167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

21
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Gangguan Waham Menetap Gangguan waham menetap didefinisikan sebagai suatu gangguan psikiatrik yang tidak diketahui penyebabnya dan memiliki gejala utama adalah waham. 1,5 Kelompok ini meliputi serangkaian gangguan dengan waham-waham yang berlangsung lama, sebagai satu-satunya gejala klinis yang khas atau yang paling mencolok dan tidak dapat digolongkan sebagai gangguan mental organik, skizofrenik, atau gangguan efektif. 4,11,13 Gangguan waham menetap mungkin timbul sebagai respon normal terhadap pengalaman abnormal di dalam lingkungan atau gangguan sistem saraf pusat. 1 Dalam pengertian lain disebutkan, gangguan waham menetap adalah suatu gangguan pada alam pikiran yaitu isi pikir, wahamnya biasanya bersifat sistematis yang biasanya berasal dari pola sentral dan bila ditentang, orang tersebut akan menunjukkan gejala waham non bizarre dengan paling sedikit durasi penyakitnya berlangsung selama 1 bulan yang tidak dapat digabungkan dengan gangguan psikiatri yang lain. Waham non-bizarre artinya adalah suatu waham yang harus dapat terjadi 1

description

hjbk

Transcript of 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

Page 1: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Gangguan Waham Menetap

Gangguan waham menetap didefinisikan sebagai suatu gangguan

psikiatrik yang tidak diketahui penyebabnya dan memiliki gejala utama adalah

waham.1,5 Kelompok ini meliputi serangkaian gangguan dengan waham-waham

yang berlangsung lama, sebagai satu-satunya gejala klinis yang khas atau yang

paling mencolok dan tidak dapat digolongkan sebagai gangguan mental organik,

skizofrenik, atau gangguan efektif.4,11,13 Gangguan waham menetap mungkin

timbul sebagai respon normal terhadap pengalaman abnormal di dalam

lingkungan atau gangguan sistem saraf pusat.1

Dalam pengertian lain disebutkan, gangguan waham menetap adalah suatu

gangguan pada alam pikiran yaitu isi pikir, wahamnya biasanya bersifat sistematis

yang biasanya berasal dari pola sentral dan bila ditentang, orang tersebut akan

menunjukkan gejala waham non bizarre dengan paling sedikit durasi penyakitnya

berlangsung selama 1 bulan yang tidak dapat digabungkan dengan gangguan

psikiatri yang lain. Waham non-bizarre artinya adalah suatu waham yang harus

dapat terjadi pada kehidupan yang nyata, seperti merasa diikuti, terinfeksi, dicintai

dari kejauhan, dan mereka terlihat seolah-olah mempunyai fenomena yang

meskipun tidak nyata tetapi juga tidak mustahil. Ada banyak tipe dari waham dan

yang predominan itulah yang akan menentukan tipe dari waham pada diagnosis.1,7

2.2 Epidemiologi Gangguan Waham Menetap

Pemeriksaan akurat tentang epidemiologi gangguan waham menetap

dihalangi oleh relatif jarangnya gangguan ini. Selain itu juga karena pasien

dengan gangguan waham menetap jarang mencari bantuan psikiater kecuali bila

dipaksa oleh keluarganya atau oleh pengadilan. Walaupun adanya keterbatasan

tersebut, literatur mendukung pendapat bahwa gangguan waham menetap,

1

Page 2: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

walaupun merupakan suatu gangguan yang jarang namun memang ada dalam

populasi dengan angka yang tidak tetap.1,3

Prevalensi terjadinya gangguan waham menetap di Amerika Serikat

berdasarkan DSM-IV-TR adalah sekitar 0,03%, dimana angka ini jauh dibawah

angka kejadian skizofrenia (1%) dan gangguan mood (5%).1,4 Insidensi tahunan

gangguan waham menetap adalah 1 sampai 3 kasus baru per 100.000 populasi,

yaitu kira-kira 4% dari semua perawatan pertama pasien psikiatrik. Usia rata-rata

