2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas...

104
Securing the Future 2008 Laporan Tahunan Annual Report

Transcript of 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas...

Page 1: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Securing the Future

2008Laporan Tahunan

Annual Report

Page 2: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Misi• Memproduksi dan menyediakan berbagai

produk dan jasa dengan standar kualitas tinggi, tepat waktu, dan efisien dalam biaya, baik dalam hal produksi maupun jasa.

• Mempergunakan kemampuan teknis dan teknologi yang tepat dan ditujukan untuk memberikan solusi yang inovatif.

• Memahami kebutuhan, memberikan solusi atas masalah serta melampaui ekspektasi klien.

Mision• Produce and provide products and services that

are of high quality standards, punctual, and

cost efficient both in terms of production and

services.

• Utilize technical abilities and technologies that

are appropriate and are dedicated towards

providing innovative solutions.

• Understand needs, provide solutions to problem

as well as exceed client expectations.

Visi Menjawab tantangan engineering dan

penghasil listrik

Vision To respond to the challenges of

engineering and power generation

Daftar IsiContents

1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan Usaha Business Overview 6 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 8 Kegiatan Perusahaan-Jejak Langkah Corporate Event-Milestones 9 Penghargaan 2008 2008 Awards 10 Nilai-nilai Perseroan Corporate Values 12 Laporan Komisaris Utama Report of the President Commissioner 18 Laporan Direktur Utama Report of the President Director 24 Laporan Operasional Operational Report 26 Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy 30 Tinjauan Bisnis Business Review 46 Tinjauan Keuangan Financial Review 48 Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data 53 Nilai Tukar dan Pengawasan Nilai Tukar Exchange Rates and Exchange Controls 55 Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations 64 Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP 70 Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Human Resources and Corporate Social Responsibility 72 Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment 76 Manajemen Risiko Risk Management 82 Teknologi Informasi Information Technology 84 Strategi Ke Depan Forward Strategy 86 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 91 Laporan Komite Audit Audit Committee Report 92 Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2008 dan Laporan Keuangan 2008 Responsibilities towards the 2008 Annual Report and 2008 Financial Statements 93 Informasi Perusahaan Corporate Information 94 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles 96 Profil Direksi Board of Directors’ Profiles 98 Data Perusahaan Corporate Data 99 Laporan Keuangan Financial Report

Page 3: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 1

Securing the Future

Tahun fiskal 2008 membawa beragam tantangan bagi perekonomian Indonesia dan khususnya sektor energi. Tingginya harga minyak bumi pada semester pertama tahun tersebut, yang kemudian menurun seiring dengan terjadinya krisis likuiditas dan perlambatan ekonomi global, telah berdampak signifikan pada kinerja ekonomi nasional. Di tengah berbagai tantangan tersebut, Truba Manunggal mempu terus berkiprah sebagai mitra terpercaya dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur nasional.

The Fiscal year 2008 presented many challenges to the Indonesian economy, particularly for the energy sector. Peak oil prices experienced in the first semester of the year and their subsequent decline as a result of the global liquidity crisis and economic slowdown had a significant impact on the national economy. Despite these challenges Truba Manunggal will continue to serve the nation as a trusted partner for national infrastructure development.

Page 4: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

2 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Sekilas PerusahaanCompany in Brief

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (“Truba Manunggal” atau

“Perusahaan”) adalah sebuah perusahaan listrik yang terintegrasi

penuh, dengan spesialisasi dalam hal Engineering, Pengadaan dan

Konstruksi (EPC), Produksi Listrik Independen (IPP) serta Pertambangan

dan Perdagangan Batubara. Selain bergerak dalam sektor listrik,

Perusahaan juga menyediakan jasa EPC untuk industri Minyak dan

Gas maupun beragam industri lain seperti pertambangan, petrokimia,

pupuk, semen serta serbuk kertas dan kertas. Mayoritas kegiatan

Truba Manunggal diselenggarakan di Indonesia, namun juga terlibat

dalam kontrak internasional di Timur Tengah.

Perusahaan memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman dalam kontrak

umum dan perencanaan teknis untuk pengembangan infrastrukstur

di Indonesia. Di masa lalu, Perusahaan telah menjadi kontraktor

pembangkit listrik dan industri yang dominan. Truba Manunggal

terlibat dalam pembangunan lebih dari 90% pembangkit listrik

tenaga batubara dan gas milik PLN dengan kapasitas terpasang

keseluruhan lebih dari 15.000 MW. Perusahaan merupakan satu-

satunya kontraktor EPC domestik dengan sertifikasi EPC yang dapat

merancang dan memasang boilers pembangkit listrik dengan kapasitas

lebih dari 300 MW. Sebagai bagian dari operasional EPC, Perusahaan

juga berperan dalam penyediaan jasa pemeliharaan bagi pembangkit

listrik dan industri. Perusahaan saat ini tengah melakukan ekspansi ke

arah pembangunan pembangkit listrik dengan energi terbarukan.

Truba Manunggal didirikan pada tanggal 21 Januari 2001. Fokus

utama Perusahaan adalah untuk membantu Pemerintah Indonesia

dalam mengatasi kekurangan pasokan listrik pada jaringan-jaringan

distribusi utama yang ada di Jawa-Bali maupun memperluas

ketersediaan listrik ke daerah terpencil dan pasar yang masih belum

tersedia listrik. Hal ini dilakukan melalui pembangunan intensif dan

penyelenggaraan pembangkit listrik tenaga batubara yang akan

mengurangi ketergantungan negara terhadap listrik tradisional

berbasis diesel. Truba Manunggal menjadi perusahaan publik

pada tanggal 16 Oktober 2006. Saham-saham Perusahaan saat ini

diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (“Truba Manunggal” or

“the Company”) is a fully integrated power company specializing in

Engineering, Procurement & Construction (EPC), Independent Power

Production (IPP) and Coal Mining & Trading. In addition to its work

in the power sector, the Company also provides EPC services to the

Oil & Gas industry as well as to a range of other industries including

mining, petrochemicals, fertilizers, cement and pulp & paper. While the

majority of Truba Manunggal’s activities are conducted in Indonesia, it

is also engaged in international contracts in the Middle East.

The Company has over 30 years experience in general contracting

and technical planning for infrastructure development in Indonesia.

Historically it has been the nation’s dominant power and industrial plant

contractor. Truba Manunggal has been involved in the construction

of over 90% of PLN’s coal-fired and gas-fired power plants with an

installed capacity totalling more than 15,000 MW. Truba Manunggal is

the only domestically certified EPC contractor to design and assemble

power plant boilers with capacities above 300 MW. As a part of its EPC

operations, the Company is also involved in providing maintenance

services to Indonesian power and industrial plants and is currently

expanding into the construction of renewable energy power plants.

Truba Manunggal was incorporated on January 21, 2001. The

Company’s primary focus is to assist the Indonesian Government

in addressing critical electricity supply shortages in the existing

distribution networks of the main Java-Bali power grid and to expand

the availability of electricity to outlying frontier and underserved

markets. This has mainly proceeded through the intensive construction

and commissioning of coal-fired plants which will reduce the nation’s

dependence on traditional diesel based sources of power. Truba

Manunggal became a publicly listed company on October 16, 2006,

which it shares of the company are currently traded on the Indonesia

Stock Exchange.

Page 5: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 3

Struktur BisnisBusiness Structure

PT TRUBA ALAM MANUNGGAL ENGINEERING TBKOperation & Maintenance

PT MAXIMA INFRASTRUKTURCoal Operations

PT META EPSITransmission

PT Mandala Kapital PT Alam ManunggalIndo Infrastructure

Group PtePublic

PT Truba Jaya EngineeringConstruction

PT Manunggal Multi EnergiCoal Mining

PT Truba Segihan UtamaStock Piling

Tame TurnkeyContracting Pte. Ltd.

• PT Menamas Mitra Energi

• PT Central Daya Energi

• PT Ranyza Energi

• PT Banyuasin Power Energy

• PT Bangka Manunggal Power

• PT Equator Manunggal Power

PT Manunggal EngineeringEngineering & Procurement

PT Suar Alam EngineeringEngineering & Procurement

PT MANUNGGAL INFRASOLUSIPower Plant/Industrial

PT MANUNGGAL POWERPower Plant

28.42% 10.38%

99.99%49.00%

99.99%

99.99%

99.99%

96.00%

90.10%

70.00%

100.00%

99.99%

14.95% 46.24%

Page 6: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

4 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

PT Truba Manunggal Engineering Tbk provides interrelated and

complementary power products and services to the Indonesian

energy market. In addition to being Indonesia’s leading provider of

EPC services, the Company also owns and develops Independent

Power Production (IPP) facilities and engages in coal mining & trading

activities.

Truba Manunggal’s portfolio of business enables it to provide

complimentary products and services which effectively provide

strategic positioning to take advantage of growth opportunities within

Indonesia’s energy sector while maximizing sales and operational

synergies through expansion to inter-related businesses.

Operational Activities

As of year-end 2008, Truba Manunggal’s EPC services continue to

account for over 90% of the Company’s revenues. Truba Manunggal

generates revenue through the planning, design, engineering and

construction of power projects. For IPPs, the Company is able to

generate additional revenues through commercial Operation and

Maintenance (O&M) of power plants. The Company is also currently

bidding on O&M contracts for PLN-owned power plants.

In addition to its focus on the power sector, Truba Manunggal also

provides EPC services to a variety of industrial clients engaged in Oil

& Gas development, mining, fertilizers, chemicals, petrochemicals,

cement, and pulp & paper. The Company’s EPC services in the Oil &

Gas sector have accounted for an increasing portion of its revenue.

Truba Manunggal was able to capitalize on the peak commodities

prices experienced in the global market up to the first half of 2008,

securing two large contracts for the development of US Oil & Gas giant

Chevron’s, Duri oil fields in Sumatra. This is in addition to an ongoing

contract with BP for development of their LNG plant in Tangguh, West

Papua Province.

The Company is capable of providing comprehensive engineering

solutions for both design and construction requirements. In addition to

maintaining a workforce of highly qualified mechanical and electrical

engineers, the Company also maintains civil engineers who are

capable of supporting engineering services for the development and

construction of civil facilities such as roads, bridges and buildings.

Truba Manunggal’s procurement services for mechanical and electrical

construction of power and industrial plants and the construction

of civil facilities include the expedited procurement of building and

construction material as well as mechanical, electrical and control

equipment. The Company’s procurement services are also responsible

for materials management, inspection and logistics.

PT Truba Manunggal Engineering Tbk menyediakan berbagai produk

dan jasa listrik yang saling berhubungan dan saling mendukung

untuk memenuhi kebutuhan pasar energi Indonesia. Selain menjadi

penyedia jasa EPC yang terkemuka, Perusahaan juga memiliki dan

mengembangkan fasilitas Produksi Listrik Independen (Independent

Power Production – IPP) dan berkecimpung dalam kegiatan

pertambangan dan perdagangan batubara.

Portofolio usaha Truba Manunggal membuat Perusahaan mampu

memberikan produk dan jasa yang saling mendukung hingga secara

efektif menempatkannya pada posisi strategis untuk memanfaatkan

kesempatan bertumbuh dalam sektor energi Indonesia,

memaksimalkan penjualan dan sinergi operasional melalui ekspansi

ke bidang-bidang usaha yang saling berhubungan.

Kegiatan Operasional

Pada akhir tahun 2008, jasa EPC Truba Manunggal masih

mengkontribusikan 90% pendapatan Perusahaan. Truba Manunggal

menghasilkan pendapatan melalui perencanaan, perancangan,

engineering dan konstruksi proyek-proyek listrik. Untuk IPP, Perusahaan

mampu menghasilkan tambahan pendapatan melalui Operasional

dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance – O&M) pembangkit

listrik. Perusahaan saat ini juga memberikan penawaran kontrak O&M

kepada pembangkit listrik yang dimiliki PLN.

Selain fokus pada sektor listrik, Truba Manunggal juga menyediakan

jasa EPC ke berbagai industri yang bergerak dalam pembangunan

Minyak & Gas, pertambangan, pupuk, kimia, petrokimia, semen, dan

bubuk kertas dan kertas. Jasa EPC Perusahaan pada sektor Minyak

& Gas menunjukkan peningkatan porsi terhadap pendapatan. Truba

Manunggal mampu memanfaatkan puncak harga komoditi yang

terjadi pada pasar global hingga paruh pertama tahun 2008, dengan

memperoleh dua kontrak besar untuk pengembangan ladang minyak

perusahaan raksasa Amerika Serikat Chevron di Duri, Sumatra.

Kontrak ini diluar kontrak yang sedang berlangsung dengan BP untuk

pembangunan pabrik LNG di Tangguh, Provinsi Papua Barat.

Perusahaan mampu memberikan solusi engineering yang menyeluruh,

baik untuk kebutuhan perancangan maupun konstruksi. Selain memiliki

tenaga kerja insinyur mesin dan listrik dengan kualifikasi tinggi,

Perusahaan juga memiliki insinyur sipil yang mampu mendukung jasa

rekayasa untuk pengembangan dan konstruksi fasilitas sipil seperti

jalan, jembatan dan bangunan.

Jasa pengadaan Truba Manunggal berkenaan dengan konstruksi

mekanis dan listrik untuk pembangunan pembangkit listrik dan

industri serta fasilitas sipil mencakup pembelian material bangunan

dan konstruksi, pembelian perlengkapan mekanis, serta peralatan

listrik dan kontrol. Jasa pengadaan juga termasuk pengelolaan

material, percepatan pengadaan, inspeksi dan logistik.

Tinjauan UsahaBusiness Overview

Page 7: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 5

Truba Manunggal is capable of executing all aspects of construction,

including construction management, hiring and training local workforce,

subcontractor management and the transfer of technical know-how

through its extensive support for systems, equipment and tools.

The key objective of Truba Manunggal’s IPP business is to diversify

revenue streams beyond the Company’s core EPC business through

the creation of consistent alternative cash flows which can cover the

Company’s short- and medium-term needs. From its IPP business, the

Company receives revenues for the integrated design, engineering,

procurement and construction of plant facilities. Once the plant is

operational, the Company sells the generated electricity to PLN or to

captive market industries. The price at which electricity is sold is set in

accordance with long-term (20-25 year) Power Purchase Agreements

(PPA) or Energy Supply Agreements (ESA). In addition to the 3 (three)

acquired power plants which the Company currently owns and

operates, Truba Manunggal in 2009 is engaged in plans to develop

an additional 9 (nine) IPP facilities; 6 (six) of these projects already

have signed PPAs. Due to the economic slowdown and liquidity crisis

experienced from mid-2008, the Company has, however rescheduled

target completion dates for several of its IPP projects. It nevertheless

remains committed to the accomplishment of these projects. In

addition to internally financing the required equity, Truba Manunggal

is looking to forge strategic partnerships with external parties, who

may help to accelerate the pace of project development.

The Company benefits from its involvement in both the construction

and operation phases of power generation projects. It is therefore

expanding its role as a supplier of coal to PLN and industrial

customers. Presently the Company carries out a small volume of coal

trading and is currently at the exploration and planning stage of its

two mining concessions respectively located in South Sumatra and

East Kalimantan.

Truba Manunggal focuses on increasing value for its shareholders

through accurate implementation of its business strategies which

consists of the following integrated functions:

• Engineering,procurementandconstructionservices

• Operationandmaintenance

• Powergeneration

• Supplyoffuels

The following table provides an account of fields of operations

specialized in by each of Truba Manunggal’s key subsidiaries.

Kegiatan Operasional Perseroan Company’s Operational Activities

Nama Perusahaan Company’s Name Aktivitas Operasional Operational Activity

PT Truba Alam Manunggal Engineering Pabrik Rekayasa Operasi dan Pemeliharaan Tenaga Listrik Operation and maintenance of power plants

PT Manunggal Power Pemilik dan Pemasok Listrik Owner and supplier of electricity

PT Maxima Infrastruktur Perdagangan dan Pertambangan Batu Bara Coal Mining and Trading

PT Manunggal Infrasolusi Jasa Manajemen Proyek (EPC) Project Management Service (EPC)

PT Truba Jaya Engineering Konstruksi (Mekanikal dan Elektrikal) Construction (Mechanical and Electrical)

PT Meta Epsi Jalur Transmisi EPC EPC Transmission

Truba Manunggal mampu melaksanakan seluruh aspek konstruksi,

termasuk manajemen konstruksi, pengangkatan dan pelatihan tenaga

kerja setempat, manajemen subkontraktor, pengetahuan teknis dan

dukungan yang luas bagi sistem, peralatan dan perlengkapan.

Tujuan jangka panjang dikaitkan dengan usaha IPP Truba Manunggal

adalah untuk melakukan diversifikasi aliran pendapatan diluar

bisnis utama EPC-nya, terutama penciptaan arus kas yang konsisten

yang dapat memenuhi kebutuhan jangka pendek dan menengah

Perusahaan. Dari bisnis IPP, Perusahaan memperoleh pendapatan dari

perancangan, rekayasa, pengadaan dan konstruksi yang terintegrasi

dari fasilitas pembangkit listrik. Pada saat pembangkit listrik telah

beroperasi, Perusahaan menjual listrik kepada PLN maupun pasar

industri. Harga jual listrik ditetapkan berdasarkan Perjanjian Pembelian

Listrik (PPA) atau Perjanjian Pasokan Energi (ESA) jangka panjang

(20-25 tahun). Selain ketiga pembangkit listrik yang sekarang dimiliki

dan dioperasikan Perusahaan, Truba Manunggal di tahun 2008 terlibat

dalam rencana untuk mengembangkan tambahan 9 (sembilan) fasilitas

IPP; 6 (enam) diantaranya telah menandatangani PPA. Dikarenakan

oleh perlambatan ekonomi dan krisis likuiditas yang dialami sejak

pertengahan 2008, Perusahaan harus menjadwalkan ulang target

tanggal penyelesaian untuk banyak proyek IPP-nya. Bagaimanapun,

Perusahaan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini.

Selain untuk membiayai ekuitas yang diperlukan, Truba Manunggal

akan mencari mitra strategis dengan pihak luar yang mungkin dapat

membantu mempercepat langkah pengembangan proyek.

Perusahaan mendapatkan keuntungan dari keikutsertaannya dalam

fase konstruksi maupun operasi proyek pembangkit listrik. Perusahaan

sedang memperluas perannya sebagai pemasok batubara ke PLN

dan pelanggan industri. Saat ini Perusahaan menjalankan sejumlah

kecil perdagangan batubara dan sedang dalam tahap eksplorasi dan

perencanaan untuk kedua konsesi pertambangan, masing-masing

berlokasi di Sumatra Selatan dan Kalimantan Timur.

Truba Manunggal memfokuskan diri untuk meningkatkan nilai bagi

pemegang sahamnya melalui penerapan strategi bisnis yang tepat

yang terdiri dari fungsi-fungsi terintegrasi berikut:

• Jasarekayasa,pengadaandankonstruksi

• Operasionaldanpemeliharaan

• Pembangkitlistrik

• PemasokBBM

Tabel berikut ini menjelaskan daftar bidang operasi yang merupakan

spesialisasi setiap anak perusahaan utama Truba Manunggal.

Tinjauan Usaha Business Overview

Page 8: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

6 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam laporan tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Inggris

dalam juta Rupiah

Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English

in million Rupiah

2008 2007 2006 2005 2004*

LAPORAN LABA RUGI INCOME STATEMENTS

Pendapatan 2,948,680 1,506,202 972,286 279 2,258 Revenues

Beban Pendapatan 2,441,293 1,171,472 851,831 257 2,135 Cost of Revenues

Laba Kotor 507,387 334,730 120,455 22 123 Gross Profit

Beban Usaha 331,256 156,780 75,713 303 627 Operating Expenses

Laba (Rugi) Usaha 176,131 177,950 44,742 (281) (504) Operating Income (Loss)

Laba (Rugi) Bersih (180,124) 212,735 34,941 (159) (317) Net Income (Loss)

ASET ASSETS

Aset Lancar 5,076,919 3,368,005 1,220,183 575,474 4,661 Current Assets

Aset Tidak Lancar 2,157,771 1,623,211 585,209 127,442 20 Non-current Assets

JUMLAH ASET 7,234,690 4,991,216 1,805,392 702,916 4,681 TOTAL ASSETS

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

Kewajiban Lancar 1,803,985 546,285 288,407 510,172 15,515 Current Liabilities

Kewajiban Tidak Lancar 3,614,050 2,676,076 16,052 25,346 1,592 Non Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 5,418,035 3,222,361 304,459 535,518 17,107 Total Liabilities

Hak Minoritas 108,041 92,674 167,148 173,684 1 Minority Interest

Ekuitas (Defisiensi Modal) 1,708,614 1,676,181 1,333,785 (6,286) (12,427) Total Equity (Capital Deficiency)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 7,234,690 4,991,216 1,805,392 702,916 4,681 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

* Disajikan kembali * Restated

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Dec ‘070

2,500

5,000

7,500

10,000

12,500

9,419 9,217 9,225 9,37810,950

Mar ‘08 Jun ‘08 Sep ‘08 Dec ‘08

Pergerakan Rupiah terhadap DollarRupiah versus Dollar Movement

Page 9: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 7

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

PENDAPATANRevenues(dalam juta Rupiah in million Rupiah)

08 2,948,680

07 1,506,202

06 972,286

05 279

04 2,258

LABA (RUGI) USAHAOperating Income (Loss)(dalam juta Rupiah in million Rupiah)

08 176,131

07 177,950

06 44,742

05 (281)

04 (504)

LABA (RUGI) BERSIHNet Income (Loss)(dalam juta Rupiah in million Rupiah)

08 (180,124)

07 212,735

06 34,941

05 (159)

04 (317)

JUMLAH AKTIVATotal Assets(dalam juta Rupiah in million Rupiah)

08 7,234,690

07 4,991,216

06 1,805,392

05 702,916

04 4,681

JUMLAH KEWAJIBANTotal Liabilities(dalam juta Rupiah in million Rupiah)

08 5,418,035

07 3,222,361

06 304,459

05 535,518

04 17,107

JUMLAH EKUITASTotal Equity(dalam juta Rupiah in million Rupiah)

08 1,708,614

07 1,676,181

06 1,333,785

05 (6,286)

04 (12,427)

KONTRIBUSI PENDAPATANRevenue Contribution

IPP7%

EPC91%

Coal2%

KEPEMILIKANOwnership

Public46.24%

Indo Infrastructure Group Pte14.95%

PT Mandala Kapital28.42%

PT Alam Manunggal10.38%

Page 10: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

8 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Corporate Social ResponsibilityCorporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap publik, berikut salah satu aktivitas CSR yang dilakukan Perusahaan ke panti werdha, Jakarta pada bulan September 2008

Corporate Social Responsibility (CSR) is an actualization of the social responsibilities of corporations towards society. A CSR activity by Truba Manunggal in September 2008 involved donations to senior citizen homes in Jakarta

First LiftingPemancangan pertama konstruksi tiang baja

First lifting of steel construction collumns

Kegiatan PerusahaanCorporate Events

Jejak LangkahMilestones

• Projects:

– IPP Bangka (2x12 MW)

– IPP Pontinanak (2x30 MW)

– IPP Kuala Tanjung (2x135 MW)

• GroundBreakingPLTUPelabuhanRatu

(3x350 MW)

• GroundBreakingPLTUPontianak(2x30MW)

• FirstLiftingCDEPowerPlant

• GroundBreakingPLTUBangka(2x12MW)October:ListedtoBEI(IPO)

2006 2007 2008

Public ExposéPaparan publik untuk menyampaikan keterbukaan informasi sebagai salah satu kewajiban sebagai perusahaan publik

Public Exposé to disseminate information to the public as required for a listed company

Page 11: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 9

Golf TournamentSalah satu kegiatan korporasi untuk memberikan apresiasi kepada para klien, investor dan rekanan

A form of corporate events designed to show appreciation to clients, investors and suppliers of Truba Alam Manunggal

29 APRIL 2008Penghargaan sebagai The Best Listed Companies

tahun 2008 dari Majalah Investor

Award as The Best 2008 Listed Companies from Investor Magazine

Penghargaan 20082008 Awards

Memorandum of Understanding (MoU)Merupakan aplikasi dari kerjasama yang dilakukan Truba Alam Manunggal dengan para Mirta Strategis untuk mengembangkan lingkup bisnis perusahaan. Corporate action yang dilakukan Truba Alam Manunggal bertujuan meningkatkan bisnis usaha yang menguntungkan bagi korporasi, klien dan pemegang saham

Actual applications of cooperation between Truba Alam Manunggal and varians strategic partners in order to expand its business scope.The varians corporate actions by Truba Alam Manunggal are intended to improve the value of its business for the company, clients, and shareholders

Kegiatan Perusahaan Corporate Events

Page 12: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

10 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

BUDAYA PERUSAHAAN

NILAI-NILAI INTERNAL

• KOMPETENSI,senantiasameningkatkankualitaskeahlian, kemampuan dan perilaku demi peningkatan hasil-hasil yang telah dicapai.

• EFISIENSI,menentukanuntukselalumelakukanhal-hal yang tepat, selalu mencari peluang bagi peningkatan dan efisiensi. Selalu kreatif dan inovatif agar mampu menciptakan keuntungan dan nilai tambah bagi klien dengan cara yang wajar dan harga yang kompetitif.

• INTEGRITAS,ketegasandalammenjalankanprinsipkebenaran dan nilai-nilai perusahaan dalam segala aktivitas bisnis dengan menghadirkan kalimat-kalimat dan sikap yang konsisten.

• KERJASAMATIM,berkolaborasidemiterciptanyasinergi grup melalui semangat saling mendukung kemampuan dan keahlian masing-masing berdasarkan pada prinsip saling menghormati satu sama lain.

• BERTANGGUNGJAWAB,pendekatansecaraterpaduterhadap kesehatan, keselamatan dan manajemen lingkungan di kantor-kantor, di lapangan dan di lokasi klien, SMK3 selalu mendapatkan prioritas utama dalam setiap aktivitas pada saat pemberian pelayanan di setiap tempat.

INTERNAL VALUES

• COMPETENCY,continuallyadvancethequalityofskills, proficiencies, and mental attitude for the improvements of results already achieved.

• EFFICIENCY,thedeterminationtoalwaysdotherightthings; ever seeking opportunities for improvement and efficiency. Always creative and innovative, to create benefit and added value for customers at fair and competitive prices.

• INTEGRITY,firmnessinholdingtheprincipleoftruthand corporate value in business activity which is presented consistently through words and behavior.

• TEAMWORK,collaboratetoadvancegroupsynergieswith the spirit of sharing capacities and skills, based on mutual respect.

• RESPONSIBILITY,afullyintegratedapproachtohealth, safety and environmental (HSE) management at our offices, on site and at client locations. We endeavour to ensure the highest standards at every place the Company provides its expertise. Ensuring HSE remains the highest priority for all of our activities.

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk membangun hubungan yang harmonis dengan klien dan mitra bisnis dengan berdasar pada 10 (sepuluh) nilai-nilai utama yang terbagi dalam 2 (dua) bagian, nilai eksternal dan internal.

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk builds strong relationship with its

clients and business partners based on 10 (ten) core values which are divided

into 2 (two) parts, namely external and internal values.

CORPORATE VALUES

Nilai-nilai PerseroanCorporate Values

Page 13: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 11

Nilai-nilai Perseroan Corporate Values

NILAI-NILAI EKSTERNAL

• DEDIKASI,dengansepenuhhatimemaksimalkanseluruh potensi yang dimiliki untuk memberikan solusi terbaik dalam setiap penyelenggaraan proyek.

• HARGAKOMPETITIF,memberikanprodukdanjasadengan kualitas tertinggi sesuai standar namun dengan biaya yang efektif dan diselesaikan tepat waktu sebagaimana dijanjikan.

• MENGHORMATIKEBUTUHANKLIEN,denganmemberikan hasil yang transparan, terpercaya dan bertanggung jawab yang terkait dengan hasil akhir.

• PROFESIONALISME,bekerjasecaraprofessionaldengan selalu mengupayakan yang terbaik guna menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tinggi sesuai standar. Selalu memberikan yang terbaik dalam setiap tindakan.

• HARMONIS,hidupharmonisdenganelementerkaitseperti lingkungan, manusia dan masyarakat serta juga meningkatkan kualitas hidup penduduk setempat, menjaga lingkungan global dan berusaha semaksimal mungkin mencapai kepercayaan klien dan masyarakat.

EXTERNAL VALUES

• DEDICATION,maintainingpassiontomaximizethefullpotential of our people so that they may continually provide the best solutions for all project needs.

• COMPETITIVEPRICING,deliveringhighqualityandcost effective products and services to schedule and in accordance with promised specifications.

• RESPECTFORCLIENTNEEDS,maintainingtransparency,accountability and responsibility for all areas of work.

• PROFESSIONALISM,workingprofessionallythrougha continuous commitment to achieve high quality standards for products and services. Always giving our best in everything we do.

• HARMONIZATION,ensuringcontinuitybetweenallCompany endeavors and the environment, people and community; improving the living standards of local communities and protecting the global environment; maintaining the trust of our clients and society.

Page 14: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

12 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Terlepas dari tantangan-tantangan yang terjadi di tahun 2008, Truba Manunggal memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan untuk memberikan pendapatan yang berkesinambungan dalam jangka panjang.

Hendrik TeeKomisaris Utama President Commissioner

Laporan Komisaris UtamaReport of the President Commissioner

Page 15: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 13

Laporan Komisaris Utama Report of the President Commissioner

Despite the current challenges throughout 2008, Truba Manunggal has promising growth prospects for sustainable revenue income over the long-term.

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (“Truba Manunggal”

atau “Perusahaan”) terus mengalami pertumbuhan yang pesat

dalam tahun 2008, terutama didukung oleh divisi EPC. Perusahaan

terus menerapkan strategi terintegrasi yang mencakup EPC, IPP dan

Pertambangan & Perdagangan Batubara. Namun, EPC tetap menjadi

sumber utama pertumbuhan bagi Perusahaan, mencapai lebih

dari 90% pendapatan. Selama 2 tahun berjalan hingga Juni 2008,

divisi EPC Perusahaan mampu memanfaatkan sentimen pasar yang

tengah meningkat untuk menyelamatkan komitmen jangka panjang

terkait proyek-proyek pengembangan infrastruktur. Hal ini bukan

saja pengalaman dalam bidang tradisional kami sebagai kontraktor

pembangkit listrik dan fasilitas transmisi, tetapi juga meluas ke sektor

pengembangan infrastruktur Minyak dan Gas, yang kini mencakup

lebih dari 40% bisnis berjalan. Kesuksesan tender-tender yang

diperoleh hingga paruh pertama tahun 2008 telah memberikan

kepastian bahwa EPC Truba Manunggal dijadwalkan untuk beroperasi

dengan kapasitas penuh sampai tahun 2010.

Namun demikian, sebagaimana halnya dengan perusahaan-

perusahaan lain di dunia, Truba Manunggal telah menghadapi

berbagai tantangan di tahun 2008, yang telah memaksa kami untuk

meninjau kembali strategi perusahaan. Pada prinsipnya, resesi ekonomi

global yang dipicu oleh krisis likuiditas telah menyebabkan penundaan

banyak rencana Perusahaan untuk mengembangkan usaha IPP dan

Pertambangan dan Perdagangan Batubara.

Dear Shareholders,

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (“Truba Manunggal”

or “the Company”) continued to experience robust growth in

2008, which has principally been driven by the Company’s EPC

division. The Company continues to pursue an integrated strategy

encompassing EPC, IPP and Coal Mining & Trading. EPC, however

remains the main engine of growth for the Company accounting

for over 90% of revenues. During the 2 years leading up to June

2008, the Company’s EPC division was able to capitalize on bullish

market sentiment to secure long-term commitments for significant

infrastructure development projects. This was not only experienced

in our traditional domain as a contractor for power generation and

transmission facilities, but also extended to the sector for Oil & Gas

infrastructure development, which now comprises over 40% of our

ongoing business. Successful tenders leading up to the first half

of 2008 have ensured that Truba Manunggal’s EPC is scheduled to

operate at full capacity, well into 2010.

As with companies the world over, Truba Manunggal has been faced

with considerable challenges in 2008 which have forced us to reassess

our strategy. Principally, the ongoing global economic downturn

triggered by the liquidity crisis has resulted in a postponement to

many of the Company’s plans to develop its IPP and Coal Mining &

Trading enterprises.

Page 16: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

14 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Truba Manunggal pada awalnya memandang pengembangan

bisnis IPP sebagai metode diversifikasi pendapatan, terutama dalam

pembiayaan jangka pendek dan menengah. Perusahaan saat ini

memiliki 3 (tiga) aset IPP operasional: CDE-Diesel di Lampung; Tanjung

Batu di Kalimantan Timur dan Gunung Megang di Sumatra Selatan.

Setiap pembangkit listrik telah membuktikan keandalannya dalam

memberikan pendapatan sejak beroperasi.

Pada akhir tahun 2008, Perusahaan mempertahankan peran

kepemimpinannya dalam pembangunan fasilitas IPP di berbagai lokasi

di seluruh Indonesia. Unit IPP milik Perusahaan saat ini mengurus 6

(enam) Perjanjian Pembelian Listrik (Power Purchase Agreements –

PPA). Seluruh PPA berlokasi di daerah terpencil, jauh dari jaringan

listrik Jawa-Bali.

Pembiayaan untuk 3 (tiga) PPA telah berhasil diperoleh dari bank-

bank lokal. Tetapi dikarenakan tingkat risiko yang terkait, bank-bank

Indonesia lebih menyukai untuk menggunakan siklus penggantian

(reimbursement cycle) untuk kegiatan pembiayaan mereka. Oleh

karena itu, pengembangan proyek perlu dibayar dengan ekuitas

hingga tersedia penggantian.

Dengan demikian, di masa mendatang Truba Manunggal bermaksud

mengupayakan strategi yang lebih organik untuk pengembangan dan

diversifikasi, mempertahankan EPC sebagai bisnis utama yang akan

terus memberikan kesinambungan, walaupun jadwal pengembalian

investasi ketat. Perusahaan akan terus mencari kemitraan strategis

untuk mendukung usaha pengembangan IPP dan Pertambangan

Batubara, namun Pertambangan Batubara akan sangat diprioritaskan

dengan pertimbangan pembiayaan yang bersumber dari intern,

meliputi laba ditahan.

Truba Manunggal initially looked toward the development of its IPP

business as a method of diversifying its income, particularly its short-

and medium-term finances. The Company currently has 3 (three)

operational IPP assets: CDE-Diesel in Lampung; Tanjung Batu in East

Kalimantan and Gunung Megang in South Sumatra. Each of these

power plants has provided reliable as well as predictable revenue

streams since coming on line.

As of year-end 2008 the Company maintains a leading role in the

development of IPP facilities in locations throughout Indonesia.

The Company’s IPP unit currently maintains 6 (six) Power Purchase

Agreements (PPA). All of these PPAs are located in outlying underserved

areas of the nation, beyond the main Java-Bali power grid.

Terms of finance for 3 (three) of the PPAs has already been successfully

secured from local banks. Due to the level of risk, however Indonesia’s

banks have maintained a preference for utilizing a reimbursement

cycle for their finance activities. Project development therefore needs

to be paid for by equity until reimbursement is provided.

Going forward, Truba Manunggal therefore intends to pursue a

much more organic strategy for its development and diversification,

maintaining a focus on its core EPC business line which is continuing

to provide sustainable, albeit tightly scheduled returns on investment.

While the Company will continue to seek out strategic partnerships

to support the development of its IPP and Coal Mining initiatives, the

latter will be strictly prioritized with regards to financing, which is

channelled from internal sources, including retained earnings.

Laporan Komisaris Utama Report of the President Commissioner

Page 17: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 15

Situasi Ekonomi Indonesia

Memasuki tahun 2009, dunia saat ini sedang berada pada tahap yang

kritis. Restrukturisasi sektor perbankan yang disertai oleh penurunan

pinjaman perusahaan-perusahaan di seluruh dunia diperkirakan akan

berlanjut hingga tahun 2010. Namun demikian, kami yakin bahwa

stabilitas makroekonomi yang dibangun oleh pemerintah Indonesia

sejak datangnya krisis keuangan Asia, ditambah dengan konsumsi

dalam negeri yang kuat dan ketergantungan yang rendah terhadap

pasar ekspor luar negeri (relatif terhadap perekonomian lain di kawasan

yang sama) menjadikan negara kita memiliki keuntungan strategis

untuk menghadapi berbagai tantangan dalam situasi resesi sekarang.

Lebih lanjut, pemakaian listrik di Indonesia dipastikan tetap kuat terlepas

dari berlangsungnya resesi. Perlu diketahui bahwa infrastruktur listrik

Indonesia saat ini relatif masih belum mencukupi seluruh permintaan.

