101495 Kasmui Fst
-
Upload
ari-sudrajat -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of 101495 Kasmui Fst
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
1/196
SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI BENTUK KERIS JAWA
DENGAN METODE CF (CERTAINTY FACTOR)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Kasmui
206091004060
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/1432 H
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
2/196
ii
SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI BENTUK KERIS JAWA
DENGAN METODE CF (CERTAINTY FACTOR)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Kasmui
206091004060
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/ 1432 H
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
3/196
iii
SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI BENTUK KERIS JAWA
DENGAN METODE CF (CERTAINTY FACTOR)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Kasmui
206091004060
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Husni Teja Sukmana, Ph.D Victor Amrizal, M.Kom NIP. 19771030 2001121 003 NIP. 150 411 288
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika,
Yusuf Durrachman, M.sc., M.I.T.
NIP.197110522 200604 1 002
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
4/196
iv
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “ Sistem Pakar Identifikasi Bentuk Keris Jawa Dengan
Metode CF (Certainty Factor) “ telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang
Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada hari jumat, 01 Juli 2011. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Teknik Informatika.
Jakarta, Juli 2011
Menyetujui,
Penguji I, Penguji II,
Ria Hari Gusmita, M.Kom Anif Hanifa Setianingrum, M.Si NIP. 198208172009122002
Pembimbing I, Pembimbing II,
Husni Teja Sukmana, Ph.D Victor Amrizal, M.Kom
NIP. 19771030 2001121 003 NIP. 150 411 288
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Program Studi Teknik Informatika,
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Yusuf Durrachman, M.sc., M.I.T
NIP. 1968801172001121 001 NIP.197110522 200604 1 002
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
5/196
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI
ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA
MANAPUN.
Jakarta, Juli 2011
Kasmui
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
6/196
vi
ABSTRAK
Kasmui 206091004060, Sistem Pakar Identifikasi Bentuk Keris Jawa Dengan
Metode CF (Certainty Factor), dibimbing oleh Husni Tedja Sukmana dan
Victor Amrizal.
Dalam identifikasi keris jawa masih terdapat keracuan dan kurangnya
pakar dalam perkerisan, maka di butuhkan sistem pakar untuk membantu dalam
memecahkan masalah. Karena pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan
dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli.
Dengan kata lain terjadi pemindahan atau proses pengolahan informasi bersifat
heuristic yang artinya membangun dan mengoperasikan basis pengetahuan yang
berisi fakta beserta penalarannya. Dalam hal ini prosesnya disebut knowledge
engineering yaitu penyerapan basis pengetahuan dari seorang pakar ke sebuah
komputer. Fakta-fakta yang diperoleh dari pengetahuan seorang ahli disimpandalam suatu basis pengetahuan. Dengan bantuan mesin inferensi dan memori
kerja. Proses penarikan kesimpulan tentang dapur, jenis luk,tangguh dan namakeris.Berdasarkan Kategori bidang yang sesuai, sistem pakar ini termasuk jenis
diagnosisi, yaitu mengecek ricikan dan jenis luk yang ada dan memberikankesimpulan tentang dapur, jenis luk, tangguh dan nama keris. Pada penelitian ini
dibuat sistem pakar menggunakan forward chaining dengan menggunakan metodeCertainty Factor (CF) atau faktor kepastian untuk identifikasi bentuk keris
jawa.Sistem ini dapat memberikan diagnosa awal dari bentuk keris jawa. dari
ricikan dan jenis luk yang ada, tanpa harus bertanya langsung ke pakar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa CF dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasiketidakpastian untuk kasus identifikasi bentuk keris jawa.
Kata Kunci: heuristic, knowledge engineering, CF (certainy factor), luk.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
7/196
vii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim………
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
karunia, rahmat dan kekuatan, juga segala petunjuk dan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
Shalawat serta salam selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.
Skripsi ini berjudul “Sistem Pakar Identifikasi Bentuk Keris Jawa
Dengan Metode CF (Certainty Factor)” , yang disusun untuk memenuhi salah
satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Teknik
Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Mereka yang berdedikasi tinggi diantaranya:
1.
Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2.
Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc., M.I.T., selaku Ketua Program Studi
Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Husni Teja Sukmana, Ph.D., Victor Amrizal, M.Kom., selaku
dosen pembimbing yang senantiasa sabar dan selalu meluangkan
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
8/196
viii
waktunya di tengah-tengah berbagai kesibukannya untuk
membimbing penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
4.
Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang tidak mungkin
penulis sebutkan satu persatu.
5.
Staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Prodi.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Saran dan
kritik untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.
Jakarta, Juni 2011
Penulis
Kasmui
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
9/196
ix
eruntuk
Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah
mendukung, baik moril maupun materiil, baik melalui doa ataupun sua dalam
menyelesaikan skripsi ini.
1.
Teruntuk ibu tercinta, Alm. Muniroh dan bapak tercinta, Kustino.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, rahim dan ampunan-
Nya kepada mereka. Amin.
2.
Teruntuk kakak-kakakku, Adenda dan Adede. Dukungan kalianlah
yang selalu memberikan penulis motivasi untuk terus maju dan
bertahan. Semoga kalian tidak pernah lelah untuk terus memberi
penulis motivasi untuk menjadi yang lebih baik. Amin.
3. Teruntuk kekasih tersayang, yati yang senantiasa memberikan
semangat dan perhatian yang tak henti kepada penulis.
4.
Teruntuk teman-teman satu perjuangan, Esa Herdiana, Herman,
Hermanto. Terima kasih atas segala bantuan dan semangatnya.
5.
Teruntuk Ofiechan, Esa Herdiana, dan teman-teman seperjuangan TI
UIN 2006. Terima kasih untuk waktu, ilmu, dan semua kenangan
terindahnya.
6.
Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung
maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
10/196
x
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ........... ....... ................... ............. .......... ...................... .......... . ii
Lembar Persetujuan Pembimbing .......... ...................... .......... .............. ......... . iii
Lembar Pengesahan Skripsi ....................... ......... ....................... ......... .......... iv
Lembar Pernyataan ...................... .......... ............. ......................................... . v
Abstrak ........................................................................................................ vi
Kata Pengantar .......... ...................... .......... ...................... ....................... ...... vii
Lembar Persembahan .......... ......................................... ............. .............. ...... ix
Daftar Isi ..................................................................................................... x
Daftar Tabel.................................................................................................. xv
Daftar Gambar ........... ..................... ........... ............. ......... ....................... ...... xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1.
Latar Belakang ........... ............. ......... ....................... ......... .............. . 1
1.2.
Perumusan Masalah ............. ........................................ ........... ......... 2
1.3. Batasan Masalah ............. ......................................... .......... ............. . 3
1.4.
Tujuan Penelitian ............ .................... ............ ................................. 3
1.5.
Manfaat Penelitian .......... .............. ......... ...................... .......... .......... 4
1.6. Metodologi Penelitian ...................... .......... ...................... .......... ..... 5
1.7.
Sistematika Penulisan ....................... ......... .............. ........................ 6
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
11/196
xi
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................... 8
2.1 Sistem Pakar . .................................................................................. 8
1.1.1. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar ....................... ...... 9
1.1.2. Konsep Umum Sistem Pakar .......... ...................... .......... ...... 10
1.1.3. Struktur Sistem Pakar ............ .................... ............ ............... 12
1.1.4. 5 Ciri-ciri Sistem Pakar .............. ......................................... . 17
1.1.5. Kategori Masalah Sistem Pakar ........... ................................. 18
2.2.
Identifikasi ... .................................................................................. 20
2.3.
Keris.. ........... .................................................................................. 20
2.3.1.
Ricikan ................................................................................. 21
2.3.2.
Luk. .................................................................................... 25
2.3.3.
Tangguh ............................................................................... 26
2.3.4. Dapur. .................................................................................. 28
2.3.5. Pamor................................................................................... 35
2.4. Certainty Factor .............. ......................................... ......... .............. . 36
2.5. Flowchart………… ........................................................................... 37
2.5.1. Simbol-simbol Flowchart ..................................................... 38
2.6.
DFD ( Data Flow Diagram) .............................................................. 42
2.7.
Tools Pengembangan Sistem ............. ......................................... ...... 44
2.7.1.
System Transition Diagram (STD) .......... .............. ......... ...... 44
2.8.
Alat Perancangan Database . ............................................................ 46
2.8.1.
Entity Relationship Diagram (ERD) ............. ........................ 46
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
12/196
xii
2.9. Alat Pengembangan Sistem Pakar .......... ...................... .............. ...... 48
2.9.1. PHP…………. ..................................................................... 48
2.9.2. MySQL ................................................................................ 52
2.10. Metode Penelitian........................................................................... 55
2.10.1. Observasi……………………………………………………..56
2.10.2. Studi Pustaka…… ..................... ........... ........... .................... 56
2.10.3. Interview/wawancara… ............. ......................................... . 56
2.11.
Konsep Expert System Development Live Cycle (ESDLC) ........... 56
2.11.1. Inisialisasi Kasus ....................... ................................ ......... . 58
2.11.2. Analisis dan Desain Sistem ............ ...................................... 58
2.11.3. Prototipe Dasar Kasus......................... ......... ............. ........... 59
2.11.4. Pengembangan Sistem ................... ............. .......... ............... 60
2.11.5. Implementasi Sistem......... ............. .......... ...................... ...... 61
2.11.6. Implementasi Tahap Lanjut ........... ...................................... 61
2.12. Tinjauan Literatur Sejenis ........... ............. ......... ....................... ...... 61
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 64
3.1.
