1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx
-
Upload
sri-lestari -
Category
Documents
-
view
154 -
download
8
description
Transcript of 1204505046_Ni Wayan Sri Lestari.docx
Analisis Sistem dan Desain
Tugas Ujian Tengah Semester
Oleh Kelompok :
Ni Wayan Sri Lestari (1204505046)
Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik
Universitas Udayana
2014
1. Sebutkan, jelaskan dan berikan contoh hal – hal yang melatarbelakangi
pengembangan suatu sistem informasi dalam sebuah oragnisasi atau perusahaan.
Jawaban :
Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang
baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem
yang telah ada.
Pengembangan sistem perlu dilakukan jika :
1. Ada permasalahan dalam sistem yang sedang berjalan.
a. Ketidakberesan
Kecurangan yang disengaja
Misalnya mahasiswa dapat merubah nilainya menjadi lebih baik dan sistem
tidak menyediakan kontrol untuk pengubahan ini.
Kesalahan kesalahan operasi yang dimungkinkan karena sistem yang tidak
beres .
Entri nilai siswa bisa tertulis dengan nilai Z
Operasional yang tidak efisien
Mahasiswa harus melakukan antrian pembayaran SPP
Kebijakan manajemen yang tidak ditaati dan dimungkinkan oleh sistem
Dengan sedikit lobi mahasiswa dapat mengubah nilainya jika mendapatkan
tanda tangan dari pejabat tertentu padahal dalam aturan penilaian tercantum
bahwa penentuan nilai adalah hak dari dosen pengampu mata kuliah
Pertumbuhan Organisasi
Ketika jumlah siswa kurang dari 1000 orang sistem KRS dilakukan di
laboratorium bisa selesai hanya 1 minggu , ketika 3000 orang mahasiswa
maka akan memakan waktu 3 minggu. Jika sistem tidak diubah maka waktu
perkuliahan akan mundur oleh karena itu perlu dilakukan perubahan sistem
pengisian KRS
2. Untuk Meraih Peluang
Pendaftaran secara manual hanya dapat menangani calon siswa baru yang datang ke
lokasi pendaftaran, untuk meraih calon mahasiswa yag berada di luardaerah dan tidak
dapat datang ke lokasi pendaftaran maka disediakan sistem pendaftaran on-line
3. Adanya Instruksi dari atasan
a. Untuk menyeragamkan sistem akuntansi nasional maka setiap bendaharawan di
instansi pemerintah harus mengganti buku besar manual dengan buku besar
elektronik yang di bangun oleh badan akuntasi negara.
b. Untuk mempercepat informasi pengitungan suara pada pemilu 2004 maka setiap
PPS di tingkat kecamatan wajib menggunakan sistem penghitungan pemilu secara
elektronik
c. Untuk menyeragamkan sistem akuntansi nasional maka setiap bendaharawan di
instansi pemerintah harus mengganti buku besar manual dengan buku besar
elektronik yang di bangun oleh badan akuntasi negara.
d. Untuk mempercepat informasi pengitungan suara pada pemilu 2004 maka setiap
PPS di tingkat kecamatan wajib menggunakan sistem penghitungan pemilu secara
elektronik
2. Jelaskanlah tentang konsep gunung es biaya dalam proses pengembangan sistem!
Jawaban :
Pendekatan klasik adalah (classical approach) disebut juga dengan pendekatan
tradisional (traditional approach) atau pendekatan konvensional (conventional
approach) adalah pendekatan didalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan –
tahapan di system life cycle tanpa dibekali dengan alat – alat dan teknik – teknik yang
memadai. Karena sifat – sifat dari sistem informasi sekarang menjadi lebih komplek,
pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi
yang sukses dan akan menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan –
permasalahan yang dapat timbul di pendekatan klasik adalah :
a. Pegembangan perangkat lunak akan menjadi sulit.
b. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi lebih mahal.
Biaya pengembangan sistem yang termahal adalah terletak di tahap perawatannya
seperti tampak pd gambar biaya gunung es (cost iceberg) dibawah ini. Biaya
perawatan terletak pada bagian terbawah dari gunung es. Karena tidak terlihat pada
bagian permukaan, maka banyak orang tidak menyadari bahwa biaya perawatan ini
sangat terbesar.
perencanaan
analisis
desain
implementasi
perawatan
3. Setelah sistem baru dikembangkan, maka diharapkan akan terjadi peningkatan
pada sistem baru tersebut. Peningkatan ini berhubungan dengan istilah PIECES.
Sebutkan, jelaskan dan berikan contoh masing – masing komponen dari PIECES
yang dikaitkan dengan tugas pribadi project kelompok.
Jawaban :
Setelah sistem akuntansi baru dikembangkan, maka diharapkan akan terjadi peningkatan
pada sistem baru tersebut. Peningkatan ini berhubungan dengan istilah PIECES. PIECES
(merupakan singkatan untuk mempermudah mengingatnya) yaitu sebagai berikut :
Jenis analisis Kelemahan sistem lama Sistem berbasis komputer
Performance
(Kinerja)
Sistem akuntansi manual yang
melakukan banyak pencatatan
akan memerlukan banyak
waktu, selain itu juga
berpotensi menimbulkan
kesalahan dalam pencatatan
dan perhitungan yang
disebabkan kesalahan atau
Sistem berbasis komputer
dengan program apilikasi yang
dapat membantu memvalidasi
data sehingga ketelitian tidak
semata ditumpukan kepada
pegawai akuntansi.
kekurangtelitian yang dibuat
manusia sebagai pelaksananya.
Information
(Informasi)
Pada sistem manual, data-data
dicatatan pada kertas-kertas dan
tidak adanya integrasi antardata
yang disimpan, hal ini
menyebabkan sulitnya analisa
data dalam proses pembuatan
laporan dan penyediaan
informasi lainya. Hal ini akan
mempengaruhi kualitas
informasi yang dihaslikan,
mungkin menghasilkan
informasi yang tidak akurat
atau bisa juga akurat tapi tidak
tepat waktu.
Sistem informasi berbasis
komputer dengan
kemampuannya
mengintegrasikan dan
memproses data-data akan
memudahkan analisa antardata.
Economy
(Ekonomi)
Sistem akuntansi manual
melakukan inventaris secara
manual, hal ini memungkinkan
terjadinya kehilangan koleksi
lebih besar yang pada akhirnya
harus dikeluarkan biaya untuk
pengadaan untuk
menggantinya.
Dengan sistem berbasis
komputer maka inventaris
Rumah Sakit dapat dikerjakan
dengan lebih baik sehingga
mengurangi resiko kehilangan
koleksi yang mungkin begitu
berharga.
Control
(Keamanan)
Pada sistem manual, kontrol
pada pencatatan, penyimpanan
dan pengolahan dikerjakan oleh
pegawai akuntansi sehingga
memungkinkan terjadinya
banyak kesalahan; kesalahan
pada pencatatan, pentimpanan,
Pada sistem berbasis komputer
kontrol akan dilakukan
komputer dan manusia, baik
kontro pencatatan, pemprosesan
juga pengolahan dan penyajian
laporan.
juga kesalahan pengolah data
serta penyajian informasi.
Efisiency
(Efisiensi)
Sistem informasi manual
kurang efisien karena
bencatatan dan dokumentasi
dilakukan secara manual.
Pencatatan pada data kurang
efisien karena
pendokumentasian akan
memakan banyak waktu dan
tempat.
Sistem berbasis komputer lebih
efisien karena
pendokumentasian dilakukan
secara otomatis. Selain itu,
penyimpanan dokumentasi
tersebut pada pada CD atau
harddisc tidak memerlukan
banyak tempat.
Services
(Layanan)
Pada sistem manual pelayanan
terhadap transaksi pembayaran
dan pencatatan serta pembuatan
laporan akan memakan waktu
lama karena pencatatan dan
pengecekan dilakukan validitas
dilakukan oleh secara manual
oleh pegawai akuntansi.
Sistem berbasis komputer akan
memberikan pelayanan yang
lebih cepat karena validitas,
pendokumentasian, analisa dan
pemprosesan data
transaksi dilakukan oleh
komputer.
4. Sebutkan dan jelaskan tahapan dari System Development Life Cycle menurut
Kendal dan Kendal serta Henry Luca Jr. sebutkan juga pihak-pihak yang terlibat
beserta perannya masing-masing.
Jawaban :
Siklus hidup pengembang sistem sebagai pendekatan sistematis untuk menyelesaikan
masalah bisnis. dibagi menjadi 7 tahap. Setiap tahap mempunyai aktivitas unik
Tahap 1
1. Identfikasi
- Masalah
- Kesempatan
- objektivitas
2. Orang yang terlibat
- Analis
- Manajemen pengguna
- Manajemen sistem
Tahap 2
1. Syarat penentuan informasi :
- Manajement interview, personal operasi
- Sistem kumpulan atau dokumen operasi
- Menggunakan daftar pertanyaan
- Observasi sstem dan keterlibatan personalia
2. Mempelajari siapa, apa, dimana, dan bagaimana kemudian dari semua itu
3. Keterlibatan personalia
- Analis
- Manajemen pengguna
- Pekerja operasi pengguna
- Manajemen operasi
Tahap 3
1. Keperluan sistem analis
- Membuat keputusan semiterstruktur
- Menyiapkan dan pemberian proposal sistem
- Penganjuran solusi manajemen secara optimal
2. Keterlibatan personalia
- Analis
- Manajemen pengguna
- Manajemen operasi
Tahap 4
1. Mendesain program yang dianjurkan
- Desain tampilan pengguna
- Desain sistem kontrol
- Desain file atau basisdata
- Membuat spesifikasi program
- Membuat tabel dan pohon keputusan
2. Keterlibatan personalia
- Analis
- Desainer sistem
- Manajemen pengguna
- Pekerja pengguna operasi
- Manajemen sistem
Tahap 5
1. Pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak
- Desain program computer menggunakan struktur grafik, grafik Nassi-Schneiderman
dan pseukode
- Desain program
- Membuat program komputer
- Perangkat lunak dokument dengan bantuan arsip, pedoman aturan, dan website
dengan pertanyaan secara berkala.
