137575317 Geologi Regional Prangtritis

4
1 GEOLOGI REGIONAL PRANGTRITIS I. Geomorfologi Regional Daerah pemetaan termasuk ke dalam zona Pegunungan Selatan. Pegunungan Selatan memiliki 3 morfologi utama sebagai berikut: Secara morfologis daerah pegunungan selatan merupakan pegunungan yang dapat dibedakan menjadi 3 satuan morfologi utama, yaitu: 1. Satuan Morfologi Perbukitan Berelief Sedang hingga Curam Berada di sekitar Imogiri di bagian Barat, memanjang ke Utara hingga Prambanan, kemudian membelok ke arah Timur (Pegunungan Baturagung), menerus ke arah Timur melalui Perbukitan Panggung, Plopoh, Kambangan hingga di daerah yang terpotong oleh jalan raya Pacitan  Slahung. Litologi yang terdapat di satuan morfologi ini berasal dari Formasi Semilir, Nglanggran, Wuni dan Besole. 2. Satuan Dataran tinggi Satuan ini meliputi daerah Gading, Wonosari, Playen hingga Semanu dengan ketinggian rata-rata 200 meter di atas permukaan laut. Litologinya terutama tersusun atas batugamping. Topografi pada daerah ini relatif datar. 3. Satuan Perbukitan Kerucut Satuan ini meliputi sebelah Timur Parangtritis memanjang ke arah Timur melalui Baron dan menerus ke arah Timur melewati Punung hingga Pacitan. Morfologinya tersusun atas bukit-bukit kecil berbentuk kerucut dengan litologi utamanya adalah batugamping terumbu maupun batugamping klastik. II. Stratigrafi regional Stratigrafi Pegunungan Selatan bagian Barat Laut tersusun oleh batuan hasil penengendapan gaya berat. Proses pengendapannya mengakibatkan struktur perlapisan batuan pada Pegunungan Selatan memiliki kemiringan yang khas, yaitu ke arah Selatan. Stratigrafi regional urut dari formasi tua ke muda, antara lain: 1. Formasi Kepek  Wonosari Litologi penyusunnya terdiri atas: batugamping, batugamping napalan, batugamping tufan, batugamping konglomerat, batupasir tufaan , napal serta

Transcript of 137575317 Geologi Regional Prangtritis

Page 1: 137575317 Geologi Regional Prangtritis

8/16/2019 137575317 Geologi Regional Prangtritis

http://slidepdf.com/reader/full/137575317-geologi-regional-prangtritis 1/4

1

GEOLOGI REGIONAL PRANGTRITIS

I. 

Geomorfologi Regional

Daerah pemetaan termasuk ke dalam zona Pegunungan Selatan. Pegunungan

Selatan memiliki 3 morfologi utama sebagai berikut:

Secara morfologis daerah pegunungan selatan merupakan pegunungan yang dapat

dibedakan menjadi 3 satuan morfologi utama, yaitu:

1.  Satuan Morfologi Perbukitan Berelief Sedang hingga Curam

Berada di sekitar Imogiri di bagian Barat, memanjang ke Utara hingga

Prambanan, kemudian membelok ke arah Timur (Pegunungan Baturagung),

menerus ke arah Timur melalui Perbukitan Panggung, Plopoh, Kambangan hingga

di daerah yang terpotong oleh jalan raya Pacitan – Slahung. Litologi yang terdapat

di satuan morfologi ini berasal dari Formasi Semilir, Nglanggran, Wuni dan Besole.

2.  Satuan Dataran tinggi

Satuan ini meliputi daerah Gading, Wonosari, Playen hingga Semanu dengan

ketinggian rata-rata 200 meter di atas permukaan laut. Litologinya terutama

tersusun atas batugamping. Topografi pada daerah ini relatif datar.

3.  Satuan Perbukitan Kerucut

Satuan ini meliputi sebelah Timur Parangtritis memanjang ke arah Timur

melalui Baron dan menerus ke arah Timur melewati Punung hingga Pacitan.

Morfologinya tersusun atas bukit-bukit kecil berbentuk kerucut dengan litologi

utamanya adalah batugamping terumbu maupun batugamping klastik.

II. 

Stratigrafi regional

Stratigrafi Pegunungan Selatan bagian Barat Laut tersusun oleh batuan hasil

penengendapan gaya berat. Proses pengendapannya mengakibatkan struktur

perlapisan batuan pada Pegunungan Selatan memiliki kemiringan yang khas, yaitu

ke arah Selatan. Stratigrafi regional urut dari formasi tua ke muda, antara lain:

1.  Formasi Kepek – Wonosari

Litologi penyusunnya terdiri atas: batugamping, batugamping napalan,

batugamping tufan, batugamping konglomerat, batupasir tufaan , napal serta

Page 2: 137575317 Geologi Regional Prangtritis

8/16/2019 137575317 Geologi Regional Prangtritis

http://slidepdf.com/reader/full/137575317-geologi-regional-prangtritis 2/4

2

batulanau. Umur pengendapan batuan yaitu pada Kala Miosen Tengah –  Miosen

Akhir.