adalah kira-kira 40 tahun, tetapi rentang usia untuk onsetnya adalah berkisar

antara 18 tahun sampai 90 tahun.4 Namun, studi lain yang dilakukan di Spanyol

pada tahun 2008 berdasarkan rekam medis di suatu rumah sakit, mendapati 370

pasien yang dirawat, didiagnosa dengan gangguan waham menetap, dimana

ditemukan rata-rata usia pesien-pasien adalah 55 tahun. Wanita lebih sering

menderita gangguan waham menetap dengan rasio 3:1.1,3

2.3 Etiologi Gangguan Waham Menetap

Etiologi dari gangguan waham menetap masih belum diketahui secara

pasti.4 Terdapat beberapa sangkaan mengenai terjadinya gangguan waham

menetap. Data yang paling mendukung berasal dari keluarga yang melaporkan

suatu peningkatan prevalensi terjadinya gangguan waham menetap (4,8%),

dimana gangguan waham menetap lebih sering terjadi pada seseorang dengan

riwayat keluarga menderita penyakit yang sama atau menderita skizofrenia. Selain

itu juga terdapat teori biologikal yang menghubungkan kejadian gangguan waham

menetap akibat adanya ketidakseimbangan neurotransmitter di otak.1,2,6 Keadaan

neurologis yang paling sering berhubungan dengan waham adalah kelainan yang

mempengaruhi sistem limbik dan ganglia basalis. Pasien yang memiliki waham

yang disebabkan oleh kondisi neurologis tanpa adanya gangguan kecerdasan

cenderung memiliki waham yang kompleks yang mirip dengan yang ditemukan

pada pasien dengan gangguan waham menetap.1

Follow-up jangka panjang pada pasien dengan gangguan waham menetap

menyatakan bahwa diagnosis gangguan waham menetap adalah relatif stabil,

dengan kurang seperempat pasien akhirnya diklasifikasikan kembali sebagai

2

Page 3: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

penderita skizofrenia dan kurang dari 10 persen akhirnya diklasifikasikan kembali

sebagai penderita suatu gangguan mood.1

2.4 Patogenesis Gangguan Waham Menetap

Patogenesis waham tidak diketahui secara pasti, namun ada beberapa teori

yang sudah dikembangkan berkaitan dengan waham. Pada hipotesis pembentukan

waham, kiranya perlu dipertimbangkan beberapa hal yang berikut ini, yaitu:7

1. Waham terdapat pada penyakit-penyakit umum dan psikiatrik.

2. Tidak semua orang dengan gangguan tersebut mengalami waham.

3. Isi waham menentukan tipe-tipe waham.

4. Waham dapat hilang bila diberi pengobatan terhadap gangguan yang

mendasar.

5. Waham dapat menetap atau menjadi sistematik.

6. Waham dapat menyertai perubahan persepsi seperti halusinasi dan

gangguan sensorik.

7. Keberadaan waham dapat dikaburkan bila fungsi sosial, intelektual dan

emosional tidak terganggu.

Ada 3 kategori dari Teori Pembentukan Waham :7

1. Waham yang timbul pada sistem kognitif muncul karena adanya pola

yang berbeda dari motivasi yang ada (mekanisme psikodinamika dan

teori fungsi sosial).

2. Waham timbul sebagai akibat dari defek kognitif fundamental yang

mengakibatkan kapasitas pasien untuk membuat kesimpulan dari bukti-

bukti (gangguan hubungan sebab akibat).

3. Waham yang timbul dari proses kognitif yang normal menunjukkan

adanya pengalaman persepsi abnormal (mekanisme psikobiologik,

hipotesis pengalaman yang menyimpang)

