Inferenciaslgicasylgicoculturales 150412132734 Conversion Gate01 (1)
1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
Transcript of 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
1/40
PANDUAN LAYANAN
KEPROTOKOLAN
Dibagikan melalui:
http://himpaudijabar.wordpress.com
https://twitter.com/himpaudijabar
https://facebook.com/himpaudijabar
https://facebook.com/groups/himpaudijabar
HIMPUNAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ANAK USIA DINI INDONESIA
2014 HIMPAUDI PROVINSI JAWA BARAT
http://himpaudijabar.wordpress.com/http://himpaudijabar.wordpress.com/https://twitter.com/himpaudijabarhttps://twitter.com/himpaudijabarhttps://facebook.com/himpaudijabarhttps://facebook.com/himpaudijabarhttps://facebook.com/groups/himpaudijabarhttps://facebook.com/groups/himpaudijabarhttps://facebook.com/groups/himpaudijabarhttps://facebook.com/himpaudijabarhttps://twitter.com/himpaudijabarhttp://himpaudijabar.wordpress.com/ -
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
2/40
ii |P r o t o s & K o l l a
DAFTAR ISI
Sejarah dan Perkembangan Protokol....................................
Ruang Lingkup Keprotokolan....................................................
A. Tata Tempat.............................................................................
B. Tata Upacara............................................................................
1. Tata Upacara Bendera...................................................
2. Tata Upacara Bukan Bendera.....................................
Layanan Keprotokolan..................................................................
A. Penerima Tamu........................................................................
B. Pemandu Tempat Duduk (Liaison Officer)..................
C. Pembawa Acara atau Master of Ceremony...................
Lambang-Lambang Kehormatan Negara..............................
A. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia........
B. Bendera Negara.......................................................................
C. Foto Resmi Presiden dan Wakil Presiden....................
D. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya...................................
1
6
6
8
9
12
15
15
19
23
32
32
34
35
36
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
3/40
1 |P r o t o s & K o l l a
Sejarah dan Perkembangan Protokol
Dalam sejarahnya, protokol berawal dari tata krama kerajaan pada
jaman dahulu. Peranan protokol kerajaan tersebut adalah untuk mengatur
hirarki yang merupakan sebuah kebiasaan yang akhirnya berkembang
menjadi hukum kebiasaan yang harus dipatuhi karena hirarki tersebut
menyangkut harga diri kerajaan tersebut. Peranan protokol juga untuk
menjaga hubungan antar kerajaan, dimana kebiasaan antara satu kerajaan
dengan kerajaan lainnya berbeda, sehingga apabila suatu kerajaan hendak
berkunjung ke kerajaan lain maka harus mengikuti aturan dan tata krama
yang ada di kerajaan yang dikunjunginya tersebut.
Hal tersebut dirundingkan hingga akhirnya membuat kedua pihak
merasa nyaman. Karena masalah protokol dianggap penting dalam
hubungan antar negara, maka pada tahun 1815, hal mengenai
keprotokolan tersebut diundangkan melalui Vienna Conventiondan terus
berkembang hingga melahirkanVienna Convention of Diplomatic Relation
yang berisikan tentang pengaturan apabila kita berkunjung ke suatu
negara, walaupun mempunyai kekebalan diplomatik, tetapi kita tidak
dapat dengan bebas dalam bertindak di Negara tersebut, karena haltersebut telah diatur, dimana kita dituntut untuk menghargai hukum
setempat dan orang yang mengatur semua itu adalah protokol.
Secara etimologis, kata protokol diambil dari bahasa Perancis
Protocole, kata ini diadopsi dari bahasa Latin Protokollum yang aslinya
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
4/40
2 |P r o t o s & K o l l a
berakar dari bahasa Yunani Protos yang berarti pertama dan Kolla yang
berarti lem atau perekat. Mula- mula hal ini diartikan sebagai lembaran
pertama dari kertas tebal atau gulungan papyrus yang dilekatkan
(Pedoman Keprotokolan Negara: 2). Namun sebagaimana yang tercantum
pada Petunjuk Pelaksanaan Protokol (1983), pada perkembangannya
pengertian ini berkembang menjadi 2 katagori besar yaitu:
a.
Pengertian protokol yang dikaitkan dengan masalah perjanjian
hubungan internasional, dan
b.
Pengertian protokol yang dikaitkan dengan persoalan pengaturan
dalam pelaksanaan suatu upacara atau tata cara pergaulan
internasional.
Berdasarkan Pedoman Keprotokolan Negara (2005:3) dan
Petunjuk Pelaksanaan Protokol (1983:2) dapat disimpulkan bahwa
pengertian protokol dapat diartikan sebagai tata cara untuk
menyelenggarakan suatu acara agar berjalan tertib, hikmat, rapi, lancar
dan teratur serta memperhatikan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku
baik secara nasional maupun internasional. Seiring dengan makin
meningkatnya hubungan antar bangsa maka lambat laun mereka mencari
suatu aturan yang dapat diterima oleh semua pihak, esensi dari aturan itu
adalah unsur pokok yang tercakup dalam protokol upacara yaitu:
a.
Tata cara yang menentukan tindakan yang harus dilakukan dalam
suatu acara tertentu, tata cara ini haru ditaati oleh peserta upacara,
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
5/40
3 |P r o t o s & K o l l a
tindakan ini merujuk pada aturan dan adat kebiasaan yang sudah
tetap.
b.
Tata krama yang menentukan pemilihan kata, ucapan dan perbuatan
sesuai dengan tinggi rendahnya jabatan seseorang.
c.
Rumus- rumus dan aturan aturan tradisi/ kebiasaan yang telah
ditentukan secara universal ataupun di dalam suatu bangsa itu sendiri.
Dengan kata lain, berdasarkan dari beberapa pengertian yang telah
dijabarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa protokol adalah:
a.
Pada awal mula kata protokol digunakan untuk lembaran pertama dari
suatu gulungan papyrus atau kertas tebal yang ditempelkan atau
dilekatkan. Kemudian kata protokol digunakan untuk seluruh gulungan
itu dimana dicatat semua dokumen negara yang bersifat nasional dan
internasional. Dokumen tersebut memuat persetujuan antar negara
kota (city states)dan kemanusiaan antar bangsa-bangsa;
b.
