2013.06.27 Tugas Kewirausahaan
-
Upload
syaeful-bahri -
Category
Documents
-
view
45 -
download
7
description
Transcript of 2013.06.27 Tugas Kewirausahaan
ii
iii14
TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAJUDUL PROGRAM :WIRAUSAHA NATA DE SALACCA SEBAGAI OLEH OLEH KHAS YOGYAKARTABIDANG KEGIATAN :PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN(PKMK)
Disusun Oleh :Zainal Rohim(09/28314/PA/12471)
UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA2013A. 1JUDULWirausaha Nata De Salacca sebagai oleh oleh khas Yogyakarta.
B. LATAR BELAKANG Indonesia memiliki jenis/ragam buah-buahan yang sangat beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah buah salak (Salacca Edulis). Buah salak merupakan salah satu jenis buah yang disukai dan memiliki prospek yang baik untuk diusahakan. Tanaman salak memiliki banyak varietas dan unggul baik dari segi rasa maupun penampilan dibandingkan buah-buahan lainnya. Varietas salak yang digemari oleh masyarakat adalah salak pondoh yang berasal dari Yogyakarta, salak Manonjaya yang berasal dari daerah Tasikmalaya kecamatan Manonjaya, dan yang akhir-akhir ini baru dikenal keunggulannya adalah salak varietas Gula Pasir yang berasal dari daerah kecamatan Karangasem Bali. Dalam 100 gram buah salak mengandung kalori 77,0 kal, Protein 0,40 g, karbohidrat 20,90 g, kalsium 28,00 mg, Fosfor 18,00 mg, zat Besi 4, 20 mg, vitamin B 0,04 mg, vitamin C 2,00 mg dan air 78,00 m . Salak diyakini dapat mengobati sakit diare dan juga bermanfaat untuk kesehatan kulit dan kuku. Selain itu salak juga bermanfaat untuk kesehatan mata. Penelitian oleh Nurfi Afriansyah, MSc dari Pusat Litbang Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa kandungan betakaroten dalam 100 gram salak lebih banyak 5,5 kali dari buah mangga, 3 kali dari buah jambu biji dan 5 kali dari buah semangka merah. Betakaroten adalah salah satu zat anti oksidan yang banyak terdapat dalam sayuran wortel, yang notabene sangat berkhasiat untuk kesehatan mata. Salak diproduksi sekitar 749,876 ton di Indonesia setiap tahunnya dan 72,765 diantaranya berasal dari DI. Yogyakarta. Namun, petani salak mengeluhkan rendahnya harga salak ketika musim panen tiba. Selain itu, karena kuantitasnya banyak, tak jarang banyak buah salak yang busuk. Oleh karena itu, produk olahan berbahan dasar salak dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tidak hanya untuk mengoptimalkan buah salak yang ada, namun juga untuk meningkatkan nilai jual dari buah salak itu sendiri. Saat ini beberapa pengusaha lokal telah berusaha untuk membuat produk olahan salak, yaitu kripik salak. Namun, harga kripik salak ini sangatlah tinggi, dan membutuhkan alat penggoreng hampa (Vacuum Frier) yang harganya berkisar 15-30 juta. Buah salak yang mengandung glukosa yang tinggi sehingga sangat baik untuk diolah menjadi nata. Nata merupakan hidangan penutup yang terlihat seperti jeli, berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal.. Nata merupakan 'makanan kesehatan' karena memiliki kandungan serat yang tinggi tetapi rendah kalori sehingga cocok untuk makanan diet dan baik untuk sistem pencernaan sehingga mulai populer di kalangan masyarakat yang memiliki perhatian pada kesehatan.
2Kota Yogyakarta sebagai salah satu kota pariwisata di Indonesia yang sangat terkenal dengan aneka objek wisatanya ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan, terutama untuk menjadikan bahan olahan salak ini menjadi salah satu oleh-oleh khas Jogja. Badan Pusat Statistika (BPS) Yogyakarta mencatat bahwa 1,456,980 wisatawan baik domestic maupun mancanegara berkunjung ke kota ini pada tahun 2010. Setiap bulannya diperkirakan terdapat sekitar 120.000 wisatawan dan jumlahnya dapat meningkat saat liburan sekolah dan hari-hari besar tiba. Oleh karena itu, Nata de Sallaca ini sangat berpotensi untuk menjadi salah satu oleh-oleh Khas Yogyakarta yang bergizi, digemari masyarakat dengan harga yang ekonomis.
