115726295 API II Fase Kerja

25
ANALISA PROSES INTERAKSI Nama Mahasiswa Tanggal Waktu Tempat Inisial Klien Interaksi ke Lingkungan Deskripsi pasien Tujuan komunikasi : I Made Eka Santosa : 1 April 1999 : Pkl. 16.00 - 16.20 WIB (20 Menit) : Ruang Cendrawasih RSJP Jakarta : Tn.O.T.B. : II (Fase Kerja) : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang : Penampilan kurang rapi, pasien merokok, menunduk. : 1. Klien dapat menyebutkan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari 2. Klien dapat membuat jadwal kegiatan sesuai dengan kemampuan

description

API II KERJA

Transcript of 115726295 API II Fase Kerja

Page 1: 115726295 API II Fase Kerja

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa

Tanggal

Waktu

Tempat

Inisial Klien

Interaksi ke

Lingkungan

Deskripsi pasien

Tujuan

komunikasi

: I Made Eka Santosa

: 1 April 1999

: Pkl. 16.00 - 16.20 WIB (20 Menit)

: Ruang Cendrawasih RSJP Jakarta

: Tn.O.T.B.

: II (Fase Kerja)

: Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang

: Penampilan kurang rapi, pasien merokok, menunduk.

: 1. Klien dapat menyebutkan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari

2. Klien dapat membuat jadwal kegiatan sesuai dengan kemampuan

KOMUNIKASI VERBALKOMUNIKASI NON

VERBAL

ANALISA BERPUSAT

PADA PERAWAT

ANALISA BERPUSAT

PADA KLIENRASIONAL

P : Selamat sore Pak Ong,

masih ingat dengan saya ?

P: Memandang K dan

tersenyum

K: Ekpresi datar

P : Ingin membuka

percakapan dengan klien dan

berharap K ingat pada P

K mencoba mengingat-ingat

P

Salam merupakan kalimat

pembuka untuk memulai

suatu percakapan sehingga

dapat terjalin rasa percaya.

Mencoba mengingatkan

Page 2: 115726295 API II Fase Kerja

K : Sore, ingat! Muchlis kan!

K: Ekpresi datar

P: Memandang K

P merasa kecewa karena K

tidak ingat pada P K mengira P temannya

pasien pada perawat

merupakan upaya untuk

mengetahui daya ingat

pasien.

P : Wah, Bapak Ong lupa

ya? Nama saya Made, saya

yang minggu lalu ngobrol

dengan Bapak!

K : (diam)

P : Menepuk bahu K,

touching hand.

K : Memandang P lama

P berusaha mengingatkan K K masih mencoba

mengingat-ingat P

Touching hand berguna

menjalin rasa aman klien

P : Ini nama saya, bisa baca

kan? Nah, nama saya siapa?

K : Made !!

P : Menunjukkan papan

nama pada K

K : Mengeja nama P

K : Tersenyum dan menepuk

kepalanya

P : Tersenyum

P merasa bahwa K harus

diberikan petunjuk untuk

mengingat P

P senang karena K masih

ingat pada P walaupun masih

samar-samar

K ingat nama P melalui

bantuan papan nama

K merasa senang karena bisa

mengingat P

Alat bantu untuk mengingat

diperlukan pada pasien yang

sudah mengalami demensia

P : Nah, Bapak ingat nggak

saya ini siapa?

P : Memandang P dan

tersenyum

K : Memandang P lalu

P ingin lebih meyakinkan K

apakah K masih ingat pada P

K mulai ingat peristiwa

minggu lalu

Dengan klien mengenal

perawat maka akan

memudahkan proses

Page 3: 115726295 API II Fase Kerja

K : Made, pak mantri !

menunduk

K : Memandang P dan

menyalami P

K : Menjabat tangan K

P merasa senang karena K

berhasil mengingat P

K senang karena ingat pada P

interaksi

P : Pak Ong, seperti yang

janji kita minggu lalu,

sekarang kita ngobrol

tentang Bapak. Bapak

bersedia ngobrol dengan

saya?

K : Ya, bersedia.

P : Memandang K

K : Menunduk

K : Melihat ke arah P dan

menjawab singkat lalu

menunduk lagi

P : Memandang K

P mengingatkan kontrak

dengan K

P senang walaupun jawaban

singkat dan respon K belum

menunjukkan ketertarikan

K mencoba mengingat

kontrak yang sudah

disepakati

K tertarik untuk ngobrol

dengan P

Setiap interaksi harus

berdasarkan kontrak yang

telah dibuat dan klien selalu

harus diingatkan pada kontak

yang telah disepakati untuk

memudahkan serta

mengarahkan proses

interaksi

P : Pak Ong, bagaimana

keadaan bapak sekarang ?