2.  Formasi Oyo

Litologi penyusunnya terdiri atas napal tufaan, tuf andesitan, dan batugamping

konglomeratan. Umur pengendapan formasi ini adalah Kala Miosen Tengah.

Formasi Oyo terendapakan secara tak selaras diatas Formasi Sambipitu

3.  Formasi Sambipitu

Formasi Sambipiti tersusun atas batupasir, batulanau, serta batulempung.

Memiliki struktur gradasi. Bagian bawah bersifat volkanik dan makin ke atas

makin bersifat gampingan. Umur pengendapan formasi ini adalah Miosen Awal – 

Tengah. Ketebalan formasi ini sekitar 150 meter.

4.  Formasi Nglanggran

Litologinya tersusun atas breksi volkanik (berkomposisi bongkah lava dan

bomb andesit). Umur pengendapan formasi diperkirakan Miosen Tengah bagian

bawah. Ketebalan formasi sekitar 750 meter.

5.  Formasi Semilir

Litologinya terdiri dari batupasir tufaan, batu lanau, batulempung, serta

batupasir tufan konglomeratan (fragmen pumis). Formasi ini terbentuk pada kala

Miosen Awal bagian Tengah.

6.  Formasi Kebo-Butak

Litologi formasi ini terdiri atas batupasir, batulempung, serpih, tuf, dan

agglomerat. Formasi ini terbentuk pada kala Miosen Awal bagian awal.

Berdasarkan litologinya, stratigrafi Parangtritis dapat dibedakan menjadi:

1. 

Batuan Sedimen Klastik Volkanik

Batuan sedimen klastik volkanik berumur Tersie ini berupa tufa yang terdiri

atas material volkanik berukuran debu hingga lapili dengan sifat non-gampingan

dan tidak terdapat fosil. Ketebalan perlapisan tufa yang tersingkap 75 meter.

2.  Batuan Gunungapi

Batuan gunungapi berumur Tersier ini tersusun atas breksi andesit, andesit,

serta lava Parangkusumo.

Page 3: 137575317 Geologi Regional Prangtritis

8/16/2019 137575317 Geologi Regional Prangtritis

http://slidepdf.com/reader/full/137575317-geologi-regional-prangtritis 3/4

3

  Breksi andesit yang diselingi oleh aliran lava bersifat andesitik, berstruktur

lempeng, serta telah mengalami pelapukan dan perubahan yang ditandai

ditemukannya mineral serisit serta klorit pada batuan.

  Batuan andesit berupa lava berwarna abu-abu kehijau-hijauan. Memiliki

struktur kekar tiang serta telah mengalami perubahan ditandai dengan

ditemukannya klorit pada batuan tersebut.

  Satuan Lava Parangkusumo berupa lava basal, berstuktur kekar lempeng.

Batuan ini telah mengalami perubahan yang ditandai adanyamineral khlorit

dan kalsit.

3.  Batuan Sedimen Klastik karbonat

Penyebaran sedimen kastik karbonat terdapat dibagian Barat dan Timur

Parangtritis. Litologinya terdiri dari batugamping terumbu serta pasiran.

4.  Endapan Permukaan

Endapan permukaan atau Satuan Aluvium tersusun atas sedimen lempung

hingga kerakal. Sedimen-sedimen tersebut merupakan hasil rombakan, pelapukan

dan pencucian batuan sekitar serta endapan pantai (terdiri atas sedimenberukuran halus yang membentuk gumuk pasir).

III.  Struktur Geologi

Pola struktur geologi yang ada di daerah pemetaan berkaitan dengan

pembentukan pegunungan di Selatan Jawa serta Palung Jawa. Struktur yang ada

berupa sesar normal (Bantul, Bambang Lipuro sertan Mudal); sesar medatar

(Parangkusumo, Soka Nambangngan serta Siluk); ketidakselarasan; keselarasan;

kekar.

Orientasi sesar N 275°W hingga N 310° W (Tenggara - Barat Laut) dan N20°E

hingga 50°E (Timur Laut - Barat Daya). Pada daerah Parangtritis terdapat

pemunculan mata air panas yang disebabkan penunjaman Sesar parangkusumo

dengan arah N 300°W / 80°. Sudut penunjaman sesar membentuk zona kekar.

Page 4: 137575317 Geologi Regional Prangtritis

8/16/2019 137575317 Geologi Regional Prangtritis

http://slidepdf.com/reader/full/137575317-geologi-regional-prangtritis 4/4

4

DAFTAR PUSTAKA

http://teguhgeost.blogspot.com/2012/03/geologi-regional-gunung-kidul-dan.html

Diakses pada: Senin, 25 Maret 2013 pukul 12.48 WIB

http://wachidgeologist.wordpress.com/2012/05/16/geologi-regional-

pegunungan-selatan/ 

Diakses pada: Senin, 25 Maret 2013 pukul 15.46 WIB