2018 Monograph (Rangkuman) 150112 Ebw

90
i Budhi Setianto Purwowiyoto C A N D R A J I W A I N D O N E S I A Warisan Ilmiah Putra Indonesia M M O O N N O O (RANGKUMAN) G G R R A A P P H H 2018 H&B PERKI 7/8 Ver. 1.1.1

description

monograph

Transcript of 2018 Monograph (Rangkuman) 150112 Ebw

  • i

    Budhi Setianto Purwowiyoto

    C A N D R A J I W A I N D O N E S I A Warisan Ilmiah Putra Indonesia

    MMOONNOO

    ((RRAANNGGKKUUMMAANN))

    GGRRAAPPHH

    2018

    H&B PERKI

    7/8 Ver. 1.1.1

  • Transcendence to The Depth of The Heart and Beyond, adalah benang merah yang menghubungkan antara profesi penulis sebagai guru besar, dokter ahli jantung dan pembuluh darah dengan buku yang ditulisnya tentang Candra Jiwa Indonesia. Penulis berusaha melakukan refleksi ke dalam diri-sendiri, menuju kalbu yang terdalam.

    Dalam bahasa Indonesia pemahaman makna kata jantung terasa unik. Ketika berubah orientasi ke dalam dada, bersifat transendental, imanen dan esoteris, maka kata jantung dipahami sebagai hati, atau kalbu, misalnya hatiku berdebar, padahal jantungnya yang berdetak. Atau sembah kalbu, yang mengatur nafas seraya mengucap nama-Nya akan mengatur detak jantung secara teratur tenang. Padahal sebagai bahasa Arab (qalb) dan bahasa Inggris (heart) walaupun esoteris dan maknanya berubah, suku katanya tetap.

    Kalau Serat Centini, warisan budaya Jawa bercerita tentang kisah perjalanan di darat, termasuk kulinernya pada jaman dahulu. Maka Candra Jiwa Indonesia adalah warisan ilmiah Jawa kepada dunia tentang jiwa manusia serta peta perjalanannya menuju candra ideal sebagai batas akhir dari perkembangan kesadaran manusia. Sekiranya bintang, nur, cahaya yang bersinar di dada Garuda- Pancasila-NKRI, dari sila Ke-Tuhan-an YME, maka Candra Jiwa Indonesia pas untuk memberi sumbangan makna ilmiah kepadanya. Karena konsep yang sudah teruji secara ilmiah di Universitas terkemuka di Eropa tersebut, memang kandungan asli dari bumi Indonesia, dari bangsa Indonesia, dan dipertahankan oleh orang Indonesia pula.

    Penulis berharap, buku ini membantu memperluas pengetahuan kita tentang jati diri manusia dalam pandangan ilmiah di perguruan tinggi. Walau- pun sedikit-banyak menyentuh masalah keyakinan dan kepercayaan justru memberikan dasar pendidikan budi luhur, pembinaan mental-spiritual dan mempertajam empati secara luas kepada siapa saja terutama para maha-siswa.

    HH&&BB Heart & Beyond PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)

  • C A N D R A J I W A I N D O N E S I A

    Warisan Ilmiah Putra Indonesia

    (Transcendence to The Depth of The Heart and Beyond)

    MONOGRAPH (RANGKUMAN)

    Untuk Siapa Saja

    Terutama mahasiswa fakultas kedokteran, keperawatan, kedokteran

    gigi, kesehatan masyarakat, psikologi, antropologi, ilmu-ilmu sosial,

    Sebagai dasar pendidikan budi luhur, pembinaan mental- spiritual, dan

    mempertajam empati

    Budhi Setianto Purwowiyoto

    Perpustakaan Pribadi Prototipe 7/(5+3)

    SAMPUL BIRU 2018

    2018

    H&B PERKI

    7/8 Ver. 1.1.1

  • CANDRA JIWA INDONESIA Warisan Ilmiah Putra Indonesia

    (Transcendence to The Depth of The Heart and Beyond)

    MONOGRAPH (RANGKUMAN) 7/8

    Penulis: Budhi Setianto Purwowiyoto

    2018

    Penyunting: Puji Santosa

    Ilustrator: Santoso Oetomo

    Tata letak: Djoko Satrio

    PUBLIKASI OKTALOGI: (2012); 2014 Ver.1.1.1 [PENTALOGI CJI 2012-2016: 1-5/5; TRILOGI: Prequel 2017: 6/8; Monograph 2018: 7/8; Postquel 2019: 8/8]

    ISBN: 978-602-7885-36-3 (eBook HP/Bw)

    PENERBIT: H&B/Heart & Beyond PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)

    Hak Cipta ada pada Penulis Dilindungi Undang-Undang Sanksi Pelanggaran Pasal 72

    Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002

    Tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997

    Tentang Hak Cipta

    1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu

    ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara masing-masing

    paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta

    rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp

    5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

    2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual

    kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana

    dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun

    dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

  • Buku PENTALOGI 2012-2016 yang Ber-Pancawarna dan Ber-Dwihalaman Sampul pancawarna putih, kuning, hitam, dan merah melambangkan empat (kekuatan ku-

    da) nafsu manusia. Nafsu-nafsu tersebut masih harus dikendalikan oleh kusir (sais) yaitu

    angan-angan yang sudah bangun (sampul ungu= wungu bahasa Jawa artinya bangun)

    kesadaran ketuhanan (intraversi: sadar, percaya, taat) dan kemanusiaannya (ekstraversi:

    sabar, rela, menerima, jujur, budi luhur).

    Dwihalaman kanan dan kiri bermakna tuntunan (halaman kanan, nomor ganjil)

    berkonsep otak-kiri (padat makna) dan tontonan (halaman kiri, nomor genap) yang

    berkonsep otak-kanan (longgar makna). Sebagai penjelasan dilengkapi dengan dua

    bagan yang unsur ketuhanannya (pusat hidup imateri) di dalam (bawah) dan di atas;

    empat diagram: target, ven, piramida, dan kereta kuantum mikrokosmos dengan

    empat ekor kuda, sais dan penumpangnya ialah TheSelf (Egonya yang imateri) siap untuk

    menjelajahi makrokosmos (alam semesta) dan kelak juga siap kembali ke tujuan dan

    sumber hidupnya yang hakiki.

    __________ http://nguri-uri12.blogspot.com/2013/05/dewa-ruci-dewa-laut.html cited Nov. 22, 2013 http://batikindonesia.com/batik/images/3344/solo3.jpg cited December 16, 2012 http://flagartist.com/FLAGARTIST/flags/F/flag_art_flag_of_indonesia-1969px.png cited March 3, 2013 http://4.bp.blogspot.com/-cPZhivuKlmU/Tk-i0t2qnDI/AAAAAAAAD-w/wW0vjRxCQsc/s1600/peta-indonesia.jpg cited Feb. 28, 2013 (Cover buku-buku tersebut ikut serta melestarikan wayang, batik, bendera merah-putih, dan peta Indonesia)

    2015: PENTALOGI CJI (4/5)

    2016: PENTALOGI CJI (5/5)

    2014: PENTALOGI CJI (3/5)

    2013: PENTALOGI CJI (2/5)

    2012: PENTALOGI CJI (1/5) Studium Generale

    Psike

    Ego

    Intuisi

    Magnum Opus

    http://batikindonesia.com/batik/images/3344/solo3.jpg%20cited%20january%2030http://flagartist.com/FLAGARTIST/flags/F/flag_art_flag_of_indonesia-1969px.png%20cited%20March%203http://4.bp.blogspot.com/-cPZhivuKlmU/Tk-i0t2qnDI/AAAAAAAAD-w/wW0vjRxCQsc/s1600/peta-indonesia.jpg%20cited%20Feb.%2028

  • Wacana 1: Konser Kidung Abadi Chrisye Jay Subiyakto (lahir di Ankara, Turki, 24 Oktober 1960) adalah seorang sutradara Indonesia. Jay merupa-kan anak ketiga dari Kepala Staf Angkatan Laut Republik Indonesia 1948-1959 Laksamana Subiyakto. Jay menamatkan pendidikan sarjana arsitekturnya dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia angkatan 1981. Kiprahnya di bidang seni berawal pada tahun 1990 dengan menjadi seorang sutradara video klip. Video klip garapannya yang bertajuk Pergilah Kasih milik almahum Chrisye menjadi video musik Indonesia pertama yang ditayangkan di channel MTV Asia yang pada waktu itu bermarkas di Hongkong. Tahun 2008, Jay juga menyutradarai video musik Anggun yang berjudul Berganti Hati. Video itu juga merupakan video pertama di Indonesia yang menggunakan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex).

    Kemudian, pada tahun 1994, ia bersama Erwin Gutawa membuat sebuah terobosan yang belum pernah dilakukan oleh orang Indonesia di masa itu. Sebuah konser tunggal yang menghadirkan penyanyi lokal. Kala itu, banyak promotor menghadirkan konser-konser penyanyi mancanegara.

    Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto sebagai otak dari konser legendaris, 2012 yang konon belum pernah ada di dunia, karena mengambil potongan dari ratusan master lagu almarhum Chrisye yang terwujud dalam kehadiran Chrisye di konser Kidung Abadi. Single baru yang bahkan belum pernah dinyanyikan oleh Chrisye dan permainan hologram yang meyakinkan kepada semua penonton bahwa Chrisye hadir, adalah pemenuhan janji bahwa konser ini berbeda dari yang pernah ada. Para musisi muda, seperti GIGI, Gita Gutawa, Once, dan Sophia Latjuba pun dengan senang hati sepanggung lagi dengan Chrisye, sang musisi jenius yang tetap abadi itu, setidaknya menurut istilah Jay.

    ____________ [*] Kompas, 18 Januari 2011, Hlm. 33. http://id.wikipedia.org/wiki/Jay_Subiyakto cited April 18, 2012. http://www.fimela.com/read/2012/04/13/video-erwin-gutawa-dan-jay-subiakto-hidupkan-kembali-chrisye cited April 18, 2012.

    Pencerahan Slamet Rahardjo (seniman unggul, 62)[*]

    kepada Jay Subiyakto (seniman multi talenta, 51), pada suatu

    hari ketika mereka masih muda:

    Orang Indonesia kalau melihat karya bangsa lain mere-

    ka menjadi murid yang melihat guru. Sebaliknya, ketika

    mereka melihat karya bangsa sendiri, mereka berubah

    menjadi guru yang melihat murid.