Kondisi ini berlaku tidak hanya dalam jaringan utama Jawa-Bali, tetapi

juga di pasar perbatasan dimana banyak inisiatif dijalankan. Penetrasi

jasa listrik dalam lingkup nasional masih tetap rendah, dengan hanya

lebih dari 60% populasi memiliki akses listrik di rumah. Menanggapi

krisis, Pemerintah diharapkan untuk terus melakukan pembelanjaan

dalam jumlah besar untuk pengembangan infrastruktur termasuk

peningkatan fasilitas pembangkit listrik. Pengembangan ini perlu

dikontrakkan kepada pihak yang bertanggung jawab yang memiliki

keahlian tinggi di bidang engineering dan kemampuan organisasi

untuk melaksanakan proyek secara efisien dan sesuai jadwal.

Pemain Kunci dalam Pertumbuhan dan Pembangunan Bangsa

Sebagai satu-satunya perusahaan listrik Indonesia yang terintegrasi

penuh dengan spesialisasi EPC, IPP dan Pertambangan & Perdagangan

Batubara, Truba Manunggal melayani kebutuhan dasar yang secara

langsung berhubungan dengan kesinambungan perekonomian

Indonesia’s Economic Environment

Moving into 2009, the world is now at a critical juncture. Restructuring

of the banking sector and the accompanying widespread deleveraging

of companies throughout the world is expected to continue into 2010.

We believe, however that the macro-economic stability fostered by

the Indonesian government since the preceding Asian financial crisis

combined with the nation’s strong internal consumption and lower

dependency on foreign export markets (relative to other economies in

the region) place the nation at a strategic advantage in coping with

the challenges of the current recessionary environment.

Furthermore, power consumption is expected to remain strong

in Indonesia despite the downturn. It needs to be recognized that

Indonesia’s current power infrastructure continues to be inadequate

relative to overall demand. This is true not only within the main

Java-Bali power grid but also in frontier markets where many of the

Company’s initiatives are directed. Nationwide penetration of power

services remains low, with just over 60% of the nation’s population

having access to electricity in their homes. In response to the crisis, the

Government is expected to continue to spend heavily on infrastructure

development including enhancement of the nation’s power generating

facilities. This development needs to be contracted to responsible

parties with advanced engineering skills and the organizational

capacity to implement projects efficiently and to schedule.

A Key Player in the Nation’s Growth and Development

As Indonesia’s only fully integrated power company specializing in EPC,

IPP and Coal Mining & Trading, Truba Manunggal serves a critical need

that is directly related to the sustainability of the Indonesian economy.

Our EPC expertise in power plant construction places us in an ideal

Dari kiri ke kanan Fromlefttoright:

Hendrik TeeKomisaris Utama President Commissioner

Richard HarjaniKomisaris Commissioner

Siswanto Komisaris Independen Independent Commissioner

Laporan Komisaris Utama Report of the President Commissioner

Page 18: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

16 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Indonesia. Para ahli EPC kami dalam pembangunan pembangkit listrik

selama 3 (tiga) dekade menempatkan perusahaan pada posisi ideal

dan strategis untuk memainkan peran utama dalam pembangunan

pembangkit listrik.

Kami yakin bahwa Truba Manunggal memiliki prospek pertumbuhan

yang menjanjikan untuk memberikan pendapatan yang

berkesinambungan dalam jangka panjang. Bisnis EPC akan terus

mengalami pertumbuhan yang signifikan. Terlepas dari tantangan-

tantangan yang muncul dari perlambatan ekonomi global, kami

mengantisipasi bahwa pertumbuhan pesat akan terus berlanjut,

terutama dalam hal pembangunan pembangkit listrik yang menjadi

kekuatan utama Truba Manunggal.

Tata Kelola Perusahaan

Dewan Komisaris telah memeriksa laporan keuangan Perusahan untuk

tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008. Kami berpendapat

bahwa Truba Manunggal memiliki fundamental yang kuat, sehingga

terus memberikan pertumbuhan yang signifikan dalam penjualan

bersih dan EBITDA meskipun mencatat rugi bersih pada tahun

pelaporan. Kondisi terakhir disebabkan oleh kerugian valuta asing

non-kas sebagai akibat depresiasi Rupiah terhadap Dollar AS.

Dewan Komisaris dengan bangga mencatat perbaikan dan peningkatan

yang berlanjut dalam tata kelola perusahaan yang baik (GCG), sejalan

dengan praktik-praktik yang berlaku internasional. GCG diterapkan di

lingkungan Perusahaan dengan dasar Peraturan Tata Kelola Perusahaan

Nasional Indonesia, Anggaran Dasar Perusahaan, kebijakan dan

panduan intern mengenai Tata Kelola Perusahaan, Pedoman Perilaku

untuk manajemen dan pegawai, prosedur operasional standar dan

praktik-praktik GCG yang berlaku umum di tingkat internasional.

Dewan Komisaris terus menyampaikan penjelasan mengenai

perkembangan Perusahaan secara berkala, dan melakukan pendekatan

aktif untuk memonitor kemajuan, memastikan bahwa kami berada

pada jalur yang benar pada kebanyakan pembangunan utama yang

kami jalankan. Dewan Komisaris juga mengawasi kegiatan Truba

Manunggal melalui keterlibatan langsung dengan Direksi dan manajer

senior Perusahaan, maupun dengan bantuan Komite Audit. Kami yakin

bahwa sistem pengawasan intern dan prosedur yang memadai dalam

Perusahaan senantiasa memberikan jaminan yang beralasan bahwa

seluruh risiko diidentifikasi, dikelola dan dimitigasi secara tepat.

and strategic position to play a major role in expanding Indonesia’s

electric power generation capacity.

We believe that Truba Manunggal has promising growth prospects for

sustainable revenue over the long-term. The Company’s EPC business

will continue to experience significant growth. Despite the current

challenges created by the global economic slowdown, we anticipate

that our robust growth will continue to expand, especially in the

construction of new power plants in which Truba Manunggal excels.

Corporate Governance

The Board of Commissioners has reviewed the Company’s financial

statements for the year ending December 31, 2008. It is our opinion

that Truba Manunggal remains strong in its fundamentals, continuing

to post significant growth in net sales and EBITDA although it recorded

a net loss for the reporting period. The latter was due to non-cash

foreign exchange losses caused by depreciation of the Rupiah against

the US Dollar.

The Board of Commissioners is pleased to note the continuing

improvement and enhancement in Good Corporate Governance (GCG)

that is in line with international best practices. GCG is implemented

within the Company on the basis of the Indonesian National Code

on Corporate Governance, the Company’s Articles of Association,

our internal policies and guidelines on Corporate Governance, Code

of Conduct for management and employees, standard operating

procedures and international best practices on GCG.

The Board of Commissioners continues to appraise the development

of the Company on a regular basis, and the Board takes an active

approach to monitor progress, ensuring that we are on track for

most of our key developments. The Board oversees the activities of

Truba Manunggal through direct engagement with the Directors and

senior managers of the Company, as well as with the assistance of the

Audit Committee. Truba Manunggal remains confident that adequate

internal control systems and procedures within the Company continue

to provide reasonable assurances that risks are being properly

identified, managed and mitigated.

Laporan Komisaris Utama Report of the President Commissioner

Page 19: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 17

Hendrik TeeKomisaris Utama President Commissioner

Pergantian Dewan

Hanya terjadi satu kali perubahan dalam komposisi Dewan Komisaris

sejak laporan tahunan Perusahaan yang lalu. Bapak Sidarta Sidik

mengundurkan diri dari Dewan Komisaris untuk menjadi Presiden

Direktur Perusahaan. Posisi beliau pada Dewan Komisaris digantikan

oleh Bapak Richard Harjani.

Atas nama seluruh anggota Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan

terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua klien, mitra

kerja, pihak-pihak terkait dan para pemangku kepentingan Truba

Manunggal atas dukungan yang tiada henti untuk pertumbuhan

dan perluasan Perusahaan selama periode pelaporan tahun 2008.

Lebih lanjut, Dewan Komisaris juga ingin menyampaikan terima

kasih sedalam-dalamnya kepada manajemen dan karyawan atas

komitmennya dalam hal kesempurnaan dan ketangguhan. Bersama-

sama kita akan memastikan bahwa Truba Manunggal senantiasa

berada di garda depan dalam pengembangan infrastruktur di

Indonesia melalui kegiatan penyediaan EPC, IPP dan Pertambangan &

Perdagangan Batubara yang terbaik di kelasnya.

Changes to the Board

There was only one change in the composition of the Board of

Commissioners since the Company’s last annual report. Mr. Sidarta

Sidik resigned from the Board of Commissioners to become the new

President Director. His seat on the Board of Commissioners has been

replaced by Mr. Richard Harjani.

On behalf of all the members of the Board of Commissioners, I would

like to express our sincere gratitude and appreciation to all of Truba

Manunggal’s clients, partners, associates and other stakeholders for

their continuing support for the Company’s growth and expansion

during the reporting period 2008. Furthermore, the Board of

Commissioners would also like to extend its deepest thanks to the

management and employees for their commitment to excellence and

perseverance. Together our people will ensure that Truba Manunggal

continues to stand at the forefront of Indonesia’s infrastructure

development through our provision of best in class EPC, IPP and Coal

Mining & Trading activities.

Laporan Komisaris Utama Report of the President Commissioner

Page 20: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

18 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Sidarta SidikDirektur Utama President Director

Laporan Direktur UtamaReport of the President Director

Selain memajukan EPC sebagai bisnis utama, Truba Manunggal berkomitmen untuk meningkatkan tujuan divisi IPP sebagai bagian dari strategi Perseroan, termasuk melalui kemitraan strategis yang saling menguntungkan.

Page 21: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 19

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Truba Manunggal mencatat pertumbuhan laba yang berarti dari bisnis

EPC di tahun 2008.

Pemerintah tetap berkomitmen untuk melanjutkan program jalur

cepat 10.000 MW untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga

batubara, dengan persiapan fase ke-2 untuk proyek 10.000 MW

lainnya. Sepanjang tahun 2008, unit EPC Perusahaan memperoleh

3 (tiga) subkontrak pembangkit listrik PLN: Suralaya (625 MW) dan

Paiton (600 MW), dengan estimasi nilai lebih dari US$ 80 juta. Kedua

proyek ini serta pengembangan pembangkit listrik lain yang telah

diperoleh sebelumnya di Indramayu (3 x 300 MW US$ 54 juta) telah

mulai tahap konstruksi pada tahun 2008. Selain itu, bisnis EPC pada

sektor Minyak & Gas juga telah meningkat dengan dimulainya 2 (dua)

proyek terpisah untuk perusahaan Minyak & Gas AS Chevron, dengan

estimasi nilai sebesar US$ 203 juta.

Meskipun EPC sebagai bisnis utama Truba Manunggal berhasil

memperoleh pertumbuhan yang berarti dalam operasinya hingga

tahun 2010, kondisi ekonomi dan pasar yang bergejolak di tahun 2008

menghadapkan Perusahaan pada tantangan-tantangan yang patut

diperhitungkan. Pengetatan pasar kredit dan perlambatan ekonomi

secara umum di tahun 2008 telah memaksa Truba Manunggal

untuk menilai kembali dan memprioritaskan rencana penyelesaian

pembangkit listrik IPP. Target penyelesaian untuk proyek-proyek

terakhir saat ini telah dijadwalkan kembali. Terlepas dari kemunduran

ini, pengembangan proyek IPP akan tetap menjadi salah satu prioritas

utama Perusahaan.

Dear Shareholders,

Truba Manunggal posted significant earnings growth from its EPC

business in 2008.

The Government of Indonesia remains committed to the 10,000

MW fast track program for the development of coal fired power

plants, with preparation for the 2nd phase of another 10,000 MW.

During 2008 the Company’s EPC unit secured a subcontracting role

for 3 (three) more PLN power plants: Suralaya (625 MW) and Paiton

(600 MW), business with an estimated value exceeding US$ 80

million. Three of this projects as well as the previously secured power

generation development at Indramayu (3 x 300 MW US$ 54 million)

began construction in 2008. Additionally, EPC business in the Oil &

Gas sector has also increased with the commencement of 2 (two)

separate projects for US Oil & Gas giant Chevron worth an estimated

US$ 203 million.

Although Truba Manunggal’s core EPC business unit secured contracts

which will allow it to operate at capacity well into 2010, the volatile

economic and market conditions in 2008 posed considerable

challenges for the Company. Tightening of credit markets and the

general economic slowdown in 2008 have forced Truba Manunggal

to reassess its priorities for planed IPP power plant deliveries. Most of

the target dates for the latter projects have now been rescheduled.

Despite this setback, development of IPP projects will continue to be

one of the Company’s key priorities.

Laporan Direktur Utama Report of the President Director

In addition to pushing ahead with its core EPC business, Truba Manunggal is committed to advancing the goals of its IPP arm as part of its corporate strategy, including seeking strategic partnerships.

Page 22: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

20 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Truba Manunggal menghasilkan total pendapatan sebesar Rp 2.948,7

miliar pada tahun 2008. Jumlah ini tumbuh 95,8% dari pendapatan

tahun 2007 sebesar Rp 1.506,2 juta. Jasa EPC mencakup kegiatan-

kegiatan yang terkait Operasional dan Pemeliharaan (O&M) sebesar

91% dari total pendapatan atau setara dengan Rp 2,7 miliar. Sebanyak

3 (tiga) fasilitas operasional IPP menghasilkan pendapatan sebesar

Rp 0,2 miliar atau 7% total pendapatan. Perdagangan batubara terus

memberikan kontribusi tambahan pendapatan sebesar Rp 0,05 miliar

selama tahun 2008. Terlepas dari kinerja ini, Perusahaan membukukan

rugi bersih sebesar Rp 180,1 miliar, yang disebabkan oleh depresiasi

Rupiah terhadap US$ sehingga mengakibatkan kerugian nilai tukar

dalam jumlah yang signifikan pada utang Perusahaan dengan

denominasi US$.

Prospek Masa Depan

Menyadari pentingnya pendapatan dari EPC terhadap kelangsungan

pertumbuhan dan kesinambungan operasional, pengadaan mesin

berat dan peralatan teknis tetap menjadi prioritas di tahun 2009.

Memastikan penyelesaian proyek sesuai jadwal yang memenuhi

standar operasional bagi efektivitas Operasi dan Pemeliharaan

pada perusahaan klien yang mencakup pertimbangan berkenaan

dengan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan, merupakan aspek

penting dari kelanjutan peran Perusahaan sebagai kontraktor EPC

utama di Indonesia. Lebih jauh, kinerja yang baik akan menjadi nilai

tambah Perusahaan dalam proses penawaran untuk pembangunan

infrastruktur di Indonesia, baik yang sedang berlangsung maupun yang

baru. Hal ini akan merupakan prioritas utama Perusahaan memasuki

tahun 2009. Perusahaan telah melakukan penawaran terhadap lebih

dari 20 kontrak EPC potensial dan saat ini sedang menunggu hasil

keputusan hasilnya.

Selain EPC sebagai bisnis utama, Truba Manunggal berkomitmen

untuk meningkatkan tujuan divisi IPP. Tetapi, setidaknya pada jangka

waktu pendek dan menengah, perkembangan ini akan mengikuti

pendekatan yang lebih organik dengan pembiayaan terutama

dialokasikan dari laba ditahan yang berasal dari bisnis EPC. Truba

Manunggal senantiasa mengusahakan kemitraan strategis berkenaan

dengan proyek-proyek IPP-nya.

Prioritas proyek IPP adalah CP Bahari di Lampung (2 x 30 MW), Pulau

Bangka (2 x 12 MW) dan Pontianak, Kalimantan Barat (2 x 30 MW).

Pada saat bersamaan, Perusahaan sedang menjalani proses penawaran

kontrak IPP di Kalimantan, Bali dan Ambon, yang akan memanfaatkan

aset pembangkit listrik tenaga diesel yang tidak aktif.

Tumbuh melalui Kemitraan Strategis

Kantor perwakilan Truba Manunggal di Republik Rakyat Cina telah

berperan penting dalam memberikan kemungkinan bagi Perusahaan

Truba Manunggal earned total revenues of Rp 2,948.7 billion in 2008.

This represented growth of 95.8% from revenues of Rp1,506.2 billion

in 2007. EPC services including activities related to Operation and

Maintenance (O&M) accounted for 91% of total revenues or Rp 2.7

billion. The Company’s 3 (three) operational IPP facilities provided

revenues of Rp 0.2 billion or 7% of total revenues. Coal trading also

continued to contribute to additional revenues of Rp 0.05 billion during

the year. In spite of this performance the company booked a net loss

of Rp 180.1 billion for the year. This was caused by depreciation of the

Rupiah against the US$ which resulted in significant foreign exchange

losses on the Company’s US$ denominated debt.

Future Prospects

Recognizing the importance which the Company’s EPC revenues

have for the continued growth and sustainability of our operations,

procurement of heavy machinery and other technical equipment

has remained a priority leading into 2009. Ensuring the on-schedule

delivery of finished projects which maintain international standards

for our client’s effective Operations and Maintenance including

considerations of Health, Safety and the Environment is critical to the

Company’s continuing role as the premier EPC contractor in Indonesia.

Furthermore, maintenance of our performance track record will add to

the already formidable advantage which the Company maintains for

ongoing and new bidding processes for infrastructure development in

Indonesia. This will be the Company’s key priority moving into 2009.

The Company has bid on over 20 prospective EPC contracts in 2008

upon which it is awaiting decision.

In addition to pushing ahead with its core EPC business, Truba

Manunggal is committed to advancing the goals of its IPP arm.

However, at least in the short- and medium term, this development

will follow a much more organic approach with financing primarily

being allocated from available retained earnings acquired through the

Company’s EPC business. Truba Manunggal continues to seek strategic

partnerships with investment partners in relation to its IPP projects.

Priority IPP projects are: CP Bahari in Lampung (2 x 30 MW), Bangka

Island (2 x 12MW) and Pontianak, West Kalimantan (2 x 30 MW).

Concurrently the Company is in the process of bidding on IPP contracts

in Kalimantan, Bali and Ambon which will utilize its latent mobile

diesel power generation assets.

Growth through Strategic Partnerships

Truba Manunggal’s representative office in the People Republic

of China has been instrumental in allowing the Company to forge

Laporan Direktur Utama Report of the President Director

Page 23: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 21

untuk membina kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan

manufaktur peralatan listrik dan pengembang listrik terkemuka

di Cina.

Di sisi pengadaan, Cina merupakan pemimpin global dalam

memproduksi peralatan pembangkit listrik dengan harga bersaing

dan handal. Perusahaan saat ini memiliki Agency Agreement dengan

Shanghai Electric, perusahaan manufaktur peralatan listrik terbesar di

Cina dengan kapasitas produksi tahunan 30.000 MW turbin untuk

pembangkit listrik tenaga batubara, gas, air dan nuklir. Perjanjian ini

memberikan Truba Manunggal hak eksklusif untuk memasarkan dan

mewakili peralatan listrik Shanghai Electric dengan daya 100 MW

atau lebih di Indonesia. Untuk peralatan pembangkit listrik di bawah

100 MW, Perusahaan juga mempunyai Agency Agreement dengan

perusahaan manufaktur peralatan listrik RRC lain yang berkelas dunia,

yaitu Qingdao Jieneng, yang mengkhususkan pada turbin berukuran

kecil hingga menengah. Truba Manunggal juga telah membina

kemitraan dengan Sinohydro Corporation, perusahaan manufaktur

peralatan hidrolik dan hidroelektrik di Cina.

Truba Manunggal merupakan mitra lokal yang menangani konstruksi

dan instalasi untuk 5 (lima) dari 9 (sembilan) mega proyek yang saat

ini dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan Cina dibawah program

Jalur Cepat Pemerintah Indonesia. Proyek-proyek ini meliputi Suralaya,

Labuan, Indramayu, Pelabuhan Ratu dan Paiton; yang diharapkan

akan menghasilkan lebih dari 4.000 MW. Mitra kontrak utama untuk

pengembangan ini adalah Chengda Engineering Corp, CNEEC,

Shanghai Electric, Harbin Power dan CNTIC.

Komitmen terhadap Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan

dan Masyarakat Luas

Truba Manunggal meletakkan prioritas utama pada hal-hal terkait

Kesehatan, Keamanan, Kesehatan dan Lingkungan (K3L) dengan

melaksanakan program pelatihan efektif yang menjamin terciptanya

lingkungan kerja yang aman dan bersahabat bagi seluruh karyawan

maupun mereka yang bekerja dengan Truba Manunggal. Keamanan

lingkungan kerja adalah faktor penting yang dievaluasi secara ketat

oleh Truba Manunggal dalam melaksanakan rencana proyek dan

kewajiban kontraknya. Truba Manunggal telah menyusun panduan

keamanan yang wajib dipatuhi oleh para karyawan dan kontraktor

pada saat beroperasi. Melanjutkan rekam jejak positif dari 3 (tiga)

tahun berjalan, Truba Manunggal belum pernah mengalami

kecelakaan atau luka serius dalam operasinya selama periode laporan

ini – mempertahankan rekam jejaknya yang bersih selama tiga tahun

berturut-turut. Perusahaan masih mempertahankan sertifikasi dari the

National Council on Occupational Safety and Health Administration

(“OSHA”) dari AS.

strategic partnerships with the region’s leading power equipment

manufacturers and power developers.

On the procurement side, China is recognized as a global leader in

producing cost competitive and reliable power plant equipment. The

Company currently maintains an Agency Agreement with Shanghai

Electric, the largest power equipment manufacturer in China with an

annual production capacity of 30,000 MW of power turbines for coal-

fired, gas-fired, hydro and nuclear power plants. This agreement gives

Truba Manunggal exclusive rights to market and represent Shanghai

Electric’s power equipment of 100 MW or more in Indonesia. For

power generating equipment of less than 100 MW, the Company

also maintains an Agency Agreement with Qingdao Jieneng, another

world-class PRC power equipment manufacturer, which specializes

in small to mid-size turbines. Truba Manunggal has also forged a

partnership arrangement with Sinohydro Corporation, the largest

hydraulics and hydroelectric equipment manufacturer in China.

Truba Manunggal is the local partner handling construction and

installation for 5 (five) of the 9 (nine) mega-projects currently

contracted to Chinese firms under the Government of Indonesia’s Fast

Track electrification program. These include major projects in Suralaya,

Labuan, Indramayu, Pelabuhan Ratu and Paiton; which are expected

to bring more than 4,000 MW of power online. Lead contracting

partners for these developments include: Chengda Engineering Corp.,

CNEEC, Shanghai Electric, Harbin Power and CNTIC.

Commitment to Safety Health and the Environment and the

Broader Community

Truba Manunggal places a high priority on matters related to Health,

Safety and the Environment (HSE) maintaining effective training

programs which ensure a safe and friendly workplace for all of its

employees as well as those who work with Truba Manunggal.

Workplace safety is an important factor that Truba Manunggal

stringently evaluates when implementing its project plans and carrying

out its contractual obligations. Truba Manunggal has established

safety guidelines, which its employees and contractors are required

to comply with when carrying out their operations. Following on its

positive track record from the preceding 3 (three) years running, Truba

Manunggal has not experienced any serious accidents or fatalities

in its operations during the current reporting period. The Company

continues to maintain its certification with the National Council on

Occupational Safety and Health Administration (“OSHA”) of the US.

Laporan Direktur Utama Report of the President Director

Page 24: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

22 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Laporan Direktur Utama Report of the President Director

Lebih jauh, dalam memenuhi tanggung jawab sebagai warga

korporasi yang baik, Perusahaan di tahun 2008 terus menerapkan

program-program untuk membantu masyarakat setempat di sekitar

tempat Perusahaan beroperasi. Di kantor pusatnya di Jakarta dan

melalui anak perusahaan di lapangan, Perusahaan secara berkala

berperan aktif dalam mensponsori kegiatan pendidikan pada tingkat

lanjutan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang

beruntung. Sepanjang tahun 2008, bantuan keuangan dan materi

diberikan kepada panti asuhan maupun fasilitas perawatan bagi orang

tua. Perusahaan juga memberikan bantuan bencana alam.

Tata Kelola Perusahaan

Truba Manunggal terus mempertahankan penerapan standar

tertinggi Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) secara menyeluruh.

Prinsip-prinsip transparansi, pertanggungjawaban, akuntabilitas,

independensi dan keadilan merupakan nilai inti yang ditanamkan pada

seluruh tingkat operasi dan diwujudkan dalam bentuk hubungan kami

dengan para pemangku kepentingan. Truba Manunggal memandang

komitmen ini sebagai investasi penting untuk menambah nilai

terhadap kontrak dan kegiatannya.

Pada tahun 2008, saya menjabat sebagi Presiden Direktur baru Truba

Manunggal menggantikan Bapak Arifin Wiguna yang mengundurkan

diri pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

tahun 2008.

Sehubungan dengan perubahan-perubahan lainnya pada Direksi

dalam tahun 2008: Bapak Chua Thiam Joo yang menjabat sebagai

Direktur sejak tahun 2006, mengundurkan diri pada pertengahan

2008. Penggantinya akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2009.

Furthermore, in fulfilling its responsibilities as a good corporate citizen,

the Company continued, in 2008, to implement programs which assist

local communities in the vicinity of its operations. At its headquarters

in Jakarta and through its subsidiaries in the field, the Company

regularly plays an active role in sponsoring education initiatives at

the post secondary level and providing assistance to disadvantaged

communities. During 2008 financial and material assistance was

provided to orphanages as well as care facilities for the elderly. The

Company also provides disaster relief.

Corporate Governance

Truba Manunggal continues to rigorously maintain the highest

standards of Good Corporate Governance (GCG). The principles of

transparency, responsibility, accountability, independence and fairness

are core values which persist across all levels of our operations and are

manifest in all of our relationships with stakeholders. Truba Manunggal

considers this commitment to be a critical investment which adds

value to all of our contracts and initiatives.

In 2008, I became the new President Director of Truba Manunggal

replacing Mr. Arifin Wiguna who resigned after the Annual General

Meeting of Shareholders (AGMS) in 2008.

Regarding other changes to the Board of Directors in 2008;

Mr.Chua Thiam Joo who served as a Company director since 2006,

resigned during mid-2008. His replacement will be decided at the

Company’s 2009 Extraordinary General Meeting of Shareholders

(EGMS) meeting.

Page 25: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 23

Laporan Direktur Utama Report of the President Director

Selain itu, Bapak Andre Purnawan juga diangkat dalam jajaran Direksi.

Sebagai hasil pengangkatan ini dan dengan tidak adanya pengunduran

lain, Direksi Truba Manunggal menjadi 4 (empat) anggota.

Sebagai penutup, atas nama Direksi, saya ingin berterima kasih kepada

Dewan Komisaris dan para pemegang saham atas kepercayaan

dan dukungannya kepada tim manajemen Perusahaan. Saya juga

mengucapkan terima kasih kepada klien, mitra usaha dan karyawan

kami yang senantiasa mendukung pencapaian tujuan jangka panjang

pertumbuhan dan kesinambungan Perusahaan. Bersama-sama, kita

akan menghadapi tantangan berat yang ditimbulkan oleh kondisi

ekonomi global yang masih berlanjut, untuk menjamin bahwa

infrastruktur Indonesia akan terus membaik serta memberikan

manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Also Mr. Andre Purnawan was appointed to the Board of Directors.

As a result of this appointment, and in the absence of any other

resignations, Truba Manunggal’s Board of Directors consists of 4

(four) members.

In conclusion, on behalf of the Board of Directors, I would like to thank

the Board of Commissioners and the shareholders for their confidence

and support for the Company’s management team. I would also

like to express gratitude to our clients, partners and employees for

respectively continuing to support the Company’s long-term goals

of growth and sustainability. Together we will face the considerable

challenges posed by ongoing global economic conditions to ensure

that Indonesia’s infrastructure continues to improve, advancing

benefits to all levels of society.

Sidarta SidikDirektur Utama President Director

Dari kiri ke kanan Fromlefttoright:

Sidarta Sidik Direktur Utama President Director

Andre PurnawanDirektur Director

Shi Hong ChaoDirektur Director

FX. Agus Edyono, S.lp Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director

Page 26: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

24 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Laporan OperasionalOperational Report

Page 27: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 25

The strong bonds between Truba Manunggal and its partners have resulted in significant transfer of technological knowledge for power project implementation, improving the Company’s overall effectiveness and efficiency.

Hubungan yang erat antara Truba Manunggal dan para mitra kerjanya telah menghasilkan transfer teknologi yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek, sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi Perusahaan secara keseluruhan.

Page 28: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

26 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Indonesia’s Dominant Power and Industrial Plant Contractor

with A Strong Track Record in EPC Business

Truba Manunggal’s 30 years experience has provided it a solid track

record for power plant development making it the partner of choice

of the major international EPC contractors working in Indonesia.

Through its strategic partnerships, the Company has constructed more

than 90% of PLN’s coal-fired and gas-fired power plants. The total

capacity of power projects for which Truba Manunggal has served as

the local partner is over 15,000 MW. The Company has also completed

a wide variety of industrial plant construction projects for the Oil &

Gas, mining, fertilizers, chemicals, petrochemicals, cement and pulp

& paper sectors. As the only domestic EPC contractor to be certified

by the American Society of Mechanical Engineers for the design and

assembly of power plant boilers larger than 300 MW, the Company

is well positioned to play a leading role in the Government’s ongoing

10,000 MW Fast Track electrification program.

Strategic Partnerships with International and Domestic EPC

Companies

Over the past several years Truba Manunggal has maintained a

particular focus on forging strategic partnerships with leading power

equipment manufacturers and power producers from China. The

strong bonds between Truba Manunggal and its partners have resulted

in significant transfer of technological knowledge for power project

implementation, improving the Company’s overall effectiveness and

efficiency. This ongoing development of the Company’s core strength

in EPC project development has provided it a favorable position among

competing tenders for power projects in Indonesia. The Company’s

position is further strengthened by Chinese companies’ ability to offer

competitive prices for their power plant equipment. The Chinese

Government continues to provide strong support for Indonesian coal-

fired power plant projects, and has asked China financial institutions

like the EXIM Bank of China to provide financial support for these

projects.

Kontraktor Pembangkit Listrik dan Industri Indonesia yang

Utama dengan Rekam Jejak yang Meyakinkan dalam Bisnis EPC

Pengalaman Truba Manunggal selama 30 tahun telah memberikannya

rekam jejak yang solid dalam pembangunan pembangkit listrik,

menjadikannya mitra pilihan bagi kontraktor-kontraktor utama

internasional EPC yang beroperasi di Indonesia. Melalui kemitraan

strategis, Perusahaan telah membangun lebih dari 90% pembangkit

listrik bertenaga batubara dan gas. Kapasitas keseluruhan proyek

listrik dimana Truba Manunggal bertindak sebagai mitra lokal adalah

lebih dari 15.000 MW. Perusahaan juga telah menyelesaikan berbagai

jenis proyek pembangunan industri dalam sektor pengembangan

minyak & gas, pertambangan, pupuk, kimia, petrokimia, semen,

bubuk kertas & kertas. Sebagai satu-satunya kontraktor EPC domestik

yang memperoleh sertifikat dari American Society of Mechanical

Engineers untuk perancangan dan pemasangan boilers pembangkit

listrik dengan daya lebih dari 300 MW, Perusahaan berada pada posisi

yang baik untuk memainkan peran utama dalam program kelistrikan

Jalur Cepat Pemerintah 10.000 MW yang sedang berlangsung.

Kemitraan Strategis dengan Perusahaan EPC Internasional dan

Domestik

Selama beberapa tahun terakhir, Truba Manunggal telah memfokuskan

diri khususnya dalam menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan

manufaktur perlengkapan dan penghasil listrik terkemuka dari Cina.

Hubungan yang erat antara Truba Manunggal dan mitra-mitranya

telah menghasilkan transfer pengetahuan teknologi yang sangat

penting untuk pelaksanaan proyek listrik, serta meningkatkan

efektivitas dan efisiensi Perusahaan secara keseluruhan. Perkembangan

kekuatan inti Perusahaan dalam pengembangan proyek EPC telah

menempatkannya pada posisi yang diminati diantara para kompetitor

dalam tender proyek listrik di Indonesia. Posisi ini diperkuat oleh

kemampuan perusahaan-perusahaan Cina untuk menawarkan harga

yang bersaing untuk peralatan pembangkit listrik mereka. Pemerintah

Cina terus memberikan dukungan yang kuat bagi proyek-proyek

pembangkit listrik tenaga batubara, dan telah menginstruksikan

lembaga keuangan RRC seperti EXIM Bank of China untuk memberikan

dukungan keuangan untuk proyek-proyek ini.

Strategi Kemitraan UsahaPartnership Business Strategy

Page 29: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 27

Truba Manunggal’s strategic partnerships with world-class Chinese

companies engaged in equipment manufacturing and power

generation include the following:

• Shanghai Electric: Partnership Agreement signed in Jan 2007.

Truba Manunggal has a first-right of refusal for all Shanghai

Electric EPC projects in Indonesia. Shanghai Electric is the largest

Chinese power equipment manufacturer for coal-fired, gas-fired,

hydro and nuclear power plants. It specialized in large scale power

plants, with annual production of over 30,000 MW power plant

equipment with unit capacity up to 1,000 MW. The company

was established in 1953, and is publicly listed on the HK Stock

Exchange.

• Qingdao Jieneng Power Station Engineering: Partnership

Agreement signed in May 2007. Truba Manunggal has a first-right

of refusal for all QJPSE EPC projects in Indonesia. This Chinese

state-owned enterprise specialized in the production of small-

to-mid size turbines. It maintains more than 50% of the market

share for turbines of 50 MW or below in China; with production

capacity of more than 10,000 MW per year. The company has

extensive product supply and EPC experiences in Indonesia and

other Asian countries.

• Chengda Engineering Corp. has subcontracted all construction

requirements including mechanical and electrical installation, for

the 2 x 300 MW power generators in Labuhan. Chengda is a

world class Chinese EPC contractor.

• China National Technology Import & Export Corporation

(CNTIC) has subcontracted all construction requirements

including mechanical and electrical installation, for the 2 x 300

MW power generator in Labuhan. CNTIC is a world class Chinese

EPC contractor.

• China National Electric Equipment Cooperation (CNEEC) has

subcontracted all construction requirements including mechanical

and electrical installation, for the 3 x 330 MW power generators

in Indramayu. CNEEC is a world-class Chinese EPC contractor.

• Harbin Power Engineering has subcontracted all construction

requirements including mechanical and electrical installation,

for the 1 x 600 MW power generator in Paiton. Harbin Power

Engineering is a world class Chinese EPC contractor.

Kemitraan strategis Truba Manunggal dengan perusahaan-perusahaan

RRC kelas dunia terkait dalam pembuatan peralatan dan penghasil

listrik, yang mencakup sebagai berikut:

• Shanghai Electric: Perjanjian Kemitraan ditandatangani pada

bulan Januari 2007. Truba memiliki hak pertama penolakan

seluruh proyek EPC mereka di Indonesia. Shanghai Electric adalah

pembuat peralatan listrik Cina yang terbesar untuk pembangkit

listrik tenaga batubara, gas, air dan nuklir, yang memiliki spesialisasi

pada pembangkit listrik berskala besar dengan produksi tahunan

peralatan listrik di atas 30.000 MW dengan kapasitas hingga

1.000 MW. Perusahaan didirikan pada tahun 1953 dan tercatat di

HK Stock Exchange.

• Qingdao Jieneng Power Station Engineering: Perjanjian

Kemitraan ditandatangani pada bulan Mei 2007. Truba

Manunggal memiliki hak pertama penolakan seluruh proyek EPC

mereka di Indonesia. Perusahaan ini dimiliki oleh pemerintah

Cina dan mengkhususkan diri pada produksi turbin kecil hingga

menengah. Menguasai lebih dari 50% pangsa pasar untuk turbin

50 MW ke bawah di Cina dengan kapasitas produksi lebih dari

10.000 MW per tahun. Perusahaan memiliki pasokan produk dan

pengalaman EPC yang luas di Indonesia dan negara Asia lainnya.

• Chengda Engineering Corp. telah mensubkontrakkan seluruh

keperluan konstruksi termasuk instalasi mekanik dan listrik untuk

pembangkit listrik 2 x 300 MW di Labuhan. Chengda merupakan

kontraktor EPC Cina bertaraf dunia.

• China National Technology Import & Export Corporation

(CNTIC) telah mensubkontrakkan seluruh keperluan konstruksi

termasuk instalasi mekanik dan listrik untuk pembangkit listrik

2 x 300 MW di Labuhan. CNTIC merupakan kontraktor EPC Cina

bertaraf dunia.

• China National Electric Equipment Cooperation (CNEEC)

telah mensubkontrakkan seluruh keperluan konstruksi termasuk

instalasi mekanik dan listrik untuk pembangkit listrik 3 x 330

MW di Labuhan. CNEEC merupakan kontraktor EPC Cina

bertaraf dunia.

• Harbin Power Engineering telah mensubkontrakkan seluruh

keperluan konstruksi termasuk instalasi mekanik dan listrik

untuk pembangkit listrik 1 x 600 MW di Paiton. Harbin Power

Engineering merupakan kontraktor EPC Cina bertaraf dunia.

Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy

Page 30: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

28 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

• Beijing Electric Power Construction Co.: MoU signed in July

2007 for the cooperation as the on-shore contractor of China EPC

contractor. Beijing Electric Power Construction is one of China’s

major Power Construction Companies. It has extensive experience

in the construction of 600 MW and 300 MW coal-fired power

plants in China. It also maintains a world-class training centre for

installation of power plants in Beijing, China.

• China Guodian Overseas Power Co. Ltd.: MoU signed in July

2007. In the operation and maintenance of Truba Manunggal

IPP power plants and other plants in Indonesia. China Guodian

Overseas Power is one of the top 5 (five) Power Generation Group

in China. To date it has achieved installed capacity of more than

50,000 MW in more than 120 power plants around China. It

also maintains extensive Operation and Maintenance resources

in China.

• Shanghai Golden Concord: MoU signed in March 2007 for

cooperation as the on-shore contractor. Shanghai Golden

Concord is one of China’s major power companies specializing in

Engineering Design & Management, Equipment manufacturing,

Project Construction and Operation & Maintenance. It has

extensive experience in developing medium-scale power plants.

• Xin Yuan International Investment Company: MoU signed

in August 2007. Xin Yuan International Investment Company

possesses a strong network capable of mobilizing resources

for investment in International power sector development. As

the overseas investment arm of the State Grid Corporation of

China, it has a solid track record for participation in power sector

development. Its total installed capacity is currently more than

20,000 MW.

• Sinohydro Corporation Limited: MoU signed in August 2007.

Sinohydro has extensive experience in constructing hydro and

thermal power plants. It is one of the biggest civil contractors in

China. Its annual revenue are currently in excess of US$ 8 billion.

• Beijing Electric Power Construction Co.: MoU ditandatangani

pada bulan Juli 2007 untuk kerja sama sebagai kontraktor

on-shore dari kontraktor EPC Cina. Beijing Electric Power

Construction adalah salah satu perusahaan konstruksi listrik utama

di Cina yang memiliki pengalaman dalam konstruksi pembangkit

listrik tenaga batubara 600 MW dan 300 MW. Perusahaan ini juga

memiliki pusat pelatihan bertaraf internasional untuk instalasi

pembangkit listrik di Beijing, Cina.

• China Guodian Overseas Power Co. Ltd.: MoU ditandatangani

pada bulan Juli 2007 untuk pengoperasian dan pemeliharaan

pembangkit listrik IPP Truba Manunggal dan lainnya di Indonesia.

Chins Guodian Overseas Power adalah salah satu dari 5 (lima)

besar Grup Pembangkit Listrik terkemuka di Cina. Hingga kini

perusahaan ini telah mencapai kapasitas terpasang lebih dari

50.000 MW pada lebih dari 120 pembangkit listrik di seluruh

Cina. Selain itu, juga menjalankan Operasi dan Pemeliharaan

sumber daya yang luas di Cina.

• Shanghai Golden Concord: MoU ditandatangani pada bulan

Maret 2007 untuk kerjasama sebagai kontraktor on-shore.

Shanghai Golden Concord adalah salah satu perusahaan listrik

utama di Cina dengan spesialisasi pada Desain & Manajemen

Engineering, pembuatan peralatan, konstruksi proyek dan Operasi

& Pemeliharaan. Perusahaan memiliki pengalaman luas dalam

mengembangkan pembangkit listrik skala menengah.

• Xin Yuan International Investment Company: MoU

ditandatangani pada bulan Agustus 2007. Xin Yuan International

Investment Company telah memiliki jaringan kuat yang mampu

memobilisasi sumber daya untuk investasi dalam pengembangan

sektor listrik internasional. Sebagai perpanjangan tangan untuk

investasi luar negeri dari State Grid Corporation of China,

perusahaan ini memiliki rekam jejak yang mendukung untuk

berpartisipasi dalam pengembangan sektor listrik. Total kapasitas

terpasangnya saat ini lebih dari 20.000 MW.

• Sinohydro Corporation Limited: MoU ditandatangani pada

bulan Agustus 2007. Sinohydro memiliki pengalaman luas dalam

pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi.

Perusahaan ini merupakan salah satu kontraktor sipil terbesar di

Cina. Saat ini pendapatan tahunan melebihi US$ 8 miliar.

Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy

Page 31: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 29

• Shenergy Company Ltd.: MoU signed in September 2007.

Shenergy is China’s publically listed industrial power generation

company. It continues to play a leading investment and

management role in current undertakings of power and energy

projects in Shanghai. Its market share is 2,230 MW or about

25.5% of the total installed capacity in Shanghai

• EDF Trading: JVA signed on September 26, 2007. EDF Trading is

a major player in energy trading throughout the region. It actively

trades in international wholesale energy markets; buying and

selling electricity, emissions, natural gas, coal, freight, biomass

and oil. EDF is one of the largest traders of electricity and gas

traders in Europe. Furthermore it is one of the first traders to move

into the global market for liquefied natural gas.

• Shenergy Company Ltd.: MoU ditandatangani pada bulan 2007.

Shenergy adalah perusahaan publik pembangkit listrik industri di

Cina yang terus berperan penting dalam investasi dan manajemen

dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangkit listrik dan energi

Shanghai. Pangsa pasar 2.230 MW atau sekitar 25,5% dari total

kapasitas terpasang di Shanghai.

• EDF Trading: JVA ditandatangani pada tanggal 26 September

2007. EDF Trading merupakan pemain utama perdagangan

energi di seluruh kawasan; aktif beroperasi di pasar energi

internasional jumlah besar, pembelian dan penjualan listrik, emisi,

gas alam, batubara, kapal, biomass dan minyak. EDF adalah

salah satu pedagang listrik dan gas terbesar di Eropa. Lebih dari

itu, perusahaan merupakan salah satu pedagang pertama yang

pindah ke pasar global untuk gas alam cair.

Strategi Kemitraan Usaha Partnership Business Strategy

Page 32: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

30 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Tahun fiskal 2008 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi

perekonomian Indonesia, terutama jika dikaitkan dengan sektor energi.

Harga minyak bumi yang mencapai puncaknya pada awal semester,

berpengaruh negatif terhadap pelanggan maupun perusahaan-

perusahaan komersial. Penurunan drastis selanjutnya pada harga-harga

komoditas, yang dipicu oleh krisis likuiditas global dan perlambatan

ekonomi yang menyertainya, telah mengubah tatanan bisnis untuk

selamanya dan memberikan implikasi sangat besar terhadap kehidupan

masyarakat di seluruh dunia. Terlepas dari tantangan-tantangan ini,

transformasi Indonesia dari perekonomian berbasis pertanian dan

sumber daya alam menuju perekonomian berorientasi manufaktur

tetap berlanjut. Untuk memenuhi pertumbuhan permintaan energi

dengan kebutuhan transformasi ini, Pemerintah telah berkomitmen

untuk meningkatkan program pelistrikan Jalur Cepat yang bertujuan

untuk mendongkrak produksi sumber energi sebesar 10.000 MW

hingga tahun 2010. Sebagai antisipasi pertumbuhan permintaan akan

listrik, perencanaan telah disiapkan untuk memperluas program ini.

Indonesia saat ini menghadapi masalah kekurangan pembangkit

sumber energi, yang dipersulit dengan kurangnya jaringan listrik

nasional yang terintegrasi. Meskipun pertumbuhan permintaan dari

sektor industri diperkirakan menurun sejalan dengan perekonomian

The Fiscal year 2008 presented many challenges to the Indonesian

economy, particularly for the energy sector. Peak oil prices experienced

in the first semester of the year combined with a continuing adjustment

to changes in subsidies affected in the preceding year continued to

impact consumers and commercial enterprises alike. The subsequent

rapid decline in commodity prices triggered by the global liquidity

crisis and the accompanying economic slowdown have irrevocably

altered the economic landscape. Despite these challenges, Indonesia’s

transformation from an agricultural and resource based economy

to a manufacturing-oriented economy is continuing. To meet the

growing demand for energy which such a transformation entails, the

Government has committed to advancing its Fast Track electrification

program which aims to boost power production by 10,000 MW by

2010. Anticipating the growing demand for electricity, planning is

already underway to extend this program.

Indonesia currently faces a shortage of generating power, a problem

made worse by the lack of an integrated national power grid. Although

growth in demand from the industrial sector is expected to decline

as the world economy moves into recession, given the current status

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 33: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 31

Tinjauan Bisnis Business Review

yang menuju resesi, dengan status produksi listrik seperti sekarang

ini kekurangan sangat mungkin terjadi. Proyek-proyek untuk

meningkatkan pasokan listrik ke daerah utama di Jawa-Bali yang

sedang berlangsung merupakan inisiatif pengembangan yang sudah

lama ada. Pada tahun-tahun mendatang, Pemerintah diharapkan untuk

melanjutkan pembelanjaan yang besar pada infrastruktur – mencakup

pembangunan sektor listrik – sebagai salah satu strategi kunci dalam

mengatasi pelemahan perekonomian global. Sebagai satu-satunya

perusahaan listrik dan pemasok yang memimpin pasokan EPC, IPP

dan Pertambangan Batubara, Truba Manunggal akan melanjutkan

menjadi mitra strategis bagi Pembangunan Nasional.

Per 31 Maret 2007, terdapat sekitar 36,1 juta pelanggan listrik di

seluruh Indonesia, dimana 24,4 juta atau 67,5% dari keseluruhan

dilayani oleh jaringan Jawa-Bali. Lebih dari 93,0% dari pelanggan

adalah perumahan, sebesar sekitar 39,1% dari total penjualan listrik.

Sebanyak 4,3% pelanggan lainnya merupakan pelanggan komersial

sebanyak 16,7% dari total penjualan listrik. Pelanggan selebihnya

berasal dari sektor industri dan lain-lain, masing-masing sebanyak

sekitar 37,8% dan 6,4% dari total penjualan listrik.

of national power production, shortages are likely to persist. Indeed

ongoing projects to boost the supply of electricity to the main Java-

Bali grid represent development initiatives which are long overdue. In

the coming years the Government is expected to continue to spend

heavily on infrastructure – including development of the power sector

– as one of its key strategies to overcoming the global economic

slowdown. As Indonesia’s only fully integrated power company and

leading provider of EPC, IPP and Coal Mining and Trading service,

Truba Manunggal will continue to be a strategic partner for national

development.

As of March 31, 2007, there were approximately 36.1 million electricity

customers throughout Indonesia, of which 24.4 million or 67.5% of

the total were served by the Java-Bali grid. Over 93.0% of all customers

are residential, with the sector accounting for around 39,1% of total

electricity sales. A further 4.3% of customers are commercial concerns

which account for 16.7% of total electricity sales. The remaining

customers come from industrial and other sectors, which respectively

account for approximately 37.8% and 6.4% of total electricity sales.

Independent Power Producer(IPP)

PT TRUBA ALAMMANUNGGAL ENGINEERING TBK

Engineering Procurement Construction

(EPC)Coal Operations

Page 34: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

32 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Based on the work contracts already at hand, the EPC division of Truba

Manunggal is expected to operate at optimum capacity up to at least

the year 2010.

Project progress on projects under taken by the Company’s EPC division

exceeded expectation in 2008. This was principally due to exceptional

growth of the Company’s Oil & Gas clients. Going into the year, the

Company continued to deliver on it commitments to BP Tangguh LNG,

a 3 (three) year US$ 25 million project which began in 2007 and is

scheduled to be completed in 2010.

While Oil & Gas prices remained at record highs in the first semester,

major players in the industry continued to commit their allocated

budgets to developing their assets. A key highlight of Truba

Manunggal’s performance in 2008 was the award of 2 (two) separate

contracts working with the local unit of US oil & gas giant, Chevron

Berdasarkan kontrak yang telah dibukukan, divisi EPC Truba Manunggal

saat ini sampai paling tidak Tahun 2010 nanti, akan beroperasi dengan

kapasitas optimumnya.

Pencapaian progres proyek dari divisi EPC Perusahaan melebihi harapan

di tahun 2008. Hal ini terutama dikarenakan pertumbuhan yang

luar biasa dari klien Minyak dan Gas. Selama tahun ini, Perusahaan

melanjutkan penyelesaian komitmennya kepada BP Tangguh LNG,

sebuah proyek 3 (tiga) tahun bernilai US$ 25 juta yang dimulai tahun

2007 dan dijadualkan rampung pada tahun 2010.

Saat harga Minyak dan Gas tetap berada pada rekor tingginya selama

paruh pertama, para pemain utama dalam industri terus menempatkan

alokasi anggaran untuk mengembangkan aset-asetnya. Puncak

pencapaian Truba Manunggal di tahun 2008 adalah perolehan 2

(dua) kontrak yang terpisah, bekerja dengan unit setempat dari

Tinjauan Bisnis Business Review

PT Manunggal Infrasolusi EPC(Power Plant/Industrial)

PT Truba Jaya Engineering(Construction)

PT Manunggal Engineering(Engineering & Procurement)

PT Suar Alam Engineering(Engineering & Procurement)

PT Meta Epsi EPC(Transmission)

Engineering Procurement Construction (EPC)

Page 35: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 33

to revitalize its production at the Duri and North-Duri oil fields. The

combined value of these two projects was US$ 203 million.

Ongoing book orders for EPC in the power generation sector, as of

year-end 2008, amounted to US$ 420 million. This figure includes

3 (three) newly acquired (in 2008) projects: Suralaya (1 x 600 MW);

Paiton (1 x 600 MW); and Bangka Belitung (50 MW). The latter project

is scheduled to commence in 2009. All others began work in 2008.

Over the 5 year period from 2007 through to 2011 Oil & Gas projects

comprise 35% of the Company’s book order on EPC. During 2008,

the combined revenue stream from the three aforementioned Oil

& Gas projects was under US$ 114 million while power generation

related EPC projects posted revenues of US$ 65 million. Thus in 2008,

revenues from Oil & Gas EPC spiked to nearly double that from the

power generation contracts. While the balance of revenues is expected

to adjust back in favour of the power generation in 2009 and onwards,

the shift toward Oil & Gas in 2008 provides a clear indication of the

enormous potential which Truba Manunggal’s EPC units possesses in

this critical sector.

Going forward, the Company is continuing to tender for electric power

generation projects, which hold the greatest immediate promise for the

Company’s EPC business. The Government of Indonesia is committed

to pushing ahead with its 10,000 MW Fast Track electrification

program for Indonesia. During 2008, the Company submitted over

Chevron, sebuah perusahaan raksasa Minyak dan Gas AS untuk

merevitalisasi produksi di lahan minyak Duri dan Duri Utara. Nilai

gabungan dari kedua proyek ini sebesar US$ 203 juta.

Order-order yang dibukukan dan tengah berlangsung untuk EPC pada

sektor pembangkit listrik di akhir tahun 2008 bernilai US$ 420 juta.

Angka ini mencakup 3 (tiga) proyek yang baru diperoleh di tahun

2008, yaitu Suralaya (1 x 600 MW); Paiton (1 x 600 MW); dan Bangka

Belitung (50 MW). Proyek terakhir dijadualkan untuk dimulai pada

tahun 2009, sementara yang lainnya sudah dimulai tahun 2008.

Selama periode 5 tahun sejak 2007 hingga 2011, proyek-proyek Minyak

& Gas merupakan 35% dari pesanan EPC yang telah dibukukan.

Selama tahun 2008, aliran pendapatan gabungan dari ketiga proyek

Minyak dan Gas yang telah disebutkan sebelumnya mencapai

dibawah US$ 114 juta, sementara proyek EPC terkait pembangkit

listrik mencatat pendapatan sebesar US$ 65 juta. Dengan demikian,

pendapatan dari EPC Minyak dan Gas tumbuh hingga hampir dua

kali lipat dari kontrak pembangkit listrik. Di saat saldo pendapatan

diharapkan menyesuaikan kembali dengan pembangkit listrik di tahun

2009 dan mendatang, pergeseran ke arah Minyak dan Gas di tahun

2008 memberikan indikasi nyata dari potensi luar biasa yang dimiliki

unit EPC Truba Manunggal pada sektor penting ini.

Ke depan, Perusahaan akan melanjutkan untuk melakukan tender

proyek-proyek pembangkit tenaga listrik, yang paling menjanjikan

bagi bisnis EPC Perusahaan. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk

mendorong kemajuan melalui program Akselerasi Pembangkit Listrik

10.000 MW untuk Indonesia. Sepanjang tahun 2008, Perusahaan

Tinjauan Bisnis Business Review

Page 36: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

34 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

memasukkan lebih dari 20 tender. Sementara sebagian proyek

saat ini ditunda, Truba Manunggal memperkirakan PLN akan mulai

mengumumkan pemenang tender pada akhir tahun 2009.

Bagian terbesar dari kapasitas terpasang pada Program Akselerasi

Pembangkit Listrik adalah untuk proyek-proyek mega terkait dengan

jaringan listrik Jawa-Bali dengan kapasitas berkisar dari 600 hingga

1.100 MW. Proyek ini sudah tentu melibatkan konsorsium kontraktor,

pemberi fasilitas pembiayaan dan off-takers. Kesembilan mega proyek

yang sedang berlangsung di Jawa menggunakan perusahaan Cina

sebagai kontraktor utama. Umumnya kontraktor Cina menitikberatkan

pada fungsi Engineering dan Pengadaan dari kontrak dan menyerahkan

masalah konstruksi dan instalasi kepada kontraktor lokal, Truba

Manunggal, yang hingga saat ini telah menjadi partner lokal untuk

5 (lima) dari 9 (sembilan) mega proyek.

Truba Manunggal memfokuskan pada instalasi mekanis dan listrik,

sementara fungsi-fungsi engineering sipil seperti pembebasan lahan,

serta persiapan dan pembangunan jalan dikerjakan oleh kontraktor

domestik. Keadaan ini menjamin bahwa marjin bagi sumber daya

Perusahaan yang tersedia dipertahankan pada tingkat optimal yaitu

rata-rata sekitar 13%.

Truba Manunggal juga menyediakan jasa operasional dan perawatan,

yang meliputi pekerjaan perbaikan, renovasi dan pembaruan, serta

baik pada sektor pembangkit listrik maupun sektor industri dan

pertambangan. Pendapatan dari kegiatan O&M saat ini diakui sebagai

bagian dari jasa EPC. Jasa O&M berfokus pada manajemen aset dan/

atau perawatan fasilitas jangka panjang dengan menggunakan teknisi

perawatan yang direkrut langsung beserta sistem yang berbasis

pengetahuan atau teknologi.

Dalam hal belanja barang modal, Truba Manunggal terus memusatkan

diri pada EPC sebagai unit bisnis utama. Selama tahun 2008

Perusahaan melakukan investasi sumber daya yang cukup besar pada

mesin berat dan peralatan teknis lainnya. Investasi pada peralatan EPC

yang dilakukan di tahun 2008 adalah:

20 tenders. While many of these tenders are currently being delayed,

Truba Manunggal expects PLN will begin announcing winning bids by

late 2009.

The bulk of capacity installed under the Fast Track Program is for mega-

projects attached to the Java-Bali power grid with capacities ranging

from 600 to 1,100 MW. These projects inevitably engage a consortium

of contractors, financiers and off-takers. All 9 (nine) ongoing mega-

projects in Java have taken Chinese firms as lead contractors. Typically

the Chinese contractors focus on the Engineering and Procurement

functions of the contract, leaving construction and installation to the

local contractor. To date, Truba Manunggal has been the local partner

for 5 (five) of the 9 (nine) mega-projects.

Truba Manunggal typically focuses on mechanical and electrical

installation leaving the civil engineering functions including land

clearance & preparation and road building to the domestic contractors

which it cooperates with. This ensures that margins for the Company’s

available resources are maintained at optimal levels, which have, on

average, been approximately 13%.

Truba Manunggal also provides operation and maintenance services.

These include repairs, renovations and refurbishment work for the

power plant sector as well as for the manufacturing and the mining

industry. Revenue from O&M activity is currently recognized as part of

EPC services. O&M services focus on asset management and/or long-

term facility care using direct-hire maintenance technicians along with

knowledge-and technology based systems.

In terms of CAPEX, Truba Manunggal continues to focus on EPC as its

core business unit. During 2008, the Company invested considerable

resources in heavy machinery and other technical equipment. These

investments included the following:

Ulasan Bisnis Business Review

Page 37: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 35

CAPITAL EXPENDITURE (CAPEX) 2008-0 – Monitoring

RIGGING AND EQUIPMENT DIVISION € 1 = US$ 1.2

Equipment Total Cost

CONSTRUCTION EQUIPMENT

RT Crane, Grove RT 500 D, 30T - 1999 1,987,200,000

RT Crane, Grove RT 890 E - S/N 229376 - 2008 7,728,000,000

RT Crane, Grove RT 890 E - S/N 229378 - 2008 7,728,000,000

RT Crane, Grove RT 760 E - S/N 229379 - 2008 5,543,000,000

RT Crane, Grove RT 760 E -S/N 229377 - 2008 5,543,000,000

RT Crane, Grove RT 530 E s/n : 229380- 2008 3,804,200,000

Crawler Crane, FUSHUN QUY SWSL 350T -2008 39,145,370,352

Crawler Crane, FUSHUN QUY 250T - 2008 19,247,153,792

Crawler Crane, FUSHUN QUY 250T - 2008 13,316,138,328

Tower Crane, SYM M125/75 - 50T No. 2 15,915,838,322

Tower Crane, SYM M125/75 - 50T No. 3 11,891,087,740

Tower Crane, SYM M125/75 - 50T No. 4 11,891,087,740

Tower Crane, SYM M125/75 - 50T No. 5 11,891,087,740

Tower Crane, SYM M125/75 - 50T No. 6 11,891,087,740

Tower Crane, SCM C7050 - H=89,96 mtr, Jib; 70 mtr, Cap.20T . No. 2 4,866,758,600

Tower Crane, SCM C7050 - H=89,96 mtr, Jib; 70 mtr, Cap.20T . No. 3 4,866,758,600

Trailer - Extendable 3 Axles 60T #1 229,632,000

Trailer - Extendable 3 Axles 60T #2 229,632,000

Trailer - Extendable 3 Axles 60T #3 229,632,000

Trailer 3 Axles 40T 8# 137,080,000

Trailer 3 Axles 40T 8# 137,080,000

Trailer 3 Axles 40T 8# 137,080,000

Trailer 3 Axles 40T 8# 137,080,000

Trailer 3 Axles 40T 8# 137,080,000

Trailer 3 Axles 40T 8# 137,080,000

Trailer 3 Axles 40T 8# 137,080,000

Trailer 3 Axles 40T 8# 137,080,000

Genset, Perkins PL 350 Kva, Silent 427,800,000

Genset, Perkins PL 350 Kva, Silent 427,800,000

Genset, Perkins PL 350 Kva, Silent 427,800,000

Genset Cummins 6LTAA8-G2 - 250 KVA 335,800,000

Genset Cummins 6LTAA8-G2 - 250 KVA 335,800,000

Genset Cummins 6LTAA8-G2 - 250 KVA 335,800,000

Genset Cummins 6LTAA8-G2 - 250 KVA 335,800,000

Genset Cummins 6LTAA8-G2 - 250 KVA 335,800,000

Air Compressor, Engine Driven, Airman PDS 390 - 375 Cfm NO.5 S/N 272,244,898

Air Compressor, Engine Driven, Airman PDS 390 - 375 Cfm 258,163,265

Air Compressor, Engine Driven, Airman PDS 390 - 375 Cfm 258,163,265

Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm 1 # 173,880,000

Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm 237,130,000

Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm 237,130,000

Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm 237,130,000

Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm 237,130,000

Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm 237,130,000

Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm 237,130,000

Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm 237,130,000

Ulasan Bisnis Business Review

Page 38: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

36 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm 237,130,000

Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm 237,130,000

Electric Air Compressor Ingersoll Rand 375 Cfm 237,130,000

Bending Roll "ASADA" 600,000,000

Over Head Crane Cap 5T, Span 20, Traveling 50 mtr, High 6 mtr, Hitachi 386,970,400

Over Head Crane Cap 5T, Span 20, Traveling 50 mtr, High 6 mtr, Hitachi 386,970,400

Gantry Crane Cap.10T,Span 18 Mtr, H 4,2 mtr, Travelling 100 Mtr. NO.1 838,256,379

Gantry Crane Cap.10T,Span 18 Mtr, H 4,2 mtr, Travelling 100 Mtr. NO.2 838,256,379

Gantry Crane Cap.10T,Span 18 Mtr, H 4,2 mtr, Travelling 100 Mtr. NO.3 838,256,379

Gantry Crane Cap.10T,Span 18 Mtr, H 4,2 mtr, Travelling 100 Mtr. NO.4 838,256,379

Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 1 3,169,275,741

Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 2 3,169,275,741

Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 3 3,169,275,741

Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 4 3,169,275,741

Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 5 3,169,275,741

Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 6 3,169,275,741

Gantry Crane Cap.40T, span 42 mtr, H 15 Mtr, Travelling 100 Mtr No. 7 3,169,275,741

SUB TOTAL 212,249,352,888

CIVIL EQUIPMENT (NDD)

Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2004 #1 S/N : 10831 447,700,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2005 #1 S/N : 12856 417,000,000

Dump Truck, Nissan CWA 260 # NO.1 677,000,000

Dump Truck, Nissan CWA 260 # NO.2 677,000,000

Dump Truck, Nissan CWA 260 # NO.3 677,000,000

Dump Truck, Nissan CWA 260 # NO.4 677,000,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2004 #1 525,000,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2004 #2 525,000,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2004 #3 525,000,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2004 #4 525,000,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD Cap. 14M3, ex-used 2004 #5 525,000,000

Fuel Tank Truck, Mitsubishi FM220, Cap. 16.000 Ltr 654,500,000

Diesel Fuel Truck, Mitsubishi FM 220 - 2008 Cap. 8000Ltr 647,700,000

Fuel Tank Truck, Mitsubishi FM220, Cap. 8.000 Ltr 647,700,000

Truck Mounted Telescopic Crane, Hino/ Unic 1504 - New #4 1,251,986,000

Truck Mounted Telescopic Crane, Hino/ Unic 553 - New NO.1 S/N B-9710 HM 1,251,986,000

LB Trailer 4 Axles 80T, 1# New 2008 812,477,000

LB Trailer 4 Axles 80T, 1# New 2008 695,520,000

LB Trailer 3 Axles 60T, 1# 1998 300,000,000

Trucktor Head, Hino FM 320P , 1# B-9769 HN 137,080,000

Shift Truck Loader , 1# 756,000,000

Buldozer, Komatsu D85 ESS Sraight Tilt Blade,#1 1,766,400,000

Buldozer, Komatsu D85 ESS Sraight Tilt Blade,#1 1,766,400,000

Buldozer, Komatsu D85 ESS Angle Blade, #1 1,757,200,000

Buldozer, Komatsu D85 ESS Angle Blade, #1 1,757,200,000

Motor Grider, Komatsu GD511A, #1 1,297,200,000

Motor Grider, Komatsu GD511A, #1 1,297,200,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #22 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #23 640,550,000

Ulasan Bisnis Business Review

Equipment Total Cost

Page 39: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 37

Truba Manunggal’s investment in EPC equipment and machinery

permits the Company to remain competitive to all tenders, offering

superior pricing which is unencumbered by technical resource deficits.

The Company’s strong continuing investment in heavy equipment

combined with its 30 years experience in EPC business in Indonesia

are the leading sources of its competitive advantage.

Investasi Truba Manunggal pada peralatan dan mesin EPC

memungkinkan Perusahaan untuk tetap bersaing pada semua tender,

dengan menawarkan harga bersaing tanpa terbebani oleh defisit

sumber daya teknis. Investasi besar Perusahaan yang berlanjut dalam

hal peralatan berat, digabungkan dengan 30 tahun pengalaman dalam

bisnis EPC di Indonesia merupakan hal yang memberikan keuntungan

kompetitif bagi Perusahaan.

Ulasan Bisnis Business Review

Dump Truck, Hino FM 260 JD #24 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #25 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #26 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #27 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #28 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #29 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #30 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #31 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #32 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #33 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #34 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #35 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #36 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #37 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #38 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #39 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #40 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #41 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #42 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #43 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #44 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #45 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #46 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #47 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #48 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #49 640,550,000

Dump Truck, Hino FM 260 JD #50 640,550,000

Excavator, Kobelco SK 200, 892,400,000

Backhoe Loader, JCB 3 CX #1 662,400,000

Backhoe Loader, JCB 3 CX #2 662,400,000

Backhoe Loader, JCB 3 CX #3 662,400,000

Backhoe Loader, JCB 3 CX #4 662,400,000

Shift Truck Loader , Hino 1# 771,000,000

Shift Truck Loader , Hino 1# 763,200,000

SUB TOTAL NDD 46,646,399,000

TOTAL 258,895,751,888

Equipment Total Cost

Page 40: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

38 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Completed EPC Projects

Project Name Location Owner Client Commencement

Date

Power Plants

PLTU Unit 1 & 2 (2x65MW) Banjarmasin PLN Mitsui 1998

Co-Generation 300MW Duri Utara Amoseas Stone & Webster 1999

GTPP 2x50MW Pemaron PLN Wasamitra 2003

Turbin Gas 6x143MW Muara Tawar PLN Samsung 2003

Cilegon CC 740MW Cilegon PLN Mitsubishi 2004

PLTU 2x300MW Cilacap Sumber Segara Prima (SSP) Cengda 2004

PLTU Unit 3 & 4 (2x100MW) Tarahan PLN JEL 2005

PLTU Tanjung Jati B (2x660MW) Jepara PLN JEL (Jurong Engineering Ltd.) 1997

Paper Factories

Musi Pulp Mill Tanjung Enim TEL Klockner 1998

Mechanical and Construction Work PM 2 Pekanbaru RAPP Pectech September 2007

Tank Foundation work, piping, Aerial pool Pekanbaru RAPP Pectech September 2007

Area Maintenance IKPP/RAPP Pekanbaru IKPP/RAPP IKPP/RAPP April 2007

Power installation in Kiln Evaporator Pekanbaru RAPP Pectech August 2007

Oil and Gas

Area-10 Pipe Line Duri Caltex Caltex 1999

Oil Tank Rehabilitation Mesaid Qatar Qatar-Petro Qatar-Petro 2001

Oil Production Area OSEIL Seram Kuwait Foreign Petroleum

Exploration Company

(KUFPEC)

Daewoo 2001

Area-10 Hook-Up & POP Duri Caltex Caltex 2002

Suban Gas Suban Gulf Resource Hyundai 2002

Booster Compression Lhouksukon Exxon Mobil Tri Patra 2002

Depot Terminal BBM Cikampek Pertamina Pertamina 2002

DSF-11 Duri Caltex Caltex 2003

Oil Area Maintenance Minas Caltex Caltex 2003

FPM Duri Chevron Tri Patra 2005

FPM Minas Chevron Tri Patra 2005

LNG Tangguh Tanah Merah British Petroleum (BP)

Indonesia

Japan Gas Corporation (JGC)

Track Kellogg Brown & Root

(KBR)

2006

Civil Work and Ground Work Kulin Chevron Tripatra-Flour December 2007

Ulasan Bisnis Business Review

Page 41: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 39

Project Name Location Owner Client Commencement

Date

Fertilizers Factories

UBS-3 and conveyor system Bontang PKT Chengda 2000

UBS-5 and conveyor system Bontang PKT Kalimantan Industrial Estate

(KIE)

2005

Chemical Factories

Styrene Monomer (SM-2 exp) Merak Styrene Monomer Indonesia

(SMI)

Mitsubishi 1998

RFCC Taoyuan Taiwan Sung Do Lucky Gold (LG) Engineering 2000

Kerteh Olefin Plant Malaysia Optimal Bhd JEL 2000

Cement Factories

Mining Processing Plant

Steel Processing and Mining

Indominco Coal Bontang Indominco Mitsubishi 1998

Inco-Dryer Unit 2 (Gas Cleaning) Soroako Inco Beca 1998

Up-grade Coal Port Kertapatih PT Bukit Asam (Persero) (PTBA) PT Bukit Asam (Persero) (PTBA) 2001

Construction work and Gas Cleaner

Installation

Soroako Inco Inco December 2007

Pipe and Tank Construction

Minas Tank GS-6 Riau Caltex Siemens 1998

Tank Renovation TK-220 Dumai Pertamina UP-II Elnusa 2000

Civil and Architectural Work

Bridge Expansion Lukut-Ukui Perawang IKPP IKPP 2002

Heavy Equipment Work

Container Crane Tg. Mas Semarang Pelindo IHI 1998

Container Crane P. Panamac Jakarta Pelindo II Barata 1999

Container Crane Makassar Makassar Pelindo Noell Indonesia 2000

RTG Crane 35 ton Panjang Pelindo II Pelindo II 2001

Transmission and Substation Work

Transmission and Power Tower Cilegon PLN Mitsubishi 2004

Spilicing Fiber Optic Line 4 Soroako Inco Inco 2004

Ulasan Bisnis Business Review

Page 42: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

40 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Truba Manunggal’s IPP business line endeavours to invest in and

otherwise arrange finance for its development of power generation

facilities, which the Company will eventually own, operate and

maintain receiving revenue streams from an off-taker client: the State-

owned power utility company, PLN or a captive market purchaser. The

power is sold to the client, either through a Power Purchase Agreement

(PPA), or through an Energy Supply Agreement (ESA), the difference

between the two arrangements primarily resting in the negotiability of

the price as the operator is freed of the responsibility for supplying fuel

inputs under ESA. IPP contracts are long term ventures ranging from

25 to 30 years in duration starting from when the facilities become

operational.

Truba Manunggal’s motivation for entering into the IPP business is to

diversify its revenue streams, particularly those which are collected

over the short- to medium-term. Also as lead contractor, the

Company assumes responsibility for all engineering and procurement

work as well as construction. The segment of the value chain which

Lini bisnis IPP Truba Manunggal berupaya melakukan investasi atau

mengatur pembiayaan untuk pengembangan fasilitas pembangkit

listrik dimana Perusahaan akhirnya akan memiliki, beroperasi dan

mempertahankan perolehan aliran pendapatan dari klien siaga beli

(off taker) seperti: perusahaan listrik milik negara, PLN, atau pembeli

dari pasar terbatas (captive market). Listrik dijual kepada klien baik

melalui Perjanjian Pembelian Listrik (Power Purchase Agreement –

PPA) ataupun Perjanjian Pemasokan Energi (Energy Supply Agreement

– ESA). Perbedaan antara kedua pengaturan ini terutama terletak

pada tingkat negosiasi harga karena operator dibebaskan dari

kewajiban untuk memasok input minyak bumi. Kontrak IPP berjangka

panjang, dengan kisaran antara 25 sampai 30 tahun dimulai sejak

fasilitas beroperasi.

Motivasi Truba Manunggal untuk memasuki bisnis IPP adalah untuk

mendiversifikasikan aliran pendapatan terutama yang dihasilkan

dalam jangka waktu pendek hingga sedang. Selain itu pula, sebagai

kontraktor utama, Perusahaan bertanggung jawab atas seluruh

pekerjaan engineering dan pengadaan maupun konstruksi. Dengan

PT Manunggal Power(Power Plant)

PT Menamas Mitra Energi

PT Central Daya Energi

PT Ranyza Energi

PT Banyuasin Power Energi

PT Bangka Manunggal Power

PT Equator Manunggal Power

Ulasan Bisnis Business Review

Independent Power Producer (IPP)

Page 43: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 41

the company focuses on for its IPP work is therefore much broader

than the focus of its EPC work. In addition to providing enhanced

opportunities for revenue, the more integrated approach of IPP gives

the Company a greater level of control. IPPs are typically developed for

underserved, frontier markets outside of the main Java-Bali power grid

and are much smaller in size (20-300 MW).

Currently Truba Manunggal has 3 (three) operational IPP facilities.

These are: Tanjung Batu in East Kalimantan (20 MW); Gunung Megang

in South Sumatra (2 x 40 MW) and CDE Diesel in Lampung (210 MW).

Power for the first two is sold to PLN; the latter facility serves a captive

market client. All three of Truba Manunggal’s operating IPP projects

were acquired. The Company therefore did not play a role in their

design or construction. To date IPP revenue streams have formed less

than 10% of Truba Manunggal’s annual revenue. The Company’s

long-term strategy is to increase the share of revenue provided by its

IPP business units to a more significant level thus covering short- and

medium term liquidity needs.

Going into 2008 the Company had 9 (nine) other IPP interests; 6 (six)

of these had already achieved signed PPA agreements while for the

other 3 (three), the Company received mandates by appointment.

