21_205Berita Terkini-Tata Laksana Resusitasi Trauma Terbaru-Update in Traumatic Anaesthesiology
-
Upload
poker011007 -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of 21_205Berita Terkini-Tata Laksana Resusitasi Trauma Terbaru-Update in Traumatic Anaesthesiology
7222019 21_205Berita Terkini-Tata Laksana Resusitasi Trauma Terbaru-Update in Traumatic Anaesthesiology
httpslidepdfcomreaderfull21205berita-terkini-tata-laksana-resusitasi-trauma-terbaru-update-in-traumatic 12
460
BERITA TERKINI
CDK-205 vol 40 no 6 th 2013
Di AS trauma merupakan penyebab
kematian utama ketiga (setelah
penyakit jantung dan kanker) untuk
seluruh golongan usia merupakan penyebab
utama kematian pada anak
Perkembangan tata laksana trauma
menitikberatkan pada kebutuhan yang
penting dan segera dengan prosedur yang
standard dan sistematik Kemudian teori
ldquoGolden Hour rdquo pun dikembangkan pasien
cedera berat harus mendapatkan penanganandalam waktu 1 jam
Konsep rdquoGolden Hour rdquo ini menimbulkan banyak
kontroversi karena kurang memiliki data ilmiah
pendukung Konsep ini dikembangkan pada
masa Perang Dunia pertama saat para prajurit
terluka yang mendapatkan pengobatan dalam
waktu 1 jam memiliki mortalitas sebesar 10
sedangkan yang mendapatkan pengobatan
lebih dari 8 jam memiliki mortalitas sebesar
75 Tujuan konsep ldquoGolden Hour rdquo ini adalah
bahwa pasien traumacedera berat memiliki
keuntungan jika ditangani dengan segera
atau dibawa ke sentral trauma dengan cepat
Tata laksana resusitasi dini dapat mengurangi
respons in1047298amasi sistemik pada pasien
trauma Rangkaian prosedur resusitasi (the
resuscitation continuum) dilakukan dengan
segera saat terjadi cederatrauma yang
dilanjutkan hingga ke ruang operasi dan juga
selanjutnya di ruang ICU (intensive care unit )
Pemahaman pentingnya pemberian terapiresusitasi yang baik dan juga pemilihan terapi
merupakan salah satu faktor penting yang
dapat memengaruhi keberhasilan tata laksana
resusitasi trauma
Target Pemberian Cairan Resusistasi
Teknik ldquohypotensive resuscitationrdquo sedang
dijadikan topik hangat sebagai alternatif teknik
ldquohigh-volume 1047298uid resuscitationrdquo Perbedaannya
teknik baru ini menggunakan volume cairan
dan produk darah yang lebih sedikit pada
fase awal syok hemoragik (trauma) Studi
pada hewan menunjukkan penggunaan
teknik baru ini mengurangi kehilangan darah
dan kebutuhan transfusi pada blunt trauma
dan juga penetrating Akan tetapi studi pada
manusia menunjukkan penurunan kehilangan
darah dan kebutuhan transfusi hanya terjadi
pada trauma penetrating Studi teknik baru
rdquohypotensive resuscitationrdquo pada kasus trauma
blunt dan TBI (traumatic brain injury ) masih
sangat terbatas
Beberapa hal yang dikhawatirkan dalampenggunaan teknik resusitasi baru ini adalah
kemungkinan terjadinya henti jantung karena
pemberian cairan yang kurang mencukupi
Cairan yang adekuat diperlukan untuk
menjaga tekanan darah sistolik 80-90 mmHg
sampai prosedur pembedahan definitif untuk
mengontrol perdarahan dapat dicapai Pada
kasus syok hemoragik dan trauma kepala
pemberian terapi cairan ditujukan untuk
mempertahankan tekanan darah sistolik
paling tidak 100 mmHg
