05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

download 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

of 7

Transcript of 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    1/14

    Sistem Infornasi Estimasi Penjualan Dengan Menggunakan Metode Exponential

    Smoothing (Studi Kasus : PT. Sumber Bening Lestari)

    1)Krisna Setya Wardana2)Antok Supriyanto3)M. Arifin

    1)Program Studi Sistem Informasi Stikom Surabaya. Email: [email protected] 

    2) Program Studi Sistem Informasi Stikom Surabaya. Email: [email protected] 

    3)Program Studi Sistem Informasi Stikom Surabaya. Email: [email protected] 

    Abstraksi

    Suatu perencanaan yang tepat di segala bidang sangat diperlukan oleh suatu perusahaan agar mampu bersaing

    dan dapat berkembang di era global seperti saat ini. Dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau

     bidang manufaktur, diperlukan suatu perencanaan yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus bersaing

    dengan para kompetitornya. Semakin tepat keputusan yang dibuat, maka semakin kecil pula resiko perusahaan

    tersebut mengalami kerugian.Untuk mencapai kondisi tersebut, perusahaan harus dapat menekan biaya dan

    memaksimalkan keuntungan yang diperoleh. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perencanaan pelaksanaan

     produksi yang akan dilakukan pada periode mendatang. Karena pada perusahaan yang jumlah angka

     produksinya tetap per periode nya, dianggap dapat menimbulkan suatu permasalahan yaitu menumpuknya stok

     produk jika jumlah penjualan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah produksi, atau terjadinya kondisi

    kekurangan stok produk jika jumlah penjualan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah produksi.

    Kata kunci : Forecasting, Exponential Smoothing, Double Exponential smoothing

    Semua organisasi beroperasi dalam suatu

    lingkungan yang mengandung unsur

    ketidakpastian, tetapi keputusan harus

    tetap diambil yang nantinya akan

    mempengaruhi masa depan organisasi

    tersebut, suatu pendugaan secara ilmiah

    terhadap masa datang akan jauh lebih

     berarti ketimbang pendugaan yang tidak

    ilmiah (Lincoin Arsyad, 1993:3). menurut

    Lincoin Arsyad yang dimaksud dengan

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    2/14

     pendugaan secara ilmiah adalah pembuatan ramalan yang

    didasarkan pada metode-metode

    manipulasi data secara logis yang

    dihasilkan dari kejadian-kejadian masa

    lalu.

    Dalam sebuah perusahaan yang

     bergerak di bidang jasa atau bidang

    manufaktur, diperlukan suatu perencanaan

    yang tepat agar perusahaan tersebut dapat

    terus bersaing dengan para kompetitornya.

    Semakin tepat keputusan yang dibuat,

    maka semakin kecil pula resiko

     perusahaan tersebut mengalami kerugian.

    Dikarenakan adanya kompetitor yang

    membuat persaingan lebih ketat,

    Perusahaan mesti mengadakan serangkaian

    kegiatan penjualan yang efektif dan

    memberikan peralatan promosi untuk

    merangsang pembelian agar lebih

    meningkat (Kotler, 1989:28). Dalam

     penelitian ini studi kasus dilakukan pada

    sebuah perusahaan manufaktur, dimana

    ada satu hal yang harus diperhatikan

    adalah perencanaan untuk penetapan

     jumlah produksi barang produk.

    Perusahaan juga harus dapat

    meminimalkan kesalahan dalam hal

     penetapan jumlah produksi barang produk.

    Permasalahan yang sering terjadi adalah

    suatu keadaan dimana jumlah angka.

     penjualan barang tidak sebanding atau

    dikatakan lebih kecil daripada jumlah

    angka produksi barang sehingga dapat

    menyebabkan kerugian pada perusahaan.

    Kerugian yang dimaksud dalam hal ini

    adalah, karena barang di gudang yang

     belum terjual akan mengakibatkan biaya

     perawatan barang yang semakin

    meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut

    diperlukan teknik peramalan penjualan

    yang tepat agar barang yg masih di dalam

    gudang akan terjual sehingga dapat

    mengeliminir biaya perawatan. Dalam

     permasalahan ini metode yang paling tepat

    untuk digunakan dalam proses perhitungan

     peramalan adalah metode exponential

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    3/14

    smoothing, karena menurut Lincolin

    Arsyad (1993) dalam bukunya yang

     berjudul peramalan bisnis,metode

    exponential smoothing adalah salah satu

    metode yang tepat untuk digunakan dalam

     proses perhitungan peramalan jika data

    yang akan diteliti bersifat trend, yang

    mana data trend didefinisikan sebagai

    suatu komponen jangka panjang yang

    menunjukkan pertumbuhan atau

     penurunan dalam data tersebut sepanjang

     periode waktu yang panjang. Hal tersebut

    sesuai dengan pola data yang terdapat pada

    data penjualan yang pola datanya

    terkadang menaik atau cenderung menurun

     pada suatu periode tertentu.