Due to the economic slowdown and the accompanying liquidity crisis;

target dates for completion of all Truba Manunggal’s PPA development

projects have been postponed. 2 (two) of the 3 (three) projects which

had been mandated only, have been de-prioritized the third – Karang

Asem – has already had its mandate appointment cancelled by PLN

which is now opening the mandate for tender.

demikian, segmen dari rantai nilai dimana Perusahaan memfokuskan

diri untuk pekerjaan IPP menjadi lebih luas daripada fokus pekerjaan

IPP itu sendiri. Selain memberikan peningkatan pendapatan,

pendekatan IPP yang lebih terintegrasi memberikan Perusahaan

tingkat pengawasan yang lebih tinggi. IPP dikembangkan untuk pasar

yang kurang terlayani di daerah perbatasan di luar jaringan listrik

Jawa-Bali dan biasanya berukuran jauh lebih kecil (20-300 MW).

Saat ini Truba Manunggal memiliki 3 (tiga) fasilitas operasional IPP,

yaitu Tanjung Batu di Kalimantan Timur (20 MW); Gunung Megang di

Sumatra Selatan (2 x 40 MW) dan CDE Diesel di Lampung (210 MW).

Listrik untuk dua sumber pertama dijual kepada PLN, sementara yang

terakhir untuk klien pasar terbatas. Ketiga proyek operasional IPP

Truba Manunggal seluruhnya telah diperoleh, sehingga Perusahaan

tidak berperan dalam perancangan atau konstruksi. Hingga kini

aliran pendapatan IPP kurang dari 10% pendapatan tahunan Truba

Manunggal. Strategi jangka panjang Perusahaan adalah untuk

meningkatkan bagian pendapatan IPP ke tingkat yang lebih baik

sehingga dapat menutup kebutuhan likuiditas jangka pendek dan

menengah.

Memasuki tahun 2008, Perusahaan memiliki 9 (sembilan) sasaran

IPP lain; 6 (enam) diantaranya telah mencapai penandatanganan

PPA, sementara untuk 3 (tiga) lainnya Perusahaan menerima mandat

berdasarkan penunjukan. Sehubungan dengan perlambatan ekonomi

dan krisis likuiditas yang menyertainya, target tanggal penyelesaian

untuk seluruh proyek pengembangan PPA Truba Manunggal telah

dijadwal ulang. 2 (dua) dari 3 (tiga) proyek yang telah dimandatkan,

yang ketiga telah dikeluarkan dari prioritas – Karang Asem telah

dicabut mandatnya oleh PLN yang sekarang membuka mandat

untuk tender.

Ulasan Bisnis Business Review

Page 44: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

42 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Tabel berikut memberikan gambaran dari status proyek PPA

Perusahaan.

The following table provides the status of the Company’s PPA

projects.

Ulasan Bisnis Business Review

Hambatan utama untuk kelangsungan pengembangan proyek IPP

Perusahaan berkaitan dengan ketentuan pembiayaan. Pembiayaan

proyek umumnya terdiri atas 30% ekuitas dan 70% utang, dimana

utang disediakan oleh bank nasional maupun daerah melalui

pinjaman sindikasi bank. Di bawah ketentuan pembiayaan, bank-

bank melepaskan bagian pendanaan untuk proyek segera setelah

meraih tingkat capaian pengembangan tertentu. Untuk meraih

pencapaian ini, pengembangan proyek perlu dibiayai dengan ekuitas.

Truba Manunggal sedang melanjutkan negosiasi dengan beberapa

bank pada tingkat nasional dan daerah untuk memperoleh ketentuan

pembiayaan alternatif yang memungkinkan pendanaan bank dapat

diberikan dimuka ke dalam proyek pengembangan, sehingga

melonggarkan tekanan terhadap likuiditas Perusahaan.

Menjawab tantangan yang dihadapi dalam memperoleh pembiayaan,

Truba Manunggal telah mengambil langkah strategis untuk menjadual

ulang investasinya dalam konstruksi IPP yang sedang berjalan.

Penggunaan sumber daya yang tersedia telah dikeluarkan dari prioritas

pengembangan IPP untuk investasi-investasi yang memberikan imbal

hasil dalam jangka waktu pendek dan menengah, yakni investasi pada

bisnis utam EPC yang mencakup modal kerja untuk kontrak EPC yang

The main impediment to the continuing development of the Company’s

IPP projects is related to terms of finance. Projects finance is typically

comprised of 30% equity and 70% debt, the latter being provided

by national as well as region banks usually through syndicate bank

loans. Under existing terms of finance, the banks release portions of

funding for projects once they have reached specific milestones for

development. In order to reach these milestones, project development

needs to be financed by equity. Truba Manunggal is continuing to

negotiate with banks at the national and regional level to secure

alternative terms of finance whereby bank funding can be front-

loaded into development projects, thus alleviating pressure on the

Company’s liquidity.

In response to challenges in obtaining finance, Truba Manunggal has

taken the strategic decision to postpone its investment in ongoing IPP

construction. The use of available resources has been prioritized away

from IPP development to investments which provide quicker rates of

return over the short- and medium-term, namely investment in the

Company’s core EPC business including working capital for ongoing

EPC contracts and capital expenditure in heavy machinery and other

Status Project Name LocationCommercial

Operating DateCapacity (MW) Offtaker Total MW

In Operation

CDE–Diesel Lampung already COD 210 CPP & CPB

310Tanjung Batu East Kalimantan already COD 20 PLN

Gunung Megang South Sumatra already COD 2 x 40 PLN

Under Construction

Bangka Bangka Island 2009 2 x 12 PLN

474Pontianak West Kalimantan 2009 2 x 30 PLN

CP Bahari Lampung 2009 4 x 30 CPP & CPB

Kuala Tanjung North Sumatra 2010 2 x 135 PLN

Pre ConstructionBanyuasin South Sumatra 2010 2 x 125 PLN

450Banjarsari Lampung 2010 2 x 100 PLN

Mandated

Paluh Merbau** North Sumatra 2011 2 x 150PPA to be signed with PLN

900Karang Asem* Bali 2011 2 x 135PPA to be signed with PLN

IGCC** Bali 2011 330PPA to be signed with PLN

Power Purchase Agreements last for periods between 20 and 30 years 2,134

* Canceled** Deprioritised

Page 45: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 43

technical equipment which can maintain the Company’s competitive

advantage in bidding on EPC contracts.

Truba Manunggal remains committed to advancing the development

of its IPP contracts. It recognizes, however, that it will need to utilize

organic sources of finance acquired from the retained earnings of its

EPC business line, above the requirements needed to maintain the

latter core business unit’s maximum efficiency. IPP projects will be

prioritized for investment according to the level of development that

they have progressed; the 3 (three) IPP projects which had initially

been scheduled for completion in 2009 are the priority. These include

the Bangka IPP (2x12 MW) and the Pontianak IPP (2x30 MW) (both

of which have secured terms of finance and have completed land

clearance and procurement); as well as the CDE Coal IPP (2x30 MW) in

Lampung which is also favourably positioned for further investment.

Going Forward, Truba Manunggal is also promoting its existing

IPP projects to strategic investors willing to take an equity stake in

their ongoing development. It is expected that broader participation

in power generation development projects will help to accelerate

development. One critical factor for attracting this type of investment

rests in the ongoing review of the regulatory framework for electricity

production. These regulations set the tariff rate at which electricity

can be sold by IPPs to PLN. The opinion is generally held that a tariff

of not less than US$ 0.06/KW hour would strike the optimal balance

between profitability for IPP investors and affordable energy to

businesses and communities in the frontier markets where the IPPs

are to be developed.

In the coming fiscal year, Truba Manunggal has a priority to deploy

some of its currently latent mobile diesel generation facilities. To

date it has bid on contracts in Kalimantan, South Maluku and Bali.

The Company is waiting to hear back from regulatory bodies on the

outcomes of these bids. If successful the company will effectively

create additional revenue streams within months of being awarded

the contracts.

sedang berjalan dan belanja modal dalam bentuk mesin berat dan

peralatan teknis lainnya yang dapat menjaga keuntungan kompetitif

Perusahaan dalam melakukan penawaran kontrak EPC.

Truba Manunggal tetap berkomitmen untuk melanjutkan

pengembangan kontrak-kontrak IPP. Namun, Perusahaan juga

menyadari bahwa Perusahaan perlu memanfaatkan sumber keuangan

organik yang berasal dari laba ditahan dari lini bisnis EPC, diatas

persyaratan yang diperlukan untuk menjaga efisiensi yang maksimal

dari unit bisnis utama tersebut. Proyek-proyek IPP akan diprioritaskan

pada investasi berdasarkan tingkat pengembangan yang telah dicapai;

3 (tiga) proyek IPP yang awalnya telah dijadwalkan untuk selesai pada

tahun 2009 termasuk dalam prioritas. Termasuk di dalamnya adalah

IPP Bangka (2 x 12 MW) and IPP Pontianak (2 x 30 MW) (keduanya

telah memperoleh ketentuan pembiayaan dan menyelesaikan

pembebasan tanah dan pengangkatan); maupun CDE Coal IPP (2 x 30

MW) di Lampung yang juga diposisikan untuk investasi lebih lanjut.

Ke depan, Truba Manunggal akan mempromosikan proyek-proyek IPP

yang ada kepada investor strategis yang bersedia berpartisipasi dalam

bentuk ekuitas dalam pembangunan yang sedang berlangsung.

Diharapkan bahwa keikutsertaan yang lebih luas dalam proyek

pengembangan pembangkit listrik akan membantu mempercepat

pembangunan. Salah satu faktor penting untuk menarik jenis investasi

ini terletak pada pengkajian yang tengah berlangsung dalam hal

kerangka peraturan untuk produksi listrik. Peraturan ini menetapkan

tingkat tarif penjualan listrik dari IPP kepada PLN. Pendapat yang

berlaku umum, tarif tidak lebih dari US$ 0,06/KW per jam akan

merupakan keseimbangan optimal antara keuntungan bagi investor

IPP dan energi yang terjangkau untuk kalangan bisnis dan masyarakat

di daerah perbatasan tempat IPP akan dikembangkan.

Di tahun fiskal yang akan datang, Truba Manunggal memiliki prioritas

untuk mengatur penggunaan beberapa dari fasilitas pembangkit

mobile diesel yang saat ini tidak terpakai. Hingga kini, Perusahaan

telah memberikan penawaran untuk kontrak di Kalimantan, Maluku

Selatan dan Bali. Perusahaan sedang menunggu pemberitahuan dari

badan yang berwenang mengenai hasilnya. Jika berhasil, Perusahaan

sudah pasti akan menciptakan aliran pendapatan tambahan dalam

beberapa bulan setelah memperoleh kontrak.

Ulasan Bisnis Business Review

Page 46: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

44 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Truba Manunggal maintains two coal mining concession in South

Sumatra and South Kalimantan. The Company’s estimated coal

reserves currently stand at 140 million tons. This results in a stripping

ratio of 1:2 BCM/ton.

In 2008 Truba Manunggal continued to conduct land clearance in

South Sumatra. The Company aims to secure optimal allocation of

the first 300 HA from which it will commence production. In 2009

the Company plans to pilot exploitation of its coal reserves in South

Sumatra through joint ventures with several local coal contractors.

Furthermore, the Company has conducted a review of its coal assets

in South Kalimantan and has commenced contracting processes with

some local partners for auxiliary services including transportation,

stockpiling and loading facilities.

Truba Manunggal memiliki dua konsesi pertambangan batubara di

Sumatra Selatan dan Kalimantan Selatan. Estimasi cadangan batubara

Perusahaan saat ini adalah 140 juta ton. Hal ini menghasilkan stripping

ratio senilai 1:2 BCM/ton.

Sepanjang tahun 2008, Truba Manunggal melanjutkan proses

pembebasan tanah di Sumatra Selatan. Perusahaan bertujuan untuk

memperolah alokasi optimal dari 300 ha pertama dimana produksi

akan dimulai. Pada tahun 2009 Perusahaan berencana untuk

melakukan eksploitasi cadangan batubara di Sumatra Selatan melalui

joint ventures dengan beberapa kontraktor batubara lokal.

Lebih jauh, Perusahaan telah melaksanakan kajian terhadap aset

batubara di Kalimantan Selatan dan memulai proses kontrak dengan

beberapa mitra lokal untuk jasa lain-lain seperti fasilitas transportasi,

penggudangan dan bongkar muat barang.

Coal – Batubara

PT Maxima Infrastruktur(Coal Mining & Trading)

PT Manunggal Multi Energi(Coal Mining)

PT Truba Segihan Utama(Stock Piling)

Maxima Coal Pte. Ltd.(Coal Trading – Export)

Ulasan Bisnis Business Review

Page 47: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 45

Truba Manunggal maintains a joint cooperation agreement with

PT Gresik Jasatama for the Company’s acquisition of a coal stockpile

facility at Gresik, East Java. The period of the agreement is 20 years

whereby Truba Manunggal is required to do construction work and

build facilities on the stockpile area. Ongoing stockpile activity has a

capacity of 450,000 tons per annum.

Truba Manunggal also maintains a joint venture agreement with EDF

Trading (“EDF”), one of Europe’s largest coal and gas based energy

companies. EDF’s international trading activities extend to the buying

and selling of electricity, natural gas, coal, oil and futures for energy

and freight. It is also engaged in carbon trading under the United

Nation’s Clean Development Mechanism. The company is 100%

owned by the EDF Group which is Europe’s largest power utility.

Truba Manunggal memiliki perjanjian kerjasama dengan PT Gresik

Jasatama untuk perolehan fasilitas penggudangan batubara

Perusahaan di Gresik, Jawa Timur. Jangka waktu perjanjian adalah

selama 20 tahun, dimana Truba Manunggal diharuskan untuk

melaksanakan pekerjaan konstruksi dan pembangunan fasilitas untuk

kawasan penggudangan. Kegiatan penggudangan yang sedang

berjalan memiliki kapasitas 450.000 ton per tahun.

Truba Manunggal juga menjalin kerja sama dengan EDF Trading

(“EDF”), salah satu perusahaan energi berbasis batubara dan gas

terbesar di Eropa. Kegiatan perdagangan internasional EDF meluas

hingga jual beli listrik, gas alam, batubara, minyak dan instrumen

futures untuk energi dan perkapalan. Selain itu, EDF juga terlibat dalam

perdagangan karbon dalam Mekanisme Pembangunan Bersih PBB.

Perusahaan ini dimiliki secara penuh oleh Grup EDF yang merupakan

pembangkit listrik terbesar di Eropa.

Ulasan Bisnis Business Review

Page 48: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

46 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Page 49: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 47

Despite the turbulence experienced in the global marketplace in 2008, Truba Manungal had a very good year securing commitments which will ensure the Company’s EPC business units operate at capacity well into 2010.

Terlepas dari gejolak yang terjadi di pasar global pada tahun 2008, Truba Manunggal mengalami tahun yang sangat baik dengan memperoleh kesepakatan-kesepakatan yang akan menjamin beroperasinya bisnis EPC Perusahaan secara penuh hingga tahun 2010.

Page 50: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

48 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Tabel-tabel berikut menyajikan ringkasan informasi keuangan dan

data operasional kami pada tanggal-tanggal dan periode-periode yang

ditetapkan. Kami telah mendapatkan ringkasan laporan keuangan

konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember

2006 dan 2007 dan ringkasan data neraca konsolidasian per tanggal

31 Desember 2006 dan 2007 dalam tabel-tabel di bawah dari laporan

keuangan historis kami, yang telah diaudit oleh Tanubrata Sutanto

& Rekan (anggota BDO Seidman International), auditor independen.

Laporan keuangan kami telah disusun dan disajikan berdasarkan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia, yang

berbeda dalam beberapa aspek tertentu dibandingkan dengan

US GAAP. Lihat “Penyajian informasi keuangan” dan “Ringkasan

perbedaan utama antara PSAK Indonesia dan US GAAP”

The following tables present Truba Manunggal’s summary financial

information and operating data as of the dates and for each of the

periods indicated. We have derived the summary consolidated income

statement for the years ended December 31, 2006 and 2007 and our

summary consolidated balance sheet data as of December 31, 2006

and 2007 in the tables below from our historical financial statements,

which have been audited by Tanubrata Sutanto & Rekan (a member

of BDO Seidman International), independent auditors. Our financial

statements have been prepared and presented in accordance with

Indonesian GAAP, which differs in certain material respects from

US GAAP See “Presentation of financial information” and “Summary

of principal differences between Indonesian GAAP and US GAAP”

Ringkasan Informasi Keuangan dan Data OperasionalSummary of Financial Information and Operating Data

Page 51: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 49

Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data

Laporan Rugi Laba Konsolidasian Consolidated Income Statements

Untuk tahun yang berakhir pada 31 DesemberFor the years ended December 31

2006 2007 2008

(diaudit/audited)

(Rp juta/Rp millions)

Pendapatan 972,286 1,506,202 2,948,680 Revenues

Beban pendapatan 851,831 1,171,472 2,441,293 Cost of revenues

Laba kotor 120,455 334,730 507,387 Gross profit

Beban usaha 75,713 156,780 331,256 Operating expenses

Laba (rugi) usaha 44,742 177,950 176,131 Operating income (loss)

Penghasilan (beban) lain-lain Other income (charges)

Pendapatan dari investasi 26,846 138,089 112,917 Income from investments

Lain-lain – bersih (13,113) (40,425) (473,708) Other – net

Penghasilan lain-lain – bersih 13,733 97,664 (360,791) Other income (charges) – net

Bagian laba dari perusahaan asosiasi 4,997 10,299 17,158 Income from associate companies

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan

63,472 285,914 (167,502) Income(loss) before income tax

Beban (manfaat) pajak penghasilan Income tax expense (Benefit)

Kini 18,367 64,612 75,509 Current

Tangguhan (1,453) (5,741) (67,479) Deferred

Beban pajak penghasilan 16,914 58,871 8,030 Income tax expense

Laba (rugi) setelah beban pajak penghasilan sebelum hak minoritas

46,558 227,043 (175,532) Income (loss) after income tax expenses before minority

interest

Hak minoritas (11,617) (14,307) (4,592) Minority interest

Laba (rugi) bersih 34,941 212,735 (180,124) Net income (loss)

PENDAPATANRevenues(dalam juta Rupiahin million Rupiah)

08 2,948,680

07 1,506,202

06 972,286

LABA (RUGI) USAHAOperating Income (Loss)(dalam juta Rupiahin million Rupiah)

08 176,131

07 177,950

06 44,742

Page 52: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

50 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data

Neraca Konsolidasian Consolidated Balance Sheets

Per 31 Desember As of December 31

2006 2007 2008

(diaudit/audited)

(Rp juta/Rp millions)

Aset Assets

Total aset lancar 1,220,183 3,368,005 5,076,919 Total current assets

Total aset tidak lancar 585,209 1,623,211 2,157,771 Total non-current assets

Total aset 1,805,392 4,991,216 7,234,690 Total assets

Kewajiban dan ekuitas Liabilities and equity

Total kewajiban lancar 288,407 546,285 1,803,985 Total current liabilities

Total kewajiban tidak lancar 16,052 2,676,076 3,614,050 Total non-current liabilities

Total kewajiban 304,459 3,222,361 5,418,035 Total liabilities

Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan

167,148 92,674 108,041 Minority interest in net assets of subsidiaries

Total ekuitas 1,333,785 1,676,181 1,708,614 Total equity

Total kewajiban dan ekuitas 1,805,392 4,991,216 7,234,690 Total liabilities and equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statement of Cash Flows

Per 31 Desember As of December 31

2006 2007 2008

(diaudit/audited)

(Rp juta/Rp millions)

Kas bersih tersedia dari (digunakan untuk) kegiatan usaha

(59,843) (101,959) 409,733 Net cash provided by (used in) operating activities

Kas bersih tersedia dari (digunakan untuk) kegiatan investasi

(590,585) (1,486,086) (1,014,107) Net cash provided by (used in) investing activities

Kas bersih tersedia dari (digunakan untuk) kegiatan pendanaan

1,161,387 2,860,532 (797,262) Net cash provided by (used in) financing activities

Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas

510,959 1,272,487 (1,401,636) Net increase (decrease) in cash and cash equivalents

Saldo Kas dan setara kas pada akhir periode

608,359 1,880,206 471,723 Cash and cash equivalents at end of period

Page 53: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 51

Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data

Informasi Keuangan Konsolidasi Lain, Rasio Keuangan dan Data Operasional

Other Consolidated Financial Information, Financial Ratios and Operating Data

Per 31 Desember As of December 31

2006 2007 2008

(diaudit/audited)

(Rp juta/Rp millions)

Informasi Keuangan Konsolidasian Lain Other Consolidated Financial Information

EBITDA 58,019 205,944 286,171 EBITDA

Marjin EBITDA 6.0% 13.7% 9.7% EBITDA margin

Utang bersih (653,203) (2,024,062) (63,118) Net debt

Beban bunga bersih (6,527) (45,347) 9,319 Net interest expense

Rasio-rasio Keuangan Financial Ratios

EBITDA/beban bunga bersih 8.89 4.54 30.71 EBITDA/net interest expense

Utang bersih/EBITDA 11.26 9.83 0.22 Net debt/EBITDA

Laba bersih/beban tetap konsolidasi 1.4 28.15 (3.69) Net income/consolidated fixed charges

Data Operasional Operating Data

Backlog proyek EPC pada akhir periode 237,166 5,648,338 5,802,296 Backlog of EPC projects at end of period

Catatan:

(1) EBITDA menunjukkan laba (rugi) usaha sebelum depresiasi dan

amortisasi. EBITDA dan rasio-rasio terkait dalam Memorandum

Penawaran merupakan tolok ukur pelengkap dari kinerja dan

likuiditas kami dan bukan merupakan suatu keharusan, atau

disajikan sesuai dengan PSAK Indonesia atau GAAP AS. Lebih jauh,

EBITDA bukan merupakan tolok ukur bagi kinerja keuangan atau

likuiditas dalam PSAK Indonesia atau GAAP AS dan hendaknya

tidak dianggap sebagai suatu alternatif untuk laba bersih, laba

operasi, atau tolok ukur kinerja lainnya yang diperoleh berdasarkan

PSAK Indonesia atau US GAAP atau sebagai alternatif arus kas

dari kegiatan usaha atau tolok ukur likuiditas kami. Tabel berikut

memperlihatkan rekonsiliasi EBITDA terhadap laba (rugi) usaha

untuk periode yang ditetapkan.

Note:

(1) EBITDA refers to operating income (loss) before depreciation

and amortization. EBITDA and the related ratios in this Offering

Memorandum are supplemental measures of our performance

and liquidity and are not required by, or presented in accordance

with, Indonesian GAAP or US GAAP. Furthermore, EBITDA is not a

measure of our financial performance or liquidity under Indonesian

GAAP or US GAAP and should not be considered as alternatives to

net income, operating income or any other performance measures

derived in accordance with Indonesian GAAP or US GAAP or as

alternatives to cash flow from operating activities or as measures

of our liquidity. The following table sets forth a reconciliation of

EBITDA to operating income (loss) for the periods indicated.

Per 31 Desember As of December 31

2006 2007 2008

(diaudit/audited)

(Rp juta/Rp millions)

Laba (rugi) usaha 44,742 177,950 176,131 Operating income (loss)

Depresiasi dan amortisasi 13,277 27,993 110,040 Depreciation and amortization

EBITDA 58,019 205,944 286,171 EBITDA

Page 54: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

52 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

(2) Marjin EBITDA menunjukkan EBITDA sebagai prosentase

pendapatan.

(3) Hutang Bersih dihitung sebagai hutang jangka panjang

ditambah porsi kini dari hutang jangka panjang dan pinjaman

bank jangka pendek dikurangi kas dan setara kas dan investasi

jangka pendek.

(4) Biaya bunga bersih menunjukkan biaya bunga ditambah beban

keuangan, dikurangi pendapatan dari deposito dan pendapatan

bunga dari rekening koran bank.

(5) Beban Tetap Konsolidasian diperhitungkan sebagaimana disajikan

dalam “Keterangan atas Catatan-Definisi”.

(6) Backlog menunjukkan total akumulasi nilai dari seluruh kontrak

EPC yang diperoleh dikurangi jumlah pendapatan yang diakui

pada waktu tertentu. Lihat “Diskusi dan Analisis Manajemen atas

kondisi keuangan dan hasil operasi-Faktor-faktor Penting yang

Mempengaruhi Hasil Operasi-Backlog”.

(2) EBITDA margin represents EBITDA as a percentage of revenue.

(3) Net Debt is calculated as long term debt pluc current portion

of long-term debt and short-term bank loan less cash and cash

equivalents and short-term investments.

(4) Net interest expenses represent interest expenses plus financial

charges less income from time deposit and interest income from

current account of bank.

(5) Consolidated Fixed Charges are calculated as set forth under

“Description of the Notes-Definitions”.

(6) Backlog represents the total accumulation of value of all EPC

contracts awarded less the amount of revenue recognized at a

specific point of time. See “Managements discussion and analysis

of financial condition and results of operations-Significant Factors

Affecting Our Results of Operations-Backlog”.

Ringkasan Informasi Keuangan dan Data Operasional Summary of Financial Information and Operating Data

Page 55: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 53

Nilai Tukar

Bank Indonesia adalah penerbit satu-satunya mata uang Rupiah dan

bertanggung jawab untuk memelihara stabilitasnya. Sejak tahun

1970, Indonesia telah menerapkan tiga sistem nilai tukar: (i) sistem

kurs tetap antara tahun 1970 dan 1978, (ii) sistem kurs mengambang

terkendali antara tahun 1978 dan 1997 dan (iii) sistem kurs bebas

mengambang sejak 14 Agustus 1997. Pada sistem kedua, Bank

Indonesia mempertahankan stabilitas Rupiah melalui kebijakan

kelompok perdagangan, dimana atas dasar ini Bank Indonesia akan

memasuki pasar mata uang asing dan membeli atau menjual mata

uang Rupiah sesuai kebutuhan, apabila perdagangan Rupiah melebihi

harga penawaran jual beli yang diumumkan Bank Indonesia setiap

harinya. Pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia menghentikan

kebijakan kelompok perdagangan dan mengizinkan nilai tukar Rupiah

untuk mengambang tanpa perlu mengikuti tingkatan yang diumumkan

dimana akan terjadi intervensi. Kebijakan ini telah mengakibatkan

penurunan besar pada nilai Rupiah terhadap Dollar AS. Dengan sistem

yang berlaku sekarang, nilai tukar Rupiah ditentukan oleh pasar, yang

mencerminkan interaksi antara permintaan dan penawaran. Namun,

Bank Indonesia dapat mengambil tindakan untuk memelihara stabilitas

nilai tukar.

Tabel berikut memperlihatkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS

berdasarkan kurs tengah pada setiap akhir bulan selama periode

yang ditetapkan. Kurs tengah Rupiah dihitung berdasarkan kurs jual

beli Bank Indonesia. Kami maupun Manajer Utama tidak bermaksud

memberikan gambaran bahwa jumlah Dollar AS yang ditunjukkan

dalam Memorandum Penawaran ini semestinya dapat atau dapat

dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah pada tingkat kurs yang

ditetapkan atau lainnya manapun.

Exchange Rates

Bank Indonesia is the sole issuer of the Indonesian Rupiah and is

responsible for maintaining its stability. Since 1970, Indonesia has

implemented three exchange rate systems: (i) a fixed rate between

1970 and 1978, (ii) a managed floating exchange rate system between

1978 and 1997 and (iii) a free-floating exchange rate system since

August 14, 1997. Under the second system, Bank Indonesia maintained

the stability of the Indonesian Rupiah through a trading band policy,

pursuant to which Bank Indonesia would enter the foreign currency

market and buy or sell Indonesian Rupiah, as required, when trading

in the Indonesian Rupiah exceeded bid and offer prices announced by

Bank Indonesia on a daily basis. On August 14, 1997, Bank Indonesia

terminated the trading band policy and permitted the exchange rate

for the Indonesian Rupiah to float without an announced level at

which it would intervene, which resulted in a substantial decrease in

the value of the Indonesian Rupiah relative to the US Dollar. Under

the current system, the exchange rate of the Rupiah is determined

by the market, reflecting the interaction of supply and demand in the

market. Bank Indonesia may take measures, however, to maintain a

stable exchange rate.

The following table shows the exchange rate of Indonesian Rupiah to

US dollars based on the middle exchange rates at the end of each month

during the periods indicated. The Indonesian Rupiah middle exchange

rate is calculated based on Bank Indonesia’s buying and selling rates.

Neither we nor the Lead Manager make any representations that the

US dollar amounts referred to in this Offering Memorandum could

have been or could be converted into Indonesian Rupiah at the rate

indicated or any other rate or at all.

Nilai Tukar dan Pengawasan Nilai TukarExchange Rates and Exchange Controls

Page 56: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

54 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Nilai Tukar dan Pengawasan Nilai Tukar Exchange Rates and Exchange Controls

Nilai Tukar Exchange Rates

Rendah Low(1) Tinggi High(1)Rata-rata Average(1)

Akhir Periode Period End

(Rp per US$)

2006 8,775 9,395 9,141 9,020

2007 8,672 9,479 9,139 9,419

2008 9,051 12,400 9,692 10,950

2009:

January 11,050 11,355 11,167 11,355

February 11,685 11,988 11,853 11,980

March 11,435 12,065 11,864 11,575

April 10,695 11,620 11,025 10,713

Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Indonesian Financial Statistics) yang dipublikasikan setiap bulan pada laman Bank Indonesia.

Catatan: (1) Untuk seluruh tahun, angka tinggi dan rendah ditentukan, dan

rata-rata yang muncul diperhitungkan, berdasarkan kurs tengah yang diumumkan Bank Indonesia pada hari terakhir setiap bulan sepanjang tahun yang bersangkutan. Untuk setiap bulan, angka tinggi dan rendah ditetapkan, dan rata-rata diperhitungkan, berdasarkan kurs tengah harian yang diumumkan Bank Indonesia selama bulan yang bersangkutan.

Source: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Indonesian Financial Statistics) published monthly on Bank Indonesia’s website.

Note: (1) For full years, the high and low amounts are determined,

and the average shown is calculated, based upon the middle exchange rate announced by Bank Indonesia on the last day of each month during the year indicated. For each month, the high and low amounts are determined, and the average shown is calculated, based on the daily middle exchange rate announced by Bank Indonesia during the month indicated.

Untuk kepentingan umum, Federal Reserve Bank of New York tidak

menjamin kurs beli tengah hari untuk transfer dalam Rupiah.

Pengawasan Nilai Tukar

Indonesia telah membatasi pengawasan kurs mata uang asing. Mata

uang asing umumnya dapat ditransfer secara bebas di dalam atau

dari Indonesia. Namun demikian, untuk memelihara stabilitas Rupiah

dan mencegah penggunaan Rupiah untuk tujuan spekulasi oleh

non-penduduk, Bank Indonesia telah memperkenalkan peraturan-

peraturan untuk membatasi perpindahan Rupiah ke bank-bank yang

berdomisili diluar Indonesia atau kepada cabang atau kantor offshore

dari suatu bank Indonesia, atau investasi apapun dalam denominasi

Rupiah dengan pihak asing dan/atau penduduk Indonesia yang

berdomisili atau tinggal secara permanen di luar Indonesia, sehingga

membatasi perdagangan offshore kepada sumber likuiditas yang

sudah ada. Selain itu, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk

meminta informasi dan data berkaitan dengan kegiatan valuta asing

setiap orang dan badan hukum yang berdomisili atau berencana untuk

berdomisili di Indonesia untuk setidaknya satu tahun. Peraturan Bank

Indonesia juga mengharuskan bank-bank dan perusahaan-perusahaan

setempat yang memiliki total aset atau total pendapatan kotor tahunan

sekurang-kurangnya Rp 100,0 miliar untuk melaporkan kepada Bank

Indonesia seluruh data berkenaan dengan kegiatan mata uang asing

mereka. Transaksi yang harus dilaporkan mencakup penerimaan dan

pembayaran melalui rekening bank di luar Indonesia.

The Federal Reserve Bank of New York does not certify for customs

purposes a noon buying rate for cable transfers in Indonesian Rupiah.

Exchange Controls

Indonesia has limited foreign exchange controls. Foreign currency is

generally freely transferable within or from Indonesia. However, to

maintain the stability of the Rupiah, and to prevent the utilization of

the Rupiah for speculative purposes by non-residents, Bank Indonesia

has introduced regulations to restrict the movement of Rupiah to

banks domiciled outside Indonesia or to an offshore branch or office of

an Indonesian bank, or any investment in Rupiah denomination with

foreign parties and/or Indonesian citizens domiciled or permanently

residing outside Indonesia, thereby limiting offshore trading to existing

sources of liquidity. In addition, Bank Indonesia has the authority

to request information and data concerning the foreign exchange

activities of all persons and legal entities that are domiciled, or plan to

domicile in Indonesia for at least one year. Bank Indonesia regulations

also require resident banks and companies that have total assets or

total annual gross revenues of at least Rp 100.0 billion to report to

Bank Indonesia all data concerning their foreign currency activities.

The transactions that must be reported include receipt and payment

through bank accounts outside of Indonesia.

Page 57: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 55

TInjauan Industri

Indonesia sebagai negara keempat dengan populasi tertinggi di dunia,

merupakan suatu bangsa yang sedang berkembang di Asia Tenggara

dengan rangkaian kepulauan yang terdiri dari 17.500 pulau. Negara

ini tengah mengalami perubahan ekonomi yang cepat, melanjutkan

pemulihannya dari pukulan ekonomi yang parah yang diderita selama

krisis keuangan Asia mulai pertengahan tahun 1997. Sebagai akibat

krisis, pembangunan infrastruktur terutama sektor pembangkit

tenaga listrik berkurang selama beberapa tahun. Hal ini menjadikan

beban yang sangat berat bagi penyediaan listrik negara dan terutama

bagi jaringan listrik utama Jawa-Bali yang melayani mayoritas pemakai

komersial dan perorangan di Indonesia.

Pada tahun 2004, dengan pengangkatan Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono sebagai Presiden untuk termin pertama, pemerintah

menjalankan program listrik jalur cepat 10.000 MW yang pertama.

Melalui program ini, serangkaian pengembangan raksasa telah

dilaksanakan dengan dibiayai oleh bank komersial dari Republik Rakyat

Cina (RRC), dimana kontraktor-kontraktornya telah berperan sebagai

kontraktor utama EPC untuk proyek-proyek yang berlangsung. Truba

Manunggal adalah mitra lokal yang menangani konstruksi dan instalasi

5 (lima) dari 9 (sembilan) proyek mega yang saat ini dikontrakkan

kepada perusahaan-perusahaan Cina. Proyek ini meliputi Suralaya,

Labuan, Indramayu, Pelabuhan Ratu dan Paiton. Pemerintah sekarang

ini sedang dalam proses memformulasikan program listrik jalur cepat

10.000 MW kedua yang diharapkan dapat memenuhi pembangunan

sektor ini hingga dekade mendatang.

Tinjauan Makroekonomi

Tahun 2008 merupakan suatu titik penting bagi perekonomian dunia.

Krisis likuiditas keuangan global yang dipicu oleh exposure bank-

bank di negara Barat terhadap kegagalan pinjaman perumahan kelas

menengah dan perlambatan ekonomi yang terjadi sebagai akibatnya

telah secara drastis merubah tatanan perekonomian di seluruh dunia.

Indonesia bernasib lebih baik dari kebanyakan negara sekitarnya.

Kebijakan makroekonomi yang kuat di tahun-tahun sebelumnya

ditambah dengan relatif rendahnya keterkaitan perdagangan dengan

pihak luar telah memungkinkan Indonesia untuk melanjutkan pola

pertumbuhan positif (lebih dari 4% per tahun) meski dalam kondisi

resesi ekonomi global.

Namun pengetatan pasar kredit telah memberikan pengaruh besar

terhadap rencana pengembangan korporasi. Bagi Truba Manunggal,

kondisi ini telah mengakibatkan peninjauan ulang banyak kegiatan

terutama untuk pembangunan IPP dan sumber daya batubara yang

tergantung pada pembiayaan dari luar. Konsumsi listrik diperkirakan

tetap kuat terlepas dari perlambatan ekonomi yang terjadi. Perlu

disadari, infrastruktur listrik Indonesia saat ini tetap belum mencukupi

dibandingkan keseluruhan permintaan. Hal ini tidak hanya berlaku

Industry Overview

Indonesia, the fourth most populous country in the world, is the

largest developing nation in Southeast Asia and is spread across

an archipelago of 17,500 islands. The nation is undergoing rapid

economic change as it continues its recovery for the sever economic

shocks it suffered during the Asian financial crisis that began in mid-

1997. As a result of the crisis, infrastructure development particularly

in the power generation sector was curtailed for several years.

This placed an excessive burden on the nation’s power supply and

particularly the main Java-Bali power grid which serves the majority of

Indonesia commercial and private users.

In 2004, with the ascendancy of President Susilo Bambang Yodhoyono

to his first term as President, the government set forth on its first

10,000 MW fast track electrification program. Under the program a

series of mega-developments have proceeded, namely financed by

commercial banks from the Peoples Republic of China (PRC) whose

power sector contractors have served as the principal EPC contractor

for the projects. Truba Manunggal is the local partner handling

construction and installation for 5 (five) of the 9 (nine) mega-projects

currently contracted to Chinese firms. These include major projects

in Suralaya, Labuan, Indramayu, Pelabuhan Ratu and Paiton. The

Government is now in the process of formulating its second 10,000

MW fast track electrification which is expected to cover development

of the sector well into the coming decade.