K : Pusing-pusing, kepala

Ong kambuh!

P : Memandang K sambil

tersenyum

K : Menunduk

K : Menoleh ke P dan

menepuk-nepuk kepalanya

P : Memperhatikan K

P mencoba memberikan

perhatian pada keadaan K

P bertanya-tanya tentang apa

yang dirasakan oleh K

K mulai merasa bahwa P

datang untuk membantu K

K mencoba menggambarkan

pada P tentang keadaannya

sekarang

Perhatian pada keadaan klien

dapat meningkatkan rasa

percaya klien kepada perawat

Page 4: 115726295 API II Fase Kerja

P : Pusing-pusingnya karena

apa Pak Ong?

K : Saraf-saraf, bingung

mikirin duit buat anak-anak.

P : Memandang K

K : Menunduk dan berpikir

K : Menoleh ke P menghisap

rokoknya

P : Memperhatikan K

P berusaha menggali keluhan

K

P menemukan data adanya

flight of ideas

K berpikir dan mengingat-

ingat

K berpikir tentang perannya

sebagai orangtua

Tehnik ekplorasi digunakan

untuk menggali data lebih

jauh tentang keadaan klien

P : Nah kalau sudah pusing

begitu, apa yang biasanya

pak Ong lakukan?

K : Yach, diam saja.

P : Memandang K sambil

tersenyum

K : Menghisap rokok dan

melemparkannya karena

sudah habis

K : Bicara tanpa menoleh P

P : Memandang K

P mulai mengkaji kebiasaan

klien dalam menghadapi

masalah

P berpikir apa kira-kira yang

bisa dilakukan klien selain

diam

K berpikir dan berusaha

mengingat

K membayangkan

kebiasaannya bila mulai

“pusing”

Ekplorasi ditujukan untuk

menggali aspek positif klien

P : Kalau diam pusingnya

hilang?

P : Menunjukkan perhatian

K : Menunduk sambil

P berharap K dapat

mengidentifikasi cara

K berusaha mengingat Pertanyaan menggali untuk

menemukan data dari klien

Page 5: 115726295 API II Fase Kerja

K : Nggak?

memandang kakinya

K : Masih menunduk

P : Memperhatikan

mengatasi masalah pada K

P senang karena mendapat

data sebagai dasar untuk

menggali aspek positif klien

K menjawab dengan

sekedarnya

P : Kira-kira apa lagi yang

bisa menghilangkan

pusingnya pak Ong?

K : Jalan-jalan.

P : Memandang K dan

tersenyum

K : Menoleh ke halaman dan

terdiam beberapa lama

K : Menoleh P sebentar lalu

menunduk lagi

P : Tersenyum

P mengkaji aspek positif

pemecahan masalah klien

P mendapat data koping pada

K

K berusaha mengingat-ingat

kebiasaannya

K menjawab sesuai dengan

daya ingat yang dimilikinya

Kegiatan yang jarang

dilakukan biasanya lama

diingat oleh klien

P : Bagus kalau begitu! Nah,

jalan-jalannya kemana saja?

K : Di taman, liat bunga dan

pohon.

P : Menunjukkan jempol

tangan

K : Tersenyum

K : Menoleh ke taman dan

menunjuk pohon-pohonan

P : Ikut menoleh ke taman

P memberikan pujian karena

K dapat memberikan data

P menunjukkan perhatian

dengan ikut menoleh ke

halaman

K membayangkan jalan-jalan

menyenangkan

K merasa nyaman dengan

melihat taman dan pohon-

pohonan

Reinforcement diperlukan

untuk menegaskan prilaku

positif dan menjalin trust

pada klien

Page 6: 115726295 API II Fase Kerja

P : Bagus ya, tamannya.

Apalagi kalau dirawat

dengan baik.

K : Itu, kemarin mau

ditebang. Kasihan.

P : Tersenyum sambil

memandang ke arah halaman

K : Memandang halaman

K : Menunjuk pohon

P : Memperhatikan respon

pasien

P menerapkan komunikasi

pasif

P senang karena

mendapatkan tanggapan dari

klien

K senang melihat keadaan

halaman

K tidak senang kalau

halaman dirubah

Komunikasi pasif berguna

agar pasien mengeluarkan

perasaannya kepada perawat

P : Bagaimana kalau Pak

Ong ikut memelihara

tanaman di taman.

