Bab 1. Alat-Alat Dalam Laboratorium Mikrobiologi (Revisi 2011)
138367976 Pengenalan Alat Alat Mikrobiologi PDF
-
Upload
nisadiyah-faridatus-shahih -
Category
Documents
-
view
358 -
download
2
description
Transcript of 138367976 Pengenalan Alat Alat Mikrobiologi PDF
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi Umum dengan judul “Pengenalan
Alat-Alat Mikrobiologi” disusun oleh :
Nama : Abdul Wahab Hadada NIM : 60300107005 Kelompok : III (tiga) Telah diperiksa dan disetujui oleh asisten atau koordinator asisten maka
dinyatakan diterima.
Gowa, November 2009
Koordinator Asisten Asisten
( Haniah, S.Si ) ( Nismawati ) NIM.60300106031
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
( Hafsah, S.Si M.Si )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat sekarang ini, dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan, maka
semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam
sampai pada mikrooorganisme yang tak dapat di lihat dengan mata telanjang. Dari hal
inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut
yang disebut dengan mikrobiologi1.
Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos
(hidup). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biologi yang mengkaji tentang
mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang
terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel seperti bakteri, alga, protozoa dan
fungi mikroskopik, bahkan virus2.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukanlah percobaan ini untuk
mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip
kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi.
1Pengenalan Alat Mikrobiologi, http://validator.w3.org/check/referer (04 November 2009).
2 Hafsah, Mikrobiologi Umum (Makassar; 2009). h. 1.
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada praktikum kali ini adalah untuk
mengetahui beberapa contoh alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos
(ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biolgi yang mengkaji tentang
mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang
terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel seperti bakteri, alga, protozoa dan
fungi mikroskopik, bahkan virus meskipun virus tidak termasuk sel sebab materi
genetiknya hanya dibungkus oleh protein dan tidak memiliki kemampuan tumbuh
secara mandiri3.
Istilah mikroba (disebut juga mikroorganisme, mikrobia, maupun jazad renik)
bukan nama dari suatu kelompok organism seperti hewan dan tumbuhan, melainkan
suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu organisme yang mempunyai
ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa
menggunakan mikroskop. Secara umum, mikroba merupakan organisme yang sangat
sederhana. Umumnya bakteri, protozoa, dan beberapa alga serta fungi mikroskopik
merupakan mikroba bersel tunggal. Bahkan mikroba yang multiselluler pun tidak
memiliki ukuran sel yang besar4.
3 Hafsah, mikrobiologi umum (Makassar; 2009), h. 1.
4 Syahruddin, Sartini, dan Natsir, Analisis Mikrobiologi Farmasi (Universitas Hasanuddin; Makassar, 2006). h. 1.
Dalam bidang mikrobiologi ada beberapa teknik-teknik dasar tertentu yang
perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk para peneliti
dalam bidang mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Teknik-teknik
tersebut digunakan dalam memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni
(hanya mengandung satyu macam bakteri), mengamatinya dan mengidentifikasi
mikroorganisme5.
Sejak dahulu orang telah menduga bahwa penyakit itu ada penyebabnya. Ada
yang mengira bahwa penyakit itu disebabkan kutukan dewa. Karena itu, mereka
mengobati dan mencegahnya dengan mantra-mantra dan ajimat. Antara tahun 1000
dan tahun 1400 penyakit pada umumnya dianggap sebagai hukuman atas dosa6.
Hippocrates menyangka bahwa penyakit malaria disebabkan oleh hawa busuk,
karena itu banyak terdapat di daerah rawa-rawa7.
Tentang mikroba penyebab penyakit ini, Robert Koch, tahun 1884,
mengemukakan hokum yang disebut Postulate Koch, yang menyatakan bahwa suatu
mikroba dianggap sebagai penyebab suatu penyakit, bila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Mikroba tersebut harus terdapat pula pada orang lain yang menderita penyakit
yang sama dan tidak terdapat pada orang yang sehat.
