2015 Gapura di 2015 - Gapura Angkasa Official Website · pada 26 Januari 1998 oleh tiga BUMN yaitu...
Transcript of 2015 Gapura di 2015 - Gapura Angkasa Official Website · pada 26 Januari 1998 oleh tiga BUMN yaitu...
2015Laporan Tahunan Annual Report
New Spirit. New Hope.
La
po
ran
Ta
hu
na
n
An
nu
al R
ep
ort
20
15
Ne
w S
pirit. N
ew
Ho
pe
.
2015Gapura in
Gapura di
CabangStations
GSE BermotorMotorized GSE
MaskapaiAirlines
PenerbanganFlights
Ton CargoTons Cargo
54
55
957
276.564
158.947
Laba Tahun BerjalanNet Income for the Year
PendapatanRevenue
AsetAssets
dalam miliar Rpin billion Rp
54%
9%
26%
53,79
1.318,82
1.004,77
Armada Teknologi Mutakhir
State-of-the-Art Fleet
Beroperasi/PesananOperating/Order
4/14
Aircraft Towing Tractor Wide Body
Beroperasi/PesananOperating/Order
2/8
Ground Power Unit180 KVA
Beroperasi/PesananOperating/Order
4/14
High Lift Loader
Beroperasi/PesananOperating/Order
1/2
Bendibelt
Laporan Tahunan Annual Report
2015
PT Gapura Angkasa
DAPENRA Building, 1st FL.Jl. Angkasa, Blok B - 12, Kav. 8Kota Baru Bandar KemayoranJakarta 10610 - Indonesia
New Spirit. New Hope.
Kegiatan operasi penunjang penerbangan
di bandar udara sangat kompleks,
dan PT Gapura Angkasa menyadari bahwa faktor
keselamatan dan keamanan penerbangan serta
kepuasan pelanggan harus tetap menjadi
prioritas utama.
In view of the complexity of flight support activities at airports,Gapura recognizes that flight safety and security as well as customersatisfaction must always remain its main priorities.
1Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Gapura membukukan kinerja keuangan menggembirakan
untuk tahun buku 2015. Namun terlebih penting lagi, 2015 adalah
tahun dimana manajemen baru Gapura melaksanakan
program-program transformasi bisnis yang bertumpu pada lima pilar
utama: People, Process, Premises, Brand dan Technology.
Berbagai inisiatif strategis telah dilakukan, termasuk langkah
Rebranding yang ditandai peluncuran logo baru Gapura,
menggarisbawahi kesiapan Gapura melangkah maju
dengan semangat baru menuju pencapaian visi baru menjadi
perusahaan ground handling dengan kualitas layanan kelas dunia.
Gapura posted an encouraging financialperformance for 2015. More importantly, 2015 isthe year in which Gapura’s new managementimplemented the business transformationprogram that is based on five main pillars: People,Process, Premises, Brand and Technology. TheCompany has carried out various strategicinitiatives, including rebranding, as reflected inGapura’s new logo, which underlines Gapura’sreadiness to move forward with renewed vigor to achieve its new vision of becoming a world-class ground handling company.
New Spirit. New Hope.
1Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
2 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Daftar IsiContents
Gapura di 2015Gapura in 2015
1 Latar Belakang TemaTheme Background
4 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
6 Profil PerusahaanCorporate Profile
6 Identitas Baru New Identity
7 Visi, Misi Vision, Mission
8 5-Drivers Gapura 5-Drivers Gapura
10 Sekilas Gapura Gapura at a Glance
12 Jejak Langkah Milestones
14 Produk dan Jasa Product and Service
18 Wilayah OperasiOperational Areas
20 Struktur Organisasi Organizational Structure
22 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
25 Profil Direksi Board of Directors Profile
28 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
29 Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications
30 Peristiwa Penting 20152015 Event Highlights
34 LaporanManajemen Management Report
36 Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
42 Laporan Direksi Report from the Board of Directors
50 Analisis & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
52 Tinjauan Bisnis & OperasionalBusiness and Operational Review
3Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
60 Tinjauan Pendukung Bisnis Business Support Review
60 TI Mendorong Transformasi IT Driven Transformation
63 SDM sebagai Sumber Daya Pertumbuhan Human Capital as Growth Resources
70 Tinjauan Keuangan Financial Review
76 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
82 Rapat Umum Pemegang Saham General Shareholders Meeting (GSM)
86 Dewan Komisaris The Board of Commissioners
90 DireksiThe Board of Directors
95 Komite AuditAudit Committee
99 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary
100 Kode EtikCode of Ethics
102 Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
105 DataPerusahaanCorporate Data
106 Armada Fleet
110 Klien Kami Client List
111 Alamat Kantor Cabang Branch Office
115 Pejabat Senior Senior Management
116 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Gapura Angkasa Statement of the Board of Commissioners Regarding Responsibility for the 2015 Annual Report of PT Gapura Angkasa
117 Laporan Keuangan Financial Report
4 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Angka pada tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Indonesia Numerical notation in all tables and graphs are in Indonesia
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
2015 2014 2013
Pendapatan Usaha 1.318.818 1.210.443 1.092.668 Operating Revenues
Beban Usaha 1.233.475 1.195.408 1.038.202 Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha 85.344 15.035 54.466 Income (Loss) from Operations
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih (7.458) 47.925 14.857 Other Income (Expenses) - Net
Laba Sebelum Pajak 77.885 62.960 69.323 Profit Before Tax
Beban Pajak (24.089) (27.769) (25.670) Tax Expenses
Laba Tahun Berjalan 53.796 35.191 43.652 Net Income for the Year
Pendapatan Komprehensif Lain 8.746 13.698 - Other Comprehensive Income
Jumlah Pendapatan Komprehensif 62.542 48.889 43.652 Total Comprehensive Income
Jumlah Aset Lancar 382.949 335.070 282.011 Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 621.818 461.127 463.520 Total Non-Current Assets
Jumlah Aset 1.004.767 796.197 745.530 Total Assets
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 249.020 202.871 255.442 Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 355.776 255.897 183.906 Total Non-Current Liabilities
Liabilitas Sewa Pembiayaan 176.422 Lease Liabilities
Jumlah Liabilitas 604.796 458.768 439.348 Total Liabilities
Modal Ditempatkan dan Disetor 215.040 215.040 215.040 Issued and Fully Paid Capital
Komponen Ekuitas Lainnya 184.931 122.389 91.142 Other Components of Equity
Jumlah Ekuitas 399.971 337.429 306.182 Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.004.767 796.197 745.530 Total Liabilities and Equity
Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi
64.492 (47.036) 101.138 Cash Flows Provided by Operating Activities
Arus Kas Digunakan dari Aktivitas Investasi
(14.590) 13.227 (118.372) Cash Flows Provided by (Used in) Investing Activities
Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan
(24.000) 21.260 - Cash Flows Provided by (Used in) Financing Activities
Rasio Ratios
EBITDA Margin (%) 10,9 10,0 10,7 EBITDA Margin (%)
Marjin Laba Usaha (%) 6,5 1,2 5,0 Operating Income Margin (%)
Marjin Laba Bersih (%) 4,7 4,0 4,0 Net Income Margin (%)
Tingkat Pengembalian Aktiva (%) 6,7 4,4 5,9 Return on Assets (%)
Tingkat Pengembalian Ekuitas (%) 13,4 10,4 14,2 Return on Equity (%)
Rasio Lancar (%) 153,8 165,2 110,0 Current Ratio (%)
Debt to Equity Ratio (%) 101,2 136,0 143,4 Debt to Equity Ratio (%)
Debt to Asset Ratio (%) 50,3 57,6 58,9 Debt to Asset Ratio (%)
(Dalam Rp Juta, kecuali disebut khusus) (in Million Rupiah, or otherwise stated)
5Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Pendapatan Usaha (Rp juta)
Operating Revenue (Rp million)
2015
2015
2014
2014
2013
2013
Jumlah Aset (Rp juta)
Total Assets (Rp million)
1.210.443
796.197
1.318.818
1.004.767
1.092.668
745.530
2015
2015
2014
2014
2013
2013
Laba Tahun Berjalan (Rp juta)
Net Income for the Year (Rp million)
Jumlah Ekuitas (Rp juta)
Total Equity (Rp million)
35.191
337.429
53.796
399.971
43.652
306.182
6 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Kami percaya bahwa dengan menyediakan
solusi layanan kelas dunia, kami dapat
memberdayakan para pelanggan untuk
mencapai kinerja terbaik, sekaligus memastikan
pertumbuhan laba dan bisnis berkelanjutan bagi
Gapura.
Our Distinguishing BeliefsWe Empower our customers to achieved high performance. Collaboration spirit; our customer’s success is our success. Our progressive culture ensures we deliver cutting edge solutions. People are our greatest asset and backbone of our organization.
Shared Success
Identitas BaruNew Identity
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social responsibilityCorporate DataFinancial Report
01
7Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Vision
Mission
Visi
Misi
Menjadi penyedia jasa ground handling
dan jasa terkait lainnya di bandar udara
dengan kualitas layanan kelas dunia
(To Provide World-Class Airport Services).
Sebagai perusahaan penyedia jasa ground
handling dan jasa terkait lainnya di bandar
udara, guna berkontribusi positif dalam
integrasi bisnis jasa penerbangan nasional
To be a service-oriented organization that is the catalyst that enables our
customers to deliver their service promises every day.
Providing professional world-class ground handling services that delight
our customers, deliver growth and profit for our stakeholders, and help
progress the airport service industry.
8 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
01
5-Drivers Gapura
PEOPLE PROCESS
5-Drivers Gapura
Perseroan terus membentuk
sumber daya manusia
dengan karakter “passion,
responsive, sincere,
affable, consistent” melalui
rekrutmen, pelatihan
dan pemberdayaan yang
berkelanjutan.
The Company creates a pool of
human resources that possess
the mentality of “passion,
responsiveness, sincerity,
affability & consistency”
through ongoing efforts
in recruitment, training and
development.
Perseroan terus
mengembangkan organisasi
yang mampu “multi tasking”
dengan “simplified business
process” guna meningkatkan
kecepatan, efisiensi dan
akurasi kegiatan ground
handling.
The Company continues to
develop an organization that is
capable of conducting “multi-
tasking” alongside “simplified
business processes” in order to
improve the speed, efficiency
and accuracy of its ground
handling activities.
9Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
TECHNOLOGYPREMISES BRAND
Perseroan terus melakukan
investasi peremajaan
peralatan GSE berteknologi
mutakhir yang “eco friendly”
untuk meningkatkan
efiesiensi biaya operasi dan
produktivitas hasil produksi.
The Company continues to
invest in revitalizing its GSE
fleet with the latest in
advanced technology “eco
friendly” units in order to
improve on the efficiency of its
operational costs, as well as
productivity.
Perseroan terus berupaya
menjadi IT-based
organization melalui
penerapan state-of-the-art
technology yang tepat guna
untuk mengoptimalkan
proses-proses operasional
ground handling.
The Company strives to become
an IT-based organization
through the utilization of
appropriate state-of-the-art
technology to fully optimize
ground handling operations.
Perseroan terus melakukan
“brand engagement” agar
karyawan memahami
semboyan baru Gapura
“Shared Success” serta
diaktualisasikan dalam
aktivitas karyawan sehari-
hari.
The Company continues to
engage in “brand engagement”
to socialize its tagline motto of
‘Shared Success’ among its
employees so as to be
manifested in their day-to-day
activities.
Untuk mencapai visi sebagai “penyedia jasa ground handling dengan kualitas kelas dunia” sejak tahun
2014 Perseroan melakukan transformasi bisnis, yang
dijabarkan menjadi 5 komponen pendorong transformasi,
dikenal sebagai “5 Drivers” yang terdiri dari:
To realize its vision of being a “ground handling services provider of world-class quality”, the Company since 2014 has undertaken a business transformation journey, in line with the following five components known as the “5 Drivers” of transformation, consisting of:
10 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
01
Gapura adalah perusahaan patungan, yang didirikan pada 26 Januari 1998 oleh tiga BUMN yaitu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero), bergerak di bidang usaha jasa ground handling dan kegiatan usaha lainnya yang menunjang usaha penerbangan di bandar udara.
Pada awalnya maskapai penerbangan Garuda Indonesia
melaksanakan ground handling sendiri, namun mengingat
kebutuhan layanan profesional dan tuntutan hasil kerja yang
optimal tanpa mengabaikan unsur keamanan, keselamatan,
kehandalan dan ketepatan waktu, maka Garuda menyerahkan
kegiatan ground handling ke pihak lain agar dapat
berkonsentrasi pada operasional pesawat udara. Dari sinilah
asal mula pendirian PT Gapura Angkasa.
Per tanggal 9 Desember 2014 struktur kepemilikan saham
Gapura Angkasa adalah Garuda Indonesia (58,75%), Angkasa
Pura II (31,25%) dan Angkasa Pura I (10%).
Garuda Indonesia initially carried out ground handling by
themselves. However, given the need for professional services
and the demand for optimum results without neglecting
security, safety, reliability, and timeliness; Garuda decided to
handover ground handling activities to other parties so as
to focus on its airline operations. This is the origins of the
founding of PT Gapura Angkasa.
As of December 9, 2014, Gapura Angkasa’s shareholders
consist of Garuda Indonesia (58.75%), Angkasa Pura II
(31.25%) and Angkasa Pura I (10%).
Gapura is a joint-venture company that was established on January 26, 1998 by three State-Owned Enterprises,
namely PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa Pura II (Persero). The
Company is engaged in the business of ground handling services and other business activities that support the
aviation business at the airport.
Sekilas GapuraGapura at a Glance
11Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Kegiatan ground handling berpedoman pada standar
pelayanan global dari International Air Transportation
Association (IATA) dimana Gapura menjadi anggota, sehingga
Gapura dipercaya maskapai nasional maupun internasional di
53 bandar udara tempat Perseroan saat ini beroperasi.
Layanan Gapura saat ini terus berkembang dari ground
handling ke jasa warehousing, pengelolaan executive lounge,
jasa hospitality atau passenger service assistant, serta
learning center.
Ground handling activities are based on global service
standards prescribed by the International Air Transportation
Association (IATA) of which Gapura is a member and thereby
trusted by national and international airlines at the 53 airports
that the Company currently operates in.
Gapura’s services continue to grow from ground handling
to warehousing services, executive lounge management,
hospitality services and passenger service assistance, as well
as the learning center.
Seiring dengan corporate action Garuda Indonesia menjadi
pemegang saham mayoritas, manajemen Perseroan menyusun
perencanaan baru bagi masa depan Gapura. Strategi
transformasi jangka panjang Perseroan untuk periode tahun
2015 – 2019 yang mengarah pada pertumbuhan secara
bertahap menjadi perusahaan ground handling dengan kualitas
layanan kelas dunia.
In line with Garuda Indonesia’s corporate action to become
the Company’s majority shareholder, Gapura Angkasa’s
management prepared a new plan for the future. The
Company’s long-term transformation strategy for the 2015 –
2019 period is directed towards the gradual transformation
into a world-class ground handling company.
Business Leverage
2016
• Re-Branding (2)• HC Transformation (2)• Individual & Group
Performance• Competency
Development (2)• GSE Augmentation &
Rejuvenation (2)• GSE Simplification &
Clustering (2)• Operation Control
System (2)• GSE Maintenance
Business• Unscheduled Flight
Handling• New Line of Business• Ground Breaking for
Own Office
Operational & Service Excellence
2017
• Engaged Employee• Hub Control &
Dashboard• GSE Simplification &
Clustering (3)• Operation Control
System on other Stations
• SKYTRAX Five Star Ground Handling
• Younger GSE Fleet• Improved Business
Segments Profitability
Business Excellence
2018
• Improve Financial Performance
• EBITDA margin 15%• Non-Core Business
Spin-Off • Enhanced Business
Portfolio• Overseas JV
World Class
2019
• Top 50 Best Companies in Indonesia for Creating Leaders
• IATA Approved Training Center
• IT Based Organization
• Re-Branding• HC Transformation • Competency
Development• GSE Augmentation &
Rejuvenation • GSE Simplification &
Clustering• Operation Control
System• Minimum Charge
on Low Frequency Stations
• New APB for CGK-T3
Business Leverage
2015
12 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
01
12 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Jejak LangkahMilestones
JanuariPerseroan didirikan (Akta Pendirian No. 32) tanggal 26 Januari 1998
JanuaryEstablishment of the Company (Deed No. 32) on January 26, 1998
AprilPerseroan melayani section 6 (ref. IATA SGHA 1998)
AprilThe Company provides 6 section services (ref. IATA SGHA 1998)
Perseroan beroperasi di 20 Bandara dengan 14 section pelayanan (ref. IATA SGHA 1998)
The Company operates in 20 airports offering 14 section services (ref. IATA SGHA 1998)
• Memperluas jaringan pelayanan (area operasi) hingga 45 Bandara
• Memperoleh Penghargaan Pelayanan Publik Prima dari Kementerian Perhubungan
• Menetapkan business turnaround strategy• Memperkenalkan program cost effective
melalui business process transformation dengan hasil efisiensi Rp75 miliar
• Peninjauan safety program• Recurrent training• Restrukturisasi Organisasi, termasuk
project liquidation (GSE maintenance, Logistic, Smart Handling) dan set up SBU Others business
• Pengaplikasian Information System SAP untuk FiCo Modul (Finance and Controlling) yang dimulai 1 Oktober 2014
• Maskapai luar negeri baru: Royal Brunei, China Southern, Dragon Air (DPS) dan Oman Air (CGK)
• Memperoleh “The Best Ground Handler Around the World 2014” dari China Airlines, “The Best Top Ten Ground Handler 2014” dari Xiamen Air, dan “The Best First Quarterly in Ocean Region and The Best Ground handler 2014 di area Asia Tenggara/Oceania dari Korean Air.
• Pembukaan 10 cabang baru untuk Garuda G/H Services (MKQ, JBR, BWX, BUW, LUW, MJU, FLZ, SWQ, AMQ, dan PSU)
1998
• Mendapatkan Sertifikasi "ISAGO"• Memperoleh “SNI Award”
• Obtained the “ISAGO” Certification• Obtained the “SNI Award”
2009
1999-2000
2014
Mengoperasikan Pergudangan Internasional CGK
Operates the International Warehousing business at CGK
2005
• Expanded its area of operations to cover 45 airports
• Received the ‘Pelayanan Publik Prima’ Award from the Ministry of Transportation
• Setupbusinessturnaroundstrategy• Introductionofacosteffectiveprogram
through business process transformation resulting greater efficiency amounting to Rp 75 billion
• Reviewsafetyprogram• Recurrenttraining• OrganizationRestructuring,including
project liquidation (GSE maintenance, Logistics, Smart Handling) and set up SBU Other businesses
• ApplyingInformationSystemSAPforFiCoModule (Finance and Controlling) starting from October 1, 2014
• NewInternationalCustomers:RoyalBrunei, China Southern, Dragon Air (DPS) and Oman Air (CGK)
• TheBestGroundHandlerAroundtheWorld 2014 from China Airlines, The Best Top Ten Ground Handler 2014 from Xiamen Air, and The Best First Quarter in the Oceania Region and The Best Ground handler 2014 for the areas of Southeast Asia/Oceania from Korean Air.
• Opening10newbranchesforGarudaG/HServices (MKQ, JBR, BWX, BUW, LUW, MJU, FLZ, SWQ, AMQ, and PSU)
13Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 13Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Memperoleh Sertifikasi atas penerapan SMM ISO 9001:2000
Obtained an SMM ISO 9001:2000 certification
Mengoperasikan Pergudangan Domestik CGK
Operates the Domestic Warehousing business at CGK
2001 2003
2015
• Melakukan "Corporate Turn Around"
• Diversifikasi Produk untuk segmen LCC “SMART HANDLING”
• Engaged in a “Corporate Turn Around “
• Product diversification into LCC ”SMART HANDLING”
2004
• Implementasi Information System SAP HCM Payroll Module• Handling ATR Garuda di Pangkalanbun, Ketapang dan Tanjung
Karang, Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, dan Langgur• Launching Gapura Learning Center tanggal 23 Maret 2015• Handling Tiger Airways di CGK, DPS, dan SUB, Air Asia Berhad
di BTJ dan PNK, Nam Air di PGK dan TJQ, Kalstar di DPS, Express Air di CGK, Citilink di PNK dan MDC, Air Asia-X di DPS, Garuda di TKG, dan Jetstar di PLM dan PKU.
• Penandatanganan GSE Leasing Agreement tanggal 1 Juni 2015
• Zero Accident / Incident di bulan Maret, April, Mei, dan Juni• Implementasi New Brand, New Colour Scheme tanggal 7 Mei
2015• Implementasi e-Procurement mulai September 2015• GSE baru dengan Livery baru : GPU (2), HLL (4), ATW (4), PBS
(6), BendiBelt (1)• Handling pesawat Boeing B787 Dreamliner di DPS (JAL, Qatar,
Royal Brunei)• Peresmian GSE baru dengan Livery baru (ATW) tanggal 15
September 2015• Kick Off Operation Control System tanggal 8 Oktober 2015
• Implementation of Information System SAP HCM Payroll Module
• Handled Garuda’s ATR aircraft at Pangkalanbun, Ketapang and Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, and Langgur
• Official launch of Gapura Learning Center on March 23, 2015• Handled Tiger Airways at CGK, DPS, and SUB; Air Asia Berhad
at BTJ and PNK; Nam Air at PGK and TJQ; Kalstar at DPS; Express Air at CGK, Citilink at PNK and MDC; Air Asia-X at DPS; Garuda at TKG; and Jetstar at PLM and PKU.
• Signing of GSE Leasing Agreement on June 1, 2015• Achieved Zero Accident / Incident during March, April, May and
June• Implementation of New Brand and New Colour Scheme on
May 7, 2015• Implementation of e-Procurement beginning in September
2015• New GSE units in new livery: GPU (2), HLL (4), ATW (4), PBS (6),
BendiBelt (1)• Handled Boeing B787 Dreamliner aircraft at DPS (JAL, Qatar,
Royal Brunei)• Official inauguration of new GSE (ATW) with new livery on
September 15, 2015• Kick Off Operation Control System on October 8, 2015
14 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
01
Produk dan JasaProduct and Service
Ground handling atau airport services mencakup pelayanan
terhadap penumpang, bagasi, cargo dan pos yang diangkut
pesawat udara, serta penyediaan peralatan untuk membantu
pergerakan pesawat di darat selama berada di bandar udara,
baik di fase kedatangan maupun keberangkatan.
Bidang usaha Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No.
2 tanggal 1 September 2010 merupakan pengembangan dari
standar yang ditetapkan IATA Airport Handling Manual, 810
Annex A tahun 1998, yaitu kini mencakup:
1. Representation and Accommodation
2. Load Control, Communication and Departure Control
System (DCS)
3. Unit Load Device (ULD) Control
4. Passenger and Baggage
5. Cargo and Post Office Mail
6. Ramp Service
7. Aircraft Servicing
8. Fuel and Oil
9. Aircraft Maintenance
10. Flight Operation and Crew Administration
11. Surface Transport
12. Catering Service
13. Supervision and Administration
14. Airport Security
15. Warehouse and Logistic
16. Ground Handling Consultant
17. Pendidikan dan Pelatihan serta penyediaan tenaga ahli
ground handling
Secara garis besar pendapatan Perseroan diperoleh dari 3
bidang usaha, yaitu ground handling, warehousing, dan jasa-
jasa penunjang penerbangan di bandar udara.
Ground handling or airport services comprise of passenger,
baggage, cargo and postal services that are transported
by aircraft, as well as providing equipment to support the
movement of aircraft on land while at the airport, both for the
arrival and departure phases.
The Company’s business fields, as stipulated in Deed No. 2
dated September 1, 2010, are derived from the standards
prescribed in the IATA Airport Handling Manual, 810 Annex A
of 1998, include:
1. Representation and Accommodation
2. Load Control, Communication and Departure Control
System (DCS)
3. Unit Load Device (ULD) Control
4. Passenger and Baggage
5. Cargo and Post Office Mail
6. Ramp Service
7. Aircraft Servicing
8. Fuel and Oil
9. Aircraft Maintenance
10. Flight Operation and Crew Administration
11. Surface Transport
12. Catering Service
13. Supervision and Administration
14. Airport Security
15. Warehouse and Logistic
16. Ground Handling Consultant
17. Education and Training as well as providing ground
handling experts
Overall, the Company’s revenues derive from 3 business fields,
namely: ground handling, warehousing, and aviation support
services at airports.
15Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Ground Handling01Layanan ground handling Perseroan dikelompokkan sesuai
segmen maskapai atau jenis penerbangan yang dilayani, yaitu:
• VVIP Handling
• Premium Handling
• LCC Handling
• Charter/Unschedule/Adhoc Flight
The Company’s ground handling services are grouped according
to the airline or type of flight served, namely:
• VVIP Handling
• Premium Handling
• LCC Handling
• Charter/Unscheduled/Adhoc Flight
16 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
01
Layanan warehousing dan cargo handling Perseroan didukung
dengan teknologi mutakhir untuk memastikan seluruh proses
pekerjaan dilakukan secara aman dan efisien. Pelayanan
warehousing Perseroan tersedia di bandara Soekarno-Hatta,
Cengkareng.
Produk dan JasaProduct and Service
Warehousing02
The Company’s warehousing and cargo handling services
are backed by the latest technology to ensure that all work
processes are safe and efficient. These warehousing services
are available at Soekarno-Hatta Airport, Cengkareng.
17Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Hospitality and Learning Center
Berbeda dengan dua bidang usaha utama Gapura yang terkait
dengan operasi penerbangan di airside (sisi udara) bandar udara,
maka kegiatan jasa-jasa penunjang penerbangan berada di
landside (sisi darat) terutama di gedung terminal bandar udara.
• Executive Lounge
Gapura memperluas layanan dengan menyediakan
executive lounges di beberapa bandara: Terminal 1C
bandara CGK; Departure Hall bandara PNK dan Ground Floor
bandara PKU. Lounge Gapura menawarkan kenyamanan,
lingkungan yang tenang, fasilitas telepon, internet akses
tanpa kabel serta sajian minuman dan makanan ringan.
• Hospitality
Layanan hospitality atau Passenger Service Assistant
(PSA) terdiri dari layanan meet & greet assistance, check in
assistance, visa & immigration assistance, baggage claim
assistance, customs clearance assistance, limousine services,
dan international events. Tersedia untuk proses kedatangan,
transit atau keberangkatan di bandara CGK, DPS, JOG dan PNK.
Awalnya layanan hanya ditujukan untuk penumpang
Garuda Indonesia, namun digunakan juga oleh maskapai
internasional (Korean Air, Japan Airlines) dan hotel bintang
5 (Shangri-La, Mulia, Mandarin, Hermitage) serta pelanggan
korporat dan individu lain. Hospitality Gapura telah
tergabung ke dalam The Concierge Society of Indonesia.
• Learning Center
Gapura Learning Center telah ditingkatkan menjadi unit bisnis
yang memberi pelatihan untuk pihak eksternal bidang basic
airport handling management, basic frontliner, grooming &
etiquette, aviation security, cargo and mail, dangerous goods,
dan Ground Support Equipment (GSE) operator.
Lulusan Gapura Learning Center memperoleh sertifikat
dan SKP (Surat Kecakapan Personel) dari Kementerian
Perhubungan yang merupakan lisensi resmi untuk bekerja
di kebandarudaraan dan maskapai penerbangan.
In contrast to Gapura’s two main businesses that are
associated with airside airport flight operations, flight support
services are situated on the landside, specifically within the
airport terminal buildings.
• Executive Lounge
Gapura expanded its services by providing executive lounges
at a number of airports, namely: Terminal 1C CGK airport, the
Departure Hall at PNK airport and the Ground Floor of the
PLM airport. The Gapura Lounge offers total comfort, a calm
environment, telephone facilities, wireless internet access,
as well as a selection of drinks and light snacks.
• Hospitality
Hospitality services or Passenger Service Assistance (PSA)
comprise of meet & greet assistance, check in assistance, visa
& immigration assistance, baggage claim assistance, customs
clearance assistance, limousine services, and international
events services. Arrival processing, transit, or departure services
at the CGK, DPS, JOG and PNK airports are also provided.
These services were initially intended for passengers of Garuda
Indonesia only, but they are now available for customers of
other international airlines (Korean Air, Japan Airlines) and
5-star hotels (Shangri-La, Mulia, Mandarin, Hermitage) as well
as other corporate and individual customers. Gapura hospitality
has been incorporated into The Concierge Society of Indonesia
• Learning Center
Gapura Learning Center has been upgraded into a business
unit that provides training to external parties in the field of
basic airport handling management, basic frontline services,
grooming & etiquette, aviation security, cargo and mail,
dangerous goods, and Ground Support Equipment (GSE)
operations.
Graduates of Gapura’s Learning Center receive a certificate
and Personnel Proficiency Certification (SKP) from the
Ministry of Transportation, which is an official license to work
at airports and airlines.
03
Corporate ProfileManagement reportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social responsibilityCorporate DataFinancial report
01
18 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 19Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Wilayah OperasiOperational Areas
Aceh
Meulaboh
SabangLhokseumawe
Gunung Sitoli
Medan
Pinangsori
Padang
PekanbaruBengkulu
Jambi
Batam
Palembang
Tanjung Karang
Pangkal Pinang
Ketapang
Pangkalanbun
Jakarta (CGK)
Jakarta (HLP)
Bandung
Tanjung Pandan
Pontianak
Putusibau
Banjarmasin
Balikpapan
Mamuju
Makassar
Pomalaa
Ende
Kupang
Bau bau
Ambon Langgur
SaumlakiMerauke
Jayapura
Sorong Manokwari
Biak
Luwuk
Manado
Yogyakarta
SemarangSolo
SurabayaJember
Banyuwangi
Denpasar
LombokSumbawa
TambolakaLabuan Bajo
Bima
Jakarta (CGK)
Merupakan Cabang Utama yang memiliki kapasitas untuk menangani pesawat dari semua tipe pesawat, baik wide body maupun narrow body, termasuk type pesawat A-380.Melayani 250 Flight/hari dari 18 customer. Ada empat customer untuk penerbangan domestik dan 14 untuk penerbangan internasional.
Main Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft, including the A-380. Handled 250 flights/day from 18 customers, 4 for domestic flights and 14 for international flights.
Penerbangan Flights250 Pelanggan
Customers18Denpasar (DPS)
Merupakan Cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.Melayani 96 Flight/hari dari 19 customer. Ada dua customer untuk penerbangan domestik dan 17 untuk penerbangan internasional.
Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft except the A-380. Handled 96 flights/day from 19 customers, 2 for domestic flights and 17 for international flights.
Penerbangan Flights96 Pelanggan
Customers19
Surabaya (SUB)
Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.Melayani 96 Flight/hari dari 5 customer. Ada empat customer untuk penerbangan domestik dan satu untuk penerbangan internasional.
Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft, except the A-380. Handled 96 flights/day from 5 customers, 4 for domestic flights and 1 for international flights.
Penerbangan Flights96 Pelanggan
Customers5
Medan (KNO)
Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.Melayani 51 Flight/hari dari 5 customer. Ada dua customer untuk penerbangan domestik dan tiga untuk penerbangan internasional.
Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft, except the A-380. Handled 51 flights/day from 5 customers, 2 for domestic flights and 3 for international flights.
Penerbangan Flights51 Pelanggan
Customers5
Balikpapan (BPN)
Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.Melayani 35 Flight/hari dari 4 customer. Ada tiga customer untuk penerbangan domestik dan satu untuk penerbangan internasional.
Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft except the A-380. Handled 35 flights/day from 4 customers, 3 for domestic flights and 1 for international flights.
Penerbangan Flights35
Pelanggan Customers4
Makassar (UPG)
Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.Melayani 56 Flight/hari dari 3 customer. Ada dua customer untuk penerbangan domestik dan satu untuk penerbangan internasional.
Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft except the A-380. Handled 56 flights/day from 3 customers, 2 for domestic flights and 1 for international flights.
Penerbangan Flights56 Pelanggan
Customers3
20 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 21Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
01
Direktur Operasi(EVP Operation Services)
BOARD OF DIRECTORSHead of Internal Auditor
Corporate Secretary
Head of Safety Security & Quality
Assurance
Admin & Financial Lead Auditor
Commercial & Operation Lead
Auditor
SM General Affair & Public Relation
SM Legal
SM Quality & Standardization
SM Aviation Safety & Security
Direktur Keuangan(EVP Finance Services)
Direktur Utama(President & CEO)
VP Accounting & Risk Management
VP Commercial Services
VP Operation Services
VP Maint & Eng Services
SM Contract
SM Customer Relation
SM Passenger Services
SM Baggage & Cargo Services
SM Ramp Operation Services
SM Maintenance
SM Engineering
SM Business Relationship
VP Financial Analysis & Budgeting
SM Fin Analysis & Management
Report
SM Budgeting
VP Treasury
SM Cash Management
SM Account Rec & Tax Management
SM Accounting
SM Asset & Risk Management
VP Human Capital VP ProcurementVP Corp Plan & IT
Support
SM HC Planning & Learning Dev
SM HC Admin Compensation &
Benefit
SM Corporate Culture
SM Outsourcing Management
SM Purchasing
SM Compliance
SM Strategic Planning
SM IT Support
SBU
Kantor Cabang (Branch Offices)
Kantor Perwakilan (Representative Offices)
Direktur Strategi & SDM(EVP Strategy & HC Services)
20 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report 21Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Head of Inspector/Inspector
Safety Services & Quality
Struktur Organisasi per 5 Februari 2016
Organizational Structure as of 5 February, 2016
22 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
01
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile
Capt. Novianto Herupratomo Komisaris UtamaPresident Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 22 November 2013. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur Operasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Sebelumnya di Garuda Indonesia Beliau menjabat VP Corporate Quality, Safety & Environment Management, VP Flight Safety, Aviation Security & Environment, GM Incident Management, GM Incident Investigation, Company Check Pilot Boeing 737 Strata III, GM Flight Standard, Manager Company Operating Procedure, Manager Technical, Pilot Boeing 737, Simulator Instructor Boeing 737, Captain Narrow Body, Senior Flight Offier Wide Body, Copilot DC-9, dan Junior Copilot DC-9. Memulai karir sebagai penerbang di Garuda Indonesia sejak 27 November 1981.
Novianto Herupratomo lahir di Malang 25 November 1959, lulusan Lembaga Pendidikan Perhubungan Udara (LPPU) Curug pada 1981.
Serving as President Commissioner since November 22, 2013. Concurrently, he serves as Operations Director at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
His previous positions with Garuda Indonesia were as VP for Corporate Quality, Safety & Environment Management, VP for Flight Safety, Aviation Security & Environment, GM Incident Management, GM Incident Investigation, Company Check Pilot Boeing 737 Strata III, GM Flight Standard, Manager Company Operating Procedure, Manager Technical, Pilot of the Boeing 737, Simulator Instructor for the Boeing 737, Captain for Narrow Body, Senior Flight Officer for Wide Body, Copilot DC-9, and Junior Copilot DC-9. He began his career as a pilot with Garuda Indonesia from November 27, 1981.
Novianto Herupratomo was born in Malang on November 25, 1959, and graduated from the Air Transportation Educational Institute, Curug, in 1981.
23Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Yushan Sayuti KomisarisCommissioner
Menjabat sebagai Komisaris sejak 22 November 2013. Pada saat bersamaan Beliau juga menjabat Direktur Operasi PT Angkasa Pura I (Persero) pada periode 10 April 2013 sampai dengan 10 November 2015.
Sebelumnya di TNI AU Beliau menjabat Panglima Komando Operasi II berkedudukan di Makassar, Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Komandan Polisi Militer, Kepala Dinas Survey dan Pemotretan Udara, Kepala Pusat Komando Pengendalian Markas Besar AU, Komandan Lanud Sulaiman Bandung, perwira di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara, Komandan Skadron Udara 4, Instruktur Wing Pendidikan 1, dan perwira penerbang Skadron Udara 17.
Yushan Sayuti lahir di Pariaman 19 Maret 1952, lulusan Akademi Angkatan Udara pada 1976 dan Sekolah Penerbang TNI AU pada 1980.
Serving as Commissioner since November 22, 2013. Concurrently, he also served as Operations Director at PT Angkasa Pura I Persero) for the period April 10, 2013 to November 10, 2015.
A career officer in the Indonesian Air Force, his previous postings include that of Commander in Chief Operations Command II in Makassar, Commander of Abdulrachman Saleh Airbase, Malang, Commander of the Military Police, Head of the Aerial Survey and Photography Bureau, Head of Control Command Center at Air Force Head Quarters, Commander of Sulaiman Airbase Bandung, officer at the Air Force Staff and Command School, Commander of Squadron 4, Instructor at Flight School Wing 1, and Flight Officer of Squadron 17.
Yushan Sayuti was born in Pariaman on March 19, 1952, and graduated from the Air Force Academy in 1976 and from the Air Force Flight School in 1980.
IGN Bambang Tjahjono KomisarisCommissioner
Menjabat sebagai Komisaris sejak 22 November 2013. Saat ini Beliau juga menjabat Direktur Utama Perum LPPNPI (AirNav Indonesia).
Sebelumnya di Kementerian Perhubungan Beliau menjabat Direktur Bandar Udara, Kepala Pusat Pendidikan Pelatihan Perhubungan Udara, Direktur Keselamatan Penerbangan, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan Kepala Administrasi Bandara Soekarno-Hatta.
IGN Bambang Tjahjono lahir di Semarang, 6 April 1955. Memperoleh gelar sarjana Planologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1980, dan gelar Magister Teknik Bandara (Airport Engineering) dari École Nationale des Travaux Publics de l’État (ENTPE) di Lyon, Perancis pada 1985.
Serving as Commissioner since November 22, 2013. Concurrently, he serves as President Director of Perum LPPNPI (AirNav Indonesia).
Previously, he has held a number of positions at the Ministry of Transportation, including as Director of Airports, Head of the Air Transportation Training Center, Director of Flight Safety, Secretary Director General of Air Transportation, and Administration Head, Soekarno-Hatta Airport.
IGN Tjahjono was born in Semarang on April 6, 1955. He obtained his Bachelor’s degree in Planology from the Institut Teknologi Bandung (ITB) in 1980, and Master’s degree in Airport Engineering from École Nationale des Travaux Publics de l’État (ENTPE), Lyon, France, in 1985.
24 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
01
Bintang Hidayat KomisarisCommissioner
Menjabat sebagai Komisaris sejak 28 April 2015. Pada 12 Januari 2016 Beliau menjabat sebagai Kasubdit Litbang Perhubungan Udara.
Sebelumnya di Kementerian Perhubungan Beliau menjabat Kepala Otoritas Bandara Wilayah I – Bandara Soekarno-Hatta, Direktur Bandar Udara, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV – Bandara Ngurah Rai, Kepala Bagian Perencanaan Perhubungan Udara, Kepala Sub Direktorat Sistem & Standardisasi Pelayanan Direktorat Angkutan Udara, dan Kepala Sub Direktorat Program Bandara. Bintang Hidayat lahir di Purwokerto, 5 Mei 1967. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas Diponegoro Semarang pada 1987.
Serving as Commissioner since April 28, 2015. As of January 12, 2016, he concurrently holds the position of Head of Air Transportation R&D Sub-Directorate.
Previously at the Ministry of Transportation, he served as the Head of Airport Authority Region I - Soekarno-Hatta Airport, Director of Airports, Head of Airport Authority Region IV - Ngurah Rai Airport, Head of Air Transportation Planning Section, Head of System & Service Standardization Sub-Directorate, Air Transportation Directorate, and Head of the Airport Program Sub-Directorate.
Bintang Hidayat was born in Purwokerto on May 5, 1967. He obtained his Bachelor’s degree in Architecture from Universitas Diponegoro, Semarang in 1987.
Ituk Herarindri Komisaris Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris sejak 28 Oktober 2015. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur Airport Services dan Facility PT Angkasa Pura II (Persero).
Sebelumnya di PT Kereta Api Indonesia sebagai Vice President of Customer Care serta Advisor of Commercial Director for Contact Center & Customer Services, Managing Director PT Inasti Mitra Solusi Consultant. Di PT Indosat, Tbk pernah menjabat sebagai Head of Internal Communication, Manager Training Operation dan Branch Manager of Area Jakarta Barat, Jakarta Pusat & Tangerang. Di PT Satelindo pernah menjabat sebagai Manager Revenue Assurance, Customer Service & Loyalty Customers of Jabodetabek, Supervisor of VIP Services & Retention of Jabodetabek Region, Supervisor of National Call Center VIP Services dan Supervisor of Walk in Services/Galeri. Juga menjabat sebagai Vice Chairman di ORCA Diving School.
Ituk Herarindri lahir di Yogyakarta, 15 Agustus 1965. Memperoleh gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Surabaya.
Serving as Commissioner since October 28, 2015. Concurrently, she serves as Director of Airport Services and Facilities at PT Angkasa Pura II (Persero).
Her previous positions include that of Vice President of Customer Care and Advisor to the Commercial Director for Contact Centers & Customer Service at PT Kereta Api Indonesia, Managing Director of PT Inasti Solusi Consultants, Head of Internal Communications, Manager of Training Operations, and Branch Manager for West jakarta, Central Jakarta and Tangerang Area at PT Indosat, Manager of Revenue Assurance, Customer Service & Loyalty Customers of the Jabodetabek Region, Supervisor of VIP Services & Retention of the Jabodetabek region, Supervisor of the national Call Center VIP Services and Supervisor for Walk-In Services/Gallery with PT Satelindo. She has also served as Vice Chairman at ORCA Diving School. Ituk Herarindri was born in Yogyakarta on August 15, 1965. She obtained her Bachelor’s degree in Economics from Universitas Surabaya (Ubaya).
25Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Profil Direksi Board of Directors Profile
Agus Priyanto Direktur UtamaPresident & CEO
Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 19 Desember 2013.
Sebelumnya di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejak 1986. Sepanjang karirnya di Garuda Indonesia, beliau telah menduduki berbagai jabatan, termasuk sebagai Direktur Pelayanan, Direktur Niaga, General Manager untuk Spanyol, Italia, Austria dan Jerman, VP Revenue Management, Area Manager untuk Australia & New Zealand, General Manager untuk Swiss, General Manager untuk Brunei Darussalam dan General Manager untuk Scandinavia dan Finlandia. Selain itu beliau pernah menjabat Komisaris PT Aerowisata, Komisaris PT Gapura Angkasa, serta Komisaris Utama PT Abacus Distribution Systems Indonesia.
Agus Priyanto lahir di Lubuk Pakam, Sumatra Utara, 15 Agustus 1958. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada 1984. Beliau juga telah mengikuti pendidikan AMDP (Airlines Management Development Program) yang diselenggarakan oleh IATA Jenewa pada tahun 2000. Selain itu beliau juga telah mengikuti berbagai kursus dan pelatihan Leadership yang diselenggarakan oleh berbagai institusi Internasional termasuk mengikuti program Management Trainee di USA dan Canada yang dilaksanakan oleh Garuda Indonesia.
Serving as President & CEO since December 19, 2013.
Previously he served at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, starting from 1986. During his career with Garuda Indonesia, he held a number of positions including as Service Director,
Commercial Director, General Manager for Spain, Italy, Austria and Germany, VP for Revenue Management, Area Manager for Australia & New Zealand, General Manager for Switzerland, General Manager for Brunei Darussalam, and General Manager for Scandinavia & Finland. He has also served as Commissioner at PT Aerowisata, Commissioner at PT Gapura Angkasa, and President Commissioner at PT Abacus Distribution Systems Indonesia.
Agus Priyanto was born in Lubuk Pakam, North Sumatra, on August 15, 1958. He obtained his Bachelor’s degree in Economics from Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, in 1984, and completed the IATA-sponsored AMDP (Airlines Management Development Program) training program in Geneva in 2000. In addition, he has attended numerous seminars and workshops on Leadership from a variety of international institutions, including participating in Garuda Indonesia’s Management Trainee program in the US and Canada.
26 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
01
Sucipto Direktur Operasi EVP Operation Services
Mengawali karir sebagai Mekanik dan Operator GSE PT Garuda Indonesia Surabaya tahun 1982 kemudian ke Garuda Maintenance Facility di Jakarta sebagai Engineer, Manager Engineering Project, Senior Manager Engineering Procurement sebelum berpindah ke Gapura Angkasa sebagai Vice President Operations, VP Facility, GM Soekarno-Hatta Airport, GM Ngurah Rai Bali, dan VP Corporate Secretary.
Sucipto menyandang gelar sebagai Sarjana Teknik Mesin dan Magister Manajemen Air Transportation dan juga pernah mengikuti berbagai training di dalam maupun di luar negeri: Aircraft Engines di Rolls Royce UK, General Electric USA, Station Handling Management Course IATA Switzerland.
He began his career in 1982 as a GSE Mechanic and Operator with PT Garuda Indonesia in Surabaya, before moving to the Garuda Maintenance facility in Jakarta to serve as an Engineer, Manager for Engineering Projects, and Senior Manager for Engineering Procurement, before eventually moving to Gapura Angkasa to serve as VP for Operations, VP for Facility, GM Soekarno-Hatta Airport, GM Ngurah Rai Bali, and VP Corporate Secretary.
He holds a Bachelor degree in Mechanical Engineering and a Master degree in Air Transportation Management, and has also participated in various domestic and overseas training programs, including training on Aircraft Engines with Rolls Royce UK and General Electric USA, and a Station Handling Management Course with IATA, Switzerland.
Eko Diantoro Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services
Menjabat sebagai Direktur Strategi dan SDM sejak 28 Oktober 2015.
Sebelumnya berkarier di PT Angkasa Pura II (Persero) dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris Perusahaan. Posisi lain yang pernah dijabat di Angkasa Pura II adalah sebagai Deputi bidang Komersial Bandara Soekarno-Hatta, GM Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, GM Bandara Husein Sastranegara Bandung, Investory & Fixed Asset Manager, dan Organization & Job Evalution Manager.
Eko Diantoro lahir di Tanjung Pinang 31 Januari 1960. Memperoleh gelar Sarjana Administrasi Negara dari UNIS Tangerang.
Serving as EVP Strategy & Human Capital Services since October 28, 2015.
He previously had a career with PT Angkasa Pura II (Persero) and his last position was as Corporate Secretary. Other positions held during his time at Angkasa Pura II include that of Commercial Deputy at Soekarno-Hatta Airport, GM Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang, GM Husein Sastranegara Airport, Bandung, Investor & Fixed Asset Manager, and Organization & Job Evaluation Manager.
Eko Diantoro was born in Tanjung Pinang on January 31, 1960. He obtained his Bachelor’s degree in State Administration from UNIS, Tangerang.
27Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Ester Siahaan Direktur Keuangan EVP Finance Services
Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 28 Oktober 2015.
Sebelumnya berkarier di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejak tahun 1993 dengan jabatan terakhir sebagai VP Financial Analysis, setelah sebelumnya menjabat antara lain sebagai SM Financial Analysis, SM Finance SBU Citilink, Manager Financial Planning, HRD Project Coordinator SBU Citilink, dan Manager System and Procedure. Selain itu beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT Aerotrans.