K : -

P : Memandang K dan

tersenyum

K : Memandang ke halaman

K : Menunduk

P : Memperhatikan respon K

P mencoba menawarkan

alternatif kegiatan pada K

P mencoba menggali respon

K terhadap alternatif yang

ditawarkan

K memikirkan alternatif yang

ditawarkan dan

kemampuannya untuk

melaksanakannya

K masih berpikir

Alternatif ditawarkan dengan

tidak bersifat memaksa dan

sesuai dengan kemampuan

klien

P : Yach, sekedar menyiram

atau mencabut rumput liar

K : Nggak capek ya?

P : Memandang K

K : Menoleh pada P

K : Memandang P

P : Memperhatikan

P berusaha menawarkan

alternatif yang realistis pada

K

P senang karena K mulai

K membayangkan bila

dirinya menerima alternatif

tersebut

K memikirkan

Memberikan pilihan

sehingga klien terbuka

pikirannya terhadap

kemungkinan pilihan

Page 7: 115726295 API II Fase Kerja

memikirkan alternatif

kegiatan

kemampuannya melakukan

kegiatan

P : Saya kira nggak tuh!

Bapak bisa coba besok.

K : Ya…ya…

P : Memandang K dan

tersenyum

K : Memandang P

K : Mengangguk-angguk

P : Tersenyum

P mencoba memberikan

dorongan pada K

P senang karena K mengerti

arahan P

K mencoba percaya pada apa

kata P

K memberikan respon setuju

dan tertarik pada tawaran P

Memberikan dorongan

diperlukan bagi klien untuk

meningkatkan rasa percaya

pada dirinya sendiri

P : Ngomong-ngomong

kalau pagi hari Bapak

ngapain saja?

K : Mandi, lalu duduk!

P : Memandang K dan

tersenyum

K : Menoleh P

K : Menunduk

P : Memperhatikan respon K

P mencoba menggali

kegiatan lain yang dilakukan

klien

P berpikir tentang kegiatan

yang kira-kira dilakukan

klien

K berpikir karena

pertanyaan baru

K bingung tentang yang

dilakukannya sehari-hari

Kegiatan-kegiatan sederhana

diperlukan klien untuk

mengatasi harga diri rendah

karena tingkat keberhasilan

dalam melaksanakan

kegiatan akan meningkatkan

harga diri klien

P : Nggak bersihin tempat

tidur?

K : Ya, kadang-kadang!

P : Menekankan pertanyaan

K : Menunduk

K : Menoleh P

P : Memperhatikan

P mencoba menawarkan data

agar klien ingat

P senang karena klien ingat

tentang kegiatannya

K mengingat-ingat

K ingat kegiatan yang

kadang-kadang

Kegiatan yang kadang-

kadang dilakukan membuat

klien sering melupakan

kegiatan tersebut

Page 8: 115726295 API II Fase Kerja

dilaksanakannya

P : Kalau dibersihin gimana

jadinya?

K : Bersih dan rapi.

P : Memandang klien

K : Menunduk

K : Memandang P dan

menggaruk-garuk kepalanya

P : Memperhatikan respon

klien

P mencoba memberikan

gambaran positif bila

kegiatan dilaksanakan

P senang karena K mampu

mengidentifikasi keadaan

bila kegiatan dilakukan

K menganalisa keadaaan bila

kegiatan dilakukan

K menjawab sesuai dengan

analisanya

Membiarkan klien

menganalisa suatu hasil

kegiatan dapat meningkatkan

kemampuan analisa klien

terhadap suatu situasi

P :Pak Ong senang dong

kalau tempat tidurnya bersih

dan rapi?

K : Yach, senang. Bersih.

P : Memandang K sambil

tersenyum

K : Menoleh P

K : Menoleh P dan

tersenyum.

P : Memperhatikan respon K

P ingin menggambarkan

respon bila kegiatan

dilaksanakan

P senang mendapatkan

jawaban K

K berusaha menggambarkan

keadaan bila kegiatan

dilaksanakan

K senang membayangkan

tempat tidurnya bersih dan

rapi

Penegasan terhadap perasaan

klien terhadap aspek positif

merupakan support untuk

kegiatan yang akan

dilaksanakan klien

P : Gimana kalau tiap hari

dibersihkan dan dirapikan?