    Dalam upaya mengeliminir atau

    memperkecil perbedaan jumlah angka

     penjualan dengan jumlah angka produksi

     barang maka diperlukan Sistem Informasi

    yang dapat mengestimasi penjualan

    dengan menggunakan metode exponential

    smoothing. Sehingga dapat diketahui

    angka penjualan pada periode mendatang

    yang tentunya dapat membantu perusahaan

    untuk merencanakan jumlah angka

     produksi yang akan di hasilkan dengan

    lebih tepat sehingga dapat meminimalisir

    kerugian yang dialami oleh perusahaan

    yang disebabkan oleh jumlah angka

     penjualan lebih kecil dari pada jumlah

    angka produksi. 

    EXPONENTIAL SMOOTHING

    Dalam bentuk yang mulus

    (smooth), ramalan yang baru (untuk waktu

    t +1) dapat dianggap sebagai rata-rata yang

    diberi bobot terhadap data terbaru (pada

    waktu t ) dan ramalan yang lama (untuk

    waktu t ). bobotα  diberikan pada data

    terbaru, dan bobot 1-αdiberikan pada

    ramalan yang lama, dimana 0

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    4/14

    Dimana :

    Ŷ  t+1= nilai ramalan untuk periode

     berikutnya

    α= konstanta pemulusan (0

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    5/14

    estimasi trend menunjukkan bahwa

    estimasi trend dikalikan denga β dan

    kemudian ditambahkan pada estimasi yang

    lama, dikalikan dengan (1  –  β). Hasil dari

     persamaan tersebut adalah trend yang

    dihaluskan tanpa pengaruh random.

    Pada persamaan untuk menghitung

    ramalan pada periode p. Estimasi trend

    dikalikan dengan jumlah periode yang

    akan diramalkan dan kemudian hasilnya

    ditambahkan pada data pemulusan yang

    tahunnya sama untuk menghilangkan

     pengaruh random.

    Pengukuran Kesalahan Peramalan

    Teknik peramalan kuantitatif biasanya

    menggunakan data runtut waktu, maka

    notasi matematis harus kita gunakan untuk

    menunjukkan suatu periode waktu tertentu.

    Huruf Y digunakan untuk menunjukkan

    suatu variabel data runtut waktu. Periode

    waktu dari satu variabel ditunjukkan

    sebagai  subskrip. Oleh karena itu, Y 

    tmenunjukkan nilai Y pada periode t.

     Notasi matematis juga harus digunakan

    untuk membedakan nilai variabel data

    runtut waktu sebenarnya dengan nilai

     permalan.nilai peramalan untuk Y  tadalah

    Ŷt. Akurasi dari teknik peramalan

    seringkali dinilai dengan cara

    meperbandingkannya dengan data aslinya

    yakni Y1  ,Y2,... dengan nilai-nilai data

    hasil peramalan Ŷ1,Ŷ2,... (Lincolin Arsyad,

    2001:57).

     Notasi dasar peramalan adalah sebagai

     berikut:

    Y t= nilai data runtut waktu periode t

    Ŷt = nilai peramalan Yt 

    et = Y  t - Ŷt = residual atau kesalahan

     peramalan

    Beberapa metode telah digunakan untuk

    menunjukkan kesalahan yang disebabkan

    oleh suatu teknik peramalan tertentu.

    Hampir semua ukuran tersebut

    menggunakan pengrata-rataan beberapa

    fungsi dari perbedaan antara nilai

    sebenarnya dengan nilai peramalannya.

    Perbedaan antara nilai sebenarnya dengan

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    6/14

    nilai peramalan ini biasanya disebut

    dengan residual.

    Kesalahan rata-rata kuadrat atau mean

     squared error (MSE) merupakan metode

    alternatif dalam mengevaluasi suatu teknik

     peramalan. Setiap kesalahan atau residual

    dikuadratkan, kemudian dijumlahkan dan

    dibagi dengan jumlah observasi.

    Pendekatan ini menghukum suatu

    kesalahan peramalan yang besar karena

    dikuadratkan. Pendekatan ini penting

    karena suatu teknik yang menghasilkan

    kesalahan yang moderat lebih disukai oleh

    suatu peramalan yang biasanya

    menghasilkan kesalahan yang lebih kecil

    tetapi kadang-kadang menghasilkan

    kesalahan yang sangat besar. Rumus  MSE  

    dirumuskan sebagai berikut:

    MSE

    = ……………………(5)