Ester Siahaan lahir di Jakarta, 25 Januari 1969. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran Bandung pada 1992, dan Magister Manajemen Transportasi Udara dari Universitas Indonesia pada 1996.
Serving as EVP Finance Services since October 28, 2015.
Previously had a career with PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk starting from 1993, with her last position as VP for Financial Analysis, following prior postings as, among others, SM Financial Analysis, SM Finance SBU Citilink, Manager Financial Planning, HRD Project Coordinator SBU Citilink, and Manager for Systems and Procedures. In addition, she has also served as Commissioner at PT Aerotrans.
Ester Siahaan was born in Jakarta on January 25, 1969. She obtained her Bachelor’s degree in Economics from Universitas Padjadjaran Bandung in 1992, and a Master’s degree in Air Transportation Management from Universitas Indonesia in 1996.
28 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
01
Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition
PTGarudaIndonesia(Persero)Tbk.memilkisahamsebesar 1.263.360 (Satu Juta Dua Ratus Enam Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Enam Puluh) saham Perseroan atau 58,75%.
PTGarudaIndonesia(Persero)Tbk.owned1,263,360(One Million Two Hundred Sixty Three Thousand and Three Hundred Sixty) Company’s shares or 58.75%.
Juta Saham
Million Shares
1,263
PT Angkasa Pura II (Persero) memilki saham sebesar 672.000 (Enam Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu) saham Perseroan atau 31,25%.
PTAngkasaPuraII(Persero)owned672,000(SixHundred and Seventy Two Thousand) Company’s Shares or 31,25%.
Ribu Saham
Thousand Shares
672
PT Angkasa Pura I (Persero) memilki saham sebesar 215.040 (Dua Ratus Lima Belas Ribu Empat Puluh) saham Perseroan atau 10%.
PTAngkasaPuraI(Persero)owned215,040(Two Hundred and FifteenThousand and Fourty) Company’s shares or 10%.
Ribu Saham
Thousand Shares
215
2015
10%
58,75%
31,25%
29Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications
1. International Air Transport Association IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) 2015 untuk Bandara Soekarno-Hatta (CGK)Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) 2015 for Soekarno-Hatta International Airport (CGK)
2. International Air Transport Association IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) 2015 untuk Ngurah Rai International Airport (DPS)IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) 2015 for Bandara Ngurah Rai (DPS)
3. Korean AirPenghargaan “Penyedia Pelayanan Berkualitas Terbaik” di Asia Tenggara untuk Cabang Cengkareng, Bandara Soekarno Hatta Certificate of “Highest Quality Service Provider” in South East Asia for Cengkareng Branch, Soekarno Hatta Airport
4. Japan AirlinesPenghargaan “Tidak Ada Insiden di Ramp selama 19 Tahun” untuk cabang Cengkareng Bandara Soekarno HattaCommendation “No Ramp Incident for Nineteen Years” for Cengkareng Branch, Soekarno Hatta Airport
1
3
4
2
30 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
01
Stasiun CGK mendapatkan apresiasi “The Best Handler Award – Year 2014” untuk South East Asia dari Korean Air Lines (KE) yang diserahkan kepada Direktur Utama oleh General Manager KE.
CGK Station was awarded with “The Best Handler Award - Year 2014” in the South East Asia region from Korean Air Lines (KE), presented to the President Director by the General Manager of KE.
Peristiwa Penting 20152015 Event Highlights
05 Maret March 23 Maret March
Peresmian Gapura Learning Center di lokasi pertama di Gedung Garuda Lt.6, Jl. Gunung Sahari Raya No. 52, Jakarta Pusat sebagai upaya membina tenaga yang terdidik dan terampil secara terstruktur dan berkelanjutan dan memenuhi persyaratan.
The official launch of the first Gapura Learning Center facility at Gedung Garuda 6th floor, Gunung Sahari Road No. 52, Central Jakarta, as part of sustained and structured efforts to develop skilled and competent people.
01 Mei May
Stasiun DPS melayani penerbangan perdana (inaugural flight) pelanggan baru Tiger Air (TR) rute SIN-DPS 2x per hari.
DPS Station served the inaugural fight of a new customer, Tigerair (TR), on the SIN-DPS route 2x per day.
07 Mei May
Penerapan brand color scheme Gapura yang baru di Ground Service Equipments (GSE) di stasiun HLP yang diaplikasikan pada peralatan ATN, GPU, BCL, LST, WST, PBS, MPS, BTT, ACU dan ASU.
Implementation of the new color scheme of Gapura for Ground Service Equipment (GSE) units at HLP Staion for ATN, GPU, BCL, LST, WST, PBS, MPS, BTT, ACU and ASU equipment..
31Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
28 Maret March
Gapura ikut mendukung kampanye switch off “Earth Hour 2015” Garuda Indonesia sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap pelestarian alam dan lingkungan, serta perwujudan komitmen kepada pengurangan dampak perubahan iklim.
Gapura supported Garuda Indonesia’s “2015 Earth Hour” as a method for raising awareness on environmental conservation, and the commitment to reducing the impact of climate change.
08 Juni June
Stasiun CGK dan Kantor Pusat pada 8-12 Juni 2015 melaksanakan renewal audit ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) oleh auditor dari IATA (Turkish Airlines) untuk masa berlaku tahun 2015 – 2017.
CGK Station and the head office on June 8 to June 12, 2015 undertookthe renewal audit for its ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) certification by IATA auditors (Turkish AIrlines) for the period 2015–2017.
21 April April
Stasiun HLP melayani penerbangan VVIP dari para kepala negara Asia dan Afrika yang datang menghadiri peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung.
HLP Station handled the VVIP flights of heads of states from Asian and African countries arriving at the station for the 60th Anniversary of the Asia-Africa Conference in Jakarta and Bandung.
Stasiun DPS melaksanakan renewal audit ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) oleh auditor dari IATA (Qatar Airways) pada 16-19 Juni 2015 untuk masa berlaku tahun 2015 – 2017.
DPS Station on June 16 to June 19, 2015, undertook the renewal audit for its ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) certification by IATA auditors (Qatar Airways) for the period 2015–2017.
16 Juni June
32 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
01
23 Juni June 15 Juli July
Untuk pertama kalinya Cabang SUB handling pesawat Boeing 787 Dreamliner Royal Brunei Airlines.
The SUB Branch handled its first Boeing 787 Dreamliner aircraft, belonging to Royal Brunei Airlines.
Penggunaan perdana GSE dengan livery baru untuk melayani penerbangan VVIP di stasiun HLP.
GSE units with the new livery of Gapura were introduced for serving VVIP flights at HLP Station.
09 Oktober October
Penerbangan perdana (inaugural flight) Thai Airways (TG) dengan armada paling mutakhir Boeing 787 Dreamliner di stasiun DPS untuk rute BKK-DPS pp.
The inaugural flight of Thai Airways’ (TG) latest jet, the Boeing 787 Dreamliner, at DPS Station for the BKK-DPS vv route.
08 Oktober October
Kick off ground handling Operation Control System (OCS) yang diterapkan pertama kali di stasiun CGK dan akan dilanjutkan di Cabang Hub lainnya guna meningkatkan layanan melalui leading indicator serta efektivitas dan efisiensi operasional.
Kick off for the implementation of ground handling Operation Control System (OCS) which will be first implemented at CGK Station and other hub branches at a later stage, to improve services through the use of leading indicators for effectiveness and operational efficiency.
33Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
21 Agustus August
Pelayanan Penerbangan Haji Jama’ah Indonesia tahun 2015/1326H di cabang HLP. Selain Cabang HLP Gapura juga melayani penerbangan di embarkasi UPG, KNO, BPN, BTJ, BDJ, SOC, LOP dan PDG (Garuda Indonesia) serta PLM (Garuda Indonesia dan Saudi Airline).
First flight service for Indonesian Hajj Pilgrims of the 2015/1326H season at the HLP branch. Besides HLP, Gapura also serves flight embarkations at UPG, KNO, BPN, BTJ, BDJ, SOC, LOP and PDG (Garuda Indonesia) and PLM (Garuda Indonesia and Saudi Airlines).
11 Desember December
Gapura mendapatkan penghargaan dari Garuda UPG atas jasanya mencegah tabrakan/near hit antara pesawat penerbangan haji GA dengan pesawat JT.
Gapura received appreciation from Garuda Indonesia UPG for its performance in preventing a near-hit incident between GA hajj aircraft and a JT aircraft.
12 November November
Stasiun HLP melayani penerbangan VVIP dengan menampilkan branding Perseroan yang baru baik logo maupun colour scheme.
HLP Station served a VVIP flight which also exposed the new logo and color scheme of Gapura.
15 September September
Peresmian penggunaan GSE generasi baru di stasiun CGK oleh Direktur Utama antara lain ATW (Aircraft Towing Tractor) untuk pesawat berbadan lebar yang ramah lingkungan dengan teknologi mesin Euro 3.
Launching ceremony for the new-generation GSE units at CGK Station by the President & CEO, which include the ATW tractor with an eco-friendly Euro 3 compliant engine for wide-body aircraft.
Corporate ProfileManagement reportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social responsibilityCorporate DataFinancial report
02
Laporan Manajemen
Management Report
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
02
35Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
Report from the Board of Commissioners Report from the Board of Directors
36
42
Berbagai pencapaian tahun 2015 merupakan hasil dari
implementasi program transformasi bisnis kami dan terus
berlanjut secara bertahap hingga Gapura menjadi perusahaan
ground handling dengan kualitas layanan kelas dunia.
The various achievements of 2015 were the result of the implementation of our business transformation program, which will continue in further stages towards our vision of becoming a ground handling company providing world-class services.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
02
36 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement reportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social responsibilityCorporate DataFinancial report
02
36 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
37Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 37Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Pertama-tama izinkan saya mengucap puji syukur
kehadirat Tuhan YME yang atas berkat-Nya telah
membimbing perjalanan Gapura pada tahun 2015
dengan hasil pencapaian kinerja yang baik.
Berbagai pencapaian pada tahun 2015 ini semakin
mendekatkan Gapura dengan sasaran Perseroan
untuk menjadi perusahaan ground handling dengan
kualitas layanan kelas dunia (world-class service)
sebagai hasil program transformasi bisnis yang
diterapkan sejak tahun 2014.
Penilaian atas Kinerja Direksi
Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang
tinggi atas kinerja Direksi secara keseluruhan
dalam memimpin jalannya Perseroan selama tahun
2015. Pada sisi kinerja keuangan, Gapura berhasil
membukukan pendapatan usaha Rp 1.319 miliar
pada tahun 2015, meningkat 9% dibandingkan
pendapatan usaha pada tahun 2014, sementara
laba komprehensif mencapai Rp 62,54 miliar, atau
meningkat 28% dari laba komprehensif Rp 48,89
miliar pada tahun 2014.
I would like to first of all give praise for the grace
and blessings of God the Almighty, that by His
guidance Gapura was able to end the year 2015
with a satisfactory performance.
With the achievements of 2015, Gapura is moving
ever closer to its aspiration of becoming a ground
handling company providing worldclass services,
as a result of the business transformation program
that has been ongoing since 2014.
Assessment on Directors Performance
The Board of Commissioners would like to commend
the performance of the Board of Directors for their
management of the Company during 2015. In
terms of the company’s financials, Gapura posted
an increase of 9% in operating revenues over 2014
to reach Rp 1,319 billion in 2015. Comprehensive
income meanwhile amounted to Rp 62.54 billion,
an increase of 28% over comprehensive income of
Rp 48.89 billion, recorded in 2014.
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Esteemed Shareholders and Stakeholders,
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
02
38 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Dalam sisi operasional, Direksi juga berhasil meningkatkan
beberapa parameter kinerja dan keselamatan, antara lain
produksi ground handling yang meningkat 8% dari 255.350
flight di tahun 2014 menjadi 276.564 flight pada akhir 2015,
serta tingkat accident ratio yang menurun dari 0,05% pada
tahun 2014 menjadi 0,025% pada tahun 2015.
Dewan Komisaris memberi dukungan dan penghargaan kepada
manajemen yang telah menyusun rencana transformasi
bisnis Perseroan serta melaksanakan rencana tersebut
pada tahun 2015 melalui berbagai program kerja bertumpu
pada lima pilar pendorong yaitu People, Process, Premises,
Brand, dan Technology. Kerja sama yang solid dan terpadu
di antara seluruh jajaran karyawan adalah kunci keberhasilan
implementasi program transformasi bisnis, yang akan terus
dijalankan secara bertahap di tahun-tahun mendatang.
Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun
Direksi
Dewan Komisaris telah membahas dan menelaah Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun 2016
yang disusun oleh Direksi, yang kemudian telah pula disetujui
oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang
Saham pada tanggal 29 Desember 2015.
Dewan Komisaris berpendapat bahwa program kerja serta
target yang ditetapkan dalam RKAP 2016 tersebut telah
mencerminkan prospek usaha dan potensi pertumbuhan Gapura
secara realistis, mengingat prediksi terkait perkembangan
kondisi perekonomian Indonesia dan khususnya industri aviasi
domestik, pada tahun 2016. Lebih lanjut, program kerja Direksi
untuk tahun 2016 masih tetap konsisten dengan rencana
jangka panjang yang telah disusun pada tahun 2014 dalam
rangka transformasi Gapura di berbagai bidang.
Jika menilik kinerja dan pencapaian Direksi sepanjang tahun
2015, Dewan Komisaris percaya bahwa dengan dukungan
seluruh pemangku kepentingan, dan terutama kontribusi
jajaran karyawan Gapura, maka Direksi akan berhasil
merealisasikan atau bahkan melampaui target-target yang
tercantum dalam RKAP 2016 tersebut.
In terms of operations, the Board of Directors has also improved
on a number of performance and safety parameters. These
include ground handling production that grew by 8% from
255,350 flights in 2014 to 276,564 flights during 2015, as
well as the level of the accident ratio that declined from 0.05%
in 2014 to 0.025% in 2015.
The Board of Commissioners acknowledges the formulation
of the Company’s business transformation agenda by the
Management, and its successful execution throughout
2015 via a number of work programs on the basis of the
five success drivers, namely People, Process, Premises,
Brand, and Technology. Solid teamwork among all company
employees was key to the effective execution of the business
transformation program, which will continue in stages in the
next several years.
Opinion on the Business Plan of the Directors
The Board of Commissioners has discussed and reviewed
the Company Work Plan and Budget (RKAP) for 2016 that
was formulated by the Board of Directors, and subsequently
approved by Shareholders in the Shareholder General Meeting
on December 29, 2015.
In the opinion of the Board of Commissioners, the work
programs and targets as set out in RKAP 2016 are indicative
of Gapura’s business prospects and growth potential, after
taking into consideration predictions on developments in
Indonesia’s economy; and particularly its aviation industry, for
the year 2016. Furthermore, the Directors’ work programs in
2016 remain consistent within the overall progression of the
longterm strategic plan that was established in 2014 for the
transformation of Gapura in various areas.
Judging from the performance and achievements of the Board
of Directors in 2015, the Board of Commissioners is confident
that, with the support of all stakeholders and especially the
employees of Gapura, the Board of Directors will be able to
achieve, and even surpass, the targets set in RKAP 2016.
39Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah menjalankan
tugasnya mengawasi dan memberikan nasihat kepada
Direksi terkait dengan pengelolaan bisnis dan operasional di
Perseroan. Fungsi pengawasan tersebut telah berlangsung
efektif melalui mekanisme rapat internal Dewan Komisaris
serta rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang
tahun 2015. Selain melakukan pengawasan pada bidang
operasional dan pelayanan serta risk management, Dewan
Komisaris juga telah melakukan audit melalui aktivitas Komite
Audit, yang telah berlangsung dengan baik sesuai program
kerja yang disusun untuk tahun 2015.
Terlaksananya fungsi pengawasan Dewan Komisaris yang
efektif merupakan cerminan dari mekanisme Tata Kelola
Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) di
lingkungan Gapura.
Terkait dengan investasi dan modernisasi peralatan GSE
sebagai penerapan program transformasi bisnis Perseroan,
Dewan Komisaris senantiasa memberi arahan kepada Direksi
agar investasi dilakukan dengan perencanaan yang matang
dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Melalui Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di
Luar RUPS No. 24 tanggal 28 April 2015 telah diberhentikan
dengan hormat Bapak Rinaldo Azis sebagai anggota Dewan
Komisaris dan digantikan oleh Bapak Bintang Hidayat.
Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada Rinaldo Azis atas sumbangan tenaga dan pemikirannya
selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28
Oktober 2015 telah diangkat Ibu Ituk Herarindri sebagai
anggota Dewan Komisaris yang baru. Kami menyambut
gembira kehadiran Ibu Ituk Herarindri dalam Dewan Komisaris
dengan keahlian dan pengalaman beliau yang akan
memperkuat fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
Board of Commissioners Supervisory Function
Throughout 2015, the Board of Commissioners has carried
out its duties in providing supervision and advice to the Board
of Directors regarding the management and operations of
the Company. The Board’s supervisory function has been
effectively carried out throughout 2015 via internal board
meetings as well as joint meetings with the Board of Directors.
In addition to supervising the areas of operations, services
and risk management, the Board of Commissioners, has also
conducted an audit, undertaken through the activities of the
Audit Committee which has completed its work program for
2015.
The effective execution of the supervisory function of the
Board of Commissioners is reflected in the workings of the
Good Corporate Governance (GCG) mechanism at Gapura.
In regards to the investment in, and the modernization of, our
GSE units as part of the implementation of the transformation
program, the Board of Commissioners has provided directions
to the Directors that the investment should be carefully
planned with the utmost prudence.
Changes in the Board of Commissioners
Through Deed No. 24 on Shareholder Decisions Outside the
General Meeting dated April 28, 2015, Mr. Rinaldo Azis has
been honorably dismissed from his position as Commissioner,
and replaced by Mr. Bintang Hidayat.
The Board of Commissioners would like to convey its
appreciation to Rinaldo Azis for his contributions during his
term of office as member of the Board of Commissioners.
In the General Meeting of Shareholders on October 28,
2015, Ms. Ituk Herarindri has been appointed to serve as
the new Commissioner on the Board. In welcoming Ms. Ituk
Herarindri, we expect that her expertise and experience will
contribute to the improved supervisory function of the Board
of Commissioners.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
02
40 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Penutup
Menutup sambutan singkat ini, saya atas nama Dewan
Komisaris PT Gapura Angkasa menyampaikan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada para Pemegang Saham, mitra
usaha dan pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan
dan dukungannya, serta terima kasih yang tulus kepada Direksi,
jajaran manajemen dan seluruh karyawan Gapura atas dedikasi
dan kerja keras mereka demi kemajuan Perseroan.
Closing Words
In closing, and on behalf of the Board of Commissioners of
PT Gapura Angkasa, I would like to extend the highest
appreciation to the Shareholders, business partners and other
stakeholders for their confidence and support. Also a heartfelt
thanks to the Board of Directors, the management and staff
of Gapura for their dedication and hard work towards the
progress of Gapura.
Capt. Novianto HerupratomoKomisaris Utama
President Commissioner
41Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 41Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Yushan Sayuti Komisaris
Commissioner
Ituk Herarindri Komisaris
Commissioner
Novianto Herupratomo Komisaris Utama
President Commissioner
IGN Bambang Tjahjono
KomisarisCommissioner
Bintang Hidayat Komisaris
Commissioner
Dari kiri ke kanan
From left to right
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
02
42 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Corporate ProfileManagement reportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social responsibilityCorporate DataFinancial report
02
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
42 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
43Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT, Tuhan YME, karena atas ridho-Nya,
Gapura mengakhiri tahun 2015 dengan baik dan
mencapai peningkatan kinerja yang baik.
Berbagai pencapaian tahun 2015 merupakan hasil
dari implementasi program transformasi bisnis yang
kami canangkan sejak tahun 2014, dan akan terus
berlanjut secara bertahap hingga Gapura mampu
menjadi perusahaan ground handling dengan
kualitas layanan kelas dunia (world-class services).
Analisis Kinerja Perusahaan Tahun 2015
Pada tahun 2015, pertumbuhan perekonomian
Indonesia tercatat 4,7% atau lebih lambat
dibandingkan pertumbuhan 5,2% pada tahun
sebelumnya. Perlambatan ini antara lain dikarenakan
masih terpuruknya harga-harga komoditas global
serta berlanjutnya tekanan terhadap nilai tukar
Rupiah.
Dalam pada itu, data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) menunjukkan bahwa dalam periode Januari -
Oktober 2015, jumlah penumpang angkutan udara
di Indonesia tercatat sebanyak 67,46 juta orang,
meningkat 12,75% dibandingkan periode yang
sama tahun 2014. Angka-angka tersebut dapat
menjadi indikasi dari dinamika pasar industri ground
handling di Indonesia pada tahun 2015.
With praise and gratitude for the blessings and
guidance of God the Almighty, Gapura was able
to end the year 2015 in good form and with
satisfactory improvements in performance.
The various achievements in 2015 were the
result of the implementation of our business
transformation program, in place since 2014, which
will continue in further stages towards our vision
for Gapura to become a ground handling company
providing world-class services.
Analysis of Company Performance in
2015
In 2015, Indonesia’s economy grew by 4.7%, slowing
down from the growth of 5.2% recorded during the
previous year. Among factors contributing to this
economic slowdown were the continuing decline
in global commodity prices and pressure on the
Rupiah exchange rate.
Meanwhile, data from the Central Bureau of
Statistics (BPS) showed that during the January
- October 2015 period, the number of air
transportation passengers in Indonesia increased
to 67.46 million pax, or by 12.75%, compared to the
corresponding period in 2014. These figures are
indicative of the market dynamics for Indonesia’s
ground handling industry in 2015.
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Esteemed Shareholders and Stakeholders,
43Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
02
44 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Pada tahun 2015 produksi ground handling Perseroan
meningkat dari 255.350 flight menjadi 276.564 flight atau
bertumbuh 8%. Peningkatan ini seiring dengan penambahan 3
stasiun layanan Perseroan dari 50 stasiun pada tahun 2014
menjadi 54 stasiun pada tahun 2015, khususnya di 5 bandara
baru yang dilayani oleh pesawat ATR Garuda Indonesia. Jumlah
maskapai yang dilayani selama tahun 2015 juga meningkat
dari 51 maskapai menjadi 55 maskapai (Tigerair, Jetstar, dan
NAM Air), dimana 2 (Garuda Indonesia dan Qatar Airways) di
antara maskapai tersebut merupakan maskapai internasional
yang berkategori “5-Star Airline”. Sementara untuk tonase
cargo yang ditangani menurun dari 174.183 ton menjadi
158.947 ton atau turun 9% dibanding tahun 2014.
Melalui berbagai peningkatan kinerja operasional selama tahun
2015 ini Perseroan berhasil membukukan total pendapatan
usaha Rp 1.318,82 miliar serta laba bersih sebesar Rp 53,79
miliar. Dibandingkan pencapaian tahun 2014, pendapatan
usaha dan laba bersih tersebut tercatat meningkat sebesar
masing-masing 9% dan 54%.
Transformasi Bisnis
Pencapaian tahun 2015 secara langsung merupakan hasil
program transformasi bisnis Gapura sebagai landasan strategi
pertumbuhan yang bertumpu pada lima pilar utama yaitu
People, Process, Premises, Brand dan Technology atau dikenal
sebagai “Five Drivers” atau Lima Komponen Pendorong.
Dalam aspek People dilakukan reorganisasi dan penataan
secara menyeluruh dalam sistem kepegawaian, remunerasi
dan pelatihan guna menghilangkan sekat antar bagian,
serta meningkatkan kerja sama dan produktivitas dari 1.778
orang karyawan Perseroan. Gapura melakukan penyelarasan
organisasi guna menunjang proses percepatan pelayanan end-
to-end secara terpusat, ditandai dengan perubahan organisasi
di kantor pusat yang lebih fokus dan responsif.
Secara khusus kami memberi penekanan pada pembentukan
Budaya Perusahaan baru yang mementingkan pelatihan,
kinerja, keamanan dan pelayanan, sehingga SDM Perseroan
dapat tumbuh menjadi “the catalyst that enables our customer
to deliver their service promises everyday.”
In 2015, ground handling production by the Company increased
from 255,350 flights to 276.564 flights, or a growth of 8%,
on the strength of an additional 3 stations served by the
Company, increasing the total count from 50 stations in 2014
to 54 stations in 2015, including 5 new airports frequented
by the ATR flights of Garuda Indonesia. Our airline client base
also grew from 51 airlines to 55 airlines (Tigerair, Jetstar, and
NAM Air) at the end of 2015, of which two are international
airlines with a rating of “5-Star Airline”. Meanwhile, our cargo
handling operations showed a decline in the volume of cargo
handled from 174,183 tons to 158,947 tons, or a decline of
9% compared to the year 2014.
In line with these improvements in operational performance
in 2015, the Company posted operational revenues of Rp
1,318.82 billion and net income of Rp 53,79 billion. Compared
to the numbers in 2014, operational revenues and net income
showed increases of 9% and 54%, respectively.
Business Transformation
The achievements in 2015 were the direct outcome of the
ongoing business transformation program of Gapura as its
growth strategy, which rely on the five core pillars of People,
Process, Premises, Brand and Technology. These are known
within Gapura as the ‘Five Drivers’ of growth.
In the People element, Gapura undertook a sweeping
reorganization and overhaul of its workforce systems, employee
remuneration strategy and employee training programs in
order to eliminate silo mentality among divisions, and promote
teamwork and higher productivity from the 1,778 employees
of Gapura. The organization structure at the corporate level has
been re-aligned to enable better focus and responsiveness as
well as to facilitate end-to-end centralized services.
We also place an emphasis on the creation and promotion of a
new corporate culture based on training, performance, safety
and service quality, so that Gapura’s employees will eventually
become “the catalyst that enables our customers to deliver
their service promises everyday.”
45Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Tujuan kami membentuk karyawan yang memiliki safety
culture telah memberi hasil yang mengembirakan, terbukti
dengan penurunan accident rate dari 13 insiden pada tahun
2014 menjadi 7 insiden pada tahun 2015, dengan tingkat
produktivitas karyawan yang terus meningkat dari 25 flight/
karyawan pada tahun 2014 menjadi 26 flight/karyawan pada
tahun 2015.
Dalam aspek Premises, selama tahun 2015 Perseroan
melakukan modernisasi armada Ground Service Equipment
(GSE) dengan berbagai peralatan berteknologi mutakhir
dan terbaik dari produsen GSE terkemuka di dunia. Sebagian
GSE tersebut adalah peralatan yang disyaratkan pesawat
penumpang generasi terkini seperti Boeing 787 atau Airbus
A350 dan A380 yang memiliki instrumen elektronik sangat
sensitif.
Dari total 215 unit GSE baru yang ramah lingkungan yang
didatangkan pada tahun 2015-2016, sekitar 58% atau 125
unit di antaranya akan ditempatkan di Terminal 3 Ultimate
Bandara Soekarno-Hatta sebagai world class airport yang
merupakan hub penerbangan Garuda Indonesia rute domestik
dan internasional serta maskapai anggota aliansi global
Skyteam.
Terminal 3 Ultimate di Bandara Soekarno-Hatta yang akan
beroperasi pada bulan Juli tahun 2016 akan menjadi etalase
untuk menampilkan kualitas layanan dan operasional Gapura
yang telah bertransformasi menuju world-class services, serta
menjadi acuan Best Practise bagi industri ground handling di
Indonesia.
Guna mencapai operational excellence yang dituntut oleh
pelanggan Gapura, yang 3 diantaranya adalah “5-Star Airlines”
dimana mensyaratkan ketepatan waktu, maka dibutuhkan
dukungan Information Technology agar proses-proses
operasional dapat lebih efisien dan efektif serta lebih cepat.
Our drive to instill a culture of safety among employees has
shown encouraging results so far, with a decline in the accident
rate from 13 incidents in 2014 to 7 incidents in 2015, while
recording an increase in the employee productivity level from
25 flights/employee in 2014 to 26 flights/employee in 2015.
In terms of Premises, the Company in 2015 engaged in the
modernization of its Ground Service Equipment (GSE) fleet,
using some of the most advanced technology and best-in-
class equipment from the leading GSE producers in the world.
These include units specifically designed to serve the latest
generation of passenger jets such as the Boeing 787, Airbus
A350 and A380, which are equipped with highly sensitive
electronic instrumentation.
From the total 215 units of new, environmentally friendly
GSEs that we will receive in 2015-2016, some 58% or 125
units will be stationed at the Terminal 3 Ultimate Soekarno-
Hatta Airport, which serves as a worldclass airport and the
hub airport for Garuda Indonesia’s domestic and international
flights, as well as for member airlines of the global Skyteam
alliance.
Scheduled to open for operations in July 2016, Terminal 3
Ultimate Soekarno-Hatta Airport will then serve to showcase
the high quality of Gapura’s operations and services following
its transformation towards becoming a world-class services
provider and the benchmark for best practices in Indonesia’s
ground handling industry.
To achieve the operational excellence as demanded by our
customers, which include three airlines in the ‘5-Star Airline’
category requiring timeliness of service delivery, Information
Technology is needed to enable efficient, effective and faster
operational processes.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
02
46 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Untuk itu kami menerapkan Operational Control System
(OCS) yang mutakhir, mampu memantau aktivitas ground
handling di seluruh area bandara secara real-time, sehingga
dengan adanya OCS dapat menjamin kualitas layanan dan
meningkatkan produktivitas. Kick off implementasi OCS di
Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah dilakukan pada
Oktober lalu dan direncanakan akan operasional pada bulan
Oktober 2016.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Salah satu aspek penting dalam transformasi bisnis Perseroan
adalah peningkatan dan upaya perbaikan dalam penerapan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good
Corporate Governance (GCG), guna mewujudkan perusahaan
yang dapat dipercaya oleh pemangku kepentingan, berkinerja
unggul dan mampu tumbuh secara berkesinambungan.
Penerapan GCG di tahap awal difokuskan pada pemenuhan
peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku di
Indonesia, seiring terbentuknya struktur dan mekanisme
mengenai organ utama perusahaan, yaitu Pemegang Saham,
Dewan Komisaris dan Direksi, sejak 9 Desember 2014 saat
PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk. secara resmi menjadi
pemegang saham mayoritas Perseroan.
Beberapa perbaikan yang segera dilakukan antara lain
mencakup penetapan remunerasi Direksi, penyelenggaraan
rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit, penetapan Piagam
Audit, penyusunan dokumentasi rapat Dewan Komisaris dan
rapat Direksi, serta implementasi proses pengadaan melalui
E-Procurement guna meningkatkan aspek transparansi bisnis
Perseroan.
Prospek Usaha Tahun 2016
Pada tahun 2016 Indonesia National Air Carrier Association
(INACA) memproyeksikan pertumbuhan jumlah penumpang
domestik dan internasional di Indonesia berkisar 8-9% atau
sedikit lebih rendah dari tren pertumbuhan sesuai data INACA
selama beberapa tahun terakhir yang berkisar di tingkat
pertumbuhan 10%.
Towards this end, we aim to implement the latest in Operational
Control Systems (OCS) to be able to provide real-time
monitoring of all ground handling activities in all areas of the
airport. OCS will thus serve to ensure service quality as well as
better productivity. Implementation of OCS at Soekarno-Hatta
International Airport started with a kick-off in October 2015,
with full operational status scheduled for October 2016.
Corporate Governance Implementation
An important area in the Company’s business transformation
is the improvement in the implementation of Good Corporate
Governance (GCG) practices. Implementation of GCG will help
promote trust from stakeholders, excellent performance, and
sustainable growth for the Company.
In the initial stage, GCG implementation was focused on achieving
compliance with prevailing laws and regulations in Indonesia,
regarding the governance structure and work mechanism among
the Company’s principal bodies, namely the Shareholders, the
Board of Commissioners and the Board of Directors. This has
started since December 9, 2014, when PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk officially became the majority shareholder.
Among these early initiatives were the establishment of the
Directors’ remuneration system, meetings of the Board of
Commissioners and Audit Committee, formulation of the Audit
Committee Charter, documentation of minutes of meetings
of Commissioners and Directors, and the implementation of
the e-Procurement process to improve business transparency
within the Company.
2016 Business Prospects
The Indonesia National Air Carrier Association (INACA)
predicted that domestic and international airline passengers
in 2016 will grow at around 8%-9%, slightly lower than the
growth trend of 10% recorded by INACA in the last few years.
47Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Industri penerbangan nasional telah mengantisipasi potensi
pertumbuhan ini dengan investasi pembelian armada pesawat
baru guna meningkatkan destinasi tujuan dan frekuensi
penerbangan, baik penerbangan berjadwal maupun charter.
Dalam aspek infrastruktur, Angkasa Pura I dan II sebagai
perusahaan pengelola bandar udara juga tengah aktif
mengembangkan dan meningkatkan kapasitas terminal, apron
dan landasan bandara-bandara di Indonesia.
Perseroan dalam posisi siap mengambil manfaat dari potensi
pertumbuhan tahun 2016 ini, terutama terkait rencana Garuda
Indonesia, sebagai pelanggan terbesar Perseroan, untuk
mengembangkan pasar penerbangan domestik ke kota-kota
kabupaten, dan pasar internasional khususnya destinasi Asia
Timur.
Gapura secara seksama tengah melakukan pengembangan
layanan-layanan baru yang memiliki potensi besar di masa
depan, antara lain layanan hospitality/service assistance
untuk penumpang yang datang, transit atau berangkat, serta
layanan lounge di beberapa bandara. Selain itu Perseroan
mengembangkan Gapura Learning Center sebagai unit bisnis
yang dapat memberikan pelatihan berlisensi kepada pihak lain.
Perubahan Komposisi Direksi
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Gapura
Angkasa pada tanggal 28 Oktober 2015, Pemegang Saham
melakukan perubahan susunan Direksi berkaitan beberapa
Direksi telah memasuki akhir masa jabatan. Pada kesempatan
ini, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
para Direksi yang mengakhiri masa jabatannya, yaitu Hariyanto
selaku Direktur Operasi, Heru Legowo selaku Direktur
Keuangan, serta Tharian selaku Direktur Strategi & SDM atas
kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan kepada Perseroan.
Saya juga menyambut dan mengucapkan selamat kepada
jajaran Direksi baru, yaitu Sucipto selaku Direktur Operasi, Ester
Siahaan selaku Direktur Keuangan, serta Eko Diantoro selaku
Direktur Strategi & SDM.
In anticipation of this growth potential, the national aviation
industry has invested in the purchase of new aircraft to
expand their destination network and flight frequency,
both for scheduled as well as for charter flights. In terms of
airport infrastructure, Angkasa Pura I and II as the designated
airport management companies in Indonesia are also active in
developing greater capacity in terms of passenger terminals,
aprons and runways at Indonesia’s airports.
The Company is in a good position to capitalize on this growth
potential in 2016, and especially with regard to plans by Garuda
Indonesia, as the Company’s primary customer, to expand its
domestic destinations to principal towns in regencies, and
internationally to destinations in East Asia.
Gapura is diligently developing new businesses with promising
future potential, such as hospitality or service assistance for
disembarking, transiting or embarking passengers, or airport
lounge services. The Company is also currently developing the
Gapura Learning Center facility as a business unit that provides
licensing and certification training to third parties.
Changes in Directors Composition
At the Annual General Meeting of Shareholders of PT Gapura
Angkasa on October 28, 2015, the shareholders have enacted
some changes in the Board of Directors, as several Directors
have ended their term of office. I would like to take this
opportunity to convey my heartfelt thanks and appreciation to
those outgoing Directors, namely Hariyanto, former Director
of Operations, Heru Legowo, former Director of Finance, and
Tharian, former Director of Strategy & Human Capital, for their
hard work and dedication to the Company.
In their places, I would like to welcome the new Directors,
namely Sucipto as EVP Operation Services, Ester Siahaan as
EVP Finance Services, and Eko Diantoro as EVP Strategy &
Human Capital Services.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
02
48 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Apresiasi
Direksi mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan,
mitra kerja dan para pemangku kepentingan lain atas kerja
sama dan dukungan yang diberikan kepada Gapura, serta
penghargaan kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan
dedikasi yang diberikan sehingga Gapura mampu mencapai
peningkatan kinerja yang signifikan di tahun 2015.
Kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada Pemegang Saham atas segenap dukungan
yang diberikan, sehingga Gapura dapat terus mengembangkan
potensi menuju perusahaan ground handling dengan kualitas
layanan kelas dunia.
Words of Appreciation
The Board of Directors would like to thank our customers,
business partners and other stakeholders for their continuing
support and cooperation with Gapura. Appreciation is also
due to all our employees that have shown dedication and
hard work, enabling Gapura to achieve a significantly better
performance in 2015.
The Board of Directors also extend the highest levels of
appreciation to the Shareholders for their support as Gapura
continues forward to become a ground handling company
providing world-class services.
Agus PriyantoDirektur UtamaPresident & CEO
49Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa 49Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Ester Siahaan Direktur Keuangan
EVP Finance Services
Eko Diantoro Direktur Strategi & SDM
EVP Strategy & Human Capital Services
Agus Priyanto Direktur Utama
President & CEO
Sucipto Direktur Operasi
EVP Operation Services
Dari kiri ke kanan
From left to right
DireksiBoard of Directors
Corporate ProfileManagement reportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social responsibilityCorporate DataFinancial report
03
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion & Analysis
51Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Tinjauan Bisnis & Operasional
Tinjauan Pendukung Bisnis
Tinjauan Keuangan
Business & Operations ReviewBusiness Support ReviewFinancial Review
52
60
70
Program transformasi bisnis Gapura sebagai landasan strategi
pertumbuhan bertumpu pada lima pilar utama yaitu People,
Process, Premises, Brand dan Technology atau dikenal sebagai
”Five Drivers” atau Lima Komponen Pendorong.
The ongoing business transformation program of Gapura is the cornerstone of its growth strategy, which relies on the five core pillars of People, Process, Premises, Brand and Technology. These are known in Gapura as the ‘Five Drivers’ of growth.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
03
52 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tinjauan Bisnis & OperasionalBusiness and Operational Review
Tinjauan Industri Ground Handling
Kondisi geografis dan demografis Indonesia menjadi faktor
pendukung bagi potensi pasar transportasi udara. Transportasi
udara sangat dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai
lokasi di Nusantara yang terdiri dari ribuan pulau dan laut, lebih
dari 5.100 kilometer dari timur ke barat dan 1.700 kilometer
dari utara ke selatan. Dari sisi demografis, Indonesia tengah
menyaksikan tumbuhnya kelas menengah, penduduk usia
produktif dengan tingkat penghasilan yang terus meningkat,
sehingga makin banyak orang yang mampu bepergian dengan
pesawat udara.
Pertumbuhan penumpang dan destinasi yang mempunyai
arti meningkatnya frekuensi penerbangan dan berkorelasi
langsung terhadap kinerja Perseroan, mengingat sebagai
ground handling pendapatan Perseroan ditentukan dari satuan
flight yang dilayani.
Potensi pasar yang prospektif ini mampu dikembangkan
dengan baik di tahun 2015 oleh Gapura yang aktif melakukan
program transformasi bisnis menuju keunggulan operasional
yang menghasilkan peningkatan kinerja keuangan.
Overview of Ground Handling Industry
Geographical and demographic conditions in Indonesia point
to the huge potential of the market for air transportation.
Air transportation is vitally needed to connect places in this
vast archipelago of thousands of islands separated by seas,
extending more than 5,100 kilometers from east to west and
1,700 kilometers from north to south. In terms of demographics,
Indonesia is seeing the growth of its middleclass; people of
productive-age with a rising level of income, and thus more
and more people can afford to travel by air.
The growing numbers of destinations and passengers resulted
in an increase in flight frequency, with a direct impact on the
Company’s performance. As a ground handling service provider,
the Company’s revenues increase with the number of flight
served.
In 2015, Gapura was able to capitalize fully on this market
potential through its business transformation program, which
has resulted in operational excellence leading to, ultimately,
improvement in financial performance.
“Langkah-langkah Gapura dalam menerapkan strategi business leveraging berlangsung konsisten sepanjang tahun 2015, dan menyediakan landasan bagi pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang”.
“Gapura consistently implemented the business leveraging strategy throughout 2015, providing asolid foundation for accelerated business growth in the coming years”
53Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Produksi Ground Handling
Pada tahun 2015 produksi ground handling Gapura mencapai
276.564 flight atau meningkat 8% dari produksi 255.350
flight selama tahun 2014 dengan jumlah terinci sebagai
berikut:
Pelanggan 2014 2015 Change Customer
Maskapai Asing 24.898 20.424 -18% International Airlines
Maskapai Nasional 15.287 16.785 10% National Airlines
Maskapai Garuda Group 215.165 239.355 11% Garuda Indonesia Group
Total Flight 255.350 276.564 8% Total Flight
Ground Handling Production
In 2015, ground handling production by Gapura amounted
to 276,564 flights, increasing by 8% from the production of
255,350 flights during 2014, with details as follows:
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
03
54 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Penurunan di segmen maskapai asing sebesar 18% disebabkan
penghentian kerja sama Qantas Airways di DPS dan penurunan
jumlah frekuensi penerbangan Internasional sementara
kenaikan maskapai Garuda group sebesar 11% disebabkan oleh
bertambahnya produksi flight Garuda Indonesia dan Citilink.
Total produksi cargo handling dan warehousing pada tahun
2015 mencapai 158.947 ton atau berkurang 9% dari produksi
174.183 ton pada tahun 2014 dengen tonase terinci sebagai
berikut:
Kargo 2014 2015 Change Cargo
Domestik 88.966 73.964 -17% Domestic
Internasional 61.452 59.093 - 4% International
Cargo Handling 23.765 25.890 9% Cargo Handling
Total Tonase 174.183 158.947 9% Total Tonase
Penurunan cargo domestik sebesar 17% disebabkan
penutupan cargo dibeberapa cabang, sementara penurunan
cargo internasional 4% disebabkan karena adanya penurunan
produksi di cabang CGK dan ditutupnya gudang internasional
di cabang DPS, SRG dan KNO. Kenaikan cargo handling sebesar
9% disebabkan tambahan produksi cargo di cabang DPS.
Jaringan Pelayanan
Hingga akhir tahun 2015, Gapura mengoperasikan 54 stasiun
pelayanan terdiri dari 29 kantor cabang bandara dan 25 kantor
perwakilan bandara. Kantor pelayanan baru yang dibuka
tahun 2015 adalah bandara kota Lhoksumawe, Ketapang,
Pangkalanbun, dan Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh dan
Langgur untuk melayani rute baru Garuda Indonesia dengan
menggunakan armada pesawat ATR-72.
Pelanggan Ground Handling Gapura terbagi menjadi 2 segmen
yaitu maskapai full service carrier (prime handling) dan segmen
maskapai low cost carrier (LCC) baik maskapai penerbangan
domestik maupun asing di Indonesia.
Melalui upaya-upaya konsisten untuk terus meningkatkan
kualitas pelayanan, Gapura terus menambah daftar maskapai
pelanggan sebagai pengguna jasanya. Pada tahun 2015,
jumlah pelanggan maskapai penerbangan asing berjumlah 32
maskapai, dimana pelanggan baru di tahun 2015 adalah Tiger
Airways, dan Jetstar. Sementara jumlah pelanggan maskapai
domestik mencapai 23 maskapai, dengan pelanggan baru
adalah NAM Air.
The 18% decline in the overseas airlines segment was due
to the contract termination with Qantas Airways at the DPS
Station as well as due to the overall decline in international
flights served. The 11% increase in the Garuda group segment
was due to the increased flights of both Garuda Indonesia and
Citilink.
Total production of cargo handling and warehousing in
2015 amounted to 158,947 tons, a decline of 9% from
the production of 174,183 tons recorded in 2014, with the
following details:
The 17% decline in domestic cargo was due to the closure of
our cargo business in a number of stations, while the 4% decline
in international cargo was due to a decline in production at CGK
Station and the closure of the international warehouse business
at DPS, SRG and KNO stations. The 9% increase in cargo handling
was due to additional cargo production at the DPS Station.
Service Network
Up to year-end 2015, Gapura operates 54 service outlets
comprising 29 airport branches and 25 airport representative
offices. New service outlets have been established in
2015, namely at the airports of Lhoksumawe, Ketapang,
Pangkalanbun, and Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh and
Langgur, representing new destinations for Garuda Indonesia
with its ATR-72 aircraft.
Gapura’s ground handling customers are classified into 2
segments, namely the full service carriers (for our prime handling
services) and the low-cost carriers (LCC), comprising both
domestic as well as international airlines operating in Indonesia.
Through consistent efforts in service quality improvement,
Gapura continues to add new airlines to its growing customer
base. For 2015, there was a total of 32 international airline
customers, of which Tiger Airways, and Jetstar were new
customers acquired in 2015. The number of domestic airline
customers meanwhile was 23 airlines, which includes NAM Air
as a new customer.
55Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Sebagai official ground handling Garuda Indonesia Group, pada
tahun 2015 Perseroan telah melayani seluruh kota tujuan
domestik Garuda di 51 stasiun dan Citilink di 27 stasiun.
Modernisasi GSE dan Rebranding
Aspek kecepatan, efisiensi dan akurasi berperan penting
dalam kegiatan ground handling guna mempercepat waktu
turn around dan menekan biaya layanan. Karenanya Ground
Support Equipment (GSE) menjadi alat produksi utama
yang penting, sebagaimana armada pesawat di maskapai
penerbangan untuk meningkatkan keandalan operasional dan
kinerja bisnis bagi Perseroan.
As the official ground handling provider for Garuda Indonesia, in
2015 the Company has operations at all domestic destinations
of Garuda at 51 stations and at 27 stations for Citilink.
GSE Modernization and Rebranding
Speed, efficiency and accuracy are important aspects in
ground handling activities to enable faster aircraft turn around
and lower service costs. Thus, just like an aircraft for an airline,
a Ground Support Equipment (GSE) is the primary production
equipment that is essential for improvement in the operations
and business of a ground handling services provider.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
03
56 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Perseroan melakukan modernisasi GSE dengan peremajaan
215 peralatan GSE berteknologi mutakhir yang ramah
lingkungan dari produsen GSE terkemuka di Eropa. Untuk
peralatan tonase besar seperti bus apron, diharapkan telah
memenuhi standar emisi Euro 3, sementara untuk peralatan
tonase kecil dipilih peralatan motor listrik bertenaga baterai
sehingga Emisi Nihil (zero emmision).
Sejumlah 11 unit peralatan GSE baru ini telah tiba di tahun
2015, dan akan tuntas diterima hingga tahun 2016 dimana
sebagian besar akan ditempatkan di Terminal 3 bandara
Soekarno-Hatta yang merupakan hub Garuda Indonesia dan
penerbangan internasional.
Seiring dengan modernisasi peralatan, dilakukan program
rebranding Gapura untuk menciptakan tampilan yang lebih
modern dan dinamis sesuai aspirasi untuk menjadi perusahaan
ground handling berkelas dunia. Rebranding tahap pertama
mencakup penggantian logo identitas perusahaan, yang
langsung diterapkan ke dalam armada GSE baru Perseroan
pada bulan Mei 2015.
