2014 Kadek Ayu Sinta Wijayantini,
Transcript of 2014 Kadek Ayu Sinta Wijayantini,
-
7/24/2019 2014 Kadek Ayu Sinta Wijayantini,
1/11
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1Tahun 2014)
PENGARUH TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS,DAN SELF-EFFICACYTERHADAP AUDIT JUDGEMENT
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bali)
1Kadek Ayu Sinta Wijayantini,1Gede Adi Yuniarta, 2AnantawikramaTungga Atmadja
Jurusan Akuntansi Program S1Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail:{[email protected], [email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari tekanan ketaatan,
kompleksitas tugas, dan self-afficacy terhadap audit judgement baik secara parsialmaupun secara simultan. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel yaitu auditoryang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang ada di Bali sebanyak 61 auditor.Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data
diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan secara langsung pada Kantor Akuntan Publikdi Bali sesuai dengan direktori yang diterbitkan oleh IAPI yang merupakan tempatdimana responden bekerja. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regresiberganda dan pengujian data dilakukan dengan dibantu oleh Program SPSS (Statistical
Product and Service Solution) 19.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial tekanan ketaatan, dan
kompleksitas tugas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit judgement,sedangkan self-afficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit judgement.Secara simultan baik tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, dan self-afficacyberpengaruh signifikanterhadap audit judgement.
Kata kunci: audit judgement, kompleksitas tugas, self-efficacy dantekanan ketaatan.
Abstract
This study was intended to identify the simultaneous and partial impact of thepressure of loyalty, complexity of duties, and self-efficacy on audit judgment. The sampleof the study included the auditors employed at the Offices of Public Accountants in Bali,
totaling 61. The sample was chosen using purposive sampling method. The data wereobtained using questionnaire directly distributed at the Offices of Public Accountants inBali in accordance with the directory published by IAPI as the offices where therespondents were employed. The data were analyzed using multiple regression analysisand the data were examined using SPSS (Statistical Product and Service Solution) 19Program.
The result of the study showed that partially the pressure of loyalty and complexityof duties negatively and significantly affected the audit judgment; however, self-efficacypositively and significantly affected the audit judgment. Simultaneously, the pressure ofloyalty, complexity of duties, and self-efficacy significantly contributed to the auditjudgment.
Keywords: audit judgment, duty complexity, pressure of loyalty and self-efficacy.
mailto:%[email protected],%[email protected],[email protected]%[email protected]:%[email protected],%[email protected],[email protected]%[email protected]:%[email protected],%[email protected],[email protected]%[email protected]:%[email protected],%[email protected],[email protected]%[email protected] -
7/24/2019 2014 Kadek Ayu Sinta Wijayantini,
2/11
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1Tahun 2014)
PENDAHULUANPada tiap akhir periode sudah
menjadi kewajiban dari pihak manajemenuntuk menerbitkan suatu laporan keuangan
sebagai bentuk pertanggungjawaban ataskegiatan bisnis perusahaan yangdikelolanya. Laporan keuangan yangditerbitkan oleh manajemen ini diharapkanagar dapat memberikan gambaranmengenai kinerja manajemen di dalammengelola sumber-sumber dayaorganisasinya. Hal ini karena laporankeuangan yang disusun tersebut akandigunakan oleh pihak-pihak yangberkepentingan, baik itu pemegang saham,investor, kreditor, pemerintah, maupun
pemegang kepentingan lainnya gunamembuat keputusan ekonomi sehinggainformasi yang ada di dalamnya haruslahrelevan, handal, dan bebas dari salah sajiyang material (Wijayatri, 2010). Untukmemberi jaminan bahwa laporan keuanganperusahaan tersebut relevan, handal danbebas dari salah saji yang material makadalam hal ini dibutuhkan jasa seorangauditor yang independen. Auditor akanselalu berusaha keras untukmempertahankan tingkat independensi
yang tinggi sehingga secara otomatis akanmampu meningkatkan kepercayaan pihak-pihak yang berkepentingan terhadapperusahaan yang bersangkutan (Aren et al.,2011).