2. Keterlibatan personalia
- Analis
- Desainer sistem
- Programmer
- Manajemen sistem
Tahap 6
1. Pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak
- Tes dan debug program komputer
- Tes sistem komputer
- Membuat program komputer
- Perangkat lunak dokument dengan bantuan arsip, pedoman aturan, dan website
dengan pertanyaan secara berkala.
2. Keterlibatan personalia
- Analis
- Desainer sistem
- Programmer
- Manajemen sistem
Tahap 7
1. Pengimplementasi dan sistem evaluasi
- Perubahan rencana
- Mendidik pengguna
- Pembelian dan instal peralatan baru
- Konversi file
- Instal sistem
- Meninjau dan evaluasi sistem
2. Keterlibatan personalia
- Analis
- Desainer sistem
- Programmer
- Manajemen pengguna
- Pekerja pengguna operasi
- Manajemen sistem
5. Buatlah minimal 5 disain tampilan (form input, transaksi, atau report) dri tugas
project yang menjadi tugas pribadi anda, sesuai dengan konsep-konsep
perancangan User Interface (I/O) atau GUI yang benar.
Jawaban :
1. Form ini berfungsi untuk menginput, menyimpan, menghapus, memposting, melihat,
dan mencetak jurnal AP.
2. Form ini berfungsi untuk menginput, menyimpan, menghapus, memposting, melihat,
dan mencetak invoice
3. Form ini berfungsi untuk menkonfigurasi akun pada invoice
4. Form ini berfungsi untuk melihat dan mencetak Accout Receivable sekarang maupun
Account Receivable yang sudah lampau
5. Form ini berfungsi untuk melihat seluruh transaksi penjualan maupun pembelian
yang bisa dilihat menurut tanggal maupun menurut akun. Form ini juga bisa
mencetak seluruh transaksi penjualan maupun pembelian menurut tanggal dan akun.
6. Buatlah gambaran umum sistem dan Standard Operating System (SOP) dalam
bentuk flowchart dan deskripsi teks dari proses-proses berikut dari suatu
perusahaan
Jawaban :
a. Proses permintaan barang ke gudang
User/SR Module Store Module Keterangan
Y
N
Y
N
1. Mulai
2. Unit pengguna
memasukkan sebuah
Store Requestion
3. Dilakukan pengecekan
item yang diminta
4. Bila sudah ada akan
dikonfirmasi ke unit
pengguna dan bila tidak
maka Store Requestion
diterima
5. Lalu bila sudah ada akan
ditampilkan list dari
Store Requestion namun
bila tidak akan
dimasukkan item baru.
6. Setelah ditampilkan
terdapat pengecekan list
SR bila tidak ada koreksi
maka selesai dan bila
tidak akan dikonfirmasi
ke user dan SR tidak akan
diterima dan form SR
diedit lagi.
7. Lalu bila item baru sudah
masuk ke sistem maka
proses akan kembali ke
awal yaitu proses 2.
b. Proses permintaan pembelian barang
Inventory Purchasing Keterangan
Edit Form SR
Konfirmasi ke Store
Semua Item Ada
Approve SR (via system)
C
Un-approve SR (via system)
Input Form SR
Start
Finish
Konfirmasi ke User
Ada koreksi?
Tampilkan List SR
Konfirmasi User
Input item baru
C
n
y
Mulai
Selesai
Input Form PR
Konfirmasi ke STORE
1. Mulai
2. Tampilkan daftar item SR
yang sudah di approve
3. Terdapat proses perlu
atau tidak di PR bila iya
maka akan diinputkan
form PR bila tidak maka
akan balik ke proses 1.
4. Setelah diinputkan maka
akan cetak dockumen PR
5. Lalu dokumen PR
ditandatangani oleh Store
6. Setelah itu dikirim ke
purchasing
7. Lalu dokumen PR
ditandatangani oleh
Purchasing
8. Setelah itu dicek list PR
dan di-approve
9. Apakah ada koreksi, bila
tidak maka selesai namun
bila iya akan dikonfirmasi
ke store dan form akan
diedit. Lalu akan kembali
ke proses 2.
c. Proses pembelian barang
.
Tampilkan daftar Item SR
Approve
Perlu di PR?
Print PR Document
Manual PR ttd Oleh STORE
Dikirim ke Purchasing
Manual PR ttd Oleh
Purchasing
View List PR
Approval of PR Procedure
Input/Edit Supplier &
harga
Terdapat Koreksi?
Edit Form PR
n
y
d. Proses penerimaan barang dari supplier
e. Proses pembayaran
Unit
pengguna
supplier Pegawai akuntansi manajer keterangan
1. Mulai
2. List pesanan barang dari unit
pengguna dalam hal ini adalah
departemen gudang dan
perawatan akan dicek dengan
invoive dari supplier
3. Dilakukan proses pengecekan
apakah data invoice sama
dengan list pesanan barang
4. Jika sama maka dibuatkan
payment requisition form dan
dilakukan oleh manajemen
dan dibuatkan payment
voucher cash sebagai
pembayaran kas supplier
5. Jika tidak maka akan
dikembalikan ke unit
pengguna dan supplier bahwa
barang yang diterima tidak
sesuai antara keduanya
6. Selesai
7. Jelaskan secara rinci istilah-istilah berikut ini
a. Inventory system
Jawaban :
Inventory adalah material dan persediaan yang keduanya dimiliki oleh suatu badan usaha
atau institusi untuk penjualan atau persediaan masukan untuk proses produksi. Seluruh
badan usaha atau institusi membutuhkan inventory dan biasanya inventory merupakan
bagian yang besar dari total asset. Inventory sangat penting bagi perusahaan manufaktur
secara finansial, inventory biasanya mewakili 20% sampai 60% dari total asset di dalam
balance sheet. Tujuan dasar dari inventory adalah memisahkan antara permintaan dan
penawaran. Inventory bertugas sebagai penyangga/perantara antara :
Permintaan dan penawaran
Permintaan pelanggan dan barang jadi
Barang jadi dan ketersediaan komponen
Persyaratan untuk suatu operasi dan output dari operasi sebelumnya
Bagian dan material untuk memulai produksi dan persediaan material
Manajemen inventory adalah suatu sistem yang bertanggungjawab untuk merencanakan
dan mengawasi inventory mulai dari tahap raw material sampai ke pelanggan. Agar
suatu badan usaha memperoleh keuntungan yang optimum maka manajemen inventory
harus bertujuan sebagai berikut:
Pelayanan pelanggan yang maksimal
Biaya operasional pabrik yang rendah
Investasi inventory yang minimal
Karena inventory disimpan di gudang, maka secara fisik manajemen inventory dan
gudang sangat berkaitan. Dalam beberapa kasus, inventory mungkin disimpan untuk
jangka waktu tertentu. Dalam situasi lain, perputaran inventory sangat cepat dan gudang
berfungsi sebagai pusat distribusi.
b. Stock opname
Jawaban :
Stock opname adalah istilah lain dari penghitungan fisik persediaan. Tujuan
diadakannya stock opname adalah untuk mengetahui kebenaran catatan dalam
pembukuan, yang mana merupakan salah satu fungsi sistem pengendalian intern (SPI).
Dengan diadakannya stock opnamemaka akan diketahui apakah catatan dalam
pembukuan stock persediaan benar atau tidak. Jika ternyata ada selisih antara stock
opname dengan catatan pada pembukuan, kemungkinan ada transaksi yang belum
tercatat, atau bahkan ada kecurangan yang berkaitan dengan persediaan.
Stock opname biasanya diadakan setiap akhir tahun, tetapi kalau perusahaan
dengan SPI yang lebih rapi, stock opname biasanya dilakukan tiap triwulan atau
caturwulan. Stock opname bukan hanya untuk persediaan perusahaan. Stock opname juga
semestinya dilakukan untuk kas, aktiva, piutang, hutang. Tetapi, perusahaan biasanya
hanya melakukan stock opname untuk persediaan barang dan kas. Untuk
perusahaan manufaktur, stock opname persediaan barang dilakukan untuk persediaan
bahan baku, bahan penolong, barang setengah jadi, dan barang jadi.
Untuk pengendalian Intern, stock opname dilakukan oleh petugas yang bukan merupakan
petugas pencatat persediaan, dalam perusahaan biasanya ada petugas audit tersendiri.
Jika setelah dilakukan stock opname terjadi selisih maka perlakuan selisih ini biasanya
sesuai kebijakan perusahaan. Jika selisih kurang, kekurangannya ini dibebankan
perusahaan maka bagian pembukuan membuat jurnal penyesuaian. Tapi jika kebijakan
perusahaan mengharuskan petugas persediaan yang harus mengganti kekurangan
persediaan maka tidak perlu ada jurnal penyesuaian, kecuali harga untuk penggantian
tidak sama dengan harga pokok persediaan.
