lailiachusna.files.wordpress.com … · Web viewRasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang...
Transcript of lailiachusna.files.wordpress.com … · Web viewRasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang...
Melalui Pendekatan Saintifik
Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Matematika
(Peminatan)
Sekolah Menengah Atas
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PSMA
2013
i
KATA ENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
ii
iii
DAFTAR ISI
COVER ------------------------------------------------------------------------------------------------------iKATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------------------------------iiDAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------iiiBAB I : PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------1
A. Latar Belakang -----------------------------------------------------------------------1B. Tujuan ----------------------------------------------------------------------------------2C. Ruang Lingkup --------------------------------------------------------------------3D. Landasan Hukum---------------------------------------------------------------------3
BAB II : PEMBELAJARAN KOMPETENSI --------------------------------------------------4A. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ------------------------------------------5B. Penilaian Autentik ---------------------------------------------------------------9
BAB III : ANALISIS KOMPETENSI ----------------------------------------------------------21A. Prosedur Analisis -----------------------------------------------------------------21B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar -----------------------------------------30
BAB IV : PENUTUP --------------------------------------------------------------------------------45
DAFTAR PUSTAKA -------------------------------------------------------------------------------------47
LAMPIRAN: Contoh RPP ------------------------------------------------------------------------------48
iv
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana
1
apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
B. TujuanSecara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar
2
1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran
2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian4. Merancang penilaian otentik
C. Ruang LingkupRuang lingkup naskah ini terdiri atas:1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik2. Langkah-langkah analisis kompetensi; 3. Penilaian otentik; dan4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
3
BAB I.
PENDAHULUAN
[A.] Latar Belakang
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pencapaian tujuan pendidikan nasional melalui penyelenggaraan pendidikan oleh satuan pendidikan untuk memenuhi hak peserta didik sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannnya.
Pemerintah mulai mencanangkan pelaksanaan terbatas pada 1270 SMA mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Sebagai persiapan pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan buku pegangan guru dan siswa mata pelajaran Matematika, bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dalam memanfaatkan buku yang ada mulai menerapkan kurikulum 2013 menggunakan silabus ynag telah disediakan.
Kondisi rial guru yang beragam belum dapat menggunakan silabus sebagai acuan operasional menyusun perencanaan pembelajaran. Masih diperlukan jabaran operasional mengembangkan silabus menjadi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembakan langkah pembelajaran sertamerancang dan melaksanakan penilaian otentik. Oleh karena itu perlu rambu-rambu lebih operasional agar guru dapat menjabarkan silabus menjadi RPP dalam bentuk naskah tertentu.
[B.] Tujuan
4
Secara umum tujuan penulisan buku ini adalah membantu guru mata pelajaran …. dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus buku ini bertujuan:[1.] Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti
dan kompetensi dasar[2.] Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari
silabus mata pelajaran[3.] Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik[4.] Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian[5.] Merancang penilaian otentik
[C.] Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
[1.] Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik[2.] Langkah-langkah analisis kompetensi; [3.] Penilaian otentik; dan[4.] Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelejaran (RPP)
5
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian otentikautentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengobservasimengamati, bertanyamenanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/bernalarmenalar, dan mengomunikasikanmengomunikasikan.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
6
Prinsip pembelajaran yang digunakan pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) dari peserta didik diberi tahu menuju menjadi peserta didik mencari tahu; (2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) dari pendekatan tekstual menuju menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) dari pembelajaran berbasis konten menuju menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) dari pembelajaran parsial menuju menjadi pembelajaran terpadu; (6) daripembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) daripembelajaran verbalisme menuju menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian otentikautentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian otentikautentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan
7
terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito: , 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni: , 2000; & Semiawan: , 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer: , 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Di dalam Mmodel ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston: , 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar
8
yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri-ciri khas, yang berbeda dengan pembelajaran lainnya. Menurut Suherman (2003) karaktersitik pembelajaran matematika di sekolah yaitu sebagai berikut:
(1) Pembelajaran matematika langsung (bertahap)
Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari hal konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke konsep yang lebih sukar.
(2) Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Setiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan yang telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika (spiral melebar dan naik).
(3) Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif
Matematika adalah deduktif, matematika tersusun secara deduktif,aksiomatik. Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan yang cocok dengan kondisi siswa. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan tetapi masih campur dengan deduktif.
(4) Pembelajaran matematika menganti kebenaran konsistensi
Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu
9
konsep dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas pernyataan-pernyataan yang terdahulu yang telah diterima kebenarannya.
Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik, mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan. Dan sebagai Instrumen Pembelajaran Matematika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah
(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan terori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.
(3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.
(4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktifitas antara lain
10
menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif.
(5) Kegiatan mengomunikasikanmengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikanmengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.
Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut
(1) Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut
(2) Memfasilitasi diskusi dan Tanya tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, hukum,dan teori
(3) Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen
(4) Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena
(5) Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikanmengomunikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga.
11
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian otentikautentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian otentikautentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian otentikautentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian otentikautentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian otentikautentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian otentikautentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Kata lain dari penilaian Penilaian otentikautentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian otentikautentik adakalanya disebut juga penilaian responsif, suatu metode
12
untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian otentikautentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian otentikautentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentikautentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.
Menurut Grant (1990), suatu Penilaian dikatakan autentik jika Penilaian itu memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta didik berkaitan dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan pendapat tersebut, suatu penilaian dinyatakan autentik apabila penilaian itu melibatkan peserta didik pada tugas-tugas yang bermanfaat, penting, serta bermakna (Hart, 1994). Penilaian seperti ini terlihat sebagai aktivitas pembelajaran, yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi serta koordinasi tentang pengetahuan yang luas.
Penilaian autentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan kemampuan dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka sudah kuasai (Stiggins, 1987). Penilaian autentik, yang meliputi tes tertulis (paper and pencil tes), kinerja (performance assessment), penugasan (project assessment), Assesmen hasil karya (product assessment), pengumpulan kerja siswa (portofolio).
13
1. Tes tertulis (Paper and Pencil Tes)
Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian yang digunakan dengan menyajikan sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban tertulis sebagai bukti tingkat pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap siswa secara perorangan.
Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi dan sikap yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban singkat atau panjang, betul – salah, menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner, dan refleksi diri. Begitu pula bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus menulis jawabannya, kadang-kadang siswa menanggapi dengan centang, garis, gambar, diagram dan coretan lain di atas bahan cetakan. Alat tulisnya pun tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan bisa pula menggunakan crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi, siswa dapat memberikan responnya melalui keyboard computer atau format input berbasis teknologi yang lain.
Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu:
a. Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswab. Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keteram-pilan,
dan sikap siswac. Sertifikasid. Seleksie. Memantau standar
Format pertanyaan yang dikembangkan dapat berbentuk:a. Essaib. Jawaban singkatc. Multiple choised. Kuesionere. Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik
Mata Pelajaran Indikator Format Pertanyaan
Matematika Menafsirkan dan membandingkan informasi yang
Jawaban singkat
14
disajikan
Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan
Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa:
a. Cloze procedure
b. Peta konsep
c. Essai
d. Jawaban singkat
e. Tulisan pengungkapan kembali
f. Penyelidikan (investigation)
g. Menjodohkan
h. Multiple choise
i. Skala Sikap
j. Kuesioner
k. Refleksi diri
Memilih format jawaban siswa dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator (outcomes). Contoh kemampuan yang dibutuhkan siswa dan format jawaban yang mungkin, tampak pada Tabel sbb:
Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk Format Jawaban yang mungkin
Menghitung, mengingat, memilih, mendefinisikan, mengidentifikasikan.
Pilihan ganda
Menyatakan, mendefinisikan, menentukan, mengklasifikasikan, mengidentifikasikan, menguraikan, menghitung, mendeskripsikan.