Guna menjamin ketersediaan dan kehandalan armada GSE,
Gapura memiliki workshop yang tersebar di 7 kota yaitu
Jakarta, Denpasar, Makassar, Surabaya, Medan, Yogyakarta,
dan Balikpapan untuk perawatan, perbaikan hingga overhaul
peralatan.
Gapura Learning Center
Tahapan paling krusial dari rebranding adalah penanaman
etos kerja baru yaitu “Shared Success” serta karakter untuk
melayani ke karyawan Gapura, terutama yang bertugas di lini
depan melayani langsung pelanggan.
Internalisasi budaya perusahaan dilakukan secara sistematis
sejak proses rekrutmen, pelatihan dan pemberdayaan. Hal
ini ditunjang pendirian fasilitas Gapura Learning Center
yang memberikan pelatihan bidang basic airport handling
management, basic frontliner, grooming & etiquette, aviation
security, cargo & mail, dangerous goods, dan GSE operator.
Pada tahun 2015 telah beroperasi Gapura Learning Center di
kantor pusat Jakarta serta di bandara Cengkareng, Yogyakarta,
Surabaya, Makassar dan Denpasar. Selanjutnya direncanakan
akan dibuka pula learning center di bandara Ambon, Balikpapan
dan Medan.
The Company has modernized its GSE fleet through an
investment in 215 GSE units of the latest, ecofriendly
technology produced by leading GSE manufacturers in Europe.
Large tonnage equipment such as apron busses have engines
that comply with the Euro 3 emissions standards, while
the smaller equipment are driven by zero-emission battery-
supplied electric motors.
Up to year-end 2015, a total of 11 new GSE units have been
delivered, and the remaining will be delivered in 2016. Most
of these new units will be deployed at Terminal 3, Soekarno-
Hatta Airport, as the hub for Garuda Indonesia and international
airlines.
Along with equipment modernization, Gapura has also engaged
in a re-branding program designed to present a more modern
and dynamic image of the Company, suiting its aspirations to
become a worldclass ground handling company. The first stage
of the re-branding program was the introduction of the new
logo, which has been applied to the new GSE units since May
2015.
To ensure the availability and reliability of its GSE fleet, the
Company operates GSE workshops in 7 cities, namely in
Jakarta, Denpasar, Makassar, Surabaya, Medan, Yogyakarta and
Balikpapan, for the maintenance, repair and overhaul of GSE
units.
Gapura Learning Center
The most crucial stage in the re-branding process is the
development of the new work ethic of ’Shared Success’, as well as
a new service culture among all employees of Gapura,; especially
among the front liners that interact directly with customers.
The internalization of the new culture is conducted
systematically right from the recruitment, training and
development of employees. This is supported by the
establishment of Gapura Learning Center facilities to provide
training in basic airport handling management, basic frontliner
services, grooming & etiquette, aviation security, cargo & mail,
dangerous goods, and GSE operations.
In 2015, Gapura Learning Center facilities have been
operational at the Head Office and Cengkareng Airport, Jakarta,
as well as in Yogyakarta, Surabaya, Makassar and Denpasar.
Similar facilities will be opened next in Ambon, Balikpapan and
Medan.
57Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Lulusan Gapura Learning Center memperoleh sertifikat
dan SKP (Surat Kecakapan Personel) dari Kementerian
Perhubungan yang merupakan lisensi resmi untuk bekerja di
kebandarudaraan dan maskapai penerbangan. Saat ini tengah
diupayakan agar Gapura Learning Center juga mendapatkan
akreditasi dari IATA (International Air Transport Association).
Menumbuhkan Budaya Keselamatan
Operasi ground handling harus memenuhi aspek keselamatan
dan keamanan penerbangan, kelancaran operasional dan
optimalisasi penggunaan sumber daya. Untuk itu selama
tahun 2015 secara berkelanjutan Perseroan melakukan
program pelatihan dan sosialisasi khususnya kepada karyawan
airside (yang bertugas di apron bandara). Melalui kampanye
“Ramp Safety” tercapai penurunan Accident Rate yang cukup
signifikan dari 13 kecelakaan pada 2014 menjadi 7 accident
pada tahun 2015.
Agar budaya keselamatan menjadi bagian dalam seluruh
aktivitas karyawan, pada tahun 2015 Gapura membentuk
unit Safety, Security dan Quality Assurance yang memiliki
tenaga ahli bersertifikat dari kementerian tenaga kerja dalam
bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Unit tersebut kini
aktif melaksanakan berbagai program sosialisasi dan pelatihan
keselamatan dan keamaan kerja di seluruh cabang Perseroan.
Graduates of Gapura Learning Center will receive a certification
and SKP (Personnel Competence Document) issued by the
Ministry of Transportation, as the official license required to
secure jobs in airports and airlines. The Company is currently
working towards an IATA (International Air Transport
Association) accreditation for its learning centers.
Developing a Safety Culture
Ground handling operations have to comply with strict
flight safety and security issues, as well as ensure smooth
operations and the optimum use of resources. Thus, in 2015,
the Company consistently provided continuing training and
socialization to its airside personnel, i.e. those that serve at
airport aprons. The ‘Ramp Safety’ campaign, for example, has
succeeded in significantly reducing the level of the Accident
Rate from 13 accidents in 2014 to just 7 accidents in 2015.
To help instill a culture of safety as part of the day-today
activities of employees, Gapura established the Safety,
Security and Quality Assurance unit in 2015, staffed
with expert personnel holding the proper certification in
Occupational Health & Safety from the Ministry of Labour. The
unit is charged with developing and executing training and
socialization programs related to Occupational Health & Safety
at all of the Company’s branches.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
03
58 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Pada tahun 2015 Gapura berhasil mempertahankan sertifikat
ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) dari
International Air Transport Association sebagai merupakan
pengakuan internasional terhadap konsistensi Gapura untuk
manajemen risiko dan keselamatan, baik dalam dokumentasi
dan implementasi untuk operasi di bandara Soekarno-Hatta
dan Denpasar.
Perseroan memberi perhatian tinggi pada parameter
operational excellence antara lain station handling delay serta
mishandling baggage/cargo untuk mengukur kinerja ketepatan
waktu ground handling dan mengukur kasus kerusakan,
kehilangan, salah tujuan, tertinggal serta penyimpangan lain.
Tingkat station handling delay pada tahun 2015 adalah 0,11%
menurun dari 0,20% pada tahun 2014, sementara baggage/
cargo mishandling adalah 0,08% menurun dari 0,13% pada
2014.
Pengembangan Bisnis Baru
Layanan warehousing sebagai salah satu sumber pendapatan
bagi Perseroan tengah menghadapi perubahan terkait dengan
langkah Angkasa Pura untuk mengambil alih pengelolaan
pergudangan Perseroan, sebagaimana yang telah terjadi di
warehouse Yogyakarta, Jambi, Denpasar, Pangkal Pinang dan
Semarang. Dengan demikian pada tahun 2015 Gapura hanya
mengelola warehousing yang berlokasi di bandara Soekarno-
Hatta.
In 2015, Gapura successfully renewed its ISAGO (IATA Safety
Audit for Ground Operations) certification from IATA, as global
recognition of Gapura’s consistency in risk management
and safety, both in terms of documentation as well as
implementation, for its operations at Soekarno-Hatta and
Denpasar airports.
The Company also continues to strive to improve other
parameters of operational excellence, including the station
handling delay which measures the timeliness of ground
handling operations, and baggage/cargo mishandling in terms
of damage, loss, mistaken destination, left behind, or other
violations.
Station handling delay in 2015 was measured at 0.11%, down
from 0.2% in 2014, while baggage/cargo mishandling was
0.08%, a decline from 0.13% in 2014.
Development of New Businesses
The warehousing business segment, as a source of revenues
for the Company, is undergoing some changes related to the
policy of Angkasa Pura in taking over the management of
warehouses at airports. This has already taken place for the
warehouses at Yogyakarta, Jambi, Denpasar, Pangkal Pinang
and Semarang. Thus, in 2015, Gapura was left with the
operations of the warehouse at the Soekarno-Hatta Airport.
0,070
0,060
0,050
0,040
0,030
0,020
0,010
Kinerja Keselamatan (insiden per 1.000 penerbangan)
Safety Performance (incident per 1,000 flight)
2011
0,065 0,063 0,061 0,057
0,0500,064
0,0610,058
0,051
0,025
2012 2013 2014 2015
Realisasi Realization Target Target
59Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Untuk mengantisipasi, Gapura telah merintis pendirian
strategic business unit (SBU) yaitu antara lain penggabungan
layanan Lounge & Hospitality dengan mulai mengelola sendiri
executive lounge di Terminal 1C bandara Soekarno Hatta
serta Pontianak dan Pekanbaru, sementara executive lounge
di Terminal 2 bandara Soekarno Hatta dan Denpasar bekerja
sama dengan mitra.
Layanan Hospitality yaitu passenger service assistant (PSA)
yang awalnya hanya untuk Garuda Indonesia kini digunakan
juga oleh maskapai lain, seperti Korean Air dan Japan airlines,
serta pelanggan personal dan korporasi.
Hospitality Gapura bergabung dalam Society Concierge
Indonesia sehingga dipercaya untuk melayani hotel bintang
lima seperti Shangrila, Mulia, Mandarin dan Heritage. Selama
2015, bisnis Hospitality berkembang pesat dengan jumlah
pelanggan bertambah dari 20 di tahun 2014 menjadi 40
pelanggan pada 2015.
In anticipation of this, Gapura has begun to develop new
strategic business units (SBU), including combining the Lounge
and Hospitality services. The Company currently manages the
Executive Lounge at Terminal 1C Soekarno-Hatta as well as at
Pontianak and Pekanbaru airports, while the Executive Lounge
at Terminal 2 Soekarno-Hatta and Denpasar are managed in
partnership with third parties.
The Hospitality service unit, formerly providing passenger
service assistance (PSA) services to Garuda Indonesia, is now
available to passengers from other airlines such as Korean Air
and Japan Airlines, as well as personal and corporate clients.
Gapura’s Hospitality services are a member of Society
Concierge Indonesia, and thus are able to serve guests of
leading 5-star hotels such as Shangri-la, Mulia, Mandarin and
Heritage, In 2015, the Hospitality business recorded growth
from 20 customers served in 2014 to 40 customers in 2015.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
03
60 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
TI Mendorong Transformasi
Sebagai penunjang utama industri penerbangan, industri
ground handling menghadapi dinamika tuntutan bisnis
yang terus meningkat dari industri penerbangan. Tuntutan
ini mendorong Perseroan untuk memberikan layanan yang
lebih unggul dan cerdas, melalui optimalisasi proses kerja
operasional dan peningkatan service delivery bermutu tinggi,
yang diharapkan akan meningkatkan kepuasan pelanggan,
laba usaha serta citra Perseroan.
Guna mewujudkan operational excellence, Perseroan
berkomitmen memanfaatkan Teknologi Informasi sebagai
pendorong proses transformasi bisnis dengan menjadikan
Gapura sebagai IT-based organization yang menerapkan
teknologi mutakhir tepat guna untuk optimalisasi proses-
proses operasional ground handling.
Strategi pemanfaatan TI di Gapura difokuskan pada teknologi
mutakhir yang telah terbukti memiliki kemampuan yang
baik (Capable), terutama dalam peningkatan efisiensi dan
efektivitas proses kerja, yang implementasi dan pengembangan
sistemnya dilakukan mitra bisnis yang memiliki kompetensi
tinggi di bidang teknologi informasi.
Tinjauan Pendukung BisnisBusiness Support Review
IT Driven Transformation
As the primary supporting industry for the aviation sector, the
ground handling industry has to face the increasing demand
for higher quality services from client airlines. The Company
has responded by efforts to provide smart and excellent
services, delivered through the optimization of work processes
and the improvement of service quality. The expected end
result is improvements in customer satisfaction, profits and
the Gapura brand.
To achieve operational excellence, the Company is committed
to the utilization of Information Technology as an enabler for
business transformation, transforming Gapura into an IT-based
organization that uses the right advanced technology towards
optimized ground handling operational processes.
At Gapura, the IT utilization strategy centers on the use of
proven and capable technology systems, mainly to improve
the efficiency and effectiveness of various work processes, to
be developed and implemented by business partners with an
established reputation in the field of Information Technology.
Dua elemen kunci dari proses tranformasi bisnis yang tengah berlangsung di Gapura adalah penerapan Teknologi Informasi untuk mewujudkan operational excellence, serta perubahan paradigma dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia.
The ongoing business transformation process at Gapura rests on two key elements: the implementation of Information Technology towards operational excellence, and the paradigm change in the management of our Human Capital.
61Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Pengembangan layanan TI di Gapura diawali melalui
penggunaan perangkat lunak Enterprises Resource
Planning (ERP) dari SAP AG, Jerman. Inisiatif ini merupakan
tonggak penting dalam pendayagunaan TI di Gapura, karena
menunjukkan komitmen Perseroan untuk mewujudkan suatu
sistem TI yang komprehensif dan terintegrasi dalam rangka
transparansi, efektivitas dan efisiensi proses bisnis.
Gapura juga telah berhasil menerapkan modul Financial
Accounting and Controlling (SAP FICO). Modul SAP FICO
mengintegrasikan proses-proses pencatatan, pengumpulan
dan pengolahan transaksi atau informasi keuangan secara
real-time, sebagai masukan untuk keperluan pelaporan internal
dan eksternal maupun untuk proses analisa dan pengambilan
keputusan manajemen.
Setelah SAP FICO, Gapura melanjutkan dengan implementasi
modul SAP HCM (Human Capital Management). Modul
SAP HCM mendukung seluruh proses yang terkait dengan
pengelolaan Sumber Daya Manusia dan administrasi karyawan
di Perusahaan, termasuk penyimpanan data karyawan secara
individu sejak direkrut sampai pensiun atau keluar dari
Perusahaan. Pada tahun 2015 dilakukan implementasi modul
SAP-Payroll yang merupakan kelanjutan dari sistem SAP HCM
sebagai salah satu sistem pendukung utama Perseroan.
Development of IT services at Gapura started with the
utilization of Enterprise Resource Planning (ERP) software
from SAP AG, Germany. It is an important milestone in the
utilization of IT at Gapura, as it underscores the commitment
to develop a comprehensive, integrated IT system towards
greater transparency as well as the effectiveness and
efficiency of business processes.
Subsequently, Gapura has successfully implemented the
Financial Accounting and Controlling (SAP FICO) module. This
module integrates the recording, collection and processing of
financial transactions or information on a real-time basis, to
serve as input for internal and external reporting purposes,
as well as for management analysis and decision-making
processes.
Following SAP FICO, Gapura implemented the SAP HCM
(Human Capital Management) module. The SAP HCM module
supports all processes related with the management of
human resources and employee administration, including the
filing of individual employee data starting from recruitment
up to retirement or discharge from the Company. In 2015,
the Company implemented the SAP-Payroll module in a
continuation of SAP HCM as one of the core support systems
used by the Company.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
03
62 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Gapura juga telah mengembangkan sistem e-Procurement
dalam proses pengadaan barang dan jasa di Perusahaan. Selain
dapat meningkatkan efisiensi proses pengadaan, implementasi
e-Procurement juga merupakan salah satu langkah penting
dalam peningkatan transparansi terkait dengan pelaksanaan
praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) di
Gapura.
Pada tahun 2015, pendayagunaan sistem-sistem TI diperluas
untuk mendukung aktivitas operasional utama Gapura yaitu
penyediaan jasa ground handling di bandara. Gapura telah
menerapkan salah satu aplikasi TI paling mutakhir di industrinya
yaitu Operational Control System (OCS).
Gapura has also developed an e-Procurement system for
the procurement of goods and services at the Company. In
addition to improving the efficiency of procurement processes,
the implementation of e- Procurement is also an important
step towards increased transparency with regards to the
implementation of Good Corporate Governance (GCG) practices
at Gapura.
In 2015, the scope of IT utilization was expanded to support
Gapura’s core operational activities of providing ground
handling services at airports. Gapura then implemented the
Operational Control System (OCS), one of the latest IT systems
available for the ground handling industry.
63Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Melalui OCS, aktivitas ground handling di seluruh area
bandara dapat dipantau secara real-time, sehingga dapat
mengoptimalkan penggunaan sumber daya peralatan maupun
personil yang tersedia, serta mengantisipasi keterlambatan
penanganan pesawat. Kick off implementasi OCS di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta dilakukan pada Oktober 2015
dan direncanakan akan operasional pada bulan Oktober 2016.
Selain implementasi OCS, program-program pengembangan
layanan TI pada tahun 2015 juga mencakup sejumlah inisiatif
lain seperti desain-ulang situs web Perseroan, pengembangan
aplikasi korespondensi dan infrastruktur jaringan komunikasi
data antar-cabang.
SDM sebagai Sumber Daya Pertumbuhan
Konsep human capital menempatkan karyawan sebagai salah
satu sumber daya utama yang vital bagi keberlangsungan dan
pertumbuhan bisnis perusahaan, karenanya pengembangan
potensi karyawan harus diupayakan secara optimal dan
berimbang dengan peningkatan kesejahteraan karyawan.
Gapura menggunakan pendekatan Competency-Based Human
Resources Management (CBHRM) dalam pengeloaan human
capital dengan menerapkan tiga model pengembangan
untuk Core Competency, Basic Competency dan Professional
Competency.
Ketiga model ini dikembangkan dan terus disempurnakan
untuk mendukung penilaian kemampuan karyawan secara
adil dan transparan. Dengan demikian setiap karyawan Gapura
diharapkan dapat menguasai:
• Core Competency (nilai-nilai budaya perusahaan)
• Basic Competency (perilaku dan kualitas pribadi)
• Professional Competency (keterampilan dan pengetahuan,
yang bersifat umum maupun khusus/fungsional).
Profil Karyawan
Per 31 Desember 2015, jumlah karyawan Gapura tercatat
sebanyak 1.778 orang (tidak termasuk Dewan Komisaris dan
Direksi), yang terdiri dari 1.369 orang karyawan tetap dan 409
karyawan kontrak (Pekerja Kontrak Waktu Tertentu/PKWT).
Jumlah tersebut berkurang sekitar 3,50% dari jumlah karyawan
tahun 2014 yaitu sebanyak 1.842 orang.
OCS enables real-time monitoring of all ground handling
activities in all areas of an airport, leading to more optimum
utilization of available equipment and personnel, while also
anticipating delays in aircraft handling. The kick-off for OCS
implementation at Soekarno-Hatta International Airport was
held in October 2015, with the system expected to be fully
operational by October 2016.
In addition to OCS implementation, development of IT services
undertaken during 2015 also include initiatives such as the
re-design of the Company’s official website, the development
of a correspondence application, and the infrastructure for an
inter-branch data communication network.
Human Capital as Growth Resources
The concept of human capital sees employees as one of the
vital resources to sustain the business growth of a company.
Thus, efforts in developing the potential of the workforce
should be undertaken in an optimized and balanced manner
alongside improvements in employee welfare.
Gapura implements the Competency-Based Human Resources
Management (CBHRM) approach in the management of its
human capital using three models for the development of Core
Competency, Basic Competency and Professional Competency.
These three models were developed and continuously
enhanced to enable the fair and transparent assessment of
employee competences. Each individual employee of Gapura is
therefore expected to acquire:
• Core Competency (corporate values)
• Basic Competency (personal behaviour and quality)
• Professional Competency (general and specialized/
functional skills and knowledge)
Employee Profiles
As of December 31, 2015, Gapura employs a total of
1,778 personnel (not including members of the Board of
Commissioners and Board of Directors), comprising 1,369
permanent employees and 409 contract employees. The
number represents a decline of some 3.50% from 1,842
employees on record in 2014.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
03
64 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Karyawan Gapura tersebar di Kantor Pusat dan 54 kantor
cabang/perwakilan di berbagai bandara di seluruh Indonesia.
Selain karyawan tetap dan PKWT, aktivitas operasional Gapura
juga didukung oleh 5.842 orang tenaga kerja alih-daya per 31
Desember 2015.
Sebanyak 46 karyawan baru telah direkrut sepanjang tahun
2015. Selain untuk mengimbangi peningkatan volume bisnis
serta menggantikan karyawan yang keluar, pensiun atau
meninggal dunia, rekrutmen karyawan baru juga diarahkan
untuk memperbaiki komposisi karyawan secara keseluruhan.
Perekrutan karyawan mengacu kepada tingkat pendidikan
dan kompetensi yang lebih tinggi guna memenuhi kualifikasi
pekerjaan yang kelak dibutuhkan, serta mempersiapkan
regenerasi kepemimpinan masa depan Gapura.
Profil karyawan Gapura dapat dilihat pada tabel-tabel berikut
ini:
Karyawan Berdasarkan Usia Employee Based on Age
2014 2015
> 50 212 276 > 50
41-50 1.011 949 41-50
31-40 440 370 31-40
< 30 179 183 < 30
Total 1.842 1.778 Total
Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Employee Based on Gender
2014 2015
Pria 1.506 1.447 Male
Wanita 336 331 Female
Total 1.842 1.778 Total
Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Employee Based on Education
2014 2015
S2 21 20 Master degree
S1 492 490 Bachelor degree
Diploma 175 166 Diploma
SLTA 1.115 1.063 Senior High School
SD-SMP 39 39 Primary School-Junior High School
Total 1.842 1.778 Total
Gapura’s employees are stationed at the Head Office as well
as at 54 branches/representative offices in airports all over
Indonesia. In addition to permanent and contract employees,
Gapura’s operations are also supported by 5,842 outsourced
personnel, as of December 31, 2015.
A total of 46 new employees were recruited in 2015. In
addition to the need to keep pace with business growth
and to replace those that resigned, retired or are deceased;
employee recruitment was also undertaken to improve the
overall employee composition in terms of education and
competency. Emphasizing better education and a higher level
of competence, employee recruitment is thus directed to fill
future job qualifications, as well as to prepare for the future
leadership of Gapura.
The employee profile of Gapura is presented in the following
tables:
65Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Karyawan Berdasarkan Tingkat Jabatan Employee Based on Position
2014 2015
Vice President 10 13 Vice President
General Manager 28 28 General Manager
Senior Manager 33 34 Senior Manager
Manajer 75 75 Manager
Asisten Manajer 39 54 Assistant Manager
Kepala Perwakilan 18 22 Station Representative
Supervisor/Koordinator 345 357 Supervisor/Coordinator
Staf 1.294 1.195 Staff
Total 1.842 1.778 Total
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
03
66 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Pengembangan Kompetensi Karyawan
Penguatan kompetensi SDM merupakan bagian penting dari
transformasi bisnis di Gapura. Selain pelatihan kompetensi
yang bersifat wajib, juga dilakukan program-program pelatihan
serta pendidikan karyawan yang bersifat perubahan maupun
pengembangan kompetensi. Pelatihan perubahan kompetensi
bertujuan untuk membangun kompetensi karyawan agar
mampu mengimbangi dinamika bisnis ground handling, dengan
sasaran akhir pada pencapaian service excellence. Sedangkan
pelatihan pengembangan kompetensi ditujukan untuk
menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna
mendukung pengembangan portofolio bisnis Gapura.
Pelatihan yang bersifat wajib adalah pelatihan yang harus
dilakukan sesuai dengan ketentuan Pemerintah maupun
International Air Transport Association (IATA), berupa
pelatihan untuk memperoleh dan mempertahankan lisensi/
sertifikasi profesi maupun keterampilan (hard skill) khusus
lainnya menyangkut operasional ground handling. Pada tahun
2015, total durasi penyelenggaraan pelatihan wajib di Gapura
mencapai 27.741 jam pelatihan.
Development of Employee Competences
Development of employee competencies is an important
part of the business transformation at Gapura. In addition
to training for mandatory competencies, employee training
programs also include training for competency change and
development. Training in competency change is directed so
as to develop employee competencies to be able to keep pace
with the dynamics of the ground handling business, eventually
leading to the achievement of service excellence. Training in
competency development, on the other hand, is directed to
prepare personnel with specific competencies in support of
Gapura’s strategy to expand its business portfolio.
Mandatory training are those that are required by the
Government as well as the International Air Transport
Association (IATA), comprising training to acquire and maintain
professional licenses/certifications or other specific hard
skills related to ground handling operations. In 2015, the
total duration of mandatory training conducted by Gapura
amounted to 27,741 training hours in total.
67Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Sementara pelatihan yang bersifat tidak-wajib adalah pelatihan
yang tidak diwajibkan berdasarkan peraturan namun dianggap
penting untuk menunjang dan meningkatkan kinerja perusahaan,
termasuk pelatihan soft skill di bidang manajemen dan
kepemimpinan (leadership). Pada tahun 2015, Gapura tercatat
menyelenggarakan 12.487 jam pelatihan di bidang hukum, SDM,
perpajakan, audit, pengadaan barang dan jasa, accident/incident
investigation & reporting, dan sejumlah bidang lainnya.
Berbagai program pengembangan kompetensi karyawan
tersebut diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan
Perusahaan maupun tuntutan jalur karir karyawan, dengan
memperhatikan kesetaraan gender dan persamaan
kesempatan bagi seluruh karyawan.
Gapura mulai merintis penerapan Knowledge Management
sebagai salah satu inisiatif strategi di bidang pengembangan
kompetensi karyawan. Hal ini dilakukan melalui sharing
session secara rutin yang difasilitasi oleh unit kerja Human
Capital, dimana setiap karyawan dapat berkontribusi sebagai
pembicara dan saling bertukar ide, konsep dan informasi
dengan karyawan lainnya yang berpartisipasi.
Remunerasi dan Kesejahteraan Karyawan
Faktor remunerasi maupun kesejahteraan karyawan dapat
berdampak secara nyata pada kinerja karyawan dan pada
akhirnya mempengaruhi produktivitas perusahaan. Sistem
remunerasi yang adil serta transparan dapat memacu karyawan
untuk memberikan kinerja terbaik dan terus-menerus berupaya
untuk meningkatkan kapabilitas yang dimiliki. Dengan
terjaminnya kesejahteraan akan memungkinkan karyawan
untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dilakukan setiap hari.
Karyawan Gapura memperoleh remunerasi yang terdiri dari gaji
pokok dan kompensasi finansial lain meliputi tunjangan makan,
tunjangan transportasi, tunjangan pendidikan (untuk anak
karyawan) serta Tunjangan Hari Raya. Karyawan pada posisi/
fungsi tertentu juga memperoleh tunjangan Surat Kecakapan
Personil (SKP)/Lisensi. Sementara di tingkat struktural, Gapura
memberikan tunjangan tambahan berupa tunjangan jabatan
dan fasilitas rumah dinas. Manajemen Gapura juga memiliki
kebijakan pembagian bonus tahunan kepada seluruh karyawan
dari laba yang diperoleh setiap tahun, yang diditribusikan
pada tahun berikutnya. Paket remunerasi karyawan tersebut
disesuaikan secara berkala setiap tahun terhadap kenaikan
biaya hidup berdasarkan angka inflasi resmi dari Pemerintah.
Non-mandatory training meanwhile is training that, while
not required by regulations, is deemed important to support
the Company’s operations and improve its performance.
These include training in soft skills such as in management
and leadership. In 2015, Gapura conducted a total of 12,487
training-hours in diverse areas such as law, human resources,
tax, audit, goods and services procurement, accident/incident
investigation & reporting, among others.
The various employee competencies development programs
were undertaken according to the Company’s needs as well as
the employee career path, giving due consideration to concepts
of gender equality and equal opportunity for all employees.
Gapura has also begun to implement Knowledge Management
as a strategic initiative in employee competency development.
In its implementation, the Human Capital division facilitated
routine sharing sessions, where employees can contribute as
speakers and participate in the exchange of ideas, concepts
and information among fellow employees.
Employee Remuneration and Welfare
Employee remuneration and welfare can have a tangible impact
on employee performance and, eventually, on overall company
productivity. A fair and transparent work remuneration system
can be motivational for employees to strive for their best
performance and to continuously improve their capabilities.
Being assured of their welfare, employees will be able to focus
on their day-to-day work activities.
Gapura provides each employee with a remuneration package
consisting of a basic salary and other financial compensation
that includes a meal allowance, transportation allowance,
education allowance (for their children) and religious holiday
allowance. Employees holding certain positions/functions also
receive an allowance for Personnel Competence Certification/
Licensing. Structural staff also receive additional benefits
in the form of a position allowance and a company housing
facility. Gapura also has an annual bonus policy for all
employees from profits earned each year, to be distributed
in the following year. The employee remuneration package is
regularly adjusted each year to compensate for the increase in
the cost of living based on official government figures.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
03
68 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Setiap tahun, Gapura memberikan beberapa penghargaan
terhadap karyawan yang berprestasi dalam mendukung
pencapaian target bisnis dan juga penghargaan karyawan
dengan masa kerja aktif tidak terputus. Program penghargaan
yang dilakukan dalam rangka memotivasi karyawan tersebut
tengah diintegrasikan ke dalam suatu sistem remunerasi
berbasis-kinerja yang saat ini sedang disusun sebagai kebijakan
formal Perseroan, dimana imbalan kerja akan dibedakan
berdasarkan kinerja masing-masing individu karyawan. Kinerja
karyawan akan dinilai secara objektif terkait dua aspek, yaitu
aspek pencapaian sasaran kerja serta aspek perilaku kerja dan
man management (bagi personil yang memiliki bawahan).
Selain memberikan tingkat remunerasi yang kompetitif di
pasar bagi karyawannya, Gapura juga memberikan kompensasi
non-finansial yang ditujukan untuk menjaga kesejahteraan
karyawan secara keseluruhan, melalui program pensiun dan
program pelayanan kesehatan karyawan. Sesuai dengan
ketentuan yang ada, seluruh karyawan dan pekerja Perseroan
diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan, yang
memberikan manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan
Kematian, dan Jaminan Hari Tua. Untuk menjamin kesejahteraan
Each year, Gapura provides employees with rewards in
recognition of their outstanding contribution to business
target achievement as well as for continuous service time.
Initially designed as additional incentives to motivate
employees, these reward programs are being integrated
into a performancebased remuneration program, currently
under development as a formal company policy, whereby the
employee’s work compensation will be determined based on
the respective performance of each individual employee. The
system provides for an objective assessment of employee
performance in two areas, namely achievement of work
targets and achievements in work behavior and management
(for personnel with subordinate staff).
Aside from ensuring a competitive level of work compensation
for its employees, Gapura also provides non-financial
compensation to ensure the overall welfare of employees
through both a pension program and an employee health
service program. In compliance with applicable regulations, the
Company registers all of its employees and workers in the BPJS
Ketenagakerjaan, the Government’s worker social security
program, that provides Work Accident, Loss of Life and Old Age
insurance. To ensure the welfare.
69Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
karyawan setelah mereka pensiun (di usia 56 tahun), Gapura
memiliki program Tunjangan Hari Tua (THT) yang dikelola oleh
perusahaan asuransi jiwa pihak ketiga, serta Program Pensiun
Iuran Pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Garuda Indonesia.
Gapura menyediakan fasilitas kesehatan yang cukup
komprehensif bagi karyawan. Selain mengikutsertakan seluruh
karyawan dalam program BPJS Kesehatan sesuai ketentuan
yang berlaku, Gapura juga bekerja sama dengan pihak ketiga
dalam penyediaan fasilitas kesehatan untuk rawat jalan dan
rawat inap bagi karyawan dan keluarga inti mereka (istri/
suami dan anak-anak sampai dengan usia 25 tahun). Fasilitas
kesehatan ini tersedia juga untuk karyawan yang telah
pensiun, termasuk istri/suami dan anak mereka.
Hubungan Industrial
Kebebasan berserikat bagi karyawan di Gapura diwujudkan
melalui keberadaan Serikat Pekerja PT Gapura Angkasa
(SIPERKASA). Dengan beranggotakan seluruh karyawan Gapura,
SIPERKASA merupakan wadah yang efektif guna menyuarakan
aspirasi karyawan maupun melindungi kepentingan karyawan
Gapura. Dalam hal ini, SIPERKASA merupakan mitra aktif yang
bersama-sama dengan manajemen Gapura mengupayakan
hubungan yang harmonis antara karyawan dan Perseroan
serta terciptanya lingkungan kerja yang kondusif terhadap
tercapainya tujuan-tujuan karyawan serta perusahaan.
Gapura telah memiliki dokumen Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
untuk periode tahun 2015-2016 yang memuat hak dan
kewajiban dari karyawan maupun Perseroan, terkait dengan
hubungan ketenagakerjaan yang ada antara karyawan dan
Gapura. Dokumen PKB dirumuskan bersama oleh manajemen
Gapura dan SIPERKASA sebagai wakil karyawan, serta
diperbaharui dari waktu ke waktu untuk menyesuaikan dengan
perkembangan kondisi yang ada.
Indeks Kepuasan Kerja
Gapura secara berkala melakukan survei kepuasan kerja di
kalangan karyawan, baik untuk karyawan tetap maupun
karyawan alih-daya. Hasil dari survei-survei tersebut kemudian
menjadi umpan-balik untuk perbaikan dan penyempurnaan
berbagai aspek terkait dalam pengelolaan sumber daya
manusia Gapura secara keseluruhan. Pada tahun 2015, survei
yang dilakukan memberikan hasil Indeks Kepuasan Karyawan
sebesar 71% untuk karyawan tetap dan 72% untuk karyawan
alih-daya.
of employees following retirement (at the age of 56), Gapura
maintains an Old Age Benefit program managed by an
independent life insurance provider, and a Defined Benefit
Pension Program run by the Garuda Indonesia Pension Fund unit.
Gapura provides comprehensive health facilities for its
employees. In addition to participation in the Government-
sponsored BPJS Kesehatan health insurance program for all
employees, Gapura also cooperates with third-party healthcare
providers for the provision of medical care and hospitalization
facilities for employees and their immediate family members
(spouse and children up to 25 years old). These facilities are
also available to retired employees and their immediate family
members.
Industrial Relations
At Gapura, freedom of association for employees is manifested
through the activities of PT Gapura Angkasa Employee
Union (SIPERKASA). Counting all Gapura employees as its
members, SIPERKASA is an effective vehicle to promote the
aspirations of employees as well as to protect their interests.
In this regards, SIPERKASA acts as an active partner in the
management of Gapura in building a harmonious relationship
between employee and the Company, and in creating a work
environment that is conducive towards the achievement of
the common objectives of the Company and its employees.
Gapura currently has in force the Collective Labour Agreement
(PKB) document for the 2015-2016 period, which details
the rights and obligations on the part of employees and the
Company related to industrial relations between Gapura and
its employees. The PKB document is formulated jointly by
Gapura management and SIPERKASA as the representative of
all employees, and is updated regularly so as to be adjusted in
line with ongoing developments.
Work Satisfaction Index
Gapura regularly conducts work satisfaction surveys among its
employees; both permanent staff and outsourced personnel.
The results of these surveys serve as feedback to implement
improvement measures in various areas related to issues of
human capital management at Gapura. In 2015, the survey
conducted resulted in an Employee Satisfaction Index score
of 71% for permanent employees and 72% for outsourced
personnel, respectivel
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
03
70 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Berikut ini adalah pembahasan mengenai kinerja keuangan
PT Gapura Angkasa (“Perseroan” atau “Gapura”) pada tahun
2015. Angka-angka yang berpadanan untuk tahun 2014
disajikan sebagai pembanding maupun untuk keperluan analisis.
Pembahasan berikut ini mengacu kepada Laporan Keuangan
Auditan Perseroan untuk periode tahun buku yang berakhir
pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, yang juga
dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini.
Laporan Laba-Rugi
Pendapatan Usaha
Gapura memperoleh Pendapatan Usaha dari aktivitas pada
segmen-segmen usaha utama Perseroan yaitu Ground
Handling, Cargo Handling & Warehousing, dan Bisnis Lain. Pada
tahun 2015, jumlah Pendapatan Usaha tercatat mencapai
sebesar Rp 1.318,82 miliar, tumbuh 9% dari Rp 1.210,44 miliar
yang dibukukan di tahun 2014.
Pendapatan dari Ground Handling, termasuk layanan AHAN
(Aircraft Handling Additional Note) serta penerbangan Haji,
mencapai sebesar Rp 1.089,94 miliar, atau 83% dari total
Pendapatan Usaha pada tahun 2015, dan tercatat tumbuh 10%
dari Rp 988,67 miliar di tahun 2014. Pertumbuhan tersebut
sejalan dengan kenaikan produksi jasa Ground Handling sebesar
The following is a discussion on the financial performance
of PT Gapura Angkasa (“Gapura” or the “Company”) in 2015.
Corresponding figures for the year 2014 are presented in
comparison, for the purpose of analysis.
The following discussion refers to the Company’s Audited
Financial Statements for the fiscal year period that ended on
December 31, 2015 and December 31, 2014, as attached in
this Annual Report.
Income Statements
Operating Revenues
Gapura derives Operating Revenues from activities in the
Company’s primary business segments of Ground Handling,
Cargo Handling & Warehousing, and Other Businesses. In
2015, Operating Revenues amounted to Rp1,318.82 billion,
increasing by 9% from Rp1,210.44 billion posted in 2014.
Revenues from Ground Handling, including AHAN (Aircraft
Handling Additional Note) services and Hajj flights, amounted
to Rp1,089.94 billion, contributing 83% to total Operating
Revenues in 2015, and representing growth of 10% compared
to Rp988.67 billion posted in 2014. The growth in revenues
was generally in line with.the 8.3% increase in ground handling
Tinjauan KeuanganFinancial Review
Gapura memperlihatkan kinerja keuangan yang baik di tahun 2015 dengan membukukan peningkatan 54% pada Laba Bersih dan 26% pada Jumlah Aset.
Gapura showed an excellent financial performance in 2015 by posting a 54% increase in Net Income as well as a 26% growth in Total Assets.
71Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
8,3% dari 255.350 penerbangan di tahun 2014 menjadi
276.564 penerbangan pada tahun 2015. Pertumbuhan
pendapatan segmen ini juga diakibatkan adanya kenaikan tarif
Garuda Indonesia yang meliputi tarif AHAN sebesar 25% mulai
Juni 2015 dan Ground Handling 2,5% mulai Juli 2015.
Pendapatan dari segmen Warehousing, termasuk layanan
Cargo Handling, tercatat mencapai sebesar Rp 166,34 miliar
pada tahun 2015, naik 5% dari pencapaian pada tahun
sebelumnya sebesar Rp 158,75 miliar.
Pada tahun 2015, pendapatan dari segmen Bisnis Lain tercatat
mencapai sebesar Rp 62,54 miliar, turun 0,8% dari pencapaian
pada tahun 2014 sebesar Rp 63,01 miliar.
Komponen jasa atau layanan yang dominan pada segmen
Bisnis Lain antara lain adalah layanan Hospitality, Passenger
Service Charge Collection, jasa Business Lounge, layanan
Garbarata, serta layanan Security.
Pendapatan dari layanan Business Lounge naik 100% dari
Rp 3,21 miliar di 2014 menjadi Rp 6,42 miliar di tahun 2015.
Pendapatan dari layanan Security meningkat dari Rp 3,59
miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 5,83 miliar di tahun 2015,
atau naik 62%, sementara pendapatan dari layanan Garbarata
naik 9% dari Rp 8,94 miliar di tahun 2014 menjadi Rp 9,75
miliar di tahun 2015.
production from 255,350 flights in 2014 to 276,564 flights in
2015. The increase in revenues in this segment also reflected
the increase of 25% in the AHAN tariff and 2.5% in the Ground
Handling tariff for Garuda Indonesia, beginning in June 2015
and July 2015, respectively.
Revenues from the Warehousing segment, including from
Cargo Handling services, amounted to Rp166.34 billion in
2015, a 5% increase over the amount in 2014 of Rp158.75
billion.
In 2015, revenues from Other Businesses amounted to
Rp 62.54 billion, a slight decline 0.8% from the revenues
posted in 2014 of Rp 63.01 billion.
The dominant components or services within the Other
Businesses segment are the Hospitality services, Passenger
Service Charge Collection, Business Lounge services,
Aerobridge services, and Security services.
Revenues from Business Lounge services rose 100% from
Rp 3.21 billion in 2014 to Rp 6.42 billion in 2015. Revenues
from Security services grew from Rp 3.59 billion in 2014 to
Rp 5.83 billion in 2015, or an increase of 62%, while revenues
from Aerobridge services rose by 9% from Rp 8.94 billion in
2014 to Rp 9.75 billion in 2015.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
03
72 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Beban Pokok Penjualan
Beban Pokok Penjualan tercatat sebesar Rp 1.126,29 miliar
pada tahun 2015, naik 8% dari Rp 1.046,45 miliar di tahun
2014. Komponen yang mengalami kenaikan adalah beban jasa
Ground Handling dan beban jasa Bisnis Lainnya, sementara
beban jasa Warehousing tercatat Rp 81,03 miliar pada tahun
2015, turun 20% dari Rp 101,42 miliar di tahun 2014.
Beban Usaha
Beban Usaha terdiri dari Beban Pemasaran serta Beban Umum &
Administrasi. Total Beban Usaha pada tahun 2015 adalah sebesar
Rp 107,18 miliar, turun signifikan dibandingkan Rp 148,96 miliar
pada tahun 2014.
Beban Pemasaran mencapai sebesar Rp 5,75 miliar pada tahun
2015, naik sedikit dari sebesar Rp 5,48 miliar di tahun sebelumnya.
Beban Umum & Administrasi tercatat sebesar Rp 101,43 miliar
pada tahun 2015 turun 29% dari Rp 143,48 miliar yang tercatat
di tahun 2014. Komponen-komponen utama Beban Umum &
Administrasi antara lain adalah Beban Pegawai, Beban Sewa
dan Beban Kantor. Beban Pegawai berkontribusi lebih dari 50%
dari total Beban Umum & Administrasi, dan mencapai sebesar
Rp 60,92 miliar pada tahun 2015. Jumlah tersebut naik dari
Rp 50,92 miliar di tahun 2014, sejalan dengan kenaikan pada
imbalan kerja dan kesejahteraan karyawan Perseroan.
Penurunan signifikan pada Beban Umum & Administrasi
disebabkan oleh pencatatan Beban Imbalan Pasca Kerja, dimana
pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 29,56 miliar, sementara
pada tahun 2015 Perseroan membukukan koreksi (negatif) atas
pembebanan pencadangan imbalan pasca kerja sebesar Rp 10,13
miliar untuk menyesuaikan dengan pemberlakuan PSAK 24.
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Perseroan mencatat Pendapatan (Beban) Lain-lain - bersih
sebesar Rp 11,6 miliar pada tahun 2015, sementara
membukukan Pendapatan (Beban) Lain-lain - bersih sebesar
Rp 49,53 miliar di tahun 2014. Hal ini disebabkan adanya
koreksi beban sebesar Rp 16,71 miliar (pendapatan lain-
lain tahun 2014 sebesar Rp 44,76 miliar dikoreksi menjadi
Rp 28,05 miliar) serta penjualan asset tanah sebesar Rp 27
miliar yang tidak terealisasi.
Cost of Service
Cost of Service amounted to Rp 1,126.29 billion in 2015, up
8% from Rp 1,046.45 billion in 2014. Increases were recorded
on the cost of service components for Ground Handling
and for Other Businesses, while the cost of service for the
Warehousing segment posted a decline 20% to Rp 81.03
billion in 2015, from Rp 101.42 billion in 2014.
Operating Expenses
Operating Expenses consists of Marketing Expenses and
General & Administrative Expenses. Total Operating Expenses
amounted to Rp 107.18 billion, significantly down from
Rp 148.96 billion posted in 2014.
Marketing Expenses amounted to Rp 5.75 billion in 2015,
slightly increasing from Rp 5.48 billion posted in the previous
year.
General & Administrative Expenses amounted to Rp 101.43
billion in 2015, down 41% from Rp 143.48 billion posted in
2014. The main components of General & Administrative
expenses are Employee Expenses, Rent Expenses, and Office
Expenses. Employee Expenses contributed more than 50% to
total General & Administrative Expenses, and amounted to Rp
60.92 billion in 2015. The amount represented an increase
of over Rp 50.92 billion in 2014 in line with increases in the
Company’s employee wages and benefits.
The significant decline in General & Administrative Expenses
was mainly due to the posting of Post-Service Employee
Benefit Expenses, which amounted to Rp 29.56 billion in 2014,
while in 2015 the Company posted a negative adjustment of
Rp 10.13 billion for post-service employee benefit calculations
as a result of the implementation of SFAS 24.
Other Revenues (Expenses)
The Company posted Other Revenues (Expenses) - net of
Rp 11.6 billion in 2015, compared with Other Revenues
(Expenses) - net of Rp 49.53 billion posted in 2014. This mainly
reflected the correction in expenses of Rp 16.71 billion (other
revenue of Rp 44.76 billion in 2014 corrected to Rp 28.05
billion) as well as the posting of Rp 27 billion of unrealized
revenue from sales of land asset.
73Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Laba (Rugi) sebelum pajak
Laba sebelum pajak adalah sebesar Rp 77,89 miliar pada tahun
2015, dibandingkan Rp 62,96 miliar yang dibukukan pada
tahun 2014.
Laba (Rugi) bersih
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan badan
sebesar Rp 24,09 miliar dan Rp 27,77 miliar berturut-turut
pada tahun 2015 dan 2014, Perseroan membukukan laba
bersih sebesar Rp 53,80 miliar pada tahun 2015, meningkat
53% dari laba bersih sebesar Rp 35,19 miliar di tahun 2014.
Posisi Keuangan
Jumlah Aset
Jumlah Aset Perseroan per 31 Desember 2015 tercatat sebesar
Rp 1.004,77 miliar, meningkat sebesar 26% dibandingkan
jumlah aset setahun sebelumnya sebesar Rp 796,20 miliar.
Aset Lancar dan Aset Tetap berkontribusi masing-masing 38%
dan 62% pada Jumlah Aset Perseroan di akhir tahun 2015.
Aset Lancar
Jumlah Aset Lancar tercatat sebesar Rp 382,95 miliar pada
akhir tahun 2015, atau 14% lebih besar dari Rp 335,07 miliar
setahun sebelumnya. Dalam periode yang diperbandingkan,
kenaikan tersebut terutama mencerminkan kenaikan Kas dan
Setara Kas sebesar Rp 25,9 miliar, kenaikan Piutang Usaha
kepada Pihak Berelasi sebesar Rp 30,37 miliar, serta kenaikan
pada Pajak Dibayar Dimuka sebesar Rp 31,61 miliar, yang
dikompensasi sebagian oleh penurunan pada Pendapatan
yang Masih Harus Diterima sebesar Rp 37,20 miliar.
Aset Tetap
Per akhir tahun 2015, Aset Tetap Perseroan, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan, tercatat sebesar Rp 579,05 miliar,
meningkat 41% dari Rp 408,39 miliar setahun sebelumnya.
Kenaikan ini terutama mencerminkan kenaikan pada aset sewa
pembiayaan Ground Support Equipment.