2. Mikroba tersebut harus dapat diisolir dari penderita dan dibiakkan secara murni.
5 M. Natsir Djide dan Sartini, Mikrobiologi Farmasi Dasar (Universitas Hasanuddin;
Makassar, 2006). h. 59. 6 Indan Entjang, Mikrobiologi dan Parasitologi (Bandung; 2003), h. 2. 7 Ibid.
3. Mikroba tersebut harus menimbulkan penyakit yang sama bila ditularkan kepada
orang lain yang sehat.
4. Dari penderita kedua inipun harus dapat diisolir mikroba yang asal secara murnia
pula8.
Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat
yang berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi
dan sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di
laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi, cawan petri,
pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur (tentukur), labu erlenmeyer, gelas piala,
pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan
kawat asbes dan rak tabung9.
Di samping peralatan gelas tersebut pada laboratorium mikrobiologi masih
ada sejumlah alat yang khusus antara lain: otoklaf, oven, mikroskop, jarum ose
(inokulasi), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk
sterilisasi, inkubator untuk membiakkan mikroorganisme dengan suhu yang konstan,
spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan. Penangas air
untuk mencairkan medium, maknetik stirrer untuk mengaduk dan tabung durham
untuk penelitian fermentasi10.
8 Indan Entjang. op.cit.h. 3. 9 Pengenalan Alat dan Sterilisasi, http://farmasiq.blogspot.com/feeds/com-ments.default (04 November 2009). 10 Ibid.
Di dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihat
mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop. Mikroskop
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang
berukuran kecil. Mikroskop dalam bahasa Yunani dari micron yaitu kecil dan scopos
yaitu tujuan. Jadi, mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu
kecil. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata. Daya pembesaran mikroskop menyebabkan kita dapat melihat struktur
mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Pembesaran yang
dapat mikroskop adalah sekitar 100 kali sampai 400.000 kali. Ada dua jenis
mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu mikroskop dua
dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).
Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop
cahaya dan mikroskop electron11.
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan
yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC
(250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap
11 Ibid.
inchi (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya
15 menit untuk 121oC12.
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu
yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC13.
Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang
tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu
alat tersebut dilengkapi dengan skala atau kuadran yang sangat berguna untuk
pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri
dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di reset14.
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup
kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,
misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume
pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya,
hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl.
dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip15.
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai
penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang
12 Pengenalan Alat-Alat Mikrobiologi, http://validator.w3.org/check/referer (04 November 2009).
13 Ibid. 14 Pengenalan Alat Mikrobiologi, http://www.blogger.com/blog-this.g (04 November 2009). 15 Ibid.
biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan
cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml16.
Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang
diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet
berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan
pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang
dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus
tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler
dengan udara sekitar17.
Pipet tetes (Pasteur Pippete), fungsinya sama dengan pipet ukur, namun
volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam
menambahkan HCl atau NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji
biokimia, dan lain-lain18.
Centrifuge merupakan alat yang berfungsi sebagai pemisah zat dalam cairan
yang diduga dapat mengendap dengan cara pemutaran menggunakan kekuatan rotasi.
Dengan pemutaran kecepatan tertentu, zat-zat yang tidak terlarut akan mengendap.
Satuan yang digunakan pada centrifuge adalah Rpm (Rotation per meter). Perinsip
kerja dari alat ini adalah zat yang akan dipisahkan dimasukkan kedalam tabung yang
terdapat pada centrifuge, kemudian menutup lubang pada centrifuge agar udara yang
16 Ibid. 17 Ibid. 18 Ibid.
masuk tidak mempengaruhi zat yang akan dipisah. Setelah itu tentukan waktu dan
rotasi putaran yang diinginkan, dengan memutar tombol Timer dan Rotation19.
19 Pengenalan Alat dan Mikrobiologi, http://farmasiq-blogspot.com. (04 November 2009).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah :
Hari/Tanggal : Kamis, 05 November 2009
Pukul : 15.00 – 17.00 Wita
Tempat : Laboratorium Biologi Gedung B Lantai III
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata, Gowa.