Macroeconomic Outlook

The year 2008 represented a critical juncture for the word economy.

The global financial liquidity crisis triggered by western financial

institution’s exposure to failures in the sub-prime mortgage market,

and the ensuing economic slow down have drastically altered the

economic landscape the world over. For its own part Indonesia has

faired better than most nations throughout the region. Strong macro-

economic policy in the preceding years combined with a relatively

lower reliance on external trade have allowed Indonesia to continue

on an overall pattern of positive growth (in excess of 4% per annum)

in spite of the global economic recession.

The tightening of credit markets has however had a considerable

affect on the nation’s plans for corporate development. For Truba

Manunggal , this has lead to a reassessment of many of the Company’s

activities’ particularly for IPP development and the development of coal

resources which are reliant on external financing. Power consumption

is expected to remain strong in Indonesia despite the downturn. It

needs to be recognized that Indonesia’s current power infrastructure

continues to be inadequate relative to overall demand. This is true not

Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil OperasiManagement’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations

Page 58: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

56 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

bagi jaringan listrik utama Jawa-Bali tetapi juga di pasar perbatasan

dimana banyak kegiatan Perusahaan diarahkan. Penetrasi jasa listrik

secara nasional masih rendah, dengan hanya lebih dari 60% populasi

negara memiliki akses listrik di rumah.

SEKTOR LISTRIK INDONESIA

Struktur dan Reformasi Pasar

Sektor listrik di Indonesia dimonopoli secara efektif oleh PLN. Sejarah

PLN dimulai dari kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, meskipun

telah melalui berbagai reorganisasi struktural. Pada tahun 1995, PLN

direorganisasi menjadi perusahaan induk dengan dua anak perusahaan

pembangkit utama dan sejumlah anak perusahaan spesialis. PLN

beroperasi dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Kelistrikan dan

Pemanfaatan Energi.

PLN memiliki monopoli penuh atas pembangkit dan distribusi listrik

hingga pertengahan tahun 1989. Pemikiran bahwa PLN tidak akan

mampu memenuhi estimasi peningkatan permintaan sebesar 10,0%

di masa mendatang berakibat turunnya keputusan di tahun 1989

yang mengizinkan IPP berpartisipasi dalam usaha pembangkit listrik.

Di tahun 1997, PLN telah menandatangani 27 proyek IPP dengan

kapasitas gabungan sebesar 10,5 GWh, umumnya melalui konsorsium

dengan mitra Indonesia yang memiliki jaringan baik.

Namun demikian, krisis ekonomi Asia pada tahun 1997 telah

berdampak negatif terhadap PLN berupa berbagai masalah besar dalam

hal keuangan. Menghadapi hal ini, Pemerintah meluncurkan sejumlah

upaya yang meliputi renegosiasi PPA tertentu untuk meningkatkan

keberlangsungan ekonomi dari kontrak-kontrak tersebut.

Pemerintah juga telah menerbitkan suatu laporan rekomendasi

penting pada bulan Agustus 1998 yang berisi sejumlah tujuan

untuk merestrukturisasi sektor kelistrikan. Kebijakan restrukturisasi

yang diwujudkan dalam Undang-undang Kelistrikan No. 20/2002

mengajukan deregulasi bertahap pada sektor kelistrikan, termasuk

diantaranya pengenalan kompetisi. Namun, Mahkamah Konstitusi

Indonesia membatalkan undang-undang ini di bulan Desember dengan

alasan bahwa deregulasi industri ini bertentangan dengan perundang-

undangan Indonesia. Mahkamah Konstitusi kemudian memberlakukan

kembali Undang-undang No. 23/1994 yang memberikan PLN hak

satu-satunya untuk menyediakan listrik di Indonesia.

Dibawah kerangka hukum yang berlaku, IPP dapat diteruskan

pengembangannya dan menyediakan listrik bagi PLN maupun pihak

off-takers ketiga, namun tingkat harga jual listrik IPP kepada PLN

dibatasi sesuai ketentuan perundangan. Dengan meningkatnya biaya

energi, batasan tarif ini kian dirasakan tidak mendukung operasi

komersial IPP sehingga menjadi hambatan untuk berinvestasi pada

sektor ini.

Menjawab tantangan ini, Departemen Sumber Daya Mineral

dan Energi Indonesia menerbitkan serangkaian peraturan baru;

No. 5/2009 berkenaan dengan harga yang memberikan model tarif

sumber daya listrik yang lebih bersaing. Truba Manunggal mengakui

only within the main Java-Bali power grid but also in frontier markets

where many of the Company’s initiatives are directed. Nationwide

penetration of power services remains low, with just over 60% of the

nation’s population having access to electricity in their homes.

INDONESIA POWER SECTOR

Market Structure and Reform

The electricity sector in Indonesia is an effective monopoly under

PLN. PLN’s history dates back to Indonesia’s independence in 1945,

although it has been through a variety of structural reorganizations.

In 1995 PLN was reorganized into a holding company with two main

generating subsidiaries and a number of specialist subsidiaries. It

operates under the control of the Directorate General of Electricity

and Energy Utilization (“DGEEU”).

PLN had a complete monopoly on power generation and distribution

until the middle of 1989. Concern that PLN would be unable to meet

an estimated increase in future demand of 10.0% per annum resulted

in a 1989 decision to allow IPPs to participate in power generation.

By1997, PLN had signed 27 IPP projects with a combined capacity

of 10.5 GWh typically with consortiums that featured well-connected

Indonesian partners.

The Asian economic-crisis in 1997, however had a negative impact

on PLN as a result of which the Company faced significant financial

difficulties. In response to this, the Government launched a number of

initiatives which included the renegotiation of certain PPAs to improve

the economic sustainability of such contracts.

The Government had also issued a white paper in August 1998 which

articulated a number of objectives, for electricity sector restructuring.

This restructuring policy which came into force by Electricity Law No.

20/2002, promoted a gradual deregulation of the electricity sector,

including the introduction of competition. Indonesia’s Constitutional

Court however, annulled this law in December 2004 ruling that it

was against Indonesia’s constitution to deregulate the industry. The

Constitutional Court therefore reinstate the previous law No 23/1994

which gives PLN the sole right to provide electricity in Indonesia.

Under the existing legal framework, IPP’s could continue to be

developed and provide electricity to PLN as well as to contracted

third party off-takers, however the price at which electricity could be

sold by IPP’s to PLN was capped in accordance with the law. With

the increasing cost of energy, these tariff caps have increasingly been

recognized untenable to commercial operation of IPPs and have

therefore been an impediment to investment in the sector.

In response to this challenge the Indonesian Ministry of Mineral

Resources and energy issued a new set of regulations; No. 5/2009

regarding the price at which outlines a more competitive model for

electric power tariffs. The new regulations are recognized by Truba

Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations

Page 59: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 57

bahwa peraturan-peraturan baru ini merupakan suatu langkah maju

dalam pencapaian tujuan pengembangan infrastruktur pembangkit

sumber daya dan diharapkan akan membawa dampak berarti

terhadap investasi pada sektor ini.

Tinjauan Pasar

Pengembangan infrastruktur merupakan salah satu strategi utama

nasional Pemerintah untuk mengatasi perlambatan ekonomi global

saat ini. Oleh karenanya, pembangunan pembangkit listrik negara

diharapkan terus berlangsung. Sebagai kontraktor utama lokal untuk

pengembangan dalam bidang ini, Truba Manunggal tetap berada

dalam posisi sebagai pemain utama di bidang konstruksi, instalasi dan

pengoperasian fasilitas pembangkit listrik.

Indonesia menghadapi kekurangan pembangkit listrik, suatu

masalah yang diperburuk dengan kurangnya jaringan nasional yang

terintegrasi. Peningkatan kapasitas dan jaringan transmisi merupakan

komponen utama dalam pembangunan infrastruktur Indonesia di

tahun fiskal 2009, menempati 20,0% dari target Rp 1.500 triliun yang

dicanangkan pada Pertemuan Tingkat Tinggi Bidang Infrastruktur

yang diselenggarakan pada bulan Januari 2005.

Tabel berikut menyajikan prakiraan kebutuhan listrik di Indonesia

berdasarkan peningkatan permintaan.

TINJAUAN BISNIS

Pendapatan EPC

Truba Manunggal menghasilkan sebagian besar pendapatannya

dari EPC dan jasa terkait. Pendapatan atas suatu kontrak EPC diakui

segera setelah nilainya dapat diperkirakan secara benar. Perusahaan

menggunakan metode persentase penyelesaian dalam menentukan

jumlah yang tepat untuk diakui pada periode tertentu. Tahap

penyelesaian diukur dengan merujuk kepada kemajuan fisik yang

terjadi hingga saat terakhir dibandingkan dengan estimasi total

biaya untuk setiap kontrak. Jumlah keseluruhan dari kerugian yang

diantisipasi, termasuk kerugian terkait pekerjaan kontrak di masa

mendatang, diakui pada periode dimana kerugian itu ditemukan.

Manunggal as a major step forward in the advancement of the nation’s

power generation infrastructure development goals and are expected

to have a significant impact on investment to the sector.

Market Overview

Infrastructure development is one of the Government’s key national

strategies for addressing the current global economic slowdown.

Development of the nation’s power generation is therefore expected

to continue unabated. As the leading local contractor for this type

of development, Truba Manunggal remains well positioned to play

a leading role in the construction, installation and operations of the

nation’s power generating facilities.

Indonesia faces a shortage of generating power, a problem made worse

by the lack of an integrated national grid. Improving both capacity

and the transmission network are major components of Indonesia’s

fiscal 2009 infrastructure development, accounting for 20.0% of the

Rp 1,500 trillion target outlined at the Infrastructure Summit held by

the Government in January 2005.

The following table set forth the forecasts for Indonesia’s power

requirements based on different rates of increase in demand:

BUSINESS REVIEW

EPC Revenues

Truba Manunggal generates most of its revenues from the provision

of EPC and related services. The revenue on an EPC contract is

recognized as soon as it can be estimated reliably. The Company uses

the percentage of completion method to determine the appropriate

amount to recognize in any given period. The stage of completion

is measured by reference to physical progress incurred to date to

estimated total cost for each contract. The full amount of revenue

or anticipated loss, including any loss related to future work on the

contract, is recognized in the period in which the loss is identified.

Delays in a particular EPC project, many of which are unforeseen

Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations

Year

Growth Forecast of Power Requirements

+5% demand per annum (GW)

+7% demand per annum (GW)

+9% demand per annum (GW)

2005 26 26 26

2007F 29 30 30

2009F 32 34 35

2011F 35 39 41

2012F 37 42 45

Additional capacity required

2005-2009 6 8 9

2005-2012 11 16 19

Source: BAPPENAS, Ministry of Finance

Page 60: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

58 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Penundaan pada proyek EPC tertentu, yang banyak diantaranya

tidak dapat diperkirakan terjadinya dan merupakan hal diluar kendali

Perusahaan, mempunyai dampak terhadap waktu penyelesaian

dan kemampuan Perusahaan untuk mengakui dan menghasilkan

pendapatan.

and outside the Company’s control, have an effect on the timing of

completion and hence on the Company’s ability to recognize and

generate revenue on such projects.

Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2008 dan 2007 For the periods ended December 31, 2008 and 2007

2007

Prosentase Pendapatan

Bersih Percentage of Net Revenue

(%)

2008

Prosentase Pendapatan

Bersih Percentage of Net Revenue

(%)

Telah Diaudit Audited Telah Diaudit Audited

(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)

Pendapatan 1,506,202 100.0 2,948,680 100.0 Revenues

Beban pendapatan 1,171,472 77.8 2,441,293 82.8 Cost of revenues

Laba kotor 334,730 22.2 507,387 17.2 Gross profit

Beban usaha 156,780 10.4 331,256 11.2 Operating expenses

Laba (rugi) usaha 177,951 11.8 176,131 6.0 Operating income (loss)

Penghasilan (beban) lain-lain Other income (charges)

Pendapatan dari investasi 138,089 9.2 112,917 3.8 Income from investments

Lain-lain – bersih (40,425) -2.7 (473,708) -16.1 Others – net

Penghasilan lain-lain – bersih 97,664 6.5 (360,791) -12.2 Other income (charges) – net

Bagian laba dari perusahaan asosiasi 10,299 0.7 17,158 0.6 Income from associate companies

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan

285,914 19.0 (167,502) -5.7 Income (loss) before income tax

Beban (manfaat) pajak penghasilan Income tax expense (benefit)

Kini 64,612 4.3 75,509 2.6 Current

Tangguhan (5,741) -0.4 (67,479) -2.3 Deferred

Beban pajak penghasilan 58,871 3.9 8,030 0.3 Income tax expense

Laba (rugi) setelah beban pajak penghasilan sebelum hak minoritas

227,043 15.1 (175,532) -6.0 Income (loss) after income tax expenses before minority interest

Hak minoritas (14,307) -0.9 (4,592) -0.2 Minority interest

Laba (rugi) bersih 212,735 14.1 (180,124) -6.1 Net income (loss)

Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations

LABA (RUGI) BERSIHNet Income (Loss)(dalam juta Rupiahin million Rupiah)

08 (180,124)

07 212,735

06 34,941

05 (159)

04 (317)

Page 61: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 59

Backlog

Backlog proyek EPC Perusahaan per 31 Desember 2008, adalah

Rp 5.802.296 pada basis konsolidasi. Backlog menggambarkan total

akumulasi nilai seluruh kontrak yang diperoleh, dikurangi jumlah

pendapatan yang diakui atas kontrak pada titik waktu tertentu. Dengan

demikian, jumlah ini terdiri dari total nilai kontrak yang diperoleh namun

tidak terselesaikan dan pendapatan yang diharapkan diperoleh selama

sisa waktu proyek dalam proses. Backlog merupakan angka utama

untuk memprediksi potensi pemasukan di masa depan. Meskipun

backlog mencerminkan bisnis yang sudah pasti, namun pembatalan,

penundaan besar, atau penyesuaian cakupan kerja mungkin saja terjadi.

Perusahaan telah menyesuaikan backlog untuk menggambarkan

pembatalan proyek, penjadwalan kembali dan perubahan dalam

cakupan dan biaya, baik ke atas maupun ke bawah, sejauh dapat

dijelaskan secara beralasan oleh Perusahaan pada tanggal pelaporan.

IPP

Sebagian besar proyek IPP Truba Manunggal masih berada dalam tahap

pengembangan dan membutuhkan pengeluaran modal dalam jumlah

besar. Perusahaan saat ini sedang mengembangkan pembangunan 4

(empat) proyek listrik tenaga batubara. Jumlah ini turun dari rencana

awal sebanyak 6 (enam) proyek listrik tenaga batubara karena

perlambatan ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 2008.

Pendapatan dari keempat pembangkit listrik ini tidak dapat diharapkan

perolehannya hingga tahun 2011, yaitu pada saat proyek-proyek ini

diperkirakan selesai. Meskipun Perusahaan telah melakukan estimasi

tanggal penyelesaian proyek secara konservatif, namun berbagai faktor

yang beberapa diantaranya di luar kontrol Truba Manunggal dapat

mempengaruhi waktu pengoperasian proyek. Sebagai akibatnya,

kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dari proyek-

proyek ini mungkin tertunda.

Berbeda dengan bisnis EPC, pendapatan yang dihasilkan pada bisnis IPP

akan didasari oleh kapasitas yang dikontrak dan faktor ketersediaan pada

pembangkit tertentu. Untuk setiap pembangkit, sebelum beroperasi,

Truba Manunggal mengikat kontrak pengadaan listrik jangka panjang

dengan PLN maupun perusahaan swasta.

Produksi dan Perdagangan Batubara

Perluasan bisnis kami kearah produksi dan penyediaan batubara

merupakan akibat dari pertumbuhan alamiah bisnis pembangkit tenaga

listrik dan kuatnya pertumbuhan permintaan batubara baik di Indonesia

maupun secara internasional.

Batubara diperkirakan akan menjadi bahan bakar utama untuk listrik

di Indonesia dan sekitarnya. Saat ini batubara merupakan sumber

bahan bakar termurah dan tersedia berlimpah di Indonesia. PLN

memperkirakan bahwa permintaan batubara untuk pembangkit listrik

baik PLN dan IPP akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 76

juta ton pada tahun 2010.

Truba Manunggal, melalui MIS telah memiliki pertambangan batubara

di Muara Enim, Sumatra Selatan. Perusahaan menguasai 90,1% saham

pada PT Manunggal Multi Energi (“MME”). MME memiliki KP Eksplorasi

(Izin Eksplorasi) untuk area konsesi seluas 5.574 ha di Muara Enim.

Perusahaan telah menyelesaikan eksplorasi atas 511 ha (tahap pertama)

Backlog

The Company’s backlog of EPC projects at December 31, 2008 was

Rp 5,802,296 on a consolidated basis. Backlog represents the total

accumulation of value of all contracts awarded less the amount of

revenue recognized to date on contracts at a specific point in time.

Therefore, it comprises the total value of awarded contracts that are

are not completed and the revenue that is expected to be reflected over

the remaining life of the projects in process. Backlog is the Company’s

key predictor of future earnings potential. Although backlog reflects

business that is considered to be firm, cancellations, significant delays,

or scope adjustments may occur. The Company has adjusted backlog

to reflect project cancellation, deferrals and revisions in scope and cost,

both upward and downward, as the Company is reasonably able to

determine at the reporting date.

IPP

Most of Truba Manunggal’s IPP projects are still in the development

phase and require significant capital expenditure. The Company is

currently progressing in the development of 4 (four) coal-fired power

projects – down from earlier plan of 6 (six) coal-fired power plants

planned last year – due to the economic downturn in the middle of 2008.

Revenues from the 4 (four) power plants are not expected until 2011,

when the Company expects the power projects to be completed. While

the Company conservatively estimated the completion date of these

projects, a variety of factors, some of which Truba Manunggal does not

control, can affect the time that such project becomes operational. As

a result, the Company’s ability to generate revenues from such projects

would be delayed.

In contrast to Truba Manunggal’s EPC business, revenues generated

from the Company’s IPP business will be based on contracted capacity

and availability for particular plants. Prior to commiting to IPP plant

construction Truba Manunggal enteres into a long-term power supply

contract (PPA or ESA) with PLN or captive market offtaker.

Coal Production and Trading

The extension of Truba Manunggal’s business into the coal production

and supply was the result of both natural growth of our power plant

business and the strong growth in demand for coal in Indonesia, as well

as internationally.

Coal is expected to become the dominant fuel for power in Indonesia

as well as the region. It is presently the cheapest source of fuel and is

abundantly available in Indonesia. PLN has estimated that coal demand

for electricity generation from both PLN and IPP coal-fired power

generating plants will more than double to 76 million tons by 2010.

Truba Manunggal, through MIS has a coal mine in Muara Enim, South

Sumatra. The Company owns a 90.1% interest in PT Manunggal Multi

Energi (“MME”). MME owns a KP Eksplorasi (Exploration License)

for a concession area of 5,574 ha at Muara Enim. The Company has

completed exploration for 511 ha (1st stage) of our concession area

Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations

Page 62: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

60 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

dari area konsesi dan menemukan 140,8 juta ton cadangan yang dapat

ditambang pada strip ratio 1:2 dengan batubara bernilai kalori rata-rata

5.800 kcal/kg (diterima kotor). Dimulainya penambangan dari konsesi

ini telah tertunda selama setahun dan diharapkan dapat dimulai pada

paruh kedua tahun 2009, dengan estimasi produksi 0,5 juta ton di

tahun 2009, dan satu juta ton pada tahun-tahun berikutnya. Truba

Manunggal telah menyelesaikan analisis dampak lingkungan dan

menerima persetujuan yang relevan.

Beban Usaha Lain/Depresiasi

Biaya usaha terdiri atas biaya langsung kontrak, yang meliputi biaya

tenaga kerja dan bahan mentah (mencakup biaya pembelian peralatan),

jumlah yang harus dibayarkan kepada subkontraktor dan biaya

overhead langsung (mencakup depresiasi, bahan bakar, perawatan dan

perbaikan). Depresiasi disajikan dengan menggunakan metode garis

lurus untuk peralatan konstruksi. Biaya usaha dicatat pada saat terjadinya

dan revisi dalam pendapatan kontrak dan estimasi biaya dicerminkan

pada periode akuntansi berjalan. Jika Perusahaan memproyeksikan

kerugian atas suatu proyek, kami akan segera mengakui estimasi

kerugian tersebut. Pendapatan usaha dari perintah perubahan kontrak

diakui pada saat pemilik proyek menyetujui perintah perubahan

tersebut. Selain itu, penundaan proyek yang dikarenakan oleh kondisi

cuaca, tahap penyelesaian dan campuran kontrak-kontrak pada marjin

berbeda, dapat menyebabkan fluktuasi laba kotor antar periode dan

mungkin saja jumlahnya cukup berarti dari waktu ke waktu.

Komponen Utama dan Hasil Usaha

Tabel-tabel berikut menunjukkan laporan laba rugi Truba Manunggal

dan informasi keuangan lainnya selama beberapa periode tertentu yang

ditunjukkan sebagai prosentase dari pendapatan.

Pendapatan

Pendapatan Truba Manunggal untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2008 sebesar Rp 2.948,7 miliar (US$ 269,3 juta). Ini

merupakan peningkatan 96% dari Rp 1.506,2 miliar yang dilaporkan

pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007.

Kinerja ini dapat dicapai terutama dikarenakan:

1. peningkatan pendapatan tangki dan pipa sebesar Rp 885,6 miliar

(US$ 80,9 juta)

2. peningkatan pendapatan jasa konstruksi pembangkit listrik sebesar

Rp 682,5 miliar (US$ 62,3 juta)

3. peningkatan pendapatan perdagangan sebesar Rp 62,7 miliar

(US$ 5,7 juta)

4. peningkatan pendapatan pembangkit listrik sebesar Rp 39,0 miliar

(US$ 3,6 juta)

5. penurunan pendapatan perawatan sebesar Rp 214,3 miliar

(US$ 19,6 juta)

Biaya Pendapatan

Biaya pendapatan Truba Alam Manunggal untuk tahun yang berakhir pada

31 Desember 2008 mencapai Rp 2.441,3 miliar (US$ 222,9 juta) . Jumlah

ini menunjukkan peningkatan sebesar 108% dari biaya pendapatan

Rp 1.171,5 miliar yang dilaporkan untuk tahun yang berakhir pada

31 Desember 2007.

and proved 140.8 million tons of mineable reserves at a strip ratio of 1:2

with coal of calorific value averaging 5,800 kcal/kg (gross as received).

Commencement of mining from this concession has been delayed by a

year, and is now expected to begin in the second half of 2009. Initially

estimated production is set for 0.5 million tons in 2009, with one million

tons thereafter. Truba Manunggal has completed an environmental

impact assessment and received the relevant.

Other Operating Expenses/Depreciation

Operating costs consist of direct cost on contracts, including labor

and raw material costs (which include equipment purchase costs),

amounts payable to subcontractors and direct overhead costs (including

depreciation, fuel, maintenance and repairs). Depreciation is provided

using a straight-line method for construction equipment. Operating

costs are recorded as incurred and revisions in contract revenue and

cost estimates are reflected in the accounting period when known. If

the Company projects a loss on a project, we immediately recognize

the estimated loss. Operating revenues from contract change orders

are recognized when the project owners agree to the change orders.

Additionally project delays due to weather conditions, stage of

completion and mix of contracts at different margins, may cause

fluctuations in gross profit between periods and these fluctuations may

be significant from time to time.

Principal Components and Results of Operations

The following table sets forth Truba Manunggal’s selected income

statement and other financial information for the periods presented as

a percentage of revenue.

Revenues

Truba Manunggal’s revenues for the year ended December 31, 2008

were 2,948.7 billion (US$ 269.3 million). This represents a 96% increase

from the revenues of Rp 1,506.2 billion reported for the year ended

December 31, 2007.

This performance was primarily due to:

1. an increase in tank and pipe revenues by Rp 885.6 billion

(US$ 80.9 million)

2. an increase in construction services of power plant revenues by

Rp 682.5 billion (US$ 62.3 million)

3. an increase in trading revenues by Rp 62.7 billion

(US$ 5.7 million)

4. an increase in power plant revenues by Rp 39.0 billion

(US$ 3.6 million)

5. a decrease in maintenance revenues by Rp 214.3 billion

(US$ 19.6 million)

Cost of Revenues

Truba Manunggal’s cost of revenues for the year ended December 31,

2008 were Rp 2,441.3 billion (US$ 222,9). This represents a 108%

increase from costs of revenues of Rp 1,171.5 billion report for the year

ended December 31, 2007.

Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations

Page 63: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 61

The increase in costs was primarily due to:

1. increase in cost of construction material by Rp 456.7 billion

(US$ 41.7 million)

2. increase in cost of subcontractor by Rp 175.7 billion

(US$16 million)

3. increase in operational expenses by Rp 138.1 billion

(US$ 12.6 million)

4. increase in rent expenses by Rp 135.2 billion (US$ 12.3 million)

5. increase in salaries, wages, and employee welfare expenses by

Rp 114.5 billion (US$ 10.5 million)

Gross Profit

As a result of the foregoing factors, the Company’s gross profit increased

52% from Rp 334.7 billion for the year ended December 31, 2007

to Rp 507.4 billion (US$ 46.3 million) for the year ended December

31, 2008.

Operating Expenses

Truba Manunggal’s operating expenses for the year ended December

31, 2008 were Rp 331.3 billion (US$ 30.3 million). This represents a

111% increase from Operating Expenses of Rp 156.8 billion reported

for the year ended December 31, 2007.

The increase in operating expenses was primarily due to :

1. an increase in salaries, wages and employee welfare by

Rp 60.4 billion (US$ 5.5 million)

2. an increase in professional fee by Rp 34.5 billion (US$ 3.2 million)

3. an increase in management fee by Rp 21.1 billion (US$ 1.9 million)

4. an increase in depreciation expenses by Rp 10.6 billion

(US$ 1.0 million)

Operating Income

Turba Alam Manunggal’s operating income for the year ended December

31, 2008 was Rp 176.1 billion (US$ 16.1 million). The represents a slight

decrease of 1% from the operating income of Rp 178 billion reported

for the year ended December 31, 2007. This decrease was primarily due

to an increase in operating expense.

Other Income (Charges) – Net

Truba Manunggal’s other charges – net for the year ended December

31, 2008 was Rp 360.8 billion (US$ 32.9 million). This represents a

decrease of 469% from other income-net of Rp 97.7 billion reported

for the year ended December 31,2007.

The decrease for other income – net was primarily due to:

1. An increase in foreign exchange loss by Rp 390.1 billion (US$ 35.6

million) in relation to a depreciation of the Rupiah against other

foreign currencies during 2008.

2. An increase in interest expense by Rp 41.3 billion (US$ 3.8 million).

Kenaikan biaya-biaya ini terutama disebabkan:

1. peningkatan biaya bahan bangunan sebesar Rp 456,7 miliar

(US$ 41,7 juta)

2. peningkatan biaya subkontraktor sebesar Rp 175,7 miliar

(US$16 juta)

3. peningkatan beban operasional sebesar Rp 138,1 miliar

(US$ 12,6 juta)

4. peningkatan beban sewa sebesar Rp 135,2 miliar (US$ 12,3 juta)

5. peningkatan beban gaji, upah, dan kesejahteraan pegawai sebesar

Rp 114,5 miliar (US$ 10,5 juta)

Laba Kotor

Sebagai akibat dari faktor-faktor tersebut, laba kotor Perusahaan naik

52% dari Rp 334,7 miliar untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

2007 menjadi Rp 507,4 miliar (US$ 46,3 juta) untuk tahun yang berakhir

pada 31 Desember 2008.

Beban Usaha

Beban usaha Truba Manunggal untuk tahun yang berakhir pada

31 Desember 2008 sebesar Rp 331,3 miliar (US$ 30,3 juta). Jumlah ini

merupakan peningkatan 111% dari Beban Usaha sebesar Rp 156,8 miliar

yang dilaporkan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007.

Peningkatan beban usaha terutama disebabkan oleh:

1. peningkatan gaji, upah dan kesejahteraan pegawai sebesar

Rp 60,4 miliar (US$ 5,5 juta)

2. peningkatan jasa profesional sebesar Rp 34,5 miliar (US$ 3,2 juta)

3. peningkatan jasa manajemen sebesar Rp 21,1 miliar (US$ 1,9 juta)

4. peningkatan beban penyusutan sebesar Rp 10,6 miliar

(US$ 1,0 juta)

Laba Usaha

Laba usaha Truba Manunggal untuk tahun yang berakhir pada

31 Desember 2008 sebesar Rp 176,1 miliar (US$ 16,1 juta). Ini

merupakan penurunan tipis sebesar 1% dari penghasilan usaha yang

mencapai Rp 178 miliar yang dilaporkan untuk tahun yang berakhir

pada 31 Desember 2007. Penurunan terutama diakibatkan oleh

meningkatnya beban usaha.

Penghasilan (Beban) Lain-lain – Bersih

Beban lain-lain – bersih Truba Manunggal untuk tahun yang berakhir

pada 31 Desember 2008 adalah Rp 360,8 miliar (US$ 32,9 juta). Ini

merupakan penurunan sebesar 469% dari penghasilan lain-lain – bersih

sebesar Rp 97,7 miliar yang dilaporkan untuk tahun yang berakhir pada

31 Desember 2007.

Penurunan penghasilan lain-lain – bersih terutama dikarenakan:

1. Peningkatan kerugian valas sebesar Rp 390,1 miliar (US$ 35,6

juta) sehubungan dengan pelemahan Rupiah terhadap mata uang

lainnya selama tahun 2008.

2. Peningkatan beban bunga sebesar Rp 41,3 miliar (US$ 3,8 juta).

Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations

Page 64: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

62 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Bagian Laba dari Perusahaan Asosiasi

Bagian laba Truba Manunggal dari perusahaan asosiasi mencapai Rp 17,2

miliar (US$ 1,6 juta) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

2008. Ini mencerminkan kenaikan sebesar 67% dari angka Rp 10,3

miliar yang dilaporkan pada 31 Desember 2007. Peningkatan bagian

laba dari perusahaan asosiasi terutama disebabkan peningkatan laba

yang dilaporkan oleh Truba Arabia Co Ltd dan Meta Epsi, yang masing-

masing menanjak sebesar Rp 4,5 miliar (US$ 0,4 juta) dan Rp 3,2 miliar

(US$ 0,3 juta).

Laba sebelum Pajak

Sebagai akibat dari faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya, laba

sebelum pajak Perusahaan menurun 159% menjadi kerugian yang

dilaporkan sebesar Rp 167,5 miliar (US$ 15,3 juta) untuk tahun

yang berakhir pada 31 Desember 2008. Laba sebelum pajak Truba

Manunggal mencapai Rp 285,9 miliar untuk tahun yang berakhir pada

31 Desember 2007.

Beban Pajak Penghasilan

Beban pajak penghasilan Truba Manunggal sebesar Rp 8 miliar (US$ 0,7

juta) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008. Ini merupakan

penurunan dari beban pajak Perusahaan yang sebesar Rp 58,9 miliar

untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007. Penurunan ini

terutama disebabkan oleh peningkatan manfaat dari pajak tangguhan

sebesar Rp 61,8 miliar (US$ 5,6 juta).

Laba setelah Beban Pajak, sebelum Hak Minoritas

Sebagai akibat faktor-faktor yang telah dikemukakan, laba bersih

setelah beban pajak dan sebelum saham minoritas menurun

177% hingga mencapai kerugian yang dilaporkan sebesar

Rp 175,5 miliar (US$ 16,0 juta) untuk tahun yang berakhir pada

31 Desember 2008. Laba bersih setelah beban pajak sebelum hak

minoritas Truba Manunggal adalah Rp 227,0 miliar untuk tahun yang

berakhir pada 31 Desember 2007.

Likuiditas dan Sumber Permodalan

Kebutuhan modal kerja jangka pendek Truba Manunggal dibiayai

oleh arus kas dari kegiatan usaha, fasilitas modal kerja, pembiayaan

jangka pendek dari bank-bank Indonesia, obligasi dan pinjaman dari

pemegang saham.

Arus Kas

Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2008

Per 31 Desember 2008, kas dan setara kas Truba Manunggal mencapai

Rp 471,7 miliar (US$ 43,1 juta).

Kas bersih Truba Manunggal yang berasal dari kegiatan usaha sebesar

Rp 409,7 miliar (US$ 37,4 juta) tersedia di tahun 2008. Perusahaan

menerima Rp 2.668,9 miliar (US$ 243,7 juta) dari para pelanggan dan

pihak ketiga dan tambahan Rp 993,7 miliar (US$ 90,7 juta) dari pihak

terafiliasi. Penerimaan bunga Perusahaan untuk tahun yang berakhir

pada 31 Desember 2008 sebesar Rp 93,1 miliar (US$ 8,5 juta). Lebih

jauh, kas bersih yang berasal dari kegiatan usaha sebagian di-offset oleh

pembayaran kepada vendor sebesar Rp 2.661,5 miliar (US$ 243,1 juta),

pembayaran kepada pegawai sebesar Rp 511,2 miliar (US$ 46,7 juta)

dan pembayaran pajak sebesar Rp 113,9 miliar (US$ 10,4 juta).

Income from Associate Companies

Truba Manunggal’s income from associate companies was Rp 17.2

billion (US$ 1.6 million) for the year ended December 31, 2008. This

represents a 67% increase from income from associate companies of

Rp 10.3 billion reported for the year ended December 31, 2007. The

increase in income from associate companies was primarily due to

increases in income reported by Truba Arabia Co Ltd and by Meta Epsi

which rose by Rp 4.5 billion (US$ 0.4 million) and Rp 3.2 billion (US$ 0.3

million) respectively.

Income before Tax

As a result of the foregoing factors, the Company’s income before

tax decreased year-on-year by 159% to a reported loss of IDR 167.5

billion (US$ 15.3 million) for the year ended December 31, 2008. Truba

Manunggal reported income before tax of of Rp 285.9 billion for the

year ended December 31, 2007.

Income Tax Expense

Truba Manunggal’s income tax expense was Rp 8 billion (US$ 0.7 million)

for the year ended December 31, 2008. This represents a decreased

from the Company’s tax expense of Rp 58.9 billion for the year ended

December 31, 2007. This decrease was primarily due to income from

deferred tax increased by Rp 61.8 billion (US$ 5.6 million).

Income after Income Tax Expenses before Minority Interest

As a result of the foregoing factors, the Company’s net income after

income tax expense before minority interest decreased by 177% to a

reported loss of Rp 175.5 billion (US$ 16.0 million) for the year ended

December 31, 2008. Truba Manunggal’s income after income tax

expenses before minority interest were Rp 227.0 billion for the year

ended December 31, 2007.

Liquidity and Capital Resources

Truba Manugal’s short-term working capital requirements are funded

by cash flow from operating activities, working capital facilities, short-

term bridge financings from Indonesian banks, bonds and shareholder

loans.

Cash Flows

Year Ended December 31, 2008

As of December 31, 2008, Truba Manunggal had cash and cash

equivalents of Rp 471.7 billion (US$ 43.1 million).

Truba Manunggal’s net cash provided by operating activities was

Rp 409.7 billion (US$ 37.4 million) in 2008. The Company received

Rp 2,668.9 billion (US$ 243.7 million) from customers and third parties

and an additional Rp 993.7 billion (US$ 90.7 million) from related

parties. The Company’s interest receipts for the year ended December

31, 2008 were Rp 93.1 billion (US$ 8.5 million). Furthermore, net cash

provided by operating expenses was partially offset by payment to

vendors of Rp 2,661.5 billion (US$ 243.1 million), payment to employees

of Rp 511.2 billion (US$ 46.7 million) and a tax payment of Rp 113.9

billion (US$ 10.4 million).

Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations

Page 65: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 63

Kas bersih Truba Manunggal yang digunakan untuk kegiatan investasi

sebesar Rp 1.014,1 miliar (US$ 92,6 juta) di tahun 2008. Perusahaan

membayarkan Rp 992,4 miliar (US$ 90,6 juta) untuk akuisisi properti

dan peralatan senilai Rp 60 miliar (US$ 5,5 juta) untuk pendanaan

usaha pada perusahaan lain. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan

pendanaan investasi sebagian di-offset dengan penerimaan dari

kegiatan investasi perdagangan jangka pendek sebesar Rp 36,4 miliar

(US$ 3,3 juta).