Teori-teori ini penting untuk tidak saling mengistimewakan satu

dengan yang lainnya. Keyakinan gangguan waham yang demikian

3

Page 4: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

merupakan hasil yang berbeda dan melibatkan 1 atau lebih dari mekanisme

psikodinamika.4

2.5 Gambaran Klinis Gangguan Waham Menetap

1. Status Mental

a. Deskripsi Umum

Pasien biasanya berdandan dengan baik dan berpakian baik, tanpa bukti

adanya disintegritas nyata pada kepribadian atau aktifitas harian. Tetapi

pasien mungkin terlihat aneh, pencuriga atau bermusuhan. Jika pasien

berusaha melibatkan klinisi sebagai suatu sekutu di dalam wahamnya,

klinisi tidak boleh berpura-pura menerima wahamnya, karena dengan

melakukan hal itu akan lebih jauh mengacaukan kenyataan dan

menentukan batas untuk perkembangan ketidakpercayaan antara pasien

dan ahli terapi. Hal yang mencolok paling penting dalam gangguan waham

adalah bahwa pemeriksaan status mental menunjukkan bahwa mereka

sangat normal kecuali adanya system waham abnormal yang jelas.1,7

b. Mood, Perasaan dan Afek

Mood pasien biasanya konsisten atau sejalan dengan isi waham. Misalnya

pasien dengan waham kejar akan curiga.1,7

c. Gangguan Persepsi

Menurut DSM-IV-TR, waham raba atau cium mungkin ditemukan jika hal

tersebut konsisten dengan waham (sebagai contoh; waham somatik tentang

bau badan). Beberapa pasien dengan gangguan waham juga mengalami

pengalaman halusinasi lainnya – hampir semuanya selalu dnegar, bukan

visual. 1,7

d. Pikiran

Gangguan isi pikiran berupa waham merupakan gejala utama dari

gangguan ini. Waham biasanya bersifat sistematis dan karakteristiknya

adalah dimungkinkan. 1,7

2. Sensorium dan Kognisi

4

Page 5: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

a. Orientasi dan Daya Ingat

Pasien dengan gangguan waham menetap biasanya tidak memiliki kelainan

dalam orientasi, serta daya ingat dan proses kognitif lainnya tidak

terganggu. 1,7

b. Pengendalian Impuls

Klinisi harus memeriksa pasien dengan gangguan waham menetap untuk

menentukan ada atau tidak gagasan atau rencana melakukan material

wahamnya dengan bunuh diri, membunuh atau melakukan tindakan

kekerasan. Insidensinya tidak diketahui pada penyakit ini. 1,7

c. Pertimbangan dan Tilikan

Pasien dengan gangguan waham menetap hampir seluruhnya tudak

memiliki tilikan terhadap konsisi mereka dan hampir seluruhnya dibawa ke

rumah sakit oleh keluarga, perusahaan atau polisi. 1,7

d. Kejujuran

Pasien dengan gangguan waham menetap biasanya dapat dipercaya dalam

informasinya.4

2.6 Tipe-Tipe Gangguan Waham Menetap

Terdapat beberapa tipe pada gangguan waham menetap, yaitu :

a. Tipe Kejar (Persecutory Type)

Tipe ini adalah tipe gangguan waham menetap yang paling sering

dijumpai.1 Waham kejar mungkin sederhana atau terperinci dan biasanya berupa

tema tunggal atau sejumlah tema yang berhubungan, seperti disekongkoli,

dicurangi, dimata-matai, diikuti, diracuni, difitnah secara kejam, diusik atau

dihalang-halangi dalam menggapai tujuan jangka panjang. Hinaan kecil dapat

menjadi besar dan menjadi pusat sistem waham. Orang dengan waham kejar

seringkali membenci, marah, dan mungkin mereka melakukan kekerasan terhadap

orang lain yang diyakininya akan menyerang dirinya. Yang membedakannya

dengan tipe kejar pada skizofrenia adalah waham pada gangguan waham menetap

umumnya tersistematisasi, koheren dan dapat dibenarkan secara logika. Seringkali

orang dengan waham kejar menolak untuk mencari bantuan.7 Seseorang dengan

5

Page 6: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

gangguan waham tipe ini akan mudah marah, mudah tersinggung dan terkadang

dapat bersikap agresif bahkan sampai melakukan tindakan pembunuhan.8

b. Tipe Erotomania (Erotomanic Type)

Gangguan waham menetap tipe ini memiliki beberapa nama lain seperti

sindroma De Cleambault atau psychose passionelle.8 Pada tipe erotomanik,

waham inti adalah bahwa pasien dicintai mati-matian oleh seseorang, dimana

orang yang dibayangkannya biasanya berasal dari strata status yang lebih tinggi

darinya, seperti bintang film atau atasan kerja, atau dapat pula seseorang yang

sudah menikah atau seseorang yang tidak mungkin digapai.1 Pasien dengan

waham erotomanik adalah sumber gangguan bermakna terhadap masyarakat.7,8

Onset gejala dapat mendadak dan kemudian menjadi kronis sehingga

seringkali menjadi pusat perhatian utama pada kehidupan seseorang yang terkena.

