divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewPEMANFAATAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS)...
-
Upload
duongnguyet -
Category
Documents
-
view
236 -
download
2
Transcript of divpenhmtmulm.files.wordpress.com · Web viewPEMANFAATAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS)...
PEMANFAATAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DALAM PEMBUATAN BIOETANOL DANGAN
MENGUNAKAN HIDROLISIS DAN FERMENTASI
Untuk memenuhi persyaratan
Memperoleh gelar sarjana S-1
Di susun oleh :Nama : saharil Nim : h1f114207
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
BANJARBARU
2016
1
TERIMA KASIH KEPADA
i
Rektor Universitas Lambung Mangkurat
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas
Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul
Arifin, M.Sc
Kepala Prodi Teknik Mesin
Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.
Mahasiswa
Saharil
Wakil Rektor Bidang Akademik
Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M,Sc
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan
Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.d
Dosen Pengampuh
Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp,
ST, M.Kes.
Dekan Fakultas Teknik
Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya sehingga proposal penelitian yang berjudul “pemanfaatan limbah
tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dalam pembuatan bioetahnol dalam
mengunakan hiddrolisis dan fermentasi” dapat terselesaikan. dalam
penyusunan Proposal Metode Penelitian ini tidak lepas dari bantuan dan kerja sama,
serta dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih Penulis haturkan kepada :
1. BapakAch. Kusairi S, MM., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
2. Ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.hyp., ST., M.Kes. selaku Dosen
Pengampu 1
3. Bapak dan Ibu saya yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta
doanya yang selalu menyertai saya.
Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Metode
Penelitian (HMKK 538). Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
demi perbaikan pada kesempatan yang akan datang.
Akhir kata dengan segala keikhlasan hati penulis mengucapkan terima
kasih. Semoga proposal ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan
semoga proposal penelitian ini bermanfaat dalam rangka mencerdaskan dan
memberikan pengetahuan kepada semua pembaca.
Banjarbaru, Oktober 2016
Penulis
Saharil
ii
iii
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB 1 Pendahuluan
1.1. Latar belakang ................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................ 3
1.3. Batasan Masalah ............................................................................. 4
1.4. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.5.Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1. tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan selulosa .......................... 6
2.2. Selulosa ........................................................................................... 8
2.3. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) ............................................. 9
2.4. Bioetanil ........................................................................................... 10
2.5. Hidrolisis ........................................................................................... 10
2.6. Fermentasi Alkohol .......................................................................... 11
BAB III Metode penelitian
3.1. Waktu dan tempat ........................................................................................ 12
3.2. Alat dan Bahan ............................................................................................ 12
3.3. Prosedur pengumpulan data ....................................................................... 13
3.4. pengolahan data .......................................................................................... 13
3.5. Analisis data ................................................................................................. 13
iv
3.6. jadwal pelaksanaan penelitian ..................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini kecenderungan penggunaan bahan bakar sngat
tinggi sedangkan sumber bahan bakar minyak bumi yang dipakai semakin menipis.
Cepat atau lambat cadangan miyank bumi di dunia ini pasti akan habis. Ini
disebabkan karena positnya akan terbatas yang tebatas dan tidak dapat
diperbaharui. Penelitian dan perkembangan mengenai energy terbaru terus
ditambahkan, bahkan menjadi salasatu progarm utama pemerintah. Saat ini produk
alternatif yang berpeluang untuk di kembangkan adalah bieothanol dan biodiesel.
Bioethanol memiliki beberapa keunggulan diantara produk alternatif lainnya,
memiliki kandungan oksigen yang lebih tinggi (35%) sehingga terbakar lebih
sempurnah, bernilai oktan yang lebih tinggi (118) dan lebih ramah lingkunagan
karena mengandung emisi gas CO yang lebih rendah sekitar 19-25%
(indorto,Y.,2005). Saat ini sedanga diusahakan secara intensif pemamfaatan
bahan-bahan yang mengandung sarat kasar dengan karbohidrat yang tinggi,
dimana semua bahan yang mengandung karbonhidrat dapat diolah menjadi
bioethanol. Misalnya umbi kayu, ubi jalar, pisang, dll. Bioethanol dapat dihasilkan
dari tanaman yang mengandung selulosa dangan menggunakan bantuan dari
mikroba.
