11. Capital Aset and Manajemen Bank
-
Upload
fauzi-rabbani -
Category
Documents
-
view
16 -
download
0
description
Transcript of 11. Capital Aset and Manajemen Bank
MANAJEMEN PERMODALAN
Oleh:Muhammad Baiquni Syihab, SEI., MSI.
Pengertian Modal
• Bank KonvensionalModal adalah salah satu dari dua sumber dana untuk menjalankan usaha operasional perusahaan. Adapun sumber dana perbankan konvensional lainnya adalah utang.
• Bank Syariah KonvensionalModal adalah salah satu dari tiga sumber dana untuk menjalankan usaha operasional perusahaan. Adapun sumber dana perbankan syariah konvensional lainnya adalah utang dan dana syirkah temporer.
• Bank syariah fiqihModal adalah satu-satunya dana yang digunakan untuk menjalankan usaha operasional perusahaan.
Pembagian Modal Bank
• Modal bank terbagi menjadi modal inti dan modal pelengkap
A. Modal inti, yaitu yang terdiri dari:1. Modal setor, yaitu modal yang disetor
secara efektif oleh pemilik, seperti saham. Apabila perusahaan/bank milik koperasi, modal setor adalah simpanan pokok dan simpanan wajib dari anggotanya
2. Agio saham, yaitu selisih lebih dari harga saham dengan nilai nominal saham
Pembagian Modal Bank
3. Modal sumbangan 4. Laba ditahan, yaitu saldo laba bersih yang
tidak dibagikan5. Cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba
yang ditahan dengan persetujuan RUPS6. Bagian laba setelah pajak yang disihkan untuk
tujuan tertentu atas persetujuan RUPS7. Laba tahun lalu, yaitu laba bersih yang belum
ditetapkan penggunaannya oleh RUPS
Pembagian Modal Bank
B. Modal pelengkap, seperti:1. Modal pinjaman yang memiliki sifat ikut
menanggung kerugian bank2. Cadangan penghapusan aktiva yang
diklasifikasikan
Fungsi Modal Konvensional
1• Sebagai penyangga untuk menyerap kerugian
operasional dan kerugian lainnya. • Dalam fungsi ini modal memberikan
perlindungan terhadap kegagalan atau kerugian bank dan perlindungan terhadap kepentingan deposan
Fungsi Modal Konvensional
2• Sebagai dasar untuk menetapkan batas
maksimum pemberian kredit/pembiayaan. Hal ini merupakan pertimbangan operasional bagi bank sentral sebagai regulator.
• Melalui ini bank sentral memaksa bank umum untuk melakukan diversifikasi kredit/pembiayaan mereka agar dapat melindungi diri terhadap kegagalan kredit/pembiayaan dari satu individu debitur
Fungsi Modal Konvensional
3• Modal menjadi dasar perhitungan bagi para
partisipan pasar untuk mengevaluasi tingkat kemampuan bank secara relative untuk menghasilkan keuntungan.
• Dengan cara membandingkan keuntungan bersih dengan ekuitas.
• Para partisipaan pasar membandingkan ROI, ROE dan ROA antar bank-bank yang ada.
Penilaian CAMELS
• Analisis CAMELS digunakan BI untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja keuangan bank umum di Indonesia. CAMELS merupakan kepanjangan dari Capital (C), Asset Quality (A), Management (M), Earning (E), Liability atau Liquidity (L), dan Sensitivity to Market Risk (S).