Jumlah Liabilitas
Jumlah Liabilitas Perseroan mencapai sebesar Rp 604,79
miliar pada akhir tahun 2015, lebih tinggi dari Jumlah Liabilitas
setahun sebelumnya sebesar Rp 458,77 miliar. Kenaikan
tersebut berasal dari kenaikan pada komponen Liabilitas
Jangka Pendek maupun Liabilitas Jangka Panjang Perseroan.
Pre-Tax Income (Loss)
Pre-tax income amounted to Rp 77.89 billion in 2015,
compared with pre-tax income of Rp 62.96 billion posted in
2014.
Net Income (Loss)
After calculations for income tax expenses of Rp 24.09 billion
and Rp 27.77 billion, respectively in 2015 and 2014, the
Company ended with a net income of Rp 53.80 billion in 2015,
an increase of 53% over net income of Rp 35.19 billion posted
in 2014.
Financial Positions
Total Assets
The Company’s Total Assets as of December 31, 2015,
amounted to Rp 1,004.77 billion, an increase of 26% compared
with total assets for the previous year at Rp 796.20 billion.
Current Assets and Fixed Assets contributed 38% and 62%,
respectively, to the Company’s Total Assets at yearend 2015.
Current Assets
Current Assets amounted to Rp 382.95 billion at yearend
2015, up by 14% from Rp 335.07 billion a year earlier. During
the period of analysis, the rise mainly reflected an increase of
Rp 25.9 billion in Cash and Cash Equivalent, an increase of Rp
30.37 billion in Trade Receivables to Related Parties, and an
increase of Rp 31.61 billion in Prepaid Taxes. This was partly
compensated by a decline of Rp 37.20 billion in Accrued
Revenues.
Fixed Assets
As of the end of 2015, the Company’s fixed assets, net of
accumulated depreciation, amounted to Rp 579.05 billion,
up 41% from Rp 408.39 billion the year earlier. This increase
primarily reflects the increase in assets subject to leasing for
Ground Support Equipment.
Total Liabilities
The Company’s Total Liabilities amounted to Rp 604.79 billion
as of year-end 2015, up from Rp 458.77 billion of Total
Liabilities recorded a year before, reflecting increases in the
Company’s Current Liabilities as well as Non-Current Liabilities.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
03
74 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas jangka pendek naik 23% dari Rp 202,87 miliar per
akhir tahun 2014 menjadi sebesar Rp 249,02 miliar pada
akhir tahun 2015. Kenaikan tersebut terutama mencerminkan
adanya tambahan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
dari Utang Bank serta Liabilitas Sewa Pembiayaan sebesar
masing-masing Rp 21,0 miliar dan Rp 26,24 miliar.
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang Perseroan berupa Utang Bank,
Liabilitas Sewa Pembiayaan serta Liabilitas Imbalan Pasca
Kerja tercatat naik 39% dari Rp 255,9 miliar di akhir tahun
2014 menjadi Rp 355,78 miliar di akhir tahun 2015.
Kenaikan pada liabilitas jangka panjang Perseroan terutama
mencerminkan timbulnya Liabilitas Sewa Pembiayaan sebesar
Rp 176,42 miliar, yang dikompensasi oleh penurunan sebesar
Rp 31,54 miliar pada Liabilitas Imbalan Pasca Kerja dan
penurunan sebesar Rp 45,0 miliar pada Utang Bank Perseroan.
Ekuitas
Jumlah Ekuitas Perseroan tercatat tumbuh sebesar Rp 62,54
miliar, atau 19%, menjadi Rp 399,97 miliar pada akhir tahun
2015, dibandingkan Rp 337,43 miliar setahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekuitas tersebut mencerminkan adanya
kenaikan pada saldo Laba Ditahan, dari penambahan laba
bersih tahun 2015 sebesar Rp 53,80 miliar, menjadi sebesar
Rp 78,85 miliar yang dibukukan pada tahun 2015.
Arus Kas
Kas dan setara kas tercatat mencapai sebesar Rp 76,35 miliar
pada akhir tahun 2015, dibandingkan Rp 50,45 miliar pada
posisi setahun sebelumnya.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi tercatat sebesar
Rp 64,49 miliar pada tahun 2015, dibandingkan dengan arus
kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar
Rp 47,04 miliar pada tahun 2014. Pada tahun 2015 Gapura
mencatat kenaikan Rp 209 miliar dari penerimaan kas dari
pelanggan, kenaikan penerimaan uang muka dan biaya dibayar
dimuka sebesar Rp 4,6 miliar, kenaikan pembayaran pajak
sebesar Rp 8 miliar, kenaikan pembayaran kepada pemasok
Rp 154,8 miliar, dan penurunan pembayaran dividen, bonus
dan tantiem sebesar Rp 60,7 miliar.
Current Liability
Current Liability was up by 23% from Rp 202.87 billion at
year-end 2014 to Rp 249.02 billion at the end of 2015. The
increase in Current Liability mainly reflected increases in the
current maturity portions of Bank Borrowings and a Lease
Liability of Rp 21.0 billion and Rp 26.24 billion, respectively.
Non-Current Liability
The Company’s Non-Current Liability consists of Bank
Borrowings, Lease Liability and Post-Service Liability, and
recorded an increase of 39% from Rp 255.9 billion at year-end
2014 to Rp 355.78 billion at the end of 2015.
The increase in the Company’s non-current liabilities mainly
reflected the posting of Rp 176.42 billion of Lease Liability in
2015, which was compensated by a decline of Rp 31.54 billion
in Post-Service Liability and a decline of Rp 45.0 billion in Bank
Borrowings.
Shareholders’ Equity
The Company’s Shareholders’ Equity grew by Rp 62.54
billion, or 19%, to reach Rp 399.97 billion at year-end 2015,
compared with Rp 337.43 billion a year previously. The growth
in shareholders’ equity mainly reflected the increase in the
balance of Retained Earnings with the addition of Rp 53.80
billion of net income from operations in 2015, to Rp 78.85
billion as of year end 2015.
Cash Flows
Cash and cash equivalents amounted to Rp 76.35 billion
at year-end 2015, compared to its position a year earlier at
Rp 50.45 billion.
Net Cash Provided by Operating Activities
Net cash provided by operating activities amounted to
Rp 64.49 billion in 2015, compared with net cash used in
operating activities of Rp 47.04 billion that was posted in
2014. In 2015, Gapura recorded an increase of Rp 209 billion in
cash receipts from customers, an increase of advancesreceived
and pre-paid expenses of Rp 4.6 billion, an increase of pre-paid
taxes of Rp 8 billion, an increase of Rp 154.8 billion in payments
to suppliers, and a decline of Rp 60.7 billion in dividend, bonus
and performance based bonus payments
75Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi adalah
sebesar Rp 14,59 miliar pada tahun 2015, dibandingkan
arus kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi sebesar
Rp 13,23 miliar di tahun 2014. Gapura mencatat kenaikan
dalam perolehan aset tetap sebesar Rp 536 juta serta
kenaikan pada aset tak berwujud dan aset lain-lain sebesar
Rp 28,20 miliar, pada tahun 2015.
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah
sebesar Rp 24,0 miliar pada tahun 2015. Pada tahun 2014,
kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat sebesar
Rp 21,26 miliar.
Rasio-Rasio Keuangan Penting Key Financial Ratios
2015 2014
Rasio Lancar (%) 153.8 165.2 Current Ratio (%)
Tingkat Pengembalian Aktiva (%) 6.7 4.4 Return on Assets (%)
Tingkat Pengembalian Ekuitas (%) 13 10 Return on Equity (%)
Debt to Asset (%) 50,3 57,6 Debt to Assets (%)
Debt to Equity (%) 101,2 136 Debt to Equity (%)
Net Cash Used in Investing Activities
Net cash used in investing activities amounted to Rp 14.59
billion in 2015, compared with net cash provided from
investing activities of Rp 13.23 billion in 2014. In 2015,
Gapura recorded an increase of Rp 536 million in fixed assets,
as well as an increase of Rp 28.20 billion in intangible assets
and other assets.
Net Cash Used in Financing Activities
Net cash used in financing activities amounted to Rp 24.0
billion in 2015. In 2014, net cash provided by financing
activities amounted to Rp 21.26 billion.
Corporate ProfileManagement reportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social responsibilityCorporate DataFinancial report
04
Transformasi bisnis Perseroan mencakup peningkatan
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik
untuk mewujudkan perusahaan yang terpercaya, berkinerja
unggul dan mampu tumbuh secara berkesinambungan.
The Company’s business transformation includes improvements in the implementation of Good Corporate Governance practices to promote trust from stakeholders, excellent performance, and sustainable growth.
77Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Direksi
Komite Audit
Sekretaris Perusahaan
Kode Etik
General Shareholders Meeting (GSM)The Board of Commissioners Directors Audit Comittee Corporate Secretary Code of Ethics
82
86 90
95
99
100
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
04
78 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Landasan Pelaksanaan GCG
Penerapan GCG di Peseroan mengacu kepada landasan yuridis,
antara lain:
1. Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas
2. Undang-Undang No. 19/2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara (BUMN)
3. Undang-Undang No. 20/2001 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 31/1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
4. Peraturan Pemerintah No. 44/2005 tentang Tata Cara
Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN
dan Perseroan Terbatas
5. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012
tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan
Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN
6. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN
No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN
7. Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Negera BUMN
No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang
Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara
8. Keputusan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012
tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris
Basis for GCG Implementation
GCG implementation in the Company refers to, among others,
the following rules and regulations:
1. Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies
2. Law No. 19/2003 on State Owned Companies (BUMN)
3. Law No. 20/2001 on the Amendment to Law No. 31/1999
on Eradication of Corruption Practices
4. Government Regulation No. 44/2005 of Procedures for
Investment and Administration of State Capital in State
Owned Companies and Limited Liability Companies
5. Regulation of the Ministry of State Owned Companies No.
PER-03/MBU/2012 on Guidelines for the Appointment of
BOD and BOC of Subsidiaries of State Owned Companies
6. Regulation of the Ministry of State Owned Companies
No. PER-09/MBU/2012 on Amendment to Regulation
of the Ministry of State Owned Companies No. PER-
01/ MBU/2011 on Good Corporate Governance (GCG)
Implementation in State Owned Companies
7. Decision Letter of the Ministry of State Owned
Companies No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012
on Assessment Indicators and the Evaluation of Good
Corporate Governance in State Owned Companies
8. Decision of the Ministry of State Owned Companies No.
PER-12/MBU/2012 on Supporting Organs to BOC9.
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) adalah bagian integral dari kegiatan usaha Perseroan.
The implementation of Good Corporate Governance (GCG) serves as an integral part of the Company’s business activities.
79Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
9. Pedoman GCG Indonesia Tahun 2006 Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG)
10. Anggaran Dasar PT Gapura Angkasa beserta perubahannya
Tujuan Penerapan GCG
Penerapan GCG di Perseroan tidak hanya semata-mata
memenuhi kewajiban Perseroan sebagai anak perusahaan
BUMN, namun lebih khusus bertujuan untuk menjamin
tercapainya misi Perseroan serta menjaga kepentingan
pemegang saham maupun stakeholder.
Prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran akan
meningkatkan nilai perusahaan, serta mampu mengendalikan
dan mengarahkan hubungan antara pemegang saham, dewan
komisaris, direksi, karyawan, pelanggan, mitra usaha, kreditur
serta masyarakat dan lingkungan.
Melalui penerapan GCG diharapkan pula pengelola Perseroan
akan membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan
dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, serta kesadaran tanggung jawab sosial,
guna mencegah penyimpangan dan meningkatkan kontribusi
Perseroan dalam perekonomian nasional.
Penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan
pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan stakeholder,
sehingga Perseroan memiliki daya saing yang kuat baik
di lingkup nasional maupun internasional, yang akan
meningkatkan keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang
(sustainability).
9. Indonesia GCG Guidelines Year 2006 of the National
Committee for GCG Policy
10. Articles of Association of PT Gapura Angkasa and its
amendments.
Objectives of GCG Implementation
GCG implementation at the Company is not solely intended to
meet its obligations as a subsidiary of a state-owned company,
but specifically aimed at achieving the Company’s mission and
to protect the interests of the shareholders and stakeholders.
GCG principles which include transparency, accountability,
responsibility, independence and fairness serve to increase the
Company’s values, and to manage and direct the relationships
among shareholders, BOC, BOD, employees, customers,
business partners, creditors, society & the environment.
GCG implementation is also expected to guide the Company’s
leaders in making decisions and taking actions based on moral
values, compliance with rules and regulations, and social
responsibility awareness, to prevent any noncompliance and to
increase the Company’s contribution to the national economy.
Consistent and sustainable GCG implementation will in turn
strengthen the trust of stakeholders, so that the Company
possesses strong competitive advantages of national
and international scope, which will improve the Company’s
sustainability in the long run.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
04
80 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tahapan dan Aspek Penerapan GCG
Untung peningkatan kualitas penerapan GCG di Perseroan,
dilakukan penerapan melalui 3 (tiga) tahapan yaitu Persiapan,
Implementasi dan Evaluasi secara berkesinambungan dan
berkelanjutan. Tahapan inilah yang akan menjadi road map bagi
penerapan Implementasi GCG di Gapura, sehingga proses Tata
Kelola menjadi lebih terstruktur dan efisien.
Aspek-aspek penerapan GCG di Gapura secara
terinci terdiri dari:
1. Komitmen Tata Kelola (Governance Commitment)
a. Visi dan Misi
b. Nilai-nilai Perusahaan
c. Pedoman Dewan Komisaris
d. Pedoman Direksi
e. Kode Etik
f. Perjanjian Kerja Bersama
2. Struktur Tata Kelola (Governance Structure)
a. Organ utama
i. RUPS
ii. Dewan Komisaris
iii. Direksi
b. Organ pendukung
i. Komite-Komite
ii. Sekretaris Dewan Komisaris
iii. Sekretaris Perusahaan
iv. Internal Auditor
v. Safety, Security & Quality Assurance Unit
c. Kebijakan dan Prosedur
i. Pedoman pengadaan barang dan jasa
ii. Whistleblowing system
iii. Pedoman gratifikasi
iv. Pedoman benturan kepentingan
d. Proses Tata Kelola (governance process)
i. Rencana jangka panjang serta rencana kerja dan
anggaran
ii. Pendelegasian wewenang RUPS, Dewan Komisaris
dan Direksi
iii. Pengelolaan keuangan
iv. Manajemen mutu dan risiko
v. Sistem pengendalian internal
vi. Sistem penilaian kinerja dan remunerasi
vii. Pengelolaan benturan kepentingan
viii. Pelaksanaan RUPS
ix. Pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris dan Direksi
Stages and Aspects of GCG Implementation
To improve the quality of GCG implementation, the
Company undertakes 3 (three) steps which are Preparation,
Implementation and Evaluation in a continuous and
sustainable manner. These stages serve as the road map
for the implementation of GCG in Gapura to achieve a more
structured and efficient good governance process.
More detailed aspects of GCG implementation in
Gapura are as follows:
1. Governance Commitment
a. Vision and mission
b. Corporate values
c. BOC Guidelines
d. BOD Guidelines
e. Code of Ethics
f. Collective Labor Agreement
2. Governance Structure
a. Main organ
i. General Shareholder Meeting
ii. BOC
iii. BOD
b. Supporting organ
i. Committees
ii. BOC Secretary
iii. Corporate Secretary
iv. Internal Auditor
v. Safety, Security & Quality Assurance Unit
c. Policies and Procedures
i. Guidelines of Procurement of Goods and Services
ii. Whistleblowing system
iii. Gratification guidelines
iv. Conflict of interest guidelines
d. Governance Process
i. Long term plan and work and budget plan
ii. Delegation of authorities of GSM, BOC and BOD
iii. Financial management
iv. Quality and risk management
v. Internal control system
vi. Performance evaluation system and remuneration
vii. Management of conflict of interest
viii. Conduct of GSM
ix. Conduct of BOC and BOD functions, duties and
responsibilities
81Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
x. Pelaksanaan kegiatan usaha ground handling dan
jasa terkait bandar udara lainnya
xi. Pengelolaan sumber daya manusia
xii. Tanggung jawab sosial dan lingkungan
xiii. Tata kelola teknologi informasi
xiv. Tanggung jawab sosial perusahaan
xv. Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja
xvi. Pengelolaan aset
xvii. Pengelolaan dokumen dan arsip perusahaan
GCG Manual
Gapura telah memiliki kelengkapan GCG Manual yang
mencakup kebijakan tata kelola perusahaan (code of corporate
governance), Board Manual yang merupakan panduan kerja
Dewan Komisaris dan Direksi beserta komite dan organ
pendukungnya, serta prosedur dan kebijakan pendukung
lainnya seperti kebijakan whistleblowing system, pedoman
gratifikasi, pedoman benturan kepentingan, kebijakan audit,
kebijakan manajemen risiko dan sebagainya.
Secara berkala GCG Manual ini dilakukan evaluasi dan dikaji
ulang dalam rangka penyempurnaan dengan mengacu pada
kondisi serta kebutuhan Perseroan namun tetap tidak lepas
dari acuan serta prinsip-prinsip GCG yang berlaku.
Asesmen Penerapan GCG
Dalam rangka evaluasi kinerja organ perusahaan dalam
menerapkan prinsip-prinsip GCG, pada tahun 2015 telah
dilaksanakan self-assessment penerapan GCG selama periode
tahun 2014.
Tujuan dari asesmen GCG tersebut adalah:
1. Mengukur kualitas penerapan GCG melalui penilaian
tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan kondisi nyata
yang diterapkan pada Gapura.
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan
GCG, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk
mengurangi celah antara kriteria GCG dan penerapan pada
Perseroan
3. Memonitor konsistensi penerapan GCG dan memperoleh
masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan
kebijakan GCG selanjutnya.
x. Conduct of ground handling business activities
and other related airport services
xi. Human resources management
xii. Social and environmental responsibility
xiii. Information technology governance
xiv. Corporate social responsibility
xv. Work health and safety management
xvi. Asset management
xvii. Management of company’s documents and
archives
GCG Manual
Gapura already maintains a comprehensive GCG Manual which
covers the code of corporate governance, Board Manual which
serves as a work guideline for BOC and BOD and committee
and supporting organs, and other supporting procedures
and policies such as a whistleblowing system, gratification
guidelines, guidelines for conflict of interest, audit policies, risk
management policies and others.
The GCG Manual is periodically evaluated and reviewed
for improvement purposes by considering the Company’s
conditions and needs, yet ensuring that this does not depart
from the prevailing GCG principles.
Assessment of GCG Implementation
For the purpose of evaluating the performance of the
Company’s organs in implementing GCG principles, in 2015
the Company performed a self-assessment of its GCG
implementation during 2014.
The objectives of the GCG assessment are as follows:
1. Measuring the quality of GCG implementation by assessing
the level of GCG criteria being met compared to the factual
condition noted in Gapura.
2. Identifying the strengths and weaknesses of GCG
implementation, and providing corrective recommendations
to minimize the gap between GCG criteria and its
implementation in the Company
3. Monitoring the consistency of GCG implementation and
obtaining inputs for the improvements and developments
of GCG policies in the future.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
04
82 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ruang lingkup pelaksanaan asesmen GCG meliputi seluruh
aspek yang mendukung pelaksanaan GCG terbagi dalam 6 hal
pokok, yaitu:
1. Komitmen terhadap penerapan GCG secara berkelanjutan
2. Pemegang Saham dan RUPS
3. Dewan Komisaris
4. Direksi
5. Pengungkapan informasi dan transparansi
6. Aspek lainnya
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum
tertinggi organ perusahaan yang memiliki wewenang yang
tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi maupun
organ pembantu dalam Perseroan. RUPS merupakan wadah
bagi Pemegang Saham dalam melaksanakan wewenangnya.
RUPS Tahunan diadakan tiap-tiap tahun yang meliputi Rapat
Umum Pemegang Saham yang menyetujui Laporan Tahunan
dan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan.
RUPS Luar Biasa dilaksanakan sewaktu-waktu berdasarkan
kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara
rapat selain dari mata Acara Rapat yang dibahas pada RUPS
Tahunan.
Pada tahun 2015 Perseroan telah melaksanakan RUPS
sebanyak 3 (tiga) kali.
RUPS tanggal 7 Mei 2015
RUPS yang pertama diselenggarakan pada tanggal 7 Mei
2015 dengan agenda Laporan Manajemen Tahun buku 2014,
dengan keputusan sebagai berikut:
1. Pemegang saham utama menyetujui laporan tahunan dan
mengesahkan perhitungan tahunan PT Gapura Angkasa
Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh KAP Independen
dengan pendapat "Wajar Tanpa Pengecualian" sebagaimana
dimaksud dalam laporan No. GA-115/0530/GAP/FAN.
2. Pemegang Saham utama memberikan pembebasan dan
pelunasan tanggung jawab (acquit et decharge) sepenuhnya
kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengelolaan dan
pengawasan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada 31 Desember 2014 atas segala tindakan sesuai
bidang masing-masing dalam mengelola yang menyimpang
dari laporan akuntan independen tersebut.
The scope of the GCG assessment, which covers all aspects
supporting the GCG implementation, is divided into 6 main
areas which are as follows:
1. Commitment to sustainable GCG implementation
2. Shareholders and GSM
3. BOC
4. BOD
5. Disclosure of information and transparency
6. Other aspects
General Shareholders Meeting (GSM)
The General Shareholders Meeting (GSM) represents the
highest forum of the Company’s organs which have the
authority, not granted to either the BOC nor the BOD nor
supporting organs in the Company. The GSM serves as a forum
for shareholders to exercise their authority.
Annual GSM is conducted annually which includes a GSM which
approves the Annual Report and a GSM which approves the
Company’s Work Plan and Budget.
Extraordinary GSMs may be held from time to time as deemed
necessary to discuss and decide the meeting agenda other
than the Meeting Agenda discussed at the Annual GSM.
In 2015 the Company held 3 (three) General Shareholder
Meetings.
GSM held on 7 May 2015
The first GSM was held on May 7, 2015 with the agenda of
the Management Report 2014, with the following resolutions:
1. Majority shareholders approved the Annual Report and
financial statements of PT Gapura Angkasa for the year
ended 31 December 2014 audited by independent
auditors with unqualified opinion as disclosed in Report
No. GA-115/0530/GAP/FAN.
2. The Majority shareholders granted full acquittal and
dismissal of responsibilities (acquit et decharge) to the BOD
and the BOC for all of their respective management and
supervisory duties over the Company for the year ended
December 31, 2014 in departure from the independent
auditor’s report.
83Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
3. Pemegang saham utama menyetujui revaluasi aset tanah
sebesar Rp 39,01 miliar dicatat sebagai ekuitas dan telah
dibukukan di Laporan Audit tahun 2014.
4. Pemegang saham utama menyetujui cadangan
pengembangan usaha sebesar Rp 119 miliar dialokasikan
menjadi kewajiban Imbalan Pasca Kerja dan sudah
dibukukan dalam Laporan Keuangan Audited 2014.
5. Pemegang saham utama menyetujui selisih laba re-state
tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar Rp 13,99 miliar
menjadi cadangan pengembangan usaha (selisih laba re-
state 2012 sebesar Rp 21 miliar dan selisih laba re-state
2013 sebesar Rp 7,01 miliar).
6. Untuk memudahkan penyusunan Laporan Keuangan
konsolidasi rapat menyetujui penunjukan Akuntan Publik
untuk Laporan Keuangan tahun buku 2015, disesuaikan
dengan auditor yang ditunjuk oleh Induk Perusahaan,
dengan tetap mengacu kepada Tata Kelola Perusahaan
yang Baik.
7. Mempertimbangkan bahwa cadangan pengembangan
usaha telah dialokasikan untuk kewajiban Imbalan
Pasca Kerja dan rencana PT Gapura Angkasa pada tahun
2015 dan 2016 melakukan pembenahan internal, maka
pemegang saham utama menyetujui agar dividen tahun
2014 dari laba setelah pajak tidak dibagikan.
8. Pemegang saham utama menyetujui penggunaan logo
baru dan agar disertai dengan peningkatan service dan
profit margin Perseroan.
9. Menyetujui pemberian tantiem kepada pengurus (Direksi
dan Dewan Komisaris), dimana jumlah dan pembagiannya
ditetapkan terpisah oleh Pemegang Saham utama yang
merupakan bagian dari keputusan RUPS ini. Pemberian
tantiem ini mempergunakan anggaran 2014 dan 2015
yang besarnya diserahkan kepada pengurus untuk
menentukan besarnya porsi masing-masing tahun
anggaran dimaksud.
RUPS tanggal 28 Oktober 2015
RUPS kedua adalah RUPS Luar Biasa dengan agenda
Perubahan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris,
menghasilkan keputusan:
1. Memberhentikan dengan hormat nama-nama Direksi
Perseroan di bawah ini:
a. Tharian sebagai Direktur Strategi dan SDM
b. Heru Legowo sebagai Direktur Keuangan
c. Hariyanto sebagai Direktur Operasi
3. The majority shareholders approved the asset revaluation
of land amounting to Rp 39.01 billion to be recorded as
equity and already disclosed in the Audit Report 2014.
4. The majority shareholders approved the reserves for
business development amounting to Rp 119 billion to
be allocated as Post Retirement Benefit costs already
disclosed in the audited financial statements for 2014.
5. The majority shareholders approved the differences in re-
stated earnings in 2012 and 2013 amounting to Rp 13.99
billion to be recorded as reserves for business development
(differences amounting to Rp 21 billion and Rp 7.01 billion
in 2012 and 2013, respectively).
6. For the purpose of facilitating the preparation of
consolidated financial statements, the GSM resolved that
the same auditor appointed for the holding company will
also be appointed as Gapura’s auditor for its financial
statements ending December 31, 2015, yet still in
compliance with Good Corporate Governance procedures.
7. By considering that the reserves for business development
have been allocated to Post Retirement Benefit costs
and that PT Gapura Angkasa intends to perform
internal improvements in 2015 and 2016, the majority
shareholders approved not to pay out the 2014 dividend
from income after tax.
8. The majority shareholders approved the launch of the new
logo, to be followed by improvements in services and an
increase in profit margins.
9. The GSM approved to provide bonuses to the BOC and the
BOD, whereby the amounts of which shall be separately
declared by the majority shareholders which serve as a
part of these GSM resolutions. The bonus shall be derived
from the budget for 2014 and 2015 whose amounts shall
be determined by the BOC and the BOD for each fiscal
year.
GSM held on 28 October 2015
The second GSM was an Extraordinary GSM with the agenda
of Changes in Composition of the BOD and BOC, with the
resolutions as follows:
1. Honorably discharging the following Directors of the
Company:
a. Tharian as Strategy & HR Director
b. Heru Legowo as Financial Director
c. Hariyanto as Operational Director
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
04
84 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
by expressing gratitude for their services in managing
and supervising the Company and granting full acquittal
and dismissal (acquit et decharge) for their management
and supervisory duties in their respective fields unless
departures from the Company’s regulations are later
discovered in the future.
2. Approving and appointing Eko Diantoro as Strategy and HR
Director for a period of 5 (five) years of service upon the
closing of the GSM, without eliminating the rights of the
GSM to dismiss at any time prior to the end of the tenure.
3. Approving and appointing Sucipto as Operational Director
for 5 (five) years of service upon the closing of the GSM,
without eliminating the rights of the GSM to dismiss at any
time prior to the end of the tenure.
4. Approving and appointing Ester Siahaan as Financial
Director for 5 (five) years of service upon the closing of the
GSM, without eliminating the rights of the GSM to dismiss
at any time prior to the end of the tenure.
5. Approving and appointing Ituk Herarindri as a Commissioner
of the Company for 5 (five) years of service upon the
closing of the GSM, without eliminating the rights of the
GSM to dismiss at any time prior to the end of the tenure.
6. In addition to the matters mentioned above, making no
amendments to the agreed upon composition of the
President & CEO and BOC;
7. Referring to points 1 to 6 above, the composition of the
BOD is as follows:
dengan mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa
mereka dalam menjalankan serta mengawasi Perseroan
dengan memberikan pelunasan dan pembebasan
(aquit et decharge) atas segala tindakan pengelolaan
dan pengawasan Perseroan sesuai bidang masing-
masing kecuali di kemudian hari ditemukan hal-hal yang
menyimpang dari ketentuan Perseroan.
2. Menyetujui dan mengangkat Eko Diantoro sebagai Direktur
Strategi dan SDM untuk masa Jabatan 5 (lima) tahun
efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat
Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat
memberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir.
3. Menyetujui dan mengangkat Sucipto sebagai Direktur
Operasi untuk masa jabatan 5 (lima) tahun efektif sejak
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat Umum
Pemegang Saham untuk memberhentikannya sebelum
masa jabatannya berakhir.
4. Menyetujui dan mengangkat Ester Siahaan sebagai
Direktur Keuangan untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat
Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat
memberhentikannya sebelum masa jabatannya berakhir.
5. Menyetujui dan mengangkat Ituk Herarindri sebagai
Komisaris Perseroan untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat
Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat
memberhentikannya sebelum masa jabatannya berakhir.
6. Selain yang ditetapkan di atas, Direktur Utama dan
Dewan Komisaris yang telah ditetapkan tidak mengalami
perubahan;
7. Dengan mengacu kepada nomor 1 sampai dengan 6 di
atas, maka susunan Direksi Perseroan adalah sebagai
berikut:
Direktur Perseroan The Board of Directors
Direktur Utama Agus Priyanto President & CEO
Direktur Operasi Sucipto EVP Operation Services
Direktur Strategi & SDM Eko Diantoro EVP Strategy and Human Capital Services
Direktur Keuangan Ester Siahaan EVP Finance Services
85Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Dewan Komisaris Perseroan The Board of Commissioners
Komisaris Utama Novianto Herupratomo President Commissioner
Komisaris Yushan Sayuti Commissioner
Komisaris Bambang Tjahjono Commissioner
Komisaris Bintang Hidayat Commissioner
Komisaris Ituk Herarindri Commissioner
8. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 10 Ayat
17, maka pemegang saham menunjuk M. Arif Wibowo,
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk,
untuk memberitahukan kepada anggota Direksi yang
diberhentikan baik secara lisan dan tertulis.
9. Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa dengan hak
substitusi kepada Direktur Perseroan untuk menyatakan
kembali keputusan-keputusan para Pemegang Saham ini
di hadapan notaris dan/atau badan, pejabat/instansi yang
berwenang, serta untuk melakukan segala tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan perubahan susunan Direksi
Perseroan tersebut di atas, termasuk untuk mengurus
perolehan persetujuan dan pendaftaran kepada instansi
yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
RUPS tanggal 29 Desember 2015
RUPS ketiga diselenggarakan pada 29 Desember 2015 dengan
agenda Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) Tahun 2016 PT Gapura Angkasa, menghasilkan
keputusan:
1. Menerima dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) PT Gapura Angkasa Tahun 2016.
2. Menyetujui seluruh dokumen yang terdiri dari buku RKAP
tahun 2016 PT Gapura Angkasa, Tanggapan Dewan
Komisaris, Tanggapan Pemegang Saham serta Tanggapan
Peserta RUPS merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari keputusan RUPS ini, dengan catatan Penyertaan
Modal yang diusulkan agar dibicarakan dalam Tim Teknis,
khususnya menyangkut keterbatasan Pemegang Saham
dalam pemenuhan compliance dan process.
3. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi
kepada Direksi Perseroan baik bersama-sama maupun
sendiri-sendiri untuk menyatakan kembali dan menyusun
hal-hal yang telah diputuskan dalam keputusan Pemegang
Saham ini ke dalam suatu akta resmi tersendiri di hadapan
Notaris dan atau Badan/Pejabat/Instansi yang berwenang
untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan
8. In accordance with the Company’s Articles of Association
Article 10 par 17, the shareholders appointed M. Arif
Wibowo, President Director of PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk, to notify the Directors who have been
dismissed both orally and in writing.
9. Approving the granting of power and authority with
substitution rights to the BOD to re-announce the GSM
resolutions before the notary and/or bodies, the authorized
agencies/institutions, and to take any measures deemed
necessary in connection with the changes to the
composition of the BOD as set forth above, including for
the purpose of obtaining approval and registering to the
authorized institutions, in accordance with the prevailing
rules and regulations.
GSM held on 29 December 2015
The third GSM was held on 29 December 2015 with the
agenda of Approval for the Company’s Work Plan and Budget
2016 of PT Gapura Angkasa, with the resolutions as follows:
1. Accepting and approving the Company’s Work Plan and
Budget 2016
2. Approving all documents which comprise the Company’s
Work Plan & Budget 2016, Comments of the BOC,
Comments of Shareholders, and Comments of GSM
Participants which serve as integral parts of this GSM
Resolution, with a remark that the Capital Investment
being proposed should be discussed by the Technical
team, particularly those pertaining to the limitations of
the shareholders, in the compliance and fulfilment of the
process.
3. Granting the power and authority, with substitution rights,
to the Company’s BOD either collectively or individually to
re-announce and prepare the matters agreed upon in this
GSM resolution in a separate deed before a Notary and/
or the authorized Bodies/Agencies/Institutions to take
any measures deemed necessary in connection with these
GSM resolutions, including but not limited to providing
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
04
86 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
sehubungan dengan keputusan para Pemegang Saham
ini, termasuk namun tidak terbatas pada memberikan
keterangan-keterangan yang diperlukan, menandatangani
akta-akta, surat-surat dan dokumen-dokumen terkait.
4. Hal-hal yang menjadi perhatian dalam rapat ini agar
ditindaklanjuti oleh manajemen PT Gapura Angkasa.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan Perseroan
maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, serta
memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan
terhadap rencana kerja dan anggaran dasar dan keputusan
rapat umum pemegang saham, serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku, kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan perusahaan.
Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara
kolektif, dengan demikian masing-masing anggota Dewan
Komisaris tidak dapat mengambil keputusan dan bertindak
sendiri atas nama Dewan Komisaris. Walaupun demikian
anggota Dewan Komisaris dapat bertindak mewakili Dewan
Komisaris atas dasar keputusan Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya
pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Gapura pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris
tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional Perseroan kecuali untuk kegiatan-kegiatan
yang diperbolehkan berdasarkan ketentuan Anggaran
Dasar, peraturan perusahaan maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Keterlibatan Dewan Komisaris tersebut tidak menghilangkan
tanggung jawab Direksi dalam pengurusan Perseroan.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
mengacu kepada peraturan perundang-undangan, anggaran
dasar perusahaan dan peraturan perusahaan.
Hak dan Wewenang Dewan Komisaris
Berdasarkan Pasal 15 Ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan,
Dewan Komisaris mempunyai hak dan wewenang sebagai
berikut:
1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen
lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi, dan lain-
lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan.
required information, and signing relevant deeds, letters or
documents.
4. Following up the matters discussed in GSM by management
of PT Gapura Angkasa.
The Board of Commissioners
The BOC is responsible for supervising the policies made
by management, the conduct of the management and the
conduct of business performed by the BOD, and providing
advice to the BOD, including supervising the work plan, articles
of association, and GSM resolutions, and prevailing laws, the
Company’s interest and alignment with the company’s purpose
and objectives.
The BOC performs its duties and its responsibilities in a
collective manner; accordingly, each BOC member is not
allowed to make decisions and act on behalf of the BOC on
an individual basis. However, a Director may represent the BOC
based on a decision made by the BOC.
The BOC is responsible for ensuring that the GCG has been
implemented in each of the business activities of Gapura at all
levels of the hierarchy of the Company. The BOC is not involved
in the decision making of the Company’s operating activities,
except for the activities allowed by the articles of association,
corporate regulations or prevailing laws.
As such, BOC involvement shall not diminish BOD management
responsibilities. BOC duties and responsibilities are conducted
by referring to the regulations, articles of association and
corporate regulations.
Rights and Authorities of BOC
Based on Article 15 par (2) of the Company’s articles of
association, the BOC is granted with the following rights and
authorities:
1. Checking the books, letters, and other documents,
examining cash for verification purposes, and other
securities, and examining the Company’s wealth.
87Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
2. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang
dipergunakan Perseroan.
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya
mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan
Perseroan.
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah/
akan dijalankan Direksi.
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi
dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat
Dewan Komisaris.
6. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan
Komisaris.
7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai
ketentuan Anggaran Dasar.
8. Membentuk komite-komite dalam hal ini termasuk
Komite Audit jika dianggap perlu dengan memperhatikan
kemampuan Perseroan.
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam
jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap
perlu.
10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan
tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar.
11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-
pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.
12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Susunan Dewan Komisaris sampai 28 April 2015 Composition of BOC as of 28 April 2015
Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision Letter
Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014
Yushan Sayuti Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014
Rinaldo Aziz Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014
IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014
Pada akhir April 2015, Komisaris Perseroan mengalami
perubahan. Melalui Akta Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham Di Luar RUPS No. 24 tanggal 28 April
2015 Rinaldo Azis digantikan oleh Bintang Hidayat. Dengan
keputusan ini, maka susunan Dewan Komisaris menjadi:
2. Entering the entrance area, buildings and offices operated
by the Company
3. Requiring clarification from the BOD and/other officers
concerning all matters related to the management of the
Company.
4. Acknowledging all policies and actions which have been or
will be performed by the BOD.
5. Requiring the BOD and/or other officers under the BOD as
acknowledged by the BOD to attend BOC meetings.
6. Appointing and terminating the Secretary of BOC.
7. Temporarily terminating BOD members based on the
articles of association.
8. Establishing committees, including the Audit Committee, if
deemed necessary by taking into account the Company’s
capabilities.
9. Utilizing the services of experts for particular matters and
for a specific period of time at the Company’s expense, if
deemed necessary.
10. Performing management actions under certain
circumstances for a certain period of time in accordance
with the articles of association.
11. Attending BOD meetings and providing insights into the
matters being discussed.
12. Exercising other supervisory functions provided they are
not against the law, the articles of association, and/or GSM
resolutions.
At the end of April 2015, there were changes to the composition
of the BOC. In the Deed of Shareholders Resolutions outside
of GSM No. 24 dated April 28, 2015, Rinaldo Azis has been
replaced by Bintang Hidayat. As such, the composition of BOC
shall be as follows:
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
04
88 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Susunan Dewan Komisaris periode 29 April - 28 Oktober 2015 Composition of BOC for the period of 29 April - 28 October 2015
Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision Letter
Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Yushan Sayuti Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Bintang Hidayat Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 24 tgl 28/04/2015 Deed No. 24 dated 28/04/2015
IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Menjelang akhir Oktober 2015, melalui keputusan RUPS
tanggal 28 Oktober 2015 dilakukan perubahan komposisi
Komisaris, dengan mengangkat Ituk Herarindri sebagai
Komisaris, maka sususan Dewan Komisaris menjadi:
Susunan Dewan Komisaris periode 28 Oktober 2015 - sekarang Composition of BOC for the period of 28 October 2015 - present
Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision Letter
Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Yushan Sayuti Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Bintang Hidayat Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 24 tgl 28/04/2015 Deed No. 24 dated 28/04/2015
IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Ituk Herarindri Komisaris Commissioner Keputusan RUPS 28/10/2015 Deed No. 28/10/2015
Rapat Dewan Komisaris
Sesuai ketentuan Pasal 16 Anggaran Dasar Perseroan, selama
tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat
sebanyak 13 kali, yaitu 5 kali merupakan rapat internal Dewan
Komisaris dan 8 kali rapat gabungan bersama Direksi. Jumlah
rapat Dewan Komisaris dan tingkat kehadiran tertuang dalam
tabel berikut ini.
Nama Name Jabatan PositionJumlah Rapat
Number of Meeting
Jumlah Kehadiran Number of
Participants
Kehadiran (%)Attendance
Level
Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner 13 13 100%
Yushan Sayuti Komisaris Commissioner 13 8 62%
IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner 13 10 77%
Bintang Hidayat Komisaris Commissioner 13 11 85%
Ituk Herarindri* Komisaris Commissioner 3 2 67%
*diangkat sebagai Komisaris melalui RUPS tanggal 28 Oktober 2015 appointed as Commissioner in GSM dated 28 October 2015
Approaching the end of October 2015, GSM resolutions dated
October 28, 2015 changed the composition of the BOC by
appointing Ituk Herarindri as a Commissioner. As such, the
composition of BOC is as follows:
BOC Meetings
In accordance with Article 16 of the Company’s articles of
association, during 2015 the BOC held 13 meetings, 5 of
which were internal BOC meetings and 8 of which were joint
meetings with the BOD. The total meetings held by the BOC
and the attendance level are depicted in the table below:
89Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi Joint Meetings of BOC and BOD
No Nama Name Jabatan PositionJumlah Rapat
Number of Meetings
Jumlah Kehadiran Number of
Participants
Kehadiran (%) Attendance Level
1 Capt. Novianto Herupratomo
Komisaris Utama President Commissioner 8 8 100,00
2 Yushan Sayuti Komisaris Commissioner 8 5 63,00
3 IGN. Bambang Tjahjono
Komisaris Commissioner 8 6 75,00
4 Bintang Hidayat Komisaris Commissioner 8 6 75,00
5 Ituk Herarindri Komisaris Commissioner 2 1 50,00
6 Agus Priyanto Direktur Utama President & CEO 8 8 100,00
7 Heru Legowo Direktur Keuangan EVP Finance Services 6 6 100,00
8 Tharian Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services
6 6 100,00
9 Hariyanto Direktur Operasi EVP Operation Services 6 5 83,33
10 Ester Siahaan Direktur Keuangan EVP Finance Services 2 2 100,00
11 Eko Diantoro Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services
2 2 100,00
12 Sucipto Direktur Operasi EVP Operation Services 2 2 100,00
Materi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Agenda of BOC and BOD Joint Meetings
No Tanggal Date Materi Rapat Meeting Agenda
1 4 Mei 2015 | 4 May 2015 Laporan Manajemen (Audited) Tahun Buku 2014 | Audited Management Report Fiscal 2014
2 21 Mei 2015 | 21 May 2015 Laporan Manajemen s.d. April Tahun 2015 | Management Report up to April 2014
3 29 Juni 2015 | 21 June 2015 Laporan Manajemen s.d. Mei Tahun 2015 | Management Report up to May 2014
4 23 Juli 2015 | 23 July 2015 Laporan Manajemen s.d. Triwulan II atau Semester I Tahun 2015 | Management Report up to Q2 or 1H 2015
5 20 Oktober 2015 | 20 October 2015 Laporan Manajemen s.d. Triwulan III Tahun 2015 | Management Report up to Q3 2015
6 28 Oktober 2015 | 28 October 2015 Perkenalan Dewan Komisaris dan Direksi Baru | Introduction of new Board of Commissioners and Board of Directors
7 3 November 2015 | 3 November 2015 Usulan RKAP 2016 | Proposed RKAP 2016
8 17 Desember 2015 | 17 December 2015 Revisi Usulan RKAP 2016 | Revise of Proposed RKAP 2016
Hubungan antara Dewan Komisaris, Direksi, dan
Pemegang Saham
Hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan
Direksi merupakan hal yang sangat penting agar masing-
masing organ perusahaan dapat bekerja sesuai fungsinya
dengan efektif dan efisien. Dewan Komisaris menghormati
fungsi dan peranan Direksi dalam mengurus Perseroan
sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-
undangan maupun Anggaran Dasar Perseroan.
Direksi menghormati fungsi dan peranan Dewan Komisaris
untuk melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap
kebijakan pengurusan Perseroan, setiap hubungan kerja
antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan
kelembagaan, dalam arti bahwa Dewan Komisaris dan Direksi
sebagai jabatan kolektif yang merepresentasikan keseluruhan
Relationship among BOC, BOD and Shareholders
Having a good relationship amongst the BOC and BOD plays an
important role so as to enable each organ of the Company to
work in accordance with its function effectively and efficiently.
The BOC respects the function and role the BOD in managing
the Company as governed under the laws and the Company’s
Articles of Association.
The BOD respects the functions and role of the BOC to perform
its supervisory function and advisory role for the management
of the Company. Each working relationship between the BOC
and BOD represents an institutional relationship, meaning that
the BOC and BOD have collegial relations which represent all
of its members so that each working relationship amongst the
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
04
90 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
anggotanya sehingga setiap hubungan kerja antara anggota
Dewan Komisaris dengan salah seorang anggota Direksi harus
diketahui oleh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
lainnya.
Direksi
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan
dengan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
perusahaan serta mewakili Perseroan di dalam maupun
di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian
dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Hak dan Kewenangan Direksi
Sesuai Pasal 11 Ayat (2) Anggaran Dasar Perseron, Direksi
memiliki hak dan wewenang sebagai berikut:
1. Menerapkan kebijakan kepengurusan Perseroan.
2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili
Perseroan di dalam dan di luar pengadilan, kepada seorang
atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk
untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja
Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau
kepada orang lain dan mengatur penyerahan kekuasaan
Direksi untuk mewakili Perseroan kepada kepala cabang
atau kepala perwakilan di dalam maupun di luar negeri.
3. Mangatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian
Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan
hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
dengan ketentuan apabila penetapan gaji, pensiun, jaminan
hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja yang melampaui
kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang-
undangan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari RUPS.
4. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan.
5. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan.
6. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya
mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan
Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau
pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di
dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala
kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran
Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
BOC with one of the BOD members should also be known by
other BOC and BOD members as well.
The Board of Directors
The BOD is assigned to perform all actions related to and in
accordance with the Company’s purpose and objectives and
also to represent the Company inside and outside the court
pertaining to all matters and all actions with the limitations as
governed under the laws, articles of association and/or GSM
resolutions
Rights and Authorities of The Board of Directors
In accordance with Article 11 par (2) of the Company’s
articles of association, the BOD has the following rights and
authorities:
1. Implementing the Company’s management policies.
2. Assigning the power granted to the BOD to represent
the Company inside and outside the court, to one of or
several members of the BOD specifically assigned for such
duty or to one or several employees either individually
or collectively or to another personnel, and to assign the
power granted to the BOD to represent the Company to
branch managers locally or internationally
3. Governing the rules and regulations pertaining to the
Company’s human resources-related matters including
remuneration packages, pension or retirement benefits
and compensation for employees of the Company
based on prevailing laws, under the conditions that such
remuneration packages, pension or retirement benefits
and other compensation for employees which exceed the
amounts stipulated by law should obtain prior consent
from the GSM.
4. Appointing and discharging the Company’s employees.
5. Appointing and discharging the Corporate Secretary.
6. Taking any necessary actions and measures concerning
the management and ownership of the Company’s wealth
binding the Company with other parties and/or other
parties with the Company, and representing the Company
inside and outside the court pertaining to all matters and
all actions with the limitations as governed under the laws
Articles of Association and/or GSM resolutions.
91Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Susunan Direksi sampai 28 Oktober 2015 Composition of BOD as of October 28, 2015
Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision Letter
Agus Priyanto Direktur UtamaPresident & CEO
Diangkat berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Desember 2013 yang dimuat dalam Akta Notaris No. 2 tanggal 6 Januari 2014 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Gapura Angkasa.Appointed based on Extraordinary GSM Resolutions dated 19 December 2013 under Notarial Deed No. 2 dated 6 January 2014 of Extraordinary GSM Resolutions of PT Gapura Angkasa.