Kata protokol juga digunakan pada suatu notulen (proces verbal)atau
catatan resmi (official minutes)yang mencatat jalannya perundingan,
dan pada akhir sidang ditanda tangani oleh semua peserta;
c. Tiap persetujuan atau agreementyang akan menjadi perjanjian atau
treatyjuga disebut protokol, misalnya protokol Paris sampai saat ini
pengertian protokol tersebut masih berlaku;
d.
Kata protokol juga digunakan untuk dokumen yang mencantumkan
hak-hak, kewajiban, kelonggaran dan kekebalan para diplomat dan
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
6/40
4 |P r o t o s & K o l l a
akhirnya protokol digunakan bagi hak-hak, kewajiban, kelonggaran
dan kekebalan para diplomat itu sendiri;
e.
Kata protokol dalam perkembangannya menunjuk kepada kata sifat,
artinya yang bersifat resmi tertentu, tertentu disini menurut protokol
adalah sudah diatur dalam prosedur serta tata cara kedinasan atau
kenegaraannya. Terkadang kata protokol oleh sebagian masyarakat
diartikan sebagai suatu fungsi tertentu, misalnya jalan protokol,
artinya jalan yang biasanya sering dilalui oleh pejabat negara atau
lazimnya jalan-jalan raya atau jalan utama.
f.
Protokol, menurut 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010
tentang keprotokolan diartikan sebagai :
serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara
kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata
Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan
kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya
dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.
Dalam perkembangan selanjutnya, kata protokol seolah-olah
menunjuk kepada seseorang yang diserahi tugas untuk mengurus acara-
acara kenegaraan atau kepada suatu lembaga tertentu, sehingga pada
saat yang lain, kata tersebut dapat diartikan sebagai tata cara untuk
menyelenggarakan suatu acara agar berjalan tertib, khidmat, rapi, lancar,
dan teratur serta memperhatikan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku,
baik secara nasional, maupun internasional. Dengan demikian dapat
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
7/40
5 |P r o t o s & K o l l a
disimpulkan bahwa definisi atau pengertian berbagai terminologi dalam
keprotokolan, protokoler adalah:
a.
Suatu julukan yang bersifat filosofi terhadap terhadap seseorang yang
menerima hak protokoler serta melaksanakan ketentuan
keprotokolan sebagaimana mestinya; dan
b.
Julukan terhadap suatu kegiatan yang mengaplikasikan ketentuan-
ketentuan keprotokolan yang meliputi aturan mengenai tata tempat,
tata upacara dan tata penghormatan.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
8/40
6 |P r o t o s & K o l l a
Ruang Lingkup Keprotokolan
Dalam undang-undang nomor 9 tahun 2010 disebutkan bahwa ruang
lingkup keprotokolan terdiri dari (1) Tata Tempat; (2) Tata Upacara; dan
(3) Tata Penghormatan. Namun dalam undang-undang tersebut memang
dikhususkan pada acara-acara yang bersifat kenegaraan (state/goverment
protocol). Oleh karena itu dalam buku ini akan membahas ruang lingkup
keprotokolan yang terjadi dimasyarakat dan dapat disesuaikan dengan
budaya/adat istiadat setempat (general protocol), terutama mengenai
Tata Tempat dan Tata Upacara.
A. Tata Tempat
Dalam bahasa prancis tata tempat disebut preseance yang berarti
didahulukan, secara etimologis tata tempat dapat diartikan sebagai
penataan atau pengaturan bagi orang-orang yang layak didahulukan.
Dalam Undang-undang no 9 tahun 2010 tentang keprotokolan sendiri, tata
tempat diartikan sebagai pengaturan tempat bagi pejabat negara, pejabat
pemerintahan, perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional
serta tokoh masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara
resmi.
Dalam lingkup kenegaraan sudah dijelaskan dalam undang-undang
tersebut orang-orang yang harus didahulukan. Namun dalam buku ini akan
lebih menfokuskan pada lingkup yang terjadi didalam masyarakat pada
umumnya dengan ketentuan-ketentuan sebagai standar kepatutan.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa pada hakekatnya Tata tempat
mengandung unsur (1) siapa yang berhak yang lebih didahulukan; (2)atau siapa yang memperoleh hak menerima prioritas dalam urutan; dan
(3) Orang yang berhak memperoleh urutan tempat untuk didahulukan
adalah seseorang dikarenakan jabatan, pangkat dan status serta
kedudukannya di dalam negara, pemerintah atau masyarakat serta
institusi tertentu.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
9/40
7 |P r o t o s & K o l l a
Berdasarkan unsur-unsur tersebut, berikut merupakan aturan-aturan
mengenai tata tempat secara umum:
a.
Orang yang berhak mendapat tata urutan pertama/ paling tinggi
adalah mereka yang mempunyai urutan paling depan/ paling
mendahului.
b.
Jika mereka berjajar, maka yang berada di sebelah kanan dari orang
yang mendapat urutan tata tempat paling utama, diangap lebih
tinggi/ mendahului orang yang ada di sebelah kirinya.
c.
Jika menghadap meja, maka tempat utama adalah yang menghadap
ke pintu keluar dan tempat terakhir adalah tenpat yang paling dekat
dengan pintu keluar.
d. Jika berjajar pada garis yang sama adalah :
1)
Tempat sebelah kanan luar, atau
2)
Tempat paling tengah
Rumusnya :
3)
Genap = 21
4) Ganjil = 321
e. Naik kendaraan :
Bagi seseorang yang mendapat tata urutan paling utama, apabila
naik/turun kendaraan :
1.
Kapal terbang : naik paling akhir, turun paling awal
2.
Kapal laut : naik dan turun paling dahulu
3.
Mobil/ KA : naik dan turun paling dahulu
Duduk paling kanan
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
10/40
8 |P r o t o s & K o l l a
Orang ketiga duduk tengah
f.
Kedatangan dan pulang :
Orang yang paling dihormati selalu datang paling akhir dan pulang
paling dahulu.
g.
Letak kendaraan/ mobil :
Pintu kanan mobil berada di arah pintu keluar gedung
h.
Jajar kehormatan (receiving line) :
1)
Orang yang paling dihormati, harus datang dari sebelah kanan
dari pejabat yang menyambut.
2)
Bila orang yang paling dihormati yang menyambut tamu, maka
tamu akan datang dari sebelah kirinya.