Pengumpulan Data .......... ...................... .......... ............. .......... .......... 64
3.1.1. Observasi ............................................................................... 64
3.1.2. Studi Pustaka.. ........................................................................ 64
3.1.3. Interview/wawancara.. ............................................................ 65
3.2.
Identifikasi Sistem Pakar .......... ......................................... ............. .. 65
3.2.1. Inisialisasi Kasus ........... ................................ ..................... ... 66
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
13/196
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
14/196
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbandingan kemampuan seorang pakar dengan system pakar ........ 11
Tabel 2.2 Daftar Ricikan Keris........... ............................................................. 21
Tabel 2.3 Daftar Luk Keris ……………………............................................... 26
Tabel 2.4 Daftar Tangguh Keris …………………. .......... .............. ......... ......... 27
Tabel 2.5 Daftar Dapur Keris ........................................................................... 29
Tabel 2.6 Daftar Pamor Keris ……………………….. ................... ............. ..... 35
Tabel 2.7 Simbol Penghubung ......................................................................... 38
Tabel 2.8 Simbol Proses Flowchart .................................................................. 39
Tabel 2.9. Simbol input output flowchart ......................................................... 41
Tabel 2.10. Simbol Data Flow Diagram ........................................................... 43
Tabel 4.1. Nilai MB, MD dan CF .......... ......................................... ............. .... 111
Tabel 4.2. Analisa Hasil ...................................................................................146
Tabel 4.3. Aturan ............................................................................................146
Tabel 4.4. Tabel Luk .......................................................................................147
Tabel 4.5. Tabel Pamor ...................................................................................147
Tabel 4.6. Pengetahuan ................................................................................... 147
Tabel 4.7. Tabel Ricikan.................................................................................
148
Tabel 4.8. Tabel Tangguh ............................................................................... 148
Tabel 4.9. Tabel Pengujian Halaman untuk User............................................. 154
Tabel 4.10. Tabel Pengujian Halaman untuk Pakar .......... .............. ......... ........ 155
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
15/196
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar ................................................................ 13
Gambar 2.2 Proses Backward Chaining ........................................................... 15
Gambar 2.3 Proses Forward Chaining……………………. .............................. 15
Gambar 2.4 Diagram Alir Teknik Penelusuran Dept First Search……………. . 16
Gambar 2.5 Diagaram Alir Teknik Penelusuran Best-First Search ................... 16
Gambar 2.6 Ricikan Keris……………………….. ........................................... 25
Gambar 2.7 Pamor Mrambut……………………….. ....................................... 36
Gambar 2.8 Pamor Gajih……………………….. ............................................. 36
Gambar 2.9 Pamor Sanak……………………….. ............................................ 36
Gambar 2.10 Pamor Pejetan……………………….. ........................................ 36
Gambar 2.11 Contoh Perubahan State……………………….. ........... .............. 45
Gambar 2.12 Notasi Modul .............................................................................. 45
Gambar 2.13 Notasi Tampilan ......................................................................... 46
Gambar 2.14. Notasi Tindakan......................................................................... 46
Gambar 2.15. Simbol Entity ............................................................................. 47
Gambar 2.16. Simbol Relasi ............. ........................................ ........... ........... 48
Gambar 2.17. Simbol Atribut ...........................................................................48
Gambar 2.18. Simbol Atribut a Sebagai Key ................................................... 48
Gambar 2.19. Fase Pengembangan Sistem Pakar ........................................... 57
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 71
Gambar 4.1. Kerangka Sistem Pakar ................................................................ 92
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
16/196
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
17/196
xvii
Gambar 4.23. Diagram Level 1 Proses 3 Sistem Pakar Identifikasi Bentuk
Keris Jawa ................................................................................. 139
Gambar 4.24. Diagram Level 1 Proses 4 Sistem Pakar Identifikasi Bentuk
Keris Jawa ................................................................................. 140
Gambar 4.25. Diagram Level 1 Proses 5 Sistem Pakar Identifikasi Bentuk
Keris Jawa ................................................................................. 141
Gambar 4.26. Diagram Level 1 Proses 6 Sistem Pakar Identifikasi Bentuk
Keris Jawa ................................................................................. 142
Gambar 4.27. Diagram Level 1 Proses 7 Sistem Pakar Identifikasi Bentuk
Keris Jawa ................................................................................. 142
Gambar 4.28. Activity Diagram (STD) Untuk Halaman User ................................ 144
Gambar 4.29. State Diagram (STD) Untuk Halaman Pakar ( Knowledge Enginer ) .... 145
Gambar 4.30. Entity Relationship Diagram ...................... .......... ............. ......... 146
Gambar 4.31. Tampilan Menu Home dan Login User ...................................... 158
Gambar 4.32. Tampilan Menu Registrasi User ................................................. 158
Gambar 4.33. Tampilan Menu Bantuan User ................................................... 159
Gambar 4.34. Tampilan Menu Konsultasi ........................................................ 159
Gambar 4.35. Tampilan Menu Daftar Pengetahuan .......... .............. ......... ......... 160
Gambar 4.36. Tampilan Menu Daftar Kata ...................................................... 160
Gambar 4.37. Tampilan Menu Daftar Luk ....................................................... 161
Gambar 4.38. Tampilan Menu Daftar Tangguh ................................................161
Gambar 4.39. Tampilan Menu Daftar Pamor ........... ......................................... 162
Gambar 4.40. Tampilan Menu Cetak Hasil Konsultasi .......... ...................... ..... 162
Gambar 4.41. Tampilan Menu Utama Pakar .................................................... 163
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
18/196
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman yang semakin maju seperti sekarang ini membuat
kebutuhan manusia semakin meningkat. Terlebih lagi didorong dengan adanya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. Sebagai contoh,
dengan adanya komputer segala kegiatan dapat dilakukan dengan cepat dan
resiko kesalahan dapat dikurangi. Di dalam perkembangan komputer, para ahli
komputer mencoba untuk menciptakan suatu sistem yang diharapkan dapat
memiliki kemampuan memecahkan suatu permasalahan seperti seorang ahli.
Hal inilah yang mendorong lahirnya konsep sistem pakar.
Keris adalah ilmu dan dipandang sebagai sebuah manifestasi Jiwa Jawi.
Jawa berasal dari kata Javana yang bearti kearif-bijaksanaan. Kata keris
berasal dari mangker karana aris artinya mundur dengan bijaksana maksudnya
mundur dari dunia ini dengan bijaksana. Oleh karena itu menggeluti dunia
keris seharusnya bergulat dengan membaca alam, membaca diri, dan membaca
kehendak Sang Pencipta.
Keris merupakan simbol pribadi, piyandel, sipat kandel, dan ini
merupakan kepercayaan yang tidak bisa digugat dalam dunia perkerisan. Keris
mempunyai makna dan isi, pertama-tama yang harus disadari adalah keris itu
berisi piwulang-wewarah, nasehat untuk hidup dengan baik dan benar (harapan
agar manusia menjadi arif dan bijaksana) (Harsrinuksmo, 2004:5)..
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
19/196
2
Kita sebagai masyarakat biasa, masih banyak yang tidak tahu tentang
bentuk dan Komposisi dari sebuah keris terutama keris jawa. Masih banyak
terjadi kesalahan dalam pengidentifikasian sebuah keris jawa. Bahkan sorang
pakar ataupun seseorang ahli tentang keris terkadang tidak bisa menjawab
pertanyaan tentang bentuk dan komposisi dari keris jawa.
Bedasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap permasalahan yang berkaitan dengan bentuk
dari keris jawa untuk dapat memberikan suatu alternatif solusi dalam
menangani permasalahan yang ada. Oleh karena itu, maka dalam penyusunan
Tugas Akhir ini penulis mengambil judul ”Sistem Pakar Identifikasi Bentuk
Keris Jawa Dengan Metode CF (Certainty Factor )”.
1.2 Perumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada latar belakang penulisan,
maka masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana agar sistem pakar dapat memberikan informasi dalam
mengidentifikasi bentuk keris jawa.
2.
Bagaimana agar sistem pakar dapat memberikan keakuratan dalam
identifikasi elemen keris.
3.
Bagaimana cara membangun sistem yang user friendly sehingga mudah
untuk dipahami masyarakat luas.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
20/196
3
1.3 Batasan Masalah
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis membatsi pembahasannya
hanya pada :
1. Aplikasi ini diperuntukkan kepada user untuk mengetahui bentuk atau
dapur keris jawa. Bentuk atau dapur keris di sini berupa Keris Lurus, Keris
Luk 3, Keris Luk 5, Keris Luk 7, Keris Luk9, Keris Luk 11, Keris Luk 13,
Keris Luk 15, Keris Luk 17, Keris Luk 19, Keris Luk 21, Keris Luk 23,
Keris Luk 25, Keris Luk 27, Keris Luk 29.
2.
Sitem pakar ini memberikan solusi kepada user dalam identifikasi bentuk
keris jawa.
3.
Pembangunan sistem pakar menggunakan metode factor kepastian
(Certainty Factor).