Hariyanto Direktur OperasiEVP Operation Services
Diangkat menjadi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham dalam Akta Notaris Nomor 12 tanggal 20 Januari 2011 tentang pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan diangkat menjadi Direktur Operasi dam Komersial berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/DZ/5043/XI/2014 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi tanggal 14 November 2014.Appointed as Director based on Extraordinary GSM Resolutions under Notarial Deed No 12 dated 20 January 2011 of Extraordinary GSM Resolutions and appointed as Operational and Commercial Director based on Decision Letter No: SKEP/DZ/5043/XI/2014 of Segregation of Duties and Authorities of Director dated 14 November 2014.
Tharian Direktur Strategi dan Sumber Daya ManusiaEVP Strategy & Human Capital Services
Diangkat menjadi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham dalam Akta Notaris Nomor 12 tanggal 20 Januari 2011 tentang pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan diangkat menjadi Strategi & SDM berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/DZ/5043/XI/2014 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi tanggal 14 November 2014.Appointed as Director based on Extraordinary GSM Resolutions under Notarial Deed No 12 dated 20 January 2011 of Extraordinary GSM Resolutions and appointed as Strategy & HR Director based on Decision Letter No: SKEP/DZ/5043/XI/2014 of Segregation of Duties and Authorities of Director dated 14 November 2014.
Heru Legowo Direktur KeuanganEVP Finance Services
Diangkat menjadi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham dalam Akta Notaris Nomor 12 tanggal 20 Januari 2011 tentang pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan diangkat menjadi Direktur Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/DZ/5043/XI/2014 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi tanggal 14 November 2014.Appointed as Director based on Extraordinary GSM Resolutions under Notarial Deed No 12 dated 20 January 2011 of Extraordinary GSM Resolutions and appointed as Financial Director based on Decision Letter No: SKEP/DZ/5043/XI/2014 of Segregation of Duties and Authorities of Director dated 14 November 2014.
Melalui keputusan RUPS tanggal 28 Oktober 2015 dilakukan
perubahan susunan Direksi sebagai berikut:
Susunan Direksi 28 Oktober 2015 - sekarang Composition of BOD from October 28, 2015 - present
Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision Letter
Agus Priyanto Direktur UtamaPresident & CEO
Diangkat berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Desember 2013 yang dimuat dalam Akta Notaris No. 2 tanggal 6 Januari 2014 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Gapura Angkasa.Appointed based on Extraordinary GSM Resolutions dated 19 December 2013 under Notarial Deed No. 2 dated 6 January 2014 of Extraordinary GSM Resolutions of PT Gapura Angkasa .
Sucipto Direktur OperasiEVP Operation Services
Keputusan RUPS pada 28/10/2015GSM Resolutions dated 28/10/2015
Eko Diantoro Direktur Strategi dan Sumber Daya ManusiaEVP Strategy & Human Capital Services
Keputusan RUPS pada 28/10/2015GSM Resolutions dated 28/10/2015
Ester Siahaan Direktur KeuanganEVP Finance Services
Keputusan RUPS pada 28/10/2015GSM Resolutions dated 28/10/2015
GMS Resolutions dated October 28, 2015 made changes on
the composition of BOD as follows:
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
04
92 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
BOD Meetings
In accordance with Article 12 of Articles of Associations, the
Company held 42 BOD meetings during 2015.
Rapat Direksi
Sesuai ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar, selama tahun
2015, telah diselenggarakan 42 kali rapat Direksi.
Rapat Direksi periode hingga 28 Oktober 2015 BOD Meetings as of 28 October 2015
Nama Name Jabatan PositionJumlah Rapat
Number of Meeting
Jumlah Kehadiran Number of
Participants
Kehadiran (%)Attendance Level
Agus Priyanto Direktur Utama President & CEO 32 31 96,88
Heru Legowo Direktur Keuangan EVP Finance Services 32 31 96,88
Tharian Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services
32 28 87,50
Hariyanto Direktur Operasi EVP Operation Services 32 28 87,50
Rapat Direksi periode 28 Oktober – 31 Desember 2015BOD Meetings for the period of 28 October 31 December 2015
Nama Name Jabatan PositionJumlah Rapat
Number of Meeting
Jumlah Kehadiran Number of
Participants
Kehadiran (%)Attendance Level
Agus Priyanto Direktur Utama President & CEO 10 10 100%
Ester Siahaan Direktur Keuangan EVP Finance Services 10 10 100%
Eko Diantoro Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services
10 10 100%
Sucipto Direktur Operasi EVP Operation Services 10 10 100%
Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings
No. Tanggal Date Materi Rapat Direksi Directors Meeting Agenda
1 6 Januari 20156 January 2015
1. Spesifikasi GPU2. Standardisasi Minimum GSE Per-Kelas Cabang3. Konsep Program OS ke PKWTT4. Persiapan Kick Off Budget Meeting 20155. Persiapan Bahan Rapat Koordinasi dengan GA6. Weekly Report Tim Multi Tasking.
1. Specification of GPU2. Standardization of Minimum GSE Per-Branch Class 3. Concept of OS Program to PKWTT4. Preparation of Kick Off Budget Meeting 20155. Preparation of Coordination Meeting Materials GA6. Weekly Report of Multi-Tasking Team
2 20 Januari 201520 January 2015
1. SUB & CGK Case Report2. Progress Report Unit Human Capital3. Progress Report Unit Komersial4. Penyisihan Piutang 2014
1. SUB & CGK Case Report2. Progress Report of Human Capital Unit3. Progress Report of Commercial Unit 4. Allowance for Receivables 2014
3 5 Februari 20155 February 2015
1. Pembahasan Aspek Keuangan2. Pembahasan Aspek Operasi3. Pembahasan Aspek IT (tindak lanjut dengan Groundstar)
1. Discussion of Financial Aspect 2. Discussion of Operational Aspect 3. Discussion of IT Aspect (follow up with Groundstar)
4. 17 Februari 201517 February 2015
1. Presentasi Hay Group2. KPI & CSS3. Progress Report Program Kerja Human Capital
1. Presentation of Hay Group2. KPI & CSS3. Progress Report of Human Capital Work Program
5. 24 Februari 201524 February 2015
1. Laporan Manajemen Januari 20152. Laporan Cash Flow Januari 20153. Jumlah Kebutuhan GSE
1. Management Report per January 20152. Cash Flow Report per January 20153. Total GSE Requirements
6. 3 Maret 20153 March 2015
1. Pembahasan Aspek Operasional2. Kebutuhan GSE3. Lain-lain
1. Discussion of Operational Aspect 2. GSE Requirements3. Others
93Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings
No. Tanggal Date Materi Rapat Direksi Directors Meeting Agenda
7. 10 Maret 201510 March 2015
1. Arahan Direktur Utama2. Email Korporat3. Corective Acrion kinerja Check In Counter, baggage Dellivery
dan APB di CGK4. Sispro Pengadaan5. Progress Hay Consulting6. Progress Report SMK7. Talent Pool & Succesion Plan8. Progress Rerport Standard Appereance Manual9. Pelaksanaan Upah Lembur.10. Lain-lain
1. Instructions from President & CEO 2. Corporate Email 3. Corrective Actions for the Performance of Check In Counter,
Baggage Delivery and APB at CGK4. System and Procedures of Procurement 5. Progress of Hay Consulting6. Progress Report of SMK7. Talent Pool & Succession Plan8. Progress Report of Standard Appearance Manual9. Conduct of Overtime Fees.10. Others
8. 17 Maret 201517 March 2015
1. Laporan Hasil Inspeksi Operasional di Kualanamu (KNO)2. Penjelasan Beban GSE3. Laporan Manajemen Februari 20154. Lain-lain
1. Report of Operational Inspection at Kualanamu (KNO)2. Clarification of GSE Costs3. Management Report per February 20154. Others
9. 25 Maret 201525 March 2015
1. Executive Summary Audit SPI2. Laporan Hasil Audit KAP3. Persiapan Laporan Manajemen Kepada Pemegang Saham
1. Executive Summary of SPI Audit2. Independent Auditors Report 3. Preparation of Management Report to Shareholders
10. 31 Maret 201531 March 2015
1. Gapura Operasi Center (Asyst)2. Progress Report Sewa GSE3. Progress Report FS Rencana Bisnis WH di BKS4. Progress Report SBU & Standarisasi Business Lounge di PNK5. Progress Report Perubahan Organisasi dan Status email
Gapura6. Progress Report Leadership Program, Cultural Transformation
Program & Competency Development Program7. Round Table
1. Gapura Operation Center (Asyst)2. Progress Report of GSE Rental3 Progress Report of FS Business Plan WH at BKS4. Progress Report of SBU & Standardization of Business
Lounge at PNK5. Progress Report of Organizational Changes and Email Status
of Gapura6. Progress Report of Leadership Program, Cultural
Transformation Program & Competency Development Program
7. Round Table
11. 7 April 20157 April 2015
1. Persiapan KAA2. Pembahasan Aspek Operasi3. Laporan Laba (Rugi) Komprehensif 4. Laporan Finalisasi Tim Sewa GSE5. Lain-lain
1. Preparation of KAA2. Discussion of Operational Aspects 3. Comprehensive Income Statement 4. Finalization Report of GSE Rental Team5. Others
12. 13 April 201513 April 2015
1. Pembahasan Finalisasi Kebutuhan Peralatan GSE 1. Discussion of Finalization of GSE Equipment Requirements
13. 14 April 201514 April 2015
1. Persiapan RUPS2. Progress Report Human Capital3. Progress Report KAA 20154. Progress Report Update Manual Perusahaan5. Progress Report Public Relation
1. GSM Preparation 2. Progress Report of Human Capital3. Progress Report of KAA 20154. Progress Report of the Company’s Updated Manuals 5. Progress Report of Public Relation
14. 22 April 201522 April 2015
1. Reorganisasi Cabang CGK dan DPS2. Laporan Proses Negosiasi Pengadaan Sewa GSE3. Laporan Manajemen Q1 20154. Rencana Materi QBR Q1
1. Reorganization of CGK and DPS Branches2. Progress Report of Procurement of GSE Rental 3. Management Report Q1 20154. Draft Materials of QBR Q1
15. 28 April 201528 April 2015
1. Pembahasan Aspek Keuangan2. Revisi Ground Operation Manual (GOM)3. CSS4. Kriteria Teknis OS CGK5. Perubahan Rencana Delivery Time Sewa GSE
1. Discussion of Financial Aspect 2. Revision of Ground Operation Manual (GOM)3. CSS4. Technical Criteria of OS CGK5. Changes to Delivery Time Plan of GSE Rental
16. 12 Mei 201512 May 2015
1. Persiapan Aplikasi Logo Baru2. Laporan Finance Performance s/d April 20153. Sharing Program Kerja Unit Service Standard4. Persiapan QBR 1 Tahun 20155. Business Plan: Lounge PKU & CGK, serta upaya optimalisasi
class room GLC
1. Preparation of New Logo Launch 2. Financial Performance Report per April 20153. Sharing of Work Program of Service Standard Unit4. Preparation of QBR 1 FY 20155. Business Plan: Lounge PKU & CGK, and Optimization of GLC
Class Room
17. 19 Mei 201519 May 2015
1. Update mengenai ISAGO2. Progress Report Hay Group3. Management Report April 2015 & Eficiency
1. Updates of ISAGO2. Progress Report of Hay Group3. Management Report per April 2015 & Efficiency
18. 3 Juni 20153 June 2015
1. Follow Up QBR I 2015 hari ke 22. Follow Up QBR I 2015 - Service Excellence3. Tindak lanjut rencana Livery GSE4. Persiapan Rapat dengan GA - 04 Juni 20155. Lain-lain
1. Follow Up of QBR I 2015 day 22. Follow Up of QBR I 2015 - Service Excellence3. Follow up of Livery GSE Plan4. Preparation of Meetings with GA - 04 June 20155. Others
19. 19 Juni 201519 June 2015
1. Perubahan RKAP 20152. Progress Report OCC3. Reability GSE
1. Changes to RKAP 20152. Progress Report of OCC3. Reliability of GSE
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
04
94 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings
No. Tanggal Date Materi Rapat Direksi Directors Meeting Agenda
20. 23 Juni 201523 June 2015
1. Finalisasi RKAP & RJPP2. Analisa & rencana tindak lanjut amandemen penawaran
kontrak GSE yang baru3. Progress Report KPI Service (Hyginic & Delight Factor)4. Usulan perubahan Format CSS5. Progress Report rencana kerjasama dengan Indra K. Jusi &
ALC6. SOP Pengadaan untuk pengadaan langsung senilai 5 juta s/d
100 juta
1. Finalization of RKAP & RJPP2. Analysis & follow up plan of amendments to new GSE
proposed contract 3. Progress Report of KPI Service (Hygienic & Delight Factor)4. Suggestions to CSS Format Changes5. Progress Report of Cooperation Plan with Indra K. Jusi & ALC6. SOP of Procurement for direct purchase from 5 million to
100 million
21. 30 Juni 201530 June 2015
1. Presentasi Progres Report Job Evaluation 2. Asumsi Pajak Dalam setahun3. Livery GSE HLP4. Progress Report Pengadaan Payung
1. Presentation of Progress Report of Job Evaluation 2. Annual Tax Assumptions 3. Livery GSE HLP4. Progress Report of Umbrella Procurement
22. 9 Juli 20159 July 2015
1. Konsep Design Annual Report 20142. Finding3. Laporan Manajemen Semester 14. Laporan Cash Flow5. Golden Shakehand6. Program Mini MBA
1. Design Concept of Annual Report 20142. Findings3. Management Report of Semester 14. Cash Flow Report5. Golden Shakehand6. Mini MBA Program
23. 4 Agustus 20154 August 2015
1. Progress Report Hay Group2. Analysis Profit & Loss Branch Office
1. Progress Report of Hay Group2. Profit & Loss Analysis in Branch Offices
24. 18 Agustus 201518 August 2015
1. Laporan persiapan akhir station embarkasi haji2. Progress report review RJPP3. Penyusunan RKAP 20164. Rencana Pengadaan 100 Unit BCT Jumbo CGK
1. Report of Final Preparation for Pilgrimage Embarkation Station
2. Progress report of RJPP review3. Preparation of RKAP 20164. Procurement Plan of 100 Unit of BCT Jumbo CGK
25. 25 Agustus 201525 August 2015
1. Operasional Kebutuhan GSE2. Persiapan Pembangunan Kantor Pusat3. Persiapan RKAP
1. Operational GSE Requirements2. Preparation of Head Office Construction 3. Preparation of RKAP
26. 1 September 20151 September 2015
1. Safety Review Board2. Kebutuhan SDM Operasional3. Review RKAP 2016
1. Safety Review Board2. Operational HR Requirements3. Review of RKAP 2016
27. 8 September 20158 September 2015
1. Review (Konsep Baru) RKAP 20162. Review Rencana Seleksi PKWT menjadi Peg. Tetap
1. Review (New Concept) of RKAP 20162. Review of Selection Plan of PKWT to Become Permanent
Employee
28. 15 September 201515 September 2015
1. Reward untuk Karyawan2. Kick Off ALC3. Management Report Agustus 20154. Update RKAP 20165. Progress Report OCS 20166. Progress Report Rencana Budget Meeting & QBR 2 2015 -
Rundown Acara7. Progress Report Rencana Training Lanjutan Indra K. Jusi
1. Reward for Employees 2. ALC Kick Off 3. Management Report per August 20154. Update of RKAP 20165. Progress Report of OCS 20166. Progress Report of Budget Meeting Plan & QBR 2 2015 -
Rundown 7. Progress Report of Advanced Training Plan for Indra K. Jusi
29. 22 September 201522 September 2015
1. Persiapan Budget Meeting2. Persiapan QBR 2 20153. Pedoman Pembuatan FS4. Dokumentasi FS dan Minutes of Meeting5. Filing system seluruh dokumen perusahaan
1. Preparation of Budget Meeting2. Preparation of QBR 2 20153. FS Preparation Guidelines 4. Documentation of FS and Minutes of Meeting5. Filing system for all corporate documents
30. 13 Oktober 201513 October 2015
1. Teleconference: Safety & Security2. Hasil Review Budget Meeting & Lap. Manajemen Bulan
September 20153. Business Performance Report SBU4. Corporate Culture & Kesehatan5. Action Plan terkait turnover yang tinggi di GSE operator
1. Teleconference: Safety & Security2. Review Results of Budget Meeting & Management Report
per September 20153. Business Performance Report of SBU4. Corporate Culture & Health5. Action Plan related to high turnover in GSE operator
31. 20 Oktober 201520 October 2015
1. Percepatan Proses Pengadaan2. Review Laporan Q3 2015 dan RKAP 2016 untuk Bahan
Report Dekom3. Progress Report Service Standard4. Update Tambahan Jumlah Kebutuhan GSE
1. Acceleration of Procurement Process 2. Review of Q3 2015 Report and RKAP 2016 for BOC Report
materials 3. Progress Report of Service Standard4. Additional Updates of Total GSE Requirements
32. 27 Oktober 201527 October 2015
1. Silent Shoper2. Pedoman Pembuatan dan Filing Feasibility Study3. Feasibility Study Sewa GSE dan OCS4. Progress Report Program Human Capital5. Kajian Spec Teknis untuk PBS
1. Silent Shopper2. Guidelines for Preparation and Filing of Feasibility Study3. Feasibility Study for GSE Rental and OCS4. Progress Report of Human Capital Program5. Review of Technical Specifications for PBS
95Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings
No. Tanggal Date Materi Rapat Direksi Directors Meeting Agenda
33. 30 Oktober 201530 October 2015
1. Pengenalan Perusahaan kepada Direksi Baru2. Revisi RJPP 2015 - 20193. Perubahan Usulan RKAP 2016
1. Company Induction for New Director 2. Revision of RJPP 2015 – 20193. Changes to the Proposed RKAP 2016
34. 3 November 20153 November 2015
1. Safety Review Board2. Pembahasan Aspek Operasi3. Action Plan masing-masing Direktorat Terkait Program Kerja4. Revisi Materi RKAP 2016
1. Safety Review Board2. Discussion of Operational Aspect 3. Action Plan for each Directorate related to Work Program 4. Revised Materials of RKAP 2016
35. 10 November 201510 November 2015
1. Management Report Oktober 20152. Usulan RKAP 20163. Realisasi & Proyeksi Cash Flow4. Program Golden Shakehand
1. Management Report per October 20152. Proposed RKAP 20163. Realization & Projection of Cash Flow4. Golden Shakehand Program
36. 19 November 201519 November 2015
Gapura OCS Project Impact Analysis Gapura OCS Project Impact Analysis
37. 20 November 201520 November 2015
Dispute Resolution www.gapura.co.id Dispute Resolution of www.gapura.co.id
38. 24 November 201524 November 2015
1. Progress Report Set Up Social Media Gapura2. Update RKAP 20163. Update RJPP & Program Kerja (Balance Score Card)
1. Progress Report of Setting Up Gapura Social Media2. Updated RKAP 20163. Updated RJPP & Work Program (Balanced Score Card)
39. 1 Desember 20151 December 2015
1. Update RKAP 20162. Analiasa kebutuhan GSE terkait rencana beroperasinya T3
dalam 2 fase (Jun & Des)3. Analisa Dampak rencana Citilink pindah ke terminal 2 (secara
operasional dan sisa masa kontrak di T1)
1. Updated RKAP 20162. Analysis of GSE Requirements related to the planned
operation of T3 in 2 phases (Jun & Dec)3. Impact Analysis of Citilink Moving Plan to terminal 2
(operational analysis and remaining contract period in T1)
40. 10 Desember 201510 December 2015
1. Safety Review Board 2. Aspek Operasional - Persiapan Peak Season Natal & Tahun
Baru3. Presentasi Update Desain Gedung
1. Safety Review Board 2. Operational Aspect – Preparation of Peak Season for
Christmas & New Year 3. Presentation of Updated Building Design
41. 17 Desember 201517 December 2015
1. Perubahan RKAP 20162. Materi Pembahasan dengan Dekom3. Gapura OCS, Monthly Project Review
1. Amendments to RKAP 20162. Discussion Materials with BOC 3. Gapura OCS, Monthly Project Review
42. 22 Desember 201522 December 2015
1. Pembahasan Aspek Human Capital2. Progress Kontrak OCS3. Progress Website4. Perubahan Kelas Cabang5. Rencana Pendanaan Workshop 1526. Penyelesaian Lounge Pekanbaru7. Usulan Penomoran GSE.
1. Discussion of Human Capital Aspects2. Progress of OCS Contract3. Progress of Website4. Changes in Branch Class 5. Workshop Budgeting Plan 1526. Finalization of Pekanbaru Lounge7. Suggestions to GSE Numbering
Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris dengan tujuan membantu Dewan Komisaris
untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi
pengawasan (oversight) atas hal-hal yang terkait dengan
laporan keuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan
fungsi audit internal dan eksternal, implementasi Good
Corporate Governance (GCG) serta kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Audit Committee
The Audit Committee is established by and is reporting to
the BOC for the purpose of assisting the BOC to support it in
effectively executing its oversight duties and functions in all
matters related to the financial report, internal control system,
internal and external audit functions, GCG implementation and
compliance with prevailing rules and regulations.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
04
96 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Selama tahun 2015, Komite Audit mengadakan 9 kali rapat,
dimana 4 kali rapat dihadiri Dewan Komisaris.
Materi Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting Agenda
No. Tanggal Date Materi Rapat Meeting Agenda
1.* 15 April 2015 Pembahasan review hasil pemeriksaan PKPT dan Pemsus GSE, BBM 2014
Discussion of review results of PKPT and Special Audit of GSE, BBM 2014
2. 20 April 2015 Rapat koordinasi internal sebagai tindak lanjut Keputusan Pemegang Saham Di Luar RUPS 7 April 2015
Internal coordination meeting as a follow up of Shareholders Decision outside GSM 7 April 2015
3.* 28 April 2015 Pembahasan Management Letter untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Discussion of Management Letter for the year ended 31 December 2014
4.* 29 April 2015 Pembahasan evaluasi KAP Osman Bing Satrio & Eny (Delloitte) Discussion of KAP Osman Bing Satrio & Eny (Delloitte) evalu-ation
5. 21 Mei 2015 Laporan Manajemen Triwulan 1 (Q1) tahun 2015 Management Report – First Quarter (Q1) 2015
6. 29 Juni 2015 Evaluasi Kinerja Manajemen bulan Mei 2015 Management Performance Evaluation May 2015
7. 23 Juli 2015 Evaluasi Kinerja Manajemen s.d. Triwulan II atau Semester I Tahun 2015
Management Performance Evaluation per Second Quarter or Semester I 2015
8.* 9 Oktober 2015 Pembahasan Evaluasi Pelaksanaan PKPT SPI Semester I tahun 2015
Discussion of PKPT Implementation Evaluation in SPI for Semester I 2015
9. 20 Oktober 2015 Laporan Manajemen s.d. Triwulan III Tahun 2015 Management Report per Third Quarter 2015
*rapat dihadiri Dewan Komisaris meeting attended by Board of Commissioners
Audit Internal
Hubungan Pelaporan Internal Auditor – Direksi
dan Dewan Komisaris
Internal Auditor berkewajiban untuk menyampaikan Laporan
Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Direktur Utama, Dewan
Komisaris melalui Komite Audit serta Direksi unit kerja terkait
untuk ditindaklanjuti, sebagai berikut:
- Evaluasi menyangkut kecukupan dan efektivitas serta
proses organisasi dalam melakukan pengawasan terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan termasuk mengelola
risiko yang ditetapkan.
- Masalah-masalah penting terkait proses pengendalian
dari kegiatan perusahaan dan anak perusahaan, termasuk
perbaikan potensial terhadap proses dan informasi terkait
masalah tersebut harus diwujudkan dalam rekomendasi
pemecahan masalah.
- Laporan pelaksanaan pemeriksaan dan pengawasan
terhadap status dan rencana pemeriksaan tahunan serta
ketersediaan sumber daya.
- Hasil koordinasi dengan pemeriksaan eksternal.
1. Jumlah Auditor:
- 1 orang Head of Internal Auditor
- 2 orang Inspector (Commercial & Operation
Inspector dan Admin & Financial Inspector)
- 8 orang Auditor
During 2015, Audit Committee held 9 meetings, 4 of which
were attended by BOC.
Internal Audit
Relationship between Internal Auditor Reporting
and BOD/BOC
The Internal Auditor is required to submit an Audit Result
Report (LHP) to the President & CEO and the BOC through the
Audit Committee and Director of the related work unit for the
corresponding follow up actions:
- Evaluation concerning the adequacy and effectiveness
of organizational process in monitoring the activities
performed including managing the established risks
- Recommended solutions for significant matters pertaining
to controlling processes over the activities of the Company
and its subsidiaries, including potential corrective actions
for such processes and information
- Audit Report and status monitoring and annual audit plan
and the availability of resources
- Coordination results with external audit
1. Number of Auditors:
- 1 Head of Internal Auditor
- 2 Inspectors (Commercial & Operation Inspector
and Admin & Financial Inspector)
- 8 Auditors
97Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
2. Aktivitas di tahun 2015, melaksanakan :
- Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) tahun
2015 sebanyak 53 objek pemeriksaan, terdiri dari:
PKPT 2015 Jumlah Total Uraian Description
Kantor Cabang Branch Office 28 CGK, PNK, UPG, PGK, PKU, MDC, LOP, PDG, BTH, BIK, DJJ, BTJ, BPN, JOG, SUB, SRG, HLP, BDJ, BDO, DPS, DJB, PLM, AMQ, SOC, BKS, LBJ, KNO, CGO
Kantor Perwakilan Representative Office 21 PSU, PUM, BUW, LUW, MJU, BMU, KOE, MKW, MKQ, SOQ, BWX, JBB, TMC, ENE, TJQ, SXK, LUV, FLZ, GNS, SBG, LSW
Kantor Pusat Head Office 4 ZQ, SBU, IP, IB
TOTAL 53
- Non Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (Non
PKPT)/Pemeriksaan Khusus sebanyak 3 objek
pemeriksaan, terdiri dari:
• Kantor Cabang HLP
• Kantor Cabang SOC
• Kantor Perwakilan GNS
Profil Kepala Internal Auditor
Head of Internal Audit Profile
Kepala Internal Auditor dijabat oleh Nelson Sihombing yang diangkat berdasar Surat DZ/
SKEP/059/V/2013 tanggal 21 Mei 2013.
Sebelumnya menjabat VP Finance, Manager Treasury, Manager Keuangan Kantor Cabang
CGK, Wasbid Operasional Satuan Pengawas Internal. Mengawali karir di sebagai Auditor
SPI di Garuda Indonesia pada 1989.
Nelson Sihombing lahir di Belawan Sumatera Utara, 25 April 1961. Memperoleh gelar
Sarjana Akuntansi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta pada 2002.
Nelson Sihombing
The position of the Head of Internal Audit is served by Nelson Sihombing, appointed
based on Letter Z/SKEP/059/V/2013, dated May 21, 2013.
His previous positions include serving as VP for Finance, Manager for the Treasury,
Manager of Finance at CGK Branch, and Supervisor of Internal Audit (SPI) Operations. He
started his career as an SPI auditor with Garuda Indonesia in 1989.
Nelson Sihombing was born in Belawan, North Sumatra, on April 25, 1961. He obtained a
degree in Accounting from Muhammadiyah Jakarta University in 2002.
2. Activities in 2015:
- Annual Audit Work Program (PKPT) in 2015
covering 53 matters subject to audit, which
comprise:
- Those not belonging to the Annual Audit Work
Program (Non PKPT)/Special Audit which covers 3
matters subject to audit:
• HLP Branch Office
• SOC Branch Office
• GNS Representative Office
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
04
98 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
• Penjelasan singkat fungsi Internal Auditor:
Gapura membentuk Unit Internal Audit untuk melakukan
kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi
yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan
untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik
dengan prinsip efektif dan efisien sesuai peraturan yang
berlaku.
Unit Internal Audit dibentuk untuk membantu Direktur
Utama guna melakukan Pengawasan Intern Perusahaan
dengan cara melakukan pengawasan, kajian dan usulan
perbaikan kepada Direktur Utama atas pelaksanaan sistem
pengendalian internal dibidang keuangan dan operasional.
• Lingkup Pekerjaan Internal Auditor
Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Head
of Internal Auditor memformulasikan lingkup pekerjaan
Unit Internal Auditor dan diajukan kepada Direktur Utama
untuk dikonsultasikan dengan Dewan Komisaris dan
Komite Audit. Lingkup pekerjaan dari Internal Auditor
sebagai berikut:
1. pemeriksaan, evaluasi dan review atas pengelolaan
keuangan dan kinerja operasional Perusahaan;
2. pemeriksaan implementasi Tata Kelola Perusahaan,
Manajemen Resiko, sistem pengendalian Internal dan
Sumber Daya Perusahaan;
3. menindaklanjuti Laporan atau pengaduan dari
karyawan dan pihak ketiga lainnya atas penyimpangan
dalam pengelolaan perusahaan;
4. Evaluasi kebijakan manajemen risiko dan implementasi
yang telah disiapkan oleh Manajemen;
5. Pemeriksaan dan tugas-tugas khusus;
6. Ketaatan terhadap hukum dan regulasi.
Unit Internal Auditor dapat melakukan kegiatan-kegiatan
selain kegiatan pemeriksaan seperti kegiatan konsultasi,
kegiatan yang terkait dengan product safety, kegiatan
operasional perusahaan maupun proyek, keikutsertaan
dalam penugasan emergency, dan lain sebagainya
selama tidak menimbulkan konflik kepentingan dan/atau
mengganggu kegiatan utama Unit Internal Auditor.
• Short Description of Internal Audit Function
Gapura established the Internal Audit Unit to provide
assurance and independent as well as objective
consultation, for the purpose of improving good corporate
governance with effective and efficient principles based
on the prevailing regulations.
The Internal Audit Unit was established to assist the
President & CEO in the conduct of Internal Controls by
monitoring, reviewing and providing recommendations to
the President & CEO in the implementation of the internal
control system in finance and operations.
• Scope of Work of Internal Auditor
To perform its duties and responsibilities, the Head of
Internal Audit formulates the scope of work for the Internal
Audit Unit and proposes such scope to the President &
CEO to have further consultation with the BOC and Audit
Committee. The scope of work of the InternalAuditor is as
follows:
1. Examination, evaluation and review of financial
management and operational performance;
2. Review of implementation of GCG, Risk Management,
Internal Control system and Corporate Resources;
3. Follow up of reports or information from employees or
other third parties concerning the misconduct in the
business activities;
4. Evaluation of risk management policies and
implementations already prepared by management;
5. Regular audit and special audit;
6. Compliance with law and regulations.
The Internal Audit Unit may perform activities other than
audit activities such as consultation, product safetyrelated
activities, operating activities both at corporate or project
level, participation in emergency assignments, and other
activities so long as such activities neither create conflict
of interest nor disrupt the main activities of the Internal
Audit Unit.
99Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal Perseroan
dengan persetujuan Dewan Komisaris.
Sekretaris Perusahaan merupakan organ tata kelola yang
memegang peran signifikan sebagai Compliance Officer yang
membantu Direksi dalam penerapan prinsip-prinsip GCG serta
memenuhi ketentuan terhadap praktik GCG.
Secara umum tugas dan tanggung jawab Sekretaris
Perusahaan:
1. Membantu Direksi dalam merencanakan,
mengkoordinasikan, melaksanakan, mengevaluasi
dan membina pelaksanaan kegiatan administrasi dan
kesekretariatan, protokoler dan kerumahtanggaan, Good
Corporate Governance (GCG), pemeliharaan fasilitas kantor
(kecuali peralatan komunikasi dan informasi teknologi),
pengamanan kantor, kontrak/perjanjian (non commercial),
hukum (litigasi dan non litigasi), hubungan antar lembaga
dan hubungan masyarakat.
2. Memastikan bahwa Perseroan memenuhi peraturan
tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan
penerapan prinsip-prinsip GCG, memberikan informasi
yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara
berkala dan/atau sewaktu-waktu bila diminta.
3. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan
melaksanakan kegiatan penyusunan dan pelaporan
realisasi rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
Kantor Pusat.
4. Memonitor dan membuat laporan aspek/bidang Sekretariat
Perusahaan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
Key Performance Indicator (KPI) secara triwulan dan
tahunan.
Pada akhir tahun 2015 Sekretaris Perusahaan dijabat oleh
A.A. Made Hardika yang ditetapkan melalui Surat Keputusan
Nomor: SKEP/DZ/5003/II/2015 tentang Pembebasan dan
Pengangkatan Pejabat di Lingkungan PT Gapura Angkasa
tanggal 27 Februari 2015.
Corporate Secretary
The Corporate Secretary is appointed and terminated by the
President & CEO based on the corporate internal mechanism,
which is subject to the approval of the BOC.
The Corporate Secretary represents the corporate governance
organ that plays a significant role as Compliance Officer who
assists the BOD in implementing GCG principles and meeting
the requirements of GCG practices.
In general, the duties and responsibilities of Corporate
Secretary are as follows:
1. Assisting BOD in planning, coordinating, implementing,
evaluating and developing the administrative and
secretarial matters, protocols and general affairs, GCG,
office facilities maintenance (except for communication
equipment and information technology tools), office
security, contract/agreement (non commercial), legal
(litigation and non-litigation), inter-company relationship
and public relations.
2. Ensuring that the Company meets the regulations
concerning transparency in compliance with the
implementation of GCG principles, provides the information
required by BOD and BOC on a periodical basis and/or upon
request.
3. Planning, coordinating, evaluating and performing the
preparation and reporting of realization of Work Plan and
Budget (RKAP) in Head Office.
4. Monitoring and preparing the report of Corporate
Secretarial aspects in accordance with those set forth in
Key Performance Indicator (KPI) on a quarterly or annual
basis.
At the end of 2015, the Corporate Secretary is A.A. Made
Hardika who was appointed in Decision Letter No: SKEP/
DZ/5003/II/2015 of Dismissal and Appointment of Officers of
PT Gapura Angkasa dated February 27, 2015.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
04
100 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Profil Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Profile
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Anak Agung Made Hardika yang diangkat berdasar
Surat SKEP/DZ/5003/II/2015 tanggal 27 Februari 2015.
Sebelumnya menjabat sebagai Head of Safety, Security dan Quality, dan sebagai Senior
Manager, Safety & Security. Di stasiun DPS Bandara Ngurah Rai beliau pernah menjabat
Manager Operasi, Manager Internal Service, Assistant Manager HRD & GA, serta
Supervisor dan Officer di berbagai unit. Mengawali karir di PT. Garuda Indonesia sebagai
Ramp Dispatcher di Bandara Ngurah Rai pada tahun 1991.
Agung Hardika lahir di Denpasar Bali, 9 Juli 1968. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Manajemen dari Universitas Mahendradatta Denpasar pada tahun 2003.
A.A. Made Hardika
The position of Corporate Secretary is served by Anak Agung Made Hardika, appointed
based on Letter SKEP/DZ/5003/II/2015 dated February 27, 2015.
Previously served as the Head of Safety, Security & Quality unit and as Senior Manager,
Safety & Security. At the DPS Station in Ngurah Rai Airport, he has served as Operations
Manager, Internal Service Manager, Assistant Manager HRD & GA, and Supervisor
and Officer in various units. He started his career at PT Garuda Indonesia as a Ramp
Dispatcher at Ngurah Rai Airport, Denpasar, in 1991.
Agung Hardika was born in Denpasar, Bali, on July 9, 1968. He obtained a degree in
Economic Management from Mahendradatta University, Denpasar in 2003.
Kode Etik
Perusahaan menyadari bahwa Penerapan GCG secara
sistematis dan konsisten merupakan kebutuhan yang harus
dilaksanakan. Penerapan GCG pada Perusahaan diharapkan
akan dapat memacu perkembangan bisnis, akuntabilitas serta
mewujudkan harapan pemegang paham dalam jangka panjang
tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders lainnya.
Atas dasar pemikiran tersebut Gapura kemudian melakukan
pengaturan terhadap kode etik dalam setiap interaksi Karyawan
dengan pihak luar maupun dengan sesama Karyawan Gapura
dalam sebuah Pedoman Perilaku/Code of Conduct (COC)
Secara umum Gapura melakukan penataan dalam etika bisnis
perusahaan yang mencakup Kepatuhan terhadap Perudang-
undangan, Pemberian dan Penerimaan Hadiah atau Donasi,
Etika terhadap Pengungkapan Informasi Keuangan dan lain-
lain.
Code of Ethics
The Company is aware that systematic and consistent GCG
implementation is a requirement that should be performed.
GCG implementation at the Company is expected to trigger
business growth, to create accountability and to meet
the expectations of shareholders in the long run, without
neglecting the needs of other stakeholders. Based on this
concept, the Company is governed by its code of ethics for
each interaction between the employees and outside parties,
and also between fellow colleagues by a Code of Conduct.
In general, the Company governs its corporate business
ethics which include Compliance with Rules and Regulations,
Hospitality and Gifts or Donations, Financial Information
Disclosure Ethics, and others.
101Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Tujuan utama dari penerapan penerapan Etika dalam
hubungan bisnis Gapura adalah sebagai bentuk komitmen dari
Perseroan guna mewujudkan visi dan misi secara profesional
dan beretika bisnis, sebagai panduan perilaku bagi seluruh
Insan Gapura dalam setiap kegiatannya dalam Perseroan,
serta mengembangkan hubungan harmonis, sinergi dan saling
menguntungkan antar sesama Insan Gapura maupun dengan
stakeholder lainnya dengan pelaksanaan yang berlandaskan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat dan beretika berusaha
yang menjadikan nilai-nilai serta filsafat bisnis untuk menjadi
perusahaan ground handling yang berdaya saing tinggi.
Bahwa pencapaian tujuan Perseroan bergantung pada
profesionalisme dalam melakukan pekerjaan, Insan Gapura
juga harus berani dalam mengungkapkan permasalahan, ini
menjadi salah satu bentuk etika dalam pelaksanaan proses
bisnis Gapura. Mengungkapkan masalah akan memberikan
kesempatan untuk menangani dan memperbaiki permasalahan
tersebut, yang artinya menghindari terjadinya pelebaran
permasalahan tersebut hingga melanggar peraturan
perundang-undangan.
Insan Gapura juga turut berkomitmen terhadap penerapan
kegiatan Bisnis tanpa adanya Benturan Kepentingan. Sebagai
bentuk komitmen tersebut, Direksi dan Pejabat satu Tingkat
dibawah Direksi menandatangani Komitmen terhadap
benturan kepentingan ini.
Gapura berkomitmen untuk melaksanakan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku berdasarkan prinsip-prinsip itikad baik
dan kecermatan tinggi, dan dalam keadaan bebas, mandiri
serta tidak ada tekanan maupun pengaruh dari pihak lain
manapun. Duty of care and loyalty merupakan salah satu
etika yang dikedepankan oleh Gapura dalam bisnisnya, dimana
Gapura berkomitmen untuk melaksanakan setiap tugasnya
dengan penuh kehati-hatian dan demi kepentingan bersama
yang mengindahkan berbagai informasi dan keterangan.
Gapura berkomitmen untuk tidak akan melakukan pelaksanaan
tugasnya atas kepentingan pribadi atau dengan tujuan
untuk memperoleh manfaat untuk diri sendiri, maupun
menguntungkan pihak yang terkait dengan pribadi pengambil
Keputusan tersebut, sehingga keputusan yang diambil
tersebut akan jauh dari potensi benturan kepentingan (conflict
of interest).
The main objective of implementing such ethics in its business
is to show commitment to achieving its vision and mission in
a professional manner under good business ethics, to guide
all members of the organization in their activities within
the Company, and to develop a harmonious, synergistic
and mutually beneficial relationship among colleagues and
with other stakeholders, by implementing sound and ethical
corporate principles which create business values and establish
philosophies to become a highly competitive ground handling
company.
The Company is of the opinion that achieving such objectives
depends on professionalism at work. All members should
have the courage to disclose issues, which serves as one of
the ethics adopted within the Company’s business processes.
Disclosing such issue allows for opportunities to solve and
handle them before they develop into a breach of regulation.
Employees are also committed to conducting business
activities without any conflict of interest. As part of this
commitment, the BOD and those within the layer before the
BOD sign a declaration form of such a commitment, to avoid
any conflict of interest.
The Company is committed to complying with the articles
of association and prevailing laws based on good faith and
prudent principles, and under the free, independent state
and also freedom from pressure or undue influence from any
parties. Duty of care and loyalty serves as one of the ethics
highly upheld by the Company in the conduct of its business,
whereby the Company is committed to perform all of its duties
with due care and for common interests by taking into account
all facts and information.
The Company is committed to not perform its duties based
on personal interest or for the purpose of gaining personal
benefit, or to the benefit of parties related to the personnel
making such a decision, so that the decision made will be free
from any conflicting interest.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
05
102 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tanggung Jawab SosialPerusahaanCorporate Social Responsibility
Secara khusus tanggung jawab sosial ini juga berorientasi
internal mencakup peningkatan kesejahteraan karyawan
sebagai unsur penting dari keberhasilan Gapura, mengingat
usaha Perseroan yang menggunakan banyak tenaga kerja
(labor-intensive).
Prinsip-prinsip ini mendasari pelaksanaan program tanggung
jawab sosial Gapura di tahun 2015 yang difokuskan pada
bidang pendidikan dan pelestarian lingkungan.
Beasiswa Pendidikan
GSE Mechanic Development Program adalah inisiatif yang
digulirkan Perseroan pada tahun 2015 guna menyalurkan dana
CSR dalam bentuk beasiswa untuk lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) jurusan teknik, yang akan dididik menjadi calon
mekanik GSE di Gapura Learning Center.
Pada tahun 2015 telah terpilih 20 lulusan yang diseleksi dari
SMK 1 Singosari, Malang sebagai penerima beasiswa dalam
bentuk biaya kuliah, uang saku, fasilitas kesehatan dan tempat
tinggal selama 8 bulan mengikuti pendidikan. Peserta yang
lulus program ini akan diangkat menjadi karyawan Gapura dan
menjalani ikatan dinas.
This social responsibility is also geared internally to enhance
employee welfare; which is a vital element of Gapura’s success,
given that the Company’s business is labor-intensive.
These principles are the basis for Gapura’s social responsibility
program in 2015, which focuses on education and
environmental preservation.
Scholarships
GSE Mechanic Development Program is an initiative that was
initiated by the Company in 2015, to channel CSR funds in the
form of scholarships for vocational technical high school (SMK)
graduates, who will be trained to become GSE’s mechanic
candidates at the Gapura Learning Center.
In 2015, 20 graduates from SMK 1 Singosari, Malang were
selected as recipients for the scholarships in the form
of coverage for tuition, a stipend, health facilities and
accommodation costs for the duration of the 8 months training.
Participants that successfully pass this training course are
inducted as Gapura’s employees, and are thereby committed to
working for the Company.
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap masyarakat dan lingkungan merupakan wujud komitmen Gapura untuk turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan, terutama yang berada di sekitar wilayah operasi Perseroan.
Corporate Social Responsibility (CSR) for society and the environment serves as Gapura’s commitment to improving the quality of life and the environment, specifically for those situated around the Company’s area of operations.
103Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Dalam kesempatan lain, di tahun 2015 Perseroan memberikan
penghargaan dan bantuan biaya pendidikan kepada 51 anak
karyawan Perseroan yang berprestasi dari jenjang SD/SMP/
SMU yang juara kelas peringkat 1–3 dan dari jenjang perguruan
tinggi dengan IPK 3,5 atau lebih.
Komitmen Ramah Lingkungan
Komitmen Perseroan untuk pelestarian alam direalisasikan
melalui investasi peralatan GSE berteknologi mutakhir
yang ramah lingkungan, yaitu peralatan tonase besar yang
memenuhi standar emisi Euro 3, dan tonase kecil memakai
peralatan mesin elektrik bertenaga baterei yang tidak
menimbulkan polusi atau zero emmision.
On another occasion, in 2015, the Company presented awards
and educational grants to 51 children of employees of the
Company. These children are exemplary achievers, being the
first to third highest-ranking elementary/junior high/high
school students of their schools, with a GPA of 3.5 or above.
Environmentally Friendly Commitment
The Company’s commitment to preserving nature is
reflected in the investment in modern GSE equipment with
environmentally-friendly technology in the form of large
tonnage equipment that meets Euro 3 emission standards,
and small tonnage electric equipment that is powered by
pollutant-free or zero-emission batteries.
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
05
104 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Secara bertahap sejak 2015 hingga 2017, Perseroan akan
mengoperasikan armada baru 138 unit GSE bertenaga
baterai terdiri 84 unit baggage towing tractor, 45 unit
baggage conveyor loader dan 9 unit passenger boarding
stair. Moderenisasi peralatan GSE bermesin bahan bakar
konvensional ke mesin elektrik selain ramah lingkungan juga
akan meningkatkan efisiensi biaya operasional.
Gapura bergabung bersama Garuda Indonesia group kembali
berpartisipasi di program “Switch off” Earth Hour 2015 dalam
mendukung upaya hemat energi yang berdampak sangat
positif terhadap lingkungan. Garuda Indonesia bertindak
sebagai corporate partner dalam Program Earth Hour Indonesia
bekerja sama dengan WWF (World Wild Fund) Indonesia.
Dalam kegiatan tanggal 28 Maret 2015 ini diadakan
pemadaman lampu gedung kantor tanpa mengabaikan unsur
keamanan dan keselamatan. Manajemen juga mengajak
seluruh karyawan Gapura dan keluarga untuk dapat berperan
aktif dalam program ini dengan mematikan lampu dan
peralatan elektronik yang tidak digunakan serta menganjurkan
untuk menggunakan lampu hemat energi.
Gradually being implemented since 2015 until 2017, the
company will operate a new fleet of 138 units comprised
of 84 GSE battery-powered baggage towing tractor units,
and 45 electrical baggage conveyor loader units and 9 units
of passenger boarding stairs. The modernization of GSE‘s
conventional-powered equipment to that which is powered
by environmentally friendly electric motors also enhances
operational cost efficiency.
In 2015, Gapura, together with the Garuda Indonesia group,
once again participated in the “Switch off” Earth Hour program
as part of its efforts to conserve energy to have a positive
impact on the environment. Garuda Indonesia serves as a
corporate partner of the Earth Hour Indonesia Program in
collaboration with WWF (World Wildlife Fund) Indonesia.
During this activity, held on March 28, 2015, all of the office
building’s lights were turned off, without neglecting security
and safety. Management also invited Gapura’s employees and
their families to play an active role in the program by turning
off lights and appliances that were not utilized, as well as
advocating the use of energysaving lights.
