19469081 Pengantar Ilmu Ekonomi Dalam Kesehatan Masyarakat
-
Upload
ronaldbasten07 -
Category
Documents
-
view
73 -
download
3
Transcript of 19469081 Pengantar Ilmu Ekonomi Dalam Kesehatan Masyarakat
1
Pengantar ilmu ekonomi; ik sudiana, se., m.si.
BAB 1
PENGANTAR ILMU EKONOMI
1. DIFINISI ILMU EKONOMI.
Pengantar
Aplikasi ekonomi dalam manajemen rumah sakit merupaka suatu topik yang menarik
pada saat ini terlebih lagi pada era globalisasi dan komunikasi yang tak terbatas.
Perkembangan usaha diera global seyogyanya menuntut kepemimpinan yang mumpuni
pada bidangnya.
Buku-buku atau literatur mengenai ilmu ekonomi atau ekonomi rumah sakit dipasaran
masih jarang adanya, tapi sudah ada beberapa dipasaran toko buku.
Aplikasi ekonomi bila dihubungkan dengan rumah sakit, maka kebutuhan rumah sakit
akan ekonomi perlu ditelusuri dari waktu kewaktu yaitu rumah sakit sebagai suatu
lembaga tidaklah terleps dari dokter sebagai profesi yang berusaha untuk menyembuhkan
penyakit pasien dari masyarakat, dalam hal ini perlu dilihat bahwa pada masa lampau
peran ilmu ekonomi masih terbatas. Pada jaman dulu peran rumah sakit sangat
dipengaruhi oleh profesi dokter bukan oleh ekonom atau manajer. Hal ini dikarenakan
dengan kedekatan dengan dokter menyebabkan rumah sakit identik dengan dokter,
termasuk juga cara berpikir dan bekerja.
Kebutuhan penduduk meningkat, penyakit semakin komplek, teknologi
kedokteran serta perawatan semakin tinggi menuntut tersedianya dana untuk investasi,
biaya operasional dan pemeliharaan. Oleh karena itu rumah sakit dapat dilihat sebagai
suatu lembaga usaha yang membutuhkan berbagai konsep ekonomi dan manajeman yang
mungkin asing bagi para dokter atau pemilik rumah sakit.. Rumah sakit tidak lagi
dipadang sebagai norma-norma dan etika profesi dokter, namun lebih mengarah pada
suatu lembaga yang harus hidup secara bermutu, berkembang dan mempunyai dasar etika
berbagagai profesi dan mempunyai etika bisnis. Dengan demikian rumah sakit bukanlah
lembaga yang hanya menggunakan prinsip-prinsip kedokteran atau kesehatan. Rumah
sakit merupakan lembaga multi profesional yang menghasilkan berbagai produk
pelayanan kesehatan yang bermutu namun harus tetap memperhatikan aspek sosialnya.
Sifat rumah sakit yang unik ini perlu menggunakan berbagai ilmu untuk
meningkatkan mutu pelayanan. Ekonomi merupakan salah satu ilmu yang dapat
dipergunakan. JANGAN MENYAMAKAN EKONOMI DENGAN ILMU DAGANG DI
KESEHATAN. Dalam hal ini sebaiknya pemahaman terhadap ilmu ekonomi jangan
dianggap sebagai suatu konsep dagang. Ekonomi haruslah dipandang sebagai suatu alat
untuk menerangkan berbagai prilaku di rumah sakit dan kalangan kesehatan. Tanpa
pemahaman akan ilmu ekonomi akan terjadi keadaan dikalangan dokter yang justru
berlawanan dengan idealisme dalam masyarakat yang beradab. (contohnya beberapa
praktik tidak terpuji dapat dilakukan oleh dokter, seperti pembatasan jumlah dokter
spesialis oleh sekelompok spesialis yang sangat berpengaruh dalam proses pendidikan
2
dokter spesialis dan penenpatan lulusan disuatu tempat dan waktu yang mengarah ke
praktik kartel).
Dalam hal ini ekonomi menjadi ilmu yang sangat penting untuk dipakai dalam
mengelola rumah sakit, sebenarnya ekonomi tidak hanya dipakai untuk mengelola rumah
sakit, namun didalamnya juga menerangkan perubahan yang terjadi dilingkungan rumah
sakit. Sebagai suatu ilmu sosial ekonomi dapat dipergunakan untuk menerangkan
mengenai kebijakan politik seperti di Indonesia. Hal ini dapat disebut sebagai ekonomi
politik yang mampu menganalisis, misalnya mengapa anggaran untuk pelayanan
kesehatandi Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan negara lain. Kebijakan negara
mengenai subsidi tentunya terkait dengan keadaan ekonomi dan pandangan politik
mengenai pasar dan subsidi. Adanya JPS untuk pelayanan rumah sakit tentunya berlatar
belakang pada masalah ekonomi di masyarakat dan pemerintah, dalam hal ini
pemahaman ilmu ekonomi mengenai private goods dan public goods perlu dikembangkan
untuk semua pihak yang terkait dengan alokasi anggaran pelayanan kesehatan.
Dalam kehidupan sehari-hari baik yang bersifat individu, perusahan-perusahaan
serta masyarakat secara keseluruhan akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang
bersifat ekonomi. Sebenarnya ilmu ekonomi itu sendiri merupakan suatu ilmu ekonomi
yang tidak sepenuhnya merupakan sebuah ilmu pengetahuan, dalam banyak hal ia lebih
merupakan seni (Samoelson; 1993). Misalnya dalam membuat prediksi , kita tidak bisa
membuat prediksi dengan pasti berapa tingkat pendapatan nasional pada tahun
mendatang, apakah peramalan besok hujan atau tidak. Oleh karena itu Samoelson
mengatakan bahwa, dalam ilmu ekonomi hampir tidak ada hal yang bersifat pasti, artinya
dalam beberapa hal yang sama bisa saja mengundang berbagai penapsiran dan pendapat
karena Ilmu ekonomi juga berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial.
Bebepa ilmu ekonomi yng dikemukakan oleh para ahli ekonomi seperti:
1. Albert Meyers; ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan tentang
kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan manusia.
2. Leonal Robins: ilmu ekonomi adalah ilmu yang berhubungan dengan aspek
kelakuan manusia yang timbul karena kelangkaan alat-alat guna mencapai
tujuan yang ada.
3. Soemitro Djoyohadikusumo; ilmu ekonomi adalah pelajaran mengenai
kegiatan masyarakat untuk mempergunakan unsur-unsur produksi sebaik-
baiknya guna memenuhi berbagai kebutuhan.
4. Rohmat Soemitro; ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelaari tindakan –
tindakan manusia yang ditimbulkan oleh adanya hubungan antaara kebutuhan-
kebutuhan yang tak terbatas dengan alat-alat mana mempunyai pemakaian
alternatif.
5. P.A. Samoelson, ilmu ekonomi adalah sebagai suatu studi mengenai individu-
individu dan masyaraka membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan
uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat
digunakan dalam berbagai cara untuk menghasikan berbagai jenis barang dan
jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan
diamasa datang kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
3
Ilmu ekonomi itu menganalisa besarnya biaya-biaya serta keuntungan-
keuntungan yang terjadi karena adanya perbaikan didalam pola alokasi
sumber-sumber.
Unsur- unsur yang terbentuk dari difinisi-difinisi ilmu ekonomi tersebut adalah:
a. mengandung unsur ilmu yaitu ilmu ekonomi
b. mengandung unsur kebutuhan manusia (tidak terbatas)
c. mengandung unsur kelangkaan (sumber-sumber)
d. mengandung unsur pilihan
e. mengandung unsur uang (tanpa/dengan uang)
f. mengandung unsur produksi (barang atau jasa)
g. mengandung unsur distribusi
h. mengandung unsur produksi, konsumen, pedagang, pemerintah
i. mengandung unsur konsumsi sekarang dan masa depan
Dari difinisi-difinisi tersebut dalam dunia nyata akan dapat dijumpai pada hal-hal yang
berbeda pada setiap negara, masyarakat atau individu. Disamping itu difinisi – difinisi-
tersebut selalu berhubungan dengan kadaan ketidak seimbangan antara :
a. kemampuan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
b. Keinginan masyarakat untuk mendapatkan barang dan jasa.
c. Obyek dari ilmu ekonomi adalah manusia dalam hal ini adalah pemenuhan
kebutuhan
d. Manusia dalam tindakan sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan selalu bertindak
ekonomis.
e. Dengan langkanya alat pemuas kebutuhan untuk kemakmuran masyarakat
memaksa manusia bertindak ekonomis
f. Setiap manusia ataupun negara akan selalu berhadapan dengan kelangkaan
sumber, oleh karena itu harus diadakan pilihan guna memenuhi kebutuhan yang
tiada terbatas.
Dari apa yang diuraikan diatas yang sebenarnya menjadi masalah dalam ekonomi adalah
masalah kelanggkan (scarcity) dan masalah pemilihan (choice) sumber daya
(sumberdaya alam dan sumberdaya manusia).
