08-KEL03-TT3A-ILHAM GUMANTI.docx
-
Upload
ilhamgumanti -
Category
Documents
-
view
180 -
download
15
description
Transcript of 08-KEL03-TT3A-ILHAM GUMANTI.docx
LAPORAN LABORATORIUM ELEKTRONIKA ANALOG
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
08
IDENTIFIKASI TRANSISTOR
NAMA PRAKTIKAN : ILHAM GUMANTI
NAMA REKAN KERJA : LINAWATI
KELAS / KELOMPOK : TT - 3A / KELOMPOK 3
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 11 OKTOBER 2013
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 16 OKTOBER 2013
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
i
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................. i
1. TUJUAN .................................................................................................... 1
2. DASAR TEORI ........................................................................................ 1
3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN ...................................................... 5
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN ................................................ 5
5. DATA HASIL PERCOBAAN .................................................................... 7
6. ANALISA DAN PEMBAHASAN .............................................................. 8
7. KESIMPULAN ............................................................................................ 9
8. TUGAS .......................................................................................... 9
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
1
1. TUJUAN
Mengidentifikasi jenis transistor NPN atau PNP
2. DASAR TEORI
2.1. Pengertian Transistor
Pengertian transistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai tiga elektroda (triode) yaitu dasar (basis), pengumpul
(kolektor) dan pemancar (emitor). Dengan ketiga elektroda (terminal) tersebut, tegangan
atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang
melalui 2 terminal lainnya.
Pengertian transistor berasal dari perpaduan dua kata, yakni “transfer” yang artinya
pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Dengan demikian transistor dapat
diartikan sebagai suatu pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi
penghantar pada suhu atau keadaan tertentu.
Gambar 2.1 Jenis-jenis Transistor dari Fungsi Transistor
Transistor ditemukan pertama kali oleh William Shockley, John Barden, dan W. H
Brattain pada tahun 1948. Mulai dipakai secara nyata dalam praktik mereka pada tahun
1958. Transistor termasuk komponen semi konduktor yang bersifat menghantar dan
menahan arus listrik.Ada 2 jenis transistor yaitu transistor tipe P – N – P dan transistor
jenis N – P – N. Transistor NPN adalah transistor positif dimana transistor dapat bekerja
mengalirkan arus listrik apabila basis dialiri tegangan arus positif. Sedangkan transistor
PNP adalah transistor negatif,dapat bekerja mengalirkan arus apabila basis dialiri
tegangan negatif.
2
Gambar 2.2 Macam-macam Transistor dari Fungsi Transistor
2.2. Fungsi Transistor
Fungsi transistor sangatlah besar dan mempunyai peranan penting untuk memperoleh
kinerja yang baik bagi sebuah rangkaian elektronika. Dalam dunia elektronika, fungsi
transistor ini adalah sebagai berikut:
Sebagai sebuah penguat (amplifier).
Sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
Stabilisasi tegangan (stabilisator).
Sebagai perata arus.
Menahan sebagian arus.
Menguatkan arus.
Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi.
Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.
Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian
analog ini meliputi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam
rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.
Beberapa diantara transistor dapat juga dirangkai sedemikian rupa sehingga fungsi
transistor menjadi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
3
2.3. Identifikasi Transistor
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar.
Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub.
Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan
kutub. Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing diberi nama:
emitor, basis dan kolektor. Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda.
Terdapat dua macam transistor junction: NPN dan PNP. Agar transisitor dapat
beroperasi dengan baik pada suatu rangkaian, transistor tersebut harus di beri bias
dengan benar. Bila kita ingin transistor bekerja dengan aktif maka “junction emitter-
base” di beri bias mundur. Sebelum kita memberikan bias pada transistor,harus
mengetahui jenis dari transistor yang akan gunakan.
Terdapat suatu cara yang mudah untuk menentukan jenis transistor, yaitu
menggunakan ohmmeter (pada multimeter elektronik). Jika kaki negatif dari ohmmeter
(yang berhubungan dengan internal battere) dihubungkan ke katoda dan kaki positif ke
anoda, pada meter akan terbaca nilai resistansi yang rendah. Hal ini di sebabkan,
karena elektron-elektron dapat secara mudah mengalir dari bagian n ke bagian p.