Jurnal jika selisih kurang dibebankan perusahaan :
>>> Biaya Lain2 Rp XXX
>>>>>> Persediaan Rp XXX
Jika ternyata terjadi selisih lebih pada persediaan barang atau kas maka yang harus
dilakukan adalah mengecek kembali catatan bila kemungkinan ada transaksi yang belum
dicatat. Untuk selisih kurang pun juga harus dilakukan hal yang sama. Jika ternyata
setelah di cek ulang tidak ada transaksi yang terlewatkan maka atas selisih lebih
dilakukan jurnal penyesuaian. Jurnalnya yaitu :
>>> Persediaan Rp XXX
>>>>>> Penghasilan lain2 Rp XXX
c. Kartu gudang (bin card)
Jawaban :
Prinsip kartu stock adalah pencatatan pergerakan transaksi keluar masuk satu item yang
mengidentifikasi tipe transaksi (masuk dari supplier, masuk dari retur outlet, keluar ke
outlet, keluar disposal / rusak, keluar untuk pemakaian tertentu, dll) lengkap dengan jam
transaksi, jumlah barang, keterangan tujuan / asal barang.
Kartu stock menjadi penting sebagai dokumentasi persediaan yang menjadikan pekerja /
karyawan dapat memonitor setiap item yang terdapat pada sebuah gudang. Pencatatan
kartu stock sejauh yang saya kenal sangat efektif untuk melacak terjadinya “kejanggalan”
persediaan yang terjadi karena kelalaian karyawan atau kesalahan sistem.
Idealnya kartus stock di “create” / terekam secara otomatis ketika ada transaksi keluar
masuk satu item pada gudang. Layaknya prinsip buku tabungan, setiap ada pengambilan,
pembayaran, tabungan, maka saldo tabungan langsung berkurang/bertambah secara
otomatis (sedapat mungkin tercatat secara “real time”). Hal ini harus didukung adanya
sistem yang terinstal pada sistem pergudangan. Jika tidak melalui sistem maka pilihan
yang ada tentunya dilakukan secara manual, baik pencatatan di kertas maupun diinput
dalam program terpisah seperti Microsoft Excel. Opsi manual ini sangat rentan oleh
kesalahan karyawan yang melakukan pencatatan, terlebih jika item yang harus dicatat
kartu stock cukup banyak.
d. Cost control
Jawaban :
Cost control adalah aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer keuangan dalam
konteks mengelola keuangan perusahaan yang begitu kompleks dan sangat membutuhkan
keberanian dalam mengelolanya, khususnya cost control. COst control dapat memberikan
kontribusi yang sangat optimal bagi pencapaian tingkat profitabilitas yang optimal pula
karena selisih antara total revenue dengan total cost memberikan kontribusi pada
pencapaian laba. Kejadian yang saya hadapi ketika berhubungan dengan pengelolaan
biaya perusahaan membuat kesadaran bahwa pengelolaan biaya perusahaan memang
harus dilakukan dengan cara melihat anggaran yang sudah dibuat dan juga kondisi
keuangan sekarang. kondisi keuangan akan berhubungan dengan cash flow perusahaan
agar tidak menyebabkan kondisi keuangan perusahaan menjadi tidak berimbang. Coba
bayangkan bila kondisi keuangan tidak mencukupi untuk membayar gaji karyawan dan
akan menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan dengan karyawan nantinya.
Terkahir adalah cost control ini akan memberikan pengetahuan bagi manajemen tentang
biaya-biaya yang relevan dengan perusahaan dan bisa diambil keputusan terbaik untuk
tahun depan.
e. Sales control
Jawaban :
Agar rencana penjualan yang telah disusun dan ditetapkan dapat diketahui sejauh mana
realisasi pencapaiannya, maka perlu dilakukan pengendalian penjualan agar
penyimpangan yang terjadi dapat segera diperbaiki. Dengan adanya pengendalian,
kegiatan perusahaan lebih terarah dalam pencapaian tujuan atau sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Pengendalian penjualan meliputi analisa, penelaahan, dan penelitian yang diharuskan
terhadap kebijaksanaan, prosedur, metode, dan pelaksanaan yang sesungguhnya untuk
mencapai volume penjualan yang dikehendaki, dengan biaya yang wajar, yang
menghasilkan laba kotor yang diperlukan untuk mencapai hasil pengembalian yang
diharapkan atas investasi. (Willson and Campbell, 1995 : 259)
Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa pengendalian penjualan menyangkut analisa,
review dan studi mengenai kebijaksanaan prosedur, metode dan kegiatan sebenarnya
untuk mencapai volume penjualan yang dikehendaki dengan biaya yang wajar, dan
menghasilkan laba yang diperlukan untuk memperoleh rentabilitas yang diharapkan atas
investasi modal. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa pengendalian perlu
dilakukan perusahaan agar rencana dan kebijaksanaan, pelaksanaannya tidak
menyimpang. Hal ini dapat dilihat dalam ungkapan berikut ini :
Pengendalian menyangkut implementasi atau pelaksanaan kebijaksanaan, evaluasi
pelaksanaan bawahan dan pengambilan tindakan koreksi pelaksanaan yang berada
dibawah standar atau norma. (Cushing, 1991 : 11).
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pengendalian adalah:
1. Menciptakan Standar
Standar merupakan kriteria atau tolak ukur untuk mengukur hasil pelaksanaan yang
sudah dilakukan. Standar yang dibuat biasanya didasarkan pada kondisi atau
kemampuan kerja normal.
2. Membandingkan Kegiatan yang Dilakukan dengan Standar
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana penyimpangan yang
telah terjadi. Untuk itu diperlukan perbandingan antara pelaksanaan kegiatan dengan
standar yang telah ditetapkan pada langkah sebelumnya untuk mengetahui adanya
gejala-gejala tentang penyimpangan yang terjadi.
3. Melakukan Tindakan Koreksi
Langkah terakhir ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan semua kegiatan, kebijaksanaan serta hasil kerja yang tidak sesuai
dengan rencana.
Pada dasarnya pengendalian berarti mengadakan tindak lanjut yang segera terhadap
tendensi atau kondisi yang tidak memuaskan, sebelum berkembang menjadi kerugian
yang besar. Controller dalam hal ini dapat membantu para eksekutif penjualan
menyediakan fakta-fakta yang meyebabkan timbulnya kerugian tersebut.
1. Pelaksanaan Penjualan
Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam perusahaan, karena
sebagian besar sumber pendapatan perusahaan berasal dari penjualan. Sehubungan
dengan itu, maka ada beberapa tahapan penjualan yang harus dilakukan perusahaan
agar penjualan yang akan dilakukan hasilnya efektif. Tahap-tahap penjualan itu
diantaranya adalah :
a. Persiapan sebelum penjualan
Mempersiapkan tenaga penjualan, dengan memberikan pengertian tentang barang
yang dijualnya, pasar yang dituju dan teknik penjualan yang harus dilakukan.
b. Penentuan lokasi pembeli potensial
Dengan mengunakan data pembeli yang lalu maupun yang sekarang, menentukan
lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya.
c. Pendekatan pendahuluan
Dengan mengetahui produk yang sedang digunakan individu atau perusahaan dan
bagaimana reaksinya terhadap produk yang digunakan tersebut. Mengetahui
kebiasaan membeli konsumen, kesukaan terhadap produk tertentu dan
sebagainya.
d. Melakukan penjualan
Dengan mengikat calon konsumen, baik melalui peragaan, iklan, dan lain-lain.
e. Pelayanan purna jual
Dengan pengangkutan barang ke konsumen, pemberian garansi, pemberian jasa
reparasi, memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa barang yang dibelinya
bermanfaat.
Hal lain yang tidak boleh diabaikan dalam pelaksanaan penjualan adalah penjualan
yang berpedoman pada perencanaan anggaran yang telah disusun sebelumnya. Bagi
bagian penjualan, anggaran merupakan suatu rencana untuk melakukan penjualan.
Karena anggaran berisikan taksiran-taksiran mengenai kemungkinan penjualan dalan
unit dan dalam rupiah (nilai uang), dalam suatu periode operasi beserta biaya-biaya
untuk tercapainya target penjualan serta kearah mana kegiatan penjualan ditujukan
dan strategi apa yang akan digunakan untuk mencapai target itu.
Meskipun anggaran merupakan suatu alat perencanaan, anggaran juga berfungsi
sebagai alat pengendali penjualan. Karena anggaran berfungsi sebagai standar untuk
membandingkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai, untuk mengukur
performance yang telah dicapai oleh masing-masing unit. Hal ini sesuai dengan
pengungkapan mengenai anggaran berikut ini yaitu:
“Sebagai alat pembanding atau tolak ukur untuk menilai sampai sejauh mana dapat
dicapainya target-target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.” (Sofyan Syafri
Harahap, 1995: 80)
Selanjutnya dilakukan analisa untuk melihat perbedaan yang terjadi antara
pelaksanaan dengan anggaran penjualan. Perbedaan tersebut harus diatasi dan dicari
penyebabnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan penjualan
berbeda dengan anggaran yang telah ditetapkan yaitu:
a. Kondisi dan kemampuan penjual
Pembeli melakukan pembelian suatu produk tergantung pada kondisi yang
dihadapinya, apakah ia membutuhkan barang yang ditawarkan, apakah pembeli
mempunyai budget yang cukup untuk membeli suatu produk dan apakah barang
yang akan dibelinya mendatangkan manfaat baginya. Oleh karena itu penjual
harus dapat meyakinkan pembeli agar melakukan pembelian dan penjual harus
memahami mengenai jenis serta karakteristik barang yang ditawarkan, harga
produk dan syarat penjualan yang diinginkan.
b. Kondisi pasar
Apakah pasar sedang menginginkan produk yang ditawarkan atau menolak produk
tersebut, daya beli dari segmentasi pasar yang dituju apakah mempunyai potensi
untuk melakukan pembelian.
c. Modal
Agar barang lebih dikenal, maka perusahaan harus mempromosikan produknya.