penelitian ini digunakan biomassa lognoselulosa tanda kosong kepala sawait
(TKKS). Bahan baku ini tidak berkompotensi dengan pangan maupun pakan,
tersedia dengan kandungan lignoslulosa yang cukup tinggi,sehingga limbah ini
berpotensi untuk digunaan sebagai sumber energi terbarukan berupa bioethanol
2
generasi kedua. Lignoselulosa mengangandung tiga komponen penyusun utama,
yaitu selulosa (30-50%-berat)hemiselulosa (15-35%-berat) dan ingin (13-30%-
berat). penelitian ini fermentasi dengan mempelajari pengaruh penambahan jumlah
enzim terhadap etanol yang disertakan serta pengaruh waktu fermentasi terhadap
kadar etanol.
Pengolahan TKKS menjadi bioethanol pada prinsimnya sama dengan proses
yang berbahan baku singkong yaitu mulai tahapan hodrolisis, fermentasi dan
destilasi. Tapi pada TKKS perlu adanya perlakuan tambahan berapa pretreatment
Untuk dapat menghilangkan ligninyang dapat menggangu proses hidrolisis
selulosa. Kemudian dilanjutkan hidrolisis mengunakan enzin selulase dan
dihasilkan cairan glukosa. Cairan glukosa difermentasi khmir saccharomyces
cerevisea dengan kondisi anaerob fakultatif, suhu 300 C, pH 4,0 – 4,5 dan kadar
gula 10-18% selama 30-72 jam dan dihasikan bioethanol. Bioethanol kemudian
didestilasi sehingga mencapai kermurnian 95 – 98% bioethanol siap digunakan
bahan bakar pada kendaraan bermotor. Penggunaannya dapat dicampur dengan
bensin tetapi bias juga 100% bioethanol apa bila kendaraan bermotor tersebut
didesain khusus bahan bakar bioethanol. (Hidayat, R. 2005)
Etanol merupakan produk fermentasi yang dapat dibuat dari substrat yang
mengadung karbonhidrat (gula, pati atau selulosa). Etanol berupa cairan yang tidak
berwarna mempunyai bau yang khas, berat jenisnya pada 15oC adalah sebesar
0,7937 dan titik didihnya 78 ,3oC pada tekanan 76 mmHg. Penggunaan etanol yang
terbnyak adalah sebagai pelarut (Judoamidjojo, M. 1992)
3
peneliti sebelumnya telah dilakukan pembuatan bioethanol dari singkong
secara permentasi menggunakan rage tape oleh Heppy Rikana dan Risky Adam
(2000). Pada penelitian ini rage tape dapat dengan langsung digunakan untuk
proses fermentasi tanpa mengisolaso mikroba yang ada dalam ragi tape terlebih
dahulu dan HC1 1 N digunakan untuk menghidrolisis pati singkong. Pada penelitian
yang lainnya dengan judul pemanfaatan selulosa tanda kosong kepala sawit dalam
penbuatan bioethanol danngan menggunakan ragi tape oleh Nurfadilla (2011).
Dimana kadar etanol yang dihasilkan 0,99% . pada penelitian mikroba yang
digunakan diisolasi dahulu dari ragi tape untuk menghidorlisis selulosa di gunakan
H 2SO43% dan hasil penelitian Ideris (2007). Yang brtjudul Acid Hydrolysis Of Palm
Oil Lignocellois Wastes, hidrolisis menggunakan HCI 30% memberikan hasil kadar
glukosa tertinggi di bandingkan menggunakan HCI 10% dan 20%
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai pengaruh lama fermentasi dan berat ragi roti terhadap kadar bioethanol
dari fermentasi glukosa hasil hidrolisis selulosa tanda kosong kelapa sawit ( Elaeis
guineensis jack ) dengan HIC 30% .
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apakah ragi roti dapat langsung digunakan dalam pembuatan bioethanol
dari fermetasi glukosa hasil hidrolisis selulosatandan kosong kepala sawit
tanpa melalui terhadap isolasi mikroba Saccharomyces cerevisiae.
b. Bagaimana pengaruh variasi lama fermentasi dan variasi penambahan
ragi roti terhadap kadar bioethanol yang dihasilkan.