Data PerusahaanCorporate Data
105Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
06
106 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
ArmadaFleet
Aircraft Towing Tractor - Narrow Body
(ATN)
72 units
34
Aircraft Towing Tractor - Wide Body
(ATW)
units
52
Aircraft Starting Unit
(ASU)
units
32
Air Conditioning Unit
(ACU)
units
107Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
101
Belt Conveyor Loader
(BCL)
265
Baggage Towing Tractor
(BTT)
units
84
Ground Power Unit
(GPU)
units
units
33
Baggage Conveyor Loader Towable
(BCL – T)
units
1
Belt Conveyor Loader
(Bendibelt)
unit
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
06
108 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
High Lift Loader(HLL)
59 units
Main Deck Loader(MDL)
5 units
Water Service Truck(WST)
23 units
Water Service Chart(WSC)
24 units
41
Forklift
(FLT)
units
109Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Lavatory Service Truck(LST)
25 units
Incapatitated Passenger Loader (IPL)
3 units
Passenger Boarding Stair(PBS)
78 units
Lavatory Service Chart
(LSC)
25 units
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
06
110 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Klien KamiOur Client
14. Cardig Air
15. Cathay Pacific
16. Citilink
17. China Airlines
18. China Southern Airlines
19. Dabi Air
20. Dragon Air
21. Eastindo
22. Egypt Air
23. Firefly
24. HongKong Airlines
25. Ikar Airlines
26. Japan Airlines
27. Jet Star
01. Garuda Indonesia
AD validation:Customer validation:
GARUDA INDONESIA
Date : 29/07/2013File : 20130949E
PMS 288 C
PMS 3135 C
PMS 405 C
PMS 280 C
100 80 0 50
100 0 30 23
30 30 30 70
100 80 0 30
02. Air Asia
03. Air Asia Extra
04. Air China
05. AirFast Indonesia
06. Airmark
07. Air New Zealand
08. Air Niugini
09. Air Timor
10. Asia Atlantic Air
11. AsiaLink Cargo Airlines
12. Avia Star
13. Batik Air
28. Kalstar Aviation
29. KLM Royal Dutch
30. Korean Air
31. Lion Air
32. Malaysia Airlines
33. Malindo Air
34. MASwings
35. My Indo Airlines
36. NAM Air
37. Nusantara Air Charter
38. Oman Air
39. Pelita Air Services
40. PT. HM. Sampoerna
41. Qantas Airways
42. Qatar Airways
43. Royal Brunei Airlines
44. Silk Air
45. Sriwijaya Air
46. Susi Air
47. Thai Airways
48. Tiger Air
48. Trans Nusa
50. Travira Air
51. Tri MG Airlines
52. Valu Air
53. Vietnam Airlines
54. Wings Air
55. Xiamen Airlines
111Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Alamat Kantor CabangBranch Office Addresses
Kantor Pusat
Head Office
Gedung Dapenra, lantai 1,2 dan 3
Jl. Angkasa Blok B-12 Kav.8
Kota Baru Bandar Kemayoran, 10610
TLP +62 21 654 5410
FAX +62 21 654 5408
Cengkareng
Soekarno Hatta Int'l Airport Terminal II
TLP +62 21 550 6681
FAX +62 21 550 1638
Cargo
Gapura Warehouse,
Cargo Area Soekarno - Hatta
International Airport Cengkareng -
Jakarta 19101
TLP +62 21 559 12451
FAX +62 21 550 5658
Halim Perdana Kusuma
Ruang Perkantoran No. A60.A, Lantai 2
Bandara Halim Perdana Kusuma 13610
TLP +62 21 8089 9333
FAX +62 21 8007 640
Bandung
Bandar Udara Int’l Husein Sastranegara
Jl. Pajajaran No. 156 Bandung 40174
TLP +62 22 604 6489, 860 60019
FAX +62 22 604 6489
Jogjakarta
Jl. Solo Km 9 Jogjakarta 55282
TLP +62 274 315 8182/83
FAX +62 274 489 614
Solo
Gedung Perkantoran LT.2 Bandara Adi
Soemarmo - Solo
TLP +62 271 7847 39
FAX +62 271 7830 77
Semarang
JL.Puri Anjasmoro Blok G I No.54
Semarang
TLP +62 24 761 4208
FAX +62 24 761 4209
Surabaya
Airlines Office 331D T2 Juanda
International Airport
Surabaya 61253
TLP +62 31 869 0915
FAX +62 31 869 0914
Banyuwangi
Bandar udara Blimbingsari
Jl Agung Wilis kec. Rogojampi,
Banyuwangi Jawa Timur 68462
TLP +62 811 3862 168
FAX +62 812 3012 3207, 3259 137
Jember
Bandara Notohadi Negoro,
Desa Wirowongso Kec Ajung Jember
68175, Jember
TLP +62 331 435 5400
FAX +62 331 435 5555
Banda Aceh
Terminal Domestik Lantai III
Bandara Sultan Iskandar Muda
International Airport
Banda Aceh - 23372
TLP +62 651 31641
FAX +62 651 31642
Padang
Jl. Mr. H. ST. Moh. Rasyid
Minangkabau International Airport,
Padang
TLP +62 751 4851 491
FAX +62 751 4851 490
Medan
Ruko Pagaruyung
Jl.Batang Kuis Km 19,5 No. 84A, Desa
Telaga Sari
Kecamatan Tanjung Morawa,
Kabupaten Deli Serdang
Sumatera Utara
TLP +62 61 4207 9500
FAX +62 61 4207 9400
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
06
112 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Pinangsori
Bandara FL Tobing,Jl Bandara
Pinangsori
Pinangsori, Kab.Tapanuli Tengah,
Sumatera Utara
MOBILE +62 812 6334 4466
Gunung Sitoli
Jl Pelud Binaka KM 9 Binak, Nias
TLP +62 813 1422 5949
MOBILE +62 853 58855 3466
Lhokseumawe
Bandara Malikussaleh
Jln. Bandara Malikussaleh
Kec Muara Batu, Kab. Aceh Utara,
Lhokseumawe, 24355
MOBILE +62 812 7062 1073
Sabang
Maimun Saleh Airport,
Jl. Bypass Yos Sudarso km 6 Cot Ba'u
Sabang
Weh Island, Aceh, Zip 23522
MOBILE +62 812 1268 6293
Meulaboh
Bandar Udara Cut Nyak Dien
Nagan Raya, Meulaboh,
Kab. Aceh Barat
MOBILE +62 812 7871 334, +62 81
8646 737
Pekanbaru
Mega Asri Green Office A13
Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru
TLP +62 761 841 8989, 761 841
8988
FAX +62 761 8418989
Batam
Airlines Office Building Departure
Terminal 2nd Floor, Hang Nadim
Airport, Batam 29466
TLP +62 778 761 779
FAX +62 778 761 779
Bengkulu
Gedung Terminal Bandara Fatmawati
Soekarno Bengkulu
Jl Raya Padang Kemiling Km 14
Kel.Pekan Sabtu Kec.Selebar Kota
Bengkulu 38213
TLP +62 736 530 45
FAX +62 736 530 45
Pangkal Pinang
Jl. Soekarno Hatta Komp. Perkantoran
Pangkal Pinang – Bangka Belitung
TLP +62 717 421 559
FAX +62 717 421 558
Jambi
Ruko Perkantoran Jl. Soekarno-Hatta
No. 122A
Jambi Selatan, Jambi 36139
TLP +62 741 571515
FAX +62 741 571515
Denpasar
Ngurah Rai International Airport
2nd Floor International Terminal
Denpasar, Bali 80361- Indonesia
TLP +62 361 936 8260
FAX +62 361 936 1611
Tambolaka
Bandar Udara Tambolaka, Jl. Suharto,
87254
TLP +62 811 3862 168
FAX +62 813 3823 2203
Ende
Bandara H.Hasan Aroeboesman Ende
Jl. Ahmad Yani, Ende Flores Nusa
Tenggara Timur, 86316
TLP +62 811 3862 167
FAX +62 813 3955 6141
Lombok
Kompleks Pertokoan Dasan Tinggi
No. 2
Jl. Tuan Guru Bangkol, Karang Anyar
Pagesangan Timur, Mataram-NTB
TLP +62 370 649 922
FAX +62 370 616 0517
113Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Sumbawa
Bandara Sultan M. Kaharuddin
Sumbawa Besar
Jl. Garuda No. 41, 84312
TLP +62 371 2628 365
FAX +62 371 2628 365
Kupang
Ruang Station Manager Citilink Bandar
Udara International El Tari
Jl Adisucipto Terminal B, Kupang NTT
85361
TLP +62 380 88 2036
MOBILE +62 812 3787 681
Bima
Bandara Sultan M. Salahuddin Bima,
84173
TLP +62 374 646093
FAX +62 374 646093
MOBILE +62 813 38 810414
Balikpapan
Komplek Perkantoran Borneo Paradiso
Cluster Maple Blok A No. 12 A
Jl. Mulawarman Sepinggan, Balikpapan
TLP +62 542 764 994
FAX +62 542 764 995
Pontianak
Jl. Soekarno - Hatta No.1 Bandara
Supadio, Pontianak, 78391
TLP +62 561 723 810
FAX +62 561 723 810
Ketapang
Jl. Pattimura No.4, Desa Kali Nilam, Kec.
Delta Pawan Kab Ketapang, 78851
Banjarmasin
Jl. Angkasa No. 1 Bandar Udara
Syamsuddin Noor
Banjarmasin - 70724
TLP +62 511 4705 538, 4706 133
FAX +62 511 4706 133
Pangkalanbun
Jl. Iskandar Pangkalan Bun, Desa
Pasir Panjang, Kec. Arut Selatan, Kab.
Kotawaringin barat 6
Makasar
Komp Kantor Otoritas Bandara
Jl. Bandara Baru No.2 Bandara Intl
Sultan Hasanuddin Makassar, 90552
TLP +62 411 5556 08, 5511 88
FAX +62 411 5556 09
Mamuju
Bandara Tampa Padang Mamuju
TLP +62 426 2321 502
FAX +62 811 4137 12, +62 823
4974 7366
Bau-Bau
Betoambari Airport Bau Bau-Buton
JL.Dayanu Ikhsanuddin,
Sulawesi Tenggara
MOBILE +62 812 4150 3630
Luwuk
Bandar Udara Syukuran Aminuddin,
Luwuk, Sulawesi Tengah
TLP +62 811 3862 167
MOBILE +62 853 4376 6300
Manado
Jl. A.A Maramis No. RD-11 Lingkungan
2 Lapangan, Manado
TLP +62 431 814352
FAX +62 431 814352
Labuan Bajo
Bandara Komodo Labuan Bajo Jl.
Yohanes Sehadun Manggarai Barat
NTT, 86554
MOBILE +62 812 3754 8485
Ambon
Perkantoran AP Bandara Pattimura,
Ambon
Jalan DR. J. Leimena, Laha , Ambon
97236
TLP +62 911 3238 19
FAX +62 911 3238 19
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
06
114 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Saumlaki
Ruang Operation PT. Gapura Angkasa
Perwakilan Bandara Mathilda Batlayeri
MOBILE +62 853 4361 6333, +62
821 9900 2473
Langgur
Ruang Operation Terminal Kedatangan,
Bandara Karel SAD Suit Tubun,
Langgur/Ibra, 97611
MOBILE +62 8224 888 1847
Jayapura
Sentani International Airport, Arrival
Terminal 2nd floor Jayapura 99352 –
Papua
Biak
Jalan Moh Yamin No.2 Bandara Frans
Kaisiepo
Biak KP- 098111
TLP +62 981 2255 5
MOBILE +62 981 2500 1
Manokwari
Jln.Tri kora Rendani Manokwari, Lt II
Bandara Rendani Manokwari
Papua Barat )
TLP +62 811 3862 167
MOBILE +62 812 4024 8484
Palembang
Jalan Letjend Harun Sohar RT.45/RW.10
Kel. Kebun Bunga, Kec. Sukarami
Palembang
TLP +62 711 561 1531
FAX +62 711 561 1530
Tanjung Pandan
Bandara H.A.S Hanandjoeddin,
Tanjung Pandan Blitung
TLP +62 0719 9222089
MOBILE +62 821 24922277
Tanjung Karang
Bandara Radein Inten II, Jl. H. Alamsyah
Ratu Perwiranegara KM 28 Lampung
Selatan,35214
MOBILE +62 812 398 5334
Sorong
Jl.Basuki Rahmat Km.8 Desa Kelurahan
Remu Selatan Kec. Sorong Timur Kab.
Sorong Selatan
115Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Pejabat SeniorSenior Management
Nama Name Jabatan Position Letter Code
Nelson S HEAD OF INTERNAL AUDITOR ZA
AA. Made Hardika CORPORATE SECRETARY ZS
David Binsar HEAD OF SAFETY SECURITY & QUALITY ASSURANCE ZQ
I Ketut Deddy Hariyanto VP. COMMERCIAL SERVICES OC
Jaka Santosa VP. MAINTENANCE & ENGINEERING SERVICES OT
Sukirman VP. PROCUREMENT IB
Toga Siahaan VP. CORPORATE PLAN & IT SUPPORT IP
R.M Taufik Hidayat VP. HUMAN CAPITAL IH
Nasrun Abadi VP. FINANCIAL ANALYSIS & BUDGETING FB
Padang Baskoro VP. OPERATION SERVICES OP
Riyadh VP. ACCOUNTING & RISK MANAGEMENT FA
Lutfi VP. TREASURY FT
Churnia Satriawan VP. SBU BISNIS LAINNYA SB
Corporate ProfileManagement ReportManagement Discussion & AnalysisBusiness ReportCorporate GovernanceCorporate Social ResponsibilityCorporate DataFinancial Report
06
116 Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Capt. Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner
IGN Bambang Tjahjono KomisarisCommissioner
Ituk Herarindri KomisarisCommissioner
Bintang Hidayat KomisarisCommissioner
Yushan Sayuti KomisarisCommissioner
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Gapura Angkasa tahun 2015 telah dimuat secara lengkap,
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
Tahunan Perusahaan.
Jakarta, 7 Maret 2016
We, the undersigned, hereby declare that all information in
the Annual Report of PT Gapura Angkasa for the year 2015
has been presented in its entirety, and that we assume
full responsibility for the accuracy of the contents of such
Annual Report.
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Gapura AngkasaStatement of the Board of Commissioners Regarding Responsibility for the 2015 Annual Report of PT Gapura Angkasa
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
117Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Eko Diantoro Direktur Strategis & SDM EVP Strategy & Human Capital Service
DireksiBoard of Directors
Agus Priyanto Direktur UtamaPresident & CEO
Ester Siahaan DIrektur Keuangan EVP Finance Services
SuciptoDirektur OperasiEVP Operation Services
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Gapura Angkasa tahun 2015 telah dimuat secara lengkap,
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
Tahunan Perusahaan.
Jakarta, 7 Maret 2016
We, the undersigned, hereby declare that all information in
the Annual Report of PT Gapura Angkasa for the year 2015
has been presented in its entirety, and that we assume
full responsibility for the accuracy of the contents of such
Annual Report.
Surat Pernyataan Anggota Direksitentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Gapura AngkasaStatement of the Board of Directors Regarding Responsibility for the 2015 Annual Report of PT Gapura Angkasa
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
Laporan Keuangan Financial Report
PT GAPURA ANGKASA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR/FOR THE YEAR ENDED31 DESEMBER 2015/DECEMBER 31, 2015
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/AND INDEPENDENT AUDITOR REPORT
119Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
PT GAPURA ANGKASALAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2015
31 Desember 31 DesemberCatatan 2015 2014 1 Januari 2014
Rp Rp Rp
ASET
ASET LANCARKas dan setara kas 5 76.350.836.377 50.448.827.142 62.997.908.318Piutang usaha 6
Pihak-pihak berelasi 30 125.663.838.648 95.292.984.127 24.349.915.742Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 28.703.360.986pada 31 Desember 2015, Rp 28.490.879.745pada 31 Desember 2014 danRp 25.902.684.551 pada 1 Januari 2014 35.378.473.349 33.200.820.321 55.866.300.737
Piutang lain-lain - setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai sebesar Rp 2.433.903.169pada 31 Desember 2015 dan 2014 serta Rp 50.000.000 pada 1 Januari 2014 7 396.603.150 1.997.039.361 5.037.484.400
Persediaan 8 11.022.165.677 10.703.863.250 12.152.091.842Uang muka dan biaya dibayar dimuka 9 7.877.557.592 11.574.800.598 10.666.069.873Pajak dibayar dimuka 10 58.847.542.081 27.240.711.105 53.134.174.410Pendapatan yang masih harus diterima 11 67.412.006.333 104.611.178.731 57.806.949.361
Jumlah Aset Lancar 382.949.023.207 335.070.224.635 282.010.894.683
ASET TIDAK LANCARAset pajak tangguhan 29 39.385.620.277 49.154.593.480 41.427.254.046Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 479.826.694.869 pada 31 Desember 2015,Rp 435.255.686.429 pada 31 Desember 2014 danRp 399.557.960.234 pada 1 Januari 2014 12 579.053.047.912 408.392.935.452 389.059.993.678
Aset lain-lain - bersih 13 3.379.679.965 3.579.086.400 33.913.032.852
Jumlah Aset Tidak Lancar 621.818.348.154 461.126.615.332 464.400.280.576
JUMLAH ASET 1.004.767.371.361 796.196.839.967 746.411.175.259
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Disajikan kembali - Catatan 2
- 3 -
PT GAPURA ANGKASALAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2015 - Lanjutan
31 Desember 31 DesemberCatatan 2015 2014 1 Januari 2014
Rp Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang usaha 14
Pihak berelasi 30 12.762.802.541 17.793.690.559 39.834.321.381Pihak ketiga 42.570.705.053 34.554.220.440 64.501.071.521
Beban akrual 15,30 124.299.474.418 128.761.243.170 117.760.371.803Utang pajak 18 10.876.658.837 11.802.223.205 11.757.057.124Utang bonus dan tantiem 16 3.000.000.000 1.500.000.000 5.481.216.207Utang lain-lain 17,30 8.267.201.937 8.459.888.361 16.108.415.633Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun:Liabilitas sewa pembiayaan 20 26.243.556.648 - - Utang bank 19 21.000.000.000 - -
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 249.020.399.434 202.871.265.735 255.442.453.669
LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:Liabilitas sewa pembiayaan 20 176.422.406.543 - - Utang bank 19 5.760.000.000 50.760.000.000 29.500.000.000
Liabilitas imbalan pasca kerja 21 173.593.554.351 205.136.576.816 157.928.509.646
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 355.775.960.894 255.896.576.816 187.428.509.646
EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham
Modal dasar - 8.601.600 saham, modal ditempatkandan disetor 2.150.400 saham 22 215.040.000.000 215.040.000.000 215.040.000.000
Saldo Laba :Cadangan kerugian 43.008.000.000 43.008.000.000 43.008.000.000Cadangan pengembangan usaha 23 19.140.284.328 19.140.284.328 (16.527.745.872)Belum ditentukan penggunaannya 78.851.553.805 21.227.230.705 62.019.957.816
Penghasilan komprehensif lain 24 43.931.172.900 39.013.482.383 -
Jumlah Ekuitas 399.971.011.033 337.428.997.416 303.540.211.944
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.004.767.371.361 796.196.839.967 746.411.175.259
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Disajikan kembali - Catatan 2
- 4 -
PT GAPURA ANGKASALAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2015 - Lanjutan
31 Desember 31 DesemberCatatan 2015 2014 1 Januari 2014
Rp Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang usaha 14
Pihak berelasi 30 12.762.802.541 17.793.690.559 39.834.321.381Pihak ketiga 42.570.705.053 34.554.220.440 64.501.071.521
Beban akrual 15,30 124.299.474.418 128.761.243.170 117.760.371.803Utang pajak 18 10.876.658.837 11.802.223.205 11.757.057.124Utang bonus dan tantiem 16 3.000.000.000 1.500.000.000 5.481.216.207Utang lain-lain 17,30 8.267.201.937 8.459.888.361 16.108.415.633Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun:Liabilitas sewa pembiayaan 20 26.243.556.648 - - Utang bank 19 21.000.000.000 - -
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 249.020.399.434 202.871.265.735 255.442.453.669
LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:Liabilitas sewa pembiayaan 20 176.422.406.543 - - Utang bank 19 5.760.000.000 50.760.000.000 29.500.000.000
Liabilitas imbalan pasca kerja 21 173.593.554.351 205.136.576.816 157.928.509.646
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 355.775.960.894 255.896.576.816 187.428.509.646
EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham
Modal dasar - 8.601.600 saham, modal ditempatkandan disetor 2.150.400 saham 22 215.040.000.000 215.040.000.000 215.040.000.000
Saldo Laba :Cadangan kerugian 43.008.000.000 43.008.000.000 43.008.000.000Cadangan pengembangan usaha 23 19.140.284.328 19.140.284.328 (16.527.745.872)Belum ditentukan penggunaannya 78.851.553.805 21.227.230.705 62.019.957.816
Penghasilan komprehensif lain 24 43.931.172.900 39.013.482.383 -
Jumlah Ekuitas 399.971.011.033 337.428.997.416 303.540.211.944
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.004.767.371.361 796.196.839.967 746.411.175.259
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Disajikan kembali - Catatan 2
- 4 -
PT GAPURA ANGKASALAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
Disajikan kembali -Catatan 2
Catatan 2015 2014Rp Rp
PENDAPATAN USAHA 25Pendapatan ground handling dan AHAN 1.089.937.194.145 988.675.595.342 Pendapatan cargo warehousing 166.337.367.157 158.751.988.570 Pendapatan non ground handling 62.543.810.416 63.015.363.988 Jumlah pendapatan usaha 1.318.818.371.718 1.210.442.947.900
BEBAN POKOK PENJUALAN 26Beban ground handling dan AHAN 1.008.507.473.077 920.364.166.980 Beban cargo warehousing 81.025.862.191 101.416.871.302 Beban non ground handling 36.759.489.664 24.665.366.254 Jumlah beban pokok penjualan 1.126.292.824.932 1.046.446.404.536
LABA KOTOR 192.525.546.786 163.996.543.364
BEBAN USAHA 27Beban pemasaran 5.750.404.563 5.477.779.525 Beban umum dan administrasi 101.431.640.452 143.483.993.128 Jumlah beban usaha 107.182.045.015 148.961.772.653
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN - LAINKeuntungan kurs mata uang asing - bersih 8.003.012.040 2.871.403.226 Penghasilan bunga 1.036.386.381 1.167.413.324 Beban bunga (4.917.859.234) (5.645.084.069) Lain-lain - bersih 28 (11.579.832.253) 49.531.631.321Jumlah pendapatan (beban) lain - lain (7.458.293.066) 47.925.363.802
LABA SEBELUM PAJAK 77.885.208.705 62.960.134.513
BEBAN PAJAK 29 24.089.312.659 27.768.879.469
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 53.795.896.046 35.191.255.044
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINPOS-POS YANG TIDAK AKAN DIREKLASIFIKASI KE LABA RUGIPeningkatan revaluasi aset tetap - bersih 12,24 4.917.690.517 39.013.482.383 Pengukuran kembali kewajiban imbalan
pasti 21 5.104.569.406 (33.754.602.608) Pajak penghasilan terkait pos-pos yang
tidak akan direklasifikasi (1.276.142.352) 8.438.650.652 Jumlah penghasilan komprehensif lain tahun berjalan
setelah pajak 8.746.117.571 13.697.530.427
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 62.542.013.617 48.888.785.471
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
- 5 -
PT
GA
PU
RA
AN
GK
AS
ALA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
UN
TUK
TA
HU
N Y
AN
G B
ER
AK
HIR
31
DE
SE
MB
ER
201
5
Mod
alC
adan
gan
Bel
umP
engh
asila
n di
tem
patk
anC
adan
gan
peng
emba
ngan
dite
ntuk
anko
mpr
ehen
sif
Jum
lah
Cat
atan
dan
dise
tor
keru
gian
usah
ape
nggu
naan
nya
Sal
do la
bala
inek
uita
sR
pR
pR
pR
pR
pR
pR
pS
aldo
1 J
anua
ri 20
14pe
ruba
han
kebi
jaka
nak
unta
nsi
215.
040.
000.
000
43.0
08.0
00.0
00
(1
6.52
7.74
5.87
2)
64
.662
.076
.289
91.1
42.3
30.4
17
-
306.
182.
330.
417
Pen
yesu
aian
impl
emen
tasi
stan
dar a
kunt
ansi
keua
ngan
bar
u2a
-
-
-
(2
.642
.118
.472
)
(2
.642
.118
.472
)
-
(2
.642
.118
.472
)
Pen
yajia
n ke
mba
li - s
aldo
per 1
Jan
uari
2014
*)21
5.04
0.00
0.00
0
43
.008
.000
.000
(16.
527.
745.
872)
62.0
19.9
57.8
17
88
.500
.211
.945
-
30
3.54
0.21
1.94
5
Div
iden
23-
-
-
(15.
000.
000.
000)
(15.
000.
000.
000)
-
(1
5.00
0.00
0.00
0)
Cad
anga
n pe
ngem
bang
anus
aha
23-
-
35
.668
.030
.200
(35.
668.
030.
200)
-
-
-
Jum
lah
laba
kom
preh
ensi
f-
-
-
9.87
5.30
3.08
8
9.87
5.30
3.08
8
39.0
13.4
82.3
83
48
.888
.785
.471
Sal
do 3
1 D
esem
ber 2
014
215.
040.
000.
000
43.0
08.0
00.0
00
19
.140
.284
.328
21.2
27.2
30.7
05
83
.375
.515
.033
39.0
13.4
82.3
83
33
7.42
8.99
7.41
6
Jum
lah
peng
hasi
lan
kom
preh
ensi
f tah
un b
erja
lan
-
-
-
57
.624
.323
.100
57.6
24.3
23.1
00
4.
917.
690.
517
62.5
42.0
13.6
17
Sal
do 3
1 D
esem
ber 2
015
215.
040.
000.
000
43.0
08.0
00.0
00
19
.140
.284
.328
78.8
51.5
53.8
05
14
0.99
9.83
8.13
3
43
.931
.172
.900
399.
971.
011.
033
*)D
isaj
ikan
kem
bali
- Cat
atan
2a
Liha
t cat
atan
ata
s la
pora
n ke
uang
an y
ang
mer
upak
anba
gian
yan
g tid
ak te
rpis
ahka
n da
ri la
pora
n ke
uang
an.
- 6 -
PT
GA
PU
RA
AN
GK
AS
ALA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
UN
TUK
TA
HU
N Y
AN
G B
ER
AK
HIR
31
DE
SE
MB
ER
201
5
Mod
alC
adan
gan
Bel
umP
engh
asila
n di
tem
patk
anC
adan
gan
peng
emba
ngan
dite
ntuk
anko
mpr
ehen
sif
Jum
lah
Cat
atan
dan
dise
tor
keru
gian
usah
ape
nggu
naan
nya
Sal
do la
bala
inek
uita
sR
pR
pR
pR
pR
pR
pR
pS
aldo
1 J
anua
ri 20
14pe
ruba
han
kebi
jaka
nak
unta
nsi
215.
040.
000.
000
43.0
08.0
00.0
00
(1
6.52
7.74
5.87
2)
64
.662
.076
.289
91.1
42.3
30.4
17
-
306.
182.
330.
417
Pen
yesu
aian
impl
emen
tasi
stan
dar a
kunt
ansi
keua
ngan
bar
u2a
-
-
-
(2
.642
.118
.472
)
(2
.642
.118
.472
)
-
(2
.642
.118
.472
)
Pen
yajia
n ke
mba
li - s
aldo
per 1
Jan
uari
2014
*)21
5.04
0.00
0.00
0
43
.008
.000
.000
(16.
527.
745.
872)
62.0
19.9
57.8
17
88
.500
.211
.945
-
30
3.54
0.21
1.94
5
Div
iden
23-
-
-
(15.
000.
000.
000)
(15.
000.
000.
000)
-
(1
5.00
0.00
0.00
0)
Cad
anga
n pe
ngem
bang
anus
aha
23-
-
35
.668
.030
.200
(35.
668.
030.
200)
-
-
-
Jum
lah
laba
kom
preh
ensi
f-
-
-
9.87
5.30
3.08
8
9.87
5.30
3.08
8
39.0
13.4
82.3
83
48
.888
.785
.471
Sal
do 3
1 D
esem
ber 2
014
215.
040.
000.
000
43.0
08.0
00.0
00
19
.140
.284
.328
21.2
27.2
30.7
05
83
.375
.515
.033
39.0
13.4
82.3
83
33
7.42
8.99
7.41
6
Jum
lah
peng
hasi
lan
kom
preh
ensi
f tah
un b
erja
lan
-
-
-
57
.624
.323
.100
57.6
24.3
23.1
00
4.
917.
690.
517
62.5
42.0
13.6
17
Sal
do 3
1 D
esem
ber 2
015
215.
040.
000.
000
43.0
08.0
00.0
00
19
.140
.284
.328
78.8
51.5
53.8
05
14
0.99
9.83
8.13
3
43
.931
.172
.900
399.
971.
011.
033
*)D
isaj
ikan
kem
bali
- Cat
atan
2a
Liha
t cat
atan
ata
s la
pora
n ke
uang
an y
ang
mer
upak
anba
gian
yan
g tid
ak te
rpis
ahka
n da
ri la
pora
n ke
uang
an.
- 6 -
PT GAPURA ANGKASALAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
2015 2014Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 1.324.292.941.708 1.115.361.130.561Penerimaan (pembayaran) uang muka
dan biaya dibayar dimuka 3.697.243.006 (908.730.723)Pembayaran pajak (37.558.986.515) (29.614.805.420)Pembayaran kepada pemasok (1.208.127.662.593) (1.053.321.617.230)Pembayaran deviden, bonus dan tantiem (17.811.059.554) (78.551.816.916)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Operasi 64.492.476.052 (47.035.839.728)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPerolehan aset tetap (16.550.005.601) (16.014.495.069)Penerimaan aset lain 1.802.445.273 30.000.000.000Penambahan (pengurangan) beban tangguhan 157.093.511 (758.746.379)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Investasi (14.590.466.817) 13.226.758.552
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan utang bank - 56.760.000.000Pembayaran angsuran utang bank (24.000.000.000) (35.500.000.000)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Pendanaan (24.000.000.000) 21.260.000.000
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH -KAS DAN SETARA KAS 25.902.009.235 (12.549.081.176)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 50.448.827.142 62.997.908.318
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 76.350.836.377 50.448.827.142
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
- 7 -
- 8 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Gapura Angkasa (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 32, tanggal 26 Januari 1998, oleh Imas Fatimah, S.H. Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman R.I. dalam surat keputusannya No. C-21003 HT.01.01-TH.99. Tahun 1999, tanggal 31 Desember 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 50 tanggal 23 Juni 2000, Tambahan No. 3245. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 2, tanggal 1 September 2010, oleh R. Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn., Notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-45974.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 serta diumumkan dalam Berita Negara nomor No 17 tanggal 28 Pebruari 2012. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Dapenra lantai 1, 2 dan 3, Jl. Angkasa Blok B12 Kav.8 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang jasa penunjang pengangkutan (ground handling) udara dan pengangkutan barang. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. Jumlah wilayah jasa pelayanan Perusahaan tersebar di 51 bandara di Indonesia dengan 28 kantor cabang dan 23 kantor perwakilan. Jumlah karyawan tetap Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 1.369 karyawan tetap dan 1.439 karyawan tetap.
b. Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015 31 Desember 2014
Dewan KomisarisKomisaris Utama Novianto Herupratomo Novianto HerupratomoKomisaris Yushan Sayuti Yushan Sayuti
Bintang Hidayat Rinaldo J. AzizItuk Herarindri Edie Haryoto *)IGN. Bambang Tjahjono IGN. Bambang Tjahjono
Dewan DireksiDirektur Utama Agus Priyanto Agus PriyantoDirektur H. Sucipto Tharian
Eko Diantoro Heru LegowoEster Siahaan Hariyanto
*) Mengundurkan diri sejak 10 September 2014 berdasarkan Akta No. 33.
- 8 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT. Gapura Angkasa (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 32, tanggal 26 Januari 1998, oleh Imas Fatimah, S.H. Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman R.I. dalam surat keputusannya No. C-21003 HT.01.01-TH.99. Tahun 1999, tanggal 31 Desember 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 50 tanggal 23 Juni 2000, Tambahan No. 3245. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 2, tanggal 1 September 2010, oleh R. Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn., Notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-45974.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 serta diumumkan dalam Berita Negara nomor No 17 tanggal 28 Pebruari 2012. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Dapenra lantai 1, 2 dan 3, Jl. Angkasa Blok B12 Kav.8 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang jasa penunjang pengangkutan (ground handling) udara dan pengangkutan barang. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. Jumlah wilayah jasa pelayanan Perusahaan tersebar di 51 bandara di Indonesia dengan 28 kantor cabang dan 23 kantor perwakilan. Jumlah karyawan tetap Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 1.369 karyawan tetap dan 1.439 karyawan tetap.
b. Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015 31 Desember 2014
Dewan KomisarisKomisaris Utama Novianto Herupratomo Novianto HerupratomoKomisaris Yushan Sayuti Yushan Sayuti
Bintang Hidayat Rinaldo J. AzizItuk Herarindri Edie Haryoto *)IGN. Bambang Tjahjono IGN. Bambang Tjahjono
Dewan DireksiDirektur Utama Agus Priyanto Agus PriyantoDirektur H. Sucipto Tharian
Eko Diantoro Heru LegowoEster Siahaan Hariyanto
*) Mengundurkan diri sejak 10 September 2014 berdasarkan Akta No. 33.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 9 -
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan Perusahaan telah menerapkan standar dan interpretasi baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015. PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya (untuk rincian lihat tabel di bawah ini). Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013). Perusahaan menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 10 -
Pengaruh atas aset, liabilitas dan ekuitas atas penerapan PSAK 24 (revisi 2013)
31 Desember 2014 1 Januari 2014 31 Desember 2014 1 Januari 2014Rp Rp Rp Rp
ASET LANCARAset pajak tangguhan 49.154.593.480 41.427.254.046 39.957.472.349 40.546.547.893
LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas imbalan kerja 205.136.576.816 157.928.509.646 168.348.092.297 154.405.685.021
EKUITASSaldo laba 21.227.230.705 62.019.957.816 48.818.594.100 64.662.076.294
Sebelum disajikan kembaliSetelah disajikan kembali
Pengaruh atas jumlah laba komprehensif untuk tahun penerapan atas PSAK 24 (revisi 2013)
Setelah disajikan Sebelum disajikankembali kembali
Rp Rp
BEBAN USAHABeban umum dan administrasi 143.483.993.128 143.972.935.838
BEBAN PAJAK 27.768.879.469 27.646.643.792
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 35.191.255.044 34.824.548.011
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINPengukuran kembali kewajiban imbalan pasti (33.754.602.608) -Pajak penghasilan terkait 8.438.650.652 -
2014
Berikut ini standar baru dan standar revisi lainnya serta interpretasi yang juga diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan standar ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: Standar PSAK 110 (revisi 2015), Akuntansi Sukuk
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 10 -
Pengaruh atas aset, liabilitas dan ekuitas atas penerapan PSAK 24 (revisi 2013)
31 Desember 2014 1 Januari 2014 31 Desember 2014 1 Januari 2014Rp Rp Rp Rp
ASET LANCARAset pajak tangguhan 49.154.593.480 41.427.254.046 39.957.472.349 40.546.547.893
LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas imbalan kerja 205.136.576.816 157.928.509.646 168.348.092.297 154.405.685.021
EKUITASSaldo laba 21.227.230.705 62.019.957.816 48.818.594.100 64.662.076.294
Sebelum disajikan kembaliSetelah disajikan kembali
Pengaruh atas jumlah laba komprehensif untuk tahun penerapan atas PSAK 24 (revisi 2013)
Setelah disajikan Sebelum disajikankembali kembali
Rp Rp
BEBAN USAHABeban umum dan administrasi 143.483.993.128 143.972.935.838
BEBAN PAJAK 27.768.879.469 27.646.643.792
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 35.191.255.044 34.824.548.011
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINPengukuran kembali kewajiban imbalan pasti (33.754.602.608) -Pajak penghasilan terkait 8.438.650.652 -
2014
Berikut ini standar baru dan standar revisi lainnya serta interpretasi yang juga diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan standar ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: Standar PSAK 110 (revisi 2015), Akuntansi Sukuk
PT. GAPURA ANGKASACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 11 -
Penyesuaian PSAK 5, Segmen Operasi, PSAK 7, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, PSAK 13, Properti Investasi, PSAK 16, Aset Tetap, PSAK 19, Aset Tak berwujud, PSAK 22, Kombinasi Bisnis, PSAK 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 53, Pembayaran Berbasis Saham dan PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
PSAK 4, Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan KeuanganTersendiri,
PSAK 15, Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi:Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
PSAK 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi, PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan ISAK 30, Pungutan
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu:
PSAK 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan danAmortisasi,
PSAK 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan danAmortisasi dan
PSAK 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam OperasiBersama
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: amandemen PSAK 1, PenyajianLaporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31, Interpretasi atas RuangLingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelahtanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69, Agrikultur danamandemen PSAK 16, Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampakdari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 12 -
b. Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali aset tetap tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48. Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut: Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran; Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c. Transaksi dan saldo dalam Mata Uang Asing
Dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional Perusahaan (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs pada pos moneter diakui dalam laporan laba rugi pada periode saat terjadinya. Kurs konversi yang digunakan adalah kurs pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 13.795 dan Rp 12.440 per 1 US Dolar.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 12 -
b. Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali aset tetap tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48. Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut: Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran; Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c. Transaksi dan saldo dalam Mata Uang Asing
Dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional Perusahaan (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs pada pos moneter diakui dalam laporan laba rugi pada periode saat terjadinya. Kurs konversi yang digunakan adalah kurs pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 13.795 dan Rp 12.440 per 1 US Dolar.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 13 -
d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas
pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a) (i).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
e. Kas dan Setara Kas
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dari persediaan dikurangi seluruh biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
g. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 14 -
h. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode terkait. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain instrumen keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 14 -
h. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode terkait. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain instrumen keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 15 -
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Penghentian pengakuan aset keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak men-transfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang di-transfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
i. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur sebesar nilai wajar. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung ke dalam akuisisi atau penerbitan liabilitas keuangan (selain liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi) dikurangkan dari nilai wajar liabilitas keuangan, sesuai dengan pengakuan awal. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui segera dalam laporan laba rugi. Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 16 -
Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan – biaya amortisasi Utang bank, utang sewa pembiayaan, utang usaha dan utang lainnya pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan beban bunga diakui berdasarkan suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
j. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika,
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
k. Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam atau penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Pengembangan aset sewa bangunan 1 - 5Kendaraan bermotor 5 - 10Peralatan operasi 5 - 8
Tanah tidak disusutkan. Aset sewaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap yang sama yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya. Taksiran masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 16 -
Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan – biaya amortisasi Utang bank, utang sewa pembiayaan, utang usaha dan utang lainnya pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan beban bunga diakui berdasarkan suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
j. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika,
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
k. Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam atau penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Pengembangan aset sewa bangunan 1 - 5Kendaraan bermotor 5 - 10Peralatan operasi 5 - 8
Tanah tidak disusutkan. Aset sewaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap yang sama yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya. Taksiran masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 17 -
Mulai tahun 2014, tanah dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi. Sebelum tahun 2014, tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada sebagian surplus revaluasian, kecuali sebelumnya penurunan nilai revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat dari revaluasi tanah dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada. Surplus revaluasi tanah yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
l. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkani atas suatu aset individual, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakainya, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi kecuali aset tersebut dicatat sebesar nilai revaluasi, dimana kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. Ketika rugi penurunan nilai kemudian dibalik, nilai tercatat aset (atau unit penghasil kas) meningkat menjadi estimasi yang direvisi dari jumlah terpulihkan, akan tetapi peningkatan nilai tercatat tidak boleh melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan tanpa ada kerugian penurunan nilai yang telah diakui untuk aset (atau unit penghasil kas) di tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi, kecuali aset tersebut dicatat pada nilai revaluasi, dalam hal tersebut pembalikan rugi penurunan nilai diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam Catatan 3h.
m. Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 18 -
Sebagai Lessee Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Sewa kontijensi dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontijensi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa. Pendapatan Jasa
Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui pada saat jasa diserahkan dengan mengacu pada perjanjian yang mendasari.
Penghasilan bunga
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku. Beban
Beban diakui pada saat terjadinya.
o. Imbalan Pasca-Kerja dan Imbalan Kerja Jangka
Imbalan Pasca-Kerja Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya. Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera dalam saldo laba dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut: Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen
dan penyelesaian)
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 18 -
Sebagai Lessee Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Sewa kontijensi dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontijensi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa. Pendapatan Jasa
Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui pada saat jasa diserahkan dengan mengacu pada perjanjian yang mendasari.
Penghasilan bunga
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku. Beban
Beban diakui pada saat terjadinya.
o. Imbalan Pasca-Kerja dan Imbalan Kerja Jangka
Imbalan Pasca-Kerja Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya. Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera dalam saldo laba dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut: Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen
dan penyelesaian)
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 19 -
Beban atau pendapatan bunga neto Pengukuran kembali Perusahaan menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. Imbalan Kerja Jangka Panjang Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) aktuarial diakui langsung pada periode yang bersangkutan. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti.
p. Provisi
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
Ketika beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
q. Pajak Penghasilan Pajak terutang dihitung berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 20 -
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi periode, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui, di luar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi.
4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.
i. Estimasi Masa Manfaat atas Aset Tetap
Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan penggunaan dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi dimasa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang sama. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir periode pelaporan dan diperbaharui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap telah diungkapkan dalam Catatan 12.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 20 -
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi periode, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui, di luar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi.
4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.
i. Estimasi Masa Manfaat atas Aset Tetap
Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan penggunaan dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi dimasa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang sama. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir periode pelaporan dan diperbaharui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap telah diungkapkan dalam Catatan 12.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 21 -
ii. Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6 dan 7.
iii. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari kewajiban pensiun ditentukan oleh penilaian aktuaris dengan menggunakan beberapa asumsi diantaranya tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Nilai tercatat liabilitas telah diungkapkan dalam Catatan 21.
5. KAS DAN SETARA KAS 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
KasDolar Amerika Serikat 129.866.130 143.591.988 Rupiah 120.905.521 694.160.779
Jumlah Kas 250.771.651 837.752.767
BankRupiah
Pihak berelasi (Catatan 30)PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 12.150.266.783 15.050.982.212 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6.377.589.158 399.503.488 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.605.615.188 5.178.569.641 PT Bank Mandiri Syariah 176.082.376 33.261.549
Pihak ketigaBank Mega 208.667.424 - Bank Bukopin 804.068 804.068 Bank BCA 500.001 - Bank Danamon - 3.039.218
Dolar Amerika SerikatPihak berelasi (Catatan 30)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 32.414.351.257 23.384.802.846 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 15.904.127.069 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.262.061.402 5.560.111.353
Jumlah Bank 76.100.064.726 49.611.074.375
Jumlah Kas dan Setara Kas 76.350.836.377 50.448.827.142
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 22 -
6. PIUTANG USAHA
a. Berdasarkan Debitur 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Pihak berelasi (Catatan 30)PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 92.172.057.233 69.653.273.306PT Citilink Indonesia 23.969.606.753 14.477.001.706PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 4.968.310.392 9.775.027.916PT Angkasa Pura II (Persero) 3.521.875.805 1.387.681.199PT Angkasa Pura I (Persero) 898.291.832 - Sekretariat Negara 133.696.633 -
Jumlah 125.663.838.648 95.292.984.127
Pihak ketigaMaskapai Penerbangan Lainnya 34.106.858.048 32.218.042.289Maskapai Penerbangan Asing 21.110.187.273 21.863.384.644Non-maskapai 7.081.573.669 3.870.476.219Lain-lain 1.783.215.345 3.739.796.914
Jumlah 64.081.834.335 61.691.700.066Cadangan kerugian penurunan nilai (28.703.360.986) (28.490.879.745)Jumlah - bersih 35.378.473.349 33.200.820.321Jumlah Piutang Usaha 161.042.311.997 128.493.804.448
b. Berdasarkan Mata Uang
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
Rupiah 141.994.588.402 106.630.419.804 Dolar Amerika Serikat 19.047.723.595 21.863.384.644 Jumlah 161.042.311.997 128.493.804.448
c. Berdasarkan Umur Piutang tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai
31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Belum jatuh tempo 45.556.413.985 14.457.337.473 1 - 60 hari 92.748.215.017 76.224.437.387 61 - 180 hari 17.746.607.052 2.735.865.898 181 - 360 hari 2.374.711.212 6.372.514.014 > 360 hari 2.616.364.731 28.703.649.676 Jumlah 161.042.311.997 128.493.804.448
Jangka waktu rata-rata kredit penjualan adalah 30 - 45 hari untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. Piutang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran sesuai perjanjian dengan jangka waktu antara 30 hari sejak tanggal penagihan.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 22 -
6. PIUTANG USAHA
a. Berdasarkan Debitur 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Pihak berelasi (Catatan 30)PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 92.172.057.233 69.653.273.306PT Citilink Indonesia 23.969.606.753 14.477.001.706PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 4.968.310.392 9.775.027.916PT Angkasa Pura II (Persero) 3.521.875.805 1.387.681.199PT Angkasa Pura I (Persero) 898.291.832 - Sekretariat Negara 133.696.633 -
Jumlah 125.663.838.648 95.292.984.127
Pihak ketigaMaskapai Penerbangan Lainnya 34.106.858.048 32.218.042.289Maskapai Penerbangan Asing 21.110.187.273 21.863.384.644Non-maskapai 7.081.573.669 3.870.476.219Lain-lain 1.783.215.345 3.739.796.914
Jumlah 64.081.834.335 61.691.700.066Cadangan kerugian penurunan nilai (28.703.360.986) (28.490.879.745)Jumlah - bersih 35.378.473.349 33.200.820.321Jumlah Piutang Usaha 161.042.311.997 128.493.804.448
b. Berdasarkan Mata Uang
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
Rupiah 141.994.588.402 106.630.419.804 Dolar Amerika Serikat 19.047.723.595 21.863.384.644 Jumlah 161.042.311.997 128.493.804.448
c. Berdasarkan Umur Piutang tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai
31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Belum jatuh tempo 45.556.413.985 14.457.337.473 1 - 60 hari 92.748.215.017 76.224.437.387 61 - 180 hari 17.746.607.052 2.735.865.898 181 - 360 hari 2.374.711.212 6.372.514.014 > 360 hari 2.616.364.731 28.703.649.676 Jumlah 161.042.311.997 128.493.804.448
Jangka waktu rata-rata kredit penjualan adalah 30 - 45 hari untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. Piutang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran sesuai perjanjian dengan jangka waktu antara 30 hari sejak tanggal penagihan.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 23 -
Mutasi penyisihan cadangan kerugian penurunan adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
Saldo awal tahun 28.490.879.745 25.902.684.551 Penambahan 406.727.882 2.588.195.194 Pemulihan (194.246.641) - Saldo akhir tahun 28.703.360.986 28.490.879.745
Perusahaan mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang mengacu pada pengalaman masa lalu pihak lawan. Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Perusahaan mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas dari piutang usaha sejak tanggal awal kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Termasuk dalam penambahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individual masing-masing sebesar Rp 406.727.882 dan Rp 2.588.195.194 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Perusahaan tidak memiliki jaminan atas piutang tersebut. Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh manajemen atas piutang usaha yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai, manajemen beranggapan bahwa piutang usaha tersebut masih dapat dipulihkan karena tidak terdapat perubahan yang signifikan atas kualitas kredit dari pelanggan tersebut. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Tidak diadakan pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak berelasi karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
7. PIUTANG LAIN-LAIN
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
Piutang pegawai 2.617.521.153 2.619.903.169Lain-lain 212.985.166 1.811.039.361 Jumlah 2.830.506.319 4.430.942.530Cadangan kerugian penurunan nilai (2.433.903.169) (2.433.903.169)Jumlah bersih 396.603.150 1.997.039.361
Perusahaan mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar 100% atas seluruh piutang yang jatuh tempo lebih dari 360 hari dan tidak dapat dipulihkan mengacu pada pengalaman masa lalu pihak lawan dan analisis posisi keuangan kini pihak lawan.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 24 -
8. PERSEDIAAN 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Suku Cadang Peralatan GSE 8.910.162.102 9.278.700.434Penunjang Suku Cadang GSE 1.085.740.003 509.819.800Peralatan Kantor 626.758.125 546.746.764 Bahan Bakar dan Pelumas 399.505.447 368.596.252 Jumlah 11.022.165.677 10.703.863.250
Seluruh nilai persediaan yang disajikan di atas tidak diasuransikan dan tidak sedang dijaminkan atas kewajiban dan atau pinjaman lainnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan.