4. Aplikasi ini berbasis web, sehingga diharapkan dapat digunakan secara
bersamaan oleh banyak user .
5. Aplikasi sistem pakar identifikasi bentuk keris jawa dibuat menggunakan
penyimpanan data-data penunjang menggunakan database MySQL 1.54
dan bahasa pemograman PHP.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka tujuan penyusunan
Tugas Akhir ini adalah :
1.
Menghasilkan sistem yang membantu user dan bagi masyarakat luas dalam
mengidentifikasi bentuk keris jawa.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
21/196
4
2. Menambah referensi bagi user atau masyarakat luas dalam mencari
informasi tentang bentuk keris jawa.
3. Dapat membantu dalam melestarikan kepakaran tentang bentuk keris jawa.
4. Dapat digunakan oleh pakar sebagai dokumentasi keahlian yang dimiliki
oleh pakar tersebut dengan cara menuangkan pengetahuannya ke dalam
knowledge base.
1.5
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut:
a.
Bagi Penulis
1.
Lebih mengerti dan memahami tentang bahasa pemograman yang
digunakan oleh penulis, yaitu PHP dan MySQL.
2.
Lebih mengenal elemen – elemen dan bentuk keris jawa.
3.
Memberikan pemahaman yang meenyeluruh mengenai rancang
bangun suatu sistem pakar.
b.
Bagi Instansi
1.
Terbantu dalam memberikan informasi tentang keris jawa.
2.
Informasi tentang keris dapat diakses kapan saja dan dari mana saja,
dan dengan cepat dapat diperbaharui oleh seorang pakar.
3.
Terbantu dalam aspek publikasi kepada masyarakat luas.
4.
Membantu dalam memberikan informasi mengenai bentuk dan
elemen- elemen keris jawa.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
22/196
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
23/196
6
b. Identifikasi Sistem Pakar (ESDLC)
Pada Identifikasi Sistem Pakar menggunakan metode Expert System
Development Life Cycle (ESDLC) diantaranya :
1. Inisialisasi Kasus
2. Analisa Data Sistem Pakar
2.1. Mekanisme Inferensi
2.2. Forward Chaining
2.3.
Depth First Search
2.4.
Perhitungan Nilai CF (Certainty Factor)
3.
Prototype Dasar Kasus
3.1.
Representasi Pengetahuan
4.
Pengembangan System
4.1. Perancangan System
4.2. Analisa Dan Desain Sistem
4.3. Implementasi
4.4. Implementasi Tahap Lanjut
1.7 Sistematika
Dalam penelitian ini pembahasan terbagi dalam lima bab yang secara
singkat akan diuraikan sebagai berikut:
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
24/196
7
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penulisan skripsi, batasan
masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan yang
merupakan gambaran menyeluruh dari penulisan skripsi ini.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai berbagai teori yang mendasari analisis
permasalahan dan berhubungan dengan topik yang dibahas.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam
mengembangkan aplikasi system pakar.
BAB 4 PEMBAHASAN
Pada Bab ini membahas mengenai hasil dari analisa, perancangan,
impelementasi sesuai dengan metode yang dilakukan pada sistem yang dibuat.
BAB 5 PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang didapat dan
juga saran yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem ini ke arah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
25/196
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
26/196
9
2.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar
Menurut Muhammad Arhami (2004 : 9), secara garis besar banyak
keuntungan yang didapatkan dengan adanya system pakar, antara lain :
1. Menjadikan pengetahuan dan nasihat lebih mudah didapat.
2. Meningkatkan output dan produktivitas.
3. Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar.
4.
Meningkatkan penyelesaian masalah – menerusi paduan pakar,
penerangan, system pakar khas.
5. Meningkatkan reliabilitas.
6. Memberikan respon (jawaban) yang cepat.
7. Merupakan panduan yang intelligence (cerdas).
8. Dapat bekerja dengan informasi yang kurang lengkap dan mengandung
ketidakpastian.
9.
Intelligence database (basis data cerdas), bahwa system pakar dapat
digunakan untuk mengakses basis data dengan cara cerdas
(Kerschberg:86, Schur:88).
Selain kelebihan-kelebihan diatas, sistem pakar seperti hal lainnya,
juga memiliki kelemahan, dianataranya adalah:
1.
Masalah dalam mendapatkan pengetahuan di mana pengetahuan tidak
selalu bisa didapatkan dengan mudah. Karena kadangkala pakar dari
masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang
pendekatan yang dimiliki oleh pakar berbeda-beda.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
27/196
10
2. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi
sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk
pengembangan dan pemeliharaannya.
3. Boleh jadi sistem tak dapat membuat keputusan.
4. Sistem pakar tidaklah 100% menguntungkan, walaupun seorang tidak
sempurna atau tidak terlalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang
secara teliti sebelum digunakan.
Kelemahan-kelemahan atau kekurangan dari sistem pakar tersebut
bukanlah sama sekali tidak bisa diatasi, tetapi dengan terus melakukan
perbaikan dan pengolahan berdasarkan pengalaman yang telah ada maka hal
itu diyakini akan dapat diatasi, walaupun dalam waktu yang panjang dan
terus menerus.
2.1.2 Konsep Umum Sistem Pakar
Pengetahuan dari suatu system pakar mungkin dapat direpresentasikan
dalam sejumlah cara. Salah satu metode yang paling umum untuk
merepresentasikan pengetahuan adalah dalam bentuk tipe aturan (rule)
IF…THEN (Jika…maka).
Turban (1995) menyatakan bahwa konsep dasar dari suatu system
pakar mengandung beberapa unsur/elemen, yaitu keahlian, ahli, pengalihan
keahlian, inferensi, aturan, dan kemampuan menjelaskan.
Menurut Turban (1995), terdapat tiga orang yang terlibat dalam
lingkungan sistem pakar, yaitu :
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
28/196
11
1. Pakar
Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu,
yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang
orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang
dimilikinya. Seorang pakar dengan system pakar mempunyai banyak
perbedaan. Darkin (1994) mengemukakan perbandingan kemampuan
antara seorang pakar dengan sebuah system pakar seperti pada Tabel
2.1 berikut ini :
Tabel 2.1 Perbandingan kemampuan seorang pakar dengan system pakar
Factor Human Expert Expert System
Time availability Hari kerja Setiap saat
Geografis Lokal/tertentu Di mana saja
Keamanan Tidak tergantikan Dapat diganti
Perishable/dapat habis Ya Tidak
Performasi Variable Konsisten
Kecepatan Variable Konsisten
Biaya Tinggi Terjangkau
2.
Knowledge Engineer (Perekayasa Sistem)
Knowledge Engineer adalah orang yang membantu pakar dalam
menyusun area permasalahan dengan menginterpretasikan dan
mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
29/196
12
diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counte example dan
menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.
3. Pemakai
Sistem pakar memiliki beberapa pemakai, yaitu: pemakai bukan pakar,
pelajar, pembangun system pakar yang ingin meningkatkan dan
menanmbah basis pengetahuan, dan pakar.
2.1.3 Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan
pengembangan (development environment ) dan lingkungan konsultasi
(consultasi environment ) (Turban, 1995). Lingkungan pengembangan
system pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam
lingkungan system pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh
pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.
Komponen-komponen system pakar dalam kedua bagian tersebut dapat
dlihat dalam Gambar 2.1 berikut ini:
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
30/196
13
Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar (sumber: Turban, 1995)
Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah
seperti yang terdapat pada gambar 2.1, antara lain:
1.
Antarmuka Pengguna (User Interface)
User Interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna
dan system pakar untuk berkomunikasi. Menurut McLeod (1995), pada
bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang
memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi (input )
dar pemakai, juga memberikan informasi (output ) kepada pemakai.
LINGKUNGANLINGKUNGAN
Fasilitas
Penjelasan
Mesin InferensiAksi yang
direkomendasikan
Workplace
Pemakai
Antar Muka
Perbaikan
Pengetahuann
Pakar
Knowledge
Basis
Pengetahuan:
Fakta dan aturan
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
31/196
14
2. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman,
formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini
disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan
informasi dalam objek dalam area permsalahan tertentu, sedangkan
aturan merupakan informasi tantang cara bagaimana memperoleh fakta
baru dari fakta yang telah diketahui.
3.
Akuisisi Pengetahuan ( Knowledge Acquisition)
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi
keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke
dalam program komputer. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi
dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai.
4. Mesin Inferensi
Mesin Inferensi adalah program computer yang memberikan
metodologi untuk penalaram tentang informasi yang ada dalam basis
pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan
kesimpulan (Turban, 1995).
Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam system
pakar berbasis aturan, yaitu pelacakan ke belakang (backward chaining )
dan pelacakan ke depan ( forward chaining ).
a.
Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan
( goal-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan,
selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
32/196
15
kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan
premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari
aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya. Proses
berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan.
Gambar 2.2 Proses backward chaining
b. Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data-
driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi
masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan.
Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF
dari aturan IF-THEN.
Gambar 2.3 Proses forward chaining
Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam
penelusuran, yaitu Depth-first search, Breadth-first search dan Best-
first search.
a.
Depth-first search, melakukan penelusuran kaidah secara
mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam
yang berurutan.