Salah satu dari beberapapermasalahan yang sering dipertimbangkanoleh auditor itu sendiri di dalam membuatlaporan audit adalah judgement. Sepertiyang dikatakan Hogarth dalam Jamilah,dkk., (2007) judgement diartikan sebagaiproses kognitif yang merupakan perilakudalam pemilihan keputusan. Pandanganauditor itu sendiri dalam menanggapi suatuinformasi akan berhubungan dengantanggung jawab dan risiko audit yang akannantinya dihadapi oleh auditor sehubungandenganjudgementyang dibuatnya tersebut(Jamilah, dkk., 2007).
Ketika melaksanakan pekerjaan audit,judgement auditor terkait suatu kejadianatau fakta akan selalu ada disetiap prosesaudit (Mulyadi, 2001). Mengingat betapa
pentingnyajudgementyang memang selaluada disetiap tahap-tahap audit, maka sudahsemestinya auditor itu untuk senantiasa
mengasah judgement mereka. Hal inidikarenakan ketepatan judgement yangnantinya dikeluarkan oleh seorang auditordalam menyelesaikan pekerjaan auditnya
akan berkaitan dengan kualitas hasil auditdan opini auditor sehubungan dengankewajaran laporan keuangan suatu entitas.Seperti yang diungkapkan pula olehWijayatri (2010) terdapat pengaruh yangsignifikan antara ketepatanjudgementyangkeluarkan oleh seorang auditor dengankesimpulan akhir yang dihasilkannya.Sehingga secara tidak langsung haltersebut akan dapat mempengaruhi tepatatau tidakkah suatu keputusan yangnantinya diambil oleh pihak luar
perusahaan yang berkepentingan.Tekanan ketaatan merupakan
keadaan dimana seorang auditor juniormengalami tekanan saat melaksanakanperkerjaan auditnya dalam menghadapiperintah atasan maupun klien (entitas yangdiperiksa) untuk melakukan apa yangmereka inginkan walaupun tindakan yangmenyimpang dari standar profesionalismeauditor (Idris, 2012). Seperti yang dikatakanoleh Milgram dalam Jamilah, dkk. (2007)bawahan yang mendapat tekanan dari
atasannya akan mengalami perubahanpsikologis dari seseorang yang berperilakuautomotis menjadi perilaku agen. Selainfaktor tekanan ketaatan, faktor lain yangjuga diduga berpengaruh terhadap auditjudgementyaitu kompleksitas tugas. Sanusidan Iskandar (2007) mengatakan bahwakompleksitas tugas merupakan tugas yangtidak terstruktur, membingungkan, dan sulit.Dalam melaksanakan pekerjaan audit,kuantitas informasi yang diperoleh auditorsangatlah kompleks. Maka dari itudiperlukan adanya suatu judgement yangberguna untuk menyeleksi informasi yangdatang secara terus menerus.
Self-efficacy merupakan keyakinanseseorang terhadap dirinya sendiri akankemampuan yang dimilikinya gunamencapai suatu hasil tertentu (Banduradalam Nadhiroh, 2010). Tingginya self-efficacy yang dimiliki oleh seseorang akanmembuat keraguan diri terhadapkemampuan orang tersebut menjadi lebih
sedikit dan cenderung untuk tidakmenyerah serta mengatasi setiap tantangandengan usaha yang lebih besar.
-
7/24/2019 2014 Kadek Ayu Sinta Wijayantini,
3/11
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1Tahun 2014)
Dalam penelitian ini auditjudgementdipengaruhi oleh beberapa faktordiantaranya yaitu faktor tekanan ketaatan,kompleksitas tugas, dan self-efficacy.
Motivasi dari peneliti terkait dalampemilihan faktor tersebut dikarenakanterdapat ketidakkonsistenan terhadap hasilpenelitian terdahulu sehingga dengandilakukannya penelitian ini dapatmengetahui apakah dengan sampel, waktu,dan tempat yang berbeda akanmemberikan hasil yang sama atau justruakan memberikan hasil yang berbedadengan penelitian terdahulu. Penelitian inimerupakan replikasi dari penelitian yangdilakukan oleh Jamilah, dkk. (2007) yang
meneliti tentang pengaruh gender, tekananketaatan, dan kompleksitas tugas terhadapaudit judgement pada Kantor AkuntanPublik di Jawa Timur.
