09 Diagram Ttt - Cct

download 09 Diagram Ttt - Cct

of 6

Transcript of 09 Diagram Ttt - Cct

  • 7/28/2019 09 Diagram Ttt - Cct

    1/6

    09: DIAGRAM TTT DAN CCT

    9.1. Diagram TTT

    Maksud utama dari proses perlakuan panas terhadap baja adalah agar

    diperoleh struktur yang diinginkan supaya cocok dengan penggunaan yang

    direncanakan. Struktur tersebut dapat diperkirakan dengan cara

    menerapkan proses perlakuan panas yang spesifik. Struktur yang diperoleh

    merupakan hasil dari proses transformasi dari kondisi sebelumnya (awal).

    Beberapa proses transformasi dapat dibaca melalui diagram fasa. Diagram

    fasa Fe-C dapat digunakan untuk memperkirakan beberapa kondisi

    transformasi tetapi untuk kondisi tidak setimbang tidak dapat menggunakan

    diagram fasa. Dengan demikian, untuk setiap kondisi transformasi lebih

    baik menggunakan diagram TTT (Time Temperature - Transformation).

    Diagram ini menghubungkan transformasi austenit terhadap waktu dan

    temperatur. Nama lain dari diagram ini adalah diagram S atau diagram C.

    Melalui diagram ini dapat dipelajari kelakuan baja pada setiap tahap

    perlakuan panas. Diagram ini dapat juga digunakan untuk memperkirakan

    struktur dan sifat mekanik dari baja yang diquench (disepuh) dari

    temperatur austenitisasinya ke suatu temperatur dibawah A1.

    Pengaruh laju pendinginan pada transformasi austenit dapat diuraikan

    melalui penggunaan diagram TTT untuk jenis baja tertentu. Pada diagram

    ini sumbu tegak menyatakan temperatur sedangkan sumbu datar

    menyatakan waktu yang diplot dalam skala logaritmik. Diagram ini

    merupakan ringkasan dari beberapa jenis struktur mikro yang diperoleh dari

    rangkaian percobaan yang dilakukan pada spesimen yang kecil yang

    dipanaskan pada temperatur austenitisasinya, kemudian diquench pada

    temperatur tertentu dibawah titik eutektoid A1, untuk jangka waktu yang

    tertentu pula sampai seluruh austenit bertransformasi. Proses transformasi

  • 7/28/2019 09 Diagram Ttt - Cct

    2/6

    2

    dari austenit pada baja yang bersangkutan diamati dan dipelajari dengan

    menggunakan mikroskop.

    Produk yang diperoleh dari transformasi austenit dapat dikelompokkan

    kedalam tiga kelompok. Pada rentang temperatur antara A1 sampai

    kira-kira akan terbentuk perlit. Tetapi perlit yang terbentuk pada

    temperatur sekitar 7000C akan lebih kasar; sedangkan perlit yang terbentuk

    pada temperatur sekitar 5500C akan lebih halus. Dibawah temperatur ini,

    yaitu 4500C akan terbentuk upper bainite dan pada temperatur sekitar

    2500C yaitu sedikit di atas Ms akan terbentuk Iower banite. Harga

    kekerasan dari struktur tersebut di atas dapat dibaca pada skala yangterdapat disebelah kanan kurva.

    Pada diagram TTT; kurva B menyatakan awal dari transformasi austenit,

    sedangkan kurva E menyatakan waktu yang diperlukan untuk

    mentransformasikan seluruh austenit. Daerah disebelah kiri kurva B

    menyatakan perioda Inkubasi dimana transformasi dari austenit belum

    dimulai. Terlihat bahwa proses transformasi yang paling cepat terjadi pada

    temperatur sekitar 5500C, dimana awal transformasi dapat berlangsung

    kurang dari satu detik. Dan dalam waktu 5 detik seluruh fasa austenit

    sudah bertransformasi. Hal ini menunjukkan bahwa laju pendinginan untuk

    memperoleh Martensit atau Bainit harus cepat, dan ini hanya terjadi dengan

    Jalan dicelup ke dalam air (diquench).

    Perlit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan

    yang lebih rendah dibanding Perlit yang halus. Hal ini erat kaitannya dengan

    kelakuan presipitasi sementit dari austenit,

    Bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan

    yang lebih rendah dibanding dengan Bainit yang terbentuk pada temperatur

    yang lebih rendah. Struktur Bainit yang terbentuk pada temperatur yang

    lebih tinggi relatif berbeda dengan struktur bainit yang terbentuk pada

    temperatur yang lebih rendah.

  • 7/28/2019 09 Diagram Ttt - Cct

    3/6

    3

    Pembentukan Martensit sangat berbeda dibandingkan dengan Pembentukan

    perlit atau bainit. Pembentukan martensit hampir tidak tergantung pada

    waktu. Sebagai contoh: Martensit mula terbentuk sekitar 2000C (Ms) dan

    terus berlanjut sampai temperatur mencapai 290C yaitu pada saat Martensit

    mencapai 100% (Mf).

    Pembentukan martensit dikaitkan dengan waktu pada diagram dinyatakan

    dengan garis horizontal. Pada 990C hampir 90 % martensit telah terbentuk.

    Perbandingan ini tidak berubah terhadap waktu sepanjang temperaturnya

    dijaga konstan.

