101495 Kasmui Fst

download 101495 Kasmui Fst

of 71

Transcript of 101495 Kasmui Fst

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    1/196

    SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI BENTUK KERIS JAWA

    DENGAN METODE CF (CERTAINTY FACTOR)

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Komputer

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Oleh :

    Kasmui

    206091004060

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2011 M/1432 H

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    2/196

    ii

    SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI BENTUK KERIS JAWA

    DENGAN METODE CF (CERTAINTY FACTOR)

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Komputer

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

    Oleh :

    Kasmui

    206091004060

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2011 M/ 1432 H

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    3/196

    iii

    SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI BENTUK KERIS JAWA

    DENGAN METODE CF (CERTAINTY FACTOR)

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Komputer

    Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 

    Oleh:

    Kasmui

    206091004060

    Menyetujui,

    Pembimbing I Pembimbing II

    Husni Teja Sukmana, Ph.D Victor Amrizal, M.Kom NIP. 19771030 2001121 003 NIP. 150 411 288

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi Teknik Informatika,

    Yusuf Durrachman, M.sc., M.I.T.

     NIP.197110522 200604 1 002

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    4/196

    iv

    PENGESAHAN UJIAN

    Skripsi yang berjudul “ Sistem Pakar Identifikasi Bentuk Keris Jawa Dengan

     Metode CF (Certainty Factor)  “ telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang

    Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta pada hari jumat, 01 Juli 2011. Skripsi ini telah diterima

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)

    Program Studi Teknik Informatika.

    Jakarta, Juli 2011

    Menyetujui,

    Penguji I, Penguji II,

    Ria Hari Gusmita, M.Kom Anif Hanifa Setianingrum, M.Si NIP. 198208172009122002

    Pembimbing I, Pembimbing II,

    Husni Teja Sukmana, Ph.D Victor Amrizal, M.Kom

     NIP. 19771030 2001121 003 NIP. 150 411 288

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Program Studi Teknik Informatika,

    DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Yusuf Durrachman, M.sc., M.I.T

     NIP. 1968801172001121 001 NIP.197110522 200604 1 002

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    5/196

    v

    PERNYATAAN

    DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR  

    HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI

    ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI  ATAU LEMBAGA

    MANAPUN. 

    Jakarta, Juli 2011

    Kasmui

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    6/196

    vi

    ABSTRAK

    Kasmui 206091004060,  Sistem Pakar Identifikasi Bentuk Keris Jawa Dengan

    Metode CF (Certainty Factor), dibimbing oleh Husni Tedja Sukmana dan

    Victor Amrizal. 

    Dalam identifikasi keris jawa masih terdapat keracuan dan kurangnya

     pakar dalam perkerisan, maka di butuhkan sistem pakar untuk membantu dalam

    memecahkan masalah. Karena pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan

    dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli.

    Dengan kata lain terjadi pemindahan atau proses pengolahan informasi bersifat

    heuristic yang artinya membangun dan mengoperasikan basis pengetahuan yang

     berisi fakta beserta penalarannya. Dalam hal ini prosesnya disebut knowledge

    engineering   yaitu penyerapan basis pengetahuan dari seorang pakar ke sebuah

    komputer. Fakta-fakta yang diperoleh dari pengetahuan seorang ahli disimpandalam suatu basis pengetahuan. Dengan bantuan mesin inferensi dan memori

    kerja. Proses penarikan kesimpulan tentang dapur, jenis luk,tangguh dan namakeris.Berdasarkan Kategori bidang yang sesuai, sistem pakar ini termasuk jenis

    diagnosisi, yaitu mengecek ricikan dan jenis luk   yang ada dan memberikankesimpulan tentang dapur, jenis luk, tangguh dan nama keris. Pada penelitian ini

    dibuat sistem pakar menggunakan forward chaining dengan menggunakan metodeCertainty Factor (CF) atau faktor kepastian untuk identifikasi bentuk keris

     jawa.Sistem ini dapat memberikan diagnosa awal dari bentuk keris jawa. dari

    ricikan dan jenis luk yang ada, tanpa harus bertanya langsung ke pakar. Hasil

     penelitian menunjukkan bahwa CF dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasiketidakpastian untuk kasus identifikasi bentuk keris jawa.

    Kata Kunci: heuristic, knowledge engineering, CF (certainy factor), luk. 

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    7/196

    vii

    KATA PENGANTAR

     Bismillaahirrahmaanirrahiim………

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

    karunia, rahmat dan kekuatan, juga segala petunjuk dan kemudahan sehingga

     penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

    Shalawat serta salam selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar

    Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.

    Skripsi ini berjudul “Sistem Pakar Identifikasi Bentuk Keris Jawa

     Dengan Metode CF (Certainty Factor)” , yang disusun untuk memenuhi salah

    satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Teknik

    Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis mengucapkan terima kasih

    kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Mereka yang berdedikasi tinggi diantaranya:

    1. 

    Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas

    Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    2. 

    Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc., M.I.T., selaku Ketua Program Studi

    Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam

     Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. 

    Bapak Husni Teja Sukmana, Ph.D., Victor Amrizal, M.Kom., selaku

    dosen pembimbing yang senantiasa sabar dan selalu meluangkan

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    8/196

    viii

    waktunya di tengah-tengah berbagai kesibukannya untuk

    membimbing penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

    4. 

    Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang tidak mungkin

     penulis sebutkan satu persatu.

    5. 

    Staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Prodi.

    Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Saran dan

    kritik untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.

    Jakarta, Juni 2011

    Penulis

    Kasmui

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    9/196

    ix

    eruntuk

    Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah

    mendukung, baik moril maupun materiil, baik melalui doa ataupun sua dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    1. 

    Teruntuk ibu tercinta, Alm. Muniroh dan bapak tercinta, Kustino.

    Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, rahim dan ampunan-

     Nya kepada mereka. Amin.

    2. 

    Teruntuk kakak-kakakku, Adenda dan Adede. Dukungan kalianlah

    yang selalu memberikan penulis motivasi untuk terus maju dan

     bertahan. Semoga kalian tidak pernah lelah untuk terus memberi

     penulis motivasi untuk menjadi yang lebih baik. Amin.

    3.  Teruntuk kekasih tersayang, yati yang senantiasa memberikan

    semangat dan perhatian yang tak henti kepada penulis.

    4. 

    Teruntuk teman-teman satu perjuangan, Esa Herdiana, Herman,

    Hermanto. Terima kasih atas segala bantuan dan semangatnya.

    5. 

    Teruntuk Ofiechan, Esa Herdiana, dan teman-teman seperjuangan TI

    UIN 2006. Terima kasih untuk waktu, ilmu, dan semua kenangan

    terindahnya.

    6. 

    Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung

    maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    10/196

    x

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Halaman Judul ........... ....... ................... ............. .......... ...................... .......... . ii

    Lembar Persetujuan Pembimbing .......... ...................... .......... .............. ......... . iii

    Lembar Pengesahan Skripsi ....................... ......... ....................... ......... .......... iv

    Lembar Pernyataan ...................... .......... ............. ......................................... . v

    Abstrak ........................................................................................................ vi

    Kata Pengantar .......... ...................... .......... ...................... ....................... ...... vii

    Lembar Persembahan .......... ......................................... ............. .............. ...... ix

    Daftar Isi ..................................................................................................... x

    Daftar Tabel.................................................................................................. xv

    Daftar Gambar ........... ..................... ........... ............. ......... ....................... ...... xvi

    BAB I PENDAHULUAN  ........................................................................... 1

    1.1. 

    Latar Belakang ........... ............. ......... ....................... ......... .............. . 1

    1.2. 

    Perumusan Masalah ............. ........................................ ........... ......... 2

    1.3. Batasan Masalah ............. ......................................... .......... ............. . 3

    1.4. 

    Tujuan Penelitian ............ .................... ............ ................................. 3

    1.5. 

    Manfaat Penelitian .......... .............. ......... ...................... .......... .......... 4

    1.6. Metodologi Penelitian ...................... .......... ...................... .......... ..... 5

    1.7. 

    Sistematika Penulisan ....................... ......... .............. ........................ 6

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    11/196

    xi

    BAB II LANDASAN TEORI...................................................................... 8

    2.1  Sistem Pakar . .................................................................................. 8

    1.1.1. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar ....................... ...... 9

    1.1.2. Konsep Umum Sistem Pakar .......... ...................... .......... ...... 10

    1.1.3. Struktur Sistem Pakar ............ .................... ............ ............... 12

    1.1.4. 5 Ciri-ciri Sistem Pakar .............. ......................................... . 17

    1.1.5. Kategori Masalah Sistem Pakar ........... ................................. 18

    2.2. 

    Identifikasi ... .................................................................................. 20

    2.3. 

    Keris.. ........... .................................................................................. 20

    2.3.1. 

    Ricikan ................................................................................. 21

    2.3.2. 

    Luk. .................................................................................... 25

    2.3.3. 

    Tangguh ............................................................................... 26

    2.3.4. Dapur. .................................................................................. 28

    2.3.5. Pamor................................................................................... 35

    2.4. Certainty Factor .............. ......................................... ......... .............. . 36

    2.5.  Flowchart………… ........................................................................... 37

    2.5.1. Simbol-simbol Flowchart  ..................................................... 38

    2.6. 

    DFD ( Data Flow Diagram) .............................................................. 42

    2.7. 

    Tools Pengembangan Sistem ............. ......................................... ...... 44

    2.7.1. 

    System Transition Diagram (STD) .......... .............. ......... ...... 44

    2.8. 

    Alat Perancangan Database . ............................................................ 46

    2.8.1. 

     Entity Relationship Diagram (ERD) ............. ........................ 46

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    12/196

    xii

    2.9. Alat Pengembangan Sistem Pakar .......... ...................... .............. ...... 48

    2.9.1. PHP…………. ..................................................................... 48

    2.9.2. MySQL ................................................................................ 52

    2.10. Metode Penelitian........................................................................... 55

    2.10.1. Observasi……………………………………………………..56

    2.10.2. Studi Pustaka…… ..................... ........... ........... .................... 56

    2.10.3.  Interview/wawancara… ............. ......................................... . 56

    2.11. 