B. Tata Upacara
Dalam Undang-undang RI nomor 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan
menjelaskan bahwa Tata Upacara adalah aturan untuk melaksanakan
upacara dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi. Dari pengertian
tersebut, yang akan digaris bawahi adalah aturan untuk melaksanakan
upacara dalam acara resmi, karena dalam acara kenegaraan, acara
tersebut dihadiri oleh kepala negara. Dan dalam buku ini akan lebih jauh
membahas acara resmi yang sering dilakukan dalam lingkungan
masyarakat. Secara umum, tata upacara terbagi dalam dua bagian, yakni
(1) tata upacara bendera; dan (2) tata upacara bukan bendera.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
11/40
9 |P r o t o s & K o l l a
1. Tata Upacara Bendera
Tata upacara bendera adalah aturan untuk melaksanakan upacara
yang didalamnya terdapat pengibaran bendera dengan diiringi lagu
kebangsaan Indonesia Raya. Upacara Bendera dilaksanakan dalam
rangka acara: (a) Peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia; (b) Peringatan hari besar nasional;
(c) hari ulang tahun lahirnya lembaga negara; (d) Peringatan hari ulang
tahun lahirnya instansi pemerintah; dan (e) hari ulang tahun lahirnya
provinsi dan kabupaten/kota.
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
Upacara Bendera adalah sebagai berikut:
a.
Tata Urutan dalam Upacara Bendera
1)
pengibaran bendera negara diiringi dengan lagu kebangsaan
Indonesia Raya;
2)
mengheningkan cipta;
3) pembacaan naskah Pancasila;
4) pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945; dan
5) pembacaan doa.
Tata urutan upacara bendera dalam rangka peringatan hari ulang
tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sekurang-
kurangnya meliputi:
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
12/40
10 |P r o t o s & K o l l a
1)
pengibaran bendera negara diiringi dengan lagu kebangsaan
Indonesia Raya;
2)
mengheningkan cipta;
3)
mengenang detik-detik Proklamasi diiringi dengan tembakan
meriam, sirine, bedug, lonceng gereja dan lain-lain selama satu
menit;
4)
pembacaan Teks Proklamasi; dan
5)
pembacaan doa.
b.
Tata Bendera Negara dalam Upacara Bendera
1)
Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi
panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang
serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah
berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
2)
Bendera Negara dibuat dari kain yang warnanya tidak luntur.
3)
Bendera Negara dibuat dengan ketentuan ukuran:
a)
200 cm x 300 cm untuk penggunaan di lapangan istana
kepresidenan;
b) 120 cm x 180 cm untuk penggunaan di lapangan umum;
c) 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di ruangan;
d) 36 cm x 54 cm untuk penggunaan di mobil Presiden dan
Wakil Presiden;
e)
30 cm x 45 cm untuk penggunaan di mobil pejabat negara;
f)
20 cm x 30 cm untuk penggunaan di kendaraan umum;
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
13/40
11 |P r o t o s & K o l l a
g)
100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kapal;
h)
100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kereta api;
i)
30 cm x 45 cm untuk penggunaan di pesawat udara; dan
j)
10 cm x 15 cm untuk penggunaan di meja.
4)
bendera dikibarkan sampai dengan saat matahari terbenam;
5)
tiang bendera didirikan di tempat upacara; dan
6)
penghormatan pada saat pengibaran atau penurunan bendera.
c.
Tata Lagu Kebangsaan dalam Upacara Bendera
1)
Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh
Wage Rudolf Supratman.
2) pengibaran atau penurunan bendera negara dengan diiringi
lagu kebangsaan;
3)
iringan lagu kebangsaan dalam pengibaran atau penurunan
bendera negara dilakukan oleh korps musik atau genderang
dan/atau sangkakala, sedangkan seluruh peserta upacara
mengambil sikap sempurna dan memberikan penghormatan
menurut keadaan setempat.
4) Dalam hal tidak ada korps musik atau genderang dan/atau
sangkakala pengibaran atau penurunan bendera negara diringi
dengan lagu kebangsaan oleh seluruh peserta upacara.
5)
Waktu pengiring lagu untuk pengibaran atau penurunan
bendera tidak dibenarkan menggunakan musik dari alat rekam.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
14/40
12 |P r o t o s & K o l l a
2. Tata Upacara Bukan Bendera
Tata upacara bukan bendera adalah aturan mengenai upacara
dalam acara-acara yang tidak terdapat pengibaran bendera, walaupun
harus terdapat bendera, bendera tersebut sudah dalam keadaan
berkibar pada tiang. Acara yang merupakan upacara bukan bendera
meliputi:
a.
Pelantikan Pejabat Negara/pemerintahan/lembaga/instansi;
b.
Upacara serah terima jabatan;
c.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU);
d.
Penyambutan tamu asing atau pejabat negara;
e. Upacara pembukaan dan penutupan pertemuan ilmiah, pelatihan,
dan konferensi.
Macam- macam pertemuan ilmiah, pengertian pelatihan serta
konferensi adalah sebagai berikut:
1)
Forum akademik pertemuan ilmiah adalah pertemuan
sekelompok warga sivitas akademika untuk membahas topik
tertentu secara ilmiah dengan tujuan menumbuhkan dan
memupuk kemampuan sikap ilmiah dan sikap professional
melalui pemikiran yang objektif.
2) Simposium merupakan suatu pertemuan ilmiah yang
membahas topik tertentu dari berbagai sudut pandang yang
saling berkaitan.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
15/40
13 |P r o t o s & K o l l a
3)
Kolokium adalah hasil modifikasi dari metode diskusi panel
yang melibatkan narasumber dan peserta.
4)
Lokakarya merupakan temu karya yang bertujuan
meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta dengan
menggunakan berbagai jenis metoda yang menghasilkan
produk tertentu.
5)
Seminar merupakan pertemuan ilmiah suatu kelompok
intelektual dengan sistematis membahas suatu topik dibawah
pimpinan seorang ahli yang berwenang dalam bidang
tersebut untuk memecahkan suatu permasalahan.
6) Diskusi ilmiah adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar
pikiran yang dilakukan oleh panelis mengenai suatu topic
tertentu.