Ilmu ekonomi seperti diatas tidaklah kaku seperti itu, karena ilmu ekonomi berhubungan
dengan ilmu-ilmu sosial yang lain, sehingga ilmu ekonomi dapat pula dipergunakan
untuk menerangkan mengapa terjadi pelayanan rumah sakit pemerintah yang bermutu
rendah. Kalau kita mencari sebabnya mungkin akibat kekurangan dana operasional
(faktor ekonomi) dan insentif yang mampu menarik para profesional bekerja dengan
sepenuh hati. Dengan teori ekonomi mikro, pelaku-pelaku pemberi pelayanan kesehatan
dapat dianalisis dan akan dicocokkan perilaku masyarakat sebagai pembeli atau penerima
sudsidi pelayanan kesehatan. Dengan pemahaman seperti ini maka pelayanan kesehatan
sebenarnya dapat disebut sebagai komoditi dagang yang harus diperlakukan dengan hati-
hati. Dengan demikian ada sisi lain dari ilmu ekonomi yang akan berguna untuk
dipergunakan disektor kesehatan. Dari gambaran diatas bisa kita membuat suatu
kesimpulan yang sederhana bahwa ilmu ekonomi perlu untuk dipahami di sektor rumah
sakit. Akan tetapi dalam bidang ilmu ekonomi yang permasahannya sangat komplek,
ahli-ahli ekonomi sering menggunakan asumsi (asumption). Asumsi-asumsi ini perlu
supaya segala sesuatu yang dibahas tidak jauh melenceng dari apa yang ingin dicapai. Di
4
bidang ekonomi asumsi ini pada beberapa hal menganggap bahwa suatu keadaan
dianggap seteris paribus (hal-hal lain dianggap sama).
2. Pernyataan positif dan pernyataan normatif
Perlu diketahui bahwa dalam mempelajari ekonomi ada kenyataa-kenyataan yang
ada pada kehidupan sehari-hari dengan pernyataan positif dan pernyataan normatif.
Pernyataan postif (ekonomi positif) adalah suatu pernyataan yang menyatakan bahwa
apakah yang terjadi, telah terjadi dan akan terjadi. Kebenaran teori ini bisa dibandingkan
dengan kenyataan yang betul-betul terjadi didalam masyarakat nyata. Misalnya ada orang
yang meninggal karena flu burung, yang menyebabkan meninggal adalah karena virus flu
burung. Harga beras naik, penyebabnya apa, karena produksi beras turun. lain halnya
dengan ekonomi normatif yang menyatakan bahwa apakah yang seharusnya terjadi.
Pernyataan normatif ini mengandung unsur subyektif atau value judgment. Misalnya kata
seorang kampanye untuk memenangkan pemilu; peningkatan kesehatan masyarakat
indonesia harus dilakukan dengan memberikan obat gratis dan makanan bermutu. Atau
untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat harus dilakukan dengan mempercepat
pertambahan pendapatan nasioanal.
3. Ekonomi Mikro dan ekonomi makro
Aspek dan permasalahan dalam bidang ilmu ekonomi Pada umumnya dibedakan menjadi
3 bagian besar, yaitu:
1. ilmu ekonomi deskriptif adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menitik beratkan
pembahasannya pada kehidupan ekonomi atau lembaga ekonomi yang sebenarnya
terjadi dalam perekonomian.
2. teori ekonomi (economic theory) adalah mempelajari proses kehidupan ekonomi
secara teoritis, yaitu caranya suatu sistim ekonomi hidup dan bekerja. Ekonomi
teori ini terdiri dari ekonomi teori mikro dan ekonomi teori makro.
3. ilmu ekonomi terapkan (applied economy) adalah cabang ilmu ekonomi yang
menelaah kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah
ekonomi, yang sudah tentu berhubungan dengan ekonomi deskriptif dan teori
ekonomi. Ekonomi terapan ini lebih mengarah pada kebijakan ekonomi secara
umum.
Dri 3 aspek bidang ilmu ekonomi tersebut jika diterapkan pada sektor kesehatan pada
rumah sakit sebenarnya menyangkut ketiga aspek itu, tapi dalam pembahasan pada
pengantar ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan diperlukan teori ekonomi, yang
didalamnya menyangkut ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Ekonomi mikro adalah suatu ilmu yang mempelajari skup yang lebih kecil dari
kehidupan ekonomi, yang mencakup kehidupan ekonomi rumah tangga, rumah tangga
perusahaan dan rumah tangga pemerintah serta aktivitas yang ada didalamnya.
Sedangkan dalam ekonomi makro yang dipelajari adalah suatu perekonomian secara
keseluruhan atau agregate ( yang dibicarakan pendapatan nasional, pendapatan perkapita,
agregate demand dan agreate supply, dan yang lainnya secara agregate).
5
4. Ruang lingkup teori mikro ekonomi
Jika mempelajari ekonomi sebenarnya kita tidak bisa lepas dari ruang lingkup
ekonomi mikro seperti:
1. interaksi di pasar barang. Pasar adalah suatu institusi yang pada umumnya
tidak tampak secara fisik yang mempertemukan para penjual dan pembeli
sesuatu barang atau jasa. Melalui interaksi diantara penjual dan pembeli pasar
akan menentukan tingkat harga dan jumlah barang yang akan diperjual
belikan.
2. tingkah laku penjual dan pembeli didalam pasar. Dalam hal ini para penjual
dan pembeli menjalankan kegiatan ekonomi secara rasioanal dalam arti para
pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan yang dinikmatinya, sedangkan
para penjual berusaha memaksimumkan keuntungan dan menentukan tingkat
produksi yang akan dibuatnya.
3. interaksi di pasar faktor, hal ini dilakukan untuk menganalisis interaksi antara
penjual dan pembeli di pasar faktor-faktor produksi. Yang memiliki faktor
produksi adalah individu-individu, mereka menawarkan faktor produksi
tersebut untuk mendapatkan pendapatan, pendapatan ini digunakan untuk
membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan.
Dari ruang lingkup ekonomi mikro tersebut, ruang lingkup ekonomi makro (makro
berarti besar), analisis makro ekonomi merupakan analisis secara keseluruhan kegiatan
ekonomi. Analisisnya bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Tingkah laku konsumen dianalisis
secara global dipasar demikian juga untuk produsen.
5. Barang dan Jasa
Dalam mempelajari ilmu ekonomi perlu juga secara umum mengetahui jenis
barang dan jasa itu. Barang dalam teori ekonomi adalah setiap benda yang dibutuhkan
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang bermanfaat. Aktivitas manusia untuk
mendapatkan barang yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut jasa.
Jadi dalam aktivitas sehari-hari manusia membutuhkan barang dan jasa.
Dalam hubungannya dengan kesehatan, yang dimaksudkan barang adalah barang-
barang kesehatan, sedangkan jasa adalah jasa pelayanan, kedua barang ini harus
dikelola dengan baik agar mencapai pelayanan yang efisien. Perlu diingat bahwa rumah
sakit mempunyai aspek sosial. Barang dan jasa dimasyarakat banyak adanya; ada yang
benilai ekonomis dan ada yang tidak mempunyai nilai, ada barang mudah untuk
mendapatkannya, ada yang tidak mudah untuk mendapatkannya, serta banyak lagi
barang-barang yang lain sesuai fungsinya.
Dalam sistem pelayanan kesehatan barang bisa dibedakan mengenai makna
barang publik (public goods) dan barang pribadi (private goods).
Barang publik bisa diartikan sebagai:
1. publik goods berarti pemakaian jasa kepada seseorang tidak
mengurangi jatah bagi orang lain yang ingin menggunakannya
sehingga tidak perlu berebut.
2. publik goods mempunyai sifat non-excludable artinya orang yang
menggunakan barang ini tidak mungkin (karena mahal sekali) untuk
6
mencegah orang menggunakannya walaupun yang bersangkutan tidak
mau membayar jasa pelayanan ini. Contohnya penyuluhan kesehatan
melalui radio atau TV, orang akan menikmati penyuluhan itu dengan
gratis dan kita tidak bisa mencegahnya walaupun yang bersangkutan
tidak membayar biaya penyuluhan.
3. barang publik bisa menimbulkan eksternalitas yaitu, pelayanan jasa
publik kepada seseorang akan menimbulkan pengaruh kepada orang
lain yang tidak menggunakan. Contoh eksternalitas positif, pemberian
jasa imunisasi kepada satu anak akan mengurangi resiko penularan
penyakit kepada anak lain, eksternalitas negatif adalah sebaliknya.
Contoh public goods dalam bidang kesehatan adalah program peningkatan
higine dan sanitasi, penyuluhan kesehatan, pembinaan kesehatan pada
persusahan-perusahaan, imunisasi dll. Pelayanan jasa publik biasanya
disubsidi.
Barang privat berarti pemakaian jasa kepada seseorang akan mengurangi
jatah bagi orang lain yang ingin menggunakannya. Sifat barangnya
excludable dan jarang mempunyai eksternalitas.
Contohnya dalam rumah sakit adalah bangsal (sal) VIP rumah sakit,
pelayanan bedah plastik, operasi peroangan dll.
Pemahaman tentang public goods dan private goods menjadi penting tatkala
membicarakan kebijakan pendanaan dalam kesehatan. Kesehatan merupakan hal yang
sangat penting bila kita mengingat bahwa welfere state yang menyatakan bahwa
pelayanan kesehatan yang public goods seharusnya dibiayai oleh negara. Ini memberi
makna bahwa kesehatan merupakan hak seluruh masyarakat.
6. Produsen dan konsumen
Produsen dalam ilmu ekonomi adalah mengolah faktor produksi untuk dijadikan
barang jadi. Faktor-froduksi adalah modal, tanah (sumber alam), tenaga kerja dan skill.
Sedangkan konsumen adalah pengguna dari pada hasil yang diolah oleh produsen.
Dalam sektor rumah sakit sebenarnya, merupakan hal yang tidak bisa untuk menyebut
pasien sebagai konsumen dan menyebut rumah sakit sebagai produsen. Jika hal ini
dijadikan variabel (mohon maaf) bahwa, nilai-nilai luhur profesi kedokteran dianggap
terkikis dengan penyebutan bahwa produsen adalah rumah sakit dan konsumen adalah
pasien. Hal ini mohon dimaklumi bahwa dalam mempelajari ilmu ekonomi mesti ada
produsen (penghasil) dan konsumen (pengguna).