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop,
spektrofotometer, neraca analitik, vortex, coloni counter, oven, otoklaf, inkubator,
kulkas, sentrifuge, kompor gas, gelas ukur, gelas kimia, labu Erlenmeyer, cawan
petri, tabung reaksi, labu ukur, tabung durham, Bunsen/spirtus, corong, ose bulat dan
lurus, rak tabung, spoit, batang pengaduk, batang berbentuk V, pipet tetes,
thermometer, gegep (penjepit), labu Erlenmeyer, sikat tabung, laminar air flow,
enkas, dan shaker.
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah :
1. menyiapkan alat-alat dan bahan mikrobiologi
2. mengamati bagian-bagian dari alat-alat tersebut dan mengetahui fungsinya masing-
masing.
3. menggambar semua alat-alat tersebut dan menuliskan bagian-bagiannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Nama-nama alat
1.
2.
Labu erlenmeyer Keterangan :
1. Mulut
2. Skala
3. Badan tabung
4. Dasar tabung
Gelas kimia Keterangan :
1. Mulut
2. Skala
3. Badan tabung
4. Dasar tabung
3.
4.
5.
Gelas ukur Keterangan :
1. Mulut
2. Skala
3. Badan tabung
4. Dasar tabung
Batang gelas bengkok Keterangan :
1. Pegangan
2. Penyebar
Corong Keterangan :
1. Dasar
2. Badan
3. Leher
4. Mulut
6.
7.
8.
Cawan petri Keterangan :
1. Wadah
2. Penutup
Ose bulat dan lurus Keterangan :
1. Kawat platina
lurus
2. Pegangan
3. Kawat
platina bulat
Gegep Keterangan :
1. penjepit
2. Gagang
penjepit
9.
10.
Spoit Keterangan :
1. Pendorong
2. Skala
3. Karet
penghisap
4. Leher
5. Jarum
6. Penutup
7. Tabung
Pipet tetes Keterangan :
1. Karet
penghisap
2. Skala
3. Ujung
11.
12.
13.
Tabung durham Keterangan :
1. Mulut
2. Badan
3. Dasar
Bunsen Keterangan :
1. Tutup
2. Leher
3. Sumbu
4. Dasar
Sikat tabung Keterangan :
1. Pegangan
2. Sikat
14.
15.
16.
Termometer Keterangan :
1. Penggantung
2. Skala
3. Ujung
Rak tabung Keterangan :
1. Lubang tabung
2. Badan
3. Kaki
Labu ukur Keterangan :
1. Penutup
2. Mulut
3. Leher
4. Badan
5. Dasar
17.
18.
Tabung reaksi Keterangan :
1. Mulut
2. Badan
3. Dasar
Sentrifuge Keterangan :
1. Penutup
2. Ensel
3. Wadah sampel
4. pengatur
kecepatan
5. Pengatur waktu
6. Tombol
ON/Off
7. Kabel
19.
20.
Neraca analitik Keterangan :
1. Pintu penggeser
2. Tempat
pengukuran
3. Tombol tare
4. Tombol F
5. Tombol cf
6. Tombol ON/OFF
7. Kabel
8. Staker
Oven Keterangan :
1. Ventilasi
udara
2. Rak
3. Pengatur suhu
4. Layar suhu
5. Pintu
6. Badan oven
21.
Kulkas Keterangan:
1. Pengatur suhu
2. Frezer
3. Rak
4. Lampu
5. Pintu
6. Kaki kulkas
7. Badan kulkas
8. Pintu
pegangan
22.
Inkubator Keterangan :
1. Fentilasi
udara
2. Kabel kontak
3. Badan
inkubator
4. Pintu bagian
luar
5. Tombol pintu
6. Pintu bagian
dalam
7. Staker
8. Rak
9. Pengatur
kecepatan
10. Tombol
ON/OFF
23.
24.
Kompor gas Keterangan :
1. Elemen
2. Tombol
ON/OFF
3. Badan
4. Dasar
Enkas Keterangan :
1. Penutup enkas
2. Kaca penutup
3. Lubang tempat
memasukkan tangan
4. Pegangan
5. Badan enkas
25.