Observasi
Observasi focus
focus
aturan
aturan
aturan
aturan R2Tujuan 1
(Kesimpul
Observasi
Observasi focus
focus
aturan
aturan
aturan
aturan R2focus
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
33/196
16
Gambar 2.4 Diagram Alir Teknik Penelusuran Depth First Search
b. Breadth-first search, bergerak dari simpul akar, simpul yang ada
pada setiap tingkat diuji debelum pindah ke tingkat selanjutnya.
Gambar 2.5 Diagram Alir Teknik Penelusuran Breadth First Search
c.
Best-first search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode
sebelumnya.
5. Workplace
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working
memory). Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan
kesimpulan yang dicapai. Ada 3 tipe keputusan yang dapat direkam,
yaitu :
a.
Rencana : Bagaimana menghadapi masalah
b.
Agenda : Aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk
dieksekusi.
1
Start
5
6 1098
7
43
2
Goal
(End)
1
Start
3
7 1098
4
65
2
Level 2
Level 1
Level 0
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
34/196
17
c. Solusi : Calon aksi yang akan dibangkitkan
6.
Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan
meningkatkan kemampuan system pakar. Komponen ini
menggambarkan penalaran system kepada pemakai. Fasilitas penjelasan
dapat menjelaskan perilaku system pakar dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut (Turban, 1995):
a.
Mengapa pertanyaan tertentu ditanyakan oleh system pakar?
b. Bagaimana kesimpulan tertentu diperoleh?
c. Mengapa alternative tertentu ditolak?
d. Apa rencana untuk memperoleh penyelesaian?
7. Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa dan meningkatkan
kinerjanya serta kemampuan untuk belajarndari kinerjanya.
Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran
terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis
penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya.
2.1.4 5 Ciri-ciri Sistem Pakar
Disebabkan oleh karakteristiknya dan sifatnya yang berdasarkan pada
pengetahuan, maka umumnya system pakar memiliki cirri-ciri sebagai
berikut :
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
35/196
18
1. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan langkah-
langkah antara maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
tentang proses penyelesaian.
2. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu
kemampuan dari bisnis pengetahuan.
3. Heuristik dalam penguunaan pengetahuan (yang seringkali tidak
sempurna) untuk mendapatkan penyelesaiannya.
4.
Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
5. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi.
2.1.5 Kategori Masalah Sistem Pakar
Sistem pakar saat ini telah dibuat untuk memecahkan berbagai macam
permasalahan dalam berbagai bidang, seperti matematika, teknik,
kedokteran, kimia, farmasi, sains computer, bisnis, hokum, pendidikan,
sampai pertahanan. Secara umum ada beberapa area permasalahan system
pakar, yaitu :
1. Interpretasi, yaitu pengambilan keputusan atau deskripsi tingkat tinggi
dari sekumpulan data mentah, termasuk di antaranya juga pengawasan,
pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal, dan beberapa
anaslisis kecerdasan.
2. Proyeksi, yaitu memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari
situasi-situasi tertentu, di antaranya peramalan, prediksi demografis,
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
36/196
19
peramalan ekonomi, prediksi lalulintas, estimasi hasil, militer,
pemasaran, atau peramalan keuangan.
3. Diagnosis, yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks
yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati, diantaranya medis,
elektronis, mekanis dan diagnosis perangkat lunak.
4. Desain, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen system
yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi
kendala-kendala tertentu, di antaranya layout sirkuit dan perancangan
bangunan.
5. Perencanaan, yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan
mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu, di antaranya
perencanaan keuangan, komunikasi militer, pengembangan produk,
routing dan manajemen proyek.
6.
Monitoring, yaitu membandingkan tingkah laku suatu system yang
teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya diantaranya
Computer Aided Monitoring System.
7. Debugging dan repair, yaitu menentukan dan mengimplementasikan
cara-cara untuk mengatasi multifungsi, di antaranya memberikan resep
obat terhadap suatu kegagalan.
8.
Intruksi, yaitu mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam
pemahaman domain subjek,di antaranya melakukan intruksi untuk
diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
37/196
20
9. Pengendalian, yaitu mengatur tingkah laku suatu environment yang
kompleks seperti kontrol terhadap interpretasi-interpretasi , prediksi,
perbaikan dan monitoring kelakuan sistem.
10. Seleksi, mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list )
kemungkinan.
11. Simulasi, pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem.
2.2 Identifikasi
Identifikasi artinya adalah pengumpulan data dan pencatatan segala
keterangan tentang bukti-bukti dari objek sehingga kita dapat menetapkan dan
mempersamakan keterangan tersebut dengan objek lain, dengan kata lain
bahwa dengan identifikasi kita dapat mengetahui identitas dan dengan identitas
tersebut kita dapat mengenal objek dengan membedakan dari objek lain.
(Misky, 2005 : 11).
2.3 Keris
Keris adalah ilmu dan dipandang sebagai sebuah manifestasi Jiwa Jawi.
Jawa berasal dari kata Javana yang bearti kearif-bijaksanaan. Kata keris
berasal dari -mangker karana aris- artinya mundur dengan bijaksana
maksudnya mundur dari dunia ini dengan bijaksana. Oleh karena itu
menggeluti dunia keris seharusnya bergulat dengan membaca alam, membaca
diri, dan membaca kehendak Sang Pencipta. Keris terdiri dari bermacam-
macam komposisi yang terdapat didalamnya seperti :
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
38/196
21
2.3.1 Ricikan
Ricikan adalah bagian-bagian atau komponen bilah keris atau
tombak. Masing-masing ricikan keris ada namanya. Dalam dunia
perkerisan soal ricikan ini penting, karena sangat erat kaitannya dengan
soal dapur dan tangguh keris. Sebilah keris ber-dapur Jalak Sangu
Tumpeng tanda-tandanya adalah berbilah lurus, memakai gandik polos,
pejetan, sogokan rangkap, tikel alis, dan tingil. Gandik polos, pejetan,
sogokan rangkap, tikel alis, dan tingil, adalah komponen keris yang
disebut ricikan. Daftar ricikan keris dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Daftar Ricikan Keris
No Ricikan Definisi
1. Pesi
Yang dinamakan pesi adalah berwujud besi
panjang bundar yang terletak di pangkalwilahan.
2. Sirah Cecak
Sirah cecak adalah perwujudan yang
ditetapkan menjadi ketentuan arah kiblat
depan, umumnya bentuknya
3. Waduk
Waduk atau Gendok, gendokan atau
wetengan adalah nama bagian yang paling
tengah di sebuah ganja. Bentuknya cembung
menggembung bagai perut kenyang.
Dibagian tengah terdapat leng-lengan yaitu
tempat masuknya bagian pesi.
4. BuntutPerwujudan yang ditetapkan menjadi
ketentuan arah kiblat belakang, umumnya
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
39/196
22
berbentuk runcing
5. Ganja
Perwujudan bentuk yang terpisah dengan
wilahan. Namun ada juga ganja yang dibuat
langsung menyatu.
6. Lambe GajahLetaknya menempel di gandik, yang
dibentuk sepeti bibir gajah yang bawah.
7. Greneng
Tempatnya dibawah ujung Ganja, dan
migkin bisa dibikin rangkap sehingga
terletak diujung wilahan.
8. Wadidang
Letaknya dibelakang, mulai ujung awak-
awak belakang hingga sampai sejajar
dengan sor-soran.
9. Bungkul
Terdepat di tengah-tengah dan menempel di
ganja, bentuknya membendul seperti
tumpeng.
10. Pejetan
Letaknya dibelakang Gandik, merupakan
tekanan yang membentuk melodok ke
dalam.
11. Gandik
Terletak dibawah kepala ganja, besinya
menonjol atau mengembung, beniknya
seperti gandik.
12.Kembang
Kacang
Tempatnya dibawah gandik dan dibawah
lambe gajah pun jalen. Bentuknya seperti
lung-lungan.
13. JalenBentuknya runcing dan memenpel pada
gandik di pangkal bawah.
14. Tikel Alis
Berada dibawah pejetan, mengalir ke bawah
dan kalau dilihat seperti gambar alis yang
besar depan.
15. Sogokan Ngarep Seperti tanggul yang membelah antara
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
40/196
23
pejetan dan tikelalis, terletak didepan.
16. Sogokan Mburi
Seperti tanggul yang membelah antara
pejetan dan tikelalis, terletak dibelakang.
17. Sor-soran
Sor-soran atau bongkot merupakan bagian
paling bawah dari bilah keris, diatas bagian
ganja.
18. GulamilirSeolah merupakan kruwingan yang dimulai
dari sor-soran dan berhenti ditengah bilah.
19. KruwinganTempatnya di muka dan di belakang Ada-
ada, dan berada didalam garis gusen.
20. Gusen NgarepTempatnya mulai dari sor-soran sampai
pucuk.
21. Gusen BuriTempatnya mulai dari sor-soran sampai
pucuk, terletak di sisi belakang.
22. Ada-ada
Tempatnya tepat di tengah-tengah awak-
awak, yaitu mulai dari arah sor-soran
sampai pucuk.
23. Kudup Ujung yang runcing
24. Sraweyan
Disebut juga sarawehan , sarawehan nama
bagian keris yang bentuknya merupakan
permukaan melandai cekung, dibelakang
bagian sogokan belakang sampai ke dekat
greneng.