    Konsep Expert System Development Live Cycle (ESDLC) ........... 56

    2.11.1. Inisialisasi Kasus ....................... ................................ ......... . 58

    2.11.2. Analisis dan Desain Sistem ............ ...................................... 58

    2.11.3. Prototipe Dasar Kasus......................... ......... ............. ........... 59

    2.11.4. Pengembangan Sistem ................... ............. .......... ............... 60

    2.11.5. Implementasi Sistem......... ............. .......... ...................... ...... 61

    2.11.6. Implementasi Tahap Lanjut ........... ...................................... 61

    2.12. Tinjauan Literatur Sejenis ........... ............. ......... ....................... ...... 61

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 64

    3.1. 

    Pengumpulan Data .......... ...................... .......... ............. .......... .......... 64

    3.1.1. Observasi ............................................................................... 64

    3.1.2. Studi Pustaka.. ........................................................................ 64

    3.1.3. Interview/wawancara.. ............................................................ 65

    3.2. 

    Identifikasi Sistem Pakar .......... ......................................... ............. .. 65

    3.2.1. Inisialisasi Kasus ........... ................................ ..................... ... 66

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    13/196

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    14/196

    xiv

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 Perbandingan kemampuan seorang pakar dengan system pakar ........ 11

    Tabel 2.2 Daftar Ricikan Keris........... ............................................................. 21

    Tabel 2.3 Daftar Luk Keris ……………………............................................... 26

    Tabel 2.4 Daftar Tangguh Keris …………………. .......... .............. ......... ......... 27

    Tabel 2.5 Daftar Dapur Keris ........................................................................... 29

    Tabel 2.6 Daftar Pamor Keris ……………………….. ................... ............. ..... 35

    Tabel 2.7 Simbol Penghubung ......................................................................... 38

    Tabel 2.8 Simbol Proses Flowchart .................................................................. 39

    Tabel 2.9. Simbol input output flowchart ......................................................... 41

    Tabel 2.10. Simbol Data Flow Diagram ........................................................... 43

    Tabel 4.1. Nilai MB, MD dan CF .......... ......................................... ............. .... 111

    Tabel 4.2. Analisa Hasil ...................................................................................146

    Tabel 4.3. Aturan ............................................................................................146

    Tabel 4.4. Tabel Luk  .......................................................................................147

    Tabel 4.5. Tabel Pamor  ...................................................................................147

    Tabel 4.6. Pengetahuan ................................................................................... 147

    Tabel 4.7. Tabel Ricikan.................................................................................

    148

    Tabel 4.8. Tabel Tangguh ............................................................................... 148

    Tabel 4.9. Tabel Pengujian Halaman untuk User............................................. 154

    Tabel 4.10. Tabel Pengujian Halaman untuk Pakar .......... .............. ......... ........ 155

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    15/196

    xv

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar ................................................................ 13

    Gambar 2.2 Proses Backward Chaining ........................................................... 15

    Gambar 2.3 Proses Forward Chaining……………………. .............................. 15

    Gambar 2.4 Diagram Alir Teknik Penelusuran Dept First Search……………. . 16

    Gambar 2.5 Diagaram Alir Teknik Penelusuran Best-First Search ................... 16

    Gambar 2.6 Ricikan Keris……………………….. ........................................... 25

    Gambar 2.7 Pamor Mrambut……………………….. ....................................... 36

    Gambar 2.8 Pamor Gajih……………………….. ............................................. 36

    Gambar 2.9 Pamor Sanak……………………….. ............................................ 36

    Gambar 2.10 Pamor Pejetan……………………….. ........................................ 36

    Gambar 2.11 Contoh Perubahan State……………………….. ........... .............. 45

    Gambar 2.12 Notasi Modul .............................................................................. 45

    Gambar 2.13 Notasi Tampilan ......................................................................... 46

    Gambar 2.14. Notasi Tindakan......................................................................... 46

    Gambar 2.15. Simbol Entity ............................................................................. 47

    Gambar 2.16. Simbol Relasi ............. ........................................ ........... ........... 48

    Gambar 2.17. Simbol Atribut ...........................................................................48

    Gambar 2.18. Simbol Atribut a Sebagai Key ................................................... 48

    Gambar 2.19. Fase Pengembangan Sistem Pakar  ........................................... 57

    Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 71

    Gambar 4.1. Kerangka Sistem Pakar ................................................................ 92

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    16/196

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    17/196

    xvii

    Gambar 4.23. Diagram Level 1 Proses 3 Sistem Pakar Identifikasi Bentuk

    Keris Jawa ................................................................................. 139

    Gambar 4.24. Diagram Level 1 Proses 4 Sistem Pakar Identifikasi Bentuk

    Keris Jawa ................................................................................. 140

    Gambar 4.25. Diagram Level 1 Proses 5 Sistem Pakar Identifikasi Bentuk

    Keris Jawa ................................................................................. 141

    Gambar 4.26. Diagram Level 1 Proses 6 Sistem Pakar Identifikasi Bentuk

    Keris Jawa ................................................................................. 142

    Gambar 4.27. Diagram Level 1 Proses 7 Sistem Pakar Identifikasi Bentuk

    Keris Jawa ................................................................................. 142

    Gambar 4.28. Activity Diagram (STD) Untuk Halaman User  ................................ 144

    Gambar 4.29. State Diagram (STD) Untuk Halaman Pakar ( Knowledge Enginer ) .... 145

    Gambar 4.30. Entity Relationship Diagram ...................... .......... ............. ......... 146

    Gambar 4.31. Tampilan Menu Home dan Login User  ...................................... 158

    Gambar 4.32. Tampilan Menu Registrasi User ................................................. 158

    Gambar 4.33. Tampilan Menu Bantuan User ................................................... 159

    Gambar 4.34. Tampilan Menu Konsultasi ........................................................ 159

    Gambar 4.35. Tampilan Menu Daftar Pengetahuan .......... .............. ......... ......... 160

    Gambar 4.36. Tampilan Menu Daftar Kata ...................................................... 160

    Gambar 4.37. Tampilan Menu Daftar Luk ....................................................... 161

    Gambar 4.38. Tampilan Menu Daftar Tangguh ................................................161

    Gambar 4.39. Tampilan Menu Daftar Pamor ........... ......................................... 162

    Gambar 4.40. Tampilan Menu Cetak Hasil Konsultasi .......... ...................... ..... 162

    Gambar 4.41. Tampilan Menu Utama Pakar .................................................... 163

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    18/196

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang Masalah

    Perkembangan zaman yang semakin maju seperti sekarang ini membuat

    kebutuhan manusia semakin meningkat. Terlebih lagi didorong dengan adanya

    kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. Sebagai contoh,

    dengan adanya komputer segala kegiatan dapat dilakukan dengan cepat dan

    resiko kesalahan dapat dikurangi. Di dalam perkembangan komputer, para ahli

    komputer mencoba untuk menciptakan suatu sistem yang diharapkan dapat

    memiliki kemampuan memecahkan suatu permasalahan seperti seorang ahli.

    Hal inilah yang mendorong lahirnya konsep sistem pakar.

    Keris adalah ilmu dan dipandang sebagai sebuah manifestasi  Jiwa Jawi.

    Jawa berasal dari kata  Javana  yang bearti kearif-bijaksanaan. Kata keris

     berasal dari mangker karana aris artinya mundur dengan bijaksana maksudnya

    mundur dari dunia ini dengan bijaksana. Oleh karena itu menggeluti dunia

    keris seharusnya bergulat dengan membaca alam, membaca diri, dan membaca

    kehendak Sang Pencipta.

    Keris merupakan simbol pribadi, piyandel, sipat kandel, dan ini

    merupakan kepercayaan yang tidak bisa digugat dalam dunia perkerisan. Keris

    mempunyai makna dan isi, pertama-tama yang harus disadari adalah keris itu

     berisi piwulang-wewarah, nasehat untuk hidup dengan baik dan benar (harapan

    agar manusia menjadi arif dan bijaksana) (Harsrinuksmo, 2004:5)..

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    19/196

    2

    Kita sebagai masyarakat biasa, masih banyak yang tidak tahu tentang

     bentuk dan Komposisi dari sebuah keris terutama keris jawa. Masih banyak

    terjadi kesalahan dalam pengidentifikasian sebuah keris jawa. Bahkan sorang

     pakar ataupun seseorang ahli tentang keris terkadang tidak bisa menjawab

     pertanyaan tentang bentuk dan komposisi dari keris jawa.

    Bedasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk

    melakukan penelitian terhadap permasalahan yang berkaitan dengan bentuk

    dari keris jawa untuk dapat memberikan suatu alternatif solusi dalam

    menangani permasalahan yang ada. Oleh karena itu, maka dalam penyusunan

    Tugas Akhir ini penulis mengambil judul ”Sistem Pakar Identifikasi Bentuk

    Keris Jawa Dengan Metode CF (Certainty Factor )”.

    1.2  Perumusan Masalah

    Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada latar belakang penulisan,

    maka masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

    1.  Bagaimana agar sistem pakar dapat memberikan informasi dalam

    mengidentifikasi bentuk keris jawa.

    2. 

    Bagaimana agar sistem pakar dapat memberikan keakuratan dalam

    identifikasi elemen keris. 

    3. 

    Bagaimana cara membangun sistem yang user friendly sehingga mudah

    untuk dipahami masyarakat luas.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    20/196

    3

    1.3  Batasan Masalah

    Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis membatsi pembahasannya

    hanya pada :

    1.  Aplikasi ini diperuntukkan kepada user untuk mengetahui bentuk atau

    dapur keris jawa. Bentuk atau dapur keris di sini berupa Keris Lurus, Keris

     Luk 3, Keris Luk 5, Keris Luk 7, Keris Luk9, Keris Luk 11, Keris Luk 13,

     Keris Luk 15, Keris Luk 17, Keris Luk 19, Keris Luk 21, Keris Luk 23,

     Keris Luk 25, Keris Luk 27, Keris Luk 29. 

    2. 

    Sitem pakar ini memberikan solusi kepada user dalam identifikasi bentuk

    keris jawa. 