Otoklaf Keterangan :
1. Pegangan tutup
2. Pembuang uap
3. Alat pengatur
tekanan
4. Baut atau mor
5. Pegangan badan
6. Dasar
7. Penutup
8. Saluran pengarah
9. Wadah
26.
27.
Vortex Keterangan :
1. Kabel
2. Wadah tabung
reaksi
3. Pengatur
kecepatan
4. Tombol power
(ON/OFF)
Spektrofotometer Keterangan :
1. Absorban
2. Pengatur
mikro
3. Pengatur
makro
4. Cuvet
5. Layar
28.
Mikroskop Keterangan :
1. Lensa okular
2. Makrometer
3. MIkrometer
4. Pemegang
5. Penggerak
mekanik
6. Pengatur
kondensor
7. Sumbu inklinasi
8. Kaki
9. Cermin
10.Diafragma
11. Kondensor
12. Meja sediaan
13. Sengkeling
14. Lensa objektif
15. Revolver
16. Tubus
29.
Coloni counter Keterangan :
1. Lup
2. Pegangan cawan
3. Kamar hitung
4. Jarum penunjuk
5. Tombol
penghitung
6. Tombol power
7. Kabel
8. Layar penghitung
9. Tombol penetral
30.
Shaker Keterangan :
1. Klep besi
2. Penahan atau
penjepit
3. Tombol power
(on/of)
4. Tombol run
5. Tombol stop
6. Tombol
mempercepat
7. Tombol
memperlambat
8. Tombol waktu
9. Tombol prog
31.
Laminar air flow Keterangan :
1. Penutup
2. Badan
3. Meja laminar
air flow
4. Tombol
pengatur
5. Kaki
6. Lubang
udara
7. Kabel
8. staker
B. Pembahasan
Adapun pembahasan pada praktikum kali ini adalah :
1. Labu erlemeyer (Erlenmeyer Flask)
Labu erlemeyer terbuat dari kaca yang tahan panas dengan dinding yang tipis
untuk memudahkan pemindahan panas dan mengurangi tegangan. Labu erlenmeyer
berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk
meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung aquades,
kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain. Labu erlemeyer terdapat beberapa
pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100
ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dan sebagainya20.
2. Gelas kimia
Gelas kimia merupakan alat yang tahan terhadap panas dan memiliki banyak
fungsi, dapat digunakan sebagai tempat larutan atau zat cair, dapat pula digunakan
untuk preparasi media, dan lain-lain, selain itu juga dapat digunakan untuk mengukur
volume. Ukuran gelas ini bermacam-macam mulai dari 50 ml sampai 1000 ml. Pada
prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung
dengan hati-hati21.
3. Gelas ukur
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu
erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada
20 Pengenalan Alat dan Mikrobiologi, http://farmasiq-blogspot.com. (04 November 2009).
21 Ibid.
saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan
meniskus cekung larutan22.
4. Batang gelas bengkok
Batang gelas bengkok terbuat dari kaca sehingga dapat dipanaskan dengan
otoklaf. Alat ini berfungsi untuk mengaduk bahan kimia atau menghomogengkan
medium yang akan dibuat23.
5. Corong
Corong berfungsi untuk memasukkan suatu larutan ke dalam suatu tempat
yang mempunyai mulut yang kecil. Penggunaannya dengan cara menuangkan larutan
langsung ke dalam mulut corong, dimana sebelumnya ujung corong telah dimasukkan
ke dalam mulut tabung.
6. Cawan Petri
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai
penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang
biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan
cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml24.
7. Ose bulat dan lurus
22 Ibid. 23
Pengenalan Alat dan Mikrobiologi, http://farmasiq.blogspot.com/feeds/com-ments.default (04 November 2009).
24 Ibid.
Ose berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam atau ditumbuhkan
ke media baru. Jarum ini biasanya terbuat dari kawat nikrom atau platinum sehingga
dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran
(loop) dan disebut ose atau inoculating loop atau transfer loop, dan yang berbentuk
lurus disebut inoculating needle atau transfer needle. Inoculating loop cocok untuk
melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan
untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating)25.
