06_Metode Pengukuran Underground

49
UNDERGROUND TRAVERSING PENGUKURAN TAMBANG BAWAH TANAH

description

mining

Transcript of 06_Metode Pengukuran Underground

1

UNDERGROUND TRAVERSINGPENGUKURAN TAMBANG BAWAH TANAH

12PEKERJAAN SURVEY TAMBANG BAWAH TANAHSURVEY TAMBANG DALAMPENELITIAN GEOLOGIsurvey travers,survey levelsurvey plan table,Centralingpemanjangan garis pinggulskets lorong pengukuran penampang setiap lokasi penggalian tambang dalam,Pembuatan/pengumpulan bahan yang berhubungan dengan penelitian geologi patahan,menata bahan penelitian kondisi perubahan geologi ,tempat pengeluaran air (debit air/tekanan air/ temperatur/pencarian sampel untuk analisa mutu air),dll23Tujuan Survey dalam tambangSuvey berhubungan dengan perencanaan (design) dan pelaksanaan kerja ( Aktual dan kondisi kemajuan). Survey dengan akurasi tinggi untuk menjaga keamanan penuh dengan mempertimbangkan letak lorong yang sudah ada, lorong lama etc.Heading lorong dimaksudkan dengan tujuan untuk berbagai jenis transportasi seperti material, pengangkutan batubara, drainase,ventilasi, penambangan etc.Pengukuran dip, arah, dan letak lorong.Pengukuran perbedaan arah dan letal fault, dan pillar, dip, alur coal seam.31) Perpanjangan garis center lorongMemasang tanda garis center pada frame ( Khususnya dibelakang framepun dipasang ) untuk memudahkan pekerja lapanganKarena ada kalanya garis center yang dipasang pada frame bergeser dari pusatnya akibat tekanan tanah dan tekanan dari area goaf sekitarnya, maka memasang juga garis center langsung pada atapnya (Permukaan batuan).Memperpanjang dengan menyesuaikan base poin ini ( base poin yang disesuaikan lebih dari 3)Seiring berjalan nya waktu bagian atap juga mengalami perubahan dan terjadi penyimpangan yang menyebabkan terjadinya pergeseran pada garis center nya.Setiap kemajuan drifting sekitar 100 ~ 150 m, dilakukan pengukuran traverse yang merupakan kelanjutan dari titik pengukuran pada pengukuran traverse sebelum nya, dan dilakukan koreksi track garis center berdasarkan data dari hasil penghitungan.

445

5

6A3.1m1.5m6

77

88Perpanjangan garis pinggangDilakukan penandaan kemiringan yang direncanakan pada posisi ketinggian 1,5 m dari lantai yang umum nya ditandai pada penyangga baja.Alat yang digunakan adalah alat pengukur kemiringan (Hanging Compas).Sama dengan garis center, garis pinggang yang telah ditandai pada frame baja, akan mengalami pergeseran seiring dengan berjalan nya waktu akibat mendapatkan tekanan, oleh karena itu tingkat menandai langusung pada dinding lorong nya.Akan terjadi penyimpangan juga apabila perpanjangan nya dilakukan dengan jarak yang cukup jauh dengan hanya menggunakan pengukur kemiringan(Inclinometer) saja, oleh karena itu perlu dilakukan pengecekan level garis pinggang pada saat pengukuran traverse.Melakukan pengecekan level garis pinggang dengan level survey (pengukuran level) secara terpisah.

99

1010

1111

1212

131314Drifting disekitar patahan

Apabila ditemukan patahan pada saat drifting lorong in seam, untuk meminimalkan melakukan drifting pada bagian batuan, maka kemiringan drifting nya dibedakan tergantung dari besar nya patahan (Apabila besar patahan nya belum diketahui, perlu dilakukan boring pencarian Batubara untuk mengkonfirmasi besar nya patahan).1415

1. Apabila besar (true) patahan nya kecil dan patahan nya adalah patahan menurun, kemiringan nya tidak diturunkan secara drastis tetapi di sesuaikan dengan lapisan batubara nya sedikit demi sedikit(Gambar 3)15162. Apabila true patahan nya besar dan patahan nya adalah patahan menurun, dan kemiringan lapisan batubara di ujung patahan nya menaik, maka drifting dilakukan dengan kemiringan lorong Kemiringan yang memungkinkan pengoperasian Endless (Gambar 4

16173. Apabila patahan nya besar dan menurun serta kemiringan lapisan batubara diujung patahan nya menurun, maka drifting dilakukan dengan kemiringan lorong --15(Gambar 5

17

1818

1919

2020

2121

2222

2323

2424254) Survey Traverse

Survey traverse adalah cara menentukan apakah arah, letak dan level lorong yang ada sesuai dengan perencanaan dengan mengukur jarak antar titik dan sudut azimuth yang telah di setting.Pada keseluruhan lorong di tambang ini dengan interval 20-50m dilakukan pengukuran traverse dan titik pengukuran berhubungan secara kontinyu hingga ke titik pengukuran di luar tambang, dan dilakukan pencatatan antara masing masing titik pengukuran baik azimuth, koordinat dan ketinggian (sea level). Koordinat dan ketinggian ini merupakan hal yang sangat esensial dalam melaksanakan perancangan terowongan. 2526Jenis dari survey traverse

Closured traverse : Jenis traverse ini dimulai dari suatu titik, diteruskan ke titik yang lain dan pada akhirnya kembali lagi ke titik semula. Jenis traverse ini berdasarkan garis pengukurannya akan timbul bentuk yang memiliki banyak sudut.