7. Masalah dana
Ilmu ekonomi yang diaplikasikan pada sektor kesehatan memunculkan beberapa
masalah pada sektor kesehatan. Masalah utama adalah kekurangan sumber biaya untuk
kesehatan yang berasal dari pemerintah. Hal ini pula dialami oleh Indonesia. Rumah sakit
mau atau tidak mau harus mengembangkan kemampuan usahanya berdasarkan prinsip-
prinsip ekonomi namun rumah sakit juga mempunyai fungsi sosial. Tugas ganda ini
mengharuskan pada pengelolaan rumah sakit mempelajari ilmu ekonomi khususnya
ekonomi mikro di sektor kesehatan. Hal ini mungkin menjadi suatu kajian dimasa yang
7
akan datang bahwa secara umum hampir semua rumah sakit masih sakit (merugi),
terlebih-lebih pada rumah sakit yang berlabel milik pemerintah. – ada fungsi sosial.
Menjalankan sektor kesehatan dibidang rumah sakit semestinya menjalankan
prinsip ekonomi yaitu “ dengan pengorbanan yang minimal semestinya mengharapkan
hasil yang maksimal”.
Tanpa ada dana yang cukup perkembangan rumah sakit akan sulit berjalan. Tanpa ada
insentif ekonomi memadai bagi sumber daya manusia sebuah rumah sakit akan kesulitan
untuk menarik tenaga kerja yang menjadi penentu keberhasilan pelayanan rumah sakit.
===**sDn**===
8
BAB 2
Pola Kegiatan Perekonomian
1. Masalah-masalah dalam perekonomian
Rumah sakit sebagai unit ekonomi tentunya mempunyai unsur produksi, konsumsi dan
pertukaran. Faktor penggerak yang sangat mendasar bagi adanya aktivitas ekonomi
tersebut timbul karena adanya kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Kebutuhan tersebut
merupakan tujuan dan sekaligus motivasi untuk menyelenggarakan pelayanan rumah
sakit.
Tiga masalah besar yang dihadapi setiap negara apapun bentuk sitem ekonominya
pasti menghadapi 3 masalah, 3 masalah itu disebut 3 W yaitu:
a. WHAT, apa yang harus diproduksikan dan dalam jumlah berapa
b. HAW, bagaimana cara mengelola sumber-sumber ekonomi (yaitu faktor faktor
produksi yang tersedia)
c. FOR WHOM, untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi atau bagaimana
barang atau jasa tersebut dibagikan diantara warga mayarakat.
Ketiga masalah tersebut merupakan masalah mendasar merupakan pertanyaan yang
relepan, terlebih pada saat rumah sakit berkembang menjadi lembaga usaha yang
mempunyai misi sosial.
Pertanyaan mendasar yng dihadapi oleh rumah sakit adalah:
1. siapa yang harus dibiayai oleh rumah sakit, ini merupakan masalah tersulit
karena membutuhkan pertimbangan pemerataan dan keadilan. Misalnya
jenis pelayanan klinik apa yang harus disediakan, apakah harus
menyediakan seluruh pelayanan klinik, apakah memakai teknologi canggih
atau tidak.
2. dari mana sumber biaya pelayanan rumah sakit, apakan dari kantong pasien
sendiri, dari pajak (mengandung unsur politik) atau dari asuransi.
3. mencari tindakan untuk menjamin apakah subsidi yang diberikan oleh rumah
sakit pemerintah dapat dinikmati oleh mereka yang benar-benar
membutuhkan. Kesukaran disini mungkin menyangkut pada kriteria bagi
mereka yang mengandang predikat orang miskin. Pengalaman yang lalu
pada saat diberlakukan jaring pengaman sosial (JPS) data base untuk orang
miskin belum bisa dipakai untuk basis alokasi pemberian dana.
4. siapa yang mengatur jasa produksi rumah sakit disuatu wilayah. Siapa yang
berhak memberi ijin rumah sakit.
Secara umum pasien atau sektor kesehatan (rumah sakit) memecahkan berbagai
masalah dasar ekonomi tersebut dengan:
a. melalui kebiasaan berobat, perintah atau saran dari dokter, peraturan dari
pihak penyandang dana (PT. Askes), dan mekanisme tarif dirumah sakit.
b. dengan menggunakan mekanisme pasar, mekanisme pasar (tarif) merupakan
sistem yang banyak diacu oleh para pelaku ekonomi diberbagai sektor
kehidupan ekonomi. Ketika mekanisme pasar ini diacu dalam sektor rumah
9
sakit, para pengelola rumah sakit harus memperhatikan prinsip-prinsip
ekonomi mikro. Dengan demikian pada suatu unit yang bersifat ekonomis
pembahasahan mengenai tarif yang dikaitkan dengan kriteria untung rugi
bukanlah hal yang tabu. Contoh tarif rumah sakit sal (bangsal) VIP yang
dikelola oleh rumah sakit pemerintah ternyata merugi. Apa salahnya dalam
hal ini untuk menghitung untung maupun ruginya terlebih dahulu. Analisa
untuk hal ini bahwa kerugian itu harus ditutup dengan subsidi dari pasien
yang mempunyai ekonomi kuat kepada pasien yang ekonominya lemah. Jika
dihitung dengan cermat rumah sakit pemerintah yang menyediakan fasilitas
ruang (bangsal) VIP sebenarnya adalah merugikan negara, hal ini
disebabkan karena sebenarnya merupakan subsidi untuk orang kaya, tapi
dengan adanya bangsal VIP dirumah sakit pemerintah menjadikan sdm
sebagai salahsatu faktor produksi merasa betah karena dapat meningkatkan
pendapatannya dari bangsal VIP tersebut.
Dalam melihat pola kegiatan ekonomi, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
pelaku-pelaku ekonomi menjadikan sistem ekonomi akan bergulir terus menerus. Dalam
pola kegiatan ini, yang perlu diketahui sebagai pelaku-pelaku kegiatan ekonomi
dimayarakat adanya banyak sekali dan agak susah menyebutkan secara mendetail satu
persatu dan mereka disebut aktor atau subyek didalam seluruh kegiatan ekonomi. Aktor-
aktor tersebut secara garis besar sebagai pelaku ekonomi adalah:
a. Rumah Tangga; rumah tangga adalah pemilik faktor produksi yang tersedia dalam
perekonomian. Faktor-faktor produksi tersebut antara lain alat-alat modal, kekayaan
alam, harta tetap, tenaga kerja dan keahlian. Faktor-faktor produksi ini ditawarkan
kepada rumah tangga perusahaan.. sebagai konsekwensi dari faktor-faktor produksi
tersebut perusahaan memberikan balas jasa sebagai pendapatan bagi rumah tangga
dimana, tenaga kerja menerima upah/gaji, pemilik alat-alat modal menerima bunga,
pemilik tanah dan harta tetap menerima sewa, dan pemilik keahlian menerima
keuntungan. Faktor-faktor produksi ini dimasayarakat merupakan input rumah
sakit.
Pendapatan yang diterima dari sektor perusahaan sebagaian dipakai untuk
memenuhi keperluan hidup sehari-hari dan sebagiannya lagi pendapatan tersebut
pada masyarakat yang sudah modern ditabung pada suatu bank untuk mendapatkan
bunga dan antisipasi masa depan.
b. Perusahaan; adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan
orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang
dibutuhkan masyarakat. Orang atau seseorang yang bergabung dan membentuk
usaha dengan tujuan mencari keuntungan yang maksimum dan meminimisir
kerugian disebut dengan pengusaha. Tugas dari pengusaha ini adalah mengorganisir
faktor-faktor produksi agar bisa diperguakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
digolongka kedalam:
- industri primer yaitu perusahaan-perusahaan yang mengolah kekayaan alam
dan mengekploitir faktor-faktor produksi yang disediakan oleh alam.
Misalnya pertambangan dll.
- Industri skunder yaitu perusahaan-perusahaan yng bergerak dalam bidang
menciptakan barang industri. Misalnya industri sepatu, mobil dll.
10
- Industri tertier yaitu industri yang menghasilkan jasa-jasa, yaitu perusahan-
perusahan yang menyediakan jasa misalnya pengangkutan, pergudangan,
bank, rumah sakit dll.
b. Pemerintah, yaitu badan-badan pemerintah yang diberi tugas untuk mengatur
kegiatan ekonomi dan mempunyai peran sebagai agen ekonomi. Tugas pemerintah
untuk mengatur, mengendalikan serta mengadakan kontrol atas jalannya roda
perekonomian agar negara bisa maju serta rakyat dapat hidup dengan layak dan
damai. Pemerintah bisa menjalankan perekonomian yang tidak bisa dijalankan oleh
pihak sawasta, seperti jalan, pendidikan dll.
2. Sirkulasi Aliran Pendapatan
Dalam sirkulasi aliran pendapatan untuk memudahkan pemahaman hubungan
antara rumah tangga dan perusahaan diasumsusikan bahwa pemerintah tidak ikut
campurtangan, sehingga interaksi antara rumah tangga masyarakat dengan rumah tangga
perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut:
Faktor poduksi (modal, tenaga kerja, tanah, skill)
Benda barang prod dan jasa
benda
Rumah tangga Rumah tangga
Konsumen Perusahaan (RS)
uang
Pengeluaran konsumsi uang
Pendapatan (Bunga, upah/gaji, sewa, keuntungan)
Keterangan gambar:
1. aktivitas prekonomian hanya dilakukan oleh dua sektor yaitu RT konsumen dan
RT perusahaan.