25. Ripandan
Salah satu bagian atau ricikan keris,
letaknya di sor-soran sebelah belakang, dan
sering kali merupakan bagian dari greneng.
26. Thingil
Terletak persis dibagian ekor ganja,
dibagian atas. Thingil ini berupa tonjolan
kecil tidak runcingujungnya.
27. Jenggot Jenggot atau janggut adalah salah satu
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
41/196
24
ricikan atau bagian keris yang bentuknya
tonjolan runcing yang terletak di dahi
kembang kacang. tonjolannya mirip dengan
bentuk rondan dan ripandan.
28.Ganja
Sebitrotan
Bentuk seperti rotan yang dibelah dua.
29. Ganja Cecak Ganja yang betuknya seperti cecak.
30. Ganja TekekGanja yang bentuknya seperti tekek atau
tokek.
31.Ganja
Hucengmati
Bentuknya seperti uceng (anak ikan) yang
sudah mati. yaitu badan bulat kecil dan
kepala runcing.
32.Ganja Cangkem
Kodok
Bentuknya mrip mulut kodok. Kepalanya
besar tetapi mulut kecil.
33. Ganja DungkulBadannya menebal ke atas di tengah-tengah
menancapnya pesi.
34. Ganja WiludGanja yang bentuk kepala dan ekornya
melengkung ke bawah.
35.Ganja Kelap
Lintah
Bentuknya mulai dari kepala mengombak,
seperti lintah mengambang di air.
36. Ganja Sepang
Ganja yang tidak mempunyai kepala, jadi
dari depan terus meruncing kebelakang.
Biasanya diterapkan ke ganja iras.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
42/196
25
2.3.2
Luk
Istilah ini digunakan untuk bilah keris yang tidak lurus, tetapi
berkelok atau berlekuk. Luk pada keris selalu gasal, tidak pernah genap.
Hitungannya mulai dari luk tiga, sampai luk tigabelas. Itu keris yang
normal. Jika luk nya lebih dari 13, dianggap sebagai keris yang tidak
normal dan disebut keris kalawijan atau palawijan.
Jumlah luk pada keris selalu gasal, tidak pernah genap. Selain itu, irama
luk keris dibagi menjadi tiga golongan. Pertama, luk yang kemba atau
samar. Kedua, luk yang sedeng atau sedang. Dan ketiga, luk yang rengkol
Gambar 2.6 Ricikan
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
43/196
26
yakni yang irama luk nya tegas. Daftar luk keris dapat dilihat pada tabel
2.3.
Tabel 2.3 Daftar Luk Keris
No Luk Definisi
1. Lurus Bentuk Luk lurus atau tidak berkelok
2. Luk 3 (Tiga) Luk 3 (Tiga) Bentuk keris berkeloktiga
3. Luk 5 (Lima) Bentuk keris berkelok lima
4. Luk 7 (Tujuh) Bentuk keris berkelok tujuh
5. Luk 9 (Sembilan) Bentuk keris berkelok sembilan
6. Luk 11 (Sebelas) Bentuk keris berkelok sebelas
7. Luk 13 (Tiga Belas) Bentuk keris berkelok tiga belas
8. Luk 15 (Lima Belas) Bentuk keris berkelok lima belas
9. Luk 17 (Tujuh Belas) Bentuk keris berkelok tujuh belas
10. Luk 19 (Sembilan Belas) Bentuk keris berkelok sembilan belas
11. Luk 21 (Dua puluh satu) Bentuk keris berkelok dua puluh satu
12. Luk 25 (Dua puluh lima) Bentuk keris berkelok dua puluh lima
13.Luk 27 (Dua puluh
tujuh)
Bentuk keris berkelok dua puluh
tujuh
14.Luk 29 (Dua puluh
sembilan)
Bentuk keris berkelok dua puluh
sembilan
2.3.3 Tangguh
Tangguh arti harfiahnya adalah perkiraan atau taksiran. Dalam
dunia perkerisan maksudnya adalah perkiraan zaman pembuatan bilah
keris, perkiraan tempat pembuatan, atau gaya pembuatannya. Karena
hanya merupakan perkiraan, me-nangguh keris bisa saja salah atau keliru.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
44/196
27
Kalau sebilah keris disebut tangguh Blambangan, padahal sebenarnya
tangguh Majapahit, orang akan memaklumi kekeliruan tersebut, karena
bentuk keris dari kedua tangguh itu memang mirip. Tetapi jika sebuah
keris buatan baru di-tangguh keris Jenggala, maka jelas ia bukan seorang
ahli tangguh yang baik. Daftar tangguh keris dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4 Daftar Tangguh Keris
No Tangguh Definisi
1. Pajajaran
Panjang kira kira dua kilan atau kurang
sedikit. Pengetrapan ganja atau bentuknya
ambatok mengkurep. Sirah cecaknya
panjang, gandiknya miring panjang,
sogokan tidak terlalu panjang,keluar pamor
seakan-akan tidak teratur, tetapi padat
sebagian besar memakai dasar gambar
pamor gajih.
2. Majapahit
Ganja sebit rotan, sirah cecaknya pendek
tetapi halus luwes, gandiknya pendek
sedikit miring, sogokan pendek luwes,
kebanyakan pengetrapan pamor selalu
terang mabyor dan dibuat ngrambut atau
bisa dikatakan berserat -serat panjang.
3. Blambangan
Besinya selalu kelihatan basah tetapi
sedikit bersinar putih. Karena campuran
besi sedikit,kebanyakan besi penawangnya.
Dasar pembuatan gambar pamor masih
banyak mengambil dasar gambar pamor
gajih, tapi banyak juga yang diseling
dengan cara mrambut.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
45/196
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
46/196
29
Tabel 2.5 Daftar Dapur Keris
No Dapur Definisi Luk
1. Panjianom Badan Sedikit Bongkok Lurus
2. Jakatuwa Badan hampir sama
dengan Tilamupih yaitu
tidak begitu lebar dan
tidak tebal, tetapi terasa
kukuh
Lurus
3. Bethok Badan Lebar dan
pendek
Lurus
4. Karnatinanding Lebar dan panjangnya
sedang,
Lurus
5. Semar Bethak Badan Lebar dan
Pendek
Lurus
6. Regol Badan Sedang Lurus
7. Kebo Teki Badan Lebar dan
Pendek
Lurus
8. Jalak Nguwuh Badan Biasa Lurus
9. Sempaner Badan Panjang Lurus
10. Jamangmurup Badan sedikit panjang
dan lebar sedang
Lurus
11. Tumenggung Lurus
12. Pasopati Badan sedang kecil
tipis tetapi kekar
Lurus
13. Tilamupih Badan dan TebalSedang
Lurus
14. Condongcampu
r
Badan Sedang Lurus
15. JalakDinding Badan Kecil Panjang Lurus
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
47/196
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
48/196
31
Sedang
31. Mayat Miring Badan Bongkok Lurus
32. Kalam
Munyeng
Badan Sedang Lurus
33. Pinarak Badan Panjang seperti
pedang.