8. Gegep
Gegep (penjepit tabung) berfungsi untuk menjepit tabung khususnya tabung
reaksi. Cara menggunakannya adalah dengan menekan pemegang penjepit kemudian
menjepit tabung dengan lubang yang ada dtengah penjepit.
9. Spoit
Spoit berfungsi untuk mengambil cairan sesuai dengan volume yang
diinginkan, karena alat ini dilengkapi dengan skala. Cara menggunakannya yaitu
dengan menyedot cairan yang diinginkan kemudian menekan kembali ujung spoit
untuk mengeluarkan cairan tersebut.
10. Pipet tetes (Pasteur Pippete)
Pipet tetes berfungsi sama dengan pipet ukur, namun volume yang
dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan
25 Ibid.
HCl atau NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dan
lain-lain26.
11. Tabung durham
Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya
lebih kecil dan berfungsi untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat
metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi
dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara)27.
12. Bunsen
Bunsen merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi
yang steril. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok
untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).
Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol28.
13. Sikat tabung
Sikat tabung berfungsi untuk membersihkan kotoran yang ada pada alat-alat
yang telah digunakan, seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, gelas kimia dan lain-
lain. Cara menggunakannya yaitu memeriksa sikat terlebih dahulu yang cocok dengan
alat yang akan dibersihkan setelah itu menggunakan larutan sabun sebagai pencuci,
kemudian sikat digerak-gerakkan dengan rata sampai kotorannya hilang.
14. Termometer
26 Ibid. 27
Pengenalan Alat-Alat Mikrobiologi, http://validator.w3.org/check/referer (04 November 2009).
28 Ibid.
Termometer berfungsi sebagai alat untuk mengukur suhu. Cara
menggunakanya yaitu dengan memasukkan ujung termometer ke dalam larutan yang
ingin diketahui suhunya dengan memegang tali yang diikatkan pada ujung
termometer, agar suhu tubuh tidak tercampur dengan suhu larutan yang ingin di ukur.
15. Rak tabung
Rak tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan tabung reaksi pada lubang
yang tersedia, yang berisi medium atau pada saat tabung tersebut kosong. Cara
menggunakannya yaitu dengan memasukkan tabung reaksi pada lubang yang
tersedia.
16. Labu ukur
Labu ukur berfungsi sama dengan gelas ukur namun bentuknya yang berbeda,
pada labu ukur memiliki tutup dan badannya besar. Cara menggunakannya yaitu
memasukkan medium atau larutan ke dalam labu ukur sesuai yang dibutuhkan
kemudian menutupnya dengan rapat.
17. Tabung reaksi
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan
menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup
tabung reaksi, dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil.
Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk
menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants
agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media
yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu
lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena
memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alasan efisiensi, media yang ditambahkan
berkisar 10-12 ml tiap tabung29.
18. Sentrifuge
Alat ini berfungsi untuk keperluan isolasi filtrate, dimana dengan
memasukkan larutan ke dalam sentrifuge, nantinya akan didapatkan endapan pada
dasar tabung dan filtrate pada bagian atas tabung. Cara menggunakan alat ini adalah
dengan memutar tabung reaksi dengan ukuran yang sama, peletakan tabung harus
dalam keadaan seimbang.
19. Neraca analitik
Neraca analitik atau timbangan analitik digunakan untuk menimbang bahan-
bahan secara analitik. Cara penggunaannya yaitu dengan meletakkan bahan pada
wadah sampel kemudian menekan tombol pengatur berat sehingga otomatis akan
muncul berat bahan pada layar penghitung.
20. Oven
Oven berfungsi untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas.
Digunakan pada sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat-alat dari segala
29 Ibid.
macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban30. Cara menggunakannya yaitu
dengan memasukkan alat-alat yang telah dibungkus dengan kertas yang akan
disterilkan ke dalam oven dan menyusunnya pada rak, kemudian memanaskannya
diatas api.
21. Kulkas
Kulkas merupakan alat yang digunakan untuk mengawetkan mikroba atau
sebagai pendingin. Cara kerjanya yaitu dengan memasukkan medium pada kulkas
dengan suhu tertentu.
