01 pendahuluan

2

Click here to load reader

description

Bahan kuliah Toksikologi

Transcript of 01 pendahuluan

Page 1: 01 pendahuluan

Kuliah I A.M.Fadhil Hayat

Ekotoksikologi 1

PENDAHULUAN TOKSIKOLOGI

Manusia dan organisme hidup lain senantiasa terpapar/terpapar (exposed) banyak jenis bahan

alami maupun bahan buatan manusia. Keracunan berarti bahwa suatu zat kimia telah mengganggu

proses fisiologis, sehingga keadaan organisme itu tidak lagi dalam keadaan sehat. Pada keadaan

tertentu, paparan (exposure) ini berefek buruk bagi kesehatan, mungkin menyebabkan kematian, atau hanya menimbulkan perubahan biologik yang kecil sekali. Sifat dan instensitas gejala penyakitnya

tergantung pada, jenis racunnya, jumlah yang masuk ke dalam badan, lamanya badan mengalami keracunan, keadaan badan organisme yang keracunan serta cara kebiasaan hidup organisme itu.

Toksikologi berasal dari bahasa Yunani, toxicon=racun dan logos=ilmu. Racun adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung (inhalasi), suntikan dan absorpsi melalui

kulit, atau digunakan terhadap organisme hidup dengan dosis relatif kecil akan merusak kehidupan atau mengganggu dengan serius fungsi satu atau lebih organ atau jaringan. Jadi secara sederhana toksikologi

didefinisikan sebagai kajian tentang hakikat dan mekanisme efek toksik berbagai bahan terhadap mahluk hidup dan sistem biologik lainnya. Ia juga membahas penilaian kuantitatif tentang berat dan kekerapan

efek toksik sehubungan dengan terpaparnya mahluk hidup.

Sedangkan menurut Britannica Concise, toksikologi adalah “Study of poisons and their effects,

particularly on living systems. It overlaps with biochemistry, histology, pharmacology, pathology, and other fields. Its functions have expanded from identifying poisons and searching for treatments to include forensic toxicology (see forensic medicine) and testing and detection of a fast-growing number of new potentially toxic substances used in workplaces, in agriculture (e.g., insecticides, other pesticides, fertilizers), in cosmetics, as food additives, and as drugs (see medicinal poisoning). Perhaps the area of largest expansion is the study of toxic waste in the air, water, and soil, incl. chlorofluorocarbons, acid rain, dioxin, and radioactive isotopes”.

Bersama dengan ilmu lain, toksikologi memberi sumbangan bagi pengembangan bahan kimia yang lebih aman untuk digunakan sebagai obat, zat tambahan makanan, pestisida, dan bahan kimia yang

digunakan dalam industri.

Karena adanya bahan-bahan yang berbahaya, Menteri Kesehatan telah menetapkan peraturan

No. 453/Menkes/Per/XI/1983 tentang bahan-bahan berbahaya. Karena tingkat bahayanya yang meliputi: besar dan luas jangkauan, kecepatan penjalaran, dan sulitnya dalam penanganan dan pengamanannya,

bahan-bahan berbahaya atau yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat secara langsung atau tidak langsung, serta jenis bahayanya.

EKOTOKSIKOLOGI

Penilaian akan bahaya bahan kimia industri, pencemaran lingkungan, dan bahan lainnya bagi

kesehatan merupakan unsur penting dalam perlindungan kesehatan pekerja dan anggota masyarakat.

Penelitian mendalam tentang efek toksikan dan mekanismenya itu sangat berguna untuk menemukan

penawar khusus dan upaya penanggulangan lainnya.

Masyarakat umum terpapar berbagai jenis toksikan lewat udara dan air disamping lewat makanan, yaitu berupa zat tambahan makanan, pestisida dan pencemar. Paparan ini sering sedemikian

ringan sehingga secara akut tidak membahayakan tetapi dapat memberi efek buruk pada jangka

panjang.

