2010-1-00103-IF Bab 4
-
Upload
yanuar-setyadi -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of 2010-1-00103-IF Bab 4
-
91
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1 Implementasi Aplikasi
Setelah melakukan analisis dan perancangan, selanjutnya aplikasi yang
telah dibangun diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses memonitoring IP
Camera dengan mobile phone, sehingga dapat meningkatkan flesksibilitas bagi
pengguna. Aplikasi ini dibangun pada sistem client yang merupakan aplikasi
berbasis J2ME, sehingga aplikasi ini cukup diinstallkan kedalam mobile phone
kemudian digunakan oleh client sehingga dapat memonitoring IP Camera dari
mobile phone miliknya dari mana saja dengan koneksi GPRS.
Agar pengoperasian sistem aplikasi ini dapat berjalan dengan baik
tentunya perlu didukung oleh perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut ini
akan dijelaskan mengenai kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan agar aplikasi
dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan.
4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya
4.1.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Perangkat Lunak
Untuk mengimplementasikan rancangan aplikasi dan basis
data yang telah dibangun, diperlukan perangkat lunak dengan
spesifikasi tertentu.
-
92
Mobile Phone
Profile MIDP-2.1 Configuration CLDC-1.1 Mobile Media API Version (MMA JSR-135) 1.2 Didukung 3D graphics (JSR-184) Geographical positioning with Java (Location API JSR-
179) 1.0
Midlet dapat dijalankan di background 4.1.1.2 Kebutuhan Sumber Daya Perangkat Keras
Untuk mengimplementasikan rancangan aplikasi dan basis
data yang telah dibangun, diperlukan perangkat keras dengan
spesifikasi tertentu.
1. IP Camera
Spesifikasi perangkat keras IP Camera yang
diperlukan untuk implementasi rancangan aplikasi yang
berperan sebagai penyedia video untuk dimonitoring
melalui mobile phone. Salah satu contohnya adalah :
Panasonic BL-C1CE
Fitur-fitur :
10x Digital Zoom Function
Multi-camera Capability
Motion Detection Function
-
93
Recording Program (Included)
Color Night View Mode (4.00 lux)
Cell Phone Monitoring
Buffered Images
Tipe Sensor CMOS sensor
Ukuran Sensor 1/4 inch
Resolusi Sensor approx. 320,000 pixels
Viewing Angle 53 horizontal 41 vertical
Digital Zoom 10x Digital Zoom Function
Ethernet Ports Ethernet (10Base-T/100Base-TX)
Autentifikasi User ID/password
Pemakaian Listrik 1.7 W
Dimensi 85 x85 x25 mm
Berat 100 g
2. Mobile phone
Spesifikasi perangkat keras pada mobile phone
yang berperan sebagai alat untuk memonitoring IP
Camera sebagai berikut :
Performance 710.1950. Memiliki layar berwarna (65536 warna).
-
94
Java virtual processor speed 64.5MHz [64.464.6].
As fast as a PIII (without Java compiler) at 1,161MHz [1,159.21,162.8].
Computation performance 422 [421424]. Memory read speed 28943KB/s [2884629040]. Memory write speed 28696KB/s [2815629236].
Memory copy speed with arraycopy() 208266KB/s
[206160210373].
4.1.2 Kebutuhan Software Development Tool
NetBeans
NetBeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk
pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated
Development Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform
NetBeans. Platform NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari
sekumpulan komponen perangkat lunak moduler yang disebut modul.
Sebuah modul adalah suatu arsip Java (Java archive) yang memuat kelas-
kelas Java untuk berinetraksi dengan NetBeans Open API dan file
manifestasi yang mengidentifikasinya sebagai modul. Aplikasi yang
dibangun dengan modul-modul dapat dikembangkan dengan
menambahkan modulmodul baru. Karena modul dapat dikembangkan
secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan
mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerful.
-
95
Pengembangan NetBeans diawali dari Xelfi, sebuah proyek
mahasiswa tahun 1997 di bawah bimbingan Fakultas Matematika dan
Fisika Universitas Charles, Praha. Sebuah perusahaan kemudian dibentuk
untuk proyek tersebut dan menghasilkan versi komersial NetBeans IDE
hingga kemudian dibeli oleh Sun Microsystem pada tahun 1999. Sun
kemudian menjadikan NetBeans open source pada bulan Juni tahun 2000.
