilisasi
penumpang dan pedagang kaki lima dan asongan di lokasi Terminal Terpadu Gedebage
tidak baik.
Ketidakpuasan penduduk lokal jika peluang kerja dan peluang usaha tidak didapatkan.
Ketidaknyamanan penumpang terjadi jika meningkatnya tingkat kebisingan, buruknya
pengelolaan administrasi, pengelolaan persampahan dan fasilitas umum di Terminal
Terpadu Gedebage.
5. Tahap Pasca Operasi
Evaluasi dampak potensial beberapa kegiatan pada tahap pasca operasi adalah sebagai
berikut:
1. Pengarahan Teanaga Kerja
Dengan tersedianya lahan pekerjaan yang baru diprediksi akan menambah
pendapatan ekonomi masyarakat sekitar. Dengan begitu akan terjadi perubahan nilai
sehingga masyarakat akan cenderung menuju masyarakat menengah keatas atau
masyarakat yang lebih mapan.
2. Pembongkaran dan Perapihan Lokasi Kegiatan
Kegiatan ini dapat menimbulkan dampak terhadap kebisingan dan peningkatan
jumlah debu serta partikulat. Kebisingan merupakan bunyi yang tidak diinginkan dari
usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Partikulat dan debu dalam
jumlah yang banyak akan membahayakan kesehatan manusia. Partikulat yang terhirup
dalam jumlah dan konsentrasi yang banyak akan memberikan dampak yaitu dapat
mengakibatkan gangguan bronkhitis, gangguan emphysema dan penyakit
kardiovaskuler.
3. Demobilisasi Alat Berat dan Material
Adanya demobilisasi alat berat dan material dapat menimbulkan dampak terhadap
kualitas lingkungan sekitar, diantaranya:
- Penurunan kualitas udara. Kegiatan mobilisasi peralatan dan material dapat
menyebababkan adanya lalu lalang kendaraan-kendaraan berat di lokasi proyek
![Page 17: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/17.jpg)
untuk pengangkutan material yang mengeluarkan emisi kendaraan dalam jumlah
banyak sehingga dapat menurunkan kualitas udara ambient dilokasi.
- Kemacetan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas mengakibatkan emisi yang
dikeluarkan kendaraan di sekitar lokasi semakin besar dalam waktu
tertentu.Kendaraan besar banyak menghasilkan asap dari buangan knalpotnya,
buangan yang dihasilkan banyak mengandung gas CO, CO2, NO2, SO2,, dan gas-
gas lainnya. Banyaknya kendaraan yang berlalu lalang akan memberikan dampak
yang buruk baik kondisi udara di daerah tersebut. Kandungan gas SO2 ,NO2,
CO2, dan CO dapat berakibat buruk bagi kesehatan terutama pernapasan, paparan
serta konsentrasi dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada paru-
paru, lemas, dan kematian.
- Kerusakan sarana dan prasarana. Pengangkutan alat dan material hasil
pembongkaran akan memberikan beban yang lebih besar terhadap kendaraan
pengangkut yang apabila melebihi kapasitasnya dapat merusak jalan disekitar
lokasi.
- Meningkatnya kebisingan. Kebisingan merupakan bunyi yang tidak diinginkan
dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Dengan
naikknya tingkat kebisingan kemungkinan akan menaikkan tingkat stress
masyarakat, sehingga akan berakibat menurunnya produktivitas masyarakat dalam
bekerja dan bersosialisasi.
4. Pelepasan Tenaga Kerja
Pelepasan Tenaga kerja menyebabkan warga kehilangan pekerjaannya,sehingga akan
menurunkan pendapatan ekonomi warga dan menimbulkan warga mencari pekerjaan
lain untuk menambah penghasilan
Sehingga dampak penting hipotetik yang dihasilkan dari evaluasi beberapa dampak
potensial pada pasca operasi di Terminal Terpadu Gedebage adalah sebagai berikut:
Keresahan masyarakat akibat masa operasi terminal sudah selesai sehingga
masyarakat kehilangan kesempatan kerja dan melakukan usaha di sekitar terminal
sehingga pendapatan menurun
![Page 18: 2.4.-Dampak-Penting-Hipotetik](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022071708/55cf9144550346f57b8c1808/html5/thumbnails/18.jpg)
Kebisingan yang bersumber dari demobilisasi alat berat dan material serta
penghancuran bangunan di terminal
Penurunan Kualitas udara yang bersumber dari emisi yang dikeluarkan pengangkut
alat berat dan material serta debu dan partikulat yang dihasilkan dari proses
pembongkaran bangunan di terminal
Kemacetan Lalu lintas yang diakibatkan oleh demobilisasi alat berat dan material dari
proses pembongkaran