    3. 

    Pembangunan sistem pakar menggunakan  metode factor kepastian

    (Certainty Factor). 

    4.  Aplikasi ini berbasis web, sehingga diharapkan dapat digunakan secara

     bersamaan oleh banyak user . 

    5.  Aplikasi sistem pakar identifikasi bentuk keris jawa dibuat menggunakan

     penyimpanan data-data penunjang menggunakan database MySQL 1.54

    dan bahasa pemograman PHP. 

    1.4  Tujuan Penelitian 

    Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka tujuan penyusunan

    Tugas Akhir ini adalah :

    1. 

    Menghasilkan sistem yang membantu user dan bagi masyarakat luas dalam

    mengidentifikasi bentuk keris jawa.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    21/196

    4

    2.  Menambah referensi bagi user atau masyarakat luas dalam mencari

    informasi tentang bentuk keris jawa.

    3.  Dapat membantu dalam melestarikan kepakaran tentang bentuk keris jawa.

    4.  Dapat digunakan oleh pakar sebagai dokumentasi keahlian yang dimiliki

    oleh pakar tersebut dengan cara menuangkan pengetahuannya ke dalam

    knowledge base.

    1.5 

    Manfaat Penulisan 

    Adapun manfaat dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai

     berikut:

    a. 

    Bagi Penulis

    1. 

    Lebih mengerti dan memahami tentang bahasa pemograman yang

    digunakan oleh penulis, yaitu PHP dan MySQL.

    2. 

    Lebih mengenal elemen – elemen dan bentuk keris jawa.

    3. 

    Memberikan pemahaman yang meenyeluruh mengenai rancang

     bangun suatu sistem pakar.

     b. 

    Bagi Instansi

    1. 

    Terbantu dalam memberikan informasi tentang keris jawa.

    2. 

    Informasi tentang keris dapat diakses kapan saja dan dari mana saja,

    dan dengan cepat dapat diperbaharui oleh seorang pakar.

    3. 

    Terbantu dalam aspek publikasi kepada masyarakat luas.

    4. 

    Membantu dalam memberikan informasi mengenai bentuk dan

    elemen- elemen keris jawa.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    22/196

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    23/196

    6

     b.  Identifikasi Sistem Pakar (ESDLC)

    Pada Identifikasi Sistem Pakar menggunakan metode  Expert System

     Development Life Cycle (ESDLC) diantaranya :

    1.  Inisialisasi Kasus

    2.  Analisa Data Sistem Pakar

    2.1.  Mekanisme Inferensi

    2.2.  Forward Chaining

    2.3. 

    Depth First Search

    2.4. 

    Perhitungan Nilai CF (Certainty Factor)

    3. 

    Prototype Dasar Kasus

    3.1. 

    Representasi Pengetahuan

    4. 

    Pengembangan System

    4.1.  Perancangan System

    4.2.  Analisa Dan Desain Sistem

    4.3.  Implementasi

    4.4.  Implementasi Tahap Lanjut

    1.7  Sistematika

    Dalam penelitian ini pembahasan terbagi dalam lima bab yang secara

    singkat akan diuraikan sebagai berikut:

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    24/196

    7

    BAB 1 PENDAHULUAN 

    Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penulisan skripsi, batasan

    masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan yang

    merupakan gambaran menyeluruh dari penulisan skripsi ini.

    BAB 2 LANDASAN TEORI 

    Dalam bab ini akan dibahas mengenai berbagai teori yang mendasari analisis

     permasalahan dan berhubungan dengan topik yang dibahas.

    BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 

    Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam

    mengembangkan aplikasi system pakar.

    BAB 4 PEMBAHASAN

    Pada Bab ini membahas mengenai hasil dari analisa, perancangan,

    impelementasi sesuai dengan metode yang dilakukan pada sistem yang dibuat.

    BAB 5 PENUTUP

    Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang didapat dan

     juga saran yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem ini ke arah yang

    lebih baik lagi di masa yang akan datang.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    25/196

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    26/196

    9

    2.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar

    Menurut Muhammad Arhami (2004 : 9), secara garis besar banyak

    keuntungan yang didapatkan dengan adanya system pakar, antara lain :

    1.  Menjadikan pengetahuan dan nasihat lebih mudah didapat.

    2.  Meningkatkan output dan produktivitas.

    3.  Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar.

    4. 

    Meningkatkan penyelesaian masalah – menerusi paduan pakar,

     penerangan, system pakar khas.

    5.  Meningkatkan reliabilitas.

    6.  Memberikan respon (jawaban) yang cepat.

    7.  Merupakan panduan yang intelligence (cerdas).

    8.  Dapat bekerja dengan informasi yang kurang lengkap dan mengandung

    ketidakpastian.

    9. 

     Intelligence database (basis data cerdas), bahwa system pakar dapat

    digunakan untuk mengakses basis data dengan cara cerdas

    (Kerschberg:86, Schur:88). 

    Selain kelebihan-kelebihan diatas, sistem pakar seperti hal lainnya,

     juga memiliki kelemahan, dianataranya adalah:

    1. 

    Masalah dalam mendapatkan pengetahuan di mana pengetahuan tidak

    selalu bisa didapatkan dengan mudah. Karena kadangkala pakar dari

    masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang

     pendekatan yang dimiliki oleh pakar berbeda-beda.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    27/196

    10

    2.  Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi

    sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk

     pengembangan dan pemeliharaannya.

    3.  Boleh jadi sistem tak dapat membuat keputusan.

    4.  Sistem pakar tidaklah 100% menguntungkan, walaupun seorang tidak

    sempurna atau tidak terlalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang

    secara teliti sebelum digunakan.

    Kelemahan-kelemahan atau kekurangan dari sistem pakar tersebut

     bukanlah sama sekali tidak bisa diatasi, tetapi dengan terus melakukan

     perbaikan dan pengolahan berdasarkan pengalaman yang telah ada maka hal

    itu diyakini akan dapat diatasi, walaupun dalam waktu yang panjang dan

    terus menerus.

    2.1.2 Konsep Umum Sistem Pakar

    Pengetahuan dari suatu system pakar mungkin dapat direpresentasikan

    dalam sejumlah cara. Salah satu metode yang paling umum untuk

    merepresentasikan pengetahuan adalah dalam bentuk tipe aturan (rule)

     IF…THEN  (Jika…maka).

    Turban (1995) menyatakan bahwa konsep dasar dari suatu system

     pakar mengandung beberapa unsur/elemen, yaitu keahlian, ahli, pengalihan

    keahlian, inferensi, aturan, dan kemampuan menjelaskan.

    Menurut Turban (1995), terdapat tiga orang yang terlibat dalam

    lingkungan sistem pakar, yaitu :

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    28/196

    11

    1.  Pakar

    Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu,

    yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang

    orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang

    dimilikinya. Seorang pakar dengan system pakar mempunyai banyak

     perbedaan. Darkin (1994) mengemukakan perbandingan kemampuan

    antara seorang pakar dengan sebuah system pakar seperti pada Tabel

    2.1 berikut ini :

    Tabel 2.1 Perbandingan kemampuan seorang pakar dengan system pakar  

    Factor Human Expert Expert System

    Time availability Hari kerja Setiap saat

    Geografis Lokal/tertentu Di mana saja

    Keamanan Tidak tergantikan Dapat diganti

     Perishable/dapat habis Ya Tidak

     Performasi Variable Konsisten

    Kecepatan Variable Konsisten

    Biaya Tinggi Terjangkau

    2. 

     Knowledge Engineer  (Perekayasa Sistem)

     Knowledge Engineer adalah orang yang membantu pakar dalam

    menyusun area permasalahan dengan menginterpretasikan dan

    mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    29/196

    12

    diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counte example dan

    menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.

    3.  Pemakai

    Sistem pakar memiliki beberapa pemakai, yaitu: pemakai bukan pakar,

     pelajar, pembangun system pakar yang ingin meningkatkan dan

    menanmbah basis pengetahuan, dan pakar.

    2.1.3 Struktur Sistem Pakar

    Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan

     pengembangan (development environment ) dan lingkungan konsultasi

    (consultasi environment ) (Turban, 1995). Lingkungan pengembangan

    system pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam

    lingkungan system pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh

     pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.

    Komponen-komponen system pakar dalam kedua bagian tersebut dapat

    dlihat dalam Gambar 2.1 berikut ini:

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    30/196

    13

    Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar (sumber: Turban, 1995)

    Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah

    seperti yang terdapat pada gambar 2.1, antara lain:

    1. 

    Antarmuka Pengguna (User Interface)

    User Interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna

    dan system pakar untuk berkomunikasi. Menurut McLeod (1995), pada

     bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang

    memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi (input )

    dar pemakai, juga memberikan informasi (output ) kepada pemakai.

    LINGKUNGANLINGKUNGAN

    Fasilitas

    Penjelasan

    Mesin InferensiAksi yang

    direkomendasikan

    Workplace

    Pemakai

    Antar Muka

    Perbaikan

    Pengetahuann

    Pakar

    Knowledge

    Basis

    Pengetahuan:

    Fakta dan aturan

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    31/196

    14

    2.  Basis Pengetahuan

    Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman,

    formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini

    disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan

    informasi dalam objek dalam area permsalahan tertentu, sedangkan

    aturan merupakan informasi tantang cara bagaimana memperoleh fakta

     baru dari fakta yang telah diketahui.

    3. 

    Akuisisi Pengetahuan ( Knowledge Acquisition)

    Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi

    keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke

    dalam program komputer. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi

    dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai.

    4.  Mesin Inferensi

    Mesin Inferensi adalah program computer yang memberikan

    metodologi untuk penalaram tentang informasi yang ada dalam basis

     pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan

    kesimpulan (Turban, 1995).

    Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam system

     pakar berbasis aturan, yaitu pelacakan ke belakang (backward chaining )

    dan pelacakan ke depan ( forward chaining ).

    a. 

    Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan

    ( goal-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan,

    selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    32/196

    15

    kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan

     premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari

    aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya. Proses

     berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan.