Dengan kata lain, battere di dalam meter memberikan bias maju pada p-n junction,
tetapi jika polaritas kaki-kaki meter dibalik, meter akan membaca nilai resisitansi
yang tinggi, karena internal battere memberikan bias mundur pada junction. Cara yang
sama dapat di gunakan untuk mengidentifikasi jenis transistor (NPN atau PNP)
4
2. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN
No Alat-alat dan komponen Jumlah
1 Multimeter Analog Elektrik 1
2 Multimeter Analog Nonelektrik 1
3 Kabel Merah 1
4 Kabel Hitam 2
5 Transistor 15
3. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1) Carilah kaki basis dari transistor terlebih dahulu
2) Hubungkan kaki basis dengan kabel hitam (negatif) dari Ohm meter dan kabel merah
(positif) dihubungkan ke kaki emitor, catatlah hasil pengukuran
3) Kabel hitam tetap di basis, kabel merah dihubungkan ke kaki kolektor, catat hasil
pengukuran
4) Hubungkan kaki basis dengan kabel merah dari Ohmmeter dan kabel hitam
dihubungkan dengan kaki emitor, catatlah hasil pengukuran
5) Kabel merah tetap di basis, kabel hitam dihubungkan ke kaki kolektor, catat hasil
pengukuran
6) Hubungkan emitor dengan kabel hitam dan kolektor dengan kabel merah, catatlah hasil
pengukuran
7) Ulangi langkah 6) dengan posisi kabel ditukar
8) Tentukan jenis transistor tersebut NPN atau PNP
9) Gunakan multimeter analog elektronik dan nonelektronik untuk percobaan ini
5
5. DATA HASIL PERCOBAAN
No. Percobaan : 08 Pelaksanaan
Praktikum
: 11 Oktober 2013
Judul :Identifikasi Transistor Penyerahan Laporan : 16 Oktober 2013
Mata Kuliah :Laboratorium
Elektronika
Nama Kelompok : Ilham Gumanti
Kelas/Kelompok : TT-3A/03 Linawati
Tahun Akademik : 2013
Tabel 1. Identifikasi Transistor dengan Multimeter Nonelektronik
No
Tipe
Transistor
Resistansi (Ω) Jenis
TransistorB-E B-C E-C
P-N N-P P-N N-P P-N N-P Percobaa
n
DataSheet
1 MJ 2955 6,8 ~ 6,8 ~ ~ ~ PNP PNP
2 2N 3055 ~ 7,8 ~ 7,8 ~ ~ NPN NPN
3 BC 141 7A ~ 6,6 ~ 6,7 ~ ~ NPN NPN
4 BC 161 16M 6,5 ~ 6,5 ~ ~ ~ PNP PNP
5 BC 161 7C 8 ~ 8 ~ ~ ~ PNP PNP
6 BC 109B7C ~ 9 ~ 9 ~ ~ NPN NPN
7 2N 26446 ~ 25 ~ 19 ~ ~ NPN NPN
8 BC 107 B ~ 8 ~ 7,5 ~ ~ NPN NPN
9 BC 546 B ~ 8 ~ 8,5 ~ ~ NPN NPN
10 BC 547 B ~ 8,5 ~ 9 ~ ~ NPN NPN
11 B 17805 4,5 ~ 4,5 ~ ~ ~ PNP PNP
12 BC 177 A 8 ~ 8 ~ ~ ~ PNP PNP
13 BC 178 B 9 ~ 7,5 ~ ~ ~ PNP PNP
14 BD 140 041 5,5 ~ 5 ~ ~ ~ PNP PNP
15 BD 139 041 ~ 5,5 ~ 5,5 ~ ~ NPN NPN
6
Tabel 2. Identifikasi Transistor dengan Multimeter Elektronik
No
Tipe
Transistor
Resistansi (Ω) Jenis
TransistorB-E B-C E-C
P-N N-P P-N N-P P-N N-P PNP PNP
1 MJ 2955 ~ 29 ~ 30 ~ ~ NPN NPN
2 2N 3055 28 ~ 27 ~ ~ ~ NPN NPN
3 BC 141 7A 32 ~ 32 ~ ~ ~ PNP PNP
4 BC 161 16M ~ 35 ~ 35 ~ ~ PNP PNP
5 BC 161 7C ~ 34 ~ 33 ~ ~ NPN NPN
6 BC 109B7C 37 ~ 36 ~ ~ ~ NPN NPN
7 2N 26446 140 ~ 79 ~ ~ ~ NPN NPN
8 BC 107 B 36 ~ 35 ~ ~ ~ NPN NPN
9 BC 546 B 35 ~ 35 ~ ~ ~ NPN NPN
10 BC 547 B 36 ~ 36 ~ ~ ~ PNP PNP
11 B 17805 ~ 10 ~ 10 ~ ~ PNP PNP
12 BC 177 A ~ 33 ~ 34 ~ ~ PNP PNP
13 BC 178 B ~ 34 ~ 36 ~ ~ PNP PNP
14 BD 140 041 ~ 29 ~ 29 ~ ~ NPN NPN
15 BD 139 041 31 ~ 31 ~ ~ ~ PNP PNP
Gambar-gambar Transistor yang telah diidentifikasi:
MJ2955 & 2N3055
7
6. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada hasil percobaan, Tabel 1 dan Tabel 2, tidak terdapat perbedaan jenis transistor
dengan penentuan jenis transistor menggunakan multimeter maupun dengan datasheet.