    Akhirnya bangsa ini tidak maju karena yang dicari

    selalu kesalahan dan kekurangan karya anak bangsa sendiri.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ankarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Turkihttp://id.wikipedia.org/wiki/24_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1960http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepala_Staf_Angkatan_Lauthttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Subiyakto&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sarjanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fakultas_Teknik_Universitas_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1981http://id.wikipedia.org/wiki/1990http://id.wikipedia.org/wiki/Chrisyehttp://id.wikipedia.org/wiki/MTV_Asiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hongkonghttp://id.wikipedia.org/wiki/2008http://id.wikipedia.org/wiki/Anggunhttp://id.wikipedia.org/wiki/DSLRhttp://id.wikipedia.org/wiki/1994http://id.wikipedia.org/wiki/Jay_Subiyaktohttp://www.fimela.com/read/2012/04/13/video-erwin-gutawa-dan-jay-subiakto-hidupkan-kembali-chrisye

  • Dipersembahkan kepada Kapten Sasangka Djati

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    vi V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    Foto 18: Prof.Dr.dr. Soemantri Hardjoprakoso, Mayor Jendral TNI AD dengan toganya dengan latar belakang lukisan Kapten TNI AD R. Soenarto Mertowardojo. Candra Jiwa Soenarto diperkenalkan Prof. Soemantri sebagai Candra Jiwa Indonesia yang sejajar dengan candra jiwa dari Freud, Adler dan Jung.

    __________ Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat vii

    LEMBAR EKSEKUTIF

    Candra Jiwa Indonesia, Warisan Ilmiah Putra Indonesia (Transcendence to the depth of the heart and beyond)

    Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) pada hakekatnya adalah ilmu pengetahuan tentang jati diri

    manusia, yaitu pusat hidup imateri. Memperkenalkan sadar kolektif yang disebut Tripurusa (TriAspek,

    TreFoil). Sadar kolektif-statis adalah Suksma Kawekas (TheSource) sebagai asal mula, sumber, dan

    tujuan hidup. Sadar kolektif-dinamis (utusan yang statis) Suksma Sejati (TheForce) yang menghidupi,

    dan yang terbatas adalah Roh Suci (TheSelf) yang dihidupi, tidak lain adalah Sang Akunya manusia yang

    imateri (Ego-Rohani). Pusat imateri yang spiritual tersebut memiliki selubung materi-halus (jasmani

    halus) sebagai psike, jiwa atau mentalnya manusia dan memiliki selubung materi-kasar (jasmani-kasar)

    sebagai soma, fisik-jasmaninya manusia yang dilengkapi dengan pancaindra untuk berkomunikasi.

    Sadar pribadi sang Aku materi (Ego-Jasmani) manusia berpotensi meningkat secara evolusi

    menjadi sadar kolektif-terbatas Sang Aku imateri (Roh Suci) melalui jalan introversi, introspeksi, maupun

    religi. Intuisi adalah pertemuan antara sadar pribadi dengan sadar kolektif, makin lama semakin intensif,

    berakhir pada leburnya sadar pribadi di dalam sadar kolektif. Peristiwa terakhir tersebut adalah tujuan

    akhir evolusi kesadaran manusia, dikenal sebagai peristiwa Pamudaran. Seluruh rangkaian peristiwa

    tersebut atas nama Sadar Kolektif Statis (Suksma Kawekas) dan dilaksanakan penuh kebijaksanaan oleh

    utusannya yang abadi yaitu Sadar Kolektif Dinamis (Suksma Sejati).

    Ilmu pengetahuan ini diperoleh setelah menempuh jalan kehidupan yang sangat berat, termasuk

    menjalani upaya-upaya introspeksi, introversi, dan intuisi yang berkelanjutan dari R. Soenarto

    Mertowardoyo. Beliau adalah satu-satunya kasus studi kualitatif penelitian dokter Soemantri

    Hardjoprakoso untuk memperoleh gelar Doktor Psikiatri dengan predikat cum laude dari Rijkuniversiteit di

    Leiden, Negeri Belanda, setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul Indonesisch Mensbeeld als

    Basis ener Psycho-therapie, pada sidang promosinya tanggal 20 Juni 1956. Adapun bahan-bahan yang

    diambil untuk diolah dan dimasak dalam disertasi tersebut diperoleh dari pustaka intuisi Sasangka Jati.

    Penulisan pustaka tersebut juga unik yaitu pada awalnya intuisi diucapkan berkelanjutan secara lisan oleh

    penulis pertamanya yaitu R. Soenarto Mertowardojo kemudian dicatat bersama oleh penulis kedua dan

    ketiga yaitu R.T. Hardjoprakoso dan R. Trihardono Sumodihardjo akhirnya diolah dan dijadikan pustaka

    intuisi oleh ketiga penulis tersebut.

    Kelima buku lepas (Pentalogi) ini terdiri atas buku Studium Generale (Kuliah Umum) 1/5 (2012);

    tiga buku studium particulare (Kuliah Khusus): Psike 2/5 (2013), Ego 3/5 (2014), dan Intuisi 4/5 (2015);

    serta Magnum Opus (Karya Besar) 5/5 (2016). Sekiranya sulit memahami lembar-lembar kanan dari

    buku-buku ini tidak lain karena berisi materi strata-3 ilmu kedokteran. Sebagai tuntunan dapat dibaca

    rangkumannya terlebih dahulu yang hanya terdiri dari 4-5 baris di dalam kotak kecil di sebelah kanan

    atas. Penulis masih menawarkan lembar kiri yang jauh lebih nyaman untuk dibaca karena dilengkapi

    dengan tontonan berupa foto, gambar, bagan, dan diagram untuk mempermudah memahami seluruh isi

    buku ini. Pentalogi diteruskan dengan Trilogi (Prequel, Monograph, dan Postquel) sebagai Oktalogi.

    Semoga TheForce, Sadar Kolektif Dinamis, Utusan Tuhan yang Abadi menuntun sang Aku di

    dalam diri kita masing-masing ke jalan yang benar, yang berakhir di kesejahteraan, ketentraman, dan

    kemuliaan abadi, ialah di hadirat Tuhan Sejati. Terima Kasih.

    Jakarta, 9 Juli 2012

    Penulis

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    viii V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    Gambar Sampul 0.1: Studium Generale (Kuliah Umum) Kuliah umum Prof. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso di Universitas Gadjah Mada tanggal 27 November 1958 tersebut juga dihadiri oleh R. Soenarto Mertowardojo sebagai satu-satunya kasus penelitian kualitatifnya, diperkenalkan kepada hadirin.

    Rekaman kuliah tersebut diterbitkan dalam bentuk cetakan dengan judul Candra Jiwa Indonesia (CJI) oleh Proyek Penerbitan dan Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal Pusat pada Februari 1977, dipakai sebagai bahan dasar untuk buku pentalogi urutan ke-1: Studium Generale (1/5). Buku Monograph (2018) ini adalah intisari dari Pentalogi Candra Jiwa Indonesia untuk meningkatkan minat baca, dan sebagai bahan dasar untuk memberikan pencerahan, kuliah perkenalan, dan untuk para eksekutif.

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat ix

    KATA PENGANTAR

    Edisi Pertama Buku ini adalah buku Trilogi kedua; Rangkuman [Monograph 7/(5+3)] berisi summary (rangkuman) sebagai intisari disertasi Dr. Soemantri Hardjopra-koso. Lima buku lepas pertama (sekuel utama Pentalogi) yaitu 1. Studium Generale (1/5), Kuliah Umum; Studium Particulare (Kuliah Khusus) ada 3 buku: 2.

    Psike (2/5), 3. Ego (3/5), dan 4. Intuisi (4/5); serta 5. Magnum Opus (5/5).

    Pentalogi diteruskan dengan buku-buku Trilogi: Prequel [6/5+3)] bagian pertama Trilogi, memperkenalkan Pentalogi CJI. Direncanakan buku ke-8 sebagai penutup Oktalogi adalah Kadiologi Kuantum sebagai Postquel [8/8] CJI. Akses dan tambahan semangat bagi penulis pada karya-karya Prof. Dr.dr. Soemantri Hardjoprakoso dan ayah beliau yaitu R.T. Hardjoprakoso tidak lain atas kebaikan hati dari keluarga besar Hardjoprakoso antara lain dari Ibu Soerini Soedjarwo, Dr. Winahyo Hardjoprakoso, SpOG, dan Dr. Ir. Budi Darmadi, M.Sc. Untuk ini saya mengucap-kan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Pada kesempatan ini tentu saja penulis ingin menyatakan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada ketiga saudaraku sinarawedi: 1). Sdr. Puji Santosa sebagai penyunting sekaligus memberi masukan yang sangat berarti, 2). Sdr. Santoso Oetomo yang membuat beberapa ilustrasi yang menjelaskan, dan 3). Sdr. Djoko Satrio yang memberi wawasan pemilihan huruf, serta referensi elektronik untuk melengkapi isi buku-buku ini. Disain utama buku ini adalah berupa tuntunan dan rangkuman di halaman kanan (ganjil) dan di halaman kiri (genap) menampilkan tontonan (foto-foto dan gambar-gambar), keterangan, dan kaitannya di kedua halaman. Agar lebih jelas dilengkapi dua model bagan, tiga model diagram, dan satu kereta penjelajah mikrokosmos. Apabila terdapat beda pendapat dengan pengetahuan yang telah ada, dimohonkan empati dan saling mendoakan keselamatan. Pengetahuan yang berbeda tersebut agar dianggap saja sebagai imbangan terhadap pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Akhirnya kami ucapkan selamat membaca, meresapi bagian yang penting dan ajakan melaksanakan hal-hal yang dianggap perlu, benar, dan bermanfaat untuk mencapai tujuan hidup kita yang hakiki, ialah puncak evolusi kesadaran sang Akunya manusia. Terima kasih. Penulis

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    x V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    Ada lima naga (simbol anugerah dan kekuatan) dalam legenda dan mitos China: logam, air, api, kayu

    dan tanah. Dalam siklus 12 tahunan, maka tahun naga air jatuh pada tahun 1952, 2012, dan 2072.

    Gambar ilustrasi metafora 0.2: Naga Air dan Gadis Jelita Metropolitan Tampak seekor naga air bersisik emas mengajak seorang gadis jelita metropolitan yang telah menjelajahi dunianya yang gemerlapan untuk menjelajahi dunia lain yang kemungkinan sangat berbeda dengan dunia yang selama ini digelutinya.

    Gadis jelita ini telah larut dalam dunia-1 (dunia kehidupan nyata di masyarakat metropolitan dengan alam semesta sebagai wadahnya, makrokosmos) dan dunia-2 (dunia fisik, jasmani kasar, badannya sendiri yang dapat didandani dan dimanipulasi sesukanya, mikrokosmos). Sementara itu naga air ingin membawanya menyelam menjelajahi ke dunia-3 (dunia jiwa, mental, jasmani halusnya) dan kemungkinan kalau beruntung, merasakan suasana jiwa yang belum pernah terbayangkan di perbatasan (TheGate) dunia-4 (dunia rohani atau dimensi spiritual yang imateri, alam sejati).