C. PERUMUSAN MASALAHPermasalahan utama yang melatarbelakangi program kewirausahaan nata de salacca sebagai makanan khas Yogyakarta adalah:1. Bagaimana cara memanfaatkan ketersediaan buah salak yang melimpah di Yogyakarta agar tetap memiliki nilai jual yang tinggi?2. Bagaimana cara membuat inovasi berupa produk olahan buah salak yang dapat meningkatkan nilai jual? 3. Bagaimana cara memanfaatkan potensi Yogyakarta sebagai kota wisata?4. Bagaimana cara menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepemimpinan dan kemandirian mahasiswa berbasis produk olahan buah salak?
D. 3TUJUANTujuan dari progam kewirausahaan pembuatan nata de salacca sebagai makanan khas Yogyakarta adalah:1. Menemukan cara alternatif mengolah buah salak menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.2. Menciptakan produk nata de salacca yang berkualitas tinggi dan teruji secara ilmiah serta bernilai ekonomis.3. Menjadikan nata de salacca sebagai produk olahan buah salak yang dapat dijadikan sebagai salah satu oleh-oleh khas Yogyakarta bagi para pelancong.4. Melatih jiwa kewirausahaan, kepemimpinan, kepekaan sosial dan kemandirian mahasiswa melalui usaha berbasis produk olahan buah salak.
E. LUARAN YANG DIHARAPKANTerciptanya produk olahan buah salak berupa nata de salacca dalam bentuk kemasan yang dapat menaikkan nilai jual buah salak. Nata de salacca dalam bentuk kemasan ini dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta bagi para pelancong. Dampak yang dapat ditimbulkan yaitu bertambahnya pendapatan mahasiswa selaku produsen nata de salacca dan masyarakat yang ikut dilibatkan dalam membantu keberhasilan program ini.
F. KEGUNAAN1. Mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi untuk mahasiswa pelaksana dan masyarakat yang ikut dilibatkan dalam membantu keberhasilan Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan ini.2. Menambah pengalaman dan keahlian mahasiswa dalam bidang kewirausahaan.3. Terciptanya produk nata de salacca yang berkualitas tinggi dan teruji secara ilmiah serta bernilai ekonomis.4. Manambah daya tarik Yogyakarta dengan salah satu oleh-oleh khas, yaitu nata de salacca.
G. 4GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA1. Survei Pasar, Potensi dan PeluangYogyakarta, sebuah kota berbudaya yang selama ini menjadi tujuan banyak orang di Indonesia, baik untuk tujuan wisata budaya, rekreasi, hingga untuk menimba ilmu di kota yang berjulukan Kota Pelajar ini. berbagai keunikan yang ada di Provinsi D.I.Y juga mampu menjadi magnet tersendiri. Salah satunya adalah sebagai pusat penghasil salak yang di gemari banyak orang di Indonesia. Bahkan di Sleman, salak menjadi suatu ikon tersendiri bagi warganya karena di sinilah pusat penghasil salak yang begitu terkenal di seluruh Indonesia.Meskipun menggiurkan dari segi rasa dan bermanfaat dari segi gizi, tetapi masih banyak orang yang berkunjung ke D.I.Y masih enggan untuk membawa salak sebagai oleh oleh khas karena beberapa hal seperti sulitnya pengemasan, hingga khawatir akan busuknya buah jika terlalu lama di bawa. Karena alasan itulah, muncul gagasan inisiatif untuk mengolah daging buah salak menjadi suatu olahan yang tetap menjaga cita rasa dan gizi dari salak, yaitu Nata de Salacca.Pengolahan salak menjadi Nata juga mampu menambah nilai keunikan tersendiri bagi berbagai penikmat olahan yang biasanya melengkapi minuman minuman dingin dan agar agar tersebut. Selain itu, salak juga bisa menjadi variasi rasa dari Nata yang selama ini di dominasi dari air kelapa.2. Tahap Produksi3. Tahap Pendaftaran Produk/Sertifikasi dan Analisis KandunganTahap ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk untuk dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang membahayakan kesehatan konsumen. Pendaftaran dilakukan ke Dinas Kesehatan. Selain dilakukan uji kelayakan produk, juga dilakukan uji untuk mengetahui kandungan produk.4. Tahap PemasaranSebelum dan selama pemasaran produk dilakukan pengenalan produk melalui publikasi yang dapat dilakukan antara lain dengan cara : Penawaran ke pasar tradisional dan toko toko makanan di Jogja termasuk mini market. 5Publikasi melalui situs di internet, seperti facebook, twitter, blog,dll. Penawaran kepada sebagian kalangan masyarakat agar mendapat pelatihan membuat nata de salak sendiri dengan perjanjian agar memakai merk produk dari kami dalam penjualannya. Pendirian stand promosi di beberapa agenda pameran makanan yang biasa diselenggarakan oleh kampus, pengadaan stand promosi di kawasan pusat perbelanjaan (seperti pasar atau swalayan) dengan pemasangan spanduk tripod.Metode pemasaran yang dilakukan adalah dengan menjual langsung ke konsumen dengan mendirikan outlet.5. Sumber Daya yang DibutuhkanSumber daya yang dibutuhkan berupa manusia, alat dan bahan. Bahan yang digunakan meliputi bahan pokok dan bahan pendukung. Bahan pokok merupakan bahan baku untuk membuat produk nata de salacca, sedangkan bahan pendukung merupakan bahan untuk pengemasan produk. Alat-alat yang digunakan adalah alat produksi untuk pembuatan Nata dari salak ini.6. KeberlanjutanDana yang didapatkan dari Dikti akan digunakan sebagai modal awal untuk memulai usaha. Kemudian, diharapkan nata de salacca ini mampu menjadi produk yang di terima di tengah masyarakat dan berhasil laku di pasaran agar memperoleh keuntungan untuk keberlanjutannya. Selain itu, agar nata de salacca ini lebih luas lagi pemasarannya.
