135 - abstrak.ta.uns.ac.id · pelemparan batu dan benda tumpul lainnya , pembakaran gedung -gedung...
Transcript of 135 - abstrak.ta.uns.ac.id · pelemparan batu dan benda tumpul lainnya , pembakaran gedung -gedung...
135
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah dipaparkan, maka kesimpulan akhir
yang dapat diambil dari penelitian skripsi ini adalah:
1. Kekesaran dalam agenda penggulingan presiden telah menjadi suatu
kebudayaan di Mesir. Hal ini dikarenakan rasa kejenuhan dan trauma
mendalam masyarakat Mesir kepada rezim yang diktator.
2. Kekerasan yang terjadi pada revolusi Mesir 2011 dilatarbelakangi oleh
hegemoni kekuasaan Mubarak yang sangat otoriter. Sementara itu, nilai-nilai
kebebasan masyarakat Mesir dalam menyuarakan aspirasinya semakin
terkikis oleh kekejaman polisi dan militer.
3. Kekerasan yang terjadi pada revolusi Mesir 2011 terbagi menjadi dua jenis,
yaitu kekerasan simbolik dan kekerasan fisik.
a. Kekerasan Simbolik
Bentuk kekerasan simbolik terlihat dari penggunaan media jejaring sosial
Facebook dan Twitter. Penggiringan opini publik dilakukan melalui
halaman Facebook WAAKS dan 6th of April Youth Movement. Kekerasan
simbolik melalui Twitter ditunjukan dengan penggunaan Hashtag #Jan25
dan #Egypt yang melambangkan semangat revolusi rakyat Mesir.
b. Kekerasan Fisik
Bentuk dari kekerasan fisik pada diantaranya adalah penembakan,
pemukulan, penggunaan senjata tajam, penggunaan unta dan kuda,
135
136
pelemparan batu dan benda tumpul lainnya, pembakaran gedung-gedung,
penjarahan, dan pelecehan seksual terhadap wanita.
4. Kekerasan yang terjadi pada revolusi Mesir 2013 dilatarbelakangi oleh
kebijakan-kebijakan Mursi yang kontroversial khususnya Dekrit Presiden 22
November 2012 serta kurangnya pemberian ruang untuk pihak oposisi. Pola
hegemoni kekuasaan Mursi juga belum mampu menguasai seluruh perangkat
negara.
5. Kekerasan pada revolusi Mesir 2013 murni kekerasan fisik yang bentuknya
sama dengan kekerasan fisik pada revolusi Mesir 2011. Durasi waktu
demonstrasi juga tergolong jauh lebih cepat karena militer mengambil langkah
cepat dengan memberikan ultimatum 48 jam yang dilanjutkan dengan kudeta.
6. Penyebab terjadinya kekerasan simbolik pada revolusi Mesir 2011 adalah
karena tingginya iklim otoritarian Mubarak dalam memimpin yang
menyebabkan media-media massa memilih bungkam. Penggunaan media
jejaring sosial yang jauh lebih bebas dan tanpa sensor menjadi alternatif yang
tepat.
7. Penyebab terjadinya kekerasan fisik pada revolusi Mesir 2011 adalah
kampanye-kampanye online yang terus dilakukan melalui media jejaring
sosial. Selain itu, kerasnya sikap Mubarak yang tidak mau turun dan
memanfaatkan polisi sebagai tameng pertahanan semakin membuat brutal
para pengunjuk rasa.
137
8. Penyebab terjadinya kekerasan fisik pada revolusi Mesir 2013 adalah karena
adanya seruan oposisi yang memanfaatkan momentum ketika kredibilitas
Mursi melemah akibat kebijakan-kebijakannya. Turunnya militer sebagai
mediasi justru semakin memperparah kekerasan-kekerasan yang terjadi di
tengah masyarakat.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah:
1. Agar melakukan penelitian lebih mendalam terkait pengaruh kekerasan yang
terjadi di Mesir dengan mempertimbangkan kebudayaan orang Mesir asli
dalam menanggapi isu nasional. Penelitian studi kasus ini akan lebih baik
dilakukan di Mesir agar mendapatkan data yang lebih valid.
138
DAFTAR PUSTAKA
Buku
ABM, M. Agastya. 2013. Arab Spring; Badai Revolusi Timur Tengah yang Penuh Darah. Jogjakarta: IRCiSoD.
Barakat, Halim. 2012. Dunia Arab. Bandung: Nusa Media.
Bocock, Robert. 2007. Pengantar Komprehensif untuk Memahami Hegemoni (edisi terjemahan oleh Ikramullah Mahyuddin). Yogyakarta: Jalasutra.
Cook, Steven A. 2007. Ruling But not Governing. Baltimore: The Johns Hopkins
University Press.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Diamon, Larry & Plattner, Marc F. 2001. Hubungan Sipil-Militer dan Konsolidasi Demokrasi (edisi terjemahan oleh Tri Wibowo Budi Santoso). Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Douglas, Jack D. & Waksler, Frances Chaput. 2002. “Kekerasan” dalam Teori-Teori Kekerasan ed. Thomas Santoso. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Endraswara, Suwardi. 2006. Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Esposito, L. John & Mogahed, Dalla. 2007. Saatnya Muslim Bicara!: Opini Umat Muslim Tentang Islam, Barat, Kekerasan HAM, dan Isu-Isu Kontemporer Lainnya (edisi terjemah oleh Eva Y. Nukman). Bandung: Mizan Pustaka.
Fisher, Kristen J & Stewart, Robert. 2014. Transitional Justice and The Arab Spring. New York: Routledge.
Galtung, Johan. 2002. “Kekerasan Budaya” dalam Teori-Teori Kekerasan ed.
Thomas Santoso. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Gergez, Fawaz A. 1999. America and Political Islam. Cambridge: Cambridge
University Press.
Gurr, Robert Ted. 2002. “Deprivasi Relatif dan Kekerasan” dalam Teori-Teori Kekerasan ed. Thomas Santoso. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Haryatmoko. 2010. Dominasi Penuh Muslihat Akar Kekerasan dan Diskrimnasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat, Taufik. 2009. Lebih Dekat dengan Facebook. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
139
Huriyah, Badriyah. 2015. Dari Istana ke Liang Lahat: Mursi. Jakarta: Kencana.
Iddle, Nadia & Nuns, Alex. 2011. Tweets From Tahrir. New York: OR Books.
Jackson, Elaine. 2004. Mesir (edisi terjemahan oleh Suryani). Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
KBRI Cairo. 2014. Selayang Pandang Mesir. Kairo: Kedutaan Besar Republik
Indonesia Cairo.
Khalil, Ashraf. 2012. Liberation Square, Inside The Egyptian Revolution and The Rebith Of A Nation. Cairo: American University in Cairo Press.
Kinloch, Graham C. Tanpa Tahun. Ideology and the Social Science. London:
Greenwood Press.
Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Lakomy, Miroslaw. 2011. “Arab Spring and New Media” dalam The Arab Spring
ed. Beata Przybylska-Maszner. Poland: Faculty of Political Science and
Journalism Press, Adam Mickiewicz University.
Purnomo, Agus. 2009. Ideologi Kekerasan Argumentasi Teologis-Sosial Radikalisme Islam. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Purwasito, Andrik. 2011. Pengantar Studi Politik. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian; Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Santoso, Thomas. 2002. “Kekuasaan dan Kekerasan” dalam Teori-Teori Kekerasan ed. Thomas Santoso. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sihbudi, M. Riza, dkk. 1993. Konflik dan Diplomasi di Timur Tengah. Bandung:
Eresco.
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Subana dan Sudrajat. 2001. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka
Setia.
Sulasman & Gumilar, Setia. 2013. Teori-Teori Kebudayaan dari Teori Hingga Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia.
Sutardi, Tedi. Antropologi Mengungkap Keberagaman Budaya. Bandung: Setia
Purna Invest.
Tim FLP se-Dunia. 2014. Mesir, Pesona dan Tragedi. Jakarta: Moeka Publishing.
Tamburaka, Apriadi. 2011. Revolusi Timur Tengah Kejatuhan Para Penguasa Otoriter di Negara-Negara Timur Tengah. Yogyakarta: Penerbit Narasi.
140
West, Richard & Turner, H. Lynn. 2007. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi (edisi terjemahan oleh Maria Natalia Damayanti Maer). Jakarta:
Salemba Humanika.
Yin, Robert K. 1996. Studi Kasus, Desain dan Metode. Jakarta: Raja Grafindo.
Skripsi
Amri, Ulil. 2014. Masa Depan Mesir Pasca Pemerintahan Hosni Mubarak. Jurusan
Hubungan Internasional FISIP Universitas Hasanuddin.
Amalia, Rizfa. 2012. Kebijakan-Kebijakan Hosni Mubarak. Prodi Arab FIB
Universitas Indonesia.
Woro Seto, Wahyu Ardianti. 2014. Demokratisasi Mesir Pasca Husni Mubarak sampai Muhammad Mursi Tahun 2011-2013 (Studi Kepustakaan). Prodi
Sastra Arab UNS.
Jurnal, dan Artikel
Eka Putri, Ratih Maharani. 2015. “Pengaruh Media Sosial Facebook Terhadap
Jatuhnya Rezim Pemerintahan Hosni Mubarak di Mesir Tahun 2011.”
Universitas Riau: JOM FISIP Volum 2 No. 2, Oktober 2015.
Hamdani, Muhammad Ibrahin. 2013. “Krisis Politik di Mesir.” NU Online.
Heacock, Rebekah. 2009. “Twitter Revolution?.” Columbia University: The Journalism School.
Irrenewaty, Terry RR. & Ramly, Linda Nur. 2015. “Kebijakan Politik Muhammad
Mursi SebagaiPresiden Mesir (2012-2013).” FIS UNY: Jurnal Ilmu Sosial Socia Vol 12 No. 2 September 2015.
Khamis, Sahar & Vaughn Katherine. 2011. “Cyberactivism in the Egyptian
Revolution: How Civic Engagement and Citizen Journalism Tilted the
Balance.” Issue 14 of Arab Media and Society.
Khanisa. 2013. “Dilema Kebebasan Dunia Maya: Kajian Dari Sudut Pandang
Negara.” Jakarta: Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Lisbet. “Krisis Politik di Mesir dan Posisi Indonesia.” 2013. P3DI DPR RI: Info Singkat DPR RI Vol V, No.14/II/P3DI/Juli/2013 seri Hubungan Internasional.
Morozov, Evgeny. 2009. “Iran: Downside to the Twitter Revolution.” University
of Pennsylvania: Dissen Magazine (OO123846).
141
Nainggolan, Poltak Partogi. 2013. “Kegagalan Transisi Dmeokratis dan Masa
Depan Mesir.” P3DI DPR RI: Info Singkat DPR RI Vol V, No.16/II/P3DI/Agustus/2013 seri Hubungan Internasional.
Octaviani, Rose Familia 2014. “Peranan Sosial Media Online Terhadap Arab
Uprising 2011.” Depok: Sekolah Pascasarjana Program Studi Kajian Timur
Tengah dan Islam Universitas Indonesia
Sharp, Jeremy. 2011. “Egypt: The January 25 Revolution and Implications for U.S.
Foreign Policy.” U.S. Departmen of State: Congressional Research Services.
Widyarsa, Mohamma Riza. 2012. Rezim Militer dan Otoriter di Mesir, Suriah, dan Libya. Jakarta: Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial.
Surat Kabar
Abdul Rahman, Musthafa. 1 Februari 2011. “Sejuta Orang Lawan Mubarak.”
Jakarta: Kompas.
Abdul Rahman, Musthafa. 2 Februari 2011.”Massa Bersiap ‘Serbu’ Istana
Presiden.” Jakarta: Kompas.
Abdul Rahman, Musthafa. 5 Februari 2011.”Wartawan Menjadi Sasaran.” Jakarta:
Kompas.
Abdul Rahman, Musthafa. 6 Februari 2011. “Revolusi di Mesir Bukan Revolusi
Islam.” Jakarta: Kompas.
Abdul Rahman, Musthafa. 10 Februari 2011. “Eksekutif Google Dorong
Demonstrasi.” Jakarta: Kompas.
Abdul Rahman, Musthafa. 11 Februari 2011. Militer Mesir Isyaratkan Mubarak Akan Mundur. Kompas: Jakarta
Abdul Rahman, Musthafa. 12 Februari 2011. “Hosni Mubarak Mundur.” Jakarta:
Kompas.
Abdul Rahman, Musthafa. 14 Februari 2011. “Media Berubah Drastis, Kroni
Mubarak Diadili.” Jakarta: Kompas.
Abdul Rahman, Musthafa. 3 Juli 2013. “Tensi Meninggi Jelang Tenggat 48 Jam.”
Jakarta: Kompas.
Abdul Rahman, Musthafa. 4 Juli 2013. “Situasi Mesir Makin Tidak Menentu.”
Jakarta: Kompas.
Abdul Rahman, Musthafa. 5 Juli 2013. “Milter Tentukan Masa Depan Mesir.”
Jakarta: Kompas.
Alamsyah, Ichsan Emerald. 1 Juli 2013. “Dua Kubu Mesir ‘Bertarung’ di Media
Massa.” Jakarta: Republika.
142
Alamsyah, Ichsan Emerald. 2 Juli 2013. “Demonstran Serang Markas Ikhwanul
Muslimin.” Jakarta: Republika.
Kuncahyono, Trias. 1 Februari 2011. “Teriakan Rakyat dari Alun-Alun
Pembebasan.” Jakarta: Kompas.
Kuncahyono, Trias. 5 Februari 2011. “Unta di Alun-Alun Pembebasan.” Jakarta:
Kompas.
Kompas. 28 Januari 2011. “Kantor Pemerintaha Dibakar.” Jakarta: Kompas.
Kompas. 29 Januari 2011. “Mubarak Terancam.” Jakarta: Kompas.
Kompas. 1 Februari 2011. “Israel Panik, Dukung Mubarak.” Jakarta: Kompas.
Kompas. 1 Februari 2011. “Penutupan Siaran Bukti Pembungkaman.” Jakarta:
Kompas.
Kompas. 2 Februari 2011. “AS Harap Mubarak Tak Calonkan Diri Lagi.” Jakarta:
Kompas.
Kompas. 10 Februari 2011. “Kekerasan Terus Terjadi.” Jakarta: Kompas.
Kompas. 11 Februari 2011. “Perang Pun Pecah di Dunia Maya.” Jakarta: Kompas.
Kompas. 12 Februari 2011. “Dubes AS Memuji Kekuatan Twitter.” Jakarta:
Kompas.
Nuroyono, Bambang & Alamsyah, Ichsan Emerald. 3 Juli 2013. “Militer Ancam
Mursi.” Jakarta: Republika.
Referensi dari Internet
Alarabiya.net. Raping Women In Tahrir Not ‘Red Line’: Egyptian Preacher Abu Islam.
(http://www.alarabiya.net/articles/2013/02/07/264982.html). (diakses
pada tanggal 15 Februari 2016 pkl 13.16 wib).
Aljazeera.com. Egypt: The trial of the century. (http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2011/08/20118151122193763
2.html). (diakses pada tanggal 1 Februari 2016 pkl 14.50 wib).
Aljazeera.com. Tweets From Tahrir. (http://www.aljazeera.com/programmes/2012/02/201221612278666943.ht
ml). (diakses pada tanggal 4 Februari 2016 pkl. 15.49 wib).
Aljazeera.com. Timeline: Egypt's revolution. (http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2011/01/2011125153348714
90.html). (diakses pada tanggal 8 Februari 2016 pkl. 14.05 wib).
143
Aljazeera.com. Egypt: Revolution Revisited. (http://www.aljazeera.com/programmes/peopleandpower/2013/09/201391
3144518879459.html). (diakses pada tanggal 10 Februari 2016 pkl. 8.10
wib).
Aljazeera.com. Muslim Brotherhood Members Sentenced To Death. (http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2014/03/muslim-
brotherhood-members-sentenced-death-201432481112672803.html).
(diakses pada tanggal 10 Februari 2016 pkl. 8.15 wib).