    Itu semua guna menyempurnakan pengalaman hidupnya (tugas) lahir-batin atas kehadirannya di dunia yang fana dan tidak abadi ini. Naga air hanya mampu mengajaknya sampai di sini, perjalanan selanjutnya (trancendence to the depth of the heart and beyond) .. hanya dapat dilakukan oleh Gadis Jelita itu sendiri ..

    __________

    http://static.desktopnexus.com/thumbnails/448128-bigthumbnail.jpg cited May 3, 2012.

    http://static.desktopnexus.com/thumbnails/448128-bigthumbnail.jpg

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xi

    DAFTAR ISI (Dwi-halaman)

    LEMBAR EKSEKUTIF ................................................................... vii

    KATA PENGANTAR .................................................................... ix

    DAFTAR ISI ................................................................................. xi

    GLOSARIUM ................................................................................ xiii

    SEKAPUR SIRIH .......................................................................... xvii

    PROLOG ...................................................................................... xxxi

    RANGKUMAN ............................................................................ 1

    KESIMPULAN ............................................................................. 23

    EPILOG ....................................................................................... 27

    LAMPIRAN-1: Skema-1 (Makro dan Mikro-kosmos) ................ 29

    LAMPIRAN-2: Skema-2 (Skema R. Tr. Soemodihardjo) ........... 31

    LAMPIRAN-3: Skema-3 (Nilai-nilai Sentra Vitalitas) ................. 33

    LAMPIRAN-4: Skema-4 (Perbandingan 4-Candra Jiwa) ........... 35

    LAMPIRAN-5: Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) .................... 37

    LAMPIRAN-6: Dalil-dalil ........................................................... 39

    INDEKS ..................................................................................... 49

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    xii V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    TheForce adalah Juru Penuntun bagi Luke Skywalker dalam film The Empire Strikes Back.

    Foto Film 1.8.1: Pesawat Tempur Angkasa Luar Luke Skywalker Dalam film Heksalogi Star Wars episode The Empire Strikes Back (1980) tampak kepala dan leher Robot R2D2 yang dipasang menonjol pada sayap-X pesawat Luke Skywalker. Ketika robot canggih tersebut macet, pastilah tugasnya akan gagal karena robot tersebut adalah penuntun arah sasaran bom penghancur pusat pertahanan musuh. Maka pilot Skywalker memohon petunjuk dari TheForce di dalam dirinya .. akhirnya berhasil menyelesaikan tugasnya dengan sempurna.

    Jauh sebelum film-film Star Wars di putar untuk masyarakat, Soemantri telah merasa men-dapatkan tuntunan dari Sadar Kolektif Dinamis (TheForce) di dalam dirinya. Rupanya, ia adalah Sang Penuntun yang dapat dirasakan tuntunannya dalam menyusun disertasi Candra Jiwa Indonesia. Potensi ini tentu saja sangat istimewa sekiranya banyak manusia yang dapat mencapainya dengan upaya tertentu. Pasti banyak persoalan di dunia menjadi selesai dengan tuntas dan harmonis.

    __________ http://0.tqn.com/d/scifi/1/0/E/4/0/-/R2D2-XWING_E4S-KEY-60_R.gif cited July 1, 2011.

    http://0.tqn.com/d/scifi/1/0/E/4/0/-/R2D2-XWING_E4S-KEY-60_R.gif

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xiii

    GLOSARIUM Amarah= daya kemauan (nafsu) tidak mau menyerah, menjadi cepat marah

    seperti gusar.

    Asmara-Sufi (-laya)= cinta, rasa jatuh cinta atau kecenderungan ke yang lebih

    tinggi (dalam).

    Angan-angan= kemampuan intelektual, akal, logos.

    Angan-angan dalam pengertian yang lebih luas= situasi rumit yang kompleks dari

    kemampuan intelektual.

    Angan-angan dalam pengertian yang lebih sempit= bagian ketidaksadaran dari

    kemampuan intelektual, tempat penampungan dari bagian-bagian pemikiran

    yang terdesak (untuk dilupakan).

    Bayu Sejati= kekuatan yang sebenarnya; Bayu= kekuatan; Sejati= sebenarnya;

    Bayu Sejati merupakan kumpulan total dari semua sentra vitalitas jiwa yang

    konkrit (tiga angan-angan: cipta, nalar, dan pangerti, serta empat nafsu: mut-

    mainah, luamah, sufiah,dan amarah). Setelah pelatihan tertentu dapat memu-

    satkan tenaga naluriah yang ada dengan potensi-potensi supranatural misalnya

    telepati dan clairvoyance.

    Budi Luhur= memiliki sifat-sifat tabiat (akhlak) yang mulia, mulia hati; budi=

    kela-

    kuan, pendirian; luhur= tinggi.

    Cipta= pikiran atau bagian yang membentuk gambaran (citra, data, informasi) dan

    merupakan bagian dari kemampuan intelektual (angan-angan).

    Dalan rahayu; dalan= jalan; rahayu= berkah, kesejahteraan.

    Dasa Sila= sepuluh pembelajaran hidup/ajaran hidup; dasa= sepuluh; sila= nilai

    moral.

    Dewa atau jawata= nama kumpulan dari mahluk-mahluk yang tidak dapat diamati

    pancaindra, yang bersifat kesadaran ke-aku-an, individualistik, dan memiliki

    potensi supranatural. Diklasifikasikan menjadi dewa-dewa yang baik dan jahat.

    Lebih dikenal dengan nama Goden Dewa dan Daemonen Iblis.

    Gumelaring Dumadi= proses penciptaan; gumelar= memperlihatkan, memben-

    tangkan, menghamparkan; dumadi= proses pembentukan, penciptaan.

    Guru= guru, pendidik.

    Hasta Sila= delapan pembelajaran hidup/ajaran hidup; hasta= delapan

    Kamayan atau Maya= tenaga atau kekuatan intelektual, memiliki potensi

    supranatural.

    Karma= hukum sebab dan akibat, dari balas dendam, dari refleksi

    Luamah= kecenderungan (nafsu) egosentrik, egosentripetal, kecenderungan

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    xiv V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    The Source, pusat utama komputer dalam film Trilogi Matrix

    Foto Film 1.8.2: Trilogi The Matrix Thomas A Anderson (dibintangi oleh Keanu Reeves) seorang programer komputer ingin sekali memecahkan rahasia kode-kode enkripsi the Matrix. Trilogi Matrix adalah film tahun 1999 yang disutradarai oleh Larry dan Andy Wachowski ini ingin menggambarkan kejadian tahun 2199, seratus tahun ke depan setelah mesin-pintar diciptakan dengan catu energi matahari. Panas dan biolistrik tubuh manusia sebagai bahan fusi nuklir dapat dipakai untuk menggantikan energi matahari.

    The Source diyakinkan sebagai pusat utama komputer untuk mesin-mesin di kotanya sekaligus sebagai lokasi yang bekerja mandiri di dalam kode-kode Matrix sehingga tidak memerlukan program lain.

    Andaikata TheSource (Suksma Kawekas) adalah matahari, maka TheForce (Suksma Sejati) adalah bulannya dan manusia adalah kelelawar-kelelawar (Sang Aku) yang tidak mungkin menatap sang matahari. Sinar sang rembulan, yang sejuk itu memungkinkan kelelawar dapat melangsungkan kehidupannya. TheForce adalah penuntunnya manusia atas nama TheSource, sumber hidup dan tujuan hidup.

    __________ http://thefuturebuzz.com/wp-content/uploads/2010/12/source-mainframe.jpg cited July 1, 2011.

    http://thefuturebuzz.com/wp-content/uploads/2010/12/source-mainframe.jpg

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xv

    Maya= lihat kamayan.

    Mutmainah= kecenderungan (nafsu) sosial dan suprasosial, kecenderungan

    egosentrifugal, dan kecenderungan baik (memperbaiki).

    Nafsu= hasrat, kecenderungan, keinginan, dan kemauan.

    Nalar= bagian asosiatif dari kemampuan intelektual (angan-angan).

    Narima= legowo, syukur, puas.

    Paliwara= larangan, pemali.

    Panembah= doa, ketakwaan, kebaktian, sembahyang, ibadat.

    Pangaribawa= kekuatan, tenaga pikiran.

    Pangerti= pengertian, peramalan, deduksi, bagian yang merangkum dari

    kemampuan intelektual.

    Pangrasa= kehidupan emosional, perasaan tersentuh, rasa seperti sensasi.

    Pancaindra= lima indra.

    Pancasila= lima ajaran hidup; panca= lima.

    Panuntun= pemimpin.

    Panutan= contoh, dia yang diikuti.

    Prabawa= kekuatan atau tenaga dari bagian asosiatif dari kemampuan

    intelektual (angan-angan).

    Purusa= laki-laki, kelaki-lakian, supranatural.

    Rahsa Jati= esensi perasaan, dari rasa sadar; rahsa= kesadaran, perasaan

    bagus; djati, sejati= kebenaran, sebenarnya, sesungguhnya; TheGate.

    Roh Suci= roh suci; roh= awah, roh; sutji= suci, bersih; TheSelf.

    Rila= kesediaan berkurban, ikhlas.

    Sabar= sabar, toleran, persisten.

    Sangkan Paran= sebab dan akibat.

    Sang Pepadang= Sang Cahaya.

    Sang Sabda= Kata.

    Sasangka Jati= Cahaya Kebenaran.

    Sila= etika, moralitas.

    Sufiah= keinginan (nafsu), harapan.

    Suksma Kawekas= kehidupan yang tertinggi; kawekas= yang tertinggi;

    TheSource.

    Suksma Sejati= kehidupan sebenarnya; suksma= kehidupan; TheForce.

    Temen= kejujuran, kebenaran, cinta kebenaran.

    Trisila= tiga ajaran hidup; tri= tiga.

    Tripurusa= tiga kesatuan, tiga aspek; Tre/TriFoil.

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    xvi V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    Foto 0.1: Suasana Promosi Disertasi Candra Jiwa Indonesia Dr. Soemantri Hardjoprakoso dilahirkan di Desa Nambangan, Kabupaten Wonogiri tahun 1913, putera ketiga dari almarhum Raden Tumenggung Hardjoprakoso, semasa hidupnya Bupati Anom Mangkunegaran Surakarta. Dr. Soemantri Hardjo-prakoso tamat Sekolah Tinggi Kedokteran (Geneeskundige Hogeschool), cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta pada bulan Februari 1942. Beliau adalah psikiater dan neurolog.