Terapi Obat-Obatan LainTranexamic acid
Merupakan obat golongan derivat lysine
yang bekerja sebagai antifibrinolitik Obat ini
menghambat kerja plasmin pada reseptor
1047297brin clot Sebuah studi terhadap 20211 pasien
trauma (CRASH-2) menunjukkan pemberian
tranexamic acid (1 g sebagai loading dose dan
1 g selama 8 jam) menurunkan mortalitas
secara bermakna jika dibandingkan dengan
plasebo Beberapa studi lainnya menunjukkan
pemberian tranexamic acid dapat
meningkatkan harapan hidup mengurangi
kebutuhan transfusi dan menurunkanbiaya terapi resusitasi pada pasien trauma
Penggunaan tranexamic acid dalam 3 jam
pertama pascacedera dapat memberikan
manfaat pada pasien trauma berat
Recombinant Factor VIIA
Secara teori pemberian Recombinant activated
factor VIIA (rFVIIa) disebutkan bekerja secara
lokal pada bagian jaringan yang mengalami
trauma dengan menempel pada jaringan
untuk meningkatkan pembentukan trombin
Tata Laksana Resusitasi Trauma Terbaru
(Update in Traumat ic Anaest hesiology )
7222019 21_205Berita Terkini-Tata Laksana Resusitasi Trauma Terbaru-Update in Traumatic Anaesthesiology
httpslidepdfcomreaderfull21205berita-terkini-tata-laksana-resusitasi-trauma-terbaru-update-in-traumatic 22
461
BERITA TERKINI
CDK-205 vol 40 no 6 th 2013
REFERENSI
1 Tobin JM Varon AJ Review article update in trauma anesthesiology perioperative resuscitation management Anesth Analg 2012115(6)1326-33
2 Lerner EB Moscati RM The golden hour scientific fact or medical ldquourban legendrdquo Acad Emerg Med 20018(7)758-60
3 Bickell WH Wall MJ Jr Pepe PE Martin RR Ginger VF Allen MK et al Immediate versus delayed 1047298uid resuscitation for hypotensive patients with penetrating torso injuries N Engl J Med
1994331(17)1105-9
Akan tetapi pada sebuah studi multisenter
kematian akibat perdarahan pada pasien
rFVIIa nonresponder mencapai 30 Pasien
rFVIIa nonresponder umumnya memiliki
beberapa kriteria seperti pH lt71 platelet
lt100000 tekanan darah sistolik le90 mmHg
kadar laktat tinggi dan kekurangan kadar basa
derajat berat
Pada saat ini hanya terdapat 2 studi
penggunaan rFVIIa pada pasien trauma
dengan hipovolemia berat (exsanguinating)
dan merupakan studi yang disponsori
oleh produsen rFVIIa Dua studi tersebut
menunjukkan pemberian rFVIIa dapat
menurunkan kebutuhan produk darah akan
tetapi tidak memiliki efek terhadap mortalitas
sehingga penggunaan rFVIIa memerlukan
studi secara lebih lanjut
Vasopressin
Vasopressin merupakan vasokonstriktor poten
tanpa mengganggu vaskularisasi serebral paru
dan jantung Vasopressin secara bermakna lebih
poten jika dibandingkan dengannorepinephrine
dan angiotensin II dan mempertahankan efikasi
dalam mengatasi hipoksia dan asidosis berat
dimana catecholamine tidak begitu efektif
Beberapa studi pada hewan menunjukkan
perbaikan tekanan darah arterial dan harapan
hidup pada kasus syok hipovolemik yang diberi
vasopressin
Meskipun beberapa studi pada hewan
menunjukkan hasil sangat baik belum
terdapat studi klinis dalam skala besar
Penggunaan vasopressin pada manusia pada
saat ini hanya terdapat dalam bentuk case
report Beberapa case report penggunaan
vasopressin dalam berbagai kasus seperti
trauma akibat jatuh dan perdarahan
