23040810-BATUAN-SEDIMEN

59
TUGAS MATA KULIAH PETROLOGI PETROLOGI BATUAN SEDIMEN Disusun Oleh: Nama : puji santoso NIM : 410010045 Fakultas/Jurusan : FTG/T.Geologi Dosen : DR.Hiltrudis Gendoet Hartono,ST.MT

Transcript of 23040810-BATUAN-SEDIMEN

TUGAS MATA KULIAH PETROLOGI

PETROLOGI BATUAN SEDIMEN

Disusun Oleh:

Nama

: puji santoso

NIM

: 410010045

Fakultas/Jurusan: FTG/T.Geologi

Dosen : DR.Hiltrudis Gendoet Hartono,ST.MTSEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL KATA PENGANTARAssalamuaalaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT,karena telah melimpahkan rahmat dan nikmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dengan judul SISTEM KRISTAL ini.

Penyusunan tugas ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada :

Bapak DR.Hiltrudis Gendoet Hartono,ST.MT selaku dosen pembimbing yang senantiasa dengan sabar mengarahkan dan membimbing saya pada saat pembelajaran.

Orang tua yang selalu memberi dukungan baik dari segi materil atau moril.

Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembimbing agar dapat mengurangi kesalahan pada Tugas ini,yang akan bermanfaat bukan bagi saya saja melainkan bagi pembaca maupun yang kelak akan menggunakan laporan ini.

BATUAN SEDIMENI PENGERTIAN BATUAN SEDIMEN

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan.( Pettjohn, 1975 )

Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan antara beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen. Disbanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh batuan batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira - kira 80%.Berdasarka ada tidaknya proses transportasi dari batuan sedimen dapat dibedakan menjadi 2 macam :1. Batuan Sedimen Klastik Yaitu batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain. Kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya mengalami diagenesa.

2. Batuan Sedimen Non KlastikYaitu batuan sedimen yang tidak mengalami proses transportasi. Pembentukannya adalah kimiawi dan organis.

SIFAT BATUAN SEDIMEN

1. StratifikasiStratifikasi sediment adalah hasil dari sebuah penyusunan lapisan partikel yang berupa endapan atau batuan endapan. Tiap lapisan merupakan lapisan yang berbeda dari batuan karena akumulasi pada permukaan bumi. Pada umumnya diameter partikel pada tiap lapisan mempunyai ukuran yang berbeda dengan yang lainnya.2. Sortasi Akibat yang mencolok dari pengangkutan partikel-partikel oleh aliran air atau angina adalah penyortiran bahan-bahan yang didepositkan. Penyortiran terjadi akibat specific gravity (perbandingan antara berat dari sebuah volume material terhadap berat volume satu kubik air).Sortasi adalah salah satu penyebab penting dari stratifikasi. Urutan-urutan lapisan tidak dipisahkan oleh ukuran butiran maupun komposisi lainnya, tetapi melainkan dipisahkan oleh permukaan yang mewakili antar lapisan 3. Lapisan Sejajar (pararel strata)Lapisan-lapisan dari endapan dapat dibagi dalam dua kelas yang didasarkan atas sifat geometris lapisan sejajar adalah lapisan yang sejajar antara satu dengan yang lainnya. Lapisan ini disebabkan oleh deposit air. Misalnya, deposit didasar danau pararel lurus dan berombaklapisan yang tidak sejajar (cross strata)4. Bentuk SilangBentukan silang ini berbeda dengan lapisan sejajar, karena bentuk silang adalah bentuk yang membengkok (cenderung miring) dengan kecenderungan menuju lapisan lebih tebal. Bentuk silang umumnya terlihat pada delta-delta sungai, bukit-bukit pasir, pantai-pantai dan endapan sungai. Bentuk tersebut dapat terjadi jika terdapat lubang-lubang pada lapisannya, sehingga pada lubang tersebut akan diisi deposit baru yang akan membentuk lapisan sungai. Disamping itu, lapisan silang dapat terjadi pada daerah-daerah yang berlereng curam, dimana pergerakan air cepat dan membentuk aliran yang membengkok atau miring.

