195-967-1-PB

21
ABSTRAK Syahdana A.S 2012. Analisa Tebal Perkerasan Lentur Pada Ruas Jalan Sangkulirang – Batu Lepok di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Skripsi dibimbing oleh Rosa Agustaniah, ST., MT. selaku Pembimbing I dan Musrifah Tohir,ST., MT. selaku Pembimbing II Kata Kunci : Analisa Tebal Perkerasan Lentur Provinsi Kalimantan Timur terbagi menjadi beberapa Kabupaten, yaitu sebagian besar merupakan areal terbuka dan pemukiman yang belum berkembang sumber daya alamnya, sedangkan sebagian merupakan pusat kota dan sentral bisnis kota Provinsi Kalimantan Timur. Pada saat ini wilayah tersebut hanya terhubung dengan akses yang dapat ditempuh melalui jalur darat. Sehingga Provinsi Kalimantan Timur membangun akses jalan darat yang terdapat pada Kabupaten Kutai Timur. Kurangnya prasarana transportasi darat, menimbulkan hambatan dalam mengembangkan wilayah tersebut. Melalui Tugas Akhir ini mahasiswa dapat mengetahui dan dapat memperhitungkan akses jalan diwilayah jalan Sangkurilang – Batu Lepok di Kabupaten Kutai Timur tersebut, Dan Tugas Akhir ini disusun dengan tujuan dapat memahami dan membandingkan antara teori yang didapat selama kuliah dengan keadaan yang ada di lapangan. Lingkup pembahasan laporan ini meliputi Perhitungan – Perkerasan Lentur yang terdapat pada ruas jalan Sangkurilang – Batu Lepok yang berada dikabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur dengan menggunakan Metode perhitungan ANALISA Komponen No. SNI 378/KPTS/1987 dan AASTHO dengan umur rencana 10 tahun yang akan datang. 324

description

perhitungan perkerasan

Transcript of 195-967-1-PB

ABSTRAK

Syahdana A.S 2012. Analisa Tebal Perkerasan Lentur Pada Ruas Jalan Sangkulirang Batu Lepok di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Skripsi dibimbing oleh Rosa Agustaniah, ST., MT. selaku Pembimbing I dan Musrifah Tohir,ST., MT. selaku Pembimbing II

Kata Kunci: Analisa Tebal Perkerasan Lentur

Provinsi Kalimantan Timur terbagi menjadi beberapa Kabupaten, yaitu sebagian besar merupakan areal terbuka dan pemukiman yang belum berkembang sumber daya alamnya, sedangkan sebagian merupakan pusat kota dan sentral bisnis kota Provinsi Kalimantan Timur. Pada saat ini wilayah tersebut hanya terhubung dengan akses yang dapat ditempuh melalui jalur darat. Sehingga Provinsi Kalimantan Timur membangun akses jalan darat yang terdapat pada Kabupaten Kutai Timur.Kurangnya prasarana transportasi darat, menimbulkan hambatan dalam mengembangkan wilayah tersebut.Melalui Tugas Akhir ini mahasiswa dapat mengetahui dan dapat memperhitungkan akses jalan diwilayah jalan Sangkurilang Batu Lepok di Kabupaten Kutai Timur tersebut,Dan Tugas Akhir ini disusun dengan tujuan dapat memahami dan membandingkan antara teori yang didapat selama kuliah dengan keadaan yang ada di lapangan. Lingkup pembahasan laporan ini meliputi Perhitungan Perkerasan Lentur yang terdapat pada ruas jalan Sangkurilang Batu Lepok yang berada dikabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur dengan menggunakan Metode perhitungan ANALISA Komponen No. SNI 378/KPTS/1987 dan AASTHO dengan umur rencana 10 tahun yang akan datang.

PEMBAHASAN

PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN METODE SNIData Lalu Lintas : Sepeda Motor = 95 Kendaraan / Hari / 2 Arah Sedan, Jep, St. Wagon = 25 Kendaraan / Hari / 2 Arah Pick Up, Combi = 35 Kendaraan / Hari / 2 Arah Bus Kecil = 2 Kendaraan / Hari / 2 Arah Truck 2 as 13 Ton = 38 Kendaraan / Hari / 2 Arah Truck 3 as 20 Ton = 15 Kendaraan / Hari / 2 Arah J U M L A H = 210 Kendaraan / Hari / 2 Arah