Combination Traverse : Jenis traverse ini dimulai dari titik yang telah diketahui selain dari titik segitiga yang telah diketahui dengan benar posisinya, dan menghubungkan dengan titik yang telah diketahui lainnya.

Open Traverse : Jenis traverse yang titik awal dan akhirnya telah ditetapkan dan tidak berhubungan.26274 ) 1 Pengukuran sudut horizontal Pengukuran sudut dilakukan dengan meletakan posisi teropong pengukur berhadapan dan berlawanan area, yang diambil nilai rata rata dari dua kali pengambilan sebelah kanan. Untuk lebih detilnya lagi, sebelah kanan 2, dan sebelah iri 2 kali sehingga total menjadi 4 kali dengan nilai koreksi 360 (refrensi gambar 3). Karena total rata2 sudut melebihi 360 00 16 dan 360 16, maka supaya menjadi 360 dari total sudut yang ditetaplan terakhir dengan mengatur bagian overbalance.

KiriKanan27284) 2 Pengukuran KetinggianPengukuran sudut adalah mengambil nilai rata rata dengan membaca besarnya sudut 2 kali dengan menempatkan berhadapan teropong pengukur.Waktu diperlukan kecermatan yang tinggi memerlukan elevasi dengan menghitung perbandingan elevasi dari ketinggian titik ukur depanketinggian alatkemiringanjarak dan mengambil nilai rata rata sebanyak 4 kali (Refrensi gambar 4).

Nilai rata rata Penghitungan rasio ketinggian Membandingkan dengan titik a, titik b adalah lebih tinggi 6.478m28294.3. Pengukuran jarak

Pengukuran jarak apabila dibandingkan dengan pengukuran sudut tidak terlalu detil, dan pengukuran jarak ini juga memerlukan berbagai macam pengkoreksian (Dip, suhu etc)Karena didalam tambang tidak dapat digunakan alat pengukur jarak yang menggunakan prisma maka pengukuran harus dilakukan dengan White Steel Tape yang memiliki panjang maksimum 50 m.Biasanya, penghitungan dilakukan dengan mengambil nilai rata-rata Transit (a) dan titik depan (b) yang diukur 2 kali. (keterangan gambar 5)29302 kali(a)(b)(c)

Gambar 5.

Untuk lebih detilnya lagi pindahkan transit ke (b), dan lakukan penghitungan jarak antara (a) dan (b) sebanyak 2 kali, dan kemudian dari 4 kali pengambilan dilakukan penghitungan nilai rata-ratanya.Biasanya untuk pengkoreksian dilakukan 3 macam pengkoreksian yaitu, kemiringan, kekuatan tarikan, dan suhu. 3031

Radius bumi R (6370 km)Kedalaman (geoid line ) HJarak dipermukaan bumi (jarak busur) SoJarak di dalam U/G (jarak busur) SaSelisih jarak V V = H / RS asurfaceunderground Apabila menghendaki hasil yang detil dari penghubungan 2 vertikal shaft dengan permukaan dan bawah tanah harus dipikirkan mengenai rasio pelengkungan bumi dan penambahan pengkoreksian antara garis vertikal 31Pengukuran levellingPengukuran yang diperlukan pada pada saat pengerjaan pembangunan dan drifting/heading terowongan utama, terowongan transportasi yang penting, terowongan penanganan air.Menggunakan level, leveling rod, meteran, dan mengukur level ketiniggian dengan maksud pemasangan bench dengan interval yang sesuai ( biasanya tergantung dari tujuannya antara 5 30 m) .Apabila menghendaki hasil yang lebih detil lagi maka lakukanlah pengukuran sebanyak 2 kali dan kemudian diambil nilai rata ratanya.