7)
Stadium general (kuliah umum) merupakan suatu bentuk atau
metoda penyampaian informasi secara lisan tentang suatu
topic tertentu oleh seseorang yang berkualifikasi, dengan
maksud memberikan wawasan umum dan memperluas
wawasan ilmiah serta mengembangkan sikap interdisipliner
tentang suatu bidang ilmu atau calon ilmuan dengan latar
belakang disiplin ilmu yang beragam dan berbeda dengan
penceramah.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
16/40
14 |P r o t o s & K o l l a
8)
Lomba karya ilmiah adalah program atau kegiatan yang
dilakukan untuk dapat melatih dan meningkatkan
kemampuan serta sikap ilmiah mahasiswa.
Konferensi adalahmedia komunikasi tatap muka yang memberikan
suatu kemungkinan bahwa dengan konferensi dapat dicapai suatu
pemahaman bersama yang tidak mungkin dicapai melalui
komunikasi secara tertulis.
Secara umum susunan acara yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan oleh pembawa acara/MC.
b.
Sambutan-sambutan dan pembukaan secara resmi oleh
pejabat/orang tertentu. (diharapkan tidak lebih dari 3)
c. Doa
d. Acara pokok
e.
Penutup.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
17/40
15 |P r o t o s & K o l l a
Layanan Keprotokolan
Tujuan utama adanya peranan protokol dalam suatu acarakhususnya acara yang bersifat resmi adalah agar acara tersebut berjalan
tertib, khidmat, rapi, lancar, dan teratur serta memperhatikan ketentuan
dan kebiasaan yang berlaku, baik secara nasional, maupun internasional.
Oleh karena itu, dalam keprotokolan terdapat layanan-layanan yang
mendukung tujuan protokol seperti penerima tamu (front officer),
pemandu tempat duduk (liaison officer) dan pembawa acara (MC).
A. Penerima Tamu (front officer)
Secara umum, tamu adalah seseorang atau sekelompok orang yang
datang untuk mengunjungi instansi atau datang pada acara tertentu.
Tamu yang berkunjung atau datang pada acara harus kita layani dengan
baik, tanpa membeda-bedakannya. Oleh karena itu, sebagai tuan rumah
atau penyelenggara acara harus berusaha untuk melayani tamu sebaik
mungkin.
Menerima tamu merupakan tugas utama seorang front officer. Oleh
karena itu, front officerharus bersikap ramah, sopan, dan bersedia untuk
membantu memberikan informasi yang diperlukan tamu.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menerima tamu :
a. Bersikap ramah memberikan salam dan menyapanya.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
18/40
16 |P r o t o s & K o l l a
b.
Tanyakanlah kepada tamu dari mana asal lembaga atau
instansinya untuk memudahkan front officer dalam
mengklasifikasikan tamu tersebut ke dalam tamu undangan VIP
atau tamu undangan.
c.
Bila tamu harus menunggu giliran untuk mengisi buku tamu,
usahakan agar tamu menunggu dengan suasana yang
menyenangkan.
d.
Untuk tamu internal VIP, biasanya disediakan buku tamu khusus.
Bila ada nama tamu internal VIP yang tidak tercantum dalam
buku tamu tersebut, usahakan agar tamu tidak kecewa dan
sampaikanlah secara benar kondisi yang terjadi. Segera lakukan
tindakan untuk menyelesaikan kondisi tersebut, seperti tamu
tersebut diarahkan untuk mengisi di buku tamu yang lain.
e.
Kesalahan Yang Dihindari:
Dalam melayani tamu yang harus dihindari adalah:
1) Hindari senda gurau, jangan berbisik-bisik ketika menerima
tamu.
2) Jangan duduk saat menerima tamu, hendaklah berdiri.
3) Janganlah berhias diri saat menerima tamu.
4)
Jangan makan pada saat menerima tamu.
5)
Kurang sabar dalam melayani tamu.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
19/40
17 |P r o t o s & K o l l a
6)
Tidak memberikan keterangan yang lengkap kepada
pimpinan, ketua pelaksana, atau koordinator acara tentang
tamu.
Standar Perilaku Front Officer
Seorangfront officerseyogyanya memiliki karakteristik dan perilaku
yang terangkum dalam P3K yaitu, Personality, Performance, Practice,
Knowledge.
1.
Personality(Kepribadian)
a.
Harus murah senyum, ramah dan professional saat bertugas.
b.
Mampu bersikap luwes, charming (menawan), simpatik,
menyenangkan hati, pandai berhadapan dengan berbagai
macam orang, mempunyai perasaan yang cukup halus dan dapat
bersikap psychologis terhadap tamu. Sifat- sifat yang
seyogyanya dimiliki untuk mencapai sukses seperti jujur, cepat
menanggapi kebutuhan kondisi, dan correct(sopan tapi tegas).
c.
Sifat yang tidak disukai adalah cepat marah, ketus, menerima
tamu sambil menelepon atau ber-sms, dan kaku.
d. Sikap selama bekerja adalah ketelitian, pertimbangan atau
perhitungan sebelum melakukan tindakan, dan inisiatif.
2. Performance(Penampilan)
Performance yang baik merupakan ciri khusus, menunjukkan
kepribadian dan kewibawaan bagi protokoler, termasuk front officer.
Performance yang baik berarti penampilan diri secara keseluruhan,
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
20/40
18 |P r o t o s & K o l l a
mulai dari berbusana, dandanan rambut/ jilbab, wajah, badan, kaki,
dan segala kelengkapannya.
3.
Practice(Praktik)
Dalam pelaksanaannya di dalam sebuah acara, biasanya front
officermelakukan prosedur penerimaan tamu sebagai berikut:
a.
Menyapa tamu terlebih dahulu dengan ucapan salam, seperti
Selamat Pagi, Selamat Siang dan Selamat Malam.
b.
Menanyakan identitas tamu mengenai nama dan atau asal
instansinya (Bilafront officertidak mengenal tamu tersebut. Jika
kenal, tahap ini dilewat saja).
c. Tamu dipersilahkan untuk mengisi buku tamu dengan alat tulis
yang disediakan. Jika buku tamu tersebut dibedakan menurut
asal instansi/ lembaga, maka tamu diminta untuk mengisi buku
tamu yang sesuai.
d.
Tamu diarahkan untuk masuk ke ruangan atau tempat di mana
acara diselenggarakan.
e. Frontofficer langsung berkoordinasi dengan Liaison Officcer /LO
(Pemandu Tempat Duduk) untuk menentukan tempat duduk
tamu (Jika tamu tersebut merupakan tamu kehormatan atau
pejabat tinggi yang perlu mendapatkan layanan keprotokolan).
4.