9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Sewa bangunan 4.471.045.891 5.593.813.382Uang muka karyawan 1.748.947.271 4.359.452.574Uang muka handling fee 1.403.255.959 1.067.666.950Lain-lain 254.308.471 553.867.692Jumlah 7.877.557.592 11.574.800.598
10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Pajak penghasilanPasal 23 4.581.013.095 4.849.244.231 Pasal 28A (Catatan 29)
Tahun 2015 11.360.189.774 - Tahun 2014 4.659.539.206 434.196.380
Pajak Pertambahan Nilai 38.246.800.006 21.957.270.494Jumlah 58.847.542.081 27.240.711.105
Pajak penghasilan pasal 23 merupakan pajak penghasilan pasal 23 yang belum diperoleh bukti potongnya sampai dengan tanggal pelaporan, karena penerapan sistem SAP yang mengacu pada kebijakan akuntansi entitas induk dimana pajak penghasilan pasal 23 dicatat pada saat pengakuan pendapatan yang terkait. Pajak penghasilan ini akan digunakan sebagai kredit pajak ketika bukti potong diterima pada periode berikutnya.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 24 -
8. PERSEDIAAN 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Suku Cadang Peralatan GSE 8.910.162.102 9.278.700.434Penunjang Suku Cadang GSE 1.085.740.003 509.819.800Peralatan Kantor 626.758.125 546.746.764 Bahan Bakar dan Pelumas 399.505.447 368.596.252 Jumlah 11.022.165.677 10.703.863.250
Seluruh nilai persediaan yang disajikan di atas tidak diasuransikan dan tidak sedang dijaminkan atas kewajiban dan atau pinjaman lainnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan.
9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Sewa bangunan 4.471.045.891 5.593.813.382Uang muka karyawan 1.748.947.271 4.359.452.574Uang muka handling fee 1.403.255.959 1.067.666.950Lain-lain 254.308.471 553.867.692Jumlah 7.877.557.592 11.574.800.598
10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Pajak penghasilanPasal 23 4.581.013.095 4.849.244.231 Pasal 28A (Catatan 29)
Tahun 2015 11.360.189.774 - Tahun 2014 4.659.539.206 434.196.380
Pajak Pertambahan Nilai 38.246.800.006 21.957.270.494Jumlah 58.847.542.081 27.240.711.105
Pajak penghasilan pasal 23 merupakan pajak penghasilan pasal 23 yang belum diperoleh bukti potongnya sampai dengan tanggal pelaporan, karena penerapan sistem SAP yang mengacu pada kebijakan akuntansi entitas induk dimana pajak penghasilan pasal 23 dicatat pada saat pengakuan pendapatan yang terkait. Pajak penghasilan ini akan digunakan sebagai kredit pajak ketika bukti potong diterima pada periode berikutnya.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 25 -
11. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Pendapatan Ground HandlingPihak berelasi (Catatan 30)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 27.302.779.241 69.166.271.042 PT Citilink Indonesia 9.209.647.500 6.448.772.157 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 1.325.108.392 482.863.184 PT Angkasa Pura I (Persero) 82.805.430 174.748.794
Pihak ketigaMaskapai penerbangan asing 19.686.333.668 16.409.584.735 Maskapai penerbangan lainnya 2.865.213.139 3.689.694.978
Pendapatan Warehousing 1.678.626.113 3.732.392.322 Pendapatan Lain-lain 5.261.492.850 4.506.851.519 Jumlah 67.412.006.333 104.611.178.731
12. ASET TETAP
1 Januari Surplus 31 Desember2015 Penambahan Reklasifikasi revaluasi 2015Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan/revaluasiTanah 44.235.000.000 - - 4.915.000.000 49.150.000.000 Pengembangan aset
sewa bangunan 31.156.113.901 2.435.487.582 (1.938.130.780) - 31.653.470.703 Peralatan operasi 27.659.416.761 4.158.912.997 10.556.814.203 - 42.375.143.961 Kendaraan bermotor 740.598.091.219 3.436.570.032 (17.518.531.315) - 726.516.129.936
Aset sewa pembiayaanKendaraan bermotor - 209.184.998.181 - - 209.184.998.181
Jumlah 843.648.621.881 219.215.968.792 (8.899.847.892) 4.915.000.000 1.058.879.742.781
Akumulasi penyusutanPengembangan aset
sewa bangunan 16.582.620.191 6.595.296.281 (904.117.800) - 22.273.798.672 Peralatan operasi 18.665.907.522 3.689.968.782 5.581.365.421 - 27.937.241.725 Kendaraan bermotor 400.007.158.716 37.036.011.536 (11.801.963.164) - 425.241.207.088
Aset sewa pembiayaanKendaraan bermotor - 4.374.447.384 - - 4.374.447.384
Jumlah 435.255.686.429 51.695.723.983 (7.124.715.543) - 479.826.694.869
Jumlah Tercatat 408.392.935.452 579.053.047.912
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 26 -
1 Januari Surplus 31 Desember2014 Penambahan Reklasifikasi revaluasi 2014Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan/revaluasiTanah 5.218.827.100 - - 39.016.172.900 44.235.000.000 Pengembangan aset
sewa bangunan 31.147.012.235 9.101.666 - - 31.156.113.901 Peralatan operasi 27.373.692.434 285.724.327 - - 27.659.416.761 Kendaraan bermotor 724.878.422.143 15.719.669.076 - - 740.598.091.219
Jumlah 788.617.953.912 16.014.495.069 - 39.016.172.900 843.648.621.881
Akumulasi penyusutanPengembangan aset
sewa bangunan 10.818.099.767 5.764.520.424 - - 16.582.620.191Peralatan operasi 17.515.555.084 1.150.352.438 - - 18.665.907.522Kendaraan bermotor 371.224.305.383 28.782.853.333 - - 400.007.158.716
Jumlah 399.557.960.234 35.697.726.195 - - 435.255.686.429
Jumlah Tercatat 389.059.993.678 408.392.935.452
Kendaraan bermotor meliputi mobil dan Ground Support Equipment. Beban penyusutan yang dibebankan dalam beban operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 51.695.723.983 dan Rp 35.697.726.195. Penilaian atas nilai wajar aset tetap tanah dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK, KJPP Iskandar & Rekan untuk tahun 2015 dan 2014. Berdasarkan laporan penilaian tersebut dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar. Perusahaan tidak mengasuransikan aset tetap yang dimiliki atas segala risiko yang mungkin timbul. Aset tetap digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 19).
13. ASET LAIN 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Jaminan sewa ruangan 1.433.509.734 2.170.429.484Biaya membership golf 1.081.120.000 1.081.120.000 Aset tidak digunakan 694.606.826 - Beban tangguhan 136.672.910 293.766.421 Jaminan listrik dan air 33.770.495 33.770.495 Jumlah 3.379.679.965 3.579.086.400
Jaminan sewa ruangan Jaminan sewa ruang merupakan jaminan kepada pihak otoritas bandara terkait dengan sewa ruangan kantor kepada pihak pengelola. Jaminan sewa ruang tersebut secara legal tidak dapat dicairkan oleh pihak penerima (otoritas) bandara sepanjang Perusahaan mematuhi dan membayar sewa ruang secara tepat waktu, sehingga secara substansi sifatnya jangka panjang dengan pertimbangan bahwa kegiatan utama Perusahaan adalah jasa ground handling yang tentunya selalu dan hanya berada di lingkungan bandara.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 26 -
1 Januari Surplus 31 Desember2014 Penambahan Reklasifikasi revaluasi 2014Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan/revaluasiTanah 5.218.827.100 - - 39.016.172.900 44.235.000.000 Pengembangan aset
sewa bangunan 31.147.012.235 9.101.666 - - 31.156.113.901 Peralatan operasi 27.373.692.434 285.724.327 - - 27.659.416.761 Kendaraan bermotor 724.878.422.143 15.719.669.076 - - 740.598.091.219
Jumlah 788.617.953.912 16.014.495.069 - 39.016.172.900 843.648.621.881
Akumulasi penyusutanPengembangan aset
sewa bangunan 10.818.099.767 5.764.520.424 - - 16.582.620.191Peralatan operasi 17.515.555.084 1.150.352.438 - - 18.665.907.522Kendaraan bermotor 371.224.305.383 28.782.853.333 - - 400.007.158.716
Jumlah 399.557.960.234 35.697.726.195 - - 435.255.686.429
Jumlah Tercatat 389.059.993.678 408.392.935.452
Kendaraan bermotor meliputi mobil dan Ground Support Equipment. Beban penyusutan yang dibebankan dalam beban operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 51.695.723.983 dan Rp 35.697.726.195. Penilaian atas nilai wajar aset tetap tanah dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK, KJPP Iskandar & Rekan untuk tahun 2015 dan 2014. Berdasarkan laporan penilaian tersebut dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar. Perusahaan tidak mengasuransikan aset tetap yang dimiliki atas segala risiko yang mungkin timbul. Aset tetap digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 19).
13. ASET LAIN 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Jaminan sewa ruangan 1.433.509.734 2.170.429.484Biaya membership golf 1.081.120.000 1.081.120.000 Aset tidak digunakan 694.606.826 - Beban tangguhan 136.672.910 293.766.421 Jaminan listrik dan air 33.770.495 33.770.495 Jumlah 3.379.679.965 3.579.086.400
Jaminan sewa ruangan Jaminan sewa ruang merupakan jaminan kepada pihak otoritas bandara terkait dengan sewa ruangan kantor kepada pihak pengelola. Jaminan sewa ruang tersebut secara legal tidak dapat dicairkan oleh pihak penerima (otoritas) bandara sepanjang Perusahaan mematuhi dan membayar sewa ruang secara tepat waktu, sehingga secara substansi sifatnya jangka panjang dengan pertimbangan bahwa kegiatan utama Perusahaan adalah jasa ground handling yang tentunya selalu dan hanya berada di lingkungan bandara.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 27 -
Biaya membership golf Biaya membership golf merupakan biaya keanggotaan (membership) golf club untuk 10 (sepuluh) anggota yang terdaftar yang merupakan pembayaran awal (initial payment) keanggotaan personil Perusahaan dalam suatu golf club yang sifatnya "dapat dipindahtangankan" (transferable). Biaya membership golf ini akan dibebankan, jika ada potensi penurunan nilai pasar secara material atas biaya perolehan awalnya. Aset tidak digunakan Aset tidak digunakan merupakan aset yang segera akan dijual terutama terdiri dari kendaraan bermotor dan peralatan operasi. Beban tangguhan Beban tangguhan merupakan pengeluaran yang berkenaan dengan biaya pengembangan aset gudang cargo di Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta dimana bangunan tersebut diperoleh secara sewa.
14. UTANG USAHA a. Berdasarkan Pemasok
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
Pihak berelasi (Catatan 30)PT Angkasa Pura II (Persero) 6.432.694.725 14.629.699.166 PT Angkasa Pura I (Persero) 2.871.598.612 807.967.395 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 1.780.666.394 1.960.945.590 PT Aero Wisata 787.551.637 - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 431.804.980 199.757.172 PT Aero Systems Indonesia 304.000.000 - PT Aero Prima 154.486.193 - PT Citilink Indonesa - 195.321.236 Sub jumlah 12.762.802.541 17.793.690.559
Pihak ketigaAdministrasi dan Umum 24.543.923.534 11.317.529.552 Subkontrak 13.659.764.030 16.673.528.675 Investasi Alat GSE 3.445.973.313 3.734.291.442 Bahan Bakar 782.790.868 1.292.027.472 Pemeliharaan dan Perbaikan 138.253.308 1.536.843.299 Sub jumlah 42.570.705.053 34.554.220.440
Jumlah 55.333.507.594 52.347.910.999
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 28 -
b. Berdasarkan Mata Uang 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Rupiah 44.743.851.791 49.452.793.587 Dolar Amerika Serikat 10.589.655.803 2.895.117.412 Jumlah 55.333.507.594 52.347.910.999
c. Berdasarkan Umur
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
Belum jatuh tempo 16.871.346.163 6.952.363.479 Jatuh tempo:
1 - 60 hari 21.560.507.626 14.871.248.330 61 - 180 hari 8.146.740.386 22.734.994.723 181 - 360 hari 1.827.265.067 7.156.117.086 > 360 hari 6.927.648.352 633.187.381
Jumlah 55.333.507.594 52.347.910.999
15. BEBAN AKRUAL 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Pihak berelasi (Catatan 30)PT Aero Systems Indonesia 13.643.397.600 1.337.277.778 PT Citilink Indonesia 3.991.201.941 - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 588.831.435 71.654.400 PT Angkasa Pura II (Persero) 202.205.992 - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 535.503.301
Pihak KetigaBiaya outsourcing SDM 68.635.331.570 84.363.393.209 Biaya sewa 15.083.660.427 21.762.561.692 Biaya konsesi 9.563.248.695 4.946.449.940 Biaya operasional ground handling 7.822.059.834 3.592.623.967 Biaya pemeliharaan dan perbaikan 1.802.420.177 1.768.340.101 Biaya rekening telepon, listrik dan air 1.477.567.214 924.678.469 Biaya pegawai 157.986.755 7.171.763.080 Biaya lainnya (dibawah Rp 1 Milyar) 1.331.562.778 2.286.997.233
Jumlah 124.299.474.418 128.761.243.170
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 28 -
b. Berdasarkan Mata Uang 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Rupiah 44.743.851.791 49.452.793.587 Dolar Amerika Serikat 10.589.655.803 2.895.117.412 Jumlah 55.333.507.594 52.347.910.999
c. Berdasarkan Umur
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
Belum jatuh tempo 16.871.346.163 6.952.363.479 Jatuh tempo:
1 - 60 hari 21.560.507.626 14.871.248.330 61 - 180 hari 8.146.740.386 22.734.994.723 181 - 360 hari 1.827.265.067 7.156.117.086 > 360 hari 6.927.648.352 633.187.381
Jumlah 55.333.507.594 52.347.910.999
15. BEBAN AKRUAL 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Pihak berelasi (Catatan 30)PT Aero Systems Indonesia 13.643.397.600 1.337.277.778 PT Citilink Indonesia 3.991.201.941 - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 588.831.435 71.654.400 PT Angkasa Pura II (Persero) 202.205.992 - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 535.503.301
Pihak KetigaBiaya outsourcing SDM 68.635.331.570 84.363.393.209 Biaya sewa 15.083.660.427 21.762.561.692 Biaya konsesi 9.563.248.695 4.946.449.940 Biaya operasional ground handling 7.822.059.834 3.592.623.967 Biaya pemeliharaan dan perbaikan 1.802.420.177 1.768.340.101 Biaya rekening telepon, listrik dan air 1.477.567.214 924.678.469 Biaya pegawai 157.986.755 7.171.763.080 Biaya lainnya (dibawah Rp 1 Milyar) 1.331.562.778 2.286.997.233
Jumlah 124.299.474.418 128.761.243.170
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 29 -
16. UTANG BONUS DAN TANTIEM Utang bonus dan tantiem per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 3.000.000.000 dan Rp 1.500.000.000 sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2015 dan 2014.
17. UTANG LAIN-LAIN
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
Pihak berelasi (Catatan 30)PT Angkasa Pura II (Persero) - 44.846.337
Pihak ketigaUang titipan 3.467.726.461 2.927.445.412Pembelian barang dan jasa 2.598.048.480 2.186.289.145Sharing cargo 844.300.289 1.186.750.921Iuran dana pensiun 665.875.522 254.737.829Jaminan pelanggan 540.495.104 462.688.715Iuran THT dan jamsostek 11.943.510 1.157.400.566Lain-lain 138.812.571 239.729.436
Jumlah 8.267.201.937 8.459.888.361
18. UTANG PAJAK
31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Pajak penghasilanPasal 21 4.402.266.848 2.629.611.242 Pasal 23 2.637.444.068 1.963.282.273 Pasal 25 602.084.000 - Pasal 26 715.843.656 - Pasal 4(2) 428.756.507 223.495.240 Badan (Catatan 29)
Tahun 2013 - 4.110.980.855 Tahun 2012 - 2.868.075.252
Utang pajak lainnya 2.090.263.758 - Pajak pertambahan nilai - 6.778.343 Jumlah 10.876.658.837 11.802.223.205
Utang pajak lainnya merupakan utang sanksi bunga atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan badan tahun 2013 yang diterima di tahun 2015 (Catatan 29).
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 30 -
19. UTANG BANK
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 26.760.000.000 50.760.000.000 Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (21.000.000.000) - Liabilitas jangka panjang 5.760.000.000 50.760.000.000
Berdasarkan akta notaris Perjanjian Kredit Nomor 6 tanggal 13 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas kredit investasi dengan plafond sebesar Rp 56.760.0000.000. Tingkat bunga per tahun adalah berdasarkan bunga LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) +3%. Fasilitas ini berlaku selama 36 bulan dengan agunan berupa peralatan Ground Support Equipment (GSE).
20. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN
Pada tanggal 8 Juni 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa peralatan Ground Support Equipment (GSE) sebanyak 215 unit dengan Thompson Robbins Maintenance Pte Ltd. Jangka waktu sewa adalah 120 bulan sejak tanggal berita acara serah terima masing-masing peralatan GSE dengan suku bunga efektif sebesar 5,06%. Serah terima peralatan GSE akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu Agustus 2015 hingga Januari 2017. Pada tanggal 31 Desember 2015, peralatan GSE yang telah dilakukan serah terima adalah sebanyak 11 unit. Tidak ada uang jaminan atas pembiayaan ini. Utang sewa didenominasi dalam Dolar Amerika Serikat yang dibayar setiap bulan sesuai dengan tarif sewa masing-masing peralatan GSE yang telah diserah- terimakan kepada Perusahaan. Pembayaran minimum sewa dan nilai kini pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Nilai kiniPembayaran pembayaran
minimum sewa minimum sewaRp Rp
Rincian liabilitas sewa berdasarkan jatuh tempo Tidak lebih dari satu tahun 27.145.594.075 26.243.556.648 Lebih dari satu tahun dan kurang
dari lima tahun 131.724.316.500 109.611.496.424 Lebih dari lima tahun 100.194.217.581 66.810.910.119
259.064.128.156 202.665.963.191 Dikurangi: biaya keuangan masa depan (56.398.164.965) -
Nilai kini pembayaran minimum sewa 202.665.963.191 202.665.963.191
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 26.243.556.648
Liabilitas Sewa Jangka Panjang - Bersih 176.422.406.543
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 30 -
19. UTANG BANK
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 26.760.000.000 50.760.000.000 Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (21.000.000.000) - Liabilitas jangka panjang 5.760.000.000 50.760.000.000
Berdasarkan akta notaris Perjanjian Kredit Nomor 6 tanggal 13 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas kredit investasi dengan plafond sebesar Rp 56.760.0000.000. Tingkat bunga per tahun adalah berdasarkan bunga LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) +3%. Fasilitas ini berlaku selama 36 bulan dengan agunan berupa peralatan Ground Support Equipment (GSE).
20. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN
Pada tanggal 8 Juni 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa peralatan Ground Support Equipment (GSE) sebanyak 215 unit dengan Thompson Robbins Maintenance Pte Ltd. Jangka waktu sewa adalah 120 bulan sejak tanggal berita acara serah terima masing-masing peralatan GSE dengan suku bunga efektif sebesar 5,06%. Serah terima peralatan GSE akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu Agustus 2015 hingga Januari 2017. Pada tanggal 31 Desember 2015, peralatan GSE yang telah dilakukan serah terima adalah sebanyak 11 unit. Tidak ada uang jaminan atas pembiayaan ini. Utang sewa didenominasi dalam Dolar Amerika Serikat yang dibayar setiap bulan sesuai dengan tarif sewa masing-masing peralatan GSE yang telah diserah- terimakan kepada Perusahaan. Pembayaran minimum sewa dan nilai kini pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Nilai kiniPembayaran pembayaran
minimum sewa minimum sewaRp Rp
Rincian liabilitas sewa berdasarkan jatuh tempo Tidak lebih dari satu tahun 27.145.594.075 26.243.556.648 Lebih dari satu tahun dan kurang
dari lima tahun 131.724.316.500 109.611.496.424 Lebih dari lima tahun 100.194.217.581 66.810.910.119
259.064.128.156 202.665.963.191 Dikurangi: biaya keuangan masa depan (56.398.164.965) -
Nilai kini pembayaran minimum sewa 202.665.963.191 202.665.963.191
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 26.243.556.648
Liabilitas Sewa Jangka Panjang - Bersih 176.422.406.543
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 31 -
21. IMBALAN KERJA a. Imbalan Pasca-kerja
Program Iuran Pasti Perusahaan menyelenggarakan program fasilitas kesehatan untuk semua karyawan yang memenuhi persyaratan dan keluarganya. Program jaminan hari tua ini dikelola oleh PT AJ In Health. Program Pensiun Imbalan Pasti Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang didasarkan pada Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.
b. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain
Perusahaan memberikan penghargaan masa bakti kepada karyawan yang telah bekerja selama 20 tahun sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan tersebut adalah masing-masing 1.369 dan 1.439 karyawan per 31 Desember 2015 dan 2014. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini. Tahun 2015, Perusahaan mengubah program persiapan pensiun, dimana karyawan tidak dapat memanfaatkan opsi untuk tidak aktif bekerja selama satu tahun sebelum usia pensiun normal. Dibawah “Perjanjian Kerja Bersama” (PKB) terbaru seluruh karyawan harus aktif bekerja hingga usia pensiun normal. Pada 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan imbalan kerja program imbalan pasti dan imbalan kerja jangka panjang lainnya dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
31 Desember 2015 31 Desember 2014
Tingkat diskonto 9% 8%Tingkat kenaikan gaji 5% 5%Tingkat kematian 100% TMIII 100% TMIIITingkat cacat 5% TM III 5% TM IIITingkat pengunduran diri 1% usia 40 tahun 1% usia 40 tahun
menurun secara garis lurus menurun secara garis lurussampai 0% usia 56 tahun sampai 0% usia 56 tahun
Tingkat pensiun normal 56 tahun 56 tahunBiay a kesehatan - untuk kesehatan Rp 232.100 Rp 207.200
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga, risiko biaya kesehatan dan risiko gaji
Risiko Tingkat Bunga
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program. Risiko Biaya Kesehatan Peningkatan biaya premi kesehatan akan meningkatkan liabilitas program.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 32 -
Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu. Beban imbalan yang diakui di laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaanimbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Biay a jasa:Biay a jasa kini 6.215.098.271 1.158.455.170 - 665.113.343 8.038.666.784 Biay a jasa lalu 3.326.032.485 5.852.530.291 (39.862.295.099) - (30.683.732.323) Bunga neto atas liabilitas 7.983.634.472 4.258.764.740 - 640.822.976 12.883.222.188 Keuntungan aktuaria - - - (365.550.160) (365.550.160)
Komponen dari bebanimbalan kerja y ang diakuidalam laba rugi 17.524.765.228 11.269.750.201 (39.862.295.099) 940.386.159 (10.127.393.511)
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja: Keuntungan aktuaria (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406) Komponen beban imbalan
kerja y ang diakui dalampenghasilan komprehensiflain (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406)
Jumlah 14.712.910.629 8.977.035.394 (39.862.295.099) 940.386.159 (15.231.962.917)
31 Desember 2015Imbalan kerja
Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaanimbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Biay a jasa:Biay a jasa kini 4.359.775.075 966.175.592 1.511.717.586 581.189.796 7.418.858.049 Bunga neto atas liabilitas 6.361.458.008 3.269.143.890 2.541.162.319 706.283.276 12.878.047.493 Kerugian aktuaria - - 7.507.186.037 1.752.372.781 9.259.558.818
Komponen dari bebanimbalan kerja y ang diakuidalam laba rugi 10.721.233.083 4.235.319.482 11.560.065.942 3.039.845.853 29.556.464.360
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja: Kerugian aktuaria 26.646.398.946 7.108.203.662 - - 33.754.602.608 Komponen beban imbalan
kerja y ang diakui dalampenghasilan komprehensiflain 26.646.398.946 7.108.203.662 - - 33.754.602.608
Jumlah 37.367.632.029 11.343.523.144 11.560.065.942 3.039.845.853 63.311.066.968
Imbalan kerja31 Desember 2014
Disajikan kembali - Catatan 2
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 32 -
Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu. Beban imbalan yang diakui di laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaanimbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Biay a jasa:Biay a jasa kini 6.215.098.271 1.158.455.170 - 665.113.343 8.038.666.784 Biay a jasa lalu 3.326.032.485 5.852.530.291 (39.862.295.099) - (30.683.732.323) Bunga neto atas liabilitas 7.983.634.472 4.258.764.740 - 640.822.976 12.883.222.188 Keuntungan aktuaria - - - (365.550.160) (365.550.160)
Komponen dari bebanimbalan kerja y ang diakuidalam laba rugi 17.524.765.228 11.269.750.201 (39.862.295.099) 940.386.159 (10.127.393.511)
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja: Keuntungan aktuaria (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406) Komponen beban imbalan
kerja y ang diakui dalampenghasilan komprehensiflain (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406)
Jumlah 14.712.910.629 8.977.035.394 (39.862.295.099) 940.386.159 (15.231.962.917)
31 Desember 2015Imbalan kerja
Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaanimbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Biay a jasa:Biay a jasa kini 4.359.775.075 966.175.592 1.511.717.586 581.189.796 7.418.858.049 Bunga neto atas liabilitas 6.361.458.008 3.269.143.890 2.541.162.319 706.283.276 12.878.047.493 Kerugian aktuaria - - 7.507.186.037 1.752.372.781 9.259.558.818
Komponen dari bebanimbalan kerja y ang diakuidalam laba rugi 10.721.233.083 4.235.319.482 11.560.065.942 3.039.845.853 29.556.464.360
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja: Kerugian aktuaria 26.646.398.946 7.108.203.662 - - 33.754.602.608 Komponen beban imbalan
kerja y ang diakui dalampenghasilan komprehensiflain 26.646.398.946 7.108.203.662 - - 33.754.602.608
Jumlah 37.367.632.029 11.343.523.144 11.560.065.942 3.039.845.853 63.311.066.968
Imbalan kerja31 Desember 2014
Disajikan kembali - Catatan 2
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 33 -
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaanimbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah
Rp Rp Rp Rp RpNilai kini kewajiban imbalan
pasti - awal tahun 109.105.687.589 47.981.703.295 39.862.295.099 8.186.890.833 205.136.576.816 Biay a jasa kini 6.215.098.271 1.158.455.170 - 665.113.343 8.038.666.784 Beban bunga 7.983.634.472 4.258.764.740 - 640.822.976 12.883.222.188 Biay a jasa lalu 3.326.032.485 5.852.530.291 (39.862.295.099) - (30.683.732.323) Imbalan y ang dibay arkan (12.375.206.436) (3.653.486.100) - (282.367.012) (16.311.059.548) Pengukuran kembali liabilitas
imbalan kerja:Kerugian aktuaria y ang
timbul dari peny esuaian 3.836.703.739 1.310.934.341 - 101.624.810 5.249.262.890 Keuntunga aktuaria y ang
timbul dari perubahanasumsi keuangan (6.648.558.338) (3.603.649.148) - (467.174.970) (10.719.382.456)
Nilai kini kewajiban imbalanpasti - akhir tahun 111.443.391.782 53.305.252.589 - 8.844.909.980 173.593.554.351
31 Desember 2015Imbalan kerja
Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja program imbalan pasti dan jangka panjang lain adalah sebagai berikut:
Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaanimbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo awal tahun 109.105.687.589 47.981.703.295 39.862.295.099 8.186.890.833 205.136.576.816 Biay a diakui pada laporan
laba rugi 17.524.765.228 11.269.750.201 (39.862.295.099) 940.386.159 (10.127.393.511) Biay a diakui pada penghasilan
komprehensif lain (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406) Pembay aran imbalan (12.375.206.436) (3.653.486.100) - (282.367.012) (16.311.059.548) Saldo akhir tahun 111.443.391.782 53.305.252.589 - 8.844.909.980 173.593.554.351
Imbalan kerja31 Desember 2015
Program Pensiun Persiapan Masa Penghargaanimbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo awal tahun 80.543.879.957 39.510.386.552 30.025.925.985 7.848.317.152 157.928.509.646 Biay a diakui pada laporan
laba rugi 10.721.233.083 4.235.319.482 11.560.065.942 3.039.845.853 29.556.464.360 Biay a diakui pada penghasilan
komprehensif lain 26.646.398.946 7.108.203.662 - - 33.754.602.608 Pembay aran imbalan (8.805.824.397) (2.872.206.401) (1.723.696.828) (2.701.272.172) (16.102.999.798) Saldo akhir tahun 109.105.687.589 47.981.703.295 39.862.295.099 8.186.890.833 205.136.576.816
31 Desember 2014Imbalan kerja
Disajikan kembali - Catatan 2
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 34 -
Pengaruh dari kenaikan (penurunan) dari asumsi sebagai berikut:
Program Pensiun Penghargaanimbalan pasti kesehatan masa bakti
Rp Rp RpTingkat diskonto
Tingkat diskonto +1% 105.733.529.596 51.584.889.042 8.024.712.133 Tingkat diskonto -1% 120.033.792.061 55.323.471.354 8.888.808.361
Tingkat kenaikan gajiTingkat kenaikan gaji +1% 120.916.326.022 - 8.925.819.545 Tingkat kenaikan gaji -1% 104.828.590.930 - 7.983.497.437
Tingkat kenaikan biaya kesehatanTingkat kenaikan biaya kesehatan +10% - 56.327.035.913 -Tingkat kenaikan biaya kesehatan -10% - 51.742.129.554 -
31 Desember 2015Imbalan kerja
22. MODAL SAHAM Berdasarkan surat dari Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor surat AHU-49455.40.22.2014 tanggal 29 Desember 2014 serta dinyatakan dalam Akta Notaris Hendra Wismal Nomor 51, tanggal 29 Desember 2014, mengenai pengalihan saham atas nama PT Angkasa Pura I (Persero) kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejumlah 456.960 lembar saham atau 21,25% kepemilikan saham Perusahaan.
Jumlah Persentase Jumlah modalsaham kepemilikan disetor
% Rp
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 1.263.360 58,75% 126.336.000.000 PT Angkasa Pura I (Persero) 215.040 10,00% 21.504.000.000 PT Angkasa Pura II (Persero) 672.000 31,25% 67.200.000.000 Jumlah 2.150.400 100,00% 215.040.000.000
31 Desember 2015 dan 2014
23. DIVIDEN, CADANGAN KERUGIAN DAN PENGEMBANGAN USAHA Dividen Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 15.000.000.000. Cadangan Kerugian dan Pengembangan Usaha Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan pada tahun 2013 untuk menambah cadangan pengembangan usaha sebesar Rp 35.668.032.200. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah mempunyai cadangan kerugian dan pengembangan usaha masing-masing sebesar Rp 43.008.000.000 dan Rp 19.140.284.328 atau 28,9% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 34 -
Pengaruh dari kenaikan (penurunan) dari asumsi sebagai berikut:
Program Pensiun Penghargaanimbalan pasti kesehatan masa bakti
Rp Rp RpTingkat diskonto
Tingkat diskonto +1% 105.733.529.596 51.584.889.042 8.024.712.133 Tingkat diskonto -1% 120.033.792.061 55.323.471.354 8.888.808.361
Tingkat kenaikan gajiTingkat kenaikan gaji +1% 120.916.326.022 - 8.925.819.545 Tingkat kenaikan gaji -1% 104.828.590.930 - 7.983.497.437
Tingkat kenaikan biaya kesehatanTingkat kenaikan biaya kesehatan +10% - 56.327.035.913 -Tingkat kenaikan biaya kesehatan -10% - 51.742.129.554 -
31 Desember 2015Imbalan kerja
22. MODAL SAHAM Berdasarkan surat dari Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor surat AHU-49455.40.22.2014 tanggal 29 Desember 2014 serta dinyatakan dalam Akta Notaris Hendra Wismal Nomor 51, tanggal 29 Desember 2014, mengenai pengalihan saham atas nama PT Angkasa Pura I (Persero) kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejumlah 456.960 lembar saham atau 21,25% kepemilikan saham Perusahaan.
Jumlah Persentase Jumlah modalsaham kepemilikan disetor
% Rp
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 1.263.360 58,75% 126.336.000.000 PT Angkasa Pura I (Persero) 215.040 10,00% 21.504.000.000 PT Angkasa Pura II (Persero) 672.000 31,25% 67.200.000.000 Jumlah 2.150.400 100,00% 215.040.000.000
31 Desember 2015 dan 2014
23. DIVIDEN, CADANGAN KERUGIAN DAN PENGEMBANGAN USAHA Dividen Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 15.000.000.000. Cadangan Kerugian dan Pengembangan Usaha Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan pada tahun 2013 untuk menambah cadangan pengembangan usaha sebesar Rp 35.668.032.200. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah mempunyai cadangan kerugian dan pengembangan usaha masing-masing sebesar Rp 43.008.000.000 dan Rp 19.140.284.328 atau 28,9% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 35 -
24. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 31 Desember 31 Desember
2015 2014Rp Rp
Surplus revaluasiSaldo awal 39.013.482.383 -Peningkatan 4.917.690.517 39.013.482.383
Jumlah 43.931.172.900 39.013.482.383
Cadangan surplus revaluasi timbul dari revaluasi tanah. Ketika tanah yang telah dinilai kembali tersebut dijual, porsi cadangan revaluasi yang terkait dengan aset dipindahkan langsung ke saldo laba. Bagian penghasilan komprehensif lain yang termasuk dalam cadangan revaluasi aset selanjutnya tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
25. PENDAPATAN USAHA 2015 2014Rp Rp
Jasa Ground HandlingMaskapai
Maskapai Garuda Indonesia (MGA) 655.818.558.790 613.780.639.883 Maskapai Penerbangan Asing (MPA) 209.710.811.924 182.570.197.002 PT Citilink Indonesia 86.584.214.111 69.356.583.824 Maskapai Penerbangan Lainnya (MPL) 28.716.566.818 28.937.400.446
Non Maskapai 135.497.590 6.434.032.265 Sub jumlah 980.965.649.233 901.078.853.420
Jasa AHAN (Equipment Request )MGA 32.008.325.291 19.833.905.689 PT Citilink Indonesia 23.474.389.923 18.984.040.675 MPL 17.764.017.102 15.659.306.351 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 17.419.430.107 19.584.817.894 MPA 15.210.056.574 12.771.371.221 Pihak Ketiga 1.881.229.934 -Penerbangan Haji 1.214.095.981 763.300.092 Sub jumlah 108.971.544.912 87.596.741.922
Jumlah jasa ground handling dan AHAN 1.089.937.194.145 988.675.595.342
Jasa CargoWarehousing
Internasional 113.296.112.131 84.554.245.929 Domestik 32.639.379.087 47.692.891.909
Cargo HandlingInternasional 12.085.782.986 2.577.931.800 Domestik 203.857.846 15.844.569.123
LainnyaDomestik 2.207.374.158 6.166.936.178 Internasional 5.904.860.949 1.915.413.631
Jumlah 166.337.367.157 158.751.988.570
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 36 -
2015 2014Rp Rp
Jasa Non Ground HandlingPelayanan jasa Gapura leisure 27.263.140.396 38.091.147.192 Pelayanan jasa garbarata 9.753.803.450 8.942.306.612 Pelayanan jasa CIP loungge 6.421.155.659 3.212.239.670 Pelayanan jasa security 5.834.570.873 3.592.816.937 Pelayanan jasa kolektor PSC 2.615.672.162 3.845.351.115 Pelayanan jasa logistik 316.476.699 3.400.829.781 Lainnya 10.338.991.177 1.930.672.681 Jumlah 62.543.810.416 63.015.363.988
Jumlah 1.318.818.371.718 1.210.442.947.900
Pendapatan non ground handling lainnya merupakan pendapatan atas pelayanan excess baggage. jasa internet, jasa pelatihan dan jasa teknik.
26. BEBAN POKOK PENJUALAN 2015 2014Rp Rp
Ground Handling dan AHANBeban subkontrak 375.515.820.267 372.906.755.447Beban pegawai 288.120.718.308 224.150.847.133Beban konsesi 64.412.880.870 72.110.502.692Beban sewa Ground Support Equipment (GSE) 57.135.658.288 43.037.291.442Beban penyusutan dan amortisasi 50.907.757.944 34.553.930.352Beban bahan bakar minyak 50.264.361.233 62.589.436.491Beban pemeliharaan dan perbaikan 41.051.545.324 34.653.909.221Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan 36.909.757.806 31.194.449.852Beban penunjang Ground Handling 15.856.004.028 17.174.580.388Beban perkantoran 14.614.492.028 12.848.386.390Beban asuransi dan klaim 5.942.264.051 2.707.753.793Beban peningkatan SDM 4.582.756.180 5.973.021.174Beban perjalanan 3.188.681.750 2.342.628.576Beban amortisasi dan ditangguhkan 4.775.000 4.120.674.029Jumlah 1.008.507.473.077 920.364.166.980
Cargo WarehousingBeban subkontrak 47.803.800.152 64.190.059.323Beban pegawai 12.128.934.140 16.626.460.935Beban sewa 9.522.079.438 9.522.079.438Biaya konsesi 5.178.067.870 614.319.602Beban perkantoran 3.210.095.809 5.264.094.387Beban pemeliharaan dan perbaikan 1.271.069.001 3.262.018.542Beban asuransi dan klaim 430.939.436 515.435.066Beban lainnya 1.480.876.345 1.422.404.009Jumlah 81.025.862.191 101.416.871.302
Non Ground HandlingBeban subkontrak 18.205.868.849 17.881.506.085Beban perkantoran 6.834.781.197 1.414.548.377Beban pegawai 4.734.851.058 241.276.620Beban sewa 4.247.216.427 2.844.570.815Beban konsesi 2.336.407.938 2.115.010.080Beban lainnya 400.364.195 168.454.277Jumlah 36.759.489.664 24.665.366.254
Jumlah 1.126.292.824.932 1.046.446.404.536
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 36 -
2015 2014Rp Rp
Jasa Non Ground HandlingPelayanan jasa Gapura leisure 27.263.140.396 38.091.147.192 Pelayanan jasa garbarata 9.753.803.450 8.942.306.612 Pelayanan jasa CIP loungge 6.421.155.659 3.212.239.670 Pelayanan jasa security 5.834.570.873 3.592.816.937 Pelayanan jasa kolektor PSC 2.615.672.162 3.845.351.115 Pelayanan jasa logistik 316.476.699 3.400.829.781 Lainnya 10.338.991.177 1.930.672.681 Jumlah 62.543.810.416 63.015.363.988
Jumlah 1.318.818.371.718 1.210.442.947.900
Pendapatan non ground handling lainnya merupakan pendapatan atas pelayanan excess baggage. jasa internet, jasa pelatihan dan jasa teknik.
26. BEBAN POKOK PENJUALAN 2015 2014Rp Rp
Ground Handling dan AHANBeban subkontrak 375.515.820.267 372.906.755.447Beban pegawai 288.120.718.308 224.150.847.133Beban konsesi 64.412.880.870 72.110.502.692Beban sewa Ground Support Equipment (GSE) 57.135.658.288 43.037.291.442Beban penyusutan dan amortisasi 50.907.757.944 34.553.930.352Beban bahan bakar minyak 50.264.361.233 62.589.436.491Beban pemeliharaan dan perbaikan 41.051.545.324 34.653.909.221Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan 36.909.757.806 31.194.449.852Beban penunjang Ground Handling 15.856.004.028 17.174.580.388Beban perkantoran 14.614.492.028 12.848.386.390Beban asuransi dan klaim 5.942.264.051 2.707.753.793Beban peningkatan SDM 4.582.756.180 5.973.021.174Beban perjalanan 3.188.681.750 2.342.628.576Beban amortisasi dan ditangguhkan 4.775.000 4.120.674.029Jumlah 1.008.507.473.077 920.364.166.980
Cargo WarehousingBeban subkontrak 47.803.800.152 64.190.059.323Beban pegawai 12.128.934.140 16.626.460.935Beban sewa 9.522.079.438 9.522.079.438Biaya konsesi 5.178.067.870 614.319.602Beban perkantoran 3.210.095.809 5.264.094.387Beban pemeliharaan dan perbaikan 1.271.069.001 3.262.018.542Beban asuransi dan klaim 430.939.436 515.435.066Beban lainnya 1.480.876.345 1.422.404.009Jumlah 81.025.862.191 101.416.871.302
Non Ground HandlingBeban subkontrak 18.205.868.849 17.881.506.085Beban perkantoran 6.834.781.197 1.414.548.377Beban pegawai 4.734.851.058 241.276.620Beban sewa 4.247.216.427 2.844.570.815Beban konsesi 2.336.407.938 2.115.010.080Beban lainnya 400.364.195 168.454.277Jumlah 36.759.489.664 24.665.366.254
Jumlah 1.126.292.824.932 1.046.446.404.536
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 37 -
27. BEBAN USAHA 2014
(Disajikan kembali -2015 Catatan 2)Rp Rp
Beban Pemasaran 5.750.404.563 5.477.779.525Beban Umum dan Administrasi
Beban pegawai 60.924.211.630 50.923.453.362Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan 12.968.953.560 12.333.843.110Beban perkantoran 10.819.787.018 9.325.861.814Beban pajak dan sanksi administrasi 10.399.316.378 14.204.896.069Beban outsourcing pegawai 3.365.773.738 4.160.996.301Beban perawatan dan perbaikan 3.314.171.493 2.509.869.338Beban keanggotaan asosiasi dan serikat pekerja 2.459.914.967 2.099.526.054Beban pengembangan SDM 2.275.860.004 2.360.819.626Beban jasa audit dan konsultan 2.081.443.231 5.434.042.245Beban perjalanan dinas 2.031.647.783 2.057.208.573Beban penurunan piutang 271.352.016 5.047.091.878Beban imbalan pasca kerja (10.127.393.511) 29.556.464.360Beban lainnya 646.602.145 3.469.920.398
Jumlah 107.182.045.015 148.961.772.653
Pada tahun 2015, Perusahaan mengubah program persiapan pensiun, dimana karyawan tidak dapat memanfaatkan opsi untuk tidak aktif bekerja selam satu tahun sebelum usia pensiun normal. Dampak atas perubahan program tersebut diakui dalam beban imbalan pasca kerja tahun berjalan.
28. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2015 2014Rp Rp
Pendapatan (beban) pengalihan karyawan (16.714.373.619) 44.765.865.488 Sumbangan (68.071.000) (221.575.400) Pendapatan denda dan klaim asuransi 38.910.862 621.392.720 Lainnya 5.163.701.504 4.365.948.513 Jumlah (11.579.832.253) 49.531.631.321
Pendapatan pengalihan karyawan merupakan pendapatan yang diperoleh dari Entitas Induk (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) atas penggantian biaya pengalihan karyawan Ex Garuda. Beban pengalihan karyawan merupakan koreksi atas jumlah pendapatan pengalihan karyawan periode sebelumnya.
29. PAJAK PENGHASILAN Beban pajak Perusahaan terdiri dari:
2015 2014Rp Rp
Pajak kini 15.352.746.500 27.057.568.251 Pajak tangguhan 8.492.830.851 711.311.218 Penyesuaian pada tahun berjalan terkait pajak
penghasilan badan tahun sebelumnya 243.735.308 -Jumlah 24.089.312.659 27.768.879.469
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 38 -
Pada tanggal 22 Desember 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan badan tahun 2013 terdiri dari pokok sebesar Rp 4.354.716.163 dan denda administrasi sebesar Rp 2.090.263.578. Perusahaan telah mencatat utang pajak penghasilan badan tahun 2013 sebesar Rp 4.110.980.855 (Catatan 18). Selisih antara yang dibukukan dengan SKPKB sebesar Rp 243.735.308 diakui sebagai beban pajak tahun berjalan. Atas pokok atas SKPKB tersebut telah dibayarkan pada tanggal 23 Desember 2015, untuk beban denda administrasi dicatat sebagai utang pajak lainnya (Catatan 18).
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
2014(Disajikan kembali -
2015 Catatan 2)Rp Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain 77.885.208.705 62.960.134.513
Perbedaan temporer:Imbalan kerja (26.438.453.060) 29.556.464.359Penyisihan piutang 84.441.151 5.047.091.878Penyusutan aset tetap (8.487.222.802) (16.799.788.567)Amortisasi beban ditangguhkan 15.000.000 (2.087.116.066)Sewa pembiayaan (2.145.088.690) - Pencadangan bonus 3.000.000.000 -
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkanmenurut fiskal:Sumbangan 1.596.260.250 2.341.952.099Beban keperluan kantor 5.361.518.457 8.376.600.912Beban perjamuan 6.278.531.021 5.477.779.527Penghasilan bunga (501.535.012) (847.118.738)Denda pajak (Catatan 27) 4.762.326.604 14.204.273.089
Laba kena pajak 61.410.986.624 108.230.273.006
Beban pajak kini 15.352.746.500 27.057.568.252
Pajak penghasilan dibayar dimukaPasal 23 19.486.964.891 20.302.266.631Pasal 25 7.225.971.383 7.189.498.000
Jumlah 26.712.936.274 27.491.764.631
Pajak dibayar dimuka (Catatan 10) (11.360.189.774) (434.196.379)
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 38 -
Pada tanggal 22 Desember 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan badan tahun 2013 terdiri dari pokok sebesar Rp 4.354.716.163 dan denda administrasi sebesar Rp 2.090.263.578. Perusahaan telah mencatat utang pajak penghasilan badan tahun 2013 sebesar Rp 4.110.980.855 (Catatan 18). Selisih antara yang dibukukan dengan SKPKB sebesar Rp 243.735.308 diakui sebagai beban pajak tahun berjalan. Atas pokok atas SKPKB tersebut telah dibayarkan pada tanggal 23 Desember 2015, untuk beban denda administrasi dicatat sebagai utang pajak lainnya (Catatan 18).