• Analisis CAMELS diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 perihal sistem penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.
analisis
CAMELS
CapitalAssetManagementEarningsLikuidity
CAPITAL(Permodalan)
Permodalan (Capital)
• Tingkat kecukupan modal dapat diukur dengan cara:1. Membandingkan modal dengan dana-dana pihak
ketiga• Perbandingan antara modal dengan pos-pos pasiva
merupakan petunjuk tentang tingkat keamanan simpanan masyarakat pada bank. Perhitungannya merupakan rasio modal dikaitkan dengan simpanan pihak ketiga:
• Modal = 10% Dana pihak ke-3
Capital
2. Membandingkan modal dengan aktiva beresiko (CAR)
• Cara yang kedua ini yang menjadi kesepakatan BIS (Bank for international settlement), yaitu organisasi bank sentral dari negara-negara maju yang diseponsori oleh Amerika, Kanada, negara eropa barat dan Jepang
• Modal = 8% ATMR
Contoh Penghitungan ATMR
Uraian31 Desember 2011
Nominal RpBobot Resiko
%ATMR
1. Kas 4,611,794,963 - -
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - - -
3. Kredit kepada Pemerintah pusat - - -
4. Giro, deposito berjangka , sertifikat deposito, tabungan serta tagihan lainya kepada bank lain
54,539,642,149. 20 10,907,928,430
5. Kredit kepada atau yang di jamin oleh BUMN/BUMD
- 50 -
Contoh Penghitungan ATMR 6. Kredit Pegawai 198,590,327,995 85 168,801,778,796. 7. Kredit kepada Usaha Mikro dan kecil
42,169,798,901 85 35,844,329,066
8. Kredit Kepada atau yang di jamin oleh :
- - -
a. Perorangan - 100 - b. Koperasi - 100 - c. Kelompok dan perusahaan lainnya
- 100 -
9. Aktiva tetap inventaris (nilai buku)
3,381,050,053 100 3,381,050,053
10. Aktiva lainnya selain tersebut diatas *)
4,060,833,437 100 4,060,833,437
JUMLAH ATMR 307,353,447,498 - 222,995,919,781
Capital• Predikat kesehatan bank dari segi CAR
ditunjukkan dalam tabel berikut:
Rasio PeringkatCAR ≥ 12% 1
9% ≤ CAR < 12% 28% ≤ CAR < 9% 36% < CAR < 8% 4
CAR ≤ 6% 5
Penilaian BI Terhadap Capital Bank Umum
Peringkat 1a) Bank memiliki tingkat permodalan yang sangat
memadai, sangat mampu mengantisipasi seluruh resiko yang dihadapi, dan mendukung usaha bank kedepan
b) Kualitas komponen permodalan pada umumnya sangat baik, permanen, dapat menyerap kerugian
c) Bank memiliki manajemen permodalan yang sangat baik
d) Bank memiliki akses sumber permodalan yang sangat baik dan atau memiliki dukungan permodalan dari kelompok usaha atau perusahaan induk
Penilaian BI Terhadap Capital Bank Umum
Peringkat 2a) Bank memiliki tingkat permodalan yang memadai,
mampu mengantisipasi seluruh resiko yang dihadapi, dan mendukung usaha bank kedepan
b) Kualitas komponen permodalan pada umumnya baik, permanen, dapat menyerap kerugian
c) Bank memiliki manajemen permodalan yang baikd) Bank memiliki akses sumber permodalan yang
baik dan atau memiliki dukungan permodalan dari kelompok usaha atau perusahaan induk
Penilaian BI Terhadap Capital Bank Umum
Peringkat 3a) Bank memiliki tingkat permodalan yang cukup memadai,
cukup mampu mengantisipasi seluruh resiko yang dihadapi, dan mendukung usaha bank kedepan
b) Kualitas komponen permodalan pada umumnya cukup baik, permanen, dapat menyerap kerugian
c) Bank memiliki manajemen permodalan yang cukup baikd) Bank memiliki akses sumber permodalan yang cukup
baik dan atau memiliki dukungan permodalan dari kelompok usaha atau perusahaan induk
Penilaian BI Terhadap Capital Bank Umum
Peringkat 4a) Bank memiliki tingkat permodalan yang kurang memadai,
dan tidak mampu mengantisipasi seluruh resiko yang dihadapi, dan mendukung usaha bank kedepan
b) Kualitas komponen permodalan pada umumnya kurang baik, kurang permanen, dan kurang dapat menyerap kerugian
c) Bank memiliki manajemen permodalan yang kurang baikd) Bank memiliki akses sumber permodalan yang kurang baik
dan atau tidak memiliki dukungan permodalan dari kelompok usaha atau perusahaan induk
Penilaian BI Terhadap Capital Bank Umum
Peringkat 5a) Bank memiliki tingkat permodalan yang tidak
memadai, sehingga harus menambah modal untuk mengantisipasi risiko
b) Kualitas komponen permodalan pada umumnya tidak baik, tidak permanen, dan tidak dapat menyerap kerugian
c) Bank memiliki manajemen permodalan yang tidak baikd) Bank memiliki akses sumber permodalan yang tidak
baik dan atau tidak memiliki dukungan permodalan dari kelompok usaha atau perusahaan induk
ASET(Kualitas Aset)
Kualitas Aset (Asset Quality)
• Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor aset bank dilakukan melalui:
1. Penilaian terhadap komponen Aktiva Produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan total aktiva produktif dan