Data PerkerasanPertumbuhan Lalu Lintas 6 % (i) per tahun Lebar Jalan: 6,00 m CBR Tanah Dasar: 4,0 %Bahan Perkerasan1. LASTON ( MS 740 )= 0,42. Batu Pecah (kelas A) CBR 100= 0,143. Batu Pecah (kelas B) CBR 80= 0,13

Perhitungan Tebal PerkerasanLHRo : lalu lintas harian rata-rata awal umur rencana (2013) Sepeda Motor(1+0,06 )1x 95 = 101 Kendaraan Sedan, Jep, St. Wagon(1+0,06 )1x 25 = 27 Kendaraan Pick Up, Combi(1+0,06 )1x 35 = 37 Kendaraan Bus Kecil(1+0,06 )1x 2 = 2 Kendaraan Truck 2 as 13 Ton (1+0,06 )1x 38 = 40 Kendaraan Truck 3 as 20 Ton (1+0,06 )1x 15 = 16 KendaraanJ U M L A H = 223 Kendaraan

LHRI: Lalu Lintas Harian Rata-rata akhir umur rencana 10 tahun (2023) Sepeda Motor(1+0,06 )10 x 101 = 181 Kendaraan Sedan, Jep, St. Wagon(1+0,06 )10 x 27 = 48 Kendaraan Pick Up, Combi(1+0,06 )10 x 37 = 66 Kendaraan Bus Kecil(1+0,06 )10 x 3 = 4 Kendaraan Truck 2 as 13 Ton (1+0,06 )10 x 40 = 72 Kendaraan Truck 3 as 20 Ton (1+0,06 )10 x 16 = 29 Kendaraan J U M L A H = 399 Kendaraan

Menghitung angka Ekuivalen ( E ) Sedan, Jep, St. Wagon0.0002 + 0.0002= 0.0004 Pick Up, Combi0.01827 + 0.14096= 0.1593 Bus Kecil0.01827 + 0.14096 = 0.1593 Truck 2 as 13 Ton 0.1410 + 0.9328 = 1.0738 Truck 3 as 20 Ton 0.2933 + 0.7452 = 1.0385

Karena jalan dibuat 1 Lajur dan 2 arah maka diambil koefisien distribusi kendaraan C = 1 ( dari Tabel 2.6 ) LEP : Lintas Ekuivalen Permulaan Sedan, Jep, St. Wagon= 25 x 1 x 0,0004 = 0,0113 Pick Up, Combi= 35 x 1 x 0,1593 = 5,5755 Bus Kecil= 2 x 1 x 0,1593 = 0,3186 Truck 2 as 13 Ton= 38 x 1 x 1,0738 = 40,8044 Truck 3 as 20 Ton= 15 x 1 x 1,0385 = 15,5775 J U M L A H = 62,2873

Perhitungan Lintas Ekuivalen Akhir (LEA)LEA= LHRa x C x EDimana LHRa = Lalu Lintas Harrian pada akhir umur rencana C = Koefisien distribusi ( tabel, Analisa Komponen ) E = Ekivalen

Perhitungan Lintas Ekivalen Akhir (LEA) 10 Tahun Sedan, Jep, St. Wagon= 48 x 1 x 0,0004 = 0,0218 Pick Up, Combi= 66 x 1 x 0,1593 = 10,5554 Bus Kecil= 4 x 1 x 0,1593 = 0,5706 Truck 2 as 13 Ton= 72 x 1 x 1,0738 = 76,9205 Truck 3 as 20 Ton= 29 x 1 x 1,0385 = 29,7567J U M L A H = 117,8250Perhitungan Lintas Ekivalen Tengah (LET) 10 TahunLET 10 = LEP + LEA 2= (62,2873 + 117,8250) / 2= 90,0561

Perhitungan Lintas Ekivalen Rencana (LER) 10 TahunLER10= LET5 x UR / 10= 90,0561x 10 / 10= 90,0561

Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan yang diperlukan ( ITPo )Keterangan : Jenis Jalan Arteri CBR= 4.0 Daya Dukung Tanah /DDT= 4.2( diambil dari tabel korelasi DDT dan CBR)Data CBR

DDT=4.2CBR=4.0

Gambar 4.1.Korelasi DDT dan CBR

Sumber : SNI 03 - 1732-1989,Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analis Komponen.