    Gambar 2.2 Proses backward chaining

     b.  Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data-

    driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi

    masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan.

    Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF

    dari aturan IF-THEN.

    Gambar 2.3 Proses forward chaining

    Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam

     penelusuran, yaitu  Depth-first search, Breadth-first search dan  Best-

     first search.

    a. 

     Depth-first search, melakukan penelusuran kaidah secara

    mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam

    yang berurutan.

    Observasi

    Observasi focus

    focus

    aturan

    aturan

    aturan

    aturan R2Tujuan 1

    (Kesimpul

    Observasi

    Observasi focus

    focus

    aturan

    aturan

    aturan

    aturan R2focus

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    33/196

    16

    Gambar 2.4 Diagram Alir Teknik Penelusuran Depth First Search

     b.   Breadth-first search, bergerak dari simpul akar, simpul yang ada

     pada setiap tingkat diuji debelum pindah ke tingkat selanjutnya. 

    Gambar 2.5 Diagram Alir Teknik Penelusuran Breadth First Search

    c. 

     Best-first search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode

    sebelumnya. 

    5.  Workplace

    Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working

    memory). Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan

    kesimpulan yang dicapai. Ada 3 tipe keputusan yang dapat direkam,

    yaitu :

    a. 

    Rencana : Bagaimana menghadapi masalah

     b. 

    Agenda : Aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk

    dieksekusi.

    1

    Start

    5

    6 1098

    7

    43

    2

    Goal

    (End)

    1

    Start

    3

    7 1098

    4

    65

    2

    Level 2

    Level 1

    Level 0

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    34/196

    17

    c.  Solusi : Calon aksi yang akan dibangkitkan

    6. 

    Fasilitas Penjelasan

    Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan

    meningkatkan kemampuan system pakar. Komponen ini

    menggambarkan penalaran system kepada pemakai. Fasilitas penjelasan

    dapat menjelaskan perilaku system pakar dengan menjawab pertanyaan-

     pertanyaan sebagai berikut (Turban, 1995):

    a. 

     Mengapa pertanyaan tertentu ditanyakan oleh system pakar?

     b.   Bagaimana kesimpulan tertentu diperoleh?

    c.   Mengapa alternative tertentu ditolak?

    d.   Apa rencana untuk memperoleh penyelesaian?

    7.  Perbaikan Pengetahuan

    Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa dan meningkatkan

    kinerjanya serta kemampuan untuk belajarndari kinerjanya.

    Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran

    terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis

     penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya.

    2.1.4 5 Ciri-ciri Sistem Pakar

    Disebabkan oleh karakteristiknya dan sifatnya yang berdasarkan pada

     pengetahuan, maka umumnya system pakar memiliki cirri-ciri sebagai

     berikut :

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    35/196

    18

    1.  Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan langkah-

    langkah antara maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

    tentang proses penyelesaian.

    2.  Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu

    kemampuan dari bisnis pengetahuan.

    3.  Heuristik dalam penguunaan pengetahuan (yang seringkali tidak

    sempurna) untuk mendapatkan penyelesaiannya.

    4. 

    Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.

    5.  Memiliki kemampuan untuk beradaptasi.

    2.1.5 Kategori Masalah Sistem Pakar

    Sistem pakar saat ini telah dibuat untuk memecahkan berbagai macam

     permasalahan dalam berbagai bidang, seperti matematika, teknik,

    kedokteran, kimia, farmasi, sains computer, bisnis, hokum, pendidikan,

    sampai pertahanan. Secara umum ada beberapa area permasalahan system

     pakar, yaitu :

    1.  Interpretasi, yaitu pengambilan keputusan atau deskripsi tingkat tinggi

    dari sekumpulan data mentah, termasuk di antaranya juga pengawasan,

     pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal, dan beberapa

    anaslisis kecerdasan.

    2.  Proyeksi, yaitu memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari

    situasi-situasi tertentu, di antaranya peramalan, prediksi demografis,

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    36/196

    19

     peramalan ekonomi, prediksi lalulintas, estimasi hasil, militer,

     pemasaran, atau peramalan keuangan. 

    3.  Diagnosis, yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks

    yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati, diantaranya medis,

    elektronis, mekanis dan diagnosis perangkat lunak. 

    4.  Desain, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen system

    yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi

    kendala-kendala tertentu, di antaranya layout sirkuit dan perancangan

     bangunan. 

    5.  Perencanaan, yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan

    mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu, di antaranya

     perencanaan keuangan, komunikasi militer, pengembangan produk,

    routing dan manajemen proyek. 

    6. 

    Monitoring, yaitu membandingkan tingkah laku suatu system yang

    teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya diantaranya

    Computer Aided Monitoring System. 

    7.  Debugging dan repair, yaitu menentukan dan mengimplementasikan

    cara-cara untuk mengatasi multifungsi, di antaranya memberikan resep

    obat terhadap suatu kegagalan. 

    8. 

    Intruksi, yaitu mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam

     pemahaman domain subjek,di antaranya melakukan intruksi untuk

    diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja. 

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    37/196

    20

    9.  Pengendalian, yaitu mengatur tingkah laku suatu environment yang

    kompleks seperti kontrol terhadap interpretasi-interpretasi , prediksi,

     perbaikan dan monitoring kelakuan sistem. 

    10. Seleksi, mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list )

    kemungkinan. 

    11. Simulasi, pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem. 

    2.2 Identifikasi

    Identifikasi artinya adalah pengumpulan data dan pencatatan segala

    keterangan tentang bukti-bukti dari objek sehingga kita dapat menetapkan dan

    mempersamakan keterangan tersebut dengan objek lain, dengan kata lain

     bahwa dengan identifikasi kita dapat mengetahui identitas dan dengan identitas

    tersebut kita dapat mengenal objek dengan membedakan dari objek lain. 

    (Misky, 2005 : 11). 

    2.3 Keris

    Keris adalah ilmu dan dipandang sebagai sebuah manifestasi Jiwa Jawi.

    Jawa berasal dari kata  Javana  yang bearti kearif-bijaksanaan. Kata keris

     berasal dari -mangker karana aris- artinya mundur dengan bijaksana

    maksudnya mundur dari dunia ini dengan bijaksana. Oleh karena itu

    menggeluti dunia keris seharusnya bergulat dengan membaca alam, membaca

    diri, dan membaca kehendak Sang Pencipta. Keris terdiri dari bermacam-

    macam komposisi yang terdapat didalamnya seperti :

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    38/196

    21

    2.3.1  Ricikan

    Ricikan adalah bagian-bagian atau komponen bilah keris atau

    tombak. Masing-masing ricikan  keris ada namanya. Dalam dunia

     perkerisan soal ricikan ini penting, karena sangat erat kaitannya dengan

    soal dapur   dan tangguh  keris. Sebilah keris ber-dapur Jalak Sangu

    Tumpeng   tanda-tandanya adalah berbilah lurus, memakai gandik polos,

     pejetan, sogokan rangkap, tikel alis, dan tingil. Gandik polos, pejetan,

    sogokan rangkap, tikel alis, dan tingil, adalah komponen keris yang

    disebut ricikan. Daftar ricikan keris dapat dilihat pada tabel 2.2.

    Tabel 2.2 Daftar Ricikan Keris

    No Ricikan Definisi

    1. Pesi

    Yang dinamakan pesi adalah berwujud besi

     panjang bundar yang terletak di pangkalwilahan.

    2. Sirah Cecak

    Sirah cecak adalah perwujudan yang

    ditetapkan menjadi ketentuan arah kiblat

    depan, umumnya bentuknya

    3. Waduk

    Waduk atau Gendok, gendokan atau

    wetengan adalah nama bagian yang paling

    tengah di sebuah ganja. Bentuknya cembung

    menggembung bagai perut kenyang.

    Dibagian tengah terdapat leng-lengan yaitu

    tempat masuknya bagian pesi.

    4. BuntutPerwujudan yang ditetapkan menjadi

    ketentuan arah kiblat belakang, umumnya

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    39/196

    22

     berbentuk runcing

    5. Ganja

    Perwujudan bentuk yang terpisah dengan

    wilahan. Namun ada juga ganja yang dibuat

    langsung menyatu.

    6. Lambe GajahLetaknya menempel di gandik, yang

    dibentuk sepeti bibir gajah yang bawah.

    7. Greneng

    Tempatnya dibawah ujung Ganja, dan

    migkin bisa dibikin rangkap sehingga

    terletak diujung wilahan.

    8. Wadidang

    Letaknya dibelakang, mulai ujung awak-

    awak belakang hingga sampai sejajar

    dengan sor-soran.

    9. Bungkul

    Terdepat di tengah-tengah dan menempel di

    ganja, bentuknya membendul seperti

    tumpeng.

    10. Pejetan

    Letaknya dibelakang Gandik, merupakan

    tekanan yang membentuk melodok ke

    dalam.

    11. Gandik

    Terletak dibawah kepala ganja, besinya

    menonjol atau mengembung, beniknya

    seperti gandik.

    12.Kembang

    Kacang

    Tempatnya dibawah gandik dan dibawah

    lambe gajah pun jalen. Bentuknya seperti

    lung-lungan.

    13. JalenBentuknya runcing dan memenpel pada

    gandik di pangkal bawah.

    14. Tikel Alis

    Berada dibawah pejetan, mengalir ke bawah

    dan kalau dilihat seperti gambar alis yang

     besar depan.

    15. Sogokan Ngarep Seperti tanggul yang membelah antara

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    40/196

    23

     pejetan dan tikelalis, terletak didepan.

    16. Sogokan Mburi

    Seperti tanggul yang membelah antara

     pejetan dan tikelalis, terletak dibelakang.

    17. Sor-soran

    Sor-soran atau bongkot merupakan bagian

     paling bawah dari bilah keris, diatas bagian

    ganja.

    18. GulamilirSeolah merupakan kruwingan yang dimulai

    dari sor-soran dan berhenti ditengah bilah.

    19. KruwinganTempatnya di muka dan di belakang Ada-

    ada, dan berada didalam garis gusen.

    20. Gusen NgarepTempatnya mulai dari sor-soran sampai

     pucuk.