2. rumah tangga pemilik faktor produksi menarakan kepada rumah tangga
perusahaan.
3. perusahaan menyambut tawaran tersebut karena memang memerlukan input
faktor produksi.
4. sebagai rumah tangga konsumen faktor produksi yang digunakan, balasjasa yang
diterima adalah modal menerima bunga, tanah menerima sewa, tenaga kerja
menerima upah/gaji dan keahlian menerima keuntungan.
5. sebagai perusahaan akan memproduksi barang dan jasa, barang dan jasa yang
diperlukan oleh rumah tangga dibeli dari rumah tangga perusahaan.
Dengan menggunakan aliran pendapatan income circular flows, rumah sakit bisa
dianggap sebagai suatu lembaga usaha yang memberi pasokan pelayanan kesehatan
disektor produksi. Dengan memberikan pelayanan kesehatan rumah sakit sebagai
lembaga usaha akan mempunyai penerimaan yang berasal dari pengeluaran rumah
tangga konsumen. Pada faktor produksi yang dimiliki rumah tangga konsumen
diperlukan oleh rumah tangga sebagai input.
11
Aliran pendapatan tiga sektor yaitu rumah tangga konsumen, rumah tangga perusahaan
dan rumah tangga pemerintah dapat digambarkan sebagai berikut:.
permintaan Pasar barang penawaran
( Pasar Alat-alat kesehatan)
(pasar beras)
(dll)
Faktor poduksi (modal, tenaga kerja, tanah, skill)
Benda barang prod dan jasa
Benda
Gaji/upah amdal, ijin dll
Tnk, ijin
pajak RT Ijin, pajak
pemerintah
Rumah tangga Rumah tangga
Konsumen Perusahaan
(RS)
Uang bunga investasi
Saving Bank saving
Pengeluaran konsumsi uang
Pendapatan (Bunga, upah/gaji, sewa, keuntungan)
Pasar faktor
penawaran (untuk membuat rumah sakit, rumah biasa) Permintaan
(menerbitkankan buku-buku kesehatan/nota)
(dll)
pasar barang adalah tempat para pembeli dan penjual dari sesuatu barang atau jasa
melakukan interaksi untuk menentukan jumlah dan harga yang diperjual belikan.
Sedangkan pasar faktor adalah tempat dimana para pengusaha (sebagai pembeli faktor-
faktor produksi) mengadakan interaksi untuk menentukan jumlah, harga dan pendapatan
yang akan digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa yang diminta masyarakat.
Dalam aliran melingkar yang sudah ada pemerintah, pemerintah adalah agen dari
pada pembangunan baik dibidang ekonomi, kesehatan dan lainnya. Dalam bidang
kesehatan pemerintah indonesia baru bisa mebiayai kesehatan 30%nya dari anggaran
pemerintah dalam bentuk berbagai kegiatan rutin, proyek dan subsidi, sehingga peran
pemerintah tidak bisa diabaikan.
12
4. Uang, Perdagangan dan Spesialisasi.
1. Perekonomian uang. Apakah uang itu, uang mudah diucapkan tapi sulit
untuk didapat. Uang merupakan sesuatu yang unik bahkan terlalu unik, ia
bukan barang dan bukan jasa sekalipun dengan uang kebutuhan manusia
akan barang dan jasa dapat terpenuhi. Uang adalah sebagai alat tukar yang
sah diakui dan diterima oleh masyarakat secara umum.
Globalisasi ekonomi menunjukkan betapa pentingnya peranan uang,
semakin maju perekonomian suatu bangsa maka makin penting peranan
uang dalam perekonomian tersebut. Suatu perekonomian yang
menggunakan uang sebagai perantaraan dalam kegiatan tukar menukar
dalam lalu lintas perdagangan dan transaksi lainnya; inilah yang disebut
perekonomian uang.
Dalam hubungannya dengan rumah sakit pendapatan yang diterima rumah
sakit dari aktivitas produsen (RS) dan Konsumen (pasien) akan mengalir
berupa uang, uang ini diakumulasikan dalam aliran akuntansi dan
dialokasikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Perdagangan (pertukaran). rumah sakit jangan dikelola seperti semboyan
yang menyatakan mengelola rumah sakit jangan seperti pedagang. Menjadi
dokter adalah baik, menjadi pedagang adalah baik; namun menjadi dokter
yang pedagang adalah tidak baik.
Perdagangan atau pertukaran tidak hanya dilakukan didalam negeri bahkan
telah dilakukan dengan negara lain di dunia (perdagangan internasional).
Transfer pasien misalnya, dari RS di Denpasar ke RS yang ada di
Singapura adalah merupakan bentuk kerjasama internasional (merupakan
kerjasama petukran) yang saling menguntungkan.
3. Spesialisasi. Dalam perekonomian yang lebih maju corak kegiatan ekonomi
tidak seperti perekonomian sub-sistem. penggunaan uang memungkinkan
orang untuk melakukan spesialisasi yaitu setiap orang tidak lagi
menghasilkan semua barang dan jasa, tetapi mengkhususkan pada
menghasilkan barang dan jasa yang dapat disediakannya dengan lebih
efisien. Spesialisasi berkembang sebagi akibat digunakan uang sebagai alat
tukar menukar dan sebagai akibat perkembangan perdagangan.
Ada hubungan antara perkembangan ekonomi suatu negara dengan tingkat
spesialisasi, artinya semakin tinggi perkembangan ekonominya makin
tinggi pula tingkat spesialisasinya, demikian sebaliknya tanpa spesialisasi
suatu perekonomian tidak akan mencapai pertumbuhan ekonomi.
Spesialisasi adalah merupakan tuntutan, apalagi didalam mengelola rumah
sakit dengan paradigma baru dalam era gobal. Dalam mengelola rumah
sakit spesialisasi itu adalah penting, karena speialisasi itu mempunyai
keuntungan sebagai berikut:
1. Spesialisasi mempertinggi efisiensi penggunaan faktor-faktor
produksi.
Dalam hal ini tidak semua barang dan jasa (faktor-faktor produksi)
dikerjakan sendiri, tetapi dengan spesialisasi dalam menghasilkan
barang dan jasa tersebut akan lebih menguntungkan, dengan cara ini
faktor-faktor produksi tersebut dapat digunakan secara lebih efisien.
13
Penempatan sumberdaya manusia yang digunakan sesuai dengan
keahliannya. Dalam hubungannya didalam rumah sakit dokter-dokter
spesialis penempatannya harus sesuai dengan keahliannya masing-
masing (doter spesialis A, spesialis B dll).
2. Spesialisasi mempertinggi efisiensi
dengan spesialisasi masyarakat tidak perlu membeli alat-alat produksi
yang sama jenisnya untuk memproduksi. Dengan spesialisasi faktor-
faktor produksi dapat digunakan dengan lebih efisien (terjadinya
economic of scale), artinya jika produksi ditingkatkan dua kali ongkos
produksi total tidak akan meningkat sebesar peningkatan produksi dua
kali. Ini berarti ongkos produksi per unit menjadi rendah. Spesialisasi
juga menghemat penggunaan alat-alat produksi.
Pada rumah sakit ongkos bisa ditekan serendah mungkin bila
spesialisasi diterapkan sesuai dengan prinsip ekonomi mikro. Alat-alat
canggih yamg digunakan rumah sakit untuk mendeteksi penyakit pasien
yang dibiayai dengan investasi yang tinggi bisa digunakan dengan
efisien sesuai dengan economic of scale. Dalam hal ini timbul
pertanyaan apakah rumah sakit dengan peralatan tersebut sudah
menyediakan SDM yang handal?.
3. Spesialisasi mendorong perkembangan teknologi.
Dengan teknologi memproduksi memungkinkan untuk mempercepat
proses terbentuknya barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan
mempertinggi produktivitas. Dengan spesialisasi menyebabkan pasaran
barang akan menjadi luas, permintaan bertambah, dengan demikian
diperlukan alat-alat produksi yang lebih canggih dengan teknologi yang
baru atau modern.
Rumah sakit diera global seperti sekarang mesti mengikuti
perkembangan dengan munculnya alat-alat canggih dibidang
kedokteran dan ditemukannya alat pendeteksian dini mengenai penyakit
menuntut rumah sakit harus mengikuti perkembangan dengan
menggunakan teknologi baru dan modern.
===**sDn**==
14
BAB 3
PENENTUAN TINGKAT HARGA
1. Mekanisme Pasar (pasar bebas).
Sebelum lebih lanjut membicarakan penentuan tingkat harga, ada baikknya
terlebih dahulu mengetahui apa yang sebenarnya mekanisme pasar tersebut, atau apakah
mekanisme pasar itu ada, atau tidak ada.
Telah terbukti pada negara-negara yang telah maju didunia bahwa mekanisme
pasar adalah sistem yang cukup efisien dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi
dalam mengembangkan perekonomian. Namun dalam kehidupan sehari-hari pasar tidak
selalu hadir dalam wujudnya yang ideal. Pada pratekteknya perekonmian sering
menimbulkan polusi dan monopoli seiring dengan melonjaknya inflasi ataupun
menyebabkan pengangguran, dan dalam mekanisme pasar distribusi pendapatan sangat
tidak merata. Dalam mekanisme pasar akan ada invisible hand sehingga diperlukan
campur tangan pmerintah dalam mengatur kehidupan perekonmian.