4
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini permesalahan di batasan pada :
a. Bahan permentasi adalah glukosa hasil hidrolisis selulosa dari tanda
kosong kelapa sawit (TKKS) produksi
b. Mikroba yang di gunakan berasal dari ragi roti dalam bentuk kemasan
dengan merk fermipan
c. Kadar glukosa di tentukan dengan metode Nalson-somogyi
d. Variasi lama fermentasi adalah 2,4 dan 6 hari
e. Fariasi berat ragi roti adalah 2,4 dan 6 gm
f. Kadar etanol ditentukan secara volumetric dengan metode Oksidasi
kalium Dikromat
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
a. Untuk mengetahui apakah ragi roti dapat mamfaat glukosa hasil hidrolisis
selulosa dari tanda kosong kelapa sawit menjadi bioethanol tanpa melalui
isolasi Saccharomyces cerevisiae terlebih dahulu
b. Mengetahui pengaruh variasi penambahan ragi yang digunakan dan
variasi lama fermentasi glukosa hasil hidrolisis selolusa tandan kosong
kelapa sawit terhadap kadar etanol yang di hasilkan
c. Menelitian ini di lakukan untuk mendapatkan selulosa yang berpotensi
tinggi dalam prosesverikomposting
5
1.5. Mamfaat Penelitian
Dari hasil penelitan yang di harapkan :
a. Dapat memberikan informasi mengenai konsentrasi glukosa hasil hidrolisis
selulosa dari TKKS dengan menggunkan HCI 30%
b. Dapat memberikan informasi ilmiah dalam pemanfaatan limbah padat TKKS
dalam penbentukan bioethanol dangan menggunakan ragi roti
c. Dapat membarikan informasi kadar bioethanol yang dihasilkan untuk
penelitian lebihlanju
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Dan Selulosa
TKKS adalah salah satu produk sampingan berupa padatan dari industri
pengolahan kelapa sawit. Ketersediaan TKKS cukup signifikan bila ditinjau
berdasarkan rata-rata jumlah produksi TKKS terhadap jumlah produksi TKKS
terhadap total jumlah tandan buah segar (TBS) yang diproses (Darnoka, 2002).
Setiap pengolahan 1 ton buah segar akan dihasilkan 23% TKKS dengan kandungan
selulosa 45,95% setiap 230 kg (Darnoko, 1993). Tercatat pada tahun 2004 TKKS
merupakan limbah padat yang jumlahnya cukup besar yaitu sekitar 6 juta ton.
Namun pemamfaatannya masih terbatas (Subdit pengolahan lingkungan, 2006).
Tingginya selulosa,hamiselulosa, dan tinggi menjadikan TKKS sulit
terdekomposisi (Darnoko, 2009). Dua bagian TKKS yang banyak mengandung
selulosa adalah bagian pangkal dan bagian ujung TKKS yang agak runcing dan
agak keras (Hasibuan, 2010). Apabila dilihat dari stukrunya, TKKS adalah kumpulan
jutaan serat organic. Setiap serat mempunyai dimensi panjang 1 mm, lebar 25
um,dan tebal 3 um (Muthia, 2011). Secara rata-rata residu tanaman kelapa sawit di
lapanagan terdekompisis 12-18 bulan TKKS yang ditumpuk dan dibiarkan sampai
membusuk tidak akan menjadi kompos organic yang bermutu karena nilai C/N masih
tinggi (IOPRI, 2002).
7
Sebagai basar bahanselulosa yang ditemukan di alam mengandung tiga
komponen utama yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin dengan perbandingan
sekitar 4:3:3, sehingga sering disebut juga dengan istila lignoselulosa
(Tridasma,2006). Selulosa merupakan polisakarida yang tersusun dari nomomer D-
glukosa yang mempunyai tiga gugus hidroksil yang dapat disubstitusi, tidak larut
dalam air, sifat kristalitas dan BM yang tinggi (Achamadi, 1989). Selulosa
merupakan senyawa organic yang terdapat pada dinding sel tumbuhan bersama \
lignin berperan dalam mengokohkan struktur tumbhan. Sekitar 65% selulosa dalam
kayu adalah kristalin sehingga air atau pelarut lainnya tidak dapat masuk (Darwis,
1995).