Bapak Ong pasti bangga

kalau tiap hari tempat

tidurnya bersih dan rapi.

P : Memandang K

K : Menunduk

P menawarkan alternatif

kegiatan

K membayangkan tempat

tidurnya rapi dan bersih

Alternatif yang dudah

dibicarakan dengan klien

akan memudahkan klien

untuk menerima alternatif

tersebut

Page 9: 115726295 API II Fase Kerja

K : Ya…ya… K : Menoleh P dan

tersenyum

P : Memperhatikan

P senang karena klien

menerima alternatif kegiatan

K setuju terhadap alternatif

kegiatan yang ditawarkan

P : Nah, bisa dicoba besok

kan?

K : Ya…ya…

P : Memandang K sambil

tersenyum

K : Menunduk

K : Memandang P dan

mengangguk-angguk

P : Memperhatikan respon K

P menegaskan kembali

tentang kegiatan yang bisa

dilakukan klien

P senang karena K menerima

tawaran P

K meikirkan tawaran P

K setuju melakukan kegiatan

yang ditawarkan

Tawaran kegiatan harus

dilakukan agar klien merasa

bertanggungjawab dalam

melaksanakan kegiatan bila

ia setuju

P : -

K : Ibu tiri saya jahat

P : Memandang K

K : Menunduk

K : Memandang halaman

P : Kaget

P masih berpikir tentang apa

yang perlu dibicarakan

P kaget menemukan data

masa lalu klien yang

traumatik

K memikirkan keadaannya

K tiba-tiba ingat tentang

masa lalunya

Pengalaman taraumatik akan

memberkas pada diri klien

sehingga dapat muncul kapan

saja

P : -

K : Saya sering dipukul.

P : Memandang K

K : Menunduk

K : Menepuk-nepuk

P masih kaget dan berpikir

tentang apa yang harus

dilakukan pada K

P merancang penggalian data

K semakin teringat pada

masa lalunya

K membayangkan perlakuan

Masa lalu taraumatik

membekas pada diri klien

Page 10: 115726295 API II Fase Kerja

Kepala saya jadi sakit. kepalanya

P : Memperhatikan respon

klien

mengenai aspek traumatik ibu tirinya

P : Sekarang ibu tirinya

dimana?

K : Sekarang sudah baik.

P : Memandang K

K : Menunduk

K : Memandang P

P : Tersenyum

P mencoba mendapatkan

data

P menemukan adanya

inkoherensi pembicaraan

K merenungkan keadaannya

K menegaskan situasi

sekarang

Tehnik ekplorasi untuk

menggali data klien.

P : -

K : -

P : Memandang K

K : Menunduk

K : Menunduk

P : Memperhatikan

P sadar bahwa interaksi

keluar dari tujuan dan

berpikir untuk

mengembalikan tujuan

interaksi

P memikirkan topik untuk

kembali pada tujuan interaksi

K menikmati ingatannya

pada masa lalu

Diam untuk berpikir bagi

perawat merupakan

kebutuhan untuk kelanjutan

interaksi agar tidak

menyimpang dari tujuan

P : Pak Ong, saya tahu

Bapak memikirkan tentang

ibu tiri Bapak. Tapi sekarang

kita membicarakan tentang

kegiatan yang bisa pak Ong

P : Menepuk bahu K

K : Menunduk

P memfokuskan kembali

pembicaraan

K belum bisa memfokuskan

pembicaraannya

Tehnik fokusing diperlukan

agar klien tidak

membicarakan hal-hal lain

yang tidak menjadi tujuan

interaksi

Page 11: 115726295 API II Fase Kerja

lakukan.

K : -

K : Menunduk

P : Menepuk bahu K

P terus mencoba

memfokuskan pembicaraan

K berpikir tentang

pembicaraan

P : Nah, Pak Ong masih

ingat nggak tadi kita

ngomongin apa?

K : Masih. Nyiram dan

ngebersihin tempat tidur.

P : Memandang K dan

tersenyum

K : Menoleh pada P

K : Mengangguk dan

memandang P

P : Tersenyum

P mencoba menggali daya

ingat klien terhadap

pembicaraan tadi

P senang karena K ingat pada

apa yang dibicarakan

K memikirkan tentang

pembicaraan yang dilakukan

tadi

K teringat pada pembicaraan

yang dilakukan barusan

Pertanyaan untuk

mengingatkan diperlukan

bila klien teralihkan

perhatiannya

P : Bapak setuju kalau

dilakukan tiap hari?