Berdasarkan latar belakang yangtelah dipaparkan di atas, adapun rumusanmasalah yang ingin disampaikan dalampenelitian ini yaitu: (1) Apakah tekananketaatan berpengaruh terhadap auditjudgement ? (2) Apakah kompleksitas tugasberpengaruh terhadap audit judgement ?(3) Apakah self-efficacy berpengaruh
terhadap audit judgement ? dan (4) Apakahtekanan ketaatan, kompleksitas tugas, danself-efficacy berpengaruh secara simultanterhadap audit judgement ? sedangkanyang menjadi tujuan dilakukannyapenelitian ini adalah (1) Untuk mengetahuiapakah tekanan ketaatan pengaruhterhadap audit judgement, (2) Untukmengetahui apakah kompleksitas tugasberpengaruh terhadap audit judgement, (3)Untuk mengetahui apakah self-efficacyberpengaruh terhadap audit judgement,dan(4) Untuk mengetahui apakah tekananketaatan, kompleksitas tugas, dan self-efficacy berpengaruh secara simultanterhadap auditjudgement.
Adanya tekanan untuk taat kepadaperintah atasan maupun klien akanberdampak terhadap judgement yang akankeluarkan oleh seorang auditor nantinya.Kurang tepatnya judgement yang diambiloleh seorang auditor diakibatkan karenatingginya tekanan yang dihadapi auditor
tersebut (Idris, 2012). Hasil penelitianHartanto dalam Idris (2012) menunjukkanbahwa seorang auditor yang mendapatkan
perintah tidak tepat dari atasan maupunkliennya (entitas yang diperiksa) akancenderung untuk berperilaku menyimpangterhadap standar profesionalisme auditor.
Hal ini juga didukung dengan hasilpenelitian yang dilakukan oleh Jamilah, dkk.(2007) yang mengatakan bahwa tekananketaatan berpengaruh signifikan terhadapaudit judgement. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesissebagai berikut.H1 : Tekanan ketaatan berpengaruhterhadap audit judgement
Seperti yang diungkapkan olehJamilah, dkk. (2007) terdapat dua aspekpenyusun kompleksitas tugas yaitu yang
pertama mengenai tingkat sulitnya tugasselalu dihubungkan dengan banyaknyainformasi tentang tugas tersebut dan yangmengenai kedua struktur tugas yangdihubungkan dengan kejelasan informasi(information clarity). Menurut Bonner dalamJamilah, dkk., (2007) ada tiga alasan yangpenting mengapa perlunya dilakukanpengujian terhadap variabel kompleksitastugas dalam suatu situasi audit. Pertama,karena kompleksitas tugas ini didugaberpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja seorang auditor. Kedua, sarana danteknik pembuatan keputusan serta latihantertentu diduga telah dikondisikan dengansedemikian rupa ketika para penelitimemahami adanya keganjilan pada suatukompleksitas tugas audit. Dan yang ketiga,terkait dengan pemahaman yang berbeda-beda terhadap suatu kompleksitas darisebuah tugas sekiranya dapat membantutim manajemen audit perusahaan untukmenemukan solusi yang terbaik bagi stafaudit dan tugas audit. Hasil peneltianChung dan Monroe dalam Idris (2012) danWijayatri (2010) menyatakan bahwakompleksitas tugas berpengaruh signifikanterhadap audit judgement. Berdasarkanuraian di atas, maka hipotesis kedua dalampenelitian ini dapat dirumuskan sebagaiberikut.H2 : Kompleksitas tugas berpengaruhterhadap audit judgement
Self-efficacy merupakan suatukepercayaan seseorang bahwa dia dapat
menjalankan sebuah tugas pada tingkattertentu, yang nantinya akan dapatmempengaruhi aktifitas pribadinya terhadap