    21. Gusen BuriTempatnya mulai dari sor-soran sampai

     pucuk, terletak di sisi belakang.

    22. Ada-ada

    Tempatnya tepat di tengah-tengah awak-

    awak, yaitu mulai dari arah sor-soran

    sampai pucuk.

    23. Kudup Ujung yang runcing

    24. Sraweyan

    Disebut juga sarawehan , sarawehan nama

     bagian keris yang bentuknya merupakan

     permukaan melandai cekung, dibelakang

     bagian sogokan belakang sampai ke dekat

    greneng.

    25. Ripandan

    Salah satu bagian atau ricikan keris,

    letaknya di sor-soran sebelah belakang, dan

    sering kali merupakan bagian dari greneng.

    26. Thingil

    Terletak persis dibagian ekor ganja,

    dibagian atas. Thingil ini berupa tonjolan

    kecil tidak runcingujungnya.

    27. Jenggot Jenggot atau janggut adalah salah satu

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    41/196

    24

    ricikan atau bagian keris yang bentuknya

    tonjolan runcing yang terletak di dahi

    kembang kacang. tonjolannya mirip dengan

     bentuk rondan dan ripandan.

    28.Ganja

    Sebitrotan

    Bentuk seperti rotan yang dibelah dua.

    29. Ganja Cecak Ganja yang betuknya seperti cecak.

    30. Ganja TekekGanja yang bentuknya seperti tekek atau

    tokek.

    31.Ganja

    Hucengmati

    Bentuknya seperti uceng (anak ikan) yang

    sudah mati. yaitu badan bulat kecil dan

    kepala runcing.

    32.Ganja Cangkem

    Kodok

    Bentuknya mrip mulut kodok. Kepalanya

     besar tetapi mulut kecil.

    33. Ganja DungkulBadannya menebal ke atas di tengah-tengah

    menancapnya pesi.

    34. Ganja WiludGanja yang bentuk kepala dan ekornya

    melengkung ke bawah.

    35.Ganja Kelap

    Lintah

    Bentuknya mulai dari kepala mengombak,

    seperti lintah mengambang di air.

    36. Ganja Sepang

    Ganja yang tidak mempunyai kepala, jadi

    dari depan terus meruncing kebelakang.

    Biasanya diterapkan ke ganja iras.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    42/196

    25

    2.3.2 

    Luk

    Istilah ini digunakan untuk bilah keris yang tidak lurus, tetapi

     berkelok atau berlekuk.  Luk  pada keris selalu gasal, tidak pernah genap.

    Hitungannya mulai dari luk   tiga, sampai luk   tigabelas. Itu keris yang

    normal. Jika luk nya lebih dari 13, dianggap sebagai keris yang tidak

    normal dan disebut keris kalawijan  atau  palawijan.

    Jumlah luk  pada keris selalu gasal, tidak pernah genap. Selain itu, irama

    luk   keris dibagi menjadi tiga golongan. Pertama, luk   yang kemba atau

    samar. Kedua, luk  yang sedeng atau sedang. Dan ketiga, luk  yang rengkol

    Gambar 2.6 Ricikan 

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    43/196

    26

    yakni yang irama luk nya tegas. Daftar luk keris dapat dilihat pada tabel

    2.3.

    Tabel 2.3 Daftar Luk Keris

    No Luk Definisi

    1. Lurus Bentuk Luk lurus atau tidak berkelok

    2. Luk 3 (Tiga) Luk 3 (Tiga) Bentuk keris berkeloktiga

    3. Luk 5 (Lima) Bentuk keris berkelok lima

    4. Luk 7 (Tujuh) Bentuk keris berkelok tujuh

    5. Luk 9 (Sembilan) Bentuk keris berkelok sembilan

    6. Luk 11 (Sebelas) Bentuk keris berkelok sebelas

    7. Luk 13 (Tiga Belas) Bentuk keris berkelok tiga belas

    8. Luk 15 (Lima Belas) Bentuk keris berkelok lima belas

    9. Luk 17 (Tujuh Belas) Bentuk keris berkelok tujuh belas

    10. Luk 19 (Sembilan Belas) Bentuk keris berkelok sembilan belas

    11. Luk 21 (Dua puluh satu) Bentuk keris berkelok dua puluh satu

    12. Luk 25 (Dua puluh lima) Bentuk keris berkelok dua puluh lima

    13.Luk 27 (Dua puluh

    tujuh)

    Bentuk keris berkelok dua puluh

    tujuh

    14.Luk 29 (Dua puluh

    sembilan)

    Bentuk keris berkelok dua puluh

    sembilan

    2.3.3 Tangguh

    Tangguh arti harfiahnya adalah perkiraan atau taksiran. Dalam

    dunia perkerisan maksudnya adalah perkiraan zaman pembuatan bilah

    keris, perkiraan tempat pembuatan, atau gaya pembuatannya. Karena

    hanya merupakan perkiraan, me-nangguh keris bisa saja salah atau keliru.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    44/196

    27

    Kalau sebilah keris disebut tangguh Blambangan, padahal sebenarnya

    tangguh  Majapahit, orang akan memaklumi kekeliruan tersebut, karena

     bentuk keris dari kedua tangguh  itu memang mirip. Tetapi jika sebuah

    keris buatan baru di-tangguh keris Jenggala, maka jelas ia bukan seorang

    ahli tangguh yang baik. Daftar tangguh keris dapat dilihat pada tabel 2.4.

    Tabel 2.4 Daftar Tangguh Keris

    No Tangguh Definisi

    1. Pajajaran

    Panjang kira kira dua kilan atau kurang

    sedikit. Pengetrapan ganja atau bentuknya

    ambatok mengkurep. Sirah cecaknya

     panjang, gandiknya miring panjang,

    sogokan tidak terlalu panjang,keluar pamor

    seakan-akan tidak teratur, tetapi padat

    sebagian besar memakai dasar gambar

     pamor gajih.

    2. Majapahit

    Ganja sebit rotan, sirah cecaknya pendek

    tetapi halus luwes, gandiknya pendek

    sedikit miring, sogokan pendek luwes,

    kebanyakan pengetrapan pamor selalu

    terang mabyor dan dibuat ngrambut atau

     bisa dikatakan berserat -serat panjang.

    3. Blambangan

    Besinya selalu kelihatan basah tetapi

    sedikit bersinar putih. Karena campuran

     besi sedikit,kebanyakan besi penawangnya.

    Dasar pembuatan gambar pamor masih

     banyak mengambil dasar gambar pamor

    gajih, tapi banyak juga yang diseling

    dengan cara mrambut.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    45/196

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    46/196

    29

    Tabel 2.5 Daftar Dapur Keris

    No Dapur Definisi Luk

    1. Panjianom Badan Sedikit Bongkok Lurus

    2. Jakatuwa Badan hampir sama

    dengan Tilamupih yaitu

    tidak begitu lebar dan

    tidak tebal, tetapi terasa

    kukuh

    Lurus

    3. Bethok Badan Lebar dan

     pendek

    Lurus

    4. Karnatinanding Lebar dan panjangnya

    sedang,

    Lurus

    5. Semar Bethak Badan Lebar dan

    Pendek

    Lurus

    6. Regol Badan Sedang Lurus

    7. Kebo Teki Badan Lebar dan

    Pendek

    Lurus

    8. Jalak Nguwuh Badan Biasa Lurus

    9. Sempaner Badan Panjang Lurus

    10. Jamangmurup Badan sedikit panjang

    dan lebar sedang

    Lurus

    11. Tumenggung Lurus

    12. Pasopati Badan sedang kecil

    tipis tetapi kekar

    Lurus

    13. Tilamupih Badan dan TebalSedang

    Lurus

    14. Condongcampu

    r

    Badan Sedang Lurus

    15. JalakDinding Badan Kecil Panjang Lurus

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    47/196

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    48/196

    31

    Sedang

    31. Mayat Miring Badan Bongkok Lurus

    32. Kalam

    Munyeng

    Badan Sedang Lurus

    33. Pinarak Badan Panjang seperti

     pedang.

    Lurus

    34. Marak Badan Sedang Lurus

    35. Jalak Tilamsari Badan pendek kecil Lurus

    36. Tilamsari Badan biasa Lurus

    37. Jakaloka - Lurus38. Wora-Wari Badan sedang Lurus

    39. Sinom Badan sedang Lurus

    40. Kala Misani Badan Sedang Kekar Lurus

    41. Jangkung Pacar - Luk 3 (Tiga)

    42. Mahesasuka Badan Lebar Panjang

    Sedang

    Luk 3 (Tiga)

    43. Mahesa Nempuh Badan Sedang Luk 3 (Tiga)

    44. Wuwung Badan belakang

    membenjol

    Luk 3 (Tiga)

    45. Mayat Badan Sedang Luk 3 (Tiga)

    46. Jangkung - Luk 3 (Tiga)

    47. Tebusauyung - Luk 3 (Tiga)

    48. Bangodolog Luk tiga gigir belakang

    tumpul

    Luk 3 (Tiga)

    49. Larmotha - Luk 3 (Tiga)

    50. Campurbawur - Luk 3 (Tiga)

    51. Sagara Winotan - Luk 3 (Tiga)

    52. Sinarasah - Luk 5 (Lima)

    53. Pudaksategal - Luk 5 (Lima)

    54. Pulanggeni - Luk 5 (Lima)

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    49/196

    32

    55. Pandawa - Luk 5 (Lima)

    56. Anoman - Luk 5 (Lima)

    57. Kebodengen - Luk 5 (Lima)

    58. Kalandah - Luk 5 (Lima)

    59. Pandawa Lare - Luk 5 (Lima)

    60. Urap-Urap - Luk 5 (Lima)

    61. Nagasasira - Luk 5 (Lima)

    62. Kebobendeng - Luk 5 (Lima)

    63. Pandawa

    Cinarita

    - Luk 5 (Lima)

    64. KidangMas - Luk 7 (Tujuh)

    65. Balebang - Luk 7 (Tujuh)

    66. Crubuk - Luk 7 (Tujuh)

    67. Jaranguyung - Luk 7 (Tujuh)

    68. Nagakeras - Luk 7 (Tujuh)

    69. Sempama

    Punjul

    - Luk 7 (Tujuh)