Usaha untuk berhubungan dengan objek waham, baik melalui telepon, surat,

hadiah, kunujngan bahkan mengawasi sampai mengikuti adalah sering. Pasien

yang terkena biasanya adalah wanita, meskipun didalam sampel forensik sebagian

besar adalah laki-laki. Orang yang terkena seringkali ditemukan hidup

menyendiri, menarik diri dari masyarakat, memiliki kontak seksual terbatas dan

memiliki level sosial rendah atau pekerjaan yang sederhana. Angka kejadian

gangguan waham tipe ini adalah 1-2%.8,9

c. Tipe Kebesaran (Grandiose Type)

Gangguan waham menetap tipe ini juga disebut megalomania. Bentuk

paling umum dari waham kebesaran adalah keyakinan bahwa dirinya memiliki

wawasan atau bakat yang luar biasa tetapi tidak diketahui, atau membuat

penemuan penting, dimana pasien telah dibawa ke berbagai badan pemerintahan

seperti FBI. Waham yang lebih jarang adalah bahwa penderita memiliki hubungan

khusus dengan seseorang yang terkemuka atau isi waham religius, dimana

penderita menjadi pemimpin sekte religius.1,7

d. Tipe Cemburu (Jealous Type)

6

Page 7: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

Gangguan waham menetap tipe ini juga dikenal dengan conjugal paranoia

dan sindroma Othello. Waham tipe ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada

wanita. Waham ini jarang dijumpai, hanya sekitar kurang dari 0,2% dari semua

pasien psikiatrik. Onsetnya seringkali mendadak dan gejalanya akan menghilang

hanya setelah perpisahan atau kematian pasangannya.1,7 Waham cemburu dapat

menyebabkan penyiksaan verbal dan fisik yang bermakna terhadap pasangannya

dan bahkan dapat menyebabkan pembunuhan.7,8,9

e. Tipe Somatik (Somatic Type)

Waham tipe ini juga dikenal sebagai psikosis hipokondriakal

monosimptomatik. Perbedaan antara hipokondriasis dengan gangguan waham

menetap tipe somatik terletak pada derajat keyakinan yang dimiliki pasien tentang

anggapan adanya penyakit dalam dirinya.1 Kesadaran pasien biasanya baik dan

gejala yang ditimbulkannya tidak berhubungan dengan penyakit umum yang

mendasarinya atau penyakit psikiatri lainnya. Waham tipe ini dapat terjadi secara

perlahan-lahan atau tiba-tiba. Pada sebagian pasien, penyakitnya tidak berulang

meskipun derajat keparahan waham ini berfluktuasi. Kecemasan dan

kewaspadaan yang berlebihan adalah karakteristik dari waham ini.7,8 Waham yang

paling sering diderita adalah infeksi (misalnya bakteri, virus, parasit),

dismorfofobia (misalnya bentuk yang tidak sesuai pada hidung, payudara), waham

tentang bau badan yang berasal dari kulit, mulut atau vagina, atau waham bahwa

bagian tubuh tertentu seperti usus besar, tidak berfungsi. Dapat terjadi halusinasi

taktil yang behubungan dengan tema waham, misalnya pasien merasa ada

merayap dibawah kulitnya.1,7

f. Tipe Campuran (Mixed Type)

Pasien menunjukkan lebih dari satu tipe waham diatas dan tidak ada satu

tema waham yang menonjol.1,7

g. Unspecified Type

7

Page 8: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

Pasien menunjukkan tema waham yang tidak memenuhi salah satu waham

diatas. Sebagai contoh misidentifikasi sindroma, seperti sindroma Capgras, yaitu

keadaan yang dikarakteristikan dimana pasien percaya bahwa anggota

keluarganya telah di gantikan dengan seorang penipu ulung.1,8

2.7 Diagnosis Gangguan Waham Menetap

Dalam mendiagnosa suatu gangguan waham menetap, dapat digunakan kriteria

berdasarkan DSM-IV-TR, yaitu1,3,7 :

Tabel 2.1 Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Waham Menetap

A : Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi didalam

kehidupan nyata, seperti sedang diikuti, diracuni, ditulari virus, dicintai dari

jarak jauh atau dikhianati oleh pasangan atau kekasih atau menderita suatu

penyakit) selama sekurangnya 1 bulan.

B : Kriteria A untuk skizofrenia tidak terpenuhi (pasien tidak menunjukkan

gejala halusinasi yang dominan, bicara terdisorganisasi, gejala negatif seperti

afek datar). Catatan : halusinasi taktil dan cium mungkin ditemukan pada

gangguan delusional jika berhubungan dengan waham.

C : Terlepas dari gangguan waham (-waham) atau percabangannya, fungsi adalah

tidak terganggu dengan jelas dan perilaku tidak jelas aneh atau kacau.

D : Jika episode mood telah terjadi secara bersama-sama dengan waham, lama

totalnya adalah relatif singkat dibandingkan lama periode waham.

E : Gangguan adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat

(misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi

medis umum.