Sejak itu komunitas NetBeans terus berkembang.
NetBeans digunakan sebagai perangkat keras untuk
mengembangkan aplikasi monitoring IP Camera ini dengan platform
J2SE kemudian dibuat ke J2ME.
4.1.3 Instalasi Aplikasi
Pindahkan file aplikasi monitoring IP Camera ke mobile phone
pengguna yang berbentuk .jar dan .jad maka akan terintall secara otomatis.
4.1.4 Cara Penggunaan IP Camera
Langkah langkah untuk dapat menggunakan IP Camera:
Memasang IP Camera pada tempat yang diinginkan, usahakan tempat yang strategis agar dapat melihat area
yang ingin dipantau.
Menghubungi internet provider untuk mendapatkan koneksi internet agar dapat dimonitoring (cth: Speedy,
Fastnet).
Melakukan setting pada Modem Router untuk menghubungkan IP Camera dengan internet.
-
96
Melakukan setting pada IP Camera setelah mendapatkan IP address dari internet provider :
Untukmengetahui IP dari kamera, dapatmenggunakanInstallation wizard (dapat diinstall
melalui CD).
Kemudian masuk ke dalamconfiguration kamera,dengan cara menggunakan Internet Explorer, lalu masukkan IP
dari kamera tersebut.
Setelah itu pilih menu Configuration. Kemudian masuk ke Network, pilih used fixed IP
address, dan masukkan IP yang ingin digunakan.
Setelah itu pilih save. 4.1.5 Cara Penggunaan Aplikasi
Langkah langkah untuk memonitoring IP Camera dengan
streaming melalui mobile phone adalah sebagai berikut :
Pastikan bahwa IP Camera sudah terpasang pada tempat yang dikehendaki pengguna dan dalam keadaan sedang menyala dan
beroperasi.
Pastikan bahwa mobile phone dapat tersambung dengan GPRS untuk akses internet.
-
97
Gambar 4.1 : Halaman awal
Pada Gambar ini terlihat aplikasi serta tombol launch yang berfungsi untuk
menjalankan aplikasi
-
98
Gambar 4.2 : Loading
Pada Gambar diatas menunjukkan halaman awal setelah memasuki aplikasi,
sekaligus sebagai portal untuk masuk kedalam halaman selanjutnya
-
99
Gambar 4.3 : Halaman Bookmark
Halaman ini muncul setelah memasuki aplikasi , pada halaman ini user akan
dapat memilih IP Camera yang ingin dilihat, apabila belum ada maka pada menu
sebelah kanan user dapat menambah alamat dari IP Camera yang diinginkan
dengan menekan menu Add.
-
100
Gambar 4.4 : Gambar URL dan Name kosong
Pada halaman ini user dapat memasukkan alamat IP Camera dan nama yang
diinginkan untuk mempermudah user dalam mengakses IP Camera, setelah itu
tekan Save yang terdapat pada sebelah kanan layar, kemudian setelah itu tekan
Back untuk kembali melihat list IP Camera yang sudah di Bookmark.
-
101
Gambar 4.5 : URL kosong
Gambar ini menunjukkan validasi dari halaman pengiisian bookmark apabila
URL kosong maka akan muncul alert seperti d gambar.
-
102
Gambar 4.6 : Name kosong
Gambar ini menunjukkan validasi dari halaman pengiisian bookmark apabila
Name kosong maka akan muncul alert seperti d gambar.
-
103
Gambar 4.7 : Bookmark berhasil
Halaman ini ditampilkan apabila nama dan URL dari IP Camera telah diisi dan
berhasil disimpan dengan nama Kebun Jeruk.
-
104
Gambar 4.8 : Halaman bookmark 2
Halaman ini muncul setelah user mengisi bookmark dan kembali ke halaman
bookmark list. Pada halaman ini user memilih salah satu nama yang menunjuk
ke alamat IP Camera yang ingin di-monitoring.
-
105
Gambar 4.9 : Connect ke IP Camera
Pada Halaman ini user akan diminta konfirmasi untuk melakukan koneksi ke
internet karena menggunakan pulsa agar dapat melakukan streaming. Untuk
melakukan streaming maka tekan tombol yes.