-
7/24/2019 2014 Kadek Ayu Sinta Wijayantini,
4/11
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1Tahun 2014)
pencapaian suatu tugas (Bandura dalamWijaya, 2012). Penelitian yang dilakukanoleh Iskandar dan Sanusi dalam Wijaya(2012) juga menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang positif anatara variabel self-efficacy terhadap audit judgementperformance. Begitu pula dengan penelitianyang dilakukan oleh Wijaya (2012) sendiriyang mengatakan bahwa self-efficacyberpengaruh positif terhadap auditjudgement. Seorang individu denganmemiliki self-efficacy yang tinggi akansenantiasa lebih cenderung untukmempertimbangkan, mengevaluasi, danmenggabungkan kemampuan yangdiketahuinya sebelum pada akhirnya dia
menentukan suatu pilihan. Kemampuanyang dimiliki individu yang bersangkutandalam mempertimbangkan suatu pilihan,maka akan membuat individu tersebutyakin atas kemampuannya sendiri dalammengambil sebuah keputusan.Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesisketiga dalam penelitian ini dapatdirumuskan sebagai berikut.H3 : Self-efficacy berpengaruh terhadapaudit judgement
Berdasarkan uraian yang telah
disampaikan di atas, maka dapatdirumuskan hipotesis yang keempat dalampenelitian ini yaitu sebagai berikut.H4 : Tekanan ketaatan, kompleksitas tugas,dan self-efficacy berpengaruh secarasimultan terhadap audit judgement
METODEJenis penelitian yang dilakukan ini
merupakan penelitian kuantitatif. Penelitiandilakukan pada Kantor Akuntan Publik(KAP) yang ada di Wilayah Bali tepatnya diKota Denpasar. Nama dan alamat KantorAkuntan Publik (KAP) tersebut terdaftardalam direktori yang diterbitkan oleh InstitutAkuntan Publik Indonesia tahun 2013..Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhauditor yang bekerja di Kantor AkuntanPublik (KAP) di Bali dengan jumlah populasiyaitu sebanyak 84 orang auditor,sedangkan untuk sampelnya sendiriberjumlah 61 orang auditor. Pemilihan
sampel menggunakan metode purposivesampling. Data yang digunakan dalampenelitian ini adalah data primer yang
bersumber dari jawaban responden secaratertulis melalui kuesioner yang diberikanoleh peneliti dengan jumlah total 33pertanyaan. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan mendatangi secaralangsung kedelapan Kantor Akuntan Publikyang masih aktif dii Kota Denpasar tempatdimana responden tersebut bekerja.Pengukuran variabel-variabel dalampenelitian ini memakai skala likert 1 sampaidengan 5. Pengujian data dibantu denganmenggunakan SPSS versi 19.
Pada penelitian ini, awalnya data diujidengan menggunakan uji kualitas dataterlebih dahulu. Uji kualitas data terdiri dariuji validitas dan uji reliabilitas. Tahap
berikutnya, dilanjutkan dengan uji asumsiklasik yang meliputi uji normalitas, dan ujiheterokedastisitas. Pada tahap akhir,pengujian hipotesis dilakukan dengananalisis regresi berganda, uji parsial (T), ujisimultan (F), dan uji determinasi (R2).
HASIL DAN PEMBAHASANHASIL
Penyebaran kuesioner dilakukanselama kurang lebih 3 minggu sejak awalpengiriman hingga pengumpulan data. Dari
69 kuesioner yang telah disebarkan jumlahkuesioner yang kembali dan dapat diolahyaitu 61 kuesioner. Setelah semua dataterkumpul selanjutnya dilakukan pengujianyang dibantu dengan menggunakan SPSS19.