intraoperatif dan pascaoperatif menunjukkan
peningkatan harapan hidup
CairanSodium BicarbonatePenggunaan cairan sodium bicarbonate untuk
terapi asidosis laktat derajat berat akibat syok
masih kontroversial Meskipun pada studi
hewan penggunaan sodium bicarbonate dapat
meningkatkan kontraktilitas jantung pada
manusia dapat memperburuk hiperkarbia
(kadar CO2 sangat tinggi di dalam darah)
intraseluler dan asidosis serta dampak yang
negatif pada pasien
Penggunaan sodium bicarbonate hanyadipertimbangkan apabila pH lt70-72
Selain itu perbaikan asidosis dengan terapi
bicarbonate tidak memberikan perbaikan efek
negatif acidemia pada koagulasi
Terapi Pascaresusitasi
Pascaresusitasi masih mungkin terjadi
hipovolemia yang dapat mengakibatkan
sindrom prerenal karena nekrosis tubular
akut Pada kondisi ini output urin masih
sedikit meskipun hemodinamik ginjal telah
diperbaiki seluruhnya Terapi yang digunakan
adalah dengan pemberian cairan dengantujuan mencapai output urin 1-2 mLkgBB
jam Pemberian terapi cairan yang adekuat
dapat menghindari kejadian AKI (acute kidney
injury ) Meskipun pemberian dopamine 2 μg
kgBBmnt (dosis renal) dapat meningkatkan
peredaran darah renal dan mesenterik akan
tetapi tidak memberikan efek pencegahan
AKI serta tidak menurunkan mortalitas dan
kebutuhan untuk RRT (renal replacement
therapy ) seperti hemodialisis Pemberian
dopamine dosis kecil tidak memiliki efekterhadap kejadian AKI pascatrauma
Simpulannya transportasi segera ke
sentral trauma dan tata laksana resusitasi
merupakan langkah awal dalam prosedur
awal penanganan trauma Resusitasi dengan
cairan dan produk darah yang secara paralel
dilakukan dengan prosedur pembedahan
untuk mengontrol perdarahan merupakan
penentu yang penting dalam sebuah
tata laksana trauma Beberapa jenis obat
tambahan dapat membantu proses resusitasi
seperti tranexamic acid rFVIIa dan vasopressinmeskipun beberapa golongan obat ini masih
memerlukan studi lebih lanjut dalam skala
besar Tata laksana pascaresusitasi umumnya
dikhususkan pada gejala prerenal dan ARDS
(acute respiratory distress syndrome) (MAJ)
7222019 21_205Berita Terkini-Tata Laksana Resusitasi Trauma Terbaru-Update in Traumatic Anaesthesiology
httpslidepdfcomreaderfull21205berita-terkini-tata-laksana-resusitasi-trauma-terbaru-update-in-traumatic 22
461
BERITA TERKINI
CDK-205 vol 40 no 6 th 2013
REFERENSI
1 Tobin JM Varon AJ Review article update in trauma anesthesiology perioperative resuscitation management Anesth Analg 2012115(6)1326-33
2 Lerner EB Moscati RM The golden hour scientific fact or medical ldquourban legendrdquo Acad Emerg Med 20018(7)758-60
3 Bickell WH Wall MJ Jr Pepe PE Martin RR Ginger VF Allen MK et al Immediate versus delayed 1047298uid resuscitation for hypotensive patients with penetrating torso injuries N Engl J Med
1994331(17)1105-9
Akan tetapi pada sebuah studi multisenter
kematian akibat perdarahan pada pasien
rFVIIa nonresponder mencapai 30 Pasien
rFVIIa nonresponder umumnya memiliki
beberapa kriteria seperti pH lt71 platelet
lt100000 tekanan darah sistolik le90 mmHg
kadar laktat tinggi dan kekurangan kadar basa
derajat berat
Pada saat ini hanya terdapat 2 studi
penggunaan rFVIIa pada pasien trauma