K : Boleh…boleh.

P : Mendekatkan diri pada K

K : Menoleh dan

memandang P

K : Mengangguk dan

tersenyum

P : Tersenyum

P mengaskan kembali

kesepakatan

P senang karena K setuju

terhadap tawaran P

K menunjukkan persetujuan

terhadapa tindakan yang

akan dilaksanakan

Persetujuan harus ditegaskan

kembali pada pasien agar

bisa dilaksanakan

P : Bagus kalau begitu.

K : -

P : Menepuk pundak K

K : Tersenyum

K : Memandang P dan

menjabat tangan P

P : Membalas jabat tangan K

P memberikan pujian pada K

P senang karena K

memberikan respon sesuai

harapan

K senang dengan pujian yang

diberikan

K menjabat tangan P untuk

menunjukkan persetujuan

Pujian dengan touching hand

membangun rasa percaya diri

klien sehingga termotivasi

untuk melaksanakan kegiatan

P : Nah, karena sudah P : Memandang K dan P mengakhiri fase interaksi K merasa perlu untuk mandi Setiap interaksi yang akan

Page 12: 115726295 API II Fase Kerja

waktunya mandi, Pak Ong

mandi dulu ya. Biar bersih

dan segar. Nanti malam

sehabis makan kita ngobrol

lagi yuk?!

K : Ya…ya…

tersenyum

K : Tersenyum

K : Memandang P

P : Tersenyum

dan membuat kontrak

interaksi selanjutnya

P senang karena K setuju

karena diarahkan P

K setuju pada kontrak yang

diberikan P

dilaksanakan harus kontrak

dengan klien agar klien dapat

bersiap-siap untuk interaksi

selanjutnya

P : Nah nanti baru kita

ngobrolin tentang ibu tiri Pak

Ong, ya?

K : Ya…ya…

P : Memandang K dan

tersenyum

K : Menunduk

K : Memandang P

P : Tersenyum

P menentukan topik interaksi

selanjutnya

P senang karena K setuju

K memikirkan tentang topik

yang ditawarkan

K setuju terhadap topik yang

ditawarkan

Topik perlu dikontrakkan

agar klien terfokus pada

topik tersebut sehingga bila

ada penyimpangan dapat

diingatkan pada kontrak

sebelumnya

P : Kalau begitu terimakasih

atas perhatian Pak Ong.

Selamat sore. Sampai ketemu

nanti malam.

K : Selamat sore.

P : Menepuk pundak K dan

mengulurkan tangan

K : Menoleh

K : Tersenyum dan menjabat

tangan P

P : Tersenyum

P mengakhiri interaksi

P senang karena K sudah

percaya pada P

K senang karena P

mengucapkan salam

kepadanya

K menjabat tangan P sebagai

tanda mengakhiri interaksi

sementara

Salam penutup merupakan

akhir fase yang harus

dilakukan untuk mencegah

rasa tidak percaya pada klien

KESAN PERAWAT :

Page 13: 115726295 API II Fase Kerja

Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus diarahkan secara terfokus

terlebih dahulu. Saat interaksi terjadi flight of ideas dimana klien teringat pada ibu tirinya yang berlaku kejam padanya. Pengalaman tersebut merupakan

traumatik bagi klien sehingga perlu dikaji lebih dalam lagi. Telah disepakati pula bahwa pengalaman tersebut dibicarakan nanti pada saat interaksi selanjutnya.

Page 14: 115726295 API II Fase Kerja

CATATAN KEPERAWATAN

NO TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASITAND

A

KEPERAWATAN RESPON KLIEN (S DAN O) MODIFIKASITANG

AN

1 1 April1999 Isolasi sosial : menarik diri

b/d harga diri rendah kronik

b.1.1. Menciptakan suasana lingkungan yang tenang

“Ayo kita jalan-jalan kesana, rasanya lebih sejuk kalau

kita ngobrol disana!”

b.1.2. Memotivasi klien untuk mengungkapkan perasaan

klien yang berhubungan dengan masalah interaksi

“Bagaimana rasanya kalau Pak Ong ngobrol dengan

teman-teman Pak Ong?”

c.1.1. Mendiskusikan kegiatan yang bisa dilakukan klien

di rumah sakit

“Kira-kira pekerjaan apa yang Pak Ong senangi di

rumah sakit ini?!”