22. Inkubator
Inkubator adalah alat yang berfungsi untuk menginkubasi mikroba pada suhu
yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC31.
23. Kompor gas
30 Pengenalan Alat Mikrobiologi, http://www.blogger.com/blog-this.g (04 November 2009).
31 Ibid.
Kompor gas merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan medium
dengan suhu tertentu.
24. Enkas
Enkas berfungsi untuk pengerjaan medium misalnya pada isolasi atau
penanaman bakteri dalam kondisi ruang yang aseptis agar tidak terkontaminasi
dengan udara32. Cara menggunakannya adalah pada saat sebelum memasukkan
media, alat ini harus disterilkan terlebih dahulu.
25. Otoklaf
Otoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan
yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC
(250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap
inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya
15 menit untuk 121oC33.
26. Vortex
Vortex merupakan peralatan elektronik yang berfungsi untuk mengaduk
senyawa kimia yag ada dalam suatu tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu
dengan adanya tegangan yang diberikan, maka tabung reaksi yang berisi larutan akan
tercampur rata.
27. Spektrofotometer
32 Ibid. 33 Ibid.
Spekrtrofotometer berfungsi untuk mengukur jumlah pertumbuhan bakteri
yang terdapat pada medium atau untuk mengukur absorbsi dari bakteri yang terdapat
pada medium34.
28. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi
yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur
mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang
tersedia menungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga
ribuan kali35.
29. Coloni counter
Coloni counter berfungsi untuk menghitung koloni mikrobia dalam kulit36.
Cara menggunakannya yaitu setelah ON menyimpan cawan petri didalamnya yang
berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada
posisi 000 dan mulai menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil
melihat jumlah pada layar hitung.
30. Shaker
Shaker merupakan alat yang berfungsi untuk mengocok larutan yang ada
dalam labu erlenmeyer sehingga larutan yang ada di dalamnya tercampur dengan rata.
34 Ibid. 35 Ibid. 36 Ibid.
31. Laminar air flow
Alat ini berfungsi untuk pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai pola
pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV
beberapa jam sebelum digunakan. Cara kerjanya atur alat dan bahan yang telah
dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan
tercipta areal yang benar-benar steril. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola
aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit
supaya kontaminan tidak keluar dari laminar air flow.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang ingin dicapai pada praktikum kali ini adalah dalam
laboratorium mikrobiologi, alat-alat sterilisasi yang digunakan adalah oven, otoclaf,
lampu spiritus (bunsen), mikroskop, spektrofotometri, sentrifuge, gelas ukur, gelas
kimia, labu ukur, labu erlenmeyer, neraca analitik, pipet volume, pipet tetes, gegep,
spoid, inkubator, kulkas, tabung reaksi,tabung durham, ose lurus, ose bulat, batang
bengkok, cawan petri, corong, oven, kompor gas, enkas, laminar air flow, vortex, dan
lain-lain.
B. Saran
Adapun saran saya pada praktikum kali ini adalah sebaiknya praktikan harus
lebih serius dalam melakukan praktikum agar dapat mengetahui alat-alat yang ada
dalam laboratorium mikrobiologi.
DAFTAR PUSTAKA
Entjang Indan, dr. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT. Citra Aditya Bakti; Bandung. 2003.
Hafsah. Mikrobiologi Umum. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar; Makassar. 2009.
H. Syahruddin Kadir, Dr. Analisis Mikrobiologi Farmasi. Universitas Hasanuddin; Makassar. 2006.
M. Natsir Djide, Drs. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Universitas Hasanuddin; Makassar. 2006.
Anonim, Pengenalan Alat dan Mikrobiologi, http://farmasiq-blogspot.com. (04 November 2009).
Anonim, Pengenalan Alat dan Sterilisasi, http://farmasiq.blogspot.com/feeds/com-ments.default (04 November 2009).
Anonim, Pengenalan Alat-Alat Mikrobiologi, http://validator.w3.org/check/referer (04 November 2009).
Anonim, Pengenalan Alat Mikrobiologi, http://www.blogger.com/blog-this.g (04 November 2009).