Dalam kehidupan perekonomian dengan menggunakan mekanisme pasar didalam
suatu negara tentu mempunyai kebaikan dan keburukan dalam sepak terjangnya
kehidupan ekonomi. Dalam perekonomian melingkar hubungan antara rumah tangga
konsumen dengan rumah tangga perusahaan, dalam ilmu ekonomi disebut pasar. Dalam
hal ini yang dimaksudkan dengan pasar adalah sekelompok organisasi atau individu yang
berhubungan satu dengan yang lain dalam usaha menjual atau membeli. Rumah sakit
yang dikembangkan dalam era global mengikuti prinsip-prinsip yang terkandung dalam
mekanisme pasar tersebut.
Kebaikan-kebaikan mekanisme pasar.
a. Pasar dapat memberikan informasi yang lebih tepat.
Pengusaha yang ingin mendapatkan keuntungan yag maksimum terlebih dahulu
harus mengetahui informasi yang tepat dari pasar itu sendiri. Pemerintah atau
pihak swasta yang ingin mengembangkan rumah sakit informasi yang peling tepat
adalah dipasar (ingat difinisi pasar diatas). Di pasar akan diperoleh informasi
apakah yang akan diproduksi, apakah perlu tambahan rumah sakit baru dan
berapa banyaknya, mengetahui besarnya permintaan dan harga agar apa yang
dibuat menguntungkan.
b. Pasar dapat memberikan perangsang kepada para pengusaha untuk
mengembangkan kegiatan mereka.
Para pengusaha (rumah sakit) terdorong untuk menambah ekonominya
(memproduksi) karena didalam pasar terus-menerus terjadi perubahan.
Perubahan-perubahan ini terutama pada perubahan pendapatan masyarakat,
pertambahan penduduk, kemajuan teknologi dan lainnya. Hal ini bila suatu rumah
sakit dikembangkan hal-hal seperti ini mesti menjadi pertimbangan dalam
manajemen rumah sakit karena hal ini akan menambah permintaan masyarakat
untuk meggunakannya.
c. Pasar memberikan perangsang untuk memperoleh keahlian modern.
15
Pasar yang semakin luas akan lebih banyak menyedikan barang diproduksikan
secara efisien. Untuk mempercepat pelayanan pada rumah sakit teknologi yang
lebih modern harus digunakan dan kemahiran untuk menggunakannya serta
manajemen modern sangat diperlukan (seperti ketrampilan, yaitu melalui kursus
dll).
d. Pasar menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien.
rumah sakit merupakan sumber yang jarang (scarcity), sedangkan harga suatu
barang ditentukan oleh harga dan tingkat kejarangannya. Semakin tinggi tingkat
kejarangan suatu barang, maka harga dari barang tersebut semakin tinggi. Akibat
dari harga yang diatur sedemikian rupa oleh permintaan dan kelangkaan tersebut
diharapkan pada pengelola rumah sakit agar berhati-hati dalam menentukan
harga, demikian juga bagi konsumen yang rasional akan berhati-hati pula dalam
menggunakan barang dan jasa yang disediakan.
e. Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan
kegiatan ekonomi.
Dalam mekanisme pasar tidak ada seorangpun didalam pasar yang mendapat
tekanan didalam menjalankan kegiatan di pasar. Ia adalah bebas menjual dan
menawarkan faktor prouksi yang diinginkannya. Demikian juga yang ingin
mengembangkan jenis usaha apa (rumah sakit, perusahaan A, B dll) bebas
menentukan pilihan pada faktor-faktor produksi yang digunakan sehingga
mendapat keuntungan normal.
Keburukan-keburukan dalam mekanisme pasar.
a. Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu.
Kebebasan yang tidak ada batasnya pada para pelaku ekonomi dapat meruginakan
golongan ekonomi lemah dan golongan minoritas, begitupun dalam persaingan
yang sangat bebas menyebabkan golongan yang kuat semakin kuat dan yang
lemah semakin tertindas.
b. Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya
Dengan mekanisme pasar bebas menyebabkan perekonomian selalu ada dalam
keadaan pasang surut yang tidak teratur, konyungtur perekonomian sangat tinggi.
Pengusaha dapat untung tiba-tiba, inflasi muncul, pengangguran terjadi dalam
perekonomian. Cara mengatasi keadaan ini negara mengambil kebijakan pada
bidang .keuangan, perpajakan, ekspor-impor, pembelanjaan pemerintah dll.
c. Dalam meknisme pasar akan timbul kekuatan monopoli yang merugikan.
Di negara-negara maju satu atau beberapa perusahaan raksasa menguasai pasar.
Perusahaan-perusahaan ini mempunyai kekuasaan yang sangat besar dipasar
dalam menentukan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan di pasar hal
ini dilakukan untuk membatasi produksi untuk mendapatkan keuntungan
maksimum.
Dalam mekanisme pasar tidak selalu merupakan pasar persaingan sempurna yaitu
harga dan jumlah barang yang diperjual belikan ditentukan oleh permintaan dan
penawaran yang banyak jumahnya.
d. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan bebeapa jenis barang secara efisien.
16
Mekanisme pasar secara umum tidak bisa menyediakan sarana dan prasarana
seperti jalan, tempat rekreasi, jembatan, rumah sakit umum yang murah secara
efisien, sehingga campur tangan pemerintah diperlukan.
e. Kegiatan konsumen dan produsen menimbulkan eksternalitas yang merugikan.
Eksternalitas merupakan akibat sampingan yang menyebabkan baik atau buruk
yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi atau melakukan produksi. Eksternalitas
yang buruk memberikan gambaran perbedaan diantara keuntungan pribadi dan
keuntungan sosial. Misalnya pengusaha pencelupan/membatik/sablon di Bali,
limbah yang ditimbulkannya jika tidak diolah dengan baik akan mencemari
lingkungan, seperti mencemari air tanah sehingga sumur-sumur penduduk
tercemar limbah tersebut yang mengakibatkan air sumur menjadi coklat
warnanya, tentu masyarakat sangat dirugikan. Pulusi udara asap kenalpot, mangga
berbuah dll, walaupun demikian eksternalitas juga ada yang positif.
Oleh karena mekanisme pasar gagal (market failure) mengemban misinya, maka campur
tangan pemerintah sangat diperlukan.
2. campur tangan pemerintah.
Mekanisme pasar bekerja tidak efisien (market failure) seperti diatas, maka campur
tangan pemerintah diperlukan dengan tujuan:
a. menjamin kebebasan dan kesamaan hak individu dapat terjamin
b. menjaga agar perekonomian dan pertumbuhan yang diinginkan menjadi
stabil dan teratur
c. mengawasai perusahaan-perusahaan besar yang dpat mempengaruhi pasar
agar tidak mengarah pada praktek monopoli
d. pemerintah menyediakan barang bersama, seperti jalan, tempat-tempat
rekreasi, polisi-tentara, jembatan dll untuk digakan bersama
e. pemerintah mengawasi kegiatan-kegiatan masyarakat yang menimbulkan
eksternalitas.
f. Dalam bentuk ekonomi campur tangan pemerintah seperti, membuat
peraturan-peraturan, menjalankan kebijakan fiskal dan moneter, pajak,
menjalankan exchange control (pengendalian devisa), banking sistem dll.
3. Teori Permintaan (Demand), Teori Penawaran (Supply) dan Keseimbangan
(Equilibrium).
Dalam mekanisme pasar, pasar diartikan sebagai sekelompok organisasi atau
individu yang berhubungan satu dengan yang lain dalam usaha menjual atau membeli.
Dalam hal ini adanya hubungan yang dinamis antara rumah tangga dengan rumah tangga
perusahaan. Dirumah sakit dapat terjadi misalnya pasar bangsal VIP rumah sakit disuatu
kota. Pasar ini bisa terjadi apabila disuatu kota terdapat rumah sakit-rumah sakit yang
memberikan pelayanan bangsal VIP (sebagai penjual) dan pasien-pasien yang bersedia
membeli bangsal VIP (sebagai pembeli). Penggunaan bangsal VIP sebagai bahan acuan
disini disebabkan masyarakat mempunyai hak untuk menentukan pilihannya, apakah
dirawat di bangsal VIP atau di bangsal kelas III yang lebih murah. Dalam pasar seperti ini
tentu ada pasar faktor produksi seperti dokter perawat atau obat.
Dalam pasar berlaku hukum ekonomi, yaitu semakin tinggi tingkat harga semakin
seikit jumlah barang yang diminta ceteris paribus. Ceteris paribus berarti semua faktor
17
lain yang mempengaruhi jumlah yang diminta dianggap tidak berubah. Dalam rumah
sakit sulit mengatakan suatu keadaan yang ceteris paribus, tapi untuk hal-hal tertentu
ceteris paribus mesti digunakan agar pembahasan terpokus pada kesimpulan yang tepat.
a. teori permintaan
teori permintaan dapat dibahas melalui tabel permintaan pasar yaitu suatu tabel
yang jumlah barang atau pelayanan yang dibeli pada setiap tingkat (lavel) harga.
Ada hubungan yang jelas antara harga pasar suatu barang dengan jumlah barang
yang diminta. Hubungan antara harga dan kuantitas yang dibeli disebut dengan
curva permintaan. Disamping hal ini di masyarakat juga dikenal apa yang
dimaksud dengan hukum permintaan
Hukum permintaan pada hakekatnya merupakan hipotesa yang menyatakan makin
rendah harga sesuatu barang makin banyak permintaan terhadap barang tersebut;
sebaliknya makin tinggi harga sesuatu barang makin sedikit permintaan terhadap
barang tersebut.
Contoh tabel permintaan bangsal VIP rumah sakit disuatu kota menunjukkan
data sebagai berikut.
Tabel 1 harga (tarif) dan jumlah kamar VIP yang diminta pada rumah
sakit di kota X tahun 2002.