7. Analisis Kelayakan Usaha (Break Even Point) Pembuatan Nata de SalaccaDalam usaha pembuatan nata de salacca ini, dalam sekali produksi dapat menghasilkan 100 loyang. Untuk tiap loyangnya dikemas menjadi 6 bungkus produk nata de sallaca yang dijual dengan harga Rp 10.000,00 per bungkusnya. Untuk produksinya dilakukan dalam sebulan hanya satu kali produksi, Karena usaha ini tergolong sangat baru sehingga test market perlu dilakukan. Apabila pasar menunjukkan tanggapan yang positif maka produktivitas usaha ini akan terus ditingkatkan dengan mempertimbangkan keinginan konsumen. Adapun analisis kelayakan usaha ini dengan menggunakan metode Break Even Point sebagai berikut : a) 6Perhitungan biaya tetap (Fixed Cost)NoNama BarangSatuanHarga satuanHarga
1Panci572500362500
2Gelas ukur2102000204000
3Kompor gas2375000750000
4Tabung gas2400000800000
5Loyang 2517500437500
6Regulator260000120000
7Stick pH Universal1200000200000
8Baskom525000125000
9Blender2400000800000
10Pisau5500025000
11Saringan51000050000
12Pengaduk4700028000
13Sealer2275000550000
Total5944500
b) Perhitungan Biaya Variabel (Variabel Cost)NoNama ProdukSatuan Harga satuanHarga
1Salak 100 kg7500750000
2Gula pasir 20 kg11000220000
3Pupuk ZA 1 kg20002000
4Acetobacter xylinum 1200 ml100120000
5Kemasan60030001800000
6Lakban2950019000
7Asam cuka150 ml35003500
8Sewa Inkubator 50 hari10000500000
9Biaya air 100000
10Uji Proksimasi7500000
11Biaya listrik75000
12Biaya Tranportasi200000
13Biaya Promosi500000
Total4.789.500
c) Total cost = fixed cost + variabel cost= Rp 9.583.400,00d) Total Revenue = harga nata x jumlah produk= Rp 10.000,00 x 600 plastik = Rp 6.000.000,00e) Total revenue = 6.000.000 100%Variabel cost = 4.789.50079,825%Marginal Income 1.210.500 20,175%
f) Break Even Point (BEP)BEP Volume = 4.452.000,-= 10.000 -
4.452.000,-= 10.000 7.982,5
4.452.000,-= 2.017,5
8= 2.207 unit produk
BEP WaktuBEP volume= X2.207= 600= 3,7 bulan
BEP RupiahFC= MI (%) 4.452.000,-= 20,175% 4.452.000,-= 0.20175= Rp 22.066.914,00
Sesuai dengan hasil analisis kelayakan usaha pembuatan nata de sallaca dengan metode BEP ini, usaha ini dapat dikatakan sebagai usaha yang sangat layak karena dalam 3 kali produksi, usaha ini sudah melewati titik impas dimana kondisinya tidak untung dan juga tidak rugi.