Knowledge(Pengetahuan)
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
21/40
19 |P r o t o s & K o l l a
Memiliki kemampuan yang memadai terhadap segala perubahan
dan perkembangan yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan
acara tersebut.
B. Pemandu Tempat Duduk (Liaison Officer)
Liaison Officer terdiri dari dua kata yakni Liaison yang berarti
penghubung/penyambung dan Officer yang berarti petugas, sehingga
Liaison Officer dapat diartikan sebagai petugas yang berfungsi sebagai
penghubung. Liaison Officerawalnya berhubungan dengan Dinas Kesatuan
militer yakni profesi seorang perwira sebagai penghubung yang
bekerjasama antara dua organisasi untuk berkomunikasi dan
mengkoordinasikan kegiatan mereka. Saat ini istilah atau sebutan Liaison
Officerbanyak digunakan oleh instansi/organisasi lain di luar militer nmun
dengan fungsi yang sama yakni sebagai penghubung antara dua lembaga.
Sebagai seorang penghubung seorang Liaison Officer harus memiliki
kemampuan komunikasi dan mendengarkan yang baik untuk menjamin
aliran informasi langsung, peka terhadap orang-orang yang berhubungan
secara langsung dan memiliki keterampilan pemecahan masalah yang baik
pula. Selain itu, petugas liaison officerharuslah orang yang ramah, karena
liaison officer yang memberikan kesan pertama terhadap citra sebuah
organisasi.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
22/40
20 |P r o t o s & K o l l a
Dalam lingkup layanan keprotokolan khususnya dalam sebuah acara
resmi petugas liaison officerberfungsi sebagai penghubung dan pemberi
informasi yang lebih rinci kepada tamu, khususnya tamu yang dianggap
penting dalam acara tersebut (VIP) sekaligus sebagai pemandu tempat
duduk dimana tamu penting tersebut ditempatkan. Penyampaian
informasi yang baik dan kesesuaian penempatan tempat duduk
merupakan indikator kesuksesan sebuah acara. Oleh karena itu, agar salah
satu indikator tersebut terpenuhi, maka dalam sebuah acara resmi
khususnya dipandang perlu menempatkan petugas liaison officer yang
berkompeten.
Berikut adalah syarat-syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang petugas liaison officer dalam hal pelayanan keprotokolan dalam
sebuah acara:
a.
Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari pengirim ke
penerima dengan menggunakan media dimana informasi
berkomunikasi dipahami dengan cara yang sama oleh pengirim dan
penerima. Dalam hal ini bahasa merupakan medianya. Petugas
liaison officer harus memilki kemampuan bahasa yang baik,
sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima. Selain mampu
dalam bahasa Indonesia, petugas liaison officer diharapkan juga
dapat memiliki bahasa tambahan, bahasa inggris dan bahasa daerah
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
23/40
21 |P r o t o s & K o l l a
dapat dijadikan nilai lebih dalam kemampuan komunikasi seorang
liaison officer.
b.
Memahami ilmu mengenai tata tempat
Tata tempat merupakan bagian yang terpenting dalam layanan
keprotokolan. Tata tempat dimaksudkan untuk mengatur tempat
duduk, khususnya tempat duduk bagi orang yang dianggap penting
dalam acara tersebut. Karena fungsi lain dari petugas liaison officer
adalah sebagai seorang pemandu tempat duduk, maka tata tempat
perlu dipahami oleh seorang petugas liaison officer.
c.
Memiliki performance/penampilan yang baik
Performance atau penampilan yang baik tidak harus ganteng atau
cantik, namun seorang petugas liaison officerharus berpenampilan
yang enak dilihat (good looking), rapih, tidak berlebihan serta
berpakaian sesuai dengan acara yang akan dilaksanakan.
d.
Memiliki etika pergaulan sosial yang baik
Etika dalam pergaulan sosial merupakan aturan atau rambu-rambu
yang digunakan manusia dalam pergaulan sosial. Etika digunakan
agar menghindarkan dari masalah atau persepsi yang negatif;
menghindarkan dari menyinggung orang lain; dan memunculkan
tingkah laku yang sesuai dengan yang diharapkan.
e.
Berperilaku sopan dan ramah
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
24/40
22 |P r o t o s & K o l l a
Perilaku yang sopan dan ramah akan memberikan kesan positif
terhadap tamu yang hadir serta menjaga rasa respect tamu
terhadap acara yang akan berlangsung.
f.
Dapat mengambil keputusan yang cepat
Berbagai mcam kemungkinan memang selalu terjadi dalam sebuah
acara. Meskipun penyelenggara acara telah menyiapkan acara
dengan baik. Khusus bagi petugas liaison officermasalah yang sering
terjadi adalah diantaranya ketidakhadiran salah satu tamu penting
sehingga ada kursi yang telah dipersiapkan kosong, adanya tamu
yang sebelumnya tidak akan datang, tiba-tiba datang pada acara
sedangkan tempat duduknya belum dipersiapkan. Dalam keadaan
tersebut, pengambilan keputusan yang cepat dan tepat sangat
dibutuhkan oleh seorang petugas liaison officer.
g.
Tegas bila dibutuhkan ketegasan
Selain memberikan keramahan dalam memberikan pelayanan,
seorang petugas liaison officer juga harus dapat tegas apabila
dibutuhkan. Layaknya seorang satpam pada setiap bank yang selalu
memberikan senyum yang ramah saat nasabah datang, namun
tegas saat ada nasabah yang melakukan kesalahan. Begitupun
dengan seorang petugas liaison officer dapat bersikap ramah dan
tegas bila diperlukan namun tanpa menyinggung tamu.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
25/40
23 |P r o t o s & K o l l a
C. Pembawa Acara atau Master of Ceremony
MC adalah singkatan dari Master of Ceremony artinya penguasa
acara, pemandu acara, pengendali acara, pembawa acara, pengaturacara, atau pemimpin upacara. MC bertindak selaku tuan rumah (host)
suatu acara atau kegiatan atau pertunjukan. Pembawa acara (MC)
berperan mengumumkan susunan acara dan memperkenalkan orang yang
akan tampil mengisi acara, serta bertanggung jawab memastikan acara
berlangsung lancar dan tepat waktu, meriah dan khidmat dari awal hingga
akhir.