3232Standart Pengukuran Lorong Horisontal bagian Selatan

3333Tiap Stasiun Pompa dan Vol Bak Penampungan Darurat dan

343435Eksplorasi (Penelitian) Geologi

Eksplorasi geologi meliputi beberapa macam kegiatan, baik itu yang dilakukan di atas permukaan maupun dalam tambang, keduanya merupakan sumber referensi atau informasi penelitian yang sangat berharga dan merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari proses eksplorasi (tahap lanjut) selanjutnya, seperti perancangan (design) dan planning tambang, serta memberikan data yang kelak digunakan sewaktu planning progress.35361) Penelitian Geologi Tambang Bawah Tanah Pada terowongan batuan di tambang Ikeshima dari semenjak saat pembukaan tambang seluruh terowongan termasuk terowongan base rock yang ada, dilakukan pencatatan dan penggambaran batuan yang meliputi jenis batuan, dip terowongan, serta besarnya lorong (gambar tersedia), dan lagi pencatatan dan penggambaran dilakukan pula pada lorong inseam yang meliputi nama coal seam, pillar, yield, arah dan kemiringan serta besarnya lorong.361) 1 Penelitian Geologi pada Terowongan Driffting

Mensurvai batuan parting dan ketebalan coal seam, kualitas batuan bagian roof/floor coal seam dalam proses Inseam drifting working face. Jika tidak bisa memutuskan dalam U/G, maka akan diambil sample dan dilakukan analisa disurface dengan loupePengukuran strike dilakukan dengan menggunakan dipmeter, arah kemajuan dan kemiringan sisi depan diukur. Setelah dihitung, dipermukaan dibuatkan draft (semacam site plan) strike dan kemiringannya. (lihat gambar 11).Setiap kemajuan penggalian 20 m pada progress lorong panel diambil sampling, selanjutnya sampel ini akan dianalisa dan dicatat kadar sulfurnya oleh bagian urusan tambangPada terowongan batuan ataupun panel (batubara) apabila ditemukan fault maka langsung dilakukan deskripsi, dan dibuat sketsanya ditempat, berkaitan dengan kondisi, strike dan fall-nya (lihat gambar 12). Pada bagian ujung fault (terminasi/fault tip), bila muncul lapisan batuan, maka dilakukan pula pengukuran dan pengamatan pada lapisan tersebut, dalam hal ini bisa untuk referensi dalam penentuan jenis fault dan besarnya fall (throw). Perlu adanya pemahaman kondisi geologi yang lainnya selain dari feature parting.

3737

383839

39Pembuatan sket lorong

40Pengukuran jarak dari posisi penerimaan testTampak atas/datarGambar penampang tampak depanGambar penampang tampak sampingTgl. 2Tgl. 3401)-2 Pelaksanaan pembuatan gambarSetelah selesai penelitian di dalam tambang, maka selanjutnya data-data tersebut dibuat gambarnya, dalam hal ini skala gambar tergantung dari keperluan. Skala gambar ini terdiri dari tiga (3) skala, yakni1:30, 1:100, 1:500, dan 1:1000.Jenis Gambar tersebut berupa peta dan beberapa penampang/sayatan dalam tampak atas, tampak depan, tampak samping, serta profil/sayatan vertikal, ada juga jenis gambar yang lain untuk maksud-maksud tertentu.Khususnya pada gambar tampak atas dengan skala 1:1000, yang diperlukan berkaitan erat dengan kepentingan para engineer yang berhubungan dengan kegiatan penambangan dan hubungannya dengan peralatan/instrument yang akan diperlukan, misalnya penampang atau gambaran fault suatu daerah (posisi, strike dan fall), kontur coal seam (jalur kedalaman yang sama), kontur sulfur, kondisi boring ke depan, tempat keluarnya air/outlet, serta kondisi progress face working.Mencatat dalam buku laporan harian survey

4141

4242SURVEY DAILY RECORD di TAMBANG DALAM

43Tgl.PelaksanaanLOKASI PENGUKURAN43LOKASI DRIFTINGTail gate no 01 di lokasi South-East II (Traversing) Titik awal104.4mhari itu35.1mtotal akumulasi104.4mCenter tepatPengambilan material batu bara64,72,66 S=1.73

44Tebal BatubaraSisipanTebal LapisanYieldNo.SampelKandungan Sulfur (%)44Peta Lokasi Pompa dan Genangan Air

4545Sulfur, Yield dan Coal reserves calculation map

46461) 2 Pembuatan gambar serta penelitian Geologi Working face Long WallDengan system mundur ini maka kondisi geologi lorong gate dan lorong udara dapat dipahami semuanya dari data penelitian.Melakukan sampling untuk pengukuran coal pillar dalam working face long wall dan analisis surfur (seminggu sekali)Selanjutnya berkaitan dengan menurunnya yield karena adanya fault, maka dibuat gambar dipermukaan dengan membuat sketsa keseluruhan dari long wall face working sebagai data pertimbangan penanganan ini.Setelah gambar selesai dibuat didiskusikan hasilnya dengan para insinyur tambang hal-hal yang berkaitan dengan kondisi/situasi langit-langit (wall roof), dan permukaan bawah (floor) dari face working, kemiringan, serta kedalamannya. Hal ini sangat bemanfaat dalam peningkatan produksi, dan penentuan posisi akhir penambangan yang paling tepat berdasarkan faktor kesulitan/kemudahan penyelesaian kerja dan yield-nya.

4747

4848Peta Penampang Panel Longwall

4949