Aljazeera.com. Egypt's Sexual Assault Epidemic. (http://www.aljazeera.com/indepth/features/2013/08/20138149494157378
2.html). (diakses pada tanggal 11 Februari 2016 pkl. 11.06 wib).
Aljazeera.com. Military out in Cairo. (http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2011/01/2011128151048463
975.html). (diakses pada tanggal 11 Februari 2016 pkl. 16.00 wib).
Amnesty.org. Annual Report: Egypt 2015/2016. (https://www.amnesty.org/en/countries/middle-east-and-north-
africa/egypt/report-egypt/). (diakses pada tanggal 10 Februari 2016 pkl.
8.00 wib).
Antaranews.com. Raja Saudi Mendukung Tindakan Militer Mesir. (http://www.antaranews.com/berita/390977/raja-saudi-mendukung-
tindakan-militer-mesir). (diakses pada tanggal 9Maret 2016 pkl. 10.00
wib).
BBC.com. Oposisi Mesir menentang dekrit Presiden Mursi. (http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2012/11/121114_mursidecree.shtm
l). (diakses pada tanggal 21 Sepember 2015 pkl. 22.55 wib).
BBC.com. Profile: Egypt's Wael Ghonim
(http://www.bbc.com/news/world-middle-east-12400529). (diakses pada
tanggal 6 Februari 2016 pkl 12.25 wib).
BBC.com. Kekerasan Perempuan Marak Di Mesir, Warga Bertindak Sendiri. (http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2013/10/131024_majalahlain_pe
rempuan_mesir_pelecehan). (diakses pada tanggal 13 Februari 2016 pkl
10.00 wib).
CNN.com. Egypt's Harassed Women Need Their Own Revolution. (http://edition.cnn.com/2011/OPINION/02/16/rogers.egypt.sexual.harrass
ment/). (diakses pada tanggal 11 Februari 2016 pkl 14.30 wib).
144
CNN.com. Amnesty: Egypt Far From Justice Over Unrest That Killed More Than 800.
(http://edition.cnn.com/2011/WORLD/africa/05/19/egypt.revolution.repor
t/). (diakses pada tanggal 11 Februari 2016 pkl 14.33 wib).
CNN.com. Egypt Cracks Down On Mass Protests As Mubarak Dissolves Government.
(http://edition.cnn.com/2011/WORLD/africa/01/28/egypt.protests/index.h
tml). (diakses pada tanggal 14 Februari 2016 pkl 9.40 wib).
Britannica.com. Wael Ghonim Egyptian Activist and Computer Engineer. (http://www.britannica.com/biography/Wael-Ghonim). (diakses pada
tanggal 6 Februari 2016 pkl. 12.55 wib).
Dailykos.com. History of the Revolution on Facebook. (http://www.dailykos.com/story/2011/02/17/946150/-History-of-the-
Revolution-on-Facebook). (diakses pada tanggal 20 Januari 2016 pkl
12.05 wib).
Egyptindependent.com. 840 Killed In Egypt's Revolution, Health Ministry Official Says.
(http://www.egyptindependent.com/news/840-killed-egypts-revolution-
health-ministry-official-says). (diakses pada tanggal 1 Februari 2016 pkl
13.15 wib).
Egyptindependent.com. Morsy Issues New Constitutional Declaration. (http://www.egyptindependent.com/news/morsy-issues-new-
constitutional-declaration). (diakses pada tanggal 16 Maret 2016 pkl
13.40 wib).
Euronews.com. Rape And Sexual Assault: The Hidden Side Of Egypt’s Protests. (http://www.euronews.com/2013/07/04/rape-and-sexual-assault-the-
hidden-side-of-egypts-protests/). (diakses pada tanggal 20 Januari 2016
pkl 12.05 wib).
Hminews.com. Inilah Kronologi 18 Hari Revolusi Mesir, Mubarak Tumbang. (http://hminews.com/news/inilah-kronologi-18-hari-revolusi-mesir-
mubarak-tumbang/). (diakses pada tanggal 11 Februari 2016 pkl 14.00
wib).
Hrw.org. Egypt: Epidemic of Sexual Violence. (https://www.hrw.org/news/2013/07/03/egypt-epidemic-sexual-violence).
(diakses pada tanggal 15 Februari 2016 pkl. 02.00 wib).
145
Hrw.org. Egypt: Documented Death Toll From Protests Tops 300. (https://www.hrw.org/news/2011/02/08/egypt-documented-death-toll-
protests-tops-300). (diakses pada tanggal 9 Februari 2016 pkl. 09.30
wib).
Huffingtonpost.com. Egypt Revolution Death Toll: Arab Network for Human Rights Information Documents 841 Killed.
(http://www.huffingtonpost.com/2012/05/15/egypt-revolution-death-toll-
arab-network-human-rights_n_1519393.html). (diakses pada tanggal 11
Februari 2016 pkl. 10.02 wib).
Historia.id. Mesir di Tangan Mubarak. (http://historia.id/mondial/mesir-di-tangan-mubarak). (diakses pada
tanggal 6 Maret 2016 pkl. 11.17 wib).
Islamtimes.com. Mesir Mengingat Kematian Yang Memicu Revolusi. (http://islamtimes.org/id/doc/news/168998/). (diakses pada tanggal 30
Januari 2016 pkl. 19.59 wib).
Jurnal Asia.com. Militer Kudeta Morsi.
(http://www.jurnalasia.com /2013/07/05/militer-kudeta-morsi/). (diakses
pada tanggal 15 Nopember 2015 pkl. 13.00 wib)
Kompas.com. Demonstran Bakar Kantor Ikhwanul Muslimin di Mesir. (http://internasional.kompas.com/read/2012/11/23/2127206/Demonstran.
Bakar.Kantor.Ikhwanul.Muslimin.di.Mesir). (diakses pada tanggal 1
September 2015 pkl. 17.43 wib).
Mic.com. Twitter Revolution: How the Arab Spring Was Helped By Social Media. (http://mic.com/articles/10642/twitter-revolution-how-the-arab-spring-
was-helped-by-social-media#.Ii9moaQBR).(diakses pada tanggal 6 Februari
2016 pkl. 13.00)
Nytimes.com. Movement Began With Outrage and a Facebook Page That Gave It an Outlet.
(http://www.nytimes.com/2011/02/06/world/middleeast/06face.html?page
wanted=all&_r=0). (diakses pada tanggal 2 Februari 2016 pkl 7.46 wib).
Nytimes.com. Equal Rights Takes to the Barricades. (http://www.nytimes.com/2011/02/02/world/middleeast/02iht-
letter02.html?_r=2). (diakses pada tanggal 6 Februari 2016 pkl 10.30
wib).
Nytimes.com. Revolution, Facebook-Style. (http://www.nytimes.com/2009/01/25/magazine/25bloggers-t.html?_r=0).
(diakes pada tanggal 2 Februari 2016 pkl 7.45 wib).
146
Politikindonesia.com. Elbaradei Serukan Pemilu Ulang Mesir Dipercepat. (http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=45874).
(diakes pada tanggal 9 Maret 2016 pkl 8.00 wib).
Republika co.id. Kubu Muslim, Kristen, dan Sekular Mesir Bersatu Tolak Pidato
Mubarak. (http://www.republika.co.id/berita/.../02/02/161961-kubu-
muslim-kristen-dan..). (diakses pada tanggal 23 September 2015 pkl.
21.30)
Republika co.id. Massa Incar Istana Mubarak. (http://www.republika.co.id/berita/breakingnews/internasional/11/02/01/1
61782-massa-incar-istana-mubarak). (diakses pada tanggal 23 September
2015 pkl. 22.14).
Republika co.id. Seni Grafiti Marak Usai Revolusi. (http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/01/29/lykhrp-
seni-grafiti-marak-usai-revolusi). (diakses pada tanggal 23 September
2015 pkl. 21.34).
Republika.co.id. Warga Mesir Kembali Turun ke Jalan, Memprotes Lambannya Peradilan Mubarak.
(http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/11/07/08/l
o0o24-warga-mesir-kembali-turun-ke-jalan-memprotes-lambannya-
peradilan-mubarak). (diakses pada tanggal 30 Januari 2016 pkl. 14.00 wib).
Telegraph.co.uk. Egypt Timeline: From Revolution To The Current Crisis. (http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/africaandindianocean/egypt
/10156802/Egypt-timeline-from-revolution-to-the-current-crisis.html).
(diakses pada tanggal 8 Februari 2016 pkl. 9.00 wib).
Tempo.co. Wakil Presiden Mesir Elbaradei Mundur. (http://dunia.tempo.co/read/news/2013/08/15/115504512/wakil-presiden-
mesir-elbaradei-mundur). (diakses pada tanggal 9 Februari 2016 pkl. 8.05
wib).
Theguardian.com. 80 sexual assaults in one day – the other story of Tahrir Square. (http://www.theguardian.com/world/2013/jul/05/egypt-women-rape-
sexual-assault-tahrir-square). (diakses pada tanggal 12 Februari 2016 pkl.
9.50 wib).
Viva.co.id. Jejaring Sosial Berperan dalam Revolusi Mesir. (http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/251769-jejaring-sosial-
berperan-dalam-revolusi-mesir). (diakses pada tanggal 29 Desember 2015
pkl. 12.00).
147
Viva.co.id. Baru Setahun Perintah Mesir, Mursi Digoyang. (http://fokus.news.viva.co.id/news/read/425227-baru-setahun-perintah-
mesir--presiden-mursi-digoyang). (diakses pada tanggal 8 Maret 2015 pkl.
12.35).
Voaindonesia.com. Mesir akan Cabut Undang-Undang Darurat. (http://www.voaindonesia.com/content/mesir-akan-cabut-undang-
undang-darurat-127577018/96663.html). (diakses pada tanggal 7 Maret
2016 pkl. 7.12 wib).
Wired.com. Cairo Activists Use Facebook to Rattle Regime.
(http://www.wired.com/2008/10/ff-facebookegypt/). (diakses pada
tanggal 28 Januari 2016 pkl 8.38 wib).
Youtube.com. Asmaa Mahfouz, The video that fueled the Egyptian Revolution. (https://www.youtube.com/watch?v=RIuiWLTMonY). (diakses pada
tanggal 2 Februari 2016 pkl. 13.00 wib).
Youtube.com. Memri Tv, Asmaa Mahfouz, Organizer of Egypt Demonstrations, Talks About Her Use of Facebook to Take Action.
(https://www.youtube.com/watch?v=2uzdOLXLoes). (diakses pada
tanggal 24 Januari 2016 pkl 8.10 wib).
Youtube.com. Tv One, Militer Mesir Kudeta Mursi. (https://www.youtube.com/watch?v=rt7tf-rVrUc). (diakses pada tanggal
21 Februari 2016 pkl 9.35 wib).
Youtube.com. Al-Mishriyyah Tv, Al-‘Ila>na>t Ad-Dusturiyyah li Rasi>si Al-Jumhuriyyah Muhammad Mursi.
(https://www.youtube.com/watch?v=dZSgkorPyA0). (diakses pada
tanggal 16 Maret 2016 pkl 13.45 wib).
148
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. TRANSKRIP WAWANCARA I (Moh. Hanifa – Kemlu RI)
Wawancara ini dilakukan oleh peneliti di Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kawasan Asia
Pasifik dan Afrika, Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan, Kementerian Luar Negeri
RI (P3K2 BPPK Aspasaf Kemlu RI) pada tanggal 10 November 2015 Pukul. 13.00-15.00 wib.
Wawancara dilakukan bersama infroman bernamad Mohammad Hanifa, kepala bidang Afrika
sekaligus pengamat Timur Tengah di P3K2 Aspasaf. Mohammad Hanifa mempunyai pengalaman
dinas luar negeri di daerah Timur Tengah selama lebih dari sepuluh tahun. Sehingga jawaban
yang diberikan juga atas dasar pengalaman informan selama berada di Timur Tengah.
Informan tidak bersedia direkam dengan alasan agar dapat lebih leluasa menjawab pertanyaan
dan memberikan informasi yang sebenar-benarnya. Alasan lain, karena tidak ingin nama baik
Kemlu RI tercoreng jika ada jawaban yang kontroversial. Jawaban yang disajikan dibawah ini
merupakan intisari dari jawaban informan yang dijawab secara lisan. Jawaban yang disajikan
dapat pertanggungjawabkan kevalidannya oleh penulis.
A. Kasus Turunnya Hosni Mubarak dari Kursi Kepresidenan
1. Dalam sektor apa sajakah demonstrasi (usaha) yang dilakukan oleh masyarakat sipil
Mesir dalam pelengseran Hosni Mubarak ?
Jawaban:
Secara umum adalah demonstrasi besar-besaran. Didalamnya tentu banyak kekerasan
yang terjadi. Konflik berdarah antara sipil dan militer menjadi hal yang biasa. Kondisi
tersebut diperparah karena memburuknya kondisi Mesir. Dimulai dari meningkatnya
angka pengangguran, inflasi, dan juga revolusi Mesir ini termasuk akumulasi yang dipicu
kebudayaan. Banyak yang tidak diketahui oleh masyarakat tentang sebenarnya yang
terjadi di sana. Selain demonstrasi nyata, demonstrasi melalui facebook juga sangat ramai
dan dimanfaatkan masyarakat. Medsos berperan penting dalam penghimpunan massa di
Tahrir Square. Al Sisi, presiden Mesir sekarang sebenarnya juga ikut bermain dalam
konflik ini. Ketika Mubarak dilihat sudah tidak baik dalam memimpin Mesir, maka pasti
akan muncul kader-kader baru yang akan menggantikannya baik secara paksa maupun
tidak. Ini bias dilihat pada gerak-gerik militer yang juga tidak membela Mubarak secara
penuh, malah terkesan membiarkan rakyat meluapkan kemarahannya hingga tuntutan
rakyat agar Mubarak turun terpenuhi.
149
2. Sejauh apa peran media dalam mempengaruhi masyarakat sipil Mesir untuk bersatu
menuntut turunnya Hosni Mubarak ?
Jawaban:
Sangat berpengaruh. Media seperti Al-Jazeera, CNN, dan BCC. Sangat aktif
memberitakan kondisi Mesir ketika itu. Kebanyakan media juga cenderung pro
mendukung rakyat. Antara sengaja dan tidak sengaja, kita harus menyadari bahwa “Bad
News is a Good News”. Media itu selain mempunyai tujuan tersendiri juga
mengedepankan keuntungan materi. Pemberitaan-pemberitaan yang panas tentunya juga
akan menarik simpati masyarakat dunia untuk membaca.
3. Apakah ada pengaruh dari negara lain dalam revolusi Mesir tahun 2011 (pelengseran
Hosni Mubarak) ?
Jawaban:
Ada dan sangat berpengaruh. Sempat terdengar kabar adanya “gesekan” antara Raja
Abdullah dan Presiden Obama. Dimana Obama pro kepada rakyat Mesir dan Raja
Abdullah pro kepada Mubarak. Sebagai negara adidaya sudah menjadi rahasia umum pasti
“suka ikut campur” masalah negeri orang. Apalagi, Mesir itu termasuk negara yang
menerima bantuan Amerika khususnya untuk pengembangan militer. Sedangkan Arab
Saudi pro kepada Mubarak karena tidak ingin ada kekacauan apalagi revolusi besar-
besaran. Arab spring dimulai sejak adanya revolusi di Tunisia, kemudian menyebar ke
negara-negara timur tengah yang lain. Disini, posisi Arab Saudi sebagai negara kerajaan
juga mengkhawatirkan negaranya akan mengalami nasib yang sama.
B. Kasus Pengkudetaan Muhammad Mursi
4. Apa penyebab utama yang mengakibatkan militer melakukan kudeta terhadap Mursi ?
Jawaban:
Negara-negara diktator khususnya di Timur Tengah, merasa ada yang terancam
ketika melihat Mesir berhasil melakukan revolusi dan ditutup dengan pemilihan umum
Presiden. Sehingga Mesir ketika itu yang militernya sudah lama berkuasa pun mendapat
dukungan dari berbagai pihak dari negara-negara timur tengah khususnya Arab Saudi.