Terdapat dua jenis ikatan hidrogen pada struktur selulosa, yaitu hidrogen
intermolekuler yang menyebabkan rantaian selulosa saling berkaitan membentuk
mikro fibril (Achmadi, 1989) berapa mikrofibril ini kemudian membentuk fibril dan
akhirnya menjadi serat selulosa. Daerah yang sangar teratur di sebut kristalin dan
kurang teratur disebut amorf. Morfologi selulosa mempunyai pengaruh yang besar.
Gugus hidroksil dalam daerah kristalin dengan berkas yang rapat dan ikatan antara
lantai yang kuat sulit untuk bereaksi (Sjostron, 1998). Umumnya selulosa
mengandung 15% bagian amorf dan 85% bagian kristalan (Safriani,1995).
Hidrolisis selulosa menjadi dengan memutuskan ikatan silang (1-4)-glikosida
antran rantai yang satu dengan yang lainya sehingga terjadi pemecahan selulosa
menjadi rantai selulosa yang lebih pendek sampai akhirnya menjadi monomer
glokosa (Diah, 2007). Akan tetapi, proses hidrolisis tersebut dihambat oleh struktur
keminya sendiri dan adanya ikatan alami selulosa dengan hamiselulosa dan lignin
sehingga rendaman gula yang diperoleh umumnya rendah (Hawani, 2008).
Keberhasilan hidrolisis menggunakan enzim selulosa, luas permukaan kontak, rasio
8
antara inoculum dengan substrat, dan kemurnian substrat (Sukadarti, et al, 2010).
Menurut Sarkar(2004), lingnoselulosa dengan derajat kristalin tinggi lebih sulit untuk
didegradasi struktur amorf. Penggilingan selulosa dapat menaikan laju degradasi
karena menurunkan derajat kristalin dan memperluas permukaan kontak selulosa-
enzim.
2.2. Selulosa
Selulosa adalah polimer tak bercabang dari glukosa yang dihubungkang
dengan melalui ikatan beta1,4 atau 1,4 glukosidase. Molekul lurus dengan unit
glukosa rata-rata sebanyak 5000 ini beragregasi membentuk fibril yang terikat
melalui ikatan hydrogen di antara gugus hidroksil pada rantai di sebelah nya. Serat
selulosa yang mempunyai kekuatan fisik yang tinggi terbentuk dari fibril-fibril ini,
tergulung seperti spiral dengan arah-arah yang berlawanan menurut sumbu.
selulosa merupakan jenis polisakarida kayu berkisar 48 – 50%, pada bagas
berkisaran antara 50 – 55% dan pada tandan kosong kelapa sawit sekitar
45%.selulosa dapat dihidrilisis dengan asam kuat maupun dengan enzim selulosa.
Selain itu juga bisa dihidrolisis oleh mikroba seperti bakteri dan kapang (Enari,
1983). Hidrolisis sempurna akan menghasilkan glukosa dan hidrolisis tidak sempuna
menghasilkan dikonfersi menghasilkan disakarida berupa selobiosa (Winarno,
1990). Hasil hidrolisis ini dapat dikonversi menghasilkan etanol dan asam asetat.
Selulosa dapat dihasilkan dari mikroorganisme diantaranya yaitu Trichoderma
resei,T. trichodema longbractium, Trichoderma harzianum, T. hamatum, T. koningii,
T. pseudokongii, T. pilulifemm, dan T. aureoviride. Mikroorganisme lainnya yang
juga bisa diproduksi selulosa adalah Aspergllus terreus (M,samsuri, 2008). Dan
enzim lainnya yang dapat digunakan dalam prosese hidrolisis untuk menghasilkan
9
glukosa adalah enzim selobiase atau disebutjuga enzim glukosidase. Enzim ini
diperlukan karena keberadaan enzim selobiase dalam selulosa hanya sedikit
didominasi oleh enzim endoselulase dan enzim eksoselulase, sehingga sangat
diperlukan penambahan dari luar enzim selulobiase ini untuk dapat menghasilkan
konversi glukosayang tinggi pada saat hidrolisis.