    70. Sempama

    Bungkem

    - Luk 7 (Tujuh)

    71. Carita Kasapta - Luk 7 (Tujuh)

    72. Angen-angen - Luk 7 (Tujuh)

    73. Sabuk Tampar - Luk 9 (Sembilan)

    74. Caritakanawa - Luk 9 (Sembilan)

    75. Butaijo - Luk 9 (Sembilan)

    76. SempanaKlenth

    ang

    - Luk 9 (Sembilan)

    77. Kidang Mas-

    Masan

    - Luk 9 (Sembilan)

    78. Sempana - Luk 9 (Sembilan)

    79. Jarudeh - Luk 9 (Sembilan)

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    50/196

    33

    80. Panimbal - Luk 9 (Sembilan)

    81. Carangsoka - Luk 9 (Sembilan)

    82. Kidangsoka - Luk 9 (Sembilan)

    83. Paniwen - Luk 9 (Sembilan)

    84. Jaruman - Luk 9 (Sembilan)

    85. Panjisekar - Luk 9 (Sembilan)

    86. Pandengan - Luk 9 (Sembilan)

    87. TundungMungs

    uh

    - Luk 9 (Sembilan)

    88. Ganjur - Luk 9 (Sembilan)89. CaritaBungkem - Luk 11 (Sebelas)

    90. Waluring - Luk 11 (Sebelas)

    91. JakaWuru - Luk 11 (Sebelas)

    92. Sabuktali - Luk 11 (Sebelas)

    93. Caritagandu - Luk 11 (Sebelas)

    94. Carita Prasaja - Luk 11 (Sebelas)

    95. Carita

    Kaprabon

    - Luk 11 (Sebelas)

    96. Carita Daleman - Luk 11 (Sebelas)

    97. Carita

    Genengan

    - Luk 11 (Sebelas)

    98. Sabuk Inten - Luk 11 (Sebelas)

    99. Naga Kiki - Luk 11 (Sebelas)

    100. Naga Ngikik - Luk 11 (Sebelas)

    101. Kantar - Luk 13 (Tiga Belas)

    102. ParungSari - Luk 13 (Tiga Belas)

    103. Johan Mangan

    Kala

    - Luk 13 (Tiga Belas)

    104. Caluring - Luk 13 (Tiga Belas)

    105. Lunggandu - Luk 13 (Tiga Belas)

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    51/196

    34

    106. Sepokal - Luk 13 (Tiga Belas)

    107. Karawelang - Luk 13 (Tiga Belas)

    108. Bhimakurda - Luk 13 (Tiga Belas)

    109. Naga Seluman - Luk 13 (Tiga Belas)

    110. Sangkelat - Luk 13 (Tiga Belas)

    111. NagaSasra - Luk 13 (Tiga Belas)

    112. Sedet - Luk 15 (Lima Belas)

    113. RagaPasung - Luk 15 (Lima Belas)

    114. Carita Buntala - Luk 15 (Lima Belas)

    115. Carang Buntala - Luk 15 (Lima Belas)116. RagaWilah - Luk 15 (Lima Belas)

    117. Mahesa

     Nabrang

    - Luk 15 (Lima Belas)

    118. Ngamperbuta - Luk 17 (Tujuh Belas)

    119. Cancingan - Luk 17 (Tujuh Belas)

    120. Trimurda - Luk 19 (Sembilan

    Belas)

    121. Kala Tinantang - Luk 21 (Dua puluh

    satu)

    122. Indrajid - Luk 21 (Dua puluh

    satu)

    123. Trisirah - Luk 21 (Dua puluh

    satu)

    124. Bhima Kurda - Luk 25 (Dua puluh

    lima)

    125 AnggaWirun - Luk 27 (Dua puluh

    tujuh)

    126. KalaBendu - Luk 29 (Dua puluh

    sembilan)

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    52/196

    35

    2.3.5  Pamor

    Pamor adalah perwujudan putih keperak-perakan yang

    memancarkan sinar yang mengkilap, berada di tengah-tengah atau di

    seluruh bagian keris, bahkan ada yang sampai pesinya. Daftar pamor keris

    dapat dilihat pada tabel 2.6.

    Tabel 2.6 Daftar Pamor Keris

    No Pamor Definisi

    1. Pamor Mrambut

    Pamor yang menempelnya di badan

    keris terlihat miring ke arah luar.

    Keluarnya pamor berserat seperti

    rambut

    2. Pamor Gajih

    Menempelnya di badan keris kelihatan

    membendul dan putus-putus seperti

    melelehnya lemah yang menetes. Jika

    diraba terasa ketebalannya.

    3. Pamor Sanak

    Cahaya tidak begitu terang. Bila di

    raba tidak terasa membendul keluar,

    seolah olah keris tidak di tambahi

     penempelan apa-apa.

    4. Pamor Pejetan

     Pamor   yang menempelnya di badan

    keris berupa seperti cap ibu jari yang

    di sejajarkan dengan dekat dan jika di

    raba gambaran tersebut seperti

    membelok ke dalam.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    53/196

    36

    2.4 Faktor Kepastian (Certainty Factor)

    Faktor kepastian (certainty factor ) diperkenalkan oleh Shortliffe

    Buchanan dalam pembuatan MYCIN (Wesley, 1984). Certainty factor (CF)

    merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan

     besarnya kepercayaan. Certainty factor  didefinisikan sebagai berikut :

    Gambar 2.7 Pamor Mrambut 

    Gambar 2.8 Pamor Gajih 

    Gambar 2.9 Pamor Sanak  

    Gambar 2.10 Pamor Pejetan 

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    54/196

    37

    CF(H,E) = MB(H,E) – MD(H,E)

    CF(H,E) : certainty factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala

    (evidence) E. Besarnya CF berkisar antara –1 sampai dengan 1.

     Nilai –1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak sedangkan nilai

    1 menunjukkan kerpercayaan mutlak.

    MB(H,E) :ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief )

    terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. 

    MD(H,E) :ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of increased

    disbelief ) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.

    2.5  Flowchart  

     Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang

    menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart

    merupakan cara penyajian dari suatu algoritma (Ladjamudin, 2005 : 263).

    Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan

    komputer, yaitu :

    1. 

    System Flowchart

    Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam system dengan

    menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan

    dalam proses pengolahan data.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    55/196

    38

    2. 

    Program Flowchart

    Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan

    symbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program

    (Ladjamudin, 2005 : 263).

    2.5.1  Simbol-Simbol Flowchart  

    Flowchart disusun dengan symbol. Simbol ini dipakai sebagai alat

     bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang

    digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :

    1.  Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung atau Alur)

    Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang

    satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line,

    simbol-simbol tersebut adalah :

    Tabel 2.7 Simbol Penghubung (Ladjamudin, 2005 : 266)

    No Symbol Nama dan Keterangan

    1.

    Symbol arus / flow

    Untuk menyatakan jalannya arus suatu

     proses

    2. Simbol communication link

    Untuk menyatakan bahwa ada

    suatutransisi suatu data / informasi dari

    satulokasi kelokasi lainnya

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    56/196

    39

    3. Simbol connector

    Untuk menyatakan sambungan dari satu

     proses ke proses lainnya dalam halaman

    / lembar yang sama 

    4. Simbol offline connector

    Untuk menyatakan sambungan dari satu

     proses ke proses lainnya dalam halaman

    / lembar yang berbeda 

    2. 

     Processing Symbols (Simbol Proses) 

    Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses

    atau prosedur, simbol-simbol tersebut adalah :

    Tabel 2.8 Simbol Proses Flowchart (Ladjamudin, 2005 : 267).

    No Symbol Nama dan Keterangan

    1.

    Simbol Offline Connector 

    Untuk menyatakan sambungan dari

    satu proses ke proses lainnya kedalam

    halaman/lembar yang berbeda

    2. Simbol Manual

    Untuk menyatakan suatu tindakan

    (proses) yang tidak dilakukan oleh

    komputer(manual)

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    57/196

    40

    3. Simbol Decision/logika

    Untuk menunjukan suatu kondisi

    tertentu yang akan menghasilkan dua

    kemungkinan jawaban, ya/tidak

    4. Simbol Predefined Proses

    Untuk menyatakan penyediaan tempat

     penyimpanan suatu pengolahan untuk

    member harga awal

    5. Simbol Terminal

    Untuk menyatakan permulaan atau

    akhir suatu program 

    6. Simbol Keying Operation

    Untuk menyatakan segala jenis operasi

    yang diproses dengan menggunakan

    suatu mesin yang mempunyai keyboard 

    7. Simbol off-line storage

    Untuk menunjukkan bahwa data dalam

    symbol ini akan disimpan ke suatu

    media tertentu 

    8. Simbol Manual Input

    Untuk memasukkan data secara manual

    dengan menggunakan online keyboard 

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    58/196

    41

    3.   Input-output Symbols

    Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai

    media input atau output, simbol-simbol tersebut adalah :

    Tabel 2.9 Simbol input output flowchart (Ladjamudin, 2005 : 268).

    No Symbol Nama dan Keterangan

    1. Simbol Input-output

    Untuk menyatakan proses input dan

    output tanpa tergantung dengan jenis

     peralatannya

    2. Simbol Punched Card

    Untuk menyatakan input berasal dari kartu

    atau output ditulis ke kartu

    3. Simbol Magnetic-tape unit

    Untuk menyatakan input berasal dari pita

    magnetic atau output disimpan ke pita

    4. Simbol Disk Storage

    Untuk menyatakan input berasal dari disk

    atau output disimpan ke disk

    5. Simbol document

    Untuk mencetak laporan ke printer

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    59/196

    42

    6. Simbol display Untuk menyatakan

     peralatan output yang digunakan berupa

    layar (video, komputer)

    2.6  DFD ( Data Flow Diagram) 

    DFD ( Data Flow Diagram) adalah model dari sistem untuk

    menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. DFD dapat

    memudahkan pemakai (user ) yang kurang menguasai bidang komputer untuk

    mengerti sistem yang akan dikerjakan, urutannya sebagai berikut: 

    1.  Diagram Konteks (Context Diagram)

    Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

    menggambarkan ruang lingkup suatu sistem (Ladjamudin, 2005 : 64).