Tabel dari DSM-IV : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disodred, ed. 4. Hak cipta: American Psychiatric

Association Washington, DC; 1994. Digunakan dengan izin.

2.8 Diagnosis Banding Gangguan Waham Menetap

8

Page 9: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

Penyakit medis dan neurologis dapat tampak dengan waham. Tempat yang

paling sering untuk lesi ini adalah ganglia basalis dan sistem limbik. Pemeriksaan

medis termasuk skrining toksikologi dan pemeriksaan laboratorium rutin harus

dilakukan. Tes neuropsikologi dan elektroensefalografi (EEG) atau suatu

pemeriksaan tomografi computer (CT-Scan) mungkin diindikasikan pada saat

persentasi pertama, khususnya jika tanda atau gejala lain menyatakan adanya

gangguan kognitif atau lesi elektrofisiologi atau struktural.1

Tabel 2.2 Kondisi Neurologis dan Medis yang Dapat Tampak dengan Waham1

Gangguan ganglia basalis – penyakit Parkinson, penyakit Huntington

Keadaan Defisiensi – B12, folat, tiamin, niasin

Delirium

Demensia – penyakit Alzheimer, penyakit Pick

Akibat obat – amfetamin, antikolinergik, antidepresan, antihipertensif, obat

antituberkulosis, obat antiparkinson, cimetidine, kokain, disulfiram

(Antabuse), halusinogen

Endokrinopati – adrenal, tiroid, paratiroid

Patologi sistem limbik – epilepsi, penyakit serebrovaskuler, tumor

Sistemik – ensefalopati hepatik, hiperkalsemia, hipoglikemia, porfiria,

uremia

Diagnosis banding yang paling mendekati gangguan waham menetap

adalah skizofrenia tipe paranoid.1,3,7 Dimana, hal yang membedakannya dengan

gangguan waham menetap adalah kualitas waham. Menurut PPDGJ III, pedoman

diagnostik Skizofrenia tipe paranoid adalah sebagai berikut11 :

1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.

2. Sebagai tambahan :

a. Halusinasi dan/atau waham harus menonjol :

Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah,

atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit

(whistling), mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing).

9

Page 10: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual atau

lain-lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada, tetapi jarang

menonjol.

Waham dapat berupa hampir semua jenis, tetapi waham dikendalikan

(delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence) atau

“passivity” (delusion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang

beraneka ragam adalah yang paling khas.

b. Gangguan afektif, dorongan kehendak, dan pembicaraan serta gejala

katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol.

2.9 Penatalaksanaan Gangguan Waham Menetap

Terdapat beberapa penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita

gangguan waham menetap, yaitu :

a. Perawatan di Rumah Sakit

Pada umumnya pasien dengan gangguan waham menetap dapat diobati atas

dasar rawat jalan. Tetapi klinisi harus mempertimbangkan beberapa hal.