2.3. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)
Tandan kosong kelapa sawit merupakan bagian dari pohon kelapa sawit
yang berfungsi sebagai tempat untuk buah kelapa sawat. Setiap tandan
mengandung 62-70% buah dan sisanya adalah tandan kosong yang belum
termamfaatkan optimal (naibaho, 1998).tandan kosong kelapa sawit merupakan
limbah utama industri pengolahan kelapa sawit. Basis ton tanda buah segar akan
dihasilkan minyak sawit kasar sebnyak 0,21 ton (21%). Minta inti sawit banyak 0,05
ton (0,5%) dan sisanya merupakan limbah dalam bentuk tandan kosong, serat dan
cangkang biji yang masing - masing sebanyak 0,23 ton (23%), 0,135% ton (135%)
dan 0,055 ton (5,5%) (darnoko,1992).
Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah berlignoselulosa yang belum
termamfaatkan secara optimal. Selama ini pemamfaatan tanda kosong hanya
sebagai bahan bakar boiler, kompos dan juga sebagai pengeras jalana
diperkebunan kelapa sawit (Ddarwis, et al.,1988).padahal tanda kosong kelapa sawit
untukdi kembangkan menjadi barang yang lebih berguna, salah satunya menjadi
bahan baku bioethanol. Hal ini karena tanda kosong kelap sawit banyak
mengandung selulosa yang dapat dihrolisis menjadi glukosa kemudian dipermentasi
menjadi bioethanol. Kandungan yang cukup tinggi sebesar 45% menjadikan kelapa
10
2.4. Bioetanol
Bioetanol merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan bakar
alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya yang terbarukan. Bioetanol
(C2H5OH) adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber
karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol bersifat multi-guna
karena dicampur dengan bensin pada komposisi berapapun memberikan dampak
yang positif.
Bahan baku yang dapat dibuat bioetanol diantaranya:
1. Bahan yang mengandung glukosa
Bahan ini ada pada tetes tebu / molasse, nira aren, nira kelapa, nira tebu, sari buah-
buahan dan lain-lain.
2. Bahan yang mengandung pati / karbohidrat
Bahan ini terdapat pada umbi-umbian seperti sagu, singkong, ketela, gaplek, ubi
jalar, talas, ganyong, jagung dan lain-lain.
3. Bahan yang mengandung selulosa
Selulosa terdapat dalam serat seperti serat kayu, serat tandan kosong kelapa sawit,
serat pisang, serat nanas, ampas tebu dan lain-lain (UKM, 2009).
2.5. Hidrolisis
Hidrolisis merupakan proses pemecahan polisakarida di dalam biomassa
lignoselulosa, yaitu selulosa dan hemiselulosa menjadi monomer gula penyusunnya.
Hidrolisis selulosa menjadi glukosa dapat dilakukan menggunakan cara kimiawi dan
hayati. Hidrolisis dengan cara kimiawi menggunakan asam kuat, sedangkan dengan
cara hayati menggunakan enzim murni atau mikro organisme penghasil enzim
selulase. Kendala yang dihadapi yaitu rendahnya laju hidrolisis karena adanya
11
kandungan lignin dalam bahan lignoselulosa. Oleh karena itu dilakukan proses
delignifikasi sebelum dihidrolisis.
Beberapa asam yang umum digunakan untuk hidrolisis asam antara lain adalah
asam sulfat (H2SO4), asam perklorat dan HCl. Asam sulfat merupakan asam yang
paling banyak diteliti dan dimanfaatkan untuk hidrolisis asam. Hidrolisis asam dapat
dikelompokkan menjadi hidrolisis asam pekat dan hidrolisis asam encer (Isroi, 2008).
2.6. Fermentasi Alkohol
Fermentasi alkohol adalah proses penguraian karbohidrat menjadi
etanol dan CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas suatu jenis mikroba yang disebut
khamir dan keadaan anaerob (Proscott dan Dunn, 1959). Reaksinya adalah :
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2
Secara ringkas seluruh rangkaian reaksi yang terjadi adalah hidrolisis pati atau
polisakarida menjadi maltose (disakarida) kemudian hidrolisis menjadi glukosa dan
selanjutnya diubah menjadi alkohol dan gas karbondioksida oleh Saccharomyyces
cereviceae (Winarno & Fardiaz, 1992).
Faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi antara lain :
a. Jenis mikroorganisme
b. Lama fermentasi
c. Derajat keasaman
d. Kadar gula
e. Suhu
f. Konsentrasi ragi
12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian Ini Dilaksanakan Di Laboratorium, Fakultas Teknik
Universitas lambung mangkurat. Waktu pelaksanaan penelitian di mulai pada bulan
September sampai oktober 2016.