    Kadang kala lebih bermanfaat jika

    kita menghitung kesalahan peramalan

    dengan menggunakan secara prosentase

    ketimbang nilai absolutnya. Persentase

    kesalahan absolute rata-rata atau mean

    absolute percentage error

    (MAPE)dihitung dengan menemukan

    kesalahan absolute pada setiap periode,

    kemudian membaginya dengan nilai

    observasi pada periode tersebut, dan

    akhirnya merata-ratakan persentase

    absolute ini. Pendekatan ini sangat berguna

     jika ukuran variabel peramalan merupakan

    faktor penting dalam mengevaluasi akurasi

     peramalan tersebut. MAPE memberikan

     petunjuk seberapa besar kesalahan

     peramalan dibandingkan dengan nilai

    sebenarnya dari series tersebut. Persamaan

     berikut menunjukkan bagaimana cara

    menghitung MAPE:

    MAPE =

    ......................................(6) 

    Perlu juga untuk menentukan

    apakah suatu metode permalan bias atau

    tidak (secara konsisten tinggi atau rendah).

    Persentase kesalahan rata-rata atau mean

     percentage error (MPE) digunakan dalam

    kasus seperti ini. MPE dihitung dengan

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    7/14

    cara menemukan kesalahan setiap periode,

    kemudian membaginya dengan nilai

    sebenarnya pada periode tersebut, dan

    kemudian merata-ratakan persentase

    kesalahan tersebut. Jika perndekatan

     peramalan tersebut tidak bias, maka

     perhitungan dengan MPE akan

    menghasilkan persentase mendekati nol.

    Jika hasil persentase negatifnya cukup

     besar maka metode peramalan tersebut

    menghasilkan hasil ramalan yang terlalu

    tinggi atau sebaliknya. Persamaan berikut

    menunjukkan bagaimana cara menghitung

    MPE:

    MPE =

    .....................................(7)

    Konsep Sistem Informasi

    Sebelum merancang sistem perlu

    dikaji konsep dan definisi dari sistem..

    Sistem informasi terdiri dari input , proses,

    dan output , seperti yang terlihat pada

    Gambar 2.1. Pada bagian proses terdapat

    hubungan timbal balik dengan 2 (dua)

    elemen, yaitu kontrol kinerja sistem dan

    sumber-sumber penyimpanan data, baik

     berupa karakter-karakter huruf maupun

     berupa numerik

    (Herlambang,Tanuwijaya,2005:47).

    Sekarang ini bentuk data bisa berupa suara

    atau audio  maupun gambar atau video.

    Data ini diproses dengan metode-metode

    tertentu dan menghasilkan output  berupa

    informasi laporan maupun solusi dari

     proses yang telah dijalankan. Tentu dalam

     pelaksanaannya, sistem informasi bekerja

     pada berbagai bidang dengan tingkat

    kompleksitas yang berbeda. Bidang  –  

     bidang sistem informasinya pun

    diklasifikasikan sesuai dengan persoalan

    yang ada pada perusahaan tersebut.

    Control of System Performance

    Storage of Data Resources

    Processing DataInput of Data

    Resources

    Output of

    Information

    Products

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    8/14

     

    Gambar 2.1 Proses Sistem Informasi

    Sutabri (2004:3) mendefenisikan bahwa

    sistem adalah suatu kumpulan atau

    himpunan dari unsur, komponen atau

    variabel-variabel yang terorganisasi, saling

     berinteraksi, saling tergantung satu sama

    lain dan terpadu. Keterkaitan antara satu

    komponen dengan komponen lainnya

    dalam sistem informasi bertujuan

    menghasilkan suatu informasi dalam suatu

     bidang. Alur informasi sangat diperlukan

    dalam sistem informasi, hal ini disebabkan

    keanekaragaman kebutuhan akan suatu

    informasi oleh pengguna informasi.

    Sutabri (2004:36) membagi komponen-

    komponen yang saling berinteraksi dalam

    sistem informasi terdiri dari:

    1.  Komponen masukan, yaitu data yang

    masuk ke dalam sistem informasi

    yang dapat berupa dokumen-

    dokumen dasar.

    2.  Komponen model, yaitu komponen

    yang terdiri dari kombinasi prosedur,

    logika dan model matematik yang

    akan memanipulasi data input dan

    data yang tersimpan di basis data

    dengan cara yang sudah ditentukan

    untuk menghasilkan keluaran yang

    diiginkan.

    3. 

    Komponen keluaran, yaitu

    komponen yang merupakan

    informasi yang berkualitas dan

    dokumentasi yang berguna.

    4.  Komponen teknologi, yaitu

    komponen yang digunakan untuk

    menerima input, menjalankan model,

    menyimpan dan mengakses data,

    menghasilkan dan mengirimkan

    keluaran dan membantu

     pengendalian sistem secara

    keseluruhan. Komponen ini terbagi

    menjadi tiga bagian yaitu teknisi,

     perangkat lunak dan perangkat keras.

    5. 

