1. Paper Kunci - Menteri PUPR - Integrasi Infrastruktur Transportasi Pantura Jawa Dalam Rangka...
-
Upload
nasikhin-aries -
Category
Documents
-
view
23 -
download
9
description
Transcript of 1. Paper Kunci - Menteri PUPR - Integrasi Infrastruktur Transportasi Pantura Jawa Dalam Rangka...
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
disampaikan oleh:
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dalam:
Seminar Nasional dan Workshop Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)
Semarang, 25 Agustus 2015
INTEGRASI INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI PANTURA JAWA DALAM RANGKA MENDUKUNG PENINGKATAN EKONOMI NASIONAL
1
OUTLINE
1. Latar Belakang
2. Isu dan Tantangan Penyelenggaraan Jalan di Indonesia
3. Wilayah Pengembangan Strategis dan Integrasi Infrastruktur Transportasi di Pantura Jawa
4. Strategi Penyelenggaraan Jalan untuk mendukung Peningkatan Ekonomi di Pantura Jawa
5. Penutup
2
LATAR BELAKANG
Pembangunan infrastruktur jalan sebagai bagian dari sistem transportasi memperlancar arus distribusi barang dan jasa, serta berperan dalam peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, serta sebagai katalisator pengembangan wilayah
Transportasi merupakan urat-nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan keamanan nasional
3
Konektivitas domestik yang belum sepenuhnya melayani semua sektor prioritas pembangunan: Ketimpangan kondisi jalan nasional dan jalan sub nasional yang menyebabkan kurang optimalnya distribusi barang dan jasa dari pusat produksi ke outlet
Pulau Jawa termasuk kategori wilayah telah berkembang sehingga Kementerian PUPR menggunakan pendekatan pembangunan jaringan jalan berstandar tinggi serta meningkatkan peran serta sektor swasta dalam penyediaan infrastruktur jalan
JALAN REL SUNGAI LAUT UDARA
84%90%
7,3%0,6%
5,3%
0%1,5%
0%
7%1,8%
Penumpangbarang
ISU DAN TANTANGAN PENYELENGGARAAN JALAN DI INDONESIA
Tingginya permintaan lalu lintas barang dan jasa terhadap infrastruktur jalan (84% lalu lintas angkutan penumpang dan 90% lalu lintas angkutan barang bertumpu pada jalan, sedangkan ± 10% lalu lintas angkutan penumpang dan barang menggunakan moda transportasi lainnya).
Tingginya waktu tempuh di koridor utama (2,7 jam/100km). Hal ini mengakibatkan tingginya biaya logisitik di Indonesia.
Peringkat kualitas infrastruktur jalan (peringkat 56 dari 144 negara berdasarkan Global Competitiveness Index 2014-2015).
Sumber: Global Competitivess Report 2014-2015 oleh World Economic Forum
Sumber: Indonesia Infrastructure Initative, 2012
Timor Leste
Kamboja
Laos
Vietnam
Filipina
Indonesia
Thailand
China
Malaysia
Singapura
WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS DAN INTEGRASI INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DI PANTURA JAWA (1)
A
A
B C D
E F G H
B
C D E
F G H
Sumber: BPIW Kemen. PU-Pera, 2015 5
Kementerian PUPR menggunakan pendekatan pembangunan berbasis WPS untuk memadukan pengembangan wilayah dengan mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memfokuskan pada pengembangan infrastruktur, dimana terdapat 35 WPS di Indonesia.
Di Pulau Jawa terdapat 8 WPS dengan tema besar pengembangan wilayah: • Sebagai lumbung pangan nasional; • Sebagai salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia; • Sebagai pendorong sektor industri dan jasa nasional; dan • Percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim (kelautan).
A. Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) di Pulau Jawa
6
JALUR EKSPOR MENUJU PASAR INTERNASIONAL
JALUR EKSPOR MENUJU PASAR INTERNASIONAL
Tg. Priok
Tg. Perak
Tg. Emas
JIIPE Pulogadung
Cikarang
Jatengland JIIPE Gresik
Jalan Nasional Non-Tol
Kereta Api Double Track
Dry Port
Pedesaan Kawasan Industri Sumber daya (Perhutanan/Agrikultur, Tambang, Pariwisata)
WPS Semarang – Surabaya
WPS Jakarta – Cirebon – Semarang
Jalan Tol Trans Jawa
Bandar Udara
Soekarno Hatta
Achmad Yani
Djuanda
• Terdapat 2 WPS di Pantura Jawa yaitu: WPS Jakarta – Cirebon – Semarang dan WPS Semarang – Surabaya
• Integrasi infrastruktur transportasi, baik jalan, kereta api, pelabuhan, dan bandara udara, diperlukan dalam rangka pengembangan WPS di Pantura Jawa
B. Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) di Pantura Jawa
WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS DAN INTEGRASI INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DI PANTURA JAWA (2)
7
Jawa Barat
Serang
Surabaya
Yogyakarta
Semarang
Banten
DIY
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kertosono
Mojokerto
Pejagan Pemalang Batang
Cikampek
Palimanan
Solo
Ngawi
Pasuruan
Probolinggo
Banyuwangi
Kanci
Sukabumi Demak
Malang
Pandaan
Gempol
DKI Jakarta
Ciranjang
Bogor
(K) Bandung
Cirebon
Cilegon
PKN Pel. Laut Bandar Udara
Keterangan : : Jalan Nasional Non-Tol Pantura Jawa : Jalan Nasional Tol Beroperasi : Persiapan Jalan Tol - Pengadaan tanah dan Konstruksi : Persiapan Jalan Tol - Persiapan Pengadaan
STRATEGI PENYELENGGARAAN JALAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN EKONOMI PANTURA JAWA (1)
Strategi penyelenggaraan jalan untuk mendukung peningkatan ekonomi di Jalan Lintas Pantura Jawa melalui: A. Penanganan Jalan Nasional Non-Tol di Pantura Jawa B. Penyelesaian Jalan Nasional Tol Trans Jawa
8
STRATEGI PENYELENGGARAAN JALAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN EKONOMI PANTURA JAWA (2)
A. Penanganan Jalan Nasional Non-Tol di Pantura Jawa
1. Pantura dalam kondisi mantap (4 lajur) Pemeliharaan jalan nasional
9
STRATEGI PENYELENGGARAAN JALAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN EKONOMI PANTURA JAWA (3)
A. Penanganan Jalan Nasional Non-Tol di Pantura Jawa
2. Penanganan perlintasan kereta api dan jalan nasional Rencana pembangunan Flyover/Underpass
10
A. Penanganan Jalan Nasional Non-Tol di Pantura Jawa
3. Penyediaan jalan akses menuju pelabuhan Pembangunan jalan akses Tanjung Priok
STRATEGI PENYELENGGARAAN JALAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN EKONOMI PANTURA JAWA (4)
11
A. Penyediaan Konektivitas pada Pantura Jawa
4. Penyediaan jalan akses menuju dryport Rencana pembangunan jalan akses dryport Cikarang
STRATEGI PENYELENGGARAAN JALAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN EKONOMI PANTURA JAWA (5)
12
A. Penyediaan Konektivitas pada Pantura Jawa
5. Penyediaan jalan akses menuju bandara Rencana pembangunan jalan akses menuju Bandara Kertajati (Jawa Barat)
STRATEGI PENYELENGGARAAN JALAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN EKONOMI PANTURA JAWA (6)
Jalan Tol Cikampek-
Palimanan
13
STRATEGI PENYELENGGARAAN JALAN UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN EKONOMI PANTURA JAWA (7)
B. Penyelesaian Jalan Tol Trans Jawa
• Jalan Tol Trans Jawa (Merak-Banyuwangi sepanjang 1.173 KM) sampai dengan pertengahan tahun 2015 telah beroperasi sepanjang 479 KM.
• Pada tahun 2019, ditargetkan penyelesaian Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 493 KM agar tersambung dari Merak sampai dengan Pasuruan.
Contoh ruas jalan tol Trans Jawa: Jalan Tol Cikampek-Palimanan (116 KM), beroperasi tahun 2015 60% beban lalu lintas Jalur Pantura teralihkan ke jalan tol dan terbukti memperlancar arus lalu lintas selama periode mudik lebaran 2015
PENUTUP Pengembangan infrastruktur PU-PR melalui Pengembangan Kawasan pada Wilayah Pengembangan Strategis yang mencakup: identifikasi potensi, pengembangan kluster ekonomi, penyediaan infrastruktur logistik (jalan tol), dan infrastruktur pendukung (air minum, gas, listrik), dll
Koordinasi Kementerian/Lembaga dan Pemda untuk mengurangi beban jalan Pantura terutama dalam pengembangan infrastruktur terintegrasi (kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan penyeberangan dan jaringan utilitas) dan pengendalian guna lahan di koridor Jalan Lintas Pantura
Penyelesaian Jaringan Jalan Tol Trans Jawa sebagai upaya mengurangi beban Jalan Lintas Pantura Jawa karena tidak dimungkinkan untuk dilakukan peningkatan kapasitas (pelebaran)
Menjaga kondisi Jaringan Jalan Nasional Non Tol Lintas Pantura Jawa dengan target kemantapan 98% pada akhir tahun 2019
14
TERIMA KASIH
15