Jawaban singkat
Membandingkan, mengevaluasi, mengkontraskan, menerjemahkan,
Essai, investigasi
15
mengembangkan, menganalisis, menginterpretasikan, mendiskusikan, merencanakan.
Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
Contoh-contoh soal Penilaian tertulis beserta kemampuan matematik yang diukur:
Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan penalaran
Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini,
1) 12x + x = 12x2
2) (10x) (2x) = 20x
di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya?
Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal berikut ini?
12m2 ( 5b + c2 )
- 12m2 (5b) + (12m2 ) (c2 ) (sifat .... )
- (12)(5) (m2 b) + 12m2 c2 (sifat .... )
- (12)(5) (bm2 ) + 12c2 m2 (sifat .... )
- 60bm2 + 12c2 m2
Contoh Penilaian Tertulis – Kemampuan koneksi
a. Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu produksi makanan ringan. Pemasaran semua produksinya itu dipercayakan kepada ketiga anaknya, yaitu Irma, Cindy, dan Erna. Irna bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan kue molen. Cindy bertugas memasarkan kue molen dan dadar gulung. Erna bertugas memasarkan donat dan kue putu.
16
1) Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi donat selesai membuat donat, kepada siapa ia harus memberikan kuenya itu untuk dipasarkan?
2) Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama?
b. Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang (m) diberi skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0. Bila suatu kesebelasan telah melakukan 18 kali pertandingan dan mengumpulkan skor 29,
1) mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah m=9, s=5, k=15? Mengapa?
2) tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut menang(m), seri(s), dan kalah(k)!
2. Penilaian kinerja (Unjuk Kerja)Penilaian kinerja merupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara langsung dan sistematis dari kinerja para siswa dengan mengacu pada kriteria kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini berarti Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian hasil belajar yang berorientasi pada proses. Penilaian kinerja bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah, melihat dan mengamati bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya. Dalam Penilaian kinerja pada umumnya dilengkapi dengan rubrik, kartu evaluasi, dan kartu standar sebagai kriteria Penilaiannya.
Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja secara formal antara lain:
a. menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu
b. instrumen Penilaian dapat digunakan berkali-kali
c. instrumen Penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik
d. dengan instrumen yang sama, guru dapat membuat grafik perkembangan siswa dari waktu ke waktu
e. memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri
17
f. bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran
g. membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata.
Rubrik melengkapi Penilaian kinerja sebagai perangkat kriteria penskoran yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses kerja siswa. Di dalam rubrik terdapat skala kategori. Skala kategori yang digunakan bisa bervariasi. Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3 (hebat/superior), 2 (memuaskan), 1 (cukup memuaskan), dan 0 ( tidak memuaskan). Berikut adalah contoh Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja.
Level Kriteria Khusus
4Superior
- Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
- Menggunakan strategi yang sesuai- Perhitungannya benar- Penjelasannya tertulis sangat jelas- Diagram/tabel/gambar tepat- Melebihi semua permasalahan yang diinginkan
3Memuaskan
- Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
- Menggunakan strategi yang sesuai- Perhitungannya pada umumnya benar- Penjelasannya tertulis jelas- Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar- Memenuhi semua permasalahan yang diinginkan
2Cukup
Memuaskan
- Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep
- Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai- Perhitungannya pada umumnya benar- Penjelasannya tertulis cukup jelas- Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar- Memenuhi sebagian permasalahan yang
diinginkan1
TidakMemuaska
n
- Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap suatu konsep
- Tidak menggunakan strategi yang sesuai- Perhitungannya tidak benar- Penjelasan tertulisnya tidak jelas- Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak
cocok
18
Level Kriteria Khusus- Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang
diinginkan Tabel 3. Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja
3. Penilaian hasil karya (produk)
Contoh model masalah Penilaian hasil karya
a. Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan berskala 1: 100
b. Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, garasi , dan kamar mandi
c. Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang tertarik melihatnya seperti contoh berikut ini!
d. Buatlah hiasan dinding yang menggambarkan sebuah grafik dari persamaan logaritma dan eksponen terentu dengan menggunakan bahan benang, papan, triplek dan paku.
4.[2.] Penilaian tugas (proyek)
Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian yang diberikan kepada siswa untuk tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang melibatkan kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan bahan, atau dana.
Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu mata pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran yang terkait dengan permasalahan yang diajukan.
Contoh Penilaian tugas (proyek) untuk siswa kelas X
Berpencarlah setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan beberapa kegiatan berikut ini
a. Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan rapi di sekolahmu
19
b. Mendata kumpulan murid-murid yang tinggi badannya diatas 165 cm
c. Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu
d. Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan cara menuliskannya pada tabel berikut
Kumpulan siswa berpenampilan rapi
Kumpulan siswa berbadan tinggi
Kumpulan bunga indah
e. Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu jenis kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat?
f. Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu itu?
g. Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c)
5. Pengumpulan kerja siswa (Portofolio)
Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan siswa dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun secara sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).
Portofolio memuat dan mengembangkan lima dimensi yang mencerminkan profil seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2) refleksi, (3) kemampuan berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan (5) kualitas kerja. Kelima dimensi itu diperihatkan oleh hasil-hasil proyek siswa seperti karangan argumentasi tentang sesuatu konsep, jurnal siswa, tulisan hasil presentasi siswa, gambar, hasta karya, dan penyajian data. Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru
20
dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran
Khusus dalam matematika, fokus portofolio pada pemecahan masalah, berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan matematika dan pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pembelajar matematika. Dalam portofolio harus menunjukkan rentangan tujuan pengajaran dan tugas-tugas yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat dilakukan siswa dan guru secara bekerja sama. Caranya siswa mengumpulkan semua pekerjaannya selama rentang waktu tertentu.
Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di antaranya:
a. Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelasb. Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan
pengaruh positif dalam belajarc. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu akan
memotivasi laju belajard. Keterampilan menilai diri sendiri akan mengembangkan
kemampuan menyeleksi dan memilih yang terbaike. Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang autentik tentang
kemajuan belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu sendiri.
Prosedur Porfolio a. Gunakan file folder siswa untuk mengumpulkan semua
pekerjaannya.b. Diskusikan format portofolio yang baik pengorganisasiannya,
kebersihannya, tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan diri tentang mengapa setiap pekerjaan itu dimasukkan dalam portofolio.
c. Sediakan bermacam tugas sehingga portofolio dapat berupa kerja kelompok, proyek, investigasi, dan jurnal.
d. Beri kesempatan siswa mereview portofolio mereka sendiri dan membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya.
e. Diskusikan bagaimana seharusnya menilai portofolio mereka.
21
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.
a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio
yang akan dibuat. c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada
tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas
bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil
penilaian portofolio.
Penilaian Portofolio
Kriteria PenilaianPemecahan
Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain
o Pemahaman masalah
o Penggunaan bermacam strategi
o Kemampuan mentransformasikan perencanaan dengan menggunakan model atau teknologi
o Analisis hasil, termsuk strategi estimasinya
o Merumuskan masalah
o Kreativitas menemukan pendekatan untuk memecahkan masalah non rutin
o Pemecahan yang praktis dan menarik
o Menggunakan simbol dan terminology yang benar
o Menulis tepat, ringkas dalam menyampaikan ide.
o Pengorganisasian tulisan dalam pekerjaan dan jurnal yang baik
o Penjelasan hasilo Ringkasan dari
topik kuncio Merefleksikan
pada ide matematika
o Meminta atau mengajukan pertanyaan
o Menyeleksi dan mengorganisasikan pekerjaan siswa
o Identifikasi polao Membuat
konjekturo Menulis
pembuktiano Menjelaskan
mengapa dan bagaimana
o Meninjau ide-ide dan prosedur
o Mengkonstruksi, memperluas, dan menerapkan ide
o Merumuskan contoh penyangkal
o Menghubungkan matematika dengan dunia nyata
o Membuat hubungan dalam matematika
o Mengembangkan sikap positif
o Nilai-nilai matematka
o Menggunakan penillian sendiri dan koreksi sendtiri terhadap pekerjaannya
o Bekerja dalam kelompok
o Menggunakan model-model atau representasi matematika yang berbeda-beda
o Interpretasi ide
22
Kriteria PenilaianPemecahan
Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain
secara tepat dan menunjukkan perkembangannya
o Teknologio Konsep dan
prosedur.
Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio
Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi:
a. Portofolio kerja (working portfolios)
b. Portofolio dokumen (document portfolios)
c. Portofolio penampilan (show portfolios).
Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases siswa dalam mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan semua hasil kerja termasuk coret-coretan (sketches), buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi, buram setengah jadi atau pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi tentang bagaimana siswa mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta merefleksi pekerjaan dan hasilnya.
Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang dihasilkan siswa. Jenis portofolio ini bermanfaat bagi siswa dan orang tuanya untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam belajar secara individual, untuk menunjukkan bahwa siswa telah mengikuti proses tertentu dan telah mencapai standar tertentu.
Portofolio penampilan merupakan portofolio yang menyediakan informasi terbaik dari hasil kerja (artefak) siswa. Biasanya digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban (akuntabilitas), pameran, atau kepentingan mempertunjukkan lainnya.
Rubrik Penskoran Portofolio
23
Level Kriteria Khusus
3Superior
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol
Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang
menonjol Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih Sesuai dengan permintaan dan persyaratan
2Memuaska
n
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan
1Cukup
Memuaskan
Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik
Kadang-kadang menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik
Kadang-kadang menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik
Pengorganisasian yang dapat diterima dan bersih Memuaskan dalam sebagian besar permintaan dan
persyaratan
0Tidak
Memuaskan
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat rendah
menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah Kemampuan memberi alasan yang sangat rendah Pengorganisasian dan kebersihan yang rendah Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan
Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
BAB II.
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
24
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran melalui pendekatan Saintifik dan penilaian otentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 lebih menekankan pada kemampuan berfikir kritis, kreatif, dan produktif. Proses belajar di kelas dilaksanakan secara langsung melalui Implementasi Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Inti 4 dan tidak langsung melalui implementasi KI 1 dan KI 2, dengan penekanan pada aplikasi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik, mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan.
Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito: 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh siswa (Zamroni: 2000; Semiawan: 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer: 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, siswa dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam
25
proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa.
Dalam model ini siswa diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian siswa diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Di dalam model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan siswa dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston: 1988). Dengan demikian siswa lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri-ciri khas, yang berbeda dengan pembelajaran lainnya. Menurut Suherman (2003) karaktersitik pembelajaran matematika di sekolah yaitu sebagai berikut:
Pembelajaran matematika langsung (bertahap)
26
Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari hal konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke konsep yang lebih sukar.
Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Setiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan yang telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika (spiral melebar dan naik).
Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif
Matematika adalah deduktif, matematika tersusun secara deduktif,aksiomatik. Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan yang cocok dengan kondisi siswa. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan tetapi masih campur dengan deduktif.
Pembelajaran matematika menganti kebenaran konsistensi
Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas pernyataan-pernyataan yang terdahulu yang telah diterima kebenarannya.
Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik, mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan. Dan sebagai Instrumen Pembelajaran Matematika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah.
Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan terori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses
27
menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.
Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.
Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik.
Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.
Tantangan baru dinamika kehidupan menuntut aktifitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut
Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut
Memfasilitasi diskusi dan Tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, hukum,dan teori
Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen
28
Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena
Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam presentasi dengan aplikasi baru yang terduga sampai tak terduga
[A.] Penilaian Autentik
Model Penilaian yang dikembangkan adalah Penilaian penilaian yang sesungguhnya (assessmen authentic). Maksudnya, Penilaian terhadap hasil kerja siswa saat berlangsung proses kegiatan siswa belajar itulah yang disebut otentik. Jadi, tidak hanya pada saat siswa mengerjakan tes akhir suatu pokok bahasan.
Menurut Grant (1990), suatu Penilaian dikatakan otentik jika Penilaian itu memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta didik berkaitan dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan pendapat tersebut, suatu Penilaian dinyatakan otentik apabila Penilaian itu melibatkan peserta didik pada tugas-tugas yang bermanfaat, penting, serta bermakna (Hart, 1994). Penilaian seperti ini terlihat sebagai aktivitas pembelajaran, yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi serta koordinasi tentang pengetahuan yang luas.
Penilaian otentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan kemampuan dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka sudah kuasai (Stiggins, 1987). Penilaian otentik, yang meliputi tes tertulis (paper and pencil tes), kinerja (performance assessment), penugasan (project assessment), Assesmen hasil karya (product assessment), pengumpulan kerja siswa (portofolio).
1) Tes tertulis (Paper and Pencil Tes)
Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian yang digunakan dengan menyajikan sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban tertulis sebagai bukti tingkat pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap siswa secara perorangan.
29
Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi dan sikap yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban singkat atau panjang, betul – salah, menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner, dan refleksi diri. Begitu pula bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus menulis jawabannya, kadang-kadang siswa menanggapi dengan centang, garis, gambar, diagram dan coretan lain di atas bahan cetakan. Alat tulisnya pun tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan bisa pula menggunakan crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi, siswa dapat memberikan responnya melalui keyboard computer atau format input berbasis teknologi yang lain.
Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu:
[a.] Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa
[b.] Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keteram-pilan, dan sikap siswa
[c.] Sertifikasi
[d.] Seleksi
[e.] Memantau standar
Format pertanyaan yang dikembangkan dapat berbentuk:
[a.] Essai
[b.] Jawaban singkat
[c.] Multiple choise
[d.] Kuesioner
[e.] Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik
Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan
Mata Pelajaran Outcome (indikator) Format Pertanyaan
Matematika Menafsirkan dan membandingkan informasi yang disajikan
Jawaban singkat
Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa:
30
[a.] Cloze procedure
[b.] Peta konsep
[c.] Essai
[d.] Jawaban singkat
[e.] Tulisan pengungkapan kembali
[f.] Penyelidikan (investigation)
[g.] Menjodohkan
[h.] Multiple choise
[i.] Skala Sikap
[j.] Kuesioner
[k.] Refleksi diri
Memilih fFormat jJawaban sSiswa dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator (outcomes). Contoh kemampuan yang dibutuhkan siswa dan format jawaban yang mungkin, tampak pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk Format Jawaban yang mungkin
Menghitung, mengingat, memilih, mendefinisikan, mengidentifikasikan.
Pilihan ganda
Menyatakan, mendefinisikan, menentukan, mengklasifikasikan, mengidentifikasikan, menguraikan, menghitung, mendeskripsikan.
Jawaban singkat
31
Membandingkan, mengevaluasi, mengkontraskan, menerjemahkan, mengembangkan, menganalisis, menginterpretasikan, mendiskusikan, merencanakan.
Essai, investigasi
Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
Contoh-contoh soal Penilaian tertulis beserta kemampuan matematik yang diukur:
· Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan penalaran untuk siswa kelas X
[a.] 1) Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini,
a) 12x + x = 12x2
b) (10x) (2x) = 20x
di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya?
[a.] 2) Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal berikut ini?
12m2 ( 5b + c2 )
- 12m2 (5b) + (12m2) (c2) (sifat .... )
- (12)(5) (m2 b) + 12m2 c2 (sifat .... )
- (12)(5) (bm2) + 12c2 m2 (sifat .... )
- 60bm2 + 12c2 m2
3) Bila G = {x | x2 + 1 = 0 ; x Î Bilangan Cacah}, maka G = Æ. Mengapa ? Agar G ?Æ, syarat apa yang harus dipenuhi oleh x?