Pembawa acara atau Master of Ceremony merupakan salah satu
kemampuan komunikasi publik (public communication). Menjadi seorang
MC atau pemandu acara merupakan salah satu kecakapan yang perlu
dimiliki oleh seorang protokoler. Selain itu seorang MC harus mengetahui
tentang tata tempat, tatapupacara dan tatapenghormatan.
Menurut Habib Bari, seorang Pembawa acara atau Master of
Ceremony adalah seseorang yang akan memimpin suatu rentetan acara
secara teratur dan rapi,pdanpbertanggungjawabpterhadappkelancaran
suatuprangkaian acara.
Pembawa acara bukan hanya mengetahui urutan-urutan acara, tetapi
bertindak sebagai ppemandup acara yang juga mengetahui acara sesuai
dengan urutanptertentu, pandai mengatur waktu,mempunyai informasi
yang akurat, mengenal nama-nama, pangkat, sertap jabatan
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
26/40
24 |P r o t o s & K o l l a
tokohppsecarapptepat.pIstilahplainpdari Pembawa acara (MC) yang
diterjemahkandarikatapresenter.
Fungsi Master of Ceremonyatau Pembawa Acara
a.
Menyusun acara dengan baik dan berkoordinasi dengan panitia
penyelenggara kegiatan;
b. Mengecek kesiapan acara dan kehadiran orang-orang penting;
c. Memastikan acara berjalan lancar, dan tepat waktu;
d. Membuka dan menutup acara;
e.
Mengenalkan pembicara atau pengisi acara; dan
f. Memimpin dan mengatur jalannya acara.
Penguasaan Teknik Oleh Seorang Pembawa Acara (MC)
a. TeknikpBerbicara
Sebagai komunikator, seorang Pembawa acara (MC) harus
menguasai menguasai suatu kemampuan berbicara dan mengatakan
sesuatu yang disampaikan mudah dimengerti dan menarik perhatian
pendengar. Ada lima hal yang harus diperhatikan seorang MC dalam
menggunakan bahasa yang wajar, menarikpdan sesuai dengan kaidah
tata bahasa Indonesia,padalah sebagai berikut:
1.
Phrasingp(pemenggalanpkalimat);
Pemotongan kalimat atau kata yang tertulis dalam pewara,
bertujuan agar tidak informasi yang disampaikan tidak
menimbulkan dualisme makna.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
27/40
25 |P r o t o s & K o l l a
2.
Intonasip(alunan kalimat yang tidak berkesan monoton);
Dapat juga berarti lagu kalimat, atau ketepatan penyajian
berdasarkan tinggi rendahnya nada
3.
Stressingp(tekananppadapkata-kataptertentu);
Merupakan penegasan pada kata-kata atau kalimat yang
disampaikan.
4.
ReadingpSpeedp(kecepatanpmembaca); dan
5.
Pausep(Jeda).
6.
Merupakan hentian sebentar dalam ujaran (sering terjadi di
depan unsur kalimat yang mempunyai isi informasi tinggi atau
kemungkinan rendah.
Dengan memperhatikan phrasing kita bisa memenggal
kalimat untuk mencapai suatu pengertian yang tepat dan orang
memahami informasi yang kita sampaikan. Pemenggalan kalimat
tersebut dibaca dengan intonasi tertentu, alunan suara tidak sama
atau monoton, karena memang demikianlah gaya bicara yang wajar.
Stessing dengan memberikan tekanan volume suara, digunakan bila
ingin menegaskan sesuatu, hal tersebut merupakan kebiasaan
manusia sehari-hari. Reading speedharus disesuaikan dengan situasi
lokal atau ruangan, agar semua ucapan MC dapat didengar jelas serta
menghindari salah ucap atau keseleo lidah. Para ahli komunikasi
menetapkan aturan baku kecepatan membaca sebaiknya antara 110-
120 kata setiap menit, atau sekitar 10-11 baris kalimat. Pause atau
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
28/40
26 |P r o t o s & K o l l a
jeda diperlukan bagi MC karena selain untuk melacak kalimat
selanjutnya, sekaligus untuk memperhatikan suasana dan
memberipkesempatan hadirin memahami apa yang sudah
didengarnya.
Pengetahuan seorang pemandu acara akan keberadaan forum
akan membantunya untuk menyesuaikan diri baik dalam hal
penampilan, bahasa tubuh, maupun penggunaan bahasa yang
digunakan. Selain itu, pengetahuan akan keberadaan forum akan
mengurangi Under Confindence(kepercayaan diri yang rendah).
b. TeknikpVokal
Dalam penguasaan teknik vocal terdapat lima hal yang harus
diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1.
Intonasi (intonation), gunakan intonasi atau nada suara, irama
bicara dan alunan nada dalam melafalkan kalimat;
2.
Aksentuasi (accentuation) atau logat, dengan menggunakan
stressingpada kalimat tertentu yang dianggap penting. Hindari
logat kedaerahan yang medhok apabila menggunakan bahasa
Indonesia atau bahasa asing;
3. Kecepatan (speed) bicara, jangan bicara terlalu cepat atau
terlalu lambat;
4.
Artikulasi (articulation) yaitu kejelasan pengucapan kalimat,
pelafalan kata; dan
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
29/40
27 |P r o t o s & K o l l a
5.
Infleksi, lagu kalimat, perubahan nada suara. Hindari
pengucapan yang sama pada setiap bagian kata (redundancy).
Inflesi naik menunjukkan adanya lanjutan kalimat atau
menurun untuk menunjukkan akhir kalimat.
KARAKTERISTIK VOKAL DAN EFEK KOMUNIKASINYA
Karakteristik
vokal
Efek Komunikasi
Supaya
kedengaran
Supaya
dipahami
Mengkomu-
nikasikan
tujuan
Mengkomu-
nikasikan
perasaan
Mengkomu-
nikasikan
latar
belakang
Kejelasan
Artikulasi
Volume
*** * * ***
*** * **
Keragaman
Pitch
Duration
Rate
Pause
* *** ** *** **
** *** **
*** ** *** ***
* ** *** ***
Ritma
Stress ** *** ** *** **
Tempo *** *** *** **
Keterangan:
Penilaian ini didasarkan pada hasil penilaian;
* : penting
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
30/40
28 |P r o t o s & K o l l a
** : sangat penting
*** : penting sekali
(Rakhmat Jalaluddin, 2007:81)
c. TeknikpPerforma dan Gesture
1.
Lakukan eye contact, pandangi audience ke seluruh ruangan,
pandangan tepat pada mata mereka, (bila memungkinkan dekati
bila ada yang tidak interestdengan anda);
2.