    Pada masa perjuangan 1945, beliau sebagai dokter ikut berjuang waktu menyala-nyalanya api perjuangan di sekitar Surabaya. Pada permulaan tahun 1954 beliau diangkat sebagai dokter tentara dan Kepala Dinas Kesehatan Tentara pada Divisi X di Surakarta. Kemudian berpindah-pindah dari satu ke lain jabatan dalam dinas ketentaraan. Kemudian, beliau diperbantukan pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan berturut-turut menjabat Pembantu Utama Menteri, Sekretaris Jenderal dan akhirnya menjadi Direktur SEAMEC (South East Asian Ministers of Education Council), berkedudukan di kota Bangkok, Muangthai.

    Semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah (Algemene Middelbare School) di Yogyakarta pada tahun 1932 beliau telah berkenalan dengan Bapak R. Soenarto Mertowardojo. Pada tanggal 20 Juni 1956 beliau dipromosikan dengan gelar Doktor dalam Ilmu Jiwa yang diperoleh dari Rijkuniversiteit di Leiden, Nederland, setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul Indonesisch Mensbeeld als Basis ener Psycho-therapie dengan predikat cum laude. __________ Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xvii

    SEKAPUR SIRIH

    Disertasi Candra Jiwa Indonesia aslinya berbahasa Belanda, Indonesisch Mensbeeld als Basis ener Psycho-therapie, disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso

    Candra jiwa adalah sebuah lukisan rangka (anatomi)

    sekaligus fungsi (fisiologi) dari jiwa manusia, dipakai sebagai

    hipotesis dasar untuk bekerja selanjutnya. (Soemantri)

    di Rijksuniversiteit di Leiden-Nederland 20 Juni 1956, mampu menyejajarkan

    pemikirannya dengan candra jiwa Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, dan Alfred

    Adler. Mengingat peristiwa tersebut kita sebagai putra Indonesia sudah selayaknya

    merasa bangga bahwa seorang putra Indonesia kini telah dapat menyejajarkan diri

    dengan ahli-ahli ilmu jiwa dunia Barat yang telah terkenal di seluruh dunia tersebut.

    Tanggal 27 November 1958 Dr. Soemantri telah memberikan kuliah umum

    pada studium generale di Universitas Gadjah Mada, yang dihadiri oleh 800-an

    civitas academica bertempat di Siti Hinggil, Yogyakarta. Prof. Dr. Sardjito, Rektor

    UGM pada waktu itu, menyatakan bahwa Candra Jiwa Indonesia lebih jelas dan

    lebih lengkap daripada pendahulunya yang berasal dari Eropa.

    Di Indonesia disebut oleh penulis disertasi tersebut sebagai Candra Jiwa

    Soenarto karena dari beliaulah disertasi ini berasal, berdasarkan penelitiannya

    yang unik dan bersifat kualitatif dari satu sumber penelitian. Sebenarnya, ada tiga

    orang yang menjadi sumber disertasi tersebut, yaitu R. Soenarto Mertowardojo,

    R.T. Hardjoprakoso, dan R. Trihardono Soemodihardjo; yang disebut pertama

    adalah tokoh sentralnya. Kedua penulis terakhir mencatat pelajaran-pelajaran

    intuisi yang diucapkan secara lisan oleh penulis pertamanya, yaitu Bapak R.

    Soenarto Mertowardojo.

    Disertasi tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara resmi

    oleh Drs. Dibyo Sewoyo (Bagian I: tahun 1972) dan Muhammad Husodo (Bagian

    II: tahun 1986), serta dihimpun oleh Drs. MT Sudartha. Kemudian, disimpan di

    Perpustakaan Pusat Pangestu, tanggal 10 Mei 2002 dengan No. Induk 100.

    Rupanya, terjemahan disertasi tersebut telah dimanfaatkan oleh warga Paguyuban

    Ngesti Tunggal sebagai bacaan di antara mereka, yakni sebagai tambahan ilmu

    tentang kesehatan mental semacam ilmu psikologi sampai sekarang.

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    xviii V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    Bagan Transenden 0.1: Makrokosmos dan Mikrokosmos Berusaha menjelaskan Candra dunia terdiri dari makrokosmos yaitu alam semesta dan seisinya, ya semua ciptaan Tuhan, termasuk manusia sebagai mikrokosmos dengan segala isi di dalam tubuhnya baik yang tampak maupun yang halus sampai pusat hidupnya. Makrokosmos dapat memengaruhi mikrokosmos (banjir, kebakaran, gempa bumi), begitu juga sebaliknya mikrokosmos dapat mengganggu makrokosmos dengan pemanasan global, tenaga nuklir baik untuk bom yang merusak maupun untuk tenaga listrik yang sangat bermanfaat.

    ________

    Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Putra Indonesia. Penerbit: H&B PERKI, Jakarta, 2012

    MAKROKOSMOS: Alam semesta dan seisinya

    Manusia, Hewan, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral

    =============l Pancaindra l==============================

    MIKROKOSMOS: Manusia seutuhnya ========================================================================

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xix

    Buku terjemahan tersebut merupakan sumber utama tulisan ini. Ketika

    penulisan ulang ditambah dengan istilah-istilah yang umum dipakai, termasuk

    istilah yang digunakan di dalam film-film yang mendunia, misalnya Trilogi The

    Serat Centini adalah manuskrip tertua dalam bahasa Jawa dan telah

    diterjemahkan secara utuh ke dalam bahasa Inggris. Masih ada satu

    karya anak bangsa Indonesia yang pantas dikemukakan kepada masyara-

    kat dunia, yaitu disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso. (LF La Kahija)

    Matrix dan Heksalogi Star Wars. Mengapa tidak diterjemahkan langsung saja ke

    dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia? Pertanyaan ini pernah diajukan

    warga Pangestu kepada penulisnya, lalu dijawab oleh Prof. Soemantri bahwa

    beliau memberi kesempatan kepada orang lain untuk melakukannya. Beliau

    menulis beberapa buku lainnya yang secara resmi dilestarikan oleh organisasi

    Pangestu tersebut.

    Namun, 50 tahun kemudian setelah disertasi dikemukakan, di dalam salah

    satu surat kabar ibu kota (2006), diberitakan ulang tentang makna keberadaannya.

    Sebuah buku berbahasa Jawa versi Inggris, diterbitkan oleh Marshal Cavendish,

    Singapura, ditulis oleh Dr. Soewito Santoso, staf pengajar di Universitas Nasional

    Australia, berjudul The Centhini Story: The Javanese Journey of Life. Serat

    Centini adalah manuskrip tertua dalam bahasa Jawa dan telah diterjemahkan secara

    utuh ke dalam bahasa Inggris, setebal 400 halaman. Dikemukakan pertama

    kalinya di Asian House, London[1]

    . Masih ada satu karya anak bangsa Indonesia

    yang pantas dikemukakan kepada masyarakat dunia, yaitu disertasi Dr. Soemantri

    tersebut.

    ___________

    [1]. YF La Kahija. Mencintai Kearifan Lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006.

    Hlm. 6.

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    xx V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    Foto 0.2: R. Soenarto Mertowardojo Beserta Isteri R. Soenarto Mertowardojo lahir pada tanggal 21 April 1899 di Desa Simo, Kabupa-ten Boyolali, Surakarta sebagai putra keenam dari delapan bersaudara dari keluar-ga Bapak R. Soemowardojo, seorang mantri penjual. Hidup di zaman pendudukan Belanda, dengan delapan putra merupakan cobaan yang berat bagi keluarga.

    Walaupun dihimpit oleh keadaan yang serba kekurangan, beliau berkeinginan kuat untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya. Oleh karena itu, Bapak R. Soemowardojo berniat untuk menitipkan putranya tersebut kepada keluarga atau kerabat, bahkan pada orang lain yang tidak ada hubungan kekeluargaan, dengan harapan, agar orang yang dititipi dapat membantu Soenarto mendapatkan pendi- dikan formal yang lebih baik.

    Ini pulalah yang menjadi titik awal dari masa pencarian yang panjang. Masa ngenger, dititipkan kepada orang lain dengan berpindah-pindah yang dialami Soenarto selama 15 tahun merupakan ajang tempaan watak narima, berkorban perasaan, ikhlas dan sabar yang harus dijalaninya dalam usia yang masih sangat muda. Menghadapi keadaan itu, beliau tidak pernah mengeluh kepada siapa saja. Beliau juga menunjukkan sikap jiwa yang teguh berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxi

    Hanya dengan menuangkan cinta ke dalam kearifan lokal, kita dapat

    memperkuat ketahanan bangsa. Cinta, seperti yang dikatakan Erich Fromm

    (1956) dalam The Art of Loving, mengandung empat syarat, yaitu tahu, peduli,

    Bintang, nur, cahaya tampak bersinar dari pusat perisai Garuda Pancasila [2]

    bertanggung jawab, dan respek. Dengan syarat-syarat tersebut di atas, mentalitas

    ke-pengikut-an perlu dirontokkan dan ditransformasikan menjadi keberanian

    menata kembali wajah khas ilmu pengetahuan Indonesia di hadapan bursa

    pandangan dunia. [1]

    Tentu saja ringkasan disertasi merupakan bagian terpenting dan patut

    diketahui bagi siapa pun sesuai dengan keinginan penulisnya. Oleh karena itu,

    secara internasional ditulis dalam bahasa Inggris. Berangkat dari ringkasan

    disertasi tersebut, ditambah dengan tulisan-tulisan lain dari Pak Mantri dan Pak

    Narto inilah, penulis mengajak belajar bersama pembaca, siapa tahu buku ini

    sangat bermanfaat dalam mengarungi samudra kehidupan.

    ___________ [1]. YF La Kahija. Mencintai kearifan lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6. [2]. http://www.spi.or.id/wp-content/uploads/2011/05/gambar_garuda_pancasila.gif cited Nov. 22, 2012.

    http://www.spi.or.id/wp-content/uploads/2011/05/gambar_garuda_pancasila.gif

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    xxii V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    Wacana (Catatan Pribadi) 0.3: Jakarta, 21 April 2012, di Tahun Naga Air Di hari-hari tersebut mengingatkan saya pada sebuah buku Habis Gelap Terbitlah Terang karya yang disunting Armijn Pane (2005) berisi surat-surat R.A. Kartini kepada sahabat-sahabatnya di Eropa dan telah dibukukan oleh J.H. Abendanon (1911).