4) Kepala Desa Mekarsari mengungkapkan tentang mata pencaharian penduduknya sebagai berikut. Sebanyak 58% petani, 50% buruh, dan 20% bukan petani maupun buruh. Percayakah kamu dengan keterangan kepala desa itu?
32
· Contoh Penilaian Tertulis – Kemampuan koneksi untuk siswa kelas
.............
1) Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu produksi makanan ringan. Pemasaran semua produksinya itu dipercayakan kepada ketiga anaknya, yaitu Irma, Cindy, dan Erna. Irna bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan kue molen. Cindy bertugas memasarkan kue molen dan dadar gulung. Erna bertugas memasarkan donat dan kue putu.
[1)] a. Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi donat selesai membuat donat, kepada siapa ia harus memberikan kuenya itu untuk dipasarkan?
[2)] b. Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama?
2) Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang (m) diberi skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0. Bila suatu kesebelasan telah melakukan 18 kali pertandingan dan mengumpulkan skor 29,
[1)] a. mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah m=9, s=5, k=15? Mengapa?
[2)] tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut menang(m), seri(s), dan kalah(k)!
b. tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut menang(m), seri(s), dan kalah(k)!
2) Penilaian kinerja (performance)
Penilaian kinerja merupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara langsung dan sistematis dari kinerja para siswa dengan mengacu pada kriteria kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini berarti Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian hasil belajar yang berorientasi pada proses. Penilaian kinerja bertujuan agar guru dapat melihat
33
bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah, melihat dan mengamati bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya. Dalam Penilaian kinerja pada umumnya dilengkapi dengan rubrik, kartu evaluasi, dan kartu standar sebagai kriteria Penilaiannya.
Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja secara formal antara lain:
[a.] ? menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu
[b.] ? instrumen Penilaian dapat digunakan berkali-kali
[c.] ? instrumen Penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik
[d.] ? dengan instrumen yang sama, guru dapat membuat grafik perkembangan siswa dari waktu ke waktu
[e.] ? memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri
[f.] ? bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran
[g.] ? membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata.
Rubrik melengkapi Penilaian kinerja sebagai perangkat kriteria penskoran yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses kerja siswa. Di dalam rubrik terdapat skala kategori. Skala kategori yang digunakan bisa bervariasi. Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3 (hebat/superior), 2 (memuaskan), 1 (cukup memuaskan), dan 0 ( tidak memuaskan). Berikut adalah contoh Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja.
Tabel 3. Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja
Level Kriteria Khusus
4Superior
- Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
- Menggunakan strategi yang sesuai- Perhitungannya benar- Penjelasannya tertulis sangat jelas- Diagram/tabel/gambar tepat- Melebihi semua permasalahan yang diinginkan
34
Level Kriteria Khusus
3Memu
askan
- Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
- Menggunakan strategi yang sesuai- Perhitungannya pada umumnya benar- Penjelasannya tertulis jelas- Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar- Memenuhi semua permasalahan yang
diinginkan
2CukupMemu
askan
- Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep
- Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai- Perhitungannya pada umumnya benar- Penjelasannya tertulis cukup jelas- Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar- Memenuhi sebagian permasalahan yang
diinginkan
1TidakMemu
askan
- Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap suatu konsep
- Tidak menggunakan strategi yang sesuai- Perhitungannya tidak benar- Penjelasan tertulisnya tidak jelas- Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak
cocok- Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang
diinginkan
Kartu evaluasi dan Kartu Standar juga dipakai pada Penilaian kinerja jika format Penilaiannya tidak menggunakan rubrik. Contoh kartu evaluasi dan kartu standar seperti berikut ini.
Kartu evaluasi
skor 1 untuk setiap selesai satu tugas/langkah yang diminta dari soal yang diberikan
Kartu standar
Skor 8 : kelompok dapat mengerjakan semua dengan sempurna
skor 7 : hampir semua dikerjakan secara sempurna
35
skor 6 : kelompokmu lumayan sukses
skor 5 : kamu telah mendapatkan ide utamanya, setidaknya kamu adalah pembicara atau pendengar yang baik.
skor ? 4 : berarti kamu harus lebih siap pada tugas penilaian selanjutnya.
3) Penilaian hasil karya (produk)
Penilaian hasil karya (produk)
Contoh Penilaian hasil karya untuk siswa ...............
[a.] Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan berskala 1: 100
[b.] Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, garasi , dan kamar mandi
[c.] Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang tertarik melihatnya seperti contoh berikut ini!
4) Penilaian tugas (proyek)
Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian yang diberikan kepada siswa untuk tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang melibatkan kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan bahan, atau dana.
Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu mata pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran yang terkait dengan permasalahan yang diajukan.
Contoh Penilaian tugas (proyek) untuk siswa kelas ...............
Berpencarlah setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan beberapa kegiatan berikut ini
[a.] a) Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan rapi di sekolahmu
36
[b.] b) Mendata kumpulan murid-murid yang badannya tinggi di sekolahmu
[c.] c) Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu
[d.] d) Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan menyusunnya dengan cara mendaftar dalam suatu tabel seperti berikut ini!
Kumpulan siswa berpenampilan rapi
Kumpulan siswa berbadan tinggi
Kumpulan bunga indah
[e.] e) Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu jenis kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat?
[f.] Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu itu?
[g.] Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c)
[e.] f) Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu itu?
5) Pengumpulan kerja siswa (Portofolio)
Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan siswa dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun secara sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).
Portofolio memuat dan mengembangkan lima dimensi yang mencerminkan profil seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2) refleksi, (3) kemampuan berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan (5) kualitas kerja. Kelima dimensi itu diperihatkan oleh hasil-hasil proyek siswa seperti karangan argumentasi tentang sesuatu konsep, jurnal siswa, tulisan hasil presentasi siswa, gambar, hasta karya, dan penyajian data.
Khusus dalam matematika, fokus portofolio pada pemecahan masalah, berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan matematika dan pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pembelajar
37
matematika. Dalam portofolio harus menunjukkan rentangan tujuan pengajaran dan tugas-tugas yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat dilakukan siswa dan guru secara bekerja sama. Caranya siswa mengumpulkan semua pekerjaannya selama rentang waktu tertentu.
Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di antaranya:
[a.] Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas[b.] Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh
positif dalam belajar[c.] Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu akan
memotivasi laju belajar[d.] Keterampilan menilai diri sendiri akan mengembangkan kemampuan
menyeleksi dan memilih yang terbaik[e.] Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang otentik tentang
kemajuan belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu sendiri.
Prosedur Porfolio
[a.] Gunakan file folder siswa untuk mengumpulkan semua pekerjaannya.[b.] Diskusikan format portofolio yang baik pengorganisasiannya,
kebersihannya, tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan diri tentang mengapa setiap pekerjaan itu dimasukkan dalam portofolio.
[c.] Sediakan bermacam tugas sehingga portofolio dapat berupa kerja kelompok, proyek, investigasi, dan jurnal.
[d.] Beri kesempatan siswa mereview portofolio mereka sendiri dan membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya.
[e.] Diskusikan bagaimana seharusnya menilai portofolio mereka.
Penilaian Portofolio
Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio
Kriteria Penilaian
38
Pemecahan Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain
o Pemahaman masalah
o Penggunaan bermacam strategi
o Kemampuan mentransformasikan perencanaan dengan menggunakan model atau teknologi
o Analisis hasil, termsuk strategi estimasinya
o Merumuskan masalah
o Kreativitas menemukan pendekatan untuk memecahkan masalah non rutin
o Pemecahan yang praktis dan menarik
o Menggunakan simbol dan terminology yang benar
o Menulis tepat, ringkas dalam menyampaikan ide.
o Pengorganisasian tulisan dalam pekerjaan dan jurnal yang baik
o Penjelasan hasil
o Ringkasan dari topik kunci
o Merefleksikan pada ide matematika
o Meminta atau mengajukan pertanyaan
o Menyeleksi dan mengorganisasikan pekerjaan siswa secara tepat dan menunjukkan perkembangannya
o Identifikasi pola
o Membuat konjektur
o Menulis pembuktian
o Menjelaskan mengapa dan bagaimana
o Meninjau ide-ide dan prosedur
o Mengkonstruksi, memperluas, dan menerapkan ide
o Merumuskan contoh penyangkal
o Menghubungkan matematika dengan dunia nyata
o Membuat hubungan dalam matematika
o Mengembangkan sikap positif
o Nilai-nilai matematka
o Menggunakan penillian sendiri dan koreksi sendtiri terhadap pekerjaannya
o Bekerja dalam kelompok
o Menggunakan model-model atau representasi matematika yang berbeda-beda
o Interpretasi ide
o Teknologi
o Konsep dan prosedur.
Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio
39
Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi:
[a.] · Portofolio kerja (working portfolios)
[b.] · Portofolio dokumen (document portfolios)
[c.] · Portofolio penampilan (show portfolios).
Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases siswa dalam mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan semua hasil kerja termasuk coret-coretan (sketches), buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi, buram setengah jadi atau pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi tentang bagaimana siswa mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta merefleksi pekerjaan dan hasilnya.
Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang dihasilkan siswa. Jenis portofolio ini bermanfaat bagi siswa dan orang tuanya untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam belajar secara individual, untuk menunjukkan bahwa siswa telah mengikuti proses tertentu dan telah mencapai standar tertentu.
Portofolio penampilan merupakan portofolio yang menyediakan informasi terbaik dari hasil kerja (artefak) siswa. Biasanya digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban (akuntabilitas), pameran, atau kepentingan mempertunjukkan lainnya.
Rubriks Penskoran Portofolio
Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
Level Kriteria Khusus3
Superior
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol
Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol
Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol
Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang menonjol
40
Level Kriteria Khusus Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih
Sesuai dengan permintaan dan persyaratan
2
Memuaskan
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik
Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik
Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik
Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih
Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan
1
Cukup
Memuaskan
Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik
Kadang-kadang menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik
Kadang-kadang menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik
Pengorganisasian yang dapat diterima dan bersih
Memuaskan dalam sebagian besar permintaan dan persyaratan
0
Tidak
Memuaskan
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat rendah
menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah
Kemampuan memberi alasan yang sangat rendah
Pengorganisasian dan kebersihan ;yang rendah
Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan
Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
PENILAIAN DIRI
41
BAB III ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur AnalisisKurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar. Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi KemampuanSikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
42
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.
Kompetensi
Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
43
Kompetensi
Deskripsi Kompetensi
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Gambar Bab 3
Hubungan Kompetensi Inti dalam lingkup Standar Kompetensi Lulusan
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah sebagai berikut.
44
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
(1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini.
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus)
3.1 Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah
3,1 Memahami hakikat ................... dan prinsip-
4.2 Mengola h data dan menganalisis men ggun akan vari abel dan menemukan rel asi be rup a fun gsi eksponensial dan logarit ma dari sit uasi masalah n yata s erta men yel esaikann ya.
4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran
Fungsi Eksponen dan LogaritmaHakikat ................... dn Pengukuran
45
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus)
prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting)
fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk suatu penyelidikan ilmiah
3.2 Menganali sisdata s ifat -sifat gr afik fun gsi ekspon ensial dan logarit ma dari suatu permas alahan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri)
4,1 Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan lo garit ma dalam memec ahkan masalah n yata te rkait per tum buhan dan peluruhan.4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vector
Grafik Fungsi Eksponen dan LogaritmaPenjulahan Vektor
Dan seterusnya …
[(2)] Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajararn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
(2)[(3)] Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indicator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
46
(3)[(4)] Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
[(5)] Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan[(6)] Merancang penilaian yang diperlukan
47
Materi Pokok (Silabus)
Materi PembelajaranFakta, Konsep,
Prinsip, dan Prosedur
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran:Mengamati, Menanya, Mencoba,
Mengasosiasi, dan
Mengomunikasikan
Pembelajaran (Silabus)
Indikator Sikap,
Pengethuan, dan
Keterampilan untuk
Penilaian
Penillaian (Silabus)
Lulusan yang :Cerdas, Kreatif,
Produktif, dan Bertanggung
jawab
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini:
1. Mengembangkan Materi pembelajaranPengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat,
didengar, dibaca, disentuh, atau diamati(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau
dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih
48
rendah, tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah air jika dipanaskan akan menguap. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep air, konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hokum, teori, dan azas.
[(4)] Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran Matematika ..................., langkap kerja ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok.
2. Mengembangkan Kegiatan PembelajaranKegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan(1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan
memaksimalkan pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakat, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagaainya
(2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompo atau diskusi kelas
(3) Mencoba (4) Mengasosiasi(5) Mengomunikasikan
[3.] Alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
[a.] Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan penugasan dan non tes
49
[b.] Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio produk
b.
[c.]
[d.] Aspek sikap melalui pengamatann
[e.]
c.
[f.]
50
B. Hasil Analisis Kompetensi
Sebelum dilakukan analisis kompetensi, kita memilah seluruh KD pada KI-3 untuk dihubungkan dengan KD pada KI-4 dengan materi pokok sebagai dasar hubungan tersebut.
51
1. Hasil Linierisasiidentifikasi Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus)
3.1 Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah
4,1 Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan lo garit ma dalam memec ahkan masalah n yata te rkait per tum buhan dan peluruhan.
4.2 Mengola h data dan menganalisis men ggun akan vari abel dan menemukan rel asi be rup a fun gsi eksponensial dan logarit ma dari sit uasi masalah n yata s erta men yel esaikann ya.
Fungsi Eksponen dan Logaritma
3.2
Menganalisisdata sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah
4,1 Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan lo garit ma dalam memec ahkan masalah n yata te rkait per tum buhan dan peluruhan.4.2 Mengola h data dan menganalisis men ggun akan vari abel dan menemukan rel asi be rup a fun gsi eksponensial dan logarit ma dari sit uasi masalah n yata s erta men yel esaikann ya.
Grafik Fungsi Eksponen dan Logaritma
3.3 Mendeskripsikan dan mene rap kan konsep sistem persama an li nier dan kua drat dua va riabel (SPLKDV) dan memil ih m etode yan g e fekti f untuk menentukan him punan pen ye lesaia n- n ya
3.4 Mengana-li sis nil ai diskriminan p ersama an li nier dan kuadrat dua v ariab el
4.3 Memecahkan dan men ya ji kan hasil pemec ahan masalah n yata s eba gai te rapan konsep d an aturan pen yel esaian siste m persamaan li nier d an kuadrat dua v ariab el.
4.4 Mengolah dan menganalisis in formasi dari suatu permasalah an n yata
Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat Dua Variabel
52
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus)
dan menerapkan-nya untuk menentukan him punan pen ye lesaian s ist em persamaan ya n g diberikan.
dengan m e mi li h variabel dan membuat m odel m atemati ka berupa sis tem persama an li nie rdan kua drat dua va riabel dan mengit er-p retasikan h asil pen ye lesaian sist em tersebut.
3.5 Mendes-kripsikan konsep siste m perti daksamaan kuadrat dua v ariab el dan menerapkannya untuk menentuk a n him punan pen ye lesaian-n ya .
3.6 Me ngan ali sis kurva pertidaksama an kuadr at dua variab el pada sistem yan g diberik an da n mengarsir dae rah seba gai hi mpunan pen yel esaian-n ya .
4.5 Memecahkan masalah dengan membuat m odel m atemati ka berupa sis tem pertidaksama an kuadr at dua variab el serta men yaji k an peme cahann yad en gan b erbagai cara.
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
3.7 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep pertidaksama an dan nil ai mut lak dalam menentukan himpunan p en ye lesaian pertidaksama an pec ahan ,irrasional dan mut lak.
