11. proses kolaborasi kbp
-
Upload
panembahan-senopati-sudarmanto -
Category
Environment
-
view
103 -
download
1
Transcript of 11. proses kolaborasi kbp
PROSES KOLABORASI KOMUNITAS BANGUN PERKOTAAN
Sonny H Kusuma –sept-2014
AKAR PERSOALAN PERMUKIMAN KUMUH :
• Permukiman kumuh wujud dari kegagalan kebijakan, tata-pemerintahan yg buruk, korupsi, peraturan yg tidak tepat, alokasi lahan yg dikendalikan pasar, sistem pembiayaan yg tidak responsif dan kurang kemauan politik.
• Tantangan : Bagaimana dapat mengembangkan program
yang secara efektif dapat mendidik warga kotanya ?
• Cita-cita Pembangunan Kota : Membagun warga kotanya yang sehat, mandiri,
disiplin, taat azas serta berbudaya maju beradab.
Mem-BERDAYAKAN ….. Keberadaan kawasan permukiman kumuh merupakan ancaman yang serius bagi kesehatan dan kesejahteraan warga kota, bahkan menghambat potensi produktivitas dan kewirausahaan penduduk yang tinggal dilingkungan tersebut.
Agenda 21 dan Deklarasi Habitat II juga telah dinyatakan perlunya pembangunan yang mengedepankan strategi pemberdayaan (enabling strategy)
Tantangan : Mengakui realita habitat “kampung kota” dan menatanya, bukan menolak dan meniadakan
Karena Kampung Kota sifatnya “UNIK”; Penataan permukiman perkotaan dalam rangka meningkatkan kualitas permukiman yang ada perlu dilakukan dengan pola yang tepat sesuai dengan karakter permasalahan di lapangan.
Menyelesaikan permasalahan perumahan di kota-kota kita bukanlah sesuatu yang mustahil.
Untuk melakukannya, semua pemangku kepentingan pemerintah loka dan nasional, lembaga bantuan, LSM pendukung, para ahli serta masyarakat itu sendiri — perlu dilibatkan dan diberikan ruang untuk bekerja sama dan membangun berbagai solusi yang inovatif. –Kolaborasi -
Apa itu Kolaborasi ? • proses yang mendasar dari bentuk
kerjasama yang melahirkan kepercayaan, integritas dan terobosan melalui pencapaian konsensus, kepemilikan dan keterpaduan pada semua aspek organisasi
kolaborasi = strategi negosiasi • untuk mencapai kesepakatan bersama
dari adanya kepentingan yang berbeda-beda dari pihak-pihak yang sesungguhnya mempunyai kepentingan yang sama atas suatu tujuan.
"Jalan terbaik manakah yang akan kita tempuh untuk mencapai tujuan
bersama".
• Sukses Kolaborasi didasarkan pada prinsip-prinsip :
1. meningkatkan hubungan kerja yang stabil,
2. membantu menetapkan ketentuan-ketentuan baru, dan
3. memampukan para manajer menggunakan nilai-nilai kebersamaan dalam pengambilan keputusan.
Nilai-nilai Dasar (Values) kolaborasi:
1. saling menghormati 2. penghargaan dan integritas 3. rasa memiliki dan bersatu 4. kesepakatan 5. hubungan saling percaya 6. tanggung jawab penuh dan tanggung
gugat 7. pengakuan dan perkembangan.
Tahapan Proses kolaborasi : Tahap I; Problem Setting; • menentukan permasalahan, • mengidentifikasikan sumber-sumber, dan • Membangun kesepakatan untuk kolaborasi Tahap II: Direction Setting: • menentukan aturan dasar, • menyusun agenda dan • mengorganisasikan sub-sub kelompok. • Menyatukan informasi yang ada, meneliti
pilihan, dan • memperbanyak persetujuan yang diinginkan.
Tahapan Proses kolaborasi :
Tahap III; Implementation: • Membangun ketentuan yang disepakati
dan didorong melalui pihak luar. • pelaksanaan persetujuan harus selalu
dimonitor.
Dibutuhkan orang-orang yang berani mengambil peluang dan resiko,
serta ”open minded”.
Jejaring penting untuk Kolaborasi • Jejaring (networking) adalah proses aktif
membangun dan mengelola hubungan2-yang produktif, jejaring hubungan yang luas, kokoh, baik personal maupun organisasi.
• Nerworking dalam kolaborasi adalah proses
pemeliharaan, penumbuhan serta pengintegrasian kemampuan2 terpilih, bakat-bakat, hubungan dan partner dengan mengembangkan kemitraan yang kreatif dan strategis bagi peningkatan kinerja organisasi