    Di Hari Minggunya terdapat pementasan paduan suara dewasa yang sudah 27 tahun mem-budi darma-kan waktu dan suaranya kepada sahabat-sahabatnya di situ. Di pagi hari itu ada pementasan drama pendidikan anak-anak dan cucu-cucu mereka diantaranya nyanyian tentang tiga kata ajaib yang dapat mengubah nasib mereka, terdengar di Gandaria I No. 93, Jakarta Selatan. Tolong ketika engkau membutuhkan bantuan, maaf ketika engkau berbuat kesalahan, dan terima kasih ketika orang berbuat baik kepadamu. __________ http://id.wikipedia.org/wiki/Habis_Gelap_Terbitlah_Terang cited May 5, 2012 http://id.wikipedia.org/wiki/J.H._Abendanon cited May 5, 2012

    NAGA-NAGA AIR

    Naga-naga kecil memang pas untuk julukanmu ..

    Bisakah engkau menjadi besar? Dapatkah engkau mengarungi samudra-samudra yang besar?

    Mampirlah ke kampung-kampungku yang kecil.

    Terdengarkah lagu-lagu merdu yang sengaja dinyanyikan di hari lahirmu?

    Budi darmakan saja apa yang bisa kau berikan, serunya. Dengarkan juga paduan suara mereka .. O sole mio..

    Anak-anak kecil di Gandaria itupun menari-nari untukmu.

    Mereka semua bersayap .. merah dan putih. Setangkai mawar dan sekuntum semboja di sayapnya.

    Bukankah engkau juga berkilat dan bersisik emas?

    Besarlah engkau .. arungilah samudra-samudramu, sebagai penghuni alam semesta.

    (Budhi S. Purwo, Sabtu, 21 April 2012; di Tahun Naga Air)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Habis_Gelap_Terbitlah_Teranghttp://id.wikipedia.org/wiki/J.H._Abendanon

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxiii

    Besar harapan penulis semoga buku ini dapat menambah pencerahan dalam memaknai arti bintang, nur, dan cahaya yang memancar dari Sila Ke-Tuhan-an

    Yang Maha Esa, di tengah perisai Garuda Pancasila NKRI, Negara Kesatuan

    Soemantri Hardjoprakoso telah berjasa dalam memberikan

    pembelajaran ilmiah yang mendasar tentang Ketuhanan

    Yang Maha Esa, budi pekerti luhur, serta menerima dan

    menghormati semua perbedaan (empati).

    Republik Indonesia. Bilamana itu sesuai dengan harapan penulis, hendaknya juga

    dialamatkan kepada Candra Jiwa Indonesia. Diibaratkan Soemantri adalah ibunya,

    maka disertasi tersebut adalah bayinya. Adapun bayinya asli kandungan ibu-

    pertiwi Indonesia, hanya bayi Candra Jiwa Indonesia dilahirkan di Eropa dengan

    dokter kebidanannya adalah Prof. Carp, rumah sakit-nya Rijkuniversiteit, dan

    kota kelahirannya adalah Leiden, Negeri Belanda.

    Mereka telah berjasa dalam memberikan pembelajaran dasar secara ilmiah

    tentang Ketuhanan Yang Maha Esa, budi pekerti luhur, serta menerima dan

    menghormati semua perbedaan yang ada.

    Kekayaan intelektual bangsa ini perlu dilestarikan, diberi arti sebagai

    memberikan potensi ketahanan, persatuan, wacana bangsa pada tingkat yang paling

    elementer, dalam, dan mendasar. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang ada di

    dalam keyakinan, kepercayaan, dan agama-agama yang ada di bumi pertiwi

    Indonesia perlu diwacanakan secara positif. Tanpa bermaksud mempersamakannya,

    mungkin hanya sebagai imbangan pengetahuan saja, dan rasanya masih perlu

    dicari titik-titik temunya di dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

    ___________ [1]. YF La Kahija. Mencintai Kearifan Lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    xxiv V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    R. Soenarto Mertowardojo dan Dr. Soemantri Hardjoprakoso (*)

    Foto 0.3: Dua Putra Indonesia yang Mewariskan Naskah-naskah Dunia Candra-ideal Indonesia adalah manusia dengan watak-watak yang tumbuh dari diri manusia itu sendiri, melalui suatu perjalanan hidup yang sangat sulit, dan merupakan tingkat akhir dari perkembangan kemanusiaan. Perjalanan tersebut telah sukses dilalui oleh orang yang bernama R. Soenarto Mertowardojo, sebagai satu-satunya kasus studi penelitian kualitatif dokter Soemantri Hardjoprakoso, neurolog-psikiater untuk mendapatkan gelar doktor dalam Ilmu Kedokteran Jiwa. Akhirnya, dua orang putra Indonesia tersebut di atas telah membuktikan hipotesis Jung tentang intuisi. Sejak itu Candra Jiwa Indonesia (Soenarto Mertowardojo) berdiri sejajar bahkan lebih lengkap dari candra jiwa sebelumnya dari Alfred Adler, Carl Gustav Jung, dan Sigmund Freud.

    __________ [*].http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-aksnc3/11542_239583614847_233224709847_4385147_ 4916146_n.jpg . cited May 16, 2011.

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxv

    Kapten TNI-AD Soenarto Mertowardojo dan Mayor Jenderal TNI Prof. Dr.

    dr. Soemantri Hardjoprakoso, Neurolog-psikiater, patut dikenang sebagai orang-

    orang yang telah berjasa dalam memperkenalkan salah satu kekayaan intelektual

    bangsa Indonesia.

    Pelestarian warisan intelektual bangsa ini perlu dilakukan

    karena dapatmemberikan potensi ketahanan dan persatuan

    bangsa. Wacana secara positif dan pencarian titik-titik te-

    munya Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang ada di dalam

    keyakinan, kepercayaan, dan agama-agama masih perlu

    dikerjakan di dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

    Ketika buku ini tengah dipersiapkan, suasana ibu kota masih marak dilanda

    berita-berita tentang terorisme dan isu Negara Islam Indonesia. Terbetik pula

    berita di surat kabar ibu kota [1]

    bahwa pemerintah akan merevitalisasi pelajaran

    agama di lembaga pendidikan, bahkan Pancasila akan diajarkan kembali di

    bangku-bangku sekolah.

    Revitalisasi ini tidak hanya pada pelajaran agama Islam, tetapi juga semua

    agama. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh di sela-sela Musyawarah

    Rencana Pembangunan Nasional 2011 di Jakarta menyatakan: Diyakinkan

    kepada mereka bahwa di negara ini sudah ada empat pilar kebangsaan, yakni

    Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Revitalisasi akan

    dilakukan dengan menitikberatkan pembangunan karakter, terutama membangun

    kecintaan terhadap negara yang berbasis kasih sayang, apresiasi, dan toleransi.

    Belajar dari Candra Jiwa Indonesia, judul buku ini, sekiranya dibaca oleh

    penulis dengan kacamata jantung manusia, alat yang paling aktif hidup di dalam

    tubuh manusia,

    __________ [1] Nashih Nashrullah. Pelajaran Agama Segera Direvitalisasi. Republika, Jumat, 29 April 2011, Hlm. 12.

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    xxvi V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    Wacana 0.2: Keprihatinan terhadap Produk Kebudayaan Ia memberi contoh pada produser film, andaikan anda tawarkan film yang menyimpan gagasan mengenai kekayaan dan pluralitas ke-Indonesia-an. Dijamin sang produser bakal lebih tertarik kalau anda menawarkan mistik Cipularang KM 90. Kalau terlalu serius tak ada yang menonton. Yang ngawur saja, dengan judul super ngawur, uang bakal mudah dikeruk. Ini berlaku di semua bidang,

    Di tingkat bawah ada persoalan yang tidak kalah seriusnya. Ada tekanan kelompok radikal terhadap produk kebudayaan yang bernama wayang. Di Jawa Tengah sangat sering terjadi penggerebegan. Ketika pertunjukan wayang kulit tengah berlangsung, bisa didatangi sekelompok orang, yang dengan sangar menyuruh semuanya bubar. Para seniman wayang hanya bisa berkemas-kemas, menutup peti, terusir sebagai kelompok sudra tanpa perlindungan negara.

    Beberapa waktu yang lalu, sebuah rombongan kesenian tradisional ketoprak melakukan pentas terakhir di Alun-alun Selatan Keraton Jogyakarta. Pentas itu disebut pentas pamit mati. Mereka tak mampu bertahan, tak ada lagi yang meng-hargai apa pun yang tidak bernilai uang. Kesenian memang tak punya uang, tak punya pembela pula, pantaskah mereka pamit mati? Apa jadinya kelak bangsa ini.

    __________ Bre Redana. Wacana, Pemikiran Pamit Mati. Kompas, Minggu 23 Oktober 2011. hal. 20.

    Orang sekarang pada umumnya makin alergi terhadap

    sesuatu yang dianggap serius. Dalam strategi yang berhubungan

    dengan waktu luang-yang sebenarnya bisa produktif-ada keeng-

    ganan luar biasa terhadap yang serius.

    Entah mana sebab mana akibat, sebagian produk kebuda-

    yaan kita kemudian diabdikan untuk melayani keengganan

    masyarakat terhadap sesuatu yang serius

    (Bre Redana)

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxvii

    kita, dan kacamata hati, maka diberikan judul alternatif: Transcendence to The

    Depth of The Heart and Beyond, suatu perjalanan menyelam di pusat

    lautan hidup yang terdalam, pusat imateri..

    Transcendence to the depth of the heart and beyond, adalah suatu perja-

    lanan menyelam di pusat lautan hidup yang terdalam di jantung-hati-

    nya manusia, pusat imateri. Dimaksudkan sebagai judul alternatif dari

    buku ini, sekiranya dibaca dengan kacamata jantung manusia, alat

    yang paling aktif hidup di dalam tubuh kita, dan kacamata hati, kalbu.

    Pemahaman makna kata jantung terasa istimewa. Ketika pengertiannya

    berubah arah ke dalam dada, bersifat transendental, imanen dan esoteris, maka

    kata jantung dipahami sebagai hati, atau kalbu, misalnya hatiku berdebar, padahal

    jantungnya yang berdetak. Pada meditasi transendental seperti di dalam sembah

    kalbu, yang mengatur napas seraya mengucap nama-Nya akan mengatur detak

    jantung secara teratur dan tenang. Padahal sebagai bahasa Arab (qalb) dan bahasa

    Inggris (heart) tetap dimaknai sebagai jantung, tidak berubah makna walaupun

    esoteris. Pemaknaan dalam bahasa Indonesia terasa semakin unik, ketika ada dua

    istilah anatomik yang menjadi satu ungkapan jantung hati-ku. Inilah kekayaan

    makna bahasa Indonesia yang perlu mendapat perhatian kita bersama.

    Manakala isi buku ini bermanfaat untuk memperkuat upaya kesehatan

    mental-spiritual bagi dirinya sendiri, keluarga, saudara-saudara, teman-teman

    dekat, dan masya-rakat bawah, paling bawah dan bahkan yang terpinggirkan

    aksesnya, ternyata masih dapat juga mencapai ke arah sana, maka ia telah

    menyempurnakan darmanya sebagai sebuah buku yang benar-benar berguna bagi

    siapa saja.