Lakukan gerakan tangan/isyarat/sikap yang alami, spontan (tidak
dibuat-buat), tidak ragu, serasi dengan kalimat yang diucapkan,
gunakan penekanan padapointpenting, tapi jangan berlebihan;
3. Gerakan tubuh yang meliputi ekspresi wajah, gerakan tangan, kaki,
lengan, bahu, mulut atau bibir, gerakan hidung, kepala, badan;
4.
Jangan melakukan gerakan yang monoton misalnya meremas-
remas jari, menepuk tangan;
5.
Jangan lakukan gerakan yang tidak bermakna atau tidak
mendukung pembicaraan, misalnya memegang kerah baju,
mengelus atau menyibak rambut, memainkan microphone, garuk-
garuk kepala;
6. Semakin besar jumlah audience, semakin besar dan lambat
gerakan tubuh yang bisa kita lakukan, tapi jika audiencejumlahnya
kecil lakukan gerakan tubuh ala kadarnya saja;
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
31/40
29 |P r o t o s & K o l l a
7.
Ucapkan setiap kalimat dengan senyum sehingga suara yang
dihasilkan adalah Smilling Voice;
8.
Jangan sekali-kali anda membuat joke tapi anda sendiri tertawa
terpingkal-pingkal;
9.
Jika melempar joke lakukan sedikit pause untuk memberi
kesempatan audiencetertawa;
10.
Jika dalam pembukaan, anda mengucapkan salam, beri jeda
beberapa detik untuk memberi kesempatan audiencemenjawab.
Persiapan yang Dilakukan Saat Menjadi Pembawa Acara
1.p Rileks, pastikan kondisi tubuh & suara fit, segar dan normal. Atasi
rasa gugup dengan menarik nafas panjang dan dalam,
menggerakkan badan sedikit untuk sekedar melemaskan otot yang
kaku, berdiri tegap, kemudian tersenyumlah;
2.
Know The Room (kenalilah ruangan tempat anda akan menjadi
pembawa acara);
3. Know The Audience(kenali karakteristik tamu dan pandang mereka
sebagai sahabat);
4. Know The Material(kuasai bahan/acara yang akan dibawakan);
5. Baca literature yang diperlukan untuk menunjang pengetahuan
anda, karena semakin banyak yang anda ketahui tentang acara yang
anda bawakan, akan meningkatkan rasa percaya diri anda;
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
32/40
30 |P r o t o s & K o l l a
6.
Susun pointer untuk membantu mengingat apa yang akan
diucapkan;
7.
Jangan terlalu sering mengucapkan kata (meminta) maaf pada
audience;
8.
Jangan tinggalkan daftar acara atau rundown acara (meskipun
sudah ada stage manager);
9.
Pakaialah pakaian yang serasi/cocok dengan acara, jangan sampai
saltum atau salah kostum. (buatlah sedikit saja berbeda dengan
tambahan aksesoris atau pernak-pernik jika harus memakai
seragam yang sama dengan tamu atau panitia. Karena Pembawa
Acara adalah pusat perhatian);
10.Pakailah Make Up (meskipun anda laki-laki pakailah sedikit riasan
wajah agar wajah tidak mengkilap atau berwarna gelap);
11.
Lakukan gerakan tangan seperlunya saat sudah berada di atas
pentas. Jangan sampai berlebihan apalagi untuk menutupi
kegugupan. Karena gerakan tubuh yang berlebihan hanya akan
mengacaukan penampilan anda;
12.Jaga mulut & tenggorokan selalu basah, untuk itu siapkan air putih
yang siap diminum jika dibutuhkan;
13.Jangan makan & minum yang akan mengganggu organ tubuh anda,
minimal satu jam sebelum tampil misalnya soda, makanan berlemak
(yang bisa membuat mual), makanan pedas atau asam; dan
14.
Tampilah Percaya Diri dan jadilah diri sendiri.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
33/40
31 |P r o t o s & K o l l a
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa seorang
MC harus menguasai teknik berbicara, teknik vokal dan teknik
performa, sehingga dapat terjalin komunikasi dua arah antara
pembawa acara/MC dengan audience, menarik perhatianaudience,
serta informasi dan tujuan pembicaraan dapat tersampaikan.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
34/40
32 |P r o t o s & K o l l a
Lambang-Lambang Kehormatan Negara
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 40, 43 dan 44 Tahun 1958
serta peraturan perundang-undangan lainnya, yang dimaksud dengan
Lambang-Lambang Kehormatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), adalah: Lambang Negara Republik Indonesia, Bendera Negara Sang
Merah Putih, Foto Resmi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
dan Lagu Kebangsaan Indonesai Raya.
A.
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 Tentang Bendera,
Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, Lambang Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan
somboyang Bhineka Tunggal Ika.
Bentuk resmi lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah
kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher
Garuda, dan semboyang Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang
dicengkeram oleh Garuda. Garuda tersebut memiliki paruh, 17 bulu
sayap, 8 bulu ekor, 19 bulu pangkal ekor, 45 bulu leher dan cakar.Ditengah-tengah perisai lambang Negara tersebut terdapat sebuah
garis hitam tebal yang mengfotokan khatulistiwa. Perisai terdapat lima
buah ruang yang mewujudkan dasar Pancasila sebagai berikut:
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
35/40
33 |P r o t o s & K o l l a
1.
Dasar Ketuhanan yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di
bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima;
2.
Dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan
tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai;
3.
Dasar Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di
bagian kiri atas perisai;
4.
Dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala
banteng di bagian kanan atas perisai;
5.
Dasar Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan
dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai.
Pada pemasangannya, Lambang Negara bersama-sama dengan Foto
Resmi Presiden dan Wakil Presiden harus mendapat tempat yang paling
sedikit sama utamanya. Apabila dipasang di dalam ruangan, Lambang
Negara harus dipasang sesuai dengan besar kecilnya ruangan. Lambang
Negara dipasang di gedung milik pemerintah, sebelah luar atau dalam
gedung pada tempat yang pantas dan menarik perhatian.
Lambang Negara pada bagian luar gedung hanya diperbolehkan pada
Istana Presiden dan Wakil Presiden, Rumah jabatan Presiden dan Wakil
Presiden, Gedung atau kantor dan rumah jabatan kepala perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri dan rumah jabatan gubernur, bupati,
walikota dan camat.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
36/40
34 |P r o t o s & K o l l a
B. Bendera Negara
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Bendera Negara adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang
Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3
(dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian
bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama yang
terbuat dari kain yang warnanya tidak luntur.
