(2) obat adrenergik
-
Upload
n-hikmah-alinda -
Category
Health & Medicine
-
view
235 -
download
16
Transcript of (2) obat adrenergik
obat adrenergik (agonis adrenergik
dan antagonis adrenergik)
Dr. Widysusanti Abdulkadir S.Si M.Si Apt
Kerja SSO pada organ
SINONIM
Agonis adrenergik
═ Obat simpatis
═ Agonis simpatis
═ Simpatomimetik
═ Adrenomimetik
Antagonis kolinergik
═ Obat antisimpatis
═ Antagonis simpatis
═ Simpatolitik
═ Penghambat adrenergik
═ Adrenolitik
Tinjauan Umum
Obat adrenergik mempengaruhi reseptor yang dipacu oleh NOREPINEFRIN dan EPINEFRIN
Beberapa obat adrenergik bekerja langsung pada reseptor ADRENERGIK (ADRENOSEPTOR) dengan mengaktifkannya dan disebut SIMPATOMIMETIK
RINGKASAN AGONIS
ADRENERGIKOBAT-OBAT
YANGDITANDAI BINTANG ADALAH
KATEKOLAMIN
Neuron Adrenergik Neuron ADRENERGIK melepaskan
norepinefrin sebagai neurotransmitter
Neuron-neuron ini ditemukan dalam SSP dan sistem saraf simpatis yang melayani mata rantai antara ganglia organ efektor
Neuron ADRENERGIK dan reseptor ADRENERGIK yang terletak baik pada neuron presinaptik atau pasca sinaptik pada organ efektor merupakan tempat kerja obat adrenergik
DAERAH KERJA AGONIS ADRENERGIK
Neurotransmisi pada neuron adrenergik Neurotransmisi berlangsung dalam 5
tahap :
1. Sintesis
2. Penyimpanan
3. Pelepasan
4. Ikatan reseptor norepinefrin
5. Penyingkiran neurotransmiter
Sintesis dan
pelepasan norepinefri
n dari neuron
adrenergik
Reseptor adrenergik (adrenoseptor)
Berdasarkan perbedaan respon terhadap agonis adrenergik utama (senyawa katekolamin) :
epinefrin,
norepinefrin,
isoproterenol (sintetik)
α-adrenergikβ-adrenergik
Reseptor adrenergik (adrenoseptor)Reseptor α Respon lemah terhadap
agonis sintetik, isoproterenol
Peka terhadap katekolamin yang dibentuk tubuh, epinefrin dan norepinefrin
Urutan potensi terhadap reseptor α :
epi ≥ NE >> iso
Reseptor β Respon kuat terhadap
isoproterenol Kurang peka terhadap
epinefrin dan norepinefrin
Urutan potensi :
iso > epi > NE
Tipe reseptor
adrenergik
Reseptor α
Reseptor α1
Pada membran pascasinaps
Menghantar berbagai efek klasik alfa-adrenergik
Aktivasi awali rangkaian reaksi via aktivasi protein G
Reseptor α2
Terdpt pada ujung saraf prasinaptik yg atur keluaran neuromediator adrenergik
Pada sel β pankreas untuk atur keluaran insulin
Second mesenger yang menghantar efek reseptor α
DAG = diasil gliserol
IP3 = inositol trifosfat
Reseptor adrenergik dan efek utama yang diperantarai oleh adrenoseptor α dan β
Sifat AGONIS ADRENERGIK
Kebanyakan obat ADRENERGIK adalah turunan dari β-feniletilamin
Substitusi pada cincin benzen atau rantai samping etilamin menciptakan sejumlah besar senyawa dengan berbagai kemampuan untuk membedakan antara reseptor α dan β dan mampu masuk ke dalam SSP.
Dua sifat struktur yang penting dari obat ini adalah jumlah dan letak subsitusi OH pada cincin benzen dan sifat molekul penambah pada nitrogen amino
AGONIS ADRENERGIK
Kebanyakan dari turunan β-feniletilamin
Substitusi pd cincin benzen atau rantai samping hasilkan sejumlah senyawa yang mampu bedakan reseptor α dan β
Substitusi dengan katekol yang paling umum, hasilkan senyawa katekolamin
Struktur beberapa Agonis adrenergik
A. KATEKOLAMIN
Potensi kuat
Cepat inaktif
Kerja sangat singkat bila diberikan dalam injeksi
Tidak efektif per oral
Penetrasi ke SSP jelek
Ket. lanjutan
Amin simpatomimetik yang mengandung gugus 3,4-dihidroksibenzen (seperti epinefrin, norepinefrin dan dopamin) disebut katekolamin
Senyawa-senyawa katekolamin mempunyai sifat : Potensi kuat : obat-obat yang termasuk
turunan katekol (dengan gugus –OH pada posisi 3 dan 4 pada cincin benzen) menunjukkan potensi yang terkuat dalam mengaktifkan reseptor α danβ
Cepat menjadi tidak aktif : tidak hanya katekolamin dapat dimetabolisme oleh COMT pada pasca sinaptik dan MAO dalam neuron, tetapi dapat pula dimetabolisme dijaringan lainnya, oleh karena itu kerjanya sangat singkat bila diberikan melalui suntikan bahkan tidak efektif bila diberikan peroral
lanjutan
Penetrasi ke dalam SSP buruk : katekolamin bersifat polar dan oleh karena itu tidak mudah masuk ke dalam SSP. Walaupun demikian, sebagian besar obat ini memiliki efek klinik (cemas, tremor, sakit kepala) yang merupakan kerja tambahan pada SSP
B. NONKATEKOLAMIN
Waktu paruh lebih panjang
Dapat masuk ke SSP
Ket. lanjutan
Masa paruh senyawa yang tidak mempunyai gugus hidroksil katekol lebih panjang, karena tidak dipecah oleh enzim COMT.