Pertama, diperlukan pemeriksaan medis dan neurologis pada diri pasien untuk

menentukan apakah terdapat kondisi medis nonpsikiatrik yang menyebabkan

penyakit ini. Kedua, pasien perlu diperiksa tentang kemampuannya

mengendalikan impuls kekerasan yang mungkin berhubungan dengan

waham. Ketiga, perilaku tentang waham mungkin secara bermakna telah

mempengaruhi kemampuannya untuk berfungsi didalam keluarga atau

pekerjaannya.1

b. Farmakoterapi

Antipsikotik telah digunakan sejak tahun 1970 sebagai pengobatan gangguan

waham menetap. Riwayat pasien tentang respons medikasi adalah pedoman

yang terbaik dalam memilih suatu obat. Seringkali dokter harus memulai

dengan dosis rendah – sebagai contoh; haloperidol (Haldol) 2 mg – dan

meningkatkan dosis secara perlahan. Jika pasien gagal berespons dengan obat

pada dosis yang cukup dalam percobaan selama enam minggu, antipsikotik

dari kelas lain harus dicoba. Beberapa peneliti telah menyatakan bahwa

10

Page 11: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

Pimozide (Orap) mungkin efektif pada gangguan waham menetap tipe

somatik. Terapi kombinasi sering dilakukan, termasuk mengkombinasi obat

antipsikotik dengan antidepresan. Secara keseluruhan, penderita gangguan

waham menetap sangat berespon terhadap pengobatan (antipsikosik) yang

diberikan, dimana 50% dilaporkan sembuh dari gejalanya, 90% menunjukkan

adanya perubahan dari klinisnya.1

c. Psikoterapi

Memberikan informasi dan edukasi yang benar mengenai penyakit pasien,

sehingga diharapkan keluarga dapat menerima pasien dan mendukungnya ke

arah penyembuhan. Memberitahukan kepada keluarga untuk tidak

memberikan tekanan emosional kepada pasien. Selain itu, keluarga juga

diharapkan mampu mengawasi kepatuhan pasien untuk kontrol minum obat,

dan meminta keluarga untuk lebih mendengarkan dan berkomunikasi dengan

pasien.8 Tanda terapi yang berhasil mungkin adalah suatu kepuasan

penyesuaian sosial.1

2.10 Prognosis

Gangguan waham menetap diperkirakan merupakan diagnosis yang cukup

stabil. Kurang dari 25% dari semua pasien gangguan waham menetap menjadi

skizofrenia. Kira-kira 50% pasien pulih pada follow up jangka panjang, 20%

lainnya mengalami penurunan gejalanya dan 30% lainnya tidak mengalami

perubahan pada gejalanya.1

2.11. Komplikasi

Tingkat keparahan komplikasi dihubungkan dengan jenis waham dan

daerah sistem limbik pasien yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Dalam

beberapa kasus kehidupan pasien mungkin tampak hampir sama sekali tidak

terganggu. Seorang pasien dengan paranoia grandiosa mungkin menghabiskan

banyak waktunya seharian di tempat yang tertutup dan sendiri, membuat suatu

sketsa/gambar yang rumit, namun perilakunya normal dengan keluarga dan di

11

Page 12: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

tempat kerja. Pasien dengan paranoia cemburu biasanya mengirimkan surat-surat

ancaman untuk orang yang disangka berselingkuh dengan istri/suaminya. 12

Komplikasi yang paling berat adalah pembunuhan, khususnya pada pasien

erotomania dan persekutori. Sebagai contoh, seorang subtipe persecutory, yang

"dianiaya", dapat menjadi “penganiaya” dan membunuh orang yang

menganiayanya sebelumnya.12

DAFTAR PUSTAKA

12

Page 13: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

1. Kaplan, Harold I, Benjamin J. Sadock dan Jack A. Grebb. Gangguan

Delusional. Dalam: synopsis psikiatri. Jilid satu. Jakarta: Binapura Aksara;

2010. hal. 474; 771 – 85.

2. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Fourth Edition Text

Revision. 2009. Philadelphia : Lippincot Williams & Wilkins.

3. Rindi, Novi. Gangguan Waham Menetap (Makalah Ilmiah). Medan: Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatra Utara; 2010.

4. Maslim, Rusli. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari

PPDGJ III. Jakarta : PT.Nuh Raya; 2001. hal. 52 – 3.

5. Kaplan, Harold I, Benjamin J. Sadock. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat.

Jakarta: Widya Medika; 1998. hal. 216 – 8.

6. Lowenstein, Daniel H, dan Brian K. Alldredge. Mental Health and Delusional

Disorder (diakses 7 Mei 2012). Diunduh dari URL:

www.webmed.com/schizophrenia/delusional-disorder.

7. Ulfandi, Devby. Gangguan Delusional (Makalah Ilmiah). Jakarta: Fakultas

Kedokteran Univeritas Trisakti.

8. Chopra, Shivani dan Raheel A. Khan. Delusional Disorder. 2011 Maret 10

(diakses 7 Mei 2012). Diunduh dari URL:

http://emedicine.medscape.com/article/292991-overview#aw2aab6b3.

9. Grover, Sandeep, Nitin Gupta dan Suhendra Kumar Matto. 2005. Delusional

Disorder : An Overview (diakses 7 Mei 2012). Diunduh dari URL:

www.gjpsy.uni-goettingen.de.

10. Kesley, Jeffrey E, D Jeffrey Newport dan Charles B. Nemeroff. 2006.

Prinsiples of Psychopharmacology for Mental Health Professionals. Canada :

Wiley-Liss Inc.

11. Amir, Nurmiati. Skizofrenia. Dalam: buku ajar psikiatri. Sylvia D.E,

Gitayanti H., editor. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;

2010. hal. 172 – 3.

12. Soares JC, Gershon S. 2004 Handbook of Medical Psychiatry ed. 2nd.

Philadelphia : Elsevier.

13

Page 14: 167573325 Referat Gangguan Waham Menetap Suksess

13. Mansjoer, Arif. Gangguan Psikotik. Dalam: kapita selekta kedokteran.

Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;

1999. hal. 199.

14