Harga atau tarif (Rp) rumah sakit (P) jumlah kamar yang diminta (Q)
500.000 12.000
450.000 13.000
400.000 14.000
350.000 15.000
300.000 16.000
250.000 17.000
200.000 18.000
dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2002 pada tingkat harga
500.000 Rp jumlah kamar vip rumah sakit tersebut yang diminta sebanyak 12.000
kamar, begitu juga pada tingkat harga 250.000 Rp jumlah kamar vip yang diminta
sebanyak 17.000, demikin yang lainnya.
Dari keadaan tabel permintaan tersebut seorang manajer rumah sakit ruwet
melihat angka-angka, maka seorang staf bisa menyajikannya dengan curva garis
permintaan. Dalam membuat curva permintaan sumbu vertikal menunjukkan
besarnya tarif atau harga dan horisontal menunjukkan jumlah kamar yang diminta.
Gambarnya sebagai berikut.
18
Haga (tarif) atau P (ribuan)
500
450
400
350
300 D d1
250
200
0 12 13 14 15 16 17 18 (Q), (ribuan)
gambar 1
curva permintaan bentuknya turun dari kiri atas kekanan bawah, artinya semakin
tinggi tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang diminta konsumen.
Kemiringan ini juga dipengaruhi oleh data permintaan sangat mudah berubah.
Ada banyak faktor yang dapat merubah posisi dan derajat kecuraman kurve
permintaan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- corak distribusi pendapatan masyarakat
- harga (tarif) barang lain yang ada kaitannya dengan barang
tersebut
- jumlah penduduk
- selera atau citarasa masyarakat
- ramalan mengenai keadaan diamasa yang akan datang
sebagai contoh misalnya dalam rumah sakit faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
permintaan bangsal VIP (X) adalah harga atau tarif bangsal VIP (Px), selera pasien
(S), tingkat pendapatan pasien (I), pengaruh dokter (D) dan harga barang-barang
lain (PL). Faktor-faktor tersebut akan membentuk fungsi yang disebut dengan
fungsi permintaan.
Dalam teori permintaan yang mempengaruhi orang berbelanja atau menggunakan
jasa bukan saja harga dan jumlah barang atau jasa, tetapi masih banyak faktor lain
yang mempengaruhi, faktor tersebut antara lain:
a. harga barang lain yang saling berkaitan, yaitu
- barang substitusi yaitu barang saling menggantikan, misalnya
di Hongkong cokain dengan methadone adalah barang
substitusi, disektor kesehatan dukun dapat menjadi substitusi
untuk pelayanan dokter.
19
- Barang komplementer berarti barang tersebut dipakai secara
bersamaan untuk memenuhi kepuasan konsumen. Bila terjadi
kenaikan harga pada barang komplementer akan
menurunkan permintaan barang kmplementernya. Contoh
kenaikan haraga bensin dapat mengurangi permintaan akan
mobil. Dalam bidang kesehatan kenaikan biaya operasi di
bangsal vip dapat mengurangi permintaan akan kamar vip
rumah sakit yang bersangkutan
- Barang yang tidak berhubungan (netral) artinya kenaikan
atau penurunan harga sesuatu barang tidak mempunyai
pengaruh terhadap permintaan barang lainnya.
b. Perubahan pada pendapatan, jika pola pendapatan berubah akan terjadi
perubahan pada pola permintaan. Dalam hal ini pola permintaan terhadap
barang-barang bisa naik atau turun. Dari berbagai jenis barang yang
dikonsumsi, maka barang yang dikonsumsi dibedakan menjadi:
- barang normal adalah barang yang dalam kesehariannya
mengalami kenaikan dalam permintaan sebagai akibat dari
kenaian pendapatan. Contohnya dengan kenaikan pendapatan
tv cembung diganti dengan tv plat.
- Barang inferior yaitu barang yang banyak diminta oleh
orang-orang yang berpendapatan rendah. Contoh beras murah
dolog, jika pendapatannya naik konsumsi untuk barang-
barang inferior menjadi berkurang. Disektor kesehatan
misalnya rumah sakit pemerintah yang brmutu rendah dapat
menjadi barang inferior yang hanya akan dipergunakan oleh
orang miskin yang tidak mempunyai pilihan lain, ketika
pendapatannya meningkat maka rumah akit pemerintah akan
ditinggalkan mencari rumah sakit swasta yang lebih baik.
Juga BP puskesmas juga merupakan barang inferior.
- Barang esensial yaitu barang yang sangat penting bagi
kehidupan sehari-hari. Makan minum dll.
- Barang mewah.
Sampai rambu berikutnya>>>>>>>>>>>>
20
b. Teori Penawaran
bila dilihat dari sisi penawaran hukum penawaran menyatakan bahwa semakin
tinggi tingkat harga sesuatu barang, makin banyak barang tersebut yang
ditawarkan seorang pengusaha (penjual), dan sebaliknya makin rendah harga
sesuatu barang makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan oleh pengusaha
(penjual).
Untuk menerangkan teori penawaran, seperti permintaan melalui tabel yang
menunjukkan jumlah barang atau pelayanan yang ditawarkan pada setiap tingkat
harga atau tarif. Sebagai contoh dibawah ini disajikan tabel penawaran yang
dimiliki rumah sakit di kota X yaitu bangsal VIP seperti tabel berikut:
Tabel 2 harga (tarif) dan jumlah kamar VIP yang ditawarkan pada
rumah sakit di kota X tahun 2002.
Harga atau tarif (Rp) rumah sakit (P) jumlah kamar yang ditawarkan (Q)
500.000 18.000
450.000 17.000
400.000 16.000
350.000 15.000
300.000 14.000
250.000 13.000
200.000 12.000
dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2002 pada tingkat harga yang
paling tinggi yaitu 500.000 Rp jumlah kamar yang ditawarkan oleh pengusaha rumah
sakit sebanyak 18.000, demikian seterusnya pada harga-harga dan kuantitas yang
ditawarkan, dan yang paling rendah dengan jumlah kamar sebanyak 12.000 unit
pengusaha rumah sakit memberikan tarif seharga 200.000Rp.
seperti juga pada teori permintaan, pada teori penawaran juga ada faktor-faktor
penentu penawaran.
Ada bebrapa faktor yang dapat merubah posisi dan derajat kecuraman kurve
penawaran, faktor-faktor tersebut antara lain:
- harga barang itu sendiri: harga mencerminkan kualitas, semakin baik
kualitas biasanya mempunyai harga yang lebih tinggi.
- Harga barang-barang lain: untuk memenuhi selera konsumen, seorang
penjual mesti menganalisa barang substitusi dan barang komplementer,
jika banyak barang yang ada bersubstitusi dan berkomplemen, jika ada
kenaikan harga barang tersebut maka konsumen akan berpaling pada
barang yang lain pada barang substitusi dan komplementer.
- Biaya untuk memperoleh faktor produksi: yaitu biaya yang diperlukan
untuk memperoleh faktor produksi, jika biaya untuk mendapatkan faktor
produksi naik, maka ongkos produksi juga naik sehingga harga pokok juga
meningkat, prusahaan harus bekerja dengan produktivitas dan efisiensi
21
yang tinggi untuk memperoleh keuntungan. Investasi bidang rumah sakit
juga mahal harganya, adakah pemerintah untuk memberikan bantuan.
- Tujuan perusahaan: ada perusahaan yang mencari keuntungan ada juga
yang tidak mencari keuntungan. Tapi yang jelas dalam pendirian
perusahaan, perusahaan mmpunyai tujan bahwa selalu memaksimumkan
keuntungan dan meminimisir kerugian. Rumah sakit pemerintah lebih
menekankan pada biaya yang lebih rendah (sebagai fungsi sosial),
sehingga lebih menekankan pada meminimisir kerugian. (ingat barang
inferior).
- Tingkat teknologi yang digunakan: untuk lebih maju dan mengikuti era
globalisasi teknologi memproduksi yang lebih modern mesti harus
digunakan, karena dengan teknologi yang lebih modern dapat
mempertinggi produktiitas dan efisiensi dalam membuat barang sehingga
bermutu tinggi. dalam rumah sakit teknologi kedokteran adalah
merupakan hal yang mesti diikuti sesuai dengan keadaan perkembangan
rumah sakit serta tingkat SDM yang mumpuni.
Dari tabel 2 penawaran kamar tersebut dapat juga dibuat apa yang disebut dengan
curva penawan (S), sebagai berikut:
Haga (tarif) atau P (ribuan Rp) S
500 *
450
400
350 . .
300
250 .
200 .
0 12 13 14 15 16 17 18 (Q), (ribuan)
gambar 2
curva penawaran menunjukkan kebalikan dari kurva permintaan yaitu dari kiri bawah
menuju kanan atas yang menandakan bahwa semakin rendah tingkat harga seorang
pengusaha tidak menawarkan barangnya, sebaliknya semakin tinggi tingkat harga
semakin banyak barang yang ditawarkan.
22
Kecuraman kurva penawaran seperti diatas, sebagai contoh penawaran untuk bangsal
VIP tergantung kepada input untuk modal pembangunan, kegiatan operasi, ongkos
produksi dan teknologi serta input yang lainnya.
2.3 Keadaan Keseimbangan (Equilibrium)
Para penjual (rumah sakit) dan para pembeli (pasien) didalam pasar sepakat pada
jumlah (kamar,bangsal, VIP) dan harga tertentu yang telah disepakati. Dalam rumah
sakit harga merupakan konstrain (harga yang telah ditetapkan dengan konsep teori
mikro), dan jumlah kamar dengan berbagai tipe telah disediakan pula, jika hal ini
kedua belah pihak telah setuju berati antara pihak rumah sakit dan pasien telah
terjadi kesepakatan tentang harga dan karmar untuk perawatan. Kesepakatan ini
disebut dengan keadaan equilibrium (keseimbangan). Equilibrium (keseimbangan)
adalah jumlah yang ditawarkan para penjual pada suatu tingkat harga tertentu
adalah sama dengan jumlah yang diminta oleh pembeli pada harg yang sama.