2. Tingkat kecukupan pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP).
Aset
• Aktiva Produktif itu adalah penanaman dana suatu bank baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penyertaan, maupu komitmen dan kontijensi.
• Sedangkan PPAP adalah penyisihan dari aktiva produktif suatu bank baik aktiva produktif yang masih outstanding, kurang lancar, diragukan, dan macet.
Aset
• Cadangan PPAP yang dibentuk dari aktiva produktif terdiri dari :1. Cadangan PPAP ditetapkan sekurang –
kurangnya sebesar 0,5 % dari piutang lancar2. Sebesar 15 % dari piutang kurang lancar
setelah dikurangi nilai agunan3. Sebesar 50 % dari piutang diragukan setelah
dikurangi nilai agunan 4. Sebesar 100 % dari piutang macet setelah
dikurangi nilai agunan
Aset
1. Rasio Kualitas Aktiva Produktif Merupakan rasio yang mengukur kemampuan kualitas aktiva produktif yang dimiliki bank untuk menutup aktiva produktif yang diklasifikasikan berupa kredit yang diberikan oleh bank. Rasio ini mengindikasikan bahwa semakin besar rasio ini menunjukkan semakin menurun kualitas aktiva produktif
Aset• Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) x 100%
Total Aktiva Produktif (AP).
Rasio PeringkatKAP 1 ≤ 2% 1
2% < KAP1 ≤ 3% 23% < KAP1 ≤ 6% 36% < KAP1 ≤ 9% 4
KAP1 > 9% 5
Aset
2. Rasio pemenuhan PPAP merupakan rasio yang mengukur kepatuhan bank dalam membentuk PPAP untuk meminimalkan risiko akibat adanya aktiva produktif yang berpotensi menimbulkan kerugian.
• Rumus untuk menghitung KAP(2) adalah:• PPAP yang dibentuk oleh bank x 100%
PPAP wajib dibentuk bank
Aset
Rasio Peringkat
KAP ≥ 110% 1
105% ≤ KAP2 < 110% 2
100% ≤ KAP2 < 105% 3
95% ≤ KAP2 < 100% 4
KAP2 < 95% 5
MANAJEMEN
(Manajemen)
Manajemen (Management)
• Menggambarkan tingkat kesehatan bank dari aspek manajemen dengan rasio Net Profit Margin (NPM), alasannya karena seluruh kegiatan manajemen suatu bank yang mencakup manajemen umum, manajemen risiko, dan kepatuhan bank pada akhirnya akan mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba.
Manajemen
Net Income atau laba bersih x 100%Operating Income/ laba usaha.
Rasio PeringkatNPM ≥ 100% 1
81% ≤ NPM < 100% 266% ≤ NPM < 81% 351% ≤ NPM < 66% 4
NPM < 51% 5
SENSITIVITY
(Sensitivitas)
Sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to Market Risk)
• Penilaian rasio sensitivitas terhadap risiko pasar didasarkan pada Interest Rate Risk Ratio (IRRR) yang proksi terhadap risiko pasar.
• IRRR menunjukkan kemampuan bank dalam mengcover biaya bunga yang harus dikeluarkan dengan pendapatan bunga yang dihasilkan.