    Besar harapan saya buku ini dapat membantu pemerintah dan masyarakat

    dalam memberikan salah satu alternatif bacaan semi ilmiah untuk masyarakat

    bangsa Indonesia.

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    xxviii V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    Ilustrasi 1.7.1: Sampul Disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso Candra Jiwa Indonesia membuka kesempatan bagi Akunya manusia untuk meleburkan diri di dalam kekuasaan yang lebih tinggi dan meliputi keseluruhan, yaitu Alam Sadar Kolektif. Di sini mempersyaratkan sang Aku harus mengurangi dan menundukkan kedaulatannya sendiri.

    Bangsa Indonesia menghadapi tantangan zaman, apakah masyarakatnya mampu menunjukkan kepada dunia besar akan persatuannya di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar negaranya? (Soemantri Hardjo-prakoso).

    Halaman tersebut diatas adalah halaman ke-3 dari sampul depan disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso, tertulis Sumantri (huruf u) pada disertasi yang berbahasa Belanda. Dalam buku-buku tulisannya yang berbahasa Indonesia dan tanda tangannya menggunakan huruf oe sebagai pengganti huruf u.

    INDONESISCH MENSBEELD ALS BASIS

    ENER PSYCH0-THERAPIE

    Proefschrift ter verkrijging van de graad van Doctor in de

    Geneeskunde aan de Rijkuniversiteit te Leiden, op gezag van

    De Rector Magnificus Dr. A. E. Van Arkel , Hoogleraar in de

    Faculteit der Wis- en Natuurkunde, tegen de bedenkingen van

    de Faculteit der Geneeskunde, te verdedigen op Woensdag 20

    Juni 1956 te 15 uur

    door

    SUMANTRI HARDJOPRAKOSO geboren te Nambangan Solo (Indonesia) in 1913

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxix

    guna membangun karakter bangsa yang digali dari khasanah bumi pertiwi.

    Barangkali hal ini merupakan suatu upaya yang masih langka dilakukan oleh orang

    lain. Diperlukan semangat kebersamaan yang tinggi antara penulis dan pembaca-

    Manakala buku ini bermanfaat untuk kesehatan mental spiritual bagi

    Siapa saja terutama masyarakat strata paling bawah, dan terpinggirkan

    aksesnya, ternyata masih dapat juga mencapai ke sana, maka ia telah

    menyempurnakan darmanya sebagai sebuah buku yang berguna.

    nya untuk mencapai tujuan yang mulia tersebut untuk saling berbagi pengalaman

    hidup. Kritik dan saran sangat diharapkan, untuk menyempurnakan buku ini di

    masa datang, serta untuk kepentingan pembelajaran kita bersama.

    Akhirnya, saya ucapkan selamat membaca dan memahami isi buku ini.

    Semoga bermanfaat bagi kehidupan yang nyata.

    Terima kasih atas perhatiannya.

    Penulis

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    xxx V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    Diagram Transenden 0.1: Posisi Dinamis Ego di Alam Semesta Alam semesta dibagi menjadi Makrokosmos (Dimensi-1, D1) dan Mikrokosmos. Mikrokosmos dibagi menjadi 3 dimensi. D2 adalah Soma; badan jasmani kasar (Body), D3 adalah Psike; badan jasmani halus di dalamnya berisi pusat-pusat vitalitas angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsu yang secara fungsional diwakili oleh Sang Akunya (Ego) manusia.

    Ego dikatakan dinamis dan berkekuatan karena memiliki fungsi koordinatif terhadap pusat-pusat vitalitas tersebut. Kepemimpinannya hanya bersifat sementara dan dapat berevolusi dengan melalui perjalanan yang berat menuju Dimensi ke 4, sebagai jati dirinya manusia yang hakiki, Pusat Imateri (!).

    __________ Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012

    (FISIK) Dimensi-2

    (MENTAL)

    Dimensi-3

    Pusat Imateri

    (SPIRITUAL) Dimensi-4

    Makrokosmos (Dunia Luar)

    Dimensi-1

    Mikrokosmos (Dunia Dalam)

    Sadar Pribadi

    (Ego)

    Nafsu- nafsu

    Angan-

    angan

    Perasaan

    KOSMOLOGI ALAM SEMESTA

    (2-Kosmos dengan 4-Dimensinya)

    !

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxxi

    PROLOG

    Profesi dokter telah lama menjadi sorotan masyarakat terutama sekitar awal

    tahun 2000, sehingga banyak kasus dipaparkan di media cetak dan elektronika.

    Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) sejajar dengan candra

    jiwanya Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, dan Alfred Adler.

    --Soemantri Hardjoprakoso

    Sejak saat itu, salah satu fakultas kedokteran terkemuka di Indonesia telah terpang-

    gil untuk memperbaiki mutu kepribadian lulusannya dalam bidang empati, agar

    komunikasi dokter-pasien menjadi lebih efektif dan harmoni. Hal ini diupayakan

    untuk mengembangkan ilmuwan yang berbudi luhur serta mengutama-kan

    kejujuran dalam mencari kebenaran.

    Untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki, diperlukan pengertian tentang

    apa yang ada dalam jiwa manusia, bagian mana yang berfungsi sebagai pengendali

    perubahan (angan-angan), kekuatan yang dikendalikan (nafsu-nafsu), serta suasana

    yang terjadi (perasaan) akibat interaksi di dalamnya.

    Apa saja fungsi tertinggi yang ada pada masing-masing kekuatan itu serta

    kemungkinan terjadinya perkembangan jiwa manusia terutama kesadarannya,

    menjalani proses evolusi terakhirnya.

    Adalah suatu kebutuhan untuk mengetahui siapakah sang aku itu

    sebenarnya dan di manakah posisinya di dalam jiwa? Cogito ergo sum telah

    mencoba menjawabnya sebagai ungkapan Ren Descartes (1596--1650), seorang

    filsuf Perancis yang maksudnya adalah aku berpikir, maka aku ada (1619: Je

    pense, donc je suis; I think, therefore I am).

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    xxxii V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

    Matahari adalah pusat dari sistem tata surya Bima Sakti

    Gambar 0.1: Sistem Tata Surya Bima Sakti Dalam sistem tata surya tampak posisi (eksentrik) dunia (earth, bumi), bulan (mars), dan bintang-bintang lainnya mengitari matahari (konsentrik). Sering ditanyakan apakah candra jiwa itu? Jawaban yang sederhana adalah pengetahuan tentang posisi dinamis ego seorang manusia di dunia kecilnya (mikro-kosmos). Posisinya di alam semesta (makrokosmos) digambarkan dalam candra dunia. Sang aku memang terbatas, bisakah ia mengalami perkembangan dan kemajuan? Ini adalah pertanyaan berikutnya.

    __________ http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_system cited May 26, 2012.

    http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_system%20cited%20May%2026

  • Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxxiii

    Aku adalah kristalisasi dari angan-angan manusia, menurut Soemantri, secara struktural berasal dari cipta-nya manusia, yang mewakili dirinya secara

    keseluruhan termasuk beraktivitas, seperti aku makan, aku bekerja, dan aku

    tersenyum.

    Ego, mewakili seluruh aktivitas kehidupan manusia, sampai

    tugasnya selesai. Sang Aku adalah kristalisasi angan-angan,

    berasal dari cipta-nya manusia. (Soemantri Hardjoprakoso)

    Makhluk yang berpikir memiliki kesadaran sang aku dan bernama manusia ini tentu berada di dalam dunia yang merupakan bagian dari alam semesta.

    Sekaligus hidup dalam kurun waktu tertentu. Hal ini berarti, ia berada di antara

    kurun waktu sebelum dan sesudah sang aku ada.

    Di sinilah jawabannya ketika sering ditanyakan apakah candra jiwa itu?

    Jawaban yang sederhana adalah pengetahuan tentang posisi dinamis ego seorang

    manusia di dunia kecilnya (mikrokosmos). Posisinya di alam semesta

    (makrokosmos) digambarkan dalam candra dunia. Sang aku memang terbatas,

    bisakah ia mengalami perkembangan dan kemajuan? Ini adalah pertanyaan

    berikutnya.

    Kebutuhan pada pengetahuan tentang konsepsi manusia dan dunia, mungkin

    dapat dipakai sebagai titik awal dan sebagai dasar cara memaknai hidup. Dari

    pengetahuan ini, pada saat yang sama dapat diupayakan sebagai suatu pendidikan

    mental spiritual, pencegahan, dan pengobatan penyakit jiwa.

    Atau justru sebaliknya, empati perlu diberikan kepada siapa saja yang

    menekuni Candra Jiwa Indonesia ini sebagai kompas dalam mengarungi samudra

    kehidupan dengan gelombang yang bergelora, arus laut dan angin yang tidak

    menentu, berbagai posisi rintangan batu karang, serta gangguan makhluk ganas

    lainnya.

  • 0 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

    Diagram Transenden Terbalik 1: Evolusinya Ego ke Dalam Dirinya Yang Hakiki Candra Jiwa Indonesia menunjukkan titik-titik perbedaan yang hakiki dan absolut di antara berbagai candra jiwa yang bertujuan pada pengembangan diri (Ego) dengan lain-lainnya yang menuju kepada kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor di luar dirinya.

    Menunjukkan apa yang hakiki dalam eksistensi manusia yaitu Ego (Aku) dan Super Ego (Aku Luhur), yang memungkinkan dapat terserap ke dalam dirinya yang hakiki, Absolut dan transenden.

    __________ Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

    FISIK

    MENTAL

    Transenden

    Imanen SPIRITUAL

    MIKROKOSMOS

    ||

    AAAbbbsssooollluuuttt

    EEEGGGOOO

    MAKROKOSMOS Manusia, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 1

    RANGKUMAN

    Indonesisch Mensbeeld als Basis Ener Psycho-Therapie.

    Soemantri Hadjoprakoso (Dissertation)

    Rijkuniversiteit, Leiden-Nederland, 20 June 1956

    SUMMARY

    01. The need is felt for conception of

    men and world which may be used as a

    starting point and basis for a way of

    living and from which at the same time

    can be deduced a psychoprophylactic

    and a psychotherapy.

    02. Preference is given to the

    conception of man and world as formed

    by Soenarto Mertowardojo because of

    the subsequent reasons:

    1. It comprises by the most ample data

    for a complete conception of man and

    world originating from one single

    source.

    2. It indicates the greatest common

    divisor of the various conceptions of

    man and world current in Indonesia.

    3. It points out the essential differences

    between those conceptions of man

    which aim at the development of the

    Self and those others which are

    orientated on forces and factors outside

    the Self.