Selain itu perusahaan juga memerlukan alat transport untuk mengantarkan pesanan
konsumen. Untuk melakukan hal itu semua, perusahaan membutuhkan modal. Jika
perusahaan tidak ada modal, maka pertumbuhan penjualannya tidak akan
meningkat.
d. Kondisi organisasi perusahaan
Pada perusahaan, masalah penjualan seharusnya ditangani oleh bagian tersendiri
yang tidak melakukan fungsi-fungsi lainnya di perusahaan. Dengan demikian
bagian ini akan lebih konsentrasi dalam menangani masalah penjualan.
e. Faktor-faktor lain
Seperti periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi
penjualan. Dimana untuk melakukannya dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
(Basu Swastha, 1993 : 129)
Dalam hal pelaksanaan penjualan ini, controller dan para staffnya dapat membantu
dalam memajukan penjualan melalui penggunaan berbagai teknik analistis, seperti
yang diungkapkan berikut ini:
a. Analisa terhadap prestasi pelaksanaan penjualan dimasa yang lalu dalam
hubungannya dengan harga dan volume untuk menemukan perkembangan,
kelemahan atau tendensi yang tidak memuaskan.
b. Memberikan bantuan kepada manajemen penjualan dalam menetapkan
anggaran penjualan menyeluruh yang sesuai dan melaporkan persesuian
pelaksanaan dengan rencana.
c. Memberikan bantuan kepada manajemen pejualan dalam menetapkan standar
pelaksanaan penjualan.
d. Penyiapan analisa yang sehat mengenai biaya dan investasi, untuk
dipergunakan dalam menetapkan harga-harga produk.
(Willson and Campbell, 1995 : 263)
e. Hasil dari pelaksanaan penjualan dicatat dan dicantumkan dalam laporan-
laporan sehingga dapat dipakai sebagai dasar membuat keputusan mengenai
tindakan koreksi yang harus diambil.
2. Pencatatan dan Pelaporan Penjualan
Pencatatan dan pelaporan atas kegiatan penjualan sangat diperlukan oleh pimpinan
sebagai alat untuk melakukan pengendalian penjualan. Pencatatan ini merupakan
dasar bagi pembuatan laporan. Isi dan frekuensi dari laporan ini tergantung pada
siapa laporan penjualan akan disampaikan.
Isi laporan untuk direksi lebih mendetail, dengan menggunakan prinsip pengecualian
yang melaporkan hal-hal yang menyimpang dan sifatnya material. Untuk pimpinan
tingkat tertinggi tidak perlu dilibatkan pada hal-hal yang bersifat rutin tetapi cukup
dengan hal-hal yang perlu untuk dilakukan tindak lanjut. Oleh karena itu laporan
yang sangat rinci tidak diperlukan karena akan terlalu banyak waktu untuk
membacanya. Laporan yang dibuat juga telah mencantumkan mengenai
perbandingan, baik dalam nilai uang maupun kuantum. Dan juga semua l aporan yang
dibuat disertai komentar, sehingga pimpinan perusahaan dapat mengetahui secara
jelas dan cepat, penyebab terjadinya penyimpangan. Dan tindakan perbaikan segera
dapat dilakukan.
Frekuensi dari setiap laporan akan tergantung pada masing-masing eksekutif atau
anggota staffnya apakah perhari, perminggu, perbulan, per kwartal, atau pertahun.
Sebagai contoh dalam masa krisis diperlukan laporan harian atau laporan perminggu
dan laporan yang lebih lambat frekuensinya dalam masa biasa.
Agar laporan penjualan bermanfaat baik bagi bagian penjualan maupun bagian
akuntansi, laporan penjualan harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Pelaksanaan penjualan yang sebenarnya dengan angka-angka untuk bulan
berjalan sampai saat pembuatan laporan.
b. Penjualan yang dianggarkan untuk periode berjalan dan sampai dengan periode
selanjutnya.
c. Perbandingan penjualan yang sebenarnya dari perusahaan dengan angka-angka
dalam jenis industri yang bersangkutan, meliputi presentase total.
d. Analisa penyimpangan antara penjualan yang sebenarnya dengan yang
dianggarkan dan sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
e. Hubungan-hubungan antara penjualan dan biaya.
f. Standar penjualan perbandingan penjualan yang sebenarnya dengan kuota
pertenaga penjualan.
g. Data harga jual perunit.
h. Data laba kotor. (Willson and Campbell, 1995: 274).
Agar suatu laporan dapat memberikan manfaat yang maksimal, maka dalam
penyusunan laporan perlu memperhatikan syarat-syarat pelaporan yang baik. Laporan
untuk tujuan pengendalian diantaranya yaitu :
a. Laporan pelaksanaan, yang menyampaikan hasil pelaksanaan dibandingkan
dengan rencananya termasuk penyajian penyimpangan terhadap rencana.
Penyajian penyimpangan anggaran ini dimaksudkan agar tindakan perbaikan
segera dilakukan.
b. Laporan perkembangan yang melaporkan hasil pelaksanaan penjualan selama
beberapa periode. Laporan ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan
hasil penjualan beberapa periode.
c. Laporan analisis yang menyajikan analisis yang telah dilakukan terhadap hasil
penjualan, berikut kondisi-kondisi yang ditemukan.
Dalam hal pencatatan dan pelaporan penjualan, controller dapat memberikan
peranannya antara lain:
a. Menyelenggarakan dan mengawasi semua catatan akuntansi perusahaan.
b. Menyiapkan dan menginterprestasikan laporan keuangan dan laporan lainnya.
c. Audit yang kontinyu terhadap semua perkiraan dan catatan perusahaan.
d. Kompilasi biaya distribusi dari penjualan.
e. Opname fisik dan penentuan nilai persediaan.
f. Penyiapan dan penyajian laporan-laporan pajak dan pengamanan terhadap semua
hal yang berhubungan dengan perpajakan.
g. Menyiapkan dan mengintegrasikan semua catatan dan laporan statistik
perusahaan.
h. Sebagai direktur budget, dalam hubungan dengan para pejabat dan kepala
departemen lain, menyiapkan suatu budget tahunan yang mencakup seluruh
kegiatan perusahaan untuk disajikan kepada dewan komisaris sebelum permulaan
tahun fiskal.
3. Analisa Perbandingan Rencana dan Realisasi Penjualan
Pengendalian terhadap penjualan adalah suatu hal yang sangat penting, agar dapat
dicapai suatu hasil pengembalian yang sebaik-baiknya atas investasi. Jika perusahaan
ingin mencapai penjualan yang menguntungkan, perusahaan tersebut harus
mengetahui dimanakah terdapat laba yang paling besar. Ini berarti yang diperlukan
adalah analisa yang terinci mengenai penjualan. Analisa penjualan itu dapat
dinyatakan dalam unit fisik, dalam jumlah uang, atau kedua-duanya. Analisa
penjualan meliputi penelaahan secara menyeluruh mengenai volume penjualan yang
sesungguhnya telah dicapai, untuk menemukan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
kelemahan dalam penjualan. Telaah yang lain menunjukkan hubungan dengan
anggaran atau standar, dengan laba kotor, dengan biaya penjualan atau dengan laba
bersih.
Tujuan analisis penjualan untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan antara yang
telah direncanakan dengan realisasi penjualan yang dilakukan, dan apa penyebab dari
perbedaan-perbedaan tersebut. Adapun jenis-jenis analisa yang sering dipergunakan
adalah:
a. Produk: jenis, warna, ukuran, harga, model, kualitas dari barang-barang yang
dijual.
b. Daerah: wilayah yang digunakan untuk mengarahkan penjualan (seperti propinsi,
kota, area pemasaran lain).
c. Saluran distribusi: grosir, pengecer, makelar, agen.
d. Metode penjualan: pengiriman langsung, kunjungan dari rumah ke rumah dan
sebagainya.
e. Pelanggan: dalam negeri dan luar negeri, konsumen industri atau konsumen akhir,
pelanggan swasta atau pelanggan pemerintah, yang ditabulasikan menurut volume
pembelian.
f. Besarnya order: ukuran rata-rata dari setiap pembelian.
g. Syarat penjualan: kontan, cash on delivery (cod), secara kredit, secara cicilan dan
lain-lain.
h. Organisasi: cabang, departemen.
i. Tenaga wiraniaga: perorangan atau perkelompok. (Willson dan Campbell, 1995:
264).
Kegunaan dari analisa penjualan yaitu:
a. Untuk perencanaan penjualan dan penetapan kuota penjualan. Pengalaman yang
lalu merupakan suatu faktor dalam hal ini.
b. Untuk pengendalian persediaan, gunanya sebagai alat untuk merencanakan
persediaan secara layak.
c. Untuk penetapan berbagai standar penjualan. Pengalaman yang lalu juga
merupakan faktor yang penting.
d. Dengan analisa penjualan dapat ditemukan bahwa untuk distribusi dari usaha
penjualan dalam berbagai daerah, mungkin terbukti bahwa perusahaan
mengkonsentrasikan usahanya dalam wilayah yang telalu terbatas. Pertimbangan
mengenai penjualan potensial, kondisi persaingan, dan faktor biaya dapat
menunjukkan keharusan untuk memperluas wilayah tersebut.
e. Untuk pengarahan yang lebih baik dari usaha penjualan produk. Suatu penelitian
mengenai penjualan dan potensi penjualan dapat menunjukkan adanya
pembatasan usaha penjualan pada berbagai produk dan pengabaian produk-
produk yang lain serta yang lebih menguntungkan. Juga, suatu perbandingan
penjualan per produk dengan periode-periode yang lalu akan dapat menujukkan
trends. Jika penjualan mengenai tendensi menjauhi prosuk-produk yang lebih
menguntungkan, maka perlu diambil tindakan perbaikan.
f. Untuk pengarahan yang lebih baik dari usaha penjualan dalam hubungan dengan
pelanggan. Analisa per pelanggan harus mengungkapkan trends dari berbagai
jenis barang yang dibeli oleh masing-masing pelanggan. Juga perbandingan
dengan penjualan dari periode yang sama pada tahun yang lalu akan
mengungkapkan fakta, apakah perusahaan mencapai kemajuan dalam
mendapatkan jumlah penjualan yang sebesar-besarnya dan menguntungkan.