    2.  Diagram Zero (Overview Diagram)

    Diagram zero adalah diagram yang menggambarkan proses dari data

    flow diagram.

    3.  Diagram Rinci ( Level Diagram)

    Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses yang ada dalam

    diagram zero.

    Elemen-elemen data yang digunakan dalam proses DFD adalah sebagai

     berikut:

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    60/196

    43

    Tabel 2.10 Simbol Data Flow Diagram

    Simbol Nama Keterangan

    Kesatuan Luar

    ( External Entity)

    Sesuatu yang berada di luar sistem,

    tetapi ia memberikan masukan ke

    dalam sistem atau menerima data dari

    sistem. External entity tidak termasuk

     bagian dari sistem.

    Arus Data

    ( Data Flow)

    Tempat mengalir informasi dan

    digambarkan dengan garis yang

    menghubungkan komponen dari

    sistem. Arus data ini mengalir diantara

     proses, data store, dan menunjukkan

    arus data dari data berupa masukan

    untuk sistem atau hasil proses sistem.

    Proses

    (Proccess)

    Apa yang dikerjakan oleh sistem.

    Proses dapat mengolah data atau aliran

    data masuk menjadi aliran data keluar.

    Proses berfungsi mentranformasikan

    satu atau beberapa data masukan

    menjadi satu atau beberapa data

    keluaran sesuai dengan spesifikasi

    yang dihasilkan.

    Simpanan Data Tempat penyimpanan data yang ada

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    61/196

    44

    ( Data Store) dalam sistem, yang disimbolkan

    dengan sepasang garis sejajar dengan

    sisi samping terbuka.

    (Sumber: Ladjamudin, 2005: 72) 

    2.7  Tools Pengembangan Sistem

    Menurut Pressman (1997:186) ada tiga alasan dalam memakai rancangan

    untuk membuat suatu sistem :

    1.  Agar dapat terfokus pada bagian sistem yang penting.

    2.  Agar dapat terfokus pada bagian yang akan mengalami perubahan-

     perubahan dan koreksi, serta dokumentasi.

    3.  Agar dapat mengerti akan lingkungan pemakai, sehingga sistem tersebut

    lebih baik.

    2.7.1  State Transition Diagram (STD)

    State transition diagram  merupakan suatu diagram yang

    menggambarkan bagaimana state dihubungkan dengan state yang lain pada

    satu waktu. State Transition Diagram menggambarkan suatu  state  yang

    mempunyai kondisi dimana dapat menyebabkan perubahan satu state ke

     state yang lain (Hoffer, George, dan Valacich, 1996:364).

    State Transition Diagram  pada dasarnya merupakan sebuah diagram

    yang terdiri dari  state  dan transisi atau perpindahan  state. Transisi atau

     perpindahan  state  terdiri dari kondisi dan aksi. Transisi diantara kedua

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    62/196

    45

    keadaan pada umumnya disebabkan oleh suatu kondisi. Kondisi adalah

    suatu kejadian yang dapat diketahui oleh sistem. Sedangkan aksi adalah

    tindakan yang dilakukan oleh sistem apabila terjadi perubahan  state  atau

    merupakan reaksi dari sistem.

    Gambar 2.11 Contoh Perubahan State

    Adapun komponen atau simbol yang digunakan dalam diagram ini

    adalah:

    a.  Modul

    Menggunakan simbol lingkaran kecil (Gambar 2.12 yang mewakili

    modul yang dipanggil apabila terjadi suatu tindakan.

    Gambar 2.12 Notasi Modul

     b. 

    Tampilan kondisi ( state)

    Merupakan layer yang ditampilkan menurut keadaan atau atribut, untuk

    memenuhi suatu tindakan pada waktu tertentu yang mewakili suatu

     bentuk keberadaan atau kondisi tertentu, menggunakan simbol kotak

    (Gambar 2.13).

    Aksi

    State1

    State 2

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    63/196

    46

    Gambar 2.13 Notasi Tampilan

    c.  Tindakan ( state transition)

    Menggunakan symbol anak panah (Gambar 2.9) disertai keterangan

    tindakan yang dilakukan.

    Gambar 2.14 Notasi Tindakan

    2.8 Alat Perancangan Database 

    2.8.1  Entity Relationship Diagram (ERD)

     Entity Relationship Diagram  pertama kali diperkenalkan oleh Peter

    Chen (1976) (dalam Kowal, 1992:104) adalah sebuah ilustrasi entitas secara

    grafik (juga dikenal sebagai objek), atribut, dan relasi (relationship) yang

    ada diantara mereka.

    Dalam Fathansyah (1999:70) disebutkan bahwa model  Entity

     Relationship Diagram yang berisi komponen-komponen himpunan entitas

    dan relasi masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang

    merepresentasikan seluruh fakta dari “dunia nyata” yang kita tinjau, dapat

    digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan  Entity

     Relationship Diagram ( ERD).

    Komponen-komponen yang ada dalam ERD, adalah:

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    64/196

    47

    1.  Entitas

    Merupakan representasi dari sebuah objek tempat dimana sistem

    menyimpan data. Simbol untuk entitas digambarkan dengan empat

     persegi panjang.

    Gambar 2.15 Simbol entity

    2.  Himpunan Relasi

    Himpunan relasi adalah perantara yang menghubungkan antara dua atau

    lebih entitas. Ada empat jenis relasi, yaitu :

    a. 

    Relasi one to one : relasi yang ada ketika kita menghubungkan

    tepat 1 data pada suatu tabel dengan 1 data lainnya pada tabel lain.

     b. 

    Relasi one to many : relasi yang terbentuk ketika kita

    menghubungkan secara tepat 1 data pada suatu tabel dengan 1 atau

    lebih data pada tabel lainnya.

    c. 

    Relasi many to one : relasi yang terbentuk ketika kita

    menghubungkan secara tepat 1 atau lebih data pada suatu tabel

    dengan 1 data pada tabel lainnya.

    d. 

    Relasi many to many : relasi yang terbentuk ketika kita

    menghubungkan secara tepat 1 atau lebih data pada suatu tabel

    dengan 1 atau lebih data pada tabel lainnya

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    65/196

    48

    Simbol relasi digambarkan dengan bentuk belah ketupat.

    Gambar 2.16. Simbol Relasi

    3.  Atribut

    Atribut adalah data yang dihubungkan dengan entitas. Atribut berguna

    untuk menjelaskan, mengidentifikasi, dan mengekspresikan hubungan

    antar entitas. Simbol atribut digambarkan dengan ellips.

    2.9 Alat Pengembangan Sistem Pakar

    2.9.1 PHP

    1. Sejarah PHP

    PHP pertama kali dibuat musin gugur tahun 1994 oleh Rasmus

    Lerdoff, awalnya digunakan pada websitenya untuk mencatat siapa saja

    yang berkunjung dan melihat biodatanya. Versi pertama yang di-release

    tersedia pada awal tahun 1995, dikenal sebagai tool  Personal Home Page,

    yang terdiri atas engine parser yang sangat sederhana yang hanya

    mengerti beberapa makro khusus dan sejumlah utlitas yang sering

    digunakan pada halaman-halaman web, seperti buku tamu, counter

     pengunung, dan lainnya. Parser diprogram ulang pada pertengahan 1995

    a

    Gambar 2.17 Simbol Atribut Gambar 2.18 Simbol Atributa sebagai key

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    66/196

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    67/196

    50

    server web StrongHold RedHat. Perkiraan konservatif yang didapat dari

    angka yang diberikan oleh Netcraft yang diekstrapolasi, pengguna PHP

    sekitar 5.100.000 sedikit lebih banyak dari server web yang

    menggunakan Microsoft IIS (5.03 juta) di Internet.

    Berdasarkan data terakhir dari Netcraft Maret 2002 pemakai PHP

    telah mencapai hamper 9 juta nama domain.

    PHP versi 4.2.0 direlease pada tanggal 22 April 2002. Perbaikan

     pada bug (kesalahan-kesalahan) terutama pada upload file melalui

     browser telah dibetulkan, dan banyak penambahan fungsi yang lebih

    memudahkan lagi pengembang aplikasi untuk membuat program yang

    lebih baik. Jumlah fungsi yang ada sampai dengan versi ini mencapai

    ribuan fungsi dan dikelompokkan menjadi 109 fungsi, banyak bertambah

    dari versi sebelumnya.

    Sampai dengan versi 4.3.7 tercatat ada 125 kelompok fungsi yang

    dimiliki oleh PHP.

    Saat ini pengembangan PHP telah mulai memasuki versi 5,sampai

    dengan buku ini disusun, PHP versi 5 baru mencapai tahap beta (release

    candidate ke-3), masih dalam masa uji.

    2. 

    Karakteristik PHP

    PHP merupakan script untuk pemograman  script web server-side,

     script   yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    68/196

    51

    HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang

    dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML.

    Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web

    menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan

    menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP.

    PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP –  Personal Home

     Page, F1 adalah  Form Interfance. Dibuat pertama kali oleh Rasmus

    Lerdoff. PHP, awalnya merupakan program CGI yang dikhususkan untuk

    menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web.

    Software  ini disebarkan dan dilisensikan sebagai parangkat lunak Open

    Source.

    PHP secara resmi merupakan kependekan dari  PHP:Hypertext

     Preprocessor ,merupakan bahasa script server-side yang disisipkan pada

    HTML.

    3.  Kemampuan PHP

    PHP secara mendasar dapat mengajarkan semua yang dapat

    dikerjakan oleh program CGI, sepsrti mendapatkan data dari form,

    menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima cookies.

    Kemampuan (Feature) PHP yang paling diandalkan dan signifikan

    adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang

    menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan.

    PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain

    menggunakan protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP, dan lainnya

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    69/196

    52

    yang tidak terhitung. Pemograman juga dapat membuka soket jaringan

    secara mentah dan berinteraksi dengan menggunakan protokol lainnya.