Berdasarkan hasil kuesioner yangkembali dan dapat diolah, diketahui bahwasebagian besar responden berjenis kelaminyaitu laki-laki dengan jumlah sekitar 35orang atau 57,38%. Untuk usia respondensendiri, sebagian besar reponden berusiakisaran antara 19-30 tahun yaitu sebanyak38 orang atau 62,29%. Dilihat dari segipendidikan terakhirnya, kebanyakanresponden dalam penelitian memilikipendidikan terakhir S1 dengan jumlah 52orang atau 85,24%. Terkait denganlamanya bekerja, sebagian besar lamanyabekerja responden yaitu kisaran antara 1-3tahun. Dalam hal jabatan, respondennyasebagian besar memiliki jabatan sebagaiauditor junior dengan jumlah 48 orang atau
78,69%.Uji validitas dilakukan bertujuan gunamengukur apakah suatu kuesioner valid
-
7/24/2019 2014 Kadek Ayu Sinta Wijayantini,
5/11
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1Tahun 2014)
atau tidak. Pengujian dilakukan denganmenggunakan pearson correlation. Jikatingkat signifikansinya di bawah 0,05 makabutir pertanyaan variabel tersebut dapat
dikatakan valid begitu juga sebaliknya(Ghozali, 2009). Berdasarkan pengujianyang telah dilakukan dapat diketahui bahwasemua item pertanyaan untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini baik ituvariabel tekanan ketaatan (X1),kompleksitas tugas (X2), self-efficacy (X3)maupun audit judgement (Y) semuanyadikatakan valid karena nilai sigifikansinyalebih kecil dari 0,05.
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.Uji ini bertujuan untuk menilai konsistensi
instrument suatu penelitian. Suatu variabeldapat dikatakan reliabel jika nilaiCronbachs Alpha nya > 0,60 begitupunsebaliknya dikatakan tidak reliabel jikaCronbachs Alpha nya < 0,60 (Ghozali,2009). Berdasarkan hasil uji reliabilitasyang telah dilakukan diketahui bahwavariabel tekanan ketaatan (X1) dikatakanreliabel karena memiliki nilai CronbachsAlpha 0,938 > 0,60. Selanjutnya untukkompleksitas tugas (X2) juga dikatakanreliabel karena memiliki nilai Cronbachs
Alpha 0,914 > 0,60. Begitu juga denganself-efficacy (X2) dikatakan reliabel karenamemiliki nilai Cronbachs Alpha 0,826 >0,60. Untuk variabel yang terakhir yaituAudit Judgement(Y) dikatakan reliabel jugaseperti halnya dengan variabel yang lainkarena audit judgement memiliki nilainilai Conbachs Alpha 0,905 > 0,60.Setelahmelakukan uji kualitas data, dilanjutkandengan melakukan uji asumsi klasik yangmeliputi uji normalitas, uji multikolinaeritasdan uji hetorekedastisitas.
Uji normalitas dalam penelitian inimenggunakanNormal Probability Plot (P-PPlot). SuatuVariabel dikatakan berdistribusinormal atau mendekati normal apabila titik-titik data menyebar disekitar garis diagonaldan penyebaran titik-titik data tersebutsearah dengan garis diagonal (Santoso,2004). Hasil uji grafik normal P-P Plotdalam penelitian disajikan pada gambar 1berikut.
Gambar 1. Uji Grafik P-P PlotSumber: data primer diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengujian yangtelah dilakukan diketahui bahwa titik-titikdata berada di sekitar garis diagonal danpenyebarannya mengikuti arah garisdiagonal. Maka dari itu dapat dikatakandata dalam penelitian ini sudah terdistribusinormal atau dengan kata lain sudahmemenuhi asumsi normalitas.
Untuk meningkatkan hasil pengujian
maka dalam penelitian ini hasil ujinormalitas akan diperkuat juga denganmenggunakan uji Kolmogorov- Smirnov.Adapun hasil uji Kolmogorov- Smirnovmenunjukkan bahwa untuk variabel tekananketaatan memiliki nilai Asymp.sig.(2-tailled) 0,396. Sebesar 0,141 untuk variabelkompleksitas tugas. Sebesar 0,195 untukvariabel self-efficacy, dan yang yangterakhir yaitu sebesar 0,159 untuk variabelaudit judgement. Telah diketahui bahwasemua variabel dalam penelitian ini memilikinilai Asymp.sig.(2-tailled) yang lebih besardari 0,05. Maka dapat dikatakan data dalampenelitian ini normal, sehingga bisadilakukan regresi dengan model linierberganda.