    4. It points to that essence in human

    existence which embodies the

    possibility of absorption in the

    RINGKASAN

    01. Dirasakan perlunya candra jiwa

    dan candra dunia sebagai titik tolak serta

    dasar pemikiran suatu cara hidup,

    sekaligus dapat dimanfaatkan untuk

    psikoprofilaksis dan psikoterapi.

    02. Pilihan jatuh kepada candra jiwa dan

    candra dunia seperti yang telah

    dirumuskan oleh Soenarto Mertowar-

    dojo karena beberapa sebab berikut ini:

    1. Disusun berdasarkan data yang lebih

    dari cukup untuk suatu candra jiwa dan

    candra dunia yang lengkap, yang berasal

    dari satu sumber.

    2. Merupakan faktor persekutuan

    terbesar (rangkuman) dari berbagai

    candra jiwa dan candra dunia yang ada

    di Indonesia.

    3. Menunjukkan titik-titik perbedaan

    yang hakiki di antara berbagai candra

    jiwa yang bertujuan pada pengembang-

    an diri dengan lain-lainnya yang menuju

    kepada kekuatan-kekuatan dan faktor-

    faktor di luar dirinya.

    4. Menunjukkan apa yang hakiki dalam

    eksistensi manusia, yang memungkin-

    kan dapat terserap ke dalam

    ----------

  • 2 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

    DiagramTransenden 2: Fungsi Spesifik Ke-4 Sebagai Pusat Potensi yang Hakiki Tiga sentra vitalitas di dalam jiwa manusia oleh Candra Jiwa Indonesia, dikemukakan juga sebagai tiga fungsi spesifik: angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsu, masih ada fungsi spesifik yang keempat yang mungkin merupakan pusat hakiki dari manusia (!)

    Yang menarik adalah makna fungsi yang keempat di dalam pusat imateri (spiritual), selain sebagai pusat potensi, sekaligus suatu keniscayaan untuk masuk ke dalam status transendennya. Fungsi keempat memungkinkan untuk mempelajari seluruh mekanisme sadar dan asadar di dalam jiwa manusia dan aspek komunikasinya. __________ Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

    FISIK

    MENTAL

    Fungsi Spesifik

    Ke-IV

    MIKROKOSMOS

    III Nafsu-

    nafsu

    I Angan-

    angan

    II Pera-saan

    MAKROKOSMOS Manusia, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral

    Empat

    Fungsi Spesifik

    = !

    (IV)

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 3

    ----------

    transcendent Absolute.

    5. A psychotherapy maybe deduced

    from it.

    6. It can fully stand comparison with

    the conceptions of man and world

    formulated by Freud, Adler and Jung.

    7. It points out potencies in man which

    may prove of theoretical and practical

    value in the future.

    03. The conception of man is

    expounded in two ways. In the first

    part, the chapters The way, About

    life after death and About Karma it is

    presented in its orthodox form. In the

    second part it is explained in

    psychological terminology.

    04. In a separate chapter, compara-

    tive speculations on the place of the ego

    in the system of Freud, Adler and Jung

    and in the Indonesian conception of

    man, outlines of the 4 systems have

    been placed side by side. For those

    familiar with the western points of view,

    the outline of the systems of Freud,

    Adler and Jung maybe of help to

    appreciate the Indonesian conception of

    man and world.

    05. In the Indonesian conception of

    man there is, apart from the specific

    functions of thought, of affection and of

    dirinya yang Absolut transenden.

    5. Intisarinya mungkin dapat digunakan

    untuk psikoterapi.

    6. Dapat ditegakkan sejajar dengan

    candra jiwa dan dunia yang telah diru-

    muskan oleh Freud, Adler, dan Jung.

    7. Menunjukkan adanya potensi-potensi

    di dalam diri manusia yang dapat dibuk-

    tikan kelak berdasarkan teori dan

    praktik.

    03. Candra jiwa ini dijelaskan dalam

    dua cara. Pada bagian pertama, dalam

    bab Jalan, Hidup setelah mati

    dan Karma dikemukakan dalam

    bentuk umum. Pada bagian kedua

    diterangkan dalam istilah psikologi.

    04. Pada satu bab terpisah, Tinjauan

    banding posisi sang aku dalam sistem

    Freud, Adler, dan Jung serta Candra

    Jiwa Indonesia, skema dari keempat

    sistem tersebut disejajarkan. Bagi

    mereka yang sudah terbiasa dengan

    pandangan Barat, skema dari Freud,

    Adler, dan Jung tersebut, diharapkan

    dapat membantu menghargai candra

    jiwa dan candra dunia Indonesia.

    05. Di dalam Candra Jiwa Indonesia,

    selain dari fungsi spesifik angan-angan,

    perasaan, dan nafsu-nafsu, masih ada

    ----------

  • 4 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

    Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2), 2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,

    spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

    Bagan Transenden 1: Candra Jiwa dan Candra Dunia Indonesia Pusat Imateri adalah fungsi spesifik (sentra vitalitas) yang ke-4, terletak di dalam Dimensi-4. Tiga fungsi spesifik lainnya adalah angan-angan, perasaan dan nafsu-nafsu terletak di dalam Dimensi-3, di dalam badan/jasmani halus, psike, jiwanya manusia (Mind). Dimensi-1 adalah makrokosmos dan di dalam mikrokosmos terdapat tiga dimensi lainnya yaitu Dimensi-2 (Body), dimensi-3 (Mind), dan dimensi-4 (Spirit). (D1-4= dimensi, matra, dunia)

    Status dan kehidupan imateri merupakan titik awal, tujuan dan sumber dari seluruh kehidupan, oleh karena itu pencapaian status imateri bermakna kembalinya ke Sumber Awal dari kehidupan di dalam dirinya.

    Hidup imateri adalah satu, tetapi mempunyai tiga aspek (Tripurusa, TriAspect, TreFoil), pertama adalah Suksma Kawekas (TheSource) yang diam dan statis. Dari aspek pertama mucul yang kedua yaitu Suksma Sejati (TheForce) awal dari hidup dinamis, mengejawantahkan Mahakuasanya Suksma Kawekas. Percikan sinar dari Suksma Sejati menjadikan Roh Suci (TheSelf) sebagai aspek yang ketiga, sebagai Rohaninya manusia. __________ Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

    D1 MAKROKOSMOS

    =================l Pancaindra l============================ D2 MIKROKOSMOS Body

    - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - EMPAT FUNGSI. . . . . . . . . . .SPESIFIK: Mind

    D3 IANGAN-ANGAN,- -- ---IIPERASAAN, IIINAFSU-NAFSU

    - - - - - - - - - - - - - - - -l TheGate l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - D4 TriAspect: 3TheSelf, 2TheForce, 1TheSource Spirit

    IVPUSAT IMATERI ========================================================================

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 5

    --------

    will, still a fourth function which is

    supposed to be the essential centre of

    man.

    06. This fourth function is not only a

    centre of potence, but at the same time it

    is a perspective to enter into the

    transcendent state of being. This fourth

    function moreover makes it possible to

    observe all the conscious and

    unconscious mechanism in the human

    psyche. This fourth function is called

    the immaterial centre because it forms at

    the same time the gate of entrance to the

    state of immaterial being.

    07. This immaterial state of being is

    the set purpose for man and mankind.

    As the Indonesian conception of man

    based on the principle of immaterial life

    as the commencement and the original

    source of all life, so the attainment of

    this state of immaterial being is at the

    same time seen as the return to that

    selfsame Original Source of all life.

    08. This immaterial life is one but it

    shows three aspects. The first aspect of

    it is called Suksma Kawekas, the Quiet,

    Static Life. From this first aspect

    originates the second one, Suksma

    Sejati, the starting Dinamic Life by

    which the Omnipotence of Suksma

    Kawekas can come into manifestation.

    The third aspect is Roch Sutji, seen as a

    fungsi keempat yang mungkin

    merupakan pusat hakiki dari manusia.

    06. Fungsi yang keempat ini selain

    pusat potensi, sekaligus suatu

    keniscayaan untuk masuk ke dalam

    status keberadaan yang transenden.

    Fungsi keempat memungkinkan untuk

    mengamati seluruh mekanisme sadar

    dan asadar di dalam jiwa manusia.

    Fungsi keempat ini disebut pusat imateri

    karena pada saat yang sama sekaligus

    membentuk pintu masuk ke dalam

    eksistensi imateri.

    07. Eksistensi status imateri

    merupakan tujuan dari manusia dan

    kehidupannya. Candra Jiwa Indonesia

    berprinsip bahwa kehidupan imateri

    merupakan titik awal dan sumber dari

    seluruh kehidupan, oleh karena itu

    pencapaian status imateri ini sekaligus

    dipandang sebagai kembalinya ke

    Sumber Awal dari seluruh kehidupan di

    dalam dirinya.

    08. Hidup imateri adalah satu, tetapi

    mempunyai tiga aspek. Aspek pertama

    disebut Suksma Kawekas, Hidup yang

    diam dan statis. Dari aspek pertama

    muncul aspek kedua, Suksma Sejati,

    awal dari Hidup dinamis yang

    memanifestasikan Mahakuasanya

    Suksma Kawekas. Aspek ketiga adalah

    Roh Suci, terlihat sebagai percikan sinar

    ----------

  • 6 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

    Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),

    2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,

    spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

    Bagan Transenden 2: Kapasitas Intelektual Manusia adalah Bayangan Tripurusa Tripurusa bagaikan terendam di dalam badan jasmani, dirinya memancarkan bayangan. Bayangan dari Tripurusa ini memiliki fungsi memimpin terhadap nafsu-nafsu. Kekuatan bayangan tersebut dikenal sebagai kapasitas intelektual atau angan-angan manusia.

    Tripurusa, terdiri atas tiga aspek, maka bayangannya (angan-angan) juga terdiri dari tiga aspek: 1) cipta berfungsi sebagai pembentuk gambar, 2) fungsi penalaran, asosiasi, dan 3) fungsi supervisi transenden dan pengertian. Sifat terpenting dari kapasitas intelektual adalah kedaulatan sebagai bayangan/refleksi mutlaknya Tripurusa.

    Perhatikan urutannya angan-angan: 1) cipta-pangaribawa, 2) nalar-prabawa, dan 3) pangerti-kamayan merupakan refleksi (terbalik) dari Tripurusa: 3) Roh Suci, 2) Suksma Sejati, dan 1) Suksma Kawekas. Kamayan disebutkan memiliki daya kemampuan ekstra dan sifat yang terpenting dari angan-angan adalah sifat kedaulatannya. __________ Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

    MAKROKOSMOS

    =============l Pancaindra l============================= MIKROKOSMOS (Soma) FISIK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

    MENTAL ANGAN-ANGAN (Psike)

    3Pangerti -Kamayan 2Nalar -Prabawa 1Cipta Pangaribawa

    - - - - - - -Il- - - - - - - - - - - - ll - - - - - - - - - - ll - - - - - - - - - - - -

    1Suksma Kawekas, 2Suksma Sejati, 3Roh Suci: TRIPURUSA

    SPIRITUAL (Pusat Imateri) =======================================================================

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 7

    ----------

    spark from Suksma Sedjati. This Roch

    Sutji is the Spirit of man.