    Pengaruh laju pendinginan pada transformasi austenit dapat diuraikan

    melalui penggunaan diagram TTT untuk jenis baja tertentu. Seperti gambar

    9.1 di bawah menggambarkan diagram TTT untuk baja dengan kadar

    karbon 1%.

    Pada diagram ini, sumbu tegak menyatakan temperatur sedangkan sumbu

    mendatar menyatakan waktu yang diplot dalam skala logaritmik. Diagram

    ini merupakan ringkasan dari beberapa jenis struktur mikro yang diperoleh

    dari rangkaian percobaan yang dilakukan pada spesimen yang kecil yang

    Gambar 9.1. Diagram TTT untuk baja Karbon 1%C

  • 7/28/2019 09 Diagram Ttt - Cct

    4/6

    4

    dipanaskan pada temperatur austenisasinya, kemudian diquench pada

    temperatur tertentu di abawah titik eutektoid A1 untuk jangka waktu yang

    tertentu pula sampai seluruh transformasi austenit.

    Produk yang diperoleh dari transformasi austenit dapat dikelompokkan ke

    dalam tiga kelompok. Pada rentang temperatur antara A1 sampai kira kira

    5500C akan terbentuk perlit. Tetapi perlit yang terbentuk sekitar 700

    0C

    akan lebih kasar, sedangkan perlit yang terbentuk pada temperatur 5500C

    akan lebih halus. Pada temperatur sekitar 4500C akan terbentuk upper

    bainit dan pada temperatur 2500C yaitu sekitar sedikit di atas Ms akan

    terbentuk lower bainit. Harga kekerasan dari struktur struktur tersebutdapat dibaca pada skala yang terdapat disebelah kanan kurva.

    Perlit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan

    yang lebih rendah dibanding perlit yang halus. Hal ini erat kaitannya dengan

    kelakuan persipitasi sementit dari austenit. Bainit yang terbentuk pada

    temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan yang lebih rendah

    dibanding dengan bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih rendah.

    Struktur bainit terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi relatif berbeda

    dengan struktur bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih rendah.

    9.2. Diagram CCT

    Saat kondisi perlakuan panas sebenarnya, transformasi umumnya tidak

    terjadi saat kondisi isotermal tetapi terjadi saat kondisi pendinginan yang

    terus menerus (Continuous Cooling). Proses ini dapat kita lihat pada

    diagram CCT (Continuous Cooling Transformation) berikut:

  • 7/28/2019 09 Diagram Ttt - Cct

    5/6

    5

    Beberapa spemen baja eutektoid dipanaskan pada temperatur di atas titik

    A1. Temperatur ini ditunjukkan oleh diagram CCT di atas sebaga titik t.

    kemudian baja didinginkan dengan berbagai macam variasi pendinginan.

    Proses pendinginan diperlihatkan oleh garis miring dimana semakin miring

    garis yang terbentuk semakin cepat pendinginannya. Pendinginan yang

    paling lambat (untuk annealing) diperlihatkan oleh garis lurus v1,

    pendinginan yang sedikit lebih cepat diperlihatkan oleh garis v2, yang lebih

    cepat (untuk quenching dengan oli) diperlihatkan oleh garis v3 dan v4 dan

    yang paling cepat (pendinginan dengan air) ditunjukkan oleh garis v5 dan

    v6.

    Saat pendinginan paling lambat pada garis v1 yang berpotongan dengan dua

    buah kurva transformasi berikut sewaktu awal transformasi berpotongan

    pada titik a1 dan dan kurva akhir transformasi berpotongan dengan titik b1.

    Ini berarti bahwa pendinginan yang lambat, austenit seluruhnya

    bertransformasi menjadi aggregat ferit sementit.

    Gambar 9.2. Diagram CCT pada baja Karbon.

  • 7/28/2019 09 Diagram Ttt - Cct

    6/6

    6

    Karena transformasi terjadi sewaktu temperatur tertinggi (range temperatur

    A1 M), butiran ferit sementit bergumpal dan sedikit menyebar dengan

    bentuk yang lain yang disebut dengan perlit.

    Pendinginan yang lebih cepat (seperti sewaktu normalizing) garis v2 juga

    berpotongan dengan dua kurva transformasi. Ini berarti bahwa meskipun

    austenit telah seluruhnya berubah menjadi gumpalan ferit sementit, namun

    pada range a2 b2, melalui temperatur yang lebih merata yang disebut

    dengan sorbit.

    Pendinginan yang tidak melewati v3, kurva memperlihatkan proses

    pendinginan memotong kedua kurva transformasi, yang menghasilkan

    dekomposisi austenit menjadi butiran ferit sementit. Pendinginan yang lebih

    cepat dari v3, seperti v4, garis v4 hanya memotong kurva pada saat awal

    transformasi (titik a4), dan tidak melewati kurva akhir transformasi. Ini

    berarti, ferit sementit mulai terbentuk namun tidak seluruhnya. Dengan kata

    lain sebagian volume butir austenit berubah jadi ferit dan sementit, namun

    bagian lainnya menjadi martensit sewaktu mencapai temperatur M (di titik

    M4). Dengan demikian, struktur baja dingin pada v4 sebagian terdiri dari

    troostie dan yang lainnya martensit. Struktur yang aneh ini pada seluruh

    baja didinginkan lebih cepat dari v3, namun lebih lambat dari v5. Untuk baja

    karbon pendinginan ini sama dengan quenching dalam oli.