Sebagai contoh penerapannya tabel 1 dan tabel 2 digabung sehingga menjadi tabel 3
berikut ini.
Tabel 3 harga (tarif) (dalam Rp) dan jumlah kamar VIP yang diminta
dan ditawarkan pada rumah sakit di kota X tahun 2002.
Harga (P) Q S keterangan
500.000 12.000 18.000 surplus ( S )
450.000 13.000 17.000 surplus ( S )
400.000 14.000 16.000 surplus ( S )
350.000 15.000 15.000 equilibrium
300.000 16.000 14.000 shortage ( D + )
250.000 17.000 13.000 shortage ( D + )
200.000 18.000 12.000 shortage ( D + )
dari tabel permintaan dan penawaran tersebut dapat dijelaskan bahwa pada tingkat
harga Rp 500.000 jumlah kamar yang ditawarkan oleh rumah sakit sebanyak
18.000 kamar, sedangkan jumlah yang diminta oleh pasien sebanyak 12.000 kamar
(selanjutnya disebut unit), hal ini menandakan bahwa rumah sakit
(pengusaha/perusahaan) mempunyai kelebihan penawaran sebanyak 6000 unit.
Kelebihan penawaran ini disebut dengan keadaan surplus. Demikian sampai pada
harga Rp 400.000. sebaliknya bila harga yang ditetapkan oleh rumah sakit sebesar
Rp 300.000 jumlah kamar yang ditawarkan sebanyak 14.000 unit tapi permintaan
pasien sebesar 16.000 unit, ini berarti rumah sakit kekurangan kamar VIP,
kekurangan ini disebut dengan shortage, hal ini juga berlaku sampai pada harga
Rp. 200.000.(lihat tabel) dari hal tersebut bisa digambarkan sebagai berikut:
23
Haga (tarif) atau P (ribuan)
D S
500
surplus
450
400 sk
350 E = equilibrium.
sp
300
250
shortage
200
0 12 13 14 15 16 17 18 (Q), (ribuan)
gambar: equilibrium/keseimbangan.
keadaan yang menunjukkan bahwa pada harga Rp 350.000, jumlah yang
ditawarkan dan yang diminta sebanyak 15.000 unit yang menyatakan suatu
keadaan yang seimbang (equilibirum) yaitu pada tingkat harga tertentu jumlah
yang diminta dan yang ditawarkan betul-betul dalam keadaan keseimbangan.
Dalam pengembangan usaha atau rumah sakit kapan mencari keuntungan ?.
keuntungan bisa dicari bila mana rumah sakit bekerja diatas titik equilibrium,
perlu diperhatikan dalam mengelola rumah sakit dimana rumah sakit mempunyai
fungsi sosial menaikkan harga adalah rigid dan perlu ketelitian dan penelitian.
Dalam pengembangan kesehatan disektor rumah sakit pengetahuan tentang aliran
melingkar dua sektor dan tiga sektor mesti dicamkan dengan baik (rumah tangga
konsumen, perusahaan dan pemerintah), karena dalam rumahtangga – rumahtangga dua
sektor tersebut merupakan kuci dalam prilaku konsumer menggunakan uang untuk
belanja dan menggunakan tenaganya untuk bekerja. Pemahaman tentang perilaku
konsumer penting untuk dianalisa dalam mengembangkan sektor kesehatan. Perilaku
konsumen ini ada yang bisa diidentifikasi ada pula yang tidak bisa diidentifikasikan atau
sulit dipergunakan.
Untuk memahami perilaku konsumen dalam hal kesehatan dan rumah sakit ada beberapa
hal yang perlu dilakukan, yaitu:
a. Preferensi (selera). Apa yang dikehendaki oleh perorangan, terkait dengan hal ini
ada 3 asumsi yaitu:
- Completeness artinya konsumen dapat memilih suatu barang atau jasa
dibanding alternatif lainnya. Contoh jika seseorang dihadapkan pada dua
pilihan, misalnya sekeranjang jeruk dan sekeranjang apel, dalam hal ini
konsumen bisa lebih menyukai barang yang pertama atau sebaliknya, atau
tidak dapat memilih keduanya.
24
- Transitivity, yaitu pilihan konsumen bersifat transitif. Misalnya jika
seseorang lebih menyukai jeruk dibanding apel, dan lebih menyukai apel
bila dibanding durian. Maka konsumen tensebut pasti memilih jeruk
dibanding durian.
- Non-satiation yaitu konsumen selalu memilih lebih banyak dari pada kurang
Asumsi-asumsi ini ada yang sulit diterapkan dalam bidang kesehatan.
Contohnya keinginan untuk melakuan operasi adalah merupakan keputusan
yang diambil oleh dokter, bukan perorangan. Disamping itu asumsi non-
satiation akan sulit diterapkan dikesehatan, artinya tidak ada orang yang
ingin mendapat operari (beberapa kali) atau mendapat obat terus menerus.
b. Keterbatasan anggaran. Apa yang dapat dilakukan perorangan
Hal yang paling riskan pada konsumen (RT) adalah keterbatasan anggaran yang
dimiliki. Rumah tangga konsumen merupakan price taker artinya konsumen tidak
mempunyai pengaruh terhadap harga-harga yang ada, dan harga ditetapkan oleh
pihak lain. Oleh karena anggaran terbatas bila harga-harga meningkat sedangkan
pendapatan tetap, maka keterbatasan anggaran menjadi semakin ketat demikian
sebaliknya.
c. Keputusan. Dengan mempertimbangkan keterbatasan biaya, perorangan berusaha
mendapatkan kepuasan tertinggi.
Perbandingan perilaku antara dua titik keseimbangan lingkungan ekonomi dapat
mempengaruhi keseimbangan yang dimiliki oleh konsumen. Contoh Krisis ekonomi
indonesia tahun 1977 berdampak pada prilaku konsumen. Dalam perubahan lingkungan
tersebut akan terjadi perbandingan perilaku antara dua titik waktu yaitu sebelum dan
sesudah perubahan (Krisis). Dalam sektor kesehatan perubahan-perubahan dalam
keseimbangan selain disebabkan oleh perubahan harga dan pendapatan seperti telah
dibicarakan, juga disebabkan oleh adanya apa yang disebut dengan elastisitas.
4. Elastisitas
Dalam pengukuran perubahan antara dua mumen (harga dan kuantitas misalnya) ini
penting untuk dibahas, pembahasan mengenai hal tersebut dinamakan Elastisitas.
Membicarakan elastisita, elastisitas itu ada pada permintaan dan ada pada
penawaran.
Elastisitan permintaan
Adalah ukuran derajat kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah satu
faktor yang mempengaruhi.
Atau secara numerik elastisitas permintaan adalah persentase perubahan jumlah
yang diminta dibandingkan (dibagi) dengan persentase perubahan harga barang
tersebut. Atau perubahan pada Q dibagi Qo dibandingkan dengan perubahan pada
P dibagi Po. Oleh karena banyak sekali ada macam elastisitas dalam kesempatan ini
hanya dibahas elastisitas harga, elastisitas silang dan elastisitas pendapatan.
- elastisitas harga:
bila misalnya harga bangsal vip dinaikkan 50% apakah para pengguna bangsal
vip akan turun 50%, 10 % atau 75%. Mengetahui hal ini adalah penting bagi
konsumen yang berpenghasilan terbatas. Keadaan ini menyebabkan konsumen
bisa berpaling, misalnya pada bangsal kelas II, III dan bangsal lainnya yang
25
dimiliki rumah sakit atau kerumah sakit lain yang mempunyai bangsal vip
seteris varibus.
Contoh. Pada harga keseimbangan tabel 3 jumlah yang diminta sebesar 15.000
dengan tingkat tarif sebesar 350.000Rp. jika harga dinaikkan menjadi 400.000
Jumlah kamar yang dimina sebanyak 14.000, demikian pula jika dinaikkan
50% menjadi 450.000Rp. jumlah amar yang diminta pasien sebanyak 13.000
kamar sedangkan pihak rumah sakit menawarkan sebanyak 17.000 kamar,
demikian sebaiknya jika harga diturunkan (lihat tabel 4).
Tabel 4 harga (tarif) (dalam Rp) dan jumlah kamar
VIP yang diminta dan ditawarkan pada
rumah sakit di kota X tahun 2002.
Harga (P) Q S
500.000 12.000 18.000
450.000 13.000 17.000
400.000 14.000 16.000
350.000 15.000 15.000
300.000 16.000 14.000
250.000 17.000 13.000
200.000 18.000 12.000
berdasarkan tingkat perubahan tersebut, maka coba cari tingkat elastisitas
harga dari 350.000 Rp menjadi 400.000 Rp, dan jumlah yang diminta
dari15.000 kamar menjadi 14.000 kamar.
Analisanya sbb:
Q1 – Qo 14.000 – 15.000
--------------- ---------------------- perbaikan
Qo 15.000
Ed = -------------------- ==> Ed = -------------------------
P1 – Po 400.000 – 350.000
-------------- ------------------------
Po 350.000
0,067
= ---------------
-0,143
= -0,47 ==>jadi besarnya elastisitas
harga sebesar 0,47 (tanda negatif tidak ditulis, karena dalam
permintaan sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta
adalah negatif, turun dari kiri atas kekanan bawah.
Bila keadaan tersebut dibalik artinya dari 400.000 Rp menjadi 350.000 Rp
apakah elastisitasnya sama?.