Pencemaran lingkungan dapat menyebabkan lesi toksik pada manusia, perubahan biosfer atau

perubahan dalam lingkungan luar. Satu aspek khusus dari pencemaran kimia lingkungan adalah

keinginan yang tidak dapat ditekan –sering tidak perlu- untuk menggunakan sejumlah besar zat kimia

untuk pemakaian pribadi. Pemakaian obat yang sering, atau penyalahgunaan obat yang sering, dengan atau tanpa resep, merokok, dan meminum alkohol. Demikian juga pemakaian kosmetika secara luas,

Page 2: 01 pendahuluan

Kuliah I A.M.Fadhil Hayat

Ekotoksikologi 2

penggunaan bahan kimia untuk rumah tangga dalam bentuk aerosol, yang terus meningkat, seperti

deodorant atau pewangi ruangan.

Hasil industrialisasi yang intensif dan pemusatan penduduk di kota besar mengakibatkan penimbunan limbah dalam jumlah yang besar. Pencemaran udara, air dan tanah akan mempengaruhi

keadaan lingkungan dan merupakan masalah tersendiri. Hal ini mencakup gas buangan kendaraan

bermotor, asap dan gas dari cerobong asap, kebakaran hutan, tinja, deterjen dan bahan kimia rumah tangga dalam jumlah besar dalam air limbah serta sejumlah besar sampah dari bahan kemasan yang

tidak dapat dipakai ulang dan barang buangan.

Hal itulah yang mendorong berkembangnya suatu sub-disiplin baru dalam toksikologi yaitu toksikologi lingkungan yang juga disebut eko-toksikologi. Ekotoksikologi adalah “studies and assess the detrimental changes of structural elements and functions of ecosystems caused by environmental chemicals” sebagai hasil dari “deals with the chemical background of interactions between organisms, between organisms and their environment, and the influence of chemical factors on the dynamics of populations and ecosystems”.

Toksikologi lingkungan membahas sumber bahan toksik, transpornya, degradasi dan

biokonsentrasinya di lingkungan serta pengaruhnya terhadap manusia. Ahli toksikologi lingkungan mengintegrasikan pengetahuan tentang kemungkinan efek beracun pada organisme dengan

pengetahuan tentang kelakuan zat di dalam lingkungan dan juga dengan pengetahuan tentang akibat yang dapat terjadi dari efek tertentu suatu zat pada satu atau lebih macam organisme untuk dapat

berfungsinya secara integral suatu kehidupan bermasyarakat. Ahli toksikologi lingkungan mempunyai tugas menilai risiko dan meramalkan dalam sistem yang kompleks; kelakuan zat dalam lingkungan sering

tidak jelas dan kita berhadapan dengan banyaknya bentuk kehidupan dan proses yang rumit.

Toksikologi lingkungan mempelajari efek dari bahan polutan terhadap kehidupan dan

pengaruhnya terhadap ekosistem yang digunakan untuk mengevaluasi kaitan antara manusia dengan polutan yang ada di lingkungan.

Perlindungan lingkungan tentu mutlak perlu. Namun tindakan yang menentang aktivitas industri, merugikan kesejahteraan dan kesehatan umat manusia. Perlindungan lingkungan tidak boleh merupakan

suatu perjuangan emosional yang konfrontatif, tetapi harus diusahakan agar para ilmuwan yang bermotivasi dan berkualifikasi, mengambil alih masalah ini. Perlindungan dan pelestarian lingkungan yang

mendukung kesejahteraan dan kesehatan manusia merupakan tujuan yang harus dicapai dengan cara

ilmiah dan beradab.

REFERENSI

Des W. Connel & Gregory J. Miller. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia

E.J. Ariens, E. Mutschler & A.M. Simonis. 1987. Toksikologi Umum, Pengantar. Terjemahan oleh

Yoke R.Wattimena dkk. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Frank C. Lu. 1995. Toksikologi Dasar. Terjemahan oleh Edi Nugroho. Jakarta: Universitas

Indonesia Press.

H.J. Mukono. 2002. Epidemiologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press.

J. H. Koeman. 1987. Pengantar Umum Toksikologi. Terjemahan oleh R.H. Yudono Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press. Sartono. 2002. Racun dan Keracunan. Jakarta: Widya Medika.