Uji Multikolinearitas bertujuan untukmengetahui apakah ditemukan korelasiantar variabel independen dalam suatumodel regresi. Uji multikolinearitas dapatdilihat dari nilai tolerance dan VarianceInflantion Factor (Ghozali, 2009). Hasil uji
multikolinearitas pada penelitian ini dapatdilihat pada tabel 1 berikut ini.
-
7/24/2019 2014 Kadek Ayu Sinta Wijayantini,
6/11
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1Tahun 2014)
Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Penelitian Tolerance VIF Keterangan
Tekanan Ketaatan 0,173 5,774Tidak terjadi
multikolinearitas
Kompleksitas Tugas 0,155 6,431Tidak terjadi
multikolinearitas
Self-efficacy 0,414 2,416Tidak terjadi
multikolinearitas
Sumber: data primer diolah, 2014
Berdasarkan tabel 1 di atas dapatdiketahui bahwa untuk masing-masingvariabel dalam penelitian ini baik ituvariabel tekanan ketaatan (X1),
kompleksitas tugas (X2) maupun self-efficacy (X3) memiliki nilai tolerance yanglebih besar dari 0,1 dan juga untuk nilaiVIFnya lebih kecil dari 10. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa dalam model regresi initidak terjadi multikolinearitas antar variabelindepeden (variabel bebas).
Uji heterokedastisitas bertujuan gunamenguji apakah terjadi ketidaksamaanvariancedari residual satu pengamatan kepengamatan yang lainnya dalam suatumodel regresi. Uji heterokedastiditas dalam
penelitian ini dapat dilihat denganmenggunakan grafik plot (Ghozali, 2009).Hasil uji heterokedastisitas dalam penelitianinin disajikan pada gambar 2 berikut.
Gambar 2. Hasil Uji HeterokedastisitasSumber: data primer diolah, 2014
Berdasarkan gambar 2 di atas dapatdiketahui bahwa titik-titik data menyebarbaik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y dan titik-titik data tersebuttidak membentuk suatu pola yang jelas.Maka dapat disimpulkan bahwa dalammodel regresi ini tidak terjadi
heterokedastisitas.Analisis regresi berganda dalampenelitian ini untuk mengetahui pengaruhantara variabel independen (tekananketaatan, kompleksitas tugas, dan self-efficacy) terhadap variabel dependen (auditjudgement). Adapun model persamaanregresinya adalah sebagai berikut.
Keterangan:
Y:Auditjudgement: Konstanta1, 2, 1: Koefisien RegresiX1: Tekanan KetaatanX2: Kompleksitas TugasX3: Self-Efficacye: error
Untuk hasil perhitungan analisisregresi berganda dapat dilihat pada tabel1.2 berikut ini.
-
7/24/2019 2014 Kadek Ayu Sinta Wijayantini,
7/11
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1Tahun 2014)
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients t Sig.
B Std. Error Beta(Constant) 46.710 6.926 6.744 .000
Tekanan_Ketaatan -.330 .127 -.364 -2.601 .012
Kompleksitas_Tugas -.373 .184 -.300 -2.034 .047
Self_Efficacy .442 .133 .300 3.322 .002
a. Dependent Variable: Audit_JudgementSumber: data primer diolah, 2014
Berdasarkan tabel 2 di atas dapatdiketahui bahwa variabel tekanan ketaatandan kompleksitas tugas memiliki pengaruh
negatif, sedangkan untuk self-efficacymemiliki pengaruh positif. Maka dapatdiperoleh model persamaan regresi sebagaiberikut.
Uji t dilakukan guna mengetahuipengaruh dari variabel independenterhadap variabel dependen secara parsial.Hasil uji t bisa dilihat pada tabel 2berdasarkan tabel 2 di atas, dapat diketahui
bahwa variabel tekanan ketaatan (X1) nilaikoefisien regresinya (1) adalah sebesar 0,330 dan memiliki nilai signifikansi 0,012