dengan hipovolemia berat (exsanguinating)
dan merupakan studi yang disponsori
oleh produsen rFVIIa Dua studi tersebut
menunjukkan pemberian rFVIIa dapat
menurunkan kebutuhan produk darah akan
tetapi tidak memiliki efek terhadap mortalitas
sehingga penggunaan rFVIIa memerlukan
studi secara lebih lanjut
Vasopressin
Vasopressin merupakan vasokonstriktor poten
tanpa mengganggu vaskularisasi serebral paru
dan jantung Vasopressin secara bermakna lebih
poten jika dibandingkan dengannorepinephrine
dan angiotensin II dan mempertahankan efikasi
dalam mengatasi hipoksia dan asidosis berat
dimana catecholamine tidak begitu efektif
Beberapa studi pada hewan menunjukkan
perbaikan tekanan darah arterial dan harapan
hidup pada kasus syok hipovolemik yang diberi
vasopressin
Meskipun beberapa studi pada hewan
menunjukkan hasil sangat baik belum
terdapat studi klinis dalam skala besar
Penggunaan vasopressin pada manusia pada
saat ini hanya terdapat dalam bentuk case
report Beberapa case report penggunaan
vasopressin dalam berbagai kasus seperti
trauma akibat jatuh dan perdarahan
intraoperatif dan pascaoperatif menunjukkan
peningkatan harapan hidup
CairanSodium BicarbonatePenggunaan cairan sodium bicarbonate untuk
terapi asidosis laktat derajat berat akibat syok
masih kontroversial Meskipun pada studi
hewan penggunaan sodium bicarbonate dapat
meningkatkan kontraktilitas jantung pada
manusia dapat memperburuk hiperkarbia
(kadar CO2 sangat tinggi di dalam darah)
intraseluler dan asidosis serta dampak yang
negatif pada pasien
Penggunaan sodium bicarbonate hanyadipertimbangkan apabila pH lt70-72
Selain itu perbaikan asidosis dengan terapi
bicarbonate tidak memberikan perbaikan efek
negatif acidemia pada koagulasi
Terapi Pascaresusitasi
Pascaresusitasi masih mungkin terjadi
hipovolemia yang dapat mengakibatkan
sindrom prerenal karena nekrosis tubular
akut Pada kondisi ini output urin masih
sedikit meskipun hemodinamik ginjal telah
diperbaiki seluruhnya Terapi yang digunakan
adalah dengan pemberian cairan dengantujuan mencapai output urin 1-2 mLkgBB
jam Pemberian terapi cairan yang adekuat
dapat menghindari kejadian AKI (acute kidney
injury ) Meskipun pemberian dopamine 2 μg
kgBBmnt (dosis renal) dapat meningkatkan
peredaran darah renal dan mesenterik akan
tetapi tidak memberikan efek pencegahan
AKI serta tidak menurunkan mortalitas dan
kebutuhan untuk RRT (renal replacement
therapy ) seperti hemodialisis Pemberian
dopamine dosis kecil tidak memiliki efekterhadap kejadian AKI pascatrauma
Simpulannya transportasi segera ke
sentral trauma dan tata laksana resusitasi
merupakan langkah awal dalam prosedur
awal penanganan trauma Resusitasi dengan
cairan dan produk darah yang secara paralel
dilakukan dengan prosedur pembedahan
untuk mengontrol perdarahan merupakan
penentu yang penting dalam sebuah
tata laksana trauma Beberapa jenis obat
tambahan dapat membantu proses resusitasi
seperti tranexamic acid rFVIIa dan vasopressinmeskipun beberapa golongan obat ini masih
memerlukan studi lebih lanjut dalam skala
besar Tata laksana pascaresusitasi umumnya
dikhususkan pada gejala prerenal dan ARDS
(acute respiratory distress syndrome) (MAJ)