Arab Saudi lebih condong kepada militer ketimbang Ikhwanul Muslimin (IM).
Penyebabnya adalah karena IM berhaluan Islam Demokratis. Mereka menyebarkan
ideologinya melalui jalan politik. Sehingga Arab Saudi pun mempunyai kekhawatiran
terhadapnya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa politik yang diterapkan Arab Saudi
sangat pragmatis. Mana yang menguntungkan, dia yang menjadi teman. Kemudian, ketika
Mursi menjadi Presiden, akses jalur Gaza lebih mudah dan longgar dari pada era Mubarak.
Secara tidak langsung, Mursi mengabaikan perjanjian Camp David antara Israel Amerika-
150
dan Mesir. Hal ini pun mengakibatkan bantuan Amerika kepada Mesir dalam hal
kemiliteran terancam. Meskipun, Obama pada awalnya mendukung Mursi, namun ketika
melihat model pemerintahannya yang dapat menyulitkan Israel, dukungan Obama
terhadap Mursi tidak lagi diberikan. Hal-hal itu yang menurut saya menjadi dampak
utama militer melakukan kudeta selain Dekrit Presiden 22 November, Dominasi IM, dan
memburuknya ekonomi. Persoalan-persoalan di Timur Tengah akan sulit dipecahkan jika
tidak melihat intervensi dari negara lain.
5. Sejauh apa peran militer dalam mengontrol dan mengendalikan pemerintahan Mesir (umum
dan khusus) ?
Jawaban:
Seperti yang sudah kita lihat bersama, demonstrasi 2011 militer bungkam dan cenderung
mendukung rakyat. Pada akhirnya Mubarak lengser dan militer pun mengiyakan keputusan
tersebut. Ketika Mursi turun, lagi-lagi demonstrasi juga terjadi tetapi turunnya Mursi menjadi
kenyataan karena kudeta oleh militer terhadapnya. Di Mesir terjadi perang antara militer dan
IM. Ini sudah terjadi sejak lama, sejak zaman Nasser. Karena militer sudah lama berkuasa,
otomatis perang antara kelompok nasionalis sekuler VS Ikhwanul Muslimin dimenangkan oleh
nasionalis tersebut. Militer masih lebih banyak memperoleh dukungan dari masyarakat.
6. Bagaimana respon militer ketika Mursi yang berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin
terpilih sebagai Presiden Mesir ?
Jawaban:
Mendukung presiden Mursi, karena memang saat itu Mursi dianggap sosok yang tepat yang
bisa membawa Mesir kearah demokrasi Mesir yang lebih nyata.
7. Apakah ada dikotomi antar pemeluk agama semasa pemerintahan Mursi khususnya
dalam institusi pemerintahan ?
Jawaban:
Dikotomi agama sebenarnya sudah ada sejak dulu. Tapi memang puncaknya baru-
baru ini saja. Agama di Mesir yang majemuk memang menjadikan sulit bagi Mursi untuk
mewujudkan negara Islam. Ini juga yang mengakibatkan Mursi dikudeta. Yang
mencongkol Mursi dari jabatannya bukan hanya militer saja. Peran-peran oknum dan
tokoh dari non-Muslim juga ada. Hanya saja kita tidak sadar karena tidak mencermati
betul-betul. Dominasi IM di parlemen itu juga merupakan contoh nyata adanya dikotomi.
151
8. Bagaimana keamanan dan kebebasan berekspresi masyarakat Kristen pada era Mursi ?
Jawaban:
Sejak zaman Mubarak kebebasan berekspresi sudah mulai terbatas. Baik dari muslim
maupun non-Muslim. Hanya saja untuk kasus ini, berhubung Mursi dari kelompok Islamis
dikotomi itu pasti ada namun mungkin tidak terlalu di ekspos.
9. Apakah ada faktor eksternal khususnya yang berasal dari barat dalam pengkudetaan
Mursi ?
Jawaban:
Jelas ada.Seperti yang sudah saya katakan tadi bahwa Amerika itu negara yang paling
berpengaruh dalam pengkudetaan Mursi. Ketika Amerika tidak sejalan dengan IM,
akhirnya bersama sekutunya Saudi ikut menjelek-jelekkan IM yang berdampak pada
turunnya popularitas Mursi dihadapan rakyatnya.
10. Menurut anda, manakah yang paling berpengaruh antara kemarahan (kekecewaan)
masyarakat sipil dan militer dalam pengkudetaan Mursi ?
Jawaban:
Tentu militer. Prinsip dasarnya adalah “kekuatan ditentukan oleh uang dan pistol”.
Tanpa peran militer, masyarakat akan sulit untuk menuntut turunnya Mursi dari kursi
kepresidenan. Lain halnya dengan kasus Mubarak, masyarakat berhasil karena juga
dukungan dari militer yang didalamnya Al-Sisi pun ikut bermain. Masyarakat meskipun
dalam jumlah banyak, mereka tidak punya kekuatan apa-apa. Hanya sebatas demonstrasi
dan tuntutuan. Sedangkan militer mempunyai persenjataan lengkap dan canggih.
11. Adakah kepentingan lain dari militer dalam pengkudetaan Mursi ?
Jawaban:
Terkait kepentingan lain salah satunya adalah Undang-Undang di Mesir. Masa Mursi
adalah perombakan besar-besaran sistem kenegaraan akan banyak UU yang bersifat
fundamental akan di rombak oleh Mursi. Akhirnya militer menghentikan langkahnya
dengan kudeta. Kemudian, bantuan dana Arab Saudi juga terancam jika Mursi tetap
memimpin Mesir. Militer sebagai badan yang besar pasti memilih mana yang lebih
menguntungkan.
152
C. Kondisi Mesir Pasca Pemerintahan Mursi
12. Bagaimana keadaan Mesir sebenarnya pasca pemerintahan Mursi ?
Jawaban:
Keamanan tetap terjaga. Militer lagi-lagi yang berkuasa penuh untuk menjaga
perdamaian di Mesir. Asalkan, masyarakat patuh dan tidak membuat onar apalagi
menjelek-jelekkan pemerintahan pasca Mursi. Jika hal itu dilakukan, orang tersebut
mudah saja dijatuhi hukuman pidana. Suasana kediktatoran kembali terlihat. Militer
sebagai alat ketahanan negara juga tidak melupakan tugas utamanya.
13. Seperti apa eksistensi IM ketika Mesir dalam kendali Militer ?
Jawaban:
Dilarang dan anggota-anggotanya terancam. IM kembali dianggap sebagai
organisasi berbahaya yang dapat mengancam keamanan Mesir. Kalimat-kalimat
nasionalisme yang menjadi senjata utama dalam mematikan eksistensi IM. Selain itu. IM
di timur tengah juga kurang disukai. IM paling berkembang di Qatar.
14. Mengapa Mesir begitu sulit untuk menerapkan demokrasi secara utuh terhitung sejak
revolusi 2011 dan pengkudetaan Mursi pada 2013 ?
Jawaban:
Pertama, karena adanya modus operandi. Dalam hal ini, pihak luar ikut bermain
mempertahankan kepentingannya di Mesir. Terdapat dua pengelompokan konflik negara.
Pertama antara Amerika dan Rusia. Kedua antara Arab Saudi dan Iran. Dua persaingan
tersebut sama-sama mempunyai kepentingan di Mesir yang mempengaruhi pemerintahan
sehingga terjadi ketidakstabilan dan rakyat terlupakan. Kedua, minyak. Lagi-lagi
Amerika dan Israel menjadi aktor penting di Mesir karena investasi minyak bumi.
Sehingga orang yang memerintah Mesir harus patuh terhadap dua negara tersebut. Ketiga,
kepentingan bisnis lainnya yang akhirnya berdampak pada ketidakpercayaan masyarakat
terhadap pemerintah Mesir.
15. Seperti apa pandangan masyarakat Mesir terhadap sosok Abdul Fattah Al-Sisi dan
Muhammad Mursi ?
Jawaban:
Baik secara internal maupun eksternal, Al-Sisi lebih memperoleh banyak dukungan
ketimbang pemerintahan sebelumnya (Mursi). Ini karena Al-Sisi dianggap sebagai tokoh
yang lebih nasionalis. kuat, dan lebih bisa mengayomi semua masyarakat.Dan tidak
mengkotomi antar agama. Sedangkan Mursi, karena Israel juga tidak sejalan dengannya,
maka dengan mudah Israel dapat mempengaruhi sekutu-sekutunya untuk memerangi
Mursi.
153
2. TRANSKRIP WAWANCARA II (Ibnu Burdah – UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta)
Wawancara ini dilakukan oleh peneliti kepada Dr. Ibnu Burdah (dosen Prodi BSA UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta) pada tanggal 4 Januari 2016 Pukul. 16.00-17.00 wib.
Dedy : Baik, Bapak. Terima kasih atas kesediaan waktunya untuk menerima saya
untuk mewawancarai bapak. Langsung saja ya, Pak, ke pertanyaan.
Ibnu Burdah : Iya, sama-sama. Silahkan, Mas.
Dedy : Baik, Pak. Pertanyaan pembuka, Menurut sepengamatan bapak, apa saja
upaya-upaya yang dilakukan masyarakat sipil pada revolusi 2011 selain
demonstrasi, Pak ?
Ibnu Burdah : Upaya maksudnya untuk menjatuhkan rezim ?
Dedy : Hemm, pak, untuk menjatuhkan rezim. Diluar demonstrasi kan bisa mungkin
ada yang lain begitu pak?.
Ibnu Burdah : Iya, rezim itu sebenarnya sudah jadi, fakta ini, ya, tantangan pembangunan
politik di Timur Tengah, jadi sejak tahun 1950an, 60an kesini, ya, itu kan semua
rezim Arab bergeser dari monarki ke ini, ya, rezim militer. Kasusnya biasanya
gowo nentel, kayak Muammar Khadafi, kemudian kolonel Hafidz Al-Ashad,
kemudian kolonel Al-Aridh Al-Asadi di Yaman, di Mesir agak awal itu ada
Jamal Abdul Nasser. Nah, apa sebetulnya, itu kerangkanya untuk menjatuhkan,
hmm, iya. Selanjutnya itu kan menjadi rezim dan ini ternyata gak beda dengan
monarki, ya. Lebih larah karena bertumpu pada kalau monarki ya Raja Faruq,
Raja Idris, itu bertumpu pada kharisma. Entah itu keturunan dari Rasulullah
atau dari putra unggul atau apa. Kalau ini (militer) dari dinastinya adalah
memang senjata. Penguasaan senjata. Jadi memang dunia Arab itu sudah
berbasis senjata. Sumber legitimasinya. Jadi itu sejak waktu yang panjang.
Katakan tahun ’52 sampai sekarang di Mesir ya, kalau di Libya agak akhir ya,
’69 itu, ya. Tapi kira-kira tahun itu sampai sekarang kan sekitar empat puluh
tahun. Empat atau lima puluhan tahun. Sudah lama sekali itu. Jadi kekuasaan
154
berbasis senjata dan itu sarat dengan kekerasan. Berbasis senjata. Nah, di tengah
kekuasaan yang panjang itu, kan semua sudah ada proyek. Di tengah proyek ini
ya, proyek apa, hmm.. karena itu tantangan riil bahwa masyarakat itu ndak akan
sejahtera, ndak akan damai selama diktator di Mesir itu masih ada. Sekitar 40an
tahun 50an tahun, kan, dunia Arab, secara umum itu di warnai dengan
pembangunan ideologi dan gerakan yang tujuannya menggulingkan rezim.
Mulai dari yang sayap paling kiri, Muhammad Hanafi, Muhammad Imaran, dan
sebagainya. Sampai yang kanan seperti kelompoknya Quthubiyyah. Nah, ini
menjadi agenda dunia Arab sejak lama, mulai pemikir kemudian
masyarakatnya. Cuma persoalannya semuanya itu gagal, gak ada yang berhasil.
Gak ada yang berhasil untuk menjatuhkan rezim, kan. Hmm, teorinya Hasan
Hanafi itu kalau dibaca, runtut sejak tahun 1930 sampai sekarang dia konsisten
Al-Yasa>r Al-Isla>mi, kiri Islami, itu.. runtut sekali dia, ehmm.. menyampaikan
itu. Tetapi gak ada yang berhasil. Ikhwan itu, seberapa nekat membangun sel
itu Mubarak. Gagal terus ya, gagal terus. Nah, itu sebetulnya masyarakat timur
tengah sudah frustasi dengan, hmm.. apa, agenda menjatuhkan rezim. Dan tiba-
tiba, di tengah suasana keras itu, kira-kira eehh.. media baru itu new media
datang. Media facebook dan sebagainya. Nah, media-media ini meskipun ya
kayaknya sih sederhana tetapi kemudian berpengaruh secara dramatis terhadap
penyebaran informasi. Informasi itu tadinya terbatas, menjadi.. terjadi
demokratisasi informasi. Ternyata ada guyonan waktu.. ehmm, apa, perayaan
tahrir. Pada 18 Januari, ya, tahun 2011 di lapangan tahrir ada guyonan, salah
satu guyonan. Ketika Mubarak sudah mati kemudian dia ketemu pendahulunya
Anwar sadat dan Jamal Abdul Nasser, Mubarak langsung di dedesin-dedes gitu
di desak dengan pertanyaan oleh seniornya ini. Kamu ini mati karena apa roh
Mubarak? Kalau Nasser kan kemungkinan di racun, Sadat jelas di tembak.
Kalau kamu mati karena apa, ya, kan (tertawa bersama). Jawaban Mubarak kan,
saya mati karena di facebook sama rakyat. Makanya revolusinya kan zhauratul-
fisbuk. Dan itu betul, memang revolusi ini, Rabi Al-‘Arabi, Rabi Al-‘Arabi,
Musim-musim Arab itu memang revolusi yang less iedology. Kalau dalam HI
gak ketemu cari teorinya itu. Kok ada itu gerakan yang tanpa ideology, less
155
leadership, ya, yang namanya gerakan kan pasti dimulai dari penyebaran benih-
benih gagasan. Ini realitas ini sedang bangkrut, rusak. Harus ditata kembali,
diubah. Nah itu para pemikir, kerjanya The Thinker kemudian orang muncul,
orang-orang kemudian menjadi pemimpin mengambil pemikiran itu menjadi
slogan, gerakan. Sampai begitu, sampai itu menjadi ideologi massa menjadi
keyakinan bersama. General Believe. Dan baru pecah gerakan. Selalu urut
begitu. Sejak zaman nabi Adam sampai sekarang. Begitu ada facebook itu gak
turun lagi. Less Ideology, Less Leadership, Less Organization.
Dedy : Jadi memang media itu, pengarunya luar biasa, ya, Pak.
Ibnu Burdah : Ya…dramatis itu.
Dedy : Oke pak, sudah menjawab tiga pertanyaan sekaligus tadi pak
Ibnu Burdah : Hhmm..
Dedy : Nah yang selanjutnya, sepengamatan bapak, itu sebenarnya, khususnya di
Mesir, Pak, ya, itu bagaimana orang-orang Mesir dalam memperjuangkan
aspirasi? Apakah memang mereka itu harus dilakukan dengan kekerasan dengan
ribut, atau memang bagi orang Mesir itu cara halus tidak dapat di tempuh begitu
pak.
Ibnu Burdah : Pada prinsipnya mereka kan akan memilih jalan damai kan ya. Rata-rata the
violence, hampir semua menggunakan jalan damai di awalnya. Gak ada yang
merespon yang langsung, langsung yang (dengan kekerasan). Kaya ikhwani itu,
Hasan Al-Banna sama sekali gak menyebut kekerasan dan gak mendorong
arbitrase kekerasan. Sama sekali nggak. Jadi prosesnya adalah proses bertahap
yang panjang. Atau apa istilahnya, hmm.. gradual. Perubahan-perubahan itu
sangat gradual. Dan itu ikhwan yang asli itu, temen-temen PKS yang asli
katanya itu, perubahan yang dibayangkan gradual. Jadi masyarakat dulu baru
politik. Mujtama’u ‘ala wa taqtin as-siya>si. Tapi kemudian itu kan gerakan itu
gak sesual dengan proposal doktrin awalnya. Yaa.. ada kontek yang ini ya..