    09. This trinity of Suksma Kawekas,

    Suksma Sedjati and Roch Sutji is that

    which constitutes the immaterial centre

    of everyman and is called TriPurusa.

    Suksma Sedjati is also conceived as the

    eternal Representatives of Suksma

    Kawekas, or as the Son of the Father. In

    correlation with Roch Sutji, Suksma

    Sedjati is the Light, the Veritable

    Teacher and Guide the Word, the

    Sepherd, etc.

    10a. The material body has innate

    polarized forces which are the drives

    and the immanent forces constituting the

    material body. On the one hand there is

    the egoistical or egocentripetal drive, on

    the other hand the social and supersocial

    (Carp) or egocentrifugal drive.

    Desire or lust and the function of the

    will or the power of perseverance are

    secondary drives which support the

    egocentripetal and the egocentrifugal

    drive. As the TriPurusa is imbedded in

    the material body, it throws in this body

    the shadow itself. This shadow of the

    TriPurusa has a leading function in

    regard with the drives. We acknowledge

    it as mans intellectual capacities or his

    logos.

    dari Suksma Sejati. Roh suci ini adalah

    Rohaninya manusia.

    09. TriAspek dari Suksma Kawekas,

    Suksma Sejati, dan Roh Suci merupakan

    pusat imateri dari setiap manusia dan

    disebut Tripurusa. Suksma Sejati

    adalah Utusan abadi Suksma Kawekas,

    atau bagaikan Sang Putra terhadap

    Ayahnya. Terhadap Roh Suci, Suksma

    Sejati adalah Sang Penerang, Sang

    Penuntun, Guru Sejati, Sang Sabda, dan

    Sang Gembala, dst.

    10a. Badan/jasmani kasar memiliki

    kekuatan alami yang memiliki arah dan

    tujuan. Di satu pihak terdapat nafsu

    yang egois atau nafsu egosentripetal,

    lainnya adalah nafsu sosial dan

    suprasosial (Carp) atau nafsu

    egosentrifugal.

    Keinginan atau harapan dan kemauan,

    atau kekuatan pendorong, adalah nafsu

    sekunder yang berfungsi membantu

    nafsu ego sentripetal dan ego

    sentrifugal. Dengan terselubunginya

    Tripurusa di dalam materi badan

    jasmani, ia memancarkan bayangan

    dirinya. Bayangan dari Tripurusa ini

    memiliki fungsi memimpin terhadap

    nafsu-nafsu. Kita mengenalnya sebagai

    kapasitas intelektual atau angan-angan

    manusia.

    ----------

  • 8 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

    Bagan Transenden 3: Pudarnya Kesadaran Ego Badan/jasmani kasar memiliki kekuatan alami yang memiliki arah dan tujuan. Terdapat nafsu yang egois (ego sentripetal), lainnya adalah nafsu sosial dan suprasosial (ego sentrifugal). Keinginan atau harapan yang kuat dan kemauan atau kekuatan pendorong, keduanya berfungsi membantu nafsu ego sentripetal dan ego sentrifugal.

    Tugas sang Aku secara pelan-pelan menghilangkan dominasi penuh keinginan biologis-nya agar supaya kehidupan spiritual (TriAspect,Tripurusa) yang bebas keinginan menjadi terungkap. Terjadilah perpindahan polarisasi arah ke dalam sadar kolektif. Kesadaran sang aku akan memudar dan terabsorpsi secara keseluruhan di dalam sadar kolektif. Pudarnya kesadaran ego menjadi bersinarnya kesadaran Roh Suci (TheSelf, sadar terbatas) makin lama makin meningkat menjadi sadar kolektif, atas tuntunan sadar kolektif dinamis (TheForce, Sang Guru Sejati).

    __________ Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

    MAKROKOSMOS

    ===============l Pancaindra l=============================

    Asadar Kolektif MIKROKOSMOS (Biologis) FISIK

    - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - AAnnggaann--aannggaann NNaaffssuu--nnaaffssuu MENTAL -CIPTA -AMARAH (Kemauan) -SUFIAH (Keinginan) -NALAR -LAUWAMAH (ego sentripetal; netral)

    -PANGERTI Aku -MUTMAINAH (sosial; suprasosial) Sadar Pribadi Aku PPeerraassaaaann Aku Aku

    - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l TheGate l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - TriAspect: 3TheSelf, 2TheForce, 1TheSource

    Sadar Kolektif SPIRITUAL

    ========================================================================

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 9

    ----------

    10b. Just as in the TriPurusa, there are

    three different aspects in the logos,

    1) the thought- or picture-forming

    function,

    2) the associative function, and

    3) the transcendent function of

    supervision and insight. The principal

    characteristic of the intellectual capaci-

    ties is sovereignity as the reflection of

    the Absoluteness of the TriPurusa.

    10c. By this reflection of the TriPurusa

    the consciousness of the ego is created

    which like a veil covers the other

    function. The consciousness of the ego

    leads to individuality. Thus in man the

    purely material and the immaterial go

    side by side. The material includes in

    itself the biological, the lustful and the

    collectively unconscious.

    10d. The immaterial is the spiritual, the

    free-of-lust and the collectively consci-

    ous. Between these two, the purely

    material and the immaterial, is the

    consciousness of the ego, the individual

    which comprises both the individually

    conscious and the individually

    unconscious, the individually lustfull

    and the individually free-of-lust.

    10b. Karena Tripurusa, terdiri atas tiga

    aspek, maka angan-angan juga terdiri

    dari tiga aspek,

    1) cipta atau fungsi pembentuk gambar,

    2) fungsi penalaran, dan

    3) fungsi supervisi transendental dan pe-

    ngertian. Sifat terpenting dari kapasitas

    intelektual adalah kedaulatan sebagai

    bayangan/refleksi mutlaknya Tripurusa.

    10c. Karena adanya bayangan dari

    Tripurusa, terbentuklah kesadaran sang

    aku, yang menyelimuti fungsi yang lain.

    Kesadaran sang aku terbitlah individu-

    alitas. Oleh karena itu, di dalam diri

    manusia yang material dan yang imateri

    berdampingan. Yang material terdiri

    atas bagian yang bersifat biologis,

    penuh dengan keinginan dan asadar

    kolektif.

    10d. Yang imateri adalah bagian spiritual,

    bebas dari keinginan dan kesadarannya

    bersifat kolektif. Di antara keduanya,

    murni material dan imateri, terdapat

    kesadaran sang aku; suatu individu yang

    memiliki sekaligus bagian sadar dan

    tidak sadar pribadi, serta individu yang

    penuh keinginan dan yang bebas

    keinginan.

    ----------

  • 10 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

    Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2), 2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,

    spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

    Bagan Transenden 4: Mencicipi Status Omnipotensi Pembebasan atau Pamudaran adalah tahap akhir dari perkembangan sadar-individu masuk ke dalam sadar-kolektif. Karena dalam Pembebasan atau Pamudaran itu kesadaran dari sang aku menghilang, maka hubungan-hubungan di dalam jiwa manusia mengalami perubahan yang besar. Suara hati menghilang setelah pertentangannya dengan nafsu-nafsu menjadi larut. Yang biologis (penuh keinginan) menata dirinya untuk menuju ke yang spiritual (bebas keinginan). Sadar pribadi (individu) melarutkan dirinya ke dalam hidup kolektif, dengan istilah yang lain sinar hidup-nya (TheSelf) telah ditarik kembali oleh yang meng-hidup-i (TheForce).

    Ketika sadar individu mendekati sadar kolektif, terjadi fase loncatan bahwa seseorang menyadari lainnya. Pertemuan-pertemuan pertama tersebut seakan-akan mencicipi status omnipotensi dari sadar kolektif dan kira-kira dapat dijelaskan sebagai intuisi-intuisi atau ilham-ilham.

    __________ Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

    MAKROKOSMOS

    ================l Pancaindra l=========================== MIKROKOSMOS Asadar Kolektif (Keinginan Biologis) (FISIK)

    - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Sadar Pribadi (Jasmani Halus, Jiwa) (MENTAL)

    Hati Nurani Suara hati

    - - - - - - - - - - - - - - - -I Intuisi l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - TriFoil: 3TheSelf, , 1TheSource

    Sadar Kolektif Pusat Imateri (SPIRITUAL)

    ========================================================================

  • CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

    Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 11

    ----------

    11. The curve of development of man

    and humanity in this line of thought is

    from the biological to the spiritual or

    from the lustful to the free of lust, or

    again from the collectively unconscious

    to the collectively conscious. This

    development leads through the forming

    of the individual consciousness of the

    ego. In everyday man the conscious-

    ness of immaterial life free-of-lust has

    been overgrown by the biological lustful

    life.

    11a. The collectively conscious become

    latent by the domination of the

    collectively unconscious. By the

    individuality of the consciousness of the

    ego something like a phase of transition

    is formed between the biological and the

    spiritual, the lustful and the free-of-lust,

    the collectively unconscious and the

    collectively conscious.

    11b. For this reason it is the task

    consciousness of the ego to let gradually

    disappear the domination of the

    biologically lustfull in order that the

    spiritual free-of-lust may become

    manifest. In this way there is a shift in

    the direction of the collectively

    conscious.

    11c. In this development the

    consciousness of the ego will fade and

    will at last become entirely absorpted in

    the collectively conscious. This shift to

    11. Kurva perkembangan dari manu-

    sia dan kemanusiaan dalam alur pemi-

    kiran ini berangkat dari yang bersifat

    biologis menuju ke spiritual atau dari

    yang penuh keinginan menuju ke bebas

    keinginan, selanjutnya dari asadar

    kolektif menuju ke sadar kolektif.

    Perkembangan ini melalui pembentukan

    kesadaran individu dari ego. Dalam ke-

    hidupan sehari-hari manusia, kehidupan

    sadar imateri yang bebas keinginan

    tersebut tertutupi oleh kehidupan biolo-

    gis yang penuh keinginan.

    11a. Kesadaran kolektif menjadi laten

    oleh dominasi asadar kolektif. Dengan

    adanya individualitas dari kesadaran

    sang aku bagaikan suatu fase transisi

    yang terbentuk di antara yang biologis

    dan yang spiritual; yang penuh