    2.9.2 MySQL

    1. Mengenal MySQL

    MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima

    dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta

    menggunakan parintah standar SQL (Structured Query Language).

    MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu FreeSoftware dan

    Shareware. MySQL yang biasa kita gunakan adalah MySQL

    FreeSoftware yang berada di bawah Lsensi GNU/GPL (General Public

    License).

    MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya kita

     bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha

    tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali

    dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenus.

    Selain untuk database server, MySQL juga merupakan program yang

    dapat mengakses suatu database MySQL ysng berposisi sebagai server.

    Pada saat itu berarti program kita berposisi sebagai Client. Jadi MySQL

    adalah sebuah database yang dapat digunakan baik sebagai Client

    maupun Server.

    Database MySQL, biasa kita baca mai-es-ki-el atau bisa juga mai-

    se-kuel, merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    70/196

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    71/196

    54

    4.  MySQL merupakan sebuah database server, jadi dengan

    menggunakan database ini anda dapat menghubungkannya ke media

    internet sehingga dapat diakses dari jauh.

    5.  MySQL merupakan sebuah client. Selain menjadi server yang

    melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang

    mengakses database pada Server. Jadi MySQL dapat juga berperan

    sebagai Client.

    6. 

    MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu

     permintaan atau yang disebut Multi-Threading.

    7.  MySQL merupakan sebuah database yang mampu mnyimpan data

     berkapasitas besar hingga berukuran Gigabite sekalipun.

    8.  MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL

    dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual

    seperti Delphi maupun Visual Basic.

    9.  MySQL database menggunakan enkripsi password. Jadi database ini

    cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

    10. 

    MySQL merupakan Server database yang multi user, artinya

    database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi

    merupakan database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.

    11. 

    MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per table, dan dalam

    satu kunci memungkinkan berisi belasan Field (kolom).

    12. 

    MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan

    kunci Uniq (atau Unique).

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    72/196

    55

    13. MySQL didukung oleh sebuah component C dan perl API, sehingga

    Database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi

    yang berada di bawah protocol internet berupa Web. Biasanya

    aplikasi yang sering digunakan adalah PHP dan Perl.

    14. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan table maupun peng-

    update-an table.

    15. 

    MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang

     bernama SQL (Struktur Query Language) yaitu sebuah bahasa

     permintaan yang distandarkan pada beberapa database server Oracle,

    PostGreSQL dll.

    Dengan beberapa kelebihan yang dimiliki di atas, MySQL menjadi

    sebuah program database yang sangat popular digunakan. Pada

    umumnya MySQL digunakan sebagai database yang diakses melalui web

    2.10 Metode Penelitian

    Dalam pengumpulan data untuk penelitian ini, dilakukan penelitian

    terlebih dahulu guna mendapatkan data - data dan informasi yang terkait

    dengan sistem pakar untuk identifikasi bentuk keris jawa dengan metode CF

    (Certainty Factor). Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah

    observasi, studi pustaka dan interview/wawancara.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    73/196

    56

    2.10.1  Observasi

    Pengertian observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang

    sedang dilakukan (Jogiyanto H.M., 2005:623). Observasi biasanya

    digunakan untuk mengetahui perilaku masyarakat secara detail.

    2.10.2 Studi Pustaka

    Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis

    mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti.

    Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara

    online  melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang

    relevan, penulis lalu mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam

     penelitian. Informasi yang didapatkan digunakan dalam penyusunan

    landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan aplikasinya

    secara langsung. Pustaka-pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat di

    Daftar Pustaka.

    2.10.3  Interview / wawancara

    Dalam melakukan pengumpulan data, penulis juga melakukan

    wawancara secara langsung kepada pihak yang terlibat yang nantinya akan

    menggunakan aplikasi (user ) untuk mengetahui kebutuhan aplikasi yang

    diinginkan.

    2.11 

    Konsep Expert System Development Life Cycle (ESDLC)

    Pengembangan sistem dapat diartikan sebagai sebuah proses

     pengembangan terstandarisasi yang mendefinisikan satu set aktivitas,

    metode,praktik terbaik, dan perangkat terotomatisasi yang akan digunakan oleh

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    74/196

    57

     para pengembang sistem dan manajer proyek untuk mengembangkan dan

     berkesinambungan memperbaiki sistem informasi dan perangkat lunak

    (Whitten, 2004).

    Dalam pengembangan sistem pakar ini, metodologi yang digunakan

    adalah  Expert System Development Life Cycle. Metode ini dipilih dengan

    alasan model pengembangan di  Expert System Development Life Cycle

    menggunakan tahapan yang dapat merepresentasikan kebutuhan pada

     pengembangan sistem pakar identifikasi bentuk keris jawa dengan metode CF

    (Certainty Factor).  Expert System Development Life Cycle melibatkan enam

    tahapan pokok seperti yang terdapat pada gambar 2.19 :

    (Sumber: Andi, 2003)

    Gambar 2.19 Fase Pengembangan Sistem Pakar

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    75/196

    58

    2.11.1  Inisialisasi Kasus

    Tahapan ini merupakan tahapan penentuan hal - hal penting sebagai

    dasar permasalahan yang akan dianalisis. Tahapan ini merupakan tahap untuk

    mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dalam sistem

    (Andi, 2003).

    2.11.2  Analisis Data Sistem Pakar 

     Analisis Data Sistem Pakar meliputi mekanisme inferensi dan

    kreasi cepat dari komponen utama pada sistem pakar pada basis elementer

    (Turban, 2005).

    Dalam tahapan ini dilakukan tahapan sebagai berikut :

    1.  Mekanisme Inferensi

    Proses penggabungan banyak aturan berdasarkan data yang tersedia,

    disebut inferensi, komponen yang melakukan inferensi dalam sistem pakar

    disebut mesin inferensi. Dua pendekatan populer untuk menarik

    kesimpulan adalah  forwad chaining   dan backward chaining (Turban,

    2005).

    2. 

    Forward Chaining

    Runut maju adalah aturan-aturan diuji satu demi satu dalam urutan

    tertentu (data driven).

    Selain teknik penalaran runut maju, diperlukan juga teknik

     penelusuran data dalam bentuk network   atau jaringan yang terdiri dari

    node – node berbentuk tree atau pohon. Ada tiga teknik yang digunakan

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    76/196

    59

    dalam proses penelusuran data, yaitu  Depth First Search,  Breadh First

    Search, dan Best First Search (Andi, 2003).

    3.  Depth First Search

    Teknik penelusuran dari node ke node bergerak menurun ke

    tingkat dalam yang berurutan.

    4.  Model CF (Certainty Factor)

    Faktor kepastian (certainty factor ) diperkenalkan oleh Shortliffe

    Buchanan dalam pembuatan MYCIN (Wesley, 1984). Certainty factor

    (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk

    menunjukkan besarnya kepercayaan.

    2.11.3  Prototipe Dasar Kasus 

     Prototyping sistem pakar meliputi representasi pengetahuan yang

    ditangkap dengan sebuah cara yang memungkinkan inferensi dan kreasi cepat

    dari komponen utama pada sistem pakar pada basis elementer (Turban, 2005).

    Dalam tahapan ini dilakukan tahapan sebagai berikut :

    1. 

    Representasi Pengetahuan

    Pengetahuan yang diperoleh dari pakar atau sekumpulan data harus

    direpresentasikan dalam format yang dipahami oleh manusia dan dapat

    dieksekusi pada komputer. Terdapat banyak metode yang berbeda untuk

    repsesentasi, yang paling populer adalah aturan produksi (Turban, 2005).

    Teknik representasi pengetahuan yang dilakukan pada tahap ini adalah

    dengan menggunakan kaidah produksi, yaitu membuat kaidah produksi

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    77/196

    60

     berupa aturan (rule) yang berupa IF (kondisi) THEN (aksi) dimana kondisi

    merupakan bagian dari awal yang mengekspresikan situasi (pernyataan

     berawal IF) dan aksi merupakan bagian yang menyatakan suatu tindakan

    tertentu yang diharapkan jika suatu situasi bernilai benar (pernyataan

     berawalan THEN).

    2.11.4  Pengembangan Sistem

    Pengembangan sistem di sini lebih kepada  system design  atau

     perancangan perangkat lunak sistem pakar itu sendiri. Desain sistem adalah

    sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis

    sistem) yang merangkai kembali bagian – bagian komponen menjadi sebuah

    sistem yang lengkap, sebuah sistem yang diperbaiki (Whitten, 2004)

    Dalam tahapan ini dilakukan tahapan sebagai berikut :

    1. 

    Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perancangan sistem dilakukan beberapa tahapan

    diantaranya merancang  flowchart, data flowchart diagram dan  state

    transition diagram untuk aplikasi ini menggunakan tools Microsoft

    office visio 2003.

    2. 

    Analisis Dan Desain Sistem

    Dalam tahapan analisa dan desain sistem dilakukan beberapa

    tahapan diantaranya perancangan database, entity relationship diagram,

    merancang Graphic User Interface  pembuatan aplikasi identifikasi

     bentuk keris jawa.

  • 8/19/2019 101495 Kasmui Fst

    78/196

    61

    3.  Implementasi

    Implementasi sistem merupakan konstruksi, instalasi, pengujian,

    dan pengiriman sistem kedalam produksi.

    Terdapat dua fase dalam implementasi sebuah sistem, yakni fase

    konstruksi dan implementasi. Fase konstruksi merupakan kegiatan

     pengembangan, instalasi, dan pengujian terhadap komponen sistem,

    sedangkan fase implemenatasi merupakan kegiatan instalasi dan

     pengiriman sistem keseluruhan ke dalam produksi (Whitten, 2004).

    4.  Iimplementasi tahap lanjut

    Pengembangan sistem diperlukan sehingga sistem yang dibangun

    tidak menjadi usang dan investasi sistem tidak sia-sia. Hal

     pengembangan sistem yang paling berguna adalah proses dokumentasi

    sistem dimana di dalamnya tersimpan tolak ukur pengembangan sistem

    di masa mendatang (Andi, 2009:21)

    2.1