156
kemudian ya kira-kira ada situasi yang sulit dan kemudian mereka terpaksa
yang kemudian menjatuhkan pilihan ya Violence menjadi salah satu cara.
Dedy : Jadi memang pada prinsipnya, Mesir itu, orang-orang di Mesir itu ingin jalan
damai gitu pak. Tapi memang ..
Ibnu Burdah : Iya kalau sederhananya ya begitu. Mesir itu kalau dibuat landscape ini ya, itu
bangsa kalau madzhabnya ibnu khaldun termasuk dalam bangsa yang Hadhar.
Bangsa yang sangat teladan karena basis merek sungai. Kalau anda datang ke
Mesir, pasti langsung liat, jarak 5 kiloakan lihat ada sungai. Entah itu anak
sungai Nil atau sungai Nil. Beda kalau anda jalan-jalan di Libya, di Maroko,
saya berjalan 100 kilo gak ketemu sungai. Orang yang di dekat sungai itu
biasanya akan ada kerja sama, kerumunan. Kerja sama itu kan, kerja sama yang
purba itu kan menghasilkan suatu nilai kebersamaan. Nah itu yang namanya
keberadaban kan itu. Itu yang namanya Society. Itu yang disebut dengan Al-
Ijtima’ Dharuriy yang disebut Ibnu Khaldun itu. Kerumunan manusia yang
menghasilkan satu aturan-aturan bersama dan itu terjadi sejak masa klasik yang
sangat purba di Mesir. Ini beda dengan masyarakat yang tadah hujan atau
apalagi masyarakat Badawah yang basisnya adalah padang pasir. Relatif mereka
bisa hidup satu keluarga tanpa bekerja sama dengan yang lain. Ini beda dengan
masyarakat sungai yang itu harus.. masyarakat Mesir, kan, berbasi sungai sejak
masa yang sangat purba. Itu harus membagi air gimana caranya, dapat berapa
ngambilnya, kilikan air. Kerja sama semua kan. Ndak.. ndak dilakukan oleh
masyarakat yang tadang hujan seperti di daerah barat atau masyarakat yang
badawah, berbasis tadah hujan.
Dedy : Nah, ini lebih khusus lagi pak. Ini yang saya ingin tahu dari bapak, kira-kira
bapak apakah mengamati penyebab utama yang menyebabkan militer itu
melakukan kudeta terhadap Mursi. Ini pasa saat revolusi 2013. Kalau kita lihat
di media, kan, penyebab ada dominasi Ikhwanul Muslimin, kemudian karena
Dekrit Presiden 22 November, begitu, Pak, ya.
Ibnu Burdah : Iya, formalnya begitu
157
Dedy : Iya pak, formalnya begitu. Nah, apakah kemudian adakah penyebab lainnya
dibalik itu, Pak ?
Ibnu Burdah : Nah yang terpenting adalah, ehhh… terganggunya bisnis militer. Ehh…
militer itu menguasai lebih dari 50% industri Mesir. Anda bisa bayangkan itu,
ya. Menguasai separo negara itu, ya.
Dedy : Iya, Pak.
Ibnu Burdah : Jadi, kolonel-kolonel, komisaris-komisaris perusahaan besar tiba-tiba itu
terancam. Yang inti yang terpenting itu yang saya kira yang paling, ehhmm..
yang paling pokok bahwa ada proses-proses yang kira-kira mereka sebut sebagai
alasan untuk melakukan itu. Ya sampai mengundang Azhar, berkumpul, dan
lain sebagainya. Ya…itu trigger, lah. Tapi, ehhm… kepentingan, ya.. penyebab
paling mendasar adalah kepentingan militer terganggu. Ya, celar lah itu.
Dedy : Tetapi pada awalnya, sebelum Mursi terpilih itu memang militer kan kalau
dilihat, kita lihat pada awalnya memang mendukung gitu, pak, ya, membiarkan
Mursi. Tetapi ketika..
Ibnu Burdah : Iya tapi membiarkan, tetapi..
Dedy : Tetap mengawasi?
Ibnu Burdah : Mursi sama-sama gak bisa bergerak karena ternyata lembaga Kepresidenan itu
adalah orang-orangnya Abdul Fatah Al-Sisi dan semua informasi yang masuk
Mursi,.. sampai Thariq Ramadhan itu yang kurang suka dengan Ikhwan
meskipun cucunya Hasan Al-Banna, Ilmuwan mungkin paling menjulang saat
ini ya di Eropa. Thariq Ramadhan. Professor Thariq Ramdhan di mana, di
Oxford itu ya. Itu orang itu kayak anti Ikhwan. Tetapi begitu melihat Mursi
naik itu dia ngelus dada. Masa semua informasi yang dikatakan Mursi itu salah.
Itu artinya, input dari intelijen yang masuk ke lembaga kepresidenan itu
memang sengaja sudah di kacaukan sejak awal. Itu siapa yang bisa melakukan
itu. Kecuali militer.
158
Dedy : Berarti bisa dibilang ya pak, jauh sebelum proses kudeta itu memang sudah
ada perencanaan ini Mursi tidak akan lama,
Ibnu Burdah : Kalau perencaan ndak tahu, tetapi bahwa kekuasaan Mursi itu dibatasi agar
ndak mengganggu kepentingan militer itu clear. Begitu.
Dedy : Oke pak. Nah, selanjutnya, Pak, kalau kudeta Mursi. ،alau dilihat dari media
itu bahwa ada masyarakat yang menuntut begitu. Tidak setuju kepada Mursi
tetapi di sisi lain ada juga yang bilang itu, apa namanya, demonstran bayaran.
Kalau menurut pengamatan bapak sebenarnya ?
Ibnu Burdah : yang 2011 atau 2013, ya ?
Dedy : Revolusi 2013, Pak, Mursi. Nah itu kudeta itu sebenarnya lebih banyak, ehh..
apa namanya, mendapat dukungan rakyat atau sebaliknya begitu pak.
Ibnu Burdah : Jadi memang, eehh.. kalau 2011 saya kira itu sudah dukungan Murni, ya. Nah
yang 2013 itu kan, digalang oleh Tamarod.
Dedy : Iya Pak.
Ibnu Burdah : Lihat Tamaroud ini dia pemain baru. Tapi saya nggak tau apa anak-anak
Tamaroud ini punya hubungan langsung dengan militer. Tetapi memang dia
anak-anak baru. Pemain baru dalam landscape politik Mesir, ehhmm, ini beda
dengan anak-anak 6 April yang dilarang juga, ya. Yang menjatuhkan Mubarak,
kan, 6 April. Nah ini, ya, anak-anak Tamaroud ini gak jelas asal-usulnya . Ya
tetapi kemudian menjadi sangat jelas bahwa ada hubungan yang khusus antara
anak muda ini dengan militer.
Dedy : Nah, kemarin juga di pemberitaan itu termasuk Syaikh Al-Azhar, Pak, ya,
Syaikh Al-Azhar, terus dari Kristen Koptik juga ketika Abdul Fatah Al-Sisi itu
mendeklarasikan kudeta itu, kenapa mereka pun menyetujui kudeta itu, apakah
memang, skarena memang militer itu sudah mampu menguasai kelompok
agama atau memang ada sesuatu dibaliknya, Pak ?.
159
Ibnu Burdah : Iya, eehmm.. sebelum lepas dari itu, ya. Memang ada kontestasi yang panjang
antara Azhar dengan Ikhwan. Jadi, ehmm.. saya tidak menyebut permusuhan
diantara ikhwan dengan Azhar. Jadi kayak persaingan ego sektoral yang luar
biasa. Ya Muhammadiyyah berebut Departemen Agama. Antara UGM dengan
UI ehmm, apa, berebut Departemen Ekonomi atau semacam itulah. Ada ego
sektoral yang ekstrem itu. Jadi memang Azhar itu sangat cenderung tidak
menolak Ikhwan dan ini yang perlu dicatat bahwa sebenarnya Azhar tidak
tunggal ya tidak satu. Ehmm.. sikap guru besar Azhar itu banyak yang
sebetulnya berpihak ke ini. Cuma mereka gak berani karena itu, ya. Tapi kalau
liat syaikhnya memang, syaikh siapa, ehmm.. Ahmad Thayyib itu memang,
ehm… biasanya Syaikh Azhar itu kan yang milih presiden. Yang milih Presiden
Mesir. Jadi ya.. bisa dipahami, lah itu, ya. Bahwa ini persoalan antara bawahan
dan atasan. Begitu lah kira-kira. Dan Azhar saya kira sikapnya saat itu sikap
yang lebih realistis, ya. Kalau dia berani, ambil posisi Ikhwan resikonya sangat
besar karena di lapangan kan sudah jelas. Bahkan kelompok Salafi saja yang
jelas jauh dari militer itu kemudian juga duduk bersamanya disitu. Bersama
kelompok Salafi untuk mengumumkan penjatuhan Mursi. Jadi, ehmm.. ya,
memang ini kalau tanya kesalahannya Ikhwan memang kesalahannya, ya,
karena dia gak terbiasa bekerja sama dengan yang lain, karena anda bayangkan
puluhan tahun orang dipenjara tiba-tiba.., saya kan pernah nulis, anda cari “Dari
Penjara ke Istana”, itu agak-agak ekstrem itu kan. Anda bayangkan, dari
penjara. Dari penjara bawah tanah yang teman kehidupannya seperti itu, di
bawah tanah Kairo. Tiba-tiba masuk Istana memimpin negara, bayangkan itu.
Horizon perspektifnya itu gak mudah itu, ya. Orang kerjanya di penjara. Beda
dengan yang di… Ikhwannya yang di Tunis. Rasyid Al-Ghanusi itu kan dibuang
ke Inggris. Lari ke Inggris. Di Inggris dia bergaul dengan komunitas masyarakat
liberal. Dia bisa bekerja sama dengan lebih realistis. Ini beda dari penjara
dengan Al-Ikhwanan di masyarakat Barat. Dia masih menolerir liberalisme.
Jadi, ya.. itu saya kira memang tidak terbiasa bekerja sama karena itu begitu
menunjuk gubernur semua gubernurnya ditunjuk dari Ikhwan. Geger semua kan
akhirnya.
160
Dedy : Jadi memang ada kekhawatiran dari kelompok militer, ya, Pak.
Ibnu Burdah : eheemm, ya. Ya.. kalau.. ya, itu justru menjadi amunisi bagi militer karena
bisa melegitimasi untuk mencari dukungan dari masyarakat kan. Sikap
monolitiknya Ikhwan memang runtut
Dedy : Berarti bisa saya katakan, setiap ada konflik atau ada revolusi gitu, Pak.
Antara masyarakat sipil dengan militer. Intinya antara kemarahan masyarakat
dan kemarahan militer yang paling kuat intinya militer, gitu ya, Pak. Bahwa
masyarakat itu, manut sama militer. Militer diam, masyarakat diam. Apa.. ?
Ibnu Burdah : Iya, tidak mudah. Menghubungkan masyarakat sipil atau militer. Ya, militer,
kan, ya, berhasil mepopulis, ya. Itu karena basisnya Mubarak itu, kan, polisi
untuk menghadapi masyarakat. Jadi yang sangat dibenci masyarakat itu polisi.
Tapi militer masih relative lebih dihormati. Kalau di kita, ya… Marinir yang
jaga jarak. Tidak seperti angkatan darat. Nah militer masih cukup dihormati.
Itu.. modal. Modalitas mereka. Dan itu ketika Mubarak diserahkan majelis
tinggi militer. Husein Tantawi. Mereka ndak.. masyarakat setuju itu.
Masyarakat setuju ada peralihan.
Dedy : Nah, sekarang seputar Ikhwanul Muslimin dan Al-Sisi, Pak.
Ibnu Burdah : ehemm..
Dedy : Yang pertama itu, menurut pengamatan bapak,apakah Ikhwanul Muslimin itu
memang sengaja didiskreditkan oleh pemerintah apa karena ada tekanan dari
luar, Pak ? Misalnya..
Ibnu Burdah : Pemerintahnya itu ya ?
Dedy : Pemerintah Mesir.
Ibnu Burdah : Yang sekarang ya,
Dedy : Yang sekarang.
Ibnu Burdah : Yang masa Sisi, itu, ya.
161
Dedy : Ehhmm, apakah memang ada tekanan dari barat untuk… seperti ini, Pak.
Militer itu kan mendapat bantuan dari Amerika. Nah, apakah itu memang
inisiatifnya militer untuk mendiskreditkan IM karena kasus Mursi atau
memang ada tekanan dari luar ? seperti itu, Pak Seperti dengan Amerika
mungkin dikatakan seperti itu.
Ibnu Burdah : Wah, itu kalau ndak ada tekanan dari luar lebih ngeri lagi.. militer itu terhadap
ini, karena ehmm.. ya memang punya cerita lama yang panjang antara militer
dengah Ikhwan. Dan militer sekarang, kan, didikannya Nasser dan Sadat yang
doktrin awalnya bersuplai dari ikhwan. Dan orang-orang yang tumbuh seperti
itu jadi ndak mudah mencari hati sang militer dari Ikhwan. Ehmm…Orang-
orang Ikhwani di negara lain itu berharap militer Mesir pecah. Ya sudah itu
kan, he..he..he. Karena ini, ehmm.. mereka doktrinya, ya kalau mereka ada
perbedaan pandangan kan anti PKI anti Ikhwannya kan sama, he..he..he. Nah..
sangat dalam doktrinasi itu, anti Ikhwan itu. Jadi ya memang ketika mereka
sudah punya pasangan kemudian ketika melakukan, pemerintah melakukan
tindakan yang memulai perang lah katakana begitu, ya. Sepihak begitu,
menguasai ya. Ini kemudian menjadi Judgement bahwa memang benar,
Ikhwan itu memang musuh, musuhnya Mesir. Nah, itu yang terjadi. Kalau
tekanan dari barat, sekarang IM IM itu sudah mengamati Barat. Contoh
konkrit IM itu yang kira-kira menjadi projek nanti ketika memerintah atau
PKS begitu kalau menjabat, itu Turki. Kuat dalam simbol agama, islamisasi,
tetapi dalam masalah kapitalisme mereka gak menolak sama sekali. Sangat pro
pasar. Barat mereka. Jadi Amerika senang sekali dengan.. hehe. Silahkan
berjenggot panjang, silahka mau celana panjang begitu, tetapi pasar dibuka
dong seluas-luasnya untuk produk saya. Turki itu adalah contohnya. Meskipun
dia berteriak keras tetapi kerjasama jalan terus. Dan barat respek dengan itu.
Suka dengan yang begitu. Ya, ehhmm, dengan Mursi pun suka kalau kerja
sama gak ada problem. Problem itu kalau dia mendesakkan ekonomi yang apa..
ehmm.. ya semacam protek zionis begitu, ya. Sangat memprotek si ekonomi
dalam negeri ttu yang berat sekali.
162
Dedy : Ehmm, kalau itu, Pak. Soal citra. Citra Ikhwanul Muslimin secara umum di
Timur Tengah sebenarnya baik atau memang banyak tidak disukai mungkin,
Pak ?
Ibnu Burdah : Ya terbelah kalau itu, ya. Kalau semakin suka ya semakin mendukung. Yang
benci ya semakin membenci.
Dedy : Tapi yang paling berkembang, sepengamatan bapak dimana, Pak, kalau
Ikhwanul Muslimin ?
Ibnu Burdah : Ya… jadi kalau di level rezim, ya. Di level rezim itu kalau orang-orang
kelompok rezim sekarang ini diluar Mesir, itu.. Turki, Yaman, yang diluar itu
Suriah. Ya.. Irak pokoknya di luar itu ya, 17 negara rata-rata tidak suka dengan
Ikhwan. Nah, itu ada Ikhwan itu ada kecenderungan untuk masuk ke gelandang
kekuasaan dan menang. Yang menakutkan.