Kas bersih Truba Manunggal yang dipergunakan untuk kegiatan

pembiayaan sebesar Rp 797,3 miliar (US$ 72,8 juta). Perusahaan

mencatat pemasukan dari obligasi sebesar Rp 200 miliar (US$ 18,3 juta),

pemasukan dari pinjaman bank sebesar Rp 169,4 miliar (US$ 15,5 juta)

dan pemasukan dari pinjaman pembiayaan konsumen sebesar Rp 114,3

miliar (US$ 10,4 juta). Kas bersih yang dipergunakan untuk pembiayaan

sebagian di-offset dengan pembayaran kepada pihak terafiliasi sebesar

Rp 1.190,7 miliar (US$ 108,7 juta) dan pembayaran untuk pinjaman

bank sebesar Rp 61,5 miliar (US$ 5,6 juta).

Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007

Per 31 Desember 2007, Truba Manunggal memiliki kas dan setara kas

senilai Rp 1.880,2 miliar (US$ 199,6 juta).

Kas bersih Truba Manunggal yang dipergunakan untuk kegiatan

usaha sebesar Rp 102 miliar (US$ 10,8 juta) di tahun 2007. Selain

dari itu, Perusahaan melakukan pembayaran kepada vendor sejumlah

Rp 1.063,9 miliar (US$ 113 juta), kepada pegawai sejumlah Rp 334,4

miliar (US$ 35,5 juta), pembayaran beban bunga dan keuangan

sejumlah Rp 14,6 miliar (US$ 1,6 juta) dan pembayaran pajak sebesar

Rp 35,5 miliar (US$ 3,8 juta). Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan

usaha sebagian di-offset dengan penerimaan dari pelanggan dan pihak

ketiga sejumlah Rp 1.204,4 miliar (US$ 127,9 juta) dan penerimaan

bunga sebesar Rp 138 miliar (US$ 14,7 juta).

Kas bersih Truba Manunggal yang digunakan untuk kegiatan

investasi sebesar Rp 1.486,1 miliar (US$ 157,8 juta) di tahun

2007. Kami menerima Rp 399,9 miliar (US$ 42.5 juta) dari

piutang warkat. Selain itu, Rp 4,8 miliar (US$ 0,5 juta) merupakan

penerimaan dari investasi pada perusahaan lain. Kas bersih

yang digunakan untuk kegiatan investasi sebagian di-offset oleh

pembayaran untuk pendanaan usaha pada perusahaan lain sebesar

Rp 1.051,8 miliar (US$ 111,7 juta), akuisisi properti dan peralatan

sebesar Rp 318,7 miliar (US$ 33,8 juta) dan akuisisi anak perusahaan

sebesar Rp 219,3 miliar (US$ 23,3 juta).

Kas bersih Truba Manunggal yang berasal dari kegiatan usaha sebesar

Rp 2.860,5 miliar (US$ 303,7 juta). Perusahaan menerima pemasukan

dari pinjaman pemegang saham sebesar Rp 2.563,2 miliar (US$ 272,1

juta) maupun dari pinjaman bank sebesar Rp 156,4 miliar (US$ 16,6

juta) dan tambahan setoran modal dari waran sebesar Rp 129,7 miliar

(US$ 13,8 juta).

Pengaturan Diluar Neraca

Per 31 Desember 2008, Truba Manunggal tidak memiliki pengaturan

diluar neraca yang bersifat material.

Truba Manunggal’s net cash used in investing activities was Rp 1,014.1

billion (US$ 92.6 million) in 2008. The Company made payments of

Rp 992.4 billion (US$ 90.6 million) for acquisition of property and

equipment of and Rp 60 billion (US$ 5.5 million) for trade financing in

other companies. net cash used in investing activities was partially offset

by receipt from short-term trade investment activities of Rp 36.4 billion

(US$ 3.3 million).

Truba Manunggal’s net cash used in financing activities was Rp 797.3

billion (US$ 72.8 million). The Company recorded proceeds from bonds

of Rp 200 billion (US$ 18.3 million), proceeds from bank loans of Rp

169.4 billion (US$ 15.5 million) and proceeds of consumer financing

loan of Rp 114.3 billion (US$ 10.4 million). Net cash used in financing

amount was partially offset by payment to related parties of Rp 1,190.7

billion (US$ 108.7 million) and payments for bank loans of Rp 61.5

billion (US$ 5.6 million).

Year Ended December 31, 2007

As of December 31, 2007, Truba Manunggal maintained cash and cash

equivalents of Rp 1,880.2 billion (US$ 199.6 million).

Truba Manunggal’s net cash used for operating activities was Rp 102

billion (US$ 10.8 million) in 2007. Furthermore, the Company made

payments to vendors in the amount of Rp 1,063.9 billion (US$ 113

million), to employee in the amount of Rp 334.4 billion (US$ 35.5

million), payments for interest and financial charges in the amount of

Rp 14.6 billion (US$ 1.6 million) and a tax payment of Rp 35.5 billion

(US$ 3.8 million). Net cash used for operating activities was partially

offset by receipts from customers and third parties totaling Rp 1,204.4

billion (US$ 127.9 million) and interest receipts of Rp 138 billion

(US$ 14.7 million).

Truba Manunggal’s net cash used in investing activities was Rp 1,486.1

billion (US$ 157.8 million) in 2007. We received Rp 399.9 billion

(US$ 42.5 million) from notes receivable. In addition, Rp 4.8 billion

(US$ 0.5 million) was received from investment from other companies.

Net cash used in investing activities was partially offset by payment for

trade financing in other companies of Rp 1,051.8 billion (US$ 111.7

million), acquisition of property and equipment of Rp 318.7 billion

(US$ 33.8 million) and acquisition of subsidiaries of Rp 219.3 billion

(US$ 23.3 million).

Truba Manunggal’s net cash provided by financing activities was

Rp 2,860.5 billion (US$ 303.7 million). The Company received

proceeds from a shareholders loan of Rp 2,563.2 billion (US$ 272.1

million) as well as from a bank loan of Rp 156.4 billion (US$ 16.6

million) and additional paid in capital from warrant of Rp 129.7 billion

(US$ 13.8 million).

Off-Balance Sheet Arrangements

As of December 31, 2008, Truba Manunggal maintains no material off-

balance sheet arrangements.

Pembahasan dan Analisis Manajemen Atas Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations

Page 66: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

64 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Laporan keuangan Perusahaan yang tercakup dalam Memorandum

Penawaran ini disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK Indonesia,

yang memiliki perbedaan nyata dalam beberapa hal tertentu dari US

GAAP. Perbedaan terletak pada metode pengukuran jumlah yang

terlihat pada laporan keuangan Perusahaan, maupun pengungkapan

tambahan yang disyaratkan oleh US GAAP, yang belum dilakukan

oleh Perusahaan.

Berikut adalah ringkasan perbedaan tertentu antara Prinsip-prinsip

Akuntansi Yang Berlaku secara Umum di Indonesia dan US GAAP

yang dapat berpengaruh besar terhadap posisi keuangan dan hasil

usaha Perusahaan. Ringkasan di bawah ini tidak dimaksudkan untuk

menjelaskan secara rinci karena pihak manajemen Perusahaan tidak

berupaya dari untuk mengkuantifikasi dampak perbedaan yang ada,

juga tidak melakukan rekonsiliasi lengkap apapun terhadap PSAK

Indonesia dan US GAAP. Jika kuantifikasi atau rekonsiliasi tersebut

sudah dilakukan oleh manajemen Perusahaan, maka perbedaan-

perbedaan akuntansi dan pengungkapan yang potensial yang tidak

diidentifikasi di bawah ini mungkin saja menjadi bahan perhatian.

Lebih jauh, tidak dilakukan upaya untuk mengidentifikasi perbedaan-

perbedaan antara PSAK Indonesia dengan US GAAP sebagai

akibat perubahan dalam standar akuntansi. Badan hukum yang

mempublikasikan PSAK Indonesia dan US GAAP memiliki proyek-

proyek berjalan yang dapat mempengaruhi perbandingan di masa

depan. Terakhir, tidak ada upaya untuk mengidentifikasi perbedaan

antara PSAK Indonesia dan US GAAP di masa depan yang dapat

mempengaruhi informasi keuangan sebagai akibat transaksi atau

peristiwa yang mungkin terjadi di masa depan.

Investor potensial sebaiknya berkonsultasi dengan penasihat

profesionalnya untuk mendapatkan pemahaman mengenai

perbedaan-perbedaan utama antara PSAK Indonesia dan US GAAP

dan bagaimana perbedaan ini dapat mempengaruhi laporan keuangan

Perusahaan yang tercantum pada Memorandum Penawaran ini.

Laporan Arus Kas

Berdasarkan ketentuan PSAK Indonesia, perusahaan yang

menuangkan arus kas dengan menggunakan metode langsung tidak

perlu menyajikan rekonsiliasi laba bersih terhadap arus kas bersih dari

aktivitas usaha. Lebih lanjut, arus kas dari bunga yang diterima dan

dibayar diungkapkan secara konsisten dari waktu ke waktu sebagai

kegiatan usaha, investasi atau pembiayaan.

The Company’s financial statements included in this Annual Report are

prepared and presented in conformity with Indonesian GAAP, which

differs in certain significant respects from US GAAP. Such differences

involve methods for measuring the amounts shown in the financial

statements of the Company, as well as additional disclosures required

by US GAAP, which have not been made by the Company.

The following summarizes certain areas in which differences between

Indonesian GAAP and US GAAP could be significant to the financial

position and results of operations of the Company. The summary

below should not be construed to be exhaustive as no attempt has

been made by the management of the Company to quantify the

effects of those differences, nor has any complete reconciliation of

Indonesian GAAP and US GAAP been undertaken by our management.

Had any such quantification or reconciliation been undertaken by the

management of the Company, other potential significant accounting

and disclosure differences which are not identified below, may have

come to their attention.

Furthermore, no attempt has been made to identify future differences

between Indonesian GAAP and US US GAAP a result of prescribed

changes in accounting standards. Regulatory bodies that promulgate

Indonesian GAAP and US GAAP have significant projects ongoing that

could affect future comparisons such as this one. Finally, no attempt

has been made to identify future differences between Indonesian

GAAP and US GAAP that may affect the financial information as a

result of transactions or events that may occur in the future.

Potential investors should consult their own professional advisors for

an understanding of the principal differences between Indonesian

GAAP and US GAAP and how these differences might affect the

financial statements of the Company included elsewhere in this

Annual Report.

Statement of Cash Flows

Under Indonesian GAAP, companies which present their cash flows

using the direct method are not required to present a reconciliation

of net income to net cash flow from operating activities. Furthermore,

cash flows from interest received and paid are disclosed in a consistent

manner from period to period as operating, investing or financing

activities.

Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP

Page 67: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 65

Berdasarkan US GAAP, perusahaan yang menyajikan arus kas dengan

menggunakan metode langsung diwajibkan untuk menyajikan

rekonsiliasi laba bersih terhadap arus kas dari kegiatan usaha secara

terpisah. Rekonsiliasi ini harus menunjukkan: (a) pengaruh seluruh

penundaan penerimaan dan pembayaran kas usaha yang lalu, seperti

perubahan selama periode dalam persediaan, laba ditangguhkan,

dan seluruh penerimaan dan pembayaran kas dari kegiatan usaha

yang diharapkan diperoleh kelak dan diakui saat terjadi (accrual),

misalnya perubahan selama dalam periode piutang dan utang, dan (b)

pengaruh seluruh hal yang berpengaruh terhadap arus kas investasi

atau pembiayaan, seperti depresiasi, amortisasi goodwill, keuntungan

atau kerugian atas penjualan properti, pabrik dan peralatan serta

penghentian operasional, serta keuntungan atau kerugian atas

penyelesaian utang. Selain itu, arus kas dari bunga yang diterima

dan dibayarkan juga diklasifikasikan dalam laporan arus kas sebagai

kegiatan usaha saja.

Persediaan

Berdasarkan ketentuan PSAK Indonesia, persediaan dinilai pada

tingkat terendah dari biaya atau nilai bersih yang dapat direalisasi.

Nilai bersih yang dapat direalisasi didefinisikan sebagai estimasi harga

jual dalam kegiatan usaha umumnya dikurangi dengan estimasi biaya

penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan

penjualan. Penilaian dilakukan pada setiap periode berikut untuk

setiap pengurangan nilai persediaan. Jika tidak ada lagi keadaan

yang sebelumnya menyebabkan persediaan dikurangi dibawah nilai

biaya, maka jumlah penyisihan dibalik sehingga nilai buku persediaan

menjadi lebih rendah dari biaya atau revisi nilai bersih yang dapat

direalisasikan.

Berdasarkan US GAAP, pengurangan nilai persediaan ke biaya atau

nilai pasar terendah pada penutupan periode fiskal menciptakan

suatu landasan baru yang selanjutnya tidak dapat ditambahkan

dengan dasar perubahan fakta dan keadaan yang terjadi. Nilai pasar

berdasarkan US GAAP didefinisikan sebagai biaya pengganti, dengan

ketentuan bahwa nilainya tidak melebihi nilai bersih yang dapat

direalisasikan (“NRV”) atau tidak kurang dari NRV dikurangi marjin

keuntungan normal.

Pajak Tangguhan

Berdasarkan PSAK Indonesia, aktiva pajak tangguhan hanya diakui

jika ada kemungkinan bahwa laba kena pajak di masa depan akan

ada, dengan mana aktiva pajak tangguhan dapat digunakan.

Nilai buku dari aktiva pajak tangguhan ditinjau secara berkala dan

dikurangi apabila perlu. Jika suatu badan menyajikan klasifikasi lancar

dan tidak lancar pada laporan posisi keuangannya, hendaknya tidak

mengklasifikasikan aktiva pajak tangguhan (kewajiban) sebagai aktiva

lancar (kewajiban).

Berdasarkan US GAAP, aktiva pajak tangguhan diakui sejauh bukti

yang tersedia dapat mendukung realisasinya. Pembalikan di masa

depan atas perbedaan sementara yang kena pajak, laba kena pajak

Under US GAAP, companies which present their cash flows using

the direct method are required to present, in a separate schedule, a

reconciliation of net income to cash flows from operating activities.

Such reconciliation should show: (a) the effects of all deferrals of past

operating cash receipts and payments, such as changes during the

period in inventory, deferred income, and all accruals of expected

future operating cash receipts and payments, such as changes during

the period in receivables and payables, and (b) the effects of all

items which cash effects are investing or financing cash flows, such

as depreciation, amortization of goodwill, gains or losses on sales of

property, plant and equipment and discontinued operations and gains

or losses on extinguishment of debt. Also, cash flows from interest

received and paid are classified in the statement of cash flows as

operating activity only.

Inventory

Under Indonesian GAAP, inventories are measured at the lower of cost

or net realizable value. Net realizable value is defined as the estimated

selling price in the ordinary course of business less the estimated costs

of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

An assessment is made at each subsequent period for any inventory

write-downs. When the circumstances which previously caused

inventories to be written down below cost no longer exist, the amount

of the write-down is reversed so that the new carrying amount of the

inventory is the lower of the cost or the revised net realizable value.

Under US GAAP, a write-down of inventories to the lower of cost or

market value at the close of a fiscal period creates a new basis that

subsequently cannot be marked up based on changes in underlying

facts and circumstances. Market value under US GAAP is defined as

replacement cost, provided that it does not exceed the net realizable

value (“NRV”) or is not less than the NRV reduced by a normal profit

margin.

Deferred Taxes

Under Indonesian GAAP, deferred tax assets are only recognized if it

is probable that future taxable profit will be available against which

the deferred tax assets can be utilized. The carrying amount of the

deferred tax assets is reviewed periodically and reduced if appropriate.

When an entity presents current and non current classifications in

its statement of financial position, it should not classify deferred tax

assets (liabilities) as current assets (liabilities).

Under US GAAP, deferred tax assets are recognized to the extent that

available evidence supports their realization. The future reversals of

taxable temporary differences, taxable income in prior carry back

Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP

Page 68: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

66 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

dalam periode carry back sebelumnya (sebagaimana diizinkan oleh

hukum pajak), strategi perencanaan pajak, dan laba kena pajak di masa

mendatang terlepas dari pembalikan perbedaan sementara dan carry

forwards harus dievaluasi dalam menetapkan perlu tidaknya penilaian

cadangan. Penilaian cadangan diberikan jika lebih besar kemungkinan

bahwa seluruh atau sebagian porsi aktiva pajak tangguhan tidak akan

terealisasi. Suatu badan hendaknya menyajikan aktiva dan kewajiban

pajak tangguhan lancar dan tidak lancar secara terpisah dalam sebuah

laporan posisi keuangan.

Revaluasi Properti, Pabrik dan Peralatan

Berdasarkan PSAK Indonesia, suatu properti, pabrik dan peralatan

hendaknya mula-mula diukur pada biaya perolehannya, dan selanjutnya

disajikan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan

kerusakan. Meski PSAK Indonesia umumnya tidak memperbolehkan

perusahaan-perusahaan untuk mengakui peningkatan pada nilai

properti, pabrik dan peralatan, pengecualian diberikan untuk revaluasi

yang dilakukan sesuai peraturan Pemerintah tertentu. Dalam hal ini,

PSAK Indonesia mensyaratkan bahwa laporan keuangan memaparkan

perbedaan pendekatan dari konsep biaya perolehan dalam penyajian

properti, pabrik dan peralatan, serta pengaruhnya terhadap laporan

keuangan. Perbedaaan antara jumlah revaluasi dan nilai buku

properti, pabrik dan peralatan dicatat pada seksi ekuitas di bawah

judul “Peningkatan revaluasi pada properti, pabrik dan peralatan.”

Berdasarkan US GAAP, properti, pabrik dan peralatan umumnya dinilai

dengan menggunakan biaya historis. Revaluasi properti, pabrik dan

peralatan tidak diperbolehkan.

Kapitalisasi Beban Pinjaman

Berdasarkan PSAK Indonesia, salah satu kriteria untuk

mengkapitalisasikan biaya pinjaman menjadi aktiva yang memenuhi

syarat adalah bahwa biaya pinjaman harus berhubungan dengan

aktiva tersebut. Aktiva yang memenuhi syarat sesuai PSAK Indonesia

adalah aktiva yang memerlukan waktu cukup lama sebelum dapat

digunakan atau dijual (minimal 12 bulan). Biaya pinjaman yang dapat

dikapitalisasi adalah yang muncul dari pinjaman yang secara spesifik

berhubungan dengan aktiva yang memenuhi syarat, yang umumnya

meliputi beban bunga yang timbul dari pinjaman, amortisasi biaya

penunjang yang terjadi sehubungan dengan pengaturan perbedaan

pinjaman dan nilai tukar yang dianggap sebagai penyesuaian bunga.

Pendapatan bunga yang dihasilkan dari investasi sementara atas

pinjaman yang tidak digunakan dikurangi dari biaya pinjaman yang

dapat dikapitalisasikan.

Berdasarkan US GAAP, periode konstruksi minimal tidak dikhususkan

pada biaya bunga untuk dikapitalisasikan menjadi aktiva yang

memenuhi syarat. Biaya bunga yang dapat dikapitalisasikan mencakup

biaya bunga atas pinjaman umum dan khusus yang digunakan untuk

membiayai konstruksi aktiva yang memenuhi syarat dan tidak perlu

timbul dari pinjaman yang secara khusus berhubungan dengan aktiva

periods (as permitted by tax law), tax planning strategies, and future

taxable income exclusive of reversing temporary differences and carry

forwards must be evaluated in determining whether or not a valuation

allowance is necessary. A valuation allowance is provided if it is more

likely than not that all or a portion of the deferred tax assets will not

be realized. An entity should present current and non current deferred

tax assets and liabilities separately in a classified statement of financial

position.

Revaluation of Property, Plant and Equipment

Under Indonesian GAAP, an item of property, plant and equipment

should initially be measured at its acquisition cost, and subsequently

presented at the acquisition cost less the accumulated depreciation

and impairment. While Indonesian GAAP does not generally allow

companies to recognize an increase in the value of property, plant

and equipment, an exception is provided for revaluations made

in accordance with specific Government regulations. In this case,

Indonesian GAAP requires that the financial statements should disclose

the departure from the acquisition cost concept in presenting the

property, plant and equipment and the effect of the departure to the

financial statements. The difference between the revaluation amount

and the book value of the property, plant and equipment is recorded

in the equity section under the heading “Revaluation increment in

property, plant and equipment”.

Under US GAAP, property, plant and equipment are generally measured

using historical cost. Revaluation of property, plant and equipment is

not permitted.

Capitalization of Borrowing Costs

Under Indonesian GAAP, one of the criteria for capitalizing borrowing

costs into a qualifying asset is that the borrowing costs should be

attributable to the qualifying asset. A qualifying asset under Indonesian

GAAP is an asset that necessarily takes a substantial period of time to

get ready for its intended use or sale (i.e. a minimum of 12 months).

Capitalizable borrowing costs are those arising from borrowings that

are specifically attributable to the qualifying asset, which normally

includes interest expense incurred on the borrowing, amortization

of ancillary costs incurred in connection with the arrangement of

the borrowings and exchange differences that are regarded as an

adjustment of interest. Any interest income earned from temporary

investment on unused borrowings is deducted from the capitalizable

borrowing cost.

Under US GAAP, a minimum construction period is not specified for an

interest cost to be capitalized into a qualifying asset. The capitalizable

interest cost includes interest cost on general and specific borrowings

used to finance the construction of the qualifying assets and need not

necessarily arise from the borrowings that are specifically attributable

to the qualifying asset. Capitalizable interest costs are usually limited

Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP

Page 69: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 67

tersebut. Biaya bunga yang dapat dikapitalisasikan biasanya terbatas

pada beban bunga yang muncul dari pinjaman. Pendapatan bunga

yang muncul dari pinjaman yang tidak digunakan diakui secara

langsung ke operasi berjalan.

Kerusakan Aktiva dengan Umur Panjang

Berdasarkan PSAK Indonesia, pada setiap tanggal neraca hendaknya

suatu perusahaan menilai apakah masih ada indikasi bahwa suatu

aktiva mungkin mengalami kerusakan. Jika terdapat indikasi seperti

ini, perusahaan hendaknya membuat estimasi mengenai jumlah aktiva

yang dapat diperbaiki. Kerugian karena kerusakan diakui pada saat

nilai buku suatu aktiva melebihi jumlah yang dapat diperbaiki, yang

merupakan yang tertinggi antara harga jual bersih atau nilai dalam

penggunaan. Kerugian karena kerusakan hanya dibalik sejauh nilai

buku aktiva tidak melebihi nilai buku yang semestinya ditetapkan,

setelah depresiasi, jika tidak ada kerugian akibat kerusakan yang telah

diakui sebelumnya.

Berdasarkan GAAP AS, kerugian akibat kerusakan harus diakui pada

saat peristiwa atau perubahan dalam keadaan menunjukkan nilai

buku dari suatu aktiva tidak dapat dipulihkan dan melebihi nilai

wajarnya. Nilai buku aktiva tidak terpulihkan jika melebihi jumlah

arus kas yang tidak terdiskonto yang diharapkan dihasilkan dari

penggunaan dan pembuangan aktiva yang akhirnya terjadi. Penilaian

harus didasari oleh nilai buku aktiva pada tanggal aktiva tersebut

diuji kemungkinannya untuk dipulihkan, apakah dalam pemakaian

atau dalam pengembangan. Kerugian karena kerusakan harus diukur

sebagai angka dimana nilai buku aktiva tersebut melebihi nilai wajar

aktiva. Dilarang melakukan pembalikan berikutnya terhadap kerugian

akibat kerusakan yang telah diakui.

Kesejahteraan Karyawan

Hingga tanggal 1 Januari 2004, PSAK Indonesia memberikan standar

akuntansi untuk manfaat pensiun, yaitu manfaat yang ditetapkan dan

kontribusi rencana pensiun yang ditetapkan. Biaya jasa masa sekarang

dari suatu rencana manfaat yang ditetapkan diakui sebagai beban

pada periode sekarang, sedangkan biaya jasa yang lalu, penyesuaian

pengalaman, pengaruh perubahan dalam asumsi aktuaria dan

pengaruh penyesuaian program sehubungan dengan karyawan

yang ada diakui sebagai beban atau pendapatan secara sistematis

melampaui estimasi rata-rata sisa usia kerja karyawan. Standar ini

tidak memberikan pendekatan 10% koridor untuk keuntungan atau

kerugian aktuaria dan pembatasan pada nilai buku aktiva, yang secara

spesifik diberikan pada standar revisi yang dijelaskan di bawah ini.

Pada tahun 2004, Institut Akuntan Indonesia menerbitkan versi revisi

dari standar akuntansi untuk manfaat karyawan, yang memberikan

pedoman akuntansi yang komprehensif untuk manfaat karyawan,

meliputi berbagai jenis biaya manfaat karyawan dan berlaku untuk

laporan keuangan dengan periode setelah 1 Juli 2004. Standar revisi ini

menekankan penggunaan metode proyeksi kredit unit untuk mengukur

kewajiban dan biaya untuk rencana manfaat yang ditetapkan. Standar

to the interest expense incurred on the borrowing. Any interest income

arising from any unused borrowings is recognized directly to current

operations.

Impairment of Long-Lived Assets

Under Indonesian GAAP, an enterprise should assess at each balance

sheet date whether there is any indication that an asset may be

impaired. If any such indication exists, the enterprise should estimate

the recoverable amount of the asset. Impairment loss is recognized

when the asset’s carrying amount exceeds the recoverable amount,

which is the higher of net selling price or value in use. An impairment

loss is only reversed to the extent that the asset carrying amount does

not exceed the carrying amount that would have been determined,

net of depreciation, if no impairment loss had been recognized.

Under US GAAP, an impairment loss shall be recognized whenever

events or changes in circumstances indicate that the carrying amount

of an asset is not recoverable and exceeds its fair value. The asset’s

carrying amount is not recoverable if it exceeds the sum of the

undiscounted cash flows expected to result from the use and eventual

disposition of the asset. That assessment shall be based on the carrying

amount of the asset at the date it is tested for recoverability, whether

in use or under development. An impairment loss shall be measured

as the amount by which the carrying amount of the asset exceeds

the fair value of asset. Subsequent reversal of previously recognized

impairment loss is prohibited.

Employee Benefits

Prior to January 1, 2004, Indonesian GAAP provided the accounting

standards for retirement benefits, i.e., defined benefits and defined

contribution pension plans. Current service cost of a defined benefit

plan is recognized as expense in the current period, while past

service cost, experience adjustments, effects of changes in actuarial

assumptions and effects of program adjustments with respect to

existing employees are recognized as expense or income systematically

over the estimated average remaining working lives of the employees.

This standard does not provide for the 10.0% corridor approach for

actuarial gains or losses and limitation in the asset carrying amount,

which are specifically provided for in the revised standard described

below.

In 2004, the Indonesian Institute of Accountants issued a revised

standard on accounting for employee benefits, which provides

for a comprehensive accounting for employee benefits covering

several types of employee benefit costs and is effective for financial

statements covering periods beginning on or after July 1, 2004.

The revised standard requires the use of the projected unit credit

method to measure obligations and costs for defined benefit plans.

Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP

Page 70: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

68 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

ini antara lain juga menyediakan panduan untuk pengakuan biaya

jasa yang lalu dimana biaya jasa ini diakui sebagai beban dengan

basis garis lurus selama periode hingga manfaat diberikan. Dalam

hal manfaat sudah diberikan segera setelah pengenalan dari, atau

perubahan atas rencana manfaat yang ditetapkan, suatu perusahaan

hendaknya mengakui biaya jasa yang lalu secepatnya.

Berdasarkan US GAAP, terdapat berbagai standar akuntansi untuk

rencana manfaat karyawan tergantung pada sifat rencana dan jenis

manfaat yang diberikan, misalnya manfaat yang ditetapkan atau

rencana kontribusi pensiun yang ditetapkan (misal rencana pensiun),

rencana pasca pensiun (misal perawatan kesehatan setelah pensiun,

asuransi jiwa dan manfaat kesejahteraan lainnya seperti bantuan uang

sekolah, perawatan harian, jasa hukum dan subsidi perumahan yang

diberikan setelah pensiun) atau rencana manfaat pasca-masa kerja

(misal manfaat terhadap karyawan terdahulu atau tidak aktif setelah

masa kerja, tetapi sebelum pensiun seperti manfaat kelanjutan gaji,

manfaat tunjangan pengangguran, manfaat pemutusan kerja dan

manfaat terkait kecacatan). Pencatatan akuntansi untuk rencana-

rencana seperti ini dapat mengakibatkan perbedaan antara US

GAAP dan PSAK Indonesia, terutama berkenaan dengan pengakuan

biaya jasa yang lalu dan kewajiban minimal untuk rencana manfaat

yang ditetapkan.

Pengungkapan Pihak Hubungan Istimewa

PSAK Indonesia menuntut pengungkapan nama-nama pihak

hubungan istimewa, sifat hubungan dan jenis serta jumlah dari

transaksi jika telah terjadi transaksi dengan pihak terkait.

US GAAP menyatakan bahwa jika badan usaha pelapor dan satu atau

lebih perusahaan berada dalam satu kepemilikan atau pengawasan

manajemen dan keberadaan pengawasan dapat berakibat pada hasil

usaha atau posisi keuangan dari badan usaha pelapor menjadi sangat

berbeda dibandingkan jika badan usaha tersebut berdiri sendiri, maka

sifat hubungan pengawasan harus diungkapkan meskipun tidak ada

transaksi di antara badan usaha tersebut. Selain itu, dalam US GAAP

transaksi dengan pihak hubungan istimewa antara badan usaha milik

negara harus tetap diungkapkan.

Hak Atas Tanah

Di Indonesia, berdasarkan UU Pertanahan No. 5/1960, penamaan

tanah berada pada negara. Penggunaan tanah diperoleh melalui hak

atas tanah dimana pemegang hak menikmati penggunaan tanah

secara penuh selama periode waktu yang ditetapkan, tergantung

pada perpanjangan dan pembaruan. Hak atas tanah umumnya

dapat diperdagangkan secara bebas dan dapat dijaminkan sebagai

surat berharga dalam perjanjian pinjaman. Sesuai PSAK Indonesia,

biaya perolehan hak tanah tidak diamortisasi kecuali pemegangnya

mempertimbangkan kemungkinan memperoleh perpanjangan atau

pembaruan hak terpisah.

The revised standard also provides, among other things, guidance for

the recognition of past service costs in which past service costs are

recognized as an expense on a straight-line basis over the period until

the benefits become vested. To the extent that the benefits are already

vested immediately following the introduction of, or changes to, a

defined benefit plan, an enterprise should recognize past service costs

immediately.

Under US GAAP, there are various standards for accounting for

employee benefit plans depending on the nature of the plan and the

types of benefits provided, i.e. defined benefits or defined contribution

retirement plans (e.g., pension plans), post-retirement plans (e.g.,

post-retirement health care, life insurance, and other welfare benefits,

such as tuition assistance, day care, legal services, and housing

subsidies provided after retirement) or post-employment benefit plans

(e.g., benefits to former or inactive employees after employment but

before retirement such as salary continuation benefits, supplemental

unemployment benefits, severance benefits and disability-related

benefits). The accounting for such plans may result in differences

between US GAAP and Indonesian GAAP, particularly with respect

to the recognition of past service costs and minimum liability for a

defined benefit plan.

Related Party Disclosures

Indonesian GAAP requires the disclosure of the names of related

parties, the nature of relationships, and the types and amounts of

transactions if there have been transactions with related parties.

US GAAP states that if the reporting enterprise and one or more other

enterprises are under common ownership or management control and

the existence of that control could result in operating results or financial

position of the reporting enterprise being significantly different

from those that would have been obtained if the enterprises were

autonomous, the nature of the control relationship shall be disclosed

even though there are no transactions between the enterprises. Also,

under US GAAP, related party transactions between state-owned

enterprises must still be disclosed.

Land Rights

In Indonesia, the title of land rests with the state under Basic Agrarian

Law No. 5/1960. Land use is accomplished through land rights

whereby the holder of the right enjoys the full use of the land for a

stated period of time, subject to extensions and renewals. Land rights

generally are freely tradable and may be pledged as security under

borrowing agreements. Under Indonesian GAAP, the cost of acquired

land rights is not amortized unless the holder judges the likelihood of

its obtaining an extension or renewal of the right to be remote.

Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP

Page 71: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 69

Under US GAAP, the cost of acquired land rights is amortized over the

period for which the holder is expected to retain the land rights.

Revenue Recognition

The general principles for revenue recognition under Indonesian

GAAP and US GAAP are substantially consistent. However, under

US GAAP, more specific guidance should be followed, in particular

for industry-specific issues. In addition, public companies must

follow the more detailed guidance provided by the Securities and

Exchange Commission.

Other Disclosures

Certain additional disclosures not required under Indonesian GAAP are

required to be disclosed under US GAAP. Some of the areas where US

GAAP requires specific additional disclosures include, among others,

concentrations of credit risk, significant customers and suppliers,

pensions, and segment-related disclosures.

Berdasarkan US GAAP, biaya perolehan hak tanah diamortisasikan

selama periode pemegang hak diharapkan memegang hak

tanah tersebut.

Pengakuan Pendapatan

Prinsip-prinsip umum untuk pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK

Indonesia dan US GAAP secara substansial dapat dikatakan konsisten.

Namun, berdasarkan US GAAP, panduan yang lebih spesifik harus

diikuti, terutama untuk isu-isu khusus industri. Selain itu, perusahaan

publik mesti mengikuti panduan yang lebih rinci yang disediakan oleh

Securities and Exchange Commission.

Pengungkapan Lain

Pengungkapan tambahan tertentu yang tidak diperlukan pada PSAK

Indonesia disyaratkan untuk diungkapkan pada US GAAP. Beberapa

bidang dimana US GAAP membutuhkan pengungkapan tambahan

khusus mencakup antara lain pengkonsentrasian risiko kredit,

pelanggan dan pemasok penting, pensiun dan segmen terkait.

Ringkasan Perbedaan Utama antara PSAK Indonesia dengan US GAAP Summary of Principal Differences between Indonesian GAAP and US GAAP

Page 72: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

70 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Sumber Daya Manusia

Sebagai satu-satunya perusahaan listrik terintegrasi dengan spesialisasi

pada bidang Engineering, Pengadaan & Konstruksi (EPC), Produksi

Listrik Independen (IPP), serta Pertambangan dan Perdagangan

Batubara, Truba Manunggal sangat memerlukan sumber daya

manusia dengan tingkat keahlian teknis tinggi. Bidang-bidang khusus

yang harus dikuasai oleh pegawai tetap dan kontrak Perusahaan

mencakup Engineering, Pengadaan dan Konstruksi untuk sektor

industri khusus seperti pembangkit dan transmisi listrik, minyak &

gas, pertambangan, petrokimia, pupuk serta kertas & bubuk kertas.

Pengetahuan akan keahlian di bidang teknik sipil dan O&M juga

merupakan hal penting. Perusahaan berkomitmen untuk sedapat

mungkin mempekerjakan pegawai lokal untuk memenuhi kebutuhan

teknis maupun manajemen.

Per 31 Desember 2008, Truba Manunggal memiliki rata-rata pegawai

tetap sebanyak 364 orang, yang terdiri atas 294 pegawai tetap

dan 70 pegawai kontrak. Dari jumlah tersebut, terdapat 114 orang

insinyur tetap dan 53 orang insinyur kontrak. Anak perusahaan Truba

Manunggal yaitu Truba Jaya Engineering (TJE) memiliki 584 pegawai

pada tahun 2008, yaitu terdiri dari 383 pegawai tetap dan 201

pegawai kontrak. Tambahan 220 orang staf tetap dipekerjakan oleh

Metaepsi, anak perusahaan Truba Manunggal diluar TJE.

Sebagai suatu perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam bidang

jasa kontrak dan teknis, SDM merupakan aset terbesar Truba

Manunggal. Sebagai bagian dari komitmen untuk mempertahankan

staf terbaik di bidang teknis dan manajerial, Perusahaan secara

berkala menyelenggarakan pelatihan di dalam dan di luar lingkungan

perusahaan. Berikut ini adalah daftar beberapa kegiatan pelatihan

utama selama tahun 2008:

Human Resources

As Indonesia’s only fully integrated Power Company specializing in

Engineering, Procurement & Construction (EPC), Independent Power

Producer (IPP) and Coal Mining and Trading, Truba Manunggal requires

significant and appropriate human resources that possess a high level of

technical expertise. Specific areas in which the Company’s permanent

and contract staff must excel including Engineering, Procurement and

Construction for specific industrial sectors, power generation and

transmission, oil & gas, mining, petrochemicals, fertilizers and paper &

pulp. Knowledge of skills in the fields of civil engineering and O&M are

also paramount. The Company is committed to hiring local staff whenever

possible to meet both technical as well as management needs.

As of December 31, 2008, Truba Manunggal maintained an average

number of employees of 364. This comprises of 294 permanent and 70

contract staff, consisting of 114 Permanent Engineers and 53 Contract

Engineers. Truba Manunggal main subsidiary, Truba Jaya Engineering

(TJE) in 2008 employed 584 employees, divided into 383 permanent and

201 are contract employees. An additional 220 employees are employed

by Metaepsi, other Truba Manunggal subsidiary outside of TJE.