3.8 Mendes-kripsikan dan mene rap kan konsep pertidaksama an
4.6 Memecahkan masalah pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dalam penyelesaian masalah nyata.
Pertidaksamaanmutlak,pecahan, danirrasional
53
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus)
pec ahan, irasional, dan mut lak dalam menyelesaikan m as ala h matematika.
3.9 Mendes-kripsikan dan menerapk an konsep dan sifat - sifat pertidaksama an pecaha n, irrasional dan mut lak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam men yelesaik an ma salah matemati ka.
3.10 Men ganali sis dae rah pen ye lesai an pertidaksam aan pecah an, irrasional d an mut lak.
3.11Mendeskripsikan konsep dan a turan pada bidan g datar sert a mene rapkann yad alam pembukt ian sifat-sifat (sim etris, sudut, dalil ti ti k tengah segit i ga, dali l i ntersep, d ali l segmen garis, dll ) dalam geometri bi dan g.
4.7 Men yaji k an data te rkait objek n yat a dan mengajukan masalah s ert a men gidentifikasi sifat-sifat (kesim etri an, sudut, dali l t it ik tengah segit i ga, dali l i ntersep, d ali l segmen garis, dll ) geom etri bidan g data r ya ng be rmanf aat dalam pemecah an masalah n ya t atersebut.
Geometri Bidang Datar
3.12Mendes - kripsikan konsep pers a maan tri gonometri dan menganalisis untuk membukti kan sifat - si fat persam aan Trigonometri s ederh ana dan mener apkan-n ya dalam pemec ahan
4.8 Mengolah dan menganalisis informasi dari suatu permasalah an n yata dengan m e mbuat model berupa fungsi dan p ersam aan Tri gonom etri sert a menggun akan-n ya d alam men yel esaikan
Persamaan Trigonometri
54
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus)
mas ala h. masalah.4.9 Merencanakan dan
melaksanakan strate gi den gan m elakukan manipulasi aljabar dalam persama an Trigonometri unt uk mem bukti kan kebenar an identit as Trigonometri se rta mener apkan-n ya dalam pemec ahan mas al a h kontekstual.
55
2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar
HASIL ANALISIS KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : Peminatan Kelas X
Kompetensi Inti :
KI-1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
31
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaian3.1.
Mendeskrip- sikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta menggunakan-nya dalam menyelesaikan masalah
3.2. Menganalisis data sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu p
Fungsi Eksponen-sial dan Logaritma
Fakta masalah
kontekstual yg berkaitan eksponen dan log
Grafik fungsi eksponen
Grafik fungsi logaritma
Konsep sifat-
sifat eksponen
sifat-sifat logaritma
Prinsip fungsi
eksponen sial
fungsi logaritma
MengamatiMembaca dan mencermati gambar yang dapat dinyatakan yang berkaitan dengan pemahaman fungsi, grafik fungsi eksponen, dan fungsi logaritmaeksponensial.
Menanya
Diskusi kelompok melakukan identifikasi grafik fungsi eksponen
Mengeksplorasi
Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah
Menjelaskan pengertian fungsi
Membedakan fungsi eksponensial dan bukan
Menentukan sifat-sifat fungsi eksponensial
Menggambar grafik fungsi eksponensial
Menjelaskan pengertian fungsi logaritma
Menentukan Menggunakan sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan fungsi logaritma,
Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian fungsi eksponensial dan logaritma, melalui:
Penugasan
UH UTS
Menggam- bar grafik fungsi eksponen- sial
Menggam- bar grafik fungsi logaritma
Mengerja- kan latihan soal-soal mengenai fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapan nya pada masalah nyata
Memecah-kan masalah nyata terkait p
Tes tertulis bentuk uraian
Tugas mandiri
Portfolio
Menunjuk- kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
Menunjuk- kan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin, kemandiri-an, dan tanggung jawab
Pengama tan
Penilaian diri
32
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaianermasalah
andan menerapkan nya dalam pemecahan masalah.
Prosedur langkah
menggam bar grafik fungsi
pemecahan masalah
nyata.
Mengasosiasi
Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata.
Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata.
Mengomunikasika
dan penerapannya pada masalah
Mengerjakan latihan soal-soal mengenai pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata.
ertumbuh-an dan peluruhan
Memecahkan masalah nyata dengan menganalisis menggunakan fungsi eksponensial dan logaritma
4.1. Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma dalam memecahkan masalah nyata terkait pertumbuhan dan peluruhan.
4.2. Mengolah data dan menganalisis m
33
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaianenggunaka
n variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasi masalah nyata serta menyelesaikannya.
n
Menyampaikan pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan grafik/diagram.
3.3 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep sistem persamaan linier dan kuadrat dua
Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat Dua Variabel
Fakta masalah
kontekstual yg berkaitan SPLKDV
Konsep xKonsep
SPLKDV
MengamatiMembaca dan mencermati persoalan kontekstual yang berkaitan dengan SPLKDV serta metode penyelesaian SPLKDV,
Menyelesaikan SPLKDV dengan metode grafik
Menyelesaikan SPLKDV dengan
Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian SPLKDV dengan : metode
grafik
Memecah kan masalah nyata dan menyajikan hasil pemecahan
Tes tertulis bentuk uraian
Tugas mandiri
Portfolio
Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
Menunj
Sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengama tan
34
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaianvariabel
(SPLKDV) dan memilih metode yang efektif untuk menentukan himpunan penyelesaian-nya
3.4 Mengana-lisis nilai diskriminan persamaan linier dan kuadrat dua variabel dan menerapkan-nya untuk menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan yang
Prinsip x
Diskriminan persama an li nier dan kuadrat dua v ariab el
Prosedur Langkah
-langkah menentukan HP suatu SPLKD dengan metode grafik
Langkah-langkah menentukan HP suatu SPLKD dengan metode Substitusi melalui
diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar.
MenanyaMembuat pertanyaan mengenai pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.
MengeksplorasiMenentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.
Mengasosiasi
metode Substitusi
Menyelesaikan SPLKDV dengan metode gabungan Eliminasi dan substitusi
metode Substitusi
metode gabungan Eliminasi dan substitusi
dan penerapan nya pada masalah nyata, melalui:
UH UAS
masalah nyata sebagai terapan konsep penyelesaian HP suatu SPLKDV dengan berbagai metode
ukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
Aspek sikap ilmiah: Menerim, menghar gai, disiplin dan tanggung jawab melalui lembar observasi
35
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaiandiberikan. analisis
nilai diskriminan
Langkah-langkah menentukan HP suatu SPLKD dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi
Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.
Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.
Mengomunikasikan
Menyampaikan pengertian, metode
4.3
Memecahkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah nyata sebagai terapan konsep dan aturan penyelesaian sistem persamaan linier dan kuadrat dua variabel.
4.4 Mengolah dan menganalisis informasi
36
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaiandari suatu
permasalahan nyata dengan memilih variabel dan membuat model matematika berupa sistem persamaan linie rdan kuadrat dua variabel dan mengiter-pretasikan hasil penyelesaian sistem tersebut.
penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan.
3.5 Mendes-kripsikan konsep sistem pertidaksamaan
Sistem Pertidaksamaan Kua
Fakta masalah
kontekstual yg berkaitan SPtdKDV
MengamatiMembaca dan mencermati mengenai pengertian, metode
Menyelesaikan Himpunan Penyelesaian SPtdKDV
Tes tertulis bentuk uraian menge
Memecah kan masalah nyata dan menyajikan hasil p
Tes tertulis bentuk uraian
Tugas mandiri
Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam
Sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi dengan
37
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaiankuadrat
dua variabel dan menerapkannya untuk menentukan himpunan penyelesaian-nya.