Termasuk pada kelompok ini : fenilefrin, efedrin dan amfetamin.
Fenilefrin merupakan analog dari epinefrin, hanya mempunyai satu gugus –OH di posisi 3 dari cincin benzen, sedangkan efedrin tidak mempunyai gugus hidroksil pada cincin tersebut tetapi mempunya 1 subsitusi metil da posisi karbon α
lanjutan
Senyawa demikian tahan terhadap MAO dan oleh karena itu kerjanya menjadi lama, karena MAO merupakan satu alur detoksifikasi penting.
Meningkatnya kelarutan lipid dari beberapa senyawa lain selain katekolamin ini memungkinkan sekali laju/masuknya obat ini ke dalam SSP.
Senyawa ini mungkin bekerja secara tidak langsung dengan menimbulkan pelepasan simpanan katekolamin
Mekanisme kerja agonis adrenergik Agonis bekerja langsung : obat-obat ini bekerja
langsung pada reseptor α maupun β dengan menimbulkan efek mirip pacuan saraf simpatis atau pelepasan hormon epinefrin dari medula adrenalis
Contoh obat agonis yang bekerja langsung :
- Senyawa katekolamin
- Albuterol
- Klonidin
- Metoksamin
lanjutan
Agonis bekerja tidak langsung :
- Amfetamin - Tiramin
Di tarik ke dalam neuron presinaptik dan menyebabkan pelepasan norepinefrin dari simpanannya dalam sitoplasma atau vesikel neuron adrenergik
Begitu ada pacu neuronal, maka norepinefrin masuk dan melintasi sinaps lalu terikat pada reseptor α atau β
lanjutan
Agonis bekerja ganda/campuran :
- Efedrin - Metaraminol
berkapasitas untuk memacu langsung adrenoseptor maupun memacu pelepasan norepinefrin dari neuron adrenergik
Daerah kerja agonis adrenergik
Agonis adrenergik bekerja langsung : a. Epinefrin Disintesis dari tirosin dalam medula adrenalis
Dilepas bersama sedikit norepinefrin
Dilepas masuk ke aliran darah
Epinefrin berinteraksi terhadap reseptor α dan β
Dosis rendah, efek pada reseptor β (vasodilatasi), dosis tinggi pada reseptor α (vasokonstriksi)
Menimbulkan bronkodilatasi kuat dengan bekerja langsung pada otot polos bronku, kerja β2 (penderita serangan asma akut, epinefrin segera menghilangkan dispnea/kesulitan bernapas dan mempertinggi volume udara inspirasi dan ekspirasi)
Efek hiperglikemik, tingkatkan pelepasan glukagon (β2), turunkan pelepasan insulin (α2), diperantarai mekanisme cAMP (second messenger)
Epinefrin
Efek samping
Gangguan SSP
Pendarahan otak, akibat naiknya tekanan darah
Aritmia jantung
Interaksi
Perkuat kerja kardiovaskular pada pasien hiprtiroidisme
Dengan kokain, efek CV juga meningkat, kokain cegah reaptake katekolamin ke ujung saraf adrenergik
b. Norepinefrin
Menyebabkan kenaikan tahanan perifer akibat vasokonstriksi kuat hampir semua vaskular, termasuk ginjal (efek reseptor α1), kedua tekanan sistolik maupun diastolik meningkat
Norepinefrin digunakan untuk pengobatan syok karena kemampuannya menaikkan tahanan tepi dan oleh karena itu menaikkan tekanan darah
Dopamin lebih baik karena tidak mengurangi aliran darah ke ginjal seperti halnya norepinefrin
Obat ini tidak pernah digunakan untuk pengobatan asma
Isoproterenol
Kerja β1 dan β2. Kerja terhadap α tidak jelas
Memacu jantung
Dilatasi arteri otot rangka, kurangi tahanan perifer
Bronkodilatasi cepat
Sekarang jarang digunakan sebagai obat asma, obat ini digunakan untuk memacu jantung dalam keadaan gawat
Agonis adrenergik
Antagonis Adrenergik
Antagonis adrenergik (bloker, penyekat) mengikat adrenoseptor tetapi tidak menimbulkan efek intraseluler yang diperantarai reseptor pada lazimnya
Obat-obat penyekat ini bekerja secara reversibel dan ireversibel yang melekat pada reseptor, sehingga mencegah aktivasi reseptor oleh katekolamin endogen.
Antagonis Adrenergik Bloker α
- Doxazosin - Prazosin
- Fentolamin - Terazosin
- Fenoksibenzmin
Bloker β
- Asebutolol - Metoprolol
- Atenolol - Nadolol
- Labetalol - Pindolol
- Propranolol - Timolol
Pengaruhi ambilan atau pelepasan neurotransmiter
- Kokain - Guanetidin - Reserpin
Penyekat β
Terimakasih