26
Q1 – Qo 14.000 – 15.000
--------------- ----------------------
Qo 14.000
Ed = -------------------- ==> Ed = -------------------------
P1 – Po 400.000 – 350.000
-------------- ------------------------
Po 400.000
-0,071
= ---------------
0,125
= -0,57 ==>jadi elastisitasnya sebesar
0,57
angka elastisitas tersebut memberikan angka yang berbeda, yang mana yang
dipakai.
Untuk menghindari keadaan tersebut (dua angka elastisitas yang berbeda) maka
jalan keluarnya adalah dengan mengunakan elastisitas titik (arc elastic), yaitu
elastisitas yang mengukur perubahan harga naik atau turun sehingga jumlah yang
diminta juga terjadi perubahan naik atau turun, sehingga elastisitasnya dicari
dengan:
Q1 – Qo
----------------
(Qo + Q1)/2 ΔQ ΔP
Ed = ------------------- atau Ed = --------------- + --------------
P1 – Po (Q1 + Q2)/2 (P1 + P2)/2
---------------
(Po + P1)/2
-1000 50.000
Ed = ---------------------- + -------------------------
(14.000+15.000)/2 (400.000 + 350.000)2
= (-0,0689) + (2)
= - 2,0689 atau -2,07 jadi besarnya
elastisitas perubahan harga tersebut
sebesar 2,07
Angka elastisitas permintaan (Ed) ==> Ed > 1 disebut elastis, artinya jumlah yang
diminta sangat dipengaruhi oleh perubahan harga. Jika tingkat harga berubah 10% maka
jumlah barang yang diminta bisa melebihi 10%, ==> 15%, 25% dsb.
Ed = 1 menunjukkan elastis uniter (unitery elastic), artinya dengan perubahan harga
jumlah yang diminta sebanding secara proporsional terhadap perubahan harga.
Ed < 1 disebut inelastis, artinya dengan perubahan harga menyebabkan jumlah yang
diminta tidak banyak mempengaruhi.
- elastisitas silang (price cross-elasticity).
Mempelajari elastisitas adalah penting sekali, apalagi pada sektor kesehatan
pada rumah sakit, karena dalam dunia nyata banyak sekali tersedia barang
pengganti dan barang yang berkomplementer. Untuk itu perlu juga
mengetahui selera konsumen pada barang-barang yang mempunyai kaitan satu
dengan yang lainnya.
27
Elastisitas silang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan
permintaan terhadap sesuatu barang apabila terjai perubahan terhadap barang
yang lain, atau
Persentase perubahan permintaan akan barang X
Ec = ----------------------------------------------------------------
persentase perubahan harga barang Y
atau
ΔQx/Qx
Ec = -------------
ΔPx/Py
nilai Ec bisa positif dan bisa negatif: bila :
Ec = + berarti barangnya adalah substitusi
Ec = - berarti barangnya komplementer, arrtinya jumlah barang X yang
diminta berubah berlawanan dengan perubahan barang Y, atau kalau
barang Y naik maka jumlah permintaan terhadap barang X berkurang,
demikian sebaliknya.
Contoh berikut menunjukkan tingkat harga dan jumlah yang diminta
sebelum dan sesudah terjadi perubahan.
Tabel 5
Barang sebelum perubahan sesudah perubahan
Harga quntitas harga quantitas
Y 40 100 60 60
Δ20 Δ20 Δ40 Δ40
X 20 80 20 100
Berdasarkan data tabel ini carilah elastisitas silang (Ec), dan bagaimana
sifat barang yang dikonsumsi.
ΔQx/Qx
Ec = -------------
ΔPx/Py
(20)/80
= -------------
(20)/40
= 0,5 ==>sebelum terjdi perubahan
ΔQx/Qx
Ec = -------------
ΔPx/Py
(40)/100
= -------------
(40)/60
= 0,59 ==>sesudah terjdi perubahan dan hasilnya adalah positif,
sehingga barang yang dibeli bersifat substitusi. **
28
- Elastisitas pendapatan
Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan
permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari perubahan pendapatan
pembeli. Atau
Persentase perubahan jumlah barang X yang diminta
Ei = --------------------------------------------------------------------
Persentase perubahan pendapatan
Atau bisa dirumuskan menjadi
ΔQ Σ I ΔX I
Ei = ------- . ------- = ------- . ----
ΔI Σ Q ΔI X
Angka Ei = + atau < 1 berarti barang yang diminta adalah barang normal.
Ei = - berarti barang yang diminta adalah barang inferior.
Ei = + atau > 1 berarti barang yang diminta barang mewah.
Contohnya:
Tabel 6
Pendapatan (I = Income) Quantitas (Q)
( barang X )
A 24.000 20
B 32.000 30
C 40.000 36
D 48.000 32
ΔX I
Ei = ------- . ----
ΔI X
ΔX I
Ei dari A ke B = ------- . ----
ΔI X
10 24.000
= ------ . ---------- = 1,5 ==> barang mewah
8000 20
6 32.000
Ei dari B ke C = ----- . ----------- = 0,8 ==> 0,8<1 = barang normal
8000 30
-4 40.000
Ei dari C ke D = ------ . ---------- = -0,55 ==> barang inferior
8000 36
Elastisitas Penawaran.
Elastisitas penawaran hampir sama dengan elastisitas permintaan, hanya dalam
elastisitas penawaran berarti barang yang ditawarkan, sehingga elastisits penawaran Ep
dinyatakan sebagai:
29
Persentase jumlah barang yang ditawarkan
Ep = ----------------------------------------------------- atau ditulis dengan
Persentase perubahan harga
Q1 – Qo
---------------
Qo
Ep = --------------------
P1 – Po
--------------
Po
30
Bab 4
Teori Biaya Produksi
Sebelum mengetahui biaya produksi pelaku ekonomi secara ekonomis mesti
mengetahui dari mana sumber pendapatan terlebih dahulu harus diketahui. Aktivitas
didalam rumah sakit dimana produsen adalah rumah sakit dan konsumennya adalah
pasien, dan jumlah kamar, obat dan aktivitas yang lainnya yang dijual, serta rumah sakit
dalam aktivitas ekonominya mnentukan harga, tentu rumah sakit akan mendatangkan
hasil. Hasil yang didatangkan dari aktivitas memproduksi tersebut dinamakan hasil
penjualan atau total revenue (TR).
Total revenue didapat dari berbagai jumlah penjualan (yang selanjutnya
dinamakan quantitas) serta harga (yang selanjutnya dinamakan harga atau P) yang telah
ditentukan. Hasil penjualan (TR) ini bisa dicari hasil rata-rata penjualan kamar, obat dan
lainya perhari, minggu, bulan maupun tahun dengan jalan menbaginya dengan jumlah
(Q) yang telah terjual, yang disebut dengan avarage revenue (AR). Untuk mengetahui
keuntungan marginal bisa dilihat melalui pertambahandai pada TR dibagi dengan
pertambahan dari jumlah quantitasnya (pertambahan Q).
Untuk menganalisis biaya produksi didalam sektor rumah sakit atau perusahaan,
biasanya ada jangka waktu yang disebut dengan jangka waktu pendek dan jangka waktu
panjang.
Jangka waktu pendek adalah jangka waktu dalam mana pengelola rumah sakit atau
perusahan tidak bisa merubah struktur biayanya. Sedangkan jangka waktu panjang
struktur biaya adalah berubah-ubah (variabel).
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh pengusaha untuk
memperoleh faktor produksi dan bahan mentah yang digunakan untuk proses produksi.
Proses produksi adalah mengubah barang mentah menjadi barang jadi yang diperlukan
oleh konsumen.
Dalam jangka pendek ongkos total dibedakan menjadi:
1. Total Fixed Cost = TFC (ongkos tetap total) adalah seluruh kewajiban
yang ditanggung oleh perusahaan (rumah sakit) perunit waktu atas
semua input tetap.
2. Total Variabel Cost = TVC (ongkos variabel total adalah seluruh biaya
variabel yang dikeluarkan atas input yang digunakan.
3. Total Cost = TC (ongkos total) adalah TFC + TVC
Disamping hal tersebut diatas biaya/ongkos tersebut juga bisa dicari
untuk mengetahui besaran biaya/ongkos yang sudah dikeluarkan seperti:
a. Avarage Fixed Cost (AFC) = rata-rata ongkos tetap, yaitu TFC
dibagi Q .
b. Avarage Variabel Cost (AVC) = rata-rata ongkos variabel, yaitu
TVC dibagi Q.
c. Avarage Cost (AC) = rata-rata ongkos, yaitu TC dibagi Q.
d. Marginal Cost (MC) = ongkos marginal, yaitu pertambahan dari
total cost (TC) dibagi dengan pertambahan dari quantitas yang
dipoduksi.
31
Contah menghitung pendapatan
Tabel 7 harga (tarif) (dalam Rp) dan jumlah kamar VIP yang diminta
pada rumah sakit di kota X tahun 2002
P Q TR AR MR
500 12 6.000 500 -
450. 13 5.850 450 150
400 14 5.600 400 250
350 15 5.250 350 350
300 16 4.800 300 450
250 17 4.250 250 550
200 18 3.600 200 650
Tabel 8 menghitung ongkos-ongkos yang telah dikeluarkan, misalkan sbb
Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC
0 60 0 60 - - - -
1 60 30 90 60 30 90 30
2 60 40 100 30 20 50 10
3 60 45 105 20 15 35 5
4 60 55 115 15 13,75 28,75 10
5 60 75 135 12 15 27 20
6 60 120 180 10 20 30 45
Selamat mengikuti uts