Lurus
34. Marak Badan Sedang Lurus
35. Jalak Tilamsari Badan pendek kecil Lurus
36. Tilamsari Badan biasa Lurus
37. Jakaloka - Lurus38. Wora-Wari Badan sedang Lurus
39. Sinom Badan sedang Lurus
40. Kala Misani Badan Sedang Kekar Lurus
41. Jangkung Pacar - Luk 3 (Tiga)
42. Mahesasuka Badan Lebar Panjang
Sedang
Luk 3 (Tiga)
43. Mahesa Nempuh Badan Sedang Luk 3 (Tiga)
44. Wuwung Badan belakang
membenjol
Luk 3 (Tiga)
45. Mayat Badan Sedang Luk 3 (Tiga)
46. Jangkung - Luk 3 (Tiga)
47. Tebusauyung - Luk 3 (Tiga)
48. Bangodolog Luk tiga gigir belakang
tumpul
Luk 3 (Tiga)
49. Larmotha - Luk 3 (Tiga)
50. Campurbawur - Luk 3 (Tiga)
51. Sagara Winotan - Luk 3 (Tiga)
52. Sinarasah - Luk 5 (Lima)
53. Pudaksategal - Luk 5 (Lima)
54. Pulanggeni - Luk 5 (Lima)
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
49/196
32
55. Pandawa - Luk 5 (Lima)
56. Anoman - Luk 5 (Lima)
57. Kebodengen - Luk 5 (Lima)
58. Kalandah - Luk 5 (Lima)
59. Pandawa Lare - Luk 5 (Lima)
60. Urap-Urap - Luk 5 (Lima)
61. Nagasasira - Luk 5 (Lima)
62. Kebobendeng - Luk 5 (Lima)
63. Pandawa
Cinarita
- Luk 5 (Lima)
64. KidangMas - Luk 7 (Tujuh)
65. Balebang - Luk 7 (Tujuh)
66. Crubuk - Luk 7 (Tujuh)
67. Jaranguyung - Luk 7 (Tujuh)
68. Nagakeras - Luk 7 (Tujuh)
69. Sempama
Punjul
- Luk 7 (Tujuh)
70. Sempama
Bungkem
- Luk 7 (Tujuh)
71. Carita Kasapta - Luk 7 (Tujuh)
72. Angen-angen - Luk 7 (Tujuh)
73. Sabuk Tampar - Luk 9 (Sembilan)
74. Caritakanawa - Luk 9 (Sembilan)
75. Butaijo - Luk 9 (Sembilan)
76. SempanaKlenth
ang
- Luk 9 (Sembilan)
77. Kidang Mas-
Masan
- Luk 9 (Sembilan)
78. Sempana - Luk 9 (Sembilan)
79. Jarudeh - Luk 9 (Sembilan)
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
50/196
33
80. Panimbal - Luk 9 (Sembilan)
81. Carangsoka - Luk 9 (Sembilan)
82. Kidangsoka - Luk 9 (Sembilan)
83. Paniwen - Luk 9 (Sembilan)
84. Jaruman - Luk 9 (Sembilan)
85. Panjisekar - Luk 9 (Sembilan)
86. Pandengan - Luk 9 (Sembilan)
87. TundungMungs
uh
- Luk 9 (Sembilan)
88. Ganjur - Luk 9 (Sembilan)89. CaritaBungkem - Luk 11 (Sebelas)
90. Waluring - Luk 11 (Sebelas)
91. JakaWuru - Luk 11 (Sebelas)
92. Sabuktali - Luk 11 (Sebelas)
93. Caritagandu - Luk 11 (Sebelas)
94. Carita Prasaja - Luk 11 (Sebelas)
95. Carita
Kaprabon
- Luk 11 (Sebelas)
96. Carita Daleman - Luk 11 (Sebelas)
97. Carita
Genengan
- Luk 11 (Sebelas)
98. Sabuk Inten - Luk 11 (Sebelas)
99. Naga Kiki - Luk 11 (Sebelas)
100. Naga Ngikik - Luk 11 (Sebelas)
101. Kantar - Luk 13 (Tiga Belas)
102. ParungSari - Luk 13 (Tiga Belas)
103. Johan Mangan
Kala
- Luk 13 (Tiga Belas)
104. Caluring - Luk 13 (Tiga Belas)
105. Lunggandu - Luk 13 (Tiga Belas)
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
51/196
34
106. Sepokal - Luk 13 (Tiga Belas)
107. Karawelang - Luk 13 (Tiga Belas)
108. Bhimakurda - Luk 13 (Tiga Belas)
109. Naga Seluman - Luk 13 (Tiga Belas)
110. Sangkelat - Luk 13 (Tiga Belas)
111. NagaSasra - Luk 13 (Tiga Belas)
112. Sedet - Luk 15 (Lima Belas)
113. RagaPasung - Luk 15 (Lima Belas)
114. Carita Buntala - Luk 15 (Lima Belas)
115. Carang Buntala - Luk 15 (Lima Belas)116. RagaWilah - Luk 15 (Lima Belas)
117. Mahesa
Nabrang
- Luk 15 (Lima Belas)
118. Ngamperbuta - Luk 17 (Tujuh Belas)
119. Cancingan - Luk 17 (Tujuh Belas)
120. Trimurda - Luk 19 (Sembilan
Belas)
121. Kala Tinantang - Luk 21 (Dua puluh
satu)
122. Indrajid - Luk 21 (Dua puluh
satu)
123. Trisirah - Luk 21 (Dua puluh
satu)
124. Bhima Kurda - Luk 25 (Dua puluh
lima)
125 AnggaWirun - Luk 27 (Dua puluh
tujuh)
126. KalaBendu - Luk 29 (Dua puluh
sembilan)
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
52/196
35
2.3.5 Pamor
Pamor adalah perwujudan putih keperak-perakan yang
memancarkan sinar yang mengkilap, berada di tengah-tengah atau di
seluruh bagian keris, bahkan ada yang sampai pesinya. Daftar pamor keris
dapat dilihat pada tabel 2.6.
Tabel 2.6 Daftar Pamor Keris
No Pamor Definisi
1. Pamor Mrambut
Pamor yang menempelnya di badan
keris terlihat miring ke arah luar.
Keluarnya pamor berserat seperti
rambut
2. Pamor Gajih
Menempelnya di badan keris kelihatan
membendul dan putus-putus seperti
melelehnya lemah yang menetes. Jika
diraba terasa ketebalannya.
3. Pamor Sanak
Cahaya tidak begitu terang. Bila di
raba tidak terasa membendul keluar,
seolah olah keris tidak di tambahi
penempelan apa-apa.
4. Pamor Pejetan
Pamor yang menempelnya di badan
keris berupa seperti cap ibu jari yang
di sejajarkan dengan dekat dan jika di
raba gambaran tersebut seperti
membelok ke dalam.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
53/196
36
2.4 Faktor Kepastian (Certainty Factor)
Faktor kepastian (certainty factor ) diperkenalkan oleh Shortliffe
Buchanan dalam pembuatan MYCIN (Wesley, 1984). Certainty factor (CF)
merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan
besarnya kepercayaan. Certainty factor didefinisikan sebagai berikut :
Gambar 2.7 Pamor Mrambut
Gambar 2.8 Pamor Gajih
Gambar 2.9 Pamor Sanak
Gambar 2.10 Pamor Pejetan
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
54/196
37
CF(H,E) = MB(H,E) – MD(H,E)
CF(H,E) : certainty factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala
(evidence) E. Besarnya CF berkisar antara –1 sampai dengan 1.
Nilai –1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak sedangkan nilai
1 menunjukkan kerpercayaan mutlak.
MB(H,E) :ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief )
terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
MD(H,E) :ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of increased
disbelief ) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
2.5 Flowchart
Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart
merupakan cara penyajian dari suatu algoritma (Ladjamudin, 2005 : 263).
Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan
komputer, yaitu :
1.
System Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam system dengan
menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan
dalam proses pengolahan data.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
55/196
38
2.
Program Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan
symbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program
(Ladjamudin, 2005 : 263).
2.5.1 Simbol-Simbol Flowchart
Flowchart disusun dengan symbol. Simbol ini dipakai sebagai alat
bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang
digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :
1. Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung atau Alur)
Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang
satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line,
simbol-simbol tersebut adalah :
Tabel 2.7 Simbol Penghubung (Ladjamudin, 2005 : 266)
No Symbol Nama dan Keterangan
1.
Symbol arus / flow
Untuk menyatakan jalannya arus suatu
proses
2. Simbol communication link
Untuk menyatakan bahwa ada
suatutransisi suatu data / informasi dari
satulokasi kelokasi lainnya
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
56/196
39
3. Simbol connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses ke proses lainnya dalam halaman
/ lembar yang sama
4. Simbol offline connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses ke proses lainnya dalam halaman
/ lembar yang berbeda
2.
Processing Symbols (Simbol Proses)
Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses
atau prosedur, simbol-simbol tersebut adalah :
Tabel 2.8 Simbol Proses Flowchart (Ladjamudin, 2005 : 267).
No Symbol Nama dan Keterangan
1.
Simbol Offline Connector
Untuk menyatakan sambungan dari
satu proses ke proses lainnya kedalam
halaman/lembar yang berbeda
2. Simbol Manual
Untuk menyatakan suatu tindakan
(proses) yang tidak dilakukan oleh
komputer(manual)
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
57/196
40
3. Simbol Decision/logika
Untuk menunjukan suatu kondisi
tertentu yang akan menghasilkan dua
kemungkinan jawaban, ya/tidak
4. Simbol Predefined Proses
Untuk menyatakan penyediaan tempat
penyimpanan suatu pengolahan untuk
member harga awal
5. Simbol Terminal
Untuk menyatakan permulaan atau
akhir suatu program
6. Simbol Keying Operation
Untuk menyatakan segala jenis operasi
yang diproses dengan menggunakan
suatu mesin yang mempunyai keyboard
7. Simbol off-line storage
Untuk menunjukkan bahwa data dalam
symbol ini akan disimpan ke suatu
media tertentu
8. Simbol Manual Input
Untuk memasukkan data secara manual
dengan menggunakan online keyboard
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
58/196
41
3. Input-output Symbols
Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai
media input atau output, simbol-simbol tersebut adalah :
Tabel 2.9 Simbol input output flowchart (Ladjamudin, 2005 : 268).
No Symbol Nama dan Keterangan
1. Simbol Input-output
Untuk menyatakan proses input dan
output tanpa tergantung dengan jenis
peralatannya
2. Simbol Punched Card
Untuk menyatakan input berasal dari kartu
atau output ditulis ke kartu
3. Simbol Magnetic-tape unit
Untuk menyatakan input berasal dari pita
magnetic atau output disimpan ke pita
4. Simbol Disk Storage
Untuk menyatakan input berasal dari disk
atau output disimpan ke disk
5. Simbol document
Untuk mencetak laporan ke printer
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
59/196
42
6. Simbol display Untuk menyatakan
peralatan output yang digunakan berupa
layar (video, komputer)
2.6 DFD ( Data Flow Diagram)
DFD ( Data Flow Diagram) adalah model dari sistem untuk
menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. DFD dapat
memudahkan pemakai (user ) yang kurang menguasai bidang komputer untuk
mengerti sistem yang akan dikerjakan, urutannya sebagai berikut:
1. Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem (Ladjamudin, 2005 : 64).
2. Diagram Zero (Overview Diagram)
Diagram zero adalah diagram yang menggambarkan proses dari data
flow diagram.
3. Diagram Rinci ( Level Diagram)
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses yang ada dalam
diagram zero.