Dedy : Kalau pendapat masyarakat Mesir terhadap Al-Sisi dengan Mursi,
sebenarnya lebih kemana, Pak. Antara Pro… antara Mursi dan Al-Sisi itu
mana yang lebih dicintai oleh rakyat Mesir.
Ibnu Burdah : Ya agak sulit menjawab itu, ya, karena ehhm… namanya, apa kampanye dia
di masa Sisi itu kan gila-gilaan itu, ya. Perubahan-perubahan budaya dan
sekarang pembatasan Pers lebih keras dari pada zaman Mubarak, ya. Jadi
memang di bangun semacam kultur sendiri seperti masa Mubarak dan sangat
keras. Orang yang sadar tentu sangat tidak suka dengan Sisi, ya. Dan saya yakin
itu uterus berlawanan terus. Meskipun dengan ecer. Hanya share, ya. Share. Itu
kan ada Rabi’ah kan ada tanda empat itu (sambil menganggak empat jari
terkecuali ibu jari) ada ini jari 4 warna hitam itu sudah tandanya Mesir itu. Dan
itu kita aja dapat share dari itu kan sering sekali. Nah, ini sebetulnya gerakan
perlawanan terhadap Sisi dan itu mudah dilakukan di luar Mesir. Jadi, ehmm..
kalau sekarang sebetulnya kalau tanpa kampanya yang tidak sehat itu, ya
Mursi, ya, sosoknya jauh lebih dihormati dari sisi kepribadian. Ehmm, Doktor,
ya, Doktor gelar barat lho, itu, ya, Hafal Qur’an, dikenal sebagai bapak yang
hebat lah begitu, ya, dan orang yang sangat sederhana. Lah begitu, lah ya.
163
Sekarang kalau dibandingkan, ya gak ada apa-apanya kalau dibandingkan
dengan Sisi. Anaknya itu udah kayak, Tommy aja kalau di sini. Kayak Jamal
Mubarak, itu. Kalau lihat, ehmm.. anda lihat Sisi di lapangan itu, ndak mungkin
akan pengawalan lebih longgar. Mesti sangat ketat dan itu menghadap ke..
bahkan ketika berkumpul dengan para Jenderal, ya, Jenderal dia, lho, ya,
Jenderalnya Mesir itu, ya, itu ndak boleh Jenderal itu dekat dengan Sisi. Harus
lewat pengawal pribadinya. Ada diantara Jenderal dan Sisi itu dan pake senjata
itu. Itu bisa sudah menggambarkan ada situasi nggak sehat. Saya kira, ya..
stress juga lha kan. (tertawa). Kalau dilihat gambar itu ya bisa dilihat, lah.
Dedy : Iya juga pak, ya.
Ibnu Burdah : Iyalah, wong.. Ikhwan itu mengakar sampai begitu dan orang pinter. Mereka
itu gak melawan demonstrasi di kampung-kampung, di gunung kidul begitu
(tertawa). Tapi kan terus itu. Lewat media sosial dia ndak bisa di anu itu. Dia..
orang Cuma dengan share sudah kemana-mana. Share, share, share share.
Dedy : Ehhm... selanjutnya seputar Mursi, Pak. Ini yang ingin saya tanyakan
selanjutnya, ehmm.. sebenarnya keadaan Mesir itu pasca pemerintahan Mursi
ketika apa namanya, Mursi turun itu, memang sudah ada gambaran bahwa Al-
Sisi itu akan menjadi pemimpin atau memang bagaimana pak. Setelah Mursi
menjadi presiden pascanya. Apakah Mursi membuat Mesir jadi lebih baik atau
memang buruk begitu, Pak.
Ibnu Burdah : Maksudnya, apa ? Pasca..?
Dedy : Pada saat Mursi menjadi presiden kemudian pasca Mursi dikudeta itu memang
Mesir itu jauh lebih baik atau..?
Ibnu Burdah : Kalau dari sisi kebebasan pers, kebebasan politik, ya bicara, ya itu jauh sekali.
Kalau dari sisi kesejahteraan mungkin berimbang, ya. Karena sebetulnya,
Ikhwan itu kan orang pinter, ya. Dia punya rencana besar, punya orang
politisnya hebat-hebat untuk memperjuangkan tapi di lapangan dia harus
berhadapan dengan militer dan itu ndak mudah untuk melakukan.. ehmm..
164
mengubah semua di lapangan. Persoalan masa Mursi kan sederhana. Listrik
tiba-tiba mati tujuh hari begitu, ya. Ndak hidup. Itu ndak mungkin tanpa
sabotase orang-orang militer dan orang militer yang ada di industry listrik.
Tiba-tiba sabotase industry makan, ehmm.. apa, Isy Khadafi itu terlambat
sekian.. ngeri-ngeri gitu persoalannya dan itu jelas ada kekuatan yang besar
yang bisa melakukan hal itu. Nah, sedangkan masalah ini.. ehmm, ndak pernah
terjadi yang sifatnya sabotase-sabotase.
Dedy : Yang sekarang ini, ya, Pak ?
Ibnu Burdah : ehhmm.. Cuma pengangguran masyarakat, supir, supir banyak tukang-tukang
ini, itu luar biasa. Dulu ada tiba-tiba sesuatu yang berhenti, ya.. sama. Sama
nasibnya masyarakat yang kena tetapi sebabnya berbeda.
Dedy : ehhm.. tergantung rezim, Pak, ya. Nah yang terakhir, Pak. Menurut pendapat
Bapak, mengapa Mesir begitu sulit menerapkan demokrasi kita kan banyak
membaca tulisan bahwa demokrasi di Mesir itu gagal sejak 2011 revolusi,
kemudian 2013 revolusi lagi. Kenapa bisa seperti itu, Pak ? Apa memang sudah
wataknya, Pak yang begitu atau memang… ?
Ibnu Burdah : Saya menulis bukan orang Mesir, ya, nggak tau. Tapi mesir itu ekstrem lah itu
yang saya maksud revolusioner. Jadi kalau membayangkan perubahan, inginnya
perubahan itu cepat. Cepat sekali. Dan.. digiles gitu aja yang menghalangi
perubahan. Karena itu, ya.. pake ininya yang peradilan Mubarak.. jadi.. eehmm..
kita bayangkan kita sama-sama telah menghadapi revolusi. Tuntutan rakyat itu
jelas, kasusnya di adili dan keluarganya sampai sekarang ndak ada. Anda
bayangkan begitu Mubarak jatuh gak lama kemudian dia dibawa ke.. dalam
keadaan masih di inpus di bawa ke penjara dalam keadaan di kerangkeng.
Diadili. Wah itu kalau.. perasaannya, perasaannya masyarakat Indonesia, ya
apalagi masyarakat Jawa, Sunda, Melayu, saya kira.. alah itu.. ndak sampe lah,
ya, itu.
Dedy : Mubarak itu, Pak, ya. Padahal di bagian peradilan itu juga ada dari militer
begitu, Pak, ya ?
165
Ibnu Burdah : Ndak. Semua ketika Mubarak jatuh, kemudian masa-masa transisi militer dan
juga masa Mursi benar-benar diadili. Dia masuk penjara, penjara kelas…ehmm
(tersenyum). Nah, ini kan agak mengerikan juga kan, ya, seperti itu. Nah, jadi
memang kayaknya kultur ini bukan kultur kekerasan tetapi yang sudah sangat
panjang. Selalu dipaksakan ndak mau mengalah. Jadi kompromi itu kecil antara
itu, ya. Kurang-kurang kompromi. Jadi ketika Ikhwan berkuasa ya maunya
semua dari Ikhwan. Ketika.. dia padahal sudah diperingatkan itu. Banyak
aktivis yang datang ke Yogya untuk diskusi itu yang Mursi itu ndak akan
berumur lebih dari enam bulan. Itu saya ngomomg, kamu itu datanya dari mana.
Nah saya itu, saya itu juga ngomong dengan anak-anak MITI itu didikannya
PKS itu, kok bisa ya itu terjadi. Itu sebelum Mursi jatuh ya, baru naik itu. Ini
enam bulan gak akan sampe, gitu. Yakin sekali mereka dengan data. Tuh enam
bulan itu gak akan lebih. Taunya setahun pas jatuh. Setahun pas jatuh. Memang
ndak… Ikhwan ndak mau kompromi. Begitu juga waktu, begitu militer naik
juga ndak kompromi. Ikhwan di masukkan ke penjara lagi kemudian
hukumannya, kan mati semua itu sebetulnya. Ya, Cuma dibolak-balik di naik-
naikan dulu lihat situasi. Tapi nanti kemudian mati semua. Pasal yang
mematikan itu ada di Mesir, itu sulit dilewati. Pasal mematikan. Pasal hukuman
mati. Jadi, ya… Muhammad Badi, Muhammad Mursi, ya.. Salim Al-Awal itu
sudah mati lagi. Cuma Mesir ehmm mereka cari momentum yang tepat untuk
membunuh mereka.
Dedy : Jadi memang sekarang kembali seperti eranya Mubarak, ya, Pak.
Ibnu Burdah : Iya. Saya kira justru bisa lebih agresif lagi, ya.
Dedy : Ya semacam pewarna sejenak saya begitu, ya, Pak. Ehhmm..
Ibnu Burdah : Ya jadi nanti kalau sejarah demokrasi, sejara Mesir ya pernah terlintas dalam
panggung Demokrasi setelah itu balik lagi. Balik lagi ke masa otoriter.
Dedy : Baik pak. Jawaban-jawaban ini tadi boleh dikutip, Pak ?
Ibnu Burdah : Iya, boleh. Monggo
166
Dedy : Karena memang yang saya teliti itu dan ingin saya temukan kan kekerasan,
nah ini bisa sebagai gambaran untuk bisa merumuskan itu.
Ibnu Burdah : Bentuknya apa saja, ya ?
Dedy : Ini masih proses penelitian, Pak.
Ibnu Burdah : Terutama pada perempuan. Pemerkosaan itu luar biasa. Karena gak ada control
penguasa hanya polisi yang berkuasa. Itu kan kayak negara dalam negara. Di
demo Tahrir itu luas sekali. Luas sekali. Ketika perempuan sudah di Tarik dari
kelompoknya di bawa ke kelompok Polisi ya mau berteriak seperti apapun ndak
kedengeran. Musiknya sudah sangat keras. Baik pada masa menjatuhkan
Mubarak maupun Mursi.
Dedy : Oke Pak. Terima Kasih.
167
3. TRANSKRIP WAWANCARA III (Siti Muti’ah Setiawati – UGM, Yogyakarta)
Wawancara ini dilakukan oleh peneliti kepada Dr. Siti Muti’ah Setiawati (dosen Prodi HI –
FISIPOL di UGM Yogyakarta) pada tanggal 21 Januari 2016 Pukul. 11.00-11.50 wib.
Dedy : Terima Kasih ibu, atas kesediaan waktunya. Saya sedang menyusun skripsi
mengenai keekrasan yang terjadi pada saat revolusi Mesir 2011 dan 2013. Jadi
saya membutuhkan data dan pendapat dari para pengamat juga pakar dibidang ini.
Siti Muti’ah : Baik, semua presiden Mesir, mendapatkan keuasaan dengan cara menggulingkan
penguasa sebelumnya atau penguasa sebelumnya terbunuh atau mati atau
digulingkan terbunuh atau mati. Muhammad Mursi satu-satunya yang terpilih.
Iya mas, silahkan apa yang mau ditanyakan.
Dedy : Menurut pengamatan ibu, apa saja upaya yang dilakukan selain demonstrasi yang
dilakukan oleh masyarakat sipil pada revolusi 2011?
Siti Muti’ah : Kalau saya tidak mengamati ketika Hosni Mubarok, tetapi saya mengamati
ketika Mursi sebagai satu-satunya presiden Mesir yang terpilih lewat pemilu, satu-
satunya. Jadi sejak Gamal Abdul Nasser, setelahnya itu Naguib, Naser, Anwar
Sadat kemudian Hosni mubarok itu semuanya ini saling menggulingkan atau
terbunuh terus mengganti, ya. Naguib digulingkan, ehm… Nasser, Nasser
berkuasa mati, ya. Gamal Abdul Nasser itu mati, Gamal Abdul Nasser mati
digantikan Anwar Sadat, Anwar Sadat terbunuh digantikan Hosni mubaarok,
Hosni Mubarok digulingkan dengan kekuatan sipil atau people power. Dia
digulingkan kemudian, ehm… Muhammad Mursi ini mau dipilih lewat pemilu
karena namanya ini di arab spring, ya jadi menuju ke arah demokratisasi, sehingga
Muhammad Mursi itu terpilih dan ehm… Abdul Al-Sisi itu sebetulnya bagian dari
militernya Hosni Mubarok. Maksud Muhammad Mursi itu adalah supaya masih
mengakomodasikan kekuasaan lama, gitu ya. Tapi dia itu salah karena militer
masih diberi kekuasaan itu sehingga disini terjadi penggulingan. Meskipun pada
akhirnya Abdul Al-Sisi itu melakukan pemilu tetapi pemilunya itu sudah tidak
fair. Sudah diarahkan calonnya Ikhwanul Muslimin juga tidak boleh ikut pemilu.
Itu, kan, gak fair, to? dia berhak tetapi tidak boleh, itu kan cara-cara, ehm… curang
168
ya. Muhammad Mursi ini satu-satunya yang terpilih. Yang saya amati adalah
kekerasan yang dilakukan oleh Abdul Fattah Al-Sisi sebagai militer dalam
menurunkan Muhammad Mursi dengan segala upaya. Jadi penembakan pengikut
Muhammad Mursi yang sudah berlindung di Masjid Rabbiatul Adawiyah itu
ditembaki-ditembaki dengan cara bukan tentara yang kelihatan membawa pistol,
dia itu di masjid kemudian di masjid Rabbiatul Adawiyah itu dia di masjid
tembakan itu dari segala penjuru tidak tau. Orang mau lari kemana? wong
penembakannya itu datang dari segala penjuru. Itu lebih, melanggar betul-betul
melanggar ehm… apa, ya, hukum internasional mengenai perang. Perang itu harus
di deklarasikan. Kalau orang sudah berlindung berarti, kan, sudah menyerah, tidak
harus mengibarkan bendera putih. Tapi kalau dikejar dengan cara tidak apa, ya,
atau kemana dan itu dilakukan oleh militer kepada rakyat sipil. Ini pelanggarannya
disitu jadi pelanggarannya disitu ini kekejaman negara kepada rakyatnya sendiri.
Dedy : Sebenarnya apa latar belakang militer berani melakukan hal seperti itu?
Siti Mutiah : Ya, kalau itu banyak versinya tergantung dari mana anda melihat. Menurut
beberapa pengamat karena Muhammad Mursi itu terlalu banyak mengangkat
orang-orang Ikhawanul Muslimin dan mengabaikan yang lain, padahal struktur
politik di Mesir itu, kan, tidak pasti hanya Ikhwanul Muslimin. Justru Ikhwanul
Muslimin itu, kan, baru muncul pada saat itu, ya. Menteri-menteri yang diangkati
adalah dari Ikhwanul Muslimin misalnya seperti itu. Sehingga ya… nanti anda
silahkan cari menteri-menteri di bawah Mursi, ya. Termasuk menteri pariwisata
itu katanya sebetulnya dia dituduh dalam percobaan pembunuhan terhadap Hosni
Mubarok itu, ya. Jadi ehm.. seperti itu sehingga, apa ehm… rawan, ya. Ini sensitif
bagi yang lain. Kok malah yang dulu dituduh akan membunuh Hosni mubarok
malah diangkat menjadi menteri. Nah itu salah satunya. Katanya dalam kabinet
itu semuanya sudah orang-orang Ikhwanul Muslimin. Sehingga ada timbul
kekecewaan. Nah, tetapi sebetulnya ada versi yang lain. Sebetulnya Muhammad
Mursi itu terlalu baik terhadap militer. Masih diberi kekuasaan, gitu. Oke kamu
tidak berkuasa sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan tetapi kepala
angkatan bersenjata, dengan menjadinya kepala angkatan bersenjata itu
169
mempunyai otoritas pertahanan dan keamanan, itu kan penting banget. Menjaga
pertahanan dan keamanan itu, kan, masih penting banget. Nah itu kalo, ehm…
latar belakang sebabnya.