As a company specialized in contracting and technical services,

People are Truba Manunggal’s greatest asset. As part of its ongoing

commitment to maintaining best in class technical and managerial

staff, the Company regularly conducts on site as well as external

training. The following are list of some of the main training initiatives

which were conducted in 2008:

Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanHuman Resources and Corporate Social Responsibility

Page 73: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 71

Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Human Resources and Corporate Social Responsibility

• Sistem Manajemen Proyek, Rencana Eksekusi Proyek,

Jalur Transmisi & S/S, Operasi Uap Turbin. Pengenalan dan

pemberian pengetahuan umum tentang jasa manajemen proyek

dalam industri EPC untuk setiap pegawai pada Departemen

Manajemen Proyek.

• Pelatihan Dasar Kesadaran K2L. Pengenalan dan pemberian

pengetahuan dasar berkenaan sistem K2L/Kesehatan, Keselamatan

dan Lingkungan bagi seluruh pegawai.

• Pelatihan Lanjutan Kesadaran K2L. Pendidikan mengenai

fungsi dan peran para pimpinan dalam menerapkan sistem

manajemen Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan untuk setiap

tingkatan manajemen.

• Pelatihan Kesadaran QHSE MS Terintegrasi. Pengenalan

dan pemberian pengetahuan umum dalam menerapkan

sistem manajemen terintegrasi QHSE/Kesehatan, Keselamatan,

Lingkungan bagi seluruh staf. Pelatihan ini secara khusus

merupakan bagian dari usaha mempertahankan sertifikasi ISO

yang dimiliki Perusahaan.

• Pelatihan Sistem Audit Intern berdasarkan ISO 19011:2002.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Truba Manunggal terdaftar dan memberikan kontribusi kepada

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Truba Manunggal yakin

bahwa hubungan antara Perusahaan dan pegawainya tetap dalam

kondisi baik.

Sebagai Perusahaan yang berorientasi pada masyarakat, Truba

Manunggal melakukan berbagai aktivitas sosial untuk mendukung

program Corporate Social Responsibility (CSR), antara lain kunjungan

ke Panti Jompo Tresna Werdha dan Panti Asuhan Putra Nusa. Kami

bekerja sama menyediakan makanan, pakaian, dan kebutuhan

lainnya. Aktivitas ini didukung oleh manajemen Truba Manunggal

dan akan diikuti oleh program-program lainnya untuk mendukung

Program Kepedulian Truba Manunggal.

• Project System Management, Project Execution Plan,

Transmission Line & S/S, Steam Turbine Operation. Project

System Management, Project Execution Plan, Transmission Line

& S/S, Steam Turbine Operation Introduction and provision of

general knowledge on project management service within EPC

industry for every employees in Project Management Department

• Basic HSE Awareness Training. Basic HSE Awareness Training

Introduction and provision of general knowledge on HSE/Health,

Safety, Environmental Management System for all employees.

• Advanced HSE Awareness Training. Advanced HSE Awareness

Training Education on the function and role of leaders in

implementing Health, Safety, and Environmental management

system for all management level employees.

• Awareness Training Integrated QHSE MS. Awareness Training

Integrated QHSE MS Introduction and provision of general knowledge

in implementing QHSE/Health, Safety, Environmental integrated

management system for all staff. This training is specifically part of

maintaining the Company’s current ISO certification.

• InternalSystemsAuditTrainingBasedonISO19011:2002

Corporate Social Responsibility

Truba Manunggal is registered with, and makes contributions to,

the Indonesian Workers Social Security Scheme (Jaminan Sosial

Tenaga Kerja). Truba Manunggal believes that its employer-employee

relationship remains good.

As a community oriented company, Truba Manunggal conducted

several social activities to support its Corporate Social Responsibility

(CSR) programs. This included a social visits to the Tresna Werdha Elder

House and Putra Nusa Orphanage during which food, clothes, and

other neccesities were donated. Such activies are fully supported by

Truba Manunggal’s top management, and will be followed by other

initiatives to support Truba Manunggal Care Program.

JUMLAHKARYAWANBERDASARTINGKATPENDIDIKANNumber of Employees by Educational Background

SLTA13%

Lain-lain1%

S25%

S166%

D1, D2, D315%

JUMLAHKARYAWANBERDASARJABATANNumber of Employees by Position

Non staff6%

Manager21%

Staff73%

Page 74: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

72 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Lingkungan

Keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial merupakan isu

utama yang menjadi perhatian Truba Manunggal dalam melaksanakan

kegiatan operasinya. Berbagai usaha dilakukan untuk mengurangi

dampak negatif lingkungan yang dihadapi oleh kegiatan operasional

Perusahaan baik yang masih berjalan maupun yang direncanakan.

Perusahaan berkomitmen untuk menerapkan praktik yang paling

aman dan efektif dalam industri. Untuk mengurangi dampak fasilitas

pembangkit listrik, Perusahaan menggunakan alat untuk mengurangi

debu (dust precipitators), FGD (de-sulpurisation), Low Nox Burner dan

silencers.

Sebagai sebuah perusahaan pembangkit listrik yang terpadu,

Truba Manunggal berada pada posisi yang tepat untuk mengelola

dan menerapkan praktik-praktik lingkungan yang terbaik. Truba

Manunggal memenuhi seluruh persyaratan undang-undang dan

peraturan lingkungan dan sosial yang berlaku, baik pada tingkat

nasional maupun daerah. Perusahaan juga menjaga secara ketat

kebijakan sosial intern serta panduan lingkungan, kesehatan dan

keselamatan. Truba Manunggal yakin bahwa Perusahaan mematuhi

ketentuan AMDAL dan menyampaikan informasi yang mutakhir

berkenaan dengan ANDAL, RKL dan RPL.

Environment

Environmental sustainability and social welfare are key issues

which Truba Manunggal takes into consideration as it implements

its operations. Great effort is made to minimize the negative

environmental impact posed by the Company’s ongoing and planned

operations. The Company is committed to employing the safest and

most effective best practices for its industry. Specific measures used by

the company to reduce the impact of its power generation facilities

are the use of dust precipitators, FGD (de-sulpurisation), Low Nox

Burner and silencers.

As a fully integrated power generation company, Truba Manunggal

is well positioned to manage and implement environmental best

practices. Truba Manunggal complies with all applicable national and

local environmental and social requirements of Indonesia’s laws and

regulations. It also maintains strict internal social policies and safety

health and environment guidelines. Truba Manunggal believes that

it is in compliance with AMDAL and is up to date with its filings of

ANDALs, RKLs and RPLs.

Kesehatan, Keselamatan dan LingkunganHealth, Safety and Environment

Page 75: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 73

Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment

Berkenaan dengan peraturan lingkungan saat ini, terutama UU

No. 23/1997 mengenai Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan

Pemerintah No. 27/1999 mengenai Analisis Dampak Lingkungan

(AMDAL), perusahaan pada sektor tertentu yang telah memperoleh

izin operasional diharuskan untuk menyesuaikan dengan ketentuan

dari peraturan tersebut dalam jangka waktu lima tahun sejak tanggal

efektif UU No. 23/1997 dan menyampaikan dokumen tertentu seperti

ANDAL, RKL dan RPL terkait dampak kegiatannya. Truba Manunggal

yakin telah memenuhi seluruh persyaratan lingkungan dan sosial dari

undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia di tingkat

nasional dan daerah, maupun kebijakan sosial intern serta panduan

tentang lingkungan, kesehatan dan keamanan yang ketat.

Perusahaan harus memperoleh perizinan dan lisensi yang relevan

tergantung pada sifat proyek, sebelum mendapat persetujuan dari

gubernur setempat. Beberapa contoh perizinan dan lisensi yang

dimiliki Perusahaan untuk proyek-proyek yang sudah ada adalah

sebagai berikut:

• ProyekMuaraEnim

• KA-ANDALno165.kTahun2007tanggal2Oktober2007yang

disetujui oleh Kepala Organisasi Pelestarian Lingkungan

• ProyekKualaTanjung

• ANDALno239/ANDAL/2007tanggal7Mei2007,disetujuioleh

Pemda Sumatra Utara (BAPEDALDA)

• RPLno 239/RPL/20072007 tanggal 7Mei 2007, disetujui oleh

Pemda Sumatra Utara (BAPEDALDA)

• RKLno239/RKL/2007tanggal7Mei2007,disetujuiolehPemda

Sumatra Utara (BAPEDALDA)

Pursuant to current environmental regulations, particularly Law

No. 23/1997 concerning Life Environment Management and

Government Regulation No. 27/1999 concerning Analysis on

Environmental Impact (“AMDAL”), companies in certain prescribed

sectors that have already obtained a business license were required

to adjust to the provisions of such regulations within a period of five

years from the effective date of Law No. 23/1997 and file certain

documents such as ANDAL, RKL and RPL concerning the impact

of its activities. Truba Manunggal believes that it complies with all

applicable national and local environmental and social requirements of

Indonesia’s laws and regulations as well as strict internal social policies

and environmental, health and safety guidelines.

The Company has to obtain relevant permits and licenses depending

on the nature of the projects before it can get the approval from the

local governor. Some examples of a number of permits and licenses

that the Company has for existing projects are as follows:

• ProjectMuaraEnim

• KA-ANDALno165.kyear2007datedOctober2,2007whichwas

approved by Head of Environmental Reserve Organization

• ProjectKualaTanjung

• ANDALno239/ANDAL/2007datedMay7,2007approvedbythe

North Sumatra Local Government (BAPEDALDA)

• RPLno239/RPL/20072007datedMay7,2007approvedbythe

North Sumatra Local Government (BAPEDALDA)

• RKLno239/RKL/2007datedMay7,2007approvedbytheNorth

Sumatra Local Government (BAPEDALDA)

Page 76: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

74 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment

Truba Jaya Engineering (TJE), anak perusahaan Truba Manunggal,

telah dikenal secara internasional untuk usahanya dalam konservasi

lingkungan dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001:2004 dari Jasa

Sertifikasi Internasional Sucofindo pada 24 Maret 2006. Sertifikasi

ini merupakan bukti penenerapan Sistem Manajemen Lingkungan

(Environmental Management System – EMS) yang diterapkan TJE.

Di bawah EMS, tim manajemen proyek TJE mengidentifikasikan aspek

lingkungan dari operasinya dan menyelenggarakan analisis dampak

lingkungan. Metode pengawasan dan manajemen untuk risiko

lingkungan kemudian ditetapkan untuk meminimumkan dampak

lingkungan untuk memenuhi standar umum yang berlaku atau

persyaratan pelanggan.

Kesehatan dan Keamanan Tempat Bekerja

Keamanan, Kesehatan dan Lingkungan merupakan pertimbangan

utama Truba Manunggal untuk menjamin keselamatan kerja bagi

karyawannya. Melalui proses menyeluruh dari penerapan rencana

proyek dan melaksanakan kewajiban kontraktual, Truba Manunggal

secara berkala menyelenggarakan evaluasi ketat untuk memastikan

bahwa praktik terbaik dijalankan. Perusahaan telah menyusun

panduan keselamatan yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan dan

kontraktor pada saat melaksanakan operasinya. Truba Manunggal

belum pernah mengalami kecelakaan serius yang berakibat luka-luka

atau sesuatu yang fatal selama operasinya sejak tahun 2004. Truba

Jaya Engineering telah disertifikasi oleh the United States’ National

Council on Occupational Safety and Health Administration (“OSHA”).

Sertifikasi ini merupakan pengakuan internasional bahwa kegiatan

usahanya sehat dan aman untuk bekerja. Selain sertifikasi OSHA, TJE

juga telah memperoleh sertifikasi OHSAS 19001 (untuk keperluan

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

Truba Manunggal’s key subsidiary Truba Jaya Engineering (TJE)

has been internationally recognized for its efforts in environmental

conservation through the receipt of the ISO 14001: 2004 certification

from Sucofindo International Certification Services on March 24,

2006. This certification evidences TJE’s implementation of an effective

Environmental Management System (“EMS”). Under the EMS, TJE’s

project management team identifies the environmental aspect of

its operations and carries out risk and impact analysis. Methods for

the control and management of such environmental risk are then

defined in order to minimize environmental impact to meet applicable

statutory standards or customers’ requirements.

Workplace Health and Safety

Safety, Health and the Environment are Truba Manunggal’s primary

considerations to ensuring a secure workplace for employees.

Throughout the entire process of implementing project plans and

executing contractual obligations, Truba Manunggal regularly

conducts stringent evaluations to ensure that best practices are

observed. The Company has established safety guidelines which all

employees and contractors are required to comply with when carrying

out their operations. Truba Manunggal has not experienced any

serious accidents causing injury or fatality during its operations since

2004. Truba Jaya Engineering has been certified by the United States’

National Council on Occupational Safety and Health Administration

(“OSHA”). This certification is an international recognition that its

business activities are deemed to be both occupationally healthy

and safe. In addition to the OSHA certification, TJE has also secured

the OHSAS 19001 certification (for occupational Health and Safety

Management System Requirements).

Page 77: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 75

Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Health, Safety and Environment

Menuju Masa Depan

Truba Manunggal saat ini sedang melakukan ekspansi menuju

konstruksi energi terbarukan. Perusahaan baru-baru ini mengakuisisi

25% saham Greenzone Pte Ltd. Didirikan di Singapura pada bulan

Mei 2002, bisnis utama Greenzone mencakup penelitian dan

pengembangan, penjualan dan pemasaran, manajemen proyek dan

jasa outsourcing manufaktur yang berkaitan dengan pembangkit listrik

tenaga matahari dan alternatif solusi energi lainnya. Melalui investasi

ini, Perusahaan akan memasuki bidang solusi energi terbarukan yang

sedang berkembang, sehingga meningkatkan keseluruhan portofolio

produk terkait energi dan pada saat yang sama juga meletakkan

dasar bagi efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan untuk

generasi mendatang.

Toward the Future

Truba Manunggal is currently expanding into the construction of

renewable energy. The Company recently acquired 25% of Greenzone

Pte Ltd. Established in Singapore in May 2002, Greenzone’s primary

business involves research and development, sales and marketing,

project management and manufacturing outsourcing services related

to solar power plants and other alternative energy solutions. Through

this investment, the Company will enter into the growing field of

renewable energy solutions thus enhancing its overall energy related

product portfolio while laying the foundation for energy efficiency

and environmental sustainability for generations to come.

Page 78: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

76 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Dalam menjalankan bisnisnya, Perusahaan senantiasa dihadapkan

pada serangkaian risiko yang mengancam kelangsungan bisnis. Risiko-

risiko ini umumnya dihadapi oleh setiap jenis usaha yang memilih

untuk berbasis operasi di Indonesia, namun sebagian lain secara

khusus terkait dengan pilihan spesialisasi Truba Manunggal sendiri,

yaitu: EPC untuk kontrak-kontrak infrastruktur yang mencakup O&M,

IPP dan Pertambangan & Perdagangan Batubara. Perusahaan secara

terus menerus berusaha memitigasi ancaman yang muncul dari faktor-

faktor ini melalui penerapan strategi manajemen risiko yang terpadu.

Daftar berikut ini bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, namun

memberikan penjelasan mengenai beberapa risiko potensial yang

dihadapi Perusahaan dan anak perusahaan.

Kegagalan atau Penundaan Proyek

Perusahaan maupun anak perusahaannya dapat dihadapkan pada

risiko-risiko terkait dengan kegagalan atau penundaan proyek. Selain

itu, sebagai akibat kegagalan atau penundaan proyek, Perusahaan

mungkin harus melikuidasi kerusakan yang timbul jika gagal memenuhi

penyelesaian proyek atau persyaratan kinerja tepat waktu.

In the course of its business, the Company is continually susceptible

to a range of risks which threaten business continuity. While many

of these risks are typical of any enterprise which chooses to base

its operations in Indonesia, some are more specifically related to

Truba Manunggal’s chosen area of specialization, namely: EPC for

infrastructure contracts including O&M, IPP and Coal Mining & Trading.

The Company constantly strives to mitigate the threats posed by these

factors through application of integrated risk management strategies.

The following list, which is not intended to be exhaustive, provides a

breakdown of some of the potential risks faced by the Company and

its subsidiaries.

Project Failure or Delays

The Company as well as its subsidiaries may be susceptible to risks

associated with project failure or delays. Additionally, as a result of

project failure or delay, the company may be subject to liquidated

damages if it fails to meet timely completion of projects or performance

requirements.

Manajemen RisikoRisk Management

Page 79: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 77

Biaya Perpanjangan dan Inflasi Biaya Operasi

Proyek-proyek EPC jangka panjang Perusahaan beroperasi dengan

basis harga yang tetap. Kegagalan untuk memperkirakan sumber

daya dan waktu yang diperlukan untuk suatu proyek dengan harga

tetap atau kegagalan untuk menyelesaikan kewajiban kontraknya

dalam jangka waktu yang ditetapkan dapat berpengaruh negatif dan

material terhadap bisnis, hasil operasi atau kondisi keuangan.

Harga-harga yang dibayarkan Perusahaan untuk peralatan dan mesin

yang digunakan dalam konstruksi proyek-proyek infrastrukturnya

dapat berfluktuasi secara signifikan. Kenaikan harga diluar yang

dianggarkan dalam rencana pengembangan proyek dapat berdampak

besar terhadap keuntungan dari tahap konstruksi proyek-proyek ini.

Risiko Ketergantungan terhadap Mitra Strategis

Perusahaan dihadapkan pada risiko berkenaan dengan ketergantungan

terhadap pihak ketiga. Ketergantungan ini termasuk, tetapi tidak

terbatas pada: (1) Mitra strategis yang memiliki keahlian dan teknologi;

(2) Pemasok yang memenuhi pengadaan mesin berat, peralatan dan

bahan bakar minyak; (3) Perusahaan transportasi dan badan lain yang

memungkinkan transfer di atas; (4) Klien upstream yang Perusahaan

layani sebagai subkontraktor (EPC); (5) Vendor downstream yang

menjadi mitra outsourcing untuk beberapa bagian pekerjaan

konstruksi (terutama perusahaan konstruksi sipil); (6) Pemberi biaya

baik langsung maupun tidak langsung; (7) Klien akhir yang menikmati

jasa Perusahaan dan diharapkan pembayarannya; (8) Perusahaan listrik

milik negara; dan (9) Pemerintah dan badan pembuat peraturan.

Perusahaan juga dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan

ketergantungan terhadap pihak ketiga untuk pengadaan sumber energi

yang diperlukan untuk pembangkit listrik. Dalam hal ini, Perusahaan

dapat bergantung pada pemilik/pemegang konsesi pertambangan

Cost Over-Runs and Operating Cost Inflation

The Company’s long-term EPC projects operate on a fixed price basis.

Any failure to accurately estimate the resources and time required for a

fixed-price project or our failure to complete its contractual obligations

within the time frame could have a material adverse effect on our

business, results of operations or financial condition.

The prices which the Company pays for the equipment and machinery

which it uses in the construction of its major infrastructure projects

can fluctuate significantly. Increases in prices beyond those initially

budgeted for in project development plans can significantly impact

the profitability of the construction phase of these projects.

Risk of Dependence on Strategic Partners

The Company is susceptible to risks associated with dependence on

third parties. These dependencies include but are not limited to: (1)

strategic partners that provide expertise and technology; (2) Suppliers

from whom the company procuress heavy machinery, equipment and

fuel; (3) Transportation companies and other entities which enable

transfer of the above; (4) Upstream clients for whom the Company

serves as a sub-contractor (EPC); (5) Downstream vendors to whom the

Company outsources elements of its construction works (particularly

civil construction firms); (6) Financiers, direct as wll as indirect; (7) End

clients for whom the company provides service and demands payment

from; (8) The State Owned Power utility; and (9) Government and

regulatory bodies.

The Company is also susceptible to risks associated with dependence

on third parties for procuring energy sources needed for power

generation plants. In this respect, the Company may be dependent

on authorized mine owners/concession holders or even contractors.

Manajemen Risiko Risk Management

Page 80: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

78 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

yang sah atau bahkan kontraktor. Gangguan yang terjadi atas usaha

pihak kontraktor atau keputusan sepihak oleh pihak-pihak ini untuk

menghentikan kontrak pemasokan dapat mengganggu kelanjutan

operasi Perusahaan di ladang pembangkit listrik O&M.

Risiko yang Dihadapi oleh Ketergantungan antar Unit Bisnis

Untuk bisnis penyedia IPP yang terintegrasi vertikal, operasional

Perusahaan dan anak perusahaan memiliki potensi keterkaitan yang

tinggi satu sama lainnya. Oleh karena itu, pemenuhan kewajiban

kontrak dapat menjadi tergantung pada koordinasi strategis di

antara unit bisnis. Gangguan apapun yang terjadi pada Engineering,

Pengadaan, Konstruksi, Operasi atau Pemeliharaan secara potensial

dapat berakibat pada ketidakmampuan Perusahaan memenuhi

ketentuan kontrak PPA. Kegagalan seperti ini biasanya akan

menimbulkan kebutuhan untuk melakukan subkontrak atas kewajiban

Perusahaan kepada pihak ketiga, yang berakibat pada peningkatan

biaya sehingga mengurangi keuntungan.

Kelanjutan Program Jalur Cepat

Program Jalur Cepat dijalankan berdasarkan Peraturan Presiden No. 71

Tahun 2006, mandat PLN untuk membangun pembangkit listrik tenaga

batubara pada 40 lokasi di Indonesia, mencakup 10 pembangkit listrik

tenaga batubara dengan kapasitas keseluruhan 6.900 MW di Jawa-

Bali dan 30 lainnya dengan kapasitas keseluruhan 2.522 MW di luar

Jawa-Bali. Perusahaan bergantung pada penerapan Program Jalur

Cepat oleh Pemerintah. Peraturan Pemerintah No. 71/2006 berlaku

hingga 31 Desember 2009, setelah itu program berakhir. Jika karena

satu dan lain hal PLN tidak dapat melaksanakan Program Jalur Cepat

ini sesuai jadual, maka bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasi

Perusahaan dapat terpengaruh secara negatif.

Risiko Keuangan

Setiap pembangkit listrik yang ingin dibangun oleh PLN dalam

kerangka Program Jalur Cepat maupun proyek lain yang mungkin

diputuskan untuk dikembangkan di masa depan, akan membutuhkan

investasi modal yang sangat besar. Jika pendanaan jangka panjang

tidak mencukupi dengan persyaratan yang memuaskan, PLN mungkin

harus menunda atau meninggalkan proyek-proyek padat modal di

masa depan. Hal ini dapat berpengaruh negatif terhadap prospek

masa depan dan pengembangan bisnis EPC Perusahaan. Pembiayaan

untuk sebagian besar porsi proyek PLN yang tengah berjalan dipenuhi

oleh bank-bank Cina dengan kondisi dimana pengembangan

pembangkit listrik dikontrakkan kepada perusahaan-perusahaan Cina.

Truba Manunggal saat ini melakukan subkontrak atas 5 (lima) dari 9

(sembilan) kontrak berjalan yang dikelola oleh beberapa perusahaan

Cina. Potensi penundaan pembiayaan dari bank-bank Cina kepada

PLN dapat berakibat pada penundaan pembayaran kepada kontraktor

Cina, yang secara tidak langsung mengancam posisi Perusahaan

sebagai pihak yang melakukan subkontrak.

Any disruption to the latter parties’ ongoing enterprise or unilateral

decisions taken by these parties to terminate supply contracts, may

hamper ongoing Company operations in the field of power generation

O&M.

Risk Posed by Interdependence of Business Units

For its vertically integrated IPP business, the Company’s and its

subsidiaries’ operations have the potential to become highly

interrelated. Fulfillment of contractual obligations may therefore be

dependent upon strategic coordination between business units. Any

disruption to Engineering, Procurement, Construction, Operation or

Maintenance may potentially result in an inability for the Company

to comply with PPA contract terms. Such a failure would likely result

in the need to sub-contract Company obligations to third parties

resulting in added costs which undermine profitability.

Continuity of The Fast Track Program

The Fast Track Program under Presidential Regulation No. 71 of

2006, mandates PLN to build coal fired power plants at 40 locations

in Indonesia, including 10 coal-fired power plants with an aggregate

capacity of 6,900 MW in Java-Bali and 30 coal-fired power plants with

an aggregate capacity of 2,522 MW outside Java-Bali. The Company

is dependent on the implementation of the Fast Track Program by

the Government. Presidential regulation No. 71/2006 is valid until

December 31, 2009, after which the implementation of the Program

will end. If PLN is for any reason not able to implement the Fast Track

Program according to schedule, the Company’s business, financial

condition or results of operations may be adversely affected.

Finance Risk

Each of the power plants that PLN intends to develop under the Fast

Track Program, as well as those that PLN may decide to develop in the

future, will require substantial capital investment. If adequate long-

term funding is not available on satisfactory terms, PLN may have to

delay or abandon future capital-intensive projects which may adversely

affect the future prospects and development of the Company’s

EPC business. Finances for a considerable portion of PLN’s ongoing

projects are provided by Chinese Banks on condition that power plant

development is contracted to Chinese companies. Truba Manunggal is

currently subcontracting on 5 (five) of the 9 (nine) ongoing contracts

managed by Chinese Companies. Any delays in financing from

Chinese banks to PLN have the potential to delay payment to Chinese

contractors which indirectly threatens the position of the Company as

a subcontracting party.

Manajemen Risiko Risk Management

Page 81: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 79

Proyek-proyek IPP umumnya dibiayai dengan rasio pembiayaan ekuitas

dan utang sebesar 30-70. Sumber pinjaman Perusahaan terutama

berasal dari bank komersial lokal dan regional. Namun demikian,

pembiayaan ini diberikan dalam siklus penggantian (reimbursement

cycle), yang berarti bahwa dana pinjaman baru diturunkan jika

proyek telah sampai pada tingkat capaian pembangunan tertentu.

Perusahaan harus membiayai belanja barang modal dan modal kerja

dari ekuitas yang tersedia hingga titik capaian ini diraih. Pada titik

ini, barulah bank-bank setuju untuk mendanai. Sebuah risiko muncul,

terutama dalam konteks krisis likuiditas yang tengah berlangsung, jika

bank menarik kembali penawarannya untuk membiayai proyek.

Risiko Pembayaran

Status keuangan pemilik proyek atau pihak ketiga lainnya berpengaruh

besar terhadap stabilitas keseluruhan dari perjanjian korporasi yang

berlangsung, termasuk kewajiban jangka panjang di bawah PPA.

Risiko pembayaran muncul jika pihak eksternal menghadapi faktor

ekonomi yang meningkatkan biaya dana dan/atau menurunkan nilai

aset. Penundaan atau kegagalan pembayaran oleh pihak eksternal

dapat berpengaruh drastis terhadap kinerja Perusahaan. Di sisi lain,

Perusahaan dapat mengalami risiko pembayaran jika jasa yang

diberikannya gagal memenuhi ekspektasi klien atau diluar ketentuan

khusus yang tercantum pada kontrak kerja.

Kekurangan Sumber Daya Manusia dan Keahlian

Spesialisasi Perusahaan di bidang pengembangan infrastruktur

menuntut ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keahlian

teknis tingkat tinggi dalam bidang Engineering, Pengadaan dan

Konstruksi untuk sektor-sektor industri termasuk pembangkit dan

transmisi listrik, minyak dan gas, petrokimia, pupuk dan pertambangan.

Pengetahuan mengenai keahlian dalam bidang teknik sipil dan

O&M juga sangat penting. Perusahaan berkomitmen untuk sedapat

mungkin merekrut staf lokal untuk memenuhi baik kebutuhan teknis

maupun manajemen. Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi

dan kompeten dalam seluruh spesialisasi senantiasa dipertahankan,

sementara pertumbuhan Perusahaan yang berlanjut juga menuntut

ekspansi tenaga kerja dalam jumlah besar. Jika Perusahaan tidak

mampu menarik dan mempertahankan sejumlah tenaga ahli yang

memadai, kemampuannya untuk mengejar proyek dapat terganggu

dan biaya pengerjaan proyek-proyek yang ada sekarang dan yang

akan datang dapat meningkat, sehingga marjin Perusahaan dapat

terkena dampak negatif.

Risiko Kompetisi Bisnis

Perusahaan mempertahankan keuntungan kompetitif sebagai satu-

satunya perusahaan Indonesia dengan kemampuan yang terintegrasi

dalam EPC, IPP dan Pertambangan dan Perdagangan Batubara. Namun

demikian, unit bisnis utama konstruksi Truba Manunggal dihadapkan

pada risiko kompetisi dari berbagai perusahaan domestik dan

IPP projects are typically financed by a 30-70 ratio of equity and debt

financing. The Company mainly sources loans from local commercial

and regional banks. This financing is however, provided on a

reimbursement cycle, meaning that loan funds are released contingent

to the project reaching specific milestones for development. The

Company must finance its CAPEX and working capital from available

equity until the milestone is achieved. At that point banks agree to

release funds. One risk, particularly in the context of the ongoing

liquidity crisis, is that banks may potentially rescind their offers to

finance projects.

Payment Risk

The financial status of project owners or other third parties has a

considerable barring on the overall stability of the Company’s ongoing

corporate agreements including long-term obligations under PPA.

Payment Risk occurs when external parties encounter economic

factors which increase cost of funds and/or deteriorates value of

assets. Delays or defaults on payments by external parties may have

a severe effect on the Company’s performance. Alternatively, the

Company can experience payment risk if the services which it provides

fail to meet client expectations or fall short of those specifically stated

in contracts of work.

Human Resource and Expertise Deficiency

The Company’s specialization in the field of infrastructure development

requires significant human resources that possess a high level of

technical expertise in the fields of Engineering, Procurement and

Construction for specific industrial sectors including power generation

and transmission, oil & gas, petrochemicals, fertilizers and mining.

Knowledge of skills in the fields of civil engineering and O&M are also

paramount. The Company is committed to hiring local staff whenever

possible to meet both technical as well as management needs. While

sophisticated human resources, competent in all specializations are

currently maintained, the Company’s continuing growth demands an

ever expanding work force. If the Company is unable to attract and

retain a sufficient number of skilled personnel, its ability to pursue

projects may be adversely affected and the costs of performing its

existing and future projects may increase, which may adversely impact

the Company’s margins.

Business Competition Risk

The Company maintains a competitive advantage in being the only

Indonesian enterprise with integrated capabilities in EPC, IPP and Coal

Mining & Trading. Truba Manunggal’s core construction business unit

however is prone to competition risks from various domestic and

international companies, operating in the same industry. Maintenance

Manajemen Risiko Risk Management

Page 82: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

80 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

internasional yang beroperasi pada industri yang sama. Pemeliharaan

catatan prestasi sebagai bukti kinerja keseluruhan tugas-tugas yang

selesai sesuai jangka waktu yang disepakati memiliki peran penting

dalam menjamin reputasi Perusahaan. Bersamaan dengan itu,

Perusahaan perlu melanjutkan investasi dalam aset tetap, mesin berat

dan peralatan teknis untuk menjamin bahwa penawaran kontrak

tetap berdaya saing tinggi. Karena EPC merupakan pilar utama bagi

pendapatan dan pertumbuhan Perusahaan, penurunan pada pangsa

pasar akan berpengaruh negatif terhadap kinerja Perusahaan.

Risiko Pemutusan Kontrak

Seluruh kontrak menentukan kondisi-kondisi umum untuk pembatalan

atau pemutusan kontrak secara sepihak. Pembatalan ini tidak hanya

berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perusahaan melalui hilangnya

potensi sumber pendapatan, tetapi dapat juga berdampak sangat

buruk terhadap citra Perusahaan di dalam industri.

Risiko terkait dengan Klaim Asuransi

Perusahaan menerapkan polis asuransi property all-risk dengan

cakupan hingga US$ 500 juta (dengan asuransi bersama sebesar

2,5%-10%) untuk kerusakan yang disebabkan oleh, antara lain

gangguan alam (termasuk gempa bumi), kecelakaan, tindak

kekerasan, perlawanan dan huru-hara. Perusahaan juga menerapkan

asuransi untuk menutup risiko operasional, termasuk interupsi bisnis.

Namun demikian, tidak ada jaminan bahwa hasil asuransi dari polis

tersebut akan memadai untuk menutup seluruh kerugian yang terjadi

atau bahwa polis asuransi akan terus tersedia di masa depan dalam

jumlah yang mencukupi untuk menanggung kerusakan atau kerugian

operasional, atau pada premi yang cukup beralasan.

Terdapat sejumlah situasi potensial dalam operasional Perusahaan

dimana klaim untuk kompensasi yang mungkin harus ditanggung

melebihi tingkat asuransi yang tersedia. Hal ini termasuk, tetapi

tidak terbatas pada: kewajiban profesional, kewajiban produk, klaim

garansi, klaim kinerja dan kegagalan sistem.

Perusahaan tidak mengasuransikan diri terhadap risiko menjalankan

bisnis di Indonesia, yang mencakup risiko perang, penyitaan,

nasionalisasi, negosiasi ulang atau peniadaan kontrak yang ada,

perubahan kebijakan perpajakan, pembatasan valuta asing, perubahan

kondisi politik atau fluktuasi keuangan internasional.

of the Company’s proven track record for comprehensive performance

of its duties according to agreed timelines plays a crucial role in ensuring

reputation. Concurrently, the Company needs to continually invest in

fixed assets, heavy machinery and other technical equipment in order

to ensure that its bids for contracts remain highly competitive. As EPC

serves as the main pillar for Company revenue and growth, any decline

in its market share will adversely affect Company performance.

Risk of Termination of Contracts

All contracts stipulate general conditions for unilateral cancellation

or termination of contracts. These cancellations do not only affect

the Company’s financial performance through the loss of potential

revenue sources, but may also severely impact the Company’s image

within the industry.

Risk Associated with Insurance Claims

The Company carries a property all-risk insurance policy which

coverage of up to US$ 500 million (subject to coinsurance of 2.5%-

10%) for any damage caused by, among other things, natural hazards

(including earthquakes), accidents, malicious acts, strikes and riots.

The Company also carries insurance cover against operational risks,

including business interruption. There can, however be no guarantee

that insurance proceeds from the relevant policies will be adequate to

cover all losses sustained or that these insurance policies will continue

to be available in the future in amounts adequate to insure against

such damage or operational losses, or at reasonable premiums.

There are a number of potential circumstances across the Company’s

operations where by claims for compensation to which the company

may be liable exceed the level of available insurance. These include

but are not limited to: professional liability, product liability, warranty

claims, performance claims and systems failure.

The Company does not maintain insurance against the risks of doing

business in Indonesia, including the risks of war, expropriation,

nationalization, renegotiation or nullification of existing contracts,

changes in taxation policies, currency exchange restrictions, changing

political conditions or international monetary fluctuations.

Manajemen Risiko Risk Management

Page 83: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 81

Risiko Valuta Asing

Kontrak, aset dan kewajiban Perusahaan seringkali dalam denominasi

mata uang asing (US$). Oleh karenanya, fluktuasi nilai tukar mata uang

lokal dapat berdampak sangat besar terhadap kinerja Perusahaan

maupun keuntungan bersihnya.

Usaha-usaha Meminimumkan Risiko

Perusahaan berusaha keras untuk terus menerapkan mekanisme

manajemen risiko dalam setiap sisi proses manajemen. Pada saat yang

sama, berbagai upaya dilaksanakan untuk menghindari peristiwa atau

situasi yang tidak dapat diantisipasi dan diharapkan, untuk memberikan

jaminan yang pasti bahwa risiko Perusahaan tetap berada dalam

tingkat toleransi yang dapat dikelola dengan tepat. Sejumlah langkah

strategis telah diterapkan, yang antara lain mencakup perolehan mitra

strategis ideal, pemenuhan International Standards of Operation (ISO),

memastikan keandalan dan ketersediaan mesin serta menetapkan

investasi yang tepat dan cermat.

Foreign Exchange Risk

Company’s contracts, assets and liabilities are often denominated in

foreign currency (US$). Fluctuation of exchange rates for the local

currency can therefore significantly impact the Company’s performance

as well as its net profits.

Efforts to Minimize Risks

The Company strives to continuously implement risk management

mechanisms in every facet of the management process. At the same

time, efforts are underway to avoid events or situations that cannot

be anticipated and expected while, at the same time, providing

sound assurances that the Company’s risk remains within a tolerable

level that can appropriately managed. A number of strategic steps

have been implemented which include, among others, securing an

ideal strategic partner, fulfilling International Standards of Operation

(ISO), ensuring the reliability and availability of machinery as well as

determining investments that are appropriate and sound.

Manajemen Risiko Risk Management

Page 84: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

82 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Menyusul keberhasilannya dalam mengintegrasikan data keuangan

perusahaan sebagai bagian dari solusi Enterprise Resource Planning

(ERP) yang diluncurkan pada tahun 2007, departemen Teknologi

Informasi (TI) Truba Manunggal terus berperan penting dalam

meningkatkan proses kerja dan efisiensi operasional perusahaan

secara keseluruhan dengan mengintegrasikan fungsi Manajemen

Proyek dan Sumber Daya Manusia pada tahun 2008.