Analisa per pelanggan, disertai dengan informasi lain dan pembahasan dengan
manajer penjualan akan menunjukkan beberapa pelanggan yang tidak mungkin
mencapai volume yang menguntungkan, meskipun telah dilakukan usaha
pengembangan. Informasi seperti ini akan memungkinkan perusahaan melakukan
usaha penjualan yang lebih besar di lain tempat yang lebih menguntungkan.
(Willson and Campbell, 1995 : 267) Banyak analisa sederhana yang dapat
dilakukan untuk mengarahkan usaha penjualan. Controller harus terus-menerus
bekerja sama dengan para eksekutif penjualan untuk mengembangkan laporan
yang paling berguna. Dalam hal ini controller mengumpulkan fakta-fakta yang
berkaitan dengan laporan yang akan dihasilkan.
4. Kebijaksanaan Perusahaan
Setelah dilakukannya analisa penjualan, maka perusahaan akan mengambil
kebijaksanaan berkaitan dengan perbedaan yang terjadi. Perbedaan antara angka
rencana dengan angka realisasi merupakan suatu penyimpangan dan penyimpangan
ini sebenarnya tidak akan terjadi jika antara realisasi dengan rencananya sama.
Karena perusahaan sebelum menyusun suatu rencana penjualan, sudah
mempertimbangkan segala sesuatunya bahwa apa yang direncanakan akan tercapai
sesuai dengan kapasitas perusahaan.
Oleh karena itu jika seandainya ada penyimpangan maka penyimpangan tersebut
harus dikaji dan dicari penyebabnya. Bisa saja penyimpangan itu karena keadaan
ekonomi yang tidak menentu, minat konsumen atau pihak manajemen membuat
taksiran yang tidak tepat mengenai penjualan. Jika penyimpangan yang terjadi
menguntungkan perusahaan, tidak akan menimbulkan masalah. Tapi jika
penyimpangan itu merugikan perusahaan, maka kebijaksanaan yang diambil
perusahaan dapat berupa:
a. Menyesuaikan hasil kerja atau aktifitas pelaksanaan terhadap rencana yang telah
ditetapkan.
b. Memperbaiki strategi penjualan.
c. Menurunkan rencana penjualan yang tidak tercapai.
d. Mempromosikan produk perusahaan.
e. Pelatihan tenaga-tenaga wiraniaga agar mempunyai keahlian dalam menarik
minat konsumen untuk melakukan pembelian.
f. Account payable
Jawaban :
Hutang usaha atau account payable adalah Sebuah utang perusahaan, atau kewajiban,
untuk vendor untuk pembelian barang dan jasa dilakukan secara kredit.Sangat penting
untuk melacak hutang pada waktu yang tepat untuk memastikan bahwa Anda tahu berapa
banyak Anda berutang setiap pemasok dan ketika jatuh tempo pembayaran.Banyak
hubungan pemasok yang baik telah rusak karena sistem account ceroboh hutang.
Juga, jika pemasok Anda menawarkan diskon untuk pembayaran dalam waktu 10 hari dari
faktur, yang otomatis baik akun sistem hutang akan mengingatkan Anda bila membayar
untuk memaksimalkan diskon yang diperoleh.
Definisi-definisi lain dari utang usaha :
1. Uang berutang untuk barang atau jasa yang dibeli pada kredit . Hutang adalah
saat kewajiban untuk perusahaan dan diharapkan akan dibayar dalam waktu singkat,
sering 10, 30, atau 90 hari.
2. Sebuah unit dalam perusahaan departemen akuntansi yang berhubungan dengan
hutang, mengelola jalur kredit ,pesanan pembelian , dan laporan audit. Hutang adalah
kewajiban lancar yang timbul dalam kegiatan usahanya sebagai perusahaan barang
pembelian atau jasa dengan pengertian bahwa jatuh tempo pembayaran di kemudian
hari.Jika suatu perusahaan membayar tunai untuk semua pembelian, tidak ada hutang
yang akan muncul pada neraca perusahaan
g. Account receivable
Jawaban :
Hak atau tagihan perusahaan kepada pihak lainnya yang nantinya akan dimintakan
pembayarannya jika sudah waktunya. Piutang Dagang (Account Receivable) timbul
karena perusahaan melakukan penjualan barang-barang dagangan atau barang lain atau
jasa secara kredit. Piutang Dagang (Account Receivable) biasanya tidak dinyatakan
dalam suatu perjanjian khusus sebagaimana tagihan lainnya. Dengan demikian pelunasan
Piutang Dagang (Account Receivable) kurang terjamin, juga sukar untuk dipindahkan
atau diperjualbelikan.
Piutang Dagang (Account Receivable) yang diharapkan tertagih dalam jangka waktu satu
tahun atau siklus usaha normal diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, akan tetapi kadang-
kadang seluruh Piutang Dagang (Account Receivable) diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar tanpa memandang jangka waktu tertagihnya. Dalam kasus demikian jumlah
Piutang Dagang (Account Receivable) yang jangka waktu penagihannya lebih dari satu
tahun atau siklus usaha normal, harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
h. General cashier
Jawaban :
Kasir Umum bertanggung jawab untuk melakukan transaksi keuangan dengan
menggunakan kasir. Kasir bekerja dengan pelanggan setiap hari, menelepon penjualan,
menerima uang untuk barang yang dibeli, dan membantu pelanggan bila ada perbedaan
harga. Toko kelontong, department store, dan restoran tiga tempat kasir umum mungkin
berhasil. Perusahaan lain yang membutuhkan kasir umum adalah fasilitas rekreasi, hotel,
bioskop, pompa bensin, dan bendahara perguruan kantor.
Kasir umum harus nyaman dengan penanganan uang dan membuat perubahan yang
benar. Pada akhir shift kasir, ia sering diperlukan untuk menyeimbangkan kasir. Hal ini
memastikan bahwa jumlah uang di laci daftar setuju dengan penerimaan total penjualan.
Karena pekerjaan kasir umum di tempat-tempat yang menjual barang atau jasa
ditawarkan, mereka sering harus bekerja malam, akhir pekan, dan hari libur. Mereka
setiap hari kontak dengan publik, sehingga mereka harus menunjukkan keterampilan
pelanggan yang sangat baik dan memiliki pengetahuan tentang produk dan jasa yang
mereka jual. General kasir menangani sejumlah besar uang setiap hari, sehingga mereka
perlu karyawan yang jujur â??â??menyelesaikan transaksi secara efisien.
Menjadi seorang kasir umum tidak memerlukan pendidikan lanjutan. Calon dengan
ijazah sekolah tinggi atau GED dapat menemukan pekerjaan sebagai kasir. Siswa SMA
dapat sering menemukan pekerjaan sebagai kasir di restoran cepat saji. Kasir baru
menerima on-the-job training, membayangi sebuah kasir yang berpengalaman sepanjang
hari kerja. Setelah mengamati kasir yang berpengalaman, kasir baru diizinkan untuk
melakukan tugas cashiering. Ini tugas yang dilakukan saat sedang diawasi oleh kasir
umum yang berpengalaman.
Pekerjaan kasir umum adalah posisi entry-level yang melibatkan pekerjaan berulang-
ulang. Dalam sebagian besar perusahaan ritel, kasir melakukan semua perhitungan. Kasir
hanya perlu memindai kode bar pada tombol dagangan atau tekan pada kasir
komputerisasi. Setelah penjualan tersebut berjumlah, laci kasir otomatis terbuka. Layar
mendaftar menunjukkan kasir berapa banyak perubahan harus diberikan kepada
pelanggan.
Sejak bekerja sebagai kasir umum tidak memerlukan keahlian khusus, kasir tidak
mendapatkan banyak uang. Beberapa kasir bekerja paruh waktu dan tidak menerima
manfaat. Kasir umum lainnya bekerja penuh waktu untuk perusahaan besar dan
menerima manfaat seperti membayar sakit, asuransi kesehatan, dan uang liburan. Kasir
yang bekerja untuk toko dan department store dapat menerima diskon toko juga.
Selama musim puncak belanja seperti Natal, beberapa perusahaan ritel mempekerjakan
kasir musiman untuk membantu dengan jumlah yang lebih besar dari pelanggan. Kasir
musiman bekerja selama periode waktu tertentu dan dianggap pekerja sementara. Kasir
musiman sering dijadwalkan untuk bekerja malam dan akhir pekan untuk membantu
kasir permanen yang bekerja sepanjang tahun
i. General ledger
Jawaban :
General ledger (GL) adalah kode dari suatu kumpulan rekening/account yang telah
dikelompokkan atau digolongkan berdasarkan manfaat, sifat dan tujuan.
Fungsinya yaitu mencatat semua transaksi keuangan untuk disusun menjadi sebuah
laporan keuangan yang menjadi pertanggungjawaban pengelola pada pihak management.
Di dalam General Ledger ada 3 hal yang wajib dipenuhi yaitu :
1. General ledger harus selalu balance
2. Tidak akan pernah ada transaksi yang berdiri sendiri (single entry)
3. Terdiri dari 3 kelompok secara sistematis. (Harta = Hutang + Modal)
Sementara itu yang harus dipenuhi oleh General Ledger (GL) sebagai berikut:
1. Mencatat semua transaksi akuntansi dengan tepat dan benar
2. Mengarah ke nomor rekening yang benar.
3. Mempertahankan keseimbangan saldo debit dan kredit dari suatu rekening
4. Mengakomodasikan jurnal penyesuaian
5. Membentuk suatu laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu.
Dalam pencatatan transakasi, ada 2 metode yang dikenal yaitu:
a. Cash basis, yaitu metode dimana pencatatan dan pembukuan transaksi baru dilakukan
apabila terjadi suatu aliran.
b. Accrual basis, yaitu pencatatan dan pembukuan transaksi yang dilakukan dengan
tanpa memandang arus dana baik dana masuk maupun dana keluar.