Dalam menentukan jenis transistor dapat dilakukan dengan mengunakan
multimeter analog nonelektronik. Adapun cara yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1) Hubungkan pencolok hitam (negatif) pada salah satu kaki transistor secara fixed.
2) Kemudian hubungkan pencolok merah (positif) pada kedua kaki
lainnya secara bergantian. Apabila jarum bergerak pada keadaan keduanya
maka transistor tersebut NPN dan kaki yang dihubungkan secara fixed
merupakan kaki basis transistor.
3) Jika jarum bergerak hanya pada salah satu keadaan maka ganti pencolok hitam
menjadi merah (positif) pada satu kaki transistor secara fixed dan hubungkan
pencolok hitam (negatif) pada kedua kaki lainnya secara bergantian.
Apabila jarum bergerak pada keadaan keduanya maka transistor tersebut PNP
dan kaki yang dihubungkan secara fixed merupakan kaki basis transistor.
Jika menggunakan multimeter analog elektronik , penentuan jenis transistor dapat
dilakukan dengan cara yang berkebalikan dengan multimeter analog nonelektronik,
yaitu:
1) Hubungkan pencolok hitam (negatif) pada salah satu kaki transistor secara fixed.
2) Kemudian hubungkan pencolok merah (positif) pada kedua kaki
lainnya secara bergantian. Apabila jarum bergerak pada keadaan keduanya
maka transistor tersebut PNP dan kaki yang dihubungkan secara fixed
merupakan kaki basis transistor.
3) Jika jarum bergerak hanya pada salah satu keadaan maka ganti pencolok hitam
menjadi merah (positif) pada satu kaki transistor secara fixed dan hubungkan
pencolok hitam (negatif) pada kedua kaki lainnya secara bergantian.
Apabila jarum bergerak pada keadaan keduanya maka transistor tersebut NPN
dan kaki yang dihubungkan secara fixed merupakan kaki basis transistor.
Pada multimeter elektronik. Jika kaki negatif dari ohmmeter (yang berhubungan
dengan internal battere) dihubungkan ke katoda dan kaki positif ke anoda, pada meter
akan terbaca nilai resistansi yang rendah. Hal ini di sebabkan, karena elektron-
elektron dapat secara mudah mengalir dari bagian n ke bagian p. Dengan kata lain,
battere di dalam meter memberikan bias maju pada p-n junction, tetapi jika polaritas
kaki-kaki meter dibalik, meter akan membaca nilai resisitansi yang tinggi, karena
internal battere memberikan bias mundur pada junction. Cara yang sama dapat di
gunakan untuk mengidentifikasi jenis transistor (NPN atau PNP)
7. KESIMPULAN
Transistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan mempunyai tiga elektroda (triode), yaitu dasar (basis), pengumpul (kolektor)
dan pemancar (emitor).
Multimeter dapat digunakan sebagai penentu jenis transistor dengan menggunakan
skala Ohm
Terdapat perbedaan penentuan jenis transistor dengan menggunakan multimeter
elektronis dan multimeter nonelektronis
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor
Unipolar
8. TUGAS
1. Selain untuk mengetahui jenis transistor, pengetasan dengan ohmmeter dapat
dilakukan juga untuk mengetahui apakah transistor masih baik atau tidak.
Jelaskan cara pengetasan ini!
2. Apakah masih ada cara lain untuk mengetahui jenis transistor ?
Jawaban:
1. Transistor di katakan rusak apabila kabel merah (positif) multimeter dihubungkan
ke kaki basis dan kebel hitam (negatif) dihubungkan ke kaki emittor kemudian
jarum bergerak, kemudian jika kabel di tukar atau di balik jarum multimeter juga
bergerak transistor di katakan bocor, namun jika tidak bergerak dari kedua
percobaan tersebut transistor di katakan putus. Apabila salah satu dari keadaan
tersebut jarum bergerak dan ada yang tidak bergerak transistor di nyatakan bagus.
2. Selaian dengan mengujinya dengan multimeter dan melihat datasheet, tidak ada
cara lain untuk mengetahui jenis transistor.
DAFTAR PUSTAKA
Susanti, Anna. 2006. Laboratorium Elektronika Semester III. Depok: Politeknik Negeri
Jakarta
Sinaga, Reinhard F. 2009. Laporan Laboratorium Elektronika Analog. Medan: Politeknik
Negeri Medan
dasarelektronika. Pengertian dan Fungsi Dasar Trasistor. http://dasarelektronika.com. (13
Oktober 2013)