Sejak tahun 2007, departemen TI Truba Manunggal telah terlibat

dalam penerapan solusi TI yang menyeluruh dari Industrial and

Financial Systems (IFS), salah satu pemimpin penyedia aplikasi ERP

kelas dunia untuk memfasilitasi integrasi secara menyeluruh fungsi-

fungsi industri meliputi: keuangan, manajemen proyek dan sumber

daya manusia. Dengan dukungan IBM dan vendor kelas atas lainnya,

staf TI Truba Manunggal telah berhasil mengimplementasikan

aplikasi IFS seperti halnya platform lainnya yang sudah ada. Hal ini

memungkinkan terciptanya solusi end-to-end yang cost-effective,

yang terus meningkatkan efisiensi dan produktifitas operasional pada

seluruh siklus proyek.

Setelah implementasi solusi IFS untuk keuangan, departemen TI

melanjutkan dengan sistem reporting yang terintegrasi dengan

buku besar, piutang, utang, arus kas, anggaran, aktiva tetap dan

Following on the Company’s success in integrating its financial modeling

data as a part of an integrated Enterprise Resource Planning (ERP)

solution launched in 2007, Truba Manunggal’s Information Technology

(IT) department continued to play a leading role in improving overall

company work flow and operational efficiency by integrating Project

Management and Human Resource functions in 2008.

Since 2007, Truba Manunggal’s IT department has been engaged in

the implementation of a comprehensive IT solution from Industrial

and Financial Systems (IFS), one of the world’s leading providers of

ERP software to facilitate the full integration of industrial functions

including: finance, project management and human resources. With

assistance from IBM and other first class vendors, Truba Manunggal’s

IT staff has been able to successfully implement IFS applications as

well as existing platforms. This has enabled a cost-effective end-to-

end solution which continues to improve operational efficiency and

productivity across project life cycles.

After implementation of IFS solutions for financials, IT department

move forward with the reporting solutions integrated with General

Ledger, Account Receivable, Account Payable, Cash Flow, Budget,

Teknologi InformasiInformation Technology

Page 85: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 83

Informasi Teknologi Information Technology

konsolidasi. Sistem ini meningkatkan kapasitas pengawasan dan

mendukung perubahan proses sehingga perusahaan dapat secara

efektif menelusuri transaksi keuangan secara lebih rinci.

Secara bersamaan, melalui implementasi IFS Distribution, Truba

Manunggal telah mengambil langkah awal dalam mengintegrasikan

fungsi –fungsi manajemen proyek seperti tender dan kontrak,

pengadaan barang dan jasa, persediaan, dan penagihan. Sistem

ini memberikan pandangan yang jelas akan kebutuhan proyek dan

penyerahan proyek agar mendapatkan perencanaan dan pengelolaan

yang lebih baik dalam hal pembelian, persediaan dan tagihan.

Pada tahun 2008, tema integrasi operasional sistem informasi yang

sedang berjalan diperluas lagi ke aspek lebih lanjut dari manajemen

proyek. IFS Project Management dan IFS Engineering telah berhasil

meningkatkan komunikasi antar departemen terkait dalam hal

perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, pelaporan proyek,

penyerahan proyek, manajemen dokumen, manajemen perubahan

engineering, maupun manajemen kualitas, dan akan mengkompilasi

semua data teknis dan keuangan proyek untuk melengkapi user

dengan data yang secara terus menerus terbaharui untuk keperluan

keputusan teknis, administrasi dan keuangan.

Dalam tahun 2008 ini pula, departemen TI Truba Manunggal mampu

mengintegrasikan lebih lanjut solusi untuk Manajemen SDM. Aplikasi

IFS terkait fungsi-fungsi ini membantu manajemen untuk administrasi

personalia, waktu, dan kehadiran, manajemen biaya, administrasi gaji

dan penerimaan karyawan. Sistem ini telah membantu manajemen

tenaga kerja untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan analisa bisnis berdasarkan strategi

yang jelas dan data SDM yang terintegrasi.

Memasuki tahun 2009, departemen TI Truba Manunggal akan

memusatkan perhatian untuk menciptakan akses yang lebih luas

terhadap sistem ERP terintegrasi melalui pengembangan E-Portal yang

efektif, yang dapat diakses oleh seluruh staf selama 24 jam sehari, 7

(tujuh) hari seminggu. Aplikasi yang berbasis web akan memungkinkan

pegawai tidak saja untuk mengakses data perusahaan dari luar lokasi

tetapi juga menyajikan data kepada pemangku kepentingan.

Departemen TI Truba Manunggal senantiasa memainkan peran

penting dalam mengoptimumkan proses kerja dan memastikan

efisiensi operasional. Dengan perkembangan yang cepat pada bidang

teknologi informasi dan komunikasi, perusahaan berharap departemen

yang penting ini dapat tumbuh secara konsisten bersamaan dengan

peranannya yang kian besar.

Fixed Assets and Consolidation. This system enhanced control capacity

and supported change process so that the company more effectively

tracks financial transactions in detail.

Concurrently, through the implementation of IFS Distribution software,

Truba Manunggal had taken the first steps to integrating project

management functions such as tendering and contract, procurement

of goods and services, inventory and invoicing. This system facilitated

a clear overview of project demand and project delivery in order to

better plan and manage purchasing, inventory and invoices.

In 2008, the ongoing theme of operational integration of information

systems extended to further aspects of project management. IFS Project

Management and IFS Engineering software have greatly improved

communications between interrelated departments on matters of

project planning, project execution, project reporting, project delivery,

document management, engineering change management, as well as

quality management, and will compiles all the technical and financial

data of project to provide users with continuously update data for

technical, administrative and financial decisions purposes.

Also in 2008, Truba Manunggal’s IT department was able to further

integrate solutions for Human Resource Management. The associated

IFS applications for these functions have facilitated closer management

of personnel administration, time and attendance, expense

management, payroll administration and recruitment. This system has

facilitated workforce management, enhancing the company’s ability

to plan, act and analyze its business, based on clear strategies with

integrated data on human resource requirements.

Going forward into 2009, Truba Manunggal’s IT department will focus

on creating greater accessibility to its integrated ERP system through

the effective development of E-Portal which will be accessible to all

staff 24 hours a day, 7 (seven) days a week. This web-based application

will not only be able to allow employees to access company data from

external locations, it will also be able to facilitate presentation of data

to key stakeholders.

Truba Manunggal’s IT department continues to play a key role in

optimizing workflow and ensuring operational efficiency. Given the

rapid pace of development of Information and Communications

technology, the Company expects consistent growth as well as ever

expanding role for this critical department.

Page 86: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

84 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Di masa mendatang, Truba Manunggal tetap berada pada posisi yang

baik bagi kelangsungan pertumbuhan dan kemakmuran Perusahaan.

Unit usaha EPC Perusahaan telah dijadualkan untuk beroperasi penuh

hingga tahun 2010. Komitmen Pemerintah Indonesia melanjutkan

fokusnya pada pembelanjaan fiskal untuk pembangunan infrastruktur

sebagai strategi kunci menembus resesi ekonomi global merupakan

sesuatu yang menjanjikan bagi Perusahaan. Truba Manunggal

telah mengajukan penawaran atas lebih dari 20 proyek PLN untuk

pembangunan sektor kelistrikan. Meskipun beberapa dari tender ini

telah ditunda pelaksanaannya, pihak Manajemen tetap yakin bahwa

pengumuman pemenang akan dilakukan menjelang akhir tahun

sejalan dengan bangkitnya pertumbuhan ekonomi global.

Krisis likuiditas yang telah menyertai perlambatan ekonomi telah

mempengaruhi perkiraan kinerja Truba Manunggal dan memaksa

Perusahaan untuk melakukan penilaian kembali terhadap prioritasnya

untuk Pembelanjaan Barang Modal, terutama pada unit-unit usaha

IPP dan Pertambangan & Perdagangan Batubara. Meski banyak dari

tanggal penyelesaian proyek-proyek ini telah dijadualkan ulang,

Perusahaan tetap berkomitmen untuk penyelesaiannya. Namun

demikian, pembiayaan ekuitas untuk jangka waktu pendek dan

menengah akan perlu ditingkatkan dari sumber-sumber yang lebih

organik, termasuk laba ditahan yang tersedia.

Going forward, Truba Manunggal remains well positioned for

continued growth and prosperity in the years ahead. The Company’s

core EPC business unit is already scheduled to work at capacity well

into 2010. The Government of Indonesia’s continuing commitment

to focus its fiscal spending on infrastructure development as a key

strategy for navigating the ongoing global economic recession

continues to hold promise for the Company. Truba Manunggal has

already submitted bids on over 20 PLN projects for power sector

development. Although several of these tenders have been delayed,

Management remains confident that announcements on the winning

bids will be made toward the end of the year as the global economy

resumes a pattern of growth.

The liquidity crisis which has accompanied the economic slowdown,

has affected Truba Manunggal’s outlook for the year, forcing the

Company to reassess many of its CAPEX priorities, particularly in its IPP

and Coal Mining & Trading business units. While many of the target

dates for the completion of the Company’s IPP projects have since been

rescheduled the Company remains committed to their fulfilment. Over

the short- and medium- term, however, equity financing will need

to be raised from more organic sources including available retained

earnings.

Strategi Ke DepanForward Strategy

Page 87: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 85

Strategi Ke Depan Forward Strategy

Truba Manunggal pada saat yang sama juga masih mencari investor

pihak ketiga yang strategis untuk pengembangan IPP berkenaan dengan

PSA yang telah ada. Kemitraan ini akan sangat berarti bagi percepatan

pengembangan proyek-proyek, yang kebanyakan diantaranya

berlokasi di daerah perbatasan di luar jaringan listrik Jawa-Bali. Selain

mempromosikan berbagai proyek dan daerah untuk investasi strategis,

Truba Manunggal akan terus bekerjasama dengan Pemerintah

Indonesia untuk melakukan perbaikan dalam hal peraturan, terutama

dalam hal-hal terkait penjualan listrik kepada PLN. Langkah-langkah

ini secara bersama akan memainkan peran integral dalam kesuksesan

negara melepaskan diri dari masa-masa sulit perekonomian di masa

mendatang dan dalam menjamin daya saing industri nasional.

Dalam hal bisnis yang sedang berjalan, Truba Manunggal memutuskan

untuk tetap berfokus intensif pada EPC sebagai bisnis utamanya, yang

masih memberikan kontribusi lebih dari 90% pendapatan Perusahaan.

Untuk memastikan bahwa Truba Manunggal mempertahankan

keuntungan kompetitifnya sebagai perusahaan pembangkit listrik

terintegrasi yang terkemuka di Indonesia, pembelanjaan barang

modal akan terus dilakukan untuk mesin-mesin berat, peralatan teknis

maupun pelatihan bagi staf engineering utama.

Terlepas dari Pembelanjaan Barang Modal dalam skala besar yang mau

tidak mau harus diinvestasikan pada setiap proyek Truba Manunggal,

SDM tetap menjadi aset terbesar Perusahaan. Para staf Truba Manunggal

memiliki keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan perancangan,

engineering, pengadaan dan konstruksi berkelas dunia. Melalui

dedikasi dan kekuatan yang semakin kokoh, Truba Manunggal akan

terus meraih tingkat pencapaian yang tertinggi. Dengan bekerjasama,

kami akan senantiasa mempersembahkan fasilitas-fasilitas listrik dan

industri yang tangguh dan handal, melampaui batas ekspektasi klien

dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat luas.

Concurrently Truba Manunggal is continuing to seek out strategic third

party investors for development of the IPPs associated with its established

PSAs. Such partnerships will prove invaluable in accelerating the pace

of development for these projects, the bulk of which are located in

frontier regions outside of the main Java-Bali power grid. In addition

to promoting these projects and regions to strategic investors, Truba

Manunggal will continue to work with the Government of Indonesia

for the implementation of the regulatory framework governing the sale

of electricity to PLN. Together these measures will play an integral role

in the nation’s success in pulling through the tough economic times

ahead and will ensure the overall competitiveness of national industry.

In terms of its ongoing business, Truba Manunggal is set to maintain a

much more intensive focus on its core EPC business, which continues

to account for over 90% of Company revenues. To ensure that Truba

Manunggal maintains its competitive advantage as the premier

integrated power generation company in Indonesia, available capital

expenditure will continue to be spent on heavy machinery, technical

equipment as well as training for our core engineering staff.

Despite the vast scale of Capital Expenditure which is inevitably invested

in each and every one of Truba Manunggal projects, it is people who

form the Company’s greatest asset. Truba Manunggal’s staff possess

the expertise required to carry out world class design, engineering,

procurement and construction. Through dedication and renewed

strength Truba Manunggal will continue to attain ever increasing levels

of excellence. Working together we will continue to deliver solid and

dependable electrical and industrial facilities which surpass our client’s

expectations and serve the greater common good of society.

Page 88: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

86 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Page 89: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 87

Truba Manunggal continually seeks to adopt GCG practices through the application of the guiding principles of: transparency, accountability, responsibility, fairness as well as independence to the breadth of its business and operations.

Truba Manunggal senantiasa berusaha menerapkan praktik-praktik GCG melalui penerapan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, keadilan maupun independensi dalam setiap sendi bisnis dan operasionalnya.

Page 90: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

88 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

As a publicly listed Company traded on the Indonesia Stock Exchange,

Truba Manunggal continuously seeks to enhance its experience in

respect to implementation of Good Corporate Governance (GCG)

principles.

The Company continually seeks to adopt GCG practices through the

application of the guiding principles of: transparency, accountability,

responsibility, fairness as well as independence to the breadth of its

business and operations.

A key facet of Truba Manunggal’s adherence to GCG values rests

in the Company’s commitment to clearly separate authority and

responsibility between the Board of Commissioners and the Board

of Directors. Measures to ensure the interests of all stakeholders

include: the implementation of a clearly defined corporate strategy;

risk management and internal control including oversight by an

established Audit Committee; a commitment to conducting business

in a professional, fair and transparent manner; timely and equitable

dissemination of information to shareholders and related parties; clear

emphasis on safety and the environment; and strict compliance with

all prevailing laws and regulations.

Board of CommissionersThe Board of Commissioners is responsible for monitoring the

management of the Company and evaluating the management’s

effectiveness on the basis of clearly defined policy, decision-making

responsibilities and execution strategy. The Board of Commissioners

is responsible for providing direction and monitoring the Company’s

performance in accordance with its strategic objectives, business plan

and budget. In Addition to nominating the President Commissioner,

the President Director, members of the Board of Commissioners and

Directors, the Board of Commissioners recommends, determines, and

provides guidance to the Company’s Board of Directors.

As of the December 31, 2008, the Company’s Board of Commissioners

is comprised of three Commissioners including one Independent

Commissioner. Profiles of the respective members of the Board of

Commissioners are provided separately in this Annual Report.

Sebagai suatu perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia, Truba Manunggal senantiasa berusaha meningkatkan

pengalamannya berkenaan dengan implementasi prinsip-prinsip Tata

Kelola Perusahaan.

Perusahaan secara terus menerus berusaha melaksanakan berbagai

praktik GCG melalui penerapan prinsip-prinsip panduan seperti

transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, keadilan, serta

kemandirian pada seluruh aspek bisnis dan operasionalnya.

Aspek utama kepatuhan Truba Manunggal terhadap nilai-nilai GCG

terletak pada komitmen Perusahaan untuk melakukan pemisahan

wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi secara

nyata. Upaya untuk memastikan pemenuhan kepentingan pemangku

kepentingan mencakup implementasi strategi korporasi yang disusun

secara jelas, manajemen risiko dan pengendalian internal yang meliputi

pengawasan oleh suatu Komite Audit; komitmen untuk melaksanakan

bisnis secara profesional, adil dan transparan; penyebaran informasi

yang tepat waktu dan menyeluruh kepada para pemegang saham

dan pihak terkait; penekanan yang jelas dalam hal keamanan dan

lingkungan; dan kepatuhan yang tegas terhadap seluruh undang-

undang dan peraturan yang berlaku.

Dewan KomisarisDewan Komisaris bertanggung jawab untuk memantau pengelolaan

Perusahaan dan mengevaluasi efektifitas pihak manajemen berkenaan

dengan kebijakan-kebijakan yang disusun secara jelas, tanggung jawab

pembuatan keputusan dan pelaksanaan strategi. Dewan Komisaris

bertanggungjawab untuk memberikan arahan dan memantau kinerja

Perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan strategis, rencana bisnis

dan anggaran. Selain mencalonkan Presiden Komisaris, Presiden

Direktur, para anggota Dewan Komisaris dan Direksi, Dewan Komisaris

merekomendasikan, menetapkan, dan memberikan panduan kepada

Direksi Perusahaan.

Per 31 Desember 2008, Dewan Komisaris Perusahaan terdiri atas

tiga Komisaris, termasuk satu Komisaris Independen. Profil para

anggota Dewan Komisaris disajikan secara terpisah dalam Laporan

Tahunan ini.

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Page 91: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 89

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Board of DirectorsThe Board of Directors is generally responsible for leading and managing

efforts to achieve the Company’s objectives and ensuring that assets

are appropriately utilized in the interest of all shareholders.

As of December 31, 2008, the Company’s Board of Directors is

comprised of 4 (four) Directors including the President Director, and a

non-affiliated Director. Profiles of 4 (four) of the respective members

of the Board of Directors are provided separately in this Annual

Report. One of the Directors’ positions needs to be appointed at the

forthcoming Annual General Meeting in 2009..

Board MeetingsIn the course of executing its responsibilities, The Board of

Commissioners and the Board of Directors routinely (or as required)

convene meetings that are either internal or joint meetings. The goal

of these meetings is to ensure business objectives, strategic planning,

financing and large-scale purchases, acquisition and divestment,

operational performance, risk management as well as corporate

governance.

The Audit CommitteeThe Audit Committee provides its professional and independent

opinion to the Board of Commissioners in regards to reports or

other recommendations from the Board of Directors to the Board

of Commissioners. The tasks and responsibilities of the Audit

Committee includes, among others: the timely proposal of nominees

for Independent Auditor ensuring that there is no conflict of

interest related to the appointment; evaluation of audit plans; and

implementation by the Internal Audit team or the External Auditor;

analysis and proposal of improvements for the Company’s internal

control system; and the identification of issues requiring the attention

of the Board of Commissioners.

As of year-end 2008, the members of the Audit Committee comprise

Mr. Siswanto as Chairman, along with Mr. Suroso and Mr. Wiryadi

Tanudjaja as members.

External AuditorThe Company appointed the Public Accountancy Firm IBDO Tanubrata

Sutanto & Rekan as the Auditor for the Company’s financial

statements for FY 2008. The External Auditor has performed its tasks

in compliance with professional standards and ethics as required by

Indonesian law.

DireksiDireksi secara umum bertanggung jawab untuk memimpin dan

mengelola berbagai upaya dalam mencapai tujuan Perusahaan

dan memastikan penggunaan aset secara tepat untuk memenuhi

kepentingan para pemangku kepentingan.

Per 31 Desember 2008, Direksi Perusahaan terdiri dari 4 (empat)

Direktur, termasuk Presiden Direktur dan Direktur tidak terafiliasi.

Profil keempat anggota Direksi tersebut disajikan secara terpisah

dalam Laporan Tahunan ini. Pengangkatan salah satu posisi Direksi

harus dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham di tahun 2009

mendatang.

Rapat DewanDalam rangka menjalankan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris

dan Direksi secara berkala (atau apabila perlu) menyelenggarakan

rapat-rapat baik berbentuk rapat internal maupun gabungan. Tujuan

dari rapat-rapat ini adalah untuk memastikan bahwa tujuan bisnis,

rencana strategis, pembiayaan dan pembelian skala besar, akuisisi dan

divestasi, kinerja operasional, manajemen risiko maupun tata kelola

perusahaan.

Komite AuditKomite Audit memberikan pendapat profesional dan independen

kepada Dewan Komisaris dalam berkaitan dengan laporan atau

rekomendasi lainnya dari Direksi kepada Dewan Komisaris. Tugas dan

tanggung jawab Komite Audit meliputi, antara lain: pengajuan calon-

calon Auditor Independen secara tepat waktu untuk memastikan tidak

adanya konflik kepentingan berkaitan dengan penunjukan, evaluasi

rencana audit, dan implementasi tim Audit Internal atau Eksternal;

analisis dan pengajuan peningkatan sistem pengendalian internal

Perusahaan; dan identifikasi berbagai masalah yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris.

Per akhir tahun 2008, anggota Komite Audit terdiri atas

Siswanto sebagai Ketua, beserta Suroso dan Wiryadi Tanudjaja

sebagai anggota.

Auditor EksternalPerusahaan menunjuk Kantor Akuntan Publik IBDO Tanubrata Sutanto

& Rekan sebagai Auditor laporan keuangan Perusahaan untuk tahun

fiskal 2008. Auditor Eksternal telah menjalankan tugasnya dengan

mematuhi standar dan etika profesional yang disyaratkan oleh

Undang-undang di Indonesia.

Page 92: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

90 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Kasus HukumPer akhir tahun 2008, Perusahaan tidak terlibat dalam kasus hukum

apapun, baik dalam bentuk sipil atau kriminal, perselisihan, tuntutan

kebangkrutan dan/atau penundaan pembayaran utang, serta

permasalahan dalam hal pajak, tenaga kerja, maupun peraturan.

Sekretaris Perusahaan

Sebagai perusahaan yang dimiliki publik, Truba Manunggal menyadari

pentingnya memelihara akses dan komunikasi terbuka kepada

masyarakat mengenai informasi terkait Perusahaan.

Untuk tujuan ini, Perusahaan telah mengangkat Bapak Gamala Katoppo

sebagai Sekretaris Perusahaan yang bertanggungj awab atas komunikasi

dan penyebaran informasi mengenai keuangan dan kinerja Perusahaan

kepada para pemegang saham, otoritas dan praktisi pasar modal serta

masyarakat umum. Laporan keuangan secara berkala dipublikasikan

dalam sejumlah surat kabar lokal. Perusahaan juga memiliki laman

tersendiri, yaitu http://www.truba-manunggal.com yang menyediakan

akses terhadap berbagai informasi terkait Perusahaan.

Bapak Katoppo berusia 40 tahun dan seorang warga negara

Indonesia. Beliau menyandang gelar dari Royal Melbourne Institute

of Technology. Segera setelah bergabung dengan Truba Manunggal

di tahun 2008, beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan untuk

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk.

Legal CasesAs of year-end 2008, the Company, was not involved in any legal

cases, either in the form of civil or criminal, disputes, bankruptcy suits

and/or delay in debt payments, tax disputes, labor disputes, as well as

regulatory disputes.

Corporate Secretary

As a publicly owned Company, Truba Manunggal realizes the

importance of maintaining public access to and open communication

on all corporate-related information.

For this purpose, the Company has appointed Mr. Gamala Katoppo

as the Corporate Secretary who is responsible for communicating

and disseminating information regarding the Company’s finance

and performance to shareholders, the authorities and capital market

practitioners, as well as the general public. Financial statements are

periodically published in a number of local newspapers. The Company

also has its own website, http://www.truba-manunggal.com which

provides access to various Company related information.

Mr. Katoppo is 40 years of age and is an Indonesian citizen. He has a

degree from the Royal Melbourne Institute of Technology. Immediately

prior to joining Truba Manunggal in 2008 he served as an Corporate

Secretary for PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk.

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Page 93: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 91

Kepada Yth:

Dewan Komisaris

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk

Penerapan Tata kelola Perusahaan (GCG) di Perseroan dilandaskan

pada prinsip-prinsip transparasi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,

independensi dan kewajaran. Perseroan berusaha menerapkan seluruh

prinsip dasar tersebut ke setiap sendi kegiatan usaha Perseroan

untuk mendapatkan keseimbangan bagi pemenuhan kepentingan

stakeholders.

Komite Audit mendorong manajemen Perseroan dalam meningkatkan

kesadaran akan Tata Kelola Perusahaan. Atas dasar tersebut telah

dibuat panduan kerja komite audit sebagai pedoman pelaksanaan

kerja yang disebut Piagam Audit.

Laporan Komite audit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008

adalah sebagai berikut:

1. Komite Audit telah melaksanakan tugasnya untuk memantau

pengendalian internal secara menyeluruh, kebijakan manajemen

dan penerapan tata kelola perusahaan. Rekomendasi laporan

internal audit dan eksternal audit atas hasil pemeriksaannya

termasuk perencanaan audit operasional untuk mengevaluasi

kebijakan manajemen dan mendorong efesiensi serta efektivitas

perusahaan secara berkelanjutan perlu lebih dioptimalkan.

2. Komite Audit telah menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan

terhadap peraturan pasar modal dan peraturan lainnya yang

berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.

3 Komite Audit telah mengadakan rapat dengan Komisaris maupun

dengan Direksi Perusahaan terkait laporan keuangan yang

dipublikasikan.

4. Komite Audit telah melakukan evaluasi atas paket remunerasi

yang diterima anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan

dan dinyatakan bahwa Perusahaan telah melakukan paket

tersebut sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham.

Per tanggal 31 Desember 2008, Komite Audit beranggotakan sebagai

berikut:

Siswanto, Ketua (Komisaris Independen)

Wiryadi Tanudjaja, Anggota

Suroso, Anggota

To:

Board of Commissioners

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk

Application of Good Corporate Governance (GCG) within the Company

is made on the basis of the principles of transparency, accountability,

responsibility, independence and fairness. The Company strives to

apply these basic principles throughout all of its activities in the best

interest its stakeholders.

Audit Committee recommended the management to increase the

awareness of good corporate governance. Based on this, Committee

Audit Charter is developed that act as working guidance for Audit

Committee.

The Audit Committee for the year ended on December 31, 2008 are

as follows:

1. The Audit Committee has performed its duties to fully monitor

the Company’s internal audit, management’s policies and

the implementation of good corporate governance. The

recommendations laid in the audit internal and audit exsternal

report on its audit results, including the operational audit plan

to evaluate the management’s policies and the promote the

Company’s efficiency and effectiveness in sustainable ways, are

that they should be futher optimalized.

2. The Audit Committee has reviewed the Company’s compliance

with all prevailing capital market regulations and other related

regulations.

3. The Audit Committee has conducted meetings with the

Commissioners and the Board of Directors to discuss the published

financial reports.

4. The Audit Committed has reviewed the implementation of the

total remuneration package for the Board of Commissioners and

the Board of Directors and has concluded that the procedures were

in accordance with the Annual General Meeting of Shareholders.

As of December 31, 2008, the Audit Committee members are as

follows:

Siswanto, Chairman (Independent Commissioner)

Wiryadi Tanudjaja, Member

Suroso, Member

Laporan Komite AuditAudit Committee Report

Page 94: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

92 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Kami, yang bertanda tangan di bawah ini, merupakan anggota

Dewan Komisaris dan Direksi Truba Manunggal menyatakan bahwa

kami bertanggung jawab atas persiapan dan penyajian Laporan

Tahunan 2008 dan Laporan Keuangan 2008 ini. Seluruh informasi ini

telah diungkapkan secara lengkap dan benar, dan Laporan ini tidak

mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan

tidak menghilangkan informasi atau fakta material.

Jakarta, 25 Juni 2009

We, the undersigned, being the members of Board of Commissioners

and Board of Directors of Truba Manunggal, declare that we are fully

responsible towards the preparation and presentation of this 2008

Annual Report and 2008 Financial Statements. All information on this

publication has been fully and accurately disclosed, and the Reports

do not contain false or omitted information or material fact.

Jakarta, June 25, 2009

Hendrik TeeKomisaris Utama

President Commissioner

Siswanto Komisaris Independen

Independent Commissioner

Richard HarjaniKomisaris

Commissioner

Shi Hong ChaoDirekturDirector

Sidarta Sidik Direktur Utama

President Director

FX. Agus Edyono, S.lp Direktur Tidak Terafiliasi

Unaffiliated Director

Andre PurnawanDirekturDirector

Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2008 dan Laporan Keuangan 2008Responsibilities towards the 2008 Annual Report and 2008 Financial Statements

Page 95: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 93

Informasi PerseroanCorporate Information

Page 96: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

94 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Hendrik TeeKomisaris Utama Komisaris Utama, menyandang gelar Bachelor of Science dari Walsh

College dan Duke University, USA (1984). Bapak Tee juga meraih

Master of Business Administration dari College of William and Mary,

Virginia, USA. Sejak tahun 2000, Bapak Tee telah menjabat sebagai

Penasihat di Grup Charoen Pokphan. Sebelumnya, Bapak Tee bekerja

pada beberapa perusahaan besar dan institusi keuangan internasional

seperti Chase Manhattan Bank dan PT Fuji Bank International

Indonesia. Bapak Tee diangkat sebagai komisaris pada beberapa

perusahaan sebelum bargabung dengan Perusahaan.

Richard Harjani Komisaris

Komisaris, memperoleh gelar Master pada tahun 1994. Sebelum

menjabat posisi sekarang, beliau menjabat sebagai Chief Executive

Officer PT Sulawesi Agro Utama, mulai dari Februari sampai Desember

2007. Sejak 1994 hingga 2006, Bapak Harjani juga menjabat sebagai

Chief Operating Officer PT Rimo Catur Lestari.

Richard Harjani Commissioner

Commissioner, Received his Master’s degree in 1994. Prior to his

current position, he served as Chief Executive Officer at PT Sulawesi

Agro Utama, from February to December 2007. From 1994 to

2006, Mr. Harjani also served as Chief Operating Officer at PT Rimo

Catur Lestari.

Hendrik TeePresident Commissioner President Commissioner, holds a Bachelor of Science from Walsh

College and Duke University, USA (1984). Mr Tee also attained a

Master of Business Administration from the College of William and

Mary, Virginia, USA. Since 2000, Mr. Tee has served as Advisor of

Charoen Pokphan Group. Prior to this, Mr Tee worked for several

large companies and international financial institutions including

Chase Manhattan Bank, PT Fuji Bank International Indonesia. Mr. Tee

was also appointed as a Commissioner for several companies before

joining the Company.

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profiles

Page 97: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 95

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles

Siswanto Komisaris Independen

Komisaris Independen memiliki latar belakang militer dan pangkat

terakhirnya adalah sebagai Brigadir Jenderal TNI. Selama karir

militernya, Bapak Siswanto pernah menjabat berbagai posisi penting

misalnya pada misi PBB di Kamboja, Dosen di Sekolah Staf Komando

AD Bandung serta staf Perencanaan di Markas Besar TNI AD. Saat

ini juga menjabat sebagai Komisaris maupun Direksi pada beberapa

perusahaan besar lainnya.

Siswanto Independent Commissioner

An Independent Commissioner with a military background, he last

held the rank of Brigadier General of the Army. During his military

career, Siswanto served in a number of important positions, including

in the UN Mission at Cambodia, lecturer at the army Command Staff

School in Bandung, and a staff at the Planning Bureau, Army Head

Quarters. Currently, he also serves as Commissioner or Director at

several other major corporations.

Dari kiri ke kanan Fromlefttoright:

Hendrik TeeKomisaris Utama President Commissioner

Richard HarjaniKomisaris Commissioner

Siswanto Komisaris Independen Independent Commissioner

Page 98: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

96 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Sidarta SidikDirektur Utama Direktur Utama, menyandang gelar Master of Science dari Universitas

Stanford, California, AS dan Bachelor of Science dari Universitas

Washington, AS. Sebelum tahun 2001, Bapak Sidik telah bekerja

untuk beberapa perusahaan di Indonesia seperti PT NTT Indonesia,

Grup Arha Graha, Grup NTT-Jepang dan AT Kearney, Inc.-AS. Saat

ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Truba Jaya

Engineering.

Andre Purnawan Direktur

Direktur, memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA)

dengan spesialisasi Keuangan dan Pemasaran pada tahun 1988 dari

Universitas Indiana, AS. Sejak tahun 2006, selain diangkat sebagai

Direktur PT Truba Alam Manunggal Engineering, beliau juga Komisaris

PT Manunggal Engineering dan PT Truba Jaya Engineering, serta

direktur PT Meta Epsi. Sepanjang karirnya di tahun 1995-2006, beliau

juga menjabat sebagai Direktur pada Kelompok Sinar Mas.

Andre Purnawan Director

Director, received his Master of Business in Administration (MBA),

majoring in Finance and Marketing in 1988, from Indiana University,

Indiana USA. Since 2006, aside from being appointed as a Director

at PT Truba Alam Manunggal Engineering, he was also appointed as

Commissioners both at PT Manunggal Engineering and PT Truba Jaya

Engineering, and served as Director at PT Meta Epsi. During his career

days from 1995 to 2006, he also served as a Director for the Sinar

Mas Group.

Sidarta SidikPresident Director President Director, hold a Master of Science from Stanford University,

California, USA and a Bachelor of Science from University of

Washington, USA. Prior to 2001, Mr. Sidik had worked for several

companies in Indonesia such as PT NTT Indonesia, Artha Graha Group

as well as in overseas NTT Group-Japan and AT Kearney, Inc-USA.

He curently also serves as President Commisioners in PT Truba Jaya

Engineering.

Profil DireksiBoard of Directors’ Profiles

Page 99: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 97

Profil Direksi Board of Directors’ Profiles

FX. Agus Edyono, S.lp Direktur Tidak Terafiliasi

Direktur tidak terafiliasi, memiliki latar belakang militer dan jabatan

aktif terakhirnya adalah Kolonel. Sepanjang karir militernya, beliau

pernah bertugas di Timor Timur, Timur Tengah, Maroko, Kamboja dan

Australia. Sebelum karir militernya, Bapak Edyono juga merupakan

staf operasional PT Brajamusti Citra Nusantara dan PT Usaha Kita

Makmur Bersama. Beliau meraih gelar Sarjana dari Administrasi

Negara, Universitas Terbuka, Bandung.

Shi Hong Chao Direktur

Direktur, memperoleh gelar Bachelor dan Master di bidang Teknik

Tenaga Panas Bumi dari Universitas Shanghai Jiaotong dan MBA dari

Sekolah Bisnis Internasional Cina-Eropa. Selain menjabat sebagai

Direktur, Bapak Shi juga merupakan Presiden Direktur ME sejak

November 2006. Selama periode bulan Juni 1996 hingga Oktober

2006, beliau bekerja di CHEC dan jabatan terakhirnya adalah Direktur

Operasi yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan usaha.

FX. Agus Edyono, S.lp Unaffiliated Director

Unaffiliated Director, has a military background and his last active post

was Colonel. During his military career he served in East Timor, the

Middle East, Morocco, Cambodia and Australia. Before his military

career, Mr. Edyono was part of the operational staff of PT Barajmusti

Citra Nusantara and operational staff of PT Usaha Kita Makmur

Bersama. Mr Edyono holds a Bachelor’s Degree in State Administration,

from Universitas Terbuka, Bandung (1996).

Shi Hong ChaoDirector

Director, received a Bachelor’s Degree and a Master’s Degree in Thermal

Power Engineering from Shanghai Jiaotong University and an MBA

from China-Europe International Business School. Apart from serving

as a Director, Mr. Shi also serves as President Director of ME since

November 2006. During the period of June 1996 up to October 2006,

he worked for CHEC and his latest position was Operation Director in

charge of business operations.

Dari kiri ke kanan Fromlefttoright:

Sidarta Sidik Direktur Utama President Director

Andre PurnawanDirektur Director

Shi Hong ChaoDirektur Director

FX. Agus Edyono, S.lp Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director

Page 100: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

98 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Kantor Pusat | Head OfficeSentra BRI Tower II, 31st Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46

Jakarta 10210 - Indonesia

Phone : +62 21 5793 2255

Fax : +62 21 5793 2403

Kode Saham | Trading Symbol (TRUB)

Akuntan Publik | Independent Public AccountantTanubrata Sutanto & Rekan

Puri Imperium Office Plaza G-19

Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6

Jakarta 12980 - Indonesia

Tel. : +62 21 8379 1616

Fax. : +62 21 8379 2397

Biro Administrasi Efek | Share RegistrarBAE (Ficomindo)

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan | Annual General Meeting of ShareholdersJakarta, July 31, 2009

Data PerusahaanCorporate Data

Page 101: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

Truba Manunggal 2008 Annual Report 99

Laporan KeuanganFinancial Report

Page 102: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

100 Laporan Tahunan 2008 Truba Manunggal

Page 103: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...
Page 104: 2008truba-manunggal.com/data/report/ANNUAL REPORT 2008 FINAL.pdf · 1 Securing the Future 2 Sekilas Perusahaan Company in Brief 3 Struktur Bisnis Business Structure 4 Tinjauan ...

PT Truba Alam Manunggal Engineering TbkSentra BRI Tower II, 31st FloorJl. Jend. Sudirman No. 44-46Jakarta 10210 - IndonesiaPhone : +62 21 5793 2255Fax : +62 21 5785 2403