Volume batuan sedimen dan termasuk batuan metasedimen hanya mengandung 5% yang diketahui di litofera dengan ketebalan 10 mil di luar tepian benua, dimana batuan beku metabeku mengandung 95%. Sementara itu, kenampakan di permukaan bumi, batuan batuan sedimen menempati luas bumi sebesar 75%, sedangkan singkapa dari batuan beku sebesar 25% saja. Batuan sedimen dimulai dari lapisan yang tipis sekali sampai yang tebal sekali. Ketebalan batuan sedimen antara 0 sampai 13 kilometer, hanya 2,2 kilometer ketebalan yang tersingkap dibagian benua. Bentuk yang besar lainnya tidak terlihat, setiap singkapan memiliki ketebalan yang berbeda dan singkapan umum yang terlihat ketebalannya hanya 1,8 kilometer. Di dasar lautan dipenuhim oleh sedimen dari pantai ke pantai. Ketebalan dari lapisan itu selalu tidak pasti karena setiap saat selalu bertambah ketebalannya. Ketebalan yang dimiliki bervariasi dari yang lebih tipis darim0,2 kilometer sampai lebih dari 3 kilometer, sedangkan ketebalan rata rata sekitar 1 kilometer. Total volume dan massa dari batuan batuan sedimen di bumi memiliki perkiraan yang berbeda beda, termasuk juga jalan untuk mengetahui jumlah yang tepat. Beberapa ahli dalam bidangnya telah mencoba untuk mengetahui ketebalan rata rata dari lapisan batuan sedimen di seluruh muka bumi. Clarke (1924) pertama sekali memperkirakan ketebalan sedimen di paparan benua adalah 0,5 kilometer. Di dalam cekungan yang dalam, ketebalan ini lebih tinggi, lapisan tersebut selalu bertambah ketebalannya dari hasil alterasi dari batuan beku, oksidasi, karonasi dan hidrasi. Ketebalan tersebut akan bertambah dari hasil rombakan di benua sehinngga ketebalan akan mencapai 2.200 meter. Volume batuan sedimen hasil perhitungan dari Clarke adalah 3,7 x 108 kilometer kubik.( Danang Endarto, 2005 )

II KELASIFIKASI UMUM1. Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuansedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :

a). Sedimen Aquatis, sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.b). Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenagaangin. contohnya : tanah loss, sand dunes.c) Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. contohnyamorena, drimlin.

2. Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagimenjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :

a). Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping,dolomit, napal, dan sebagainya.b). Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnyaendapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun(aeolis), dan sebagainya.c). Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut,misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).

3. Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada carapengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :

a). Sedimen KlastisKata clastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan.Jadi, sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal daripecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati.b). Sedimen KimiaBatuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutankemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasaldari sumber air panas dan secara tiba-tiba mengalami pendinginan akanmenghasilkan endapan oval (kalsit).Contoh : Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi.c). Sedimen OrganikBatuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentukatau diendapkan oleh organisme.III PENGGOLONGAN DAN PENAMAAN BATUAN SEDIMEN

Berbagai penggolongan dan penamaan batuan sedimen telah dikemukakan oleh para ahli, baik berdasarkan genetis maupun deskriptif. Secara genetik disimpulkan dua golongan ( Pettjohn, 1975 dan W.T. Huang, 1962 )

3.1 Batuan Sedimen Klastik

Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam.Fragmentasi batuan asal tersebut dimulaiu darin pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalmi diagenesa yakni, proses proses proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras.Proses diagenesa antara lain :1 Kompaksi SedimenYaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat.

2 SementasiYaitu turunnya material material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir butir sedimen dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan pada ruang butir makin besar.

3 RekristalisasiYaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama diagenesa atu sebelumnya. Rekristalisasi sangat umum terjadi pada pembentukan batuan karbonat.

4 AutiqenesisYaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dlam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat, silica, klorita, gypsum dll.

5 Metasomatisme Yaitu pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume asal. Jenis batuan endapan klastis sangat berbeda dengan batuan beku baik dalam bentuk maupun susunan butirannya. Pada pertikel partikel batuan endapan terdapat adanya tanda-tanda goresan akibat berlangsungnya pengankutan. Batuan endapan klastis juga mengalami penyemenan sehingga terjadi pengikatan partikel partikel satu dengan yang lainnya. Ciri penting dari batuan endapan adalah kadang-kadang terbentuk dari bahan fosil.

Batuan sediment klastis/ mekanis/fisik yaitu yang terangkut dalam bentuk padat/ tidak larut kemudian diendapkan di tempat lain mengalami sementasi menjadi batuan sediment. Berdasarkan besarnya butir-butir, batuan dapat digolongkan lagi seperti terlihat pada table

Nama Partikel Diameter Sebutan Endapan lepas Sebutan batuan gabungan1. Batu besar >256 kerikil Konglomerat2. Kerikil kasar 64-256 kerikil Sediment3. Kerikil Halus 2-64 kerikil Breksi4. Pasir 1/16-2 pasir Batu pasir5. Debu 1/256-1/16 debu Batu Pasir6. Liat