Jurnal transaksi Suatu metode pencatatan, pembukuan, pengklasifikasian, transaksi /
mutasi yang dapat dihargai atau dinilai dengan uang yang terjadi pada suatu saat
tertentu dengan kondisi serta syarat tertentu pula.
Offset Departement Suatu media yang digunakan untuk melihat atau mengontrol
mutasi yang terjadi dalam suatu General Ledger yang melibatkan lebih dari satu
Departement.
c. Kode-kode Departement
01 Departement Personalia 06 Departement Loan
02 Departement Umum 07 Departement CIS
03 Departement Giro 08 Departement Sundries
04 Departement Deposito 09 Departement Transfer
05 Departement Tabungan
j. Budgeting
Jawaban :
Anggaran Bisnis (Business Budgeting) adalah keseluruhan rencana dari kegiatan-
kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (angka) dan dalam periode waktu
tertentu yang akan datang.
Unsur-unsur utama dalam anggaran:
1. Keseluruhan Rencana, merupakan penentuan kegiatan yang dilakukan pada waktu
yang akan datang.
2. Kegiatan Perusahaan, meliputi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua
bagian-bagian dalam perusahaan.
3. Dinyatakan dalam angka, adalah unit yang dapat digunakan pada semua kegiatan
perusahaan yang bermacam-macam.
4. Periode tertentu, adalah keseluruhan mengenai apa-apa saja yang akan terjadi pada
masa yang akan datang.
Terdapat 2 macam anggaran (budget):
a. Budget Strategis, ialah anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu melebihi
satu periode akuntansi (melebihi 1 tahun)
b. Budget Taktis, ialan anggaran yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu satu periode
akuntansi atau kurang.
Budget disusun oleh panitia penyusun anggaran ( Budgeting Committee ). Yang terdiri
atas pemegang fungsi-fungsi utama ( Budget Participative ).
Anggaran mempunyai 3 kegunaan pokok yaitu:
Sebagai pedoman kerja. Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan
memberikan arah serta target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan
perusahaan pada waktu yang akan datang.
Sebagai alat koordinasi kerja. Dengan adanya anggaran semua bagian-bagian
yang terdapat di dalam perusahan dapat saling menunjang dan bekerja sama
dengan baik, untuk menuju pada sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Sebagai alat pengawasan atau pengendalian. Anggaran berfungsi sebagai tolok
ukur (alat pembanding) untuk menilai dan mengevaluasi realisasi kegiatan
perusahaan pada masa yang akan datang.
Disisi lain anggaran juga memiliki kelemahan antara lain:
Anggaran (Budget) hanyalah suatu alat.
Anggaran (Budget) tidak menggantikan posisi manajemen.
Proses penyusunan anggaran:
Mencari faktor yang tersulit.
Posisi perusahaan dalam persaingan ( Leader / Follower ).
Memperoleh data akurat.
Ahli.
Cara penyajian:
Angka akurat
Informatif
Mudah dilihat pergerakannya
Faktor yang mempengaruhi penyusunan budget yaitu:
Faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Factor-
faktor tersebut antara lain berupa penjualan tahun lalu, kebijaksanaan perusahaan,
modal kerja yang dimiliki, tenaga kerja yang dimiliki, kapasitas perusahaan yang
dimiliki, dll.
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang ada diluar perusahaan tapi
mempengaruhi kehidupan perusahaan. Factor-faktor tersebut antara lain berupa
keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, penghasilan masyarakat,
pendidikan masyarakat, penyebaran penduduk, agama, adat-istiadat dan kebiasaan
masyarakat, dll.
Anggaran (Budget) yang baik haruslah mencakup seluruh kegiatan perusahaan, yang
sering dinamakan Budget Komprehensif. Secara garis besar isi dari Budget
Komprehensif terdiri dari:
Budget Taksiran (Forecasting Budget), berisi taksiran-taksiran tentang kegiatan-
kegiatan perusahaan dan keadaan (posisi) financial perusahaan pada saat tertentu
pada waktu yang akan datang.
Budget Variabel, berisi tentang tingkat perubahan atau variabilitas biaya,
khususnya biaya-biaya
yang termasuk kelompok biaya ”semi-variabel” sehubungan dengan adanya
produktivitas perusahaan.
Analisa Statistika dan Matematika Pembantu, yang dipergunakan untuk membuat
taksiran-taksiran serta mengadakan penilaian (evaluasi) dalam rangka
mengadakan pengawasan kerja.
Laporan Budget (Budget Report), yaitu laporan tentang realisasi pelaksanaan
budget yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan antara budget dan
realisasinya sehingga dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
dan sebab-sebabnya, baik yang bersifat positif (menguntungkan) maupun negative
(merugikan), sehingga dapat ditarik kesimpulan dan tindak lanjut (follow-up)
yang segera perlu dilakukan.
k. Aging (hutang dan piutang)
Jawaban :
Piutang adalah klaim dalam bentuk uang terhadap perusahaan atau perseroan. Atau
dengan kata lain klaim terhadap pihak lain, agar pihak tersebut membayar sejumlah
uang/jasa dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Kelompok Piutang :
1. Piutang Dagang (Accounts Receivable)
Piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa dikelompokkan sebagai unsur
Aktiva Lancar dalam Neraca
2. Wesel Tagih (Notes Receivable)
3. Piutang Lain-lain.
Pinjaman kepada karyawan, perusahaan afiliasi, piutang bunga, dan lain – lain.
Pengendalian Intern atas Piutang:
1. Memisahkan fungsi pegawai atau bagian yang menangani transaksi penjualan
(operasi) dari “ Fungsi Akuntansi Untuk Piutang “
2. Pegawai yang menangani akuntansi piutang, harus dipisahkan dari fungsi
penerimaan hasil tagihan piutang
3. Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan dan penghapusan piutang,
harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
4. Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan piutang (Accounts Receivable
Subsidiary Ledger)
5. Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan umurnya (Aging Schedule).
Penilaian dan Pelaporan
Tujuan Pelaporan : Piutang dinilai sebesar jumlah yang diharapkan dapat diterima.
Piutang-piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih, dicatat sebagai beban atau biaya.
Piutang Dagang :
Piutang Dagang xxx
Penyisihan piutang tak tertagih (xxx)
Piutang Dagang Neto xxx
Metode Pencatatan :
1. Metode Penyisihan / Metode Penghapusan Tidak Langsung (Allowance Method)
Perusahaan menentukan jumlah piutang tak tertagih berdasarkan taksiran atau
estimasi.
2. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-Off Method)
Pencatatan piutang tak tertagih hanya akan dilakukan apabila piutang dagang dari
debitur sudah dapat dipastikan tidak akan tertagih lagi
Piutang Wesel
Piutang wesel atau wesel tagih : tagihan atau piutang yang dinyatakan secara tertulis
dalam bentuk surat perintah membayar (wesel) atau surat kesanggupan membayar
(promes).
Wesel (Draft atau Bill of Exchange) : Surat perintah tidak bersyarat yang dibuat oleh
kreditur untuk membayar sejumlah uang tertentu, pada tanggal tertentu di masa yang
akan datang kepada pihak pembuat wesel / endosi wesel.
Promes (Negotiable Promisory Notes) : Surat janji untuk membayar kepada kreditur
yang disebutkan namanya dalam promes atau endosi promes sejumlah uang tertentu pada
tanggal yang telah ditentukan.
Terjadinya piutang wesel:
1. berasal dari penjualan
2. berasal dari penggantian piutang dagang menjadi piutang wesel
3. erasal dari pemijaman kas oleh debitu
Jenis wesel tagih :
1. Berdasarkan masa jatuh temponya :
Wesel Tagih Jangka Pendek
Wesel Tagih Jangka Panjang
2. Berdasarkan ada tidaknya pembebanan bunga
Wesel Tagih tanpa bunga
Wesel Tagih Berbunga
3. Berdasarkan bisa atau tidaknya didiskontokan
Wesel Tagih yang tidak dapat didiskontokan
Wesel Tagih yang dapat didiskontokan
Hutang Lancar
Jumlah uang yang dinyatakan ataskewajiban-kewajiban perusahaan untuk menyerahkan
barang atau jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang. Hutang yang jumlahnya
dapat ditentukan secara pasti
1. Hutang Dagang
2. Hutang Wesel
3. Hutang Japan yang akan jatuh tempo < 1 tahun.
4. Hutang Deviden
5. Pungutan utk pihak ke-3
6. Hutang Biaya
7. Hutang Bonus (kpd karyawan)
Hutang Jangka Panjang
Meliputi semua hutang atau kewajiban keuangan yang jatuh temponya lebih dari satu
periode akutansi terhitung sejak tanggal laporan keuangan (neraca) Macam-macam
hutang Japan :
1. Hutang Obligasi
2. Hutang Wesel Japan
3. Hutang Hipotek (Hutang Gadai)
4. Hutang Pensiun
5. Hutang Sewa guna Usaha
Hutang Obligasi
1. Srt Obligasi: Kontrak, Janji membayar sejml uang pd tgll JT yg tlh ditetapkan.
2. Diskonto: Obligasi dijual di bawah nilai nominal tgt bunga efektif lebih > dari
(Disagio) bunga nominal.