Dedy : Baik ibu, kemudian seperti apa kebudayaan orang-orang Mesir khususnya dalam
memperjuangkan aspirasi kepada pemerintah ?
Siti Muti’ah : Kalau namanya budaya itu hasil cipta karsa manusia, ya. Hasil cipta karsa
manusia kalau menyangkut, ehm… kita ini bagaimana, ehm.. budaya itu termasuk
culture. Culture itu merupakan kebiasaan yang dilakukan, ya. Kalau yang saya
amati, itu tadi, ya, selalu menggulingkan, membunuh, nah itu sudah menjadi ciri
khas pergantian kekuasaan di Mesir. Itu, ya. Itu budaya itu seperti culture. Tetapi
sebetulnya kalau kita amati, orang Mesir itu memang mempunyai mekanisme
untuk menyelesaikan konflik-konflik itu, ya. Mekanisme konflik orang Mesir itu
sebetulnya disatukan dengan agama. Yang saya amati waktu saya disana itu orang
Mesir itu kalau bertengkar hebat, kalau salah satu shalawat itu salah satu udah
ngerangkul. Saya kan terus terang saya gak bisa bahasa Arab mas, meskipun saya
mengamati timur tengah, ya. Tapi saya, kan, ingin netral jadi belajanya dari barat.
Ya ini sih alasan dot com aja, tetapi saya itu kalau sejarah selalu ingat. Baik.
Sehingga begini mas, mereka itu disatukan dengan agama. Kenapa Ikhwanul
Muslimin itu sudah dilawang sejak zaman Gamal Abdul Nasser itu sejak tahun
’69, lho, ya, kalau nggak tahun ’70, ya. Ehm… tetapi kok ketika diberi kesempatan
sedikti kok pengikutnya banyak?. Berarti rakyat Mesir itu, akar rumputnya itu
sangat agamis. Yang ditawarkah Ikhwnul Muslimin, kan kembali kepada Islam,
ya. Kita ini diajarkan Islam itu supaya apa itu, tidak ada kesenjangan kaya miskin.
Harus melihara anak yatim, ya. Itu ditekankan, ya. Kemudian moral, ya. Moral
yang diajarkan Islam itu yang menyatukan mereka. Makanya begitu adan
kesempatan mereka bersatu. Begitu, cuman karena Mesir itu sudah sejak awal,
karena posisinya yang di laut tengah, yang menghubungkan Eropa dengan Afrika
dan Asia, dari laut tengah kemudian masuk ke laut Merah, anda bisa bayangkan
itu, Terusan Suez itu kenapa bisa terpadat karena di atasnya itu ada selat Gibraltar
yang memisahkan Maroko dan Spanyol. Jadi ini Eropa, masuk laut tengah, nah
170
Mesir disni, kemudia laut Merah ini Afrika disini Asia. Anda membayangkan tidak
? kan itu penting banget. Sebagai jalur pelayaran perdagangan. Nah ketika selat
Gibraltar itu sibuk, otomatis Terusan Suez sibuk karena tidak hanya… kapal itu
tidak hanya berhenti di negara-negara laut tengah saja. Jadi perebutan kekuasaan
itu sering kali dipengaruh juga oleh kekuatan asing, ya. Sudah jadi dipengaruhi
kekuatan asing yang dulu penjajahnya adalah Ingris, ya. Yang membangun
Terusan Suez itu Ferdinand de Lesep. Itu orang Perancis, makanya nama, ehm…
nama perusahaan itu, ya, itu, ehm.. Anglo France Suez Canal Company. Anglo itu
maksudnya dari England, Inggris, ya. Jadi ini adalah kerjasama dengan Inggris
tentu saja. Tetapi yang membangun itu Perancis. Yang punya perusahaan itu
Perancis. Dan kemudian Inggris, ya karena dia penjajah, ya itu.. sehingga
perebutan kekuatan di Mesir itu dapat dipengaruhi oleh kekuatan dari luar. Nah,
kalau anda tanya mengapa Abdul Fattah Al-Sisi itu sampai berani untuk
menggulingkan, ehmm… Muhammad Mursi, saya tidak meneliti, maksud saya
sampai wawancara kesana. Tetapi dari berbagai media itu di back up kekuatan dari
luar. Siapa kekuatan dari luar itu ? kekuatan dari luar itu, ya para pendukung Israel.
Dedy : Kenapa bisa begitu, Ibu?
Siti Muti’ah : Karena kalau Muhammad Mursi itu sudah tidak pro kepada Israel. Meskipun
Mesir itu punya hubungan diplomatic dengan Israel. Kan khawatir ini kalau
berkuasan terus menerus yang akan diserang selanjutnya adalah, ehm.. Israel,
begitu. Kebetulan terkait dugaan ini mereka masih takut. Ya, kalau membiarkan,
kan, Muhammad Mursi itu baru berkuasa satu tahun arahnya kan sudah terbaca.
Nanti akan semakin keras kepada Israel, ya pasti negara yang mendukung Israel
itu yang pasti, ya Inggris, Amerika.
Dedy : Baik, Ibu. Kalau soal permasalahan agama di Mesir ya, Bu. Dalam pemerintahan
Muhammad Mursi itu apakah ada dikotomi atau sebenarnya seperti apa, Bu?
Siti Muti’ah : Ada perbedaan antara yang diberikatan di media eletronik dengan yang saya baca.
Ya, jadi kalau di media eletronik itu seolah-olah Muhammad Mursi itu tidak
toleran terhadap khususnya penganut Kristen Koptik. Koptik itu adalah Kristen
171
yang sebetulnya menyimpang dari ajaran Kristen yang, ehmm… arus utama.
Mohon maaf, seperti Syi’ah. Itu, kan, minoritas to didalam Islam? Sunni
mengatakan itu penyimpangan, kan, begitu, ya. Sama Kristen Koptik itu dianggap
penyimpangan dan kemudian di usir dari wilayah yang sekarang namanya Yunani.
Dulu kan itu namanya Bizantium yang menurut sejarah mereka itu berasal dari
sana, dari Eropa. Eropa antara barat dan timur. Bisa dilihat nanti petanya, jadi
anda bisa membayangkan perjalanan mereka. Kristen Koptik itu terusir. Negara
Eropa, negara-negara Kristen itu nggak ada yang mau nerima. Mau diterima itu
tahun berapa saya lupa, ya. Diterima di Mesri itu setelah sekian lama Kristen
Koptik itu sudah hidup damai tidak ada masalah. Sama… kita, tiba-tiba masalah
Syi’ah muncul. Di Madura. Itu kan membuat kaget semua orang, to. Wong selama
in nggak ada apa-apa, gitu, ya. Kayaknya mencari-cari kesempatan. Jadi itu sudah
lama kok tiba-tiba muncul katanya disia-siakan, tidak boleh bebas berekspresi, itu
gak sama dengan yang saya lihat waktu di Mesir. Gerjea ya gak masalah. Gereka
koptik. Orang pakai Salib di jalan-jalan ya gak masalah, gitu. Kita masjid di Swiss
itu kan malah nggak boleh. Saya baru aja pulang dari Australia. Di Australia itu
tidak membolehkan tempat peribadatan Islam bentuknya masjid sebagai lambang.
Itu, kan, ndak boleh. Disana tidak tertulis. Tetapi kalau ada mau dibangun masjid
gak boleh. Kok gak diributkan ?. Dimana-mana gitu, mas. Di Amerika saya tinggal
tiga bulan. Masjidnya masjid biasa. Tetapi mereka masih membolehkan pakai
pengeras suara di dalam ruangan. Gak boleh keluar. Di Australia itu di dalam aja
gak boleh. Itu karena orang Islam itu tau diri kalau jadi minoritas. Saya sebagai
orang Islam ya gak protes, karena ini mayoritasnya memang begitu. Minoritas itu
yang ngikutin minoritas, lah. Jangan malah kok sok berkuasa. Gimana sih?
Katanya Demokrasi. Begitu, mas, yang saya kadang tidak paham. Saya itu Doktor
Ilmu Politik tapi kok kadang-kadang yang salah dibenarkan, yang benar
disalahkan. Itu, lho, yang saya bingungkan. Kalau berbicara soal dmeokrasi kan,
ya, suara mayoritas, to, Mas. Kalau Political Islam malah enggak. Enggak
mayoritas. Logikanya, kalau mayoritas masyarakat itu maling, anda mau
dipimping sama maling ? kan, gitu. Demokrasi, kan, mayoritas. Kalau orang Islam
musyawarah. Kenapa ini dipilih jadi pemimpin, didiskusikan sampai terkuak siapa
172
dia, perilakunya, wawasannya, ketika sudah jelas jadi ini ya, pantas, pantas.
Begitu, Mas. Tapi ya, banyak negara Islam demokratis, kan akhirnya voting atau
pemungutan suara.
Dedy : Jadi bisa dikatakan apabila tidak berpihak atau tidak mengayomi kelompok
minoritas itu pun bisa berbahanya terhadap kelanggengan kekuasaan ?
Siti Muti’ah : Itu tuduhannya, Mas. Itu tuduhannya. Kalau anda tanya mengapa Mursi di
gulingkan oleh militer, kan harus ada landasannya. Itu tuduhannya hanya analisis.
Kita nggak tahu yang sebenarnya terjadi mengapa militer itu menggulingkan.
Karena dilihat secara kasat mata itu dia sudah sangat diakomodasikan. Kemudian
ya cari-cari alasan to? alasan benar to? terus di eksposlah ada orang yang
menangis-nangis katanya gak boleh ke gereja. Kemungkinan ada orang seratus.
Yang diekspos nangis dua. Orang akan terkesan semua orang Koptik digitukan.
Itulah anda sebagai peneliti harus hati-hati. Kalau gajah anda raba hanya ekornya
aja dengan mata tertutup anda anggap gajah bentuknya kayak ular. Begitu. Jadi
hati-hati, jumlah koptik berapa, kemudian dia itu bagaimana sejarahnya disitu,
kemudian apa yang dilakukan Mursi terhadap mereka. Itu nggak ada Mursi
melakukan…diskreditkan mereka itu nggak ada. Kok tiba-tiba ada berita wacana
seperti itu. Kalau diatur itu, ya sudah semestinya, to. Mohon maaf ya, seperti
Gereja Yasmin. Seolah-olah orang Islam itu melarang pendirian gereja di
Indonesia. Kesannya itu seperti itu. Padahal ini masalahnya izin pendiriannya
bukan untuk tempat peribadatan. Gereja. Kan, beda.
Dedy : Iya, Ibu, saya juga menjadi saksi soal kasus Gereja Yasmin, hehe.
Siti Muti’ah : Nah, iya, to. Berapa ratus yang diperbolehkan kok tidak di ekspos. Jadi jangan
sekali-kali anda main-main soal data. Harus hati-hati. Makanya kalau menyusun
kalimat itu, kalau ilmu sosial itu juga diberi bamper begitu. Menurut ini ada dua
orang yang didiskreditkan dari seratus orang. Biar pembaca yang menilai. Misal
ada dua orang Krsiten Koptik yang didiskreditkan karena ini dan itu dari sekian
ratus ribu. So? itu gak ada artinya. Ya, itu yang harus anda hati-hati.
173
Dedy : Baik, Bu, kemudian sekarang soal Syekh Al-Azhar. Syekh Al-Azhar ketika
pengumuman kudeta Mursi juga ikut dan beberapa orang tokoh Salafi. Padahal,
kalau di pikir secara logika Mursi adalah presiden yang berhaluan Islamis. Tapi
kenapa dari Al-Azhar sendiri tidak melakukan sesuatu ? .
Siti Muti’ah : Saya barusan diskusi dengan Pak Yunahar, salah satu tokoh PP Muhammadiyah.
Saya belum meneliti soal ini dan baru mendiskusikan ini. Tapi anda harus hati-
hati dan mencerna apa yang saya katakan. Kalau yang ini, keyakinan saya masih
fifty-fifty, masih 50 persen. Baik, jadi dalam sejarah itu. Ehm.. Al-Azhar itu
sebetulnya dulu didirikan oleh tokoh-tokoh Syi’ah. Tetapi ini saya hasil diskusi
ya, sekali lagi saya belum membaca bukunya. Mohon anda nanti mencari tahu, ya.
Itu tokoh-tokokh Al-Azhar, Syi’ah. Pendirian universitas ini dulu adalah
universitas Syi’ah dulunya. Tapi kan kemudian Ikhwanul Muslimin datang, yang
Sunni datang, ini apa, pengikisannya bertahap. Tapi, kan, gak mungkin to hilang
sama sekali. Ikhwanul Muslimin itu Sunni. Yang kecurigaan saya, tokoh-tokoh Al-
Azhar ini jangan-jangan yang masih memendam dulu itu, ya. Tokoh Syi’ah.
Makanya anda harus sebutkan nama dan ditelusuri, apakah ini Syi’ah atau yang
anda bilang tokoh-tokoh Salafi, ya. Padahal Ikhwanul Muslimin itu kan tokoh-
tokoh pembaharu. Dan kalau Salafi itu kan selalu bertentangan, ya. Harus anda
teliti itu. Kok sesama Muslim itu, ehmm.. bersatu, lha sekarang Arab Saudi dan
Iran gontok-gontokan. Mengapa begitu, karena itu, kan, representasi Sunni dan
Syi’ah. Makanya, kalau orang Sunni bilang yang dalam perkembangannya
sekarang ini sudah dianggap menyimpang. Tapi anda jangan langsung mengatakan
Syi’ah sesat. Anda kan mahasiswa, jadi cara mengatakannya itu caranya, menurut
orang Sunni itu bertahap-tahap. Ada lima tahap. Ali itu kan sepupunya nabi, jadi
kalau Syi’ah tingkatan terendah itu menganggap Ali yang terbaik diantara
Khulafaur Rasyidin. Kalau Syi’ah yang menganggap Ali yang terbaik itu nggak
ada masalah bagi yang menilai. Tapi yang kedua, Ali itu, ehmm… seharusnya yang
menjadi Imam. Jadi yang tiga ini dianggap zhalim dan tidak berhak memimpin.
Padahal tiga imam ini, perawi hadis to. Syarat perawi hadis apa? tidak boleh
berbohong apalagi zhalim sama orang. Mengambil hak orang. Kan, otomatis
174
hadisnya gugur semua. Lha yang diikuti Sunni ? kan kita hadist, shalat ini hadist,
gak ada di dalam Al-Qur’an, kan ?. Nah kalau itu diriwayatkan, hal-hal penting
diriwayatkan, berarti itu kan mengganggap, ah… itu sudah berat. Kemudian yang
ketiga, Syi’ah yang berikutnya itu tidak di dalam shalat tidak menambahi kata-
kata Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhammad, ditambah bukan wa ‘Ala Ali,
bukan Ali itu sebagai keturunannya tetapi sebagai, ehm..wali yang didoakan dalam
shalat. Kan, di dalam shalat tidak boleh menambah. Itu, ya. Itu udah berat
penyimpangan. Yang berikutnya, di dalam doa mereka itu mengutuk sampai
menyumpah serapai Aisyah, ya dan tidak, ehmm. Itulah yang oleh orang Sunni
dianggap kamu menyimpang. Kalau kita itu toleransi kalau hanya berbeda. Ikhtilaf
itu toleransi. Tapi menyimpang harus diamputasi. Karena keras banget Sunni. Ini
kemungkinan, ini analisis saya, kemungkinan orang-orang yang tidak mendukung
Mursi itu karena perbedaan Madzhab pemikiran meskipun sama-sama Islam.
Analoginya kalau saya di pimpin Syi’ah juga merasa gak nyaman. Nah, itulah,
Mas.
Dedy : Baik, Bu. Selanjutnya terkait pandangan masyarakat Mesir terhadap Abdul
Fattah Al-Sisi dan Muhammad Mursi sebenarnya lebih kemana, Bu ?
Siti Muti’ah : Ya, itu sama-sama banyak pendukungnya. Menurut saya sama-sama banyak.