S : Klien mengatakan senang

dengan suasana halaman RS yang

sejuk

O : Klien tampak senang

S : Klien mengatakan temannya

jahat-jahat dan ia malas ngobrol

dengan mereka

O : Menunjuk teman-temannya

yang jahat

S : Klien mengatakan senang

merawat taman dan merapikan

tempat tidur

O : Menunjuk ke halaman

Pertahankan

Klarifikasi traumatik

klien terhadap

perlakuan dari

temannya

Berikan penegasan

akan manfaat dan

berikan reinforcement

atas keinginnan positif

klien

2 1 April 1999 Perubahan persepsi sensori

: halusinasi lihat b/d perilaku

menarik diri

a.1.1. Membina hubungan saling percaya

“Oh ya, Pak Ong masih ingat dengan nama saya?”

“Kita kan janji mau ngobrol tentang cara berkenalan,

S : Klien mengatakan ingat nama

perawat dan kontrak yang dilakukan

O : Klien menyebut nama perawat

Pertahankan

Page 15: 115726295 API II Fase Kerja

masih ingat?”

b.1.1. Mendorong klien untuk mengungkapkan

perasaannya

“Dari tadi saya lihat Pak Ong tidur-tiduran saja, apa ada

yang Pak Ong pikirkan?”

c.2.2. Memotivasi klien untuk melakukan kegiatan

harian di ruangan

“Pak Ong bilang kalau Pak Ong suka merawat taman

dan merapikan tempat tidur. Kita bisa mulai dari besok

ya?!”

S : Klien mengatakan pusing

memikirkan biaya anaknya

O : Klien menepuk-nepuk

kepalanya

S : Klien mengatakan mau

melaksanakan kegiatan menyiram

tanaman dan membersihkan tempat

tidur setiap hari

O : Klien mengangguk-angguk saat

ditawarkan alternatif kegiatan

harian

Kaji kembali adanya

data menunjang

waham dan berikan

intervensi dengan

tidak mendukung

waham yang

dirasakan klien secara

therapeutik

Klien siap

melaksanakan

kegiatan. Berikan

reinforcement positif

Page 16: 115726295 API II Fase Kerja

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

(TAMBAHAN)

RUANG RAWAT : R. Cendrawasih RSJP Jakarta TANGGAL DIRAWAT : 1 April

1999

IDENTITAS KLIEN

Initial : Tn. O. T. B.

Umur : 56 Tahun

Informan : Klien sendiri

Tanggal Pengkajian : 1 April 1999

RM No : -

FAKTOR PREDISPOSISI

Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Klien mengatakan ibu tirinya jahat.

Klien sering dipukuli sampai kepalanya sakit.

PSIKOSOSIAL

Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : Klien menganut agama Kristen Methodist

b. Kegiatan Ibadah : Ke gereja setiap hari minggu. Ketika ditanya perasaannya saat sembahyang,

klien mengatakan rugi waktu karena dunia tetap saja kacau

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Gangguan harga diri : harga diri rendah

2. Isolasi sosial : menarik diri

3. Gangguan persepsi sensori : halusinasi lihat

4. Gangguan konsep diri : Ideal diri terlalu tinggi

5. Gangguan orientasi realitas : Waham kebesaran

6. Koping individu tidak efektif

7. Resiko prilaku kekerasan

8. Gangguan Komunikasi verbal

9. Kerusakan interakasi sosial

Page 17: 115726295 API II Fase Kerja

Pohon Masalah

RESIKO PRILAKU KEKERASAN KERUSAKAN

INT.SOSIAL

a.

1. HALUSINASI LIHAT WAHAM GGN. KOM.VERBAL.

2. ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

a) Core Problem

3.

4. HARGA DIRI RENDAH : Kronis KOPING IND. TDK. EFEKTIF

IDEAL DIRI TINGGI

DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Gangguan harga diri: harga diri rendah kronis berhubungan dengan ideal diri tinggi

2. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

3. Perubahan persepsi sensori : halusinasi lihat berhubungan dengan menarik diri

4. Resiko prilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi lihat

5. Gangguan Orientasi Realitas :Waham Kebesaran berhubungan dengan koping individu

tidak efektif

6. Resiko prilaku kekerasan berhubungan dengan waham

7. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan gangguan komunikasi verbal

RSJP Jakarta, 1 April 1999

Mahasiswa Program B-Ektensi 1997

I Made Eka Santosa

NIM : 1397210222