-
106
Gambar 4.10 : Tampilan streaming
Halaman ini merupakan streaming IP Camera dari salah satu alamat yang dipilih
oleh user.
-
107
Gambar 4.11 : Delete
Pada halaman List Bookmark user juga dapat melakukan delete dengan cara
memilih nama IP Camera kemudian tekan tombol menu kemudian Delete. Maka
Alamat dan nama IP Camera tersebut akan terhapus. Kebun Jeruk telah hilang
dari List Bookmark.
-
108
4.2 Evaluasi
4.2.1 Evaluasi dari Pengembangan
Setelah beberapa bulan skripsi ini dikerjakan, menghasilkan
aplikasi monitoring IP Camera melalui mobile phone ini dapat dibilang
masih baru di Indonesia. Dengan dibuatnya aplikasi monitoring ini
diharapkan dapat membantu para pengguna IP Camera pada sistem
keamaana yang digunakannya untuk dapat memonitoring dimana saja
tanpa dibatasi waktu dengan mobile phone pengguna.
Untuk melihat hasil dari aplikasi ini, telah dibuat simulasi pada
mobile phone Sony Ericsson K660i dan HTC Diamond 2 untuk
mengakses IP Camera http://itcomm-
streets.viewnetcam.com:50001/nphMotionJpeg?Resolution=192x144&Q
uality=Claritymelalui protokol RTSP dan dengan aplikasi monitoring
yang telah dikembangkan yaitu IP Camera Panasonic milik IT COMM
yang dipasang untuk memonitoring jalan Kebun Jeruk dengan detail
sebagai berikut :
Gambar 4.12 : Panasonic BB-HCM581
-
109
Simultaneous MPEG-4 dan JPEG. 42x Zoom (21x Optical & 2x Digital). Progressive Scan. Analog Video Output. Color Night View Mode (0.09 lux) & CCD Sensor (optional). SD Memory Card Recording. Image Transfer Function. Remote Pan and Tilt Control. Multi-camera Capability. Cell Phone Monitoring.
-
110
Gambar 4.13 : Spesifikasi Panasonic BB-HCM581
Simulasi dilakukan pada tanggal 20 Januari 2010 pada jam 10.00
12.00 siang dengan menggunakan XL sebagai provider penyedia
GPRS.
Kecepatan : 90,909 Kbps Latency : 0,681 detik Transfer 100 KB dalam 8,8 detik
-
111
4.2.1.1 Evaluasi Waktu dan Frame Rate
Untuk melakukan evaluasi waktu pada aplikasi yang telah
dikembangkan maka dilakukan observasi penggunaan aplikasi
yang telah dibuat.
Tabel 4.1 : Perbandingan waktu mengakses
Jam Aspek RTSP
(MPEG4)
HTTP(MJPEG
dikonversi ke
JPEG)
10.00 AM Frame Relay
per Second
20 fps 1 fps
Buffering 24s 11s
10.12 AM Frame Relay
per Second
26 fps 1,56 fps
Buffering 18s 13s
10.26 AM Frame Relay
per Second
32 fps 1,32 fps
Buffering 21s 21s
10.38 AM Frame Relay
per Second
22 fps 1,59 fps
Buffering 26s 18s
-
112
Dari table perbandingan diatas dapat disimpulkan bahwa
frame relay dari MPEG4 dibanding dengan MJPEG yang telah
dikonversi ke JPEG sehinga frame relay-nya lebih sedikit dan
delay buffering-nya lebih cepat.
4.2.1.2 Evaluasi Biaya
Evaluasi biaya dilakukan setelah evaluasi waktu dan
frame rate selesai.
Tabel 4.2 : Evaluasi biaya
Lama
Akses
Biaya Pulsa yang Tepakai (Rp.)
RTSP (MPEG4) HTTP(MJPEG
dikonversi ke JPEG)
15 detik Rp. 2316.- Rp. 1205.-
20 detik Rp. 3680.- Rp. 2075.-
25 detik Rp. 4210.- Rp. 2892.-
30 detik Rp. 6532.- Rp. 3780.-
Dari tabel evaluasi perbandingaan biaya pemakaian pulsa
untuk streaming dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
protokol HTTP yaitu dengan menkonversi MJPEG ke JPEG lebih
murah dibandingkan dengan streaming RSTP.