3.6
Menganalisis kurva pertidaksamaan kuadrat dua variabel pada sistem yang diberikan dan mengarsir daerah sebagai himpunan penyelesaia
drat Dua Variabel
(SPtdKDV)
Konsep SPtdKDV
Prinsip xModel
SPtdKDV
Prosedur Langkah-
langkah menentukan Penyelesaian suatu SPtdKDV dengan beberapa cara
penyelesaian, kurva sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel (SPtdKDV), dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar.
MenanyaMembuat pertanyaan pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata.
MengeksplorasiMenentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata.
Menyelesaikan SPtdKDV dengan mengarsir daerah HP
nai penyelesaian SPtdKDV dengan :
Menggunakan konsep SPtdKDV
Menentukan daetrah HP dari arsiran.melalui:
UH UAS
emecahan masalah nyata sebagai terapan konsep penyelesaian HP suatu SPtdKDV dengan berbagai metode
Mempresentasikan penyelesaian pemecahan masalah model matematika berupa SPtdKDV
Portfolio
diskusi kelompok
Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksana kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
lembar pengama tan
Aspek sikap ilmiah: Menerim, menghar gai, disiplin dan tanggung jawab melalui lembar observasi
38
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaiann-nya.
Mengasosiasi Menganalisis dan
membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata.
Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata.
MengomunikasikanMenyampaikan
4.5
Memecahkan masalah dengan membuat model matematika berupa sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel serta menyajikan pemecahannyadengan berbagai cara.
39
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaianpengertian,
metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan grafik/ diagram.
3.7 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan ,irrasional dan
Pertidak samaanmutlak,
pecahan, danirrasional
Fakta masalah
nyata (kontekstual) yg berkaitan nilai mutlak
Konsep p
ertidaksama an dan nil ai mut lak?
p ertidaksama an pec ahan, irasional, dan mut lak
Mengamati Masalah
kontekstual yang berkaitan dengan konsep mutlak
Membaca dan mencermati mengenai pengertian nilai mutlak, pertidaksamaan dan nilai mutlak.
Menanya Membuat
pertanyaan mengenai pengertian nilai mutlak, pertidaksamaan
Menyelesai- kan pertidak samaan dan nilai mutlak,
Menyelesai- kan pertidak samaan pecahan
Menyelesai- kan, pertidak samaan irrasional dan mutlak, dan
Menerapkan
Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesaian pertidak-samaan dan nilai mutlak, pertidak-samaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata, melalui:
Memecahkan masalah nyata dengan berbagai metode tentang pertidak-samaan dan nilai mutlak, pertidak-samaan pecahan, irrasional dan mutlak,
Tes tertulis bentuk uraian
Tugas mandiri
Portfolio
Menunjuk- kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok ilmiah
Menunjuk- kan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
Pengama-tan
Penilaian diri
40
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaianmutlak.
3.8 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan, irasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika.
3.9 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep dan sifat-sifat pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak
Prinsip ?
manipulasi aljabar dalam men yelesaikan ma salah matemati ka
Prosedur Langkah-
langkah menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan pecahan
Langkah-langkah menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan irrasional
Langkah-langkah
dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata.
Mengeksplorasi Menentukan
unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata.
Mengasosiasi Menganalisis dan
membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode
masalah nyata
UH UTS UAS
melaksana- kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
41
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaiandengan
melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika.
3.10
Menganalisis daerah penyelesaian pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak.
menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan mutlak
Langkah-langkah menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat pertidaksama-an pecahan, irrasional dan mutlak
penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata.
Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata
Mengomunikasikan Menyampaikan
pengertian, metode
4.6
Memecahkan masalah pertidaksa
42
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaianmaan
pecahan, irrasional dan mutlak dalam penyelesaian masalah nyata.
penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan.
3.11 Mendes-kripsikan konsep dan aturan pada bidang datar serta menerapkannyadalam pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga,
Geometri Bidang Datar
Fakta Masalah
kontekstual yg berkaitan geometri bidang datar
Konsep konsep
dan a turan pada bidan g datar x
Mengamati Mencermati
masalah kontektual yang berhubungan dengan geometri
Membaca dan mencermati mengenai pengertian titik, garis, sudut, bidang
Memcaca dan menceramti sifat-sifat pada titik, garis,
Membuktikan sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang
Tes tertulis bentuk uraian mengenai pembuktian sifat-sifat (simetris, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil
Menyajikan data objek nyata dan mengajukan masalah serta mengidentifikasi sifat-sifat (kesimetrian, sudut,
Tes tertulis bentuk uraian
Tugas mandiri
Portfolio
Menunjuk- kan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok ilmiah
Menunjuk- kan perilaku dan
Pengama-tan
Penilaian diri
43
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaiandalil
intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang.
Prinsip sifat-sifat
(sim etris, sudut, dalil ti ti k tengah segit i ga, dali l i ntersep, d ali l segmen garis, dll ) dalam geometri bi dan g.x
Prosedur Langkah-
langkah pembuktian sifat-sifat (sim etris, sudut, dalil ti ti k tengah segit i ga, dali l i ntersep, d ali l segmen garis, dll ) dalam geometri bi dan g.
sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar.
Menanya Membuat
pertanyaan mengenai pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata.
Mengeksplorasi Menentukan
unsur-unsur yang terdapat pada pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat–sifat pada titik,
intersep, dalil segmen garis, dll) dalam geometri bidang dan penerapannya pada masalah nyata, melalui: UH UTS UAS
dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) geometri bidang datar yang bermanfaat dalam pemecahan masalah nyata tersebut.
sikap menerima, menghargai, dan melaksana- kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
4.7 Menyajikan data terkait objek nyata dan mengajukan masalah serta mengidentifikasi sifat-sifat (kesimetrian, sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil segmen garis, dll) geometri bidang datar yang
44
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaianbermanfaat
dalam pemecahan masalah nyatatersebut.
x garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata.
Mengasosiasi Menganalisis dan
membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada ruang yang terdiri: titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata.
Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan pengertian titik, garis, sudut,
45
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaianbidang dan sifat-
sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata.
Mengomunikasikan Menyampaikan
pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan.
3.12 Mendes-kripsikan konsep persamaan trigonometr
Persamaan Trigono metri
Fakta masalah
kontekstual yg berkaitan persamaan
Mengamati Mencermati
masalah kontektual yang berhubungan dengan
Menyelesai- kan persamaan trigonometri
Tes tertulis bentuk uraian mengenai penyelesai
Menyelesai-kan dari suatu permasala
Tes tertulis bentuk uraian
Tugas mandir
Menunjuk- kan sikap positip (individu dan
Pengama-tan
Penilaian diri
46
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaiani dan
menganalisis untuk membuktikan sifat-sifat persamaan Trigonometri sederhana dan menerapkan-nya dalam pemecahan masalah.
trigonometri
Konsep p ers a maan tri gonometri x
Prinsip xMembuat
Model berupa fungsi dan persamaan trigonometri
Prosedur membukti kan sifat -si fat persam aan Trigonometri s ederh ana x
persamaan trigononetri
Membaca dan mencermati mengenai pengertian, teknik penyelesaian persamaan trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar.
Menanya Membuat
pertanyaan mengenai pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.
Mengeksplorasi Menentukan
Membuktikan persamaan trigonometri
Menyelesai-kan masalah nyata dengan menggunakan konsep persamaan trigonomteri
an persamaan trigonometri, melalui: UH UTS UAS
h-an nyata dengan membuat model berupa fungsi dan persamaan Trigonometri
Melakukan strategi dengan melakukan manipulasi aljabar dalam persamaan Trigonometri untuk membuktik-an kebenaran identitas Trigonomet
i Portfol
io
sosial) dalam diskusi kelompok
Menunjuk- kan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksana- kan rasa ingin tahu, kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
4.8
Mengolah dan menganalisis informasi dari suatu permasalahan nyata
47
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaiandengan
membuat model berupa fungsi dan persamaan Trigonometri serta menggunakan-nya dalam menyelesaikan masalah.