3. Premium: Obligasi dijual di bawah nilai nominal tgt bunga efektif lebih < dari
(Agio) bunga nominal.
4. Tingkat Bunga Efektif (Tgt Bunga Pasar)
5. Tgt bunga sesungguhnya yg diperoleh para pemegang obligasi tingkat bunga
nominal
6. Tgt bunga yg tercantum dlm sertifikat Obligasi
Akutansi Utk Pengeluaran Obligasi
1. Obligasi dikeluarkan pd tgl pembayaran sebesar nilai nominal
2. Obligasi dikeluarkan pd tgl pembayaran bunga denga premium atau diskonto
3. Penjualan diantara tgl Pembyran bunga.
Term Bond : Obligasi Biasa
Serial Bond : Obligasi berseri
Debeture Bond : Obligasi yang tidak dijamin
Collateral Bond : Obligasi yang dijamin dengan saham
Convertible Bond : Obligasi yang dapat ditukar dengan sekuritas
Caollable Bond : Obligasi yg dilunas sebelum JT
l. Fixed asset
Jawaban :
Untuk membahas mengenai ‘pengelolaan aktiva tetap’ atau ‘fixed asset management’
adalah mutlak bagi kita memahami terlebih dahulu apa definisi aktiva tetap.
Di beberapa perusahaan dimana penulis pernah bekerja, jelas terdapat perbedaan
mengenai pemahaman akan pengertian aktiva tetap. Beberapa diantaranya
mendefinisikan aktiva tetap sebagai tanah dan bangunan, yang pada dasarnya bersifat
permanen dan tidak dapat dipindahkan. Barang lainnya yang memiliki nilai tinggi
(material) disebut sebagai barang inventaris. Sementara perusahaan yang lain
mendefinisikan aktiva tetap adalah seluruh kekayaan perusahaan yang memiliki bentuk
dan memiliki nilai yang material, termasuk tanah dan bangunan.
Tidak ada yang salah mengenai definisi-definisi aktiva tetap diatas, juga di semua
perusahaan yang menganut sistem akuntansi aktiva tetap. Namun dari beberapa teori
akuntansi mengenai definisi aktiva tetap yang penulis dapatkan, terdapat satu teori yang
tampaknya cukup umum dan mudah dipahami, yaitu ‘aktiva tetap adalah kekayaan
perusahaan yang memiliki wujud dan manfaat/umur ekonomis lebih dari satu tahun
dengan tujuan untuk melakukan kegiatan perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual
kembali’.
Memang agak panjang, namun sangat jelas terutama jika kita bedah. Dari definisi ini ada
3 (tiga) kriteria sesuatu hal disebut sebagai aktiva tetap, yaitu:
1. Memiliki Wujud
Memiliki wujud artinya dapat dilihat.
2. Memiliki Manfaat/Umur Ekonomis Lebih Dari 1 (Satu) Tahun
Kenapa satu tahun, ada beberapa alasan antara lain:
Seluruh kekayaan perusahaan yang memiliki wujud pasti mengalami penurunan
nilai. Penurunan nilai ini harus tercermin dalam sistem akuntansi dan keuangan
perusahaan, yaitu tidak lain adalah penyusutan/amortisasi. Penyusutan ini
dialokasikan setiap bulan selama masa manfaat aktiva tetap. Jika suatu kekayaan
perusahaan hanya memiliki masa manfaat satu tahun atau kurang dari satu tahun
maka seluruh penyusutan dibebankan pada satu tahun takwim atau satu periode
akuntansi, akan sama tercermin dalam laporan keuangan perusahaan ketika kekayaan
tersebut dibiayakan sekaligus pada saat pembelian.
Alasan lain adalah efektifitas dan efisiensi dimana dalam pengelolaan aktiva tetap
terdapat beberapa aktivitas mulai dari pencatatan, penyusutannya sendiri, kontrol
fisik, dan pemusnahan (akan dibahas berikutnya dalam ‘siklus aktiva tetap’) yang
memerlukan tenaga, waktu dan juga biaya, sementara umumnya kekayaan
perusahaan yang usianya tidak lebih dari satu tahun memiliki nilai tidak material.
3. Untuk Melakukan Kegiatan Perusahaan Dan Tidak Untuk Dijual Kembali
Sudah jelas bahwa kekayaan perusahaan yang diperoleh untuk dijual kembali disebut
sebagai barang dagang, yang sistem akuntansinya juga sangat berbeda dengan aktiva
tetap. Salah satunya biaya yang muncul untuk barang dagang adalah pada saat
perhitungan HPP (harga pokok penjualan) bukannya dari penyusutan selama barang
dagang tersebut belum terjual.
Sistem akuntansi untuk aktiva tetap juga tidak mengenal persediaan atau stock.
Ketiga syarat tersebut diatas adalah kriteria aktiva tetap yang sifatnya umum
digunakan berbagai perusahaan baik dalam maupun luar negeri. Terdapat satu
kriteria lagi yang aplikasinya bisa berbeda di tiap perusahaan, atau dapat kita sebut
sebagai kriteria keempat yaitu harga perolehan tertentu.
m. Trial balance
Jawaban :
Neraca Saldo (saat ini sesuai dengan IFRS disebut sebagai laporan posisi keuangan /
Financial Position Statement) atau dalam bahasa inggris disebut trial balance adalah
daftar akun-akun beserta saldo-saldo (debet dan kredit) yang ada di dalam buku besar
pada periode tertentu. Dalam neraca saldo ini kita dapat mengetahui apakah jurnal-jurnal
yang telah kita buat sebelumnya sudah benar atau belum dalam penempatan rekening
maupun posisi saldo. Neraca saldo harus menunjukkan saldo rekening yang sama antara
kolom debet dengan kredit.
Tujuan Pembuatan Neraca Saldo
Dalam penyusunannya, neraca saldo ini bertujuan untuk menguji kesamaan saldo debet
dan kredit yang ada di dalam buku besar. Selain itu neraca saldo juga dibuat untuk
mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan.
Proses Pembuatan Neraca Saldo
1. Pertama kita jumlahkan terlebih dahulu kolom kredit dan debit pada rekening yang
ada dalam buku besar
2. Masukkan hasil penjumlahan tersebut ke dalam neraca saldo sesuai dengan akun-
akunnya dan pada posisi saldo normal (debet/kredit)
3. Hitung semua saldo rekening yang ada dalam buku besar. Lihat apakah ada selisih
antara kolom saldo dengan kolom kredit
4. Susun kembali neraca saldo sesuai dengan nama-nama akun yang ada beserta
saldonya. Urutan teratas berdasarkan nomor referensi adalah akun-akun bersaldo
normal debet kemudian diikuti akun-akun bersaldo normal kredit.
n. Balance sheet
Jawaban :
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari
Aktiva (harta kekayaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu. Neraca
merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi.
Bentuk Neraca Keuangan
Ada dua macam bentuk neraca, yaitu bentuk skontro/daftar (account form) dan bentuk
vertical/laporan (report form). Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, lazim
menggunakan neraca bentuk skontro/daftar, yang mana semua aktiva disusun di sebelah
kiri (debet), sedangkan pasiva disusun di sebelah kiri (kredit).
Klasifikasi dan penyajian pos-pos dalam neraca dilakukan sebagai berikut.
Aktiva Lancar. Disajikan sesuai dengan urutan likuiditasnya, artinya pos yang segera
dapat dicairkan menjadi uang tunai disajikan di urutan paling atas.
Investasi. Investasi perusahaan pada perusahaan anak atau pada perusahaan afiliasi harus
disajikan secara terpisah.
Aktiva tetap. Dapat dibedakan menjadi aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud.
Pos-pos aktiva tetap disajikan dalam neraca menurut kekekalannya. Aktiva tetap yang
umurnya paling panjang disajikan paling atas, sedangkan aktiva tetap yang umurnya
lebih pendek disajikan di bawahnya.
Aktiva lain-lain. Klasifikasi aktiva lain-lain digunakan untuk menampung pos-pos aktiva
tidak lancar yang tidak dapat dikelompokkan dalam klasifikasi di atas.
Kewajiban lancar. Pos-pos kewajiban lancar disajikan sesuai dengan urutan likuditasnya.
Utang lancar yang segera dibayar disajikan dalam urutan teratas.
Kewajiban jangka panjang. Penyajian kewajiban jangka panjang harus mengungkapkan
ikatan-ikatan yang ada dalam kontrak utang jangka panjang yang bersangkutan, seperti
tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, aktiva yang dijadikan jaminan dan sebagainya.
Ekuitas pemilik. Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu hak
residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas disajikan
dalam neraca berdasarkan kekekalannya. Jenis modal yang sifatnya paling kekal
disajikan paling atas, dan yang kurang kekal disajikan di bawahnya.
o. Income statement
Jawaban :
Laporan laba / rugi (income statement) disebut juga laporan pendapatan dan biaya (profit
and loss statement) atau hasil operasi (statement of operation), yaitu suatu laporan yang
dibuat secara sistematis berisikan gambaran ringkasan tentang penghasilan (income) dan
beban (expenses) dalam periode tertentu dari suatu perusahaan.
Dalam laporan laba rugi dapat diketahui penghasilan, beban dan laba / rugi perusahaan
dalam waktu tertentu serta perkembangannya.
a. Dalam membuat laporan laba / rugi, hal – hal yang harus diperhatikan sebagai
berikut :
1. Judul laporan
2. Laporan dimulai dari ikhtisar pendapatan usaha yang diikuti dengan beban usaha
diakhiri dengan penghasilan serta beban lain – lain.
3. Penyusunan beban sebaiknya dimulai dari terbesar jumlahnya hingga yang
terkecil, kecuali macam – macam biaya (beban rupa – rupa). Beban rupa – rupa
diletakkan pada urutan paling bawah dalam kelompok beban walaupun dalam
jumlah yang besar.