FR ( Faktor Regional ) = 1 adalah yang dipergunakan untuk perencanaan terhadap penyesuaian kelandaian < 6% dan keadaan iklim rata-rata < 900 mm/tahun dan jumlah kendaraan berat = 42,857% (sesuai Tabel 2.7)Dari hasil perhitungan :

x 100% Kendaraan Berat= Jumlah Kendaraan Berat Jumlah Kendaraan Seluruhnya

x 100 = 42,857 % > 30 %= 35 + 2 + 38 + 15210IPt= 2,0 karena jalan ini termasuk jalan Kolektor IPo= 4 adalah yang digunakan untuk lapis permukaan Laston.Koefisien kekuatan relatif :a1= 0,4 ( ms 740 ) Lapis permukaan LASTONa2= 0,14 ( CBR 100% ) Batu Pecah Klas Aa3= 0,13 ( Sirtu 80 % ) Batu Pecah Klas B

Mencari nilai ITP dengan melihat diagram nomogram berikut ini Mencari ITP10ITP10 = 6,9 (tabel nomogram)DDT = 4,2, LER10 = 90.0561

LER=90.0561ITP= 6,9DDT=4.2

Gambar 4.2. Diagram NomogramSumber : SNI 03 - 1732-1989,Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analis Komponen.

Perhitungan menentukan tebal perkerasan untuk umur rencana 10 tahun. Dengan tabel 2.10 untuk tebal minimum lapisan perkerasan didapat D2 = 15 cm dan D3 = 10 cm UR= 10 TahunITP= a1. D1 + a2.D2 + a3.D36,9= 0,4x D1 + 0,14x15 + 0,13x 106,9= 0,4D1 + 2,1 + 1,36,9= 0,4D1 + 3,4ITP= 6,9 3,4 / 0,4D1= 7,25cm ==> 7 cm

Jadi susunan perkerasan umur rencana 10 tahun1. LASTON= 7 cm2. Batu Pecah (kelas A)= 15 cm3. Batu Pecah (kelas B)= 10 cm

Gambar 4.5. Susunan Perkerasan Jalan

10 cm Batu Pecah (Kelas B)15 cm Batu Pecah (Kelas A) 7 cm Laston

PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN METODE AASHTO'93. Perhitungan Tebal Perkerasan Lentur Metode AASHTO'93 Direncanakan :1. Jenis perkerasan= Lentur2. Umur Rencana= 10 tahun3. Pertumbuhan lalu lintas ( 1 )= 6% pertahun4. Iklim Curah hujan= < 900 mm/thn

Material perkerasan :1. LASTON ( MS 740 )2. Batu Pecah (kelas A) CBR 1003. Batu Pecah (kelas B) CBR 80

data lalu-lintas Harian ( LHR ) sekarang : Sepeda Motor = 95 Kendaraan / Hari / 2 Arah Sedan, Jep, St. Wagon = 25 Kendaraan / Hari / 2 Arah Pick Up, Combi = 35 Kendaraan / Hari / 2 Arah Bus Kecil = 2 Kendaraan / Hari / 2 Arah Truck 2 as 13 Ton = 38 Kendaraan / Hari / 2 Arah Truck 3 as 20 Ton = 15 Kendaraan / Hari / 2 Arah J U M L A H = 210 Kendaraan / Hari / 2 Arah

Faktor Ekivalen Jenis Kendaraan :Diambil SN = 3, Pt = 2 Sedan, Jep, St. Wagon 0.0002 + 0.0002= 0.0004 Pick Up, Combi0.01827 + 0.14096= 0.1593 Bus Kecil0.01827 + 0.14096 = 0.1593 Truck 2 as 13 Ton 0.1410 + 0.9328 = 1.0738 Truck 3 as 20 Ton 0.2933 + 0.7452 = 1.0385 Menentukan nilai lintas Equivalent komulatif pada lajur rencanaW18= LHR x Ei x DA x DL x 365 x NDimana :W18: Repetisi Beban Lalu Lintas Selama Umur RencanaLHR : Lalu litas Harian Ei: Angka Ekivalen DA : Faktor Distribusi ArahDL: Faktor Distribusi Lajur365: Jumlah Hari dalam 1 TahunN: Faktor Umur Rencana

W18= 25 x 0,0004 x 0,5 x 1 x 365 x 13,18= 24,05 lss/hari/2arah W18= 25 x 0,0004 x 0,5 x 1 x 365 x 13,18= 13.411,03lss/hari/2arahW18= 25 x 0,0004 x 0,5 x 1 x 365 x 13,18= 766,34lss/hari/2arah W18= 25 x 0,0004 x 0,5 x 1 x 365 x 13,18= 98.148,86lss/hari/2arahW18= 25 x 0,0004 x 0,5 x 1 x 365 x 13,18= 37.469,34lss/hari/2arahW18 = 149.819,63lss/hari/2arah