3.2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian terdiri dari
a. Naraca analitis
b. Gelas ukur
c. Erlenmeyer
d. Pengaduk
e. Indicator universal
f. Autoklaf
g. Seperangkat alat distilasi
h. Piknometer
i. Oven
j. Selang
k. Alumunium foil
13
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari
a. Tandan kosong kelapa sawit
b. Saccharomyces Cerevisiae (ragi roti)
c. Larutan NaOH (4%)
d. Larutan H2SO4
3.3. Prosedur pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari buku-buku
literature dan brosing melalui internet mengenai hal-hal yg berhubungan dengan
topic yang dibahas dalam penulisan ini.
3.4. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari pengumpulan literatur dan telah pustaka selanjutnya diolah
berdasarka studi pustaka yang dibahas sesui dengan topic permasalahan yang
diangkat
3.5. Analisis data
Data dan artikel yang diperoleh dari buku-buku atau dari internet selanjutnya
digabungkan, kemudian dianalisis dengan mengacu pada talaah pustaka yang
diambil sehingga dapat menghasilkan alternative pencerahan masalah dan gagasan
kreatif terhadap permasalahan dari topic yang dibahas
14
3.6. Jadwal Pelaksanaan Penlitian
Tabel 3.1 jadwal tugas akhir
RENCANA KEGIATAN
BULANSEPTEMBE
ROKTOBE
RNOVEMBE
RDESEMBE
RJANUAR
IFEBRUAR
ISTUDY LITERATURPENGUMPULAN
DATAPENGOLAHAN DATA
MENYUSUN LAPORANSEMINAR
PROPOSALSEMINAR HASILSIDANG AKHIR
KETERANGAN :TERLAKSANA
BELUM TERLAKSANA
15
DAFTAR PUSTAKA
........,2009. Bioetanol Sebagai Energi Alternatif Yang Kompetitif. Online di
http://skadrongautama.blogspot.com. Diakses 10 Februari 2011.
......., 2008. Reaksi fermentasi. Online di www.risvank.com/reaksi bioatanol. Diakses
22 Februari 2011.
........, 2005. Metode Destilasi Bioetanol. Online di http: //community.um.ac. id
/showthread.php. Diakses 22 Februari 2010.
Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan. 1979. Farmakop Indonesia. Edisi ketiga.
Kopri Sub Unit Direktorat Jenderal Departemen Kesehatan RI.
Fauzi, Yan. Iman Satyawibawa. 2004. Kelapa Sawit edisi revisi. Penebar Swadaya:
Jakarta.
Isroi. 2008. Potensi Biomassa Lignoselulosa di Indonesia Sebagai Bahan Baku
Bioetanol: Tandan Kosong Kelapa Sawit. Online di http://isro.wordpress.com.
Diakses 16 Februari 2011.
Isroi. 2008. Hidrolisi Asam Tandan Kosong Kelapa Sawit. Online di
http://isro.wordpress.com. Diakses 16 Februari 2011.
Isroi. 2008. Produksi Bioetanol Berbahan Baku Biomassa Berligniselulosa. Online di
http://isro.wordpress.com. Diakses 16 Februari 2011.
Kumar, P., Barrett, D.M., Delwiche, M.J., and Stroeve, P. 2009. Methods for
Pretreatment of Lignocellulosic Biomass for Efficient Hydrolysis and Biofuel
Production, Ind. Eng. Chem. Res., 48(8), 3713-3729.
Muljono, Judoamidjojo, Darwis, Aziz, A., dan Gumbira, E. 2002. Teknologi
Fermentasi. Rajawali pers: Jakarta.
16
Prawita, Dewi. 2008. Mengolah Limbah Sawit Menjadi Bioetanol dan Kompos.
Online di http://blogs.unpad.ac.id. Diakses 13 Februari 2011.
Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi. 1984. Prosedur analisa untuk bahan
makanan dan pertanian. Edisi ketiga. Liberty: Yogyakarta.
Sun, Y., dan Cheng, J., 2002. Hydrolysis of lignocellulosic materials for ethanol
production: a review. Bioresource Technology 83, 1 – 11.
UKM, B. 2009. Bahan Bakar Nabati (Bioetanol). Khalifah Niaga Lantabura:
Yogyakarta.