Elemen-elemen data yang digunakan dalam proses DFD adalah sebagai
berikut:
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
60/196
43
Tabel 2.10 Simbol Data Flow Diagram
Simbol Nama Keterangan
Kesatuan Luar
( External Entity)
Sesuatu yang berada di luar sistem,
tetapi ia memberikan masukan ke
dalam sistem atau menerima data dari
sistem. External entity tidak termasuk
bagian dari sistem.
Arus Data
( Data Flow)
Tempat mengalir informasi dan
digambarkan dengan garis yang
menghubungkan komponen dari
sistem. Arus data ini mengalir diantara
proses, data store, dan menunjukkan
arus data dari data berupa masukan
untuk sistem atau hasil proses sistem.
Proses
(Proccess)
Apa yang dikerjakan oleh sistem.
Proses dapat mengolah data atau aliran
data masuk menjadi aliran data keluar.
Proses berfungsi mentranformasikan
satu atau beberapa data masukan
menjadi satu atau beberapa data
keluaran sesuai dengan spesifikasi
yang dihasilkan.
Simpanan Data Tempat penyimpanan data yang ada
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
61/196
44
( Data Store) dalam sistem, yang disimbolkan
dengan sepasang garis sejajar dengan
sisi samping terbuka.
(Sumber: Ladjamudin, 2005: 72)
2.7 Tools Pengembangan Sistem
Menurut Pressman (1997:186) ada tiga alasan dalam memakai rancangan
untuk membuat suatu sistem :
1. Agar dapat terfokus pada bagian sistem yang penting.
2. Agar dapat terfokus pada bagian yang akan mengalami perubahan-
perubahan dan koreksi, serta dokumentasi.
3. Agar dapat mengerti akan lingkungan pemakai, sehingga sistem tersebut
lebih baik.
2.7.1 State Transition Diagram (STD)
State transition diagram merupakan suatu diagram yang
menggambarkan bagaimana state dihubungkan dengan state yang lain pada
satu waktu. State Transition Diagram menggambarkan suatu state yang
mempunyai kondisi dimana dapat menyebabkan perubahan satu state ke
state yang lain (Hoffer, George, dan Valacich, 1996:364).
State Transition Diagram pada dasarnya merupakan sebuah diagram
yang terdiri dari state dan transisi atau perpindahan state. Transisi atau
perpindahan state terdiri dari kondisi dan aksi. Transisi diantara kedua
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
62/196
45
keadaan pada umumnya disebabkan oleh suatu kondisi. Kondisi adalah
suatu kejadian yang dapat diketahui oleh sistem. Sedangkan aksi adalah
tindakan yang dilakukan oleh sistem apabila terjadi perubahan state atau
merupakan reaksi dari sistem.
Gambar 2.11 Contoh Perubahan State
Adapun komponen atau simbol yang digunakan dalam diagram ini
adalah:
a. Modul
Menggunakan simbol lingkaran kecil (Gambar 2.12 yang mewakili
modul yang dipanggil apabila terjadi suatu tindakan.
Gambar 2.12 Notasi Modul
b.
Tampilan kondisi ( state)
Merupakan layer yang ditampilkan menurut keadaan atau atribut, untuk
memenuhi suatu tindakan pada waktu tertentu yang mewakili suatu
bentuk keberadaan atau kondisi tertentu, menggunakan simbol kotak
(Gambar 2.13).
Aksi
State1
State 2
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
63/196
46
Gambar 2.13 Notasi Tampilan
c. Tindakan ( state transition)
Menggunakan symbol anak panah (Gambar 2.9) disertai keterangan
tindakan yang dilakukan.
Gambar 2.14 Notasi Tindakan
2.8 Alat Perancangan Database
2.8.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram pertama kali diperkenalkan oleh Peter
Chen (1976) (dalam Kowal, 1992:104) adalah sebuah ilustrasi entitas secara
grafik (juga dikenal sebagai objek), atribut, dan relasi (relationship) yang
ada diantara mereka.
Dalam Fathansyah (1999:70) disebutkan bahwa model Entity
Relationship Diagram yang berisi komponen-komponen himpunan entitas
dan relasi masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang
merepresentasikan seluruh fakta dari “dunia nyata” yang kita tinjau, dapat
digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Entity
Relationship Diagram ( ERD).
Komponen-komponen yang ada dalam ERD, adalah:
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
64/196
47
1. Entitas
Merupakan representasi dari sebuah objek tempat dimana sistem
menyimpan data. Simbol untuk entitas digambarkan dengan empat
persegi panjang.
Gambar 2.15 Simbol entity
2. Himpunan Relasi
Himpunan relasi adalah perantara yang menghubungkan antara dua atau
lebih entitas. Ada empat jenis relasi, yaitu :
a.
Relasi one to one : relasi yang ada ketika kita menghubungkan
tepat 1 data pada suatu tabel dengan 1 data lainnya pada tabel lain.
b.
Relasi one to many : relasi yang terbentuk ketika kita
menghubungkan secara tepat 1 data pada suatu tabel dengan 1 atau
lebih data pada tabel lainnya.
c.
Relasi many to one : relasi yang terbentuk ketika kita
menghubungkan secara tepat 1 atau lebih data pada suatu tabel
dengan 1 data pada tabel lainnya.
d.
Relasi many to many : relasi yang terbentuk ketika kita
menghubungkan secara tepat 1 atau lebih data pada suatu tabel
dengan 1 atau lebih data pada tabel lainnya
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
65/196
48
Simbol relasi digambarkan dengan bentuk belah ketupat.
Gambar 2.16. Simbol Relasi
3. Atribut
Atribut adalah data yang dihubungkan dengan entitas. Atribut berguna
untuk menjelaskan, mengidentifikasi, dan mengekspresikan hubungan
antar entitas. Simbol atribut digambarkan dengan ellips.
2.9 Alat Pengembangan Sistem Pakar
2.9.1 PHP
1. Sejarah PHP
PHP pertama kali dibuat musin gugur tahun 1994 oleh Rasmus
Lerdoff, awalnya digunakan pada websitenya untuk mencatat siapa saja
yang berkunjung dan melihat biodatanya. Versi pertama yang di-release
tersedia pada awal tahun 1995, dikenal sebagai tool Personal Home Page,
yang terdiri atas engine parser yang sangat sederhana yang hanya
mengerti beberapa makro khusus dan sejumlah utlitas yang sering
digunakan pada halaman-halaman web, seperti buku tamu, counter
pengunung, dan lainnya. Parser diprogram ulang pada pertengahan 1995
a
Gambar 2.17 Simbol Atribut Gambar 2.18 Simbol Atributa sebagai key
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
66/196
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
67/196
50
server web StrongHold RedHat. Perkiraan konservatif yang didapat dari
angka yang diberikan oleh Netcraft yang diekstrapolasi, pengguna PHP
sekitar 5.100.000 sedikit lebih banyak dari server web yang
menggunakan Microsoft IIS (5.03 juta) di Internet.
Berdasarkan data terakhir dari Netcraft Maret 2002 pemakai PHP
telah mencapai hamper 9 juta nama domain.
PHP versi 4.2.0 direlease pada tanggal 22 April 2002. Perbaikan
pada bug (kesalahan-kesalahan) terutama pada upload file melalui
browser telah dibetulkan, dan banyak penambahan fungsi yang lebih
memudahkan lagi pengembang aplikasi untuk membuat program yang
lebih baik. Jumlah fungsi yang ada sampai dengan versi ini mencapai
ribuan fungsi dan dikelompokkan menjadi 109 fungsi, banyak bertambah
dari versi sebelumnya.
Sampai dengan versi 4.3.7 tercatat ada 125 kelompok fungsi yang
dimiliki oleh PHP.
Saat ini pengembangan PHP telah mulai memasuki versi 5,sampai
dengan buku ini disusun, PHP versi 5 baru mencapai tahap beta (release
candidate ke-3), masih dalam masa uji.
2.
Karakteristik PHP
PHP merupakan script untuk pemograman script web server-side,
script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
68/196
51
HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang
dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML.
Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web
menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan
menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP.
PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP – Personal Home
Page, F1 adalah Form Interfance. Dibuat pertama kali oleh Rasmus
Lerdoff. PHP, awalnya merupakan program CGI yang dikhususkan untuk
menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web.
Software ini disebarkan dan dilisensikan sebagai parangkat lunak Open
Source.
PHP secara resmi merupakan kependekan dari PHP:Hypertext
Preprocessor ,merupakan bahasa script server-side yang disisipkan pada
HTML.
3. Kemampuan PHP
PHP secara mendasar dapat mengajarkan semua yang dapat
dikerjakan oleh program CGI, sepsrti mendapatkan data dari form,
menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima cookies.
Kemampuan (Feature) PHP yang paling diandalkan dan signifikan
adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang
menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan.
PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain
menggunakan protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP, dan lainnya
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
69/196
52
yang tidak terhitung. Pemograman juga dapat membuka soket jaringan
secara mentah dan berinteraksi dengan menggunakan protokol lainnya.
2.9.2 MySQL
1. Mengenal MySQL
MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima
dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta
menggunakan parintah standar SQL (Structured Query Language).
MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu FreeSoftware dan
Shareware. MySQL yang biasa kita gunakan adalah MySQL
FreeSoftware yang berada di bawah Lsensi GNU/GPL (General Public
License).
MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya kita
bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha
tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali
dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenus.
Selain untuk database server, MySQL juga merupakan program yang
dapat mengakses suatu database MySQL ysng berposisi sebagai server.
Pada saat itu berarti program kita berposisi sebagai Client. Jadi MySQL
adalah sebuah database yang dapat digunakan baik sebagai Client
maupun Server.
Database MySQL, biasa kita baca mai-es-ki-el atau bisa juga mai-
se-kuel, merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
70/196
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
71/196
54
4. MySQL merupakan sebuah database server, jadi dengan
menggunakan database ini anda dapat menghubungkannya ke media
internet sehingga dapat diakses dari jauh.
5. MySQL merupakan sebuah client. Selain menjadi server yang
melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang
mengakses database pada Server. Jadi MySQL dapat juga berperan
sebagai Client.
6.
MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu
permintaan atau yang disebut Multi-Threading.
7. MySQL merupakan sebuah database yang mampu mnyimpan data
berkapasitas besar hingga berukuran Gigabite sekalipun.
8. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL
dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual
seperti Delphi maupun Visual Basic.
9. MySQL database menggunakan enkripsi password. Jadi database ini
cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.
10.
MySQL merupakan Server database yang multi user, artinya
database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi
merupakan database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.
11.
MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per table, dan dalam
satu kunci memungkinkan berisi belasan Field (kolom).
12.
MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan
kunci Uniq (atau Unique).
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
72/196
55
13. MySQL didukung oleh sebuah component C dan perl API, sehingga
Database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi
yang berada di bawah protocol internet berupa Web. Biasanya
aplikasi yang sering digunakan adalah PHP dan Perl.
14. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan table maupun peng-
update-an table.
15.
MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang
bernama SQL (Struktur Query Language) yaitu sebuah bahasa
permintaan yang distandarkan pada beberapa database server Oracle,
PostGreSQL dll.
Dengan beberapa kelebihan yang dimiliki di atas, MySQL menjadi
sebuah program database yang sangat popular digunakan. Pada
umumnya MySQL digunakan sebagai database yang diakses melalui web
2.10 Metode Penelitian
Dalam pengumpulan data untuk penelitian ini, dilakukan penelitian
terlebih dahulu guna mendapatkan data - data dan informasi yang terkait
dengan sistem pakar untuk identifikasi bentuk keris jawa dengan metode CF
(Certainty Factor). Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah
observasi, studi pustaka dan interview/wawancara.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
73/196
56
2.10.1 Observasi
Pengertian observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang
sedang dilakukan (Jogiyanto H.M., 2005:623). Observasi biasanya
digunakan untuk mengetahui perilaku masyarakat secara detail.
2.10.2 Studi Pustaka
Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis
mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti.
Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara
online melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang
relevan, penulis lalu mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian. Informasi yang didapatkan digunakan dalam penyusunan
landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan aplikasinya
secara langsung. Pustaka-pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat di
Daftar Pustaka.
2.10.3 Interview / wawancara
Dalam melakukan pengumpulan data, penulis juga melakukan
wawancara secara langsung kepada pihak yang terlibat yang nantinya akan
menggunakan aplikasi (user ) untuk mengetahui kebutuhan aplikasi yang
diinginkan.
2.11
Konsep Expert System Development Life Cycle (ESDLC)
Pengembangan sistem dapat diartikan sebagai sebuah proses
pengembangan terstandarisasi yang mendefinisikan satu set aktivitas,
metode,praktik terbaik, dan perangkat terotomatisasi yang akan digunakan oleh
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
74/196
57
para pengembang sistem dan manajer proyek untuk mengembangkan dan
berkesinambungan memperbaiki sistem informasi dan perangkat lunak
(Whitten, 2004).
Dalam pengembangan sistem pakar ini, metodologi yang digunakan
adalah Expert System Development Life Cycle. Metode ini dipilih dengan
alasan model pengembangan di Expert System Development Life Cycle
menggunakan tahapan yang dapat merepresentasikan kebutuhan pada
pengembangan sistem pakar identifikasi bentuk keris jawa dengan metode CF
(Certainty Factor). Expert System Development Life Cycle melibatkan enam
tahapan pokok seperti yang terdapat pada gambar 2.19 :
(Sumber: Andi, 2003)
Gambar 2.19 Fase Pengembangan Sistem Pakar
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
75/196
58
2.11.1 Inisialisasi Kasus
Tahapan ini merupakan tahapan penentuan hal - hal penting sebagai
dasar permasalahan yang akan dianalisis. Tahapan ini merupakan tahap untuk
mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dalam sistem
(Andi, 2003).
2.11.2 Analisis Data Sistem Pakar
Analisis Data Sistem Pakar meliputi mekanisme inferensi dan
kreasi cepat dari komponen utama pada sistem pakar pada basis elementer
(Turban, 2005).
Dalam tahapan ini dilakukan tahapan sebagai berikut :
1. Mekanisme Inferensi
Proses penggabungan banyak aturan berdasarkan data yang tersedia,
disebut inferensi, komponen yang melakukan inferensi dalam sistem pakar
disebut mesin inferensi. Dua pendekatan populer untuk menarik
kesimpulan adalah forwad chaining dan backward chaining (Turban,
2005).
2.
Forward Chaining
Runut maju adalah aturan-aturan diuji satu demi satu dalam urutan
tertentu (data driven).
Selain teknik penalaran runut maju, diperlukan juga teknik
penelusuran data dalam bentuk network atau jaringan yang terdiri dari
node – node berbentuk tree atau pohon. Ada tiga teknik yang digunakan
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
76/196
59
dalam proses penelusuran data, yaitu Depth First Search, Breadh First
Search, dan Best First Search (Andi, 2003).
3. Depth First Search
Teknik penelusuran dari node ke node bergerak menurun ke
tingkat dalam yang berurutan.
4. Model CF (Certainty Factor)
Faktor kepastian (certainty factor ) diperkenalkan oleh Shortliffe
Buchanan dalam pembuatan MYCIN (Wesley, 1984). Certainty factor
(CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk
menunjukkan besarnya kepercayaan.
2.11.3 Prototipe Dasar Kasus
Prototyping sistem pakar meliputi representasi pengetahuan yang
ditangkap dengan sebuah cara yang memungkinkan inferensi dan kreasi cepat
dari komponen utama pada sistem pakar pada basis elementer (Turban, 2005).
Dalam tahapan ini dilakukan tahapan sebagai berikut :
1.
Representasi Pengetahuan
Pengetahuan yang diperoleh dari pakar atau sekumpulan data harus
direpresentasikan dalam format yang dipahami oleh manusia dan dapat
dieksekusi pada komputer. Terdapat banyak metode yang berbeda untuk
repsesentasi, yang paling populer adalah aturan produksi (Turban, 2005).
Teknik representasi pengetahuan yang dilakukan pada tahap ini adalah
dengan menggunakan kaidah produksi, yaitu membuat kaidah produksi
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
77/196
60
berupa aturan (rule) yang berupa IF (kondisi) THEN (aksi) dimana kondisi
merupakan bagian dari awal yang mengekspresikan situasi (pernyataan
berawal IF) dan aksi merupakan bagian yang menyatakan suatu tindakan
tertentu yang diharapkan jika suatu situasi bernilai benar (pernyataan
berawalan THEN).
2.11.4 Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem di sini lebih kepada system design atau
perancangan perangkat lunak sistem pakar itu sendiri. Desain sistem adalah
sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis
sistem) yang merangkai kembali bagian – bagian komponen menjadi sebuah
sistem yang lengkap, sebuah sistem yang diperbaiki (Whitten, 2004)
Dalam tahapan ini dilakukan tahapan sebagai berikut :
1.
Perancangan Sistem
Dalam tahapan perancangan sistem dilakukan beberapa tahapan
diantaranya merancang flowchart, data flowchart diagram dan state
transition diagram untuk aplikasi ini menggunakan tools Microsoft
office visio 2003.
2.
Analisis Dan Desain Sistem
Dalam tahapan analisa dan desain sistem dilakukan beberapa
tahapan diantaranya perancangan database, entity relationship diagram,
merancang Graphic User Interface pembuatan aplikasi identifikasi
bentuk keris jawa.
-
8/19/2019 101495 Kasmui Fst
78/196
61
3. Implementasi
Implementasi sistem merupakan konstruksi, instalasi, pengujian,
dan pengiriman sistem kedalam produksi.
Terdapat dua fase dalam implementasi sebuah sistem, yakni fase
konstruksi dan implementasi. Fase konstruksi merupakan kegiatan
pengembangan, instalasi, dan pengujian terhadap komponen sistem,
sedangkan fase implemenatasi merupakan kegiatan instalasi dan
pengiriman sistem keseluruhan ke dalam produksi (Whitten, 2004).
4. Iimplementasi tahap lanjut
Pengembangan sistem diperlukan sehingga sistem yang dibangun
tidak menjadi usang dan investasi sistem tidak sia-sia. Hal
pengembangan sistem yang paling berguna adalah proses dokumentasi
sistem dimana di dalamnya tersimpan tolak ukur pengembangan sistem
di masa mendatang (Andi, 2009:21)
2.1