Pengibaran atau pemasangan Bendera Negara dilakukan pada waktu
antara matahari terbit hingga matahari terbenam. Namun, dalam
keadaan tertentu pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara
dapat dilakukan pada malam hari. Bendera Negara yang dikibarkan pada
malam hari harus diterangi dengan lampu Pada cuaca buruk seperti
hujan lebat, yang memungkinkan Bendera Negara akan rusak, maka
pengibaran tetap dilakukan hanya dengan Bendera Negara berukuran
kecil.
Bendera Negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari
Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus oleh warga Negara
yang menguasai hak penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan
pendidikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
di kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
Bendera Negara dikibarkan pada saat Peringatan Hari-Hari Besar
Nasional atau peristiwa lain yang diatur oleh Menteri yang bertugas dan
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
37/40
35 |P r o t o s & K o l l a
tanggung jawabnya berkaitan dengan kesekretariatan Negara serta
diatur oleh Kepala Daerah apabila dilakukan di suatu daerah.
Pada saat Bendera Negara dipasang bersama dengan Bendera atau
panji organisasi, Bendera Negara ditempatkan dengan ketentuan:
1. Apabila ada sebuah Bendera atau panji organisasi, Bendera Negara
dipasang di sebelah kanan;
2. Apabila ada dua atau lebih Bendera atau panji organisasi dipasang
dalam satu baris, Bendera Negara ditempatkan di depan baris
Bendera atau panji organisasi di posisi tengah;
3. Apabila Bendera Negara dibawa dengan tiang bersama dengan
Bendera atau panji organisasi dalam pawai atau defile, Bendera
Negara dibawa di depan rombongan; dan
4. Bendera Negara tidak dipasang bersilang dengan Bendera atau
panji organisasi.
5. Bendera Negara dibuat lebih besar dan dipasang lebih tinggi
daripada Bendera atau panji organisasi.
C. Foto Resmi Presiden dan Wakil Presiden
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia adalah Lambang
kedaulatan dan Lambang kehormatan Negara kesatuan Republik
Indonesia. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar dan dalam melakukan
kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden.
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
38/40
36 |P r o t o s & K o l l a
Foto Presiden Republik Indonesia dipasang sesuai dengan
kedudukannya sebagai Kepala Negara. Foto resmi Presiden dan Wakil
Presiden Republik Indonesia dipasang di dalam setiap gedung kantor
Pemerintah serta di dalam ruangan-ruangan pertemuan/rapat, dengan
ukuran foto disesuaikann dengan besarnya ruangan.
Pemasangan foto Presiden di sebelah kanan foto Wakil Presiden.
Apabila dalam suatu ruangan foto resmi Presiden dan Wakil Presiden
ditempatkan bersama-sama Lambang Negara, posisi Lambang Negara
ditempatkan lebih tinggi dan berada di antara foto Presiden dan Wakil
Presiden.
Ukuran foto Presiden dan Wakil Presiden yang dipasang pada ruang
kantor, ruang pertemuan/rapat disesuaikan dengan ukuran yang pantas,
yaitu:
1.
Ukuran standar resmi adalah 28 cm x 35 cm, 50 cm x 60 cm, 90 cm x
120 cm;
2.
Untuk ruangan pertemuan, berukuran 90 cm x 120 cm;
3. Foto resmi dikeluarkan oleh Sekretariat Negara.
D. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini
pertama kali diperkenalkan oleh komponisnya, Wage Rudolf
Soepratman, pada tanggal 28 Oktober 1928 pada saat Kongres Pemuda
II di Batavia yang menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
39/40
37 |P r o t o s & K o l l a
seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu "Indonesia"
sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah menjadi beberapa
koloni. Ketika mempublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, Wage
Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan "lagu kebangsaan" di
bawah judul Indonesia Raya.
tata tertib Penggunaan Lagu Kebangsaan antara lain:
1.
Saat Lagu Kebangsaan dinyanyikan maka orang yang hadir harus
berdiri tegak di tempat masing-masing. Apabila Lagu Kebangsaan
dinyanyikan pada upacara, maka seluruh peserta upacara
mengambil sikap sempurna dan memberikan penghormatan
menurut keadaan setempat.
2. Mereka yang tidak berseragam memberi hormat dengan
meluruskan lengan ke bawah dengan melekatkan tapak tangan
dengan jari-jari rapat ke paha, penutup kepala harus dibuka, kecuali
kopiah, ikat kepala, sorban dan kerudung atau topi yang dipakai
dikarenakan ketentuan agama atau adat kebiasaan. Mereka yang
berseragam dari suatu organisasi memberikan hormat sesuai
dengan ketetaan organisasinya.
3. Jika tidak ada korps musik/gendering dan/atau sangkakala, Lagu
Kebangsaan dinyanyikan bersama saat pengibaran/penurunan
Bendera Kebangsaan.
Apabila diperdengarkan dengan (alat-alat) music, maka Lagu
Kebangsaan dibunyikan lengkap satu kali, yaitu satu strofe dengan dua
-
7/23/2019 1. Panduanlayanankeprotokolan 141015182558 Conversion Gate01(1)
40/40
kali ulangan. Apabila dinyanyikan, maka dinyanyikan lengkap satu bait,
yaitu bait pertama dengan dua kali ulangan.
Oleh karena itu, Lagu Kebangsaan tidak boleh
diperdengarkan/dinyanyikan pada waktu dan tempat menurut
sesukanya sendiri, Lagu Kebangsaan tidak boleh diperdengarkan
dan/atau dinyanyikan dengan nada-nada irama, iringan, kata-kata dan
gubahan-gubahan lain daripada yang tertera dalam lampiran-lampiran
PP No. 44 Tahun 1958, Lagu kebangsaan tidak boleh digunakan untuk
keperluan iklan dalam bentuk apapun juga, Bagian-bagian dari lagu
kebangsaan tidak boleh digunakan dalam gubahan yang tidak sesuai
dengan kedudukan lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan. Pada
waktu mengiringi pengibaran/penurunan bendera Negara, lagu
kebangsaan Indonesia Raya tidak boleh diperdengarkan dengan
menggunakan music dari tape recorder.