4. Apabila penghasilan lebih besar dari beban, artiny dalam periode tersebut
perusahaan berlaba atau penghasilan lebih kecil dari beban, sehingga terjadi
kerugian yang dialami perusahaan.
Penyusunan laporan keuangan termasuk laporan laba / rugi disusun dalam satu periode.
Biasanya dimulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
1. Penghasilan (income)
Menurut SAK, penghasilan meliputi baik pendapatan (revenue), maupun keuntungan
(gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dan
dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan penghasilan jasa (fees), bungan
(interest), deviden, royalti dan sewa (rent). Adapun keuntungan meliputi pos yang timbul
dalam pengalihan aktiva tidak lancar.
2. Beban (Expenses)
Menurut SAK, definisi beban mencakup baik kerugian maupun biaya yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas perusahaan meliputi beban pokok penjualan dan gaji atau penyusutan. Beban
tersebut biasanya berbentuk arus keluar atua berkurangnya aktiva seperti kas (dan setara
kas), persediaan dan aktiva tetap.
Kerugian merupakan pos yang mungkin timbul atau tidak dari aktivitas perusahaan yang
biasa. Dalam hal ini kerugian mencerminkan berkurangnya manfaat ekonomi. Kerugian
ini dapat timbul misalnya dari bencana, kebakaran, banjir, juga akibat dari pelepasan
aktiva tidak lancar
p. Journal voucher
Jawaban :
Form Jurnal Voucher (Formulir Bukti Jurnal Umum) adalah formulir yang berfungsi
untuk mencatat transaksi-transaksi yang biasanya dicatat dalam jurnal umum (General
Journal) dimana transaksi-transaksi ini tidak dapat dicatat dengan menggunakan form-
form dalam modul lain yang telah tersedia di accurate.
Transaksi-transaksi yang sebaiknya dicatat pada form Jurnal Voucher (Formulir Bukti
jurnal) adalah sebagai berikut:
Transaksi setoran dana tunai ke cash/bank;
Transaksi transfer dana dari cash/bank ke cash/bank;
transaksi pengambilan dana tunai dari cash/bank;
Penyesuaian atas pembebanan sewa dibayar dimuka (prepaid rent), asuransi dibayar
dimuka (repaid insurance) dan pembebanan transaksi pembayaran dimuka lainnya;
Perhitungan dan pencatatan biaya yang masih harus dibayar (Accrual Exspense);
Penyesuaian atas perlengkapan yang telah habis dipakai;
Pembelian dan penjualan valuta asing;
Formulir Journal Voucher (Bukti Jurnal) dapat dibuka dari menu utama activities –
General Ledger- Journal Voucher. Selain dari menu utama juga dapat dibuka dari menu
Jelajah (Exsplorer), dengan cara klik tombol General Ledger lalu pilih Journal Voucher
(Bikti Jurnal).
q. Chart of account (COA)
Jawaban :
Chart of Accounts atau yang di dalam bahasa Indonesia disebut Bagan Akun, adalah satu
daftar rangkaian akun-akun yang sudah dibuat atau disusun secara sistematis dan teratur
dengan menggunakan simbol-simbol huruf, angka, atau paduan antara keduanya.
Chart of Accounts atau yang di dalam bahasa Indonesia disebut Bagan Akun, adalah satu
daftar rangkaian akun-akun yang sudah dibuat atau disusun secara sistematis dan teratur
dengan menggunakan simbol-simbol huruf, angka, atau paduan antara keduanya yang
bermanfaat untuk membantu pemrosesan data, baik secara manual maupun
terkomputerisasi, agar lebih mudah diproses, dikontrol, dan dilaporkan.
Sebagian besar orang atau pengguna bagan akun tetap menyebutnya dengan istilah Chart
of Account. Atau kadang-kadang disingkat dengan istilah: CoA. Di dalam kegiatan
sehari-hari, Chart of Account malah lebih sering disebut sebagai kode akun, dan bukan
bagan akun. Padahal padanan kata yang tepat untuk kode akun adalah account code, dan
bukan chart of account.
Definisi chart of account (bagan akun) dapat disebut sebagai daftar yang terjadi dari
serangkaian kode-kode yang telah diatur dan disusun dalam struktur akun tertentu, secara
sistematis. Termasuk di dalamnya adalah unsur-unsur seperti kode akun (account code)
dan nama akun (accounts name). Kode akun dan nama akun inilah yang digunakan
organisasi untuk mengelompokan, mencatat, melaporkan, dan mengontrol transaksi-
transaksinya dengan cara sistematis.
Kode akun adalah rangkaian yang dapat berupa susunan angka (numerik) atau huruf
(alphabet) atau paduan antara angka dan huruf (alfanumerik) yang sangat sistematis,
mudah dipahami, fleksibel, dan juga memiliki sifat khas (khusus) untuk setiap akun yang
diwakilinya. Di dalam sebuah sistem atau struktur akun, tidak boleh ada kode yang sama
yang digunakan untuk mewakili akun yang berbeda.
Nama akun adalah istilah atau sebutan yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu
akun yang digunakan di dalam transaksi-transaksi akuntansi.
Nama-nama akun ini secara baku telah di kelompokkan dan diatur secara jelas. Meskipun
demikian, penamaan dimasing-masing perusahaan bisa saja berbeda
r. Kelompok-kelompok utama COA pada umumnya
Jawaban :
Chart of account secara garis besar terdiri atas lima kelompok besar yaitu:
1. Asset / Harta
2. Liabilities atau Kewajiban atau Utang
3. Kapital atau Modal
4. Pendapatan
5. Biaya
Harta, merupakan hal milik perusahaan, baik yang dibiayai dengan utang maupun dengan
modal sendiri. Harta terdiri atas subkelompok yaitu:
Harta lancer, yaitu harta yang mudah dicairkan menjadi uang atau dalam istilah lain
harta yang likuid dalam jangka waktu yang cepat. Termasuk dalam kelompok harta
lancar yaitu: kas, bank, piutang usaha, perlengkapan kantor, persediaan, biaya
dibayar dimuka.
Harta tetap, yaitu harta yang dimiliki perusahaan tetapi tidak bias di cairkan dalam
waktu dekat atau dalam waktu cepat. Kelompok harta tetap diantaranya adalah:
kendaraan, bangunan, peralatan kantor.
Harta lain-lain, yaitu harta yang tidak bisa dikategorikan kedalam kedua jenis harta
diatas, tetapi masih menjadi milik perusahaan. Contohnya: Goodwill, Patent, merek.
Liabilities atau Kewajiban atau Utang adalah segala kewajiban perusahaan kepada pihak
lain yang harus dibayar oleh perushaan. Berikut ini meupakan bagian-bagian dari utang :
Utang jangka pendek, yaitu utang atau kewajiban yang jatuuh tempo dan harus
dibayar dalam satu periode akuntansi yang sedang berjalan.
Utang jangka panjang, yaitu utang atau kewajiban yang jatuh tempo dan harus
dibayar oleh perusahaan di luar periode akuntansi yang sedang berjalan.
Capital atau modal, merupakan cerminan harta yang bersumber dari modal dan utang,
jadi secara konsep, modal itu tidak ada bedanya dengan utang, tetapi di sini utang adalah
kewajiban kepada orang lain. Modal adalah sejumlah asset yang ditanamkan oleh pemilik
modal dan tercemin dalam harta dan asset perusahaan. Secara umum, yang termasuk
modal adalah modal perusahaan dan laba ditahan.
Pendapatan, merupakan penghasilan yang diperoleh perusahaan dari transaksi bisnisnya,
baik yang berasal dari operasional perusahaan maupun non operational. Pendapatan
terdiri atas; pendapatan operasional, yaitu pendapatan yang berasal dari operasional
pokok perusahaan atau core bisnisnya. Pendapatan lain-lain, yaitu pendapatan yang
berasal dari non operasional perusahaan, misalnya pendapatan bunga.
Biaya, merupakan semua elemen pengeluaran operasional perusahaan baik berbentuk
tunai maupun non tunai. Contohnya: biaya listrik, biaya air dan lain-lain.
s. Debet kredit
Jawaban :
Istilah debit sering diartikan dengan menabung di bank. Sering kita jumpai bahwa orang
– orang menggunakan istilah debit hanya di kalangan perbankan saja. Contohnya adalah
penggunaan kartu debit.
Tetapi apakah pengertian dari debit dan kredit menurut akuntansi? Istilah kredit dan debit
mulai muncul di dunia akuntansi ketika muncul metode double entry dalam pencatatan
yang ditemukan oleh Luca Pacioli. Beliau berkata :
“ Double-entry accounting is based on a simple concept: each party in a business
transaction will receive something and give something in return. In bookkeeping
terms, what is received is a debit and what is given is a credit. The T account is a
representation of a scale or balance.”
Yang secara gampangnya dapat diterjemahkan sebagai berikut :
“ akuntansi pencatatan ganda adalah konsep yang simple dimana setiap traksaksi bisnis
pasti mempunyai dua elemen dimana ketika ada penerimaan sesuatu pasti di lain sisi juga
pasti memberikan sesuatu sebagai balasannya, demikian juga sebaliknya. Di dalam
akuntansi, apapun yang diterima adalah debit, dan apa yang diberikan adalah kredit.
Luca Pacioli juga memberikan cara yang mudah di dalam pencatatan akun kredit dan
debit dengan menggunakan T account
t. Year to date (YTD)
Jawaban :
Adalah periode awal tahun (1 Januari) sampai dengan tanggal hari ini.
u. Month to date (MTD)
Jawaban :
Adalah periode awal bulan (tanggal 1) sampai dengan tanggal hari ini.