    Komponen basis data, merupakan

    kumpulan data yang saling berkaitan

    dan berhubungan antara satu dengan

    lainnya. Basis data tersimpan dalam

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    9/14

     perangkat keras komputer dan

     perangkat lunak untuk

    memanipulasinya. Data dalam basis

    data perlu diorganisasikan

    sedemikian rupa dan digunakan

    untuk keperluan penyediaan

    informasi

    FLOWCHART

    Mengacu pada Lincolin Arsyad

    (2001;104), flowchart Untuk menghitung

     peramalan hasil penjualan dengan metode

    Exponenential Smoothing dengan tekhnik

    Holt dapat dilihat pada gambar 3.7.

    Flowchart yang terlihat pada Gambar 3.7

    menjelaskan bagaimana proses peramalan

     penjualan dengan menggunakan metode

    Eksponential Smoothing. Pada proses awal

     pertama kali sistem akan mengambil input

    dari user berupa panjang periode data

     penjualan yang akan digunakan untuk

     proses perhitungan. Inisialisasi alpha beta

    tersebut mewakili proses exponential

    smoothing itu sendiri yang digunakan

    untuk nilai pengujian ramalan untuk

     periode ke depan.

    BacadanAmbildatapenjualanyangakan

    digunakanuntukprosesperhitungan

    Inisialisasinilaialphadanbeta

    danjumlahperiode

    Start

     ApakahkombinaasialphadanbetamenghasilkanMSEterkecil?

    Stop

    Tidak

    Ramalanjumlahpenjualandi

    periodemendatang

    PerhitunganEksponential

    Hitungestimasitrend

    Hitungramalanpadaperiodep

    Hitungkesalahanperamalan

    HitungMSE

     

    Gambar 3.7 Flowchart peramalan

     penjualan dengan Metode Exponential

    Smoothing

    Setelah nilai alpha dan beta

    ditentukan, maka proses perhitungan

    exponential dilakukan. Selanjutnya hitung

    nilai estimasi trend untuk mengetahui nilai

    trend suatu item barang. Setelah itu, dari

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    10/14

    estimasi trend yang telah dihitung maka

    akan dibuat perhitungan ramalan periode

    ke depan. Setelah semua proses di atas

    dilakukan, maka setelah itu akan dilakukan

     pengujian error terkecil, jika nilai MSE

    yang telah dihitung adalah yang terkecil,

    maka alpha beta itulah yang dipakai

    sebagai acuan ramalan periode mendatang

    dan juga digunakan sebagai acuan dalam

    memproduksi produk air minum di bulan

    atau tahun yang akan datang, dimana

     peramalan ini sangat membantu manajer

    dalam memberikan keputusan dalam

    memproduksi produk agar tidak

    menimbulkan biaya penyimpanan.

    Start

    Inisialisasi nilai α  dan jumlah periode

    t = t +1

    Perhitungan Eksponential

    At =α

     Yt + (1 – 

     α

    ) (At-1 + Tt-1)

    Apakah t

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    11/14

    exponential smoothing, sehingga nilai

     pengujian mempunyai batas uji. Nilai

    alpha dan beta sndiri nantinya dalam

     program akan melakukan inisialisasi

    sendiri dalam pembentukan secara

    random, misal alpha 0,1 terhadap beta 0,1

    selanjutnya alpha 0,1 terhadap beta 0,2.

    Begitu seterusnya dalam pengujian

    dilakukan sampai alpha dan beta mencapai

    angka < 1.

    Start

    Hitung estimasi trend

    Tt = β (At  –  At-1) + ( 1 –  β) Tt-1

    Inisialisasi nilai beta (β) dan jumlah periode

    t = t +1

    Ambil nilai perhitungan exponential pada

     periode sebelumnya (At-1)

    Ambil nilai perhitungan exponential pada

     periode t (At)

    Ambil nilai estimasi trend pada periode

    sebelumnya (Tt-1)

    Apakah t

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    12/14

    Start

    t = t +1

    Ambil nilai perhitungan exponential pada

     periode t (At)

    Ambil nilai estimasi trend pada periode t

    (Tt)

    Apakah t

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    13/14

    Start

    t = t +1

    Ambil nilai residual pada periode t

    (et)

    Apakah t

  • 8/20/2019 05410100334 Mtrhtrhtrhakala h

    14/14

    3.1 Saran

    Adapun saran-saran yang dapat digunakan

    untuk mengembangkan aplikasi yang telah

    dibuat adalah sebagai berikut :

    1.  Menambahkan perhitungan untuk

    menghitung peramalan dengan

    metode lain seperti metode moving

    average, atau metode exponential

     smoothing dengan teknik brown 

    agar dapat digunakan sebagai

     pembanding.

    2.  Periode mendatang yang akan

    diramalkan bersifat dinamis.

    3.  Dari hasil perhitungan peramalan,

    dapat ditambahkan perhitungan

    untuk penjadwalan pembelian

     bahan.