H. METODE PELAKSANAANPelaksanaan program ini diawali dengan pembelian bahan baku pokok berupa buah salak dari distributor salak yang beralamat di jalan Magelang, Sleman Yogyakarta. Pembelian bahan yang lain gula pasir dan cuka diperoleh dari pasar Demangan, sedangkan pupuk ZA diperoleh dai toko pupuk. Sewa alat berupa inkubator di laboratorium bioindustri FTP UGM. Kemudian dilakukan Uji Proksimasi untuk mengetahui kandungan nutrisi di LPPT. Setelah dihasilkan produk nata de salacca yang berkualitas, kemudian nata de salacca tersebut dikemas ke dalam plastik rangkap dua, dan diberi labelling yang menarik. Dalam pelabelannya dicantumkan komposisi, manfaat yang ditawarkan, kandungan gizi, produsen, tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa. Sebelum dipasarkan, dilakukan analisis kandungan nutrisi dari produk ini di LPPT UGM. Kemudian produk ini akan dipasarkan di toko oleh-oleh yang tersebar di wilayah kota Yogyakarta. Untuk memaksimalkan penjualannya, maka dilakukan beberapa strategi promosi. Strategi promosi tersebut yaitu dengan melakukan promosi melalui media cetak berupa brosur dan spanduk, serta melalui media elektronik yaitu internet dengan memanfaatkan situs jejaring sosial berupa facebook dan twitter.
9Cara Pembuatan Nata de Salacca :
1 kg salak dikupas dan dibuang isinya
Salak dicuci dan diblender dengan air + 75 ml
Diperas, dan airnya perasannya dicampur dengan 100 gram gula pasir dan 10 ml cuka sampai pHnya 4, sambil di aduk dan dipanaskan sampai mendidih
Ditambah 8 gram pupuk ZA dan diaduk sampai tercampur rata
Adonan dituang ke dalam Loyang bersih dan kering hingga ketinggian 3 cm
Tutup loyang menggunakan koran yang telah disterilkan dan direkatkan menggunakan lakban
Setelah dingin, tuangkan starter 120 ml dengan membuka salah satu pojok loyang kemudian ditutup kembali
Lapisan tipis nata diangkat dan dibuang
10Loyang dimasukkan ke dalam inkubator dan diatur suhunya 28 320 C
Nata dipanen setelah 10 hari, nata diangkat menggunakan garpu dan diletakkan di Loyang lain dalam posisi terbalik
Nata diiris kotak-kotak dan dicuci. Kemudian Nata direbus selama 30 menit
Nata direndam dalam air selama 3 hari dan airnya diganti setiap hari
Nata dimasak dengan air gula 10% selama 30 menit
Dikemas dalam air gula 10% dengan perbandingan 3:1 dalam keadaan panas
I. JADWAL KEGIATANNoNama KegiatanBulan 1Bulan 2Bulan 3Bulan 4
1234123412341234
1Persiapan
2Survey Pasar
3Orientasi Pembuatan
4Pencarian Bahan dan Alat
5Desain Kemasan
6Pembuatan
7Pengemasan
8Pemasaran
9Perijinan dan uji kualitas
10Pembuatan Laporan Rutin
11Pembuatan Laporan Akhir
J. 11RANCANGAN BIAYAA. Pemasukan DIKTI : Rp 9.241.500,00B. PengeluaranBiaya Peralatan: Rp 4.452.000, 00Biaya Bahan: Rp 1.095.500,00Biaya BahanPembantu: Rp 1.819.000,00Biaya Overhead: Rp 1.875.000, 00Total: Rp 9.241.500,00
Biaya PeralatanNoNama BarangSatuanHarga satuanHarga
1Panci572500362500
2Gelas ukur2102000204000
3Kompor gas2375000750000
4Tabung gas2400000800000
5Loyang 2517500437500
6Regulator260000120000
7Stick pH Universal1200000200000
8Baskom525000125000
9Blender2400000800000
10Pisau5500025000
11Saringan51000050000
12Pengaduk4700028000
13Sealer2275000550000
Total4452000
12Biaya BahanNoNama ProdukSatuan Harga satuanHarga
1Salak 100 kg7500750000
2Gula pasir 20 kg11000220000
3Pupuk ZA 1 kg20002000
4Acetobacter xylinum 1200 ml100120000
5Asam cuka150 ml35003500
Total1095500
Biaya Bahan PembantuNoNama ProdukSatuan Harga satuanHarga
1Kemasan60030001800000
2Lakban2950019000
Total1819000
Biaya Overhead NoNama ProdukSatuan Harga satuanHarga
1Sewa Inkubator 50 hari10000500000
2Biaya air 100000
3Uji nutrisi500000
4Biaya listrik75000
5Biaya Tranportasi200000
6Biaya Promosi500000
Total1875000
K. 13LAMPIRANDesign Kemasan
ii