Saya tidak menghitung, ya. Tapi Abdul Fattah Al-Sisi ada juga pendukungnya.
Yang diuntungkan oleh dia kan juga ada banyak. Tetapi kalau gress root atau
masyarakat, kan bedakan to mas pendukungnya itu elit. Masyarakat Mesir itu,
kalau menurut saya masih kuat keagamaannya dan lebih condong kepada Ikhwanul
Muslimin. Itu kalau diakar rumputnya, tetapi kalau di tingkat elit itu sudah
terprovokasi untuk mendukung Al-Sisi. Kalau anda bertanya bagaimana kesan di
mata masyarakat Mesir Ikhwanul Muslimin itu. Ya, Ikhwanul Muslimin itu
didirikan oleh Hasan Al-Banna. Ketika Mesir itu, kesenjangannya keras sekali,
kemudian arah pemerintahannya itu sudah kebarat-baratan. Dia menawarkan
Islam. Untuk kembali kepada Islam, ya. Oh sudah gaya hidupnya itu, kalau orang
Mesir yang modern itu, waktu saya ketemu ketika sekolah di Inggris itu, gaya
hidupnya saya sampai heran sendiri itu. Wong, orang Arab kok ternyata minum-
175
minum. Dari mana dulu itu, ya. Kalau kalau Mesir yang dari pedesaan, ya,
agamanya ini masih kuat. Jadi Ikhwanul Muslimin masih punya tempat di hati
mereka. Kesannya baik, karena Hasan Al-Banna itu... saya belum pernah ketemu,
lho, ya. Tapi saya hanya baca bahwa Hasan Al-Banna itu sederhana, tidak seperti
pemimpin yang lain. Hasan Al-Banna betul-betul memikirkan masyarakat jadi
kesannya baik. Di Timur Tengah juga terjadi polarisasi. Tentu saja penguasa yang
merasa diuntungkan oleh Barat ya benci banget sama Ikhwanul Muslimin. Karena
hal itu bisa menghalangi mereka untuk berkuasa, seperti itu. Jadi, ideologinya itu
menurut saya masih baik, begitu. Ya, implementasi ajaran-ajaran agama.
Dedy : Baik, Bu. Pertanyaan terakhir. Menurut Ibu mengapa Mesir itu begitu sulit
menerapkan demokrasi terhitung sejak revolusi 2011 kemudian bergejolak lagi
pada 2013 ?.
Siti Muti’ah : Ya, sudah demokratis dengan cara pemilihan, digulingkan dengan semena-mena
dan masyarakat internasional diam saja. Bagaimana negara besar seperti Amerika
Serikat yang katanya mendirikan bendera demokrasi. Melihat itu kok diam saja ?
kalau yang digencet, digulingkan kelompok Islam. Coba kalau yang sebaliknya,
kelompok Islam yang berkuasa menggulingkan kelompok non muslim, baru dunia
internasional heboh. Iya, kan ?. Ada politik luar negeri, terutama negara Amerika,
dia itu politik luar negerinya di Timur Tengah mencegat penguasa itu dari
kelompok yang namanya Political Islam. Gerakan atau kelompok Political Islam
itu seperti Ikhwanul Muslimin. Hamas dulu juga menang pemilu 2006 atas wilayah
otoritas Palestina, tapi digulingkan, to ? karena Amerika mengatakan Hamas itu,
ehm.. teroris. Teroris karena apa, to ? wong karena wilayahnya di jajah, kok. Kita
dulu juga dianggap teroris. Jadi ada kekuatan dari luar. Mereka itu sudah
berdemokrasi tapi yang menang kelompok Islam terus, kok, digulingkan pada diam
saja ? akhirnya selalu berakhir balas dendam, kan ?.
Dedy : Tapi ketika detik-detik kudeta Mursi itu kan juga ada jutaan masyarakat,
menurut yang saya baca dari buku, Bu, ya. Bahwa ada jutaan masyarakat yang
turun ke jalan untuk menuntut turunnya Mursi. Padahal Mursi itu, kan, baru
berkuasa selama satu tahun. Logikanya, mbok, ya sabar dulu menunggu hasil
176
kinerja pemerintah. Nah, disini saya melihat masyarakat itu seperti tidak
mempunyai kesabaran. Kenapa bisa seperti itu, Bu ?
Siti Muti’ah : Lha, masyarakat ini siapa yang mengerakkan. Masyarakat itu tidak mungkin
kalau tidak ada yang menggerakkan. Coba anda bayangkan semua orang maju
dengan dorongan sendiri-sendiri di hari yang sama ? nggak, mungkin, lah. Pasti
ada yang menggerakkan itu. Siapa yang menggrakkan ?. Masyarakat Mesir itu
termasuk padet. Jadi penduduknya 80 juta, apa, di Tahrir Square itu, berapa yang
bisa datang kesitu ? ya kelihatannya saja banyak, berarti rakyat Mesir, ndak bisa
anda bilang begitu. Rakyat Mesir juga menghendaki Mursi turun. Enggak. Yang
lainnya gak bisa turun, kok. Gak tau juga kalau hari itu akan ada kejadian itu.
Dedy : Berarti memang sudah berdemokrasi tetapi...
Siti Muti’ah : Ada kekuatan lain yang tidak menghendaki kalau kekuatan Islam itu berkuasa.
Itu aja, dan itu dimana-mana.
Dedy : Kalau konflik-konflik di Timur Tengah bisa disebut kekuatan militer, Bu ?
Siti Muti’ah : Kekuatan apa ?
Dedy : Kekuatan di Mesir maksud saya. Kekuatan lain yang tidak mengendaki
demokrasi itu militer.
Siti Muti’ah : Tergantung kasusnya. Kalau untuk Mursi, ya militer. Jelas. Abdul Fattah Al-Sisi
itu militer. Anda jangan obyak-obyak yang lain. Tetapi untuk yang Mesir betul.
Itu militer. Untuk Mursi, militer iya. Jadi itu memang kekuatan militer. Tetapi
kekuatan militer ini, saya yakin dia juga mengajak masyarakat yang dirugikan oleh
kebijakan-kebijakan Mursi. Kalau yang tidak, ya, enggaklah. Gak mau kan dia itu.
Dedy : Baik, Ibu. Terima kasih sekali atas penjelasannya yang sangat membuka
wawasan saya dalam memahami kasus ini. Juga hal-hal penting dalam penelitan.
Terima kasih banyak, Bu.
Siti Muti’ah : Iya, sama-sama.
177
4. TRANSKRIP WAWANCARA IV (Pendeta Alex Sammuel Uryat – Fustat, Mesir)
Wawancara ini dilakukan oleh responden Gun Gun Gunawan (Sastra Arab UNS 2013) kepada
Pendeta Alex Sammuel Uryat di Gereja Gantung (Al-Kanisah Al-Muallaqat), Fustat, Mesir pada
tanggal 3 Februari 2016 Pkl. 12.03 – selesai waktu setempat.
Informan tidak bersedia direkam demi keamanan bersama. Jawaban yang disajikan dibawah
ini merupakan intisari dari jawaban informan yang dijawab secara lisan. Jawaban yang disajikan
dapat pertanggungjawabkan kevalidannya oleh penulis dan responden.
Pertanyaan
1. How is the Egyptian Government's policy through the community of the Christian Coptic in the era of Muhammad Mursi?
2. Is there any difference of treatment through the Coptic Christian between the era of Muhammad Mursi and Abdul Fattah Al Sisi?
3. Is there ever been a criminality or tyranny the which is done by the Brotherhood into the Coptic Christian?
4. Do the Coptic Christian is supporting Mursi's regime of policy?
5. What is your opinion about the President Morsi was ousted in a military coup?
Jawaban
1. So bad.
2. Yes, of course, in all sides of life are different. Mursi did not concern us. Mursi has
never visited here. But Al-Sisi, in the earliest days of his ruling he has visited here and
fair to us.
3. I do not know whether it was done by the Muslim Brotherhood or not. But on the Era
Mursi we had several times experienced threats and terror of a certain group. You can
read in the media or books that have been published.
4. No. He was have a certain community that will be important for him than other
communities. They are the Muslim Brotherhood and who wich have some ideology with
him. We will not be important for him and he is a traitor to the country.
5. For us it was not a coup. But the intifada, liberation. It is the struggle of all the
Egyptians. Who was pleased with the intifada is not just us, but all Egyptians. This is
our new hope, the hope for peace and justice.
178
5. SURAT PERMOHONAN WAWANCARA I (KEMLU RI)
179
6. SURAT PERMOHONAN WAWANCARA II (Dr. Ibnu Burdah-UIN Sunan Kalijaga)
180
7. SURAT PERMOHONAN WAWANCARA III (Dr. Siti Muti’ah Setiawati-UGM)
181
8. KUESIONER KUALITATIF I (Deskriptif)
Kuesioner disebarkan oleh rekan penulis, Ahmad Falahudin (Sastra Arab UNS 2012).
Informan yang dipilih adalah WNI yang berada di Mesir dan melihat/mengamati proses-
proses revolusi Mesir 2011 dan 2013. Pemilihan informan dari WNI dikarenakan situasi
politik Mesir sedang tidak stabil dan masyarakat (umum/akademisi) sangat sensitif jika
berbicara terkait revolusi Mesir.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS ILMU BUDAYA
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan, Surakarta, Indonesia 57126
Telepon (0271) 635236, (0271) 646994 Pesawat 311, Fax (0271) 634521 website: http://fib.uns.ac.id
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
First of all, let me introduce myself. My name is Dedy Darmawan Nasution. I am university student
in Arabic Literature, Faculty of Cultural Sciences, Sebelas Maret University, Indonesia.
I am thoroughly pleased to have this opportunity of your willingness to fulfil these questionnaire.
Questionnaire is used for my research to accomplish my bachelor degree. I’m sorry If I was interrupting
you somehow. May Allah swt is returns your kindness in the same way it was offered.
Sincerely,
Dedy Darmawan Nasution
27 Januari 2016
182
Muhammad Falih A.G :
Laki-laki :
25 Tahun :
Mahasiswa Al-Azhar :
1. In what ways the effort was made by civil society to prosecute Hosni Mubarak down of his
position?
.1
2022
Revolusi 25 Januari 2011, Mulanya gerakan demontrasi dipelopori oleh kaum muda di tahrir
square baru kemudian diikuti oleh masyarakat secara luas, masyarakat seolah sudah jengah
dengan otoritarian rizm yang sudah berdiri di bumi Mesir selama kurang lebih 30 tahun itu,
meskiipun sebenarnya gerakan revolusi ini semacam angin revolusi yang terhembus dari Tunisia
beberapa bulan sebelumnya.
Segenap Rakyat Mesir saling bahu-membahu, menyatukan suara untuk mengatakann Tidak dan
Turun untuk Hosni Mubarok, dan demontrasi terjadi disetiap pusat Kota/Kabupaten seluruh
Mesir, artinya demontrasi ini bisa dikatakan merata disemua daratan Mesir, mulai dari Alexandria
kota paling utara hingga Aswan ujung selatannya, hanya berpusat di Meidan el-Tahrir (Tahrir
Square).
Bentuk kongkritnya mereka bisa menjadi satu, itu saja sudah sangat kongkrit, sebab
kesehariannya mereka selalu berbeda, sebab kenapa mereka akhirnya mau bersatu dan turun
berdemo, fase-fase politik Hosni Mubarok yang panjang dengan keotoriterannya itulah yang
menjadikan satu. Seperti halnya disetiap gerakan yang melibatkan banyak sekali masa, bahkan
kurang lebih 20 juta manusia berkumpul disana, pastilah ada penggerak-penggeraknnya,
penggeraknya seperti yang sudah saya kemukakan tadi adalah kaum muda, baru kemudian
didukung oleh kaum tua dengan berbagai latar belakang.
2. As what far the role of media to influence civil society in act against of Hosni Mubarak?
.2
Media apapun dibawah Presiden Hosni Mubarok bungkam, artinya tidak bisa melakukan
pemberitaan seenaknya sendiri, media apapun dengan bentuk pemberitaan apapun sebelum
183
revolusi harus seijin pemerintah. Saat terjadi dan pasca revolusi 25 Januari, media massa
semacam mendapatkan angin segar kebebasan dalam melakukan pemberitaan, dan melemparkan
issue yang berkembang. Koran-koran harian Al-Ahram, elmasr elyoum, elfajr, dan lainnya, juga
media-media tv, baik nasional maupun internasional, meskipun yang paling getol dalam
memberitakan persoalan Mesir adalah Al Jazeera, kelak dikemudian hari stasiun ini dicekal oleh
pemerintah baru Mesir, karena dianggap melakukan pemberitaan yang terlalu provokatif. Selain
media-media resmi, dari kalangan organisasi-organisasi masyarakat dan gerakan pemuda pun
banyak yang memb
uat semacam selebaran-selebaran, poster-poster, juga mural yang bersifat politik yang dibuat oleh
para pemuda dari kalangan seniman.
3. What do you know so far about the coup of Muhammad Mursi which is held by military?
.3
Mohamed Mursi presiden terpilih secara terbuka, ia menang dari Mohammed Syafiq, yang
sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri dimasa Hosni Mobarok. tidak bisa dipungkiri
bahwa Mursi ini seorang pembesar Ikhwanul Muslimun (IM), gerakan yang selalu mendapatkan
tekanan dari pemerintah dari masa ke masa, yang kemudian berkah revolusi menjadikan Mursi
dan pengikutnya menguasai pemerintahan dan bagian-bagian penting di Republik Arab Mesir.
Banyak isu yang berkembang, mulai dari perjanjiannya dengan HAMAS tentang bagian selatan
SINAI, juga pucuk-pucuk pimpinan pemerintahan yang diganti oleh kalangan IM, dan masih
banyak lagi. Hal inilah yang kemudian terkesan oleh rakyat bahwa Mesir makin lama akan di IM-
kan. Ekonomi, politik, kebutuhan rakyat dianggap kacau dibawah kepeminnan Mursi. Karenanya,
rakyat mesir kembali melakukan demontrasi di Tahrir untuk menurunkan Mursi pada tahun 2013,
meskipun banyak juga kalangan yang berasumsi ini bagian dari cara Militer untuk menguasai
kembali.
4. Does the coup is gained more support from civil society or which support is bearing from?
.4
Saya sendiri berasumsi masih fifty-fifty, ada yang sangat menghendaki kudeta, hal ini banyak
sebabnya, sebab keamanan, ekonomi, angka kriminal mengingkat, harga bahan pokok mulai
menjulang tinggi, dan kegaduhan-kegaduhan politik, dan sebab-sebab lainnya. Dan ada juga yang
tidak menghendaki kudeta, umumnya adalah mereka –IM- yang sefaham dengan Mursi, dan
jumlahnya juga sama banyaknya, bukan hanya dari kalangan IM saja, tapi juga kalangan
184
masyarakat yang beranggapan bahwa Mursi masih menjadi Presiden yang Sah, yang dipilih secara
demokrasi.
9. KUESIONER KUALITATIF II (Deskriptif)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS ILMU BUDAYA
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan, Surakarta, Indonesia 57126
Telepon (0271) 635236, (0271) 646994 Pesawat 311, Fax (0271) 634521 website: http://fib.uns.ac.id
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
First of all, let me introduce myself. My name is Dedy Darmawan Nasution. I am university student
in Arabic Literature, Faculty of Cultural Sciences, Sebelas Maret University, Indonesia.
I am thoroughly pleased to have this opportunity of your willingness to fulfil these questionnaire.
Questionnaire is used for my research to accomplish my bachelor degree. I’m sorry If I was interrupting
you somehow. May Allah swt is returns your kindness in the same way it was offered.
Sincerely,
Dedy Darmawan Nasution
Thariq Aziz Kusuma :
Laki-Laki :
25 Tahun :
Mahasiswa Al-Azhar :
23 Januari 2016
185
1. In what ways the effort was made by civil society to prosecute Hosni Mubarak down of his
position?