Mencari harga SN 1 dengan melihat diagram nomogramDengan data :R= 90% (Tabel Nilai Realibilitas sesuai fungsi jalan)So= 0,4 (Tabel Nilai Reliabilitas, ZR dan FR)W18= 149.819,63 ==> 1,4 x 105MR= 1500x CBR 80% (dari CBR base 100%) 1500 x 8,5 = 12.750 psi Psi= Po - Pt = 4 - 2 = 2Maka didapat SN= 1,6Jadi a1 D1= 1,6

Mencari harga SN 2 dengan melihat diagram nomogramDengan data :R= 90% (Tabel Nilai Realibilitas sesuai fungsi jalan)So= 0,4 (Tabel Nilai Reliabilitas, ZR dan FR)W18= 149.819,63 ==> 1,4 x 105MR= 1500x CBR (dari CBR SubBase 80%) 1500 x 7,2 = 10.800 psi Psi= Po - Pt= 4 - 2 = 2Maka didapat SN= 1,8Jadi a1 D1= 1,8

Mencari harga SN 3 dengan melihat diagram nomogramDengan data :R= 90% (Tabel Nilai Realibilitas sesuai fungsi jalan)So= 0,4 (Tabel Nilai Reliabilitas, ZR dan FR)W18= 149.819,63 ==> 1,4 x 105MR= 1500x CBR (dari CBR Sub Grade 4,0%) 1500 x 4,0 = 6.000 psi Psi= Po - Pt= 4 - 2 = 2Maka didapat SN= 2,5Jadi a3 D3= 2,5

Dengan mendapatkan nilai SN maka dapat dicari tebal perkerasana1 D1= 1,6D1= 1,6 = 4,571 inch = 11,429 ~ 11 cm 0,35

a1 d1 + a2 D2= 1,8D2= 1,8 - 1,6= 1,429 inch = 3,571 ~ 10 cm 0,14

a1 d1 + a2 D2 + a3 + D3= 2,5D3= 2,5 - 1,8 = 5,385 inch = 13,463 ~ 13 cm 0,13

Dengan demikian tebal lapis perkerasan adalah sebagai berikut :

Gambar 4.5. Susunan Perkerasan Jalan

10 cm Batu Pecah (Kelas A) 13 cm Batu Pecah (Kelas B)11 cm Laston

PENUTUP

Kesimpulan1. Dari hasil perhitungan tebal perkerasan dengan metode SNI 03-1732-1989 didapat hasil untuk Laston tebal 8 cm dari hasil perhitungan, sedangkan untuk Lapis Pondasi yang mengambil tebal minimum yang sudah ditentukan, yaitu untuk Batu Pecah (Klas A) tebal 15 cm danBatu Pecah ( Klas B) tebal 10 cm.

7 cm Laston10 cm Batu Pecah (Kelas B)15 cm Batu Pecah (Kelas A) Gambar 4.5. Susunan Perkerasan Jalan metode SNI 03-1732-1989

2. Dari hasil perhitungan tebal perkerasan dengan metode AASHTO'93 didapat hasil untuk Laston tebal 8 cm dari hasil perhitungan, sedangkan untuk Lapis Pondasi yang mengambil tebal minimum yang sudah ditentukan, yaitu untuk Batu Pecah (Klas A) tebal 15 cm danBatu Pecah ( Klas B) tebal 10 cm.

11 cm Laston13 cm Batu Pecah (Kelas B)10 cm Batu Pecah (Kelas A) Gambar 4.5. Susunan Perkerasan Jalan metode AASHTO'93

3. Hasil Perhitungan untuk Rencana Anggaran Biaya dengan metode SNI 03-1732-1989 didapat hasil Rp. 9.385.857.000,00 dan untuk metode AASHTO'93 didapat hasil Rp. 10.231.550.000,00

SaranMelihat hasil kesimpulan tersebut di atas , maka :1. Metode SNI 03-1732-1989 dapat kita gunakan pada ruas jalan Sangkulirang - Batu Lepok karena memenuhi syarat tebal lapis pondasi yang telah ditentukan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu lapis pondasi atas (agregat klas A minimal 15 cm) dan lapis pondasi bawah (agregat klas B minimal 10 cm).2.Metode AASHTO'93 juga dapat kita gunakan pada ruas jalan Sangkulirang - Batu Lepok karena memenuhi syarat tebal lapis pondasi yang telah ditentukan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI), 3.Dari hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya, metode SNI 03-1732-1989 lebih memungkinkan untuk digunakan karena lebih hemat biaya.

326