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
2014(Disajikan kembali -
2015 Catatan 2)Rp Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain 77.885.208.705 62.960.134.513
Perbedaan temporer:Imbalan kerja (26.438.453.060) 29.556.464.359Penyisihan piutang 84.441.151 5.047.091.878Penyusutan aset tetap (8.487.222.802) (16.799.788.567)Amortisasi beban ditangguhkan 15.000.000 (2.087.116.066)Sewa pembiayaan (2.145.088.690) - Pencadangan bonus 3.000.000.000 -
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkanmenurut fiskal:Sumbangan 1.596.260.250 2.341.952.099Beban keperluan kantor 5.361.518.457 8.376.600.912Beban perjamuan 6.278.531.021 5.477.779.527Penghasilan bunga (501.535.012) (847.118.738)Denda pajak (Catatan 27) 4.762.326.604 14.204.273.089
Laba kena pajak 61.410.986.624 108.230.273.006
Beban pajak kini 15.352.746.500 27.057.568.252
Pajak penghasilan dibayar dimukaPasal 23 19.486.964.891 20.302.266.631Pasal 25 7.225.971.383 7.189.498.000
Jumlah 26.712.936.274 27.491.764.631
Pajak dibayar dimuka (Catatan 10) (11.360.189.774) (434.196.379)
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 39 -
Pajak tangguhan Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Dikreditkan Dibebankan di(dibebankan) penghasilan 31 Desember
1 Januari 2015 ke laba rugi komprehensif lain 2015Rp Rp Rp
Imbalan pasca kerja 51.284.144.205 (6.609.613.265) (1.276.142.352) 43.398.388.588Penyisihan piutang 7.122.719.936 21.110.288 - 7.143.830.224Penyusutan aset tetap (3.737.303.295) (2.121.805.701) - (5.859.108.996)Amortisasi beban ditangguhkan (5.514.967.366) 3.750.000 - (5.511.217.366)Sewa pembiayaan - 750.000.000 - 750.000.000Pencadangan bonus - (536.272.173) - (536.272.173)Jumlah 49.154.593.480 (8.492.830.851) (1.276.142.352) 39.385.620.277
Dikreditkan Dibebankan di
(dibebankan) penghasilan 31 Desember1 Januari 2014 ke laba rugi komprehensif lain 2014
Rp Rp Rp
Imbalan pasca kerja 39.482.127.412 3.363.366.141 8.438.650.652 51.284.144.205Penyisihan piutang 6.475.671.137 647.048.799 - 7.122.719.936Penyusutan aset tetap 462.643.847 (4.199.947.142) - (3.737.303.295)Amortisasi beban ditangguhkan (4.993.188.350) (521.779.016) - (5.514.967.366)Jumlah 41.427.254.046 (711.311.218) 8.438.650.652 49.154.593.480
Rekonsiliasi antara beban pajak Perusahaan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2015 2014Rp Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain 77.885.208.705 62.960.134.513
Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku 19.471.302.176 15.740.033.628
Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidakdapat diperhitungkan menurut fiskal:Sumbangan 399.064.908 585.488.025Beban keperluan kantor 1.340.379.614 2.094.150.229Beban perjamuan 1.569.632.755 1.369.444.881Penghasilan bunga (125.383.753) (211.779.685)Denda pajak 1.190.581.651 3.551.068.272Jumlah 23.845.577.351 23.128.405.350
Penyesuaian pada tahun berjalan terkait pajakpenghasilan badan tahun sebelumnya 243.735.308 -
Penyesuaian atas aset pajak tangguhan - 4.640.474.119
Jumlah beban pajak penghasilan 24.089.312.659 27.768.879.469
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 40 -
30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi a. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah entitas induk dan pemegang saham mayoritas
Perusahaan, serta PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan pemegang saham lainnya.
b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan: PT Aero Systems Indonesia PT Aero Wisata dan entitas anak PT Citilink Indonesia PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
c. Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia serta entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan.
d. Komisaris dan Direksi adalah personil manajemen kunci Perusahaan.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, antara lain: a. Perusahaan menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
2015 2014Rp Rp
Gaji 3.911.400.000 4.154.400.000 Tunjangan 1.291.380.000 1.311.120.000 Jumlah 5.202.780.000 5.465.520.000
b. Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi entitas yang dimana Pemerintah Republik
Indonesia memiliki pengaruh signifikan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015 31 Desember 2014Rp Rp
Kas dan setara kas (Catatan 5)PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 44.564.618.040 38.435.785.058 PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 22.281.716.227 399.503.488 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.867.676.590 10.738.680.994 PT Bank Mandiri Syariah 176.082.376 33.261.549
Jumlah 75.890.093.233 49.607.231.089
Presentase terhadap jumlah aset 7,55% 6,23%
Utang bank (Catatan 19)PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 26.760.000.000 50.760.000.000
Presentase terhadap jumlah liabilitas 4,42% 11,06%
Jumlah
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 40 -
30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi a. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah entitas induk dan pemegang saham mayoritas
Perusahaan, serta PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan pemegang saham lainnya.
b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan: PT Aero Systems Indonesia PT Aero Wisata dan entitas anak PT Citilink Indonesia PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
c. Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia serta entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan.
d. Komisaris dan Direksi adalah personil manajemen kunci Perusahaan.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, antara lain: a. Perusahaan menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
2015 2014Rp Rp
Gaji 3.911.400.000 4.154.400.000 Tunjangan 1.291.380.000 1.311.120.000 Jumlah 5.202.780.000 5.465.520.000
b. Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi entitas yang dimana Pemerintah Republik
Indonesia memiliki pengaruh signifikan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015 31 Desember 2014Rp Rp
Kas dan setara kas (Catatan 5)PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 44.564.618.040 38.435.785.058 PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 22.281.716.227 399.503.488 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.867.676.590 10.738.680.994 PT Bank Mandiri Syariah 176.082.376 33.261.549
Jumlah 75.890.093.233 49.607.231.089
Presentase terhadap jumlah aset 7,55% 6,23%
Utang bank (Catatan 19)PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 26.760.000.000 50.760.000.000
Presentase terhadap jumlah liabilitas 4,42% 11,06%
Jumlah
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 41 -
c. Perusahaan menyediakan jasa kepada pihak berelasi dengan syarat dan harga yang telah disepakati. Rincian pendapatan usaha dan piutang usaha dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Pendapatan Pendapatanusaha Piutang usaha usaha Piutang usaha
Rp Rp Rp
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 689.091.668.002 92.172.057.233 671.574.725.682 69.653.273.306PT Citilink Indonesia 110.502.817.210 23.969.606.753 88.340.624.499 14.477.001.706PT Garuda Maintenance Facility
Aero Asia 17.419.430.107 4.968.310.392 19.984.967.984 9.775.027.916PT Angkasa Pura II (Persero) 15.080.327.612 3.521.875.805 2.588.574.921 1.387.681.199PT Angkasa Pura I (Persero) 302.565.183 898.291.832 - -Sekretariat Negara 2.444.132.192 133.696.633 442.312.387 -Jumlah 834.840.940.306 125.663.838.648 782.931.205.473 95.292.984.127
2015 2014
d. Beban usaha yang berasal dari transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2015 2014Rp Rp
PT Angkasa Pura II (Persero) 92.983.164.865 79.124.257.659 PT Angkasa Pura I (Persero) 57.395.860.260 30.919.045.297 PT Aero Wisata 15.113.280.000 2.570.358.930PT Garuda Maintenance Facility
Aero Asia 7.910.626.651 3.628.694.177 PT Aero Systems Indonesia 7.914.651.652 - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 4.570.292.551 25.577.458.420 PT Citilink Indonesia 4.369.193.341 210.072.636 PT Aeroprima 1.730.549.937 411.784.290 PT Telkom - 97.919.427 Jumlah 191.987.619.257 142.539.590.836
Pada tanggal pelaporan, liabilitas atas transaksi diatas, disajikan sebagai utang usaha dan biaya akrual (Catatan 14 dan 15).
e. Pada tahun 2014, Perusahaan juga memiliki utang lain-lain kepada PT Angkasa Pura II (Persero) terkait dengan transaksi jasa marshalling.
31. IKATAN
a. Perusahaan melakukan perjanjian jangka panjang untuk penyediaan jasa ground handling dengan
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Citilink Indonesia, PT Air Asia Berhad, Air China International, Air New Zealand, Air Nugini, Cathay Pacific Airlines, China Airlines, China Southern Airlines Company Ltd., Hongkong Dragon Airlines Ltd., Egypt Airlines, FlyFirefly Sdn. Bhd., Hongkong Airlines Ltd., Pegas Fly, Japan Airlines, Jetstar Airways Pty. Ltd., Korea Airlines, KLM Royal Dutch, Malaysian Airlines, MASwings Sdn. Bhd., Oman Air, Qantas Airways, Royal Brunei Airlines, Silk Air, Tiger Airlines, Thai Airways, Value Air, Vietnam Airlines, dan Xiamen Airlines.
b. Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) terkait dengan konsesi usaha untuk pelaksanaan kegiatan ground handling dan cargo, sewa ruang perkantoran dan sewa lahan di wilayah bandara.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 42 -
c. Pada tahun 2015, Perusahaan dan PT Aerofood Indonesia mengadakan perjanjian kerjasama pengelolaan domestic lounge di beberapa bandara di Indonesia.
d. Pada tanggal 30 September 2014, Perusahaan dan PT Aero Systems Indonesia sepakat untuk
melakukan kerjasama dalam hal penyediaan jasa sistem informasi ERP, hosting dan konsultasi yang tertuang dalam Berita Acara No. PPBJ/BA/036/IX/2014.
e. Berdasarkan surat No. GAPURA/DZ/2065/IX/2015 tanggal 21 September 2015, Perusahaan menunjuk PT Aero System Indonesia sebagai penyedia Pengadaan Sewa Aplikasi Operation Control System (OCS) dengan jangka waktu 120 bulan sejak tanggal 28 September 2015 sampai dengan 27 September 2025.
Sesuai dengan surat tersebut, Perusahaan akan membayar biaya implementasi sebesar Rp 11.400.000.000 pada tahun 2015 dan sewa per tahun sebesar Rp 48.624.000.000 mulai dari Januari 2016 sampai dengan 27 September 2025.
32. INFORMASI PENTING LAINNYA
a) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Ground Handling International Airlines
Tahun Pajak 2006
Untuk tahun pajak 2006 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00109/207/06/051/08 sebesar Rp 32.400.615.439 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN No. 0087/107/06/051 sebesar Rp 3.981.413.440. Berdasarkan putusan pengadilan pajak No. 28863/PP/M.X/16/2011 tanggal 28 Januari 2011 memutuskan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 2.376.868.550 dan sudah dibayarkan. Atas putusan pengadilan pajak tersebut perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung sesuai Surat Mahkamah Agung No. 741/PR/X/741/B/PK/PJK/2013 perihal Penerimaan dan Registrasi berkas Perkara Peninjauan Kembali. Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung No. 741/B/PK/PJK/2013 tanggal 27 Pebruari 2014 perihal Penolakan Permohonan Peninjauan Kembali pihak DJP.
Tahun Pajak 2007 Untuk tahun pajak 2007 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00143/207/07/051/10 sebesar Rp 28.653.191.969 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN No. 00007/107/07/051/10 sebesar Rp 3.843.975.526. Berdasarkan putusan pengadilan pajak No. 41609/PP/M.X/10/16/2012 tanggal 26 Nopember 2012 memutuskan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 11.355.588.029 dan sudah dibayarkan. Atas putusan pengadilan pajak tersebut perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dan Perusahaan sudah membuat Kontra memori peninjauan Kembali No. GP/DZ/159/V/2013 tanggal 10 Mei 2013. Sampai saat ini Perusahaan belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 42 -
c. Pada tahun 2015, Perusahaan dan PT Aerofood Indonesia mengadakan perjanjian kerjasama pengelolaan domestic lounge di beberapa bandara di Indonesia.
d. Pada tanggal 30 September 2014, Perusahaan dan PT Aero Systems Indonesia sepakat untuk
melakukan kerjasama dalam hal penyediaan jasa sistem informasi ERP, hosting dan konsultasi yang tertuang dalam Berita Acara No. PPBJ/BA/036/IX/2014.
e. Berdasarkan surat No. GAPURA/DZ/2065/IX/2015 tanggal 21 September 2015, Perusahaan menunjuk PT Aero System Indonesia sebagai penyedia Pengadaan Sewa Aplikasi Operation Control System (OCS) dengan jangka waktu 120 bulan sejak tanggal 28 September 2015 sampai dengan 27 September 2025.
Sesuai dengan surat tersebut, Perusahaan akan membayar biaya implementasi sebesar Rp 11.400.000.000 pada tahun 2015 dan sewa per tahun sebesar Rp 48.624.000.000 mulai dari Januari 2016 sampai dengan 27 September 2025.
32. INFORMASI PENTING LAINNYA
a) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Ground Handling International Airlines
Tahun Pajak 2006
Untuk tahun pajak 2006 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00109/207/06/051/08 sebesar Rp 32.400.615.439 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN No. 0087/107/06/051 sebesar Rp 3.981.413.440. Berdasarkan putusan pengadilan pajak No. 28863/PP/M.X/16/2011 tanggal 28 Januari 2011 memutuskan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 2.376.868.550 dan sudah dibayarkan. Atas putusan pengadilan pajak tersebut perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung sesuai Surat Mahkamah Agung No. 741/PR/X/741/B/PK/PJK/2013 perihal Penerimaan dan Registrasi berkas Perkara Peninjauan Kembali. Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung No. 741/B/PK/PJK/2013 tanggal 27 Pebruari 2014 perihal Penolakan Permohonan Peninjauan Kembali pihak DJP.
Tahun Pajak 2007 Untuk tahun pajak 2007 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00143/207/07/051/10 sebesar Rp 28.653.191.969 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN No. 00007/107/07/051/10 sebesar Rp 3.843.975.526. Berdasarkan putusan pengadilan pajak No. 41609/PP/M.X/10/16/2012 tanggal 26 Nopember 2012 memutuskan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 11.355.588.029 dan sudah dibayarkan. Atas putusan pengadilan pajak tersebut perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dan Perusahaan sudah membuat Kontra memori peninjauan Kembali No. GP/DZ/159/V/2013 tanggal 10 Mei 2013. Sampai saat ini Perusahaan belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 43 -
Tahun Pajak 2008
Untuk tahun pajak 2008, Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta Putusan Pengadilan Pajak sebagai berikut:
Masa No. SKPKB JumlahRp
Januari 2008 00253/207/08/051/10 333.505.158 33.900.316 No.Put.53730Februari 2008 00254/207/08/051/10 419.918.964 51.620.824 No.Put.53731Maret 2008 00255/207/08/051/10 273.933.033 46.216.613 No.Put.53732April 2008 00256/207/08/051/10 192.852.463 45.476.817 No.Put.53733Mei 2008 00257/207/08/051/10 2.383.479.166 1.017.831.456 No.Put.53734Juni 2008 00258/207/08/051/10 311.492.297 50.451.718 No.Put.50129Juli 2008 00259/207/08/051/10 1.439.180.126 600.595.546 No.Put.50130Agustus 2008 00260/207/08/051/10 1.902.801.454 779.832.658 No.Put.50131September 2008 00261/207/08/051/10 2.394.972.831 926.170.211 No.Put.50132Oktober 2008 00262/207/08/051/10 6.399.636.313 1.171.054.108 No.Put.50133Nopember 2008 00263/207/08/051/10 3.127.716.035 1.125.659.319 No.Put.50366Desember 2008 00264/207/08/051/10 13.909.503.110 3.596.856.795 No.Put.53735Jumlah 33.088.990.950 9.445.666.381
Putusan Pengadilan PP
Atas putusan pengadilan pajak tersebut Perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung sesuai Surat Mahkamah Agung No. 1027/PR/XI/2027/B/PK/PJK/2014 tanggal 29 Nopember 2014 perihal Penerimaan dan Registrasi berkas Perkara Peninjauan Kembali. Sampai saat ini Perusahaan belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung.
b) Pajak Penghasilan (PPH) Badan Tahun Pajak 2008 Pada tanggal 19 Maret 2014, berdasarkan Surat Keputusan KPP Wajib Pajak Besar Empat Nomor KEP-00024/WPJ.19/KP.0403/2014 tentang pelaksanaan putusan pengadilan pajak atas PPH Badan tahun 2008 yang menyatakan bahwa jumlah lebih bayar yang diajukan Perusahaan telah dihitung kembali dan dinyatakan menjadi lebih bayar sebesar Rp 1.492.058.298. Sehingga selisih antara nilai yang diakui pajak dengan nilai tercatat pajak dibayar dimuka telah dibebankan pada tahun 2014.
c) Surat Keputusan Pajak yang Diterima Selama Tahun 2015 Selama tahun 2015, Perusahaan menerima beberapa surat ketetapan pajak sehubungan dengan pemeriksaan kantor pajak sebagai berikut:
Surat Ketetapan pajak (SKP) Masa Pajak Nomor SKP JumlahRp
Surat Tagihan Pajak PPN Januari - Desember 2012 00044/107/12/093/15 76.228.072 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Januari - Desember 2012 00068/207/12/093/15 792.336.100 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Januari 2013 00080/207/13/093/15 71.900.636 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Februari 2013 00081/207/13/093/15 50.791.526 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Maret 2013 00082/207/13/093/15 79.330.376 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai April 2013 00083/207/13/093/15 171.824.688 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Mei 2013 00084/207/13/093/15 143.834.186 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Juni 2013 00085/207/13/093/15 129.819.438 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Juli 2013 00086/207/13/093/15 90.739.280
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 44 -
Surat Ketetapan pajak (SKP) Masa Pajak Nomor SKP JumlahRp
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Agustus 2013 00087/207/13/093/15 89.030.952 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai September 2013 00088/207/13/093/15 121.089.184 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Oktober 2013 00089/207/13/093/15 45.597.094 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai November 2013 00090/207/13/093/15 14.592.514 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Desember 2013 00091/207/13/093/15 33.100.000 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2011 00078/101/11/952/15 1.200.000 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00003/201/12/101/15 3.643.185 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00004/201/12/527/15 33.788.301 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00009/201/12/093/15 734.401.708 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00013/201/12/123/15 23.856.841 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00020/201/12/331/15 6.413.793 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00047/201/12/904/15 102.361.311 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00831/101/12/952/15 1.200.000 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2013 00002/201/13/527/15 31.084.698 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2013 00004/201/13/093/15 1.454.256.482 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2013 00103/101/13/952/15 1.100.000 SKPKB PPh pasal 21 Desember 2014 00170/101/14/952/15 530.908 SKPKB PPh pasal 21 Juli 2014 00171/101/14/952/15 242.828 SKPKB PPh pasal 21 September - Oktober 2014 00172/101/14/952/15 453.249 SKPKB PPh pasal 21 Februari - Maret 2014 00173/101/14/952/15 341.571 SKPKB PPh pasal 21 Februari 2015 00001/101/15/952/15 180.757 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00001/203/12/101/15 12.513.727 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2013 00001/203/13/527/15 18.265.059 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2013 00002/203/13/093/15 1.471.105.042 SKPKB PPh pasal 23 Januari 2012 00003/203/12/527/15 1.009.870 SKPKB PPh pasal 23 Maret 2012 00004/203/12/527/15 1.191.668 SKPKB PPh pasal 23 April 2012 00005/203/12/527/15 1.014.470 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00006/203/12/331/15 8.209.467 SKPKB PPh pasal 23 Mei 2012 00006/203/12/527/15 347.504 SKPKB PPh pasal 23 Juli 2012 00007/203/12/527/15 1.105.791 SKPKB PPh pasal 23 Agustus 2012 00008/203/12/527/15 2.100.062 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00009/203/12/123/15 31.471.839 SKPKB PPh pasal 23 September 2012 00009/203/12/527/15 3.406.384 SKPKB PPh pasal 23 Oktober 2012 00010/203/12/527/15 1.722.507 SKPKB PPh pasal 23 November 2012 00011/203/12/527/15 3.258.532 SKPKB PPh pasal 23 Desember 2012 00012/203/12/527/15 3.251.729 SKPKB PPh pasal 23 Februari 2012 00013/203/12/527/15 1.355.550 SKPKB PPh pasal 23 Juni 2012 00014/203/12/527/15 749.089 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00021/203/12/093/15 314.567.643 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00135/203/12/904/15 5.804.785 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00001/240/12/101/15 1.204.657 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00003/240/12/331/15 2.261.283 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00007/240/12/123/15 1.442.987 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00057/240/12/904/15 45.753.231 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Maret 2012 00007/240/12/527/15 2.379.840 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Mei 2012 00008/240/12/527/15 5.624.000 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 November 2012 00009/240/12/527/15 791.800 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2013 00009/240/13/093/15 217.716.762 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00012/240/12/093/15 114.380.347 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Mei 2013 00024/240/13/527/15 53.280 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Agustus 2013 00025/240/13/527/15 575.128 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 September 2013 00026/240/13/527/15 999.000 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Juli 2013 00027/240/13/527/15 31.968
Atas SKPKB tersebut diatas telah dibayarkan oleh Perusahaan di tahun berjalan.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 44 -
Surat Ketetapan pajak (SKP) Masa Pajak Nomor SKP JumlahRp
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Agustus 2013 00087/207/13/093/15 89.030.952 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai September 2013 00088/207/13/093/15 121.089.184 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Oktober 2013 00089/207/13/093/15 45.597.094 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai November 2013 00090/207/13/093/15 14.592.514 SKPKB Pajak Penghasilan Nilai Desember 2013 00091/207/13/093/15 33.100.000 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2011 00078/101/11/952/15 1.200.000 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00003/201/12/101/15 3.643.185 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00004/201/12/527/15 33.788.301 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00009/201/12/093/15 734.401.708 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00013/201/12/123/15 23.856.841 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00020/201/12/331/15 6.413.793 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00047/201/12/904/15 102.361.311 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2012 00831/101/12/952/15 1.200.000 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2013 00002/201/13/527/15 31.084.698 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2013 00004/201/13/093/15 1.454.256.482 SKPKB PPh pasal 21 Januari - Desember 2013 00103/101/13/952/15 1.100.000 SKPKB PPh pasal 21 Desember 2014 00170/101/14/952/15 530.908 SKPKB PPh pasal 21 Juli 2014 00171/101/14/952/15 242.828 SKPKB PPh pasal 21 September - Oktober 2014 00172/101/14/952/15 453.249 SKPKB PPh pasal 21 Februari - Maret 2014 00173/101/14/952/15 341.571 SKPKB PPh pasal 21 Februari 2015 00001/101/15/952/15 180.757 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00001/203/12/101/15 12.513.727 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2013 00001/203/13/527/15 18.265.059 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2013 00002/203/13/093/15 1.471.105.042 SKPKB PPh pasal 23 Januari 2012 00003/203/12/527/15 1.009.870 SKPKB PPh pasal 23 Maret 2012 00004/203/12/527/15 1.191.668 SKPKB PPh pasal 23 April 2012 00005/203/12/527/15 1.014.470 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00006/203/12/331/15 8.209.467 SKPKB PPh pasal 23 Mei 2012 00006/203/12/527/15 347.504 SKPKB PPh pasal 23 Juli 2012 00007/203/12/527/15 1.105.791 SKPKB PPh pasal 23 Agustus 2012 00008/203/12/527/15 2.100.062 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00009/203/12/123/15 31.471.839 SKPKB PPh pasal 23 September 2012 00009/203/12/527/15 3.406.384 SKPKB PPh pasal 23 Oktober 2012 00010/203/12/527/15 1.722.507 SKPKB PPh pasal 23 November 2012 00011/203/12/527/15 3.258.532 SKPKB PPh pasal 23 Desember 2012 00012/203/12/527/15 3.251.729 SKPKB PPh pasal 23 Februari 2012 00013/203/12/527/15 1.355.550 SKPKB PPh pasal 23 Juni 2012 00014/203/12/527/15 749.089 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00021/203/12/093/15 314.567.643 SKPKB PPh pasal 23 Januari - Desember 2012 00135/203/12/904/15 5.804.785 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00001/240/12/101/15 1.204.657 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00003/240/12/331/15 2.261.283 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00007/240/12/123/15 1.442.987 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00057/240/12/904/15 45.753.231 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Maret 2012 00007/240/12/527/15 2.379.840 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Mei 2012 00008/240/12/527/15 5.624.000 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 November 2012 00009/240/12/527/15 791.800 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2013 00009/240/13/093/15 217.716.762 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Januari - Desember 2012 00012/240/12/093/15 114.380.347 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Mei 2013 00024/240/13/527/15 53.280 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Agustus 2013 00025/240/13/527/15 575.128 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 September 2013 00026/240/13/527/15 999.000 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 Juli 2013 00027/240/13/527/15 31.968
Atas SKPKB tersebut diatas telah dibayarkan oleh Perusahaan di tahun berjalan.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 45 -
33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalenasing Rp asing RpUSD USD
ASETKas dan setara kas 3.820.979 52.710.405.858 2.326.762 28.944.914.199 Piutang usaha 1.380.770 19.047.723.595 1.757.507 21.863.384.644 Jumlah Aset 5.201.749 71.758.129.453 4.084.269 50.808.298.843
LIABILITASUtang usaha 767.644 10.589.655.803 237.519 2.895.117.412 Utang lain-lain 37.636 519.184.780 - - Beban akrual 692.800 9.557.176.965 - - Liabilitas sewa pembiayaan 14.691.262 202.665.963.191 - - Jumlah Liabilitas 16.189.342 223.331.980.739 237.519 2.895.117.412
Aset (Liabilitas) - Bersih (10.987.593) (151.573.851.286) 3.846.750 47.913.181.431
31 Desember 201431 Desember 2015
34. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
ASET KEUANGANPinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas 76.350.836.377 50.448.827.142 Piutang usaha 161.042.311.997 128.493.804.448 Piutang lain-lain 396.603.150 1.997.039.361 Pendapatan yang masih harus diterima 67.412.006.333 104.611.178.731 Jumlah Aset Keuangan 305.201.757.857 285.550.849.682
LIABILITAS KEUANGANBiaya perolehan yang diamortisasi
Utang usaha 55.333.507.594 52.347.910.999 Beban akrual 124.299.474.418 128.761.243.170 Utang bonus dan tantiem 3.000.000.000 1.500.000.000 Utang lain-lain 8.267.201.937 8.459.888.361 Utang bank 26.760.000.000 50.760.000.000 Liabilitas sewa pembiayaan 202.665.963.191 - Jumlah Liabilitas Keuangan 420.326.147.140 241.829.042.530
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 46 -
35. INSTRUMEN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL Secara keseluruhan pendekatan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan efek dari setiap risiko kinerja keuangan Perusahaan. Tipe risiko Perusahaan terdiri dari: a. Manajemen Risiko Modal
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 19 serta kas dan setara kas (Catatan 5). Rasio pinjaman-bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebagai berikut:
2015 2014Rp Rp
Pinjaman 26.760.000.000 50.760.000.000 Ekuitas 399.971.011.033 337.428.997.416
Rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas 6,69% 15,04%
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang asing, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen mereviu dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Perusahaan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut:
i. Manajemen risiko mata uang asing
Perusahaan memiliki eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar yang timbul dari transaksi dengan pelanggan maupun pemasok yang didenominasi dalam mata uang asing, terutama dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD).
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
ASETKas dan setara kas 52.710.405.858 28.944.914.199 Piutang usaha 19.047.723.595 21.863.384.644 Jumlah Aset 71.758.129.453 50.808.298.843
LIABILITASUtang usaha 10.589.655.803 2.895.117.412 Utang lain-lain 519.184.780 - Beban akrual 9.557.176.965 - Liabilitas sewa pembiayaan 202.665.963.191 Jumlah Liabilitas 223.331.980.739 2.895.117.412
Aset (Liabilitas) - Bersih (151.573.851.286) 47.913.181.431
Ekuivalen dalam Mata Uang Asing (10.987.593) 3.851.542
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 46 -
35. INSTRUMEN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL Secara keseluruhan pendekatan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan efek dari setiap risiko kinerja keuangan Perusahaan. Tipe risiko Perusahaan terdiri dari: a. Manajemen Risiko Modal
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 19 serta kas dan setara kas (Catatan 5). Rasio pinjaman-bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebagai berikut:
2015 2014Rp Rp
Pinjaman 26.760.000.000 50.760.000.000 Ekuitas 399.971.011.033 337.428.997.416
Rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas 6,69% 15,04%
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang asing, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen mereviu dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Perusahaan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut:
i. Manajemen risiko mata uang asing
Perusahaan memiliki eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar yang timbul dari transaksi dengan pelanggan maupun pemasok yang didenominasi dalam mata uang asing, terutama dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD).
31 Desember 31 Desember2015 2014Rp Rp
ASETKas dan setara kas 52.710.405.858 28.944.914.199 Piutang usaha 19.047.723.595 21.863.384.644 Jumlah Aset 71.758.129.453 50.808.298.843
LIABILITASUtang usaha 10.589.655.803 2.895.117.412 Utang lain-lain 519.184.780 - Beban akrual 9.557.176.965 - Liabilitas sewa pembiayaan 202.665.963.191 Jumlah Liabilitas 223.331.980.739 2.895.117.412
Aset (Liabilitas) - Bersih (151.573.851.286) 47.913.181.431
Ekuivalen dalam Mata Uang Asing (10.987.593) 3.851.542
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 47 -
Fluktuasi nilai tukar Rp terhadap mata uang asing menyebabkan Perusahaan mengalami keuntungan kurs mata uang asing masing-masing sebesar Rp 8.003.012.040 dan Rp 2.871.403.226 pada tahun 2015 dan 2014. Perusahaan belum melakukan lindung nilai untuk eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing ini. Berikut ini sensitivitas Perusahaan untuk perubahan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dengan variabel lain konstan terhadap laba sebelum pajak Perusahaan. Analisis sensitivitas ini hanya mencakup akun moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang beredar dan penyesuaian penjabarannya pada akhir periode dengan menggunakan persentase rata-rata untuk perubahan kurs mata uang Dolar Amerika Serikat selama tahun berjalan.
Dampakterhadap laba
Perubahan kurs sebelum pajakRp
Mata uang Rupiah terhadap USD Penguatan 3% 4.547.215.539Pelemahan 3% (4.547.215.539)
2015
Dampakterhadap laba
Perubahan kurs sebelum pajakRp
Mata uang Rupiah terhadap USD Penguatan 5% (2.395.659.072)Pelemahan 5% 2.395.659.072
2014
Manajemen berpendapat bahwa analisis sensitivitas ini bukan merupakan representasi risiko nilai tukar mata uang Rupiah yang melekat karena eksposur pada akhir tahun bukan cerminan eksposur selama tahun yang bersangkutan. Pendapatan dan pembelian dalam mata uang Dolar Amerika Serikat tergantung pada fluktuasi volume penjualan dan pembelian serta penggunaan kas yang dapat mengakibatkan perubahan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
ii. Manajemen risiko tingkat bunga
Perusahaan terekspos risiko suku bunga karena Perusahaan meminjam dana dengan tingkat bunga mengambang. Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan mereviu secara berkala pengaruh dari perubahan tingkat suku bunga atas pinjamannya, dengan demikian ukuran yang tepat dapat dilakukan.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 48 -
Instrumen keuangan Perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan tanpa bunga, adalah sebagai berikut:
Bungamengambang Bunga tetap Tanpa bunga Jumlah
Rp Rp Rp RpAset KeuanganKas dan setara kas 76.100.064.726 - 250.711.651 76.350.776.377 Piutang usaha - - 161.042.311.997 161.042.311.997 Piutang lain-lain - - 396.603.150 396.603.150 Pendapatan y ang masih
harus diterima - - 67.412.006.333 67.412.006.333 Jumlah 76.100.064.726 - 229.101.633.131 305.201.697.857
Liabilitas KeuanganUtang usaha - - 55.333.507.594 55.333.507.594 Biay a akrual - - 124.299.474.418 124.299.474.418 Utang bonus dan tantiem - - 3.000.000.000 3.000.000.000 Utang lain-lain - - 8.267.201.937 8.267.201.937 Utang bank 26.760.000.000 - - 26.760.000.000 Liabilitas sewa pembiay aan 202.665.963.191 - - 202.665.963.191 Jumlah 229.425.963.191 - 190.900.183.949 420.326.147.140
31 Desember 2015
Bungamengambang Bunga tetap Tanpa bunga Jumlah
Rp Rp Rp RpAset KeuanganKas dan setara kas 49.611.074.375 - 837.752.767 50.448.827.142 Piutang usaha - - 128.493.804.448 128.493.804.448 Piutang lain-lain - - 1.997.039.361 1.997.039.361 Pendapatan y ang masih
harus diterima - - 104.611.178.731 104.611.178.731 Jumlah 49.611.074.375 - 235.939.775.307 285.550.849.682
Liabilitas KeuanganUtang usaha - - 52.347.910.999 52.347.910.999 Biay a akrual - - 128.761.243.170 128.761.243.170 Utang bonus dan tantiem - - 1.500.000.000 1.500.000.000 Utang lain-lain - - 8.459.888.361 8.459.888.361 Utang bank 50.760.000.000 - - 50.760.000.000 Jumlah 50.760.000.000 - 191.069.042.530 241.829.042.530
31 Desember 2014
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika suku bunga 50 basis poin lebih tinggi/rendah dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba setelah pajak Perusahaan akan menambah/ mengurangi masing-masing sebesar Rp 1.147.129.816 dan Rp 253.800.000. Hal ini terutama disebabkan eksposur Perusahaan untuk suku bunga pinjaman dengan suku bunga variabelnya.
iii. Manajemen risiko kredit
Risiko kredit mengacu pada risiko counterparty gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.
Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 48 -
Instrumen keuangan Perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan tanpa bunga, adalah sebagai berikut:
Bungamengambang Bunga tetap Tanpa bunga Jumlah
Rp Rp Rp RpAset KeuanganKas dan setara kas 76.100.064.726 - 250.711.651 76.350.776.377 Piutang usaha - - 161.042.311.997 161.042.311.997 Piutang lain-lain - - 396.603.150 396.603.150 Pendapatan y ang masih
harus diterima - - 67.412.006.333 67.412.006.333 Jumlah 76.100.064.726 - 229.101.633.131 305.201.697.857
Liabilitas KeuanganUtang usaha - - 55.333.507.594 55.333.507.594 Biay a akrual - - 124.299.474.418 124.299.474.418 Utang bonus dan tantiem - - 3.000.000.000 3.000.000.000 Utang lain-lain - - 8.267.201.937 8.267.201.937 Utang bank 26.760.000.000 - - 26.760.000.000 Liabilitas sewa pembiay aan 202.665.963.191 - - 202.665.963.191 Jumlah 229.425.963.191 - 190.900.183.949 420.326.147.140
31 Desember 2015
Bungamengambang Bunga tetap Tanpa bunga Jumlah
Rp Rp Rp RpAset KeuanganKas dan setara kas 49.611.074.375 - 837.752.767 50.448.827.142 Piutang usaha - - 128.493.804.448 128.493.804.448 Piutang lain-lain - - 1.997.039.361 1.997.039.361 Pendapatan y ang masih
harus diterima - - 104.611.178.731 104.611.178.731 Jumlah 49.611.074.375 - 235.939.775.307 285.550.849.682
Liabilitas KeuanganUtang usaha - - 52.347.910.999 52.347.910.999 Biay a akrual - - 128.761.243.170 128.761.243.170 Utang bonus dan tantiem - - 1.500.000.000 1.500.000.000 Utang lain-lain - - 8.459.888.361 8.459.888.361 Utang bank 50.760.000.000 - - 50.760.000.000 Jumlah 50.760.000.000 - 191.069.042.530 241.829.042.530
31 Desember 2014
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika suku bunga 50 basis poin lebih tinggi/rendah dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba setelah pajak Perusahaan akan menambah/ mengurangi masing-masing sebesar Rp 1.147.129.816 dan Rp 253.800.000. Hal ini terutama disebabkan eksposur Perusahaan untuk suku bunga pinjaman dengan suku bunga variabelnya.
iii. Manajemen risiko kredit
Risiko kredit mengacu pada risiko counterparty gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.
Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 49 -
Eksposur Perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) counterparty yang direviu dan disetujui oleh manajemen secara tahunan. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit. Perusahaan tidak memiliki eksposur kredit yang signifikan untuk setiap rekanan tunggal atau kelompok counterparty yang memiliki karakteristik serupa. Perusahaan menentukan counterparty karena memiliki karakteristik serupa jika mereka entitas terkait.
iv. Manajemen risiko likuiditas
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas keuangannya yang selanjutnya mengakibatkan Perusahaan tidak dapat memanfaatkan peluang investasi atau tidak dapat memenuhi liabilitas keuangan jangka pendek yang pada akhirnya mengakibatkan default, peminjaman yang berlebihan atau tingkat suku bunga yang buruk. Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman jangka panjang, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif mencari dana sebagai modal kerja. Aktivitas tersebut dapat meliputi penerbitan utang bank. Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua aset dan liabilitas keuangan non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal dimana Perusahaan dapat diminta untuk membayar:
Tingkat bunga Tiga bulanefektif rata-rata Kurang dari sampai dengan Diatas
tertimbang tiga bulan satu tahun satu tahun Jumlah% Rp Rp Rp Rp
Aset KeuanganTanpa bunga
Kas dan setara kas - 250.771.651 - - 250.771.651 Piutang usaha - 161.042.311.997 - - 161.042.311.997 Piutang lain-lain - 396.603.150 - - 396.603.150 Pendapatan yang masih
harus diterima - 67.412.006.333 - - 67.412.006.333
Instrumen tingkat bunga variabelKas dan setara kas 0,10% - 2,00% 76.100.064.726 - - 76.100.064.726
Jumlah 305.201.757.857 - - 305.201.757.857
Liabilitas Keuangan Tanpa bunga
Utang usaha - 55.333.507.594 - - 55.333.507.594Beban akrual - 124.299.474.418 - - 124.299.474.418Utang bonus dan tantiem - 3.000.000.000 - - 3.000.000.000Utang lain-lain - 8.267.201.937 - - 8.267.201.937
Instrumen tingkat bunga variableUtang bank 10,75% 6.161.250.000 16.209.375.000 5.914.800.000 28.285.425.000Liabilitas sewa pembiayaan 5,06% 27.145.594.075 131.724.316.500 100.194.217.581 259.064.128.156
Jumlah 168.873.520.430 147.933.691.500 106.109.017.581 422.916.229.511
31 Desember 2015
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 50 -
Tingkat bunga Tiga bulanefektif rata-rata Kurang dari sampai dengan Diatas
tertimbang tiga bulan satu tahun satu tahun Jumlah% Rp Rp Rp Rp
Aset KeuanganTanpa bunga
Kas dan setara kas - 837.752.767 - - 837.752.767 Piutang usaha - 90.681.774.860 37.812.029.588 - 128.493.804.448 Piutang lain-lain - - 1.997.039.361 - 1.997.039.361 Pendapatan yang masih
harus diterima - 104.611.178.731 - - 104.611.178.731
Instrumen tingkat bunga variabelKas dan setara kas 0,10% - 2,00% 49.611.074.375 - - 49.611.074.375
Jumlah 245.741.780.733 39.809.068.949 - 285.550.849.682
Liabilitas KeuanganTanpa bunga
Utang usaha - 21.751.611.809 22.734.994.723 7.789.304.467 52.275.910.999Beban akrual - 128.761.243.170 - - 128.761.243.170Utang bonus dan tantiem - 1.500.000.000 - - 1.500.000.000Utang lain-lain - - 8.459.888.361 - 8.459.888.361
Instrumen tingkat bunga variableUtang bank 10,75% 6.161.250.000 19.451.250.000 28.341.750.000 53.954.250.000
136.422.493.170 27.911.138.361 28.341.750.000 192.675.381.531
31 Desember 2014
v. Risiko Operasional
Risiko operasional merupakan potensi timbulnya kerugian atau hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan akibat ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, sumber daya manusia, sistem teknologi yang mempengaruhi operasional perusahaan. Risiko operasional yang dihadapi dalam aktivitas dan transaksi yang dilakukan oleh unit-unit kerja dalam bentuk: 1) Risiko Sumber Daya Manusia
Kerugian yang ditimbulkan oleh inkompetensi, turn over, lack of risk awareness, indisipliner, kelalaian atau tindakan yang dilakukan tanpa kewenangan yang sah oleh pegawai, kurangnya jumlah karyawan, kurangnya pengembangan karyawan, rendahnya moral karyawan, human error, pelanggaran etika personal.
2) Risiko Proses dan Prosedur
Kerugian yang diakibatkan oleh ketidakcukupan proses, kesalahan penerapan proses dan prosedur, atau kelemahan pelaksanaan kontrol dalam proses dan prosedur transaksi atau aktifitas.
3) Risiko Sistem dan Teknologi
Kerugian akibat kerusakan sistem, kesalahan program, kesalahan informasi dan kesalahan komunikasi yang disebabkan oleh faktor internal yang berhubungan dengan penerapan/aplikasi teknologi, kegagalan peralatan, dan lain-lain.
vi. Risiko Hukum
Risiko hukum merupakan potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, baik dalam bentuk adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangan yang mendukung suatu aktifitas atau transaksi, atau kelemahan perikatan yang dilakukan.
vii. Risiko Reputasi
Risiko reputasi merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 50 -
Tingkat bunga Tiga bulanefektif rata-rata Kurang dari sampai dengan Diatas
tertimbang tiga bulan satu tahun satu tahun Jumlah% Rp Rp Rp Rp
Aset KeuanganTanpa bunga
Kas dan setara kas - 837.752.767 - - 837.752.767 Piutang usaha - 90.681.774.860 37.812.029.588 - 128.493.804.448 Piutang lain-lain - - 1.997.039.361 - 1.997.039.361 Pendapatan yang masih
harus diterima - 104.611.178.731 - - 104.611.178.731
Instrumen tingkat bunga variabelKas dan setara kas 0,10% - 2,00% 49.611.074.375 - - 49.611.074.375
Jumlah 245.741.780.733 39.809.068.949 - 285.550.849.682
Liabilitas KeuanganTanpa bunga
Utang usaha - 21.751.611.809 22.734.994.723 7.789.304.467 52.275.910.999Beban akrual - 128.761.243.170 - - 128.761.243.170Utang bonus dan tantiem - 1.500.000.000 - - 1.500.000.000Utang lain-lain - - 8.459.888.361 - 8.459.888.361
Instrumen tingkat bunga variableUtang bank 10,75% 6.161.250.000 19.451.250.000 28.341.750.000 53.954.250.000
136.422.493.170 27.911.138.361 28.341.750.000 192.675.381.531
31 Desember 2014
v. Risiko Operasional
Risiko operasional merupakan potensi timbulnya kerugian atau hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan akibat ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, sumber daya manusia, sistem teknologi yang mempengaruhi operasional perusahaan. Risiko operasional yang dihadapi dalam aktivitas dan transaksi yang dilakukan oleh unit-unit kerja dalam bentuk: 1) Risiko Sumber Daya Manusia
Kerugian yang ditimbulkan oleh inkompetensi, turn over, lack of risk awareness, indisipliner, kelalaian atau tindakan yang dilakukan tanpa kewenangan yang sah oleh pegawai, kurangnya jumlah karyawan, kurangnya pengembangan karyawan, rendahnya moral karyawan, human error, pelanggaran etika personal.
2) Risiko Proses dan Prosedur
Kerugian yang diakibatkan oleh ketidakcukupan proses, kesalahan penerapan proses dan prosedur, atau kelemahan pelaksanaan kontrol dalam proses dan prosedur transaksi atau aktifitas.
3) Risiko Sistem dan Teknologi
Kerugian akibat kerusakan sistem, kesalahan program, kesalahan informasi dan kesalahan komunikasi yang disebabkan oleh faktor internal yang berhubungan dengan penerapan/aplikasi teknologi, kegagalan peralatan, dan lain-lain.
vi. Risiko Hukum
Risiko hukum merupakan potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, baik dalam bentuk adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangan yang mendukung suatu aktifitas atau transaksi, atau kelemahan perikatan yang dilakukan.
vii. Risiko Reputasi
Risiko reputasi merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 51 -
viii. Risiko Strategis Risiko strategis merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal.
1) Kerugian yang terjadi akibat penetapan maupun pelaksanaan keputusan yang
menyimpang dari arah yang ditetapkan dalam RJPP maupun RKAP. 2) Kerugian yang terjadi akibat keterlambatan Perusahaan dalam merespon perubahan-
perubahan eksternal yang menjadi asumsi penyusunan dan berpengaruh terhadap keberhasilan realisasi RJPP dan RKAP
3) Peran ganda pemegang saham sebagai owner sekaligus competitor yang berdampak pada risiko persaingan bisnis maupun pengambil alihan bisnis operasi Perusahaan.
4) Dampak pemberlakuan undang-undang baru yang berpengaruh kepada kelangsungan bisnis Perusahaan (Undang-Undang Air Traffic Services).
ix. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung, yang diakibatkan oleh tidak dipatuhinya atau tidak dilaksankannya peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku.
1) Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan tentang Rencana Kerja
Anggaran Perusahaan (RKAP). 2) Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan tentang Undang-
Undang Jasa Kebandarudaraan. 3) Ketidakpatuhan risk taking unit dan/atau unit operasional terhadap kebijakan yang telah
ditetapkan manajemen di dalam menjalankan transaksi-transaksi Perusahaan. 4) Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan lain yang berlaku atas
Perusahan. c. Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar instrumen keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, direksi menganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya.
Nilai tercatat Nilai wajarRp Rp
Liabilitas sewa pembiayaan 202.665.963.191 259.064.128.156
2015
Hirarki Nilai Wajar per 31 Desember 2015
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3Rp Rp Rp
Liabilitas sewa pembiayaan - √ -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
- 52 -
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut: Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga pasar. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian, dimana nilai kini dari arus kas masa depan yang diestimasi dan didiskontokan diukur berdasarkan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi yang telah mempertimbangkan penggunaan secara maksimal data pasar yang diobservasi.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di
atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis
Secara khusus, asumsi signifikan yang digunakan dalam menentukan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan ditetapkan di bawah ini: Liabilitas sewa pembiayaan Nilai wajar liabilitas sewa pembiayaan ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis. Nilai wajar dari liabilitas sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015 diperkirakan dengan menggunakan tingkat bunga 5,06%.
36. TRANSAKSI NON KAS
Pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan transaksi investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas.
2015 2014Rp Rp
Penambahan aset tetap atas surplusrevaluasi (Catatan 12) 4.195.000.000 39.016.172.900
Penambahan aset tetap melaluiutang sewa 202.665.963.191 -
37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 52 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 12 Februari 2016.
*********