4.9 Meren-canakan dan melaksanakan strategi
unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.
Mengasosiasi Menganalisis
dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.
Menghubungkan unsur-unsur yang sudah dikategorikan
ri
48
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaiandengan
melakukan manipulasi aljabar dalam persamaan Trigonometri untuk membuktikan kebenaran identitas Trigonometri serta menerapkan-nya dalam pemecaha
sehingga dapat dibuat kesimpulan pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan pembuktian identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.
Mengomunikasikan
Menyampaikan pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan pembuktian identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, dan tulisan.
49
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Aspek Pengetahuan
Aspek Keterampilan Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
Indikator
Penil
Indikator
Penilaiann
masalah kontekstual.
50
BAB IVPENUTUP
Efektifitas pembelajaran merupakana indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukanPembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.
46
DATAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.
47
Lampiran 1: Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/1Mata Pelajaran : MetematikaPeminatan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok : Grafik Fungsi Eksponensial dan LogaritmaAlokasi Waktu : 18 x 45 menit (6 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
K Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaK Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
K Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
Pertemuan Kompetensi Dasar
1 3.1 Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi eksponensial dan logaritma serta
48
menggunakannya dalam menyelesaikan masalah
2-5 3.2 Menganalisis data sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
4.1Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma dalam memecahkan masalah nyata terkait pertumbuhan dan peluruhan.
4.2 Mengolah data dan menganalisis menggunakan variabel dan menemukan relasi berupa fungsi eksponensial dan logaritma dari situasi masalah nyata serta menyelesaikannya.
6 Ulangan Harian
C. Indikator Pencapaian Kompetensi1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma3. Menggambar grafik fungsi eksponensial4. Menggambar grafik fungsi logaritma5. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi eksponensial dari sutau grafik6. Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi logaritma dari suatu grafik7. Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi
eksponensial dan fungsi logaritma
D. Tujuan PembelajaranPertemuan I:Melalui proses pengamatan, bertanya, bernalar, dan diskusi peserta didik
dapat: 1. Menjelaskan pengertian fungsi eksponensial 2. Menjelaskan pengertian fungsi logaritma3. Menunjukkan ketelitian, mandiri, dan tanggung jawab4. Menunjukkan kerjasama dan komunikasi dalam kerja kelompok
Pertemuan II:Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:5. Menggambar grafik fungsi eksponensial
Pertemuan III:Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:6. Menggambar grafik fungsi logaritma
Pertemuan IV:
49
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:7. Mengidentifikasi sifat-sifat dari grafik fungsi eksponensial 8. Mengidentifikasi sifat-sifat dari grafik fungsi logaritma
Pertemuan V:Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat:9. Menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan sifat-sifat fungsi
eksponensial dan fungsi logaritma
Pertemuan VI:Ulangan
E. Materi PembelajaranFakta
1. Masalah kontekstual yg berkaitan dengan eksponen dan logaritma (pertumbuhan dan peluruhan) seperti soal-soal Ujian Nasional yang setiap tahun selalu keluar atau soal-soal masuk Perguruan tinggi, dll
2. Grafik Fungsi eksponensial3. Grafik Fungsi Logaritma
Konsep1. Sifat-sifat fungsi eksponensial 2. Sifat-sifat fungsi logaritma
Prinsip1. Fungsi y =a(bcx), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut pertumbuhan
eksponensial2. Fungsi y =a(bcx), Jika c 0 maka kecenderungannya disebut peluruhan
eksponensial
Prosedur1. Langkah-langkah menggambar grafik fungsi eksponensial dan logaritma2. Langkah-langkah menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan
sifat-sifat fungsi eksponensial dan fungsi logaritma
F. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Saintifik2. Model Pembelajaran : inquiry3. Metode : Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab, dan
penugasan
50
G. Alat/Media/Bahan1. Alat/media : Model grafik fungsi2. Bahan ajar : Buku Matematika pegangan guru, Buku Matematika
pegangan siswa
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Pendahuluan
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya
2. Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.
3. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan
4. Melaksanakan pre tes tentang eksponensial dan logaritma
15 menit
Inti Mengamati1. Mengamati dan mencermati gambar tentang ...
secara berkelompok (yang disiapkan)2. Siswa memperhatikan karakteristik gambar yang
disajikan.
MenanyaSiswa mendiskusikan tentang karakteristik gambar yang diamati.
Menalar Siswa mencari contoh lain permasalahan nyata
yang berkaitan dengan fungsi eksponensial dan fungsi logaritma
Siswa membandingan karakteristik gambar dan permasalahan kehidupan nyata
Mencoba
30 menit
15 menit
10 menit
51
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
1. Setiap kelompok mendeskripsikan pengertian tentang fungsi eksponensial
2. Setiap kelompok mendeskripsikan pengertian tentang fungsi logaritma
Mengasosiasi1. Siswa menghubungkan antara pengertian fungsi
eksponensial dan fungsi logaritma dari masing-masing kelompok.
2. Siswa menyimpulkan pengertian fungsi eksponensial dan fungsi logaritma
3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktifitas dan merumuskan kesimpulan
Mengomunikasikan1. Siswa menyampaikan kesimpulan tentang
pengertian fungsi ekponensial2. Siswa menyampaikan kesimpulan tentang
pengertian fungsi logaritma3. Guru memberi penguatan terhadap kesimpulan
yang disampaikan siswa4. Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi
lisan
10 menit
20 menit
15 menit
Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah
dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3. Siswa melakukan evaluasi pembelajaran.4. Siswa saling memberikan umpan balik hasil
evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.5. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
keterampilan dalam menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan fungsi eksponen dan logaritma
6. Melaksanakan postes7. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi
pada pertemuan berikutnya
20 menit
52
I. Penilaian1. Penilaian proses
No Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
Instrumen Penilaian
Keterangan
1. Ketelitian Pengamatan
Proses
Lembar Pengamatan (terlampir)
Hasil penilaian nomor 1 dan 2 untuk masukan pembinaan dan informasi bagi Guru Agama dan Guru PPKn
2. Kejujuran3. Kedisiplina
n4. Kemandiria
n5. Rasa ingin
tahu6. Tanggung
jawab
2. Penilaian Hasil
53
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
Siswa dapat menjelaskan pengertian fungsi eksponensial
Tes lisan
Penugasan
Berdasarkan pengertian fungsi eksponensial, carilah satu permasalahan nyata yang dapat digambarkan sebagai fungsi eksponensial
Siswa dapat menjelaskan pengertian fungsi logararitma
Tes lisan
Penugasan
Berdasarkan pengertian fungsi eksponensial, carilah satu permasalahan nyata yang dapat digambarkan sebagai fungsi logaritma
54
Pedoman Penskoran1. Soal nomor 1
Tahapan
Skormax
Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari
Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fungsi eksponensial
13
SKOR MAKSIMAL 4
2. Soal nomor 2
Tahapan
Skormax
Permasalahan yang ditunjukkan adalah permasalahan sehari-hari
Permasalahan tersebut sesuai dengan pengertian fingsi logaritma
1
3
4
Nilai Akhir= Jumlah PerolehanSkorJumlah SkorMaksimum
J. Sumber Belajar1. Buku Matematika pegangan siswa Kemendikbud Tahun 20132. Buku Matematika pegangan guru Kemendikbud Tahun 2013
Jakarta, 23 Agustus 2013
55
Guru Mata Pelajaran Matematika
Iwan Suayawan
Lampiran 2: Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran : ....................................................Kelas/Semester : .................................................... Tahun Pelajaran : .................................................... Waktu Pengamatan : ....................................................
Indikator perkembangan sikap: religius, jujur, disiplin, mandiri, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
Nama
Ketelitian
Jujur Disiplin Mandiri
Rasa Ingin tahu
Tanggung jawab
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
12345.
Keterangan
56
1 = kurang2 = sedang3 = baik4 = sangat baik
57