.1
2022 Tentu revolusi 25 Januari 2011, demo besar-besaran menuntut Hosni Mubarak mundur dari
tampuk keprisidenan itu tidak datang secara tiba-tiba. Mengikuti grafik crescendo, ada proses
panjang di sana. Begitu penggapnya negeri Mesir jauh dari kata demokrasi, realitanya
pengangguran dan kemiskinan sangat tinggi sekali, begitu juga ulah para pejabat tinggi
pemerintahan Hosni Mubarak selama tiga dekade yang dianggap menjijikkan, penuh korup,
manipulasi, dan sangat kental dengan nuansa authoritarian. Begitulah opini publik terhadap
pemerintahan Mubarak. Sehingga rakyat Mesir lewat media-media sosial utamanya facebook,
senyap-senyap tapi pasti, mengumandangkan ajakan menggalang demo di hari libur nasional 25
Januari itu, rakyat Mesir mengatakan itu sebagai "youm ghodhob" hari kemarahan.
Tanggal 25 Januari itu demo di pusat kantor partainya Mubarak, Partai Demokrat Nasional di
Kairo, serta di Kementerian Luar Negeri dan di Kantor televisi negara. Dan berita itu tersebat
diseluruh antero Mesir, demo yang tadinya relatif tenang berubah menjadi bloodshed atau
pertumpahan darah antara demostran dan pihak keamanan Mesir
Lewat media-media yang ada berita itu tersebar luas, sehingga menyulut demo-demo lainya di
berbagai kota besar di Mesir, seperti Alexandria, Tanta, Mansura dan di kota-kota selatan Aswan
dan Assiut.
Aktivasi protes besar 25 Januari itu tadi mengandalkan media sosial utamanya Facebook dan
Twitter, membuahkan hasil yang luar biasa setelah 18 hari, Mubarak akhirnya mau turun juga
dari kursi Presiden.
2. As what far the role of media to influence civil society in act against of Hosni Mubarak?
.2
Posisi mass media sangat sangat peting bagi revolusi 25 Januari, karena selain membentuk desas-
desus, isu-isu hangat, opini buruk publik kepada pemerintah, juga aktivasi unjuk rasa dan korlap-
korlap dilapangan itu wasilahnya adalah Facebook dan Twitter. Sampai-sampai otoritas saat itu
memblokir semua akses tersebut, akses telepon, internet dan lain-lain.
186
3. What do you know so far about the coup of Muhammad Mursi which is held by military?
.3Apa yang terjadi pada 3 Juli 2013 itu adalah praktek kudeta militer. Yang jelas-jelas menunjukkan
kemunduran terburuk bagi demokrasi di sebuah negara yang baru saja melakukan pesta atau
hajatan demokrasi yaitu pemilu setelah enam puluh tahun dikang-kangi penguasa otoriter. Tidak
hanya menunjukkan matinya demokrasi tetapi lebih dari itu adalah matinya rasa hakikat
kemanusiaan. Siapapun dibalik tragedi Rab’ah dan lain-lain, harus bertanggungjawab. Siapapun
itu harus diseret ke Mahkamah Internasional The International Criminal Court (ICC), karena
telah melakukan kejahatan puncak terhadap kemanusiaan the ultimate crime against humanity.
4. Does the coup is gained more support from civil society or which support is bearing from?
.4 Jelas tidak, karena setelah Mursi disingkirkan secara paksa, muncul demo besar-besaran yang
tiada habisnya.
187
10. KUESIONER KUALITATIF III (Deskriptif)
1 Februari 2016
188
189
190
11. KUESIONER KUALITATIF IV (Deskriptif)
5 Februari 2016
191
#
192
193
12. BEBERAPA KARIKATUR (Kekerasan Simbolik 2011 melalui Facebook)
Karikatur 1. Menggambarkan bahwa media jejaring sosial dapat
digunakan untuk menjatuhkan rezim Hosni Mubarak.
(Sumber: http://www.facebook.com)
Karikatur 2. Setelah Sudan dan Libya, saatnya Egypt (Mesir) untuk
dibebaskan dari rezim militer yang otoriter.
(Sumber: http://www.facebook.com)
194
Karikatur 3. Menyimbolkan bahwa demokrasi yang hakiki akan
segera ditempuh meskipun harus melawan rezim militer yang kejam.
(Sumber: http://www.facebook.com)
Karikatur 4. Militer tidak dapat lagi mempermainkan hukum di Mesir sebagai
alat kekuasaan, karena rakyat akan merebutnya kembali pada 25 Januari.
(Sumber: http://www.facebook.com)
195
Karikatur 5. Sebesar apapun kekuatan militer, rakyat akan bersatu padu untuk menjatuhkan
rezim militer Hosni Mubarak dan membersihkan Mesir dari rezim yang dikator.
(Sumber: http://www.facebook.com)
196
13. BEBERAPA GAMBAR REVOLUSI MESIR 2011
Gambar 1. Para demonstran bentrok dan melemparkan batu pada pasukan polisi.
Sumber: http://www.aljazeera.com/indepth/inpictures/2016/01/egypt-revolution-
160124191716737.html
Gambar 2. Salah satu demonstran bertahan ketika terkena semprotan water canon dengan
memegang bendera Mesir.
Sumber: http://www.aljazeera.com/indepth/inpictures/2016/01/egypt-revolution-
160124191716737.html
197
Gambar 3. Salah satu demonstran memamerkan gas air mata yang digunakan.
Sumber: http://www.aljazeera.com/indepth/inpictures/2016/01/egypt-revolution-
160124191716737.html
Gambar 4. Demonstrasi berubah menjadi bentrokan fisik dan aksi-aksi pemmbakaran
Sumber: http://www.aljazeera.com/indepth/inpictures/2016/01/egypt-revolution-
160124191716737.html
198
Gambar 5. Para demonstran berkumpul di Tahrir Square.
Sumber: http://www.aljazeera.com/indepth/inpictures/2016/01/egypt-
revolution-160124191716737.html
Gambar 6. Para demonstran merayakan kemenangan pasca pengumuman Mubarak lengser.
Sumber: http://www.aljazeera.com/indepth/inpictures/2016/01/egypt-revolution-
160124191716737.html
199
14. BEBERAPA GAMBAR REVOLUSI MESIR 2013
Gambar 1. Banner Muhammad Mursi tergantung di luar Masjid yang dibakar oleh demonstran.
Sumber:http://www.aljazeera.com/indepth/inpictures/2013/08/201381514152879961.html
Gambar 2. Seorang warga mengambil barang yang masih bisa digunakan pasca pembakaran Masjid
Rabi’ah Al-Adawiyah.
Sumber:http://www.aljazeera.com/indepth/inpictures/2013/08/201381514152879961.html
200
Gambar 3. Militer turun ke jalan-jalan untuk mengamankan massa yang bentrok.
Sumber: http://edition.cnn.com/2013/08/14/world/meast/egypt-protests/
Gambar 4. Bentrokan antara pendukung dan penuntut Mursi. Aparat kepolisian yang menggunakan kendaraan
lapis baja di kelilingi oleh massa anti Mursi.
Sumber: http://www.reuters.com/news/picture/special-report-the-real-force-behind-
egy?articleId=USBRE99908D20131010&slideId=801689205
201
15. NASKAH DEKRIT PRESIDEN MURSI 22 NOVEMBER 2012 (ARAB)
212022
102022222022
2022
.
.
10
2022
.
00
.
8
660
102022.
202
.
25
.
222022.
.
102022
222022222022
062972.
0.
.
212022102022
222022722960
2852022216
2022
10120222066122022
.
6122022662022.
1012022
252022
.
203
5525
1012022
.
25
.
.
.
204
16. TERJEMAHAN NASKAH DEKRIT
DEKLARASI KONSTITUSI UNTUK PENYEMPURNA MESIR
Setelah meninjau Deklarasi Konstitusi yang dikeluarkan pada tanggal 13 Februari 2011,
Deklarasi Konstitusi yang dikeluarkan pada 30 Maret 2011 dan Deklarasi Konstitusi yang
dikeluarkan pada 11 Agustus 2012 yang merupakan tindak lanjut dari Revolusi 25 Januari,
Presiden Republik Mesir berusaha untuk mencapai tujuan dan memastikan legitimasi serta
memungkinkan rakyat untuk mengkonfirmasi apa yang dia lihat dari prosedur dan langkah-
langkah serta keputusan untuk melindungi dan mencapai tujuan amanat revolusi di tahun 2011.
Terutama pembubaran bekas struktur rezim sebelumnya, menghapus simbol rezim sebelumnya,
penghapusan alat negara, masyarakat, pemberantasan korupsi, menghentikan bibit-bibit pelaku
korupsi, menuntut mereka yang terlibat, membersihkan lembaga negara, pencapaian keadilan
sosial dan perlindungan rakyat Mesir, mengawasi kekuatan yang tersisa dari rezim sebelumnya,
dan membuat sebuah konstitusi baru untuk meletakkan pilar pemerintahan yang baik serta
menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebebasan, keadilan, demokrasi dan memenuhi aspirasi rakyat
untuk mencapai harapan.
Kami telah memutuskan bahwa :
Pasal I : Investigasi dan penuntutan pelaku kasus pembunuhan, percobaan pembunuhan dan
korban luka-luka dari pihak demonstran, serta kejahatan terorisme yang dilakukan oleh
para pemberontak yang berada di bawah kendali politik atau rezim sebelumnya sesuai
dengan Undang-Undang Perlindungan Revolusi dan undang-undang lainnya.
Pasal II : Deklarasi Konstitusi, hukum dan keputusan sebelumnya yang dikeluarkan oleh
presiden sejak menjabat pada 30 Juni 2012 hingga berlakunya konstitusi dan pemilihan
orang-orang baru, bersifat final dan tidak bisa di tentang dengan cara apapun atau oleh
otoritas apapun. Juga tidak diperkenankan mengajukan banding sampai konstitusi baru
telah diratifikasi dan parlemen baru telah terpilih.
Pasal III : Menunjuk Jaksa Agung dari kalangan anggota peradilan oleh Presiden Republik
Mesir untuk jangka waktu empat tahun sejak tanggal yang ditetapkan. Orang yang
205
dipilih berada dalam kondisi sehat untuk mengambil alih pengadilan dan tidak di bawah
usia 40 tahun. Keputusan untuk posisi ini segera berlaku agar dapat ditindaklanjuti
dengan segera.
Pasal IV : Memperpanjang masa kerja Dewan Konstituante menjadi delapan bulan sejak tanggal
pembentukannya untuk menulis kontitusi baru Mesir. Peraturan sebelumnya
menyatakan bahwa majelis akan menyelesaikan draft dalam waktu enam bulan dari
pembentukannya, yang diatur dalam Pasal 6 dari Deklarasi Konstitusi 30 Maret 2011.
Pasal V : Hakim tidak mempunyai kuasa untuk membubarkan Konstituante atau Dewan Syura.
Pasal VI : Presiden berwenang untuk mengambil langkah-langkah strategis yang dinilai perlu
untuk melindungi dan menjaga amanat revolusi, persatuan nasional, keamanan nasional
dari pihak-pihak yang menghambat kinerja lembaga-lembaga negara untuk
menjalankan peran mereka. Presiden berhak mengambil tindakan untuk menghadapi
segala ancaman sebagaimana diatur oleh undang-undang.
Pasal VII : Deklarasi konstitusional ini diterbitkan dalam berita resmi dan berlaku sejak tanggal
penerbitan di Kantor Kepresidenan Republik pada Rabu, 21 November 2012.
Sebagaimana yang telah dikeluarkan oleh Presiden Republik, maka resolusi yang dikeluarkan
adalah sebagai berikut:
Presiden Republik Arab Mesir telah membuat keputusan setelah meninjau Deklarasi
Konstitusi yang dikeluarkan pada tanggal 30 Maret 2011, Deklarasi Konstitusi yang dikeluarkan
pada tanggal 11 Agustus 2012 dan Deklarasi Konstitusi yang dikeluarkan pada tanggal 21
November 2011 tentang Hukum Peradilan yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 46
tahun 1972, yang sebagaimana telah diubah sebelumnya.
Pasal I : Menunjuk Talaat Ibrahim Abdullah sebagai jaksa agung untuk masa bakti selama 4
tahun.
Pasal II : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal penerbitan.
Seperti yang dikeluarkan oleh Presiden Republik Mesir tentang keputusan yang diambil
tersebut setelah meninjau Deklarasi Konstitusi yang dikeluarkan pada tanggal 13 Desember 2011,
206
Deklarasi Konstitusi yang dikeluarkan pada tanggal 30 Maret 2011 dan Deklarasi Konstitusi yang
dikeluarkan pada tanggal 11 Agustus 2012 dan UU Nomor 71 Tahun 1964 tentang pemberian
tunjangan luar biasa sebagaimana telah diubah, dan keputusan Kepala Dewan Tertinggi Angkatan
Bersenjata nomor 285 tahun 2011, yang diterbitkan sesuai dengan keputusan legislatif Nomor
136 tahun 2011 dengan mandat perdana menteri dan presiden di bawah kerangka acuan hukum
dan peraturan. Serta keputusan Perdana Menteri Nomor 303 tahun 2011, nomor 206 dan 632
tahun 2012 untuk memberikan tunjangan luar biasa bagi keluarga para syuhada dan korban luka-
luka berdasarkan persetujuan dari Menteri Asuransi dan Urusan Sosial.
Pasal I : Membatalkan keputusan Perdana Menteri No. 632 tahun 2012 yang dikeluarkan pada
6 Juni 2012
Pasal II : Menambahkan sebuah paragraf ke dalam Pasal I dari keputusan Perdana Menteri
Nomor 303 tahun 2011 tambahan ini dimaksudkan untuk membantu korban yang
menderita lumpuh atau kehilangan penglihatan saat peristiwa revolusi 25 Januari 2011
dan pada berbagai peristiwa serta tempat-tempat terjadinya konflik yang disetujui oleh
Dewan Nasional untuk perawatan keluarga para syuhada dan terluka sebelum
penerbitan tunjangan sama dengan tunjangan para syuhada sebagaimana dimaksud
dalam paragraf pertama dari tanggal saat para korban mengalami cedera.
Pasal III : Memberikan tunjangan luar biasa kepada masing-masing korban yang mengalami
cacat total (lumpuh) atau tidak dapat bekerja lagi atau korban yang melebihi usia 55
tahun yang semuanya akibat Revolusi 25 Januari termasuk didalamnya peristiwa di
Jalan Maspero, Jalan Muhamad Mahmud, di depan kantor Dewan Kementerian, dan
peristiwa-peristiwa lainnya serta tempat-tempat terjadinya konflik yang disetujui oleh
Dewan Nasional untuk membantu keluarga para syuhada dan korban luka-luka.
Sebelum resolusi ini dikeluarkan, keputusan tunjangan luar biasa ini sama dengan
keputusan tunjangan yang diberikan kepada para syuhada yang diatur dalam Pasal I
dari keputusan Perdana Menteri No. 303 tahun 2011 yang merupakan tindak lanjut dari
laporan komite medis yang bertugas.
Pasal IV : Memberikan tunjangan luar biasa berupa modal usaha kepada masing-masing korban
yang mengalami cacat sebagian akibat Revolusi 25 Januari termasuk didalamnya
207
peristiwa di Jalan Maspero, Jalan Muhamad Mahmud, di depan kantor Dewan
Kementerian, dan peristiwa-peristiwa lainnya serta tempat-tempat terjadinya konflik
yang disetujui oleh Dewan Nasional untuk mendapatkan perawatan bagi keluarga para
syuhada dan korban luka-luka yang sebelum dikeluarkannya resolusi ini belum
mendapatkan pekerjaan atau bisnis atau tunjangan usaha kecil luar biasa dikarenakan
ketidakmampuannya. Tunjangan akan diberikan kepada keluarga syuhada yang
disetujui oleh komite medis yang bertugas agar mereka dapat menggabungkan dana
tunjangan dan penghasilan lain.
Pasal V : Waktu pemberian tunjangan luar biasa akan dimulai sesuai peraturan yang tercantum
dalam pasal III dan pasal IV.
Pasal VI : Semua pihak wajib melaksanakan keputusan ini sejak tanggal diterbitkannya
peraturan ini.